Anda di halaman 1dari 14

Selamat

Datang
PARA KADER POSBINDU PTM
DALAM RANGKA ORIENTASI/REFRESING KADER PTM

08 JANUARI 2020
UPTD PUSKESMAS DTP PEDES
PERAN KADER DALAM PELAKSANAAN
POSBINDU PTM
a. Pengertian
Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular
(Posbindu PTM) adalah kegiatan monitoring dan
deteksi dini faktor risiko PTM terintegrasi (Penyakit
jantung dan pembuluh darah, diabetes, penyakit paru
obstruktif akut dan kanker) serta gangguan akibat
kecelakaan dan tindakan kekerasan dalam rumah
tangga yang dikelola oleh masyarakat melalui
pembinaan terpadu. Posbindu PTM adalah bentuk
peran serta masyarakat (kellompok masyarakat,
organisasi, industri, kampus, instansi, sekolah dll)
dalam upaya promotif dan preventif untuk mendeteksi
dan pengendalian dini keberadaan faktor risiko
penyakut tidak menular secara terpadu.
Kegiatan Posbindu PTM :

 Monitoring faktor risiko bersama PTM secara rutin dan periodik.


(*) Rutin berarti kebiasaan memeriksa kondisi kesehatan meski
tidak dalam kondisi sakit.
(*) Periodik artinya pemeriksaan kesehatan dilakukan secara
berkala.
 Konseling faktor risiko PTM tentang diet, aktifitas fisik, merokok,
stress dan lain-lain.
 Penyuluhan / dialog interaktif sesuai dengan masalah PTM yang
ada.
 Aktifitas fisik bersama seperti olah raga bersama, kerja bakti,
senam, jalan santau dan lain-lain
 Rujukan kasus faktor risiko sesuai kriteria klinis ke Puskesmas.
Tujuan, Sasaran & Manfaat
Penyelenggaraan Kegiatan Posbindu PTM
Tujuan : Meningkatkan peran serta masyarakat dalam
pencegahan dan penemuan dini faktor risiko PTM
Sasaran : Kelompok masyarakat sehat, berisiko dan
penyandang PTM atau orang dewasa yang berumur 15
tahun keatas.

Pada orang sehat agar faktor risiko tetap terjaga dalam kondisi normal.
Pada orang dengan faktor risiko adalah mengembalikan kondisi
berisiko kondisi normal.

Pada orang dengan penyandang PTM adalah mengendalikan faktor


resiko pada kondisi normal untuk mencegah timbulnya komplikasi
PTM.
 Manfaat
Membudayakan Gaya Hidup Sehat dengan berperilaku
CERDIK yaitu : Cek kondisi kesehatan anda secara berkala,
Enyahkan asap rokok, Rajin aktifitas fisik, Diet yang sehat
dengan kalori seimbang, Istirahat yang cukup, Kelola stres
dalam Iingkungan yang kondusif di rutinitas kehidupannya.
 Mawas Diri
Faktor risiko PTM yang kurang menimbulkan gejala secara
beramaan dapat terdeteksi & terkendali secara dini.
 Metodologis dan Bermakna secara klinis
Kegiatan dapat dipertanggung jawabkan secara medis dan
dilaksanakan oleh kader khusus dan bertanggungjawab
yang telah mengikuti pelatihan metode deteksi dini atau
edukator PTM.
 Mudah Dijangkau
Diselenggarakan di lingkungan tempat
tinggal masyarkat/lingkungan tempat kerja
dengan jadwal waktu yang disepakati.
 Murah
Dilakukan oleh masyarakat secara kolektif
dengan biaya yang disepakati/sesuai
kemampuan masyarakat.
c. Kegiatan :
1. Melakukan wawancara untuk menggali informasi faktor risiko
keturunan dan perilaku
2. Melakukan penimbangan dan mengukur Iingkar perut, serta Indeks
Masa tubuh termasuk analisa lemak tubuh.
3. Melakukan pengukuran tekanan darah.
4. Melakukan pemeriksaan gula darah.
5. Melakukan pengukuran kadar lemak darah (kolesterol total dan
trigliseri serida)
6. Melakukan pemeriksaan fungsi paru sederhana (Peak flowmeter)
7. Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asetat) oleh tenaga bidan terlatih
8. Melaksanakan konseling (diet, merokok, stress, aktifitas fisik dan lain-
lain dan penyuluhan kelompok termasuk sarasehan.
9. Melakukan olah raga/aktifitas fisik bersama dan kegiatan lainnya.
10. Melakukan rujukan ke Puskesmas
d. Uraian Tugas Kader Posbindu
Syarat menjadi seorang kader :
Berasal dan anggota kelompok
masyarakat/lembaga/institusi.
Peduli terhadap masalah penyakit tidak
menular dan bersedia melaksanakan
kegiatan Posbindu PTM.
Pendidikan sebaiknya minimal setingkat
SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas)
Tugas Kader :
 Melakukan pendekatan kepada pimpinan
kelompok/lembaga/institusi.
 Melakukan survai mawas diri/pendataan bersama petugas.
 Melaksanakan musyawarah bersama dalam penyelesaian
masalah termasuk penetuan jadwal penyelenggaraan posbindu
PTM.
 Mendorong anggota kelompok
masyarakat/kelompok/lembaga/institusi untuk datang ke
posbindu PTM ( mengajak anggota keluarga/masyarakat agar
hadir, membaeikan serta menyebarluaskan informasi
kesehatan, menggali dan menggalang sumber daya termasuk
dana yang berasal dan masyarakat).
 Melaksanakan kegiatan posbindu PTM termasuk kunjungan
rumah bila diperlukan
e. Mekanisme Pelayanan Posbindu
Kegiatan sebelum pemeriksaan Sambil menunggu giliran
(senam bersama, bersepeda, pemeriksaan, kader melakukan
ceramah agama, demo makanan penyuluhan kelompok
sehat, dan lain-lain bersama sertamemberikan lembar
dengan yayasan, lsm, majelis wawancara untuk di isi peserta.
ta’lim, gereja setempat dan lain-
lain)

Meja 5   Meja 4   Meja 3   Meja 2   Meja 1

Identifikasi faktor resiko Pemeriksaan


  tekanan darah, Pengukuran
  tb, Wawncara
  oleh kader Registrasi
  pemberian nomor
ptm, konseling / edukasi, gula darah, kolesterol total bb, imt, lingkar kode / urut yang sama serta
serta tindak lanjutnya dan triglesida, ape, iva dan perut, analisa pencatatan ulang hasil
lain-lain lemak tubuh pengisian kms, fr ptm ke
buku pencatatan oleh kader
KONSEP PENYAKIT HIPERTENSI DAN
GAYA HIDUP LANSIA DENGAN HIP
Pengertian
Hipertensi atau Darah Tinggi adalah keadaan
dimana seseorang mengalami peningkatan
tekanan darah diatas normal atau kronis (dalam
waktu yang lama), Hipertensi merupakan
kelainan yang sulit diketahui oleh tubuh kita
sendiri. Satu-satunya cara untuk mengetahui
hipertensi adalah dengan mengukur tekanan
darah teratur kita secara teratur.
Tekanan Darah Sistolik Dalam mmHg
Klasifikasi Tekanan Darah
Sistolik Diastolik

Normal <120 dan <80

Pre-Hipertensi 120 -139 atau 80 – 89

Stadium I Hipertensi 140 – 159 atau 90 – 99

Stadium II Hipertensi > 600 > 100


Penyebab Hipertensi
 Pada sekitar 90% penderita hipertensi, penyebabnya tidak diketahui
dan keadaan ini dikenal sebagai hipertensi esensial atau hipertensi
primer. esensial kemungkinan memiliki banyak penyebab; beberapa
perubahan pada jantung dan pembuluh darah kemungkinan
bersama-sama menyebabkan meningkatkan tekanan darah.
 Jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi sekunder. Pada
sekitar 5 sampai 10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah
penyakit ginjal. Pada sekitar 1-2% penyebabnya adalah kelainan
hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB)
 Penyebab hipertensi lainnya yang jarang adalah feokromositoma,
yaitu tumor pada kelenjar adrenal yang menghasilkan hormone
epinefrin (adrernorepinefrin (noradrenalin).
 Kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah
raga), sters, alkohol atau garam dalam makanan; bisa memicu
terjadinya hipertensi pada orang yang memiliki kepekaan yang
diturunkan. Stres cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah
untuk sementara waktu, jika stres telah berlalu, maka tekanan darah
biasanya akan kembali normal.
Wassalammu’alaikum, Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai