Anda di halaman 1dari 47

Rencana Strategis 2016-2020

Puskesmas Minasatene

BAB I
PENDAHULUAN
 
A. Latar Belakang
Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Minasatene Kabupaten
Pangkep ini adalah dokumen kerja Puskesmas untuk masa kerja lima tahun
mendatang. Dokumen ini menjadi penting karena dalam masa lima tahun
tersebut,Puskesmas berkewajiban untuk mempertanggung jawabkan
kinerjanya sesuai dengan dokumen perencanaan ini. Selain itu urgensi
penyusunan Renstra Puskesmas ini adalah :
1.      Menjadi acuan penyusunan Renja Puskesmas
2.      Dasar penilaian kinerja Kepala Puskesmas
3.      Menjadi acuan penyusunan Lakip Puskesmas
Renstra Puskesmas dapat juga dijadikan sebagai bahan evaluasi yang
penting agar pembangunan dapat berjalan secara lebih sistematis,
komprehensif dan tetap fokus pada pemecahan masalah-masalah mendasar
yang dihadapi Puskesmas Minasatene khususnya di bidang kesehatan.
Dokumen Renstra ini bersifat jangka pendek dan menengah namun tetap
diletakkan pada jangkauan jangka panjang, dan mengacu kepada visi misi
dan arah kebijakan pembangunan bidang kesehatan Puskesmas Minasatene
untuk lima tahun mendatang.
Usaha mewujudkan visi, misi dan arah kebijakan yang tertuang dalam
dokumen renstra ini perlu didukung dengan strategi umum, yang kemudian
diterjemahkan ke dalam program-program pembangunan kemudian diuraikan
kedalam kegiatan-kegiatan yang mendukung masing-masing program
tersebut.

B. Maksud dan Tujuan Penyusunan Renstra


Maksud penyusunan Renstra Puskesmas ini adalah tersedianya dan
tersusunnya dokumen perencanaan kesehatan.  Sedangkan tujuan
penyusunan Renstra Puskesmas ini adalah tersedianya suatu dokumen yang
strategik dan komprehensif yang menjamin adanya konsistensi perumusan
kondisi atau masalah daerah, perencanaan arah kebijaksaan, pembuatan
strategi hingga pemilihan program strategis yang sesuai dengan kebutuhan
daerah di bidang kesehatan.

1
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

Dengan demikian ini dapat dijadikan acuan dan pegangan Puskesmas


Minasatene dan jaringannya dalam penyusunan program/kegiatan yang
berkaitan dengan upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

C. Landasan Hukum
Pelaksanaan UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional menghendaki arah dan tujuan kebijakan
pembangunan diselenggarakan berdasarkan demokrasi dengan prinsip-
prinsip kebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
serta kemandirian dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan
Nasional.
Perencanaan pembangunan nasional disusun secara sistematis, terarah,
terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan. Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional diselenggarakan berdasarkan atas Asas Umum
Penyelenggaraan Negara.
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional bertujuan untuk :
1. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan.
2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar
daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara
Pusat dan Daerah.
3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.
4. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.
5. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan, dan berkelanjutan.
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, pemerintah daerah sebagai
penyelenggara pemerintahan memegang peranan penting dalam
melaksanakan pembangunan bagi kepentingan rakyatnya. Untuk
mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang mampu menjalankan
fungsi dan tugasnya secara sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab,
perlu diletakkan asas-asas penyelenggaraan negara.
Landasan hukum yang diberikan adalah UU No. 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme, sehingga pemerintah daerah memiliki pedoman dalam
menjalankan tugas-tugasnya dan terhindar dari praktek-praktek korupsi,
kolusi dan nepotisme yang dapat merusak sendi-sendi kehidupan
bermasyarakat.

2
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

Aspek-aspek pemerintahan yang diatur dalam Undang-Undang ini meliputi


kedudukan, pembagian wilayah, kewenangan pemerintahan, bentuk dan
susunan pemerintahan, pembiayaan dan kerjasama antar daerah. Landasan
hukum lainnya adalah Inpres No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah.
Renstra merupakan dokumen perencanaan taktis-strategis yang
menjabarkan potret permasalahan pembangunan untuk memecahkan
permasalahan daerah secara terencana dan bertahap melalui sumber
pembiayaan APBD setempat, dengan mengutamakan kewenangan yang
wajib disusun sesuai dengan prioritas dan kebutuhan daerah. Penjelasan ini
berdasarkan PP No. 108 Tahun 2000. Status Hukum Renstra sesuai
Peraturan Pemerintah No. 108 Tahun 2000 pasal 4 (3). Ditetapkan dengan
Peraturan Daerah (Perda).
Renstra memiliki sejumlah indikator sebagai berikut :
1.      Analisis tentang situasi, yang meliputi antara lain analisis potensi konflik
horisontal, gangguan kamtibmas serta dinamika dan friksi sosial politik
yang berkembang ditengah-tengah masyarakat.
2.      PRB dan proyeksi pertumbuhan ekonomi, baik sektor-sektor ekonomi
primer yang membutuhkan kebijakan yang kondusif bagi
pertumbuhannya maupun sektor-sektor ekonomi kerakyatan yang
menumbuhkan intervensi kebijakan berupa pelaksanaan program dan
kegiatan yang memihak pada masyarakat kurang mampu.
3.      Indeks Regional, seperti misalnya angka Indeks Pembangunan Manusia
(IPM), tingkat pengangguran, angka kemiskinan, angka putus sekolah,
gejala kerusakan ekosistem, lingkungan hidup dan tata ruang.
4.      Kebijakan daerah jangka menengah, sebagaimana dijabarkan di dalam
RPJMD.
Rencana Strategis (Renstra) berfungsi sebagai perencanaan taktis  strategis,
yang disusun sesuai dengan kebutuhan daerah dengan mengacu pada
RPJMD serta indikator sebagaimana disebutkan diatas.
Arah kebijakan penyelenggaraan daerah dituangkan dalam Renstra yang
ditetapkan oleh Kepala Daerah bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) dalam lima tahunan. Selanjutnya, Renstra dirinci dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan ditetapkan oleh Kepala Daerah
bersama DPRD setiap tahun.

3
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

D. Hubungan Renstra Puskesmas dengan Dokumen Perencanaan Lainnya


Dokumen Renstra Puskesmas bersifat partisipatif yang penyusunannya
melibatkan stakeholders : wakil rakyat, masyarakat, pemerintahan kota,
pengusaha, LSM dan lain-lain. Metode partisipatif dinilai efektif dalam
menjamin komitmen pemerintah daerah terhadap kesepakatan program dan
kegiatan pembangunan daerah. Partisipasi stakeholders dalam penyusunan
dokumen Renstra Puskesmas dilakukan hingga saat menjabarkannya ke
dalam RPJMD dan RAPBD. Dengan demikian, setiap program dan kegiatan
yang akan diselenggarakan dalam setiap tahun anggaran harus sesuai
dengan visi, misi dan arah kebijakan yang termasuk di dalam Renstra lima
tahunan.
 

KEP. BUPATI
RINCIAN APBD

 
Dokumen Renstra juga dipakai untuk memperkuat landasan penentuan
program dan kegiatan tahunan daerah secara strategis dan berkelanjutan.
Rencana Strategis Puskesmas dapat dikategorikan sebagai dokumen
manajerial wilayah yang bersifat komprehensif karena mampu memberikan
program-program strategis sesuai dengan kebutuhan masing-masing bidang
dalam lingkup Puskesmas.
Keberhasilan usaha pemerintah daerah untuk mempertemukan antara
keinginan masyarakat dengan fakta kondisi daerah diukur melalui indikator
perencanaan strategis dari program dan kegiatan yang tercantum di dalam
Renstra yang dievaluasi melalui evaluasi kinerja Kepala Puskesmas sesuai
dengan PP No. 108 tahun 2000, dengan memperhatikan indikator evaluasi
kinerja yang disosialisasikan secara nasional melalui modul pelatihan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). LAKIP

4
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

merupakan penjelasan dari Inpres No. 7 tahun 1999 tentang AKIP. Dalam
mendukung usaha ini, indikator perlu disepakati bersama antara
pemerintahan. Hal ini menjadi penting karena indikator pengukuran kinerja
akan digunakan oleh DPRD untuk mengukur kinerja tahunan Bupati di akhir
masa jabatannya.
Adapun prinsip-prinsip dalam pembuatan perencanaan strategik yang juga
digunakan sebagai dasar penyusunan Renstrada adalah sebagai berikut :
1. Proaktif, bukan reaktif
Dengan adanya perubahan dalam lingkungan yang semakin
kompleks, maka perlu melakukan perencanaan atas perubahan
tersebut secara proaktif dan bukan reaktif.
2. Berorientasi output, bukan input
Untuk mencapai keberhasilan dalam pengelolaan, maka
perencanaan strategik diperlukan agar dapat menuntun diagnosa
organisasi kepada pencapaian hasil yang diinginkan secara
obyektif.
3. Visioner
Perencanaan strategik yang dibuat harus berorientasi pada masa
depan, sehingga memungkinkan organisasi untuk memberikan
komitmen pada aktivitas dan kegiatan di masa mendatang.
4. Adaptif dan akomodatif
Perencanaan strategik yang dibuat harus mampu melakukan
penyesuaian terhadap perkembangan yang muncul, sehingga
dapat memanfaatkan peluang yang ada.

Alur Mekanisme Penyusunan


Renstra Puskesmas 2016 - 2020

5
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

E. Sistematika Penyusunan Renstra


Dokumen Renstra Puskesmas tahun 2016 - 2021 Puskesmas Minasatene ini
disusun sebagai berikut :
BAB  I.      PENDAHULUAN.
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
C. Landasan Hukum
D. Hubungan Renstra Puskesmas dengan Dokumen Perencanaan
Lainnya
E. Sistematika Penyusunan
BAB  II.     TUGAS DAN FUNGSI Puskesmas
A. Struktur Organisasi
B. Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan
C. Tugas dan Fungsi
D. Hal-hal yang Dianggap Penting
BAB  III.   GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
A. Kondisi Umum Daerah Masa Kini
B. Kondisi yang Diinginkan dan Proyeksi ke Depan
BAB IV.    VISI, MISI,  TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
A. Visi dan Misi
B. Tujuan
C. Strategi
D. Kebijakan
BAB V.     PROGRAM DAN KEGIATAN
A. Program dan Kegiatan Lokalitas Kewenangan
B. Program dan Kegiatan Lintas Puskesmas
C. Program dan Kegiatan Kewilayahan
BAB VI. PENUTUP
LAMPIRAN

6
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

BAB II
TUGAS DAN FUNGSI

Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah melalui azas


desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan bidang kesehatan, perlu
adanya fasilitasi serta pembentukan unit kerja yang akan mengelola bidang
kesehatan.
Puskesmas Minasatene yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2003 tentang Pembentukan Puskesmas Minasatene di Provinsi Sulawesi
Selatan (Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 26, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4269) memiliki eksistensi untuk membangun kompetensi daerah
yang berdaya saing dengan memanfaatkan potensi sumberdaya yang dimiliki
meliputi sumber daya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi demi
peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Pengelolaan bidang kesehatan telah diatur dalam Peraturan Daerah No. 48
Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Puskesmas
Minasatene.

A. Struktur Organisasi

7
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

Kondisi tenaga kesehatan Puskesmas Minasatene tahun 2016 dari segi


ratio perpenduduk dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
∑ RASIO
TENAGA TENAGA
TARGET KEKUR
NO INDIKATOR YANG TERHDP
2016 ANGAN
ADA PDDK
SAAT INI SAAT INI
Rasio Dokter Per - 100.000
1 Penduduk 40 3 3 0
Rasio Dokter Gigi Per 100.000
4 Penduduk 11 1 1 0
Rasio Apoteker Per 100. 000
5 Penduduk 10 0 0 2
Rasio Bidan Per 100.000
6 Penduduk 100 48 48 0
Rasio Perawat Per 100.000
7 Penduduk 110 29 29 0
Rasio Ahli Gizi Per 100.000
8 Penduduk 22 2 2 0
Rasio Ahli Sanitasi Per 100.000
9 Penduduk 40 5 5 0
Rasio Ahli Kesehatan Masyarakat
10 Per 100.000 Penduduk 40 9 9 0
JUMLAH TOTAL 388.5 97 97 2
 

B. Tugas Pokok dan Fungsi


Tugas pokok Puskesmas Minasatene sesuai dengan Peraturan Daerah No.
48 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Puskesmas Minasatene
adalah melaksanakan kewenangan desentralisasi di bidang kesehatan
sebagaimana yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.
Adapun fungsi Puskesmas Minasatene sesuai dengan Peraturan Daerah No.
48 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Puskesmas Minasatene
adalah sebagai berikut :
1. Perumusan kebijakan teknis bidang kesehatan
2. Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum
3. Pembinaan terhadap unit pelaksanan teknis dinas
4. Pengelolaan urusan ketatausahaan dinas

Tugas Pokok dan Fungsi dalam Jajaran Puskesmas Minasatene dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. KEPALA PUSKESMAS
Tugas Pokok :
1. Melaksanakan Tugas berdasarkan kebijaksanaan yang
ditetapkan oleh Pemerintah Daerah ( Bupati dan Kepala Dinas )

8
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

2. Memberikan pembinaan, Pengawasan dan pengendalian terhadap


Pekerjaan yang diberikan kepada Unsur-unsur :
2.1. Kepala Bagian Tata Usaha
2.2. Penanggung Jawab Program
2.3. Staf Puskesmas

Fungsi :
1. Mengadakan Koordinasi, Integrasi, Singkronisasi dan Kolaborasi, baik
dalam Lingkungan Puskesmas Minasatene maupun dengan Instansi –
instansi lainnya diluar Puskesmas sesuai dengan Tugas bagian
masing-masing
2. Mengevaluasi seluruh Program dan kegiatan bagian dan Bidang-
bidang di Lingkungan Kerja Puskesmas Minasatene dan Unit-unit
Pelaksanaan Teknis Puskesmas.
3. Memberikan Laporan Kegiatan Program secara berkala kepada
Puskesmas Minasatene.
4. Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Puskesmas, Kepala Badan,
Kepala Kantor, /Instansi terkait di lingkungan kerja Puskesmas
Minasatene.
5. Melaksanakan Konsultasi dengan Kabupaten atas pelaksanaan
kegiatan dilingkungan kerja Puskesmas Minasatene.
II. KEPALA BAGIAN TATA USAHA
Tugas Pokok :
 Penyiapan bahan perumusan kebijakan tekhnis dibidang Umum
dan kepegawaian, perencanaan dan pelaporan, perlengkapan dan
asset, serta keuangan.
 Pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan dibidang
Umum dan kepegawaian, perencanaan dan pelaporan,
perlengkapan dan asset, serta keuangan.
 Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Umum dan
kepegawaian, perencanaan dan pelaporan, perlengkapan dan
asset, serta keuangan.
Fungsi :
1. Mempelajari peraturan perundang undangan dan ketentuan lainnya yang
diperlukan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan Tugas.
2. Mengumpulkan dan mengolah data Tata Usaha dan kerumah
tanggaanMengolah dan menyelesaikan proses persuratan

9
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

3. Pelaksanaan pengelolaan tata usaha keuangan dan adminsitrasi


keuanganMenulis informasi kegiatan/acara dan jadwal acara Kepala Kantor
4. Melaksanakan kegiatan penataan ruangan kerja dan ruang rapat pimpinan
5. Menyimpan dan mengagendakan bahan usul perbaikan gedung kantor dan
pengadaan peralatan kantor
6. Melakukan kegiatan pemeliharaan gedung kantor dan perawatan/perbaikan
peralatan kantorMengusulkan bahan kelengkapan kantor
7. Melaksanakan dan mengorganisir pekerjaan pengetikan dan sistim
komputerisasi kantor
8. Melaksanakan pencatatan,pengarsipan dan memeriksa kelengkapan persuraan
kantorMenyiapkan dan menanda tangani tanda terima sura atau barang lainnya
9. Memberikan lembaran disposisi surat dan meneruskan surat kepada kepala
kantor
10. Menindak lanjuti sura dan mendistribusikan surat sesuai isi disposisi kepala
kantor
11. Menginventarisir dan mendata jumlah pegawai negeri sipil dan pegawai
kontrakan/harian.
12. Memfasilitasi terciptanya stabilitas organisasi dan disiplin PNS di unit
kerjaMembuat permintaan pembayaran gaji di unit kerja
13. Melaporkan nhasil pelaksanaan tugas kepada atasan
14. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh atasan untuk
kepentingan organisasi
III. Dokter Umum
Tugas Pokok :
 Mengusahakan agar fungsi Puskesmas dapat diselenggarakan
dengan baik.
Fungsi :
 Sebagai seorang dokter
 Melakukan pemeriksaan dan pengobatan penderita
 Menerima konsultasi dalam rangka rujukan
 Membantu Kepala Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan-
kegiatan di puskesmas.
IV. Dokter Gigi
Tugas Pokok :
Mengusahakan agar pelayanan kesehatan gigi dan mulut di wilayah
kerja puskesmas dapat berjalan dengan baik.
Fungsi :

10
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

 Mengawasi pelaksanaan pelayanan kesehatan gigi di puskesmas.


 Memberi pelayanan kesehatan gigi dan mulut di dalam wilayah kerja
puskesmas secara teratur.
 Supervisi dan bimbingan teknis pada Perawat Gigi..
 Membantu Kepala Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan di
puskesmas
V. Perawat
Tugas Pokok :
 Melaksanakan pengobatan rawat jalan dan rawat inap
Fungsi :
 Membantu dokter dalam melaksanakan kegiatan pengobatan di
puskesmas
 Melaksanakan rujukan bagi penderita yang perlu tindak lanjut dari
dokter khusus
 Pencatatan dan pelaporan kegiatan yang dilakukan
 Membantu Kepala Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan-
kegiatan di puskesmas
VI. Bidan
Tugas Pokok :
a. Melaksanakan pelayanan KIA dan KB

Fungsi :
b. Melaksanakan pemeriksaan berkala kepada ibu hamil, ibu
menyusui dan bayi.
c. Penyuluhan kesehatan dalam bidang KIA / KB
d. Melakukan imunisasi pada ibu hamil dan bayi
e. Melaksanakan rujukan bagi penderita yang perlu tindak lanjut dari
dokter khusus
f. Melatih dukun bayi
g. Pencatatan dan pelaporan kegiatan yang dilakukan
h. Membantu Kepala Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan-
kegiatan di puskesmas

VII. Perawat Gigi


Tugas Pokok :
a. Melaksanakan pelayanan kesehatan gigi

11
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

Fungsi :
b. Membantu dokter gigi dalam melaksanakan kegiatan di puskesmas
c. Merefer kasus yang perlu diambil tindakan oleh dokter gigi.
d. Melaksanakan rujukan bagi penderita yang perlu tindak lanjut dari
dokter khusus
e. Melaksanakan usaha kesehatan gigi sekolah
f. Melaksanakan Penyuluhan kesehatan gigi
g. Pencatatan dan pelaporan kegiatan yang dilakukan
h. Membantu Kepala Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan-
kegiatan di puskesmas

VIII. Penyuluh Kesehatan Masyarakat (PKM)


Tugas Pokok :
a. Melaksanakan penyuluhan kesehatan masyarakat
Fungsi :
b. Melaksanakan penyuluhan kepada masyarakat tentang kesehatan
lingkungan
c. Pengamatan kesehatan lingkungan di sekolah serta memberi
saran-saran teknik perbaikan.
d. Pencatatan dan pelaporan kegiatan yang dilakukan
e. Membantu Kepala Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan-
kegiatan di puskesmas.

IX. Farmasi
Tugas Pokok :
a. Mengelola obat-obatan yang ada di Puskesmas
b. Melaksanakan pelayanan resep obat sesuai perintah dokter
Fungsi :
c. Mempersiapkan pengadaan obat di puskesmas
d. Mengatur penyimpanan obat dan alat kesehatan
e. Menyediakan obat untuk puskesmas keliling dan puskesmas
pembantu
f. Pencatatan dan pelaporan kegiatan yang dilakukan
g. Membantu Kepala Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan-
kegiatan di puskesmas.

12
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

X. Laboratorium
Tugas Pokok :
a. Melakukan pemeriksaan di laboratorium puskesmas
Fungsi :
b. Membantu menegakkan diagnosa penyakit, khususnya penyakit
malaria dan TBC
c. Pencatatan dan pelaporan kegiatan yang dilakukan
d. Membantu Kepala Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan-
kegiatan di puskesmas.

XI. Nutrisionis
Tugas Pokok :
a. Melaksanakan kegiatan Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)
Fungsi :
b. Melaksanakan kegiatan UPGK terhadap ibu, bayi dan balita di
Posyandu
c. Memberikan penyuluhan tentang UPGK di Desa/Kelurahan di
wilayah kerja puskesmas
d. Pencatatan dan pelaporan kegiatan yang dilakukan
e. Melaksanakan pemantauan garam beryodium di sekolah-sekolah
f. Melaksanakan pelatihan kader posyandu
g. Membantu Kepala Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan-
kegiatan di puskesmas.
C. PERAN DAN FUNGSI UPT PUSKESMAS MINASATENE
1. Peran UPT Puskesmas
a. Bagi masyarakat
 Permasalahan di desa dapat terdeteksi dini, sehingga bisa
ditangani cepat dan diselesaikan, sesuai kondisi potensi dan
kemampuan yang ada
 Memperoleh pelayanan kesehatan dasar yang dekat
b. Bagi kader
 Mendapat informasi awal di bidang kesehatan
 Mendapat kebanggaan, dirinya lebih berkarya bagi masyarakat
c. Bagi puskesmas
 Memperluan jangkauan pelayanan puskesmas dengan
mengoptimalkan sumber data secara efektif dan efisien

13
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

 Mengoptimalkan fungsi puskesmas sebagai penggerak


pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan
masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama
d. Bagi sektor lain
 Dapat memadukan kegiatan sektornya di bidang kesehatan
 Kegiatan pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan lebih
afektif dan efisien

2. Fungsi UPT Puskesmas


a. Sebagai wahana peran aktif masyarakat di bidang kesehatan
b. Sebagai wahana kewaspadaan dini terhadap berbagai resiko dan
masalah kesehatan
c. Sebagai wahana pelayanan kesehatan dasar, guna lebih
mendekatkan kepada masyarakat serta meningkatkan jangkauan
dan cakupan pelayanan kesehatan
d. Sebagai wahana pembentukan jaringan berbagai UKBM yang ada di
desa

14
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

BAB III
GAMBARAN UMUM KONDISI PUSKESMAS MINASATENE

A. IDENTIFIKASI FAKTOR INTERNAL


Gambaran faktor internal di Puskesmas Minasatene dapat diuraikan seperti
dalam tabel berikut ini
Faktor Kekuatan (S) Kelemahan (W)
Internal
SDM Jenis tenaga kesehatan Tenaga yang ada tidak merata
baik medis maupun para penyebarannya di daerah, sehingga
medis yang tersedia di pelayanan kesehatan terutama di
Puskesmas Minasatene daerah terpencil belum memadai
Dana Sumber pendanaan Dana yang ada telah ditentukan
kesehatan berasal dari penggunaannya tidak dapat
dana APBD, APBN, yang disesuaikan dengan kebutuhan
tersedia setiap tahunnya
Sarana dan Sarana dan prasarana Sarana yang ada tidak ditunjang
prasarana yang tersedia telah oleh Sumber daya Manusia.
memadai
Perundangan/ Adanya UU No 23 tahun Belum semua jajaran kesehatan
Aspek Hukum 1997 tentang Kesehatan dapat memahami dan menerapkan
Adanya Perda tentang aturan yang berlaku
Retribusi JasaPelayanan
Kesehatan
Organisasi/ Struktur Organisasi yang Sumber daya yang ada belum
Kelembagaan mampu mengakomodasi memenui syarat untuk mengisi
permasalahan kesehatan jabatan struktural.
masyarakat

15
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

B. ANALISA FAKTOR LINGKUNGAN EKSTERNAL


Faktor Peluang (O) Ancaman (T)
Eksternal
Ekonomi Meningkatnya pendapatan Peningkatan ekonomi
masyarakat dengan adanya masyarakat memberkan
Program Unggulan Daerah di peluang pada masyarakat
Kecamatan Minasatene, untuk memilih pelayanan yang
memungkinkan adanya diinginkan sehingga timbul
peningkatan pembiayaan daya saing antara pelayanan
kesehatan kesehatan pemerintah dengan
swasta
Politik Adanya komitmen dari Adanya kepentingan politik
Pimpinan daerah untuk dalam penentuan lokasi
peningkatan pelayanan penyaluran bantuan
kesehatan terutama bagi pelayanan kesehatan
masyarakat miskin
Sosial Meningkatnya pengetahuan Masih banyaknya masyarakat
masyarakat mengakibatkan yang menggunakan jasa non
kesadaran masyarakat medis dalam penyembuhan
tentang pentingnya hidup penyakit sehingga kasus
sehat. penyakit terlambat ditangani
oleh tenaga kesehatan, hal ini
pula mengakibatkan
terlambatnya pencegahan dini
terhadap kejadian luar biasa
  Teknologi  Adanya pembiayaan Sistim Peralatan yang ada tidak 
Informasi Kesehatan ditunjang oleh jumlah tenaga
ditunjang dengan peralatan dan keahlian yang memadai,
komputerisasi yang semakin sehingga data yang
canggih memudahkan untuk dibutuhkan belum dapat
mengakses informasi dipenuhi
kesehatan  
Lingkungan Adanya kondisi lingkungan Di Kab. Bone Bolango
yang kondusif   berupa infra terdapat beberapa daerah
struktur memadai yang   rawan bencana yang
menunjang kegiatan lokasinya jauh dan
pelayanan kesehatan kemungkinan terputusnya

16
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

sarana transportasi pada saat


bencana mengakibatkan
sulitnya pertolongan bagi
korban.

C.    ANALISA SWOT

Strategi SO : Mengoptimalkan segala sumber daya kesehatan

dan memanfaatkan peluang yang ada untuk mewujudkan masyarakat yang

mandiri untuk hidup sehat

Strategi WO : Meningkatkan Sumber Daya Manusia Kesehatan 

melalui pendidikan dan  memanfaatkan segala peluang yang ada

Strategi ST : Memaksimalkan  segala potensi sumber daya

kesehatan yang ada dan meminimalisasi segala ancaman  untuk

mewujudkan masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat

Strategi WT : Memaksimalkan Peningkatan SDM kesehatan

sehingga dapat menekan ancaman eksternal yang ada.

D. Kondisi Yang Diharapkan dan Proyeksi

17
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

Seluruh pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas


Minasatene pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagai berikut :

Target Target Target Target Target


No Indikator SPM 2016 2017 2018 2019 2020
1 Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 93 94 95 96 97
Cakupan komplikasi kebidanan yang
2 100 100 100 100 100
ditangani
Cakupan pertolongan persalinan oleh
3 tenaga kesehatan yang memiliki 91 92 93 94 95
kompetensi kebidanan
4 Cakupan pelayanan nifas 91 91 92 93 94
Cakupan neonatus dengan komplikasi
5 61 62 63 64 65
yang ditangani
6 Cakupan kunjungan bayi 94 95 96 97 98
Cakupan desa/ kelurahan Universal Child
7 86 88 90 92 94
Immunization
8 Cakupan pelayanan anak balita 72 75 76 77 78
Cakupan pemberian makanan
9 pendamping ASI pada anak usia 6-24 100 100 100 100 100
bulan
Cakupan balita gizi buruk mendapat
10 100 100 100 100 100
perawatan
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD
11 100 100 100 100 100
dan setingkat
12 Cakupan peserta KB aktif 68 69 70 71 72
Cakupan penemuan dan penanganan
13
penderita penyakit
  - Cakupan Penemuan AFP 100 100 100 100 100
  - Cakupan Penemuan Pneumonia 100 100 100 100 100
  - Cakupan Penemuan TB BTA + 100 100 100 100 100
  - Penderita DBD Ditangani 100 100 100 100 100
  - Cakupan Penemuan Diare 100 100 100 100 100
Cakupan pelayanan kesehatan dasar
14 100 100 100 100 100
masyarakat miskin
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan
15 100 100 100 100 100
pasien masyarakat miskin
Cakupan pelayanan gawat darurat level 1
16 yang harus diberikan sarana kesehatan 100 100 100 100 100
(RS) di Kabupaten/Kota
Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB
17 yang dilakukan penyelidikan epidemiologi 100 100 100 100 100
< 24 jam
18 Cakupan Desa Siaga aktif 100 100 100 100 100
E. Kondisi Umum Saat Ini
a. Permasalahan
Beberapa indikator penting untuk mengukur derajat kesehatan masyarakat
pada suatu daerah adalah Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi
(AKB), Status Gizi, maka dapat diuraikan kondisi derajat kesehatan
masyarakat Minasatene adalah sebagai berikut :

1. Angka Kematian Ibu (AKI)

18
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

Kematian Ibu di Puskesmas Minasatene dari tahun 2005 sampai saat ini
masih fluktuatif, tetapi telah menunjukkan trend penurunan dari tahun ke
tahun.
AKI Puskesmas Minasatene tahun 2012 adalah 1 per 100.000 KLH, atau
1 kematian dari 2.758 KLH. Angka ini mengalami peningkatan dari tahun
sebelumnya yakni 2 kematian per 100.000 KLH,atau 1 kematian yakni
435,9 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini sudah menurun
dibandingkan dengan tahun sebelumnya apabila dibandingkan dengan
target 2016 yaitu 1 per 100.000 KLH. Kematian ibu terjadi pada masa
bersalin dan nifas. Kasus terdapat di 5 wilayah kerja Puskesmas yakni
Puskesmas Minasatene.

Untuk Tahun 2016 jumlah kasus kematian Ibu sampai bulan Mei sebesar
1 kasus.

19
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

Upaya menurunkan kematian ibu terus diupayakan melalui peningkatan


jumlah desa Siaga, pemerataan sarana kesehatan, penyebaran tenaga
kesehatan khususnya bidan dan perawat, pengembangan program
perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K),
pengembangan puskesmas menjadi puskesmas PONED (Pelayanan
Obstetri Neonatal Dasar Puskesmas,untuk memutuskan 3 Terlambat yang
menjadi penyebab kematian yaitu : terlambat mengambil keputusan,
terlambat transportasi dan terlambat tindakan.
2. Angka Kematian Bayi (AKB)
AKB di Puskesmas Minasatene pada tahun 2012 sebesar 1 per 1.000
KLH atau 1 orang per 2.716 KLH. Angka ini menunjukkan kenaikan dari
tahun 2014 sampai dengan 2016.

Untuk Tahun 2015 jumlah kasus kematian bayi sampai bulan Oktober
sebesar 11 kasus.

20
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

3. Status Gizi
Prevalensi status gizi buruk di Puskesmas Minasatene dari Tahun 2012
Sampai dengan Tahun 2016 Tidak ada ditemukan.

4. Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu


Indikator cakupan yang secara tidak langsung berhubungan dengan Angka
Kematian Ibu dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016

INDIKATOR 2102 2013 2014 2015 2016


Cakupan kunjungan ibu
88 69,41 95 97 93
hamil K-4
Cakupan pertolongan
68 66,10 89 92 91
persalinan oleh Nakes

Kunjungan ibu hamil ke empat pada triwulan III merupakan salah satu
indikator penting dimana dengan meningkatnya jumlah K4, sebab pada
kunjungan ke empat kita dapat mendeteksi apakah ibu akan melahirkan
normal atau dengan penyulit, sehingga upaya pencegahan dapat dilakukan
sejak dini. Meskipun cakupan K4 selama 5 tahun dapat dikatakan cukup
baik, namun masih perlu ditingkatkan sehingga mencapai target yang
diharapkan yaitu 95%.
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang keadaannya semakin
stabil dari tahun ke tahun, namun masih perlu ditingkatkan menjadi 91%.
Salah satu penyebab masih tercapainya target SPM untuk cakupan K4 dan
persalinan Nakes adalah kurangnya tenaga bidan dan perawat. Sehingga
dengan penambahan bidan disetiap desa maka ibu hamil akan mudah
mengakses pelayanan oleh tanaga kesehatan
5. Pelayanan Imunisasi Balita

21
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

Pelayanan imunisasi bayi dan balita di Wilayah Puskesmas Minasatene


cakupan desa UCI selalu mencapai target. Dari Tahun 2012 sampai dengan
Tahun 2016.

6. Pelayanan Kesehatan Bayi dan Balita


Jumlah bayi dan balita yang datang ke posyandu (D/S) merupakan salah
satu indikator dalam pelayanan kesehatan bayi dan anak balita.

Adanya peningkatan angka cakupan D/S (jumlah semua bayi dan balita
dibagi dengan yang datang ke posyandu) mulai tahun 2015 memberikan
gambaran tingkat partisipasi masyarakat yang semakin baik dan peduli
terhadap kesehatan bayi dan balita, keaktifan kader di desa dan kepedulian
stake holder kesehatan di tingkat desa dan dusun.
7. Penemuan dan Penanganan Angka Kesakitan
DBD

Sumber : Data Profil 2012 sd 2016

Insidens penyakit demam berdarah Dengue, sejak tahun 2014 telah


mampu dikendalikan dengan berbagai upaya promotif dan preventif, seperti

22
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

penyuluhan kesehatan, pelatihan kader kesehatan, surveillance berbasisi


masysrakat, hingga pemasyarakan PSN melalui gerakan 3 M, dan fogging.

8. Penemuan dan Penanganan Campak


Penderita Campak di wilayah Puskesmas Minasatene dari tahun 2012
sampai dengan 2016 tidak ada kasus campak.

9. Penemuan AFP
Untuk penemuan AFP di wilayah Puskesmas Minasatene dari tahun 2012
sampai dengan 2016 tidak ada di temukan kasus AFP.

10. Penemuan Pnemonia


Penemuan Pneumonia Balita
Di WILAYAH Puskesmas Minasatene
Tahun 2012 s.d 2016

Tren cakupan penemuan penderita Pnemonia terlihat menurun, hal ini


disebabkan beberapa factor, diantaranya petugas belum terlatih,
puskesmas Juga Baru menjalankan MTBS serta kegiatan penemuan
penderita ISPA belum didukung oleh dana baik APBD maupun dana di
Puskesmas.

23
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

11. Penemuan TB BTA+

Sumber : Data P2M


Dari grafik di atas terlihat bahwa cakupan penemuan TB BTA+ mengalami
penurunan di tahun 2013 karena kurangnya pengiriman suspek sehingga
penemuan penderita TB BTA+ tidak maksimal.

12. Penemuan Penderita Diare


Persentasi Penemuan Penderita Diare
Di Wilayah Puskesmas Minasatene
Tahun 2012 s.d 2016

Dari grafik di atas terlihat bahwa penemuan penderita diare tidak mengalami
penurunan yang berarti sampai dengan 2012, karena rata-rata telah hampir
memenuhi target nasional 100%. Namun di tahun 2016 sampai dengan
semester I mengalami penurunan dratis dimungkinkan karena penderita diare
yang berkurang dan atau masyarakat yang lebih memilih fasilitas kesehatan
swasta.

24
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

13. Penemuan Penderita Kusta


Untuk penemuan penderita penyakit Kusta di Wilayah Puskesmas
Minasatene dapat dilihat dalam table berikut ini

Jlh Penderita Jlh Penderita Yg Masih Prevalensi


Tahun
Ditemukan Diobati Per 31 Desember Rate
2012 2 1 1.08
2013 6 4 2,31
2014 3 0 10.00
2015 2 1 1.08
2016 3 1 2.32

Sumber : Data P2M

Dari table di atas kita dapat melihat Trend Prevalensi Rate Penyakit Kusta
di Puskesmas Minasatene dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016
seperti dalam grafik di bawah ini

Penemuan penderita Kusta dari tahun ke tahun mengalami trend yang


cukup baik namun Puskesmas Minasatene belum bisa mencapai target
nasional dengan prevalensi rate yang ditargetkan yakni <1/10.000
penduduk. Hal ini menggambarkan bahwa daerah kita masih endemis
penyakit kusta, oleh karena itu masih perlu kita tingkatkan penemuan aktif
penderita berupa pemeriksaan kontak serumah maupun Mini LEC

14. Penanggulangan KLB


Selama tahun 2012 hingga 2016, cakupan di Wilayah Minasatene tidak
ada yang mengalami KLB setelah dilakukan penyelidikan epidemiologi
< 24 jam jadi dapat dikatakan stabil.

25
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

15. Pelayanan Kesehatan Dasar Bagi Masyarakat


Miskin
Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat miskin di
Puskesmas Minasatene mengalami fluktuatif mulai tahun 2012. Ini
merupakan gambaran bahwa pihak pemerintah melalui Puskesmas selalu
memperhatikan kebutuhan masyarakat terutama masyarakat miskin
dalam memperoleh layanan kesehatan dasar. Salah satu program
pemerintah pusat dalam memberikan kemudahan bagi masyarakat miskin
dalam memperoleh layanan kesehatan yakni JAMKESMAS. Serta khusus
pemerintah daerah, menyediakan JAMKESDA bagi masyarakat miskin
yang belum memperoleh JAMKESMAS.

16. Jumlah Kunjungan JAMKESDA


Jumlah kunjungan JAMKESDA di Puskesmas Minasatene dapat dipilah menjadi
dua bagian, seperti yang tertera dalam table-tabel berikut :
JUMLAH KUNJUNGAN PESERTA
JAMKESDA TKT. PUSKESMAS
No JENIS KUNJUNGAN
Tahun 2015 Tahun 2016

1 Rawat Jalan 23.230 25.971


2 Rawat Inap 336 91
3 Kasus Dirujuk 2.357 2.995
4 Persalinan NAKES 64 16
Sumber : Data Yankes

17. Pengembangan Desa Siaga

Program pengembangan desa siaga di Puskesmas Minasatene sudah


dimulai sejak tahun 2012. Hal ini mulai terlihat dari semakin meningkatnya

26
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

jumlah desa siaga aktif dimana dalam pengembangannya, masyarakat


lebih berperan. Sebagai contoh desa siaga Poskesdes Panaikang,
Kecamatan Minasatene yang menjadi salah satu Proyek Model
Operasional Desa Siaga.
18. Kepemilikan Akses Air Bersih dan Jamban
keluarga

Dari grafik di atas meski terlihat di tahun 2008 angkanya menurun namun
secara rata-rata Kepedulian masyarakat akan pentingnya kesehatan dari
tahun ketahun semakin meningkat, salah satunya dalam hal penggunaan
air bersih dan jamban keluarga. Hal ini didukung juga oleh peningkatan
sarana yang memudahkan masyarakat mengakses air bersih.

27
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI
 
A. VISI DAN MISI PUSKESMAS MINASATENE
Visi Puskesmas Minasatene yaitu Mewujudkan Minasatene Sehat 2020.
Misi Puskesmas Minasatene yaitu:
1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi
masyarakat
2. Meningkatkan SDM yang berkualitas

3. Mengembangkan system manajemen terpadu puskesmas

4. Meningkatkan sarana dan prasarana untuk pelayanan yang berkualitas

5. Mengembngkan system kemitraan dan kemandirian masyarakat untuk


hidup sehat.

B. TUJUAN DAN SASARAN

Disamping sasaran prioritas pembangunan kesehatan yaitu peningkatan


akses pelayanan, maka sasaran pembangunan kesehatan jangka
menengah (sampai dengan tahun 2016) Puskesmas Minasatene ádalah
sebagai berikut :
a. Angka Kematian Ibu 1 /100.000 KLH
b. Angka Kematian Bayi 23 /1000 KLH
c. Angka Gizi Buruk Balita 0 %
d. Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 mencapai 86 %
e. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan mencapai 89 %.
f. Cakupan desa/ kelurahan Universal Child Immunization mencapai
100%
g. Cakupan pelayanan anak balita mencapai 86 %
h. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan mencapai 0 %
i. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit :
- Cakupan Penemuan AFP mencapai 0 /100.000
- Cakupan Penemuan Pneumonia mencapai %
- Cakupan Penemuan TB BTA + mencapai 32 %

28
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

- Penderita DBD Ditangani mencapai 61 %


- Cakupan Penemuan Diare mencapai 44 %
- Cakupan Penemuan Penderita Campak 0%
- Cakupan Penemuan Penderita Kusta 7 %
j. Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin mencapai
41%
k. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
mencapai 0,13 %
l. Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan
penyelidikan epidemiologi < 24 jam mencapai 0 %
m. Cakupan Desa Siaga aktif mencapai 6 %.
n. Cakupan Persentasi Kepemilikan Akses Air bersih dan Jamban
keluarga 75 %

C. STRATEGI

Dalam mewujudkan Visi dan Misi, Puskesmas Minasatene mengacu pada


4 (empat) Grand Strategy Departemen Kesehatan RI yaitu :
1. Menggerakkan dan Memberdayakan Masyarakat untuk Hidup Sehat
2. Meningkatkan Akses Masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
berkualitas
3. Meningkatkan Sistem Survailans, Monitoring dan Informasi Kesehatan
4. Meningkatkan Pembiayaan Kesehatan
5. Meningkatkan pelayanan yang berkualitas ( pelayanan prima )
D. KEBIJAKAN
1. Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan
2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga
kesehatan
3. Meningkatkan sosialisasi kesehatan melalui PHBS
dan sadar gizi
4. Meningkatkan Sistem Informasi Kesehatan (SIK)
5. Pengembangan jaminan kesehatan bagi penduduk
miskin melalui peningkatan pengawasan dan evaluasi program
pemberian kartu miskin
6. Meningkatkan kesejahteraan staf Puskesmas
Minasatene.

29
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

BAB V
PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATIF

I. UPAYA PELAKSANAAN KEGIATAN PUSKESMAS


A. Program Puskesmas

Program Puskesmas terdiri dari 18 program:


1. Program Kesehatan Ibu dan Anak
2. Program Keluarga Berencana
3. Program Gizi
4. Program Pengobatan
5. Program Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)
6. Program Kesehatan Lingkungan (Kesling)
7. Program Perawatan Kesehatan Masyarakat
8. Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
9. Program Usia Lanjut (Usila)
10. Program Usaha Kesehatan Kerja
11. Program Kesehatan Gigi dan Mulut (Gilut)
12. Program Kesehatan Jiwa
13. Program Kesehatan Mata
14. Program Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
15. Program Penanganan Gawat Darurat
16. Program Kesehatan Olah Raga
17. Program Laboratorium Sederhana
18. SP2TP dan Simpus dengan komputerisasi Puskesmas
(Data Base)

Dari 18 program diatas untuk penilaian puskesmas terbagi atas:

I. Program Pokok
Program ini meliputi:

30
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

1. Promosi Kesehatan/PKM
2. Upaya Penyehatan Lingkungan
3. Upaya Perbaikan Gizi
4. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak/ KB
5. Upaya Pemberantasan Penyakit Menular
6. Pengobatan

II. Manajemen, meliputi:


1. Manajemen Operasional
2. Manajemen Sumber Daya
3. Manajemen ketenagaan
III. Program pengembangan/inovatif
Program ini meliputi:

1. Upaya Kesehatan Anak Sekolah dan Remaja


(UKS dan KRR)

2. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut


3. Perawatan Kesehatan Masyarakat
4. Upaya Pelayanan Rawat Inap di Puskesmas
dengan Tempat Tidur

5. Upaya Kesehatan Usia Lanjut


6. Pemberdayaan Masyarakat dalam Kemandirian Hidup
Sehat

7. Upaya Kesehatan Kerja


8. Upaya Kesehatan Jiwa
9. Upaya Kesehatan indera
10. Usaha Kesehatan Matra
11. Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan
II. Kegiatan Perprogram meliputi:

1. KESEHATAN IBU ANAK (KIA)

Upaya kesehatan ibu dan anak dalam upaya di bidang


kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu
hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan balita serta anak pra
sekolah, yang juga mencakup pendidikan kesehatan masyarakat,
pemuka masyarakat serta menambah keterampilan pada dukun

31
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

bayi, serta pembinaan kesehatan anak di Taman Kanak-kanak,


dengan tujuan untuk mencapai kemampuan hidup sehat melalui
peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan
keluarganya untuk menuju NKKBS serta meningkatnya derajat
kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal
yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia
seutuhnya.
Adapun kegiatan petugas yang dilaksankan adalah sebagai
berikut:
a. Pemeliharaan kesehatan ibu yang sedang hamil, melahirkan
dan menyusui, serta bayi, anak balita dan anak pra sekolah.
b. Pemberian nasehat tentang makanan guna mencegah gizi
buruk karena kekurangan Kalori Protein dan lain-lain, serta bila
ada pemberian makanan tambahan, vitamin dan mineral
(Tablet zat besi pada ibu hamil).
c. Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan
cara stimulasinya.
d. Pemberian Tetanus Toxoid 2 kali pada ibu hamil dan BCG, DPT
3 kali, Polio 4 kali, dan campak 1 kali pada bayi.
e. Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam
mencapai tujuan program KIA.
f. Pelayanan keluarga berencana kepada semua Pasangan Usia
Subur, dengan perhatian khusus kepada mereka yang dalam
keadaan bahaya karena melahirkan anak berkali-kali dan
golongan ibu beresiko tinggi.
g. Pengobatan bagi ibu, bayi, anak balita dan anak pra sekolah
untuk macam-macam penyakit ringan.
h. Kunjungan rumah untuk mencari ibu dan anak yang
memerlukan pemeliharaan, memberi penerangan dan
pendidikan tentang kesehatan, dan untuk mengadakan
pemantauan pada mereka yang lalai mengunjungi puskesmas
dan meminta agar mereka datang ke puskesmas lagi.
i. Pengawasan dan bimbingan kepada Taman Kanak-kanak dan
para dukun bayi.

2. KELUARGA BERENCANA

32
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

Keluarga berencana adalah perencanaan kehamilan, sehingga


kehamilan hanya terjadi pada waktu yang diinginkan. Jarak antara
kelahiran diperpanjang, dan kelahiran selanjutnya dapat dicegah
apabila jumlah anak telah mencapai yang dikehendaki, untuk
membina kesehatan seluruh anggota keluarga dengan sebaik-
baiknya, menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera
(NKKBS). Kegiatan KB tidak hanya berupa penjarangan dan
mengatur kehamilan, tetapi termasuk kegiatan untuk meningkatkan
taraf hidup ekonomi dan kesejahteraan keluarga secara
menyeluruh.
Perencanaan program Keluarga Berencana tersebut adalah:
a. Petugas puskesmas bersama-sama dengan petugas Dinas
Kesehatan yang bersangkutan hendaknya membuat suatu
rencana program secara menyeluruh.
b. Petugas Puskesmas hendaknya membicarakan rencana
tersebut dengan pemuka masyarakat dan pemuka-pemuka
Agama setempat dan membuat jadual pelaksanaan rencana
tersebut.
c. Petugas Puskesmas bersama-sama dengan petugas Dinas
Kesehatan hendaknya membuat suatu rencana kerja yang
terperinci untuk kegiatan Keluarga Berencana

3. GIZI

Program perbaikan Gizi bertujuan menurunkan angka penyakit


gizi kurang, terutama pada anak balita dan wanita. Tujuan
tersebut mendukung upaya penurunan angka kematian bayi,
balita dan kematian ibu serta mendorong makin terwujudnya
Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera. Program ini juga
berusaha memperbaiki keadaan gizi masyarakat pada umumnya,
melalui perbaikan pola konsumsi pangan yang makin beraneka
ragam, seimbang dan bermutu gizi. Adapun sasarannya adalah :
a. Penurunan prevalensi gizi kurang pada balita
b. Penurunan prevalensi Kurang Vitamin A pada daerah
rawan
c. Penurunan prevalensi Gangguan Akibat Kekurang Iodium
d. Penurunan prevalensi Anemi Gizi pada ibu hamil

33
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

e. Adanya perubahan pola konsumsi pangan keluarga yang


makin beraneka ragam, seimbang dan bermutu gizi.

Pokok-pokok program perbaikan gizi meliputi:


1. Usaha Perbaikan Gizi Keluarga
2. Usaha Perbaikan Gizi Institusi
3. Pencegahan dan penanggulangan Gondok Endemik
4. Pencegahan dan penanggulangan Kekurangan
Vitamin A
5. Pencegahan dan penangulangan Anemia Gizi
6. Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKP
7. Perbaikan makanan bayi dan anak melalui Pemberian
Makanan Tambahan pemulihan dan Pemberian
Makanan Penyuluhan.

4. PENGOBATAN

Upaya pengobatan adalah bentuk pelayanan kesehatan yang


bertujuan untuk menghentikan proses perjalanan suatu penyakit
pada seseorang, sehingga penderitaannya dapat hilang, dengan
tujuan meningkatkan derajat kesehatan perorangan dan
masyarakat di Indonesia.
Kegiatan upaya pengobatan yang dilakukan adalah :
a. Melakukan diagnosa sedini mungkin
b. Melaksanakan tindakan pengobatan
c. Melakukan upaya rujukan bila dipandang perlu

5. PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

Upaya pemberantasan penyakit menular sebenarnya


menghilangkan atau merubah cara berpindahnya penyakit
menular dan atau infeksi.
Tujuan dalam pemberantasan penyakit menular adalah :
a. Mencegah terjadinya penularan penyakit
b. Mengurangi terjadinya kesakitan

34
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

c. Mengurangi terjadinya kematian

Langkah-langkah dalam kegiatan pemberantasan penyakit


menular sebagai berikut:
a. Pengumpulan dan analisa data tentang penyakit
b. Pelaporan adanya penyakit menular
c. Penyelidikan lapangan
d. Tindakan pertama untuk memberantas penyebaran
penyakit
e. Pengobatan penderita
f. Pemberian imunisasi
g. Pemberantasan Vektor
h. Penyuluhan kesehatan tentang penyakit menular
i. Pencatatan
j. Pendidikan Kesehatan

6. KESEHATAN LINGKUNGAN PEMUKIMAN

Peningkatan kesehatan lingkungan dimaksudkan untuk


perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan
melalui kegiatan peningkatan sanitasi dasar serta pencegahan dan
penanggulangan kondisi fisik dan biologis yang tidak baik termasuk
berbagai akibat sampingan pembangunan dengan mengikut
sertakan masyarakat secara gotong royong.
Upaya penyehatan lingkungan pemukiman adalah upaya
untuk meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman melalui
upaya sanitasi dasar, Pengawasan mutu lingkungan dan tempat
umum termasuk pengendalian pencemaran lingkungan dengan
peningkatan peran serta masyarakat dan keterpaduan pengelolaan
lingkungan melalui analisis dampak lingkungan.
Tujuan penyehatan lingkungan pemukiman secara umum
adalah berubahnya, terkendalinya atau hilangnya semua unsur fisik
dan lingkungan yang terdapat di masyarakat yang dapat memberi
pengaruh jelek terhadap kesehatan mereka.
Tujuan secara khusus adalah:

35
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

a. Meningkatnya mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin


masyarakat mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
optimal.
b. Terwujudnya kesadaran dan keikutsertaan masyarakat dan
sector lain yang berkaitan serta bertanggung jawab atas
upaya peningkatan dan pelestarian lingkungan hidup.
c. Terlaksananya peraturan perundangan tentang penyehatan
lingkungan dan pemukiman yang berlaku.
d. Terselenggaranya pendidikan kesehatan guna menunjang
kegiatan dalam peningkatan kesehatan lingkungan dan
pemukiman.
e. Terlaksananya pengawasan secara teratur pada sarana
sanitasi perumahan, kelompok masyarakat, tempat
pembuatan/penjualan makanan, perusahaan dan tempat-
tempat umum.
Kegiatan yang dilaksanakan yaitu :
1. Penyehatan air bersih
Sasaran:
 Air minum perkotaan
 Air minum rumah tangga
 Air buangan industri dan rumah tangga

2. Penyehatan pembuangan kotoran


Sasaran : Daerah dengan angka pemilikan dan
pemanfaatan jamban sehat rendah.
3. Penyehatan lingkungan perumahan
Sasaran : Daerah yang mempunyai resiko tinggi
terhadap penyakit menular
4. Penyehatan air limbah
5. Pengawasan sanitasi Tempat Tempat Umum
Sasaran :
 Yang berhubungan dengan sarana ibadah: mesjid,
mushollah.
 Yang berhubungan dengan sarana perdagangan:
pasar, swalayan

36
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

 Yang berhubungan dengan sarana


perawatan/pemeliharaan: salon kecantikan, tukang
cukur.
 Yang berhubungan sarana sosial: Rumah sakit
6. Penyehatan Tempat Pengelolaan Makanan dan
Minuman

Sasaran :
 Jasa Boga
 Rumah Makan
 Depot/warung
 Industri makanan minuman
 Tempat pengelolaan makanan terolah
 Tempat pengelolaan makanan/minuman segar
 Snack Bar/Soft drink/ cafe
7. Pencatatan dan pelaporan
8. Penyuluhan

7. UPAYA PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT

Upaya perawatan kesehatan masyarakat adalah upaya yang


merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan
masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif
dan mengutamakan pelayanan, peningkatan dan pencegahan
secara berkesinambungan, tanpa mengabaikan pelayanan
pengobatan dan pemulihan, secara menyeluruh dan terpadu,
ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok serta
masyarakat sebagai suatu kesatuan utuh, melalui proses
keperawatan untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia
secara optimal, sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya.
Kegiatan yang dilaksanakan adalah :
a. Pelayanan yang diberikan terhadap individu baik di puskesmas
maupun di rumah keluarga berupa asuhan keperawatan
kepada penderita.
b. Pelayanan diberikan kepada keluarga sebagai unit terkecil dari
masyarakat dan berfungsi secara menyeluruh.

37
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

c. Pelayanan diberikan pada kelompok khusus yang mempunyai


masalah tertentu.

8. USAHA KESEHATAN SEKOLAH

Kesehatan sekolah adalah upaya kesehatan masyarakat yang


dilaksanakan dalam rangka pembinaan kesehatan anak usia
sekolah dengan tujuan untuk menumbuhkan dan mewujudkan
kemandirian anak untuk hidup sehat yang memungkinkan
terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Sasarannya adalah :
a. sasaran pelayanan kesehatan yaitu peserta didik dari SD
sampai dengan SMU/MA
b. sasaran pembinaan
 pelaksanaan kesehatan di sekolah
 Lingkungan sekolah

9. UPAYA KESEHATAN USIA LANJUT

Upaya kesehatan usia lanjut di puskesmas adalah upaya


kesehatan paripurna di bidang kesehatan usia lanjut, yang
dilaksanakan di tingkat puskesmas serta diselenggarakan secara
khusus maupun umum yang terintegrasi dengan kegiatan pokok
puskesmas lainnya.
Kegiatan Kesehatan Usia Lanjut adalah sebagai berikut :
a. Pelayanan kesehatan usia lanjut
b. Peningkatan peran serta masyarakat
c. Pengembangan upaya kesehatan usia lanjut
d. Pencatatan dan pelaporan

10. UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN KERJA


Upaya kesehatan kerja merupakan kegiatan pokok
puskesmas yang ditujukam terutama pada masyarakat informal
di wilayak kerja puskesmas dalam rangka upaya pencegahan
dan pemberantasan penyakit serta kecelakaan yang berkaitan
dengan pekerjaan dan lingkungan kerja.
Penyelenggaraan UKK di puskesmas adalah:

38
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

a. Penyuluhan kesehatan oleh dokter puskesmas atau staf di


tempat kerja sebagai tindakan promotif dan preventif
dengan penekanan pada pada prinsip ergonomik.
b. Pelayanan kesehatan di puskesmas
c. Pelatihan kader
d. Pembentukan pos UKK di tempat kerja

11. UPAYA KESEHATAN GIGI DAN MULUT


Upaya kesehatan gigi dan mulut di puskesmas adalah
upaya kesehatan gigi dasar paripurna yang ditujukan kepada
individu, keluarga dan masyarakat di wilayah kerja puskesmas
dengan prioritas masyarakat berpenghasilan rendah khususnya
kelompok masyarakat yang rawan terhadap penyakit gigi dan
mulut. Kegiatannya terdiri dari :
a. Pembinaan/pengembangan (program UKGMD)
b. Pelayanan asuhan pada kelompok rawan (UKGMS)
c. Pelayanan medik gigi dasar
d. Pencatatan dan pelaporan
12. UPAYA KESEHATAN JIWA DI PUSKESMAS
Upaya kesehatan jiwa di puskesmas adalah upaya
kesehatan jiwa yang dilaksanakan ditingkat puskesmas secara
khusus atau terintegrasi dalam kegiatan pokok puskesmas
lainnya yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan puskesmas
yang di tujukan pada individu, keluarga, masyarakat.
Kegiatan yang dilaksanakan :
a. Pelayanan kesehatan jiwa
b. Peran serta masyarakat
c. Penyuluhan Kesehatan Jiwa

13. UPAYA KESEHATAN MATA/PENCEGAHAN KEBUATAAN


Upaya kesehatan mata/pencegahan kebuataan dasar
adalah upaya kesehatan dasar dibidang UKM/PK yang
dilaksanakan di tingkat puskesmas, diselenggarakan secara
khusus ataupun dengan kegiatan pokok puskesmas lainnya.

14. PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT

39
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai


kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip
belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu,
kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup
sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa
dilakukan, secara perorangan maupun kelompok dan meminta
pertolongan bila perlu.

15. PEMBINAAN PERAN SERTA MASYARAKAT

Peningkatan peran serta masyarakat dalam


pembangunan kesehatan adalah suatu proses dimana individu,
keluarga dan lembaga masyarakat termasuk swasta:
a.Mengambil tanggung jawab atas kesehatan diri, keluarga dan
masyarakatnya.
b.Mengembangkan kemampuan untuk menyehatkan diri,
keluarga dan masyarakatnya
c. Menjadi pelaku/perinis kesehatan dan pemimpin yang
menggerakkan kegiatan masyarakat di bidang kesehatan.

16. LABORATORIUM

Laboratorium sederhana yang dilakukan di puskesmas


Minasa Te’ne adalah:
a. Pemeriksaan Darah :
a. HBq
b. LED
c. Erytrosit
d. Leucosit
e. H. Jenis
f. DDR
g. Golongan Darah
h. Gula Darah
b. Pemeriksaan Urine :
i. Sedemen
j. Protein
k. Bilirubin

40
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

l. Reduksi
m. Urobilin
n. Test Hamil
c. Pemeriksaan Sputum BTA
d. King Smer/RET Serum : Kusta

BAB VI
PENUTUP

Penyusunan Rencana Strategi (Renstra) Puskesmas Minasatene 2016 - 2020 ini


mengacu pada visi dan misi Puskesmas Minasatene yang disesuaikan dengan
Rencana Strategis Departemen Kesehatan RI.

Renstra ini disusun dengan tujuan agar dapat menjawab dan memfokuskan
upaya Puskesmas Minasatene menghadapi tantangan pembangunan kesehatan
di Kabupaten Pangkajene ini yang semakin kompleks.

Renstra ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam perencanaan, pelaksanaan,


dan penilaian kegiatan Puskesmas Minasatene dalam 5 tahun ke depan.
Semoga upaya Puskesmas Minasatene dalam 5 tahun dapat lebih terarah dan
terukur.

Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Renstra ini disampaikan
penghargaan yang setinggi-tingginya atas dedikasi yang tinggi serta kerja keras
demi tercapainya visi dan misi Pemerintah daerah serta Puskesmas Minasatene
Kabupaten Pangkajene dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di
kabupaten tercinta ini.

41
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita Panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmatNya,
Rencana Strategis (RENSTRA) Puskesmas Minasatene Kabupaten Pangkajene
Tahun 2016 - 2020 telah selesai disusun.

Renja Strategi ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam perencanaan,


pelaksanaan, dan penilaian kegiatan Puskesmas Minasatene Kabupaten
Pangkajene selama 5 tahunan. Semoga upaya Puskesmas Minasatene
Kabupaten Pangkajene menjadi lebih terarah dan terukur.

Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Renja ini disampaikan
penghargaan yang setinggi-tingginya atas dedikasi yang tinggi serta kerja keras
demi tercapainya visi dan misi Pemerintah daerah serta Puskesmas Minasatene
Kabupaten Pangkajene dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di
kabupaten tercinta ini.

Kepala Puskesmas Minasatene


Kabupaten Pangkajene

Dr. Hj. A. Zulfadyanty. AS,MM


NIP. 19730617 200604 2 017

42
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

DAFTAR ISI

BAB  I.      PENDAHULUAN.


A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Maksud dan Tujuan........................................................................ 1
C. Landasan Hukum ......................................................................... 2
D. Hubungan Renstra Puskesmas dengan Dokumen Perencanaan
Lainnya ........................................................................................... 4
E. Sistematika Penyusunan ................................................................ 6
BAB  II.     TUGAS DAN FUNGSI Puskesmas
A. Struktur Organisasi ........................................................................ 7
B. Tugas dan Fungsi ........................................................................... 8
C. Peran Dan Fungsi UPT Puskesmas Minasatene ......................... 13
BAB  III.   GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
A. Identifikasi Faktor Internal ........................................................... 15
B. Analisa Faktor Lingkungan Eksternal ...........................................
16
C. Analisa Swot .................................................................................
17
D. Kondisi yang Diinginkan dan Proyeksi ke Depan .........................
18
BAB IV.    VISI, MISI,  TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
A. Visi dan Misi .................................................................................. 19
B. Tujuan ........................................................................................... 19
C. Strategi ................................................................................................... 20
D. Kebijakan ................................................................................................ 20
BAB V.     PROGRAM DAN KEGIATAN

43
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

A. Program
Puskesmas ................................................................... 25
BAB VI. PENUTUP .................................................................................... 32
LAMPIRAN .................................................................................................... 33

Untuk mencapai Visi yang telah ditetapkan, maka Puskesmas Minasatene


membagi kegiatan dalam beberapa kelompok sehingga dalam memberikan
pelayanan dapat terarah, program dan kegiatan tersebut yaitu :
a. Program Promosi Kesehatan
 Meningkatkan jumlah dan persentasi posyandu di masing-masing
kecamatan
 Meningkatkan jumlah dan persentasi posyandu menururt masing-
masing strata
 Meningkatkan persentasi rumah tangga yang ber-PHBS
 Meningkatkan persentasi rumah sehat menurut kecamatan
b. Program Kesehatan Ibu dan Anak
 Mengetahui jumlah kelahiran dan kematian bayi dan balita
menurut kecamatan
 Mengetahui jumlah kematian maternal menurrut kecamatan
 Meningkatkan cakupan kunjungan ibu hamil, K4, Bumil risti, dan
persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan
 Meningkatkan cakupan jumlah ibu hamil yang mendapatkan
tablet Fe, Fe3 serta imunisasi TT1 dan TT2 menurut kecamatan dan
puskesmas
 Mengetahui jumlah PUS serta meningkatkan cakupan peserta
KB, peserta KB baru dan peserta KB aktif
 Mengetahui jumlah peserta KB aktif menurut jenis kontrasepsi
 Meningkatkan cakupan pelayana KB baru menurut kecamatan
 Meningkatakn cakupan kunjungan Neonatus, bayi dan bayi
BBLR yang ditangani oleh tenaga kesehatan

44
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

 Mengetahui jumlah dan persentasi ibu hamil dan neonatal resiko


tinggi / komplikasi yang ditangani menurut kecamatan dan puskesmas
 Meningkatkan cakupan pelayana kesehatan pra usila dan usila
 Meningkatkan caupan jumlah bayi yang dibesi ASI ekslusif
c. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
 Meningkatkan status gizi bayi dan balita
 Meningkatkan cakupan deteksi tumbuh kembang anak balita,
pemeriksaan siswa SD, dan pelayanan kesehatan remaja
 Meningkatkan cakupan rawan gizi yakni bayi, balita dan bumil dengan
mendapatkan pelayanan kesehatan
 Meningkatkan pelayanan kesehatan keluarga miskin dan JPKM Gakin
 Mendeteksi jumlah kecamatan yang rawan gizi
 Meningkatkan Persentasi desa atau kelurahan dengan garam
beryodium yang baik
 Meningkatkan cakupan wanita usia subur yang mendapatkan kapsul
yodium
d. Program Farmamin
 Meningkatkan penyuluhan, pencegahan dan penanggulangan
NAPZA
 Mengetahui persentasi penulisan resep obat generik
e. Program Instalasi Farmasi
 Mengetahui jumlah ketersediaan obat generik berlogo menurut jenis
obat
 Mengetahui jumlah kebutuhan, pengadaan dan ketersediaan obat
essensial dan obat generik
f. Program Pemberantasan Penyakit Menular
 Meningkatkan cakupan penanganan kasus filariasis dan elephantiasis
 Meningkatkan persentasi penderita kusta yang selesai berobat
 Meningkatkan cakupan penanganan kasus HIV-AIDS, infeksi menular
seksual dan kasus DBD
 Meningkatkan cakupan persentasi TB Paru yang sembuh
 Meningkatkan cakupan penanganan penyakit Diare
 Meningkatkan cakupan penanganan penyakit Malaria
 Meningkatkan cakupan penanganan penyakit ISPA
 Mengetahui jumlah persentasi desa atau kelurahan yang terkena KLB
yang ditangani kurang dari 24 jam
 Mengetahui jumlah penderita dan kematian, CFR, KLB menurut jenis
KLB, jumlah kecamatan serta jumlah desa yang terserang

45
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

 Mengetahui jumlah kasus PD3I


 Mengatahui persentasi donor darah yang discreening terhadap HIV-
AIDS
g. Program Penyehatan Lingkungan
 Meningkatkan persentasi institusi yang dibina kesehatan lingkungannya
 Meningkatkan persentasi keluarga yang memiliki akses air bersih
 Mengetahui persentasi rumah / bangunan yang diperiksa jentik nyamuk
Aides serta meningkatkan persentasi rumah / bangunan yang bebas jentik
nyamuk Aides
 Meningkatkan jumlah keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar
 Meningkatkan persentasi tempat umum dan pengelolaan makanan
(TUPM) sehat
h. Program Imunisasi
 Meingkatkan persentasi cakupan desa / kelurahan UCI
 Meningkatkan persentasi cakupan imunisasi bayi
i. Program Pelayanan Kesehatan
 Mengetahui jumlah penduduk peserta pemeliharaan kesehatan
 Mengetahui persentasi penduduk laki-laki dan perempuan berusia
sepuluh tahun ke atas dirinci menurut tingkat pendidikan yang ditamatkan
 Meningkatkan cakupan keluarga miskin yang mendapatkan pelayanan
kesahatan
 Mengetahui luas wilayah, jumlah desa, jumlah penduduk, jumlah RT
dan kepadatan penduduk
 Meningkatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di tiap Puskesmas
 Mengetahui persentasi penduduk berumur 10 tahun ke atas yang
melek huruf
 Mengetahui jumlah penduduk menurut jenis kelamin, kelompok umur,
ratio beban tanggungan, ratio jenis kelamin
 Meningkatkan jumlah sarana pelayanan kesehatan masyarakat

46
Rencana Strategis 2016-2020
Puskesmas Minasatene

47

Anda mungkin juga menyukai