PEMBANGUNAN PERTANIAN
UPTD PENGEMBANGAN PERTANIAN & PERIKANAN
KECAMATAN JATINANGOR TAHUN 2015
Disusun oleh:
Kelompok 6
2017
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PADJADJARAN
Jalan Raya Bandung Sumedang KM 21, Jatinangor 45363
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat
yang diberikan-Nya sehingga tugas Ujian Tengah Semester yang berjudul
Evaluasi Program Pembangunan Pertanian Kecamatan Jatinangor Tahun 2015
ini dapat saya selesaikan. Tugas ini kami buat sebagai kewajiban untuk memenuhi
tugas tetapi lebih dari itu makalah ini diharapkan juga dapat menambah
pengetahuan pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I...................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................2
1.3 Tujuan...................................................................................... 2
LANDASAN TEORI............................................................................... 3
2.1 Definisi Pembangunan..................................................................3
2.2 Pertanian Berkelanjutan.................................................................3
2.3 Pemberdayaan Masyarakat.............................................................4
2.4 Pemberdayaan Masyarakat Petani....................................................5
BAB III.................................................................................................... 6
PEMBAHASAN..................................................................................... 6
3.1 Selayang Pandang Kecamatan Jatinangor...........................................6
3.2 Penggunaan Lahan Pertanian..........................................................7
3.3 Kondisi Kelembagaan...................................................................8
3.4 Perkembangan Pertanian dan Hortikultura........................................13
3.5 Program Kegiatan UPTD P3 Wilayah Kecamatan Jatinangor Tahun 2015.15
3.6 Analisis Program Kegiatan UPTD P3 Wilayah Kecamatan Jatinangor Tahun
2015 20
3.7 Evaluasi Program Kegiatan UPTD P3 Wilayah Kecamatan Jatinangor Tahun
2015 22
BAB IV.................................................................................................. 24
PENUTUP........................................................................................... 24
4.1 Simpulan................................................................................. 24
4.2 Saran...................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 25
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Bandung.
Bandung.
bukit dengan ketinggian antara 400 m 1000 m dpl dengan titik terendah di desa
Cinta mulya setinggi 675 m dpl, sedangkan titik tertingginya terletak di puncak
gunung Geulis setinggi 1.281 m dpl. Kecamatan Jatinangor beriklim tropis dengan
jumlah curah hujan pada tahun 2015 sebesar 1287 mm dengan jumlah hari hujan
123 hari.
tanah Latosol, yaitu seluas 1.692Ha (60 %) yang mempunyai bandingan N, P, basa
dan bahan organik rendah ; pH antara 4.5 5.5 ; fisik baik dan agak peka erosi.
dari laki-laki 53.529 orang dan perempuan 51.361 orang dengan jumlah kepala
penduduk Kecamatan Jatinangor walaupun pada saat ini sudah terjadi pergeseran
yang menonjol ke sektor lain seperti sektor perindustrian dan jasa serta
perdagangan.
61
Sawah - 1 x tanam
1 46
- 2 x tanam
- 3 x tanam 177
2 Pekarangan 1217
4 Penggembalaan -
7 Hutan Negara 34
8 Perkebunan -
9 Kolam 14
10 Lain-lain 130
Jumlah 2620
a. Kelompok Tani
Sumber daya manusia di Kecamatan Jatinangor bertempat tinggal di
pedesaan yang sebagian besar bermatapencaharian di sektor pertanian. Sebagai
wadah pembinaan para petani telah dibentuk kelompok tani yang berjumlah 57
kelompok dan 12 Gabungan Kelompok Tani. klasifikasi kelompok tani sebagai
berikut :
1. Cikeruh 2 80 - 2 - -
2. Hegarmanah 6 407 - 6 - -
3. Cilayung 7 322 - 7 - -
4. Cileles 9 292 3 6 - -
5. Jatiroke 7 258 2 5 - -
6. Jatimukti 4 76 1 3 - -
7. Cisempur 2 53 - 2 - -
8. Cintamulya 2 53 - 2 - -
9. Mekargalih 2 64 - 2 - -
10. Sayang 3 81 - 3 - -
12. Cibeusi 3 68 - 3 - -
Jumlah 52 1.913 9 41 2 -
Dari 57 kelompok tani tersebut terdiri atas kelompok tani pangan sebanyak
kelompok.
Pengurus
Desa/ Nama Alamat
No Ketua Sekretari Bendahar
kelurahan Gapoktan sekretariat
s a
adanya organisme pengganggu tumbuhan yang meliputi hama dan penyakit yang
pengendalian hama yang berada pada kelompok tani dengan nama Regu
Pengendali Hama (RPH).Kelembagaan perlindungan hama tanaman yang ada di
Kecamatan Jatinangor :
12 kelompok.
c. Institusi Pengairan
Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Mitra Cai sangat penting dalam
dalam pemeliharaan bangunan jaringan irigasi, pembagian air secara merata, dan
turut aktif dalam perbaikan jaringan irigasi tersebut. Adapun jumlah kelompok
d. Institusi Ekonomi
adanya institusi ekonomi di daerah tersebut, sebab pada umumnya para petani
sangat lemah dalam segi permodalan. Oleh karena itu guna membantu mereka
Institusi ekonomi yang ada di pedesaan adalah BRI, KUD, Kios sarana
produksi. Melalui KUD, petani selain dapat memperoleh kredit, juga dapat
juga bisa menguasai jalur pemasaran. Adapun jumlah institusi ekonomi yang ada
Institusi Iptek adalah perguruan tinggi yang ada di Kecamatan Jatinangor yang
terdiri dari :
institusi ekonomi yang ada, yaitu KUD. Sumbangan yang dapat dimanfaatkan
Sumbangan yang dapat diharapkan dari institusi ini berupa inovasi baru yang
Yang diharapkan dari institusi ini lebih jelas lagi kaitannya, terutama dalam
- Tehnik budidaya
- Penggerakan potensi kelembagaan sosial petani
dari sawah teknis 223 Ha, teknis 19 Ha, sederhana 46 Ha, Non-PU 33 Ha dan
Jatinangor adalah IR-64 , Ciherang, Widas, Cimalati dan jenis lokal seperti si
midun sedangkan untuk lahan darat banyak ditanami dengan tanaman jagung,
pangan mengalami peningkatan untuk luas tanam padi sawah bila dibandingkan
dengan luas tanam pada tahun 2014, hal ini dikarenakan adanya curah hujan yang
merata hampir setiap bulan sehingga memungkinkan petani untuk melakukan
penanaman padi sawah dengan intensitas 3 kali tanam pada tahun 2015.
dari tanaman palawija serta tanaman sayuran yang biasa di tanam di lahan sawah.
Selain padi sawah tanaman lainnya yang mengalami peningkatan areal tanam
adalah padi gogo dari 126 ha pada tahun 2014 menjadi 133 ha pada tahun 2015;
jagung tahun 2014 282 ha menjadi 419 ha pada tahun 2015; ubi kayu pada tahun
2014 226 ha menjadi 189 ha pada tahun 2015 ; kacang merah pada tahun 2014 41
ha,menjadi 44 ha pada tahun 2015 ; tomat 1 ha; kacang panjang 1 ha. Penanaman
cabe merah 2 ha. Untuk tanaman ubi jalar, kacang tanah, mentimun serta bawang
daun luas areal pertanaman mengalami penurunan. Penuruan areal tanam terbesar
pada ubi jalar yaitu 26 ha pada tahun 2014 menjadi 5 ha pada tahun 2015.
- Lokal 0 0 - 0
- Komposit 0 0 - 0
7 Kacang Gondolo 0 0 - 0
8 Kacang Merah 0 0 - 0
9 Tomat 17 8 - 627
11 Mentimun 4 6 - 801
12 Bawang Daun 3 0 - 0
13 Buncis 1 1 - 16
14 Sawi 71 43 - 2251
15 Bawang merah 7 2 - 63
keadaan pertanaman setiap bulan, pada Tahun 2015 juga dilakukan Program
PertaniansebesarRp.1.200.000,-/Ha.
1 2 3 4 5 6
UPSUS Padi
(Berasal dari alokasi Dana Tugas Pembantuan berupa Transfer uang dari
Nama
No Desa Kelompok Ketua Vol/satuan Biaya
/Gapoktan (ha) (Rp)
Gapoktan
4 Cibeusi Bahagia Jaya wawan S. 1 -
Gapoktan Tani
5 Cikeruh Makmur Yayat 1 -
Gapoktan Sugih
6 Sayang Mukti Jaya Oding 1 -
Jumlah 6 1
N Volume/satuan Beni
Desa Kelompok Ketua Urea Npk
O (Ha) h
Cilayun Ateng
1 g Cilayung sari IV M 25 375 1250 1250
250
Jumlah 50 750 0 2500
5. Bantuan Benih Buah-Buahan
Kelompo Jumlah
NO Desa Ketua
k Mangga Durian
Hj.
5 Hegarmanah Silih asih Enok 36 40
Volume/satuan
NO Desa Kelompok Ketua Urea Npk Benih
(Ha)
175
1 Hegar Manah Mekar Manah Dadang 35 0 1750 875
175
2 Hegar Manah Hegarmukti Yaya 35 0 1750 875
175
3 Jatimukti Muktisari Bandi 35 0 1750 875
175
4 Cileles Sinar Mutiara Ukri 35 0 1750 875
540
Jumlah 140 0 5400 3500
7. Optimalisasi saprodi
Volume/
NO Desa Kelompok Ketua satuan Biaya (Rp)
(Ha)
1 Hegarmanah Muara Harapan II Enjang 10 10.975.000
10 Al Hikmah Une - -
Cileles
11 Cileles Jaya Zezen 5 5.487.500
Jumlah 70 76.825.000
Jenis Jumlah
NO Desa Kelompok Ketua
ternak Betina Jantan
Sapi
2 Cipacing Amanat tani Budi Potong 10 -
Sapi
3 Cilayung Sauyunan II Muslim Potong 10 -
Jumlah 52 6
waring 2 buah
Hapa 2 Buah
Tabung Oksigen 6
m3 1 unit
3.6 Analisis Program Kegiatan UPTD P3 Wilayah Kecamatan Jatinangor Tahun 2015
Jika dilihat dari hal lain, 2 alkon penyedot air dari aliran sungai untuk ke
sawah masih dikatakan belum maksimal karena penyuluhan masih kurang dan tidak
adanya pendampingan penyuluhan langsung. Hasil pertanian juga terlihat stagnan-
cenderung menurun, sedikit-demi sedikit berkurang karena dibangunnya rumah-rumah.
Pada kenyataannya masih banyak hamparan sawah yang belum tersentuh pembangunan
pertanian, bahkan meskipun dari data Laporan Kegiatan Pembangunan Pertanian
Kecamatan Jatinangor 2015 menunjukkan ada perbaikan jaringan irigasi sekitar 35ha
dengan biaya yang dikeluarkan sebesar RP. 30.000.000,- dan dilihat dari gambar yang
tertera dalam Laporan kegiatan tersebut sudah ditembok tetapi pada kenyataannya
sebagian pembangunan perbaikan irigasi masih berupa tanah belum berupa tembok.
2. Perspektif Petani
Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua Gabungan Kelompok Tani desa
Jatimukti, yaitu Bapak Bandi yang juga menyebutkan bahwa dari beberapa program
yang dilaksanakan oleh UPDT P3 kecamatan Jatinangor masih terdapat beberapa
program yang belum rampung dan maksimal dijalankan. Meskipun begitu, tetapi terkait
dengan Pemberdayaan institusi/kelembagaan tani/Gapoktan dan kelembagaan ekonomi
masyarakat yang salah satunya yaitu sosialisasi sudah sering dilaksanakan oleh UPTD
P3 kecamatan Jatinangor yang biasanya dilaksanakan di aula kecamatan ataupun di
sekre gapoktan Jatimukti.
Selain itu, UPTD P3 kecamatan Jatinangor pada tahun 2015 juga telah
merealiasasikan penyediaan sarana dan prasarana pertanian seperti traktor, benih, pupuk
dan kebutuhan tani lainnya. Hal tersebut dirasakan sangat membantu petani dalam
mengelola lahan pertanian. Tetapi meskipun begitu, masih banyak kebutuhan petani
yang belum terpenuhi seperti salah satu yang diutarakan adalah terkait irigasi yang di
beberapa titik desa belum terhubung.
3.7 Evaluasi ProgramKegiatan UPTD P3 Wilayah Kecamatan Jatinangor Tahun 2015
Aspek sumber daya alam yang dirasakan menjadi kendala utama adalah
semakin terbatasnya lahan yang dapat digunakan untuk kegiatan pertanian. Hal ini
terjadi karena adanya alih fungsi lahan dari lahan pertanian ke non-pertanian
(perumahan, pabrik dan perguruan tinggi) sebagai konsekuensi dari perkembangan
wilayah, sehingga terjadi perubahan tata ruang yang tidak dapat dihindarkan lagi. Di
Kecamatan jatinangor mutasi lahan ini terjadi dengan sangat cepat dan jelas terutama
pada lahan sawah. Hal ini tentunya menjadi evaluasi bagi UPTD P3 kecamatan
Jatinangor untuk mempertahankan lahan yang masih digarap untuk pertanian.
4.2 Saran
Dalam permintaaan data kepada instansi terkait masih terkendala dengan
administrasi yang masih belum lengkap sehingga kelompok kami mengalami
kesulitan dalam menganalisis program yang dilaksanakan. Semoga kedepannya
kendala seperti ini dapat diatasi.
DAFTAR PUSTAKA