Anda di halaman 1dari 64

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang
memiliki peran yang sangat strategis dimana Rumah Sakit diharapkan dapat berperan optimal
dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Peran tersebut dewasa ini
semakin menonjol mengingat timbulnya perubahan-perubahan dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan maupun kebijakan-kebijakan pemerintah.
Salah satu strategi Pembangunan Nasional di bidang perumahsakitan adalah memberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu, efisien dan efektif. Rumah Sakit yang semula adalah wahana
pengobatan berubah menjadi wahana pemeliharaan kesehatan bagi seluruh anggota keluarga dan
masyarakat. Untuk menunjang hal tersebut, diperlukan perubahan strategi dan pola pelayanan
rumah sakit yang ditunjang dengan pembiayaan kesehatan yang prospektif dalam melaksanakan
kegiatan promotif, preventif bagi kesehatan pasien, staf rumah sakit dan masyarakat serta
pengembangan organisasi rumah sakit menjadi organisasi yang sehat dan professional.
Rumah Sakit di Indonesia kini harus berbenah dan mengantisipasi era globalisasi dan pasar
bebas yang berlaku. Selain pemberdayaan organisasi dan sumber daya manusia, tuntutan
peningkatan mutu pelayanan juga merupakan hal penting yang harus disikapi. Tuntutan
pelayanan kesehatan secara umum tidak lepas dari pelaku pasar yang memiliki dinamika
tersendiri dan mengarah kepada permintaan (demand) dan penawaran (supply), perlu diingat
pula bahwa rumah sakit merupakan sektor yang padat teknologi, padat karya dan padat modal
serta memerlukan teknologi yang mahal dan modal yang besar sehingga perhitungan ekonomi
mutlak diperlukan atau dengan kata lain rumah sakit memerlukan perputaran uang yang cepat
demi menjaga keseimbangan operasionalnya.
Sebagai Rumah Sakit milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Rencana Strategi Bisnis
(RSB) Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi mengacu kepada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Selatan yang merupakan
penjabaran dari visi, misi dan program Gubernur dalam lima tahunan. Rencana Strategi Bisnis
memuat visi, misi, tujuan dan sasaran, indikator serta program kegiatan yang dilaksanakan dalam
rangka mewujudkan visi rumah sakit serta mendukung tercapainya visi misi Gubernur di bidang
kesehatan

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 1
1.2 LANDASAN HUKUM

Dasar hukum dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi
Provinsi Sulawesi Selatan mengacu pada beberapa produk perundang-undangan sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih
dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3851);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4438);
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kinerja
Pemerintah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kinerja dan
Anggaran Kementerian Negara/Lembaga;
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4593);

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 2
12. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana
Pembangunan Nasional;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi Dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4817);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan
Wewenang Serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di
Wilayah Provinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 25,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5107);
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Keuangan Daerah;
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah;
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2018 tentang
Badan Layanan Umum Daerah;
22. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pokok-
Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2006 Nomor 13, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
Nomor 230), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan Nomor 6 Tahun 2009 (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2009 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 248);

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 3
23. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
Barang Milik Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2007
Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 231).
24. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2028
(Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008 Nomor 10, Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 243);
25. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2013 tentang RPJMD
Provinsi Sulawesi Selatan.

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN


1.3.1 Maksud
Penyusunan Rencana Strategi Bisnis Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018-2023 dimaksudkan sebagai:
1. Bentuk rumusan strategi kebijakan agar program kegiatan yang direncanakan dapat
terlaksana secara terarah, efektif dan efisien sehingga mampu medorong terwujudnya visi
misi Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi Makassar Provinsi Sulawesi
Selatan periode lima tahunan 2018 - 2023.
2. Tersedianya sebuah dokumen yang menggambarkan prediksi kondisi Rumah Sakit Khusus
Daerah Ibu dan Anak Pertiwi Makassar sampai dengan tahun 2023.

1.3.2 Tujuan
Adapun tujuan dari Rencana Strategis Bisnis Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak
Pertiwi Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018 - 2023 adalah sebagai berikut :
1. Sebagai panduan (road map) dalam mengarahkan kebijakan alokasi sumber daya rumah
sakit untuk pencapaian visi dan misi organisasi
2. Sebagai pedoman dan alat pengendalian organisasi terhadap penggunaan anggaran
3. Sebagai pedoman dalam penentuan pengukuran dan evaluasi indikator kinerja di Rumah
Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi Provinsi Sulawesi Selatan
4. Sebagai alat untuk mempersatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh insan rumah
sakit dalam meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan standar mutu pelayanan
yang telah ditargetkan dalam dokumen perencanaan

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 4
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Renstra RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Provinsi Sulawesi Selatan disusun sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN RSKD IBU DAN ANAK PERTIWI


2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RSKD Ibu dan Anak Pertiwi
2.2 Sumber Daya RSKD Ibu dan Anak Pertiwi
2.3 Kinerja Pelayanan RSKD Ibu dan Anak Pertiwi
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan RSKD Ibu dan Anak
Pertiwi

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGI RSKD IBU DAN ANAK
PERTIWI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN


4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah RSKD Ibu dan Anak Pertiwi
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
BAB VIII PENUTUP

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 5
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN RSKD IBU DAN ANAK PERTIWI

2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi Provinsi Sulawesi Selatan adalah
lembaga teknis daerah berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Perubahan
kedua atas Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Organisasi
dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah
dan Lembaga lain Proivinsi Sulawesi Selatan dengan Rincian Tugas Jabatan Struktural pada
RSKD Ibu dan Anak Pertiwi memiliki 1 Orang Direktur sebagai Eselon III dan 4 Orang Eselon
IV yang terdiri atas 1 Orang Kepala Sub. Bagian Tata Usaha dan 3 Orang Kepala Seksi.
Berdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 74 Tahun 2011 tentang Tugas
Pokok, Fungsi, dan Rincian Tugas Jabatan Struktural pada Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan
Anak Pertiwi Provinsi Sulawesi Selatan.
Adapun Tugas, Fungsi dan Rincian Tugas Eselon III dan IV adalah sebagai berikut :
a. Direktur
1. Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Aanak Pertiwi dipimpin oleh Direktur yang
mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan di bidang penyelenggaraan upaya
penyembuhan dan pemulihan kesehatan Ibu dan Anak yang dilaksanakan secara
serasi, terpadu dan berkesinambungan dengan upaya peningkatan kesehatan dan
pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan dan fasilitasi penyelenggaraan
pendidikan, pelatihan dan penelitian berdasarkan asas desentralisasi, dekonsentrasi
dan tugas pembantuan.
2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada ayat (1), Direktur mempunyai
fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan dan penunjang medik,
keperawatan, pendidikan dan pelatihan, penelitian, serta sarana dan prasarana.
b. Penyelenggaraan urusan pelayanan medik, pelayanan dan penunjang medik,
pendidikan, pelatihan, penelitian, serta sarana dan prasarana.
c. Pembinaan dan penyelenggaraan di bidang pelayanan dan penunjang medik,
keperawatan, pendidikan, pelatihan, penelitian, serta sarana dan prasarana, dan;
d. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan gubernur sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 6
3. Tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), dirinci
sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kegiatan Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi
sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas
b. Mendistribusikan dan member petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan
sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan
bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan
d. Membuat konsep, mengoreksi, memaraf, dan/atau menandatangani naskah dinas
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya
f. Merumuskan kebijakan teknis operasional kegiatan Rumah Sakit Khusus Daerah
g. Menyelenggarakan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
penyelenggaraan pelayanan administrasi, medik, penunjang medik, keperawatan,
pendidikan, pelatihan, dan penelitian, serta sarana dan prasarana
h. Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan pelayanan kepada masyarakat
khususnya dibidang promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative di bidang
kesehatan
i. Menyelenggarakan urusan pelayanan administrasi, medik, penunjang medik,
keperawatan, pendidikan, pelatihan, dan penelitian, serta sarana dan prasarana
j. Menyelenggarakan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka pembinaan
kepada masyarakat berkaitan dengan pengelolaan dan pelayanan Rumah Sakit
Khusus Daerah
k. Menyelenggarakan upaya rujukan di sector kesehatan serta pelayanan kesehatan
penunjang lainnya
l. Menyelenggarakan kebijakan program, keuangan, umum, perlengkapan dan
kepegawaian dalam lingkungan Rumah Sakit Khusus Daerah
m. Menyelenggarakan pembinaan komite-komite, SMF-SMF (Satuan Medis
Fungsional), SPI (Satuan Pengawas Internal) dan jabatan fungsional lainnya
n. Menyelenggarakan pembinaan terhadap penanggungjawab instalasi-instalasi dan
ruangan/bangsal
o. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan
Anak Pertiwi dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan
perumusan kebijakan, dan
p. Menyelenggarakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai
bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 7
b. Sub. Bagian Tata Usaha
1. Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh Kepala Sub. Bagian yang mempunyai tugas
pokok mengoordinasikan, menyiapkan, dan memfasilitasi pelayanan teknis
operasional dan administrative untuk mendukung kegiatan pelaksanaan
ketatausahaan, kepegawaian, serta penyiapan bahan perencanaan dan penyususnan
program dan anggaran serta penyusunan laporan kinerja Rumah Sakit Khusus Daerah
2. Tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut:
a. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Tata Usaha sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas
b. Mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan member petunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan
bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan
d. Membuat konsep, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya
f. Menyiapkan bahan penyusunan rumusan kebijakan teknis bidang ketatausahaan,
kepegawaian, serta perencanaan dan anggaran Rumah Sakit Khusus Daerah
g. Mengoordinasikan dan melakukan pengelolaan urusan ketatausahaan,
kepegawaian, pengelolaan perencanaan dan anggaran, serta penyusunan laporan
kinerja Rumah Sakit Khusus Daerah
h. Mengatur penatausahaan naskah dinas masuk dan keluar yang berhubungan
dengan kegiatan Rumah Sakit Khusus Daerah
i. Menata dan melakukan pengarsipan naskah dinas
j. Mempersiapkan pelaksanaan rapat dinas, upacara bendera, dan keprotokolan
k. Menyiapkan bahan dan mengelola administrasi surat perintah tugas dan
perjalanan dinas serta mendokumentasikan laporan pelaksanaan perintah
perjalanan dinas
l. Mengoordinasikan, menyiapkan bahan dan menyususn Hospital by Law
m. Mengoordinasikan pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi penyusunan laporan
akuntabilitas kinerja Rumah Sakit Khusus Daerah
n. Mengoordinasikan dan melaksanakan pengolahan dan penyajian data dan
informasi
o. Melakukan dan mengoordinasikan pelayanan ketatausahaan
p. Melakukan dan mengoordinasikan pelayanan administrasi umum dan
kepegawaian

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 8
q. Melakukan dan mengoordinasikan pelayanan administrasi keuangan
r. Mengoordinasikan, melaksanakan dan menyusun laporan dan administrasi
pelaksanaan kegiatan pengadaan barang dan jasa dilingkungan Rumah Sakit
Khusus Daerah
s. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan organisasi dan tatalaksana
dilingkungan Rumah Sakit Khusus Daerah
t. Melakukan dan mengoordinasikan kegiatan kehumasan
u. Mengoordinasikan dan melakukan pengelolaan keamanan lingkungan Rumah
Sakit Khusus Daerah
v. Mengoordinasikan dan melakukan pengelolaan kebersihan lingkungan Rumah
Sakit Khusus Daerah
w. Memfasilitasi administrasi pengelolaan pendidikan, pelatihan dan penelitian di
lingkungan Rumah Sakit Khusus Daerah
x. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sub Bagian Tata Usaha dan
memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan
kebijakan, dan
y. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas
c. Seksi Pelayanan dan Penunjang Medik
1. Seksi Pelayanan dan Penunjang Medik dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai
tugas pokok melakukan pengelolaan kegiatan perencanaan, pelaksanaan,
pengembangan, monitoring dan evaluasi di bidang pelayanan dan penunjang medik
2. Tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dirinci sebagai
berikut:
a. Menyusun rencana kegiatan seksi
b. Mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan member petunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancer
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan
bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan
d. Membuat konsep, mengoreksi, memaraf, dan/atau menandatangani naskah dinas
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya
f. Mengoordinasikan, melaksanakan dan mengendalikan penyususnan rencana
kebutuhan dalam rangka pelaksanaan pelayanan dan penunjang medik
g. Menyiapkan bahan-bahan kerja dengan cara mengumpulkan semua ketentuan,
peraturan-peraturan yang berkaitan dengan pelayanan dan penunjang medik

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 9
h. Menyusun konsep system prosedur operasional pelayanan dan penunjang medik
pada instalasi rawat jalan, instalasi rawat inap, instalasi rawat darurat, instalasi
rawat intensif, instalasi bedah sentral, instalasi farmasi, instalasi laboratorium
patologi anatomi, instalasi radiologi
i. Mengoordinasikan pelaksanaan program perencanaan dan pengembangan
pelayanan dan penunjang medik dengan unit terkait agar diperoleh sinkronisasi
dalam pelaksanaan program
j. Menyususn standar pelayanan dan penunjang medik untuk pedoman pelaksanaan
dan pengawasan
k. Melakukan pengelolaan pelayanan dan penunjang medik
l. Mengoordinasikan dan melakukan evaluasi pelaksanaan pelayanan dan penunjang
medik
m. Menyusun rencana kebutuhan peralatan medik dan penunjang medik
n. Melakukan koordinasi dengan instalasi-instalasi yang terkait dengan bidang
pelayanan dan penunjang medik
o. Melakukan koordinasi dan fasilitas penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan
penelitian yang berkaitan dengan bidang pelayanan dan penunjang medik
p. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Pelayanan dan Penunjang Medik
dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan
kebijakan, dan
q. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas
d. Seksi Keperawatan
1. Seksi Keperawatan dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok
melakukan bimbingan pelaksanaan asuhan keperawatan, etika dan mutu keperawatan
serta kegiatan penyuluhan kesehatan
2. Tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut:
a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Keperawatan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas
b. Mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan
bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan
d. Membuat konsep, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas
e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 10
f. Merumuskan kebijakan teknis bidang pelayanan keperawatan
g. Mengoordinasikan program perencanaan dan pengembangan pelayanan
keperawatan dalam rangka sinkronisasi
h. Melakukan pengelolaan pelayanan keperawatan
i. Melakukan administrasi pengelolaan pelayanan keperawatan
j. Melakukan penyusunan standar-standar pelayanan medik sebagai pedoman
pelaksanaan dan pengawasan pelayanan keperawatan
k. Memfasilitasi pengususlan peserta pendidikan dan pelatihan bidang keperawatan
l. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait serta pihak lainnya dalam rangka
pelaksanaan kegiatan pelayanan keperawatan
m. Menyusun instrument serta melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
keperawatan
n. Mengoordinasikan dan mengevaluasi kegiatan pelayanan keperawatan
o. Menyusun rencana kebutuhan asuhan keperawatan, etika profesi, peningkatan
mutu keperawatan dan penyuluhan kesehatan
p. Melakukan asuhan keperawatan sesuai standar keperawatan berdasar etika dan
profesi, keperawatan yang bermutu dan bimbingan serta pelatihan keperawatan
q. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas seksi keperawatan dan memberikan
saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
r. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
e. Seksi Sarana dan Prasarana
1. Seksi sarana dan prasarana dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas poko
mengoordinasikan semua kebutuhan dalam rangka menunjang pelayanan Rumah
Sakit Khusus Daerah
2. Tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut:
a. Menyusun rencana kegiatan seksi srana dan prasarana sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas
b. Mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan member petunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar
c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan
bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum di laksanakan
d. Mengikuti rapat-rapat sesuai bidang tugasnya
e. Membuat konsep, mengoreksi, memaraf, dan/atau menandatangani naskah dinas

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 11
f. Mengoordinasikan kegiatan pelayanan sarana dan prasarana Rumah Sakit Khusus
Daerah
g. Menyususn rencana kebutuhan sarana dan prasarana Rumah Sakit Khusus Daerah
h. Mengoordinasikan dan menyusun rencana kebutuhan pengadaan barang dan jasa
Rumah Sakit Khusus Daerah
i. Mengoordinasikan dan melakukan pemeliharaan perlengkapan / peralatan /
barang inventaris Rumah Sakit Khusus Daerah
j. Melakukan tata usaha/administrasi, inventaris, pemanfaatan dan pengamanan
barang inventaris Rumah Sakit Khusus Daerah
k. Melakukan pemantauan, pengawasan, pengendalian dan efisiensi kebutuhan
pelayanan sarana dan prasarana Rumah Sakit Khusus Daerah
l. Menyusun rencana pembinaan dan bimbingan pelayanan kebutuhan sarana dan
prasarana Rumah Sakit Khusus Daerah
m. Membuat laporan inventarisasi asset Rumah Sakit Khusus Daerah
n. Menyusun rencana penghapusan barang inventaris Rumah Sakit Khusus Daerah
o. Membuat laporan hasil pelaksanaan evaluasi kegiatan pelayanan sarana dan
prasarana Rumah Sakit Khusus Daerah
p. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas seksi sarana dan prasarana serta
memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan
kebijakan; dan
q. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

f. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan No. 6 Tahun 2011, maka
Struktur Organisasi RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Provinsi Sulawesi Selatan sebagai berikut:

DIREKTUR

SMF-SMF KOMITE-KOMITE SPI

SUB BAGIAN
TATA USAHA

SEKSI PELAYANAN SEKSI SEKSI SARANA DAN


DAN PENUNJANG KEPERAWATAN PRASARANA
MEDIK
RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 12
2.2 SUMBER DAYA RSKD IBU DAN ANAK PERTIWI

Sebagai rumah sakit milik pemerintah daerah, dalam banyak segi memiliki peluang lebih
besar untuk berkembang jika di bandingkan dengan Rumah Sakit swasta karena adanya
kebijakan yang memberikan dampak meringankan rumah sakit dalam dukungan biaya antara lain
subsidi gaji dan tunjangan kinerja pegawai negeri, biaya operasional dan investasi/modal yang
memungkinkan bagi rumah sakit untuk lebih berkonsentrasi terhadap mutu pelayanan.
Tetapi dengan meningkatnya jumlah pesaing baru dalam bisnis pelayanan kesehatan di
Sulawesi Selatan utamanya Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak dengan berbagai produk layanan
subtitusinya menjadikan persaingan pasar pelayanan rumah sakit ibu dan anak semakin ketat.
Tingginya jumlah dokter yang melakukan praktik swasta (dokter umum, dokter spesialis dan
klinik bersalin) serta Puskesmas dan Poliklinik Pemerintah disatu sisi dapat mempengaruhi
kinerja pelayanan rawat jalan, walaupun disisi lain merupakan peluang bagi peningkatan kinerja
sistem rujukan. Begitu juga kompensasi atau insentif yang lebih tinggi diterima oleh dokter
spesialis di rumah sakit pesaing, dapat mengakibatkan perhatian dokter tersebut lebih besar di
rumah sakit pesaing dari pada di rumah sakit pemerintah. Oleh karena itu, diperlukan
pengelolaan rumah sakit yang lebih profesional dengan meningkatkan mutu pelayanan disemua
lini dengan memperhatikan positioning rumah sakit.
Tabel 2.1
Gambaran unit layanan, ketenagaan, dan kegiatan pelayanan yang ada
di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

No. Unit Ketenagaan Kegiatan Pelayanan

1. GAWAT 7 Dokter Umum  Layanan 24 jam


DARURAT  Pemeriksaan ANC
 Pertolongan Persalinan
2. KEBIDANAN & 4 Ddokter Ahli  Rawat Jalan
KANDUNGAN  Rawat Inap
 Laparatomi Emergency
 Laparatomi Berencana
 USG
 Doppler
3. UNIT ANAK 2 Dokter Ahli  Rawat Jalan
 Perawatan Anak
 Perawatan Perinatologi
4. GIGI & MULUT 2 Dokter Gigi  Rawat Jalan
 Tambal gigi, ekstrasi gigi
 Odontektomi,
 scalling
5. UNIT KB 4 Dokter Ahli  Rawat Jalan
3 Perawat /Bidan (Pelayanan KB)
 Penyuluhan

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 13
No. Unit Ketenagaan Kegiatan Pelayanan

6. RADIOLOGI 1 Dokter Ahli  Pemeriksaan tanpa


2 Penata Rontgen kontras
 pemeriksaan
dengan kontras

7 ANESTESI 2 Dokter Ahli  Persiapan operasi


3 Perawat Anestesi emergency
 Persiapan operasi
berencana
 Resusitasi
 Intensive Care Unit

8. LABORATORIUM 1 Dokter Ahli  Hematology


8 Analis  Kimia klinik
 Imunologi
 Mikrobiologi

9. FARMASI 5 Apoteker  Rawat Jalan


8 Asisten Apoteker  Rawat Inap
10. FISIOTERAPY 2 Tenaga Fisioterapy  Rawat Inap
11. IPSRS NON MEDIS 2 Kesling  Sarana air bersih
IPSRS MEDIS 2 Teknik  Instalasi listrik, Gensetl,
Elektromedis CCTV, Fire Alarm,
telepon, AC sentral, lift,
Sentral soundsystem,
12. GIZI 1 Dokter Ahli Gizi  Penyelenggaraan makan
2 Tenaga Gizi untuk pasien
 Konsultasi Gizi

13. RAWAT INAP 2 Dokter Anak 92 tempat tidur


4 Dokter Obgyn
48 Perawat/Bidan

Keseluruhan pelayanan didukung oleh 7 orang dokter spesialis tetap, 3 dokter umum
tetap dan 165 orang tenaga perawat serta non perawat. Namun dalam pelaksanaanya, pelayanan
tersebut memiliki beberapa kendala, antara lain:
 Jumlah SDM yang belum memadai
 Pelayanan sudah terintegrasi namun belum optimal
 Penerapan strategi pemasaran belum optimal
 SIM RS yang terintegrasi belum optimal

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 14
Tabel 2.2
Jumlah Kekuatan Pegawai Negeri Sipil pada RSKD Ibu dan Anak Pertiwi
berdasarkan Golongan
Jenis Kelamin
NO. Golongan Jumlah SDM
Laki-Laki Perempuan
1 Golongan I 2 4 6
2 Golongan II 18 55 73
3 Golongan III 8 74 82
4 Golongan IV 2 12 14
Jumlah 30 145 175
Sumber : Subag Tata Usaha RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Tahun 2018

Tabel 2.3
Jumlah Kekuatan Pegawai Negeri Sipil pada RSKD Ibu dan Anak Pertiwi
berdasarkan Pendidikan

Jenis Kelamin
No. Golongan Jumlah
Laki-Laki Perempuan
1 Doktor (S3) - 1 1
2 Magister (S2) 3 8 11
3 Sarjana (S1) 4 41 45
4 Diploma Tiga (D3) 7 73 80
5 Diploma Satu (D1) - 1 1
6 SLTA Sederajat 14 17 31
7 SLTP Sederajat - 1 1
8 SD 2 3 5
Jumlah 30 145 175
Sumber : Subag Tata Usaha RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Tahun 2018

2.3 KINERJA PELAYANAN RSKD IBU DAN ANAK PERTIWI

Untuk mengukur kinerja rumah sakit digunakan beberapa indikator yang dapat
mewakili penilaian pada masing-masing persfektif Balance Score Card. Ada empat aspek
penting yang menjadi dasar dari Balanced Score Card seperti dibawah ini

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 15
Perspektif Diffrentiation strategy Low Cost Strategy
Keuangan
Pertumbuhan ROI

Pertumbuhan Berkurangnya biaya


Pendapatan

Costumer
Meningkatnya Kecepatan Layanan Quality Realitionship
kepercayaan dengan customer
customer

Proses Bisnis
Internal Meningkatkan State Of The Art Proses layanan
kualitas proses Technology customer
layanan customer terintegrasi

Pertumbuhan
dan
Pembelajaran Meningkatnya
Meningkatnya
kapabilitas SDM komitemen SDM

Gambar 1. Perspektif Dalam Balance Cord Card

1. Perspektif Pelanggan
Salah satu kinerja pelayanan adalah bagaimana memperoleh gambaran dari perilaku
pelanggan. Ada beberapa indikator yang dapat menunjukkan perilaku dari pelanggan yaitu:
1. Cakupan kunjungan pasien
Perkembangan kunjungan pasien rawat inap selama tiga tahun terakhir menunjukkan
peningkatan dari 5.165 Pasien pada tahun 2015 menjadi 5.442 pasien pada tahun 2016 tetapi
menurun pada tahun 2017 menjadi 4.722 pasien, sedangkan untuk pasien rawat jalan
mengalami peningkatan dari tahun 2015 sebanyak 9.090 menjadi 9.860 pada tahun 2016
kemudian pada tahun 2017 meningkat lagi menjadi 10.326 pasien. Menurunnya jumlah
pasien rawat inap disebabkan karena semakin banyaknya pesaing baru dalam pelayanan
kesehatan ibu dan anak serta adanya kebijakan pemerintah dalam hal pelayanan pasien BPJS
harus dilaksanakan dilaksanakan secara berjenjang kecuali pasien dalam keadaan darurat.

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 16
2. Keluhan Pasien
Indikator ini untuk mengukur sejauh mana kepuasan pasien terhadap layanan yang
diberikan. Untuk mengetahui sejauhmana kepuasan pelanggan maka dilakukan pengukuran
kepuasan pelanggan setiap semester dengan menggunakan quisioner. Hasil pengukuran
kepuasan pelanggan selama tiga tahun terakhir terjadi peningkatan dari rata rata 79,33%
pada tahun 2015 menjadi 83,04 % pada tahun 2016 tetapi terjadi penurunan pada tahun 2017
menjadi 80,67%. Penurunan ini di sebabkan karena adanya pembangunan gedung ruang
perawatan Lt. 3 sehingga pelayanan rawat inap terganggu dan tidak maksimal.

2. Perspektif Proses Bisnis Internal

Kinerja pelayanan juga dapat diukur dari aspek teknis yang diharapkan dari tujuan
pelayanan medis, yang meliputi kualitas fisik (quality of place) maupun mutu pelayanan (quality
of service).
1. Quality of Place
Terdapat empat indikator untuk menggambarkan secara agresif kualitas fisik layanan
rumah sakit, yaitu:
 Bed Occupancy Rate (BOR)
Indikator ini untuk mengukur tinggi rendahnya pemanfaatan tempat tidur. Berdasarkan
data tahun 2015 – 2017 menunjukkan kecenderungan yang fluktuatif, dimana pada
tahun 2015 BOR 60,56 % kemudian meningkat menjadi 72,75 % pada tahun 2016
tetapi menurun pada tahun 2017 menjadi 62,43%. Penurunan ini terjadi akibat adanya
penambahan tempat tidur dari 84 menjadi 92 tempat tidur.
 Bed Turn Over (BTO)
Indikator ini untuk mengukur frekuensi pemakaian tempat tidur dalam satuan waktu.
Ffrekuensi pemakaian tempat tidur pada tiga tahun terakhir juga mengalami fluktuatif,
dimana pada tahun 2015 sebesar 67,79 kali naik menjadi 89,13 kali pada tahun 2016
tetapi pada tahun 2017 menurun menjadi 77,44 kali. Penurunan ini disebabkan
karena adanya penambahan jumlah tempat tidur pasien pada ruang perawatan.
 Turn Over Internal (TOI)
Indikator ini untuk mengukur rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati dari saat ke saat
sampai terisi berikutnya. Frekuensi tempat tidur tidak di tempati selama tiga tahun
terakhir juga mengalami fluktuatif, dimana pada tahun 2015 tempat tidur tidak
ditempati selama 2,12 hari kemudian menurun menjadi 1,12 hari pada tahun 2016 dan
meningkat kembali pada tahun 2017 menjadi 1,77 hari. ini menunjukkan

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 17
kecenderungan tempat tidur yang kosong di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak
Pertiwi masih sangat efisien.
 LOS
Indikator ini untuk mengukur rata-rata hari lama dirawat. Rata-rata hari lama dirawat
selama tiga tahun terakhir terjadi penurunan dimana pada tahun 2015 rata rata hari
lawat dirawat 3,37 hari kemudian menurun menjadi 2,88 hari pada tahun 2016 dan
menurun lagi pada tahun 2017 menjadi 2,66 hari. ini menunjukkan rata rata hari lama
di rawat di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Pertiwi masih sangat efisien.

2. Quality of service
Kualitas layanan di rumah sakit dapat diukur dengan empat indikator mutu sebagai
berikut:
 Gross Death Rate (GDR)
Gross Death Rate atau angka kematian kasar digunakan untuk menilai angka kematian
penderita di bawah 24 jam setelah dirawat untuk 1000 penderita keluar sembuh.
Berdasarkan data historis rata-rata GDR selama tiga tahun terakhir mengalami
fluktuatif. Dimana pada tahun 2015 GDR adalah 3,86 %0 meningkat menjadi 6,44 %0
pada tahun 2016, kemudian menurun menjadi 6,35%0 pada tahun 2017. Angka
pencapaian aktual GDR masih lebiih kecil dari Standar Nasional, yaitu < 45 penderita
dalam 1000 pasien.
 Net Death Rate (NDR).
Net Death Rate atau angka kematian bersih digunakan untuk menilai angka kematian
diatas 48 jam setelah dirawat untuk setiap 1000 penderita keluar sembuh. Berdasarkan
data historis, rata-rata NDR selama tiga tahun terakhir mengalami peningkatan dimana
pada tahun 2015 1,05 %0 meningkat menjadi 2,39 %0 pada tahun 2016 dan
meningkat lagi pada tahun 2017 menjadi 3,59%0. Angka pencapaian NDR masih lebih
rendah dari standar nasional yaitu <25 pasien dalam 1000 penderita keluar sembuh
 Angka Kematian Bayi
Angka kematian bayi digunakan untuk mengukur kematian bayi per 1000 kelahiran
hidup. Berdasarkan data historis tiga tahun terakhir angka kematian bayi mengalami
peningkatan dimana pada tahun 2015 sebesar 3,88%0 meningkat menjadi 6,25%0
dan pada tahun 2017 menjadi 6,35%0.. Jika dibandingkan dengan Standar Nasional
(20 kematian bayi), angka kematian bayi di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi masih
memenuhi standar nasional, yaitu dibawah 20 kematian bayi perseribu kelahiran
hidup.

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 18
 Angka Kematian Ibu
Angka kematian ibu adalah indikator untuk mengukur jumlah kematian ibu dalam
1000 pasien. Dari data historis tiga tahun terakhir menunjukkan angka kematian ibu
mengalami fluktuatif dimana pada tahun 2015 angka kematian ibu sebesar 0,20 %0
pasien, kemudian menurun menjadi 0,18%0 pasien pada tahun 2016 dan meningkat
pada tahun 2017 sebesar 0,42%0 pasien. Jika dibandingkan dengan Standar Nasional,
angka kematian ibu RSKD Ibu dan Anak Pertiwi masih memenuhi standar, yaitu masih
jauh di bawah 25 kematian ibu perseribu pasien.
 Angka Kematian Pasca Bedah
Angka kematian pasca bedah adalah indikator untuk mengukur jumlah kematian pasca
bedah dalam 100 pasien operasi. Dari data historis tiga tahun terakhir menunjukkan
tidak ada kejadian angka kematian pasca bedah mulai tahun 2015, 2016 dan 2017.
 Angka Kematian IRD
Angka kematian IRD adalah indikator untuk mengukur jumlah kematian pada IRD
dalam 100 pasien. Dari data historis tiga tahun terakhir tidak menunjukkan angka
kematian pada IRD mulai tahun 2015, 2016 dan 2017.
Berdasarkan data tersebut diatas terlihat bahwa Quality of service, RSKD Ibu dan Anak
Pertiwi sudah cukup baik karena semua indikator yang ada nilainya memenuhi Standar
Nasional yang sudah ditetapkan.

3. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran


Dalam pencapaian mutu layanan pada pada proses bisnis internal dibutuhkan upaya
manajemen dalam penyediaan sumber daya pelayanan, baik dari aspek sumber daya manusia,
infrastruktur serta sistem dan prosedur. Dalam tiga aspek yang dinilai, yaitu:
a. Ketersediaan Sumber Daya Manusia
Jumlah tenaga berkorelasi terhadap peningkatan mutu pelayanan. Komposisi standar
rumah sakit adalah 84,57 % tenaga yang ada di rumah sakit adalah tenaga medis, bidan dan
keperawatan serta tenaga paramedis lainnya. Sisanya 15,43 % adalah tenaga struktural,
fungsional lainnya dan tenaga administrasi.
Pada tahun 2018, jumlah keseluruhan tenaga kerja di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi
adalah 175 orang. Komposisi terbanyak adalah tenaga paramedis (bidan dan keperawatan) yaitu
mencapai 102 orang, sedangkan paling sedikit adalah tenaga administrasi yaitu sebanyak 22
orang dari total tenaga. Kondisi tersebut sangat menguntungkan dimana jumlah tenaga
paramedis sudah semestinya harus lebih banyak daripada komposisi tenaga lainnya karena

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 19
tenaga paramedislah yang berkorelasi langsung dengan pelayanan. Adapun komposisi
ketenagaan di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi tahun 2018 adalah sebagai berikut

Tabel 2.4
Komposisi Ketenagaan RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Tahun 2018
SDM Satuan Tahun 2018
1. Tenaga medis Orang 9
2. Tenaga paramedis keperawatan Orang 46

3. Tenaga paramedis bidan Orang 56

4. Tenaga paramedis non perawatan Orang 37


5. Tenaga Administrasi Orang 22
6. Tenaga Struktural Orang 5
Jumlah tenaga Orang 175
Tempat tidur Bed 92
Sumber data : Kepegawaian RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Tahun 2018

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


262/Men.Kes/Per/VII/1979 Tentang Standarisasi Ketenagaan Rumah Sakit Pemerintah dalam
Pasal 4 disebutkan bahwa untuk menentukan jumlah ketenagaan minimum bagi setiap kategori
ketenagaan tiap-tiap kelas rumah sakit yang diperlukan dapat dipergunakan angka
perbandingan antara jumlah tempat tidur yang ada dan jumlah ketenagaan yang diperlukan
sebagai berikut:

Untuk Rumah Sakit Kelas B adalah :


1. Tempat tidur : tenaga medis = (4 s/d 7) : 1
2. Tempat tidur : para medis perawatan = 2 : (3-4)
3. Tempat tidur : para medis non perawatan = 3:1
4. Tempat tidur : non medis = 1:1

Berdasarkan data perbandingan tempat tidur dengan ketenagaan di atas, dapat dihitung
jumlah kelebihan/kekurangan tenaga pada RSKD Ibu dan Anak Pertiwi, sebagai berikut :

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 20
Tabel 2.5
Standar Kecukupan Tenaga Untuk Tahun 2018
Kurang/
Jumlah Standar Standar
Jumlah Lebih
No. Tenaga tenaga Batas Batas
TT (Standar
(2018) Bawah Atas
Bawah)
1 Medis 9 92 13 23 (3)
Paramedis
2 bidan dan 102 92 138 184 (36)
keperawatan
Paramedis Non
3 37 92 31 31 8
Perawatan
4 Administrasi 27 92 92 92 (65)
Jumlah 175 92 274 330 (96)
Sumber data : Diolah dari Kepegawaian RSKD Ibu dan Anak Pertiwi
Tahun 2018

Adapun pemenuhan standar ketenagaan adalah sebagai berikut:


Tabel 2.6
Pemenuhan Standar Ketenagaan RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

STANDAR KONDISI
NO UNIT PELAYANAN BOBOT
(MINIMAL) (2012)
(1) (2) (3) (4) (5)
A PELAYANAN MEDIK DASAR
DOKTER GIGI 2 2 100 %
PELAYANAN GAWAT
B DARURAT
DOKTER UMUM 5 3 60 %
C PELAYANAN MEDIK SP DASAR
INTERNA 1 0 0%
BEDAH 1 0 00%
OBGYN 4 4 100%
ANAK 4 2 50%
D PEL. MEDIK SP PENUNJANG
ANESTESI, 1 0 0%
RADIOLOGI 1 0 0%
REHABILITASI MEDIK 1 0 0%
PATOLOGI KLINIK 1 1 100%
E PELAYANAN SPESIALISTIK LAIN
Pelayanan Spesialis THT 1 0 0%
Pelayanan Spesialis Penyakit Mata 1 0 0%
G KEPERAWATAN
Pelayanan Asuhan Keperawatan dan
138 : 92 TT 102 : 92 73,91%
Kebidanan

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 21
STANDAR KONDISI
UNIT PELAYANAN BOBOT
No (MINIMAL) (2012)
(1) (2) (3) (4) (5)
H PELAYANAN PENUNJANG KLINIK
Pelayanan Gizi 4 1 25%
Perawat Gigi 2 2 100%
Pelayanan Farmasi 13 11 84,61%
Pelayanan Fisioterapi 2 2 100%
Pelayanan Laboratorium 8 8 100%
Pelayanan Radiologi 2 2 100%
Rekam Medik 3 1 33,33%
Pelayanan CSSD 4 2 50%

I PELAYANAN PENUNJANG NON KLINIK


Laundry /Linen 7 4 57,14%
Jasa Boga /Dapur 11 8 72,72%
Teknik dan Pemeliharaan Fasilitas 3 2 66,66%
Pengelolaan Limbah/sanitarian 2 2 100%
Pengemudi Ambulance 4 4 100%
Pengamanan 8 - 0%
Pengelola JKN 5 2 40%
Pelayanan Loket / Pendaftaran pasien 9 1 11,11%
Lain-lain 25 17 68,0%

Sumber data : SPM, KepMenkes 340 Tahun 2010 dan ABK


RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

Hasil pengukuran tersebut menunjukkan bahwa:

1. Untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimum, RSKD Ibu dan Anak
Pertiwi masih memerlukan tambahan tenaga terutama dokter, yaitu dokter umum,
dokter anetesi, dokter radiologi, dokter bedah dan dokter penyakit dalam. RSKD Ibu
dan Anak Pertiwi menargetkan pada tahun 2023 telah mampu memenuhi 100% standar
ketenagaan yang dipersyaratkan.

2. Jumlah tenaga paramedis (perawat dan bidan) sudah memenuhi standar kecukupan
tenaga untuk rumah sakit khusus Kelas B berdasarkan Kepmenkes 340 Tahun 2010
tentang Klasifikasi Rumah Sakit, tetapi jika dilihat berdasarkan analisis kebutuhan
tenaga perawat berdasarkan Analisis Beban Kerja yang dilaksanakan di RSKD Ibu dan
Anak Pertiwi belum mencukupi sehingga masih perlu penambahan tenaga. RSKD Ibu
dan Anak Pertiwi menargetkan pada tahun 2023 telah mampu memenuhi 100% standar
ketenagaan yang dipersyaratkan.

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 22
3. Jumlah tenaga penunjang klinik, penunjang non klinik dan administrasi di RSKD Ibu
dan Anak Pertiwi umumnya belum mencukupi sesuai dengan kebutuhan rumah sakit.

b. Komitmen SDM

Unsur pengukuran kinerja pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran adalah


komitmen SDM. Beberapa data yang tersedia untuk mengukur kinerja ini sehingga dapat
dijadikan tolak ukur adalah tingkat ketidakhadiran karyawan.
Tenaga pelayanan sangat mempengaruhi proses pelayanan sehingga sangat relevan
tingkat ketidakhadiran memiliki korelasi terhadap kecepatan dan ketepatan mutu layanan. Rata-
rata ketidakhadiran karyawan dalam 3 tahun terakhir rata-rata sebanyak 0,31 %, dengan tingkat
ketidakhadiran terendah pada tahun 2012 sebanyak 0,24% dari total karyawan. Kondisi tersebut
menunjukkan komitmen karyawan semakin meningkat terhadap upaya peningkatan mutu
pelayanan Rumah sakit.
Hasil rata-rata dari indikator komitmen karyawan di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi
Makassar dalam 3 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.7
Indikator komitmen SDM Tahun 2015 – 2017
Indikator Komitmen 2015 2016 2017 Rata-rata
Rata- rata jumlah yang tidak hadir / bulan 1 4 5 3,34

Rata-rata jumlah hari kerja/bulan 24 24 24 24

Jumlah karyawan 178 178 175

% ketidakhadiran 0,56 % 2,81 % 2,86 % 2,08 %


Sumber data : Kepegawaian RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

c. Pengembangan dan Pemeliharaan Infrastruktur


Unsur pengukuran kinerja pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran lainnya
adalah kondisi infrastruktur (sarana dan prasarana rumah sakit). Dalam menilai kondisi
infrastruktur digunakan 2 indikator yaitu Peralatan Medis dan Gedung Pelayanan.

- Peralatan Medis

Pengembangan, peningkatan dan pemeliharaan peralatan medis dapat diidentifikasi


dari kelengkapan alat, kondisi alat dan jumlah alat yang telah dikalibrasi. Berdasarkan
Pedoman Peralatan Kesehatan Rumah Sakit khusus Kelas B yang disusun oleh Pusat Sarana
Prasarana dan Peralatan Kesehatan Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan Tahun 2005,

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 23
maka standar minimum peralatan yang harus ada di sebuah rumah sakit khusus tipe B untuk
tiap-tiap unit pelayanan tercantum dalam Tabel 7. standar peralatan tersebut dinilai dari 3
aspek yaitu :
o Kelengkapan peralatan yaitu jumlah bobot peralatan yang ada dibagi dengan jumlah
bobot peralatan sesuai standar.
o Kondisi peralatan yaitu jumlah peralatan dengan kondisi baik dibagi jumlah seluruh
peralatan yang ada.
o Kalibrasi peralatan (untuk yang disyaratkan) yaitu jumlah peralatan yang ada yang
memiliki sertifikat kalibrasi dibagi dengan jumlah peralatan yang wajib kalibrasi.
Tabel 2.8
Standar Peralatan Medis Untuk Tahun 2017
Kelengkapan Alat Kalibrasi Alat
No Jenis Pelayanan Standar Capaian % Standar Capaian %

1 Penyakit Umum 100 % 100% 100 % 100%


2 Pelayanan Anak 100 % 90% 100 % 100%
3 Pelayanan Bedah 100 % 90% 100 % 100%
4 Pelayanan Obstetri dan 100 % 100% 100 % 100%
Ginekologi
5 Pelayanan Gawat darurat 100 % 80% 100 % 90%
6 Pelayanan Radiologi 100 % 96% 100 % 100%
7 Pelayanan Laboratorium 100 % 85% 100 % 90%
8 Pelayanan Rekam Medis 100 % 90% 100 % 100%
9 Pelayanan Anestesi 100 % 80% 100 % 100%
10 Pelayanan spesialis gigi dan 100 % 100% 100 % 100%
mulut
11 Pelayanan Rawat Inap 100 % 90% 100 % 100%
12 Pelayanan Rawat Intensif 100 % 80% 100 % 100%
13 Pelayanan Persalinan 100 % 85% 100 % 85%
14 Farmasi 100 % 85% 100 % 100%
15 Rekam Medis 100 % 90% 100 % 100%
16 Gizi 100 % 95% 100 % 100%
Rata – Rata 89,75 % 97,82%
Sumber Data : Pokja SPM RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 24
- Gedung Pelayanan

Adapun pengembangan infrastruktur yang berhubungan dengan tempat pelayanan


dapat diindikasikan dari kecukupan luas ruangan pelayanan berdasarkan masterplan rumah
sakit dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 2.9
Kondisi Gedung Pelayanan RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

No. Bangunan Standar Kondisi Bobot


1 Luas bangunan 50m2/TT
5500 m2 5.742m2 104,40%
2 Ruang perawatan Minimal 4.5 m2/TT
Obgyn 4.5 m2/TT 325 m2 325%
Bayi 4.5 m2/TT 7.79 m2 173%
Anak 4.5 m2/TT 4,5 m2/TT 100%
3 Ruang Periksa 3x3m2
Poli Kandungan 9 m2 28 m2 311%
Poli Gigi 9 m2 20,25 m2 225%
Poli KB 9 m2 20,25 m2 225%
Poli Anak 9 m2 24,25 m2 272,22%
Poli Bedah 9 m2 9 m2 100%
4 Ruang Tindakan 3 x 4 m2
Kamar Operasi 12 m2 120 m2 1000%
Ruang Bersalin 12 m2 120 m2 1000%
Ruang ICU 12 m2 38,25m2 318,75%
Ruang UGD 12 m2 88,00 m2 733,33%
Sumber Data : Pokja SPM RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa RSKD Ibu dan Anak Pertiwi
telah memenuhi standar kelengkapan ruang, sarana prasarana serta luas bangunan untuk
Rumah Sakit Khusus Kelas B.

4. Perspektif Keuangan

Kinerja keuangan adalah gambaran posisi keuangan rumah sakit baik dari sumber
pendanaan maupun pembiayaan. Dalam mengukur perspektif keuangan digunakan 3 indikator
yaitu :

- Sales Growth Rate (SGR) : Indikator digunakan untuk mengukur kemampuan Rumah
Sakit menggali pendapatan fungsional dari jasa layanan kesehatan. Berdasarkan data 3

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 25
tahun terakhir, tingkat pertumbuhan pendapatan RSKD Ibu dan Anak Pertiwi jika di rata-
ratakan mengalami penurunan sebesar 5,74%. Hal tersebut disebabkan adanya program
Pemerintah berupa Jaminan Kesehatan Nasional untuk seluruh masyarakat yang di
laksanakan secara berjenjang mulai dari PUSKESMAS atau Poliklinik baik Status
Pemerintah maupun swasta atau dokter praktek ke Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK)
yang lebih tinggi.

Perkembangan pendapatan fungsional RSKD Ibu dan Anak Pertiwi selama 2015-
2017 dapat dilihat dari tabel sebagai berikut :

Tabel 2.10
Perkembangan SGR Tahun 2015 - 2017

% Kenaikan
Tahun Realisasi Pendapatan (Rp)
Pendapatan
2015 20.354.464.940 (10,48 %)
2016 21.508.230.555 5,67 %
2017 18.839.808.271 (12,41%)
Rata-Rata (5,74%)
Sumber Data : Laporan Keuangan RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

Begitu juga jika dilihat tingkat capaian taregt pendapatan dengan realisasi pendapatan
tiga tahun terakhir tidak pernah mencapai target sebagaimana dapat dilihat dari tabel sebagai
berikut :

Tabel 2.11
Tingkat Pencapaian Target Pendapatan 2015 - 2017

Target Realisasi Pendapatan % Kenaikan


Tahun
Pendapatan (Rp) (Rp) Pendapatan
2015 21.100.000.000 20.354.464.940 96,46%
2016 23.500.000.000 21.508.230.555 91,52%
2017 23.500.000.000 18.839.808.271 80,17%
Rata-Rata 89,39%
Sumber Data : Laporan Keuangan RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

- Cost Recovery Ratio (CRR) : Indikator ini digunakan untuk mengukur sampai
sejauhmana kontribusi pendapatan fungsional rumah sakit terhadap belanja operasional
rumah sakit. Berdasarkan data historis 3 tahun terakhir, pada tahun 2017 menunjukkan
kondisi yang tertinggi mencapai 112,86% sedangkan CRR rata-rata m e n c a p a i
1 0 3 , 8 9 %. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh biaya operasional rumah sakit dapat

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 26
ditutupi dari hasil pendapatan fungsional. Perkembangan kemampuan pembiayaan
operasional rumah sakit dapat di lihat dari tabel sebagai berikut:

Tabel 2.11
Perkembangan C R R Tahun 2015-2017
Tahun Pendapatan Fungsional Belanja Operasional CRR

20.354.464.940
2015 21.955.731.164 92,71%
2016 21.508.230.555 19.780.279.994 108,74 %
18.839.808.271
2017 16.693.096.374 112,86 %
Rata-Rata 20.234.167.922 19.476.369.177 103,89 %
Sumber Data : Laporan Keuangan RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

- Tingkat Kemandirian Keuangan ( T K K ) RS : Indikator ini untuk mengukur sampai


sejauh mana kontribusi pendapatan fungsional terhadap Total Belanja. Berdasarkan data
historis 3 tahun terakhir menunjukkan peningkatan dari tahun 2015 sampai 2017
dengan capaian rata-rata 49,62 %. Hal ini menunjukkan adanya trend positif terhadap
kemampuan kemandirian keuangan rumah sakit.
Perkembangan Kemampuan Kemandirian Keuangan RS dapat di lihat dari tabel :

Tabel 2.12
Perkembangan Tingkat Kemandirian Keuangan (TKK) Tahun 2015 - 2017

Pendapatan Total Tingkat


Tahun
Fungsional Belanja Kemandirian
2015 20.354.464.940 42.338.210.676 48,08 %
2016 21.508.230.555 44.292.721.613 48,56 %
2017 18.839.808.271 35.704.116.092 52,77 %
Rata-Rata 20.234.167.922 40.778.349.460 49,62 %
Sumber Data : Laporan Keuangan RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

Seluruh pendapatan dicatat dengan basis kas. Kondisi keuangan rumah sakit cukup memadai
meskipun alokasi biaya lebih didominasi pada pengeluaran belanja p e g a w a i dan
operasional. Belanja Investasi diproyeksikan s a m p a i d e n g a n 5 tahun ke depan belum
memungkinkan untuk dibiayai secara mandiri oleh Rumah Sakit dan diharapkan Pemerintah
masih terus mengucukan dana untuk mendukung program rehab gedung RSKD Ibu dan Anak
Pertiwi dan untuk peningkatan sarana dan prasarana lainnya utamanya alat kesehatan supaya
dapat bersaing sesuai dengan perkembangan teknologi kedokteran dan perkembangan jenis
penyakit.

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 27
RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 28
RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 29
RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 30
RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 31
RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 32
Berdasarkan Tabel Pencapaian Kinerja Perangkat Daerah , (Tabel T.C.23), dapat dilihat ada 8
sasaran dari program kerja yang ada di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi yaitu :
a. Sasaran 1 : Meningkatnya Kualitas Pelayanan Rumah Sakit.

Sasaran ini didukung oleh kebijakan peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit melalui
sebuah program yakni pengembangan kapasitas organisasi dan tata laksana badan layanan umum
daerah dengan kegiatan peningkatan kinerja pelayanan RSKD Ibu dan Anak Pertiwi.
Sasaran ini menitikberatkan pada meningkatnya mutu pelayanan rumah sakit yang di
tandai dengan rata-rata kematian seperti Gross Death Rate (GDR), Net Death Rate (NDR),
Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu (AKI), angka kematian pasca bedah dan
angka kematian di IRD.
Berdasarkan data capaian tersebut nampak bahwa rata-rata capaian kinerja sasaran 1
yakni meningkatnya mutu pelayanan rumah sakityang di tandai dengan menurunnya angka
kematian dengan capaian rata rata sebesar 66,55% sudah menunjukkan kinerja yang baik dimana
rata rata kematian pada seluruh pasien yang masuk kurang dari 48 jam (GDR) hanya terjadi
kematian 6,20 pasien pada setiap 1000 pasien jauh dibawah target yang ditetapkan yaitu 15
kematian dalam 1000 pasien, begitu juga rata rata kematian pada pasien diatas 48 jam (NDR)
sebesar 3,10 pasien pada 1000 pasien jauh dibawah target yaitu 10 kematian dalam 1000 pasien.
Rata – rata kematian bayi (AKB) dengan capaian 3,10 pasien dari target yang ditetapkan yaitu
10 kematian dalam 1000 pasien Bayi baru lahir, begitu juga dengan angka kematian ibu (AKI)
0,96 pasien masih dibawah target yang ditetapkan yaitu 1 kematian dalam 1000 pasien Ibu,
Sedangkan rata rata kematian pada pasca bedah dan kematian di IRD pada tahun 2018 dengan
realisasi tidak terjadi kematian.
Bila dibandingkan pada tahun 2012 rata rata kematian GDR 5,0‰ , pada tahun 2013
meningkat menjadi 7,36‰,tetapi pada tahun 2014 menurun menjadi 1,78‰–sedangkan pada
tahun 2015 naik menjadi 3,86‰ dan naik lagi menjadi 6,44‰ pada tahun 2016, tetapi pada tahun
2017 terjadi lagi penurunan menjadi 6,35‰ serta tahun 2018 menjadi 6,20 ‰. Begitu juga pada
capaian NDR tahun 2012 tidak terjadi kematian NDR dan pada tahun 2013 0,76‰ kematian,
kemudian tahun 2014 meningkat lagi menjadi 1,60‰, pada tahun 2015 turun 1,05% dan pada
tahun 2016 naik menjadi 2,39‰ serta pada tahun 2017 meningkat lagi menjadi 3,59‰ tetapi
pada tahun 2018 turun menjadi 3,10‰ .
Angka kematian pasca bedah pada tahun 2012 dan 2013 tidak ada kematian tetapi pada
tahun 2014 dan tahun 2015 terjadi kematian 1 pasien pasca bedah kemudian pada tahun 2016,
2017 dan 2018 tidak ada kematian pasien pasca bedah. Sedangkan di Instalasi Rawat Darurat
mulai tahun 2012 sampai dengan 2018 tidak terjadi kematian. Angka Kematian Bayi (AKB)
terjadi fluktuasi yaitu pada tahun 2012 terjadi kematian sebanyak 16 pasien kemudian meningkat

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 33
pada tahun 2013 menjadi 29 pasien, pada tahun 2014 turun menjadi 8 pasien dan meningkat 20
pasien pada tahun 2015 serta 34 pasien pada tahun 2016 tetapi pada tahun 2017 menurun
menjadi 30 pasien serta pada tahun 2018 menurun lagi menjadi 23 pasien.
Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2012 sebanyak 2 orang kemudian turun menjadi 1
orang pada tahun 2013, pada tahun 2014 dan tahun 2015 terjadi kematian masing-masing 1
orang sedangkan pada tahun 2016 sebanyak 1 orang dan meningkat pada tahun 2017 sebanyak 2
pasien serta 2018 sebanyak 3 pasien. Secara umum capaian target masih jauh dibawah target
maksimun yang di tetapkan dalam RPJMD dan Renstra kecuali angka kematian pasca bedah
yang di targetkan tidak ada kematian tetapi pada tahun 2014 dan tahun 2015 terjadi kematian
masing-masing 1 pasien namun hasil yang di capai tersebut masih di bawah standar nasional dan
standar pelayanan minimal rumah sakit.
Hal ini menunjukkan masih perlunya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit di RSKD
Ibu dan Anak Pertiwi, karena mutu pelayanan rumah sakit harus didukung oleh mutu pelayanan
medis yang ditandai dengan tidak adanya kematian dalam pengambilan tindakan. Adapun nilai
ideal untuk GDR atau kematian kurang 48 jam adalah <45‰ (Standar RS Umum) dan NDR
atau kematian di atas 48 Jam Ideal RSUmum sebesar <25‰, sehingga nilai capaian GDR dan
NDR di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi pada tahun 2018 masih sesuai dengan standar ideal rumah
sakit karena capaian GDR 6,20‰ dan NDR 3,10‰ masih jauh dibawah standar nasional.
Dengan capaian ini maka di harapkan dukungan program dapat lebih di tingkatkan
melalui program pengembangan kapasitas organisasi dan tata laksana BLUD terhadap kegiatan
peningkatan kinerja pelayanan RSKD Ibu dan Anak Pertiwi.

b. Sasaran ke dua Terlaksananya Akreditasi Rumah Sakit

Sasaran ini didukung oleh kebijakan Peningkatan Kinerja rumah sakit dengan program
Standarisasi pelayanan kesehatan melalui kegiatan pelaksanaan akreditasi dan sertifikasi rumah
sakit. Tetapi sesuai PERMENDAGRI Nomor 27 tahun 2013 dan PP Nomor 74 Tahun 2012,
Sumber dana yang berasal dari Pendapatan dan Surplus BLUD di buat dalam 1 program dan 1
kegiatan sehingga pada tahun 2018 sasaran ini didukung oleh Program Pengembangan Kapasitas
Organisasi dan Tata Laksana BLUD yang di dukung oleh kegiatan peningkatan kinerja
pelayanan RSKD Ibu dan Anak Pertiwi.
Sasaran ini menitikberatkan pada meningkatnya mutu layanan rumah sakit yang ditandai
dengan tersusunnya dokumen akreditasi RS dan terakreditasinya rumah sakit. Hasil capaian
tersebut nampak bahwa rata-rata capaian kinerja untuk sasaran 2 yakni terlaksananya akreditasi
rumah sakit menunjukkan kinerja dengan rata rata capaian 50,00% dengan kategori kurang baik.
Jika dibandingkan dengan tahun 2013, maka tim akreditasi telah melakukan penyusunan

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 34
dokumen akreditasi rumah sakit Versi 2012 sebanyak 4 dokumen pada tahun 2013, 4 dokumen
pada tahun 2014, pada tahun 2015 sebanyak 4 dokumen kemudian di laksanan penilaian oleh
Komite Akreditasi Nasional Rumah Sakit (KARS) dengan hasil Lulus Akreditasi Tingkat Utama.
Pada tahun 2016 dan 2017 dilaksanakan penilaian kembali dengan hasil Lulus Akreditasi
Sedangkan pada tahun 2018 tidak dilaksanakan penilaian di sebabkan karena belum adanya
Direktur Defenitif RSKD Ibu dan Anak Pertiwi yang berasal dari Fungsional dokter.
Tersusunnya SOP rumah sakit pada tahun 2013 kami telah menyusun SOP sebanyak 10 SOP,
pada tahun 2014 sebanyak 75 SOP, 15 SOP pada tahun 2015, pada tahun 2016 sebanyak 10 SOP
dan pada tahun 2017 sebanyak 10 SOP sehingga sampai dengan tahun 2018 sudah tersusun
sebanyak 120 SOP.
Gambaran penyusunan dokumen akreditasi rumah sakit selama tahun 2018 menunjukkan
bahwa telah tercapai sesuai target RPJMD dan Renstra rumah sakit sehingga perlu tetap di
pertahankan dan ditingkatkan utamanya untuk mempercepat penilaian Akreditasi yang berakhir
masa berlakunya pada tanggal 23 Nopember 2018.

c. Sasaran Ke tiga Meningkatnya Kepuasan Pelanggang Rumah sakit.

Sasaran ini didukung oleh kebijakan peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit dengan
program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan pengembangan
media promosi dan informasi sadar hidup sehat. Tetapi sesuai PERMENDAGRI Nomor 27 tahun
2013 dan PP Nomor 74 Tahun 2012, Sumber dana yang berasal dari Pendapatan dan Surplus
BLUD di buat dalam 1 program dan 1 kegiatan sehingga pada tahun 2018 sasaran ini didukung
oleh Program Pengembangan Kapasitas Organisasi dan Tata Laksana BLUD yang di dukung
oleh kegiatan peningkatan kinerja pelayanan RSKD Ibu dan Anak Pertiwi.
Sasaran ini menitik beratkan pada peningkatan kepuasan pelanggan dan cakupan
kunjungan rawat inap dan rawat jalan di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi. Berdasarkan data capaian
tersebut nampak bahwa rata-rata capaian kinerja untuk sasaran 3 yakni meningkatnya kepuasan
pelanggan terhadap pelayanan rumah sakit sudah menunjukkan kinerja sangat baik dengan
capaian 88,39%. Pada tahun 2014 menurun menjadi 77,64% dan meningkat pada tahun 2015
dengan capaian 79,33% kemudian meningkat menjadi 83,04% pada tahun 2016 dan pada tahun
2017 menurun menjadi 80,67 % serta tetap pada tahun 2018 yaitu 82,61%.
Jumlah kunjungan pasien rawat inap dan rawat jalan terjadi fluktuasi pada indikator
rata-rata pasien rawat jalan yakni rata-rata kunjungan pasien rawat jalan pada tahun 2014
menjadi 930 pasien perbulan kemudian menurun lagi menjadi 757,50 pasien perbulan pada tahun
2015 dan naik menjadi 821,67 pasien perbulan pada tahun 2016 serta 860,5 pasien perbulan pada
tahun 2017 dan pada tahun 2018 turun menjadi 701 pasien perbulan. Sementara rata-rata pasien

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 35
rawat inap pada tahun pada tahun 2014 menjadi 468,67 pasien perbulan dan pada tahun 2015
menjadi 430,42pasien perbulan serta 453,50 pasien pada tahun 2016, pada tahun 2017 menurun
menjadi 393,5 pasien perbulan dan pada tahun 2018 menurun lagi menjadi 349,4 pasien
perbulan.
Capaian rata-rata kunjungan pasien rawat jalan dan rawat inap tersebut dapat
menggambarkan bahwa tingginya kesadaran ibu hamil untuk memeriksakan secara dini
kesehatannya di fasilitas sarana pelayanan kesehatan dan menggunakan fasilitas sarana
pelayanan kesehatan tersebut atau rumah sakit sebagai tempat pertolongan persalinan. Walaupun
terjadi penurunan kunjungan pasien rawat inap pada tahun 2018 yang disebabkan makin
banyaknya rumah sakit ibu dan anak sehingga menyebabkan persaingan antar rumah sakit ibu
dan anak semakin ketat.
Di samping itu adanya kebijakan pemerintah terhadap pelayanan pasien BPJS
dilaksanakan secara berjenjang mulai dari pemberi pelayanan kesehatan pertama (PPK 1) dalam
hal ini Puskesmas, Poliklinik ataupun dokter praktek yang bekerjasama dengan pihak BPJS dapat
mempengaruhi menurunnya kunjungan pasien rawat inap di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi.
Berdasarkan uraian diatas menunjukkan bahwa pemanfaatan sarana kesehatan oleh
masyarakat masih dapat di kategorikan tinggi yang artinya bahwa kesadaran masyarakat untuk
melakukan pengobatan dan persalinan di sarana pelayanan kesehatan masih tinggi.
Sesuai dengan capaian kinerja pelayanan rumah sakit terhadap masyarakat maka di
harapkan dukungan program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat serta program
pengembangan kapasitas organisasi dan tata laksana BLUD. Berdasarkan data capaian tersebut
nampak bahwa capaian kinerja untuk sasaran 3 yakni meningkatnya kepuasan pelanggan rumah
sakit sudah menunjukkan kinerja baik dengan rata rata capaian 88,39%.
Dari ketiga Indikator pada sasaran meningkatnya kepuasan pelanggan rumah sakit
semuanya tidak mencapai target yang diharapkan yaitu indikator kepuasan pelanggan rumah
sakit dimana target RPJMD dan Renstra 83% hanya di capai 82,61%, Tidak tercapainya target
ini di sebabkan karena masih adanya dokter Ahli yang paruh waktu sehingga pasien harus
menunggu untuk mendapatkan pelayanan terhadap dokter tersebut seperti dokter Ahli Radiologi
dan dokter Ahli Anestesi. Indikator capaian kunjungan rawat Inap ditargetkan 5.000 pasien
hanya dicapai 4.193 pasien, disebabkan karena adanya kebijakan pemerintah tentang pelayanan
pasien BPJS yang harus dilaksanakan secara berjenjang mulai dari Puskesmas/Klinik kemuadian
ke Rumah Sakit. Diharapkan kedepan dapat dilakukan peningkatan pelayanan dan promosi
rumah sakit yang lebih intensif.

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 36
d. Sasaran Ke empat adalah Meningkatnya Sarana dan Prasarana Rumah Sakit

Sasaran ini didukung oleh kebijakan peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit dengan
sebuah program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana RS/RS Jiwa/RS Paru – paru/RS
mata / RS Khusus. Sasaran ini menitikberatkan pada peningkatan kualitas dan kuantitas Sarana
dan Prasarana RS dengan indikator yaitu meningkatnya sarana dan prasarana rumah sakit dan
terlaksananya pembangunan gedung Loundry rumah sakit.
Berdasarkan data capaian tersebut nampak bahwa rata-rata capaian kinerja untuk sasaran
4 yakni meningkatnya sarana dan prasarana rumah sakit sudah menunjukkan kinerja sangat baik
dengan capaian 100,00% dimana telah melaksanakan penambahan alat kantor dan rumah tangga
rumah sakit sebanyak 30 Unit. Jika dilihat dari target capaian Peningkatan jumlah alat kesehatan
dari tahun 2013 sebanyak 19 Unit, Tahun 2014 sebanyak 45 Unit, tahun 2015 sebanyak 267
Unit, Tahun 2016 sebanyak 170 Unit dan Tahun 2017 sebanyak 17 Unit sedangkan pada tahun
2018 tidak dianggarkan. Peningkatan alat kantor dan rumah tangga rumah sakit pada tahun 2013-
2015 tidak ada kegiatan, nanti apda tahun 2016 sebanyak 17 Unit dan pada tahun 2017 sebanyak
248 unit sedangkan pada tahun 2018 sebanyak 30 unit. Pada tahun 2014 3 (tiga) lantai, pada
tahun 2015 2 (dua) lantai dan pada tahun 2016 1 (satu) lantai, pada tahun 2017 1 Unit gedung
loundry rumah sakit sedangkan pada tahun 2018 1 unit gedung parkir RS .
Gambaran penilaian peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit selama tahun 2018
menunjukkan bahwa target yang ditetapkan pada RPJMD dan Renstra Rumah Saikt telah
tercapai 100%.

e. Sasaran Ke Lima Meningkatnya Aktivitas Perkantoran Rumah Sakit

Sasaran ini didukung oleh kebijakan peningkatan kinerja rumah sakit dengan sebuah
program yakni program pelayanan administrasi perkantoran Rumah Sakit Tetapi sesuai
PERMENDAGRI Nomor 27 tahun 2013 dan PP Nomor 74 Tahun 2012, Sumber dana yang
berasal dari Pendapatan dan Surplus BLUD di buat dalam 1 program dan 1 kegiatan sehingga
pada tahun 2018 sasaran ini didukung oleh Program Pengembangan Kapasitas Organisasi dan
Tata Laksana BLUD yang di dukung oleh kegiatan peningkatan kinerja pelayanan RSKD Ibu
dan Anak Pertiwi dengan menitikberatkan pada pencapaian kinerja rumah sakit seperti
Pendapatan Asli Daerah (PAD) , Sales Growth Rate (SGR), Cost Recovery Ratio (CRR), dan
Tingkat Kemandirian Keuangan (TKK).
Berdasarkan data capaian tersebut nampak bahwa rata-rata capaian kinerja untuk sasaran
5 yakni meningkatnya aktifitas perkantoran rumah sakit menunjukkan kinerja yang cukup baik
yakni 63,19%. Pada tahun 2014 ,tercapai 129,93% sedangkan pada tahun 2015 menurun menjadi

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 37
96,47%, 91,52% pada tahun 2016 dan pada tahun 2017 menurun lagi menjadi 80,17% serta
menurun lagi menjadi 74,78% pada tahun 2018.
Sales Growth Rate (SGR) rumah sakit terjadi peningkatan dari tahun 2014 menjadi
97,89 sedangkan pada tahun 2015 menurun menjadi 8,46%, 5,67% pada tahun 2016 dan pada
tahun 2017 menurun menjadi (7,14)% serta menurun lagi menjadi (2,82)% pada tahun 2018
Cost Recovery Ratio (CRR) rumah sakit terjadi peningkatan pada tahun 2014 menjadi
104,24% sedangkan pada tahun 2015 menurun menjadi 101,28% kemudian naik menjadi
108,70% pada tahun 2016 serta pada tahun 2017 menjadi 132,82% dan turun menjadi 106,80%
pada tahun 2018
Tingkat Kemandirian Keuangan (TKK) rumah sakit dari tahun 2014 menjadi 71,46%
sedangkan pada tahun 2015 turun menjadi 52,73% dan 48,60% pada tahun 2016 tetapi pada
tahun 2017 meningkat lagi menjadi 52,77% dan turun lagi menjadi 52,20%
Gambaran penilaian peningkatan aktivitas perkantoran rumah sakit selama tahun 2018
menunjukkan bahwa kemampuan RS membiayai biaya operasional terhadap pendapatan (CRR)
sudah baik karena diatas 100% begitu juga dengan kemampuan pendapatan membiayai seluruh
biaya RS (TKK) sudah di atas 50%, tetapi jika dilihat dari peningkatan pendapatan dari tahun
sebelumnya (SGR) belum maksimal dan berada dibawah target RPJMD dan Renstra sehingga
kinerjanya perlu ditingkatkan melalui program pengembangan kapasitas organisasi dan tata
laksana badan layanan umum daerah.

F. Sasaran Ke Enam Meningkatnya Pengembangan Sistem Perencanaan dan Evaluasi Kinerja


SKPD

Sasaran ini didukung oleh kebijakan peningkatan kinerja rumah sakit melalui program
pengembangan system perencanaan dan system evaluasi kinerja rumah sakit. Tetapi sesuai
PERMENDAGRI Nomor 27 tahun 2013 dan PP Nomor 74 Tahun 2012, Sumber dana yang
berasal dari Pendapatan dan Surplus BLUD di buat dalam 1 program dan 1 kegiatan sehingga
pada tahun 2017 sasaran ini didukung oleh Program Pengembangan Kapasitas Organisasi dan
Tata Laksana BLUD yang di dukung oleh kegiatan peningkatan kinerja pelayanan RSKD Ibu
dan Anak Pertiwi Sasaran ini menitik beratkan pada perencanaan dan evaluasi kinerja rumah
sakit yang di tandai dengan dengan 5 (lima) indikator yakni tersusunnya laporan keuangan,
RBA, RKA dan DPA RS.
Berdasarkan data capaian tersebut nampak bahwa capaian kinerja untuk sasaran 6 yakni
meningkatnya system perencanaan dan system evaluasi kinerja SKPD menunjukkan kinerja
sangat baik dengan capaian 100%. Di mana tersusunnya laporan keuangan rumah sakit pada
tahun 2014, 2015, 2016, 2017 dan 2018 masing masing sebanyak 4 dokumen laporan. Begitu

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 38
juga dengan tersusunnya RBA, RKA dan DPA rumah sakit pada tahun 2014, 2015, 2016, 2017
dan 2018 masing masing sebanyak 2 dokumen serta tersusunnya Lakip/Sakip mulai tahun 2014
sampai dengan tahun 2018 masing-masing 1 dokumen.
Gambaran penilaian pengembangan sistem perencanaan dan sistem evaluasi kinerja
rumah sakit selama tahun 2018 menunjukkan bahwa telah tercapai sesuai target RPJMD dan
Renstra rumah sakit sehingga perlu tetap di pertahankan dan ditingkatkan.

G. Sasaran Ke 7 Meningkatnya Efisiensi Pelayanan Rumah Sakit

Sasaran ini didukung oleh kebijakan peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit melalui
program upaya kesehatan masyarakat melalui kegiatan peningkatan pelayanan kesehatan
masyarakat. Sasaran ini menitikberatkan pada peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat
melalui peningkatan efisiensi pelayanan rumah sakit yang di tandai dengan beberapa indikator
antara lain rata-rata pemanfaatan tempat tidur (Bed occupancy Rate/BOR), Rata-rata frekuensi
pemakaian tempat tidur per tahun (Bed Turn Over/BTO), rata-rata hari tempat tidur kosong
(Turn Over Interval/TOI), dan rata-rata lama perawatan (Lenght Of Stay/LOS).
Berdasarkan data capaian tersebut nampak bahwa rata-rata capaian kinerja untuk
sasaran 7 yakni meningkatnya efisiensi pelayanan rumah sakit menunjukkan kinerja yang sangat
baik dengan capaian sebesar 134,50%. Tetapi bila dibandingkan dengan capaian pada tahun
2012, maka terlihat adanya penurunan dari beberapa indikator seperti rata-rata pemanfaatan
tempat tidur (BOR) dari pada tahun 2014 menurun menjadi 85,22% dan turun menjadi 60,56%
pada tahun 2015 kemudian naik menjadi 72,75% pada tahun 2016 tetapi menurun lagi pada
tahun 2017 menjadi 62,43% dan tahun 2018 turun lagi menjadi 48,35%.
Terjadinya penurunan pemanfaatan tempat tidur (BOR) di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi
disebabkan karena adanya kebijakan Pemerintah mengenai prosedur pelayanan pasien BPJS
Kesehatan dilaksanakan secara berjenjang mulai dari PUSKESMAS atau Poliklinik Kesehatan
ke Pemberi Pelayanan Kesehatan di atasnya. Dengan capaian BOR 72,75% pada tahun 2017
menurun lagi menjadi 62,43% dan pada tahun 2018 turun lagi menjadi 48,35% dengan tempat
tidur yang sama, kondisi ini menunjukkan tidak efisiensinya pelayanan di RSKD Ibu dan Anak
Pertiwi karena nilai BOR RSKD Ibu dan Anak Pertiwi pada tahun 2018 dibawah standar
nasional yaitu BOR ideal adalah 60 – 85 % .
Penambahan tempat tidur di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi juga berpengaruh terhadap
Frekuensi pemakaian tempat tidur (BTO) yaitu terjadi peningkatan pada tahun 2014 menjadi 104
kali tetapi turun pada tahun 2015 menjadi 67,79 kali dan naik menjadi 89,13 kali pada tahun
2016 kemudian turun lagi menjadi 77,44 kali pada tahun 2017 dan pada tahun 2018 menjadi
63,53.

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 39
Adapun nilai ideal untuk BTO sebesar 40-50 kali (Standar RS Umum) sehingga
frekwensi pemakaian tempat tidur ( BTO ) RS Khusus Ibu dan Anak Pertiwi masih diatas standar
nasional berarti RSKD Ibu dan Anak Pertiwi masih sangat efisien.
Efisiensi pelayanan RSKD Ibu dan Anak Pertiwi juga terjadi pada rata-rata hari lama di
rawat (LOS) yakni adanya keseimbangan rata rata hari lama dirawat di RSKD Ibu dan Anak
Pertiwi dari tahun ke tahun mulai dari tahun 2014 menurun menjadi 2,61 hari kemudian naik
menjadi 3,37 hari pada tahun 2015 dan turun menjadi 2,88 hari pada tahun 2016, kemudian turun
lagi menjadi 2,66 hari pada tahun 2017 dan meningkat menjadi 3,13 pada tahun 2018.
Sementara nilai ideal untuk LOS sebesar 6-9 hari (Standar RS Umum) sedangkan rata-
rata hari lama perawatan ( LOS ) RS Ibu dan Anak Pertiwi pada tahun 2018 hanya 3,13 hari
berarti RSKD Ibu dan Anak Pertiwi masih sangat efisien karena rata rata lama di rawat pasien
masih di bawah standar nasional .
Frekwensi rata rata tempat tidur kosong (TOI) yaitu pada tahun 2014 menjadi 0,52 hari,
kemudian meningkat lagi pada tahun 2015 menjadi 2,12 hari, sedangkan pada tahun 2016
menurun menjadi 1,12 hari tetapi pada tahun 2017 meningkat lagi menjadi 1,77 hari kemudian
pada tahun 2018 menjadi 2,97 hari.
Sementara nilai ideal untuk TOI sebesar 1-3 hari (Standar RS Umum), sedangkan capaian
TOI RSKD Ibu dan Anak Pertiwi pada tahun 2018 adalah 2,97 hari sehingga masih sangat
efisien karena masih dalam standar nasional. Capaian indikator tersebut tentunya tidak terlepas
dari dukungan program Upaya Kesehatan Masyarakat yang di dukung oleh kegiatan peningkatan
pelayanan kesehatan.
Gambaran penilaian efisiensi pelayanan rumah sakit selama tahun 2018 menunjukkan
bahwa efisiensi pelayanan RSKD Ibu dan Anak Pertiwi masih berada dalam standar nasional
Rumah Sakit Ibu dan Anak sehingga perlu tetap di pertahankan dan ditingkatkan.

g. Sasaran Ke delapan adalah Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas SDA

Sasaran ini menitikberatkan pada peningkatan kualitas dan kuantitas SDA yang di tandai
dengan beberapa indikator antara lain peningkatan sarana dan prasarana aparatur, meningkatnya
petugas rumah sakit yang mengikuti Diklat dan meningkatnya disiplin pegawai rumah sakit.
Berdasarkan data capaian tersebut nampak bahwa rata-rata capaian kinerja untuk
sasaran 2 yakni meningkatnya kapasitas dan kinerja SKPD menunjukkan kinerja yang sangat
baik pada tahun 2014 menurun menjadi 134 pegawai dan menurun lagi menjadi 91 orang pada
tahun 2015 kemudian meningkat lagi menjadi 193 orang pada tahun 2016 serta pada tahun 2017
menurun menjadi 80 orang tetapi pada tahun 2018 meningkat menjadi 301 orang . Peningkatan
sarana dan prasarana aparatur dari tahun 2012, 2013, 2014, 2015, 2016, 2017 tercapai 100%,

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 40
tetapi pada tahun 2018 kegiatan tersebut sudah tidak dilaksanakan, sedangkan peningkatan
disiplin petugas rumah sakit terjadi peningkatan pada tahun 2014 menjadi 98,58% dan pada
tahun 2015 menjadi 99,88% sedangkan pada tahun 2016 menjadi 97,22% dan pada tahun 2017
menurun lagi menjadi 97,02% serta pada tahun 2018 meningkat menjadi 97,23%, tetapi masih
sesuai dengan target Renstra yaitu 97%.
Capaian indikator tersebut tentunya tidak terlepas dari dukungan program Peningkatan
Kapasitas dan Kinerja Rumah Sakit dimana secara keseluruhan capaian indikator pada sasaran
meningkatnya kapasitas dan kinerja rumah sakit sudah melampaui target RPJMD dan Renstra
rumah sakit sehingga perlu tetap di pertahankan dan ditingkatkan.
Didalam pelaksanaan kegiatan dan program berdasarkan tugas dan fungsi serta
kewenangan yang ada pada RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Provinsi Sulawesi Selatan di
laksanakan sesuai pembiayaan/penganggaran. Adapun sumber pembiayaan pada tahun 2014
sampai pada tahun 2018 yang tertuang di dalam dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) satuan
kerja perangkat daerah (SKPD) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Provinsi Sulawesi Selatan. Terlihat
pada Tabel 2.3.2 mengenai Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Perangkat daerah pada
setiap Program kerja pada RSKD Ibu dan Anak Pertiwi terlihat bahwa setiap program di tahun
2014 sampai dengan tahun 2018 tercapai sampai 100 %.

2.4 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN RSKD IBU


DAN ANAK PERTIWI

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya guna pencapaian visi misi dalam
menyukseskan program Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Rumah Sakit Khusus Daerah
Ibu dan Anak Pertiwi memiliki banyak peluang tetapi juga menghadapi banyak tantangan.
Peluang dan tantangan tersebut bila mampu dikelola dengan baik akan memiliki daya ungkit
yang besar guna pengembangan pelayanan rumah sakit kedepan dengan cara memaksimalkan
peluang (kekuatan dan peluang) dan mengatasi tantangan (kelemahan dan ancaman).

1. Analisis Lingkungan Internal

Secara rinci data-data pengukuran pada masing-masing perspektif merupakan objek


analisa. Dengan menggunakan skala ordinal dapat dipetakan Kekuatan atau kelemahan.
Kekuatan apabila sama atau melebihi dari standar sedangkan kelemahan apabila kurang dari
standar. Hasil Analisis Lingkungan Internal pada titik ordinat positif merupakan kekuatan yang
dimiliki rumah sakit sedang hasil analisis lingkungan internal pada titik ordinat negatif
merupakan kelemahan. Nilai hasil analisis lingkungan internal RSKD Ibu dan Anak Pertiwi
adalah 19 seperti terlihat dari tabel sebagai berikut :

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 41
Tabel 2.13
Analisis Lingkungan Internal RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

PERSPKETIF / OBYEK
NO KEKUATAN KELEMAHAN
ANALISA
A PELANGGAN
1 Cakupan Kunjungan RI +
2 Cakupan Kunjungan RJ -
- -
3 Kepuasan Pelanggan +
Pasien -
Score A +22 -1-2
B PROSES BISNIS - -
INTERNAL -
-
Quality Of Place:
1 BOR +
2 BTO +
3 TOI +2--

4 LOS +2
-
+4--
Quality Of Services: -
--
1 Gross Death Rate ( GDR ) +--
2 Net Death Rate ( NDR ) +
3 Angka Kematian Bayi / 1.000 +
kelahiran
4 Angka Kematian Ibu / 10.000 +
persalinan
5 Angka kematian pasca bedah +
6 Angka kematian IRD +
+6
Score B +10
PERTUMBUHAN DAN
C PEMBELAJARAN
1 Ketersediaan SDM
▫ Ketersediaan Tenaga Medis -
▫ Ketersediaan Tenaga -
Keperawatan
▫Ketersediaan Tenaga
Paramedis Non
Keperawatan -

▫ Ketersediaan Tenaga -
Administrasi
▫ Tingkat kehadiran pegawai +
▫ Jumlah pegawai yang -
mengikuti diklat
+1 -5

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 42
PERSPKETIF / OBYEK
NO KEKUATAN KELEMAHAN
ANALISA
2 Komitmen SDM
▫ Komitmen meningkatkan +
mutu layanan
+1
3 Pengelolaan Infrastruktur
▫Kelengkapan Alat -
▫Kalibrasi Alat -
-
▫ Bangunan Gedung +
1
-
+1 1 -2
Score C +3 -7
D KEUANGAN
▫ SGR -
▫ CRR +
▫ Tingkat Kemandirian -
Keuangan
Score D +1 -2
JUMLAH KOMULATIF +6 -10
+6
TOTAL SCORE 6
Sumber : Data diolah dari Dokumen Renstra RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

2. Analisis Lingkungan Eksternal


Metode analisis yang digunakan adalah metode Competitive Setting Profile yang
menilai kondisi persaingan di bisnis perumahsakitan. Faktor-faktor yang dinilai adalah :
 Kebutuhan pelanggan terhadap provider kesehatan terhadap variabel sebagai berikut :
- Angka kesakitan Ibu dan Anak
- Prospek BPJS
- Kemampuan daya beli masyarakat
- Jejaring puskesmas, poliklinik dan dokter praktek swasta sebagai sumber rujukan
 Kemampuan pesaing terhadap variabel-variabel berikut ini :
- Agresifitas pesaing : dinilai dari tingkat agresifitas atau kondisi keunggulan pesaing dan
strategi yang diterapkan pesaing untuk merebut pasar.
- Kapabilitas pesaing : yaitu dinilai dari tingkat pertambahan provider milik pertumbuhan.
 Manajemen perubahan terhadap variabel-variabel berikut :
- Teknologi, yang dinilai dari tingkat kemajuan teknologi dari akses provider Yankes untuk
mendapatkan teknologi tersebut.

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 43
- Tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan, Keberdayaan dan kemampuan
yaitu dinilai dari tingkat kemampuan daya beli masyarakat.
- Ekonomi yaitu dinilai dari tingkat atau komposisi masyarakat berdasarkan taraf hidup.
- Pasar yaitu dinilai dari tingkat kebebasan usaha / persaingan berdasarkan ketentuan dalam
usaha perumahsakitan dan Yankes lainnya.
Tabel 2.14
Analisis Lingkungan Eksternal RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

NO OBYEK ANALISA PELUANG ANCAMAN

KEBUTUHAN
A PELANGGAN TERHADAP
PROVIDER KESEHATAN

Angka Kesakitan Ibu dan +


1
Anak
2 Prospek BPJS +
Kemampuan daya beli
3 +
Masyarakat
4 Kebutuhan Puskesmas,
poliklinik atau dokter praktek -
swasta sebagai sumber rujukan

Score A +3 -1
B swasta
KEMAMPUAN PESAING
sebagai sumber rujukan
1 Agresivitas Pesaing -
Pertumbuhan provider
2 -
Perorangan
Score B -
C MANAJEMEN 2
PERUBAHAN RUMAH
Pengaruh Teknologi -
1
SAKIT
Pengaruh Tuntutan mutu
2 -
Layanan

3 Pengaruh Ekonomi +

4 Pengaruh Kebijakan -

Score C +1 -3

JUMLAH KOMULATIF +4 -6
TOTAL SCORE -2
Sumber : Data diolah dari Dokumen Renstra RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 44
1. Posisi Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi Provinsi Sulawesi
Selatan
Berdasarkan analisis SWOT dengan metode competitive setting profile, posisi Rumah
Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi berada pada kuadran satu seperti yang terlihat pada
grafik dibawah ini:
Grafik 1. Posisi RSKD Ibu dan Anak Pertiwi berdasarkan analisis SWOT

KEKUATAN

A
N P
C E
A L
M U
A A
N N
G

KELEMAHAN

2. Faktor Kunci Keberhasilan (Critical Success Factor)

Dari hasil analisa SWOT menunjukkan persepsi pelanggan terhadap rumah sakit masih
relatif baik hal ini ditunjukkan dengan capaian kualitas pelayanan secara teknis relatif sesuai
standar. Cakupan pelayanan rumah sakit masih banyak oleh masyarakat menengah
kebawah yang pemahaman secara teknis terhadap pelayanan rumah sakit masih kurang, dengan
demikian kepuasan pelanggan lebih pada aspek non teknis seperti keramahan petugas, kondisi
fisik bangunan bukan pada kualitas penanganan penyakit yang diderita. Di lain pihak posisi
rumah sakit sebagai rumah sakit pemerintah pada umumnya, memiliki kekuatan dalam
pengembangan infrastruktur dan penetapan tarif yang sangat kompetitif yang
memungkinkan rumah sakit mampu bertahan dan melakukan inovasi-inovasi sejalan
dengan perkembangan Ilmu Kedokteran Klinik dan perkembangan jenis penyakit. Dengan
menggunakan Matrix SWOT dapat diuraikan Faktor-Faktor Kunci Keberhasilan sebagai
berikut :

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 45
Tabel 2.15
Faktor Kunci Keberhasilan RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Berdasarkan Matriks
SWOT
Kekuatan Kelemahan
I
F 1. Kinerja penggunaan 1. Infrastruktur pelayanan
A tempat tidur baik Belum memadai
S 2. Brand Image 2. Jumlah Tenaga
Pelanggan Cukup Medis, Keperawatan
Baik dan Administrasi belum
3. Kondisi Keuangan mencukupi
EFAS Cukup Sehat 3. Pencapaian SPM belum
optimal
Peluang Strategi SO Strategi WO

1. Angka Kesakitan Ibu 1. Memperkuat jejaring 1. Peningkatan Kualitas


dan Anak yang 2. pemasaran melalui dan kuantitas tenaga
cenderung naik. puskesmas dengan administrasi, medis dan
2. Makin memanfaatkan Dokter keperawatan.
Meningkatnya Spesialis Rumah Sakit 2. Mengalokasikan
kepersertaan asuransi sebagai tenaga sumberdaya keuangan
kesehatan (BPJS) konsultan Puskesmas yang berorientasi pada
3. Kebijakan 3. Menjalin hubungan perbaikan mutu
pengelolaan RS dengan perusahaan- pelayanan.
semakin kondusif perusahaan untuk 3. Meningkatkan sarana
menjadi provider dan prasarana
pelayanan kesehatan pelayanan
perusahaan
Ancaman Strategi ST Strategi WT

1. Agresifitas pesaing 1. Memperluas publikasi 1.Mengembangkan


2. melakukan inovasi kepada masyarakat infrastruktur pelayanan
perbaikan mutu 2. Menerapkan yang memiliki potensi
layanan dan fkelsibilitas pengelolaan pasar dengan tetap
globalisasi pelayanan keuangan dengan mempertimbangkan
kesehatan prinsip-prinsip bisnis aspek sosial.
3. Tuntutan peningkatan yang sehat denagan 2.Melakukan penataan
mutu layanan menerapkan sistem kelembagaan yang
4. Adanya informasi berbasis IT berorientasi pada proses
kebijakan pelayanan kepada pasien.
rujukan 3.Menerapkan standar
berjenjang pelayanan yang bermutu
5. Makin banyaknya tinggi sesuai dengan
RS Pesaing kaidah ilmu kedokteran
klinik.

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 46
Berdasarkan Matrix SWOT dapat disimpulkan ada 10 faktor kunci keberhasilan Rumah Sakit,
yaitu :
1. Menerapkan standar pelayanan yang bermutu tinggi sesuai dengan kaidah ilmu
kedokteran klinik.
2. Melakukan penataan kelembagaan yang berorientasi pada proses pelayanan kepada
pasien.
3. Menerapkan fleksibilitas pengelolaan keuangan dengan prinsip-prinsip bisnis yang sehat
dengan menerapkan sistem informasi berbasis IT
4. Mengalokasikan sumber daya keuangan yang berorientasi pada perbaikan mutu
pelayanan.
5. Peningkatan Kualitas dan kuantitas tenaga administrasi, medis dan keperawatan
6. Mengembangkan infrastruktur pelayanan yang memiliki potensi pasar dengan tetap
mempertimbangkan aspek sosial.
7. Memperkuat fungsi rumah sakit sebagai pusat rujukan
8. Menjalin hubungan dengan perusahaan-perusahaan untuk menjadi provider pelayanan
kesehatan perusahaan di luar BPJS
9. Memperluas publikasi kepada masyarakat
10. Menerapkan strategi pemasaran rumah sakit

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 47
BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS


RSKD IBU DAN ANAK PERTIWI

3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI


PELAYANAN SKPD
3.1.1 Keuangan
Dengan diterapkannya pola pengelolaan keuangan (PPK) sebagai BLUD yang bersifat
fleksibel di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi, merupakan suatu kondisi yang mendukung dalam
pencapaian kinerja rumah sakit. Selain itu, proses penerapan operasionalisasi billing system
dengan menggunakan teknologi informasi (SIMRS) dan percepatan pembayaran klaim biaya
pelayanan bagi pasien RS, sangat menentukan pencapaian kinerja rumah sakit. Namun,
penggunaan teknologi informasi tersebut di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi belum maksimal,
begitu juga tarif yang belum berdasarkan rill/unit cost serta model keuangan dan akuntasi (back
office) SIMRS yang belum berjalan maksimal menjadi kendala dalam pencapaian kinerja rumah
sakit.
Akibat kendala kendala tersebut diatas berakibat juga pada Sistem pembayaran paket
oleh BPJS yang belum sesuai dengan tarif/unit cost Rumah Sakit, sehingga akan menjadi beban
Rumah Sakit dalam pengelolaannya, oleh karena itu kedepan harus menghitung selisih biaya
tarif antara INA-Cbg’s dengan tarif rumah sakit sehingga bisa menjadi beban bersama antara
rumah sakit dengan Pemerintah Daerah.

3.1.2 Organisasi dan Sumber Daya Manusia


Dengan semakin meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat, mendorong masyarakat
secara optimal untuk berperilaku hidup sehat, sehingga akan menyebabkan tuntunan masyarakat
terhadap kualitas pelayanan di rumah sakit semakin tinggi pula, untuk itu seiring dengan
meningkatnya tingkat pengetahuan dan pendidikan yang dimiliki masyarakat, maka diharapkan
pihak manajemen rumah sakit mampu mendorong kesadaran SDM untuk memberikan
pelayanan terbaik sesuai standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan.
Sebagai rumah sakit milik pemerintah, sebagian besar pegawainya adalah PNS yang
masih mempunyai kendala kendala baik dari segi jumlah maupun kualitas sehingga dapat
menyebabkan rendahnya kinerja pelayanan rumah sakit. Untuk itu kedepan supaya dapat
bersaing dengan pesaing yang ada disekitarnya harus ada penataan kembali SDM yang sudah ada
dan pengangkatan pegawai profesional dibidangnya demi terpenuhinya tuntutan pelanggan
rumah sakit.

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 48
Kebijakan alokasi formasi yang terbatas dari segi jumlah maupun jenis keahlian
menyebabkan pihak manajemen memiliki keterbatasan-keterbatasan yang dapat berakibat lambat
dalam merespon perubahan dan tuntutan pelanggan. Dengan ditetapkannya RSKD Ibu dan Anak
Pertiwi sebagai Badan Layanan Umum Daerah maka RSKD Ibu dan Anak Pertiwi mempunyai
kewenangan untuk mengangkat pegawai non PNS dalam rangka memenuhi kebutuhan SDM,
namun disisi lain dengan adanya penambahan SDM tersebut juga akan berpengaruh terhadap
meningkatnya biaya opersional rumah sakit, disisi lain pengangkatan tersebut belum bisa di
lakukan karena pedoman pengangkatan belum tersedia.

3.1.3 Sarana dan Prasarana


RSKD Ibu dan Anak Pertiwi memiliki gedung yang terletak pada lokasi yang strategis,
mudah diakses dengan kendaraan pribadi dan kendaraan umum. Dalam melaksanakan Pelayanan
Rawat Inap, RSKD Ibu dan Anak Pertiwi mempunyai kapasitas tempat tidur Rawat Inap sebagai
berikut :

NO. Kelas Jumlah

1. VIP 8 TT

2. Kelas I 23 TT

3. Kelas II 26 TT

4. Kelas III 27 TT

Namun masih ada kelemahan pada sarana dan prasarana. Adapun kelemahan tersebut
adalah sebagai berikut :
 Implementasi IT (SIMRS) belum berjalan sempurna serta jumlah perangkat keras
belum mencukupi
 Sarana prasarana rawat inap belum maksimal

Dengan adanya program pemerintah tentang pelayanan kesehatan masyarakat dengan


menggunakan kartu BPJS di mana pada tahun 2018 seluruh masyarakat Indonesia wajib
memiliki kartu KIS yang di keluarkan oleh BPJS Kesehatan maka ini merupakan peluang tetapi
sekarang merupakan ancaman karena adanya kebijakan pemerintah tentang pelayanan BPJS
kesehatan harus dilaksanakan dengan sistem rujukan berjenjang mulai dari Puskesmas ke rumah
sakit type D dan seterusnya.
Begitu juga dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kesehat an
yang berjalan sangat cepat, disamping memberi peluang bagi peningkatan mutu pelayanan
kesehatan, dalam kondisi saat ini masih merupakan ancaman di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 49
karena cenderung padat modal. Keterbatasan dukungan / kemampuan finansial yang dimiliki
rumah sakit masih sangat terbatas sehingga kedepan masih perlu bantuan oleh Pemerintah Pusat
melalui Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Daerah sehingga sarana prasarana rumah sakit
dapat ditingkatkan baik dari segi jumlah dan pemeliharaannya, supaya dapat memberikan
pelayanan secara optimal.

3.2 TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL
KEPALA DAERAH TERPILIH

Gubernur dan Wakil Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Selatan terpilih periode
2018 - 2023 telah mencanangkan Visi, Misi serta Programnya sebagai berikut :
3.2.1 Visi
Visi Sulawesi Selatan sebagaimana telah dituangkan dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD)) Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018-2023,
merupakan gambaran sikap mental dan cara pandang jauh ke depan mengenai organisasi
sehingga organisasi tersebut tetap eksis, antisipatif dan inovatif. Berdasarkan kondisi dan
tantangan yang akan dihadapi Sulawesi Selatan, serta dengan memperhitungkan modal
dasar yang dimiliki, maka Visi Pembangunan Sulawesi Selatan Tahun 2018 - 2023
adalah : “SULAWESI SELATAN YANG INOVATIF, PRODUKTIF, KOMPETITIF,
INKLUSF DAN BERKARAKTER”
3.2.2 Misi
Untuk memberikan kejelasan tentang makna yang terkandung dalam Visi tersebut,
maka pemerintah Provinsi melaksanakan Misi yang akan dijalankan pada 5 (lima)
tahun kedepan, sebagai berikut :
1. Pemerintahan yang berorientasi melayani, inovatif dan berkarakter;
2. Peningkatan infrastruktur yang berkualitas dan aksesibel;
3. Pembangunan pusat pusat pertumbuhan ekonomi baru yang produktif;
4. Pembangunan manusia yang kompetitif dan inklusif, dan Berkarakter
5. Peningkatan produktivitas dan daya saing produk sumber daya alam yang
berkelanjutan.
3.2.3 Program Unggulan
1. Baruga pelayanan masyarakat.
2. Pengelolaan pemerintahan yang bebas KKN
3. Pengelolaan anggaran yang transparan
4. Sistem kepegawaian berbasis transparan.
5. Manajemen berbasis kinerja

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 50
6. Perbaikan tata kelola aset dalam rangka peningkatan sumber-sumber pendapatan
daerah
7. Pemberian insentif anggaran kepada kabupaten/kota yang memiliki program inovatif
dan strategis
8. Sistem pelayanan satu loket.
9. Pelaksanaan monitoring evaluasi, dan akuntabilitas kinerja pembangunan yagn
efektif
10. Memprioritaskan pembangunan 1.500 km jalan provinsi
11. Mendorong pembangunan pelabuhan-pelabuhan ekspor, penumpang dan feeder
untuk menunjang pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan pengembangan
interkonektivitas pulau-pulau Sulawesi Selatan
12. Mengakselerasi pembangunan modal transportasi kereta api yang aksesibel.
13. Membangun bandara baru dan meningkatkan kapasitas bandara yang sudah ada di
pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru dan destinasi wisata unggulan Sulawesi
Selatan
14. Membangunan insfratruktur penyuplai energi, dengan perhatian khusus terhadap
energy terbarukan.
15. Membangun insfrastruktur manajemen Sumber Daya Air (Waduk, Irigasi,
Pengelolaan Air Bersih).
16. Pemetaan wilayah pertumbuhan ekonomi ekonomi baru dan pembangunan sumber
data asset pertanian (misal : lahan tidur, irigasi, lahan produktif) secara menyeluruh.
17. Penguatan kerjasama antar daerah pusat-pusat pertumbuhan ekonomi.
18. Pengembangan sektor unggulan ekonomi berbasis wilayah : pertanian, perkebunan,
kehutanan, perikanan, kelautan, dan pariwisata.
19. Peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM petani dan nelayan yang menunjang
sektor unggulan ekonomi dengan membangun lembaga riset pertanian dan perikanan
sebagai pusat pengembangan produk unggulan Sulawesi Selatan
20. Peningkatan kesejahteraan petani dan nelayan khususnya yang kurang mampu
melalui penyediaan micro-financing, penyediaan teknologi, pembangunan
infrastruktur pertanian dan kelautan, serta pengembangan pasca panen (off farm)
melalui peran serta koperasi.
21. Pengembangan destinasi wisata unggulan Sulawesi Selatan berbasis wisata alam,
budaya, dan buatan yang terkoneksi dengan wisata nasional dan Internasional.
22. Pencapaian LPM Sulawesi Selatan menjadi 10 besar di Indonesia

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 51
23. Pemberian gizi bagi ibu hamil dan menyusui pada periode emas (1000 hari pertama
anak) bagi keluarga tidak mampu.
24. Pembagnunan Rumah Sakit Umum Regional dengan standar Layanan Internasional
yang tersebar di seluruh wilayah Sulawesi Selatan sebagai rumah sakit rujukan.
25. Pemberian beasiswa pendidikan bagi dokter untuk mengambil pendidikan spesialis
sebagai ujung tombak penguatan Rumah Sakit Regional Sulawesi Selatan
26. Pembangunan Sekolah-Sekolah Kejuruan baru dan revitalisasi Sekolah Kejuruan
yang sesuai dengan potensi wilayah dan kebutuhan pasar,
27. Membangun koordinasi untuk penguatan peran PAUD dan sekolah dasar dalam
pembangunan karakter anak-anak dengan nilai nasionalisme, agama dan budaya
Sulawesi Selatan.
28. Meningkatkan koordinasi dengan lembaga terkait dalam menekan sekecil mungkin
peredaran narkoba di Sulawesi Selatan.
29. Pembangunan kepemudaan melalui pengembangan, pemberdayaan, dan
kemandirian pemuda, khususnya di bidang olahraga dan seni serta industri kreatif.
30. Pemberdayaan penyandang disabilitas secara berkelanjutan.
31. Perbaikan tata kelola Sumber Daya Alam dengan memperhatikan daya dukung
lahan.
32. Peningkatan pengetahuan budidaya masyarakat untuk mengoptimalkan hasil
budidaya dan hasil produktif.
33. Diversifikasi produk dan peningkatan kualitas dan daya saing hasil sektor unggulan
ekonomi.
34. Perbaikan tata niaga dan perluasan pangsa pasar produk unggulan ekonomi.

3.3 TELAAHAN RENSTRA K/L DAN RENSTRA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

Sebagai SKPD yang melaksanakan tugas pokok dan fungsinya di sektor kesehatan, maka
rencana strategi bisnis RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Tahun 2018-2023 ini disusun dengan
memperhatikan pula rencana strategis yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Tahun
2015 – 2020 dan rencana strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2018-2023.
Adapun sasaran strategis Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Selatan sebagai berikut :
1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
- Meningkatkan status kesehatan dan gizi masyarakat
- Menurunkan angka kesakitan akibat penyakit menular
- Menurunnya disparitas status kesehatan dan status gizi antar wilayah dan antar tingkat
social ekonomi serta gender dengan me`nurunnya disparitas separuh dari tahun 2009

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 52
- Meningkatnya penyediaan anggaran public untuk kesehatan dalam rangka mengurangi
resiko financial akibat gangguan kesehatan bagi seluruh penduduk terutama penduduk
miskin
- Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada tingkat rumah tangga dari
50% menjadi 70%
- Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan strategis di daerah tertinggal, terpencil,
perbatasan dan kepulauan terluar (DTPK)
- Seluruh provinsi melaksanakan program pengendalian penyakit tidak menular
- Seluruh Kab/Kota meloaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM)

3.4. TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN LINGKUNGAN

HIDUP STRATEGIS

Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi adalah milik Pemerintah Provinsi
Sulawesi Selatan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua
atas Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 20018 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan
Lembaga lain Provinsi Sulawesi Selatan merupakan Lembaga Teknis Daerah di bidang
pelayanan kesehatan yang secara teknis fungsional bertanggung jawab kepada Gubernur
Sulawesi Selatan melalui Sekretaris Wilayah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.
Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi Provinsi Sulawesi Selatan secara
geografis berada di Jl. Jenderal Sudirman Nomor 14 Makassar, Kelurahan Ujung Pandang
Kecamatan Ujung Pandang merupakan Rumah Sakit Khusus Daerah milik Pemerintah Provinsi
Sulawesi Selatan, yang sebelumnya adalah UPTD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan.
Pada Bulan Juli 2008 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
633/Menkes/SK/VII/2008 maka RSKD Ibu dan Anak Pertiwi ditetapkan menjadi Rumah Sakit
Khusus Type B.

3.4.1 Kajian Lingkungan Hidup Strategi

Dengan dikembangkannya sarana dan prasarana rumah sakit diharapkan akan dapat
membantu pelayanan kesehatan untuk mendukung Visi Misi Bapak Gubernur dan Wakil
Gubernur Sulawesi Selatan. Selain adanya dampak positif yang ditimbulkan dari pengembangan
rumah sakit, terdapat pula potensi dampak negatif terhadap komponen lingkungan yaitu berupa
adanya limbah cair yang bersifat infeksius dan non infeksius serta radiologis, infeksi nosokomial,
adanya ketidaksempurnaan dalam penanganan kesehatan lingkungan dan kebersihan rumah sakit,
serta dampak negatif lainnya.

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 53
Berdasarkan hal tersebut RSKD Ibu dan Anak Pertiwi berupaya untuk mematuhi dan
menindaklanjuti Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup,
berikut ini cara-cara pengelolaan kesehatan lingkungan di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi :

3.4.2 Pengelolaan Sampah Medis adalah :

Sistem pembuangan sampah/limbah hasil kegiatan medis rumah sakit diantaranya limbah
padat yang terdiri dari limbah infeksius, limbah patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi,
limbah sitotoksis, limbah kimiawi, limbah radioaktif yang diatur prosesnya mulai dari
pemilahan, pewadahan, pengumpulan, pengangkutan, penyimpanan sementara dan
pemusnahannya yang pelaksanaannya berada dibawah pengawasan instalasi Pemeliharaan
Rumah Sakit. Pengelolaan sampah medis mulai dari tahap persiapan sampai dengan tahap
penyimpanan sementara dilakukan sebanyak 2 (dua) kali dalam sehari.

3.4.3 Pengelolaan Sampah Non Medis

Pengolahan Sampah Non Medis atau limbah padat non medis yaitu system pembuangan
semua sampah/limbah hasil kegiatan rumah sakit di luar medis yang berasal dari dapur,
perkantoran, taman dan halaman, yang dibedakan menjadi 2 kategori yaitu sampah organik dan
sampah anorganik.
a. Sampah Organik : sampah asil kegiatan manusia yang dapat terurai di tanah, contohnya
sampahnya sampah daun, rating, dan sisa makanan atau sampah yang dapat dimanfaatkan
kembali apabila ada teknologinya.
b. Sampah Anorganik : sampah yang tidak dapat terurai di tanah namun masih bias
diolah/dimanfaatkan kembali, contohnya kertas, pelastik.

3.4.4 Pemeliharaan Fasilitas Sanitasi

Fasilitas sanitasi lengkap adalah fasilitas penyediaan air bersih, toilet, kamar mandi,
fasilitas penyimpanan & pembuangan sampah, pengendalian tikus, serangga dan fasilitas
pembuangan limbah cair.
Pemeliharaan fasilitas sanitasi rumah sakit harus memenuhi persyaratan Kepmenkes RI
No. 124 Tahun 2004. Pemeliharaan fasilitas sanitasi rumah sakit diantaranya :
1. Pemeliharaan fasilitas penyediaan air bersih, terdiri dari : pemeliharaan WTP, pengurasan
ground dan torn reservoir, pemeliharaan/perbaikan kran-kran, pemeliharaan distribusi
pipa, penggantian pasir dan arang aktif.

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 54
2. Pemeliharaan fasilitas pembuangan limbah cair/IPAL, terdiri dari :
a. Pemeliharaan IPAL system AOP (Penggantian karbon aktif dan pasir aktif IPAL system
AOP);
b. Backwash IPAL system AOP;
c. Penyetingan IPAL system AOP (ph meter)
3. Pemeliharaan kamar mandi dan toilet, diantaranya pengecatan, pemberian pengharum agar
tidak bau, penyikatan toilet dan lantai kamar mandi.
4. Pengendalian tikus dan serangga, dengan pemberantasan menggunakan perangkap dan
insektisida.
5. Pemeliharaan fasilitas tempat penyimpanan dan pembuangan sampah dengan pembersihan
menggunakan sikat dan detergen.
Pemeliharaan WTP (Water Treatment Plant) adalah pengolahan air bersih secara fisik dan
kimia yaitu melalui saringan pasir aktif dan karbon aktif dan penambahan kaporit melalui duzing
pump.
Proses Backwash Air adalah membersihkan saringan pasir aktif dan karbon aktif dengan cara
menyemburkan air dari kran bawah ke atas, kemudian air mengalir kembali ke saringan dan
airnya langsung terbuang ke saluran pembungan air.
Pemeliharaan IPAL System AOP
Adalah sistem pengolahan air limbah menggunakan metode oksidasi lanjutan dengan proses
kombinasi gas ozone dan sinar ultraviolet. Pada prinsipnya pengelolaan kesehatan lingkungan
Rumah Sakit berdasarkan Peraturan Menteri Ke sehatan RI Nomor 1204/Meskes/SK/X/2004
tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.

3.5 PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS

Berdasarkan evaluasi hasil kegiatan didapatkan beberapa masalah yang mempengaruhi


mutu, cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan lanjutan, khususnya pada kelas menengah atas,
belum dapat dikemas secara optimal oleh RSKD Ibu dan Anak Pertiwi, yang menerapkan PPK-
BLUD yaitu :
1. Kurangnya jiwa enterpreneur di kalangan rumah sakit pemerintah.
2. Kegamangan dalam melakukan inovasi.
3. Tidak adanya penyediaan modal finansial untuk investasi pengembangan layanan
eksklusif.
4. Belum siap dalam menangani hal-hal yang bersifat bisnis khususnya yang menyangkut
resiko bisnis.

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 55
5. Unit strategis Bisnis Layanan Ekslusif – BLUD yang sudah ada belum dikelola secara
optimal.
6. Pelayanan kesehatan masyarakat miskin yang menjadi dasar pemikiran bersama melalui
SJSN (Sistem Jaminan Sosial Nasional) oleh Pemerintah pusat maupun daerah.

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 56
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN

4.1 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH RSKD IBU DAN ANAK
PERTIWI

Dalam Peningkatan layanan Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi, Tujuan
yang dinginkan adalah meningkatkan Derajat Kesehatan masyarakat dimana tujuan tersebut
memiliki tiga sasaran dan beberapa idikator kinerja dalam lima tahun kedepan. Sasaran yang
ingin dicapai adalah :
a. Terwujudnya Efisiensi Layanan Rumah sakit dengan Indikator kinerja ada Tiga yaitu BOR
dimana di tahun pertama sebanyak 65 % di tahun ke dua 67 %, tahun ke tiga 68 %, tahun ke
empat 69 %, dan tahun ke lima menibgkat menjadi 70 %.Sehingga dari tahun ketahun
diharapkan ada peningkatan pemanfaatan tempat tidur (%BOR). Pada Indikator ke dua pada
sasaran yang sama bahwa pada tahun pertama ada 2,7 hari, tahun ke dua 2,5 hari, tahun ke
tiga 2 hari, tahun ke empat 1,5 hari dan tahun ke lima 1 hari. Pada Indikator Frekwensi
pemakaian Tempat Tidur Pasien (BTO), ditargetkan ada peningkatan dari tahun ke tahun
seperti pada tahun pertama sebanyak 64 % di tahun ke dua 65 %, tahun ke tiga 66 %, tahun
ke empat 67 %, dan tahun ke lima meningkat menjadi 68 %. Dan pada indikator Rata-Rata
lamanya pasien dirawat hanya tiga hari.
b. Pada Sasaran ke dua yaitu Meningkatnya Mutu Pelayanan Medis dapat dilihat ada dua
indikator akinerja. Yaitu Meningkatnya Angka Kematian Kasar (GDR) dimana pada tahun
pertama 0,6 % tahun ke dua 0,58 %, tahun ke tiga 0,56 %, tahun ke empat 0,54 % dan pada
tahun ke lima sebesar 0,52 % sama halnya dengan indikator ke dua yaitu Menurunya Angka
Kematian Setelah di rawat (NDR) pada tahun pertama 0,3 %, tahun kedua 0,29 %, tahun ke
tiga 0,28 %, tahun ke tiga 0,27 % dan tahun ke lima 0,26 %. Target yang diharapkan adalah
turunnya jumlah angka kematian dari tahun ke tahun baik dengan kejadian GDR maupun
NDR dengan cara meningkatkan mutu pelayanan medis baik dari mutu peningkatan SDM
maupun mutu dari sarana dan prasarananya.
c. Sasaran ke Tiga yaitu Meningkatnya Kualitas Layanan Kepada Masyarakat diaman indikator
kinerja pada tahun pertama 83,11 %, Tahun ke dua 83,61 %, Tahun ketiga 84,11 %, tahun
ke empat 84,61 % dan tahun ke lima 85,11%.

Hal tersebut diatas dapat kita lihat pada tabel yang ada di bawah ini :

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 57
Tabel IV.6
Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah RSKD Ibu Dan Anak Pertiwi

Target Kinerja Pada


No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
1 2 3 4 5
1 Meningkatkan 1. Terwujudnya 1. Tingkat 65 % 67 % 68 % 69% 70%
Derajat Efisiensi Pemanfaatan
Kesehatan Layanan Rumah Tempat Tidur (%
Masyarakat Sakit BOR)
2. Rata-Rata Waktu 2,7 hari 2,5 hari 2 hari 1,5 hari 1 hari
penggunaan
Tempat Tidur
(TOI)
3. Frekwensi
Pemakaian 64 % 65 % 66 % 67 % 68%
Tempat Tidur
Pasien (BTO)
4. Rata-Rata
Lamanya Pasien 3 Hari 3 Hari 3 Hari 3 Hari 3 Hari
dirawat (LOS)
2. Meningkatnya 1. Menurunnya 0.6 % 0.58 % 0.56 % 0.54 % 0.52 %
Mutu Pelayanan Angka Kematian
Medis Kasar (GDR)
2. Menurunnya 0.3 % 0.29 % 0.28 % 0.27 %
0.26%
Angka Kematian
Setelah dirawat
(NDR)

3. Meningkatnya 1. Indeks Kepuasan 83,11% 83,61 % 84,11 % 84,61 % 85,11%


Kualitas Masyarakat
Layanan Kepada
Masyarakat

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 58
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Strategi dan Kebijakan RSKD Ibu dan Anak Pertiwi di susun dengan mengacu kepada Visi
dan Misi Gubernur Sulawesi Selatan

VISI :“SULAWESI SELATAN YANG INOVATIF, PRODUKTIF, KOMPETITIF,


INKLUSIF DAN BERKARAKTER”
Misi IV : Mewujudkan Kualitas Manusia Yang Kompetitif, Inklusif, dan berkarakter.
No. Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
1 2 3 4 5
1 Meningkatkan 1. Terwujudnya Meningkatkan efisiensi Peningkatan
Derajat Efisiensi Layanan dan Efektifitas Layanan kinerja Pelayanan
Kesehatan Rumah Sakit Rumah Sakit
Masyarakat
2. Meningkatnya Meningkatkan sarana Peningkatan
Mutu Pelayanan dan prasasrana dalam sarana dan
Medis menunjang pelayanan prasarana RS
RS

3. Meningkatnya Meningkatkan Service Peningkatan mutu


Kualitas quality yang mencakup pelayanan
Layanan Kepada kehandalan,jaminan kesehatan
kepastian,bukti
Masyarakat
laangsung, perhatian
dan daya tanggap serta
Meningkatnya
Sertifikasi tenaga
kesehatan yang ada di
RS

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 59
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Penetapan program kegiatan prioritas dan kegiatan unggulan di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi
dilakukan dengan memperhatikan lingkungan external, internal, visi, misi strategis dan kebijakan
Rumah Sakit, Adapun Program kegiatan pada RSKD Ibu dan Anak Pertiwi terdiri dari 3
program, satu Tujuan, dengan tiga sasaran kerja dan beberapa kegiatan kerja guna menunjang
program kerja yang ada pada RSKA Ibu dan Anak Pertiwi. Adapun Program dan Kegiatan yang
ada pada RSKD Ibu dan Anak Pertiwi terdiri dari :
1) Program upaya kesehatan masyarakat Terdiri dari satu tujuan yaitu Meningkatkan Derajat
Kesehatan Masyarakat. Dengan melihat tiga kegiatan yang ada, yaitu kegiatan pertama
tentang pengukuran kepuasan pelanggan, kegiatan kedua tentang jasa pembersih dan
pengendalian hama (pest control) dan kegiatan ke tiga adalah Pengamanan media promosi
dan infirmasi kegiatan. Anggaran dari ketiga kegiatan tersebut dapat dilihat adanya
peningkatan anggaran dari tahun pertama hingga tahun ke lima yaitu pada tahun 2019
sebesar Rp. 300.000.000,- tahun ke 2020 Rp Rp.400.679.979,- Tahun ke 2021 Rp.
411.824.468,05. Tahun 2022 Rp. 415.584.314,04, Tahun 2023 sebesar Rp. 426.968.818,28.
2) Pada program ke dua yaitu, Program Pengembangan Kapasitas Organisasi dan Tata Laksana
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), terdapat dua kegiatan yaitu kegiatan pengadaan
alat-alat kesehatan dan kegiatan pembangunan gedung RS. Dimana program kegiatan
tersebut pada tahun 2019-2013 memilik anggaran sebesar Rp. 9.082.842.950,64 dengan
rincian jumlah alat yang akan di siapkan sebanyak 149 unit dengan total anggaran RP.
6.180.842.950,64 dan total jumlah gedung yang akan direhab 5 unit dengan total anggaran
sebesar Rp. 2.902.000.000,-
3) Program Ketiga adalah Program Pengembangan Kapasitas Organisasi dan Tatalaksana
BLUD, terdapat satu kegiatan yaitu Peningkatan Kinerja Pelayanan Rumah Sakit BLUD.
Untuk mengukur kegiatan tersebut dapat dilihat dari jumlah pasien Rawat inap dan jumlah
pasien rawat jalan yang diharapkan dapat meningkat dari tahun ke tahun, sehinggan
pendapat RS juga akan mengalami kenaikan. Seperti dilhat pada tahun 2018 kegiatan total
jumlah pasien yang di rawat di RSKD ibu dan Anak pertiwi sebanyak 12605 Pasien dengan
jumlah pendapatan BLUD RS sebesar Rp. 14.956.580.292,-. Maka di harapakan pada tahun
2019 – 2023 ada peningkatan jumlah pasien rawat jalan maupun rawat inap sebanyak 67896
Pasien dengan total jumlah pendapat BLUD dari tahun 2019 – 2023 sebesar Rp.
99.690.505.298,83.

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 60
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja akan digunakan untuk mengukur kinerja
atau keberhasilan organisasi dan merupakan syarat penting untuk menetapkan rencana kinerja
sebagai penjabaran dari RPJMD. Secara umum indikator kinerja yang telah ditetapkan oleh
RSKD Ibu dan Anak Pertiwi mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Provinsi Sulawesi
Selatan, yaitu : Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat.
Adapun Tujuan dan sasaran dari RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Yaitu ;
 Tujuan
1. Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat.
 Sasaran dan Indikator Kinerja :
1. Sasaran : Terwujudnya Efisiensi Layanan Rumah sakit
Indikaor :
 Rata-rata pemanfaatan tempat tidur (BOR)
 Rata-rata frekuensi pemakaian tempat tidur pertahun (BTO)
 Rata-rata hari tempat tidur kosong (TOI)
 Rata-rata hari lama perawatan (LOS)

2. Sasaran : Meningkatnya Mutu Pelayanan Medis


Indikator :
 Menurunnya Angka Kematian Kasar (GDR)
 Menurunnya Angka Kematian Setelah dirawat > 48 Jam (NDR)
3. Sasaran : Meningkatnya Kualitas Layanan Kepada Masyarakat
Indikator :
 Indeks Kepuasan Masyarakat

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 61
Tabel 7.1
Indikator Kinerja RSKD Ibu dan Anak Pertiwi
Yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

Kondisi Kondisi
Urusan Target Capaian Setiap Tahun
Kinerja Kinerja
Pemerintahan dan Indikator
pada pada
Prioritas Program Kinerja
awal akhir
Pembangunan Program
periode 2019 2020 2021 2022 2023 periode
Daerah
RPJMD RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9
a. Program Persentase 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100%
Pengembangan peningkatan
Kapasitas pendapatan
Organisasi dan RSKD Ibu dan
Tatalaksana Anak Pertiwi
BLUD

1. Peningkatan 1. Jumlah 14.956. 15.704. 16.489 17.314 18.179 19.088 86.776


Kinerja Pendapatan
Pelayanan BLUD
RSKD Ibu dan 2. Jumlah Pasien 4193 4297 4404 4514 4626 4741 22582
Anak Pertiwi Rawat Inap Pasien Pasien Pasien Pasien Pasien Pasien Pasien
yang terlayani
3. Jumlah pasien 8412 8622 8837 9057 9283 9515 45314
rawat jalan Pasien Pasien Pasien Pasien Pasien Pasien Pasien
yang terlayani

b.Program Upaya Cakupan pasien 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Kesehatan yang tertangani
Masyarakat sesuai standar
pelayanan

1. Pengukuran Indeks 82.61 % - 83.61% 84.11 % 84.61 % 85.11 % 85.11 %


Kepuasan Kepuasan
Pelanggan Pelanggan

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 62
Kondisi Kondisi
Urusan
Kinerja Kinerja
Pemerintahan dan Indikator Target Capaian Setiap Tahun
pada pada
Prioritas Program Kinerja
awal akhir
Pembangunan Program
periode periode
Daerah
RPJMD RPJMD
2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2. Jasa Jumlah jasa 144 kali 144 Kali 144 Kali 144 Kali 144 Kali 144 Kali 720 Kali
pembersihan pembersihan
dan hama
pengendalian
hama (Pest
Control)

3. Pengembangan Jumlah media 1 Jenis 2 Jenis 2 Jenis 2 Jenis 2 Jenis 2 Jenis 9 jenis
media promosi promosi dan
dan informasi informasi yang
kesehatan tersedia

c. Program Cakupan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%


Pengadaan, ketersediaan
Peningkatan sarana dan
Sarana dan prasarana RSKD
Prasarana RS/RS Ibu dan Anak
Jiwa/RS Paru- Pertiwi
Paru/RS Mata/RS
Khusus

1. Pengadaan Alat- Jumlah Alat- 884 unit 33 Unit 30 Unit 30 Unit 30 Unit 30 Unit 149 Unit
alat Kesehatan Alat Kesehatan
RS RS yang
Diadakan
2. Pembangunan Jumlah Unit 2 unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 5 Unit
Gedung RS Gedung yang di
rehab

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 63
BAB VIII

PENUTUP

Renstra berfungsi sebagai dokumen perencanaan strategis yang disusun dan dirumuskan
setiap lima tahun (perencanaan jangka menengah) yang secara sistematis mengedepankan isu-
isu lokal dan selanjutnya diterjemahkan ke dalam bentuk strategis kebijakan dan rencana
pembangunan yang terarah dan berkesinambungan sehingga dapat diimplementasikan secara
bertahap sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran pembiayaan.
Renstra RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018-2023 ini
merupakan dokumen perencanaan teknis strategis lima tahunan dalam kerangka pencapaian Visi
dan Misi, yang akan dipergunakan sebagai acuan bagi program kerja dan kegiatan pada RSKD
Ibu dan Anak Pertiwi Provinsi Sulawesi Selatan
Dengan demikian Renstra merupakan kerangka landasan bagi penyusunan arah,
kebijakan dan strategis implementasi APBD RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Provinsi Sulawesi
Selatan serta memberikan arah kejelasan kinerja bagi Pelaksana Teknis Kegiatan dan Pelaksana
Kegiatan dalam melaksanakan kebijakan, program dan kegiatan, serta apabila dikemudian hari
terjadi perubahan-perubahan situasi atau kondisi yang dapat mempengaruhi pelaksanaan Renstra
RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Provinsi Sulawesi Selatan, maka Renstra dapat ditinjau kembali dan
dilakukan penyesuaian seperlunya.
Dengan telah tersusunnya Rencana Strategik 2018-2023, Dokumen ini agar senantiasa
dijadikan sebagai acuan dalam melaksanakan setiap program/kegiatan yang dituangkan ke dalam
Renja dan tugas-tugas yang dilaksanakan oleh RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Provinsi Sulawesi
Selatan untuk meningkatkan kinerja sesuai dengan Visi dan Misi yang telah menjadi komitmen
bersama.

Makassar, Oktober 2018


Plt.Direktur RSKD Ibu dan Anak Pertiwi,

H. TURA, S.Si, M.Kes


Pangkat : Pembina
NIP. 19650123 198803 1 004

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 64

Anda mungkin juga menyukai