Anda di halaman 1dari 43

BAB 

  I

RINGKASAN EKSEKUTIF

 
A. Latar Belakang
              Pemerintah selalu berupaya meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat
karena kesehatan adalah hak dan investasi, dan semua warga negara berhak atas
kesehatannya, untuk itu maka pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan tujuan
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya. Dalam
kerangka mencapai tujuan tersebut, pembangunan kesehatan dilaksanakan secara
sistematis dan berkesinambungan.

Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan oleh Negara Kesatuan Republik


Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar dapat terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal. Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan juga antara lain untuk
memperbaiki derajat kesehatan masyarakat secara efektif dan efisien, agar semua
lapisan masyarakat memperoleh layanan kesehatan secara mudah.

Meningkatnya persaingan dan tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan


kesehatan telah mendorong puskesmas agar dikelola secara profesional. Selain itu,
masih adanya kelemahan dalam manajemen puskesmas, seperti sumber daya manusia
yang masih perlu ditingkatkan kualitasnya, sumber daya keuangan belum mencukupi,
sistem informasi masih dilakukan secara manual dan sarana/prasarana puskesmas
masih belum sesuai dengan kebutuhan.

Dengan berpedoman pada dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab


Bone tahun 2019 - 2023 ( Renstra Dinkes 2019-2023), maka disusunlah rencana
Strategis untuk mengantisipasi permasalahan kesehatan ditingkat Puskesmas.
Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Awangpone dibuat untuk masa kerja
lima tahun mendatang.
Selain itu urgensi penyusunan Renstra UPT adalah :
1. Menjadi acuan penyusunan renja UPT
2. Dasar penilaian kinerja kepala UPT
3. Menjadi acuan penyusunanprofi, PTP dan kinerja UPT
Renstra Puskesmas Awangpone merupakan Dokumen Perencanaan yang
bersifat indikatif yang memuat program – program pembangunan kesehatan yang akan
dilaksanakan langsung oleh Puskesmas dengan dorongan peran aktif masyarakat untuk
kurun waktu tahun 2019-2023 Renstra ini dapat juga dijadikan sebagai bahan evaluasi
yang penting agar pembangunan kesehatan di wilayah Puskesmas Awangpone dapat
1
berjalan secara lebih sistematis, komprehensif dan tetap fokus pada pemecahan
masalah-masalah mendasar yang dirasakan masyarakat.

B. Maksud dan Tujuan


Adapun maksud penyusunan Renstra ini adalah tersedianya dan tersusunnya
dokumen perencanaan kesehatan.  Sedangkan tujuan penyusunan Renstra adalah
tersedianya suatu dokumen yang strategik dan komprehensif yang menjamin adanya
konsistensi perumusan kondisi atau masalah daerah, perencanaan arah kebijaksanaan,
pembuatan strategi hingga pemilihan program strategi hingga pemilihan program
strategi yang sesuai dengan kebutuhan Kecamatan Awangpone di bidang kesehatan di
wilayah kerja UPT Puskesmas Awangpone
Dengan demikian dapat di jadikan acuan dan pegangan UPT Puskesmas
Awangpone Kabupaten Bone serta seluruh penyelenggara pemerintahan daerah dalam
melaksanakan tugas-tugas pemrintahan dan pembangunan

Pelaksanaan UU No. 25 Tahun 2004 tentang system perencanaan


pembangunan nasional menghendaki arah dan tujuan kebijakan pembangunan di
selenggarakan berdasarkan demokrasi dengan prinsip-prinsip kebersamaan,
berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, serta kemandirian dengan
menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan nasional.
Perencanaan pembangunan nasional di susun secara sistematis, terarah,
terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan.System perencanaan
pembangunan nasional di selenggarakan berdasarkan atas asas umum
penyelenggaraan Negara.
System perencanaan pembangunan nasional bertujuanuntuk :
a. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan.
b. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antardaerah, antar
ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara pusat dan daerah.
c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, dan pengawasan.
d. Mengoptimalkan partisipasimasyarakat.
e. Menajmin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan, dan berkelanjutan.
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, pemerintah daerah sebagai
penyelenggara pemerintahan memegang peranan penting dalam melaksanakan
pembangunan bagi kepentingan rakyatnya.Untuk mewujudkan penyelenggaraaan
pemerintahan yang mampu menjalankan fungsi dan tugasnya secara sungguh-
sungguh dan penuh tanggung jawab, perlu di letakkan asas-asas penyelenggaraan
Negara.

Landasan hukum yang di berikan adalah UU No. 28 Tahun 1999 tentang


penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, kolusi dan nepotisme,
2
sehingga pemerintah daerah memiliki pedoman dalam menjalankan tugas-tugasnya
dan terhindar dari praktek-praktek korupsi, kolusi dan nepotisme yang dapat
merusak sendi-sendi kehidupan bermasyarakat.

Aspek-aspek pemerintahan yang di atur dalam Undang-Undang ini meliputi


kedudukan, pembagian, wilayah, kewenangan pemerintahan, bentuk dan susunan
pemerintahan, pembiayaan dan kerjasama antar daerah.Landasan hukum lainnya
adalah Inpres No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitasi kinerja instansi pemerintah.

Renstra merupakan dokumen perencanaan taktis strategi yang menjabarkan


potret permasalahan pembangunan untuk memecahkan permasalahan daerah secara
terencana dan bertahap melalui sumber pembiayaan APBD setempat, dengan
mengutamakan kewenangan yang wajib di susun sesuai dengan prioritas dan
kebutuhan daerah. Penejelasan ini berdasarkan PP No 108 Tahun 2000. Status
hukum Renstra sesuai peraturan Pemerintah No. 108 Tahun 2000 pasal 4

Renstra memiliki sejumlah indikator sebagai berikut :


1. Analisis tentang situasi, yang meliputi antara lain analisis potensi konflik
horizontal, gangguan kamtibmas serta dinamika dan friksi sosial politik yang
berkembang di tengah-tengah masyarakat.
2. Proyeksi pertumbuhan ekonomi, baik sektor-sektor ekonomi primer yang
membutuhkan intervensi kebijakan berupa pelaksanaan program dan kegiatan
yang memihak pada masyarakat kurang mampu.
3. Indeks Regional, seperti misalnya angka indeks pembangunan manuasia (IPM),
tingkat pengangguran, angka kemiskinan, angka putus sekolah, gejala kerusakan
ekosistem, lingkungan hidup dan tata ruang.
Rencana strategis (Renstra) berfungsi sebagai perencanaan taktis
strategis, yang di susun sesuai dengan kebutuhan daerah dengan mengacu pada
indicator sebagaimana di sebutkan di atas

Renstra merupakan dokumen perencanaan teknis-strategis yang


menjabarkan potret permasalahan pembangunan untuk memecahkan permasalahan
daerah secara terencana dan bertahap.

Berdasarkan PP 108 ayat 1 : Rencana Strategik atau dokumen


perencanaan daerah lainnya yang disahkan oleh DPRD dan Kepala Daerah, yang
selanjutnya disebut Renstra, adalah rencana lima tahunan yang menggambarkan
visi, misi, tujuan, strategi, program dan kegiatan daerah.

Dasar Hukum lainnya adalah :


1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); pasal 54 ayat (1)

3
menyatakan bahwa penyelenggaraan pelayanan kesehatan dilaksanakan
secarabertanggungjawab, aman, bermutu serta merata dan non diskriminatif;
2. Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1959 tentang
Pembentukan Daerah - daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1822);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
pasal 54 ayat (1) menyatakan bahwa penyelenggaraan pelayanan kesehatan
dilaksanakan secara bertanggungjawab, aman, bermutu serta merata dan non
diskriminatif;
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran,  Pasal 49 bahwa setiap dokter/dokter gigi dalam melaksanakan
praktik kedokteran atau kedokteran gigi wajib menyelenggararakan kendali
mutu;
6. Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1959 tentang
Pembentukan Daerah - daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1822);
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
pasal 54 ayat (1) menyatakan bahwa penyelenggaraan pelayanan kesehatan
dilaksanakan secarabertanggungjawab, aman, bermutu serta merata dan non
diskriminatif;
9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran,  Pasal 49 bahwa setiap dokter/dokter gigi dalam melaksanakan
praktik kedokteran atau kedokteran gigi wajib menyelenggararakan kendali
mutu;
10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor
193; Pelayanan kesehatan kepada Peserta Jaminan Kesehatan harus
4
memperhatikan mutu pelayanan, berorientasi pada aspek keamanan pasien,
efektifitas tindakan, kesesuaian dengan kebutuhan pasien, serta efisiensi biaya;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 71 tahun 2013 tentang
Pelayanan Kesehatan pada JKN;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 43 tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 46 tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas Klinik Pratama Tempat Praktek Mandiri Dokter dan
Dokter Gigi.
14. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1457/ MENKES/ SK/
X /2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten /
Kota
15. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor1691 Tahun 2011
tentang Keselamatan Pasien;
16. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 39 tahun 2016 tentang
PIS-PK
17. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 44 tahun 2016 tentang
Pedoman Manajemen Puskesmas.
18. Peraturan Menteri dalam Negeri nomor 86 tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Menengah Daerah,
serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan
Layanan Umum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 1213)

20. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 tahun 2019 Tantang Standar


Teknis Pemenuhan Mtutu Pelayanan Dasar Pada Standar Layanan
Minimal Bidang Kesehatan

21. Peraturan Bupati Bone Nomor 43 Tahun 2018 Tentang Pembentukan


Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas
Kesehatan

22. Peraturan Bupati Bone Nomor 17 Tentang Rencana Strategis Perangkat


Daerah Kabupaten Bone Tahun 2018-2023

5
Pengertian Umum

Pusat Kesehatan Masyarakat dikenal dengan sebutan Puskesmas adalah


Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bertanggung jawab atas
Kesehatan Masyarakat Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas merupakan unit
pelaksana teknis ( UPT ) mempunyai tugas pokok memberi petunjuk, membagi
tugas, membimbing, memeriksa, mengoreksi, mengawasi, merencanakan dan
melaksanakan kegiatan teknis operasional urusan pelayanan kesehatan masyarakat
diwilayah kerjanya meliputi; Upaya Kesehatan Masyarakat ( UKM) dan Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama Puskesmas merupakan pelaksana
tekhnis daerah (UPTD) dinas kesehatan kabupaten kota,sehingga dalam
pelaksanaan tugas dan fungsinya ,akan mengacu pada kebijakan pada pembangunan
kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten Bone yang tercamtum dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Lima Tahunan
Dinas Kesehatan Kab.Bone.
Pedoman Microplanning Puskesmas (1986) digunakan untuk acuan
menyusun rencana 5 (lima) tahun Puskesmas ,yang diproritaskan untuk mendukung
pencapaian lima target program yaitu Kesehatan terpadu yang terdiri dari Kesehatan
Ibu dan Anak (KIA), KB, Gizi, Imunisasi, dan Diare, Pengobatan dan Penyuluhan
Kesehatan.
SISTEMATIKA RENSTRA
BAB I. RENCANA EKSEKUTIF;
BAB II RENCANA ORGANISASI;
BAB III ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS;
BAB IV RENCANA PEMASARAN;
BAB V RENCANA MANAJEMEN
BAB VI RENCANA PROGRAM 2019-2023;
BAB VII RENCANA KEUANGAN; dan
BAB VIII PENUTUP

6
BAB II

RENCANA ORGANISASI

A. Gambaran Keadaan

1. Identitas Puskesmas
Nama Puskesmas : Puskesmas Awangpone
Alamat Puskesmas : Jl.Cempalagi Awaru Desa Kading
Kecamatan Awangpone Kabupaten Bone
Sulawesi Selatan
Kode Puskesmas : p73 111 802. 01
Email : puskesmasAwangpone82@gmail.com
Kode Pos : 92751
Status Puskesmas : Non Perawatan

Secara geografis, posisi Puskesmas Awangpone terletak pada -4,4840176” Lintang


2
Selatan dan 120.3237753”Bujur Timur dengan luas wilayah kerja 16,12 km , serta
batas wilayah kerja:
-Sebelah Utara : Wilayah Kerja Kec.TellusiattingE
-Sebelah Selatan : Wilayah kerja Puskesmas Bajoe
-Sebelah Timur : Teluk Bone
-Sebelah Barat : Wilayah kerja Puskesmas Paccing.
Kecamatan Awangpone terletak di wilayah Utara Kabupaten Bone dengan jarak ± 7
km dari pusat kota Bone. Puskesmas Awangpone terletak di Jalan Cempalagi Awaru
Desa Kading, dan hal ini merupakan suatu kemudahan bagi Puskesmas Awangpone
dalam hal melakukan pelayanan rujukan ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan
(Fasyankes) yang lebih tinggi.
Kecamatan Awangpone sendiri terdiri dari 17 desa, 1 Kelurahan mempunyai 2
puskesmas yaitu 1) Puskesmas Awangpone (wilayah kerja: 8 desa 1 Kel. 4 Desa
berada di pesisir, 1 Kel. 4 Desa lainnya berada di dataran rendah ), dan 2)
Puskesmas Paccing (wilayah kerja : 9 desa).

Peta Wilayah kerja UPT Puskesmas Awangpone

7
1.Luas,Jumlah Desa dan Jumlah Penduduk

JUMLAH JUMLAH PENDUDUK

PUSKESMAS
JARAK KE
LUAS

JUMLAH
NAMA DESA/ DESA

RUMAH
(km)
NO KELURAHAN WIL.
LINGKUNGAN/ (km2) LAKI
PREM
JMLH KK
DUSUN Kel. Desa PUAN

 1. Macope 11,06 1 1 881 1168 2050 617 440


a.Ajallang
b.Maccope
c.Barang
d.Lappobatue
 2. Mallari 7,57 1 1 1280 1446 2726 806 616
a.Mallari
b.Bacu
c.Cempalagi
d.Awangnipa
e.Nipa
 3. Kading 7,71 1 0,7 715 912 1627 536 416
a.Gelora/Bulu
b.Tajuru
c.Limpoe
 4. Cakkebone 3,9 1 3 459 580 1039 318 190
a.Maroangin
b.Larappi
c.Maduri
 5. Kajuara 4,75 1 5 746 812 1558 513 316
a.Kajuara
b.Kampung Baru
c.Lompo
d.Pacciring
 6. Carigading 4,3 1 5 611 629 1240 468 225
a.Carigading
b.Turungen Tonrae
c.Larokka
 7. U n r a 6,6 1 5 878 980 1858 379 379
a.Watang Unra
b.Tallimpoe
c.Malela
d.Bulu Maloku
 8. Matuju 8,58 1 21 571 760 1331 464 297
a.Bontomaero
b.Polewali
c.Palattae
d.Cempae
 9. Lattekko 9,34 1 21 716 787 1503 441 307
a.Padaelo
b.Takkalu
c.Kampung Baru
d.Nanangnge
 Jumlah 16,12 1 8 5957 8074 14931 4542 3196

8
2. Keadaan Demografis
Jumlah penduduk Kecamatan Awangpone berdasarkan data statistik pada tahun
2018 berjumlah 43.642 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 20.967 jiwa
sedangkan perempuan sebanyak 22.675 jiwa, Angka kepadatan penduduk rata-rata di
wilayah Kecamatan Tanete Riattng Timur adalah 998 jiwa/km2,
3. Keadaan Sosial Ekonomi
a. Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan sumber daya
manusia. Di wilayah Kecamatan Awangpone jumlah sarana pendidikan yang ada
sekolah terbagi dalam Taman Kanak-Kanak ada 27 Sekolah, sekolah Dasar dan
Madrasah Ibtidaiyah ada 28 sekolah, , Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah
Tsanawiyah ada 5 sekolah, ada 4 sekolah, SMA DAN Madrasah Alyah 4, Sekolah
Akademi 2 sekolah Perguruan Tinggi ada 1 Sekolah.

Tabel 1.  Jumlah Sarana Pendidikan di Kecamatan Awangpone


Di Puskesmas Awangpone Tahun 2018
Jumlah Sekolah
No. Kelurahan
TK SD/MI SMP/ MTs SLTA/ MA Pontren

1 MACOPE 1 4 - - -
2 MALLARI 4 4 1 1 -
3 KADING 1 3 1 1 -
4 CAKKEBONE 2 1 - - -
5 KAJUARA 1 2 1 - -
6 CARIGADING 1 2 1 1 -
7 UNRA 1 3 - - -
8 MATUJU 1 2 - 0 -
9 LATTEKKO 1 2 1 1 -
Jumlah 27 22 5 4 1

Sumber :Data program UKS UPT Puskesmas  Awangpone 2018


b. Agama
Perkembangan pembangunan di bidang spiritual dapat dilihat dari
besarnya sarana peribadatan masing-masing agama. Menurut data statistik
tahun 2018 penduduk Kecamatan Awangpone , sebagian besar menganut
Agama Islam.
Tabel 2. Jumlah Tempat – Tempat Ibadah di Kec. Tanete Riattang Timur
Diwilayah Puskesmas Awangpone Tahun 2018

No Kelurahan Mesjid Langgar/ Mushollah Gereja Kuil/ Vihara

1 MACOPE 4 - - -
2 MALLARI 6 - - -
3 KADING 9 1 - -
4 CAKKEBONE 4 1 - -
5 KAJUARA 6 - - -
6 CARIGADING 4 1 - -
7 UNRA 4 - - -
8 MATUJU 3 1 - -
9 LATTEKKO
Total 40 4 - -
Sumber data KUA Kec.Awangpone 2018

9
STURKTUR
ORGANISASI

10
B. Visi Dan Misi UPT Puskesmas Awangpone

1. Visi
“MENJADIKAN PUSKESMAS DENGAN PELAYANAN YANG
BERMUTU DAN MANDIRI TANPA MENGABAIKAN
MASYARAKAT MARGINAL MENUJU MASYARAKAT SEHAT DI
WILAYAH PUSKESMAS AWARU “
1. Misi
Dalam mewujudkan Visi tersebut diatas Puskesmas Awaru
mempunyai misi yaitu :

a. Menyelenggarakan /memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar


pelayanan.
b. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (SDM) yang profesional
dan berkomitmen tinggi.
c. Menjalin dan membina kerjasama lintas program dan lintas sektor serta
stakholder dalam pelayanan dan pengembangan kesehatan.
d. Meyediakan sarana dan prasarana yang memadai serta akses bagi
masyarakat.
e. Mendorong kemandirian dan kepedulian masyarakat untuk dan hidup
bersih dan sehat
Visi Misi Dasar Upt Puskesmas Awangpone sejalan dengan Visi dan Misi
Pemerintah Daerah Bone yaitu

“BONE MABESSA (MANDIRI, BERDAYA SAING, DAN SEJAHTERA”

Nilai Nilai Dasar Upt Puskesas Awangpone Dalam Melaksanakan Tugas, Adalah
Profesional, Transparansi , Disiplin Dan Tanggung Jawab , Kerjasama.

1. Profesional : Bahwa Dalam Melaksanakan Tugas, Kewajiban Harus Di


Landasi Dengan Standar Pelayan Profesi Yang Berlaku , Komptensi,
Menegakkan Integritis, Nilai Etika Dan Responsive Dalam Melaksanakan
Profesi.
2. Transparansi , Bahwa Profesi Pengambilan Keputusan Harus Dapat
Diketahui Oleh Berbagaipihak Yang Berkepetingan
3. Disiplin Dan Tanggun Jawab Bahwa Dalam Melaksanakn Tugas /
Kewajiban Harus Dilandasi Oleh Disiplin Yang Tinggi Terhadap Norma
Dan Standar Profesi Serta Aturan – Aturan Yang Berlaku Tanpa Merasa
Diawasi , Namun Tumbuh Dari Rasa Tanggung Jawab Pribadi
4. Kerja Sama Bahwa Kegiatan – Kegiatan Suatu Organisasi Harus
Dilaksanakan Secara Terpadu Dengan Berbagi Pihak Guna Mencapai
Tujuan Yang Sudah Di Tetapkan Oleh Organisasi Secara Bersama- Sama
5.
Motto Upt Puskesmas Awangpone “ Citra”

C : Cekatan (Terampil , Cepat Dalam Melayani Masyarakat )


I : Inovatif, (Kreatif Dalam Mengembangkan Program
Puskesmas Menjadi Lebih Bervarisasi
T : Tepat ( Tepat Dalam Menagani Masalah Kesehatan Dan
Pengambilan Keputusan)
R : (Ramah Dalam Pelayanan )
A : (Aman Bagi Pemberi Dan Penerima Pelayanan
11
BAB III
ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS

A. Analisis Lingkungan Eksternal


2. Profil Penduduk dan Pangsa Pasar
Grafik Jumlah Penduduk Kabupaten Bone dan Kecenderungannya sampai
tahun 2024

Tabel 4 . Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin per Kelurahan


Kecamatan Awangpone  Tahun 2018
NO KELURAHAN JUMLAH PENDUDUK TOTAL
LAKI-LAKI PEREMPUAN
12
.
1 MACOPE 881 1168 2050
2 MALLARI 1280 1446 2726
3 KADING 715 912 1627
4 CAKKEBONE 459 580 1039
5 KAJUARA 746 812 1558
6 CARIGADING 611 629 1240
7 UNRA 878 980 1858
8 MATUJU 571 760 1331
9 LATTEKKO 716 787 1503
JUMLAH 5957 8074 14931
Sumber: Proyeksi Penduduk Kabupaten Bone 2010–2020

a. Mortalitas (Angka Kematian)
1. Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate = IMR) di wilayah kerja
UPT Puskesmas Awangpone pada tahun 2017 sebanyak 1 orang.
Sedangkan pada tahun 2018 Angka Kematian Bayi sebanyak 4 orang
2. Angka Kematian Balita
Di tahun 2017 dan 2018 ini jumlah kematian balita di wilayah UPT
Puskesmas Awangpone sebanyak 0 orang.
3. Angka Kecelakaan Lalu Lintas Wilayah Kecamatan Awangpone
termasuk wilayah yang rawan terhadap kejadian kecelakaan lalu lintas,
selain karena termasuk wilayah perkotaan yang padat penduduknya
juga menjadi jalan utama penyebarangan laut poros pelabuhan laut
Awangpone ke Kolaka Sulawesi Tenggara yang banyak penumpang
dan kendaraan yang lalu hilir mudik setiap hari.
Pada tahun 2017 jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas yang terjadi di
wilayah Kecamatan Awangpone sebanyak 1 orang sedangkan tahun
2018 jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas yang terjadi di wilayah
Kecamatan Awangpone sebanyak 1 orang meninggal

b. Morbiditas (Angka Kesakitan)
Penyakit terbanyakyang ada di wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Awangpone

2017 2018
NO NAMA PENYAKIT
JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS
1 Demam
2 Gastritis
3 Batuk
4 Sakit Kepala
5 Influenza
6 Hipertensi
7 Dermatitis
8 Ispa

13
9 Diare
10 Demam Berdarah

4. Ancaman bagi UPT Puskesmas Awangpone

FAKTOR YANG
N ANCAMAN- ANCAMAN DAPAT
O ( TREATHS) MENGATASI
ANCAMAN
1 Pesaing 1. Klinik Tata Peningkatan Kualitas
Medika Pelayanan Dalam Bidan
2. Praktik dokter Kesehatan
3. BPSTukang Gigi Peningkatan SDM
(Kemampuan dan
Keterampilan, dan
Melakukan Evaluasi
Keterampilan Dan
Kinerja Seluruh Staf)
Peningkatan Sarana Dan
Prasarana Puskesmas
2 Tidak Mengukur Mutu Dan
Terpenuhinya Kepuasan Pasien Dengan
Harapan, -Sistem Keluhan Dan Saran
Kebutuhan,
Keinginan Pasien -Survei Kepuasan Pasien

5. Anggaran Pemerintahan Kabupaten Bone untuk UPT Puskesmas Awangpone


mengalami peningkatan dari tahun 2017-2018, hal ini seperti terlihat pada
diagram dibawah

14
6. Analisis Ketersediaan Tenaga Medis di Kabupaten Bone

Pertumbuhan industrialisasi jasa pelayanan kesehatan di Kabupaten Bone


tidak berbanding lurus dengan pertumbuhan jumlah dan variasi tenaga dokter
spesialis di Kabupaten Bone.
B. Analisis Lingkungan Internal
1. Aktifitas Pelayanan
a. Instalasi Rawat Jalan
Kunjungan Instalasi Rawat jalan mengalami peningkatan dari tahun 2016
sampai tahun 2018, hal ini seperti terlihat pada diagram dibawah ini,

Kunjungan pasien pada tahun 2018 mulai mengalami peningkatan. Hal


ini disebabkan oleh kemudahan masyarakat dalam mendapatkan akses
pelayanan kesehatan, pelayanan kesehatan yang lebih baik, serta
kepemilikan jaminan kesehatan yang mulai merata.
b. Instalasi Gawat Darurat
Jumlah kunjungan pasien yang di tangani di Instalasi gawat Darurat
mengalami peningkatan dari tahu 2016 sampai 2018, hal ini seperti
terlihat pada grafik di bawah ini,

15
Jumlah kunjungan pasien yang ditangani di IGD setiap tahun mulai
mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh sarana/fasilitas ruangan
yang sudah dibenahi sedikit demi sedikit, serta penambahan jumlah nakes
di ruang IGD.

c. Laboratorium
Jumlah pemeriksaan di Instalasi laboratorium mengalami peningkatan
dari tahun 2016 ke tahun 2017 kemudian mengalami penurunan pada
tahun 2018, hal ini seperti terlihat pada grafik di bawah ini,

Kunjungan pasien di Laboratorium dari tahun ke tahun mengalami


fluktuasi. Hal ini mungkin disebabkan oleh kebutuhan pelayanan oleh
pasien, karena

d. Kamar Obat
Jumlah pelayanan obat mengalami peningkatan yang signifikan dari
tahun 2016 sampai 2018 seperti yang terlihat pada grafik dibawah ini

16
KUNJUNGAN PASIEN KAMAR OBAT UPT
PUSKESMAS AWANGPONE TAHUN 2016 s/d
2018
28,000
27,500
27,000
OBAT
26,500
26,000
25,500
25,000
24,500
24,000
23,500
2016 2017 2018

Terjadi peningkatan pelayanan pada pelayanan resep obat setiap


tahunnya. Hal ini mengikuti jumlah kunjungan pasien yang ada di
Puskesmas Awangpone
2. Aktifitas penunjang
a. Ambulance
Pelayanana Ambulance di Puskesmas Awangpone dilengkapi satu unit
Ambulance yang siap sedia selama 24 jam untuk mengantar atau
menjemput pasien yang membutuhkan
b. Rekam Medis
Pelayanan rekam medis di Puskesmas Awangpone, dilaksanakan untuk
menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka peningkatan
pelayanan kesehatan di rumah sakit.

C. Analisis SWOT
1. Lingkungan Internal
a). Kekuatan
 Memiliki visi, misi, struktur organisasi, dan uraian kerja (Tugas pokok
dan fungsi) yang jelas .
 Tersedianya fasilitas sarana dan prasarana fisik yang memadai
 Tersedianya SDM dgn latar belakang kesehatan (profesional).
 Adanya SOP/SPM untuk acuan pelaksanaan tugas.
 Budaya kerja staf yang sudah baik
 Dukungan kader kesehatan dan tokoh masyarakat terhadap kegiatan
kesehatan.
 Kemitraan dengan kelurahan yang cukup baik.
b). Kelemahan
 Perencanaan program pembangunan kesehatan yang masih berorientasi
budget (budget oriented).
 Sistem lnformasi Kesehatan belum optimal, mulai dari proses
pengumpulan data, pengolahan, penyajian dan analisis data.
 Promosi kesehatan (seperti; PHBS) belum berjalan dengan baik
 Koordinasi lintas program dan lintas sektor belum optimal.
 Kompetensi Sumber Daya Manusia belum merata.
 Perbedaan persepsi sakit antara Nakes dengan masyarakat.(masyarakat
baru mau berobat bila sudah dalam kondisi sakit yang parah).
 Penerapan sanksi / disiplin pegawai belum optimal.
 Belum adanya sistem reward berbasis kinerja .
17
2. Lingkungan Eksternal
a). Peluang
 Jumlah penduduk dengan sosial ekonomi menengah cukup besar
 Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan
 Masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan yang bermutu
meningkat
 Akses terhadap pelayanan kesehatan mudah dijangkau
 Tersedianya anggaran puskesmas dari APBD II (pengembalian
retribusi) BPJS, APBD I dan APBN serta sumber pembiayaan lain.
b). Ancaman
 Terbatasnya anggaran untuk operasional puskesmas
 Ketergantungan masyarakat miskin dalam pembiayaan kesehatan dari
pemerintah kota.
 Tuntutan masyarakat terhadap jenis pelayanan kesehatan yang bermutu
meningkat.
 Meningkatnya jumlah penduduk miskin.
 Letak geografis Puskesmas Awangpone sebagai kota perbatasan.
D. Isu Strategis
1. Masih mendominasinya penyakit menular, terutama yang berbasis
lingkungan, misalnya kasus ISPA, Diare, TB- Paru, DBD dan penyakit
infeksi lain .
2. Prevalensi Gizi buruk masih diatas 1 % (berdasarkan indikator DEPKES
digunakan menurut BB/TB target  DEPKES <1%.)
3. Masih belum meratanya Perilaku Hidup Bersih Sehat di masyarakat, karena
masih ditemukan 30,92 % rumah tidak sehat sehingga penyakit berbasis
lingkungan masih memerlukan penanganan dan perhatian.
4. Meningkatnya jumlah masyarakat miskin yang membutuhkan pelayanan
kesehatan
5. Masih terdapatnya pasien miskin yang tidak termasuk Jamkesmas
berdasarkan data verifikasi
6. Upaya kesehatan bersumber daya masyarakat dengan peran posyandu
purnama mandiri tahun 2018 sebesar 70%
7. Peningkatan Sumber Daya Kesehatan melalui pendidikan formal dan non
formal

18
BAB IV

RENCANA PEMASARAN

A. Pencapaian Program Upt Puskesmas Awangpone 2105-2018

19
UPAYA PROMOSI KESEHATAN
89.52100.00
UPAYA KESEHATAN PERORANGAN UPAYAKESEHATAN LINGKUNGAN
83.64 87.00
50.00

0.00
70.54 86.38UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KELUARGA BERENCANA
UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN

78.73
98.67
UPAYA PENCECAGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT UPAYA GIZI MASYRAKAT

UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KELUARGA BERENCANA


2015
90

80

2018 70 2016

UPAYAKESEHATAN LINGKUNGAN
2015
90

85 2017

20
2018 80 2016

2017
UPAYA PENCECAGAHAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT
2015
90

80

2018 70 2016
2015
UPAYA GIZI MASYRAKAT
100

95 2017

2018 90 2016

2017

UPAYA KESEHATAN PER-


ORANGAN
2015
85 UPAYA KESEHATAN
PERORANGAN

2018 80 2016

2017

21
MANAJEMEN OPERASIONAL
PUSKESMAS
2015
100

50 MANAJEMEN OP-
ERASINAL PUSKESMAS

2018 0 2016

2017

MANAJEMEN KEUANGAN
2015
10

5
MANAJEMEN KEUANGAN
2018 0 2016

2017
22
UPAYA KESEHATAN
MANAJEMEN PENGEM-
KETENAGAAN
BANGAN
2015
100
2015 MANAJEMEN KETE-
50100 NAGAAN
2018 0 2016 UPAYA KESEHATAN
50 PENGEMBANGAN

2018 0 2016
2017

MANAJEMEN
2017 ALAT DAN OBAT
2015
10

5 MANAJEMEN ALAT DAN


OBAT
2018 0 2016

2017

B. Sasaran, Target, Dan Strategi


1. Sasaran, indikator dan Target Volume Kegiatan 2018-2023
a. Sasaran
Dalam mewujudkan Visi dan Misi, UPT Puskesmas Awangpone
mengacu pada 4 (Empat) Grand Strategy Departement Kesehatan RI
yaitu ;

1. Menggerakkan dan Memberdayakan Masyarakat untuk hidup sehat


2. Meningkatkan Akses Masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
yang berkualitas
3. Meningkatkan Sistem Surveilans, Monitoring dan Informasi
Kesehatan
4. Meningkatkan Pembiayaan Kesehatan

23
b. Target Kinerja Pelayanan
1) Proyeksi Kunjungan Rawat Jalan

2) Proyeksi pasien yang ditangani di UGD

3) Proyeksi pelayananan di laboratorium

24
4) Proyeksi Pelayanan Kamar Obat

BAB V

25
RENCANA MANAJEMEN

A. Kondisi Manajemen Dan Staf

Struktur organisasi yang ada di pueskesmas terutama dalam hal manajemen


diharapkan dapat mengidentifikasikegiatan-kegiatan kunci puskesmas dan
bagaimana cara kegiatannya. Kegiatan tersebut dikoordinasikan untuk capaian
strategis. Namun kondisi sekarang ini yang ada di UPT Puskesmas Awangpone
masih memerlukan SDM yang sesuai dengan spesifikasi pendididikan.
Mengingat, masih ditempatkannya tenaga perawat dan bidan dalam kegiatan
manajemen puskesmas.

B. Proyeksi Kebutuhan SDM


Jumlah dan jenis tenaga UPT Puskesmas Awangpone tahun2016-2018 serta
proyeksi sampai tahun 2023,

C. Proyeksi Kebutuhan Pengembangan Sub Sistem


Berdasarkan Sistem yang saat ini berjalan, proyeksi kebutuhan pengembangan
sub sistem dapat diidentifikasi yaitu terkait dengan Sistem Core dan Sistem
Support Bussiness.
Sistem core bussiness yang dibutuhkan sampai tahun 2023 di puskesmas
Awangpone,yaitu:
1. Pemenuhan Sarana dan Prasana Persalinan 24 Jam
2. Penyediaan alat kesehatan terkait pemeriksaan di puskesmas
3. Penyediaan layanan pemeriksaan diagnostik canggih
4. Penambahan kapasitas IGD
5. Penyediaan layanan akupresure
26
6. Penyediaan layanan Home Care
Dalam mencapai sub sistem di atas beberapa sistem pendukung, antara lain :
1. Sub sistem Tata Kelola SDM
2. Sub sistem Tata Kelola Barang
3. Sub sistem Tata Kelola PPS (tempat penyimpanan limbah sementara)
4. Sub sistem Informasi Keuangan (Billing system)
5. Sub sistem Infomasi dan Teknologi
6. Sub sistem Peningkatan Mutu berbasis Akreditasi /ISO

D. Strategi Pemenuhan Kebutuhan SDM dan Sub Sistem

Sampai tahun 2023 pemenuhan kebutuhan SDM dan Sub Sistem dilaksanakan
melalui pengadaan tenaga strategis dari PNS maupun tenaga strategis lainnya
yang non PNS.
Pengembangan Sub Sistem Pendukung dilaksanakan melalui analisis
pengadaan pemenuhan sistem serta kerjasama operasional.

E. Indikator Kinerja

a. Perspektif Pelanggan
Berdasarkan data histori 2 tahun kondisi pelanggan UPT Puskesmas
Awangpone menunjukkan kecenderungan customer Acquisition meningkat
dari tahun sebelumnya Untuk meningkatkan customer acquisition dan
mempertahankan customer loyality dan mempertimbangkan peluang yang
ada, puskesmas menetapkan beberapa sasaran strategi dan target sebagai
berikut :
1) Meningkatnya Kepuasan Pasien, dengan indikator beserta target
kinerjanya sebagai berikut :

Indikator Kinerja Tahun


Kunjungan Target 2 2 2 2 2
Pasien Kinerja 0 0 0 0 0
1 2 2 2 2
9 0 1 2 3
 Customer 7 7 8 8 9
Acquistion 0 5 0 5 0
65% % % % % %
 Customer Loyality 8 8 9 9 1
0 5 0 5 0
% % % % 0
75% %
 Indeks Kepuasan 8 9 9 1 1
Pasien 5 0 5 0 0
% % % 0 0
80% % %
 Tingkat Keluhan 100% 1 1 1 1 1
Yang Ditangani 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0

27
% % % % %

2) Meningkatnya pelayanan kepada masyarakat miskin, dengan


indikator beserta target kinerjanya sebagai berikut:

Target Tahun
Indikator Kinerja Kinerja
2 2 2 2 2
 Prosentase 0 0 0 0 0
masyarakat miskin 1 2 2 2 2
yang dilayani: 9 0 1 2 3
1 1 1 1 1
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
 -Jamkesmas 100% % % % % %
1 1 1 1 1
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
 -Jamkesda 100% % % % % %
1 1 1 1 1
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
 -Akses 100% % % % % %

b. Perspektif Proses Bisnis Internal


Perspektif proses bisnis internal menjadi tumpuan utama bagi puskesmas agar
pelayanan prima dapat diberikan kepada pelanggan. Sasaran strategis dan
target yang lebih ditetapkan adalah sebagai berikut :
1) Meningkatnya mutu layanan puskesmas

Indikator Kinerja Targ Tahun


et 20 2 2 2 2
Kiner 19 0 0 0 0
ja 2 2 2 2
0 1 2 3
10 1 1 1 1
0% 0 0 0 0
0 0 0 0
 Kinjungan Ibu Hamil K-4 100% % % % %

65 7 7 8 8
 Komplikasi Kebidanan % 0 5 0 5
Yang Ditangani 60% % % % %
10 1 1 1 1
0% 0 0 0 0
 Pertolongan Persalinan Oleh 0 0 0 0
Tenaga Kesehatan 100% % % % %
 Pelayanan Nifas 100% 10 1 1 1 1
28
0% 0 0 0 0
0 0 0 0
% % % %

65 7 7 8 8
 Neonatus Dengan % 0 5 0 5
Komplikasi Yang Ditangani 60% % % % %
10 1 1 1 1
0% 0 0 0 0
0 0 0 0
 Kunjungan Bayi 100% % % % %
10 1 1 1 1
0% 0 0 0 0
 Atau Kelurahan Universal 0 0 0 0
Child Immunization (UCI) 100% % % % %
10 1 1 1 1
0% 0 0 0 0
0 0 0 0
 Pelayanan Anak Balita 100% % % % %
10 1 1 1 1
0% 0 0 0 0
 Balita Gizi Buruk Mendapat 0 0 0 0
Perawatan 100% % % % %
 Pemberian Makanan 10 1 1 1 1
Pendamping Asi Pada Anak 0% 0 0 0 0
Usia 6-24 Bulan Keluarga 0 0 0 0
Miskin 100% % % % %
10 1 1 1 1
0% 0 0 0 0
Penjaringan Kesehatan 0 0 0 0
Siswa SD Dan Setingkat 100% % % % %
95 1 1 1 1
% 0 0 0 0
0 0 0 0
 Peserta Kb Aktif 90% % % % %
<15
 Cakupan Penemuan Dan Per 10 1 1 1 1
Penanganan Penderita 100.0 0% 0 0 0 0
Penyakit, Meliputi Penyakit 00 0 0 0 0
Acute Flaccid Paralysis Pend/ % % % %
(AFP) Th
10 1 1 1 1
0% 0 0 0 0
0 0 0 0
 Penderita Pneumonia Balita 100% % % % %
 Pasien Baru TB BTA Positif 100% 10 1 1 1 1
0% 0 0 0 0
0 0 0 0

29
% % % %
10 1 1 1 1
0% 0 0 0 0
 Penderita DBD Yang 0 0 0 0
Ditangani 100% % % % %
10 1 1 1 1
0% 0 0 0 0
 Pelayanan Kesehatan 0 0 0 0
Rujukan 100% % % % %

 Desa/Kelurahan Mengalami 100% 10 1 1 1 1


KLB Yang Dilakukan 0% 0 0 0 0
Penyelidikan Epidemiologi 0 0 0 0
<24 Jam % % % %

100% 10 1 1 1 1
 Promosi Kesehatan Dan 0% 0 0 0 0
Pemberdayaan Masyarakat: 0 0 0 0
Cakupan Desa Siaga Aktif % % % %

2) Meningkatnya Status Puskesmas dengan indkator beserta target


kinerjanya sebagai berikut :

Indikator Kinerja Target Kinerja

 Penetapan Puskesmas Sebagai BLUD Tahun 2019


 Peningkatan jumlah kunjungan
puskesmas Tahun 2020

c. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran


Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran berkaitan dengan penyediaan dan
pengembangan SDM, Komitmen SDM, serta penyediaan infrastruktur
puskesmas. Sasaran strategis dan target yang telah ditetapkan adalah sebagai
berikut :

1).Meningkatnya Kecukupan tenaga kesehatan, dengan indikator beserta


target kinerjanya sebagai berikut :

Tahun
Target 201 202 202 202 202
Indikator
Kinerj 9 0 1 2 3
Kinerja a
 Rasio
tenaga
kesehatan

 -Tenaga

30
medis

 -Tenaga
keperawata
n

 -Tenaga
penunjang
medis

 -Tenaga
non medis

2). Meningkatnya kemampuan dan keahlian SDM, dengan indikator


beserta target kinerjanya sebagai berikut :

Targ Tahun
201 202 202 202 202
Indikato et
9 0 1 2 3
r Kinerja Kine

rja

Jumlah
pegawai
yang 100 100 100 100 100
mengikuti 100% % % % % %

diklat
teknis
dan tugas
belajar :

-Tenaga 100 100 100 100 100


% % % % %
medis 100%

-Tenaga 100 100 100 100 100


% % % % %
Keperawa

tan 100%

-Tenaga 100 100 100 100 100


% % % % %
penunjan

g medis 100%

-Tenaga 100% 100 100 100 100 100


% % % % %
31
non

medis

- 100 100 100 100 100


% % % % %
Manajem

en 100%

- 100 100 100 100 100


% % % % %
Manajem

en 100%

3). Meningkatnya ketersediaan infrastruktur pelayanan kesehatan


puskesmas, dengan indikator beserta target kinerjanya sebagai berikut :

Tar
Indikator get Tahun
Kinerja Kin
erja 20 20 20 20 20
19 20 21 22 23

Ketersediaan
peralatan

 - 90% 95 10 10 10 10
Kelengkapan % 0 0 0 0
peralatan % % % %

 - ! 10 10 10 10 10
Prosentasepe 00% 0 0 0 0 0
ralatan % % % % %
dikaibrasi

-Kondisi 80% 85 90 95 10 10
peralatan % % % 0 0
baik % %

 - 100 10 10 10 10 10
Ketersediaan % 0 0 0 0 0
ruangan % % % % %

32
d. Perspektif Keuangan
Untuk perspektif keuangan, sasaran strategis dan target yang telah ditetapan
adalah sebagai berikut :
1). Meningkatnya tingkat kemandirian puskesmas, dengan indikator
beserta target kenerjanya sebagai berikut :

Indikator Kinerja Target Kinerja

 Sales Growth Rate (SGR)

 CostRecovery Rate (CRR)

 Tingkat Kemandirian Puskesmas

33
BAB VI

RENCANA KERJA TAHUN 2019-2020

Data
Capaian
Target Kinerja Program
Penanggung
Kode Kegiatan Indikator Kinerja Awal Tahun Lokasi
Jawab
Perencanaan Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3 Tahun ke-4 Tahun ke-5
2018 (Rp)
2019 2020 2021 2022 2023
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Program
Pelayanan
1.02.02.1
Administrasi
Perkantoran

Penyediaan Jasa Tersedianya biaya


Komunikasi, Operasional untuk 1 1 1 1
1.02.02.01.02 penyediaan jasa 13870130 13870130 1 Tahun 15257143 16782857 18461143 20307257
Sumber Daya Tahun Tahun Tahun Tahun
air dan listrik komunikasi, air dan
listrik
Penyediaan Jasa Tersedianya biaya
Pemeliharaan Operasional untuk 1 1 1 1
1.02.02.01.06 dan perizinan pemeliharaan dan 30757961 30757961 1 Tahun 33833757 37217133 40938846 45032731
Tahun Tahun Tahun Tahun
kendaraan dinas perizinan kendaraan
operasional dinas/ operasional
Tersedianya biaya
Penyediaan Jasa
operasional untuk 1 1 1 1
1.02.02.01.08 Kebersihan 28199000 28199000 1 Tahun 31018900 34120790 37532869 41286156
jasa kebersihan Tahun Tahun Tahun Tahun
Kantor
kantor

Penyediaan Tersedianya Biaya


barang cetakan operasional untuk 1 1 1 1
1.02.02.01.11 penyediaan barang 29460000 29460000 1 Tahun 32406000 35646600 39211260 43132386
dan Tahun Tahun Tahun Tahun
penggandaan cetakan dan
penggandaan
Penyediaan Tersedianya Biaya
komponen operasional untuk
instalasi/ Penyediaan 1 1 1 1
1.02.02.01.12 386377199 386377199 1 Tahun 425014919 467516411 514268052 565694857
penerangan komponen instalasi/ Tahun Tahun Tahun Tahun
bangunan penerangan
kantor bangunan kantor

34
Penyediaan Tersedianya Biaya
peralatan dan operasional untuk 1 1 1 1
1.02.02.01.13 Penyediaan 32176000 32176000 1 Tahun 35393600 38932960 42826256 47108882
perlengkapan Tahun Tahun Tahun Tahun
kantor peralatan dan
perlengkapan kantor
Tersedianya Biaya
Penyediaan operasional untuk
1 1 1 1
1.02.02.01.17 makanan dan Penyediaan 14300000 14300000 1 Tahun 15730000 17303000 19033300 20936630
Tahun Tahun Tahun Tahun
minuman makanan dan
minuman
Program
Peningkatan
1.02.02.05 Kapasitas 19280000 30% 19280000 40% 21208000 50% 23328800 60% 25661680 70% 28227848
Sumber Daya
Aparatur

Terlaksananya
Program Upaya Upaya-upaya
1.02.02.16 Kesehatan peningkatan mutu 87475000 100% 87475000 100% 96222500 100% 105844750 100% 116429225 100% 128072148
Masyarakat pelayanan berbasis
kepuasan pelanggan

Peningkatan
Tersedianya Kotak
Pelayanan dan
Saran/keluhan 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit
1.02.02.16.12 penanggulangan 500000 500000 550000 605000 665500 732050
Hotline/SMS Kerja Kerja Kerja Kerja Kerja
masalah
Geteway
kesehatan
Penyediaan
Biaya Tersedianya Biaya
1.02.02.16.23 Operasional/ Operasional 29460000 100% 29460000 100% 32406000 100% 35646600 100% 39211260 100% 43132386
Pemeliharaan Puskesmas
Puskesmas
Tersedianya Biaya
1 1 1 1
Operasional 0 1 Tahun 0 0 0 0
Tahun Tahun Tahun Tahun
Penyediaan ATK
Tersedianya Biaya
1 1 1 1
Operasional Cetakan 100429500 100429500 1 Tahun 110472450 121519695 133671665 147038831
Tahun Tahun Tahun Tahun
dan Penggandaan
Tersedianya biaya
operasional
pengandaan 1 1 1 1
6000000 6000000 1 Tahun 6600000 7260000 7986000 8784600
peralatan kebersihan Tahun Tahun Tahun Tahun
dan bahan
pembersih

35
Monitoring Terlaksananya
1.02.02.23.06 Evaluasi dan evaluasi kinerja 9800000 2 Kali 9800000 2 Kali 10780000 2 Kali 11858000 2 Kali 13043800 2 Kali 14348180
Pelaporan pegawai Puskesmas

Terlaksananya
pembinaan pegawai 26000000 2 Kali 26000000 2 Kali 28600000 2 Kali 31460000 2 Kali 34606000 2 Kali 38066600 Puskesmas
secara kontinyu

Tersedianya data secara


akurat dan terpercaya
dan system pengolaan
Program
data yang berbasis
Standarisasi
teknologi sehingga 1.02.02.23 7000000 85% 7000000 90% 7700000 95% 8470000 100% 9317000 100% 10248700
Pelayanan
menjamin kebijakan
Kesehatan
manajemen secara
cepat dan dapat
dipertanggung jawaban
Pembangunan
Tersedianya
dan
sistem informasi
pemutahiran
Puskesmas yang
1.02.02.23.03 data dasar 20% 0 50% 0 50% 0 100% 0 100% 0 Puskesmas
terintegrasi dan
standar
berbasis
pelayanan
teknologi
kesehatan
Gambaran tentang
Rumah 210 Rumah Survey mawas Terdatanya Seluruh 1 1 1 1 1 Promosi
PHBS dan perilaku 1 02 02 2.02 18 2640000 2640000 2904000 3194400 3513840 3865224 Kelurahan
Tangga Tangga diri RT Sasaran Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Kesehatan
lainnya
Musyawarah
Merencakan program Terlaksana di 8 1 1 1 1 1 Promosi
Kelurahan 8 Kelurahan 1 02 02 2.02 18 Masyarakat 2200000 2200000 2420000 2662000 2928200 3221020 Kelurahan
kesehatan Kelurahan Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Kesehatan
Desa
Mengembangkan Kelompok Pembinaan Terbinanya 16 1 1 1 1 1 Promosi
16 Kelompok 1 02 02 2.02 07 2760000 2760000 3036000 3339600 3673560 4040916 Kelurahan
peluang pada kelompok Lansia Germas Kelompok Lansia Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Kesehatan

36
masyakarat
Terlaksana 2x
Penyebaran informasi 1 1 1 1 1 Promosi
Kelurahan Kelurahan 1 02 02 2.02 18 Penyuluhan sebulah di semua 2640000 2640000 2904000 3194400 3513840 3865224 Kelurahan
dan pesan kesehatan Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Kesehatan
Kelurahan

Untuk mengetahui /
Pengambil Semua Depot air
Mendeteksi Kandungan Depot Air 17 Depot Air 1 1 1 1 1 Kesehatan
1 02 02 2.02 17 sampel Depot minum telah 6000000 6000000 6600000 7260000 7986000 8784600 Kelurahan
Bakteriologis dalam Air Minum Minum Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Lingkungan
Air minum diperiksa
Minum

Untuk Pembentukan MPA PHAS 1 1 1 1 1 Kesehatan


PASAR 3 Pasar 1 02 02 2.02 17 Target Terpenuhi 0 0 0 0 0 0 Kelurahan
Pokja Pasar Sehat PASAR Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Lingkungan
Meningkatkan
pengetahuan serta Dilaksanakan kelas Kesehatan
Kelas Ibu 1 1 1 1 1
merubah sikap dan Ibu hamil 8 Posyandu 1 02 02 2.02 01 ibu hamil di 8 8800000 8800000 9680000 10648000 11712800 12884080 Ibu dan Posyandu
Hamil Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
perilaku selama Kelurahan Anak
kehamilan
Meningkatkan
Dilaksanakan kelas Kesehatan
pengetahuan, merubah Kelas Ibu 1 1 1 1 1
Ibu Balita 8 Posyandu 1 02 02 2.02 06 ibu balita di 8 3520000 3520000 3872000 4259200 4685120 5153632 Ibu dan Posyandu
sikap dan perilaku ibu Balita Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
Kelurahan Anak
balita
Mengetahui presentase Anak sekolah Skrining Tidak ditemukan
1 1 1 1 1
angka perokok remaja dibawah 18 SMP & SMA 1 02 02 2.02 06 perokok adanya perokok 740000 740000 814000 895400 984940 1083434 PTM Sekolah
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
disekolah tahun remaja disekolah
Penyuluhan
PHBS di
Meningkatkan perilaku 1 1 1 1 1
Semua SD 30 SD 1 02 02 2.02 05 demontrasi target terpenuhi 1450000 1450000 1595000 1754500 1929950 2122945 UKS Sekolah
PHBS peserta didik Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
sikat gigi
massal di SD
Penyuluhan
Mengajarkan sejak dini PHBS dan
1 1 1 1 1
perilaku PHBS pada Siswa TK 28 TK 1 02 02 2.02 05 dmontrasi target terpenuhi 1180000 1180000 1298000 1427800 1570580 1727638 UKS TK
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
anak usia sekolah sikat gigi
massal di TK
Untuk mengetahui Survei
apakah garam yang komsumsi Semua Rumah
dikonsumsi dalam Rumah garam Tangga 1 1 1 1 1
RT 1 02 02 2.02 15 440000 440000 484000 532400 585640 644204 Gizi Kelurahan
Rumah Tangga Tangga beriodium mengkomsumsi Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
mengandung zat tingkat rumah garam beryodium
Yodium atau tidak tangga
Untuk mengetahui
Calon Calon Jemaah Pengukuran 1 1 1 1 1 Kesehatan
derajat status kesehatan 1 02 02 2.02 16 target terpenuhi 2640000 2640000 2904000 3194400 3513840 3865224 Kelurahan
Jemaah Haji Haji kebugaran Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Olah Raga
calon Jamaah Haji
Mengetahui jumlah
Pendataan 1 1 1 1 1
lansia yang ada Lansia 8 Kelurahan 1 02 02 2.02 07 target tarpenuhi 1760000 1760000 1936000 2129600 2342560 2576816 Usila Kelurahan
lansia Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
diwilayah kerja
Memantau status
Pemantauan
perkembangan Lansia 1 1 1 1 1
Lansia 1 02 02 2.02 07 lansia target terpenuhi 5280000 5280000 5808000 6388800 7027680 7730448 Usila Kelurahan
kesehatan lansia yang Beresiko Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
beresiko
memiliki resti

37
Semua bayi
mendapatkan imunisasi Bayi ,baduta
dasar lengkap dan 18 bulan
Bayi & Imunisasi 1 1410000 1 1551000 1 1 1
semua baduta sampai 2 02 02 2.02 04 target terpenuhi 14100000 17061000 18767100 20643810 Imunisasi Posyandu
Baduta rutin lanjutan Tahun 0 Tahun 0 Tahun Tahun Tahun
mendapatkan imunisasi dengan 24
lanjutan DPT / HB bulan
/CAMPAK

38
BAB.  VII

RENCANA KEUANGAN

A. Asumsi Keuangan
Asumsi keuangan yang digunakan dalam penyusunan rencaran strategi bisnis ini adalah
asumsi makro yang memperhitungkan angka secara nasional yang terkait dengan tingkat
pertumbuhan penduduk, tingkat suku bunga, laju pertumbuhan ekonomi secara asumsi-
asumsi makro yang digunakan oleh lembaga pemerintah dalam penyusunan Anggaran
Belanja Nasional.
Asumsi mikro yang digunakan adalah performance local serta proyeksi 5 (lima) tahun ke
depan yang digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Bone dalam menyusun RPJMD kabupaten
Bone. Beberapa asumsi yang digunakan adalah laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Bone,
laju pertumbuhan ekonomi serta tingkat suku bunga di Kabupaten Bone.

B. Proyeksi Belanja
Berikut disampaikan Grafik Realisasi Belanja tahun 2017- 2018 di UPT Puskesmas
Awangpone Kabupaten Bone

BELANJA
2,800,000,000.00

2,700,000,000.00

2,600,000,000.00

2,500,000,000.00
BELANJA
2,400,000,000.00

2,300,000,000.00

2,200,000,000.00

2,100,000,000.00

2,000,000,000.00
2017 2018

Berdasarkan perhitungan regresi linier proyeksi belanja sampai tahun 2023 dapat terlihat
seperti pada grafik dibawah ini.

39
BELANJA
4,500,000,000.00

4,000,000,000.00

3,500,000,000.00

3,000,000,000.00

2,500,000,000.00 BELANJA

2,000,000,000.00

1,500,000,000.00

1,000,000,000.00

500,000,000.00

-
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023

C. Proyeksi Pendapatan
Berikut adalah realisasi pendapatan UPT Puskesmas Awangpone tahun 2017-2018.

PENDAPATAN
2,900,000,000.00

2,800,000,000.00

2,700,000,000.00

PENDAPATAN
2,600,000,000.00

2,500,000,000.00

2,400,000,000.00

2,300,000,000.00
2017 2018

Proyeksi total pendapatan dapat terlihat pada grafik dibawah ini.

40
PENDAPATAN
5,000,000,000.00

4,500,000,000.00

4,000,000,000.00

3,500,000,000.00

3,000,000,000.00
PENDAPATAN
2,500,000,000.00

2,000,000,000.00

1,500,000,000.00

1,000,000,000.00

500,000,000.00

-
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023

BAB VIII

PENUTUP

A.  Kesimpulan

41
Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Awangpone tahun 2018-2023
ini mengacu pada visi dan misi Dinas Kesehatan Kab.Bone yang disesuaikan dengan Arah
dan Pembangunan Kab.Bone

Renstra ini disusun dengan tujuan agar dapat menjawab dan memfokuskan upaya
Puskesmas Awangpone dalam menghadapi tantangan pembangunan kesehatan di Kab. Bone
ini yang semakin kompleks.

              Renstra ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam perencanaan, pelaksanaan
dan penilaian kegiatan di Puskesmas Awangpone Kab. Bone dalam 5 tahun ke depan, serta
diharapkan lebih terarah dan terukur.

B. Rekomendasi

1. Rencana Strategis ini merupakan acuan utama dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja)
kegiatan Puskesmas Awangpone, setiap tahunnya mulai tahun 2018 sampai dengan
2023.
2. Penyelenggara atau pelaku Rencana Strategis ini adalah seluruh staf puskesmas yang
terbagi dalam kegiatan-kegiatan di dalam gedung (Upaya Kesehatan Perorangan) dan
kegiatan di luar gedung (Upaya Kesehatan Masyarakat).
3. Penyelenggaraan Rencana Strategis ini dilakukan melalui siklus perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian, serta pengawasan dan pertanggung jawaban.
4. Program-program yang termuat dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab.Bone,
dalam pelaksanaannya membutuhkan kerjasama dan koordinasi antara lintas program
dan lintas sektor dan kemitraan dengan swasta. Dan dukungan dari kader kesehatan dan
tokoh masyarakat.

C. Harapan

            Rencana strategis ini diharapkan dapat dipakai sebagai acuan dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian upaya Puskesmas Awangpone dalam kurun waktu lima).
Rencana strategis ini disusun sedemikian rupa sehingga hasil pencapaiannya dapat diukur
dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan kinerja tahunan Puskesmas
Awangpone.
Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Rencana Strategis Puskesmas
Awangpone disampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dedikasi yang tinggi
serta kerja keras demi tercapainya visi dan misi Puskesmas Awangpone dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kelurahan Awangpone khususnya
dan umumnya di Kab. Bone..

42
Kepala UPT Puskesmas Awangpone

Akram,,S.Sos,SKM,M.Kes
NIP. 19630627 1985 03 1 008

43

Anda mungkin juga menyukai