Iptek Daerah
A. LATAR BELAKANG
Pada era globalisasi dewasa ini, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
(Iptek) merupakan salah satu hal penting yang sangat menentukan kemampuan daya
saing suatu bangsa. Hal ini dapat dilihat dari kecenderungan yang terjadi yakni
berbasis sumber daya menjadi berbasis pengetahuan. Dalam konteks ini, penguasaan
iptek menjadi sangat strategis sebagai pendorong untuk meningkatkan daya saing
Iptek dalam rangka pembangunan nasional perlu dilakukan secara lebih terarah dan
masyarakat dan bangsa. Untuk mewujudkan hal ini perlu dilakukan pengembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Sisnas P3 lptek) yang mengandung dan membentuk
kelembagaan, sumber daya, serta jaringan iptek dalam satu kesatuan yang utuh di
daerah, merupakan langkah strategis yang perlu dilakukan agar implementasi dari
Sisnas P3 lptek dapat optimal dalam mendukung pembangunan iptek nasional. Dalam
iptek, maka Pemerintah Pusat diberi kewenangan untuk membentuk Dewan Riset
ayat (4) bahwa untuk mendukung perumusan prioritas dan berbagai aspek kebijakan
Dewan Riset Daerah juga berfungsi untuk mendukung pemerintah daerah melakukan
koordinasi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dengan daerah-daerah lain, serta
meningkatkan daya saing daerah yang pada gilirannya akan memberikan kontribusi
modern, suatu organisasi atau lembaga akan mampu memberikan hasil optimal apabila
memiliki jejaring (networking) yang kuat. Jejaring yang dimaksud di sini tentunya
adalah 2 (dua) kelompok atau lebih organisasi yang membentuk suatu komunitas atau
lembaga atas dasar keselarasan peran dan fungsi, ataupun tujuan dan sasaran yang
Kembali pada keberadaan Insitutsi Litbang, peran dan fungsi yang diembannya
motivator yang memungkinkan adanya ruang gerak secara luas, sesuai kapasitas peran
dan fungsinya tersebut. Hal ini pula yang menuntut perlunya membentuk jejaring antar
Pengembangan dan Penerapan Iptek pada Pasal 15 Ayat (1) disebutkan bahwa:
Iptek untuk menghasilkan kinerja dan manfaat yang lebih besar dari keseluruhan yang
lembaga litbang, badan usaha, dan lembaga penunjang wajib mengusahakan kemitraan
(LAN) dengan instansi pemerintah baik pusat maupun daerah yang bersifat
aksi nyata dalam berinovasi di sektor publik. Laboratorium Inovasi bertujuan untuk
meningkatkan daya saing daerah yang pada gilirannya akan memberikan kontribusi
Pembangunan Nasional;
Pemerintahan Daerah;
5. Peraturan bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Menteri Dalam Negeri
Nomor 03 Tahun 2012 dan Nomor 36 Tahun 2012 tentang Penguatan Sistem
Inovasi Daerah;
Anggaran 2018;
7. Peraturan Bupati Pesisir Selatan Nomor : 52 Tahun 2017 tentang Standar Biaya di
Anggaran 2018;
saing daerah yang pada akhirnya akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
D. SUMBER PENDANAAN/PEMBIAYAAN
Kabupaten Pesisir Selatan sebesar Rp.175.365.300,- (seratus tujuh puluh lima juta tiga
NO KEGIATAN JAN FEB MAR APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPT OKT NOV DES
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
8 Penyelesaian Adminstrasi
Perjanjian Kerjasama (PKS) sebanyak 2 MoU dan PKS dan 1 Laboratorium Inovasi.
Demikianlah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat, agar dapat dipergunakan sesuai