Anda di halaman 1dari 24

dr. ANDI SAGUNI, M.

A
Direktur Fasilitas Pelayanan Kesehatan
ISSUE STRATEGIS PELAYANAN KESEHATAN
Teori H.L. Blum

Belum optimalnya akses


Yankes Dasar & Rujukan
GERMAS yg bermutu & merata
bagi masyarakat

PENGUATAN FASILITAS
PELAYANAN KESEHATAN Integrasi Program  Yankes
• Pengaturan Kompetensi & Kewenangan Fasyankes sebagai “Wahana/ Rumah” bagi


Pemenuhan Standar Fasyankes (SDM & SPA)
Penataan Sistem Rujukan pelaksanaan program
• Pengaturan Pendelegasian Kewenangan Klinik
• Akreditasi & Pengukuran Indikator Mutu
• Pemanfaatan IT
STRATEGI PENINGKATAN MUTU
2020 - 2024 STRATEGI SASARAN
•Pemerataan Fasyankes dasar
dan rujukan yang bermutu Terlaksananya akreditasi
melalui intervensi peningkatan fasyankes yang merata
mutu
Meningkatkan •Penyempurnaan sistem
pemerataan akreditasi (Standar dan
pelayanan Instrumen Akreditasi, Sistem
kesehatan dasar
Informasi, Penyelenggaraan Terlaksananya
Survei) pengukuran mutu
dan rujukan yang
bermutu bagi •Mengkorelasikan antara pelayanan
insentif dengan mutu
masyarakat kesehatan di
•Penguatan Sistem Manajemen fasyankes
Mutu (registrasi, lisensi,
sertifikasi)
Logframe Ditjen Yankes
STRATEGI PENINGKATAN STRATEGI SASARAN
PEMERATAAN AKSES • Meningkatkan kompetensi Fasyankes Primer &
Rujukan (SPA, sistem pelayanan - rujukan,
Meningkatnya kompetensi Fasyankes
Primer & Rujukan dalam satu kesatuan
pembiayaan) (SPA, sistem pelayanan-rujukan,
• Meningkatkan tata kelola manajemen & SDM
pembiayaan, tata kelola manajemen &
pelayanan kesehatan di Fasyankes
• Mengoptimalkan Distribusi & Retensi SDM di SDM pelayanan kesehatan)
Fasyankes
• Meningkatkan Integrasi dan pembinaan Fasyankes
Swasta Penguatan Upaya Promotif – Preventif
• Penguatan Upaya Promotif – Preventif & Primary dan Primary Health Care (PHC) serta
Health Care (PHC) terutama melalui penguatan optimalisasi sistem rujukan
Meningkatnya intervensi PIS-PK, DLP, Penguatan jejaring/ sistem
rujukan Fasyankes Primer dengan RS; serta
Pemerataan meningkatkan Health Promoting Hospital (Hospital
without wall), optimalisasi Academic Health

Akses Yankes System


• Meningkatkan Integrasi program prioritas :
Penurunan AKI & AKN, PTM, Penyakit menular,
Dasar & Stunting
Dikembangkannya inovasi teknologi
informasi/digitalisasi kesehatan dalam
Rujukan bagi
• Pemanfaatan inovasi teknologi informasi/ pelayanan kesehatan
digitalisasi kesehatan dalam pelayanan kesehatan
• Interoperabilitas dan integrasi Sistem Informasi
Masyarakat • Afirmasi/keberpihakan pada pelayanan kesehatan
Meningkatnya afirmasi/keberpihakan
untuk pemerataan akses Yankes di DTPK
masyarakat di DTPK
Tersedianya Fasyankestrad/Griya Sehat
• Pembentukan & integrasi Fasyankestrad (Griya
sesuai standar di Provinsi
Sehat) di Fasyankes
• Meningkatkan Kemandirian RS/ Faskes BLU/BLUD Meningkatnya kinerja keuangan & pelayanan pada RS BLU
Logframe Ditjen Yankes
KERANGKA KONSEP PEMENUHAN
AKSES & KUALITAS BANGUNAN, PRASARANA & ALKES (SPA)

• Puskesmas/FKTP
Pemenuhan ratio thd • TT RS
jumlah dan persebaran
• Puskesmas perbatasan, DTPK,
penduduk
PEMENUHAN •

RS Pratama
RS perbatasan,
RS Vertikal di Kawasan
PENINGKATAN

KUANTITAS Fairness/Adil/Equity Indonesia Timur

AKSES DAN •

Telemedicine
SISRUTE
Penguatan penyusunan
KUALITAS pedoman standar SPA
BANGUNAN, Prototype bangunan,
PRASARANA & PEMENUHAN ruang, prasarana INTEGRASI
PEMBIAYAAN :
ALKES KUALITAS Peningkatan peran fungsi 1. Belanja Modal
BPFK/LPFK UPT/APBN
2.Dana transfer/DAK
Regional Maintaince
3.APBD
Center (RMC)
4.KPBU, Swasta
5.PHLN
UNDANG-UNDANG NO 44 TAHUN 2009
TENTANG RUMAH SAKIT

Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9-10 Pasal 11 Pasal 16

Rumah Sakit harus


memenuhi persyaratan Lokasi Bangunan Prasarana Persyaratan
lokasi, bangunan, Teknis Alat
prasarana, sumber daya
manusia, kefarmasian, 1. Studi Kelayakan
dan peralatan 2. Masterplan 1. PERMENKES RI No. 24/ 2016
2. PERMENKES RI No. 4/ 2016  1. Permenkes No. 54 Tahun
Gas Medik dan Vakum Medik 2015 tentang Pengujian dan
3. PERMENKES RI No. 2306/ 2011 Kalibrasi Alkes
 Instalasi Elektrikal RS 2. Pedoman Pengelolaan Alat
4. Pedoman-Pedoman Teknis
Bangunan dan Prasarana RS
IPLC
, TPS-LB3
TUJUAN PENGATURAN BANGUNAN DAN PRASARANA RS

mewujudkan Bangunan dan mewujudkan tertib pengelolaan meningkatkan peran serta


Prasarana Rumah Sakit yang bangunan dan prasarana yang pemerintah, pemda, dan
fungsional sesuai kebutuhan menjamin KEANDALAN teknis masyarakat dalam
pelayanan; bangunan dan prasarana. pengelolaan RS yang sesuai
dengan persyaratan teknis.

SESUAI TATA BANGUNAN KESELAMATAN PERENCANAAN


PENGELOLAAN
SERASI & SELARAS KESEHATAN
DG LINGKUNGAN DUKUNGAN
KENYAMANAN
ANGGARAN
SESUAI EVIDENCE BASE
KEMUDAHAN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NO. 24 TAHUN 2016
TENTANG
PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN & PRASARANA RS

Persyaratan Administratif Persyaratan teknis bangunan gedung Persyaratan teknis bangunan RS


pada umumnya

Dilaksanakan Sesuai Ketentuan Dilaksanakan Sesuai Ketentuan a. Rencana Blok Bangunan;


Peraturan Perundang-undangan Peraturan Perundang-undangan b. Massa Bangunan;
c. tata letak bangunan (site plan);
d. pemanfaatan Ruang; dan
Mengacu kepada Permenkes No. Mengacu kepada UU no. 28 tahun e. desain tata Ruang dan
56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi 2002 tentang Bangunan Gedung, PP komponen bangunan.
dan Perizinan RS. no. 36 Tahun 2005 tentang Bangunan
Gedung, PERMENPU No.
22/PRT/M/2018 ttg Pedoman Teknis Permenkes No. 24 Tahun 2016
Pembangunan Bangunan Gedung
Negara.
PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN RS (KRITERIA DESAIN)
SESUAI PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NO. 24 TAHUN 2016

Rumah Sakit

Rencana Blok Massa Bangunan Site Plan Pemanfaatan Ruang Desain Tata Ruang &
Komponen Bangunan
a. peruntukan lokasi harus memenuhi harus memenuhi Bangunan RS harus
b. kepadatan syarat sirkulasi udara syarat zonasi : efektif sesuai fungsi a. Desain harus
bangunan; dan pencahayaan, a. berdasarkan risiko pelayanan. meminimalisir resiko
c. ketinggian kenyamanan, penularan penyakit penyebaran infeksi
bangunan; dan keselarasan, dan b. zonasi b. harus memenuhi peil
d. Jarak bebas keseimbangan berdasarkan banjir
bangunan. dengan lingkungan. tingkat privasi, dan c. Batas lahan, akses
c. zonasi masuk/keluar yang
berdasarkan jelas (akses utama,
kedekatan akses IGD dan
hubungan fungsi akses service)
pelayanan.
PERSYARATAN STRUKTUR BANGUNAN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NO. 24/2016
SNI-1726:2012
Struktur bangunan RS harus :
Tabel 1- Kategori risiko bangunan gedung dan non gedung untuk beban gempa
1. kuat, kokoh, dan stabil dalam memikul beban/kombinasi beban (lanjutan)
dan memenuhi persyaratan keselamatan (safety) dan Kategori
Jenis pemanfaatan
risiko
persyaratan kelayanan (serviceability) selama umur
Gedung dan non gedung yang ditunjukkan sebagai fasilitas yang penting, termasuk, tetapi tidak dibatasi
bangunan.
untuk:
2. jenis, intensitas dan cara bekerjanya beban harus sesuai - Bangunan-bangunan monumental
- Gedung sekolah dan fasilitas pendidikan
dengan standar teknis yang berlaku. - Rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya yang memiliki fasilitas bedah dan unit gawat darurat
- Fasilitas pemadam kebakaran, ambulans, dan kantor polisi, serta garasi kendaraan darurat
3. direncanakan terhadap pengaruh gempa - Tempat perlindungan terhadap gempa bumi, angin badai, dan tempat perlindungan darurat lainnya
- Fasilitas kesiapan darurat, komunikasi, pusat operasi dan fasilitas lainnya untuk tanggap darurat
4. apabila terjadi keruntuhan, kondisi strukturnya harus dapat IV
- Pusat pembangkit energi dan fasilitas publik lainnya yang dibutuhkan pada saat keadaan darurat
memungkinkan pengguna bangunan menyelamatkan diri. - Struktur tambahan (termasuk menara telekomunikasi, tangki penyimpanan bahan bakar, menara pendingin,
struktur stasiun listrik, tangki air pemadam kebakaran atau struktur rumah atau struktur pendukung air
5. dilakukan pemeriksaan keandalan bangunan secara berkala. atau material atau peralatan pemadam kebakaran ) yang disyaratkan untuk beroperasi pada saat
keadaan darurat
Tabel 2- Faktor keutamaan gempa
Gedung dan non gedung yang dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi struktur bangunan lain yang
masuk ke dalam kategori risiko IV.
Kategori risiko bangunan Faktor keutamaan gempa , I e
I atau II 1,0
III 1,25
IV 1,50
FASILITAS AKSESIBEL

BANGUNAN RUMAH SAKIT HARUS MENYEDIAKAN FASILITAS YANG AKSESIBEL


BAGI PENYANDANG CACAT DAN LANJUT USIA

Permenkes No. 24 Tahun 2016 PermenPU No. 30/PRT/M/2006


Fasilitas yang aksesibel meliputi: Fasilitas dan aksesibilitas pada bangunan gedung
a. toilet; dan lingkungan meliputi:
b. koridor; a. Ukuran dasar ruang;
c. tempat parkir; b. Jalur pedestrian; j. Toilet;
d. telepon umum; c. Jalur pemandu; k. Pancuran;
e. jalur pemandu; d. Area parkir; l. Wastafel;
f. rambu atau marka; e. Pintu; m. Telepon;
g. pintu; dan f. Ram; n. Perlengkapan dan
h. tangga, lift, dan/atau ram g. Tangga; Peralatan Kontrol;
h. Lif; o. Perabot;
i. Lif tangga (stairway lift); p. Rambu dan Marka.
BANGUNAN RUMAH SAKIT
SESUAI PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NO. 24 TAHUN 2016

A. RUANG RAWAT JALAN T. RUANG MENYUSUI


B. RUANG RAWAT INAP U. RUANG MEKANIK
C. RUANG GAWAT DARURAT V. RUANG DAPUR DAN GIZI
D. RUANG OPERASI W. LAUNDRY
E. RUANG PERAWATAN INTENSIF X. KAMAR JENAZAH
F. RUANG KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN Y. TAMAN
G. RUANG REHABILITASI MEDIK Z. PENGELOLAAN LIMBAH PADAT, CAIR DAN GAS
H. RUANG RADIOLOGI AA. PELATARAN PARKIR YANG MENCUKUPI
I. RUANG LABORATORIUM
J. BANK DARAH RUMAH SAKIT
BB. RUMAH DINAS/ RUMAH TAMU
K. RUANG STERILISASI
CC. ASRAMA
L. RUANG FARMASI
DD. RUMAH SINGGAH
M. RUANG REKAM MEDIS
N. RUANG TENAGA KESEHATAN
O. RUANG PENDIDIKAN, PENELITIAN DAN LATIHAN
P. RUANG KANTOR DAN ADMINISTRASI
Q. RUANG IBADAH
R. RUANG TUNGGU
S. RUANG PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT RUMAH SAKIT/
RUANG SERBA GUNA
PRASARANA RUMAH SAKIT
SESUAI PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NO. 24 TAHUN 2016

A.INSTALASI AIR F. INSTALASI PROTEKSI PETIR


1. INSTALASI AIR MINUM/BERSIH G. INSTALASI GAS MEDIK DAN VAKUM MEDIK
2. INSTALASI AIR KOTOR/LIMBAH 1. SUMBER GAS MEDIK DAN VAKUM MEDIK
3. INSTALASI AIR HUJAN
2. JARINGAN PEMIPAAN SISTEM GAS MEDIK DAN VAKUM MEDIC
B. INSTALASI MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
3. TERMINAL SISTEM GAS MEDIK DAN VAKUM MEDIK.
C. INSTALASI TRANSPORTASI VERTIKAL:
H.INSTALASI UAP
1. LIFT (LIFT PASIEN, LIFT PENGUNJUNG, DAN LIFT SERVIS)
I. INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH PADAT, CAIR DAN GAS
2. ESKALATOR
3. LIFT PELAYAN (DUMBWAITER)
J. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
D. INSTALASI SISTEM PENCAHAYAAN: K. PETUNJUK, PERSYARATAN TEKNIS DAN SARANA EVAKUASI SAAT
1. SISTEM PENCAHAYAAN ALAMI TERJADI KEADAAN DARURAT
2. PENCAHAYAAN BUATAN L. INSTALASI TATA UDARA
3. PENCAHAYAAN DARURAT M.SISTEM INFORMASI DAN KOMUNIKASI
E. INSTALASI SISTEM KELISTRIKAN N. AMBULANS.
1. SUMBER DAYA LISTRIK
2. PANEL HUBUNG BAGI
3. JARINGAN DISTRIBUSI LISTRIK
4. PERLENGKAPAN SERTA INSTALASI LISTRIK UNTUK MEMENUHI
KEBUTUHAN BANGUNAN RUMAH SAKIT YANG MENJAMIN
TERHADAP ASPEK KESELAMATAN MANUSIA
5. KEAMANAN INSTALASI LISTRIK BESERTA PERLENGKAPANNYA
6. KEAMANAN RUMAH SAKIT SERTA ISINYA
7. PERLINDUNGAN LINGKUNGAN DARI BAHAYA LISTRIK.
PEMBINAAN & PENGAWASAN, MASA PERALIHAN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NO. 24 TAHUN 2016

1 2 3 4 5
Pembinaan &
Menteri, Gubernur, Pembinaan dan
pengawasan Dalam rangka Dalam rangka
Bupati/Walikota pengawasan
berupa pengawasan, pengawasan,
melakukan dimaksudkan
pemberian Menteri, Menteri,
pembinaan & untuk memenuhi
bimbingan, Gubernur, Gubernur,
pengawasan thd kebutuhan pasien,
supervisi, Bupati/Walikota Bupati/Walikota
pelaksanaan tenaga di RS, dan
monitoring & dapat dapat
persyaratan teknis masyarakat akan
evaluasi, memberikan memberikan
bangunan & bangunan dan
konsultasi, tindakan tindakan
prasarana RS Prasarana RS
pendidikan & administratif administratif
sesuai yang memenuhi
pelatihan, dan sesuai dengan sesuai dengan
kewenangan persyaratan mutu,
kegiatan kewenangan kewenangan
masing-masing. keamanan, dan
pemberdayaan masing-masing. masing-masing.
kemanfaatan.
lain.
STRATEGI PEMENUHAN PERSYARATAN SPA DI FASYANKES

1. Dukungan Pembiayaan
– Memasukkan menu pemenuhan pembangunan (bangun baru,
rehabilitasi, renovasi) dan prasarana ke dalam Dana Alokasi Khusus
(DAK), diantaranya :
a. Ruang Gawat Darurat
b. Ruang Rawat Jalan Menu Prasarana diantarnya:
c. Ruang rawat inap a. Genset
d. Ruang Operasi b. Gas Medis
e. Ruang ICU c. IPAL
f. Ruang Radiologi d. Air Bersih
17
STRATEGI PEMENUHAN PERSYARATAN SPA DI FASYANKES

2. Penyusunan NSPK
1. PERMENKES RI No. 24 Tahun 2016 tentang Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana RS
2. PERMENKES RI No. 4 Tahun 2016 tentang Penggunaan Gas Medik dan Vakum Medik di
Fasyankes
3. PERMENKES RI No. 2306 Tahun 2011 tentang Sistem Instalasi Elektrikal di RS.
4. Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Ruang/Unit/Instalasi di RS (Prototype) Tahun
2019.
5. Pedoman Teknis Bangunan RS Aman Terhadap Bencana, Tahun 2012
6. Pedoman Teknis Sistem Tata Udara pada Bangunan Rumah Sakit, Tahun 2012
7. Pedoman Teknis Bangunan RS, Ruang Gawat Darurat, Ruang Operasi, Ruang Rawat Inap,
Ruang Perawatan Intensif, Ruang Sterilisasi, Laundry, dll
8. Pedoman Teknis Ambulans
9. Pedoman-Pedoman Teknis Bangunan dan Prasarana RS Lainnya..
18
STRATEGI PEMENUHAN PERSYARATAN SPA DI FASYANKES

3. Kegiatan Pendampingan dan Pembinaan


1. Bimbingan Teknis Pengelolaan SPA di RS
2. Pertemuan Konsultasi Teknis Terkait Penyusunan Studi Kelayakan
RS, Masterplan RS dan Perencanaan DED Pembangunan dan
Pengembangan RS.
3. Pendampingan Pengembangan RS di Wilayah Perbatasan
4. Peningkatan kapasitas dan kelembagaan BPFK dalam fungsi
pembina teknis pelaksanaan pengujian, kalibrasi dan profisiensi
SPA di unit / penguji daerah dan swasta.

19
STRATEGI PEMENUHAN PERSYARATAN SPA DI FASYANKES

4. Koordinasi Lintas Sektor


1. Penyusunan NSPK
2. Koordinasi pemenuhan persyaratan dan/atau perizinan lintas
sektor
3. Sosialisasi Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana RS, Desain
Prototype Ruang/Unit/Instalasi di RS.

20
STRATEGI PEMENUHAN PERSYARATAN SPA DI FASYANKES

5. Monitoring
Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi dlm perencanaan,
monitoring, evaluasi serta pelaporan pemenuhan SPA (Perencanaan
berbasis elektronik (PBE dan KRISNA) dan ASPAK).

21
KENDALA & SOLUSI PEMENUHAN
/
SARANA BANGUNAN, PRASARANA DAN ALAT SESUAI STANDAR

1 Pemenuhan SPA Fasyankes Sesuai 1 Penguatan perencanaan :Sinkronisasi sumber


Standar (Permenkes) Masih daya pemenuhan standar SPA faskes (DAK
Rendah afirmasi, penugasan, APBD), termasuk
Integrasi aplikasi perencanaan dgn ASPAK.
2
Kurangnya Pemahaman terhadap 2
Pengembangan model Prototype Faskes sesuai
Persyaratan Teknis Fasyankes standar

3 3
Mendorong institusi pengujian swasta & RS
Terbatasnya Institusi SOLUSI
TANTANGAN untuk membentuk Lab Kalibrasi (RS Rujukan
Pengujian dan Kalibrasi
& Pendidikan), serta RMC di Pemda untuk
pemeliharaan alat di Puskesmas.
4 4
Rendahnya Anggaran untuk
Pemeliharaan / Kalibrasi
Mengusulkan kegiatan pemeliharaan alkes
pada DAK non fisik 2019
5 Pemenuhan Persyaratan dan / atau 5
Perizinan Lintas Sektor Masih
Rendah (Izin Lingkungan, Izin TPS
LB3, Izin Pembuangan Air Limbah, Peningkatan koordinasi/kebijakan lintas sektor
Bangunan, Radiasi Pengion, Dsb)
PENUTUP

1. Kompetensi fasyankes merupakan representasi kemampuan layanan melalui keterpaduan


ketersediaan SDM, didukung oleh sarana, prasarana & peralatan sesuai standar. Penguatan
pelayanan kesehatan difokuskan untuk meningkatkan akses dan mutu yankes melalui
penguatan sistem rujukan dan akreditasi fasyankes

2. Kemenkes mendorong percepatan pemenuhan standar sarana prasarana dan alat di


fasilitas kesehatan melalui formulasi kebijakan, percepatan pemenuhan standar, pembinaan
dan monitoring program serta pemanfaatan sistem informasi sarana prasarana alat (ASPAK).

3. Pemerintah mendorong pemanfaatan DAK bidang kesehatan untuk mendukung


kebutuhan infrastruktur kesehatan dan operasional di fasilitas kesehatan, sejalan dengan
upaya pemenuhan & pemerataan SDM

3. Komitmen PEMDA melalui dukungan APBD dan mengoptimalkan DAK Fisik,


serta mobilisasi peran lintas sektor dalam pemenuhan SPA fasilitas kesehatan
sesuai standar.
TERIMA KASIH

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia


Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 Kav 4- Jakarta
Selatan

www.yankes.kemkes.go.id www.facebook.com/ditjen.yankes @ditjenyankes @ditjenyankes

Anda mungkin juga menyukai