BAB I
PENDAHULUAN
1
pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan
Pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah. Pencapaian
sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rencana strategis
Perangkat Daerah diselaraskan dengan pencapaian sasaran, program, dan
kegiatan pembangunan yang ditetapkan dalam rencana strategis kementerian
atau lembaga pemerintah nonkementerian untuk tercapainya sasaran
pembangunan nasional.
Selanjutnya berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86
Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah dinyatakan bahwa
Renstra Perangkat Daerah adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah
untuk periode 5 (lima) tahun. Renstra Perangkat Daerah memuat tujuan,
sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan
Urusan Pemerintahan Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai
dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah, yang disusun berpedoman
kepada RPJMD dan bersifat indikatif.
Sesuai dengan hal tersebut diatas maka Dinas Kesehatan Kabupaten Karo
menyusun Renstra Perangkat Daerah untuk lima tahun mendatang sesuai
dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Karo tahun 2021-2026. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Karo Tahun
2021-2026 merupakan dokumen perencanaan yang berorientasi pada hasil yang
ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun yang akan
datang dan dirumuskan secara sistematis dan berkesinambungan dengan
memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada yang pendanaannya
bersifat indikatif. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Karo akan menjadi acuan
dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan ( Renja ) Dinas Kesehatan
Kabupaten Karo.
3
10. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 2,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6178);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);
12. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 136);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 1312);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018 tentang Penerapan
Standar Pelayanan Minimal (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 1540);
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2019 tentang Sistem
Informasi Pemerintahan Daerah (Berita Negara Republik Inonesia Tahun
2019 Nomor 1114);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi,
Kodefikasi, Dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan Dan Keuangan
Daerah (Berita Negara Republik Inonesia Tahun 2019 Nomor 1447);
17. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 68);
18. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 1335);
19. Peraturan Daerah Kabupaten Karo Nomor 01 Tahun 2017 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karo Tahun 2016-2021
(Lembaran Daerah Kabupaten Karo Tahun 2017 Nomor 01, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Karo Nomor 01);
20. Peraturan Daerah Kabupaten Karo Nomor 01 Tahun 2020 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Karo Tahun 2005-2025;
4
21. Peraturan Daerah Kabupaten Karo Nomor 10 Tahun 2021 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 05 Tahun 2016 tentang
Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Karo (Lembaran Daerah
Kabupaten Karo Tahun 2021 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Karo Nomor 08);
22. Peraturan Bupati Karo Nomor 02 Tahun 2022 tentang Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Karo (Berita Daerah Kabupaten
Karo Tahun 2022 Nomor 02).
1.3.1 Maksud
Maksud penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Karo
sebagai dokumen perencanaan jangka menengah yang disusun sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Karo untuk lima tahun ke
depan dalam rangka mendukung pencapaian Visi dan Misi Pemerintahan
Daerah Kabupaten Karo yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Karo Tahun
2021 - 2026.
1.3.2 Tujuan
Adapun tujuan penyusunan Renstra dimaksud adalah :
1. Renstra ini menjadi landasan / pedoman dalam penyusunan Rencana
Kinerja (Renja) Dinas kesehatan Kabupaten Karo.
2. Dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan dan lima
tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Karo.
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan
6
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
7
i. menyelenggarakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang berlaku;
j. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Dinas berdasarkan realisasi
program kerja untuk bahan penyempurnaan program kerja
berikutnya;
k. bertindak sebagai Pengguna Anggaran dan Pengguna Barang SKPD;
l. menyelenggarakan pembinaan tata kelola RSUD dan tata kelola klinis
serta menerima pertanggung jawaban RSUD sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
m. menyelenggarakan tugas pembantuan sesuai dengan kewenangan dan
peraturan perundang-undang yang berlaku;
n. menetapkan dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas
Dinas termasuk laporan keuangan dan laporan kinerja Dinas kepada
Bupati melalui Sekretaris Daerah; dan
o. menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.
10
g. melakukan dukungan pelaksanaan Sistem Pemerintahan berbasis
elektronik ;
h. mengoordinasikan kegiatan pengamanan dan kebersihan lingkungan
kantor;
i. menyusun Perjanjian kinerja , Waskat, Budaya Kerja, dan SOP;
j. menjabarkan perintah atasan dengan melakukan pengkajian
permasalahan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
k. membagi dan mengoordinasikan tugas kepada bawahan sesuai dengan
bidang tugasnya serta memberikan arahan dan petunjuk secara lisan
maupun tertulis;
l. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia;
m. menyusun laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar
pengambilan kebijakan;
n. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik lisan
maupun tertulis berdasarkan kajian dan ketentuan yang berlaku; dan
o. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan.
11
g. melaksankan penatausahaan, verifikasi anggaran, akuntansi dan
pembukuan keuangan serta melaksanakan pengendalian anggaran;
h. melaksanaan urusan pengelolaan gaji dan penggajian serta tambahan
penghasilan bagi pegawai;
i. menyusun laporan keuangan Bulanan/Triwulanan/Semesteran dan
Laporan Keuangan Akhir Tahun SKPD dan berkoordinasi dengan
PPTKSKPD;
j. melaksanakan pembinaan terhadap pengelolaan keuangan puskesmas.
k. menyusun laporan inventaris aset, barang dan barang milik daerah
secara berkala dan tahunan;
l. merencanakan dan memproses pengadaan barang untuk keperluan
rumah tangga Dinas sesuai dengan kebutuhan, plafon anggaran, dan
peraturan perundang-undangan;
m. melakukan pendistribusian, pengelolaan, pemeliharaan, pengamanan
dan pencatatan aset, barang inventaris serta barang milik daerah;
n. menyiapkan dan memelihara kendaraan dinas pimpinan dan
kendaraan operasional kantor;
o. menjabarkan perintah atasan dengan melakukan pengkajian
permasalahan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
p. membagi dan mengoordinasikan tugas kepada bawahan sesuai dengan
bidang tugasnya serta memberikan arahan dan petunjuk secara lisan
maupun tertulis;
q. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia;
r. menyusun laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar
pengambilan kebijakan;
s. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik lisan
maupun tertulis berdasarkan kajian dan ketentuan yang berlaku; dan
t. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan.
17
f. menjabarkan perintah atasan dengan melakukan pengkajian
permasalahan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
g. membagi dan mengoordinasikan tugas kepada bawahan sesuai dengan
bidang tugasnya serta memberikan arahan dan petunjuk secara lisan
maupun tertulis;
h. melakukan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia;
i. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas kepada
atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan;
j. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik lisan
maupun tertulis berdasarkan kajian dan ketentuan yang berlaku; dan
k. melakukan tugas lainnya yang diberikan atasan.
18
3. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan (2), uraian tugas Kepala Bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit sebagai berikut:
a. merumuskan rencana kerja dan kebijakan teknis pelaksanaan
kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit, yang meliputi
surveilans dan imunisasi; pencegahan dan pengendalian penyakit
menular; pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan
kesehatan jiwa;
b. melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian serta
evaluasi terhadap penyelenggaraan kegiatan pencegahan dan
pengendalian penyakit, yang meliputi surveilans dan imunisasi;
pencegahan dan pengendalian penyakit menular; pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa;
c. melaksanakan koordinasi Lintas Program dan Lintas Sektor dalam
pelaksanaan kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, yang
meliputi surveilans dan imunisasi; pencegahan dan pengendalian
penyakit menular; pencegahan dan pengendalian penyakit tidak
menular dan kesehatan jiwa;
d. merumuskan laporan pelaksanaan kegiatan Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit, yang meliputi Surveilans dan Imunisasi;
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular;
e. mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit, yang meliputi Surveilans dan Imunisasi,
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular;
f. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan
kebijakan teknis serta bahan lainnya yang berhubungan dengan tugas;
g. melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang berlaku;
h. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara
lisan maupun tulisan berdasarkan kajian dan ketentuan yang berlaku;
i. memberikan petunjuk, bimbingan, pembinaan dan pengawasan
melekat kepada bawahan; dan
j. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan
20
p. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik lisan
maupun tertulis berdasarkan kajian dan ketentuan yang berlaku; dan
q. melakukan tugas lainnya yang diberikan atasan.
21
h. membagi dan mengoordinasikan tugas kepada bawahan sesuai dengan
bidang tugasnya serta memberikan arahan dan petunjuk secara lisan
maupun tertulis;
i. melakukan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia;
j. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas kepada
atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan;
k. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik lisan
maupun tertulis berdasarkan kajian dan ketentuan yang berlaku; dan
l. melakukan tugas lainnya yang diberikan atasan.
13. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan
Jiwa
1. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan
Kesehatan Jiwa dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang dalam menyusun,
menyiapkan dan menyelenggarakan urusan Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa.
2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
uraian tugas Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak
Menular dan Kesehatan Jiwa sebagai berikut:
a. menyusun rencana kerja dan kebijakan teknis pelaksanaan kegiatan
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan
jiwa;
b. melaksanakan kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit tidak
menular dan kesehatan jiwa;
c. melaksanakan koordinasi dalam kegiatan pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa;
d. melaksanakan bimbingan, pengendalian dan evaluasi terhadap
penyelenggaraan kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit
tidak menular dan kesehatan jiwa;
e. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan
kebijakan teknis serta bahan lainnya yang berhubungan dengan tugas;
f. menjabarkan perintah atasan dengan melakukan pengkajian
permasalahan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
22
g. membagi dan mengoordinasikan tugas kepada bawahan sesuai dengan
bidang tugasnya serta memberikan arahan dan petunjuk secara lisan
maupun tertulis;
h. melakukan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia;
i. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas kepada
atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan;
j. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik lisan
maupun tertulis berdasarkan kajian dan ketentuan yang berlaku; dan
k. melakukan tugas lainnya yang diberikan atasan.
23
b. merumuskan bahan rumusan kebijakan teknis dibidang kesehatan
Primer, kesehatan rujukan dan JKN serta Perizinan, Data dan
Informasi Kesehatan;
c. mengoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan di bidang
kesehatan Primer, kesehatan rujukan dan JKN serta Perizinan, Data
dan Informasi Kesehatan;
d. menyiapkan data dan bahan rumusan kesehatan Primer, kesehatan
rujukan dan JKN serta Perizinan, Data dan Informasi Kesehatan;
e. menyelanggarakan kegiatan kesehatan Primer, kesehatan rujukan
dan JKN serta Perizinan, Data dan Informasi Kesehatan;
f. melakukan pengelolaan urusan kegiatan kesehatan primer,
kesehatan rujukan dan JKN serta Perizinan, Data dan Informasi
Kesehatan;
g. melakukan pembinaan kegiatan kesehatan Primer, kesehatan
rujukan dan JKN serta Perizinan, Data dan Informasi Kesehatan;
h. melakukan pengendalian kegiatan kesehatan Primer, kesehatan
rujukan dan JKN serta Perizinan, Data dan Informasi Kesehatan;
i. melaksanakan pembinaan tata kelola RSUD dan tata kelola klinis
serta menerima pertanggung jawaban RSUD sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
j. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan
kebijakan teknis serta bahan lainnya yang berhubungan dengan
tugas;
k. menjabarkan perintah atasan dengan melakukan pengkajian
permasalahan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
l. membagi dan mengoordinasikan tugas kepada bawahan sesuai
dengan bidang tugasnya serta memberikan arahan dan petunjuk
secara lisan maupun tertulis;
m. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia;
n. mengevaluasi dan merumuskan laporan pelaksanaan tugas kepada
atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan;
o. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik lisan
maupun tertulis berdasarkan kajian dan ketentuan yang berlaku;
dan
p. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan.
24
15. Seksi Pelayanan Kesehatan Primer
1. Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dipimpin oleh Kepala Seksi yang
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang
dalam menyusun, menyiapkan dan menyelenggarakan urusan Pelayanan
Kesehatan Primer.
2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
uraian tugas Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Primer sebagai berikut:
a. menyusun rencana program dan kegiatan seksi kesehatan primer;
b. menyusun bahan perumusan kebijakan pelayanan kesehatan primer,
peningkatan mutu fasilitas pelayanan kesehatan primer;
c. menyusun bahan bimbingan teknis, pengendalian dan koordinasi
program pelayanan kesehatan primer;
d. melakukan pemantauan, evaluasi dan pelaporan serta peningkatan
mutu pelayanan kesehatan di bidang pelayanan kesehatan primer;
e. merencanakan dan melaksanakan pelayanan kesehatan bagi keluarga
tidak mampu;
f. melaksanakan registrasi, akreditasi dan sertifikasi sarana pelayanan
kesehatan;
g. melakukan pemberian rekomendasi perizinan sarana pelayanan
kesehatan;
h. melakukan pemberian rekomendasi perizinan kesehatan tradisional;
i. melaksanakan pembinaan dan pengawasan pelayanan kesehatan
tradisional;
j. melaksanakan Pengawasan dan monitoring penggunaan obat
tradisionil;
k. melakukan pembinaan tata kelola RSUD dan tata kelola klinis serta
menerima pertanggung jawaban RSUD sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
l. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan
kebijakan teknis serta bahan lainnya yang berhubungan dengan tugas;
m. menjabarkan perintah atasan dengan melakukan pengkajian
permasalahan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
n. membagi dan mengoordinasikan tugas kepada bawahan sesuai dengan
bidang tugasnya serta memberikan arahan dan petunjuk secara lisan
maupun tertulis;
25
o. melakukan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia;
p. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas kepada
atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan;
q. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik lisan
maupun tertulis berdasarkan kajian dan ketentuan yang berlaku; dan
r. melakukan tugas lainnya yang diberikan atasan.
26
l. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan
kebijakan teknis serta bahan lainnya yang berhubungan dengan tugas;
m. menjabarkan perintah atasan dengan melakukan pengkajian
permasalahan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
n. membagi dan mengoordinasikan tugas kepada bawahan sesuai dengan
bidang tugasnya serta memberikan arahan dan petunjuk secara lisan
maupun tertulis;
o. melakukan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia;
p. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas kepada
atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan;
q. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik lisan
maupun tertulis berdasarkan kajian dan ketentuan yang berlaku; dan
r. melakukan tugas lainnya yang diberikan atasan.
27
g. membagi dan mengoordinasikan tugas kepada bawahan sesuai dengan
bidang tugasnya serta memberikan arahan dan petunjuk secara lisan
maupun tertulis;
h. melakukan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia;
i. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas kepada
atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan;
j. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik lisan
maupun tertulis berdasarkan kajian dan ketentuan yang berlaku; dan
k. melakukan tugas lainnya yang diberikan atasan.
33
Gambar 2.1.
Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Karo (Peraturan Bupati Karo
Nomor 02 Tahun 2022 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat
Daerah)
KEPALA DINAS
KESEHATAN
SEKRETARIAT
DINAS
KELOMPOK JABATAN
RSUD UPTD FUNGSIONAL
34
2.2 SUMBER DAYA PERANGKAT DAERAH
Tenaga
PNS
No Unit Kerja Honorer Jumlah
(orang)
(orang)
1 Dinas Kesehatan 80 17 97
2 Puskesmas Mardingding 51 11 62
3 Puskesmas Laubaleng 66 6 72
4 Puskesmas Tigabinanga 62 16 78
5 Puskesmas Juhar 54 11 65
6 Puskesmas Munte 63 7 70
7 Puskesmas Kutabuluh 46 7 53
8 Puskesmas Payung 28 6 34
9 Puskesmas Tigandrket 38 13 51
10 Puskesmas Simpang Empat 59 8 67
11 Puskesmas Merdeka 31 2 33
12 Puskesmas Kabanjahe 105 10 115
13 Puskesmas Berastagi 59 8 67
14 Puskesmas Korpri 59 2 61
15 Puskesmas Tigapanah 85 12 97
16 Puskesmas Singa 27 6 33
17 Puskesmas Dolat Rayat 38 4 42
18 Puskesmas Merek 57 8 65
19 Puskesmas Barusjahe 53 2 55
20 Puskesmas Naman Teran 35 10 45
16
JUMLAH 1.096 6 1.262
35
Berdasarkan data pada tabel di atas, jumlah seluruh pegawai pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Karo dan seluruh Puskesmas beserta jaringannya di
desa/ kelurahan terdapat sebanyak 1.262 orang dengan rincian PNS sebanyak
1.096 orang (86,8 %) dan tenaga honorer sebanyak 166 orang (13,2 %).
Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan di daerah
sehingga perlu didukung dengan ketersediaan sumber daya manusia yang
memadai. Berdasarkan Permenkes No 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas
dinyatakan bahwa Puskesmas harus memenuhi persyaran ketenagaan yang
terdiri dari tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan. Tenaga kesehatan di
Puskemas yaitu dokter, dokter gigi, perawat, bidan, kesehatan masyarakat,
kesehatan lingkungan, nutrisionis, apoteker dan atau tenaga teknis
kefarmasian, ahli teknologi laboratorium medik. Dalam kondisi tertentu,
Puskesmas dapat menambah jenis tenaga kesehatan lainnya meliputi terapis
gigi dan mulut, epidemiolog kesehatan, entomolog kesehatan perekam medis
dan informasi kesehatan, dan tenaga kesehatan lain sesuai dengan kebutuhan.
Sementara tenaga non kesehatan di puskesmas dibutuhkan untuk mendukung
kegiatan ketatausahaan, administrasi keuangan, sistem informasi, dan kegiatan
operasional lain di Puskesmas.
Dalam tabel 2.2. berikut ditampilkan keadaan tenaga kesehatan dan
standar kebutuhan tenaga di seluruh Puskesmas di Kabupaten Karo.
36
Tabel 2.2. Keadaan dan standar tenaga kesehatan Puskesmas di Kabupaten Karo Tahun 2020
KESEHATAN AHLI
DOKTER ASISTEN
DOKTER GIGI PERAWAT BIDAN APOTEKER KESMAS LINGKUNGA GIZI TEKNOLOGI
N UMUM APOTEKER
N LAB. MEDIK
PUSKESMAS
O KEADA STANDA KEADAA STANDA KEADAA STANDA KEADAA STANDA KEADAA STANDA KEADAA STANDA KEADAA STANDA KEA- STAN- KEA- STAN -
KEA-
STAN
DAA
AN R N R N R N R N R N R N R DAAN DAR DAAN DAR -DAR
N
1 Mardinding 4 4 3 1 6 12 7 6 0 1 2 2 2 3 0 1 1 1 0 1
2 Laubaleng 5 4 3 1 7 14 7 8 1 1 2 2 4 3 0 1 2 1 2 1
3 Tigabinanga 5 5 0 1 10 12 11 6 1 1 1 2 3 3 0 1 1 1 1 1
4 Juhar 3 3 1 1 6 12 6 6 0 1 1 2 6 3 1 1 0 1 2 1
5 Munte 3 5 1 1 4 14 6 8 1 1 1 2 2 3 1 1 1 1 1 1
6 Singa 3 2 1 1 5 12 5 6 0 1 1 2 1 3 2 1 1 1 0 1
7 Kutabuluh 4 5 3 1 5 14 7 8 1 1 2 2 3 3 1 1 1 1 1 1
8 Payung 3 3 1 1 2 12 2 6 0 1 1 2 0 3 1 1 1 1 2 1
9 Tiganderket 3 3 0 1 5 14 4 8 0 1 1 2 1 3 1 1 2 1 2 1
Simpang
10 4 4 1 1 16 12 8 6 0 1 1 2 0 3 2 1 2 1 1 1
Empat
Naman
11 2 3 1 1 7 12 8 6 0 1 1 2 2 3 1 1 1 1 0 1
teran
12 Korpri 5 5 1 1 4 12 14 6 0 1 1 2 2 3 2 1 3 1 1 1
13 Berastagi 4 10 1 1 12 12 14 6 1 1 2 2 1 3 3 1 1 1 0 1
14 Merdeka 2 2 1 1 3 12 6 6 0 1 1 2 2 3 1 1 1 1 0 1
15 Dolat rayat 3 2 1 1 6 12 5 6 0 1 2 2 1 3 2 1 0 1 0 1
16 Kabanjahe 6 12 2 1 22 12 16 6 1 1 5 2 3 3 2 1 1 1 1 1
17 Tigapanah 4 5 2 1 15 14 12 8 1 1 2 2 4 3 1 1 2 1 1 1
18 Merek 3 4 1 1 11 14 6 8 1 1 1 2 2 3 1 1 2 1 0 1
19 Barusjahe 4 5 1 1 6 12 5 6 0 1 2 2 4 3 0 1 1 1 0 1
TOTAL 70 86 25 19 152 240 149 126 8 19 30 38 43 57 22 19 24 19 15 19
Persentase
81,4 131,6 63,3 118,3 42,1 78,9 75,4 115,8 126,3 78,9
Ketersediaan (%)
Sumber : Seksi SDM Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Karo
37
Berdasarkan tabel 2.2. diatas terlihat bahwa ketersediaan jenis tenaga
kesehatan di Puskesmas bervariasi dimana ada jenis tenaga kesehatan yang
telah memenuhi standar dan ada yang belum memenuhi standar. Jenis
tenaga kesehatan dengan jumlah yang telah memenuhi bahkan melebihi
standar adalah dokter gigi (131,6 %), Bidan (118,3 %), Kesehatan Lingkungan
(115,8 %) dan Tenaga Gizi (126,3%). Jenis tenaga kesehatan dengan jumlah
ketersediaan yang hampir memenuhi adalah dokter umum (81,4 %), asisten
apoteker (78,9 %), ahli teknologi laboratorium medik (78,9 %) dan tenaga
Kesehatan Masyarakat (75,4 %). Sementara jenis tenaga kesehatan dengan
jumlah ketersediaan masih rendah adalah perawat (63,3 %) dan Apoteker
(42,1%).
Namun bila dilihat keadaan tenaga kesehatan secara keseluruhan di
Puskesmas terdapat persebaran tenaga kesehatan yang tidak merata, dimana
pada beberapa Puskesmas terdapat jumlah tenaga kesehatan yang melebihi
standar sementara di Puskesmas lain terdapat jumlah tenaga kesehatan yang
belum tersedia dan atau belum memenuhi standar.
Demikian juga untuk tenaga non kesehatan, masih terdapat
persebaran yang tidak merata di Puskemas. Untuk lebih jelasnya, data
tenaga non kesehatan di Puskesmas se Kabupaten Karo dapat dilihat dalam
tabel 2.3. di bawah ini.
Tabel 2.3.
Jumlah Tenaga Non Kesehatan di Puskesmas se Kabupaten Karo Tahun 2020
TENAGA NON KESEHATAN
NO PUSKESMAS
L P L+P
1 Kabanjahe 1 0 1
2 Berastagi 0 1 1
3 Korpri 1 2 3
4 Tigapanah 1 2 3
5 Singa 2 1 3
6 Dola rayat 0 0 0
7 Merdeka 0 0 0
8 Merek 1 0 1
9 Barusjehe 2 0 2
10 Simpang Empat 1 2 3
11 Naman Teran 1 0 1
12 Tiganderket 2 1 3
13 Payung 0 1 1
14 Munte 1 2 3
15 Juhar 2 1 3
16 Tigabinanga 3 3 6
17 Kutabuluh 1 1 2
18 Laubaleng 1 3 4
19 Mardingding 2 2 4
Jumlah 22 22 44
38
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Karo tahun 2020
Salah satu tolok ukur yang dugunakan untuk melihat kemampuan pelayanan
kesehatan di suatu daerah adalah dengan melihat ketersediaan tenaga kesehatan,
yaitu dengan melihat rasio tenaga kesehatan per satuan penduduk. Berikut ini
akan disajikan jumlah tenaga kesehatan yang ada Kabupaten Karo baik di Dinas
Kesehatan, Puskesmas, RSU Kabanjahe dan Rumah sakit swasta menurut masing-
masing disiplin ilmu dan profesi pada tahun 2020.
Tabel 2.4.
Jumlah Tenaga Kesehatan dan Rasio Tenaga Kesehatan Per
100.000 Penduduk di Kabupaten Karo Tahun 2020
TEK
DOKTER DOK KES NIS APO
DOKTER PERA- BI- KES GI
NO UNIT KERJA SPE- TER LIN FAR- TEK
UMUM WAT DAN MAS ZI
SIALIS GIGI G MAS ER
I
I PUSKESMAS 0 70 25 189 534 43 22 24 30 8
1 Kabanjahe 0 6 2 31 51 3 2 1 5 1
2 Berastagi 0 4 1 14 28 1 2 1 2 1
3 Korpri 0 5 1 7 35 2 2 3 1 0
4 Tigapanah 0 4 2 18 43 4 1 2 2 1
5 Singa 0 3 1 6 10 1 2 1 1 0
6 Dola rayat 0 3 1 7 19 1 2 0 2 0
7 Merdeka 0 2 1 5 16 2 1 1 1 0
8 Merek 0 3 1 11 34 2 1 2 1 1
9 Barusjehe 0 4 1 6 31 4 2 1 2 0
10 Simp.Empat 0 4 1 16 28 0 1 2 1 0
11 Naman Teran 0 2 1 7 18 2 1 1 1 0
12 Tiganderket 0 3 0 6 21 1 1 2 1 0
13 Payung 0 3 1 3 15 0 1 1 1 0
14 Munte 0 3 1 7 40 2 1 1 1 1
15 Juhar 0 3 1 7 29 6 1 0 1 0
16 Tigabinanga 0 5 0 12 32 3 0 1 1 1
17 Kutabuluh 0 4 3 8 21 3 1 1 2 1
18 Laubaleng 0 5 3 9 35 4 0 2 2 1
19 Mardingding 0 4 3 9 28 2 0 1 2 0
RUMAH
II 54 38 7 231 97 18 15 15 29 11
SAKIT
RSU
20 23 13 4 85 20 10 10 7 10 3
Kabanjahe
21 RSU Amanda 12 11 0 33 32 1 3 2 6 2
22 RSU Efarina 9 6 2 72 29 4 0 3 10 3
RS Kusta Lau
23 5 8 1 34 3 3 2 3 2 1
Simomo
RS Ibu dan
24 5 0 0 7 13 0 0 0 1 2
Anak Mina
DINKES KAB
III 0 2 1 8 3 24 7 6 5 2
KARO
39
TOTAL KAB. KARO 54 110 33 428 634 85 44 45 64 21
RASIO TERHADAP
11,
100.000 13,3 27,2 8,1 105,7 156,5 21,0 10,9 15,8 5,2
1
PENDUDUK
STANDAR RASIO
THD 100.000 6 40 11 113 92,5 40 40 22 10
PENDUDUK
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Karo tahun 2020
Dari tabel 2.4 di atas dapat dilihat bahwa terdapat dua jenis tenaga
kesehatan di Kabupaten Karo dimana rasio terhadap 100.000 penduduk telah di
atas standar yaitu dokter spesialis dan Bidan. Sementara jenis tenaga kesehatan
lainnya yaitu Dokter Umum, Dokter Gigi, Perawat, Tenaga Kesehatan Masyarakat,
Kesehatan Lingkungan, Gizi dan teknis kefarmasian masih di bawah standar.
41
2.2.2.2. Rumah Sakit
JUMLAH
AKREDI-
NO RUMAH SAKIT TEMPAT LOKASI KETERANGAN
TASI
TIDUR
Kec. RSU Pemkab
1 RSU Kabanjahe 108 V
Kabanjahe Karo
Kec.
2 RSU Efarina 120 V RSU Swasta
Berastagi
Kec.
3 RSU Amanda 99 V RSU Swasta
Berastagi
RS Ibu dan Anak Kec. RS Khusus
4 26 V
Mina Kabanjahe Swasta
RS Khusus
RS Kusta Kec.
5 40 - Pemprov
Lausimomo Kabanjahe
Sumut
Total Tempat
393
Tidur RS
Jumlah 404.99
penduduk 8
Rasio RS per
1,
100.000
2
penduduk
Rasio TT RS per 0,9
1.000 penduduk 7
Dari tabel 2.6. di atas dapat kita lihat bahwa jumlah rumah sakit di
Kabupaten Karo pada tahun 2020 sebanyak 5 (lima) unit. Dengan jumlah
penduduk Kabupaten Karo pada tahun 2020 sebanyak 404.998 jiwa, maka
rasio Rumah Sakit per 100.000 penduduk adalah sebesar 1,2. Rasio ini telah
melampaui batas ideal, dimana idealnya setiap 100.000 penduduk ada 1
Rumah Sakit.
Selanjutnya bila dilihat jumlah tempat tidur masing-masing Rumah
Sakit terdapat variasi, dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah
42
adalah sebagai berikut : RSU Efarina Etaham (120 Tempat Tidur), RSU
Kabanjahe (108 Tempat Tidur), RSU Amanda (99 Tempat Tidur), RS Khusus
Lau Simomo (40 Tempat Tidur), dan RSIA Mina Husada (26 Tempat Tidur).
Dengan total tempat tidur rumah sakit di Kabupaten Karo sebanyak 393 buah,
maka rasio tempat tidur rumah sakit per 1.000 penduduk adalah sebesar
0,97. Angka ini masih lebih rendah dari angka ideal, dimana idealnya setiap
1.000 penduduk terdapat 1 tempat tidur rumah sakit.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2017
tentang Akreditasi Rumah Sakit dinyatakan bahwa setiap rumah sakit wajib
terakreditasi dan diselenggarakan secara berkala paling sedikit setiap 3 (tiga)
tahun. Akreditasi Rumah Sakit adalah pengakuan terhadap mutu pelayanan
rumah sakit, setelah dilakukan penilaian bahwa rumah sakit telah memenuhi
standar akreditasi. Standar akreditasi adalah pedoman yang berisi tingkat
pencapaian yang harus dipenuhi oleh rumah sakit dalam meningkatkan mutu
pelayanan dan keselamatan pasien. Dari 5 (lima) rumah sakit yang ada di
Kabupaten Karo, terdapat 4 (empat) rumah sakit yang telah lulus Akreditasi
yaitu RSU Kabanjahe, RSU Efarina Etaham, RSU Amanda dan RSIA Mina
Husada.
43
Tabel 2.7
PEMILIKAN/PENGELOLA
NO FASILITAS KESEHATAN TNI/ JUMLAH
PEMKAB BUMN SWASTA
POLRI
1 Klinik Pratama 3 43
46
2 Praktik Dokter Umum 4
4
3 Praktik Dokter Gigi 5
5
4 Praktik Dokter Spesialis 1
1
5 Unit Transfusi Darah 1
1
6 Apotek 0 0 3 23
26
7 Apotek PRB 0 0 2 0
2
8 Toko Obat 0 0 0 24
24
9 Usaha Mikro Obat 0 0 0 9
Tradisional 9
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Karo Tahun 2020
44
Tabel 2.8
Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah Dinas Kesehatan
Kabupaten Karo
SPM Target Renstra Perangkat Daerah Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Tahun
/
N Stand IKK/
Indikator Satuan
O ar IKU 2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020
Nasio
nal
1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
I Indikator Kinerja Menurut Urusan Bidang Pemerintah Daerah (Permendagri Nomor 86 Tahun 2017)
A
ASPEK KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
1 Angka usia harapan hidup IKU Tahun 72,39 72,41 72,42 72,45 72,47 70,69 70,77 70,97 71,27 71,40 0,98 0,98 0,98 0,98 0,99
2 Persentase balita gizi buruk IKU % 0,17 0,16 0,15 0,14 0,13 0,01 0,01 0,07 0,08 0,03 0,06 0,06 0,45 0,57 0,23
/1.000
Rasio puskesmas per satuan
6 IKK Pendud 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
penduduk
uk
/1.000
Rasio Pustu per satuan
7 IKK Pendud 0,57 0,6 0,6 0,6 0,6 0,51 0,51 0,51 0,52 0,52 0,88 0,85 0,86 0,86 0,86
Penduduk
uk
45
/1.000
Rasio Rumah sakit per satuan
8 IKK Pendud 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
penduduk,
uk
/1.000
Rasio dokter per satuan
9 IKK Pendud 0,22 0,23 0,23 0,23 0,23 0,23 0,24 0,22 0,25 0,25 1,04 1,07 0,98 1,10 1,09
penduduk:
uk
/1.000
.Rasio tenaga medis per satuan
10 IKK Pendud 0,8 0,9 1,2 1,21 1,21 0,35 0,37 0,44 0,48 0,48 0,43 0,41 0,37 0,40 0,40
penduduk
uk
Cakupan komplikasi kebidanan
11 IKK % 10 10 30 60 80 21,81 30,5 54,84 68,9 70,1 2,18 3,05 1,83 1,15 0,88
yang ditangani
Cakupan Desa/kelurahan
13 Universal Child Immunization IKK % 85 85 85 85 85 88,85 95,5 95,17 95 95 1,05 1,12 1,12 1,12 1,12
(UCI)
22 Cakupan kunjungan bayi IKK % 85 90 90 90 90 83,5 80,3 87,5 80,1 80,4 0,98 0,89 0,97 0,89 0,89
46
Cakupan kunjungan Ibu 7
23 IKK % 100 100 100 100 100 77,05 76,01 74,9 73,2 0,77 0,73 0,76 0,75 0,73
hamil K4 3
24 Cakupan pelayanan nifas IKK % 90 90 90 90 90 67,47 63,14 72 67,8 69,2 0,75 0,70 0,80 0,75 0,77
Cakupan pemberian
makanan pendamping
26 IKK % 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
ASI pada anak usia 6 - 24
bulan keluarga miskin
Cakupan penjaringan
27 kesehatan siswa SD dan IKK % 100 100 100 100 100 95,18 100 100 95,23 25,2 0,95 1,00 1,00 0,95 0,25
setingkat
1 Persentase Posyandu aktif, IKK % 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
2 Persentase Kader Posyandu aktif IKK % 50 60 70 80 90 50 50 50 50 50 1,00 0,83 0,71 0,63 0,56
Persentase sarana/Gedung
4 Pelayanan Keseahatan IKK % 60 65 70 75 80 57,9 63,2 68,4 68,4 68,4 0,96 0,97 0,98 0,91 0,86
Puskesmas Memenuhi Standart
Persentase Sarana/Gedung
Pelayanan Kesehatan Puskesmas
5 IKK % 70 70 75 80 90 65 65 66 66 66 0,93 0,93 0,88 0,82 0,73
Pembantu / Poskesdes
Memenuhi standart
47
Jumlah Produk makanan/
9 IKK Sampel 435 440 454 525 60 63 90 90 0 0,14 0,14 0,20 0,20 0,00
minuman yang terawasi 430
48
23 Cakupan Penemuan Kasus TB IKK % 65 70 75 80 85 53,96 42,41 52,3 46,3 31,6 0,83 0,61 0,70 0,58 0,37
Cakupan Pemberantasan
25 IKK % 90 95 95 100 100 100 100 100 140 100 1,11 1,05 1,05 1,40 1,00
Penyakit DBD
49
Persentase Puskesmas yang
35 IKK % 0 0 37 63 70 0 16 74 100 100 0,00 0,00 2,00 1,59 1,43
terakreditasi
50
Persentase Penderita ODGJ
10 berat yang mendapatkan 100 % 100 100 100 100 100 n/a n/a 4,54 12,4 31,8 n/a n/a 0,05 0,12 0,32
pelayanan kesehatan jiwa
51
2.3.2 Kinerja Anggaran
52
Tabel 2.9
Anggaran dan Realisasi Anggaran Perangkat Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten Karo
1 2 6 7 8 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Pendapatan
1.1 - 0,9 0,9 1,1 1,0
Asli Daerah 16.187.008.576 16.937.008.576 15.195.353.076 15.042.293.076 14.026.020.000 14.287.218.724 15.041.076.850 16.132.261.774 15.649.780.441
Pendapatan
1.1.2 0,5 0,4 1,0 1,1
Retribusi 2.820.976.000 3.570.976.000 1.829.320.500 1.676.260.500 1.294.069.000 1.547.803.394 1.584.305.056 1.859.134.035 1.775.185.041
Daerah
Lain-lain
Pendapatan
1.1.4 1,0 1,0 1,1 1,0
Asli Daerah 13.366.032.576 13.366.032.576 13.366.032.576 13.366.032.576 12.731.951.000 12.739.415.330 13.456.771.794 14.273.127.739 13.874.595.400
yang Sah
Belanja
2.1 - 0,8 0,9 0,9 0,9
Operasi 127.548.179.527 126.040.077.058 142.000.347.320 141.513.685.032 100.369.027.915 102.885.525.547 110.504.963.097 130.098.629.621 128.866.705.425
Belanja
2.1.1 0,9 1,0 0,9 0,9
Pegawai 69.638.829.683 86.462.345.781 92.975.034.527 96.917.724.213 61.817.931.573 64.094.502.953 83.076.072.439 88.037.621.382 91.571.528.705
Belanja
2.1.2 0,7 0,7 0,9 0,8
Barang 57.909.349.844 39.577.731.277 49.025.312.793 44.595.960.819 38.551.096.342 38.791.022.594 27.428.890.658 42.061.008.239 37.295.176.720
Belanja
2.2 - 0,9 1,0 1,0 0,9
Modal 7.714.631.254 3.582.073.424 13.670.794.074 15.895.368.106 9.815.269.642 7.313.210.438 3.475.333.074 13.208.938.622 14.931.281.614
Belanja
2.2.2 Peralatan 0,9 0,9 1,0 0,9
4.752.631.254 909.570.418 11.251.954.124 14.922.568.106 9.385.709.642 4.370.309.488 820.085.074 10.835.832.961 13.993.456.476
dan Mesin
Belanja
2.2.3 Bangunan 1,0 1,0 1,0 1,0
2.960.000.000 2.672.503.006 2.418.839.950 972.800.000 429.560.000 2.942.900.950 2.655.248.000 2.373.105.661 937.825.138
dan Gedung
Belanja
2.2.5 Aset Tetap
2.000.000 - - - -
Lainnya
53
2.4. Tantangan Dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah
2.4.1. Tantangan
Tantangan pengembangan pelayanan Perangkat Daerah Dinas Kesehatan
Kabupaten Karo yang akan dijumpai dalam 5 tahun ke depan berdasarkan
analisis dan telaahan Renstra K/L dan hasil analisis terhadap Kajian
Lingkungan Hidup Strategis adalah sebagai berikut :
a. melimpahnya informasi mengenai kesehatan dari berbagai sumber sehingga
tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan kesehatan akan semakin
meningkat
b. Tingkat mobilisasi penduduk yang tinggi memungkinkan adanya pendatang
yang sering berpindah alamat dan dengan kondisi kesehatan ibu dan anak
yang beresiko tinggi dan kurang terpantau
c. Kendala dalam pelaksanaan pelayanan secara tatap muka di Posyandu
maupun kunjungan rumah akibat Pandemi Covid -19
d. Bencana Gunung Sinabung yang masih terjadi berkontribusi pada
meningkatnya permasalahan kesehatan lingkungan dan meningkat berbagai
penyakit infeksi terutama Infeksi Saluran Pernafasan.
e. Keterampilan tenaga kesehatan belum memadai.
f. Puskesmas belum menjadi Badan Layanan Umum Daerah sehingga
berpotensi menimbulkan keterlambatan dalam penggunaan anggaran
g. Sistem Informasi kesehatan belum terintegrasi
h. Kesadaran masyarkat akan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masih
rendah
i. Terdapat beberapa wilayah dengan kondisi geografis yang sulit
54
2.4.2. Peluang
Peluang pengembangan pelayanan Perangkat Daerah Dinas Kesehatan
Kabupaten Karo berdasarkan analisis dan telaahan Renstra K/L dan hasil
analisis terhadap Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang berimplikasi terhadap
peluang bagi pengembangan Perangkat Daerah Dinas Kesehatan pada lima
tahun mendatang adalah sebagai berikut :
a. Kecenderungan meningkatnya alokasi anggaran dana untuk sektor kesehatan
dari pemerintah pusat dan Pemerintahan Kabupaten Karo serta swasta dalam
pembangunan kesehatan.
b. Komitmen Pemerintah Pusat, Propinsi dan daerah dalam Penyelenggaraan
Jaminan Kesehatan Nasional
c. Semakin banyaknya pelayanan kesehatan swasta dalam penyelenggaraan
pelayanan kesehatan.
d. Berkembangnya teknologi informasi dalam pembangunan kesehatan
e. Regulasi mengenai penanggulangan masalah kesehatan seperti regulasi
kawasan tanpa rokok, stunting dan gerakan masyarakat hidup sehat
(Germas).
f. Komitmen global SDG’s (Sustainable Development Goals) / TPB (Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan)
55
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
56
menular menular dan Upaya Belum optimalnya
semakin penyakit kesehatan koordinasi dan kerja
meningkat tidak bersumber sama lintas sektoral
- Penyakit menular daya Kurangnya keterampilan
menular seperti masyarakat, dan insentif kader
TB, HIV masih seperti
tinggi dan Posbindu Prasaranana, peralatan
kasus DBD PTM masih dan BMHP masih
masih fluktuatif rendah kurang
Lingkungan Sanitasi Total Berbasis
dan sanitasi Masyarakat (STBM)
kurang masih kurang
memadai
3 Persentase Belum Masih Masih kurangnya
Stunting pada optimalnya rendahnya kemampuan dan
balita masih upaya cakupan pemahaman petugas
tinggi pelayanan pelayanan dalam pelayanan SPM
kesehatan kesehatan Belum optimalnya
ibu dan anak yang pelaksanaan program
serta berkaitan Indonesia Sehat dengan
perbaikan dengan SPM Pendekatan Keluarga
gizi (PIS-PK)
masyarakat Ketersediaan peralatan,
BHP dan kelengkapan
buku pencatatan dan
formulir masih kurang
Masiih Belum optimalnya
kurangnya koordinasi dan kerja
upaya sama lintas sektoral
kesehatan Kurangnya keterampilan
bersumber dan insentif kader
daya Prasarana dan alat
masyarakat UKBM masih kurang
Belum optimalnya
pemantauan status gizi
masyarakat (PSG)
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih
Berdasarkan visi dan misi Kabupaten Karo Tahun 2021 – 2026 dan sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi Perangkat Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten
Karo maka Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Karo diarahkan dan difokuskan
untuk mendukung misi kesebelas yaitu: ”Peningkatan Kualitas Layanan Dasar
dan Daya Dukung Layanan Kesehatan” .
Tujuan dari misi kesebelas ini adalah Meningkatkan Kualitas Sumber
Daya Manusia, dengan indikator tujuan adalah Indeks Pembangunan Manusia
(IPM). Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai tujuan ini adalah
”Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat” dengan indikator sasaran
adalah: Angka Harapan Hidup. Dari uraian tersebut maka pembangunan
kesehatan harus diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Peranan sektor kesehatan cukup penting dalam upaya untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
tercapai peningkatan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Karo. Status
kesehatan masyarakat yang baik akan berdampak baik pada peningkatan
kualitas sumber daya manusia.
58
Analisis permasalahan, faktor pendorong dan faktor penghambat dalam
pencapaian Visi dan Misi pembangunan kesehatan di Kabupaten Karo dalam
lima tahun ke depan adalah sebagai berikut.
59
Tabel 3.2
Faktor penghambat dan pendorong Pelayanan Perangkat Daerah terhadapa pencapaian visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten
Karo
Faktor
Permasalahan Pelayanan
No Misi
Perangkat Daerah Penghambat Pendorong
1 Peningkatan - Ancaman penyakit infeksi - Sarana, prasarana dan alat - Kecenderungan meningkatnya alokasi
Kualitas baru Covid-19 yang kesehatan Puskesmas yang masih anggaran dana untuk sektor kesehatan
Layanan Dasar menimbulkan kedaruratan kurang dari pemerintah pusat dan Pemerintahan
dan Daya kesehatan masyarakat Kabupaten Karo serta swasta dalam
Dukung pembangunan kesehatan.
Layanan - Angka Kematian Ibu (AKI) - Kualitas dan kuantitas Sumber Daya - Komitmen Pemerintah Pusat, Propinsi
Kesehatan dan Angka Kematian Bayi Manusia yang masih kurang dan tidak dan daerah dalam Penyelenggaraan
(AKB) sudah lebih rendah merata di UPTD Puskesmas Jaminan Kesehatan Nasional
dari angka Nasional, namun
masih fluktuatif setiap
tahun
- Persentase Stunting pada - Dukungan dan Peran Lintas Sektor - Semakin banyaknya pelayanan
balita masih tinggi belum optimal kesehatan swasta dalam penyelenggaraan
pelayanan kesehatan.
- Penyakit menular seperti TB, - Kesadaran masyarkat akan Perilaku - Berkembangnya teknologi informasi
HIV masih tinggi dan kasus Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masih dalam pembangunan kesehatan
penyakit DBD masih kurang
fluktuatif setiap tahun
- Kecenderungan peningkatan - Kendala dalam pelaksanaan - Regulasi mengenai penanggulangan
penyakit tidak menular pelayanan secara tatap muka di masalah kesehatan seperti regulasi
seperti Hipertensi, Diabetes Posyandu maupun kunjungan rumah kawasan tanpa rokok, stunting dan
Melitus, dan Jantung akibat Pandemi Covid -19 gerakan masyarakat hidup sehat (Germas).
- Tuntutan masyarakat - Sistem Informasi Kesehatan belum - Komitmen global SDG’s
terhdadap kualitas dapat berjalan sebagaimana mestinya
pelayanan kesehatan akan
semakin meningkat
60
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Dinas Kesehatan Kabupeten Karo
tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang dihadapi, permasalahan
tersebut antara lain:
62
Selanjutnya dalam Renstra Kementerian Kesehatan Indikator tahun 2020
- 2024 ditetapkan Tujuan, Sasaran dan Indikator Sasaran Strategis yang ingin
dicapai pada periode tahun 2020 - 2024 sebagai berikut:
Tabel 3.2
Tujuan Strategis, Sasaran Strategis, dan Indikator Sasaran Strategis Renstra
Kemenkes 2020-2024
Tujuan Sasaran
No. Indikator Sasaran Strategis
Strategis Strategis
1 Peningkatan 1. Meningkatnya 1. Persentase bumil KEK dari 17,3% menjadi
derajat kesehatan ibu, 10%
kesehatan anak dan gizi 2. Persentase persalinan di fasilitas
masyarakat masyarakat pelayanan kesehatan 95%
melalui 3. Jumlah kabupaten/kota yang
pendekatan menyelenggarakan pelayanan kesehatan
siklus hidup ibu dan bayi baru lahir sebanyak 514
kabupaten/kota
4. Persentase balita stunting dari 27,7%
menjadi 14%
5. Persentase bayi kurang dari 6 bulan
mendapat ASI eksklusif sebesar 60%
6. Persentase kabupaten / kota
melaksanakan pembinaan posyandu aktif
dari 51% menjadi 100%
7. Persentase kabupaten/kota yang
menerapkan kebijakan gerakan
masyarakat hidup sehat sebesar 50%
8. 100% kabupaten/kota menerapkan
kebijakan KTR (Jumlah 514)
9. kabupaten/kota sehat sebanyak 420
kabupaten/kota
2 Penguatan 2. Meningkatnya 1. Seluruh kecamatan memiliki minimal 1
pelayanan ketersediaan dan puskesmas
kesehatan mutu fasyankes 2. Persentase kabupaten/kota yang
dasar dan dasar dan memenuhi rasio TT 1:1.000 sebesar 100%
rujukan rujukan 3. Persentase FKTP sesuai standar sebesar
100%
4. Persentase RS terakreditasi sebesar 100%
5. Jumlah fasilitas pelayanan kesehatan lain
yang memenuhi persyaratan survei
akreditasi sebanyak 500 fasyankes lain
3 Peningkatan 3. Meningkatnya 1. Menurunnya insidensi TB menjadi 190
pencegahan pencegahan dan per 100.000 penduduk pada tahun 2024
dan pengendalian 2. Menurunnya insidensi HIV menjadi 0,18%
pengendalian penyakit serta pada tahun 2023.
penyakit dan pengelolaan 3.Meningkatkan eliminasi malaria di 405
pengelolaan kedaruratan kabupaten/kota
kedaruratan kesehatan 4. Kabupaten/kota yang mencapai 80%
kesehatan masyarakat imunisasi dasar lengkap sebanyak 95 %
masyarakat 5. Meningkatnya kabupaten/kota yang
melakukan pencegahan dan pengendalian
PTM dan penyakit menular lainnya
termasuk NTD sebanyak 514
kabupaten/kota
6. Persentase kabupaten/kota yang
63
mempunyai kapasitas dalam pencegahan
dan pengendalian KKM sebesar 86%
4 Peningkatan 4. Meningkatnya Persentase puskesmas dengan
sumber daya akses, ketersediaan obat esensial sebesar
kesehatan kemandirian dan 96%
mutu
kefarmasian
dan alat
kesehatan
5. Meningkatnya 1. Persentase puskesmas dengan jenis nakes
pemenuhan SDM sesuai standar sebesar 83%
Kesehatan dan 2. Persentase RSUD kabupaten/kota yang
kompetensi memiliki 4 dokter spesialis dasar dan 3
sesuai standar dokter spesialis lainnya sebesar 90%
(minimal 4 spesialis dasar wajib ada)
sebesar 90%
3. Jumlah SDM Kesehatan yang
ditingkatkan kompetensinya sebanyak
202.593 orang
4. Persentase puskesmas tanpa dokter
sebesar 0%
6. Terjaminnya Persentase anggaran kesehatan
pembiayaan pemerintah pusat terhadap APBN sebesar
kesehatan 5,5%
5 Peningkatan 7. Meningkatnya 1.Persentase provinsi yang mendapatkan
tata kelola sinergisme pusat penguatan dalam penyelenggaraan SPM
pemerintaha dan daerah serta bidang kesehatan provinsi dan
n meningkatnya kabupaten/kota sebesar 100%
yang baik, tata kelola 2.Persentase provinsi dengan anggaran
bersih dan pemerintahan kesehatan daerah dalam APBD yang
inovatif yang baik dan sesuai dengan prioritas nasional di
bersih bidang kesehatan sebesar 100%
3.Nilai Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan sebesar 80,58
4.Nilai kinerja penganggaran Kementerian
Kesehatan sebesar 95
5.Persentase Satker KP/KD yang telah
memenuhi Predikat WBK/WBBM
(Kemenkes/Nasional)
8. Meningkatnya 1.Jumlah rekomendasi kebijakan hasil
efektivitas litbangkes yang dimanfaatkan untuk
pengelolaan perbaikan kebijakan sebanyak 30
litbangkes dan rekomendasi
sistem informasi 2.Jumlah Sistem Informasi Kesehatan yang
kesehatan untuk terintegrasi dalam aplikasi Satu Data
pengambilan Kesehatan sebanyak 100 SIK
keputusan
64
adalah terdapatnya kesenjangan antara capaian berbagai indikator kinerja
terhadap target yang telah ditetapkan serta tindak lanjut atas hasil evaluasi
tersebut. Kesenjangan capaian kinerja secara umum terlihat dari indikator Usia
Harapan Hidup (UHH) yang merupakan salah satu komponen Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), yang dipengaruhi oleh upaya-upaya kesehatan
ibu dan anak yang diukur melalui Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB) serta status gizi (stunting). Pencapaian AKI, AKB, stunting
(pendek dan sangat pendek) dan beberapa indicator pembangunan Kesehatan
yang belum mencapai target masih menjadi permasalahan di Provinsi Sumatera
Utara
Permasalahan utama tersebut menjadi dasar bagi penyusunan strategi
dan kebijakan pengembangan pelayanan dalam rangka mendukung tugas dan
fungsi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara dalam mencapai tujuan dan
sasaran yang ditetapkan pada periode tahun 2019-2023.
65
Tabel 3.3
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pengembangan Pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Isu Masalah
No Masalah Akar Masalah
Strategis Pokok
1 Masih 1.Masih 1.1. Masih rendahnya cakupan - Masih rendahnya kapasitas
rendahnya rendahnya pelayanan kesehatan yang petugas
derajat kualitas berkaitan dengan Standar dalam tatalaksana kesehatan
kesehatan kesehatan Pelayanan Minimal (SPM)
ibu dan anak
masyarakat ibu dan bidang kesehatan
- Belum optimalnya
anak 1.2. Belum optimalnya
pelaksanaan pemanfaatan buku kesehatan
Program Indonesia Sehat ibu dananak (KIA
dengan - Belum optimalnya
Pendekatan Keluarga (PIS- pelaksanaan Pemantauan
PK) Wilayah Setempat kesehatan
1.3. Belum optimalnya ibu dan anak (PWSKIA)
perencanaan persalinan - Belum optimalnya Audit
dan pencegahan komplikasi
Maternal dan Perinatal (AMP)
1.4. Belum optimalnya - Belum optimalnya program
pelayanan kesehatan perencanaan persalinan dan
dengan pendekatan pencegahan komplikasi (P4K)
continum of care
- Masih rendahnya cakupan
Puskesmas PONED
(Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergensi Dasar)
- Belum optimalnya upaya
kesehatan
anak usia sekolah
- Belum optimalnya upaya
kesehatan
reproduksi pada wanita dan
remaja
2.Masih 2.1. Tingginya kasus gizi buruk, - Masih rendahnya upaya
rendahnya gizi kurang, wasting suplementasi gizi
status gizi (kurus), dan stunting - Masih rendahnya kapasitas
masyarakat (pendek dan sangat pendek)
petugas
2.2. Terbatasnya kapasitas
gizi
petugas
gizi di Fasilitas Kesehatan - Belum optimalnya surveilans
Tingkat gizi dan Sistem Kewaspadaan
Pertama Pangan dan Gizi (SKPG)
2.3. Belum optimalnya - Belum optimalnya koordinasi
koordinasi dan kerja sama lintas
lintas sector dalam sektor dan lintas program
penanggulangan masalah dalam
gizi
penanggulangan masalah gizi
- Belum optimalnya
Pemantauan Status Gizi
(PSG) masyarakat
3.Masih 3.1. Tingginya kejadian - Belum optimalnya upaya
tingginya penyakit menular dan tidak kesehatan kerja dan olahraga
kesakitan menular deteksi dini - Masih rendahnya mutu
dan penyakit
intitusi
kematian 3.4. Tingginya kejadian bencana
penyelenggara pelatihan
akibat dan/atau
penyakit kegawatdaruratan kesehatan
kesehatan tenaga - Belum optimalnya kinerja
kesehatan pelayanan kefarmasian
promotif dan preventif di - Masih terbatasnya
Fasilitasi Kesehatan ketersediaan dan
Tingkat keterjangkauan sediaan
3.5. Masih rendahnya kualitas
66
kesehatan lingkungan farmasi
3.6. Masih terbatasnya tenaga - Masih terbatasnya Sarana,
kesehatan promotif dan Prasarana, dan Alat
preventif di Fasilitasi
kesehatan (SPA) di fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama
pelayanan kesehata
(FKTP)
3.7. Masih terbatasnya - Masih adanya fasilitas
penggunaan obat rasional pelayanan kesehatan yang
(POR) belum terakreditasi
3.8. Belum optimalnya - Masih terbatasnya kapasitas
pemenuhan Sarana, petugas
Prasarana, dan Alat dalam pelaksanaan akreditasi
Kesehatan (SPA) di fasilitas - Belum optimalnya promosi
pelayanan kesehatan
kesehatan dan kampanye
3.9. Masih rendahnya mutu
hidup sehat
sarana
pelayanan kesehatan - Belum optimalnya upaya
3.10. Masih rendahnya peran pemberdayaan masyarakat
serta bidang kesehatan
masyarakat dan swasta - Belum optimalnya kemitraan
dalam bidang kesehatan dan kerja sama bidang
3.11. Masih rendahnya kesehatan dengan
kemandirian
lintas sektor dan dunia usaha
masyarakat dalam
- Belum optimalnya
pemeliharaan
kesehatan
pengelolaan Saka Bakti
Husada (SBH)
- Masih terbatasnya anggaran
penyediaan premi jaminan
pemeliharaan kesehatan bagi
masyarakat tidak mampu
- Belum optimalnya koordinasi
dalam penyelenggaraan
program jaminan kesehatan
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
3.4.1. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Karo Tahun
2021-2026
Dalam rencana tata ruang wilayah kajian lingkungan hidup strategis
belum dapat dilakukan telaahan dikarenakan sampai dengan Renstra ini
diterbitkan Dinas Kesehatan Kabupaten Karo belum menerima RTRW dan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis tersebut.
72
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan adalah sesuatu kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam
jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan tentang hal-hal yang perlu dilakukan
untuk mewujudkan visi, melaksanakan misi serta menjawab isu-isu strategis
dan permasalahan pembangunan daerah. Sementara itu, sasaran adalah
rumusan kondisi yang menggambarkan tercapainya tujuan, berupa hasil
pembangunan daerah/Perangkat Daerah yang diperoleh dari pencapaian hasil
(outcome) program perangkat daerah
Tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Kesehatan Kabupaten Karo
merupakan suatu kondisi yang akan dicapai dengan mengoperasionalkan visi
dan misi pembangunan daerah Kabupaten Karo pada RPJMD Tahun 2021-
2026. Visi pembangunan daerah Kabupaten Karo Tahun 2021-2026 adalah
“Mewujudkan Kabupaten Karo Yang Maju, Mandiri Dan Berdaya Saing Berbasis
Pariwisata Dan Pertanian Menuju Masyarakat Makmur Dan Sejahtera”. Untuk
mewujudkan Visi tersebut, dirumuskan 12 (dua belas) Misi Pembangunan
Kabupaten Karo sebagai berikut:
1. Menciptakan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)
2. Pengembangan Sumber Daya Manusia yang Berbasis Teknologi Informasi
dan Komunikasi
3. Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Pertanian, Perikanan,
Peternakan, Agroindustri dan Penerapan Pola Sistem Pertanian Terpadu
4. Membangun Struktur Industri Pariwisata yang Berbasis Alam, Agrowisata,
Ekowisata dan Adat serta Nilai Budaya Karo
5. Mewujudkan Generasi Muda yang Berkualitas dan Masyarakat Olahraga
yang Berprestasi
6. Mewujudkan Iklim Investasi yang Kondusif dan Kemudahan Pelayanan
Perizinan
7. Peningkatan Pertumbuhan dan Perkembangan Ekonomi Kreatif untuk
Penciptaan Lapangan Usaha dan Lapangan Kerja Baru
8. Pemberdayaan Masyarakat dan Seluruh Kekuatan Ekonomi Daerah dan
Desa, terutama Usaha Mikro dan Menengah serta Koperasi dan Membangun,
Mengembangkan Pasar Bagi Produk Lokal
9. Pemerataan dan Keseimbangan Pembangunan secara Berkelanjutan dengan
Memperhatikan Aspek Lingkungan
10. Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan Dasar dan Menengah, Informal
dan Nonformal
73
11. Peningkatan Kualitas Layanan Dasar dan Daya Dukung Layanan Kesehatan
12. Penggalian dan Optimalisasi Sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Berdasarkan visi dan misi Kabupaten Karo Tahun 2021 – 2026 dan
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Perangkat Daerah Dinas Kesehatan
Kabupaten Karo maka Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Karo diarahkan dan
difokuskan untuk mendukung misi kesebelas yaitu: ” Peningkatan Kualitas
Layanan Dasar dan Daya Dukung Layanan Kesehatan” .
Tujuan dari misi kesebelas ini adalah Meningkatkan Kualitas Sumber
Daya Manusia, dengan indikator tujuan adalah Indeks Pembangunan Manusia
(IPM). Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai tujuan ini adalah
”Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat” dengan indikator sasaran adalah
Angka Harapan Hidup. Selanjutnya dijabarkan menjadi Tujuan jangka
menengah Dinas Kesehatan Kabupaten Karo yaitu ”Meningkatkan Status
Kesehatan Masyarakat” dengan indikator tujuan adalah : Angka Kematian Ibu
per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiran
hidup. Sasaran yang ditetapkan adalah ”Meningkatnya Kualitas Pelayanan
Kesehatan” dengan indikator sasaran adalah Indeks Keluarga Sehat (IKS).
Disamping mendukung misis RPJMD kesebelas seperti uraian di atas, maka
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Karo juga diarahkan untuk mendukung
misi pertama yaitu: ”Menciptakan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good
Governance)”. Tujuan dari misi pertama ini adalah Mewujudkan Tata Kelola
Pemerintahan yang Profesional dan Berdaya Saing. Sasaran yang ditetapkan
untuk mencapai tujuan ini adalah ”Meningkatnya pelayanan publik dan
akuntabilitas penyelenggaraan pemerintah daerah dengan indikator sasaran
adalah : ”Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)”. Selanjutnya dijabarkan menjadi
Tujuan/sasaran jangka menengah Dinas Kesehatan Kabupaten Karo yaitu
”Meningkatnya pelayanan publik dan akuntabilitas penyelenggaraan pelayanan
kesehatan” dengan indikator sasaran adalah: ”Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM)”
Perumusan tujuan dan sasaran Dinas Kesehatan dan keterkaitannya
dengan misi RPJMD Kabupaten Karo Tahun 2021-2026 disajikan pada tabel 5.1
berikut (sesuai dengan format tabel T-C 25 Permendagri Nomor 86 Tahun 2017):
74
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Karo Tahun 2022 – 2026
Visi : Mewujudkan Kabupaten Karo Yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing Berbasisi Pariwisata dan Pertanian Menuju Masyarakat Makmur dan
Sejahtera
Misi : Peningkatan Kualitas Layanan Dasar dan Daya Dukung Layanan Kesehatan
RPJMD Kabupaten Karo Tahun 2021 – 2026 Renstra Dinas Kabupaten KaroTahun 2021 - 2026
Target Sasaran pada Tahun Rencana Indikator Target Sasaran pada Tahun Rencana
Indikator Indikator
No Tujuan Sasaran Tujuan Sasaran Tujuan /
Tujuan Sasaran
2022 2023 2024 2025 2026 Sasaran 2022 2023 2024 2025 2026
1 Meningkatkan Indeks Meningkatnya Angka Meningkat- Meningkat- Angka 90 88 86 84 82
Kualitas Pembangun- derajat Harapan 71,55 71,70 71,85 72,00 72,15 kan status nya kualitas Kematian
Sumber Daya an Manusia kesehatan Hidup kesehatan pelayanan Ibu per
Manusia (IPM) masyarakat masyarakat kesehatan 100.000
kelahiran
hidup
Angka 6,74 6,74 6,50 6,50 6,00
Kematian
Bayi per
1.000
kelahiran
hidup
Indeks 0,3 0,35 0,40 0,45 0,50
Keluarga
Sehat
75
BAB V
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
76
Tabel 5.1
Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten Karo
77
Penguatan Upaya Kesehatan bersumber daya
Masyarakat (UKBM)
78
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
79
Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah
Kabupaten Karo
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi
Indikator Data
Kinerja
Kinerja Tujuan, Capai Unit Kerja
pada Akhir
Program Sasaran, an Perangkat
Sasar Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Periode
Tujuan Kode dan Program Awal Daerah Lokasi
an Renstra
Kegiatan (Outcome) dan Peren Penanggun
Perangkat
Kegiatan canaa gjawab
Daerah
(Output) n
Targe Targe Targe Targe
Rp Rp Rp Rp Target Rp Target Rp
t t t t
Mening 90/6.7 KH/KH
90/6.7 KH/KH 88/6.7 KH/KH 86/6.7 KH/KH 84/6.7 KH/KH 82/6.7 KH/KH 82/6.7 KH/KH
katkan
Angka Kematian Ibu Per
Status
100.000 KH/ Angka
Keseha Kematian Bayi Per
tan
1.000 KH
Masyar
akat
Meni 0.30 Indeks
0.30 Indeks 0.35 Indeks 0.40 Indeks 0.45 Indeks 0.50 Indeks 0.50 Indeks
ngkat
nya
Kuali
tas
Pelay
anan
Indeks Keluarga Sehat
Keseh
atan
Masy
araka
t
43.2/15.3/100 %
100/28/100 %
31,891,566,139 100/28/100 %
31,916,687,671 100/25/100 %
33,350,357,939 100/20/100 %
31,126,483,809 100/14/100 %
31,932,155,767 100/14/100 %
0
1.02.02 PROG Cakupan
0.05/0.5/0.01 rasio
0.05/0.5/0.01 rasio
17,081,520,800 0.04/0.5/0.01 rasio
67,749,993,480 0.04/0.5/0.01 rasio
67,766,644,863 0.04/0.5/0.01 rasio
19,170,044,984 0.04/0.5/0.01 rasio
18,181,513,133 0.04/0.5/0.01 rasio
0
standar
RAM pelayana
PEME n
Minimal
NUHA bidang
N kesehata
n/persen
UPAY tase
A balita
stunting
KESEH /Persent
ATAN ase
puskesm
PEROR as
ANGA menyele
80
Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah
Kabupaten Karo
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi
Indikator Data
Kinerja
Kinerja Tujuan, Capai Unit Kerja
pada Akhir
Program Sasaran, an Perangkat
Sasar Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Periode
Tujuan Kode dan Program Awal Daerah Lokasi
an Renstra
Kegiatan (Outcome) dan Peren Penanggun
Perangkat
Kegiatan canaa gjawab
Daerah
(Output) n
Targe Targe Targe Targe
Rp Rp Rp Rp Target Rp Target Rp
t t t t
N DAN
nggarakan UKP serta
UPAY UKM esensial dan
A pengembangan
KESEH Rasio Puskesmas per
1.000 penduduk/Rasio
ATAN pustu pewr 1.000
MASY penduduk/Rasio
Rumah Sakit per 1.000
ARAK penduduk
AT
Penyediaa
Rata- rata
n
Capaian Kinerja
Fasilitas
Indikator Sub
Pelayana
Kegiatan Pada
n
Kegiatan
Kesehata
Penyediaan
1.02.02 n untuk Dinas
Fasilitas 100 % 100 % 15,503,375,000 100 % 66,139,709,650 100 % 66,133,361,033 100 % 17,505,044,984 100 % 17,136,513,133 100 % 0
.2.01 UKM dan Kesehatan
Pelayanan
UKP
Kesehatan untuk
Kewenan
UKM dan UKP
gan
Kewenangan
Daerah
Daerah
Kabupate
Kabupaten/Kota
n/Kota
1.02.02 Penyediaa Rata- rata 100 % 100 % 31,891,566,139 100 % 31,916,687,671 100 % 33,350,357,939 100 % 31,126,483,809 100 % 31,932,155,767 100 % 0 Dinas
.2.02 n Capaian Kinerja Kesehatan
Layanan Indikator Sub
Kesehata Kegiatan Pada
n untuk Kegiatan
UKM dan Penyediaan
UKP Layanan
Rujukan Kesehatan untuk
Tingkat UKM dan UKP
81
Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah
Kabupaten Karo
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi
Indikator Data
Kinerja
Kinerja Tujuan, Capai Unit Kerja
pada Akhir
Program Sasaran, an Perangkat
Sasar Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Periode
Tujuan Kode dan Program Awal Daerah Lokasi
an Renstra
Kegiatan (Outcome) dan Peren Penanggun
Perangkat
Kegiatan canaa gjawab
Daerah
(Output) n
Targe Targe Targe Targe
Rp Rp Rp Rp Target Rp Target Rp
t t t t
Daerah Rujukan Tingkat
Kabupate Daerah
n/Kota Kabupaten/Kota
Rata- rata
Penyeleng Capaian Kinerja
garaan Indikator Sub
Sistem Kegiatan Pada
1.02.02 Informasi Kegiatan Dinas
0 % 0 % 748,345,800 26 % 785,283,830 53 % 808,283,830 79 % 840,000,000 100 % 220,000,000 100 % 0
.2.03 Kesehata Penyelenggaraan Kesehatan
n secara Sistem Informasi
Terintegr Kesehatan
asi secara
terintegrasi
Penerbita
Rata- rata
n Izin
Capaian Kinerja
Rumah
Indikator Sub
Sakit
Kegiatan Pada
Kelas C,
Kegiatan
D dan
Penerbitan Izin
1.02.02 Fasilitas Dinas
Rumah Sakit 100 % 100 % 829,800,000 100 % 825,000,000 100 % 825,000,000 100 % 825,000,000 100 % 825,000,000 100 % 0
.2.04 Pelayana Kesehatan
Kelas C dan D
n
dan Fasilitas
Kesehata
Pelayanan
n Tingkat
Kesehatan
Daerah
Tingkat Daerah
Kabupate
Kabupaen/Kota
n/Kota
1.02.03 PROG Persentase tenaga 95 % 100 % 1,376,547,850 100 % 2,036,650,000 100 % 1,951,650,000 100 % 2,111,650,000 100 % 2,126,650,000 100 % 0
Kesehatan sesuai
RAM standar
PENIN
GKAT
AN
82
Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah
Kabupaten Karo
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi
Indikator Data
Kinerja
Kinerja Tujuan, Capai Unit Kerja
pada Akhir
Program Sasaran, an Perangkat
Sasar Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Periode
Tujuan Kode dan Program Awal Daerah Lokasi
an Renstra
Kegiatan (Outcome) dan Peren Penanggun
Perangkat
Kegiatan canaa gjawab
Daerah
(Output) n
Targe Targe Targe Targe
Rp Rp Rp Rp Target Rp Target Rp
t t t t
KAPAS
ITAS
SUMB
ER
DAYA
MANU
SIA
KESEH
ATAN
Rata- rata
Pemberia
Capaian Kinerja
n Izin
Indikator Sub
Praktik
Kegiatan Pada
Tenaga
1.02.03 Kegiatan 91.4 95.5 95.5 96.4 Dinas
Kesehata 91 % 17,432,000 17,500,000 17,500,000 17,500,000 97.3 % 17,500,000 97.3 % 0
.2.01 Pemberian Izin % % % % Kesehatan
n di
Praktik Tenaga
Wilayah
Kesehatan di
Kabupate
Wilayah
n/Kota
Kabupaten/Kota
1.02.03 Perencan Rata- rata 37 % 42 % 1,229,450,000 63 % 1,776,650,000 79 % 1,776,650,000 89 % 1,776,650,000 100 % 1,776,650,000 100 % 0 Dinas
.2.02 aan Capaian Kinerja Kesehatan
Kebutuha Indikator Sub
n dan Kegiatan Pada
Pendayag Kegiatan
unaan Perencanaan
Sumberd Kebutuhan dan
aya Pendayagunaan
Manusia Sumber Daya
Kesehata Manusia
n untuk Kesehatan untuk
UKP dan UKP dan UKM di
83
Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah
Kabupaten Karo
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi
Indikator Data
Kinerja
Kinerja Tujuan, Capai Unit Kerja
pada Akhir
Program Sasaran, an Perangkat
Sasar Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Periode
Tujuan Kode dan Program Awal Daerah Lokasi
an Renstra
Kegiatan (Outcome) dan Peren Penanggun
Perangkat
Kegiatan canaa gjawab
Daerah
(Output) n
Targe Targe Targe Targe
Rp Rp Rp Rp Target Rp Target Rp
t t t t
UKM di
Wilayah Wilayah
Kabupate Kabupaten/Kota
n/Kota
Pengemb
Rata- rata
angan
Capaian Kinerja
Mutu dan
Indikator Sub
Peningkat
Kegiatan Pada
an
Kegiatan
Kompeten
Pengembangan
si Teknis
1.02.03 Mutu dan Dinas
Sumber 0 % 10 % 129,665,850 10 % 242,500,000 10 % 157,500,000 10 % 317,500,000 10 % 332,500,000 10 % 0
.2.03 Peningkatan Kesehatan
Daya
Kompetensi
Manusia
Teknis Sumber
Kesehata
Daya Manusia
n Tingkat
Kesehatan
Daerah
Tingkat Daerah
Kabupate
Kabupaten/Kota
n/Kota
1.02.04 PROG Persenta 90/63 %
90/63 % 149,562,900 92/66 % 207,323,195 94/66 % 211,472,175 95/66 % 214,718,540 95/66 % 220,253,779 95/66 % 0
se
RAM Sarana
SEDIA farmasi
memenu
AN hi
FARM persyarat
an/perse
ASI, ntase
ALAT makanan
yang
KESEH memenu
ATAN hi
persyarat
DAN an
MAKA
84
Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah
Kabupaten Karo
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi
Indikator Data
Kinerja
Kinerja Tujuan, Capai Unit Kerja
pada Akhir
Program Sasaran, an Perangkat
Sasar Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Periode
Tujuan Kode dan Program Awal Daerah Lokasi
an Renstra
Kegiatan (Outcome) dan Peren Penanggun
Perangkat
Kegiatan canaa gjawab
Daerah
(Output) n
Targe Targe Targe Targe
Rp Rp Rp Rp Target Rp Target Rp
t t t t
NAN
MINU
MAN
Pemberia
Rata- rata
n Izin
Capaian Kinerja
Apotek,
Indikator Sub
Toko
Kegiatan Pada
Obat,
Kegiatan
Toko Alat
Pemberian Izin
1.02.04 Kesehata Dinas
Apotek, Toko 90 % 90 % 20,183,000 92 % 22,201,300 94 % 24,421,430 95 % 25,642,502 95 % 26,924,627 95 % 0
.2.01 n dan Kesehatan
Obat, Toko Alat
Optikal,
Kesehatan dan
Usaha
Optikal, Usaha
Mikro
Mikro Obat
Obat
Tradisional
Tradision
(UMOT)
al (UMOT)
1.02.04 Penerbita Rata- rata 90 % 90 % 36,740,000 92 % 38,577,000 94 % 40,505,850 95 % 42,531,143 95 % 46,784,257 95 % 0 Dinas
.2.03 n Capaian Kinerja Kesehatan
Sertifikat Indikator Sub
Produksi Kegiatan Pada
Pangan Kegiatan
Industri Penerbitan
Rumah Sertifikat
Tangga Produksi Pangan
dan Industri Rumah
Nomor P- Tangga dan
IRT Nomor P-IRT
sebagai sebagai Izin
Izin Produksi, untuk
Produksi, Produk Makanan
untuk Minuman
Produk tertentu yang
85
Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah
Kabupaten Karo
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi
Indikator Data
Kinerja
Kinerja Tujuan, Capai Unit Kerja
pada Akhir
Program Sasaran, an Perangkat
Sasar Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Periode
Tujuan Kode dan Program Awal Daerah Lokasi
an Renstra
Kegiatan (Outcome) dan Peren Penanggun
Perangkat
Kegiatan canaa gjawab
Daerah
(Output) n
Targe Targe Targe Targe
Rp Rp Rp Rp Target Rp Target Rp
t t t t
Makanan
Minuman
Tertentu
yang Dapat
dapat Diproduksi oleh
Diproduk Industri Rumah
si oleh Tangga
Industri
Rumah
Tangga
Rata- rata
Penerbita Capaian Kinerja
n Stiker Indikator Sub
Pembinaa Kegiatan Pada
n pada Kegiatan
1.02.04 Makanan Penerbitan Dinas
0 % 63 % 92,639,900 66 % 97,271,895 66 % 97,271,895 66 % 97,271,895 66 % 97,271,895 66 % 0
.2.05 Jajanan Stiker Kesehatan
dan Pembinaan pada
Sentra Makanan
Makanan Jajanan dan
Jajanan Sentra Makanan
Jajajan
1.02.04 Pemeriks Rata- rata 0 % 0 % 0 12 % 49,273,000 13 % 49,273,000 13 % 49,273,000 14 % 49,273,000 14 % 0 Dinas
.2.06 aan dan Capaian Kinerja Kesehatan
Tindak Indikator Sub
Lanjut Kegiatan Pada
Hasil Kegiatan
Pemeriks Pemeriksaan dan
aan Post Tindak lanjut
Market Hasil
pada Pemeriksaan
Produksi Post Market
dan pada Produksi
Produk dan Produk
Makanan Makanan
86
Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah
Kabupaten Karo
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi
Indikator Data
Kinerja
Kinerja Tujuan, Capai Unit Kerja
pada Akhir
Program Sasaran, an Perangkat
Sasar Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Periode
Tujuan Kode dan Program Awal Daerah Lokasi
an Renstra
Kegiatan (Outcome) dan Peren Penanggun
Perangkat
Kegiatan canaa gjawab
Daerah
(Output) n
Targe Targe Targe Targe
Rp Rp Rp Rp Target Rp Target Rp
t t t t
Minuman
Minuman
Industri
Industri Rumah
Rumah
Tangga
Tangga
PROG 8,8 rasio
8,8 rasio 408,012,775 9,0 rasio 520,000,000 9,3 rasio 520,000,000 9,6 rasio 520,000,000 10,0 rasio 520,000,000 10,0 rasio0
RAM
PEMB
ERDA
YAAN
1.02.05
MASY Rasio posyandu per.
ARAK 1.000 balita
AT
BIDAN
G
KESEH
ATAN
1.02.05 Advokasi, Rata- rata 35.3 35.3 0 42.8 20,000,000 50.2 20,000,000 59 % 20,000,000 70 % 20,000,000 70 % 0 Dinas
.2.01 Pemberda Capaian Kinerja % % % % Kesehatan
yaan, Indikator Sub
Kemitraa Kegiatan Pada
n, Kegiatan
Peningkat Advokasi,
an Peran Pemberdayaan,
serta Kemitraan,
Masyarak Peningkatan
at dan Peran Serta
Lintas Masyarakat dan
Sektor Lintas Sektor
Tingkat Tingkat Daerah
87
Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah
Kabupaten Karo
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi
Indikator Data
Kinerja
Kinerja Tujuan, Capai Unit Kerja
pada Akhir
Program Sasaran, an Perangkat
Sasar Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Periode
Tujuan Kode dan Program Awal Daerah Lokasi
an Renstra
Kegiatan (Outcome) dan Peren Penanggun
Perangkat
Kegiatan canaa gjawab
Daerah
(Output) n
Targe Targe Targe Targe
Rp Rp Rp Rp Target Rp Target Rp
t t t t
Daerah
Kabupate Kabupaten/Kota
n/Kota
Pengemb
angan
Rata- rata
dan
Capaian Kinerja
Pelaksan
Indikator Sub
aan
Kegiatan Pada
Upaya
Kegiatan
Kesehata
Pengembangan
n
1.02.05 dan Pelaksanaan 1001 Dinas
Bersumb 100 % 100 % 408,012,775 100 % 500,000,000 100 % 500,000,000 500,000,000 100 % 500,000,000 100 % 0
.2.03 Upaya % Kesehatan
er Daya
Kesehatan
Masyarak
Bersumber daya
at
Masyarakat
(UKBM)
(UKBM) Tingkat
Tingkat
Daerah
Daerah
Kabupaten/Kota
Kabupate
n/Kota
Mewuju
dkan
Indek 81,25 Indeks
83 Indeks 86 Indeks 89 Indeks 92 Indeks 95 Indeks 95 Indeks
Kepuasa
Tata n
Kelola Masyara
Pemeri kat (IKM)
ntahan
Yang
Profesi
onal
dan
Berday
a Saing
Pada
Penyele
nggaraa
88
Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah
Kabupaten Karo
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi
Indikator Data
Kinerja
Kinerja Tujuan, Capai Unit Kerja
pada Akhir
Program Sasaran, an Perangkat
Sasar Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Periode
Tujuan Kode dan Program Awal Daerah Lokasi
an Renstra
Kegiatan (Outcome) dan Peren Penanggun
Perangkat
Kegiatan canaa gjawab
Daerah
(Output) n
Targe Targe Targe Targe
Rp Rp Rp Rp Target Rp Target Rp
t t t t
n Tugas
Dinas
Keseha
tan
Meni 81.25 Indeks
83 Indeks 86 Indeks 89 Indeks 92 Indeks 95 Indeks 95 Indeks
ngkat
nya
pelay
anan
publi
k dan
akunt
Indek Kepuasan
abilit Masyarakat (IKM)
as
penye
lengg
araan
pelay
anan
keseh
atan
X.XX.01 PROG Indek 81.25 Indeks
83 Indeks
96,361,389,425 86 Indeks
98,979,310,000 89 Indeks
98,979,310,000 92 Indeks
109,379,310,000 95 Indeks
98,979,310,000 95 Indeks0
Kepuasa
RAM n
PENU Masyara
kat (IKM)
NJANG
URUS
AN
PEME
RINTA
HAN
89
Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah
Kabupaten Karo
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi
Indikator Data
Kinerja
Kinerja Tujuan, Capai Unit Kerja
pada Akhir
Program Sasaran, an Perangkat
Sasar Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Periode
Tujuan Kode dan Program Awal Daerah Lokasi
an Renstra
Kegiatan (Outcome) dan Peren Penanggun
Perangkat
Kegiatan canaa gjawab
Daerah
(Output) n
Targe Targe Targe Targe
Rp Rp Rp Rp Target Rp Target Rp
t t t t
DAER
AH
KABU
PATEN
/KOTA
Rata- rata
Perencan Capaian Kinerja
aan, Indikator Sub
Pengangg Kegiatan Pada
X.XX.01 aran, dan Kegiatan Dinas
100 % 100 % 25,000,000 100 % 30,000,000 100 % 75,000,000 100 % 75,000,000 100 % 75,000,000 100 % 0
.2.01 Evaluasi perencanaan Kesehatan
Kinerja dan
Perangkat penganggaran
Daerah perangkat
daerah
Rata- rata
Capaian Kinerja
Administr Indikator Sub
asi Kegiatan Pada
X.XX.01 Dinas
Keuangan Kegiatan 100 % 100 % 94,109,973,466 100 % 96,779,120,198 100 % 94,710,400,000 100 % 96,734,120,198 100 % 96,779,120,198 100 % 0
.2.02 Kesehatan
Perangkat Administrasi
Daerah Keuangan
Perangkat
Daerah
X.XX.01 Administr Rata- rata 100 % 100 % 760,704,000 100 % 739,200,000 100 % 739,200,000 100 % 739,200,000 100 % 705,600,000 100 % 0 Dinas
.2.05 asi Capaian Kinerja Kesehatan
Kepegawa Indikator Sub
ian Kegiatan Pada
Perangkat Kegiatan
Daerah Administrasi
Kepegawaian
Perangkat
90
Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah
Kabupaten Karo
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi
Indikator Data
Kinerja
Kinerja Tujuan, Capai Unit Kerja
pada Akhir
Program Sasaran, an Perangkat
Sasar Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Periode
Tujuan Kode dan Program Awal Daerah Lokasi
an Renstra
Kegiatan (Outcome) dan Peren Penanggun
Perangkat
Kegiatan canaa gjawab
Daerah
(Output) n
Targe Targe Targe Targe
Rp Rp Rp Rp Target Rp Target Rp
t t t t
Daerah
Rata- rata
Capaian Kinerja
Administr Indikator Sub
asi Kegiatan Pada
X.XX.01 Dinas
Umum Kegiatan 100 % 100 % 269,760,157 100 % 269,929,802 100 % 245,650,000 100 % 239,150,000 100 % 245,529,802 100 % 0
.2.06 Kesehatan
Perangkat Administrasi
Daerah Umum
Perangkat
Daerah
Rata- rata
Capaian Kinerja
Pengadaa
Indikator Sub
n Barang
Kegiatan Pada
Milik
Kegiatan
Daerah
X.XX.01 Pengadaan Dinas
Penunjan 100 % 100 % 77,554,302 100 % 67,000,000 100 % 2,065,000,000 100 % 10,497,779,802 100 % 30,000,000 100 % 0
.2.07 Barang Milik Kesehatan
g Urusan
Daerah
Pemerint
Penunjang
ah
Urusan
Daerah
Pemerintah
Daerah
Rata- rata
Capaian Kinerja
Penyediaa
Indikator Sub
n Jasa
Kegiatan Pada
Penunjan
X.XX.01 Kegiatan Dinas
g Urusan 100 % 100 % 999,560,000 100 % 999,560,000 100 % 999,560,000 100 % 999,560,000 100 % 999,560,000 100 % 0
.2.08 Penyediaan Jasa Kesehatan
Pemerint
Penunjang
ahan
Urusan
Daerah
Pemerintahan
Daerah
X.XX.01 Pemelihar Rata- rata 100 % 100 % 118,837,500 100 % 94,500,000 100 % 144,500,000 100 % 94,500,000 100 % 144,500,000 100 % 0 Dinas
.2.09 aan Capaian Kinerja Kesehatan
91
Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah
Kabupaten Karo
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi
Indikator Data
Kinerja
Kinerja Tujuan, Capai Unit Kerja
pada Akhir
Program Sasaran, an Perangkat
Sasar Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Periode
Tujuan Kode dan Program Awal Daerah Lokasi
an Renstra
Kegiatan (Outcome) dan Peren Penanggun
Perangkat
Kegiatan canaa gjawab
Daerah
(Output) n
Targe Targe Targe Targe
Rp Rp Rp Rp Target Rp Target Rp
t t t t
Indikator Sub
Barang Kegiatan Pada
Milik Kegiatan
Daerah Pemeliharaan
Penunjan Barang Milik
g Urusan Daerah
Pemerint Penunjang
ahan Urusan
Daerah Pemerintahan
Daerah
92
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Tabel 7.1
Indikator Kinerja Perangkat Daerah Yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran
RPJMD
94
Tuberkulosis
(per 100.000
penduduk)
27 Proporsi 72,98 % 75 75 75 80 80 80
jumlah kasus
Tuberkulosis
yang
terdeteksi
dalam
program DOTS
28 Proporsi kasus 96,27 % 85 85 85 85 85 85
Tuberkulosis
yang diobati
dan sembuh
dalam
program DOTS
29 Cakupan 100 % 100 100 100 100 100 100
penemuan dan
penanganan
penderita
penyakit DBD
30 Penderita diare 77,1 % 78 78 78 78 78 78
yang ditangani
31 Prevalensi 0,11 % 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
HIV/AIDS
(persen) dari
total populasi
32 Cakupan 111,8 % 111,8 111,8 111,8 111,8 111,8 111,8
puskesmas
33 Cakupan 78,1 % 79,2 79,6 79,9 80,3 81,0 81,0
pembantu
puskesmas
34 Cakupan 73.2 % 100 100 100 100 100 100
kunjungan Ibu
hamil K4
35 Cakupan 69,2 % 75 78 80 85 90 90
pelayanan
nifas
36 Cakupan 10,1 % 20 30 40 50 60 60
neonatus
dengan
komplikasi
yang ditangani
37 Cakupan 100 % 100 100 100 100 100 100
pemberian
makanan
pendamping
ASI pada anak
usia 6 - 24
bulan keluarga
miskin
38 Cakupan 80 % 80 80 80 80 80 80
pelayanan
gawat darurat
level 1 yang
harus
diberikan
sarana
kesehatan (RS)
39 Cakupan 100 % 100 100 100 100 100 100
Desa/
Kelurahan
mengalami
KLB yang
dilakukan
penyelidikan
epidemiologi <
24 jam
40 Cakupan 73.2 % 100 100 100 100 100 100
95
pelayanan ibu
hamil sesuai
standar
41 Cakupan 72.6 % 100 100 100 100 100 100
pelayanan ibu
bersalin sesuai
standar
42 Cakupan 74.1 % 100 100 100 100 100 100
Pelayanan
Kesehatan
Bayi Baru
Lahir sesuai
standar
43 Cakupan 54.6 % 100 100 100 100 100 100
pelayanan
Kesehatan
anak balita
sesuai standar
44 Cakupan 25,2 % 100 100 100 100 100 100
Pelayanan
Kesehatan
Pada Usia
Pendidikan
Dasar
45 Persentase 48 % 100 100 100 100 100 100
Orang Usia
15-59 tahun
mendapatkan
skrining
kesehatan
sesuai standar
46 Persentase 48.2 % 100 100 100 100 100 100
Warga Negara
Usia 60 tahun
keatas
mendapat
skrining
kesehatan
sesuai standar
47 Persentase 18,5 % 100 100 100 100 100 100
Penderita
Hipertensi
yang
mendapatkan
pelayanan
kesehatan
sesuai standar
48 Persentase 50.5 % 100 100 100 100 100 100
Penderita DM
yang
mendapatkan
pelayanan
kesehatan
sesuai standar
49 Persentase 31,8 % 100 100 100 100 100 100
Penderita
ODGJ berat
yang
mendapatkan
pelayanan
kesehatan jiwa
sesuai standar
50 Persentase 42.34 % 100 100 100 100 100 100
orang terduga
TBC
mendapatkan
pelayanan
kesehatan
sesuai standar
51 Persentase 9.79 % 100 100 100 100 100 100
96
orang dengan
resiko
terinfeksi HIV
mendapatkan
pelayanan
deteksi dini
HIV sesuai
standar
52 Persentase 63 % 78,95 89,47 89,47 89,47 89,47 89,47
sarana
Puskesmas
sesuai standar
53 Persentase 16 % 31,58 47,37 63,16 73,68 84,21 84,21
prasarana
Puskesmas
sesuai standar
54 Persentase 52,63 % 63,16 73,68 84,21 94,74 100 100
Puskesmas
dengan
kelengkapan
alat kesehatan
sesuai standar
55 Persentase 66 % 69,05 71,43 73,81 76,19 80,95 80,95
sarana
puskesmas
pembantu
sesuai standar
56 Persentase 80 % 81 83 85 87 90 90
ketersediaan
obat dan
vaksin di
Puskesmas
57 Persentase 15,3 % 30 28 25 20 14 14
balita stunting
58 Cakupan % 70 75 80 85 90 90
Vaksinasi -
Covid-19
59 Persentase 70.63 % 75 80 85 90 95 95
Desa/Kelurah
an
melaksanakan
Stop Buang
Air Besar
sembarangan
60 Persentase 100 % 100 100 100 100 100 100
Puskesmas
menyelenggara
kan pelayanan
kesehatan
tradisional
61 Cakupan 71 % 73 74 75 76 77 77
masyarakat
sebagai
peserta
Jaminan
Kesehatan
Nasional (JKN)
62 Persentase 100 % 100 100 100 100 100 100
Puskesmas
terakreditasi
63 Persentase 80 % 80 80 80 80 80 80
Rumah Sakit
terakreditasi
64 Persentase 0 % 26,3 52,6 52,6 78,9 100 100
Puskesmas
melaksanakan
sistem
informasi
pelayanan
kesehatan
97
secara
terintegrasi
65 Persentase 95 % 100 100 100 100 100 100
tenaga
Kesehatan
sesuai standar
66 Persentase 95 % 100 100 100 100 100 100
tenaga
kesehatan
memiliki STR
dan SIP/SIK
67 Persentase 37 % 42 63 79 89 100 100
Puskesmas
yang memiliki
jenis tenaga
kesehatan
sesuai standar
68 Persentase 5 % 10 20 30 40 50 50
tenaga
kesehatan
yang
mengikuti
pendidikan
dan pelatihan
69 Persentase 60 % 65 66 67 68 69 69
sarana dan
produk
farmasi dan
makanana
minuman
memenuhi
persyaratan
70 Persentase 90 % 90 92 94 95 95 95
sarana
kefarmasian
yang diawasi
71 Persentase 90 % 90 92 94 95 95 95
sarana
produksi
makanan yang
diawasi
72 Persentase 0 % 63 66 66 66 66 66
makanan
jajanan yang
diawasi
73 Persentase 0 % 12 13 13 14 14
post market
produk
makanan
minuman yang
diawasi
74 Persentase 100 % 100 100 100 100 100 100
Posyandu aktif
98
BAB VIII
PENUTUP
BUPATI KARO,
99