Anda di halaman 1dari 9

Teori Assessment Model

(Giger & Davidhizar)

TIM PENGAJAR
6 Fenomena budaya yang harus
diperhatikan dan dijadikan sebagai alat
untuk melakukan pengkajian tentang
nilai budaya yang dianut klien
1. KOMUNIKASI

 Bahasa yang digunakan, kualitas suara, pengucapan,


bahasa diam/isyarat, dan komunikasi non verbal
 Komunikasi yang jelas dan efektif merupakan aspek
penting ketika berhubungan dengan pasien, terutama jika
perbedaan bahasa menciptakan rintangan budaya antara
perawat dengan pasien.
 Ketidakberhasilan untuk berkomunikasi secara efektif
dengan pasien akan menyebabkan penundaan dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan mulai dari pengkajian,
penentuan diagnosis dan tindakan keperawatan.

Pentingnya peran Keluarga


2. RUANG

 Observasi derajat kenyamanan, kedekatan dengan


orang lain, gerakan tubuh, persepsi terhadap
ruang
 Untuk tetap mempertahankan kondisi yang
nyaman bagi klien dimana dalam 1 ruangan
terdapat keluarga / pasien lain
3. VARIASI BIOLOGI
(struktur tubuh)
Membantu
 Warna kulit perawat
mengidentifikasi
 Tekstur rambut dan karakteristik fisik beberapa ciri
lainnya
dimana seseorang
 Variasi enzimatik dan genetik dari satu
 Pola elektrokardiografi kelompok budaya
berbeda secara
 Kerentanan terhadap penyakit;
biologis.
preferensi gizi dan kekurangan
 Karakteristik psikologis
 Mekanisme koping Pola hidup, pola
 Dukungan sosial makan, nilai,
budaya
4. PENGENDALIAN LINGKUNGAN
 Praktek budaya kesehatan, definisi
kesehatan dan penyakit, Orientasi nilai;
percaya pada sihir, doa untuk perubahan
kesehatan
 Kontrol lingkungan (environmental Sesuai
control), mengacu pada kemampuan teori
anggota kelompok budaya tertentu untuk
merencanakan aktivitas yang mengontrol Leineiger
sifat dan faktor lingkungan langsung.
 Sistem keyakinan tradisional tentang
kesehatan dan penyakit, praktek
pengobatan tradisional, dan penggunaan
penyembuhan tradisional.
Perencanaan dan implementasi keperawatan
transkultural menawarkan tiga strategi sebagai
pedoman Leininger (1984) ; Andrew & Boyle, 1995
yaitu :
1. Perlindungan/mempertahankan budaya (Cultural
care preservation/maintenance) bila budaya
pasien tidak bertentangan dengan kesehatan.
2. Mengakomodasi/menegosiasi budaya (Cultural
care accommodation atau negotiations) apabila
budaya pasien kurang mendukung kesehatan.
3. Mengubah dan mengganti budaya pasien dan
keluarganya (Cultural care repartening /
recontruction).
5. WAKTU

 Penggunaan waktu, durasi waktu, mendefinisikan


waktu, waktu bersosial, orientasi watu kedepan,
saat ini atau masa lalu
 Negara-negara yang menghargai tradisi (c:
Inggris, Cina  melakukan hal-hal yang selalu
dilakukan, enggan mencoba prosedur baru sebagai
upaya untuk kesehatan.
 Praktik keperawatan peka budaya hal-hal yang
seperti ini harus diperhatikan sehingga pelayanan
yang kita berikan didukung juga oleh kebiasaan
atau culture klien.
 Contoh : dalam melakukan tindakan keperawatan
memperhatikan waktu2 tertentu yang digunakan
klien untuk sholat, dll
6. ORGANISASI SOSIAL

 Budaya, ras, etnik, peran dan fungsi keluarga,


pekerjaan, waktu luang, teman dan penggunaan tempat
ibadah seperti masjid, gereja dll
 Faktor-faktor siklus harus diperhatikan dalam interaksi
dengan individu dan keluarga (misalnya nilai tinggi
ditempatkan pada keputusan orang tertua, peran orang
tua – ayah atau ibu dalam keluarga)  menentukan
pengambilan keputusan

Anda mungkin juga menyukai