Anda di halaman 1dari 2

2.1.3.1.

2 Kesehatan

Produktivitas merupakan komponen yang harus dimiliki masyarakat. Masyarakat harus dapat
meningkatkan produktivitas mereka dan berpartisipasi secara penuh dalam proses memperoleh
penghasilan dan pekerjaan berupah. Hal tersebut hanya dapat dicapai oleh masyarakat itu sendiri
jika masyarakat tersebut memiliki kesehatan yang baik, atau harapan hidup yang tinggi. Kebijakan
pembangunan bidang kesehatan di Tapanuli Tengah difokuskan pada peningkatan perilaku hidup
bersih dan sehat, pencegahan penyakit serta kualitas pelayanan kesehatan dasar, dengan tujuan
untuk meningkatkan harapan hidup dari masyarakat itu sendiri sebagaimana terlihat dalam tabel
berikut.

Tabel 2.28
Capaian Indiaktor Pembangunan di Bidang Kesehatan tahun 2015-2017
Capaian Kab. Tapteng
Indikator
2015 2016 2017 2018
Angka Harapan Hidup 66,47 66,49 66,59 66,82 

Dari Tabel tersebut dapat diketahui bahwa terjadi kenaikan angka harapan hidup dari tahun 2015
s/d 2018 yang mencapai 66,82 tahun.

Kesehatan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia. Begitu pentingnya, sehingga sering dikatakan
bahwa kesehatan bukan segala-galanya, tetapi tanpa kesehatan segalanya tidak bermakna. Dengan
menggunakan indikator "umur harapan hidup", WHO meletakkan derajat kesehatan sebagai tolak
ukur kesehatan.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1948 telah menetapkan Universal Declaration of
Human Rights, yang didalamnya mengatur hak atas kesehatan. Sejalan dengan itu, Konstitusi World
Health Organization (WHO) 1984 telah menegaskan pula bahwa "memperoleh derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya adalah suatu hak asasi bagi setiap orang" (the enjoyment of the highest
attainable standard of health is one of the fundamental rights of every human being) . Istilah yang
digunakan bukan "human rights", tetapi "fundamental rights", yang kalau kita terjemahkan langsung
ke Bahasa Indonesia menjadi "Hak-hak Dasar".

Seiring dengan hal itu pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah selalu berusaha dalam meningkatkan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui penambahan pusat kesehatan masyarakat dan
sejenisnya, yang dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 2.29
Banyaknya Pusat Kesehatan Masyarakat dan sejenisnya
di Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2016-2018
No Tahun Puskesmas PUSTU Klinik Poskesdes Posyandu
1 2016 23 90 11 45 385
2 2017 23 90 12 45 382
3 2018 23 90 14 45 382
4 2019 25 90 14 36 383
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Tapanuli Tengah

Selain penyediaan sarana prasarana kesehatan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah juga
berupaya dalam penyediaan tenaga kesehatan.

Tabel 2.30
Jumlah Perawat, Bidan, Dokter Umum, Dokter Gigi, Dokter Spesialis di Kabupaten Tapanuli Tengah
Tahun 2016-2019
No Tahun Perawat Bidan Dokter Umum Dokter Gigi Dokter
PNS/ PTT PNS/ PTT Spesialis
1 2016 259 439 21 10 -
2 2017 227 416 34 11 -
3 2018 384 755 38 12 -
4 2019 431 772 50 18 -
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Tapanuli Tengah

Permasalahan Pembangunan Daerah tahun 2019


Kesehatan :
1. Perilaku masyarakat dalam melakukan PHBS belum optimal
2. Meningkatnya kejadian Penyakit Tidak Menular
3. Screening ibu hamil untuk Triple eliminasi penyakit HIV, Hepatitis, Sifilis belum optimal
4. Meningkatnya masalah kesehatan akibat pencemaran lingkungan dan perubahan iklim
5. Kurangnya pemerataan Sumber Daya Manusia kesehatan
6. Sistem Informasi kesehatan belum optimal
7. Masih terbatasnya dokter ahli/ dokter spesialis

Anda mungkin juga menyukai