Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah,
perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan
pembangunan nasional yang dilakukan pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan
berdasarkan peran dan kewenangannya, berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masing-
masing daerah sesuai dinamika pembangunan.

Perencanaan pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem
perencanaan pembangunan nasional yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 2005
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan kepada Satuan Kerja Pemerintahan Daerah
(SKPD) untuk menyusun Rencana Strategis (Renstra), dengan koordinasi Badan Perencanaan
Pembangunan daerah.

Dokumen Rencana Strategis (Renstra) berpedoman kepada Rencana Pembangunan


Jangka Menengah Daerah (RPJMD), mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) serta dengan memperhatikan RPJM Nasional.

Berdasarkan hal tersebut maka Dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten
Tapanuli Tengah yang disingkat dengan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah
disusun untuk periode lima tahun, yaitu tahun 2017– 2021. Rencana Strategis merupakan
dokumen yang berisikan hasil pemikiran dan komitmen bersama dari segenap karyawan Dinas
Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah melalui Lokakarya Jajaran Kesehatan yaitu Dinas
Kesehatan, RSUD, dan Puskesmas dengan berbasiskan data yang akurat berupa evaluasi kinerja,
baik aspek kinerja layanan, keuangan, SDM, dan aspek lainnya yang relevan dan dianggap
penting, dengan menggunakan asumsi-asumsi, analisis, serta pendekatan metodologi yang tepat
yang digunakan dalam perumusan penyusunan dokumen. Dari keseluruhan proses tersebut
menghasilkan dokumen rencana strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah yang
memuat ; Visi, Misi, Kajian Lingkungan Internal, Kajian Lingkungan Eksternal, Isu-isu strategis,
Tahap Perencanaan berupa:

1
Penyusunan rencana operasional berisi Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Strategi, Pencapaian
sasaran, berupa Program dan Anggaran (Programming and Budgeting), Tahap pelaksanaan serta
Tahap pengendalian.

Penyusunan dokumen Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah dirumuskan


dengan memperhatikan beberapa pendekatan sebagai berikut :

a) Transparan yaitu membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi
yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan negara dengan tetap
memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara.

b) Responsif yaitu dapat mengantisipasi berbagai potensi, masalah dan perubahan yang
terjadi.

c) Efisien yaitu pencapaian keluaran tertentu dengan masukan terendah atau masukan
terendah dengan keluaran maksimal.

d) Efektif merupakan kemampuan mencapai target dengan sumber daya yang dimiliki, dengan
cara atau proses yang paling optimal.

e) Akuntabel yaitu setiap kegiatan dan hasil akhir dari renstra bisnis harus dapat
dipertanggungjawabkan.

f) Partisipatif melibatkan seluruh bagian/bidang dalam setiap proses tahapan perencanaan.

g) Terukur adalah penetapan target kinerja yang akan dicapai dan cara-cara untuk
mencapainya.

1.2 Landasan Hukum

Dasar hukum penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah mencakup:

1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit
Menular;

2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan


Konsumen;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

2
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan


Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional;

7. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;

8. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah


sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2008;

9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan


Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

10. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional;

11. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana


Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025.

12. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan


Bencana;

13. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

14. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik;

15. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik;

16. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

17. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit ;

18. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial;

19. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1991 tentang Pemeliharaan Kesehatan Pegawai
Negeri Sipil, Penerima Pensiun, Veteran dan Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya;

20. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Atas
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

3
21. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan

22. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran

23. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum;

24. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman dan Penerapan Standar
Pelayanan Minimal;

25. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah;

26. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

27. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana
Pembangunan Nasional;

28. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

29. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Pemerintah Daerah;

30. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

31. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

32. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP);

33. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian;

34. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional;

35. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 Tentang Pemberian Air Susu Ibu Ekslusif:

36. Peraturan Bersama Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Nomor 48 Tahun 2008,
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 27 Tahun 2008, dan Menteri Kesehatan
Nomor 1177 Tahun 2008 Tentang Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu Selama Waktu
Kerja di Tempat Kerja;

4
37. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 237 Tahun 1997 Tentang Pemasaran Pengganti Air
Susu Ibu;

38. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 406 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Jiwa
Komunitas;

39. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2013 Tentang Tata
Cara Penyediaan Fasilitas Khusus Menyusui Dan/Atau Memerah Air Susu Ibu;

40. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 450 Tahun 2004 Tentang Pemberian Air Susu Ibu
Secara Eksklusif Pada Bayi di Indonesia;

41. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 101/2012 tentang Penerima Bantuan Iuran (PBI)
Jaminan Kesehatan;

42. Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Keseh atan (Jamkes);

43. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah Sebagaimana telah diatur beberapa kali, diubah terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

44. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian,
Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

45. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor. 741/MENKES/PER/VII/2008 ;

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2017 – 2021
dimaksudkan sebagai dokumen perencanaan yang berisi arah kebijakan, program, kegiatan, dan
tolok ukur kinerja kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah beserta jajarannya
dalam pencapaian visi dan misi serta tujuan organisasi dan mendukung capaian visi misi Daerah.

1.3.2 Tujuan

Tujuan penyusunan perencanaan strategis ini adalah:

5
1) Memberikan pedoman dalam penyusunan rencana kerja tahunan;

2) Melaksanakan pembagian tugas dan kewenangan yang jelas pada tingkat Kabupaten, dan
tingkat Kecamatan dalam penyelenggaraan program pembangunan kesejahtaraan sosial
secara terencana dan memiliki akuntabilitas;

3) Memberikan pedoman dan alat dalam hal penetapan dan pengendalian kinerja dalam
pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun


20173-2021 ini terdiri dari 7 (tujuh) bagian sesuai dengan Permendagri No 54 tahun 2010, yaitu:

BAB I Pendahuluan mencakup : Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan,
Sistematika Penulisan

BAB II Gambaran Pelayanan SKPD mencakup : Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD,
Sumber Daya SKPD, Kinerja Pelayanan SKPD, Tantangan dan Peluang Pengembangan
Pelayanan SKPD

BAB III Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi mencakup : Telaahan Visi, Misi, dan
Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih,Telaahan Renstra K/L,
Telaahan Ruang Wilayah, Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan SKPD dan Penentuan Isu-isu Strategis

Bab IV Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan mencakup: Visi dan Misi SKPD, Tujuan
dan Sasaran Jangka Menengah SKPD, Strategi dan Kebijakan SKPD

Bab V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan
Indikatif

Bab VI Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

Bab VII Kaidah Pelaksanaan

6
BAB II

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN


TAPANULI TENGAH

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD

2.1 Tugas dan Fungsi

Tugas:

Dinas kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah mempunyai tugas membantu Bupati Kabupaten
Tapanuli Tengah melaksanakan Urusan Pemerintahan di bidang kesehatan yang menjadi
kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada Daerah Kabupaten Tapanuli
Tengah.

Fungsi:

1) Perumusan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian


penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan
Rumah Tangga (PKRT) serta sumber daya kesehatan;
2) Pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian
penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan
rumah tangga (PKRT) serta sumber daya kesehatan;
3) Pelaksanaan evalusasi dan pelaporan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan
kesehatan rumah tangga (PKRT) serta sumber daya kesehatan;
4) Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
5) Pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh Kepala Daerah terkait dengan bidang
kesehatan.

Dinas Kesehatan terdiri dari:

a) Sekretariat;
b) Bidang Kesehatan Masyarakat;
c) Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;
d) Bidang Pelayanan Kesehatan; dan
e) Bidang Sumber Daya Kesehatan.

b. Tugas dan Fungsi Sekretariat

7
Tugas:

Melaksanakan koordinasi, pelaksanaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh


unsur organisasi di lingkungan Dinas Kesehatan Daerah.

Fungsi:

1) Penyiapan perumusan kebijakan operasional tugas administrasi di lingkungan Dinas


Kesehatan Daerah;
2) Koordinasi pelaksanaan tugas dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur
organisasi di lingkungan Dinas Kesehatan Daerah;
3) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas administrasi di lingkungan Dinas
Kesehatan Daerah; dan
4) Pengelolaan aset yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Daerah.

Sekretariat terdiri dari:

a) Subbagian Program, Informasi dan Hubungan Masyarakat

Tugas:

Penyiapan dan koordinasi penyusunan rumusan program dan informasi serta penatalaksanaan
hubungan masyarakat yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Daerah.

b) Subbagian Keuangan dan Pengelolaan Aset

Tugas:

Penyiapan dan koordinasi penyelenggaraan urusan keuangan dan pengelolaan asset yang
menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Daerah.

c) Subbagian Hukum, Kepegawaian, dan Umum

Tugas:

Penyiapan dan koordinasi penatalaksanaan hukum, kepegawaian dan dukungan administrasi


umum yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Daerah.

c. Tugas dan Fungsi Bidang Kesehatan Masyarakat

Tugas:

Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kesehatan keluarga,


gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja dan olah raga.

8
Fungsi:

1) Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang kesehatan keluarga, gizi


masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja dan olah raga;
2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kesehatan keluarga, gizi
masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja dan olah raga;
3) Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang kesehatan keluarga, gizi masyarakat,
promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja
dan olah raga; dan
4) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan keluarga, gizi masyarakat,
promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja
dan olah raga.

Bidang Kesehatan Masyarakat terdiri dari:

a) Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat

Tugas:

Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi,
serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan keluarga dan gizi masyarakat.

b) Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat

Tugas:

Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi,
serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang promosi dan pemberdayaan masyarakat.

c) Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga

Tugas:

Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi,
serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan
olah raga.

d) Tugas dan Fungsi Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Tugas:

Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang surveilans dan


imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian
penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa.

9
Fungsi:

1) Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang surveilans dan imunisasi,


pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit
tidak menular dan kesehatan jiwa;
2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang surveilans dan imunisasi,
pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit
tidak menular dan kesehatan jiwa;
3) Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang surveilans dan imunisasi, pencegahan
dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular
dan kesehatan jiwa; dan
4) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang surveilans dan imunisasi, pencegahan dan
pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan
kesehatan jiwa.

Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit terdiri dari:

a) Seksi Surveilans dan Imunisasi

Tugas:

Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi,
serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang surveilans dan imunisasi.

b) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular

Tugas:

Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi,
serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit
menular.

c) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa

Tugas:

Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi,
serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit tidak
menular dan kesehatan jiwa.

d. Tugas dan Fungsi Bidang Pelayanan Kesehatan

Tugas:

10
Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang pelayanan kesehatan
primer dan pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutunya, serta pelayanan
kesehatan tradisional.

Fungsi:

1) Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang pelayanan kesehatan primer dan


pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutunya, serta pelayanan kesehatan
tradisional;

2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang pelayanan kesehatan primer dan


pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutunya, serta pelayanan kesehatan
tradisional;

3) Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pelayanan kesehatan primer dan
pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutunya, serta pelayanan kesehatan
tradisional; dan

4) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pelayanan kesehatan primer dan pelayanan
kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutunya, serta pelayanan kesehatan tradisional.

Bidang Pelayanan Kesehatan terdiri dari:

a) Seksi Pelayanan Kesehatan Primer

Tugas:

Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi,
pemantauan, evaluasi dan pelaporan serta peningkatan mutu fasyankes di bidang pelayanan
kesehatan primer.

b) Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan

Tugas:

Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi,
pemantauan, evaluasi dan pelaporan serta peningkatan mutu fasyankes di bidang pelayanan
kesehatan rujukan.

c) Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional

Tugas:

Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi,
serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan kesehatan tradisional.
11
e. Tugas dan Fungsi Bidang Sumber Daya Kesehatan

Tugas:

Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kefarmasian, alat


kesehatan dan PKRT serta sumber daya manusia kesehatan.

Fungsi:

1) Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang kefarmasian, alat kesehatan dan


perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) serta sumber daya manusia kesehatan;

2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kefarmasian, alat kesehatan dan


PKRT serta sumber daya manusia kesehatan;

3) Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang kefarmasian, alat kesehatan dan PKRT
serta sumber daya manusia kesehatan; dan

4) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kefarmasian, alat kesehatan dan PKRT serta
sumber daya manusia kesehatan.

Bidang Sumber Daya Kesehatan terdiri dari:

a) Seksi Kefarmasian

Tugas:

Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi,
serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan kefarmasian.

b) Seksi Alat Kesehatan dan PKRT

Tugas:

Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi,
serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang alat kesehatan dan PKRT.

c) Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan

Tugas:

Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi,
serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang sumber daya manusia kesehatan.

12
Selanjutnya untuk menyelenggarakan tugas sebagai unsur pelaksana otonomi daerah di bidang
kesehatan di Provinsi DKI Jakarta yang mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, pembinaan
dan pengembangan urusan kesehatan, Dinas Kesehatan mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Penyusunan dan pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Dinas Kesehatan

2. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urusan kesehatan

3. Penyelenggaraan kesehatan lingkungan, kesehatan masyarakat, kesehatan perseorangan,


rujukan, khusus, tradisional dan keahlian

4. Pembinaan dan pengembangan kesehatan lingkungan, kesehatan masyarakat, kesehatan


perseorangan, rujukan, khusus, tradisional dan keahlian

5. Penanggulangan kegawatdaruratan, bencana dan kejadian luar biasa berkoordinasi


dengan pihak terkait

6. Pencegahan, pemberantasan dan / atau pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak
menular

7. Pembinaan dan pengendalian ketersediaan kefarmasian

8. Pembinaan, pengembangan dan pendayagunaan tenaga fungsional kesehatan dan satuan


pendidikan kesehatan

9. Penyelenggaraan jaminan kesehatan daerah

10. Pelayanan, pembinaan dan pengendalian rekomendasi, standarisasi dan / atau perizinan di
bidang kesehatan

11. Penyelenggaraan surveilans kesehatan

12. Pengembangan peran serta masyarakat dalam upaya peningkatan gizi dan kesehatan
masyarakat

13. Pengelolaan sistem informasi kesehatan

14. Penegakan peraturan perundang – undangan di bidang kesehatan

15. Pemungutan, penatausahaan, penyetoran, pelaporan dan pertanggungjawaban


penerimaan retribusi

16. Penyediaan, penatausahaan, penggunaan, pemeliharaan dan perawatan prasarana dan


sarana kesehatan

17. Pemberian dukungan teknis pada masyarakat dan perangkat daerah

18. Pengelolaan kepegawaian, keuangan, barang dan ketatausahaan Dinas Kesehatan


13
19. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi.

Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Organisasi Perangkat
Daerah Pasal 130 : RSUD dan RSKD mempunyai hubungan koordinasi, kerjasama dan fungsional
dengan Dinas Kesehatan dalam rangka sistem kesehatan daerah, penanggulangan kejadian luar
biasa, teknis pelayanan kesehatan penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah, serta pembinaan dan pengembangan tenaga kesehatan.

Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah

a. Kepala Dinas

b. Sekretariat, terdiri dari :

1. Subbagian Program, Informasi dan Hubungan Masyarakat

2. Subbagian Keuangan dan Pengelolaan Aset

3. Subbagian Hukum, Kepegawaian, dan Umum

c. Bidang Kesehatan Masyarakat, terdiri dari :

1. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat

2. Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat

3. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga

d. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, terdiri dari :

1. Seksi Surveilans dan Imunisasi

2. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular

3. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa

e. Bidang Pelayanan Kesehatan; dan Bidang Sumber Daya Kesehatan, terdiri dari :

1. Seksi Pelayanan Kesehatan Primer

2. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan

3. Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional

f. Bidang Sumber Daya Kesehatan, terdiri dari :

14
1. Seksi Kefarmasian

2. Seksi Alat Kesehatan dan PKRT

3. Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan

15
2.2 Sumber Daya Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah

Kegiatan pelayanan kesehatan dikelola oleh Dinas Kesehatan, RSUD dan Puskesmas dengan
jumlah pegawai sebanyak 5.813 PNS dan 6.815 orang Non PNS Dengan rincian sbb. :

Dinas Kesehatan &


No Kualifikasi RSUD Jumlah
Jajarannya

A. Golongan

1. Golongan IV

2. Golongan III

3. Golongan II

4. Golongan I

B. Eselon

1. Eselon II

2. Eselon III

3. Eselon IV

4. Fungsional

5. Pelaksana
(Staf)

c. Pendidikan

1. S-3

2. S-2

3. S-1

4. Diploma

5. SLTA

16
6. SLTP

7. SD

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah, 2017

Dari 219 jumlah jabatan yang ada, jabatan yang terisi sampai akhir Januari 2017 sebanyak 219
jabatan. Pejabat yang memenuhi persyaratan sesuai dengan kualifikasinya adalah sebagai
berikut.

Kesesuaian
Jumlah Jabatan Yang
No. SKPD
Jabatan Terisi
Pendidikan Diklatpim Pangkat

1 Eselon II

2 Eselon III

3 Eselon IV

Jumlah

17
18
19
20
21
22
23

Anda mungkin juga menyukai