Disusun Oleh :
Tim Penjamin Mutu Pendidikan
SMK PASUNDAN MALANGBONG
Rencana Kerja SMP Pasundan Malangbong Tahun Pelajaran 2021/2022 Telah Mendapat
Persetujuan dalam Rapat Dewan Guru dan Komite Sekolah Disahkan untuk Dilaksanakan
Dengan Penuh Tanggung Jawab.
2|Page
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Halaman Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PROFIL SMK PASUNDAN MALANGBONG
BAB III PEMETAAN MUTU SMP PASUNDAN MALANGBONG
BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN PENINGKATAN MUTU
BAB V MONITORING DAN EVALUASI
BAB VI PENUTUP
3|Page
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana dijelaskan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2018 Tentang Standar Nasional Pendidikan
Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan, bahwa setiap satuan
pendidikan dalam sistem pendidikan nasional memerlukan Standar Pengelolaan.
Standar Pengelolaan SMK memuat sepuluh komponen yaitu (1) Visi, Misi, dan Tujuan,
(2) Rencana Kerja Jangka Menengah, (3) Rencana Kerja Tahunan, (4) Kepemimpinan,
(5) Budaya, (6) Pelaksanaan, (7) Pengembangan Kurikulum dan Penjaminan Mutu
Internal, (8) Pengawasan, (9) Akuntabilitas, dan (10) Sistem Informasi Manajemen.
Melalui pemenuhan Standar Pengelolaan ini diharapkan SMK Pasundan
Malangbong mampu menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran yang bermutu
dalam rangka menyiapkan kualitas lulusan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
dan dapat memenuhi kebutuhan dunia usaha/industri pada masa mendatang.
Rencana Kerja Tahunan (RKT) SMK Pasundan Malangbong Tahun Pelajaran
2021/2022 disusun berdasarkan hasil musyawarah seluruh unsur sekolah dengan
melibatkan Dunia Usaha dan Industri. RKT ini disusun sebagai implementasi sikluas
SPMI, yaitu siklus Rencana Mutu, berdasar Rapot Mutu Sekolah melalui pelaksanaan
Pemetaan Mutu dalam siklus Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), kemudian di
analisis dengan Analisis lingkungan strategis dimana dipertimbangkan unsur internal
sekolah (kekuatan dan Kelemahan) dan unsur eksternal (Peluang dan tantangan).
Dengan adanya Rencana Kerja Tahunan (RKT) SMK Pasundan Malangbong
Tahun Pelajaran 2021/2022 diharapkan akan menjadi acuan bagi seluruh unsur sekolah
untuk melaksanakan tugas organisasi sekolah melaksanakan pendidikan yang
berorientasi pada peningkatan mutu secara bertahap dan berkelanjutan sehingga
menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap bersaing sesuai dengan tantangan
perubahan ilmu pengetahuan teknologi dan seni, menjadi aset sumber daya manusia
berkualitas.
4|Page
B. Tujuan
Program Kerja Tahunan ini disusun secara umum bertujuan menjadi arah dan pedoman
dalam melaksanakan pengelolaan satuan pendidikan untuk mencapai visi, misi dan tujuan
satuan pendidikan, secara khusus Rencana Kerja Tahunan disusun dengan tujuan sebagai
berikut:
1. Menjamin agar perubahan/tujuan sekolah yang telah ditetapkan dapat dicapai
dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil;
2. Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah;
3. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar pelaku sekolah,
antar sekolah dan dinas pendidikan kabupaten/kota, dan antar waktu;
4. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, dan pengawasan;
5. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat;
6. Menjamin tercapainya penggunaan sumber-daya secara efisien, efektif, berkeadilan
dan berkelanjutan.
C. Landasan hukum
Penyusunan dokumen Rencana Kerja (Renja) tahun 2021 Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat mengacu pada beberapa peraturan perundang-undangan sebagai
berikut:
5|Page
7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 164,Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4421);
8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437); jo.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Paraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-
Undang (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4493); jo Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah
9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor
126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);
10. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4700);
11. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
12. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(SNP);
13. Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
14. Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
15. Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4593);
16. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
17. Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4693);
18. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
19. Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
6|Page
20. Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan,
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864);
21. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri No. 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah;
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri N0. 31 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan
Pendapatan dan Belanja Daerah tahun 2020;
24. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 18 tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pemerintah Daerah tahun 2020;
25. Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 061/2911/Sj tahun 2016 tentang Tindak
Lanjut Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 2016 tentag Perangkat Daerah;
26. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 7 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran
Daerah Nomor 43);
27. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 9 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025
(Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 8 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah
Nomor 45);
28. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 10 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintah Provinsi (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 9 Seri D, Tambahan
Lembaran Daerah Nomor 46);
29. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 12 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 11 Seri E,
Tambahan Lembaran Daerah Nomor 48);
30. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 21 Tahun 2008 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2008
Nomor 20 Seri D, Tambahan Lembaran. Daerah Nomor 54);
31. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 1 Tahun 2009 tentang Pokok- pokok
Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 11 Seri E, Tambahan
Lembaran Daerah Nomor 47);
32. Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 54 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2018 (Berita Daerah
Tahun 2008 Nomor 54 Seri E);
33. Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 66 Tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis
Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Provinsi Jawa
Barat (Berita Daerah Tahun 2008 Nomor 66 Seri E);
34. Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 92 Tahun 2009 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Kegiatan APBD Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Berita Daerah
Tahun 2009 Nomor 164 Seri E) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
7|Page
Gubernur Jawa Barat Nomor 4 Tahun 2010 (Berita Daerah Tahun 2010 Nomor 4
Seri A);
35. Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 108 Tahun 2009 tentang Sistem dan Prosedur
Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi;
36. Jawa Barat (Berita Daerah Tahun 2009 Nomor 181 Seri E);
37. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 910/Kep.711.Org/2015 tentang Standar
Biaya Belanja Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2016;
38. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 910/Kep.1253.Org/2015 tentang
Perubahan Peraturan Gubernur No. 910/Kep.711.Org/2015.
8|Page
Keikutsertaan semua pemangku kepentingan/ekosistem Satuan Pendidikan dalam
mengelola satuan pendidikan dan pembuatan keputusan, dapat dilakukan melalui
prosedur formal atau insidental dapat berbentuk sumbangan tenaga, dana, dan sarana
prasarana, serta bantuan teknis, dan membagikan pengalaman dan praktik baik kepada
sekolah berbagai proses atau strategi yang terkait dengan penanaman dan penumbuhan
karakter sehingga orangtua juga dapat dijadikan teladan dalam penguatan pendidikan
karakter di sekolah.
6. Efisiensi
Sekolah melaksanakan program atau kegiatan menggunakan berbagai sumber daya
untuk mencapai tujuan berdasarkan prioritas.
7. Akuntabilitas
8. Pertanggungjawaban pencapaian tujuan sekolah kepada warga sekolah, masyarakat/
komite sekolah dan Dinas Pendidikan dilakukan secara tertulis.
E. Dimensi Pengelolaan
Pengelolaan SMK Pasundan Malangbong dilaksanakan secara menyeluruh terhadap
seluruh komponen organisasi yang mencakup dimensi berikut ini:
1. Sumber daya manusia
Pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan bertujuan untuk memfasilitasi setiap
pendidik dan tenaga kependidikan untuk memperoleh layanan pemberdayaan dan
pengembangan kompetensi sehingga dapat melakukan kewajiban dengan baik dan
memperoleh haknya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Sarana dan Prasarana
Pengelolaan sarana dan prasarana ini dimaksudkan untuk memberikan acuan
pengelolaan sarana dan prasarana sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Pengelolaan sarana dan prasarana ini bertujuan untuk menunjang efektifitas proses
pengelolaan sarana dan prasarana sekolah dan proses pembelajaran.
3. Keuangan
Pengelolaan keuangan meliputi pengelolaan pembiayaan dan pengelolaan pendanaan.
Pengelolaan keuangan ini dimaksudkan untuk memberikan acuan dalam menjalankan
mekanisme keuangan secara akuntabel, transparan, dan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
9|Page
Adanya pengelolaan keuangan yang baik diharapkan sekolah dapat menghitung biaya
dan mengatur dana yang dibutuhkan, sekaligus memprediksi potensi pendanaan yang
belum bisa terpenuhi. Selain membuat pemetaan sumber pendanaan yang ada, Sekolah
mencari sumber pendanaan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Pengelolaan keuangan meliputi investasi, operasi pendidikan, bantuan
pendidikan, beasiswa, dan personal. Langkah-langkah untuk melaksanakan Pengelolaan
keuangan diterapkan sebagai berikut:
a. Sekolah menyusun anggaran Penyelenggaraan Program Keahlian berdasarkan
Standar Biaya Operasional Sekolah.
b. Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan bagi sekolah yang
memiliki spesifikasi teknis di bidang layanan umum dan memenuhi persyaratan
yang ditentukan diberikan fleksibilitas sesuai peraturan perundang-undangan dalam
pengelolaan keuangannya untuk ditetapkan menjadi BLUD atau yang sejenisnya,
sedangkan bagi sekolah yang belum memenuhi spesifikasi teknis di bidang layanan
umum dan persyaratan ditetapkan pengelolaan keuangan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
c. Terhadap sekolah yang belum ditetapkan pengelolaan keuangan BLUD, kepala
sekolah selaku unit pelaksana teknis daerah ditetapkan sebagai KPA.
4. Program Pembelajaran
Pengelolaan program pembelajaran dimaksudkan untuk menjamin terlaksananya
perencanaan, pelaksanaan, dan supervisi implementasi kurikulum dan pembelajaran.
Pengelolaan program pembelajaran dilakukan secara kolaboratif melibatkan kepala
sekolah, pendidik dan tenaga kependidikan.
5. Pemberdayaan Masyarakat
Pengelolaan Pemberdayaan Masyarakat ini dimaksudkan untuk menjamin terlaksananya
keterlibatan atau pastisipasi masyarakat dalam pendidikan. Peran serta masyarakat dapat
berbentuk perseorangan, keluarga, komite sekolah, alumni/ikatan alumni, organisasi
profesi, pengusaha, dan organisasi kemasyarakatan dalam penjaminan dan pengendalian
mutu pendidikan. Pengelolaan Pemberdayaan Masyarakat bertujuan untuk
meningkatkan akses, mutu, daya saing, relevansi, tata kelola, dan akuntabilitas
pengelolaan dalam penyelenggaraan pendidikan.
Di antara bentuk Pemberdayaan Masyarakat tersebut adalah:
a. penyediaan sumber daya manusia pendidikan;
10 | P a g e
b. penyelenggaraan program pendidikan;
c. pemanfaatan hasil pendidikan;
d. pengawasan pengelolaan pendidikan;
e. pemberian pertimbangan dalam pengambilan keputusan;
f. pemberian bantuan atau fasilitas pendidikan yang tidak mengikat.
BAB II
3. Tujuan
Tujuan SMKS Pasundan Malangbong ini merupakan penjabaran dari visi dan misi,
agar komunikatif dan bisa diukur tujuannya adalah sebagai berikut :
12 | P a g e
Tujuan sekolah kami merupakan jabaran dari visi dan misi sekolah agar
komunikatif dan bisa diukur sebagai berikut:
1. MENGHASILKAN TAMATAN YANG UNGGUL , MANDIRI, NYUNDA ,
NYANTRI, NYAKOLA DAN NYANTIKA
2. MENGHASILKAN TAMATAN YANG KOMPETEN DALAM BIDANG
TEKNOLOGI INFORMASI DAN JARINGAN
3. MENGHASILKAN TAMATAN YANG SIAP MENGIMPLEMENTASIKAN
PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DIMASYARAKAT SESUAI
KOMPETENSI YANG DIMILIKI
4. Sturktur Organisasi
Struktur organisasi SMK Pasundan Malangbong sebagaimana organigram adalah
sebagai berikut:
Kepala Sekolah
TPMPS Kasubag TU
Kaprog TKJ
C. Kompetensi Sekolah
Pada tahun pelajaran 2021/2022, SMK Pasundan Malangbong memiliki kompetensi
keahlian sebagai berikut:
1. Teknik Komputer Jaringan
1) Jumlah siswa dan Rombel
Kelas Jumlah Rombel Jumlah Siswa
10 1 rombel 38
11 2 rombel 54
12 1 rombel 31
Total Jumlah 4 rombel 123
Tabel 3.2 Muatan kurikulum 2013 Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
14 | P a g e
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
A. Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan 2 2 3
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Matematika 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 3 - -
6 Bahasa Inggris dan Bahasa Asing 4 4 4
Lainnya*)
Jumlah A 20 17 17
B. Muatan Kewilayahan
1 Seni Budaya 3 - -
2 Ciri Khas Kepasundanan 2
3 Bahasa Sunda 2 2 2
4 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 2 2 -
Kesehatan
Jumlah B 9 6 4
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1 Simulasi dan Komunikasi Digital 3 - -
2 Fisika 3 - -
3 Kimia 3 - -
C2. Dasar Program Keahlian
1 Sistem Komputer 2 - -
2 Komputer dan Jaringan Dasar 3 - -
3 Pemrograman Dasar 2 - -
4 Dasar Desain Grafis 4 - -
C3. Kompetensi Keahlian
1 Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN) - 3 -
2 Administrasi Infrastruktur Jaringan - 3 4
3 Administrasi Sistem Jaringan - 2 4
4 Teknologi Layanan Jaringan - 3 4
5 Produk Kreatif dan Kewirausahaan - 4 4
Jumlah C 20 19
Total 50 38 34
X XI XII
15 | P a g e
D. Tata Kerja, Kode Etik dan Peraturan
Tata kerja pendidik, tata kerja tenaga kependidikan, kode etik pendidik dan tenaga
kependidikan, peraturan akademik dan tata tertib peserta didik ditetapkan sesuai aturan yang
berlaku dan disosialisasikan untuk dapat dilaksanakan dengan baik. Terlampir
G. Kepemimpinan
Kepemimpinan dimaksudkan untuk menumbuhkan kemampuan kepala sekolah dalam
mengembangkan profesionalitas pendidik dan tenaga kependidikan secara efektif.
Implementasi kepemimpinan perlu mempertimbangkan serta menyesuaikan dengan bentuk
dan jenis program kejuruan, kondisi sosial, budaya dan letak geografis. Prinsip-prinsip
kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala sekolah meliputi:
1. Prinsip konstruktif, yaitu kemampuan dalam membina, membimbing setiap anggota
organisasi untuk tumbuh dan berkembang sesuai tujuan organisasi pendidikan.
16 | P a g e
2. Prinsip kreatif, yaitu kemampuan menciptakan usaha kreatif dengan melibatkan
anggota organisasi melalui pemberian motivasi dan layanan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan organisasi.
3. Prinsip partisipatif, yaitu kemampuan membangkitkan dan memupuk kesadaran pada
setiap anggota untuk ikut bertanggung jawab, dan aktif dalam memikirkan serta
menyelesaikan berbagai masalah.
4. Prinsip kooperatif, yaitu mementingkan kerjasama dengan seluruh anggota organisasi
yang dipimpin, dan memberikan kepercayaan untuk bertanggungjawab terhadap tugas
masingmasing.
5. Prinsip persuasif, yaitu kemampuan dalam memperhatikan situasi dan kondisi
sebelum mengambil keputusan
6. Prinsip rasionalitas dan obyektivitas, yaitu sebagai pemimpin menggerakan organisasi
secaa rasional, obyektif, dan tidak mendominasi dalam mengambil keputusan.
7. Prinsip pragmatisme, yaitu sebagai pemimpin membuat keputusan yang akurat sesuai
dengan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki.
8. Prinsip adaptabilitas dan fleksibilitas, yaitu sebagai pemimpin mampu beradaptasi
dengan perubahan yang terjadi, mampu mempertahankan dan meningkatkan hasil
pendidikan.
Kepala sekolah perlu memiliki kompetensi wirausaha yang mendukung tercapainya
tujuan pendidikan. Karakteristik Kepala sekolah yang mempunyai kompetensi wirausaha di
antaranya sebagai berikut:
1. Optimistis, yaitu memiliki pandangan yang baik dan penuh harapan positif dalam
melaksanakan kepemimpinan.
2. Keberanian mengambil resiko, yaitu tindakan yang diambil disertai perhitungan yang
matang sebelum pengambilan keputusan.
3. Semangat juang, yaitu memiliki sifat pantang menyerah, pantang mundur, dan
pantang putus asa pada hambatan jika ada permasalahan.
4. Integritas, yaitu memiliki sifat kewibawaan dan kejujuran.
5. Budaya unggul, yaitu memiliki inisiatif mencari hal-hal baru dan melakukan
perbaikan berkelanjutan.
6. Berpikir kedepan, yaitu memiliki sifat visioner serta mampu menterjemahkan
menjadi inovasi-inovasi baru.
17 | P a g e
H. Budaya
Budaya organisasi dirumuskan berdasarkan nilai-nilai yang berlaku untuk semua
anggota, diimplementasikan dalam kehidupan seharihari, dan dijadikan pijakan setiap
anggota organsiasi dalam berpikir, berucap, dan bertindak. Budaya organisasi mendorong
terwujudnya: (1) aktivitas bersifat religius, ilmiah, dan edukatif; (2) aktivitas yang didukung
oleh kedisiplinan, komitmen, dan motivasi yang tinggi; (3) kreativitas dan inovasi; dan (4)
keterampilan dan kesiapan lulusan memasuki dunia usaha/industri. Budaya organisasi
tersebut memperkuat karakter peserta didik yang membentuk sifat religius, nasionalis,
mandiri, gotong royong dan berintegritas. Dengan karakter tersebut peserta didik diharapkan
mampu menjadi pelaku perubahan bagi dirinya, keluarga dan masyarakat.
I. Pelaksanaan
Setiap sekolah melaksanakan pengelolaan secara mandiri, efisien, efektif, dan
akuntabel. Pelaksanaan pengelolaan juga harus mengikutsertakan pemangku kepentingan
dan menjaga keberlangsungan Ekosistem Satuan Pendidikan dan dipertanggungjawabkan
oleh Kepala sekolah kepada rapat Dewan Guru dan komite sekolah yang bersangkutan.
18 | P a g e
Pelaksanaan Sistem Penjaminan mutu internal dilaksanakan melalui pembentukan Tim
Penjamin Mutu Pendidikan Sekolah (TPMPS) dengan melaksanakan Sistem Penjaminan
Mutu Internal (SPMI) melalui siklus SPMI berikut:
K. Akuntabilitas
Sebagai bentuk akuntabilitas, sekolah membuat laporan kinerja secara berkala, yang
disampaikan kepada komite sekolah, kantor cabang dinas pendidikan wilayah XI provinsi
Jawa Barat, dan kepada yayasan penyelenggara pendidikan yang menaungi sekolah.
L. Sistem Informasi Manajemen
Dalam rangka pengelolaan sistem informasi manajemen, sekolah melakukan sebagai
berikut :
1. Mengembangkan sistem informasi manajemen yang memadai untuk mendukung
administrasi pendidikan dan pembelajaran yang efektif, efisien, dan akuntabel
menuju manajemen berbasis teknologi informasi dan komunikasi;
2. Mengelola sistem informasi manajemen yang memadai selaras dengan Data Pokok
Pendidikan atau Pusat Data Statistik Pendidikan dan Kebudayaan;
3. Menyediakan fasilitas informasi yang efektif, efisien, dan mudah diakses untuk
mendukung peningkatan kualitas pembelajaran; dan
4. Membentuk tim yang bertanggungjawab tentang pengelolaan sistem informasi
manajemen.
19 | P a g e
BAB III
PEMETAAN MUTU SMK PASUNDAN MALANGBONG
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
I. Kondisi Saat Ini
Kondisi saat ini SMK Pasundan Malangbong dapat dilihat dalam rapot mutu tahun 2019
sebagai representasi kondisi sekolah tahun pelajaran 2021/2022 sebagaimana grafik radar
mutu berikut :
Gambar 2.1
Radar Mutu SMK Pasundan Malangbong
Tabel 2.1
CAPAIAN 8 SNP
SMK PASUNDAN MALANGBONG
Tahun Pelajaran 2021/2022
20 | P a g e
Grafik 2.1
CAPAIAN 8 SNP
SMK PASUNDAN MALANGBONG
Dibandingkan Dengan Capaian Kabupaten, Provinsi dan Nasional
Keterangan :
21 | P a g e
Berdasar pada data diatas dapat disimpulkan bahwa pada standar pendidik dan tenaga
kependidikan serta standar sarana prasarana masih berada pada kondisi belum mencapai
SNP.
1. Standar Kompetensi Lulusan
Tabel 2.2
CAPAIAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
SMK PASUNDAN MALANGBONG
Tahun Pelajaran 2021/2022
Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori
1 Standar Kompetensi Lulusan 6.44 6.01
1.1. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap 6.99 6.97
1.1.1. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME 7 7
1.1.2. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap berkarakter 7 7
1.1.3. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap disiplin 7 7
1.1.4. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap santun 6.99 6.99
1.1.5. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur 7 7
1.1.6. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli 7 7
1.1.7. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri 7 7
1.1.8. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap bertanggungjawab 7 7
1.1.9. Memiliki perilaku pembelajar sejati sepanjang hayat 7 6.71
1.1.10. Memiliki perilaku sehat jasmani dan rohani 7 7
1.2. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan 4.2 3.2
1.2.1. Memiliki pengetahuan faktual, prosedural, konseptual, metakognitif 4.2 3.2
1.3. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan 7 6.46
1.3.1. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kreatif 7 5.93
1.3.2. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak produktif 6.99 5.3
1.3.3. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kritis 7 6.65
1.3.4. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak mandiri 7 7
1.3.5. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kolaboratif 7 7
1.3.6. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak komunikatif 6.99 6.91
Nilai capaian SMK Pasundan Malangbong pada standar kompetensi lulusan adalah baik
dengan nilai 6,42 berada pada rentang 5.07 <N≤ 6.66 artinya pada standar kompetensi
lulusan capaian SNP SMK Pasundan Malangbong berada peda peringkat menuju SNP
4.
Jika melihat indikator pada standar kompetensi lulusan, indikator yang terendah dicapai
oleh Sub indikator 1.1.9 Memiliki perilaku pembelajar sejati sepanjang hayat dengan
nilai capaian baik dengan nilai 5,62 berada pada rentang 5.07 <N≤ 6.66 artinya pada
indikator ini SMK Pasundan Malangbong menuju SNP 4, namun demikian capaian
indikator ini belum optimal dan akan dijadikan indikator peningkatan mutu pada
program peningkatan mutu sekolah tahun pelajaran 2021/2022.
22 | P a g e
2. Standar Isi
Tabel 2.3
CAPAIAN STANDAR ISI
SMK PASUNDAN MALANGBONG
Tahun Pelajaran 2021/2022
2 Standar Isi 5.88 5.67 6.99
2.1. Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan 7 5.2 6.99
2.1.1. Memuat karakteristik kompetensi sikap 7 6.13 7
2.1.2. Memuat karakteristik kompetensi pengetahuan 7 6.04 6.99
2.1.3. Memuat karakteristik kompetensi keterampilan 7 6.22 7
2.1.4. Menyesuaikan tingkat kompetensi siswa 7 3.8 7
2.1.5. Menyesuaikan ruang lingkup materi pembelajaran 7 3.8 7
2.2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai prosedur 7 6.69 6.99
2.2.1. Melibatkan pemangku kepentingan dalam pengembangan kurikulum 7 6.6 7
2.2.2. Mengacu pada kerangka dasar penyusunan 7 7 7
2.2.3. Melewati tahapan operasional pengembangan 7 6.39 6.99
2.2.4. Memiliki perangkat kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan 7 6.78 6.99
2.3. Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan 3.64 5.11 6.99
2.3.1. Menyediakan alokasi waktu pembelajaran sesuai struktur kurikulum yang berlaku 6.99 7
2.3.2. Mengatur beban belajar bedasarkan bentuk pendalaman materi 0.56 3.1 7
2.3.3. Menyelenggarakan aspek kurikulum pada muatan lokal 7 3.75 6.99
2.3.4. Melaksanakan kegiatan pengembangan diri siswa 6.99 6.6 6.99
Nilai capaian SMK Pasundan Malangbong pada standar Isi adalah baik dengan nilai 5,70
berada pada rentang 5.07 <N≤ 6.66 artinya pada standar Isi capaian SNP SMK Pasundan
Malangbong berada peda peringkat menuju SNP 4.
Jika melihat indikator pada standar kompetensi lulusan, indikator yang terendah dicapai oleh
Sub indikator 2.2 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai prosedur
dengan nilai capaian baik dengan nilai 5,53 berada pada rentang 5.07 <N≤ 6.66 artinya
pada indikator SMK Pasundan Malangbong menuju SNP 4, namun demikian capaian
indikator ini belum optimal dan akan dijadikan indikator peningkatan mutu pada program
peningkatan mutu sekolah tahun pelajaran 2021/2022.
23 | P a g e
3. Standar Proses
Tabel 2.4
CAPAIAN STANDAR PROSES
SMK PASUNDAN MALANGBONG
Tahun Pelajaran 2021/2022
3 Standar Proses 6.84 6.73 6.99
3.1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan 6.99 6.84 6.99
3.1.1. Mengacu pada silabus yang telah dikembangkan 7 7 7
3.1.2. Mengarah pada pencapaian kompetensi 7 6.81 7
3.1.3. Menyusun dokumen rencana dengan lengkap dan sistematis 6.99 6.87 7
3.1.4. Mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah dan pengawas sekolah 7 6.68 6.99
3.2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat 6.53 6.75 6.99
3.2.1. Membentuk rombongan belajar dengan jumlah siswa sesuai ketentuan 4.66 7
3.2.2. Mengelola kelas sebelum memulai pembelajaran 7 6.96 6.99
3.2.3. Mendorong siswa mencari tahu 7 6.94 6.99
3.2.4. Mengarahkan pada penggunaan pendekatan ilmiah 6.99 6.96 6.99
3.2.5. Melakukan pembelajaran berbasis kompetensi 7 6.99 6.99
3.2.6. Memberikan pembelajaran terpadu 6.99 6.99 6.99
3.2.7. Melaksanakan pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; 7 6.93 6.99
3.2.8. Melaksanakan pembelajaran menuju pada keterampilan aplikatif 6.99 6.92 6.99
3.2.9. Mengutamakan pemberdayaan siswa sebagai pembelajar sepanjang hayat 7 7 6.99
3.2.10. Menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja 7 7 6.99
adalah kelas.
3.2.11. Mengakui atas perbedaan individual dan latar belakang budaya siswa. 6.99 6.96 6.99
3.2.12. Menerapkan metode pembelajaran sesuai karakteristik siswa 6.99 6.64 6.99
3.2.13. Memanfaatkan media pembelajaran dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas 7 6.43 6.99
pembelajaran
3.2.14. Menggunakan aneka sumber belajar 7 6.87 6.99
3.2.15. Mengelola kelas saat menutup pembelajaran 7 6.98 6.99
3.3. Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses pembelajaran 7 6.61 6.99
3.3.1. Melakukan penilaian otentik secara komprehensif 6.99 6.4 6.99
3.3.2. Memanfaatkan hasil penilaian otentik 7 6.9 7
3.3.3. Melakukan pemantauan proses pembelajaran 7 6.86 7
3.3.4. Melakukan supervisi proses pembelajaran kepada guru 7 5.98 7
3.3.5. Mengevaluasi proses pembelajaran 7 6.52 7
3.3.6. Menindaklanjuti hasil pengawasan proses pembelajaran 7 7 6.99
Nilai capaian SMK Pasundan Malangbong pada standar Proses adalah baik dengan nilai
6,25 berada pada rentang 5.07 <N≤ 6.66 artinya pada standar Proses capaian SNP SMP
berada peda peringkat menuju SNP 4.
Jika melihat indikator pada standar kompetensi lulusan, indikator yang terendah dicapai oleh
Sub indikator 3.2.13 Memanfaatkan media pembelajaran dalam meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pembelajaran dengan nilai capaian baik dengan nilai 5,98 berada pada rentang
5.07 <N≤ 6.66 artinya pada indikator SMK Pasundan Malangbong menuju SNP 4, namun
24 | P a g e
demikian capaian indikator ini belum optimal dan akan dijadikan indikator peningkatan
mutu pada program peningkatan mutu sekolah tahun pelajaran 2021/2022.
25 | P a g e
5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Tabel 2.6
CAPAIAN STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
SMK PASUNDAN MALANGBONG
Tahun Pelajaran 2021/2022
5 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 0.73 4.09
5.1. Ketersediaan dan kompetensi guru sesuai ketentuan 2.1 5.6
5.1.1. Berkualifikasi minimal S1/D4 7 7
5.1.2. Rasio guru kelas terhadap rombongan belajar seimbang 0
5.1.3. Tersedia untuk tiap mata pelajaran 0 7
5.1.4. Bersertifikat pendidik 0 0
5.1.5. Berkompetensi pedagogik minimal baik
5.1.6. Berkompetensi kepribadian minimal baik
5.1.7. Berkompetensi profesional minimal baik
5.1.8. Berkompetensi sosial minimal baik 0
5.2. Ketersediaan dan kompetensi kepala sekolah sesuai ketentuan 0 3.95
5.2.1. Berkualifikasi minimal S1/D4 7
5.2.2. Berusia sesuai kriteria saat pengangkatan 5.4
5.2.3. Berpengalaman mengajar selama yang ditetapkan 0 5.6
5.2.4. Berpangkat minimal III/c atau setara 0
5.2.5. Bersertifikat pendidik 0 0
5.2.6. Bersertifikat kepala sekolah 0 0
5.2.7. Berkompetensi kepribadian minimal baik
5.2.8. Berkompetensi manajerial minimal baik
5.2.9. Berkompetensi kewirausahaan minimal baik
5.2.10. Berkompetensi supervisi minimal baik
5.2.11. Berkompetensi sosial minimal baik
5.3. Ketersediaan dan kompetensi tenaga administrasi sesuai ketentuan 0 0
5.3.1. Tersedia Kepala Tenaga Administrasi 0 0
5.3.2. Memiliki Kepala Tenaga Administrasi berkualifikasi minimal SMK/sederajat 0 0
5.3.3. Memiliki Kepala Tenaga Administrasi bersertifikat
5.3.4. Tersedia Tenaga Pelaksana Urusan Administrasi 0
5.3.5. Memiliki Tenaga Pelaksana Urusan Administrasi berpendidikan sesuai ketentuan 0
5.3.6. Berkompetensi kepribadian minimal baik
5.3.7. Berkompetensi sosial minimal baik
5.3.8. Berkompetensi teknis minimal baik
5.3.9. Berkompetensi manajerial minimal baik
5.4. Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai ketentuan 0 0
5.4.1. Tersedia Kepala Tenaga Laboratorium 0
5.4.2. Memiliki Kepala Tenaga Laboratorium berkualifikasi sesuai 0 0
5.4.3. Memiliki Kepala Tenaga Laboratorium bersertifikat
5.4.4. Tersedia Kepala Tenaga Laboratorium berpengalaman sesuai 0 0
5.4.5. Tersedia Tenaga Teknisi Laboran
5.4.6. Memiliki Tenaga Teknisi Laboran berpendidikan sesuai ketentuan
5.4.7. Tersedia Tenaga Laboran 0 0
5.4.8. Memiliki Tenaga Laboran berpendidikan sesuai ketentuan 0
5.4.9. Berkompetensi kepribadian minimal baik
5.4.10. Berkompetensi sosial minimal baik
5.4.11. Berkompetensi manajerial minimal baik
5.4.12. Berkompetensi profesional minimal baik
5.5. Ketersediaan dan kompetensi pustakawan sesuai ketentuan 0 0
5.5.1. Tersedia Kepala Tenaga Pustakawan 0 0
5.5.2. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan berkualifikasi sesuai 0 0
5.5.3. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan bersertifikat
5.5.4. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan berpengalaman sesuai 0 0
5.5.5. Tersedia Tenaga Pustakawan 0
5.5.6. Memiliki Tenaga Pustakawan berpendidikan sesuai ketentuan 0 0
5.5.7. Berkompetensi manajerial minimal baik
5.5.8. Berkompetensi pengelolaan informasi minimal baik
5.5.9. Berkompetensi kependidikan minimal baik
5.5.10. Berkompetensi kepribadian minimal baik
5.5.11. Berkompetensi sosial minimal baik
5.5.12. Berkompetensi pengembangan profesi minimal baik
Nilai capaian SMK Pasundan Malangbong pada standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
adalah cukup dengan nilai 4,12 berada pada rentang 3,71 <N≤ 5,06 artinya pada standar
Pendidik dan Tenaga Kependidikan capaian SNP SMP Pasundan Malangbong berada peda
peringkat menuju SNP 3.
26 | P a g e
Jika melihat indikator pada standar kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan .
indikator yang terendah dicapai oleh Sub indikator 5.1; Ketersediaan dan kompetensi guru
sesuai ketentuan dengan nilai capaian kurang dengan nilai 3,65 berada pada rentang 2,05
<N≤ 3,70 artinya pada indikator ini SMK Pasundan Malangbong menuju SNP 2, capaian
indikator ini belum optimal dan akan dijadikan indikator peningkatan mutu pada program
peningkatan mutu sekolah tahun pelajaran 2021/2022.
Nilai capaian SMK Pasundan Malangbong pada standar Sarana dan Prasarana Pendidikan
adalah kurang dengan nilai 3,42 berada pada rentang 2,05 <N≤ 3,70 artinya pada standar
27 | P a g e
Sarana dan Prasarana capaian SNP SMP Pasundan Malangbong berada peda peringkat
menuju SNP 2.
Jika melihat indikator pada standar kompetensi Sarana dan Prasarana Pendidikan, indikator
yang terendah dicapai oleh Sub indikator 6.3; Sekolah memiliki sarana dan prasarana
pendukung yang lengkap dan layak dengan nilai capaian cukup dengan nilai 4,22 berada
pada rentang 3,71 <N≤ 5,06 artinya pada indikator SMK Pasundan Malangbong Kaler
menuju SNP 3, capaian indikator ini belum optimal dan akan dijadikan indikator
peningkatan mutu pada program peningkatan mutu sekolah tahun pelajaran 2021/2022.
7.2.6. Melaksanakan pengelolaan bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran 7 6.28 7
7.3. Kepala sekolah berkinerja baik dalam melaksanakan tugas kepemimpinan 2.11 2.31 6.3
7.3.1. Berkepribadian dan bersosialisasi dengan baik
7.3.2. Berjiwa kepemimpinan 7 6.96 7
7.3.3. Mengembangkan sekolah dengan baik 0
7.3.4. Mengelola sumber daya dengan baik 5.68 6.91 7
7.3.5. Berjiwa kewirausahaan 0
7.3.6. Melakukan supervisi dengan baik 0
7.4. Sekolah mengelola sistem informasi manajemen 7 6.66 7
7.4.1. Memiliki sistem informasi manajemen sesuai ketentuan 7 6.66 7
Nilai capaian SMK Pasundan Malangbong pada standar Pengelolaan Pendidikan adalah baik
dengan nilai 5,63 berada pada rentang 5.07 <N≤ 6.66 artinya pada standar pengelolaan
pendidikan capaian SNP SMP Pasundan Malangbong berada peda peringkat menuju SNP 4.
Jika melihat indikator pada standar kompetensi Pengelolaan Pendidikan, indikator yang
terendah dicapai oleh Sub indikator 7.3.3; Mengembangkan sekolah dengan baik dengan
28 | P a g e
nilai capaian buruk dengan nilai 0 berada pada rentang 0 ≤ 2,04 artinya pada standar
Pengelolaan Pendidikan SMK Pasundan Malangbong mencapai SNP, namun demikian
capaian indikator ini belum optimal dan akan dijadikan indikator peningkatan mutu pada
program peningkatan mutu sekolah tahun pelajaran 2021/2022.
8. Standar Pembiayaan
Tabel 2.9
CAPAIAN STANDAR PEMBIAYAAN
SMK PASUNDAN MALANGBONG
Tahun Pelajaran 2021/2022
8 Standar Pembiayaan 3.88 6.17 6.99
8.1. Sekolah memberikan layanan subsidi silang 6.99 7
8.1.1. Membebaskan biaya bagi siswa tidak mampu 7 7
8.1.2. Memiliki daftar siswa dengan latar belakang ekonomi yang jelas 7 7
8.1.3. Melaksanakan subsidi silang untuk membantu siswa kurang mampu 7 7
8.2. Beban operasional sekolah sesuai ketentuan 7 7 7
8.2.1. Memiliki biaya operasional non personil sesuai ketentuan 7 7 7
8.3. Sekolah melakukan pengelolaan dana dengan baik 4.66 4.52 6.99
8.3.1. Mengatur alokasi dana yang berasal dari APBD/APBN/Yayasan/sumber lainnya 0 7
8.3.2. Memiliki laporan pengelolaan dana 7 6.73 6.99
8.3.3. Memiliki laporan yang dapat diakses oleh pemangku kepentingan 7 6.85 7
Nilai capaian SMK Pasundan Malangbong pada standar pembiayaan adalah baik dengan
nilai 6,09 berada pada rentang 5.07 <N≤ 6.66 artinya pada standar pembiayaan capaian
SNP SMP Pasundan Malangbong berada peda peringkat menuju SNP 4.
Jika melihat indikator pada standar pembiayaan, Indikator yang terendah dicapai oleh Sub
indikator 8.1.3; Melaksanakan subsidi silang untuk membantu siswa kurang mampu dengan
nilai capaian cukup dengan nilai 4,29 berada pada rentang 3,71 <N≤ 5,06 artinya pada
indikator ini SMK Pasundan Malangbong menuju SNP 3, capaian indikator ini belum
optimal dan akan dijadikan indikator peningkatan mutu pada program peningkatan mutu
sekolah tahun pelajaran 2021/2022
29 | P a g e
A. Kondisi Satu Tahun Kedepan
No/ SNP/ Indikator / Analisis Lingkungan
Kondisi Saat Ini Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
Kode Sub Indikator Kekuatan Kelemahan
1 Standar Kometensi Lulusan
1.1.9 Memiliki perilaku indikator 1.1.9 ❖ Perilaku dan sikap ❖ Perilaku dan sikap ❖ Pengelolaan ❖ Sekolah belum Sekolah agar
pembelajar sejati Memiliki perilaku pembelajar sejati pembelajar sejati sekolah terkait memprogramkan melaksanakan Program
sepanjang hayat pembelajar sejati sepanjang hayat telah sepanjang hayat belum pengembangan implementasi peningkatan karakter
sepanjang hayat dengan difasilitasi oleh sekolah nampak diwujudkan perilaku pembelajar gerakan literasi dan melaksanakan
nilai capaian baik mellaui perpustakaan, dalam aktivitas sejati sepanjang sekolah (GLS) sesuai Gerakan literasi sekolah
dengan nilai 5,62 pengadaan buku dan pembelajaran baik di hayat belum terfokus juknis sesuai juknis,
berada pada rentang lainnya dalam kelas maupun di dan terencanakan menjadikan sekolah
5.07 <N≤ 6.66 artinya luar kelas melalui dengan optimal sebagai tempat yang
pada indikator ini SMP pembiasaan program nyaman bagi sisiwa
Pasundan Malangbong literasi
menuju SNP 4, namun
demikian capaian
indikator ini belum
optimal dan akan
dijadikan indikator
peningkatan mutu pada
program peningkatan
mutu sekolah tahun
pelajaran 2019/2020
2 Standar Isi
2.2 Kurikulum Tingkat Indikator 2.2 ❖ Memiliki tim yang ❖ Pengembang ❖ Pemahaman ❖ Pengembang Sekolah agar
Satuan Pendidikan Kurikulum Tingkat bertugas Kurikulum belum terhadap prosedur Kurikulum belum melaksanakan
dikembangkan Satuan Pendidikan mengembangkan melibatkan DU/DI serta pengembangan melibatkan DU/DI peningkatan kerjasama
sesuai prosedur dikembangkan sesuai kurikulum sekolah. ❖ intitusi pasangan lain Kurikulum belum melalui program dengan DU/DI pada
prosedur dengan nilai Tim Pengembang yang relevan optimal penyelarasan pengembangan
capaian baik dengan Kurikulum meliputi ❖ Belum melakukan kurikulum kurikulum pada
nilai 5,70 berada pada seluruh guru mata kerjasama dengan tahapan perencanaan,
rentang 5.07 <N≤ 6.66 pelajaran, konselor DU/DI untuk pelaksanaan dan
artinya pada (guru Bimbingan dan melaksanakan penilaian hasil belajar
30 | P a g e
No/ SNP/ Indikator / Analisis Lingkungan
Kondisi Saat Ini Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
Kode Sub Indikator Kekuatan Kelemahan
kompetensi lulusan Konseling), dan komite penyelarasan
SMP Pasundan sekolah atau Kurikulum
Malangbong menuju penyelenggara
SNP 4, namun pendidikan penugasan.
demikian capaian ❖ Sekolah memiliki
indikator ini belum pedoman
optimal dan akan pengembangan
dijadikan indikator kurikulum yang
peningkatan mutu pada diketahui tim
program peningkatan pengembang kurikulum
mutu sekolah sekolah sebagai dasar
pengembangan.
3 Standar Proses
3.2.13 Memanfaatkan indikator 3.2.13 ❖ Memiliki guru yang ❖ Kegiatan inti ❖ Siswa terkendala Pencapaian Sekolah meningkatkan
media Memanfaatkan media linier dan sesuai yang dilaksanakan guru dalam pencapaian kompetensi sikap kuitas pembelajaran
pembelajaran pembelajaran dalam masih potensial untuk dengan menggunakan kompetensi sikap, belum optimal dengan memanfaatkan
dalam meningkatkan efisiensi peningkatan kompetensi media pembelajaran pengetahuan dan teknologi komunikasi
meningkatkan dan efektivitas yang disesuaikan dengan keterampilan. ❖ pembelajaran dengan dan IT sesuai tuntutan
efisiensi dan pembelajaran dengan karakteristik siswa dan Kompetensi guru memanfaatkan perkembangan
efektivitas nilai capaian baik KD setiap mata tidak berkembang. teknologi komunikasi teknologi 4.0
pembelajaran dengan nilai 5,98 pelajaran. ❖ dan IT sesuai
berada pada rentang Media pembelajaran, tuntutan
5.07 <N≤ 6.66 artinya berupa alat bantu proses perkembangan
pada indikator ini SMK pembelajaran bisa teknologi 4.0 belum
Darussalam Tarogong berupa hasil karya dikembangkan
Kaler menuju SNP 4, inovasi guru maupun
namun demikian yang sudah tersedia.
capaian indikator ini
belum optimal dan akan
dijadikan indikator
peningkatan mutu pada
31 | P a g e
No/ SNP/ Indikator / Analisis Lingkungan
Kondisi Saat Ini Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
Kode Sub Indikator Kekuatan Kelemahan
program peningkatan
mutu sekolah tahun
pelajaran 2021/2022.
4 Standar Penilaian Pendidikan
4.5.1 Penilaian indikator 4.5.1; ❖ Memiliki guru yang ❖ Prosedur penilaian ❖ Pengukuran ❖ Kurangnya Sekolah agar
dilakukan Melakukan penilaian linier dan sesuai yang oleh Pendidik dan pencapaian pemahaman pendidik melaksanakan
mengikuti prosedur berdasarkan masih potensial untuk penilaian oleh sekolah kompetensi siswa terhadap penilaian peningkatan
penyelenggara sesuai peningkatan kompetensi belum optimal tidak dapat diketahui hasil belajar yang pelaksanaan penilaian
prosedur dengan nilai ❖ Prosedur penilaian ❖ Pendidik tidak sering berubah sesuai hasil belajar melalui
capaian baik dengan pendidikan dilakukan dapat memperbaiki panduan penilaian implementasi penilaian
nilai 5,62 berada pada melalui: Penilaian proses pembelajaran SMP sesuai prosedur
rentang 5.07 <N≤ 6.66 hasil belajar oleh ❖ Prosedur penilaian
artinya pada indikator pendidik Penilaian dilakukan belum
SMP Pasundan hasil belajar oleh sesuai dengan
Malangbong Kaler sekolah Penilaian peraturan yang
menuju SNP 4, namun hasil belajar oleh ditetapkan.
demikian capaian pemerintah
indikator ini belum
optimal dan akan
dijadikan indikator
peningkatan mutu pada
program peningkatan
mutu sekolah tahun
pelajaran 2021/2022
5 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
5.1 Ketersediaan dan indikator 5.1; ❖ Memiliki guru yang ❖ Kompetensi guru ❖ Guru memiliki ❖ Guru belum Sekolah
kompetensi guru Ketersediaan dan linier dan sesuai yang kejuruan masih belum keterbatasan dalam memiliki wawasan direkomendasika untuk
sesuai ketentuan kompetensi guru sesuai masih potensial untuk sesuai dengan penguasaan bekerja di industri meningkatkan
ketentuan dengan nilai peningkatan kompetensi kebutuhan/ iptek yang kompetensi yang kompetensi guru
capaian kurang dengan berkembang di Industri sesuai dengan bekerjasama dengan
nilai 3,65 berada pada perkembangan DU/DI
32 | P a g e
No/ SNP/ Indikator / Analisis Lingkungan
Kondisi Saat Ini Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
Kode Sub Indikator Kekuatan Kelemahan
rentang 2,05 <N≤ 3,70 industri
artinya pada indikator
SMP Pasundan
Malangbong menuju
SNP 2, capaian
indikator ini belum
optimal dan akan
dijadikan indikator
peningkatan mutu pada
program peningkatan
mutu sekolah tahun
pelajaran 2021/2022
6 Standar Sarana dan Prasarana Pendidika
6.3 Sekolah memiliki indikator 6.3; Sekolah ❖ Luas lahan ❖ Sekolah belum ❖ Iklim dan ❖ Sekolah belum Memanfaatkan sarana
sarana dan memiliki sarana dan minimum dapat memiliki sarana dan lingkungan sekolah mengoptimalkan sekolah khususnya
prasarana prasarana pendukung menampung sarana dan prasarana pendukung menjadi tidak sarana dan prasarana sarana teknologi IT
pembelajaran yang yang lengkap dan layak prasarana untuk yang lengkap dan layak kondusif. yang sudah dimiliki untuk meningkatkan
lengkap dan layak dengan nilai capaian melayani jumlah untuk mendukung promosi sekolah
cukup dengan nilai rombongan belajar optimalisasi dan
4,22 berada pada minimum. peningkatan mutu
rentang 3,71 <N≤ 5,06 pembelajaran
artinya pada indikator
SMK Darussalam
Tarogong Kaler menuju
SNP 3, capaian
indikator ini belum
optimal dan akan
dijadikan indikator
peningkatan mutu pada
program peningkatan
mutu sekolah tahun
pelajaran 2021/2022
33 | P a g e
No/ SNP/ Indikator / Analisis Lingkungan
Kondisi Saat Ini Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
Kode Sub Indikator Kekuatan Kelemahan
7 Standar Pengelolaan Pendidikan
7.3.3 Mengembangkan indikator 7.3.3; ❖ Memiliki tim ❖ Belum memahami ❖ Belum dapat ❖ Sekolah belum Sekolah agar
sekolah dengan Mengembangkan manajemen sekolah dan menerapkan sistem melaksanakan melaksanakan melakukan pengelolaan
baik sekolah dengan baik untuk mengembangkan manajemen peningkatan peningkatan mutu peningkatan mutu dengan menerapkan
dengan nilai capaian mutu manajemen mutusekolah secara terencana secara terencana sistem managemen
buruk dengan nilai 0 sekolah secara terencana sesuai
berada pada rentang 0 ≤ dengan Sistem
2,04 artinya pada Penjaminan Mutu
standar Pengelolaan Pendidikan
Pendidikan SMP
Pasundan Malangbong
mencapai SNP, namun
demikian capaian
indikator ini belum
optimal dan akan
dijadikan indikator
peningkatan mutu pada
program peningkatan
mutu sekolah tahun
pelajaran 2021/2022
8 Standar Pembiayaan
8.1.3 Melaksanakan indikator 8.1.3; ❖ Adanya bantuan ❖ Kondisi ekonomi ❖Masih adanya ❖ Sekolah belum Sekolah agar
subsidi silang Melaksanakan subsidi masyarakat dan peserta didik yang orangtua siswa yang optimal melaksanakan program
untuk membantu silang untuk membantu pemerintah untuk bervariasi kesulitan dalam melaksanakan keberpihakan kepada
siswa kurang siswa kurang mampu penyelenggaraan membiayai subsidi silang untuk siswa kurang mampu
mampu dengan nilai capaian pendidikan pendidikan membantu siswa dalam pembiayaan
cukup dengan nilai kurang mampu pendidikan
4,29 berada pada
rentang 3,71 <N≤ 5,06
artinya pada indikator
ini SMP Pasundan
34 | P a g e
No/ SNP/ Indikator / Analisis Lingkungan
Kondisi Saat Ini Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
Kode Sub Indikator Kekuatan Kelemahan
Malangbong menuju
SNP 3, capaian
indikator ini belum
optimal dan akan
dijadikan indikator
peningkatan mutu pada
program peningkatan
mutu sekolah tahun
pelajaran 2021/2022
35 | P a g e
B. Identifikasi Tantangan Nyata
3. Opportunity (Peluang) merupakan setiap faktor/kondisi positif yang berasal dari luar
organisasi yang memungkinkan organisasi tersebut mengalami kemajuan,
perkembangan, atau pencapaian kondisi yang lebih baik, sehingga bisa digunakan
36 | P a g e
untuk meningkatkan pencapaian tujuan misi dan visi satuan pendidikan. Peluang
SMK Pasundan Malangbong untuk tahun pelajaran 2021/2022 di identifikasi sebagai
berikut:
Kode Opportunities (Peluang)
Adanya bantuan masyarakat dan pemerintah dalam pembiayaan
O1
sekolah
Media IT dapat mendukung promosi sekolah, pembelajaran dan
O2
penigkatan kualitas pendidikan
O3 Animo masuk SMK Masih tinggi
4. Threath (Ancaman) merupakan setiap faktor/kondisi negatif yang berasal dari luar
organisasi yang dapat mengakibatkan organisasi tersebut mengalami kehancuran,
kemunduran, atau jatuh ke kondisi yang lebih buruk. Ancaman atau tantangan dari
pihak luar yang mempengaruhi kondisi dan pengembangan sekolah serta menjadi
faktor tuntutan sehingga pencapaian tujuan misi dan visi satuan pendidikan akan sulit
tercapai. Ancaman SMK Pasundan Malangbong untuk tahun pelajaran 2021/2022di
identifikasi sebagai berikut:
37 | P a g e
Grafik 2.1
Kwdran SWOT SMK Pasundan Malangbong
Berdasar pada kwadran SWOT di atas SMK Pasundan Malangbong berada pada
Kuadran I (positif, positif). Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan
berpeluang, Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi
dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan
ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.
D. Kebijakan Strategis
Kebijakan mutu merupakan kesimpulan untuk membuat kebijakan strategis untuk
peningkatan mutu SMK Pasundan Malangbong sesuai dengan hasil analisis lingkungan
strategis. Untuk penetapan kebijakan strategis sesuai kwadran SWOT dimana SMP
Pasundan Malangbong berada pada Kwadran 1, digunakan analisis Kekuatan dan
Peluang, dengan hasil kebijakan strategis sebagai berikut:
1. Implementasi Peningkatan Pendidikan Karakter (PPK)
2. Implementasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
3. Melaksanakan Penyelarasan Kejuruan
4. Pengembangan dan pelaksanaan pembelajaran dengan Teknologi Terkini
(Revolusi Industri 4.0)
5. Implementasi program kelas bisnis peserta didik
6. Peningkatan Mutu Penilaian
7. Magang Guru di Industri
8. Pembuatan/Pengembangan dan Pengelolan Web Informasi Sekolah
38 | P a g e
9. Implementasi program TEFA melalui Unit Produksi
10. Implementasi SPMI
11. Memberikan layanan subsidi silang
2. Standar Isi
Terlaksananya Penyelarasan Kejuruan dengan capaian target sebagai berikut:
a. Penyelarasan Kurikulum pada semua kompetensi keahlian dengan minimal 1
DU/DI berskala nasional;
b. Penyusunan Rencana Pembelajaran (Buku 1/Silabus dan Buku 3/RPP)
sebagai implementasi kurikulum yang tertuang dalam Buku1 Kurikulum.
39 | P a g e
3. Standar Proses
a. Terlaksananya Pengembangan pembelajaran dengan teknologi terkini dengan
melaksanakan Pembelajaran Teknologi Terkini (Revolusi Industri 4.0),
dengan target mutu; Pengembangan bahan ajar / modul kejuruan berbasis IT
pada kompetensi keahlian yang relevan
b. Mengembanagkan program TEFA pada kompetensi potensial
c. Mengimplementasikan program kelas bisnis bagi seluruh peserta didik.
8. Standar Pembiayaan
Peningkatan layanan subsidi silang melalui pendataan siswa dengan latar
belakang ekonomi yang jelas sehingga dapat dilaksanakan pembebasan biaya
bagi siswa tidak mampu
40 | P a g e
BAB IV
PROGRAM DAN KEGIATAN PENINGKATAN MUTU
SMK PASUNDAN MALANGBONG
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Program dan kegiatan strategis merupakan upaya peningkatan mutu SMK Pasundan
Malangbong sesuai dengan hasil analisis raport mutu yang memberikan rekomendasi
peningkatan mutu, serta hasil analisis lingkungan strategis, adalah sebagai berikut:
A. Program Strategis
1. Standar Kompetensi Lulusan
41 | P a g e
RINCIAN PROGRAM STRATEGIS
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
42 | P a g e
Target kinerja Indikator
No Program Kegiatan Tujua Sasaran Waktu Penjab Input Output Hasil Manfaat Dampak
Indikator Capaian
(Masukan) (keluaran) (outcomes) (benefits) (infact)
sejati b. Penataan n Baik virtual digital sebagai Nasional, M
sepanjang Ruangan b. Tingkat liberary/ pembelajar enghasilkan
hayat siswa Perpustakaan Kenyamanan perpustakaan Adanya ruang sejati Lulusan
melalui Ruangan digital perpustakaan sepanjang Yang
peningkatan Perpustakaa Ruang perpus nyaman hayat Memiliki
kemampuan n Biaya IMTAQ, IPT
mengakses, Tim EK, Kompeti
memahami, ruang tif Dan
Peningkatan dan a. Pembuatan Oktober - Siti a. Pojok Baca 2 unit Biaya Adanya pojok Mandiri
Pelayanan menggunakan Pojok Baca Desember Yuswati,S.P b. Kapasitas Tim baca
Perpustakaan berbagai b. 2021 akses 1 Jaringan Akses internet
d
Sekolah sumber Peningkatan internet Softwhare Adanya akses
1.2.2 literasi secara kapasitas c. Virtual 1 Kegiatan virtual liberary internet untuk
cerdas melalui akses internet Library siswa
berbagai c. Virtual
aktivitas Library Adanya virtual
antara lain liberary
1.2.3 Fasilitasi membaca, a. Menyiapkan Oktober - Siti a. Memiliki 1 unit - Tim -Karya siswa
Penerbitan dan melihat, majalah dinding Desember Yuswati,S.P majalah dinding - Karya siswa termuat di
Publikasi Hasil menyimak, b. Vlog/Blog 2021 b. memiliki 1 Blog - Biaya majalah
menulis, d
Karya Siswa sekolah yang Vlog/Blog sekolah - buku literasi dinding
dan/atau dapat diisi oleh yang dapat diisi 95% siswa - jurnal dan Blog
berbicara. siswa. oleh siswa. melaksana membaca sekolah
c. kegiatan 15 kan Jurnal Siswa
menit membaca membaca
siswa
43 | P a g e
2. Standar Isi
44 | P a g e
RINCIAN PROGRAM STRATEGIS
STANDAR ISI
45 | P a g e
3. Standar Proses
46 | P a g e
RINCIAN PROGRAM STRATEGIS
STANDAR PROSES
47 | P a g e
Target kinerja Indikator
No Program Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu Penjab Input Output Hasil Manfaat Dampak
Indikator Capaian
(Masukan) (keluaran) (outcomes) (benefits) (infact)
bakat dalam
meraih
prestasi.
48 | P a g e
4. Standar Penilaian Pendidikan
49 | P a g e
RINCIAN PROGRAM STRATEGIS
STANDAR PENILAIAN
50 | P a g e
5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
51 | P a g e
RINCIAN PROGRAM STRATEGIS
STANDARPENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
52 | P a g e
6. Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan
53 | P a g e
RINCIAN PROGRAM STRATEGIS
STANDAR PRASARANA DAN SARANA
54 | P a g e
7. Standar Pengelolaan Pendidikan
55 | P a g e
RINCIAN PROGRAM STRATEGIS
STANDAR PENGELOLAAN
56 | P a g e
8. Standar Pembiayaan
57 | P a g e
RINCIAN PROGRAM STRATEGIS
STANDAR PEMBIAYAAN
58 | P a g e
B. Program dan Kegiatan Satu Tahun Pelajaran
Waktu
No. Kode Uraian Kegiatan Penjab
Pelaksanaan
1 Pengembangan Kompetensi Lulusan
Implementasi Peningkatan Pendidikan Karakter
1.1
(PPK)*
Penyusunan program dan implementasi peningkatan
1.1.1 Juli 2021
PPK di sekolah
1.2 Implementasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS)*
Penataan Perpustakaan Sekolah;
Oktober -
1.2.1 a. Digitalisasi Koleksi Perpustakaan
Desember 2021
b. Penataan Ruangan Perpustakaan
Peningkatan Pelayanan
a. Pembuatan Pojok Baca Oktober -
1.2.2
b. Peningkatan kapasitas akses internet Desember 2021
c. Virtual Library
Fasilitasi Penerbitan dan Publikasi Hasil Karya Siswa
Oktober -
1.2.3 a. Menyiapkan majalah dinding
Desember 2021
b. Vlog/Blog sekolah yang dapat diisi oleh siswa.
Penyelenggaraan Kegiatan Uji Kompetensi dan
1.3
Sertifikasi Kejuruan
59
Waktu
No. Kode Uraian Kegiatan Penjab
Pelaksanaan
5.1.1 Koordinasi DUDI tempat magang Juni - Juli 2021
Agustus -
5.1.2 Pelaksanaan Magang Guru
September 2021
Diseminasi hasil magang kepada warga sekolah
5.1.3 September 2021
(workshop)
a. ulangan harian,
e. ujian sekolah,
f. ujian nasional
60
61
BAB V
MONITORING DAN EVALUASI
A. Supervisi
1. Supervisi Managerial
Supervisi managerial adalah kegiatan profesional kepala sekolah yang dilakukan
dalam rangka membantu penanggung jawab program/kegiatan sekolah, guna
meningkatkan mutu dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Supervisi manajerial
menitikberatkan pada pengamatan terhadap aspek-aspek pengelolaan dan administrasi
sekolah yang berfungsi sebagai pendukung (supporting) terlaksanannya pembelajaran.
Dalam supervisi manajerial, kepala sekolah berperan sebagai kolaborator, asesor,
evaluator, dan narasumber secara bersamaan atau bergantian. Supervisi manajerial
dilaksanakan berdasarkan pendekatan proses yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,
penilaian, dan tindak lanjut. Supervisi managerial dilaksanakan melalui kegiatan:
1) Pemantauan
Dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan
program/kegiatan sekolah, apakah sudah sesuai dengan rencana, indikator, dan/atau
standar yang telah ditetapkan, serta menemukan hambatan-hambatan yang harus
diatasi dalam pelaksanaan program
2) Pembinaan
Dilaksanakan terhadap unsur managemen sekolah dan Tenaga Administrasi sekolah
sesuai dengan kebutuhan guna penngkatan kinerjanya.
3) Bimbingan dan Latihan
Kegiatan Bimbingan dan latihan dilaksanakan oleh kepala sekolah/ Pengawas
Pembina/ Narasumber yang khusus dihadirkan dalam kegiatan atau melalui
penugasan unsur managemen sekolah dan Tenaga Administrasi sekolah mengikuti
berbagai bimlat/workshop/seminar yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
4) Penilaian
Penilaian dilakukan terhadap pelaksana tugas/penanggung jawab kegiatan dalam
merencanakan, melaksanakan, melaporkan kegiatan sesuai dengan indikator yang
telah ditentukan.
62
2. Supervisi Akademik dan Supervisi Klinis
2.1 Supervisi akademik
Supervisi Akademik merupakan salah satu fungsi kepala sekolah dalam pelaksanaan
tugas pembinaan, pemantauan, penilaian, pembimbingan, dan pelatihan profesional
guru. Keterampilan utama yang dituntut dari seorang kepala sekolah adalah
melakukan penilaian dan pembinaan kepada guru secara terus menerus untuk
meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang dilaksanakan agar berdampak pada
kualitas hasil belajar siswa.
Supervisi akademik sebagai serangkaian kegiatan untuk membantu guru
mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian
tujuan pembelajaran. Dengan demikian, esensi supervisi akademik itu sama sekali
bukan menilai unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, melainkan
membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalnya.
Tujuan supervisi akademik dalam konteks pengawasan proses pembelajaran adalah
untuk mengetahui:
(1) kompetensi guru dalam membuat persiapan atau perencanaan pembelajaran;
(2) ketepatan dalam memilih pendekatan, model, metode, dan teknik pembelajaran
sesuai dengan bahan ajar yang akan disampaikan kepada siswa;
(3) kompetensi guru sebagai tenaga profesional dalam melaksanakan proses
pembelajaran di dalam kelas;
(4) kompetensi guru dalam mengembangkan intrumen penilaian dalam;
(5) melaksanakan evaluasi, baik evaluasi selama proses pembelajaran atau evaluasi
hasil belajar;
(6) kemampuan guru dalam memberikan tindak lanjut pembelajaran kepada siswa;
(7) kelengkapan administrasi pembelajaran yang diperlukan dalam rangka
melaksanakan tugasnya sebagai seorang tenaga profesional dibidang pendidikan.
2.2 Supervisi Klinis
Secara umum supervisi klinis diartikan sebagai bentuk bimbingan profesional yang
diberikan kepada guru berdasarkan kebutuhannya melalui siklus yang sistematis.
Siklus sistematis ini meliputi: perencanaan, observasi yang cermat atas pelaksanaan
dan pengkajian hasil observasi dengan segera dan obyektif tentang penampilan
mengajarnya yang nyata. Dalam pelaksanaan Supervisi Klinis dilaksanakan;
(1) tatap muka antara kepala sekolah dan guru didalam proses supervisi
63
(2) Terfokus pada tingkah laku yang sebenarnya didalam kelas
(3) Adanya observasi secara cermat
(4) Deskripsi pada observassi secara rinci.
(5) Fokus observasi sesuai dengan permintaan kebutuhan guru.
B. Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan sebagai audit mutu, merupakan tahapan pengujian yang
sistematis dan independen untuk menentukan apakah pelaksanaan dan hasil
pemenuhan mutu sesuai dengan strategi yang direncanakan dan apakah strategi
tersebut diimplementasikan secara efektif dan sesuai untuk mencapai tujuan.
66
BAB VI
PENUTUP
Hasil akhir dari RKT ini adalah perubahan yang terjadi pada peserta didik sebagai hasil
proses pembelajaran, yaitu menjadi siswa yang memiliki ciri mampu hidup sebagai pribadi
dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif dan afektif serta mampu
berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
Kita berharap dengan kerja keras hal tersebut dapat tercapai.
Pada penyusunan RKT ini, Kami menyadari masih adanya kekurangan dan masih banyak
yang harus disempurnakan. Karenanya saran dan masukan untuk menyempurnakannya
sangat kami nantikan.
67
LAMPIRAN
68