Anda di halaman 1dari 22

PEDOMAN

PENULISAN PROPOSAL DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
2020

i
Ringkasan

Puji syukur kepada Allah Subhanahu wata’ala atas Karunia dan Rahmat Nya kepada kita
semua. Shalawat dan salam kepada junjungan alam Rasulullah Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam.

Pedoman penulisan proposal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang didanai
oleh dana DIPA PNL sebagai panduan kepada para peneliti dan pelaksana pengabdian
kepada masyarakat dalam menyusun proposal. Kaidah – kaidah yang disadur dalam buku
pedoman ini merujuk pada pedoman pengajuan proposal penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat dari Kemeristek yang dapat diakses melalui sistem informasi penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat (SIMLITABMAS).

Secara khusus penyusunan buku pedoman ini merupakan bagian dari upaya penguatan
kelembagaan sistem manajemen penelitian dan pengabdian kepada masyarakat P3M PNL
dalam memberikan sebuah pedoman yang jelas terhadap proposal yang didanai oleh dana
DIPA PNL. Pedoman ini menjadi input dari pengembangan sistem informasi manajemen
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (SIMPENMAS) PNL.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa pedoman ini masih ada kekurangan disana-sini.
Perubahan dari pedoman ini berlaku dinamis, hal ini sangat tergantung dari regulasi yang
dikeluarkan oleh Pemerintah melalui Kemerintek-BRIN, Kemendikbud dan lembaga PNL.
Kami menerima saran yang sifatnya membangun guna penyempurnaan pedoman ini. Pada
akhirnya semoga penyusunan pedoman ini dapat memberikan manfaat bagi pengelolaan
penelitian dilingkungan PNL.

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

Politeknik Negeri Lhokseumawe merupakan salah satu perguruan tinggi vokasi yang berada
di Propinsi Aceh mempunyai kewajiban untuk menyelenggarakan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat disamping melaksanakan pendidikan, hal ini sebagaimana yang telah
diamanahkan oleh Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 20. Sejalan dengan kewajiban tersebut, Undang-undang Nomor 12 Tahun
2012 tentang Pendidikan Tinggi Pasal 45 menegaskan bahwa penelitian di perguruan tinggi
diarahkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa. Dalam pasal tersebut juga ditegaskan
bahwa pengabdian kepada masyarakat merupakan kegiatan sivitas akademika dalam
mengamalkan dan membudayakan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Merujuk pada amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) yang menyatakan bahwa untuk
mewujudkan bangsa yang berdaya saing merupakan salah satu misi pembangunan nasional.
Hal ini dilakukan melalui pembangunan sumberdaya manusia berkualitas dan berdaya saing
serta peningkatan penguasaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)
melalui penelitian, pengembangan, dan penerapan menuju inovasi yang berkelanjutan.
Meskipun demikian, dalam mewujudkan hal tersebut, bangsa Indonesia masih menghadapi
kondisi lemahnya: 1) kapasitas dan kompetensi riset, 2) kemampuan pengembangan menuju
proses penciptaan berbasis iptek; 3) jaringan kelembagaan dan peneliti di ranah lokal,
regional, dan global; 4) produktivitas dan relevansi litbang nasional untuk menjawab
kebutuhan teknologi masyarakat; dan 5) pendayagunaan riset dan pengembangan nasional
untuk penciptaan nilai tambah pada sumberdaya alam dan produk inovasi nasional dalam
rangka meningkatkan daya saing ekonomi.
Kondisi tersebut sebagai implikasi dari rendahnya budaya dan literasi iptek bangsa Indonesia
di perguruan tinggi. Sehingga jamak ditemui beragam fenomena lanjutan seperti
diskoneksitas hasil riset dengan kebutuhan dunia industri; diskoneksitas riset antara
perguruan tinggi dengan lembaga-lembaga riset; dan di sisi lain belum optimalnya
pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya riset (personil litbang seperti peneliti, perekayasa
dan dosen; anggaran, dan fasilitas riset). Untuk mengatasi kondisi permasalahan tersebut
pemerintah RI melalui Peraturan Presiden Nomor 38 tahun 2018 mengeluarkan peraturan
mengenai Rencana Induk Riset Nasional (RIRN). RIRN merupakan sebuah konsep arahan
untuk memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi guna mendukung tercapainya tujuan
pembangunan nasional berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk mencapai arah dan
tujuan tersebut maka perlu dilakukan riset yang terintegrasi secara nasional. Riset yang
terintegrasi secara nasional perlu didukung dengan kemampuan dan kapasitas riset yang kuat
dan terarah dengan melakukan sinergi pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ilmu

1
pengetahuan dan teknologi yang dituangkan dalam bentuk rencana induk riset nasional yang
selaras dengan perencanaan pembangunan nasional.
Posisi Politeknik Negri Lhokseumawe sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri Nasional
dan sebagai bagian dari lembaga yang bergerak dibidang pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Sebagai bagian dari komunitas tersebut, Politeknik Negeri Lhokseumawe
berkewajiban mengkaji, membangkitkan dan mengarahkan semangat untuk melakukan
pengembangan riset dengan berpedoman pada RIRN dengan melihat pengembangan potensi
sumber daya alam di daerah sekitar dan nasional untuk mendukung ketahanan nasional.
Potensi pengembangan sumber daya alam di daerah menjadi prioritas Riset PNL dalam
upaya untuk menggali potensi yang dapat meningkatkan kemampuan perekonomian
masyarakat. Untuk mewujudkan sebuah sistem manajemen penelitian pada perguruan
Tinggi yang terarah, terintegrasi dan terkoneksi sebagaimana menjadi suatu hal yang lazim
dari era revolusi industri 4.0, lembaga P3M PNL mengembangkan sebuah sistem yang
dinamai dengan SIMPENMAS PNL. Aplikasi ini mengambil flatform yang sama dari
aplikasi SIMLITABMAS Kemenristek, dengan tujuan untuk membiasakan kepada para
peneliti dilingkungan PNL dengan menggunakan sistem yang sama dalam mengajukan
proposal hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dari berbagai sumber dana.
Harapan dan tujuan dari pengembangan sistem manajemen pengajuan proposal penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat di lingkungan PNL, untuk menumbuhkan budaya literasi
dan inovasi mengenai riset dan perkembangan iptek secara nasional dan internasional
sehingga dapat mengambil peranan yang aktif dalam rangka mendapatkan solusi-solusi
terhadap permasalahan pembangunan nasional untuk mewujudkan ketahanan nasional.

2
BAB 2
PENGELOLAAN PENELITIAN MELALUI SIMPENMAS

Tahapan pengelolaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang bersumber dari
dana DIPA PNL yang dikelola oleh lembaga P3M meliputi beberapa tahapan, yaitu:
pengumuman penerimaan proposal, pengusulan, penyeleksian dan penunjukan, penetapan
pemenang, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, pelaporan, dan penilaian keluaran. Setiap
tahapan dikelola melalui Simpenmas. Proses pengusulan, penilaian, monitoring dan
evaluasi, dan pelaporan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat melalui Simpenmas
dijelaskan sebagai berikut.
2.1 Pengusulan Penelitian
Dosen/PLP yang akan mengusulkan penelitian harus mempunyai akun di Simpenmas.
Selanjutnya, pengusul harus masuk (login) untuk mengisi data secara online sebagaimana
tahapan berikut.
2.1.1 Identitas
a. Identitas ketua dan anggota pengusul
1. NIDN
2. Nama peneliti
3. Pangkat dan jabatan
4. Email pengusul
5. ID Sinta
6. h-Index
7. Anggota pengusul seperti isian no 1-6
b. Mahasiswa yang dilibatkan (2 mahasiswa)
1. NIM
2. Nama
3. Prodi
2.1.2 Proposal penelitian
1. Lembaran pengesahan
Lembaran pengesahan diisi secara lengkap yang berisi identitas kegiatan penelitian,
ketua dan anggota pengusul, mahasiswa yang dilibatkan, anggaran biaya yang
diusulkan. Luaran yang dijanjikan berupa artikel ilmiah dipublikasikan secara online,
diutamakan artikel ilmiah yang terpublikasi pada jurnal internasional dan atau
nasional bereputasi.
2. Ringkasan
Ringkasan penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang penelitian,
tujuan dan tahapan metode penelitian, luaran yang ditargetkan, serta uraian TKT
penelitian yang diusulkan. Dalam ringkasan juga dituliskan maksimal 5 kata kunci.
3. Latar belakang

3
Latar belakang penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang dan
permasalahan yang akan diteliti, tujuan khusus, dan urgensi penelitian. Pada bagian
ini perlu dijelaskan uraian tentang spesifikasi khusus terkait dengan skema.
4. Tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka tidak lebih dari 1000 kata dengan mengemukakan state of the art
dan peta jalan (road map) dalam bidang yang diteliti. Bagan dan road map dibuat
dalam bentuk JPG/PNG yang kemudian disisipkan dalam isian ini. Sumber
pustaka/referensi primer yang relevan dan dengan mengutamakan hasil penelitian
pada jurnal ilmiah dan/atau paten yang terkini. Disarankan penggunaan sumber
pustaka 10 tahun terakhir.
5. Metode
Metode atau cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ditulis tidak melebihi
600 kata. Bagian ini dilengkapi dengan diagram alir penelitian yang menggambarkan
apa yang sudah dilaksanakan dan yang akan dikerjakan selama waktu yang
diusulkan. Format diagram alir dapat berupa file JPG/PNG. Bagan penelitian harus
dibuat secara utuh dengan penahapan yang jelas, mulai dari awal bagaimana proses
dan luarannya, dan indikator capaian yang ditargetkan. Di bagian ini harus juga
mengisi tugas masing- masing anggota pengusul sesuai tahapan penelitian yang
diusulkan.
6. Luaran dan target capaian
Pada bagian ini, Pengusul wajib mengisi luaran wajib dan tambahan, tahun capaian,
dan status pencapaiannya. Lengkapi luaran publikasi berupa artikel ilmiah dengan
menyebutkan nama jurnal, nama penerbit yang dituju untuk luaran berupa buku.
7. Jadwal
Jadwal penelitian disusun sesuai dengan isian pada template proposal
8. Daftar pustaka
Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan
pengutipan. Hanya pustaka yang dapat disitasi pada usulan penelitian yang
dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
9. Anggaran biaya
Jadwal penelitian disusun sesuai dengan isian pada template proposal
10. Lampiran biodata ketua dan anggota pengusul
Isian biodata pengusul dengan menuliskan identitas dan riwayat data penelitian
pengusul berupa isian data publikasi, buku, perolehan KI (judul, jenis dan status KI,
serta dengan mencantumkan URL jika ada) dan hibah penelitian yang pernah
dimenangkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir. Riwayat data peneliti
berupa ID peneliti atau tautan/link/URL yang berisikan rekam jejak peneliti yang
tercantum di lembaga pengindek nasional atau internasional secara daring (Sinta,
Scopus, Thompson, Google Scholar, Microsoft Academic, dll.). Rekam jejak peneliti
dapat juga ditunjukkan dalam bentuk daring lainnya, misalnya personal webpage.

4
2.2 Pengusulan Pengabdian kepada Masyarakat dan Desa Binaan
Dosen yang akan mengusulkan penelitian harus mempunyai akun di Simpenmas.
Selanjutnya, pengusul harus masuk (login) untuk mengisi data secara online sebagaimana
tahapan berikut.
2.2.1 Identitas
a. Identitas ketua dan anggota pengusul
1. NIDN
2. Nama peneliti
3. Pangkat dan jabatan
4. Email pengusul
5. ID Sinta
6. h-Index
7. Anggota pengusul seperti isian no 1-6
b. Mahasiswa yang dilibatkan (5 mahasiswa)
1. NIM
2. Nama
3. Prodi
2.2.2 Proposal pengabdian
1. Lembaran Pengesahan
Lembaran pengesahan diisi secara lengkap yang berisi identitas kegiatan pengabdian
kepada masyarakat, ketua dan anggota pengusul, mahasiswa yang dilibatkan,
anggaran biaya yang diusulkan. Luaran yang dijanjikan sama halnya dengan
penelitian berupa artikel ilmiah dipublikasikan secara online, diutamakan artikel
ilmiah yang terpublikasi pada jurnal internasional dan atau nasional bereputasi. Jika
luaran yang dijanjikan berupa buku, maka harus mencantumkan nama penerbit yang
dituju.
2. Ringkasan
Ringkasan usulan maksimal 500 kata yang memuat permasalahan, solusi dan target
luaran yang akan dicapai sesuai dengan masing-masing skema pengabdian kepada
masyarakat. Ringkasan juga memuat uraian secara cermat dan singkat rencana
kegiatan yang diusulkan.
3. Pendahuluan
Bagian pendahuluan maksimum 2000 kata yang berisi uraian analisis situasi dan
permasalahan. Deskripsi lengkap bagian pendahuluan pada masing-masing skema
pengabdian kepada masyarakat diuraikan pada template proposal Simpenmas.
4. Solusi permasalahan
Bagian ini maksimum terdiri atas 1500 kata yang berisi uraian semua solusi yang
ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi secara sistematis.
Deskripsi lengkap bagian solusi permasalahan untuk masing-masing skema
pengabdian kepada masyarakat diuraikan pada template proposal Simpenmas.

5
5. Metode pelaksanaan
Metode pelaksanaan maksimal terdiri atas 2000 kata yang menjelaskan tahapan atau
langkah-langkah dalam melaksanakan solusi yang ditawarkan untuk mengatasi
permasalahan mitra. Deskripsi lengkap bagian metode pelaksanaan untuk masing-
masing skema pengabdian kepada masyarakat diuraikan pada template proposal
Simpenmas. Pada bagian ini wajib mengisi uraian kepakaran dan tugas masing-
masing anggota tim pengabdian kepada masyarakat.
6. Luaran dan target capaian
Pada bagian ini, pengusul wajib mengisi luaran wajib dan tambahan, tahun capaian,
dan status pencapaiannya. Sama halnya seperti pada luaran penelitian, luaran
publikasi pengabdian kepada masyarakat yang berupa artikel diwajibkan
menyebutkan nama jurnal yang dituju dan untuk luaran berupa buku harus
mencantumkan nama penerbit yang dituju.
7. Anggaran
Justifikasi anggaran disusun secara rinci sesuai dengan format yang langsung
diisikan pada template Simpenmas.
8. Jadwal kegiatan
Jadwal pengabdian kepada masyarakat disusun sesuai isian pada pengusulan di
template Simpenmas.
9. Daftar pustaka
Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai urutan
pengutipan. Hanya pustaka yang disitasi pada usulan pengabdian kepada masyarakat
yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
10. Persetujuan atau pernyataan mitra
Persetujuan atau pernyataan mitra dengan format bebas yang telah disahkan oleh
mitra dengan tanda tangan pimpinan mitra dan cap di atas meterai Rp. 6000
kemudian disimpan dan disisipkan dalam bentuk file PDF dengan ukuran tidak lebih
dari 1MB.
11. Gambaran iptek
Bagian ini berisi uraian maksimal 500 kata menjelaskan gambaran iptek yang akan
dilaksanakan pada mitra.
12. Peta lokasi
Bagian ini berisikan peta lokasi mitra yang dilengkapi dengan penjelasan jarak mitra
dengan PT pengusul.
13. Lampiran biodata ketua dan anggota pengusul
Isian biodata pengusul dengan menuliskan identitas dan riwayat data kegiatan
pengabdian pengusul berupa isian data publikasi, buku, perolehan KI (judul, jenis
dan status KI, serta dengan mencantumkan URL jika ada) dan hibah kegiatan
pengabdian kepada masyarakat yang pernah dimenangkan dalam kurun waktu 5
(lima) tahun terakhir. Riwayat data pengusul berupa ID pengusul atau
tautan/link/URL yang berisikan rekam jejak pengusul yang tercantum di lembaga
pengindek nasional atau internasional secara daring (Sinta, Scopus, Thompson,

6
Google Scholar, Microsoft Academic, dll.). Rekam jejak pengusul dapat juga
ditunjukkan dalam bentuk daring lainnya, misalnya personal webpage.

2.3 Penilaian, Evaluasi dan Sanksi


Penilaian dan evaluasi pengelolaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dilakukan
pada tahapan seleksi proposal, pelaksanaan, dan pelaporan. Pada tahap seleksi proposal
dilakukan penilaian berdasarkan kriteria penilaian yang sebagaimana terdapat pada
Lampiran. Penilaian kelayakan proposal untuk didanai dilakukan oeh reviewer internal yang
diseleksi/tunjuk oleh lembaga P3M yang disahkan dengan SK Direktur PNL. Pada tahapan
pelaksanaan kegiatan dilakukan penilaian monitoring dan evaluasi. Pada saat pelaksanaan
dan pada akhir tahun pelaksanaan kegiatan, penerima dana hibah penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat diwajibkan melaporkan kemajuan pelaksanaan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat. Laporan kemajuan dan laporan akhir tahun dilakukan
dengan mengakses dan mengisikan capaian luaran sesuai yang direncanakan, berkas seminar
kemajuan dan hasil di Simpenmas oleh ketua peneliti/pelaksana pengabdian. Pada tahap ini
dilakukan penilaian hasil, peneliti/pelaksana kegiatan yang tidak dapat menyelesaikan
kegiatan penelitian dan atau pengabdian kepada masyarakat serta capaian luaran
sebagaimana yang dijanjikan, maka akan mendapat sanki administratif dengan tidak
diperbolehkan mengusulkan proposal penelitian dan atau pengabdian kepada masyarakat
baik sebagai ketua maupun anggota selama 2 (dua) tahun berturut – turut.

7
BAB 3
PENELITIAN DASAR DAN TERAPAN

3.1 Penelitian Dasar


3.1.1 Pendahuluan
Berdasarkan Permenristekdikti Nomor 42 Tahun 2016, Penelitian Dasar dikategorikan pada
penelitian yang menghasilkan prinsip dasar dari teknologi, formulasi konsep dan/atau
aplikasi teknologi, hingga pembuktian konsep (proof-of-concept) fungsi dan/atau
karakteristik penting secara analitis dan eksperimental. Sasaran dari penelitian ini adalah
dihasilkannya teori, metode, atau prinsip kebijakan baru yang digunakan untuk
pengembangan keilmuan. Penelitian Dasar dapat berorientasi kepada penjelasan atau
penemuan (invensi) guna mengantisipasi suatu gejala/fenomena, kaidah, model, atau
postulat baru yang mendukung suatu proses teknologi, kesehatan, pertanian, dan lain-lain
dalam rangka mendukung penelitian terapan. Skema Penelitian Dasar ini dapat dilakukan
untuk penelitian kerjasama dari dalam atau luar negeri. Penelitian kerjasama luar negeri
dapat dilakukan secara multilateral atau dalam bentuk konsorsium. Dalam proses
pengukuran TKT, hasil Penelitian Dasar akan berada di tingkat 1 sampai dengan tingkat 3
seperti penjelasan pada Lampiran.
Sesuai dengan RPJMN dan isu aktual, Kemenristekdikti menetapkan sepuluh Bidang Fokus
Riset yang meliputi: (1) Pangan-Pertanian, (2) Energi- Energi Baru dan Terbarukan, (3)
Kesehatan-Obat, (4) Transportasi, (5) Teknologi Informasi dan Komunikasi, (6) Pertahanan
dan Keamanan, (7) Material Maju, (8) Kemaritiman, (9) Kebencanaan, dan (10) Sosial
Humaniora-Seni Budaya-Pendidikan. Substansi Penelitian Dasar harus mengacu pada
sepuluh Bidang Fokus Riset dimaksud yang selanjutnya diturunkan ke tema, topik, dan judul
penelitian.
3.1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian Dasar sebagai berikut:
1. Meningkatkan dan mendorong percepatan penelitian dasar di PNL sehingga
menghasilkan invensi, baik metode, teori baru atau prinsip kebijakan baru yang belum
pernah ada sebelumnya, pada pengukuran TKT 1-3;
2. Meningkatkan mutu dan kompetensi peneliti dalam melakukan penelitian dasar di PNL;
3. Meningkatkan mutu hasil penelitian dasar dan menghasilkan publikasi ilmiah dalam
jurnal ilmiah internasional/Nasional bereputasi; dan
4. Meningkatkan dan mendorong kemampuan peneliti di perguruan tinggi untuk
bekerjasama dengan institusi mitra di dalam negeri.
3.1.3 Luaran Penelitian
Luaran wajib Penelitian Dasar per tahun dapat berupa:
1. Satu artikel di jurnal internasional yang terindeks pada database bereputasi; atau
2. Satu artikel di prosiding internasional yang terindeks pada database bereputasi; atau

8
3. Satu artikel di jurnal nasional yang terakreditasi 1-6
4. Satu buku hasil penelitian ber ISBN; atau
3.1.4 Kriteria Penelitian
Penelitian dasar bersifat mono tahun, jangka waktu penelitian selama satu tahun dan
luarannya akan dievaluasi pada akhir tahun sesuai dengan penjadwalan yang dikeluarkan
oleh P3M PNL. Rancangan komponen pembiayaan yang diusulkan, mengikuti dan
menyesuaikan degan komponen dari sistem pembiayaan yang berlaku di PNL pada tahun
anggaran berjalan.
3.1.5 Persyaratan Pengusul
Persyaratan pengusul Penelitian Dasar sebagai berikut:
1. Ketua pengusul berpendidikan minimal S2 dengan jabatan fungsional sekurang-
kurangnya Asisten Ahli
2. Pengusul dari tenaga PLP tidak disyaratkan pendidikan minimum.
3. Pengusul dapat mengajukan dua proposal dengan ketentuan sebagai berikut:
- Satu sebagai ketua dan satu sebagai anggota pengusul, atau
- Keduanya sebagai anggota pengusul
4. Pengusul tidak dapat mengajukan dua proposal dengan jabatan sebagai ketua pengusul
sekaligus
5. Anggota pengusul 4 (empat) orang (satu ketua dan tiga anggota)

3.2 Penelitian Terapan


3.2.1 Pendahuluan
Penelitian Terapan merupakan penelitian yang ditujukan untuk mendapatkan solusi dari
suatu masalah yang ada di masyarakat, industri, pemerintahan sebagai kelanjutan dari riset
dasar. Penelitian Terapan adalah model penelitian yang lebih diarahkan untuk menciptakan
inovasi dan pengembangan ipteks. Penelitian ini berorientasi produk ipteks yang telah
tervalidasi di lingkungan laboratorium/lapangan atau lingkungan yang relevan. Dalam
proses pengukuran TKT, hasil Penelitian Terapan akan berada di tingkat 4 sampai dengan
tingkat 6.
Skema Penelitian Terapan ini dapat dilakukan untuk penelitian kerjasama dari antar lembaga
pendidikan, lembaga pemerintahan dan industri. Sesuai dengan RPJMN dan isu aktual,
kementerian menetapkan sepuluh Bidang Fokus Riset yang meliputi: (1) Pangan-Pertanian,
(2) Energi-Energi Baru dan Terbarukan, (3) Kesehatan-Obat, (4) Transportasi, (5) Teknologi
Informasi dan Komunikasi, (6) Pertahanan dan Keamanan, (7) Material Maju, (8)
Kemaritiman, (9) Kebencanaan, dan (10) Sosial Humaniora-Seni Budaya-Pendidikan.
Substansi Penelitian Terapan harus mengacu pada sepuluh Bidang Fokus Riset dimaksud
yang selanjutnya diturunkan ke tema, topik, dan judul penelitian.
3.2.2 Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian Terapan sebagai berikut:

9
1. Meningkatkan kemampuan peneliti di lingkungan perguruan tinggi untuk menghasilkan
produk ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya;
2. Memperkuat peta jalan penelitian yang bersifat multidisiplin;
3. Membangun kolaborasi antara perguruan tinggi dan mitra pengguna hasil penelitian;
4. Meningkatkan dan mendorong kemampuan peneliti di perguruan tinggi untuk
bekerjasama dengan institusi mitra di dalam negeri atau di luar negeri; dan
5. Mendapatkan kepemilikan KI produk ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya.
3.2.3 Luaran Penelitian
Luaran wajib Penelitian Dasar per tahun dapat berupa:
1. Satu artikel di jurnal internasional yang terindeks pada database bereputasi; atau
2. Satu artikel di prosiding internasional yang terindeks pada database bereputasi; atau
3. Satu artikel di jurnal nasional yang terakreditasi 1-6
4. Satu buku hasil penelitian ber ISBN; atau
3.2.4 Kriteria Penelitian
Penelitian terapan bersifat mono tahun, jangka waktu penelitian selama satu tahun dan
luarannya akan dievaluasi pada akhir tahun sesuai dengan penjadwalan yang dikeluarkan
oleh P3M PNL. Rancangan komponen pembiayaan yang diusulkan, mengikuti dan
menyesuaikan degan komponen dari sistem pembiayaan yang berlaku di PNL pada tahun
anggaran berjalan.
3.2.5 Persyaratan Pengusul
Persyaratan pengusul Penelitian Dasar sebagai berikut:
1. Ketua pengusul berpendidikan minimal S2 dengan jabatan fungsional sekurang-
kurangnya Asisten Ahli. Untuk tenaga PLP tidak disyaratkan pendidikan minimum.
2. Pengusul dapat mengajukan dua proposal dengan ketentuan sebagai berikut:
- Satu sebagai ketua dan satu sebagai anggota pengusul, atau
- Keduanya sebagai anggota pengusul
3. Pengusul tidak dapat mengajukan dua proposal dengan jabatan sebagai ketua pengusul
sekaligus
4. Anggota pengusul 4 (empat) orang (satu ketua dan tiga anggota)

10
BAB 4
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DAN DESA BINAAN

4.1 Pengabdian Kepada Masyarakat


4.2.1 Pendahuluan
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan dan dikembangkan oleh
lembaga P3M PNL mengikuti paradigma baru yang diterapkan oleh Direktorat Riset dan
Pengabdian Masyarakat (DRPM) Ditjen Penguatan Risbang Kemenristek/BRIN, kegiatan
yang dimaksud bersifat memecahkan masalah, komprehensif, bermakna, tuntas, dan
berkelanjutan (sustainable) dengan sasaran yang tidak tunggal. Hal-hal inilah yang menjadi
acuan dasar dan alasan dikembangkannya program program pengabdian kepada masyarakat
yang berbasis kemitraan dengan masyarakat.
Khalayak sasaran program pengabdian kepada masyarakat adalah: 1) masyarakat yang
produktif secara ekonomi; 2) masyarakat yang belum produktif secara ekonomis, tetapi
berhasrat kuat menjadi wirausahawan; dan 3) masyarakat yang tidak produktif secara
ekonomi (masyarakat umum/biasa).
Khalayak sasaran (mitra) masyarakat yang produktif secara ekonomi seperti: kelompok
perajin, kelompok nelayan, kelompok tani, kelompok ternak, yang setiap anggotanya
memiliki karakter produktif secara ekonomis. Mitra sasaran industri rumah tangga (IRT)
dengan kepemilikan usaha bersifat individu/perseorangan disyaratkan mempunyai karyawan
minimal 4 orang di luar anggota keluarga. Mitra sasaran yang mengarah pada bidang
ekonomi produktif disyaratkan merupakan kelompok dengan jumlah anggota minimal 5
orang, seperti kelompok dasawisma, pokdarwis, kelompok PKK, kelompok pengajian,
kelompok ibu-ibu rumah tangga dan lain-lain.
Mitra sasaran masyarakat yang tidak produktif secara ekonomi misalnya sekolah (PAUD,
SD, SMP, SMA/SMK), karang taruna, kelompok ibu-ibu rumah tangga, kelompok anak-
anak jalanan, RT/RW, dusun, desa, Puskesmas/Posyandu, Pesantren dan lain sebagainya.
Jenis permasalahan yang wajib ditangani dalam program pengabdian kepada masyarakat,
khususnya masyarakat produktif secara ekonomi atau calon wirausaha baru meliputi bidang
produksi, manajemen usaha dan pemasaran. Untuk kegiatan yang tidak bermuara pada
bidang ekonomi, wajib mengungkapkan rinci permasalahan yang diprioritaskan untuk
diselesaikan seperti peningkatan pelayanan, peningkatan ketentraman masyarakat,
memperbaiki/membantu fasilitas layanan dan lain-lain.
Kegiatan yang dilaksanakan pada mitra pengabdian kepada masyarakat baik mitra produktif
secara ekonomi, mengarah ke produktif ekonomi dan mitra tidak produktif/sosial harus
terdiri dari minimal satu bidang kegiatan yang membutuhkan kepakaran yang berbeda.
Dalam pemilihan dan penentuan calon mitra pengabdian kepada masyarakat akan ditentukan
dan diarahkan selanjutnya oleh lembaga P3M PNL.
4.2.2 Tujuan kegiatan

11
Tujuan pengabdian kepada masyarakat sebagai berikut:
1. Membentuk/mengembangkan sekelompok masyarakat yang mandiri secara ekonomi dan
sosial
2. Membantu menciptakan ketentraman, dan kenyamanan dalam kehidupan bermasyarakat
3. Meningkatkan keterampilan berpikir, membaca dan menulis atau keterampilan lain yang
dibutuhkan (softskill dan hardskill).
4.2.3 Luaran kegiatan
Luaran wajib kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai berikut:
1. Satu artikel ilmiah yang dipublikasikan melalui Jurnal ber ISSN atau prosiding ber ISBN
dari seminar nasional
2. Video kegiatan
Luaran tambahan dapat berupa luaran lainnya diluar luaran wajib
4.2.4 Kriteria kegiatan
Kriteria kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai berikut:
1. Iptek yang diterapkan dari hasil penelitian tim pengusul diprioritaskan untuk didanai
2. Pengabdian kepada masyarakat adalah program mono tahun dengan jangka waktu
kegiatan maksimal enam bulan
3. Usulan dana maksimum sesuai dengan alokasi dana yang ditetapkan oleh lembaga P3M
PNL
4. Memiliki satu mitra sasaran; bersifat tentative, dan akan diumumkan lebih lanjut oleh
lembaga P3M PNL
5. Melibatkan 2-10 mahasiswa
6. Permasalahan yang ditangani pada mitra minimal satu bidang masalah, jika pengusul
mengusulkan dua bidang masalah yang tangani maka membutuhkan kepakaran yang
berbeda.
7. Jarak dari perguruan tinggi pengusul maksimum 200 km.
4.2.5 Persyaratan pengusul
Persyaratan pengusul pengabdian kepada masyarakat sebagai berikut:
1. Pengusul memiliki kompetensi multidisiplin sesuai dengan bidang yang diusulkan,
minimal dua kompetensi, dan dimungkinkan untuk berkolaborasi dengan perguruan
tinggi lain, pemerintah daerah, BUMN dan industri.
2. Ketua pengusul berpendidikan minimal S2 dengan jabatan fungsional sekurang-
kurangnya Asisten Ahli
3. Pengusul dapat mengajukan dua proposal dengan ketentuan sebagai berikut:
- Satu sebagai ketua dan satu sebagai anggota pengusul, atau
- Keduanya sebagai anggota pengusul
4. Pengusul tidak dapat mengajukan dua proposal dengan jabatan sebagai ketua pengusul
sekaligus
5. Tim pelaksana maksimum 4 (empat) orang (satu ketua dan tiga anggota).

12
4.2 Pengabdian Desa Binaan
4.2.1 Pendahuluan
Sebagaian besar masyarakat di wilayah Indonesia khususnya di Propinsi Aceh masih
mendiami wilayah pedesaan yang secara ekonomi masih tertinggal. Banyak potensi yang
belum tergali di pedesaan diakibatkan oleh berbagai kendala, diantaranya kurangnya
sentuhan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna. Kekurangan sumberdaya masyarakat
dan penerapan teknologi tepat gunan membuat motivasi masyarakat untuk menggali dan
mengembangkan potensi di desanya menjadi sangat minim atau bahkan tidak ada sama
sekali. Tentu saja potensi ini, akan lebih eksis, berdaya saing, dan berpotensi untuk
dikembangkan dengan melakukan kolabarasi dengan lembaga pendidikan tinggi yang
mampu memberikan solusi terhadap permasalahan – permasalahan yang berada dalam
kehidupan masyarakat pedesaan.
Pengembangan kawasan perdesaan menjadi isu penting dalam 5 tahun terakhir yang telah
mulai digulirkan sejak pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan diteruskan
oleh Presiden Joko Widodo. Kemajuan pedesaan sangat mempengaruhi stabilitas nasional
baik dari segi ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, serta pertahanan dan keamanan.
Bahkan karena begitu pentingnya desa sebagai aset, sejarah, warisan, dan titik awal
perkembangan peradaban bangsa, negara telah mengeluarkan Undang Undang RI Nomor 6
tahun 2014 tentang desa yang diimplementasikan dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor
43 Tahun 2014 tentang peraturan pelaksanaan undang-undang nomor 6 tahun 2014. Sebagai
tindaklanjutnya, pemerintah menggulirkan program hibah pembangunan pedesaan.
Sejalan dengan program pemerintah untuk percepatan perekonomian desa yang berfokus
menangani infrastruktur, maka dituntut peran Perguruan Tinggi khususnya PNL untuk
memiliki kepedulian dengan berkontribusi memberikan penguatan melalui aplikasi sains dan
teknologi, model kebijakan, serta rekayasa sosial berbasis riset. Perkembangan sosial
ekonomi desa akan lebih cepat dengan dibangunnya infrastruktur dan terbukanya semua
akses yang mendukung. Sentuhan dari perguruan tinggi berupa hilirisasi hasil riset
multidisiplin terhadap pemanfaatan sumber daya di pedesaan, akan memberikan akselerasi
kualitas dan kuantitas kemajuan desa di segala bidang (sosial, ekonomi, hukum, kesehatan,
budaya, pendidikan, pertanian, ketahanan pangan, maritim, energi baru dan terbarukan,
lingkungan dan lainnya) tanpa meninggalkan nilai unggul atau ciri khas yang telah dimiliki
desa tersebut.
Dukungan dari semua sektor terutama dari pemerintah daerah, BUMN dan industri akan
memberikan penguatan bagi keberhasilan program. Isu-isu penting yang ditangani dalam
program ini antara lain pendidikan, kesehatan, lingkungan dan konservasi, pangan, energi,
pariwisata, budaya, industri kreatif, penatakelolaan wilayah/sumber daya alam dan sumber
daya manusia, moral, karakter dan etika, maritim, dan lainnya. Dengan demikian, akan
terbangun Desa Binaan/Mitra perguruan tinggi yang memiliki keunggulan tertentu sebagai
icon dan penggerak utama pembangunan desa sekaligus sebagai salah satu model sains-
techno and tourism park. Diharapkan hasil kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan
pada desa binaan akan menjadikan desa tersebut sebagai pilot project dari pengembangan

13
sumber daya yang menjadi ciri khas desa tersebut. Sentra-sentra pada desa tersebut menjadi
science-techno-park perguruan tinggi. Sehingga bisa dijadikan obyek untuk pengabdian dan
pembelajaran bagi mahasiswa, dosen dan tamu dalam dan luar negeri.
4.2.2 Tujuan kegiatan
Tujuan Desa Binan sebagai berikut:
1. Mengaplikasikan hasil riset unggulan PNL yang sesuai dengan urgensi kebutuhan
masyarakat desa;
2. Memberikan solusi permasalahan masyarakat desa dengan pendekatan holistik berbasis
riset multidisiplin;
3. Membantu program pemerintah dalam pembangunan masyarakat dan wilayah desa;
4. Membantu mensukseskan terlaksananya program RPJM Desa;
5. Meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat desa;
6. Mempercepat pembangunan desa pada berbagai bidang secara berkelanjutan;
7. Memperkuat sinergi PNL dengan pemangku kepentingan terkait dalam pembangunan
desa
8. Membentuk Desa Binaan sebagai salah satu model science-techno-park perguruan tinggi.
4.2.3 Luaran kegiatan
Luaran wajib kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai berikut:
1. Satu artikel ilmiah yang dipublikasikan melalui Jurnal ber ISSN atau prosiding ber ISBN
dari seminar nasional
2. Video kegiatan
Luaran tambahan dapat berupa luaran lainnya diluar luaran wajib
4.2.4 Kriteria kegiatan
Kriteria kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai berikut:
1. Iptek yang diterapkan dari hasil penelitian tim pengusul diprioritaskan untuk didanai
2. Pengabdian kepada masyarakat pada desa binaan adalah program mono tahun dengan
jangka waktu kegiatan maksimal enam bulan
3. Usulan dana maksimum sesuai dengan alokasi dana yang ditetapkan oleh lembaga P3M
PNL
4. Memiliki satu desa binaan sebagai sasaran; desa binaan akan diumumkan lebih lanjut
oleh lembaga P3M PNL
5. Melibatkan 2-10 mahasiswa
6. Permasalahan yang ditangani pada desa binaan minimal satu bidang masalah, jika
pengusul mengusulkan dua bidang masalah yang tangani maka membutuhkan kepakaran
yang berbeda.
4.2.5 Persyaratan pengusul
Persyaratan pengusul pengabdian kepada masyarakat sebagai berikut:

14
1. Pengusul memiliki kompetensi multidisiplin sesuai dengan bidang yang diusulkan,
minimal dua kompetensi, dan dimungkinkan untuk berkolaborasi dengan perguruan
tinggi lain, pemerintah daerah, BUMN dan industri.
2. Ketua pengusul berpendidikan minimal S2 dengan jabatan fungsional sekurang-
kurangnya Asisten Ahli
3. Pengusul dapat mengajukan dua proposal dengan ketentuan sebagai berikut:
- Satu sebagai ketua dan satu sebagai anggota pengusul, atau
- Keduanya sebagai anggota pengusul
4. Pengusul tidak dapat mengajukan dua proposal dengan jabatan sebagai ketua pengusul
sekaligus
5. Tim pelaksana maksimum 4 (empat) orang (satu ketua dan tiga anggota).

15
LAMPIRAN 1. PENULISAN TINJAUAN DAN DAFTAR PUSTAKA

Sumber pustaka/referensi primer yang relevan dan dengan mengutamakan hasil penelitian
pada jurnal ilmiah dan/atau paten yang terkini. Disarankan penggunaan sumber pustaka 10
tahun terakhir. Penulisan sumber dan daftar pustaka dengan menggunakan sistem
penomoran dengan mengikuti format IEEE sebagaimana diperlihatkan pada uraian di
bawah.

Contoh:
….Elemen link pada konsep EBF merupakan elemen yang diharapkan mampu menyerap
gaya gempa secara optimal, dan elemen ini didesain boleh rusak akibat absorpsinya terhadap
gaya gempa tetapi tidak untuk elemen struktur yang lain [1]. Kelelehan yang terjadi pada
elemen link dapat berupa kelelehan geser atau lentur. Tipe kelelehan ini sangat tergantung
pada panjang link [2]…
….Kelemahan pada link panjang disebabkan oleh terbentuknya sendi plastis pada pelat
sayap pada zona pengelasan di ujung link dan selanjutnya disertai oleh kegagalan yang
disebabkan oleh fraktur pada sayap, tekuk sayap, tekuk torsi lateral (lateral torsional
buckling) [3][4][5][6]. Hasil penelitian selanjutnya menunjukkan perlunya memperketat
kelangsingan pelat badan pada penampang baja yang memikul gaya gempa. Hal ini telah
tertuang pada peraturan AISC 341-10 [7]…

DAFTAR PUSTAKA
[1] M. Bruneau, C.-M. Uang, and R. Sabeli, Ductile Design of Structures, Second Edi.
McGraw-Hill Companies, Inc, 2011.
[2] M. D. Engelhardt and E. P. Popov, “Experimental performance of long links in
eccentrically braced frames,” J. Struct. Eng. New York, N.Y., vol. 118, no. 11, pp.
3067–3085, 1992.
[3] T. Okazaki, G. Arce, H.-C. Ryu, M. D. Engelhardt, and M. Asce, “Experimental
Study of Local Buckling, Overstrength, and Fracture of Links in Eccentrically Braced
Frames,” J. Struct. Eng. (United States), vol. 131, pp. 1526–1535, 2005.
[4] T. Okazaki, M. D. Engelhardt, J. K. Hong, C. M. Uang, and A. Drolias, “Improved
Link-to-Column Connections for Steel Eccentrically Braced Frames,” J. Struct. Eng.
(United States), vol. 141, no. 8, Aug. 2015.
[5] P. W. Richards and C.-M. Uang, “Effect of Flange Width-Thickness Ratio on
Eccentrically Braced Frames Link Cyclic Rotation Capacity,” J. Struct. Eng., vol.
131, 2005.
[6] A. Mohebkhah and B. Chegeni, “Overstrength and rotation capacity for EBF links
made of European IPE sections,” Thin-Walled Struct., vol. 74, pp. 255–260, 2014.
[7] ANSI/AISC 341-10, Seismic Provisions for Structural Steel Buildings. Chicago,
2010.

16
LAMPIRAN 2. FORMULIR EVALUASI PROPOSAL PENELITIAN

1. Relevansi usulan penelitian terhadap bidang fokus, tema, dan topik RIRN (maks. 10)
a. Tidak relevan/ topik lainnya 0
b. Relevan 10

2. Kualitas dan relevansi tujuan, permasalahan, state of the art, metode dan kebaruan
penelitian (maks. 20)
a. Tidak ada kebaruan 0
b. Kebaruan kurang signifikan 5
c. Kebaruan cukup signifikan 15
d. Kebaruan sangat signifikan 20

3. Kesesuaian kompetensi tim peneliti dan pembagian tugas (maks. 10)


a. Kompetensi tidak sesuai dan pembagian tugas tidak jelas 3
b. Kompetensi cukup sesuai dan pebagian tugas cukup jelas 5
c. Kompetensi sangat sesuai dan pembagian tugas sangat jelas 10

4. Kesesuaian luaran wajib yang dijanjikan: publikasi berbentuk artikel jurnal atau artikel
di prosiding seminar internasional (maks. 20)
a. Jurnal nasional tidak terakreditasi 0
b. Tidak termasuk jurnal internasional 0
c. Tidak termasuk prosiding iternasional 0
d. Jurnal yang dituju terakreditasi peringkat 1-6 20
e. Termasuk jurnal internasional 20
f. Termasuk prosiding internasional 20

5. Kewajaran metode tahapan target capaian luaran wajib penelitian (maks. 15)
a. Metode tahapan capaian luaran penelitian kurang
menggambarkan tahapan penyelidikan ilmiah 5
b. Metode tahapan capaian luaran penelitian cukup
menggambarkan tahapan penyelidikan ilmiah 10
c. Metode tahapan capaian luaran penelitian menggambarkan
tahapan penyelidikan ilmiah 15

6. Kesesuaian target TKT (maks. 5)


a. Target TKT tidak sesuai 0
b. Target TKT sesuai 5

7. Kesesuaian jadwal penelitian (maks. 5)


a. Jadwal tidak ada 0
b. Jadwal cukup sesuai dengan tahapan penelitian 3

17
c. Jadwal sesuai dengan tahapan penelitian 5

8. Kekinian dan sumber primer pengacuan pustaka (maks. 15)


a. Tidak ada pustaka primer 0
b. Pustaka tergolong primer dan mutakhir jumlah 1-50% 5
c. Pustaka tergolong primer dan mutakhir jumlah 51-80% 10
d. Pustaka tergolong primer dan mutakhir lebih besar 80% 15

18
LAMPIRAN 3. FORMULIR EVALUASI PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT

1. Perumusan masalah dan uraian analisis situasi secara aktual, tajam dan mempunyai
relevansi dengan metode pelaksanaan kegiatan dan literatur yang disitasi (maks. 20)
a. Perumusan masalah tidak aktual dan tajam 4
b. Perumusan masalah kurang aktual dan tajam 8
c. Perumusan masalah cukup aktual dan tajam 12
d. Perumusan masalah aktual dan tajam 16
e. Perumusan masalah sangat aktual dan tajam 20

2. Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan sesuai dengan metode


pelaksanaan, disusun dengan diskripsi yang sistematis dan mempunyai relevansi
terhadap perkembangan Iptek (maks. 20)
a. Solusi yang ditawarkan tidak mampu menyelesaikan masalah 4
b. Solusi yang ditawarkan kurang mampu menyelesaikan masalah 8
c. Solusi yang ditawarkan cukup mampu menyelesaikan masalah 12
d. Solusi yang ditawarkan mampu menyelesaikan masalah 16
e. Solusi yang ditawarkan sangat mampu menyelesaikan masalah 20

3. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat mempunyai tingkat


sistematis, kerincian, kelengkapan, ketepatan, orisinalitas, keterbaruan, relevansi
dengan daftar pustaka dan memberikan sumbangan untuk perkembangan Iptek (maks.
25)
a. Metode pelaksanaan tidak sistematis dan relevan 5
b. Metode pelaksanaan kurang sistematis dan relevan 10
c. Metode pelaksanaan cukup sistematis dan relevan 15
d. Metode pelaksanaan sistematis dan relevan 20
e. Metode pelaksanaan sangat sistematis dan relevan 25

4. Daftar referensi yang digunakan mempunyai relevansi dengan metode pelaksanaan


kegiatan, mutakhir, dapat disitasi, pengutamaan pada artikel jurnal dan sesuai dengan
standar penulisan (maks. 15)
a. Sumber pustaka tergolong primer sangat kurang (< 10%) 3
b. Sumber pustaka tergolong primer dan mutakhir (10-30%) 6
c. Sumber pustaka tergolong primer dan mutakhir (31-50%) 9
d. Sumber pustaka tergolong primer dan mutakhir (51-80%) 12
e. Sumber pustaka tergolong primer dan mutakhir (> 80%) 15

5. Luaran dan target capaian hasil kegiatan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat
berupa artikel ilmiah yang dipublikasikan (maks. 10)

19
a. Jurnal nasional/prosiding lokal tidak terakreditasi 5
b. Jurnal nasional/lokal terakreditasi sinta 1-6 10
c. Jurnal/prosiding internasional tidak bereputasi 5
d. Jurnal/prosiding internasional bereputasi 10

6. Kelayakan dan kesesuaian terhadap penggunaan sumber daya yang berupa anggaran,
jadwal dan personalia (maks. 10)
a. Tidak layak 2
b. Kurang layak 4
c. Cukup layak 6
d. Layak 8
e. Sangat layak 10

20

Anda mungkin juga menyukai