PENDAHULUAN
Mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah,
perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan
pembangunan nasional yang dilakukan pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan
berdasarkan peran dan kewenangannya, berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masing-
masing daerah sesuai dinamika pembangunan.
Perencanaan pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem
perencanaan pembangunan nasional yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 2005
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan kepada Satuan Kerja Pemerintahan Daerah
(SKPD) untuk menyusun Rencana Strategis (Renstra), dengan koordinasi Badan Perencanaan
Pembangunan daerah.
Berdasarkan hal tersebut maka Dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten
Tapanuli Tengah yang disingkat dengan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah
disusun untuk periode lima tahun, yaitu tahun 2017– 2021. Rencana Strategis merupakan
dokumen yang berisikan hasil pemikiran dan komitmen bersama dari segenap karyawan Dinas
Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah melalui Lokakarya Jajaran Kesehatan yaitu Dinas
Kesehatan, RSUD, dan Puskesmas dengan berbasiskan data yang akurat berupa evaluasi kinerja,
baik aspek kinerja layanan, keuangan, SDM, dan aspek lainnya yang relevan dan dianggap
penting, dengan menggunakan asumsi-asumsi, analisis, serta pendekatan metodologi yang tepat
yang digunakan dalam perumusan penyusunan dokumen. Dari keseluruhan proses tersebut
menghasilkan dokumen rencana strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah yang
memuat ; Visi, Misi, Kajian Lingkungan Internal, Kajian Lingkungan Eksternal, Isu-isu strategis,
Tahap Perencanaan berupa:
1
Penyusunan rencana operasional berisi Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Strategi, Pencapaian
sasaran, berupa Program dan Anggaran (Programming and Budgeting), Tahap pelaksanaan serta
Tahap pengendalian.
a) Transparan yaitu membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi
yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan negara dengan tetap
memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara.
b) Responsif yaitu dapat mengantisipasi berbagai potensi, masalah dan perubahan yang
terjadi.
c) Efisien yaitu pencapaian keluaran tertentu dengan masukan terendah atau masukan
terendah dengan keluaran maksimal.
d) Efektif merupakan kemampuan mencapai target dengan sumber daya yang dimiliki, dengan
cara atau proses yang paling optimal.
e) Akuntabel yaitu setiap kegiatan dan hasil akhir dari renstra bisnis harus dapat
dipertanggungjawabkan.
g) Terukur adalah penetapan target kinerja yang akan dicapai dan cara-cara untuk
mencapainya.
Dasar hukum penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah mencakup:
1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit
Menular;
2
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;
7. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;
10. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional;
13. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
14. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik;
15. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik;
16. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
17. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit ;
18. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial;
19. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1991 tentang Pemeliharaan Kesehatan Pegawai
Negeri Sipil, Penerima Pensiun, Veteran dan Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya;
20. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Atas
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
3
21. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan
22. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
23. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum;
24. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman dan Penerapan Standar
Pelayanan Minimal;
25. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah;
26. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
27. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana
Pembangunan Nasional;
28. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
29. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Pemerintah Daerah;
30. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
31. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
32. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP);
34. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional;
35. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 Tentang Pemberian Air Susu Ibu Ekslusif:
36. Peraturan Bersama Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Nomor 48 Tahun 2008,
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 27 Tahun 2008, dan Menteri Kesehatan
Nomor 1177 Tahun 2008 Tentang Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu Selama Waktu
Kerja di Tempat Kerja;
4
37. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 237 Tahun 1997 Tentang Pemasaran Pengganti Air
Susu Ibu;
38. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 406 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Jiwa
Komunitas;
39. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2013 Tentang Tata
Cara Penyediaan Fasilitas Khusus Menyusui Dan/Atau Memerah Air Susu Ibu;
40. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 450 Tahun 2004 Tentang Pemberian Air Susu Ibu
Secara Eksklusif Pada Bayi di Indonesia;
41. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 101/2012 tentang Penerima Bantuan Iuran (PBI)
Jaminan Kesehatan;
42. Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Keseh atan (Jamkes);
43. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah Sebagaimana telah diatur beberapa kali, diubah terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;
44. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian,
Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
1.3.1 Maksud
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2017 – 2021
dimaksudkan sebagai dokumen perencanaan yang berisi arah kebijakan, program, kegiatan, dan
tolok ukur kinerja kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah beserta jajarannya
dalam pencapaian visi dan misi serta tujuan organisasi dan mendukung capaian visi misi Daerah.
1.3.2 Tujuan
5
1) Memberikan pedoman dalam penyusunan rencana kerja tahunan;
2) Melaksanakan pembagian tugas dan kewenangan yang jelas pada tingkat Kabupaten, dan
tingkat Kecamatan dalam penyelenggaraan program pembangunan kesejahtaraan sosial
secara terencana dan memiliki akuntabilitas;
3) Memberikan pedoman dan alat dalam hal penetapan dan pengendalian kinerja dalam
pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah.
BAB I Pendahuluan mencakup : Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan,
Sistematika Penulisan
BAB II Gambaran Pelayanan SKPD mencakup : Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD,
Sumber Daya SKPD, Kinerja Pelayanan SKPD, Tantangan dan Peluang Pengembangan
Pelayanan SKPD
BAB III Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi mencakup : Telaahan Visi, Misi, dan
Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih,Telaahan Renstra K/L,
Telaahan Ruang Wilayah, Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan SKPD dan Penentuan Isu-isu Strategis
Bab IV Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan mencakup: Visi dan Misi SKPD, Tujuan
dan Sasaran Jangka Menengah SKPD, Strategi dan Kebijakan SKPD
Bab V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan
Indikatif
Bab VI Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
6
BAB II
Tugas:
Dinas kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah mempunyai tugas membantu Bupati Kabupaten
Tapanuli Tengah melaksanakan Urusan Pemerintahan di bidang kesehatan yang menjadi
kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada Daerah Kabupaten Tapanuli
Tengah.
Fungsi:
a) Sekretariat;
b) Bidang Kesehatan Masyarakat;
c) Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;
d) Bidang Pelayanan Kesehatan; dan
e) Bidang Sumber Daya Kesehatan.
7
Tugas:
Fungsi:
Tugas:
Penyiapan dan koordinasi penyusunan rumusan program dan informasi serta penatalaksanaan
hubungan masyarakat yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Daerah.
Tugas:
Penyiapan dan koordinasi penyelenggaraan urusan keuangan dan pengelolaan asset yang
menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Daerah.
Tugas:
Tugas:
8
Fungsi:
Tugas:
Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi,
serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan keluarga dan gizi masyarakat.
Tugas:
Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi,
serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang promosi dan pemberdayaan masyarakat.
Tugas:
Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi,
serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan
olah raga.
Tugas:
9
Fungsi:
Tugas:
Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi,
serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang surveilans dan imunisasi.
Tugas:
Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi,
serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit
menular.
c) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa
Tugas:
Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi,
serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit tidak
menular dan kesehatan jiwa.
Tugas:
10
Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang pelayanan kesehatan
primer dan pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutunya, serta pelayanan
kesehatan tradisional.
Fungsi:
3) Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pelayanan kesehatan primer dan
pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutunya, serta pelayanan kesehatan
tradisional; dan
4) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pelayanan kesehatan primer dan pelayanan
kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutunya, serta pelayanan kesehatan tradisional.
Tugas:
Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi,
pemantauan, evaluasi dan pelaporan serta peningkatan mutu fasyankes di bidang pelayanan
kesehatan primer.
Tugas:
Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi,
pemantauan, evaluasi dan pelaporan serta peningkatan mutu fasyankes di bidang pelayanan
kesehatan rujukan.
Tugas:
Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi,
serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan kesehatan tradisional.
11
e. Tugas dan Fungsi Bidang Sumber Daya Kesehatan
Tugas:
Fungsi:
3) Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang kefarmasian, alat kesehatan dan PKRT
serta sumber daya manusia kesehatan; dan
4) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kefarmasian, alat kesehatan dan PKRT serta
sumber daya manusia kesehatan.
a) Seksi Kefarmasian
Tugas:
Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi,
serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan kefarmasian.
Tugas:
Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi,
serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang alat kesehatan dan PKRT.
Tugas:
Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi,
serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang sumber daya manusia kesehatan.
12
Selanjutnya untuk menyelenggarakan tugas sebagai unsur pelaksana otonomi daerah di bidang
kesehatan di Provinsi DKI Jakarta yang mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, pembinaan
dan pengembangan urusan kesehatan, Dinas Kesehatan mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Penyusunan dan pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Dinas Kesehatan
6. Pencegahan, pemberantasan dan / atau pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak
menular
10. Pelayanan, pembinaan dan pengendalian rekomendasi, standarisasi dan / atau perizinan di
bidang kesehatan
12. Pengembangan peran serta masyarakat dalam upaya peningkatan gizi dan kesehatan
masyarakat
Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Organisasi Perangkat
Daerah Pasal 130 : RSUD dan RSKD mempunyai hubungan koordinasi, kerjasama dan fungsional
dengan Dinas Kesehatan dalam rangka sistem kesehatan daerah, penanggulangan kejadian luar
biasa, teknis pelayanan kesehatan penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah, serta pembinaan dan pengembangan tenaga kesehatan.
a. Kepala Dinas
3. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa
e. Bidang Pelayanan Kesehatan; dan Bidang Sumber Daya Kesehatan, terdiri dari :
14
1. Seksi Kefarmasian
15
2.2 Sumber Daya Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah
Kegiatan pelayanan kesehatan dikelola oleh Dinas Kesehatan, RSUD dan Puskesmas dengan
jumlah pegawai sebanyak 5.813 PNS dan 6.815 orang Non PNS Dengan rincian sbb. :
A. Golongan
1. Golongan IV
2. Golongan III
3. Golongan II
4. Golongan I
B. Eselon
1. Eselon II
2. Eselon III
3. Eselon IV
4. Fungsional
5. Pelaksana
(Staf)
c. Pendidikan
1. S-3
2. S-2
3. S-1
4. Diploma
5. SLTA
16
6. SLTP
7. SD
Dari 219 jumlah jabatan yang ada, jabatan yang terisi sampai akhir Januari 2017 sebanyak 219
jabatan. Pejabat yang memenuhi persyaratan sesuai dengan kualifikasinya adalah sebagai
berikut.
Kesesuaian
Jumlah Jabatan Yang
No. SKPD
Jabatan Terisi
Pendidikan Diklatpim Pangkat
1 Eselon II
2 Eselon III
3 Eselon IV
Jumlah
17
18
19
20
21
22
23