Anda di halaman 1dari 52

ORGANISASI

PERANGKAT DAERAH
BIDANG KESEHATAN
Disampaikan:
DALAMPERTEMUAN
SEMILOKAPEMBAHASANTUGASDANFUNGSI
DINASKESEHATAN
SEMARANG,26FEBRUARI2016

PERBEDAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH


MENURUT UU 23/2014 DAN PP 41/2007
DIMENSI

PP41/2007
Setda dan SetDPRD
Inspektorat
Bapeda
Dinas
Lemtekda :Badan,Kantordan
RS
6. Kecamatan utk kab/kota
7. Kelurahan utk kab/kota

1.
2.
3.
4.
5.

Perumpunan

Perumpunan Dinas,
Badan dan kantor

Tidak ada perumpunan

Tipologi

Tidak ada

Ada tipologi dinas dan badan

Lembaga lainyg
diperintahkan
perUU.

Dapat dibentuk menjadi


perangkat daerah

Digabung menjadi bagian


perangkat daerah yangada

Nomenklatur

1.
2.
3.
4.
5.

UU23/2014
Setda dan SetDPRD
Inspektorat
Dinas
Badan
Kecamatan utk Kab/Kota

Lemtekda tdk ada lagi mis


RSmenjadi UPTD

PENGORGANISASIAN PERANGKAT DAERAH


(Muatan revisi PP 41/2007 tentang Perangkat Daerah,
RPP tersebut telah selesai Harmonisasi)

PRINSIP :
1. Setiap Urusan Pemerintahan dilaksanakan oleh 1 (satu)
DINAS.
2. Setiap Fungsi Penunjang dilaksanakan oleh 1 (satu) BADAN.
3. DINAS dan BADAN dikategorikan kedalam TIPE A, B DAN C.
4. Tidak dikenal lagi Perumpunan Dinas dan Badan, maka setiap
urusan yang beban tugasnya tidak masuk pada kategori
terendah
(C),
akan
digabungkan
ke
urusan
yang
karakteristiknya sama.
5. Penetapan Tipe A, B, dan C berdasarkan hasil skoring

PENGECUALIAN :
Mengingat KESEHATAN merupakan URUSAN WAJIB yang melaksanakan
PELAYANAN DASAR maka Organisasi DINAS KESEHATAN, MINIMAL pada
Kategori TIPE C.

N O M E N K L AT U R DA N K O M P E T E N S I P E R A N G K AT DA E R A H

1. Nomenklatur Unit Kerja pada PERANGKAT DAERAH ditetapkan dengan


MEMPERHATIKAN Pedoman yang ditetapkan oleh KEMENTERIAN /Lembaga
yang membidangi URUSAN PEMERINTAHAN TERSEBUT ( PASAL 211 UU No 23
Tahun 2014).
2. STANDAR KOMPETENSI TEKNIS Kepala dan Kepala Unit Kerja pada Perangkat
daerah DITETAPKAN OLEH KEMENTERIAN /Lembaga yang membidangi
URUSAN PEMERINTAHAN TERSEBUT
3. Semua KEPALA perangkat daerah HANYA dapat diisi oleh PNS.
4. Kepala Perangkat Daerah PROVINSI diisi dari PNS yang memenuhi syarat di
SELURUH INDONESIA.
5. Kepala Perangkat Daerah Kabupaten/Kota diisi oleh PNS yang memenuhi
syarat DALAM SATU PROVINSI.

PETA JABATAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI

Sekretariat :
3 Sub bag

Sekretariat :
2 Sub bag

4 Bidang, masing
masing 3 seksi

3 Bidang , masing masing 3 seksi

Ketrampilan
Keahlian
Sesuai kebutuhan

Ketrampilan
Keahlian
Sesuai kebutuhan

Sub bag TU
2 Bidang, masing
masing 3 Seksi

Ketrampilan
Keahlian
Sesuai kebutuhan
5

PETA JABATAN PERANGKAT DAERAH


KABUPATEN/KOTA

Sekretariat :
3 Sub bag

Sekretariat :
2 sub bag

Sub bag TU

4 Bidang, masing
masing 3 seksi

3 Bidang , masing masing 3 seksi

2 Bidang, masing
masing 3 Seksi

Ketrampilan
Keahlian
Sesuai kebutuhan

Ketrampilan
Keahlian
Sesuai kebutuhan

Ketrampilan
Keahlian
Sesuai kebutuhan
6

INDIKATORPENENTUANBESARAN
ORGANISASIPERANGKATDAERAH
1. FAKTORUMUM
Jumlah Penduduk
LuasWilayah
Jumlah APBD
2.FAKTORTEKNISBIDANGKESEHATAN
Jumlah Penduduk
Kepadatan Penduduk
3.FAKTORPENGALI
Jawa dan Bali:1
Sumatera,Kalimantan,Sulawesi:1,1
NusaTenggaradan Maluku:1,2
Papua:1,4
DaerahBercirikan Kepulauan :1,4
DaerahPerbatasan Negara:1,4

SKOREPENETUANTIPOLOGI

TIPOLOGIPROVINSI

TIPOLOGIKAB/KOTA

1. SKORE1600TIPEC

1. SKORE1600TIPEC

2. SKORE601800TIPEB

2. SKORE601800TIPEB

3. SCORE8012000TIPEA

3. SCORE8012000TIPEA

Analisis situasi Dinkes :


1. Adanya indikasi miss-match antara struktur organisasi
Kementerian Kesehatan dengan Daerah (Provinsi dan
Kabupaten/Kota)
2. Adanya indikasi miss-match antara struktur organisasi
Dinas Kesehatan Provinsi dengan Kabupaten/Kota
3. Dijumpai adanya perbedaan struktur dan nomenklatur
antar
Dinas
Kesehatan
pada
Provinsi
dan
Kabupaten/Kota
4. Terdapat ketidakjelasan hubungan kerja :
antar Dinas Kesehatan Provinsi dengan Dinas
Kabupaten/Kota
antara UPTD (termasuk RS) dengan Dinas Kesehatan
antara Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota
dengan Pusat
5. Terdapat Pemangku jabatan kepala Dinas Kesehatan
yang tidak sesuai kompetensi nya

Beberapa Isu Strategis


1. Perubahan perundangan pemerintahan daerah
perubahan pokok terdapat pada
KLASIFIKASI DINAS (Tipologi),
fokus terpenting :
a. besaran struktur
b. pelaksanaan hubungan koordinasi
dan fungsional antar dinas Prov
dengan Kab/Kota (contoh Kab/
Kota Tipe A sementara Prov Tipe B)
c. tata hubungan Dinas Kesehatan
dengan UPT
d. besaran sruktur dalam pencapaian SPM

Isu Strategis (lanjutan)


2. Keseragaman struktur dan nomenklatur antar dinas
kesehatan prov maupun K/K pada Dinas dengan
tipologi yang sama
3. Kejelasan hubungan kerja antara dinkes prov dengan
UPTD

RPPPARAGRAF4
DINASDAERAHPROVINSI
Pasal 13
1. Dinas Daerah Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf d
merupakan unsur pelaksana Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Daerah.
2. Dinas Daerah Provinsi dipimpin oleh kepala Dinas Daerah Provinsi yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada gubernur melalui
sekretaris Daerah provinsi.
3. Dinas Daerah Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai
tugas membantu gubernur melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah
provinsi.
4. Dinas Daerah Provinsi dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. pelaksanaan administrasi Dinas Daerah Provinsi sesuai dengan lingkup
tugasnya; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh gubernur terkait dengan tugas
dan fungsinya.

RPPPARAGRAF4
DINASDAERAHPROVINSI
Pasal 19 ayat (1):
Pada Dinas Daerah Provinsi dapat dibentuk UPT Dinas
Daerah Provinsi untuk melaksanakan kegiatan teknis
operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu.
Penjelasan
Yang dimaksud dengan kegiatan teknis operasional adalah
kegiatan teknis yang secara langsung berhubungan dengan
pelayanan masyarakat.
Yang dimaksud dengan kegiatan teknis penunjang tertentu
adalah kegiatan untuk mendukung pelaksanaan tugas
organisasi induknya.

RPPPARAGRAF4
DINASDAERAHPROVINSI
Pasal 21
1. Selain UPT Dinas Daerah Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20,
terdapat UPT Dinas Daerah Provinsi di bidang kesehatan berupa rumah sakit
Daerah provinsi sebagai unit organisasi bersifat fungsional dan unit layanan
yang bekerja secara profesional.
Penjelasan
Yang dimaksud dengan unit organisasi bersifat fungsional adalah unit
organisasi yang dipimpin oleh pejabat fungsional.
2. Rumah sakit Daerah provinsi dipimpin oleh direktur rumah sakit Daerah
provinsi.
3. Rumah sakit Daerah provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bersifat otonom dalam penyelenggaraan tata kelola rumah sakit dan tata
kelola klinis serta menerapkan pola pengelolaan keuangan badan
layanan umum Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
4. Dalam hal rumah sakit Daerah provinsi belum menerapkan pengelolaan
keuangan badan layanan umum Daerah, pengelolaan keuangan rumah sakit
Daerah provinsi tetap bersifat otonom dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
pertanggungjawaban keuangan.

RPPPARAGRAF4
DINASDAERAHPROVINSI
5. Rumah sakit Daerah provinsi dalam penyelenggaraan tata kelola rumah
sakit dan tata kelola klinis sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dibina
dan bertanggung jawab kepada dinas yang menyelenggarakan Urusan
Pemerintahan di bidang kesehatan.
6. Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
dilaksanakan melalui penyampaian laporan kinerja rumah sakit kepada
kepala dinas yang menyelenggarakan Urusan Pemerintahan di bidang
kesehatan.
7. Pembinaan tata kelola rumah sakit dan tata kelola klinis serta
pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dan ayat (6)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
di bidang kesehatan.
8. Ketentuan lebih lanjut mengenai organisasi dan tata hubungan kerja
rumah sakit Daerah provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) serta
pengelolaan keuangan rumah sakit Daerahprovinsi yang belum
menerapkan pola pengelolaan keuangan badan layanan umun Daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diaturdengan Peraturan Presiden.

HUBUNGANANTARAPERANGKATDAERAHPROVINSIDAN
PERANGKATDAERAHKABUPATEN/KOTA(UU23/2014)

Pasal 210
Hubungan kerja Perangkat Daerah provinsi dengan
Perangkat Daerah kabupaten/kota sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 209 ayat (1) dan ayat (2)
bersifat koordinatif dan fungsional.
PENJELASAN : Pasal 210
Yang dimaksud dengan bersifat koordinatif dan
fungsional adalah hubungan kerja dalam rangka
sinkronisasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Perangkat Daerah provinsi dan Perangkat Daerah
kabupaten/kota
dalam
melaksanakan
Urusan
Pemerintahan yang sama.

BABXIRPP
HUBUNGANANTARAPERANGKATDAERAHPROVINSIDAN
PERANGKATDAERAHKABUPATEN/KOTA

Pasal 115

(1) Perangkat Daerah provinsi melaksanakan


Urusan
Pemerintahan
yang
diserahkan
kepada Daerah provinsi dan melaksanakan
tugas pembantuan yang diberikan kepada
Daerah provinsi.
(2) Perangkat
Daerah
kabupaten/kota
melaksanakan Urusan Pemerintahan yang
diserahkan kepada Daerah kabupaten/kota
dan melaksanakan tugas pembantuan yang
diberikan kepada Daerah kabupaten/kota.

BABXIRPP
HUBUNGANANTARAPERANGKATDAERAHPROVINSI
DANPERANGKATDAERAHKABUPATEN/KOTA(lanjutan)

(3) Dalam melaksanakan Urusan Pemerintahan dan


tugas pembantuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2), hubungan Perangkat
Daerah
provinsi
dan
Perangkat
Daerah
kabupaten/kota bersifat koordinatif dan fungsional
untuk mensinkronkan pelaksanaan tugas dan
fungsi masing-masing Perangkat Daerah.
(4) Sinkronisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
meliputi :
sinkronisasi data;
sinkronisasi sasaran dan program; dan
sinkronisasi waktu dan tempat kegiatan.

USULANORGANISASI
DINASKESEHATAN

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN

MENTERI
KESEHATAN

SETJEN
1.
2.

ITJEN:
1. Set Itjen 4.Inspkt III
2. Inspkt I 5.Inspkt IV
3. Inspkt II 6. Inspkt Inves

DITJEN KESMAS
1. Set Ditjen
2. Dit Kesga
3. Dit Kesling
4. Dit Gizi Masy
5. Dit Promkes
6. Dit Kesjor

DITJEN YANKES
1.Set Ditjen
2.Dit Yankes Prim
3.Dit Yankes Ruj
4.Dit Yankestrad
5.Dit Fasyankes
6.Dit Mutu-Akrd

1.
2.

DITJEN FARALKES
1. Set Ditjen
2. Dit Oblik dan
Perbekkes
3. Dit. Yanfar
4. Dit Prodis Far
5. Dit. Penilaian
Alke-PKRT
6.Dit. Pengawasan
Alkes--PKRT

3.
4.

Roren
5.RoKLN
Rokeu BMN6.RoKom
Yanmas
Ropeg
7.RoHukor
Roum

DITJEN P2P
1.
2.
3.
4.

Set Ditjen
Dit. SKK
Dit P2ML
Dit P2 Tular
Vektor & Zoo
5. Dit PTM
6. Dit Keswa-

Napza

PUSAT:
Datadan Informasi 3.P2JK5.Kes Haji
Analisis Det.Kes.4.Krisis Kesehatan

BALITBANGKES
1.Set Badan
2.Puslitbang
Biomedis
3. Puslitbang SDM
4. Puslitbang UKM
5. Puslitbang
Humaniora &
manajemen

BPPSDMK:
1.Set badan
2.PusRenGun
SDM K
3. Pusdik SDMK
4. Puslat SDMK
5. Pusat
Peningkatan
Mutu SDMK

Rancangan
STRUKTUR ORGANISASI

Dinas
Kesehatan

DINKES PROV
TIPE A
Sekretariat

SubBagian
Programdan
Informasi

Bidang Kesehatan
Masyarakat

Seksi Kesehatan
Keluarga dan Gizi
Seksi
Promosi dan
Pemberdayaan
Masyarakat
Seksi
Kesehatan Lingkungan,
Kesehatan Kerja dan OR

SubBagian
Keuangan dan
BMN

SubBagian
Hukum,Kepegawaian,
dan Umum

Bidang Pencegahan dan


Pengendalian Penyakit

Bidang
Pelayanan Kesehatan

Seksi
Surveilans dan Imunisasi

Seksi
Pelayanan Kesehatan
Primerdan Tradisional

Seksi
Kefarmasian

Seksi
Pelayanan Kesehatan
Rujukan

Seksi
Alat Kesehatan

Seksi
Fasyankes
dan Peningkatan Mutu

Seksi
SDMKesehatan

Seksi
Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
Menular
Seksi Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
Tidak Menular dan
Keswa

UPTD

JABFUNG

Bidang
Sumber Daya Kesehatan

Rancangan
STRUKTUR ORGANISASI

Dinas
Kesehatan

DINKES KAB/KOTA
TIPE A
Sekretariat

SubBagian
Programdan
Informasi

Bidang Kesehatan
Masyarakat

Seksi Kesehatan
Keluarga dan Gizi
Seksi
Promosi dan
Pemberdayaan
Masyarakat
Seksi
Kesehatan Lingkungan,
Kesehatan Kerja dan OR

SubBagian
Keuangan dan
BMN

SubBagian
Hukum,Kepegawaian,
dan Umum

Bidang Pencegahan dan


Pengendalian Penyakit

Bidang
Pelayanan Kesehatan

Seksi
Surveilans dan Imunisasi

Seksi
Pelayanan Kesehatan
Primerdan Tradisional

Seksi
Kefarmasian

Seksi
Pelayanan Kesehatan
Rujukan

Seksi
Alat Kesehatan

Seksi
Fasyankes
dan Peningkatan Mutu

Seksi
SDMKesehatan

Seksi
Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
Menular
Seksi Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
Tidak Menular dan
Keswa

UPTD

JABFUNG

Bidang
Sumber Daya Kesehatan

Rancangan
STRUKTUR ORGANISASI

Dinas Kesehatan

DINKES PROV
TIPE B
Sekretariat

SubBagian
Programdan
Informasi

SubBagian
Keuangan,Kepegawaian
dan Umum

Bidang Kesehatan
Masyarakat dan
Pelayanan Kesehatn

Bidang
Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit

Bidang
Sumber Daya
Kesehatan

Seksi Kesehatan
Keluarga dan Gizi

Seksi
Surveilans dan
Imunisasi

Seksi
Kefarmasian

Seksi
Pencegahan dan
Pengendalian
Penyakit Menular

Seksi
Alkes

Seksi
Kesehatan
Lingkungan,
KesehatanKerjadan
OLahRaga

Seksi
Pelayanan kesehatan

Seksi
Pengendalian
Penyakit Tidak
Menular dan Keswa
JABFUNG

Seksi
SDMKesehatan
UPTD

Rancangan
STRUKTUR ORGANISASI

Dinas Kesehatan

DINKES KAB/KOTA
TIPE B
Sekretariat

SubBagian
Programdan
Informasi

SubBagian
Keuangan,Kepegawaian
dan Umum

Bidang Kesehatan
Masyarakat dan
Pelayanan Kesehatn

Bidang
Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit

Bidang
Sumber Daya
Kesehatan

Seksi Kesehatan
Keluarga dan Gizi

Seksi
Surveilans dan
Imunisasi

Seksi
Kefarmasian

Seksi
Pencegahan dan
Pengendalian
Penyakit Menular

Seksi
Alkes

Seksi
Kesehatan
Lingkungan,
KesehatanKerjadan
OLahRaga

Seksi
Pelayanan kesehatan

Seksi
Pengendalian
Penyakit Tidak
Menular dan Keswa
JABFUNG

Seksi
SDMKesehatan
UPTD

Alternatif I

Rancangan
STRUKTUR ORGANISASI
Dinas Kesehatan

DINKES PROV
TIPE C

SubBagTataUsaha

Bidang
Upaya Kesehatan

Bidang
Sumber Daya
Kesehatn

Seksi
Kesehatan Keluarga , Gizi dan
Promosi Kesehatan

Seksi
Kefarmasian

Seksi
Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit dan
Kesehatan Lingkungan

Seksi
Alat Kesehatan

Seksi
Pelayanan Kesehatan

UPTD
JABFUNG

Seksi
SDMKesehatan

Alternatif
II

Rancangan
STRUKTUR ORGANISASI
Dinas Kesehatan

DINKES PROV
TIPE C

SubBagTataUsaha

Bidang
Kesehatan Masyarakat,Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit

Bidang
Pelayanan dan Sumber
Daya Kesehatn

Seksi
Kesehatan Keluarga
dan Gizi

Seksi
Pelayanan Kesehatan Primer

Seksi
Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit dan
Kesehatan Lingkungan
Seksi
Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat

Seksi
Pelayanan Kesehatan Rujukan

UPTD

JABFUNG

Seksi
Sumber Daya Kesehatan

Alternatif I

Rancangan
STRUKTUR ORGANISASI
Dinas Kesehatan

DINKES KAB/KOTA
TIPE C

SubBagTataUsaha

Bidang
Upaya Kesehatan

Bidang
Sumber Daya
Kesehatn

Seksi
Kesehatan Keluarga , Gizi dan
Promosi Kesehatan

Seksi
Kefarmasian

Seksi
Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit dan
Kesehatan Lingkungan

Seksi
Alat Kesehatan

Seksi
Pelayanan Kesehatan

UPTD
JABFUNG

Seksi
SDMKesehatan

Alternatif
II

Rancangan
STRUKTUR ORGANISASI
Dinas Kesehatan

DINKES KAB/KOTA
TIPE C

SubBagTataUsaha

Bidang
Pelayanan dan Sumber
Daya Kesehatn

Bidang
Kesehatan Masyarakat,
Pengendalian dan Pencegahan
Penyakit
Seksi
Kesehatan Keluarga
dan Gizi

Seksi
Pelayanan Kesehatan Primer

Seksi
Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit dan
Kesehatan Lingkungan

Seksi
Pelayanan Kesehatan Rujukan

Seksi
Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat

UPTD

JABFUNG

Seksi
Sumber Daya Kesehatan

TERIMA
KASIH

1.

UndangUndang Nomor 40Tahun 2004tentang SJSN

2.

UndangUndang Nomor 7Tahun 2007tentang Rencana PembangunanJangka Panjang Nasional

3.

UndangUndang Nomor 36Tahun 2009tentang Kesehatan

4. UndangUndang Nomor 24Tahun 2011tentang BPJS


5.

UndangUndang Nomor 5Tahun 2014tentang ASN

6.

UndangUndang Nomor 23Tahun 2014tentang Pemerintahan Daerah

7.

Peraturan Presiden Nomor 72tahun 2012tentang SKN

8.

Perpres Nomor 2Tahun 2015tentang RPJMN20152019

9.

Peraturan Presiden Nom0r7Tahun 2015tentang Organisasi Kementerian Negara

10. Peraturan Presiden Nomor 35tahun 2015tentang Kemenkes


11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64Tahun 2015
12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015Tentang Renstra Kemenkes 20152019
13. RPPtentang Perangkat Daerah

1. KoordinasidenganKementerianDalamNegeri(penentuantipologiDinasProvinsimaupun
Kabupaten/Kota
2. UjicobatipologiDinaskeProvinsidanKabupaten/Kotaterpilih
3. BerkontribusiterhadappenyusunanrancanganPeraturanPemerintahtentangPerangkatDaerah
4. MelakukankajianterhadaptugasdanfungsiDinasKesehatanProvinsidanKabupaten/Kotayang
kemudianmenghasilkandraftawal
5. MelakukanrapatkoordinasidenganProvinsi,Kabupaten/KotaterpilihdanAdinkestentang
rancanganstrukturorganisasidannomenklaturDinasKesehatan
6. PenyusunanrancanganstrukturorganisasidannomenklaturolehTimdengankonsultasidengan
UnitUtama.
7. Penyajiandanpembahasanrancanganstrukturorganisasidannomenklaturdalamprarakerkesnas
8. PenyempurnaanrancanganuntukdisajikandandibahasdalamRakorpim
9. UjicobarancanganstrukturorganisasidannomenklaturdiProvinsidanKabupaten/Kotaterpilih
10.PenyempurnaandanpenetapanstrukturorganisasiDinasKesehatanProvinsidanKabupaten/Kota
olehMenteriKesehatan.

TATA HUBUNGAN KERJA


PUSAT, PROVINSI,KAB/KOTA, KECAMATAN
Presiden

Gubernur

Bupati/
Walikota

Kementerian
Kesehatan
BPJS
Pusat
Sekretaris Jendral

Dinas Kes
Provinsi
BPJS
Prov
Sekretaris

Dinas Kes
Kab/Kota
Sekretaris

Camat
BPJS
Kab/Kota

Ditjen YANKES
Puskesmas
Ditjen Kesmas
Bidang.
Ditjen Binfar
Dirjen P2P
Badan Litbang
Badan PPSDM

Bidang
Bidang..

Bidang..

Bidang..

Bidang

Bidang..

Bidang ..

RPPPARAGRAF4
DINASDAERAHKABUPATEN/KOTA
Pasal 35
1. Dinas Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2)
huruf d merupakan unsur pelaksana Urusan Pemerintahan Daerah.
2. Dinas Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin
oleh kepala dinas Daerah Kabupaten/Kota yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada bupati/wali kota melalui sekretaris Daerah
Kabupaten/Kota.
3. Dinas Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mempunyai tugas membantu bupati/walikota melaksanakan Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan yang
diberikan kepada kabupaten/kota.
4. Dinas Daerah Kabupaten/Kota dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati/walikota terkait dengan
tugas dan fungsinya.

RPPPARAGRAF4
DINASDAERAHKABUPATEN/KOTA
Pasal 41
Pada dinas Daerah Kabupaten/Kota dapat dibentuk UPT dinas Daerah
Kabupaten/Kota untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau
kegiatan teknis penunjang tertentu.
Pasal 43
Selain UPT dinas Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41,
terdapat UPT dinas Daerah Kabupaten/Kota di bidang kesehatan berupa rumah
sakit Daerah Kabupaten/Kota dan Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai unit
organisasi bersifat fungsional.

RPPPARAGRAF4
DINASDAERAHKABUPATEN/KOTA
Pasal 44
1. Rumah sakit Daerahkabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 43 dipimpin olehdirektur rumah sakit Daerah Kabupaten/Kota.
2. Rumah sakit Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) bersifat otonom dalam penyelenggaraan tata kelola rumah sakit dan
tata kelola klinis serta menerapkan pola pengelolaan keuangan badan
layanan umum Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
3. Dalam hal rumah sakit Daerah Kabupaten/Kota belum menerapkan
pengelolaan keuangan badan layanan umumDaerah, pengelolaan
keuangan rumah sakit Daerah Kabupaten/Kota tetap bersifat otonom
dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban keuangan.
4. Rumah sakit Daerah Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan tata
kelola rumah sakit dan tata kelola klinis sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dibina dan bertanggung jawab kepada dinas yang
menyelenggarakan Urusan Pemerintahan di bidang kesehatan.

RPPPARAGRAF4
DINASDAERAHKABUPATEN/KOTA
5. Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
dilaksanakan melalui penyampaian laporan kinerja rumah sakit kepada
kepala dinas yang menyelenggarakan Urusan Pemerintahan di bidang
kesehatan.
6. Pembinaan tata kelola rumah sakit dan tata kelola klinis serta
pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
di bidang kesehatan.
7. Ketentuan lebih lanjut mengenai organisasi dan tata hubungan kerja
rumah sakit Daerahkabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam
Pasal
43
serta
pengelolaan
keuangan
rumah
sakit
Daerahkabupaten/kota yang belum menerapkan pola pengelolaan
keuangan badan layanan umun Daerah sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) diaturdalam Peraturan Presiden.

RPPPARAGRAF4
DINASDAERAHKABUPATEN/KOTA
Pasal 45
1. Pusat Kesehatan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43,
dipimpin oleh kepala Pusat Kesehatan Masyarakat.
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai organisasi dan tata hubungan kerja
Pusat Kesehatan Masyarakat diatur dengan peraturan menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan setelah
mendapat pertimbangan tertulis dari Menteri dan menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang aparatur negara.

PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN


(Lampiran UU 23 Tahun 2014)
SUBURUSAN
Upaya
Kesehatan

PUSAT

DAERAHPROVINSI

DAERAHKAB/KOTA

Pengelolaan upaya kesehatan


Pengelolaan UKPrujukan
perorangan (UKP)rujukan
tingkat Daerahprovinsi/lintas
nasional/lintas daerah provinsi. DaerahKabupaten/Kota.

Pengelolaan UKPDaerah
Kabupaten/Kotadan
rujukan tingkat Daerah
Kabupaten/Kota

Pengelolaan upaya kesehatan


masyarakat (UKM)nasional
dan rujukan nasional/lintas
Daerahprovinsi.

Pengelolaan UKMDaerah
provinsi dan rujukan tingkat
Daerahprovinsi/lintas
DaerahKabupaten/Kota.

Pengelolaan UKMDaerah
Kabupaten/Kotadan rujukan
tingkat Daerah
Kabupaten/Kota.

Penyelenggaraan registrasi,
akreditasi,danstandardisasi
fasilitas pelayanan kesehatan
publik danswasta.

Penerbitan izin rumah sakit


kelas Bdan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat Daerah
provinsi.

Penerbitan izin rumah


sakit kelas Cdan Ddan
fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat Daerah
Kabupaten/Kota.

Penerbitan izin rumah sakit


kelas Adan fasilitas pelayanan
kesehatan penanaman modal
asing (PMA)serta fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat
nasional.

PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN


(Lampiran UU 23 Tahun 2014)
SUBURUSAN
SumberDaya
Manusia
(SDM)
Kesehatan

PUSAT
1.

2.

3.

4.
5.

Penetapan standardisasi dan


registrasi tenaga kesehatan
Indonesia,tenaga kesehatan warga
negara asing (TKWNA),serta
penerbitan rekomendasi
pengesahan rencana penggunaan
tenaga kerja asing (RPTKA)dan
izin mempekerjakan tenaga asing
(IMTA).
Penetapan penempatan dokter
spesialis dan dokter gigi spesialis
bagi Daerahyangtidak mampu
dan tidak diminati.
Penetapan standar kompetensi
teknis dan sertifikasi pelaksana
Urusan Pemerintahan bidang
kesehatan.
Penetapan standar pengembangan
kapasitas SDMkesehatan.
Perencanaan dan pengembangan
SDMkesehatan untuk UKMdan
UKPNasional.

DAERAH
PROVINSI

Perencanaan dan
pengembangan
SDMkesehatan
untuk UKMdan
UKPDaerah
provinsi.

DAERAHKAB/KOTA

1.

2.

Penerbitan izin
praktik dan izin
kerja tenaga
kesehatan.
Perencanaan dan
pengembangan SDM
kesehatan untuk
UKMdan UKP
Daerah
Kabupaten/Kota.

PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN


(Lampiran UU 23 Tahun 2014)
SUB URUSAN
Sediaan
Farmasi,Alat
Kesehatan,dan
Makanan
Minuman

PUSAT
1.

2.

3.

4.

5.

Penyediaan obat,vaksin,alat
kesehatan,dan suplemen
kesehatan programnasional.
Pengawasan ketersediaan
pemerataan,dan keterjangkauan
obat dan alat kesehatan.
Pembinaan dan pengawasan
industri,sarana produksi dan
sarana distribusi sediaan farmasi,
obat tradisional,alat kesehatan
dan perbekalan kesehatan rumah
tangga (PKRT),bahan obat,bahan
baku alam yangterkait dengan
kesehatan.
Pengawasan premarketobat,
obat tradisional,kosmetika,alat
kesehatan,PKRT,dan makanan
minuman.
Pengawasanpostmarketobat,
obattradisional,kosmetika,alat
kesehatan,PKRT,danmakanan
minuman.

DAERAH
PROVINSI
1.

2.

Penerbitan
pengakuan
pedagang
besar farmasi
(PBF)cabang
dan cabang
penyalur
alat kesehatan
(PAK)
Penerbitan
izin usaha
kecil obat
tradisional
(UKOT).

DAERAHKAB/KOTA
1.

2.

3.

4.

Penerbitan izin
apotek,toko obat,
toko
alat
kesehatan dan
optikal.
Penerbitan izin usaha
mikro obat
tradisional(UMOT).
Penerbitan sertifikat
produksi alat
kesehatan kelas 1
(satu)tertentu dan
PKRTkelas 1(satu)
tertentu perusahaan
rumah tangga.
Penerbitanizin
produksimakanan
danminumanpada
industrirumah
tangga

PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN


(Lampiran UU 23 Tahun 2014)
SUB
URUSAN
Pember
dayaan
Masyarakat
Bidang
Kesehatan

PUSAT
Pemberdayaan
masyarakat
bidang kesehatan melalui
tokoh nasional
internasional,dan kelompok
masyarakat,organisasi
swadaya masyarakat serta
dunia usaha tingkat nasional
dan internasional.

DAERAH
PROVINSI

DAERAH
KAB/KOTA

Pemberdayaan
masyarakat
bidang
kesehatan
melalui tokoh
provinsi,
kelompok
masyarakat,
organisasi
swadaya
masyarakat
dan dunia
usaha tingkat
provinsi.

Pemberdayaan
masyarakat bidang
kesehatan melalui
tokoh
kabupaten/kota,
kelompok
masyarakat,
organisasi
swadaya masyarakat
dan dunia usaha
tingkat
kabupaten/kota.

FUNGSIDASAR

KRITERIA
FUNGSIDASAR
1. merupakan ugas/terkecil/layanan/produk
dari suatu kewenangan
2. Secara teknis melihat NSPK masing-masing
urusan

Fungsi Dasar Urusan Pemerintah Daerah Bidang Kesehatan


Lingkup Kab/Kota
No

Sub
Urusan

Kewenangan

Fungsi Dasar/Jenis Layanan/Produk

Upaya
1.1Pengelolaan
Pelayanan rujukan sesuai
Kesehatan
UKPDaerah
standar di Kabupaten/Kota
kabupaten/kota
Pelayanan pengobatan
dan rujukan
kesehatan perorangan
tingkat Daerah
kab/kota
Pelayanan Kefarmasian di
fasilitas kesehatan daerah
kabupaten/kota dan rujukan
tingkat daerah kabupaten/kota
Pelayanan pengelolaan
perbekalan kesehatan bagi
UKPdaerah Kabupaten/Kota
dan rujukan tingkat daerah
kabupaten/kota

Fungsi Dasar Urusan pemerintah Daerah Bidkes Lingkup Kab/Kota

No Sub
Urusan
1

Kewenangan

Upaya
1.2Pengelolaan
Kesehatan
UKMDaerah
kabupaten/kota
dan rujukan
tingkat Daerah
kabupaten/kota

Fungsi Dasar/Jenis
Layanan/Produk
Upaya Kesehatan Masyarakat
(Kesehatan Keluarga,Gizi,
Kesling,Kesjor,pencegahan dan
pengendalian penyakit,
surveilans,kekarantinaan
kesehatan,kestradalkom,dan
pelayanan farmasi,perbekes dan
pengembangan SIK

Pelayanan perizinan rumah sakit


1.3Penerbitan izin
kelas Cdan Ddan fasilitas
rumah sakit
pelayanan kesehatan tingkat
kelas Cdan D
Daerahkabupaten/kota
dan fasilitas
pelayanan
kesehatan
tingkat Daerah
kabupaten/kota.

Fungsi Dasar Urusan Pemerintah Daerah Bidkes


Lingkup Kab/Kota
No
2

SubUrusan
SumberDaya
Manusia
(SDM)
Kesehatan

Kewenangan

Fungsi Dasar/Jenis Layanan/Produk

2.1Penerbitan izin praktik


dan izin kerja tenaga
kesehatan

Pelayanan perizinan praktik dan izin


kerja tenaga kesehatan

2.2 Perencanaan dan


pengembangan SDM
kesehatan untuk UKM
dan UKPDaerah
kabupaten/kota

Pengelolaan SDMkesehatan untuk


UKMdan UKPDaerah
Kabupaten/Kota

Distribusi SDMKesehatan untuk


UKMdan UKPDaerah
Kabupaten/Kota

Fungsi Dasar Urusan pemerintah Daerah Bidkes Lingkup Kab/Kota


No
3

SubUrusan
Sediaan
Farmasi,Alat
Kesehatan,dan
Makanan
Minuman

Kewenangan
3.1Penerbitan izin
apotek,toko obat,
toko alat kesehatan
dan optikal

Fungsi Dasar/Jenis
Layanan/Produk
Penerbitan/Pencabutan izin
apotek,toko obat dan
tindaklanjut hasil
pengawasan

3.2Penerbitan izin usaha Penerbitan/pencabutan izin


mikro obat
usaha mikro obat tradisional
tradisional (UMOT) (UMOT)dan tindaklanjut
pengawasan
3.3 Penerbitan sertifikat
produksi alat
kesehatan kelas 1
(satu)tertentu dan
PKRTkelas 1(satu)
tertentu perusahaan
rumah tangga

Penerbitan/pencabutan
sertifikat produksi alat
kesehatan kelas 1(satu)
tertentu dan PKRTkelas 1
(satu)tertentu perusahaan
rumah tangga serta
tindaklanjut hasil
pengawasan

Fungsi Dasar Urusan pemerintah Daerah Bidkes Lingkup Kab/Kota


No
3

SubUrusan

Kewenangan

Fungsi Dasar/Jenis Layanan/Produk

Sediaan
Farmasi,Alat
Kesehatan,
danMakanan
Minuman

3.4 Penerbitanizin
produksimakanan
danminumanpada
industrirumah
tangga

Penerbitan/pencabutansertifikat
produksipanganindustrirumahtangga
danpenyuluhankeamananpangan
padaIRTP

3.5 Pengawasanpost
marketproduk
makananminuman
industrirumah
tangga.

Pelaksanaan pemeriksaan dan


monitoringIndustri Rumah Tangga
Pangan (IRTP),uji sampel pada IRTP
dan tindaklanjut pengawasan
Penetapan KLB,penyelidikan
epidemologi,pemeriksaan saran
keamanan pangan,pelaporan dan
penaggulangan KLB
Penerbitan sertifikat laik sehat terhadap
pangan siap saji,Uji Sampel,Izin Iklan
dan Tindaklanjut hasil pengawasan

Fungsi Dasar Urusan pemerintah Daerah Bidkes Lingkup Kab/Kota


No

SubUrusan

Kewenangan

Pemberdayaan 4.1Pemberdayaan
Masyarakat
masyarakat bidang
Bidang
kesehatan melalui
Kesehatan
tokoh kabupaten/kota,
kelompok masyarakat,
organisasi swadaya
masyarakat dan dunia
usaha tingkat
kabupaten/kota.

Fungsi Dasar/Jenis
Layanan/Produk
Penguatan kapasitas
masyarakat bidang kesehatan
melalui tokoh
kabupaten/kota,kelompok
masyarakat,organisasi
swadaya masyarakat dan
dunia usaha tingkat
kabupaten/kota
Memberikan pembinaan
pengelolaan dan pelaksanaan
promosi kesehatan di
wilayah kerja
Kabupaten/Kota

Fungsi Dasar Urusan pemerintah Daerah Bidkes Lingkup Provinsi


N
o
1.

Sub
Urusan

Kewenangan

Upaya
1.1 Pengelolaan UKPrujukan
kesehatan
tingkat Daerahprovinsi/lintas
Daerahkabupaten/kota

Fungsi Dasar/Jenis
Layanan/Produk
Pelayananrujukansesuai
standardarikabupaten/kota
Pelayanan pengelolaan
perbekalan kesehatan bagi UKP
rujukan tingkat Daerah
provinsi/lintas Daerah

1.2 Pengelolaan UKMDaerah


provinsi dan rujukan tingkat
Daerahprovinsi/lintas Daerah
kabupaten/kota

Upaya Kesehatan Masyarakat


(Kesehatan Keluarga,Gizi,
Kesling,Kesjor,pencegahan dan
pengendalian penyakit,
surveilans,kekarantinaan
kesehatan,kestradalkom,dan
pelayanan farmasi,perbekes
dan pengembangan SIK

1.3Penerbitan izin rumah sakit


kelas Bdan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat Daerah
provinsi.

Pelayanan penerbitan izin


rumah sakit kelas Bdan
fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat DaerahProvinsi

Fungsi Dasar Urusan pemerintah Daerah Bidkes Lingkup Provinsi


No
2.

Sub Urusan

Kewenangan

Fungsi Dasar/Jenis Layanan/Produk

Sumber Daya
2.1Perencanaan dan
Pengelolaan SDMkesehatan untuk
Manusia (SDM)
pengembangan SDM
UKMdan UKPDaerahProvinsi
Kesehatan
kesehatan untuk UKM
dan UKPDaerahprovinsi
Distribusi SDMKesehatan untuk
UKMdan UKPDaerahProvinsi

3.

Sediaan
Farmasi,Alat
Kesehatan,dan
Makanan
Minuman

Penerbitan pengakuan
Pelayanan penerbitan/pencabutan
pedagang besar farmasi (PBF)
pengakuan pedagang besar farmasi
cabang dan cabang penyalur
(PBF)cabang dan cabang penyalur
alat kesehatan (PAK)
alat kesehatan (PAK),Tindak lanjut
rekomendasi hasil,rekomendasi
penerbitan,tindak lanjut hasil

Penerbitan izin usaha kecil


obat tradisional (UKOT).

Pelayanan penerbitan/pencabutan
izin UsahaKecilObat Tradisional
(UKOT)dan tindak lanjut hasil
pengawasan

Fungsi Dasar Urusan pemerintah Daerah Bidkes Lingkup Provinsi


No
4

Sub Urusan
Pemberdayaan
Masyarakat
Bidang
Kesehatan

Kewenangan

Fungsi Dasar/Jenis Layanan/Produk

4.1 Pemberdayaan
masyarakat bidang
kesehatan melalui
tokoh provinsi,
kelompok masyarakat,
organisasi swadaya
masyarakat dan dunia
usaha tingkat provinsi.

Penguatan kapasitas masyarakat


bidang kesehatan melalui tokoh
Provinsi, kelompok masyarakat,
organisasi swadaya masyarakat dan
dunia usaha tingkat Provinsi

Memberikan
pembinaan
pengelolaan pelaksanaan promosi
kesehatan
dan
Pemberdayaan
Masyarakat di wilayah kerja
Provinsi

Pelaksanaan promosi kesehatan dan


pemberdayaan masyarakat tingkat
provinsi

Anda mungkin juga menyukai