BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN,
PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
KABUPATEN BURU SELATAN
Renstra SKPD disusun sesuai tugas dan fungsi SKPD serta berpedoman
kepada RPJMD dan bersifat indikatif.
Renstra SKPD merupakan penjabaran teknis RPJMD yang berfungsi
sebagai dokumen perencanaan teknis operasional dalam menentukan arah
kebijakan serta indikasi program dan kegiatan setiap urusan bidang dan/atau
fungsi pemerintahan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun periodesasi 2021 - 2026,
yang disusun oleh setiap SKPD. tujuan, strategi dan kebijakan dalam Renstra
SKPD dirumuskan dalam rangka mewujudkan pencapaian sasaran program yang
ditetapkan dalam RPJMD. Gambaran pelayanan kesehatan SKPD Dinas
Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kab. Buru Selatan
merupakan hasil penyelenggaraan upaya kesehatan yang tidak terlepas dari
amanat Pembukaan UUD 1945 yang bertujuan mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setingi tingginya.
Oleh karena itu untuk dapat menggambarkan penyelenggaraan pelayanan
Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana kab Buru
Selatan dari tahun 2021 – 2026 yang menjadi dasar dalam perencanaan strategis
Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana kab Buru
Selatan dapat ditinjau dari keberhasilan penyelenggaraan upaya kesehatan
sebagai suatu sistem
Sekretariat
Sub Bagian
Sub Bagian Sub Bagian
Keuangan
Program, Hukum,
dan Barang
Informasi Kepegawaian
dan Humas Milik
dan Umum
Negara
5. Sumber Daya
a. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan :
1. Rumah Sakit Pemerintah : 1 Buah
2. Puskesmas : 13 Buah
3. Puskesmas Pembantu : 38 Buah
4. Polindes : 3 Buah
5. Puskesmas Keliling Roda 4 : 3 Buah
6. Puskesmas Keliling Roda 2 : 12 Buah
7. Puskesmas Keliling Peraiaran : 9 Buah
8. Mobil Ambulans : 4 Buah
9. Apotek Swasta : 6 Buah
Tabel 2.1
Pencapaian Indikator Kesehatan di Kabupaten Buru Selatan
Tahun 2016-2020
Tahun
No. Indikator Satuan
2016 2017 2018 2019 2020
a. Umur Harapan Tahun 61.30 64.75 64.02 63.19 60.46
Hidup
b. Angka Kematian Per 1.000 KH 16 3 4 9 19
Bayi
c. Angka Kematian Per 1.000 KH 2 0 0 0 0
Balita
d. Angka Kematian Per 100.000 7 1 4 8 6
Ibu KH
e. Prevalensi Gizi % 4 7 0 2 20
Buruk
Sumber : Profil Dinkes Kab. Buru Selatan Tahun 2020
Tabel 2.2
Pencapaian Pelayanan Kesehatan sesuai SPM di Kabupaten Buru Selatan
Tahun 2016-2020
Tahun
No. Indikator Satuan
2016 2017 2018 2019 2020
1. Pelayanan Kesehatan Ibu % 71.08 70.25 70.19 73.57 89.34
Hamil
2. Pelayanan Kesehatan Ibu % 79.18 81.53 73.63 91,73 91.05
Bersalin
3. Pelayanan Kesehatan Bayi % 70.65 87.44 72.31 92.98 91.08
Baru Lahir
4. Pelayanan Kesehatan % 80.29 83.66 84.09 92.65 77.88
Balita
5. Pelayanan Kesehatan Pada % 65.74 70.52 100 92,18 82.82
usia Pendidikan Dasar
6. Pelayanan Kesehatan pada % 60.99 61.21 61.35 72.82 64.36
usia produktif
b. Tantangan Eksternal
1) Kelembagaan :
Dukungan sektor lain terhadap bidang kesehatan masih belum
optimal karena masih ada anggapan bahwa urusan kesehatan
merupakan tanggung jawab Dinas Kesehatan saja. Jaringan kemitraan
dengan berbagai pihak termasuk sektor pemerintah dan dunia usaha
dalam penanganan masalah kesehatan sudah dilakukan namun belum
optimal. Kemitraan yang telah dibangun belum menampakkan
kepekaan, kepedulian dan rasa memiliki terhadap permasalahan dan
upaya kesehatan. Kemitraan berbagai unsur terkait termasuk stake
holder belum ditata secara baik sesuai peran, fungsi dan tanggung
jawab masing–masing dalam pemberdayaan di bidang kesehatan.
3) Pembiayaan :
Kesadaran masyarakat terhadap asuransi kesehatan belum tumbuh
dengan baik, terlihat dari masih rendahnya kemandirian masyarakat
untuk membiayai jaminan pemeliharaan kesehatannya.
Ketersediaan dan pengalokasian pembiayaan kesehatan baik dari
pemerintah, masyarakat, swasta dan dunia usaha masih rendah,
belum tertata secara terpadu dan terorganisir dan belum terlihat
jelas pembagian tugasnya.
4) Budaya :
Gaya Hidup yang tidak sehat dapat mengakibatkan berbagai
macam penyakit, antara lain: sakit jantung, tekanan darah tinggi,
kanker, stroke, diabetes, dan lainnya yang kesemuanya disebabkan
oleh 3 faktor resiko utama, yaitu : merokok, kurang aktifitas fisik
dan kurangnya makan makanan berserat. Untuk mencegah hal
tersebut perlu diterapkan gaya hidup sehat setiap hari. Di
Kabupaten Buru Selatan masalah sosial budaya masih sangat
berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat, terutama
masyarakat yang bertempat tinggal dipedesaan. Pengaruh sosial
budaya dalam masyarakat akan memberikan peran penting dalam
mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Adanya
perubahan sosial budaya di suatu daerah dapat memberikan
dampak positif maupun negatif. Hubungan antara budaya dan
kesehatan sangatlah erat, kebudayaan/kultur ataupun kepercayaan
dapat membentuk kebiasaan dan respons masyarakat terhadap
kesehatan.
Salah satu contoh suatu masyarakat desa yang sederhana dapat
bertahan dengan berbagai kebiasaan yang dikaitkan dengan
kehamilan, kelahiran, pemberian makanan bayi dan cara-cara
pengobatan tertentu sesuai dengan tradisinya, budaya paternalistik
dimana pengambil keputusan ada pada suami, orang tua ataupun
mertua.
3) Pembiayaan:
Pembiayaan kesehatan lebih mengutamakan kepada penyediaan
anggaran kesehatan oleh pemerintah sendiri, selain belum efektif dan
efisiensi, penggunaannya belum optimal karena alokasi yang belum
sesuai dengan prioritas kesehatan. Proporsi anggaran lebih besar untuk
kegiatan kuratif daripada promotif dan preventif.
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
Tabel 3.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan
Kabupaten Buru Selatan
3.2. TELAAH VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA
DAERAH TERPILIH.
Visi
Dalam RPJMD Kabupaten Buru Selatan telah ditetapkan Visi Bupati Buru
Selatan : Meningkatkan Kemandirian Buru Selatan secara
Berkelanjutan sebagai Kabupaten Yang Rukun, Adil dan Sejahtera
berbasis Agro-Marine.
Dalam rumusan Visi ini terdapat penguatan pada empat pokok Visi yakni :
1. Kemandiarian : Mendayagunakan segenap aset, potensi dan
kemampuan yang dimiliki secara otimal untuk meningkatkan derajat
dan kualitas masyarakat;
2. Berkelanjutan : Pengembangan sektor unggulan potensial dalam rangka
mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat buru selatan;
Misi
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi SKPD, maka yang menjadi
penekanan adalah misi ke-5 yakni Perluasan akses kesehatan yang
berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat, diarahkan pada :
1. Memaksimalkan pelayanan kesehatan, disertai upaya penyediaan
infrastruktur akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
berkualitas;
2. Optimalisasi riset dan development di bidang kesehatan untuk
mengantisifasi isyu-isyu kesehatan dan perkembangan penyakit
menular yang dihadapi masyarakat;
3. Meningkatkan kebersihan dan kesehatan lingkungan di seluruh wilayah
Kabupaten Buru Selatan;
10. Meningkatnya tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih, dengan
sasaran yang akan dicapai adalah:
a. Persentase satuan kerja yang dilakukan audit memiliki temuan
kerugian negara ≤1% sebesar 100%.
11. Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur Kementerian Kesehatan,
dengan sasaran yang akan dicapai adalah:
a. Meningkatnya persentase pejabat struktural di lingkungan
Kementerian Kesehatan yang kompetensinya sesuai persyaratan
jabatan sebesar 90%.
b. Meningkatnya persentase pegawai Kementerian Kesehatan dengan
nilai kinerja minimal baik sebesar 94%.
12. Meningkatkan sistem informasi kesehatan integrasi, dengan sasaran
yang akan dicapai adalah:
a. Meningkatnya persentase Kab/Kota yang melaporkan data
kesehatan prioritas secara lengkap dan tepat waktu sebesar 80%.
b. Persentase tersedianya jaringan komunikasi data yang
diperuntukkan untuk akses pelayanan e-health sebesar 50%
Rencana strategis Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk Dan
Keluarga Berencana Kabupaten Buru Selatan sudah terakomodir dalam
Rencana Strategis Kementrian Kesehatan, demikian pula sebaliknya isu
strategis Kementrian Kesehatan sudah terakomodir di dalam Rencana
Strategis Dinas Kesehatan Buru Selatan sesuai dengan kondisi Kabupaten
Buru Selatan itu sendiri.
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN,
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
MISI
Misi mencerminkan peran, fungsi dan kewenangan seluruh jajaran
organisasi kesehatan di seluruh wilayah Kabupaten Buru Selatan, yang
bertanggung jawab secara teknis terhadap pencapaian sasaran
Pembangunan Kesehatan Kabupaten Buru Selatan. Sesuai Misi Kelima yang
termuat dalam RPJMD Kabupaten Buru Selatan yaitu : Perluasan akses
kesehatan yang berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat, maka
untuk mewujudkan Visi Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk Dan
Keluarga Berencana Kabupaten Buru Selatan ditetapkan empat Misi yang
akan diemban oleh seluruh jajaran petugas kesehatan dimasing-masing
jenjang administrasi pemerintahan, yaitu :
4.2.1 Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran visi yang lebih spesifik dan terukur
sebagai upaya mewujudkan Visi dan Misi pembangunan jangka
menengah. Berdasarkan Misi Kelima RPJMD Kabupaten Buru Selatan yaitu
: Perluasan akses kesehatan yang berkualitas dan terjangkau bagi
4.2.2. Sasaran
Sasaran menggambarkan hasil yang ingin dicapai melalui tindakan -
tindakan yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Sasaran akan
memberikan fokus pada penyusunan kegiatan bersifat spesifik, terinci
dapat diukur dan dapat dicapai.
Berdasarkan Kebijakan Umum tersebut, maka sasaran yang ingin dicapai
Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana
Kabupaten Buru Selatan dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan
Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kabupaten Buru Selatan
Tahun 2021–2026 adalah :
1. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu, bayi dan balita dengan
penekanan pada revitalisasi posyandu;
2. Perbaikan status gizi masyarkat;
3. Pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta penyehatan
lingkungan;
4. Peningkatan ketersediaan tenaga kesehatan, medis dan dokter;
5. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana kesehatan;
6. Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat miskin yang murah dan
terjangkau;
7. Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, keamanan,
mutu dan penggunaan obat;
8. Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat;
9. Pembinaan pengawasan pangan yang aman sehat dan bermutu.
4.3.1.1 STRATEGI
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Dinas Kesehatan
Kabupaten Buru Selatan Tahun 2021–2026
No Tujuan Sasaran
Tabel 4.2
Penjabaran Sasaran Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk Dan Keluarga
Berencana Kabupaten Buru Selatan
pada masing-masing Kegiatan
2. Perbaikan status gizi masyarkat; vi. Prefelensi Balita Stunting pada anak
Baduta
vii. Cakupan balita Gizi Buruk yang mendapat
perawatan
4.3.2. KEBIJAKAN
Tabel 4.3
Kebijakan
BAB V
Tabel. 5.1
Indikasi Rencana Program dan Kegiatan serta Pendanaan (Terlampir)
LAMPIRAN
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD
Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang secara langsung
menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang
sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
Indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJM ditampilkan
pada table di bawah ini:
Tabel 6.1.
PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA
Kondisi Tahun
No. Indikator Satuan Awal
2021 2022 2023 2024 2025
1. Umur Harapan Tahun 60.46 60,80 61.02 61.23 61.64 61.93
Hidup
Angka Kematian Per 1.000 19 10 8 7 6 5
2. Bayi KH
BAB VII
PENUTUP