Anda di halaman 1dari 127

BUKU 1

DRAFT PERATURAN BUPATI KARAWANG


NOMOR 22 TAHUN 2014

TENTANG
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH
(R K P D )
KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG


TAHUN 2014

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pemerintah kabupaten Karawang pada tahun 2015 memasuki momentum
berakhirnya paruh kedua RPJPD 2005-2025 dan tahun terakhir RPJMD
Kabupaten Karawang tahun 2011-2015. Ada banyak tantangan yang sudah

15

dilewati tapi ada juga harapan yang belum tercapai, terkait kondisi sosial,
ekonomi, budaya, infrastruktur serta layanan publik yang lainnya.Dokumen
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yang selanjutnya disebut RPJP
Daerah merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah dengan
periode waktu selama 20 tahun terhitung sejak tahun 2005 sampai dengan
tahun 2025. Sebagaimana substansi keberadaannya, dokumen RPJP Daerah
menjadi suatu kerangka strategis yang menjadi arah terhadap setiap upaya,
keputusan dan tindakan pembangunan baik dalam periode jangka pendek
maupun

jangka

perencanaan

menengah.

jangka

panjang

Dalam

kapasitas

tersebut,

mampu

menjawab

harus

maka

dokumen

tantangan

dan

memberikan visi yang akan dicapai dari program-program pembangunan pada


akhir periode perencanaan.Pemerintah Republik Indonesia telah menetapkan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005 2025 dengan Visi Pembangunan yaitu
INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR. Dalam mewujudkan
visi pembangunan tersebut ditempuh melalui 8 (delapan) misi pembangunan
nasional, yaitu :
1. Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, bermoral, beretika,
berbudaya dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila;
2. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing;
3. Mewujudkan masyarakat yang demokratis berlandaskan hukum;
4. Mewujudkan Indonesia yang aman, damai dan bersatu;
5. Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan;
6. Mewujudkan Indonesia yang asri dan lestari;
7. Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju,
kuat dan berbasiskan kepentingan nasional;

16

8. Mewujudkan

Indonesia

berperan

penting

dalam

pergaulan

dunia

internasional.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional, Pemerintah juga
memperhatikan komitmen yang dibangun bersama dengan 189 negara anggota
Perserikatan

Bangsa-Bangsa

lainnya

untuk

mewujudkan

Millenium

Development Goals (MDGs), yang terdiri :


1. Menghilangkan angka kemiskinan absolut dan kelaparan;
2. Memberlakukan pendidikan dasar yang universal;
3. Mengembangkan kesetaraan dan pemberdayaan perempuan;
4. Menurunkan angka kematian anak;
5. Memperbaiki kesehatan maternal;
6. Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnya;
7. Menjamin kesinambungan lingkungan hidup;
8. Membangun kemitraan global untuk pembangunan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Barat Nomor 9
Tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi
Jawa Barat Tahun 2005 2025 menyebutkan Visi : DENGAN IMAN DAN
TAKWA PROVINSI JAWA BARAT TERMAJU DI INDONESIA, yang dijabarkan
dalam 5 (lima) misi pembangunan meliputi :
1. Mewujudkan kualitas kehidupan masyarakat yang berbudaya ilmu dan
teknologi, produktif dan berdaya saing;
2. Meningkatkan perekonomian yang berdaya saing dan berbasis potensi
daerah;
3. Mewujudkan lingkungan hidup yang asri dan lestari;
4. Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang baik;
5. Mewujudkan pemerataan pembangunan yang berkeadilan.

17

i.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, kepala

daerah

dipilih

secara

langsung

melalui

proses

demokrasi

sebagai

perwujudan dari bentuk creating lokal political support yang merupakan


salah

satu

pilar

utama

otonomi

daerah.

Pada

tahun

2010,

telah

dilaksanakan proses seleksi dan kompetisi diantara putra-putri terbaik


Kabupaten Karawang

dalam rangka pemilihan Bupati dan Wakil Bupati

Karawang periode 2010 2015 yang selanjutnya menetapkan pasangan H.


Ade Swara dan dr. Cellica Nurrachadiana sebagai Bupati dan Wakil Bupati
Karawang periode 2010 - 2015.
ii. Momentum

suksesi

kepemimpinan

di

Kabupaten

Karawang

dimaksud secara periodisasi bersamaan dengan berakhirnya periode


perencanaan pembangunan jangka menengah tahun 2006 2010 yang
ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2006. Hal ini
mengisyaratkan bahwa perlunya disusun kembali skenario masa depan
yang dituangkan ke dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang periode 2011 2015
sebagai perwujudan janji politik Bupati dan Wakil Bupati Terpilih dengan
tetap berpedoman pada RPJMN periode 2009 2015, RPJMD Provinsi Jawa
Barat periode 2008 2013 dan RPJPD Kabupaten Karawang tahun 2005
2025.
iii. Momentum inilah yang akan menjadi ruh dari penyusunan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Karawang tahun
2015 sebagai tahun terakhir menuju kemandirian Kabupaten Karawang
untuk menyongsong tahapan selanjutnya.
1.2. Dasar Hukum
Peraturan perundang-undangan yang melatarbelakangi penyusunan
RKPD Kabupaten Karawang tahun 2015 adalah sebagai berikut :

18

1. Undang-UndangNomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Republik Indonesia Nomor 2286);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan

Nasional

(Lembaran

Negara

Republik

Indonesia

Tahun2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia


4421);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran

Negara

Republik

Tambahan

Lembaran

Indonesia

Negara

Tahun

Republik

2004

Indonesia

Nomor

Nomor

125,
4437),

sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12


Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,Tambahan lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4700);
6. Undang-Undang

Nomor

24

Tahun

2007

tentang

Penanggulangan

Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66,


Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);
7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4614);

19

10. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara


Pengendalian
(Lembaran

dan

Evaluasi

Negara

Pelaksanaan

Republik

Rencana

Indonesia

Tahun

Pembangunan
2006

Nomor

96,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);


11. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan

Rencana

Pembangunan

Nasional

(Lembaran

Negara

Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran


Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan

Pemerintahan

antara

Pemerintah,

Pemerintahan

Daerah

Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4741);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4815);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan
Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4816);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
18. Peraturan

Presiden

Pembangunan

Nomor

Jangka

Tahun

Menengah

2005

Nasional

tentang
Tahun

Rencana
2004-2009

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 11);

20

19. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2009 tentang


Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2010;
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 dan
Perubahan Kedua dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21
Tahun 2011;
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
cara, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
22. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem
Perencanaan

Pembangunan

Daerah

Provinsi

Jawa

Barat

(SISRENBANGDA);
23. Peraturan

Daerah

Nomor

Tahun

2009

tentang

Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun


2008-2015;
24. Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 2 tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Karawang
Tahun 2005-2025;
25. Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 8 Tahun 2011 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Karawang Tahun 2011 -2015.
26. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 050/691/SJ Tanggal 7
Pebruari 2014 tentang Pedoman Penyusunan Rancangan Awal Rencana
Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015.

1.3. Hubungan Antar Dokumen


Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Karawang Tahun
2015 ini merupakan penjabaran dari RPJMD Kabupaten Karawang tahun
2011-2015 yang telah memasuki tahun terakhir menuju kemandirian sebagai
suatu kesatuan langkah akselerasi pencapaian Visi Kabupaten Karawang

21

Tahun 2011-2015. Dokumen RPJMD dalam penyusunannya berpedoman


pada RPJPD.
Dalam penyusunan dokumen RKPD Kabupaten Karawang Tahun
2015 digunakan sejumlah dokumen perencanaan yang ada di tingkat
nasional maupun daerah (Jawa Barat dan Kabupaten Karawang), yaitu
sebagai berikut:
1.3.1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN) 20052025
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional sudah ditetapkan
dengan

Undang-Undang

Nomor

17

tahun

2007

tentang

Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025, dengan


kerangak fikir terdiri atas pengarusutamaan dan kendala serta tantangan
9 bidang yaitu 1. Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama 2.Ekonomi
3.Iptek 4.Sarana dan Prasarana 5.Politik 6.Hankam 7.Hukum dan
Aparatur 8.Wilayah dan Tata Ruang 9.SDA dan LH melalui pemanfaatan
iptek dan potensi SDA dan SDM untuk menghasilkan daya saing di
bidang

ekonomi

dalam

rangka

menghasilkan

inclusive

development.Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional tersebut


menjadi acuan penyusunan Rancangan Awal RKPD Kabupaten Karawang,
khususnya dalam menjabarkan program-program sektoral dan program
kewilayahan / regional. Program yang bersifat sektoral, antara lain dapat
dilihat pada Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program
Pembangunan yang Berkeadilan. Inpres ini memuat program-program
yang dinaungi ke dalam Program Pro-Rakyat, Program Keadilan untuk
Semua (justice for all); dan Program Pencapaian Tujuan Milenium
(Millenium Development Goals - MDGs).
1.3.2. Rancangan Awal RPJM Daerah Provinsi Jawa Barat 2013-2018
Rancangan

Awal

Rencana

Pembangunan

Jangka

Menengah

Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 yang masih dalam tahap

22

pembahasan di DPRD Propinsi Jawa Barat juga menjadi pedoman dalam


rangka Penyusunan RKPD Tahun 2015, dimana diharapkan setiap
daerah

dalam

penyelenggaraan

rangka

penyusunan

Musrenbang

Tahun

RKPD
2015

Tahun

2015

dan

memperhatikan

Arah

Kebijakan Pembangunan Daerah yang untuk Kabupaten Karawang


menetapkan arah kebijakan pembangunan daerah melalui prioritas
pembangunan berkelanjutan menuju kemandirian tahun 2015 yaitu
penyerapan tenaga kerja dan pengurangan kemiskinan, keberlanjutan
pembangunan bidang infrastruktur, pertumbuhan ekonomi berbasis
komoditas ekonomi lokal, penanggulangan bencana alam, konservasi
dan

perbaikan

lingkungan,

efiseinsi

dan

efektifitas

program

pembangunan, penguatan kelembagaan masyarakat, peningkatan daya


dukung lingkungan dan penguatan kapasitas kelembagaan.
1.3.3.Rencana Pembangunan
Karawang 2011-2015.

Jangka

Menengah

(RPJMD)

Kabupaten

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten


Karawang Tahun 2011-2015 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah
Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Karawang Tahun 2011-2015; memuat visi, misi dan
program prioritas Kepala Daerah terpilih; dan rancangan rencana
teknokratik, untuk periode perencanaan 5 tahunan. Rencana Kerja
Pembangunan Daerah Kabupaten Karawang Tahun 2015 ini merupakan
tahun-tahun terakhir pelaksanaan RPJMD Kabupaten Karawang 20112015.

1.3.4. RENJA SKPD


Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode
satu (1) tahun, yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan
pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah
maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.
Penyusunan rancangan Renja SKPD merupakan tahapan awal
yang harus dilakukan sebelum disempurnakan menjadi dokumen Renja

23

SKPD yang definitif. Rancangan Rencana Kerja (Renja) SKPD Tahun


2015 sebagai bahan untuk penyusunan Rancangan RKPD Kabupaten
Karawang Tahun 2015. Prinsip-prinsip di dalam penyusunan Rancangan
Renja SKPD, adalah sebagai berikut:
a. Mengacu pada rancangan awal RKPD Tahun 2015, yang digunakan
sebagai acuan perumusan program, kegiatan, indikator kinerja dan
pagu indikatif dalam Renja SKPD Tahun 2015, sesuai dengan
rencana program prioritas pada rancangan awal RKPD Tahun 2015.
b. Mengacu pada Renstra SKPD Tahun 2009- 2015, sebagai acuan
penyusunan tujuan, sasaran, kegiatan, kelompok sasaran, lokasi
kegiatan serta prakiraan maju berdasarkan program prioritas
rancangan awal RKPD yang disusun ke dalam rancangan Renja
SKPD, selaras dengan Renstra SKPD.
c. Mengacu pada hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan
periode sebelumnya, sebagai acuan perumusan kegiatan alternatif
dan/atau baru untuk tercapainya sasaran Renstra SKPD
berdasarkan pelaksanaan Renja SKPD tahun-tahun sebelumnya.
d. Untuk memecahkan masalah yang dihadapi, sebagai acuan
perumusan tujuan, sasaran, kegiatan, kelompok sasaran, lokasi
kegiatan serta prakiraan maju dalam rancangan Renja SKPD, serta
dapat menjawab berbagai isu-isu penting terkait dengan
penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD.
e. Memasukkan usulan kegiatan hasil Musrenbang Kecamatan yang
terkait dengan SKPD, sebagai acuan perumusan kegiatan dalam
rancangan Renja SKPD, mengakomodir usulan masyarakat yang
selaras dengan program prioritas yang tercantum dalam rancangan
awal RKPD.
Selain

itu

RKPD

Kabupaten

Karawang

juga

mengacu,

memperhatikan, diserasikan dengan RKP Nasional dan RKPD Provinsi


Jawa Bara dalam rangka sinkronisasi perencanaan pembangunan
daerah

dengan

pusat

melalui

forum

musyawarah

perencanaan

pembangunan (Musrenbang). Sinkronisasi yang dimaksud terutama


dalam hal penetapan prioritas pembangunan daerah yang relevan
dengan provinsi maupun pusat. Hal ini merupakan perwujudan
keterpaduan dan kesatuan perencanaan pembangunan secara nasional,
dengan

tetap

memperhatikan

kondisi,

potensi

serta

dinamika

perkembangan daerah, nasional dan global. Hubungan antar dokumen


perencanaan pembangunan bersifat saling mengisi dan melengkapi
untuk mencapai tujuan pembangunan nasional yang mencakup semua

24

bidang kehidupan secara terpadu dalam wilayah Negara Kesatuan


Republik Indonesia.
Dalam konteks pembangunan yang berdimensi kewilayahan,
perencanaan

pembangunan

daerah

haruslah

disinergikan

dengan

dokumen perencanaan tata ruang wilayah (RTRW) baik dalam skala


lokal, regional maupun nasional. Perencanaan pembangunan yang
berorientasi pada kewilayahan akan memberikan kejelasan sasaran
serta target pembangunan di berbagai aspek dan wilayah. Pada
gilirannya dapat menghasilkan pembangunan yang lebih efektif, efisien
dan bermanfaat secara maksimal di setiap wilayah pembangunan.
Untuk melihat hubungan antar dokumen pada tiap jenjang dan
tingkatan pemerintahan, dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini:

25

1.4. Sistematika Dokumen RKPD


RKPD

Kabupaten

Karawang

tahun

2015

disusun

dengan

sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Pada bagian ini memuat tentang latar belakang penyusunan dokumen
RKPD, dasar hukum penyusunan, hubungan antar dokumen, sistematika
dokumen RKPD, serta maksud dan tujuan penyusunan dokumen RKPD
Kabupaten Karawang Tahun 2015.
1.1. LatarBelakang
Mengemukakan pengertian ringkas tentang RKPD, proses penyusunan
RKPD, kedudukan RKPD tahun 2015 dalam periode dokumen RPJMD,
keterkaitan antara dokumen RKPD dengan dokumen RPJMD, Renstra
SKPD, Renja SKPD serta tindak lanjutnya dengan proses penyusunan
RAPBD.
1.2. Dasar Hukum Penyusunan
Memberikan uraian ringkas tentang dasar hukum yang digunakan dalam
penyusunan RKPD, baik yang berskala nasional, maupun local.
1.3. Hubungan Antar Dokumen
Bagian ini menjelaskan hubungan RKPD dengan dokumen lain yang
relevan beserta penjelasannya.
1.4. Sistematika Dokumen RKPD
Mengemukakan organisasi penyusunan dokumen RKPD serta garis besar
isi setiap bab didalamnya.
1. Maksud dan Tujuan
Memberikan uraian ringkas tentang tujuan penyusunan dokumen RKPD
dan sasaran penyusunan dokumen RKPD Kabupaten Karawang Tahun
2015.
BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN
CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
Bagian ini menjelaskan tahapan evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu
menguraikan tentang hasil evaluasi RKPD tahun lalu, selain itu juga
memperhatikan dokumen RPJMD dan dokumen RKPD tahun berjalan
sebagai bahan acuan. Capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan

26

menguraikan tentang kondisi geografi demografi, pencapaian kinerja


penyelenggaraan pemerintahan, dan permasalahan pembangunan daerah
di Kabupaten Karawang.
2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah
Bagian ini menjelaskan dan menyajikan gambaran umum kondisi
daerah yang meliputi aspek geografi dan demografi serta indikator
kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah.
2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi
2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.1.3. Aspek Pelayanan Umum
2.1.4. Aspek Daya Saing Daerah
2.2.Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai Tahun
2013
Mengemukakan hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan daerah tahun 2013.
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN
KEUANGAN DAERAH
Memuat penjelasan tentang kondisi ekonomi tahun lalu dan perkiraan
tahun berjalan, yang antara lain mencakup indikator pertumbuhan
ekonomi daerah, sumber-sumber pendapatan dan kebijakan pemerintah
daerah yang diperlukan dalam pembangunan perekonomian daerah
meliputi pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah.
3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah
3.1.1. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2012 dan 2013 dan
Perkiraan Tahun 2014
3.1.2. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2014
dan Tahun 2015
3.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah
3.2.1. Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan

27

3.2.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah


3.2.2.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah
3.2.2.2. Arah Kebijakan Belanja Daerah
3.2.2.3. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah
BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN
2015
Mengemukakan

secara

eksplisit

perumusan

prioritas

dan

sasaran

pembangunan daerah berdasarkan hasil analisis terhadap hasil evaluasi


pelaksanaan RKPD tahun lalu dan capaian kinerja yang direncanakan
dalam RPJMD.
4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan
4.2. Prioritas Pembangunan Daerah
BAB V RENCANA KERJA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS
DAERAH
Mengemukakan secara eksplisit rencana program dan kegiatan prioritas
daerah yang disusun berdasarkan evaluasi pembangunan tahunan,
kedudukan tahun rencana (RKPD) dan capaian kinerja yang direncanakan
dalam RPJMD.
BAB VI PENUTUP
Menguraikan tentang pedoman pelaksanaan dan kaidah pelaksanaannya.
1.5. Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan RKPD Kabupaten Karawang Tahun 2015
adalah untuk mewujudkan sinergitas antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan pembangunan antar wilayah, antar sektor
pembangunan dan antar tingkat pemerintahan serta mewujudkan efisiensi
alokasi berbagai sumber daya dalam pembangunan daerah. Tujuan dari
penyusunan RKPD ini sebagai pedoman dalam penyusunan perencanaan
pembangunan tahunan daerah Kabupaten Karawang yang bersumber dari
dana APBD maupun dana non APBD, dan merupakan dasar hukum
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan bagi :
1. Penyusunan Renja SKPD, KUA-PPAS, serta APBD Kabupaten Karawang
tahun 2015;

28

2. Memfasilitasi berbagai potensi sumber daya masyarakat/ swasta/


institusi non pemerintah dalam mendukung pelaksanaan pembangunan
Kabupaten Karawang Tahun 2015.
BUPATI KARAWANG,

ADE SWARA

29

BAB II
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU
DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
2.1.

Gambaran Umum Kondisi Daerah


2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi
Wilayah Kabupaten Karawang secara geografis terletak antara
107 02-107 40 BTdan 5 56-6 34 LS, termasuk daerah dataran yang
relatif rendah, mempunyai variasi ketinggian wilayah antara 0-1.279
meter di atas permukaan laut dengan kemiringan wilayah 0 -20, 2-150,
15-400, dan diatas 400 dengan suhu rata-rata 270 C. Topografi di
KabupatenKarawang sebagian besar berbentuk dataran yang relatif
rendah (25 m dpl) terletak pada bagianutara mencakup Kecamatan
Pakisjaya,

Batujaya,

Tirtajaya,

Pedes,

Rengasdengklok,

Kutawaluya,Tempuran, Cilamaya, Rawamerta, Telagasari, Lemahabang,


Jatisari, Klari, Karawang,Tirtamulya, sebagian Telukjambe, Jayakerta,
Majalaya, sebagian Cikampek dan sebagianCiampel. Hanya sebagian kecil
wilayah yang bergelombang dan berbukit-bukit di bagian selatandengan
ketinggian antara 261.200 dpl. Daerah perbukitan tersebut antara lain :
Gunung Pamoyanan, Dindingsari, Golosur, Jayanti, Godongan, Rungking,
Gadung, Kuta, Tonjong, Seureuh, Sinalonggong, Lanjung dan Gunung
Sanggabuana.
ketinggian

Terdapat

bervariasi

KecamatanTegalwaru,

pula

antara
sebagian

Pasir

Gabus,

300-1.200
kecil

Cielus,Tonjong
dpl

Kecamatan

dan

dengan

tersebar

Pangkalan

di
dan

Kecamatan Ciampel.Kabupaten Karawang terutama di pantai utara


tertutup pasir pantai yang merupakanbatuan sedimen yang dibentuk oleh
bahan bahan lepas terutama endapan laut dan alluviumvulkanik. Di
bagian tengah ditempati oleh perbukitan terutama dibentuk oleh batuan
sedimen,sedangkan dibagian selatan terletak Gunung Sanggabuana
dengan ketinggian 1.291 m dpl,yang mengandung endapan vulkanik.
Kabupaten Karawang dilalui oleh beberapa sungai yangbermuara di Laut
Jawa. Sungai Citarum merupakan pemisah antara Kabupaten Karawang
denganKabupaten Bekasi, sedangkan sungai Cilamaya merupakan batas
wilayah dengan KabupatenSubang. Selain sungai, terdapat 3 buah
saluran irigasi yang besar, yaitu : Saluran Induk TarumUtara, Saluran
Induk

Tarum

Tengah,

dan

Saluran

Induk

Tarum

Barat

yang

dimanfaatkan untukpengairan sawah, tambak dan pembangkit tenaga


listrik. Luas wilayah Kabupaten Karawang 1.753,27 Km2 atau 175.327

30

Ha, luas tersebut merupakan 4,72 % dari luas Provinsi Jawa Barat
(37.116,54 Km2) dan memiliki laut seluas 4 Milx 84,23 Km, dengan batasbatas wilayah sebagai berikut:
*

Sebelah Utara

: Batas Alam yaitu Laut Jawa.

Sebelah Timur

: Kabupaten Subang

Sebelah Tenggara

Sebelah Selatan

Sebelah Barat

: Kabupaten Purwakarta
: Kab. Bogor dan Kabupaten Cianjur
: Kabupaten Bekasi.

Kabupaten Karawang merupakan salah satu daerah yang


memiliki lahan subur di Jawa Barat, sehingga sebagian besar lahannya
digunakan untuk pertanian. Wilayah ini, secara administrasi terdiri dari
30 kecamatan, 297 desa dan 12 kelurahan. Penamaan Kecamatan baru
menurut Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 3 Tahun 2004
yaitu tentang Pembentukan dan Pemekaran Kecamatan, yaitu:

1.

Kecamatan Pangkalan

16.

Kecamatan Telagasari

2.

Kecamatan Tegalwaru

17.

Kecamatan Majalaya

3.

Kecamatan Ciampel

18.

Kec. Karawang Timur

4.

Kec.Telukjambe Tmr

19.

Kec. Karawang Barat

5.

Kec. Telukjambe Brt

20.

Kecamatan Rawamerta

6.

Kecamatan Klari

21.

Kecamatan Tempuran

7.

Kecamatan Cikampek

22.

Kecamatan Kutawaluya

8.

Kecamatan Purwasari

23.

Kec. Rengasdengklok

9.

Kec. Tirtamulya

24.

Kecamatan Jayakerta

10.

Kecamatan Jatisari

25.

Kecamatan Pedes

11.

Kecamatan Banyusari

26.

Kecamatan Cilebar

12.

Kecamatan Kotabaru

27.

Kecamatan Cibuaya

13.

Kec Cimalaya Wetan

28.

Kecamatan Tirtajaya

14.

Kec Cilamaya Kulon

29.

Kecamatan Batujaya

15.

Kec Lemahabang

30.

Kecamatan Pakisjaya

Gambar 2.1
Kabupaten Karawang sebagai Lingkup Wilayah Perencanaan

31

Kabupaten Karawang beriklim tropis, mempunyai musim yang


hampir sama dengan wilayah di Kabupaten wilayah Pantai Utara Jawa
pada umumnya, yaitu musim kemarau dan musim hujan dengan suhu
rata-rata berkisar antara 26,80 celcius sampai dengan 27,70 celcius.
Potensi sumberdaya air di Kabupaten Karawang terdiri atas sumberdaya
air permukaan (sungai, danau, dan waduk) dan air tanah. Pemanfaatan
air tanah di Kabupaten Karawang terutama dari endapan aluvial hasil
sedimentasi sungai berumur resen(Qa). Daratan Kabupaten Karawang
tidak terlepas dari pegunungan dan bukit yang terdapat di hampir
seluruh Kabupaten wilayah selatan Jawa Barat

dengan kategori

kemiringan diatas 40%. Kemiringan lereng di Kabupaten Karawang


sebagian besar datar, yaitu sebesar 80,44% luas lahan.
Kabupaten Karawang diarahkan menjadi salah satu gerbang
(gateway city) pembangunan di wilayah Indonesia bagian barat sebagai
penyangga Ibukota Negara. Dikenal juga sebagai gudang beras dan
lumbung pangan nasional.
Kabupaten Karawang di sektor sumber daya alam memiliki
potensi pertambangan/bahan mineral berupa batu kapur yang terdapat di
Wilayah

Selatan

(Kecamatan

Pangkalan

dan

Tegalwaru).

Wilayah

Kabupaten Karawang berdasarkan kondisi geologis merupakan kawasan


yang relatif aman dari bencana gempa bumi, walaupun mempunyai
resistensi dari beberapa potensi bencana seperti: banjir (kawasan
perkotaan disepanjang hilir sungai dan pesisir laut); tanah longsor
(Pangkalan, Tegalwaru).
Kabupaten Karawang juga mempunyai potensi pariwisata berupa
wisata alam, budaya, dan sejarah. Wisata Alam berupa keindahan pantai
dan curug antara lain Pantai Tanjung Baru, Pantai Tanjung Pakis, Pantai
Pisangan, Pantai Samudra Baru, Curug Cigeuntis, Curug Bandung, Curug
Koleangka,

Curug

Rengasdengklok,

Lalay;

Rumah

wisata
Sejarah

32

sejarah
Ir

berupa

Soekarno

di

Tugu

Perjuangan

Rengasdengklok,

Monumen Rawagede, Situs Candi Jiwa dan candi Blandongan dan


Monumen Surotokunto.
Kabupaten Karawang memiliki luas wilayah 175.327 Ha. Hingga
tahun 2009 (BPN Kabupaten Karawang, 2009) penggunaan lahan di
Kabupaten Karawang sebagian besar terdiri dari areal pesawahan dengan
luas mencapai 89.614 Ha (51,11%), yang sebagian besar telah didukung
oleh sistem irigasi. Oleh karena itu Karawang dikenal sebagai lumbung
padi Jawa Barat.
Dengan luas wilayah 1.753,27 km2 atau 3,73% dari luas
Propinsi Jawa Barat, Kabupaten Karawang merupakan salah satu daerah
yang memiliki lahan subur di Jawa Barat, sehingga sebagian besar
lahannya digunakan untuk pertanian.
Luas eluruh lahan di Kabupaten Karawang adalah 175.327 Ha
dengan perincian sebagai berikut ; Lahan sawah seluas 97.529 Ha dan
lahan kering seluas 77.798 Ha. Dari jumlah tersebut sebesar 28,33%
digunakan untuk bangunan dan halaman sekitarnya.
2.1.1. Aspek Demografi
Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Karawang Tahun 2013, dapat diketahui bahwa perkembangan penduduk
Kabupaten Karawang selama beberapa tahun terakhir senantiasa bertambah
dari tahun ke tahun dengan tingkat pertumbuhan relative sedang dan
berfluktuasi. Jumlah penduduk Kabupaten Karawangpada tahun 2010 sebesar
2.127.791 jiwa, kemudian berkembang menjadi 2.165.996 jiwa pada tahun 2011
atau mengalami pertambahan sebesar 1,92%, tahun 2012 bertambah menjadi
2.207.181 jiwa atau mengalami pertumbuhan 1,77%.
Kepadatan penduduk di Kabupaten Karawangpada tahun 2012 adalah
1.258,89 jiwa/km2.Angka kepadatan penduduk tersebut bervariasi pada setiap
kecamatan. Kepadatan penduduk di Kabupaten Karawangmasih belum merata.
Penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Karawang Barat sebanyak 161.26
jiwa, hal ini disebabkan karena Kecamatan Karawang Barat sebagai pusat
pemerintahan. Kemudian disusul Kecamatan Klari sebanyak 165.878 jiwa,
sedangkan Kecamatan dengan jumlah penduduk terkecil adalah Kecamatan
Tegalwaru sebanyak 34.675 jiwa.
Dilihat dari komposisi penduduk menurut kelompok umur, secara umum
dapat dikatakan bahwa selama periode 2011-2012Kabupaten Karawang masih
mempunyai struktur penduduk sedang, sebab proporsi penduduk berusia di
bawah 15 tahun tidak melampaui angka 40%.

33

Sedangkan untuk tahun 2013, data dari Dinas kependudukan dan


pencatatan Sipil Kabupaten Karawang sampai dengan tanggal 31 januari 2013
penduuk

kabupaten

Karawang

berjumlah

2.075.748

jiwa

dengan

laju

pertumbuhan penduduk 3,91%, penduduk pendatang mencapai 19.031 jiwa


dengan jumlah kelahiran mencapai 60.019 jiwa
2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
A. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
Analisis kinerja atas fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi
dilakukan terhadap pertumbuhan PDRB, laju inflasi, PDRB per kapita,
indeks gini, pemerataan pendapatan versi Bank Dunia, Indeks Ketimpangan
Williamson (Indeks Ketimpangan Regional), persentase penduduk di atas
garis kemiskinan, dan angka kriminalitas yang tertangani.
1. Pertumbuhan Ekonomi
Tujuan pembangunan ekonomi (bersifat multidimensional) adalah
menciptakan pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi, perubahan
sosial,

mengurangi

atau

menghapuskan

kemiskinan,

mengurangi

ketimpangan (disparity), dan pengangguran. Sejalan dengan hal tersebut,


maka pembangunan ekonomi daerah menghendaki adanya kerjasama
diantara pemerintah, sektor swasta (privat sektor), dan masyarakat dalam
mengelola sumber daya yang dimiliki oleh wilayah tersebut dalam rangka
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja seluas-luasnya.
Indikator keberhasilan pembangunan ditunjukkan oleh pertumbuhan
ekonomi dan berkurangnya ketimpangan baik di dalam distribusi
pendapatan penduduk maupun antar wilayah. Berbagai masalah timbul
dalam kaitan dengan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi wilayah,
dan

terus

ekonomi

mendorong

wilayah.

perkembangan

Dalam

konsep-konsep

kenyataannya

banyak

pertumbuhan

fenomena

tentang

pertumbuhan ekonomi wilayah. Kesenjangan (ketimpangan) wilayah dan


pemerataan
pertumbuhan

pembangunan
wilayah,

menjadi

bahkan

permasalahan

beberapa

ahli

utama

dalam

berpendapat

bahwa

pertumbuhan ekonomi wilayah tidak akan bermanfaat dalam pemecahan


masalah kemiskinan. Beberapa perbedaan antara wilayah dapat dilihat
dari beberapa persoalan seperti, potensi wilayah, pertumbuhan ekonomi,
investasi

(domestik

dan

asing),

luas

wilayah,konsentrasi

industri,

transportasi, pendidikan, budaya dan lain sebagainya. Pertumbuhan


ekonomi wilayah adalah pertumbuhan pendapatan masyarakat secara
keseluruhan yang terjadi di wilayah tersebut,yaitu kenaikan seluruh nilai

34

tambah yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi yang cepat akan berdampak


terhadap ketimpangan dalam distribusi pendapatan
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah nilai tambah
barang dan jasa yang dihasilkan dari seluruh kegiatan perekonomian di
seluruh daerah dalam tahun tertentu atau periode tertentu dan biasanya
satu tahun. Laju pertumbuhan ekonomi yang dihitung berdasarkan
perubahan PDRB atas dasar harga konstan Tahun yang bersangkutan
terhadap Tahun sebelumnya merupakan salah satu indikator makro
untuk melihat perekonomian secara riil di suatu wilayah.Pertumbuhan
ekonomi dapat dipandang sebagai pertambahan jumlah barang dan jasa
yang dihasilkan oleh semua sektor kegiatan ekonomi yang ada di suatu
wilayah selama kurun waktu tertentu.
Tabel 2.1
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan
Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Karawang Tahun 2008-2012
Lapangan
Usaha

2008

2009

2010

2011

2012

1.902.790,90

1.926.796,86

1.722.209,55

1.843.636,29

1.771.063,51

803.768,71

770.603,29

794.200,74

775.088,20

723.647,81

8.951.000,29

9.650.481,24

10.908.873,6
7

11.826.777,5
1

12.593.461,6
1

4. Listrik

507.089,32

574.117,13

652.449,67

725.433,03

782.600,08

5. Bangunan

399.832,13

428.779,98

473.664,84

1.124.764,24

1.343.719,77

3.618.536,29

4.086.857,99

4.854.216,71

4.997.256,69

5.095.711,81

7. Angkutan

664.200,30

709.616,61

680.693,93

682.223,14

684.577,19

8. Keuangan,

277.540,81

299.618,35

395.750,07

433.044,87

557.819,84

9. Jasa-jasa

1.229.216,35

1.265.467,72

1.570.868,78

1.623.405,15

1.786.535,71

Jumlah

18.353.975,1
0

19.712.339,1
7

22.052.927,9
6

24.031.629,1
2

25.339.137,3
3

1. Pertanian
2.Pertambanga
n
3. Industri

6.Perdagangan,

Sumber : BPS Tahun 2008-2012

Secara umum kinerja perekonomian Kabupaten Karawang selama


periode Tahun 2008-2012 mengalami fluktuasi, dengan rata-rata laju
pertumbuhan ekonomi mencapai 8,91 persen per Tahun. Pada Tahun
2008

perekonomian

mencapai

10,84

Kabupaten

persen,lebih

Karawang
besar

laju

pertumbuhannya

dibandingkan

dengan

laju

pertumbuhan ekonomi Tahun 2009 yang besarnya 7,40 persen. Namun


demikian, pada Tahun 2010 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karawang
meningkat

lagi

menjadi

11,87

persen.

Pada

Tahun

2011

laju

pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karawang menurun kembali menjadi


8,97 persen kemudian turun drastis menjadi 5,44 persen pada Tahun
2012.
Semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif kecuali
sektor pertanian dan sektor pertambangan dan penggalian. Sektor

35

pertanian mengalami kontraksi/pertumbuhan minus 10,62 persen Tahun


2010

dan

minus

3,94

persen

Tahun

2012.

Sementara

sektor

pertambangan dan penggalian juga mengalami kontraksi/pertumbuhan


minus 4,13 persen Tahun 2009, 2,41 persen Tahun 2011 dan kembali
minus 6,64 persen Tahun 2012.
Pertumbuhan

ekonomi

Kabupaten

Karawang,

secara

sektoral

didominasi oleh sektor industri pengolahan. Pada Tahun 2008 sektor


industri pengolahan memberikan kontribusi sebesar 48,77 persen dan
terus merangkak naik menjadi 48,96 persen pada Tahun 2009. Tahun
2010 dan 2011 menurun sedikit yaitu 49,47 persen dan 49,21 persen dan
kembali naik pada Tahun 2012 menjadi 49,70 persen. Laju pertumbuhan
ekonomi

sektor

pertanian

Kabupaten

Karawang

selama

periode

20082012 relatif mengalami penurunan. Tahun 2008 sebesar 4,21


persen kemudian turun menjadi 1,26 persen pada Tahun 2009, Bahkan
Tahun 2010 mengalami pertumbuhan minus 10,62 persen dan Tahun
2011 naik menjadi 7,05 persen kemudian mengalami penurunan kembali
Tahun

2012

menjadi

minus

3,94

persen.

Secara

lengkap,

laju

pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karawang menurut sektor selama


periode 2008-2012 dapat dilihat pada Tabel
Tabel 2.2
Laju Pertumbuhan dan Kontribusi Produk Domestik Regional Bruto
Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Karawang Tahun 2008-2012
Lapangan
Usaha

Laju Pertumbuhan

Kontribusi

2008

2009

1. Pertanian

4,21

1,26

2.
Pertambangan

2,92

2009

201
0

2011

2012

9,77

7,81

7,67

6,99

4,38

3,91

3,6

3,23

2,86

6,48

48,7
7

48,9
6

49,4
7

49,2
1

49,7

11,19

7,88

2,76

2,91

2,96

3,02

3,09

137,4
6

19,4
7

2,18

2,18

2,15

4,68

5,3

2,95

1,97

19,7
2

20,7
3

22,0
1

20,7
9

20,1
1

0,22

0,35

3,62

3,6

3,09

2,84

2,7

1,51

1,52

1,79

1,8

2,2

6,7

6,42

7,12

6,76

7,05

100

100

100

100

100

2010
10,62

2011

2012

7,05

-3,94

-4,13

3,06

-2,41

-6,64

17,03

7,81

13,04

8,41

4. Listrik, Gas
&Air

4,74

13,2
2

13,64

5. Bangunan

14,75

7,24

10,47

6.Perdagangan

8,2

12,9
4

18,78

7. Angkutan

1,7

6,84

-4,08

3. Industri

8. Keuangan

7,02

7,95

32,08

9,42

9. Jasa

1,23

2,95

24,13

3,34

10,84

7,4

11,87

8,97

Jumlah

28,8
1
10,0
5
5,44

200
8
10,3
7

Sumber : BPS Tahun 2008-2012

Selama lima Tahun terakhir (2008-2012), stuktur perekonomian


Kabupaten Karawang masih didominasi oleh 2 (dua) sektor yaitu sektor

36

industri pengolahan dengan kontribusi terhadap PDRB sebesar 48-49


persen setiap tahunnya, sektor perdagangan dengan kontribusi terhadap
PDRB sebesar 18-19 persen lebih setiap Tahunnya.Sementara sektor
pertanian cenderung menurun dari 10,37 persen pada Tahun 2008
menjadi 6,99 persen Tahun 2012. Penurunan kontribusi sektor pertanian
sebagai akibat menyusutnya luas lahan pertanian dan lambatnya
kenaikan harga produk pertanian dibanding produk lain, serta kondisi
iklim

yang

kurang

kondusif

juga

menjadi

salah

satu

penyebab

menurunnya kontribusi sektor pertanian. Fenomena ini menunjukkan


bahwa perekonomian Kabupaten Karawang mengalami pergeseran dari
perekonomian agraris menuju industrialisasi.
Aktifitas masyarakat di Kabupaten Karawang tidak jauh berbeda
dengan masyarakat pada umumnya di daerah lain di Jawa Barat Bagian
Utara yaitu bertani. Namun seiring dengan berkembangnya industri baik
besar, menengahdan sedang di Kabupaten Karawang, maka kegiatan pada
sektor industri manufaktur, industri sedang, perdagangan, hotel, restoran
dan jasa mendominasi perekonomian masyarakatnya. Khusus pada
sektor pertanian, sub-sektor pertanian tanaman padi dan subsektor
perikanan budidaya memegang peranan penting karena penduduk
Kabupaten Karawang banyak bergantung pada hasil pertanian, mengingat
potensi dan kondisi alamnya yang didominasi oleh areal pertanian yang
mencapai195,924 ha, maka masyarakat Kabupaten Karawang sangat
mengandalkan pada sektor pertanian selain sector industri yang semakin
pesat perkembangannya seiring mulai beralihnya orienatsi investasi
keluar DKI Jakarta dan Bekasi. Hal ini dapat dilihat dalam PDRB
Kabupaten Karawang menurut lapangan usaha dalam tabel di bawah ini:
Tabel 2.3
Perkembangan PDRB Kabupaten Karawang
Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun 2011 2012
(juta rupiah)
No.
1.
2.

3.

Lapangan Usaha
Primer (Pertanian dan
Pertambangan)
Sekunder (Industri,
Listrik, Air dan
Bangunan)
Tersier (Perdagangan,
Angkutan dan
Komunikasi dan Jasa)
PDRB

2011
6.861.713,69
(10,79%)
37.476.695,17
(58,91%)

2012*)
7.023.289,00
(10,02.%)
41.269.718,00.
(58,90%)

19.278.790,07
(30,30%)

21.773.221,00
(31,08%)

63.617.198,93
(100,00%)

70.066.229,00
(100,00)

Sumber : BPS Kabupaten Karawang

37

Keterangan : *) = angka sementara


Kontribusi sektor primer atas dasar harga berlaku pada tahun
2012 mengalami penurunan dari 10,79 persen pada tahun 2011 menjadi
10,02 persen. Untuk sektor sekunder, dari 58,91 persen di tahun 2011
menjadi 58,90 persen pada tahun 2012. Untuk sektor tersier, mengalami
kenaikan dari 30,30 persen pada tahun 2011, menjadi 31,08 persen pada
tahun 2012. Distribusi persentase PDRB secara sektoral menunjukkan
peranan

masing-masing

sektor

dalam

pembentukan

PDRB

secara

keseluruhan.Semakin besar persentase suatu sektor maka semakin besar


pula pengaruh sektor tersebut dalam perkembangan ekonomi. Kontribusi
sektor tersier tersebut memperlihatkan bahwa Kabupaten Karawang
selain sebagai daerah berbasis industri juga telah mulai berkembang
menuju ke arah daerah berbasis perdagangan dan jasa.

Tabel 2.4
Struktur Ekonomi Kabupaten Karawang Tahun 2011-2012
Atas Dasar Harga Berlaku (persen)
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Lapangan Usaha
Pertanian
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik dan Air Bersih
Bangunan
Perdagangan, Hotel dan Restoran
Angkutan dan Komunikasi
Keuangan, Persewaan & Jasa
Perusahaan
Jasa-jasa
PDRB DENGAN MIGAS

2011

2012*)

8,09
2,69
52,76
3,27
2,88
21,09
5,23
1,19

7,85
2,17
51,90
3,31
3,70
21,59
5,46
1,23

2,80
100,00

2,79
100,00

Sumber : BPS Kabupaten Karawang


Keterangan : *) = angka sementara
Analisis sektor menunjukkan bahwa peranan sektor industri
pengolahan pada tahun 2012 tetap merupakan sektor terunggul dan
terbesar kontribusinya dalam pembentukan PDRB Kabupaten Karawang,
yaitu sebesar 51,90 persen. Disusul kemudian oleh sektor perdagangan
dan pertanian, yang masing-masing menyumbang sebesar 21,59 persen
dan 7,85 persen.

Sedangkan 3 sektor penyumbang terkecil dalam

pembentukan PDRB Kabupaten Karawang tahun 2012 adalah sektor


keuangan sektor pertambangan dan sektor jasa-jasa.
Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) merupakan indikator makro
ekonomi yang diturunkan dari PDRB atas dasar harga konstan. Dengan

38

memperhatikan LPE dan sektor-sektor yang membentuk PDRB, dapat


diketahui sektor atau lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan
yang

cepat

ekonomi

dalam

(LPE)

suatu

perekonomian

Kabupaten

daerah.Laju

Karawang

tahun

pertumbuhan

2012

dengan

memperhitungkan kontribusi sektor migas diperkirakan mencapai angka


6,26 % dengan tingkat inflasi sebesar 3,86* %. (*=angka sangat
sementara).

Tabel 2.5
Angka Agregatif PDRB Kabupaten Karawang, PDRB Perkapita, LPE
Sektor Migas, Tingkat Inflasi Tahun 2008-2012
2008*

2009**

2010**

2011**

2012**

Atas
Harga
(Juta

42.445.653

48.283.356

57.260.099

63.617.198

70.066.229

Atas
Harga
(Juta

18.353.975

19.712.339

21.615.181

23.211.994

24.666.190

3.

PDRB Perkapita
Atas
Dasar
Harga Berlaku
(Rp)

20.965.082

23.513.743

26.910.584

29.370.875

31.863.087

4.

PDRB Perkapita
Atas
Dasar
Harga Konstan
(Rp)

9.065.536

9.599.807

10.158.507

10.716.545

11.217.115

5.

LPE Migas (%)

10,84

7,40

9,65

6.

Inflasi (%)

12,49

2,05

7,73

No.
1.

2.

Uraian
PDRB
Dasar
Berlaku
Rp)
PDRB
Dasar
Konstan
Rp)

7,39
3,21

6,26
3,86

Sumber : BPS Kabupaten Karawang


Keterangan : *) = angka revisi; **) = angka estimasi
Tumpuan harapan pergerakan roda perekonomian yang realistis,
bukan lagi bersumber pada keunggulan sumberdaya alam yang ada
(comparative advantage) melainkan kemampuan untuk mengolah dan
menghasilkan

produk

unggulan

yang

berkualitas

(competitive

advantage).Besaran tingkat pertumbuhan ekonomi yang berada pada


angka 6,26 persentidak dibarengi dengan penurunan tingkat inflasi (IHK)
yang berada pada 3,86 persen, hal tersebut disebabkan nilai tambah
ekonomi yang terbentuk tidak seluruhnya dinikmati oleh kalangan
pekerja (penduduk Kabupaten Karawang) melainkan ada porsi yang
menjadi bagian pengusaha/pemilik modal (diantaranya surplus usaha,
deviden dan sebagainya) yang sebagian besar merupakan orang asing.
Bila

dicermati

secara

lebih

detil,

pertumbuhan

Kabupaten Karawang pada tahun 2012, 8 sektor positif.

39

ekonomi

di

Hal tersebut

menunjukkan

bahwa

walaupun

terjadi

krisis

ekonomi

global,

perekonomian di Kabupaten Karawang dapat diandalkan

Tabel 2.6
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Karawang
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011-2012 (Persen)
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Lapangan Usaha
Pertanian
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik dan Air Bersih
Bangunan
Perdagangan, Hotel dan Restoran
Angkutan dan Komunikasi
Keuangan, Persewaan & Jasa
Perusahaan
Jasa-jasa
PDRB DENGAN MIGAS
PDRB TANPA MIGAS

2011

2012*)

4,01
-9,46
4,70
11,72
51,18
11,88
14,22
9,32

3,13
-5,10
4,31
9,92
32,02
8,23
9,56
9,62

4,73
7,39
8,03

6,28
6,26
6,53

Sumber : BPS Kabupaten Karawang


Keterangan : *) = angka sementara
LPE

menurut

sektor

menunjukkan

bahwa

sektor

bangunan

menduduki peringkat pertama dalam urutan Sembilan sektor/lapangan


usaha, yang diikuti oleh sektor keuangan dan sektor angkutan dan
komunikasi.
Indikator

yang

dipakai

untuk

menggambarkan

tingkat

kemakmuran masyarakat secara makro adalah pendapatan perkapita


(percapita income). Semakin tinggi pendapatan yang diterima penduduk
disuatu wilayah maka tingkat kemakmuran di wilayah yang bersangkutan
dapat dikatakan bertambah

baik.PDRB

atas dasar harga berlaku

menggambarkan besarnya nilai tambah domestik bruto perpenduduk


secara nominal, sedangkan PDRB perkapita atas dasar harga konstan
berguna untuk mengetahui nilai tambah nyata serta pertumbuhan nyata
perkapita. Angka tersebut diperoleh dengan cara membagi PDRB dengan
jumlah penduduk pertengahan tahun.
PDRB perkapita Kabupaten Karawang mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun. Dari jumlah penduduk sebanyak 2.207.181 jiwa pada
tahun 2012, PDRB perkapita berlaku Kabupaten Karawang sebesar Rp.
31.863.087, hal tersebut menunjukkan terjadinya peningkatan sebesar
8,49 persen dibandingkan dengan PDRB perkapita di tahun 2011 yang
berada pada nilai Rp. 29.370.875.

40

Kendati demikian peningkatan PDRB perkapita tersebut masih


belum menggambarkan secara riil kenaikan daya beli masyarakat
Kabupaten

Karawang

secara

umum,

walaupun

indeks

daya

beli

menunjukkan peningkatan, karena PDRB perkapita yang dihitung


berdasarkan PDRB atas dasar harga berlaku masih mengandung faktor
inflasi yang berpengaruh terhadap daya beli masyarakat, terutama
masyarakat yang berada pada tingkat menengah ke bawah.

Tabel 2.7
Perkembangan dan Nilai Pendapatan Perkapita
Kabupaten Karawang Tahun 2008-2012
Pendapatan

Perubahan

Pendapatan

Perubahan

perkapita ADHB

ADHB(%)

perkapita ADHK

ADHK(%)

2008

20.965.082

15,39

8.065.536

8,87

2009*)

23.513.743

12,16

9.599.807

5,89

2010**)

26.810.288

14,02

10.230.231

6,57

2011**)

29.370.875

9,14

10.716.545

5,49

2012**)

31.863.087

8,49

11.217.115

4,67

Tahun

Sumber : BPS Kabupaten Karawang


Keterangan : *) = angka perbaikan **) = angka sementara
2. Angka Kemiskinan
Ada beberapa definisi kemiskinan yang menjadi rujukan pada
dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Program
Penanggulangan

Kemiskinan

Kabupaten

Karawang

tahun

2011-2015

diantaranya Definisi Kemiskinan menurut Bappenas (2004) yaitu ; Kondisi


dimana seseorang atau sekelompok orang tidak mampu memenuhi hak-hak
dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang
bermartabat.
Hak-hak dasar itu antara lain ;
- Terpenuhinya kebutuhan pangan
- Kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih, pertanahan,
sumber daya alam dan lingkungan hidup.
- Rasa amandari perlakuan atau ancaman tindak kekerasan
Sedangkan
kemampuan

kemiskinan

menurut

memenuhkebutuhan

konsep

dasar

(basic

BPS

adalah

needs

adalah

approach)

Kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk


memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan (diukur dari
sisi pengeluaran)
Analisis kemiskinan yang terjadi dapat dilakukan melalui metode
sebagai berikut ;

41

Berapa banyak penduduk miskin Mengukur Kemiskinan


atau

seberapa

parah

masalah

kemiskinan yang terjadi


Siapa yang miskin

Profil Kemiskinan

Mengapa mereka miskin

Determinan kemiskinan

Apa yang terjadi pada orang miskin Impilkasi kebijakan


jika.?
Ada tiga ciri yang menonjol dari kemiskinan di Indonesia, termasuk di
Kabupaten Karawang.Pertama, banyak rumah tangga yang berada di bawah
dan di sekitar garis kemiskinan nasional, yang setara dengan Rp.
266.597/kapita/bulan atau setara dengan Rp. 8.886,57 / kapita/hari
(2010), sehingga banyak penduduk yang meskipun tergolong tidak miskin
tetapi rentan terhadap kemiskinan. Kedua, ukuran kemiskinan didasarkan
pada pendapatan, sehingga tidak menggambarkan batas kemiskinan yang
sebenarnya. Banyak orang yang mungkin tidak tergolong miskin dari segi
pendapatan dapat dikategorikan sebagai miskin atas dasar kurangnya akses
terhadap

pelayanan

dasar

serta

rendahnya

indikator-indikator

pembangunan manusia. Ketiga, mengingat sangat luas dan beragamnya


wilayah Indonesia, perbedaan antar daerah merupakan ciri mendasar dari
kemiskinan di Indonesia.
a. Penduduk Miskin
BPS mendefinisikan bahwa Penduduk miskin adalah penduduk
yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita perbulan di bawah Garis
Kemiskinan.
Sedangkan jumlah penduduk miskin di Kabupaten Karawang
dapat dilihat pada gambar berikut ini ;

B. Fokus Kesejahteraan Sosial


Analisis kinerja atas fokus kesejahteraan sosial dilakukan terhadap
indikator angka melek huruf, angka rata-rata lama sekolah, angka partisipasi
kasar, angka pendidikan yang ditamatkan, angka partisipasi murni, angka
kelangsungan hidup bayi, angka usia harapan hidup, persentase penduduk
yang memiliki lahan, dan rasio penduduk yang bekerja. Selama lima tahun
terakhir, Angka-angka ini menunjukkan tren meningkat, walaupun jika
dibandingkan dengan standar yang ada, belum mencapai target dan standar
yang ditetapkan.

42

1. Pendidikan
Indikator

kinerja

pada

fokus

kesejahteraan

sosial

untuk

bidang

pendidikan, meliputi : angka melek huruf, rata-rata lama sekolah, angka


partisipasi kasar, angka pendidikan yang ditamatkan, dan angka partisipasi
murni.
Angka melek huruf mencerminkan tingkat literasi masyarakat terhadap
berbagai informasi media, yang sekaligus mengukur tingkat keberhasilan
program-program pemberantasan buta huruf, terutama di daerah pedesaan
dimana besaran jumlah penduduk yang tidak pernah bersekolah atau tidak
tamat SD masih tergolong tinggi.
AMH penduduk dewasa (usia 15 tahun keatas) Kabupaten Karawang
belum beranjak dari kisaran 93%. Belum membaiknya capaian AMH selama
periode 2011-2013 lebih disebabkan karena struktur usia penduduk buta huruf
banyak mengelompok di usia tua (65 tahun keatas) terutama di wilayah
perdesaan, mereka cukup sulit dientaskan. Angka proyeksi sebelumnya yang
menargetkan capaian sebesar 93,36% di tahun 2013 cukup realistis walaupun
estimasi besaran capaian AMH secara moderat masih dikisaran 93,27%.
Jika dilihat lebih jauh, kinerja reduksi shortfall angka melek huruf
Kabupaten Karawang belum menggembirakan, yaitu hanya 0,29 persen tidak
berbeda jauh dengan kinerja Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Subang.
Beberapa daerah dengan capaian AMH terendah memiliki kinerja cukup baik
dalam hal meningkatkan tingkat literasi masyarakat, seperti Kabupaten
Purwakarta yang mampu melompat hingga 14,76% hingga memperbaiki
posisinya diatas rata-rata Jawa Barat. Hal yang sama dilakukan Kabupaten
Bekasi dan Kabupaten Bogor walau tidak sebaik Kabupaten Purwakarta.
Oleh Karenanya, khusus di Kabupaten Karawang perlu kebijakan yang
terintegratif untuk mendorong perbaikan tingkat literasi masyarakat. Masih
tingginya insiden buta huruf pada warga miskin menjadi tantangan tersendiri
untuk segera dientaskan, fenomena ini jamak terjadi di wilayah pantura dimana
warga miskin menjadi kendala besar sulit dientaskannya buta huruf dalam
jangka pendek. Mereka memandang pendidikan belum menjadi kebutuhan
utama

untuk

memperbaiki

kehidupannya.

Kebijakan

bebas

bea

masuk

pendidikan hingga level SMA/sederajat beberapa tahun terakhir cukup baik


mendorong perbaikan akses masyarakat terhadap pendidikan tetapi belum
mengubah secara gradual persepsi masyarakat miskin di pedesaan untuk lebih
jauh memiliki tingkat literasi yang baik.
Jumlah angka melek huruf dihitung berdasarkan penduduk yang
berumur 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis huruf latin. Dalam
periode 2011 2012, terlihat bahwa jumlah penduduk yang dapat membaca dan

43

menulis di Kabupaten Karawang semakin meningkat. Fakta ini ditunjukkan oleh


angka melek huruf pada tahun 2012 tercatat 93,24%. Apabila dibandingkan
dengan angka tahun 2011, maka angka melek huruf Kabupaten Karawang
relatif lebih baik. Angka melek huruf Kabupaten Karawang Tahun 2011 adalah
93,22 %.
Angka

rata-rata

lama

sekolah

berguna

untuk

memonitor

tingkat

pencapaian setiap penduduk dalam kegiatan bersekolah. Semakin tinggi angka


tersebut maka semakin tinggi jenjang pendidikan yang telah dicapai penduduk.
Angka tahun bersekolah ini tidak termasuk kasus-kasus tidak naik kelas, putus
sekolah yang kemudian melanjutkan kembali, dan masuk sekolah dasar di usia
yang terlalu muda atau sebaliknya. Sehingga nilai dari jumlah tahun bersekolah
dapat menjadi terlalu tinggi (overestimate) atau bahkan terlalu rendah
(underestimate
).
Rata-rata lama sekolah menunjukkan

jenjang

pendidikan yang

pernah/sedang diduduki oleh seseorang. Semakin tinggi angka RLS maka


semakin lama/tinggi jenjang pendidikan yang ditamatkannya.
Rata-rata lama sekolah memiliki kinerja yang sangat baik, selama periode
2011-2012 RLS Kabupaten Karawang merangkak naik dari 7,02 tahun (2011)
menjadi 7,32 tahun di tahun 2012 dan reduksi shortfallnya mencapai sebesar
3,76%. Di tahun 2013, diproyeksikan RLS mencapai sebesar 7,54 tahun dan
dengan pendekatan moderat estimate RLS cukup ideal berada di kisaran
tersebut, dimana kinerja reduksi shortfallnya diasumsikan 2,55% per tahun.)
Gabungan capaian indeks melek huruf dan rata-rata lama sekolah
mencerminkan besaran indeks pendidikan. Menguatnya capaian indeks ratarata lama sekolah selama periode 2011-2013 mampu menggerakkan indeks
pendidikan di Kabupaten Karawang dengan cukup baik, jika sebelumnya
capaiannya sebesar 77,75 di tahun 2011 terus meningkat jadi 78,43 di tahun
2012 dan estimasi moderat di tahun 2013 sebesar 78,94 hanya sedikit di bawah
besaran proyeksi yang ditargetkan.
Secara bertahap upaya kita mendongkrak indeks pendidikan dengan
berbagai program/kegiatan terobosan makin menunjukkan hasil yang nyata dan
signifikan. Dukungan semua pihak baik Pemerintah Kabupaten, DPRD dan
stakeholder terkait serta antusias masyarakat sangat membantu mensukseskan
pembangunan bidang pendidikan di Kabupaten Karawang.
Angka Partisipasi Kasar (APK) adalah rasio jumlah siswa, berapapun
usianya, yang sedang sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah
pendudukkelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu.
Misalnya APK SD sama dengan jumlah siswa yang duduk di bangku SD dibagi
dengan jumlah penduduk kelompok usia 7 sampai 12 tahun.

44

APK Penduduk di Kabupaten Karawang menunjukkan peningkatan dari


tahun ke tahun selama periode 2011 2013 sebagaimana tabel sebagai berikut ;
Tabel 2.8
Perkembangan Angka Partisipasi Pendidikan
Tahun 2011 s.d. 2013
Indikator
APK SD/Sederajat
APK
SLTP/Sederajat
APK
SMU/SMK/Sederaj
at

Tahun
2011
108,89
90,62

2012
108,8

2013*
107,34
95,61

94,96
62,84

56,51

63,79%

Sumber : Disdikpora kab. Karawang Tahun 2013

Indikator kesejahteraan sosial lainnya adalah Angka Lulus Pendidikan.


Angka Lulus Pendidikan adalah menyelesaikan pelajaran pada kelas atau
tingkat terakhir suatu jenjang sekolah di sekolah negeri maupun swasta dengan
mendapatkan tanda tamat belajar/ijazah. Tingkat Pendidikan Tertinggi (TPT)
adalah persentase jumlah penduduk, baik yang masih sekolah ataupun tidak
sekolah lagi, menurut pendidikan tertinggi yang telah ditamatkan.
Indikator ini digunakan untuk menunjukkan pencapaian pembangunan
bidang pendidikan di suatu daerah. TPT

juga berguna untuk melakukan

perencanaan penawaran tenaga kerja, terutama untuk melihat kualifikasi


pendidikan angkatan kerja di suatu wilayah. Semakin tinggi nilai indikator ini
semakin tinggi kualitas sumber daya manusia di suatu daerah, dan semakin
tinggi pula kemampuan daerah tersebut dalam menyelenggarakan otonomi
daerah.
Selama periode 2011 2013, angka lulus pendidikan yang

senantiasa

mengalami peningkatan dari dari tahun ke tahunAngka kelulusan selengkapnya


dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.9
Jumlah Peserta Ujian Tahun 2010/2011s.d. 2012/2013
No
1

Jenjang Sekolah
SMA/SMK/MA

2010/201
1
17.096

2011/2012

2012/2013

19.308

20414

Sumber : Disdikpora Kab. Karawang

Tabel 2.10
Angka Lulus Sekolah tahun 2010/2011s.d. 2012/2013
No
1

Jenjang Sekolah
SMA/SMK/MA

2010/2011
17.021

2011/2012
19.305

Sumber : Disdikpora Kab. Karawang

Tabel 2.11

45

2012/2013
20413

Persentase Kelulusan Ujian tahun 2011 s.d. 2013


No
1

Jenjang Sekolah
SMA/SMK/MA

2010/2011
99,98%

2011/2012
99,98%

2012/2013
99,99%

Sumber : Disdikpora Kab. Karawang

Angka Partisipasi Murni (APM) adalah persentase siswa dengan usia yang
berkaitan dengan jenjang pendidikannya dari jumlah penduduk di usia yang
sama.
Angka Partisipasi Murni tingkat SD/SLTP/SLTA adalah perbandingan
penduduk usia antara 7 hingga 18 tahun yang terdaftar sekolah pada tingkat
pendidikan SD/SLTP/SLTA dibagi dengan jumlah pendudukusia 7 hingga 18
tahun.
APM menunjukkan partisipasi sekolah penduduk usia sekolah di tingkat
pendidikan tertentu. Seperti APK, APM juga merupakan indikator daya serap
penduduk usia sekolah di setiap jenjang pendidikan. Semakin tinggi nilai
indikator

ini,

semakin

tinggi

akses

penduduk

suatu

daerah

terhadap

pendidikan, dan semakin tinggi tingkat kemampuan daerah tersebut dalam


menyelenggarakanotonomi daerah.
Selama periode 2011 2013, APM Kabupaten Karawang menunjukkan
peningkatan secara signifikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2011, APM di
Kabupaten Karawang tercatat 76,5%. Angka tersebut naik menjadi 96,3% pada
tahun 2013.
Tabel. 2.12
Perkembangan Angka Partisipasi Pendidikan
Tahun 2011 s.d. 2013
Indikator

Tahun

APM SD/Sederajat
APM SLTP/Sederajat
APM SMU/SMK/Sederajat

2011
96,86
66,09
38,31

2012
96,8
65,98
42,36

2013*
95,84
65,79
45,44%

Sumber : Disdikpora Kab. Karawang

2. Kesehatan
Indikator

kinerja

pada

fokus

kesejahteraan

sosial

untuk

bidang

kesehatan, meliputi : Angka kelangsungan hidup bayi, Angka usia harapan


hidup, Persentase balita gizi buruk. Derajat kesehatan masyarakat Karawang
terus membaik seiring meningkatnya angka harapan hidup (AHH) selama
periode 2011-2013. Data BPS menunjukan capaian AHH-nya sebesar 67 tahun
pada 2011, terus membaik menjadi 67,30 tahun di 2012 dan 67,34 tahun di
2013. Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Provinsi Jawa Barat, posisi
derajat kesehatan masyarakat Karawang memang belum menggembirakan, yaitu

46

menduduki peringkat 6 terbawah di Jawa Barat setelah Kabupaten Cirebon,


Kabupaten Garut, Kota Banjar, Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Majalengka
Angka Kelangsungan Hidup Bayi adalah probabilitas bayi hidup sampai
dengan usia 1 tahun.
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir
sampai bayi belum berusiatepat satu tahun. Banyak faktor yang dikaitkan
dengan kematian bayi. Secara garis besar dari sisi penyebabnya, kematian bayi
ada dua macam yaitu endogen dan eksogen.
Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan,
dan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang
diperoleh dari orang tuanya atau didapat selama kehamilan.
Kematian bayi eksogen atau kematian post neo-natal, adalah kematian
bayi yang terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun
yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertaliandengan pengaruh lingkungan
luar.
Angka Kematian Bayi (AKB) adalah banyaknya kematian bayi berusia di
bawah satu tahun, per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.
Angka Kelangsungan hidup bayi merupakan indikasi keadaan sosial
ekonomi masyarakat. Angka ini dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan
dari program-program untuk mengurangi angkakematian neo-natal seperti
program pelayanan kesehatan ibu hamil, program pemberian pil besi dan
suntikan anti tetanus.
KegunaanAngka Kematian Post-NeoNatal dan Angka Kematian Anak serta
Kematian Balita adalah untuk mengembangkan program imunisasi, programprogram pencegahan penyakit menular terutamapada anak-anak, program
penerangan tentang gizi dan pemberian makanan sehat untuk anak dibawah
usia 5 tahun.
Semakin tinggi nilai indikator ini di suatu daerah, semakin baik tingkat
kesehatan bayi di daerah tersebut. Artinya semakin baik kondisi kesehatan
penduduk dan semakin mampu daerah tersebut menyelenggarakan otonomi
daerah.
Dalam konteks Kabupaten Karawang, Angka Kematian Bayi selama
periode

2011-

2013terus

mengalami

penurunan

dari

tahun

sebagaimana tabel berikut ;


Tabel 2.13
Perkembangan Angka Kematian Bayi Tahun 2011 - 2013
di Kabupaten Karawang
Uraian
Tahun
2011
2012

47

2013

ke

tahun

Angka Kematian Bayi

164

189

156

Sumber data : Dinkes Kab. Karawang


Angka Usia Harapan Saat Lahir adalah perkiraan lama hidup rata-rata
penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas menurut umur.
Angka Harapan Hidup pada umur tertentu adalah rata-rata tahun hidup
yang masih akan dijalani oleh seseorang yang telah berhasil mencapai umur
tersebut, pada suatu tahun tertentu, dalam situasi mortalitas yang berlaku di
lingkungan masyarakatnya.
Angka Harapan Hidup Saat Lahir adalah rata-rata tahun hidup yang akan
dijalani oleh bayi yang baru lahir pada suatu tahun tertentu.Angka Harapan
Hidup digunakan sebagai alat untuk mengukur kinerja pemerintah dalam
meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan
kesehatan pada khususnya. Semakin tinggi Angka Harapan Hidup di suatu
daerah, semakin tinggi keberhasilan program kesehatan dan program sosial
lainnya. Dengan demikian dapat dikatakan semakin tinggi kemampuan suatu
daerah untuk menyelenggarakan otonomi daerah.
Selama periode tahun 20112013, angka harapan hidup penduduk di
Kabupaten Karawang terus mengalami peningkatan. Sebagaimana tabel berikut
;
Tabel 2.14
Perkembangan Angka Harapan Hidup Tahun 2011 - 2013
di Kabupaten Karawang
Uraian
Tahun
2011
2012
2013*)
Angka Harapan Hidup
67,00
67,32
67,30
Sumber data : Dinkes Kab. Karawang
Keterangan : *) Angka Sementara

Presentase balita gizi buruk adalah proporsi balita dalam kondisi


gizi buruk terhadap jumlah balita. Keadaan tubuh anak atau bayi dilihat
dari berat badan menurut umur.
Angka Kecukupan Gizi (AKG) adalah suatu kecukupan rata-rata gizi
setiap hari bagi semua orang menurut golongan umur, jenis kelamin,
ukuran tubuh, aktivitas tubuh untuk mencapai derajat kesehatanyang
optimal.
Gizi buruk adalah keadaan kurang gizi tingkat berat yang
disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dari makanan
sehari-hari dan terjadi dalam waktu yang cukup lama. Tanda-tanda klinis
dari gizi buruk secara garis besar dapat dibedakan antara lain:
marasmus, kwashiorkor atau marasmic-kwashiorkor
.

48

Status gizi masyarakat dapat digambarkan terutama pada status


anak balita dan wanita hamil. Oleh karena itu sasaran dari program
perbaikan gizi makro ini berdasarkan siklus kehidupan yaitu dimulaidari
wanita usia subur, dewasa, ibu hamil, bayi baru lahir, balita, dan anak
sekolah.
Indikator ini berguna untuk mengukur kinerja pelayanan bidang
kesehatan

di

Permenkes

masingmasing

RI

No.

kabupaten/kota

yang

741/MENKES/PER/VII/2008

diatur

tentang

dengan
Standar

Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di kabupaten/kota.


Semakin tinggi jumlah balita dengan status gizi buruk di suatu
daerah, semakin buruk kondisi kesehatanpenduduk di daerah tersebut.
Hal ini merupakan indikasi rendahnya kemampuan daerah tersebut
menyediakan layanan dan akses kesehatan bagi penduduk. Oleh karena
itu dapat dianggap sebagai rendahnya kemampuan daerah tersebut
untuk menjalankan otonomi.
Selama

periode

20112013,

persentasi

balita

gizi

buruk

di

Kabupaten Karawang terus menurun. Pada tahun 2011 jumlah balita gizi
buruk di Kabupaten Karawang tercatat sebesar 0,80% balita dari 165.332
balita dan 0,91% dari 154.200 balita di tahun 2012. Angka tersebut terus
menurun hingga mencapai 0,51% dari 145.783 balita dalam tahun 2013.
3. Daya Beli

Daya beli masyarakat merupakan komponen IPM yang paling


rentan dengan gejolak sosial ekonomi di masyarakat. Tekanan inflasi
sepanjang tahun 2013 akibat gejolak harga beberapa komoditas, seperti:
kenaikan harga daging sapi, bumbu-bumbuan dan kenaikan harga BBM
ikut menekan daya beli. Capaian daya beli masyarakat Karawang
ternyata masih tergolong rendah dibandingkan kabupaten/kota se Jawa
Barat, saat ini (2013) daya beli masyarakat Karawang hanya sebesar
637,59 ribu sedikit beranjak naik dibandingkan keadaan tahun 2012
yang mencapai sebesar 635,90 ribu.

Jika dibandingkan dengan

kabupaten/kota lain di Jawa Barat, berada diposisi ke-7 terbawah setelah


Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Ciamis, Kabupaten
Kuningan, dan Kabupaten Subang.
4. Ketenagakerjaan

49

Kesempatan

kerja

merupakan

parameter

penting

untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Jumlah angkatan kerja yang


belum terserap masih cukup tinggi, oleh karena itu perlu dilakukan
usaha untuk mempengaruhi sisi supply dan demand untuk mengatasi
masalah

pengangguran.

Pada

sisi

demand,

perlu

diupayakan

meningkatkan pertumbuhan ekonomi agar mampu menyerap tenaga


kerja. Pada sisi supply, perlu ditekan laju pertumbuhan angkatan kerja.
Pada elemen laju pertumbuhan angkatan kerja, terkait didalamnya soal
laju pertumbuhan penduduk, maka pada sisi supply, hal yang perlu
dilakukan salah satunya adalah mengendalikan laju pertumbuhan
penduduk alami.
Di era pasar global, industri di Kabupaten Karawang menjadi salah satu
sektor andalan, yang tentunya mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Karawang. Pasar global juga akan mengalirkan tenaga kerja dari luar
Kabupaten Karawang ke wilayah Kabupaten Karawang, dan memunculkan satu
fenomena baru terjadinya persaingan ketat memperebutkan pasar kerja yang
jumlahnya terbatas. Oleh karena itu perlu disadari bahwa investasi substansial
dan berkelanjutan dalam upaya pembangunan manusia, merupakan jalan utama
meningkatkan kualitas dan produktivitas SDM.

Kualitas penduduk yang tinggi

diantaranya akan meningkatkan daya saing tenaga kerja Kabupaten Karawang


dengan tenaga kerja pendatang, maupun meningkatkan daya tawar tenaga kerja
Kabupaten Karawang di pasar global.

No
1

Tabel 2.15
Data Ketenagakerjaan Kabupaten Karawang Tahun 2011-2013
INDIKATOR
Tahun
2011
2012
2013
Ketenagakerjaan
978.507
998.412
970.935
Jumlah Angkatan Kerja (jiwa)
875.213
880.087
897.990
Jumlah penduduk yang bekerja

(jiwa)
Jumlah Angkatan Kerja yg blm
98.420
terserap (jiwa)
Sumber Data: BPS Kabupaten Karawang,sakernas

95.722

100.422

2.1.3. ASPEK PELAYANAN UMUM


Pelayanan umum atau pelayanan publik merupakan segala
bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa
publik

yang

pemenuhan

menjadi

tanggung

kebutuhan

jawab

masyarakat

50

Pemerintah
sesuai

dalam

dengan

upaya

ketentuan

perundang-undangan. Indikator aspek pelayanan umum terdiri dari


fokus layanan urusan wajib, dan fokus layanan urusan pilihan.
A. Fokus Layanan Urusan Wajib
Analisis kinerja atas layanan urusan wajib dilakukan terhadap indikatorindikator kinerja penyelenggaraan urusan wajib pemerintahan Daerah, yaitu
bidang urusan pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan, penataan
ruang,

perencanaan

pembangunan,

perhubungan,

lingkungan

hidup,

pertanahan, kependudukan dan pencatatan sipil, pemberdayaan perempuan


dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial,
ketenagakerjaan, koperasi dan usaha kecil menengah, penanaman modal,
kebudayaan, kepemudaan dan olah raga, kesatuan bangsa dan politik dalam
negeri,

otonomi

daerah,

pemerintahan

umum,

administrasi

keuangan

daerah,perangkat daerah, kepegawaian, ketahanan pangan, pemberdayaan


masyarakat dan desa, statistik, kearsipan, komunikasi dan informatika dan
perpustakaan.
Analisis Kinerja atas fokus Layanan Urusan wajin di kabupaten karawang
Tahun 2011-2013 kami sampaikan sebagai berikut ;
Pendidikan
Bidang Indikator
2011
Pendidikan
Pendidikan Dasar
APK SD/Sederajat
APM SD/Sederajat
APK SLTP/Sederajat
APM SLTP/Sederajat
Angka Putus Sekolah

Capaian Kinerja
2012

2013

108,8
96,8
94,96
65,98

107,34
95,84
95,61
65,79

0,2%
0,4%

0,1%
0,3%

0,09%
0,4%

SD/MI
SMP/MTs
% Sekolah Terakreditasi

96,60%
67,58%

96,75%
72,80%

97,72%
75,58%

SD/MI
SMP/MTs
Jumlah Peserta Ujian
SD/MI
SMP/MTs
Angka Lulus Ujian
SD/MI

90,01%
81,11%

91%
76,84%

92%
77,40%

38.703
33.097

44.343
33.150

44692
34252

38.703

44.343

44692

108,89
96,86
90,62
66,09

SD/MI
SMP/MTs
% Lulusan Yang Melanjutkan

51

SMP/MTs
% Kelulusan
SD/MI
SMP/MTs
Pembangunan USB dan RKB
SD/MI
SMP/MTs

33.097
100%
100%

Jumlah Siswa
TK
RA
SD/MI
SDLB
SMP/MTs
SMPLB
Rasio Murid Terhadap Sekolah
SD/MI
SMP/MTs
Rasio Murid Terhadap Ruang Kelas
SD/MI
SMP/MTs
Pendidikan Menengah
APK SMU/SMK/Sederajat
APM SMU/SMK/Sederajat
% Lulusan Yang Melanjutkan

33.150
100%
100%

34252
100%
100%

57
36

1.402
535

460
598

4.195
6.599
261.513
173
105.186
37

5.306
7.121
260.168
181
113.740
37

5184
7327
260.581
167
116.535
36

259 : 1
525 : 1

260:1
527:1

259 : 1
560 : 1

38 : 1
49 : 1

40:1
49:1

39 : 1
47 : 1

56,51
38,31

62,84
42,36

SMU/SMK/Sederajat
% Sekolah Yang Terakreditasi

69,42%

80,89%

82%

SMU
MA
SMK
Peserta Ujian
SMA/SMK/MA
% Lulus Ujian

97,22%
94,11%
85,71%

100%
88,88%
83,10%

94,60%
88,88%
85%

17.096

19.308

20414

SMA/SMK/MA
% Angka Putus Sekolah
SMA/SMK/MA
Pembangunan USB dan RKB
SMA/SMK/MA

99,98%

99,98%

99,99%

0,87%

0,7%

0,63

150

Rasio Murid Terhadap Sekolah


SMA/SMK/MA
Rasio Murid Terhadap Ruang Kelas
SMA/SMK/MA
Jumlah Siswa
SMA/SMK/MA
SMALB
Pendidikan Non Formal
Jumlah PKBM
Jumlah PKBM yang mempunyai

52

63,79%
45,44%

129

181

515 : 1

517:1

502 : 1

55 : 1

43:1

44 : 1

63.838
16
103
47

66.253
7

71.776
9

70
47

70
47

Nomor Induk Lembaga (NILEM0


Jumlah LKP
Jumlah Tutor
Mutu Kependidikan
Jumlah Guru

53
535

SD/MI
SMP/MTs
SMA/MA/SMK
Rasio Guru Terhadap Murid
SD/MI
SMP/MTs
SMA/SMK/MA
Rasio Guru Terhadap Sekolah

67
540

10.234
4.835
3.336

70
553

10.795
4.522
3.585

10.579
4.737
4.035

27 : 1
25 : 1
21 : 1

25:1
26:1
18:1

26 : 1
24 : 1
18 : 1

SD/MI

10 : 1

11:1

11:1

SMP/MTs

21 : 1

21:1

21:1

SMA/SMK/MA
Mutu Kependidikan

24 :1

28:1

28:1

SD/MI

219

224

316

SMP/MTs

127

128

128

71

78

100

Jumlah Perpustakaan Sekolah

SMA/SMK/MA
PAUD
Jumlah PAUD Formal
Jumlah
Formal
Jumlah
Formal

tenaga
Peserta

Pendidik
Didik

PAUD

119
444

123
582

147
729

PAUD

4400

5953

6589

497

614

827

1449

1672

2621

15481

20482

26893

Jumlah PAUD Non Formal


Jumlah tenaga Pendidik PAUD Non
Formal
Jumlah
Peserta
NonFormal

Didik

PAUD

Kesehatan
Bidang Indikator

Capaian Kinerja
2011
2012

Jumlah Desa Siaga Aktif

2013

168

128

Persentase Rumah Tangga yang ber PHBS


(%)

40,38

41,18

52

Persentase Sekolah yang ber PHBS (%)

66,36

67,68

21,3

Perrsentase Fasilitas Umum yang ber PHBS


(%)

36,68

50,6

46

93

104

116

Jumlah Poskesdes Aktif

53

309

Jumlah Posyandu Purnama

569

698

721

85

114

84

Jumlah peserta Jamkesmas yang


mendapatkan jaminan pelayanan
kesehatan sesuai aturan berlaku

684.638

684.638

684.638

Jumlah peserta Jamkesda mendapat


jaminan pelayanan kesehatan sesuai
aturan berlaku

551.261

551.261

551.261

Jumlah Posyandu Mandiri

Jumlah pelayanan kesehatan dasar


masyarakat miskin

48

Jumlah PNS gol I dan II serta pensiunan yg


memanfaatka pelayanan kesehatan (cost
sharing)

Jumlah pelayanan kesehatan rujukan


pasien masyarakat miskin

50

50

18

19

22

Jumlah Sarana Prasarana Kesehatan


RSUD Kabupaten

RS Swasta

15

15

16

RS Bersalin

Puskesmas

48

50

50

Pustu

69

69

69

Pusling+ kend. Operasional

94

99

111

PONED

10

19

28

2.218

2.227

2.233

38

38

38

179

190

246

Balai Pengobatan Mata

Balai Pengobatan Khusus

Balai Pengobatan Umum

222

181

449

12

28

44

608
156
81
1.600
42
35
813
37

728
158
87
1.900
46
93
815
62

889
160
108
1.600
46
81
1086
265

192
51
0

225
55
83,13

187
64
82,45

Posyandu
Rumah bersalin
Apotik

Balai Pengobatan Perusahanan


Gudang Farmasi
Tenaga Kesehatan
Dokter Umum
Dokter Spesialis
Dokter Gigi
Perawat
Sanitasi
Perawat Gigi
Bidan
Farmasi
Program Peningkatan Keselamatan Ibu
Melahirkan dan Anak
Kasus Kematian Bayi
Kasus Kematian Ibu
Persentase Ibu hamil resiko tinggi yang

54

tertangani (%)
Persentase komplikasi kebidanan yang
ditangani (%)
Persentase persalinan yang ditolong oleh
tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan (%)
Persentase pelayanan Ibu Nifas (%)
Persentase neonatus dengan komplikasi
yang ditangani (%)
Persentase KN1 (Kunjungan Neonatal 1) (%)
Persentase kunjungan bayi (%)
Persentase pelayanan kesehatan anak
balita (%)
Jumlah puskesmas rawat inap yang
mampu melaksanakan Poned (Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergensi Dasar)
Jumlah RS di Kabupaten Karawang yang
melaksanakan Ponek (Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Komprehensif)
Penyebab Kematian IBU
Ekslampsi/Preeklamsi Berat
Pendarahan
Infeksi
Lain-lain
Layanan Imunisasi
Jenis Imunisasi

54,15

76,85

75,56

91,68

88,44

91,54

91,24
41,87

87,13
67,07

90,84
73,74

97,83
75,83

93,45
82,89

96,46
89,91

47,75

71,43

79,16

10

10

28

16
11
3
21

22
12
0
21

20
18
5
21

47.464
53.225
51.529
51.645
50.406

Tahun
2012
51.686
56.885
55.653
554.495
54.854

Tahun
2013
50.772
56.971
52.588
53.223
53.905

12

12

15

82,20

65,28

93

13

13

13

22

26

10

2.098

2.562

2.484

1,1

1,7

1,8

39

41

72

10

Tahun 2011

HB 0-7 bulan
BCG
DPT HB 3
Campak
POLIO 4
Pencegahan Penyakit Menular
Jumlah Kasus KIPI (Kejadian Ikutan Pasca
Imunisasi) yang ditangani
Persentase Desa UCI (Universal Child
Immunization) (%)
Jumlah Penemuan Kasus non Polio AFP
(Acute Flaccid Paralysis) per 100.000 anak
di bawah umur 15 tahun
Jumlah Desa terkena KLB yang ditangani <
24 jam
Cakupan P2PL
P2 TBC :
- Penemuan BTA Kasus
P2 kusta :
- Prevalensi / 10.000 Penduduk
P2 PMS/HIV-AIDS :
- Penemuan HIV
- Penemuan AIDS

55

P2 DIARE :
- Penemuan Kasus Diare

68.987

76.314

69.805

12.979

17.314

15.944

- Penemuan Kasus

249

495

758

- Kematian 4 (CFR)

11,5

22,8

35.00

34

39

43

30
20
831
728
-

50
15
1.306
906
-

70
20
1.378
669
8

165.332
3.240

154.200
8.634

145.783
16.480

192.752

187.247

136.091

48

50

50

30

30

30

729

669

394

12.980

15.274

7.908

P2 ISPA
- Penemuan Penderita Pneumonia
P2 DBD

- Insiden rate (IR) 100.000 Penduduk


P2 FILARIASIS
- Penemuan Kasus
Pengawasan Obat Dan Makanan
Jumlah Apotik yang dipantau
Jumlah Toko Obat yang dipantau
Jumlah pedagang makanan yang dipantau
Jumlah Produsen makanan yang dipantau
Persentase Sediaan Farmasi yg sesuai
Peraturan Perundang-undangan
Perbaikan Gizi Masyarakat
Balita yang ditimbang berat badannya
Bayi usia 0-6 bulan mendapat ASI
eksklusif
Anak usia 6-59 bulan menadapatkan
kapsul
Kasus Gondok (GAKY) yang ditangani
Jumlah Puskesmas melaksanakan
surveilans gizi
Kecamatan yang memiliki data status gizi
balita
Jumlah Balita gizi buruk mendapatkan
perawatan
Jumlah Balita gizi kurang yang ditangani
Sarana dan Prasarana Yang Dibangunan
Jumlah Puskesmas yang berprestasi dan
terakreditasi

Pembangunan Gedung PONED (unit)

Pembangunan Gedung Puskesmas (unit)

Pembangunan Rumah Dinas Dokter

Perbaikan Rumah Dinas Jabatan

Standarisasi Layanan Kesehatan


Jumlah Sarana Kesehatan yang memenuhi
Standar pelayanan
a. Rumah Sakit
b. Klinik
c. Puskesmas

56

16

16

230

230

48

50

19
493
50

Persentase BP Puskesmas yang


mempunyai protap pengobatan

100%

100%

85%

85%

Persentase pasien yang memanfaatkan


rujukan puskesmas

2,05%

2,29%

3,20%

Jumlah KK rawan dibuat asuhan


Keperawatan (Askep)

8.692

3.680

6.358

Jumlah keluarga mandiri (KM) Tingkat IV

5.342

2.337

3.615

Jumlah pasien yang memanfaatkan klinik


terpadu graha semesta

65.353

68.358

Persentase Pasien rawat inap yang


disembuhkan

Pekerjaan Umum
Bidang Indikator
2011
Peningkatan Jalan Kabupaten (km)

Capaian Kinerja
2012

100%
87%

70.105

2013

100,48

173,79

331,14

21,18

20,13

0,072

0,030

0,119

0,404

0,772

Jumlah Pembangunan Jembatan, Fly


Over, Underpass baru (unit)

16

24

Jumlah peningkatan jembatan, fly over,


underpass (unit)

Panjang jalan penghubung pusat


pengembangan wilayah (kolektor
sekunder PKL/PPL dan atar PPL) (km)

55,894

39,16

Jumlah jembatan penghubung lokasi


strategis (unit)

Jumlah pemeliharaan jembatan (unit)

(Jembatan
Alun-alun
RSUD, Jemb.
Telukjambe,
Jemb. AP 02
KodimLingkar Kota,
Jemb.
SrijayaSrikamulyan,
Jemb.
Pejaten
Cibuaya)
4
26

Pembangunan Jalan Kabupaten (km)


Peningkatan Jembatan Kabupaten (km)
Pembangunan Jembatan Kabupaten
(km)

Pembangunan drainase/gorong (km)

2,000

1,636

4,000

Pembangunan turap/talud/bronjong
(km)

1.889

13,081

13,500

319,72

13,071

18,87

60,374

75,40

Rehabilitasi/Pemeliharaan periodik
Jalan (km)
Rehabilitasi/Pemeliharaan rutin jalan
(km)

57

Rehabilitasi/Pemeliharaan periodik
Jembatan, fly over, underpass (km)
Penyusunan perencanaan jalan,
jembatan dan pengairan (paket)
Pembangunan sistem informasi/
database jalan, jembatan dan pengairan
(paket)
Penyusunan DED perencanaan fisik
tertentu (paket)
Rehabilitasi Jaringan Irigasi (km)

0,716

0,194

0,190

452

1.120

1.540

12

23

47

13,88

13,327

14,000

Pemeliharaan jaringan irigasi (km)


Penyusunan dan Pemutakhiran
database jaringan pengairan (paket)
Wilayah pengendalian Banjir (km)

20,00
-

19,50
1

17,300
1

0,600

0,400

Normalisasi saluran pembuang (km)

10,77

69,001

15,00

Pembangunan pengamanan daerah


pantai (km)

0,600

0,400

Pembangunan jalan poros desa (km)

77,25

81,76

Pemeliharaan jalan poros desa (km)

Wilayah penanganan Abrasi di pantai


(km)

Terlaksananya peningkatan jalan


kabupaten minimal 80 km

100,48 km

173,79
km

199,50 km

Terlaksananya rehabilitasi jalan & bahu


jalan kabupaten minimal sepanjang 40
km

21,18 km

93,575
km

55,50 km

Terlaksananya pemeliharaan rutin jalan


kabupaten minimal sepanjang 350 km

319,72 km

73,445
km

46,50 km

44,07 km

20,13
km

49,88 km

Terlaksananya penyirtuan jalan desa


minimal 100,00 km
Terlaksananya rehabilitasi/
pemeliharaan/pelebaran/ penggantian
jembatan minimal 4 unit

4 unit/ 8 unit/
716 M 230,30
M

16 unit/ 152
M

Terlaksananya pembuatan
turap/talud/bronjong

1.889 M

13.081
M

13,500 m

Terlaksananya pembuatan/ perbaikan


assainerring/drainage minimal 2.000 M

2.000 M

1.636 M

4,000 m

Terlaksananya pembangunan jembatan


minimal 8 unit

0,119 M

16 unit/
0,404 M

0,772 m

Terlaksananya pemeliharaan jaringan


irigasi minimal 100,00 km

20,00 km

19,50
km

17,30 km

Terlaksananya rehabilitasi/ perbaikan


jaringan irigasi minimal 25 km

13,88 km

13,327
km

14,000 km

69,001
km

15,000 km

6 unit

38 unit
pintu air

25 unit pintu
air

Terlaksananya pengerukan &


normalisasi jaringan irigasi minimal 10
km
Terlaksananya pembuatan turap, talang
air, pintu air, bangunan bagi, bendung,
saluran minimal 1 km/6 unit dan

58

pembinaan pengelolaan jaringan irigasi


Terlaksananya rehabilitasi, pengerukan
dan normalisasi sungai, saluran
pembuang dan muara minimal 10 km

10,77 km

69,001
km

15,000 km

600 M

300 M

400 orang

400
orang

450 orang

Terlaksananya pembangunan
pengamanan daerah abrasi pantai
minimal 800 M
Terlaksananya rekruitmen waker
sebanyak 400 orang; terlaksananya
pembinaan waker sebanyak 400 orang
Penataan Ruang
Bidang Indikator
2011
Jumlah produk kebijakan tata ruang
daerah yang dihasilkan

20
lokasi

Jumlah taman kota yang mendapat


penataan dan pemeliharaan

14
lokasi

59

Capaian Kinerja
2012
2013
1. Penyusunan
29
Studi
lokasi
Kelayakan,
Masterplant dan
DED Komplek
Perkantoran.
2. Masterplant
Ruang Terbuka
Hijau (RTH)
Kab. Karawang
3. Penyusunan
RDTR dan
zoning
Regulation
Wilayah Kota
Karawang.
4. Penyusunan
Database
Perumahan
15
lokasi
yaitu :
14
Tugu
lokasi 1. Taman
Udang
2. Taman
Depan
kantor Imigrasi
3. Ruas Jembatan
alun-alun
4. Taman
Dinas
Kesehatan
5. Taman
persimpangan
Badami
6. Taman Veteran
7. Taman Playover
8. Taman
Alunalun
9. Median Depan
Kantor CPM
10.Taman
gardu
alun-alun
11.Taman Lampu
merah
depan
RMK

Jumlah lapangan olah raga masyarakat


di pusat kegiatan

Jumlah bangunan yang memiliki nilai


sejarah yang mendapat penataan

Jumlah kebijakan produk tata ruang


daerah yang dihasilkan (IMB)

60

6
lokasi

4 TPU
bersej
arah

1.161
lembar

12.Taman
Rengasdengklok
13.Taman Lampu
Merah
Tanjungpura
14.Taman Lampu
Merah Klari
15.Taman
Bunderan
Pabrik Es
11 lokasi yaitu :
6
lokasi 1. Lapang Desa
Wargasetra Kec.
Tegalwaru
2. Lapang Desa
Kertasari Kec.
Pangkalan
3. Lapang Desa
Pangulah Utara
kec. Kotabaru
4. Lapang Desa
Pangulah
Selatan Kec.
Ktbaru
5. Lapang Desa
Cengkong Kec.
Purwsari
6. Lapang Desa
Lemahkarya
Dsn. Wagir
Jengkol Kec.
Tempuran
7. Lapang
Desa
Medan
Karya
Kec. Tirtajaya
8. Lapang Dsn.
Kramat Jaya
Kec. Batujaya
9. Lapang Bola
Lampean
10.Ds. Wanci
Mekar Kec.
Kotabaru
11.Lapang
Karangpawitan
Karawang
2
TPU
bersejarah :
4 TPU
1.
Makam
Syech
berseja
Jakaria
rah
Pakisjaya
2. Taman Makam
Pahlawan
Pancawati Kec.
Klari
1.
880
rekomendasi
1.302
IMB
lembar
2. 60 rekomendasi
siteplan

Luas ruang terbuka hijau di Karawang

1.481 titik

371
titik

764
titik

1.000
M

1.000
M

Jumlah PJU yang dibangun

1.000 M

Perencanaan Pembangunan
Bidang Indikator

Capaian Kinerja
2011
2012
2013
Ada
Ada
Ada

Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yg


telah ditetapkan dengan PERDA
Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD yg
telah ditetapkan dengan PERDA
Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg
telah ditetapkan dengan PERKADA
Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

75%

80%

80%

Perhubungan dan Komunikasi


Bidang Indikator

Capaian Kinerja
2012

2011

2013

FS Terminal Tipe A berlokasi di


Cikampek
Shelter/halte

1 Kajian

1 unit (Jl.
Pangkal
Perjuangan)

1 (SMAN 1
Karawang)

Kajian angkutan masal trans


Karawang dan kajian parkir
Kajian potensi PAD Parkir dan
penentuan lokasi wilayah tempat
parkir
Papan Sosialisasi dan penetapan
Retribusi Parkir
Jumlah jaringan trayek yang
dioperasikan
- Angkutan Perkotaan

1 Kajian

1 Kajian

1 Kajian

5 buah

28

28

29

21.941

24.535

27.930

Pengujian Kendaraan
Pengujian Kendaraan

819.175.100,00

1.255.132.500,0
0

2.127.036.400,
00

UPTD Terminal

225.451.300,00

225.226.000,00

272.466.000,00

UPTD Parkir

987.534.556,00

919.116.000,00

887.581.000,00

4.473.760,00

1.170.181.839,
00

Menara Telekomunikasi
Jumlah Fasilitas dan Rambu
jalan
a. Traffic Light

1 Paket

61

1 Paket

1 Paket

(tiga kaki)
Ciranggon

(empat Kaki)
Talagasari

Simpang
Tiga Karasak

- Rambu Peringatan

38 buah

4 buah

28 buah

- Rambu Larangan

13 buah

93 buah

- Rambu Perintah

111 buah

- Rambu Petunjuk

21 buah

8 buah

10 buah

64 buah

1 buah (Jl.
Tuparev)

1.865 ml

10.714,4 ml

7.137 ml
Depan SMAN
1 Karawang
& SMP N 5
Karawang

80 m

f. Paku Jalan (Road Stud)

497 buah

913 buah

g. Deliniator

185 buah

h. Water Barrier

10 buah

i. Mobile Concrete Barrier (MCB)

10 buah

j. Traffic Cone

10 buah

k. Kunci Gembok Parkir


Sembarangan

10 buah

l. Timbangan Kendaraan
Portable 10-80 Ton

1 unit

4 triwulan/16
kali

4 triwulan/
16 kali

4
triwulan/16
kali

366 hari

366 hari

366 hari

2 desa

1 paket

1 keg

1 keg

1 keg

1 keg

335 buku

1 paket

15 kecamatan

15
kecamatan
1 paket

b. Rambu Lalu Lintas

- Papan Rambu Tambahan


- RPPJ Portal
c. Marka Jalan
d. Marka Jalan ZoSS (Zona
Selamat Sekolah)

e. Guard Rail

Forum Lalu Lintas dan


Angkutan Jalan Kabupaten
Karawang
Pengendalian Gatur Anggota
Dalops
Pelayanan Informasi Lintas
Sektoral dalam menunjang
TMMD
Penerangan dan komunikasi
terpadu dalam kegiatan
pemerintahan, pembangunan
dan kemasyarakatan
Pelayanan Informasi Lintas
Sektoral dalam menunjang
BSMSS dan Satatasariksa
Pengadaan Bahan materi
penerangan melalui koordinasi
dengan Pemerintah Pusat dan
Provinsi dan SKPD di Kab.
Karawang
Sosialisasi Undang-undang No.
14 Tahun 2008 tentang KIP
Pembentukan dan pembinaan
kelompok informasi wanita

2 desa dan 2
kec.

62

melalui P2WKSS
Pendataan potensi menara
tower, radio, warnet melalui
study banding
Pendataan potensi menara
komunikasi dan informatika :
a. Pembangunan menara
tower/ radio siaran
b. Radio Siaran
c. Warnet
Peringatan Hari Perhubungan
Sosialisasi Program dan hasilhasil pembangunan melalui
media tradisional
Talk Show/ Dialog interaktif
melalui radio swasta
Sosialisasi Program
Pembentukan Kelompok
Informasi Masyarakat
Lokakarya Optimalisasi
Teknologi Informasi bagi OPD
Monitoring dan pengawasan
sarana prasarana
telekomunikasi
Pembuatan dan pemasangan
stiker Lunas Retribusi Menara
Desiminasi informasi melalui
media interpersonal
Kajian Cell Plan Menara
Telekomunikasi
Pembuatan sarana informasi
media luar ruang
Penerbitan majalah Pemerintah
Kabupaten Karawang
(eksemplar)
Penyusunan sambutan
(Sambutan Bupati, Wakil Bupati,
Ketua Tim Penggerak PKK, Ketua
Gabungan Organisasi Wanita)
dan Ketua Dharma Wanita
Persatuan
Penyampaian hasil
pembangunan melalui media
elektronik (paket
tayangan/berita)
Dokumentasi Pemerintah Kab.
Karawang
Transfer film kegiatan liputan
(keping CD/VCD)
Pemeliharaan jaringan internet
(titik/jaringan)
Update dan upgrade data
homepage (OPD)
Pengelolaan SMS gateway (SMS)
Pembuatan kliping berita

4 kab.

188

491

437

94
-

83
174
1
-

83
174
1
1

3 radio

1 keg

35

1 keg

30 orang

1 keg

600 buah

10 kali sewa
film
1 kajian

63

15.000

20
kecamatan
15.000

10
kecamatan
15.000

720

700

720

37

38

28

245

200

245

150

150

150

82

82

82

32

64*)

64*)

2.400
1.440

2.389
1.440

2.400
1.440

Paparan informasi kebijakan


Pemerintah Kab. Karawang
Komunikasi interaktif melalui
media elektronik
Peningkatan kualitas Sturada
AM dan FM (siaran)
Relay lapangan (siaran)
Siaran Berita Perdesaan (siaran)
Pengadaan alat studio dan
komunikasi (unit) **)
Penerangan dan komunikasi
terpadu (siaran)
Pembinaan media massa
(penerbitan berita pembangunan
di media cetak)
Kemitraan dengan media massa
Penerbitan berita-berita Kab.
Karawang di Rubrik
pembangunan

60

60

60

60

55

360

360

360

15
30
33

7
30
-

15
-

50

50

10.500

10.500

9.200

1.860
120

1.860
250

2.040
250

Kependudukan dan Catatan Sipil


Bidang Indikator
2011
KTP WNI

234.278

58.280

3
121.759

0
83.427

798
1.488
13.069
12.435
126
682.542

687
2.129
8.073
10.696
1
212
-

1.302.95
5

1.563.67
4

a. Laki-laki (orang)

661.210

794.765

b. Perempuan (orang)

641.745

768.909

KTP WNA
KK WNI
KK WNA
Surat Keterangan Tempat Tinggal (SKTT)
Surat Keterangan Tinggal Sementara (SKTS)
Surat Keterangan Pindah Luar Daerah (SKPLD)
Surat Keterangan Datang Luar Daerah (SKDLD)
Surat Keterangan Pindah Luar Negeri (SKPLN)
Surat Keterangan Datang Luar Negeri (SKDLN)
Penerbitan SP NIK (KK)
Jumlah Penduduk wajib KTP
melakukan perekaman KTP-el)

(yang

284.00
0
5
108.00
0
803
1.663
6.865
9.856
278

Capaian Kinerja
2012
2013

telah

Akta Umum (Tepat Waktu)

35.868

34.444

34.616

Akta Istimewa (Terlambat)

55.996

3.723

61.498

Akta Kawin

300

185

152

Akta Cerai

12

18

18

123

115

92

25

14

Akta Kematian
Akta Pengakuan dan Pengesahan Anak
Akta Pengangkatan Anak

64

Legalisasi Akta

4.857

2.878

2.302

845

540

Surat Keterangan Catatan Pinggir


Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Bidang Indikator

Capaian Kinerja
2011
2012
2013

Jumlah PEKKA

19

21

22

Pembentukan dan pembinaan kelompok


PRIMA
- Pembentukan dan pembinaan kelompok
PEKKA
- Jumlah Pusat Pelayanan Terpadu
Pemberdayaan perempuan dan Anak
(P2TP2A)
Perlindungan Perempuan dan Anak
- Jumlah traficking perempuan dan anak

22

32

42

19

21

22

18

17

Jumlah kasus kekerasan dalam rumah


tangga
Jumlah peserta sosialisasi pencegahan tindak
pidana perdagangan orang
Jumlah rumah aman di tingkat kecamatan

11

1.020

1.272

15

15

Jumlah Kota Layak Anak


Pengarusutamaan Gender
- Pembentukan dan pembinaan desa P2WKSS
-

Jumlah
pusat
pelayanan
perlindungan
perempuan dan anak tingkat Kabupaten

Keluarga Berencana
Bidang Indikator

Capaian Kinerja
2011
2012
2013

Data Demografi
Rumah Tangga

555.182

621.051

KK Laki-laki

581.933

608.684

KK Perempuan
Duda/Janda/BK
KK menurut Tingkat Pendidikan
Tamat SD/SLTP

63.244
67.044

61.733
80.135

420.978

386.837

Tamat SLTA

142.908

149.444

Tamat Akademi/PT
Jumlah Jiwa dalam Keluarga

81.291
2.202.45
6
1.084.60
6
1.117.85
1

37.299
2.233.7
72
1.101.7
21
1.122.0
51

Laki-laki
Perempuan

65

695.57
7
657.40
5
66.172
89.751
423.25
7
167.37
7
39.909
2.301.8
24
1.177.9
27
1.123.8
97

Jumlah rumah aman di tingkat kecamatan

15

15

Jumlah PUS

494.568

515.913

Jumlah Peserta KB

367.007

434.208

542.77
3
392.32
8
28.412
39.344
36.116
46.573

Jumlah
pusat
pelayanan
perlindungan
perempuan dan anak tingkat Kabupaten
Data KB

Hamil
Ingin anak segera
Ingin anak ditunda
Tdk ingin anak lagi
Data Tahapan Keluarga Sejahtera
Keluarga Prasejahtera
Keluarga Sejahtera I
Keluarga Sejahtera II
Keluarga Sejahera III
Keluarga Sejahtera III+
Peserta Akseptor KB Baru
IUD
MOP
MOW
Kondom
Implan
Suntikan
Pil
Peserta Akseptor KB Aktif

21.329
34.696
34.551
36.985

22.166
37.367
30.746
47.219

133.625
3.017
86
1.276
5.357
3.747
69.983
50.159
362.630

98.479
3.639
139
1.180
4.842
3.331
47.533
37.815
376.545

IUD
MOP
MOW
Kondom
Implan
Suntikan

2.747
3.588
9.364
5.992
19.144
191.332

22.310
3.542
9.963
6.088
14.185
197.181

Pil

124.439

123.276

2.574
3.439
0
11
8.126

2.574
3.439
0
11
8.289

95.030
3.531
95
1.380
4.843
4.900
43.466
36.815
392.32
8
22.501
3.566
10.607
6.779
15.948
202.54
3
130.38
4
5.774
4.062
22
17
9.906

1
12
52
53
77
327

1
12
50
69
81
402

1
20
52
60
145
446

Peserta Ganti Cara


Pencabutan Implan
Komplikasi Berat
Kegagalan
Jumlah Peserta KB Baru MJP
Sarana Kesehatan yang melayani KB
Rumah Sakit Umum Daerah
Rumah Sakit Umum Swasta
Puskesmas/Klinik KB
Puskesmas Pembantu
Dokter Praktek Swasta
Bidan Praktek Swasta

66

Pencapaian Peserta Akseptor KB Baru Tahun 2011-2013


No

Mix
Kontrasepsi

Tahun Pencapaian 2011

Tahun Pencapaian 2012

Tahun Pencapaian 2013

Target
Pencapaian
%
Target
Pencapaian
%
Target
126,13
2.936
133,25
IUD
2.392
3.017
2.731
3.639
124,64
195
108,59
MOP
69
86
128
139
90,50
804
114,45
MOW
1.410
1.276
1.031
1.180
130,21
2.669
110,93
Kondom
4.114
5.357
4.365
4.842
84,58
3.328
112,34
Implant
4.430
3.747
2.965
3.331
108,65
40.324
119,33
Suntikan
64.411
69.983
39.833
47.533
110,63
50.568
99,05
Pil
45.337
50.159
38.177
37.815
109,38
110,37
100.823
JUMLAH
122.163
133.625
89.230
98.479
Sumber Data: Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (data s.d. Desember 2013)
1
2
3
4
5
6
7

Pencapaian
3.531
95
1.380
4.843
4.900
43.466
36.815

%
120,3
48,7
171,6
181,4
147,2
107,8
72,8

95.030

94,2

Keadaan Peserta Akseptor KB Aktif Tahun 2011-2013


No

Mix
Kontrasepsi

Tahun Pencapaian 2011

Tahun Pencapaian 2012

Target
Pencapaian
%
Target
Pencapaian
104,72
IUD
20.767
21.747
22.820
22.310
97,18
MOP
3.692
3.588
3.568
3.542
96,46
MOW
9.708
9.364
9.774
9.963
98,71
Kondom
6.070
5.992
6.176
6.088
98,75
Implant
19.386
19.144
19.414
14.185
91,17
Suntikan
209.871
191.332
191.867
197.181
91,12
Pil
136.559
124.439
134.971
123.276
92,50
JUMLAH
406.053
375.606
388.590
376.545
Peserta Ganti Cara
0
2.574
0
2.574
Pencabutan Implant
0
3.439
0
3.439
Komplikasi Berat
0
0
0
0
Kegagalan
0
11
0
11
Sumber Data: Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan

%
97,77
99,27
101,93
98,58
73,07
102,77
91,34
96,90
0
0
0
0

1
2
3
4
5
6
7

Tahun Pencapaian 2013


Target
17.103
4.853
7.354
3.562
19.345
144.852
90.561
287.630
0
0
0
0

Pencapaian
22.501
3.566
10.607
6.779
15.948
202.543
130.384
392.328
5.774
4.062
22
17

Koperasi,Perindustrian PerdaganganPertambangan Dan Energi


Bidang Indikator

Capaian Kinerja
2011
2012
2013

Jumlah wirausaha yang berdaya saing


Jumlah Kualitas kelembagaan KUMKM (yang
telah standarisasi, akreditasi dan sertifikasi)
Jumlah fasilitasi kemitraan UMKM

1.002

3.708

9.650

258

305

455

35

187

Jumlah dukungan usaha yang mampu


mengakses modal
Jumlah UMKM yang memiliki sertifikasi SP
kesehatan
Jumlah wirausaha baru per tahun

12

138

168

218

140

240

1.440

Tingkat kapasitas SDM KUMKM per tahun

258

305

16

Ketersedian aspek legalitas bagi KUMKM per


tahun (ijin terdaftar)
Akses permodalan ke lembaga keuangan mikro
per tahun

67

%
131,5
73,5
144,2
190,3
82,4
139,8
143,9
136,4
-

Promosi produk KUMKM per tahun melalui


jaringan dan pameran KUMKM
Tingkat Keberhasilan Pembinaan Koperasi

KOPERASI
Koperasi (KUD)
Koperasi non KUD

42
1.327
357.098

42
1.391
262.981

Anggota Koperasi

31.914.0
00.000

64.718.
000.000

Modal Sendiri

65.788.0
00.000

77.379.
000.000

Total Asset

57.814.0
00.000

Volume Usaha Koperasi

11.764.0
00.000

116.031
.000.00
0
12.242.
000.000

42
1.413
358.69
2
76.367.
000.00
0
121.00
3.000.0
00
133.10
3.000.0
00
12.876.
000.00
0

4.008
3.412
561
35
1.599
2.176
233

24.721
24.282
393
46
20.363
3.059
1.299

30.931
29.262
1.503
166
26.563
3.089
1.269

11
4

66
7

82
8

110
142
226
20
856.522.
946

127
161
4
4.431.8
32.620

127
218
14
7
835.32
0.594.0
00

1.060 SR
26
70

2.000
SR
32 SR
554
75

3.342
SR
100

SHU Koperasi
UMKM
Jumlah UMKM
Jumlah Usaha Mikro
Jumlah Usaha Kecil
Jumlah Usaha Menengah
Jumlah Usaha Perdagangan
Jumlah Usaha Industri
Jumlah Usaha Jasa
Pameran UMKM
Produk
Jumlah
Fasilitasi
Halal
Kesehatan
Akses Modal
Penyuluhan
Volume Usaha UMKM
Pertambangan dan Energi
Penyambungan Listrik Desa (Lisdes) utk
masyarakat kurang mampu
Penyedian Listrik Tenaga Surya (Solar Cell)
Pengawasan penertiban pertambangan rakyat
Pengawasan penertiban penggunaan air bawah
tanah
Penyebaran peta daerah rawan bencana alam

Keberadaan KUMKM Kabupaten Karawang Tahun 2013


No.
I.

Uraian

Satuan

KOPERASI

68

Jumlah

a.

KELEMBAGAAN KOPERASI
1.
2.
3.

b.

c.

II.

a.

b.

c.

Jumlah Koperasi
Jumlah Koperasi Aktif
Jumlah Koperasi
Tidak/Kurang Aktif
4. Jumlah Koperasi yang RAT
5. Jumlah Koperasi yang RAT
Tepat Waktu
6. Jumlah Anggota Koperasi
7. Jumlah Karyawan Koperasi
8. Jumlah Manajer Koperasi
9. Jumlah Koperasi Berprestasi
USAHA KOPERASI
1. Jumlah Modal Koperasi
2. Jumlah Modal Sendiri
3. Jumlah Modal Luar
4. Jumlah SHU Koperasi
5. Jumlah Volume Usaha
6. Jumlah Volume Usaha KSP
7. Jumlah Volume Usaha USP
8. Jumlah Volume Usaha
Perdagangan
PENGAWASAN KOPERASI
1. Pengawas Koperasi
2. Pengawas yang Aktif
3. Pengawas yang Tidak/Kurang
Aktif
USAHA MIKRO KECIL DAN
MENENGAH
1. Jumlah Unit Usaha
2. Nilai Produksi
3. Tenaga Kerja
UMKM Industri
1. Jumlah Unit Usaha
2. Nilai Produksi
3. Tenaga Kerja
UMKM Perdagangan
1. Jumlah Unit Usaha
2. Nilai Produksi
3. Tenaga Kerja
UMKM Jasa
1. Jumlah Unit Usaha
2. Nilai Produksi
3. Tenaga Kerja

Unit
Unit

1.455
997
458

Unit
Unit

132
112

Unit
Orang
Orang
Orang
Orang

358.692
1.600
161
20

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

108.129.000.000
70.367.000.000
37.763.000.000
12.877.000.000
133.103.000.000
46.586.000.000
79.861.980.000
6.655.165.000

Orang
Orang

4.365
2.991
1.374

Orang

Unit
Rp.
Orang

35.726
1.244.759.365.000
66.021

Unit
Rp.
Orang

4.105
251.496.225.000
16.225

Unit
Rp.
Orang

30.095
958.156.748.000
44.209

Unit
Rp.
Orang

1.526
35.106.392.000
3.601

Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Karawang

Penanaman Modal
Bidang Indikator

Capaian Kinerja
2011
2012
2013

Jumlah peraturan/ketentuan mengenai


investasi yang berdaya saing (ijin)
Jumlah pelaku usaha yang dibina (unit usaha)
Persentase ketepatan waktu pelayanan perijinan
(hari)

69

15
95%

15
95%

Persentase kepastian dan ketepatan biaya


pelayanan perijinan (%)
Jumlah kebijakan di bidang investasi
Total Realisasi investasi PMA dan PMDN (Rp
Trilyun)
Jumlah proyek PMA/PMDN
Total Realisasi investasi PMA (Rp Trilyun)
Jumlah LKPM PMA
Total Realisasi investasi PMDN (Rp Trilyun)
Jumlah LKPM PMDN
Total penyerapan tenaga kerja PMA dan PMDN
a. Tenaga Kerja Indonesia
b. Tenaga kerja Asing
Total penyerapan tenaga kerja PMA
a. Tenaga Kerja Indonesia
b. Tenaga kerja Asing
Total penyerapan tenaga kerja PMDN
a. Tenaga Kerja Indonesia
b. Tenaga kerja Asing

100

100

5,332

7
14,253

3
40,924

5,237
0,094
-

71
8,408
119
5,845
18
69.030
68.459
571
49.762
49.316
446
19.268
19.143
125

2.196
36,272
275
4,652
1.921
98.523
97.736
787
68.347
67.689
658
30.176
30.047
129

Kebudayaan
Bidang Indikator

Capaian Kinerja
2011
2012
2013

Jumlah pelaku budaya (orang)

44

49

79

Jumlah situs sejarah dan budaya (buah)

85

96

104

a. Jumlah sarana penyelenggaraan seni dan


budaya (buah)
b. Jumlah situs serta Benda Cagar Budaya
(BCB) yang terkelola dengan baik (buah)
Jumlah penyelenggaraan pertunjukan
kebudayaan tradisional lokal serta festival seni
dan budaya (kali)
Jumlah grup kesenian dan pelaku seni budaya
yang dibina (grup)

34

43

34

85

96

104

75

78

86

60

85

183

Jumlah kelompok budaya (jenis)

Kepemudaan dan Olahraga


Bidang Indikator

Capaian Kinerja
2011
2012
2013

Jumlah Organisasi Pemuda yang dibina


Jumlahcabang olah raga prestasi yang dibina
Jumlah sarana olah raga yang dibangun
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

70

50
18

60
20

62
28

Bidang Indikator

Capaian Kinerja
2011
2012
2013

ORKEMAS
Kasatlinmas Kecamatan

610
30

642
30

74
30

3.090

3.090

3090

63

78

93

2.000.00
0/334

2.000.0
00/332

Jumlah penanganan pelanggaran perda

65

80

118

Jumlah penegakan Perda Yustisial

42

345

219

8 kali; 61
PSK

40 kali:
384
PSK,
350
VCD/D
VD
Porno

40 kali:
124
PSK,10
2
Praktek
mesum
890
VCD/D
VD
Porno

96

178

219

Anggota Linmas Inti Desa/Kelurahan


Jumlah unjuk rasa
Rasio jumlah polisi pamong praja per jumlah
penduduk

Jumlah penertiban/operasi penyakit masyarakat


(Pekat)

Jumlah penegakan perda

2.000.0
00/328

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa


Bidang Indikator

Capaian Kinerja
2011
2012
2013
51.111
29.851
6
52

Peningkatan jalan lingkungan


Pembangunan jembatan
Pembangunan prasarana air bersih

Pembangunan MCK

Pembangunan Polindes

58.789

37.815

17

20

203

Pembangunan Saluran Tersier


Sarana dan Prasarana Pendidikan
Rehabilitasi Madrasah
a.

Program dan Kegiatan


1) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat
Program ini dilaksanakan oleh Sekretariat Daerah, BPMPD dan
Kecamatan. Kegiatan-kegiatan dalam program ini adalah:
a) Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Perdesaan,
b) Pembinaan dan Monitoring dan Kewilayahan,
c) Musrenbang Kecamatan,
d) Pembinaan Pola Keswadayaan dan Bulan Bhakti Gotong Royong.
e) Pemberangkatan dan Pemulangan Jemaah Haji Kabupaten Karawang

71

f)

Penunjang Kegiatan Keagamaan

g) Muscab LPTQ dan Sertifikasi Dewan Hakim


h) Penunjang Kegiatan PTHBI
i)

Penunjang Kegiatan PTHBN

2) Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Desa


a) Verifikasi dan Evaluasi Program LDPM,
b) Evaluasi Kinerja Perusahaan Daerah,
c) Temu Usaha Antar Kabupaten Luar Provinsi Jawa Barat,
d) Pembinaan Lembaga Usaha Ekonomi Berbasis Syariah,
e) Persiapan Operasional BUMD,
f)

Inventarisir Aset Perusahaan Daerah,

g) Pembinaan

Usaha

Ekonomi

Pedesaan

Melalui

Pemberdayaan

Teknologi Tepat Guna (TTG) tk. Kabupaten, Propinsi dan tk. Nasional,
h) Peningkatan Kapasitas Pengelola Pasar Desa, (dihapus di perubahan
anggaran)
i)

Sosialisasi Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES),

j)

Penunjang Pengembangan Pos Pelayanan Teknologi (APBD I) oleh


BPMPD.

3) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa


a) Pelaksanaan Musyawarah Pembangunan Desa/Kelurahan,
b) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan,
c) Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat,
d) Sinergitas Perencanaan Pembangunan Kecamatan,
e) Penunjang Alokasi Dana Desa (ADD),
f)

Orientasi

Kapasitas

Manajemen

Tim

Penggerak

PKK

Kabupaten/Kecamatan,
g) Penunjang Validasi Insentif Pengelolaan Administrasi RT dan RW,
h) Monitoring dan Evaluasi RT dan RW
4) Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa
a) Pelatihan Aparatur Pemerintah Desa Dalam Bidang Manajemen
Pemerintahan Desa,
b) Pembinaan Perangkat Desa,
c) Penunjang Validasi Tunjangan Penghasilan Kepala Desa, Perangkat
Desa dan Penataan BPD,
d) Penunjang Bantuan Keuangan Kepada Pemerintah Desa Dalam
Rangka Penyelanggaraan Urusan Pemerintahan,
e) Orientasi Manajemen Pemerintah Desa,

72

f)

Bimbingan Teknis Penyusunan Profil Desa,

g) Pelatihan Bendahara Desa se Kabupaten Karawang,


h) Bimbingan Teknis Kepala Desa,
i)

Sosialisasi dan Evaluasi Program Bantuan Keuangan Desa Se


Kabupaten Karawang,

j)

Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Tentang Desa, Peraturan


Bupati Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa

5) Program Pembangunan Desa


a) Dana Pendampingan Operasional PNPM Mandiri Perdesaan
b) Fasilitasi Peningkatan Peran Serta Masyarakat Melalui TMMD dan
BSMSS (APBD I)
c) Gerai Gelar Produk PNPM Masyarakat Pedesaan (APBD I)
d) Orientasi P3MD Bagi LPM/Perangkat Desa
e) Orientasi Peningkatan Kapasitas LPM (DPD, DP Kecamatan)
f)

Pembinaan dan Evaluasi/Penilaian Kinerja (Lomba Desa)

g) Pembinaan dan Evaluasi/Penilaian Kinerja Pembangunan Masyarakat


Desa (Penilaian Kriteria 10 Program PKK, P2WKSS, Kota Layak Anak
dan Kesatuan Gerak PKK-KB/Kes)
h) Pembinaan, Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Musrenbang Desa
i)

Penataan dan Pendataan Pemukiman desa dan kelurahan

j)

Peningkatan Partisipasi Melalui Fasilitas Bulan Bhakti Gotong Royong


Masyarakat dan Temu Kader Pemberdayaan Masyarakat (APBD I)

k) Penunjang Bantuan Keuangan Khusus Pembangunan Kantor Desa


l)

Penunjang Bhakti Siliwangi Pola BSMSS

m) Penunjang Bhakti Siliwangi Pola TMMD


n) Penunjang Operasional DPD LPM tk. Kabupaten Karawang
o) Penunjang Tim Koordinasi Penanganan Dana Hibah Kerajaan Belanda
di Desa Balongsari Kecamatan Rawamerta
p) Penyusunan, Pengolahan dan Pendataan Profil Desa/Kelurahan,
q) Penataan dan Pendataan Pemukiman desa dan kelurahan
r) Sosialisasi Penyusunan Data Profil Desa/Kelurahan bagi Aparat
Desa/Kelurahan
6) Program penataan otonomi baru
a) Penyelenggaraan pilkades di Kabupaten Karawang
b) Pemetaan

Wilayah

Pembakuan

Nama

Rupa

Bumi

Karawang
c) Verifikasi Penetapan Batas Wilayah Kabupaten Karawang

73

Kabupaten

b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan


Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan urusan pemberdayaan
masyarakat dan desa adalah sebagai berikut :
1) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat
Kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat pada tahun
2013 dilaksanakan di Desa Amansari Kec Rengasdengklok.

Dalam

kesempatan tersebut diserahkan dua unit mesin rumput untuk dikelola


masyarakat.

Kegiatan

tersebut

dimaksudkan

untuk

meningkatkan

keberdayaan masyarakat dalam menciptakan kebersihan lingkungan


sekaligus memberi stimulus kepada masyarakat untuk membangun
kembali budaya gotong royong yang menjadi akar dari keberdayaan
mereka sebagai masyarakat.
Kegiatan pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji pada
musim haji 1434H/2013M Kabupaten Karawang memberangkatkan
1.720 orang jemaah haji terbagi dalam 5 kloter dan berjalan dengan
lancar sesuai jadwal. Pada musim haji tersebut dua jemaah haji
Karawang meninggal dan dimakamkan di Mekah.
Penunjang kegiatan keagamaan masyarakat yang diwujudkan
dengan bantuan hibah kelembagaan (masjid, musholla dan lain-lain),
pada tahun 2013 di-SK-kan 4.009 pemohon dari aspirasi dan umum,
setelah dilakukan verifikasi dan monitoring direalisasikan sebanyak 3.555
lembaga.
Dalam rangka mempersiapkan kafilah MTQ dari Karawang untuk
MTQ Tingkat Provinsi Jawa Barat telah dilaksanakan Rakor dan Rakerda
LPTQ dan pembinaan kafilah. Dari kegiatan ini didapat 42 orang yang
akan mengikuti MTQ Tingkat Provinsi, terdiri dari delapan cabang.
Upaya peningkatan keberdayaan masyarakat melalui kegiatan
peringatan

hari

besar

Islam

Tingkat

Kabupaten

Karawang

telah

dilaksanakan dengan delapan kegiatan, yaitu Peringatan Maulid Nabi


Muhammad SAW, Isro' Mi'roj, Nuzulul Quran, Hari Raya Idul Fitri, Hari
Raya Idul Adha, Tahun Baru Islam, Karawang Bershalawat, dan Tarling
Muspida (10 Kecamatan). Acara-acara ini dihadiri unsur birokrasi,
tokoh/ulama dan masyarakat umum, dan disertai penyerahan bantuan /
hibah untuk sarana keagamaan dan bantuan biaya kepada para merebot
masjid, yatim piatu dan lainnya dari BAZD Kab. Karawang.
Delapan

kegiatan

peringatan

hari

besar

nasional

Tingkat

Kabupaten Karawang yang dilaksanakan pada Tahun 2013 adalah Hari


Pendidikan Nasional, HUT Proklamasi Kemerdekaan RI, Hari Jadi
Kabupaten Karawang, Hari Kesaktian Pancasila, Hari Kebangkitan

74

Nasional, Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan dan Hari Ibu. Dalam
kegiatan-kegiatan tersebut selain upacara dilaksanakan juga berbagai
lomba, hiburan, helaran budaya / parade budaya / kaulinan budak
lembur, job-fair, khitanan massal, penyerahan bantuan ke panti asuhan /
jompo, pemberian penghargaan kepada penyuluh sosial berprestasi.
Salah satu acara yang mengukir prestasi adalah diraihnya Rekor
Muri untuk penari massal terbanyak, yaitu 10.000 lebih anak usia dini
menari jaipong massal dalam rangka hari jadi Kabupaten Karawang ke380.
2) Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Desa
Dalam rangka pengembangan lembaga ekonomi desa untuk
peningkatan perekonomian masyarakat desa, pada tahun 2013 telah
dilaksanakan kegiatan Gelar Teknologi Tepat Guna (TGG) bagi usaha
ekonomi di pedesaan. Melalui kegiatan ini diharapkan pelaku dunia
usaha dapat membuka serta mengembangkan lahan usahanya.
Pada

tahun

2013

juga

telah

dilaksanakan

sosialisasi

pembentukan Badan Usaha Milik Desa melalui Bimbingan Teknis yang


diikuti oleh 80 peserta.
Pengembangan lembaga ekonomi desa juga merupakan bagian
dari

Program

Nasional

Pemberdayaan

Masyarakat

(PNPM)

Mandiri

Perdesaan, di mana sebagian Alokasi Dana Bantuan PNPM Mandiri


Perdesaan di Kabupaten karawang diperuntukan untuk pemberian modal
usaha (dana bergulir) bagi usaha kecil di pedesaan. Besaran alokasi
tambahan dana bergulir PNPM Mandiri Perdesaan tahun 2013 adalah
sebagai berikut :

No
1.

Tabel 2.16
Besaran Alokasi Tambahan Dana dan Keanggotaan
Dana Bergulir PNPM Mandiri Perdesaan
tahun 2013
Uraian
2013
Simpan Pinjam Perempuan (SPP)
- Besaran Aktiva

Rp1.704.200.000,-

- Jumlah Kelompok

4.662

- Jumlah Anggota
2.

46.420

UEP dan SPP


- Alokasi Dana

Rp36.089.201.620,-

- Jumlah Kelompok

1.196

- Jumlah Anggota
Sumber data : BPMPD Kabupaten Karawang

23.324

3) Program Peningkatan Partisipasi Masyarkat dalam Membangun Desa

75

Hasil-hasil

yang

dicapai

Program

Peningkatan

Partisipasi

Masyarakat dalam Membangun Desa pada tahun 2013 adalah dicetaknya


400 buku pedoman ADD, terlaksananya Orientasi Kapasitas Manajemen
Tim Penggerak PKK diikuti oleh 120 peserta, serta terlaksananya validasi
data RT dan RW di Kab. Karawang yang didukung dengan dana
penunjang, monitoring dan evaluasi.
Pada tahun 2013 perangkat desa sebanyak 2.674 orang dari 297
desa di Kabupaten Karawang kembali menerima tambahanpenghasilan
selama 12 bulan dengan total anggaran sebesar Rp.31.729.800.000,00.
Jumlah pengurus Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang menerima
tambahan penghasilan selama 12 bulan adalah 2751 orang dengan total
anggaran sebesar Rp.8.233.000.000,-. Sedangkan Insentif Pengelola
Administrasi RT dan RW diberikan kepada 8.575 RT/RW sebesar
Rp.11.510.400.000,Bagi Hasil kepada pemerintah desa (ADD) pada tahun 2013
diberikan kepada 297 desa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan
dengan total alokasi sebesar Rp43.217.983.000,-.

Anggaran tersebut

dialokasikan untuk Biaya Umum sebesar 20% dan Honorarium dan


Perjalanan Dinas sebesar 80%.
Dengan pengelolaan alokasi dana desa (ADD) dan pengelolaan
PKK yang semakin baik disertai insentif secara tepat ke RT dan RW maka
partisipasi masyarakat akan lebih terarahkan dalam membangun desa
dan meningkat.
4) Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa
Upaya

fasilitasi

oleh

Pemerintah

Kabupaten

dalam

rangka

peningkatan kapasitas aparatur Pemerintahan Desa pada tahun 2013


menghasilkan capaian sebagai berikut :
a)

297 orang dari aparatur pemerintahan desa di Kabupaten Karawang


mengikuti orientasi manajemen pemerintahan desa.

b)

120 orang mengikuti bimbingan teknis penyusunan profil desa.

c)

297 orang dari bendahara desa di Kabupaten Karawang mengikuti


pelatihan bendahara desa.

d)

39 orang Kepala Desa di Kabupaten Karawang mengikuti bimbingan


teknis Kepala Desa.

e)

372 orang mengikuti Sosialisasi dan Evaluasi Program Bantuan


Keuangan Desa Se Kabupaten Karawang dan 393 buku materi
sosialisasi telah disampaikan.

76

Dalam upaya menuju administrasi desa yang semakin tertib pada


tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Karawang menyusun Rancangan
Peraturan Daerah Tentang Desa, Peraturan Bupati Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Desa. Dengan adanya payung hukum dan
pedoman yang jelas maka penyelenggaraan Pemerintahan Desa akan
semakin baik.
5) Program Pembangunan Desa
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri
Perdesaan tahun 2013 dilaksanakan di 23 kecamatan secara swakelola.
Pemerintah Kabupaten melalui APBD mengalokasikan pendampingan
operasional untuk 326 Orang Tim pelaksana kegiatan (Satker), 8 orang
Tim pengelola kegiatan PNPM mandiri, 5 jenis buku materi PNPM, 3 paket
juara lomba PNPM yang berprestasi dan 2 unit sepeda motor.
Bagian dana PNPM Mandiri Perdesaan untuk pembangunan
sarana dan prasarana di 23 kecamatan adalah sebagai berikut :
a)

Pembangunan sarana dan prasarana desa


Tabel 2.17
Pembangunan Sarana dan Prasarana Desa Tahun 2012-2013
No.

Uraian

Satuan

Capaian
2012

Capaian
2013

51.111

29.851

6
-

52
1

3
58.789

3
37.815

17

20

203

1.

Peningkatan
jalan
M
lingkungan
2.
Pembangunan jembatan
Buah
3.
Pembangunan prasarana air
Buah
bersih
4.
Pembangunan MCK
Buah
5.
Pembangunan Polindes
Buah
6.
Pembangunan
Saluran
M
Tersier
7.
Sarana
dan
Prasarana
Buah
Pendidikan
8.
Rehabilitasi Madrasah
Buah
Sumber data : BPMPD Kab. Karawang
b)

Partisipasi

masyarakat

dalam

melaksanakan

PNPM

Mandiri

Perdesaan tersebut pada tahun 2012 sebesar Rp. 325.785.850,00 dan


pada tahun 2013 sebesar Rp. 266.277.450,00.
Kegiatan lain yang secara langsung menghasilkan pembangunan
fisik di desa adalah kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD).
Pada tahun 2013 kegiatan yang dilaksanakan oleh TNI bersama
masyarakat desa ini dalam bentuk pembangunan fisik dan non fisik
untuk

membangun

sarana

dan

77

prasarana

di

Desa

Kutalanggeng

Kecamatan Tegalwaru. Kegiatan ini mendapat penunjang dari APBD


Kabupaten untuk 10 Orang tim pelaksana kegiatan, 100 buah al-quran
dan sajadah, 26 buah perlengkapan olah raga dan bahan material.
Kegiatan Bakti Siliwangi Satata Sariksa (BSMSS) dilaksanakan
oleh

KODIM

0604

Karawang

bersama

masyarakat

desa

untuk

membangun sarana dan prasarana pada tahun 2013 dilaksanakan di


Desa Kalangsari Kecamatan Rengasdengklok. Kegiatan ini mendapat
penunjang dari APBD Kabupaten untuk 20 orang tim pelaksana kegiatan,
100 buah al-quran dan sajadah, 25 buah perlengkapan olah raga dan
bahan material.
Selain

pembangunan

fisik

secara

langsung,

stimulus

dan

penghargaan, peningkatan kapasitas serta pembangunan data / informasi


juga memberi manfaat besar bagi pembangunan masyarakat desa. Terkait
hal tersebut pada tahun 2013 telah dicapai:
a)

120 pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) / Perangkat


Desa

telah

mengikuti

pelatihan

Perencanaan

Partisipatif

Pembangunan Masyarakat Desa (P3MD);


b)

90

orang

Pimpinan

mengikuti

Orientasi

Lembaga

Pemberdayaan

Peningkatan

Kapasitas

Masyarakat
LPM

(LPM)

(DPD,

DP

Kecamatan);
c)

terlaksananya

temu

kader

pemberdayaan

masyarakat

untuk

peningkatan partisipasi, melalui fasilitas bulan bhakti gotong royong


masyarakat dan;
d)

satu paket bantuan bagi DPD LPM yang berprestasi dan 60 buku
modul LPM sebagai stimulus optimalnya operasional DPD LPM
Tingkat Kabupaten Karawang

e)

pemberian

paket

penghargaan

kepada

desa

paling

berprestasi

berdasarkan kriteria pelaksanaan 10 Program PKK, P2WKSS, Kota


Layak

Anak

dan

Kesatuan

Gerak

PKK-KB/Kes

dalam

rangka

Pembinaan dan Penilaian Kinerja Pembangunan Masyarakat Desa;


Tabel 2.18
Daftar Desa Berprestasi Pemenang Lomba Desa Tingkat Kabupaten
Tahun 2013
No.
Peringkat
Nama Desa
1
Juara I
Desa Kamojing Kec. Cikampek
2

Juara II

Desa Pangulah Baru Kec. Kotabaru

Juara III

Desa Cikuntul Kec. Tempuran

Juara Harapan I

Desa Kalibuaya Kec. Telagasari

Juara Harapan II

Desa Sukaraja Kec. Rawamerta

78

Juara Harapan III

Desa Jayamukti Kec. Banyusari

Sumber data : BPMPD Kab. Karawang


f)

1.872 buku data profil desa/kelurahan yang disusun berdasarkan


pendataan dan pengolahan;

g)

Sosialisasi Penyusunan Data Profil Desa/Kelurahan bagi Aparat


Desa/Kelurahan;

h)

Penataan dan Pendataan Pemukiman desa dan kelurahan

i)

Pembinaan, Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Musrenbang Desa


di 29 kecamatan.

j)

Sosialisasi, Monitoring, dan Evaluasi dalam rangka menunjang


pelaksanaan bantuan keuangan khusus pembangunan kantor desa.
Pada tahun 2013 sebanyak 21 desa menerima luncuran pencairan
tahap II bantuan khusus pembangunan prototype kantor desa dari
tahun

2012

masing-masing

sebesar

Rp160.000.000,-.

Dua

di

antaranya masih belum mencairkan dana tersebut sampai akhir


tahun 2013. Daftar desa penerima luncuran tersebut dicantumkan
pada Tabel 2.19.
Tabel 2.19
Daftar Desa yang Mendapat Luncuran Bantuan Khusus
Pembangunan Prototype Kantor Desa dari Tahun 2012
No

Nama Desa

Kecamatan

1.

Kertasari

Pangkalan

2.

Mulyasari

Ciampel

3.

Sumurkondang

Klari

4.

Rengasdengklok
Utara

Rengasdengklok

5.

Sindangkarya

Kutawaluya

6.

Gempolkarya

Tirtajaya

7.

Kertaraharja

Pedes

8.

Cikampek Timur

Cikampek

9.

Sukamekar

Jatisari

10.

Tegalwaru

Cilamaya Wetan

11.

Parakan

Tirtamulya

12.

Linggarsari

Telagasari

13.

Dayeuhluhur

Tempuran

14.

Majalaya

Majalaya

15.

Jayakerta

Jayakerta

79

Keterangan

Belum
Terealisasi

16.

Kertajaya

Jayakerta

17.

Bayur Kidul

Cilamaya Kulon

18.

Warung Bambu

Karawang
Timur

19.

Kutamaneuh

Tegalwaru

20.

Karangsari

Purwasari

21.

Rawasari

Cilebar

Belum
Terealisasi

Sumber data : BPMPD Kab. Karawang


Untuk tahun 2013 bantuan khusus tersebut diberikan kepada 30
desa lagi sebagaimana dicantumkan dalam tabel, masing-masing
Rp400.000.000,-. Dari 30 desa tersebut dua desa belum mencairkan
keuangan tahap II sebesar Rp160.000.000,-. Dengan alokasi ini maka
secara akumulatif sampai dengan tahun 2013 masih tersisa 79 desa
yang belum mendapat alokasi.
Tabel 2.20
Daftar Desa yang Mendapat Bantuan Khusus Pembangunan Prototype
Kantor Desa dari Tahun 2013
No

Nama Desa

Kecamatan

1.

Cintaasih

Pangkalan

2.

Sukaharja

Telukjambe
Timur

3.

Parungmulya

Ciampel

4.

Cimahi

Klari

5.

Kalangsurya

Rengasdengklok

6.

Sindangmulya

Kutawaluya

7.

Karyabakti

Batujaya

8.

Tambaksari

Tirtajaya

9.

Kendaljaya

Pedes

10.

Gebangjaya

Cibuaya

11.

Tanahbaru

Pakisjaya

12.

Cikampek Barat

Cikampek

13.

Barugbug

Jatisari

14.

Cikarang

Cilamaya Wetan

15.

Parakanmulya

Tirtamulya

16.

Cilewo

Telagasari

80

Keterangan

Belum
Realisasi
Tahap II

17.

Purwamekar

Rawamerta

18.

Lemahabang

Lemahabang

19.

Lemahkarya

Tempuran

20.

Lemahsubur

Majalaya

21.

Bengle

Majalaya

22.

Jayamakmur

Jayakerta

23.

Langgensari

Cilamaya Kulon

24.

Gempol

Banyusari

25.

Pangulah
Selatan

Kotabaru

26.

Cikampek Utara

Kotabaru

27.

Margamulya

Telukjambe
Barat

28.

Cintalaksana

Tegalwaru

29.

Tegalsari

Purwasari

30.

Sukaratu

Cilebar

Belum
Realisasi
Tahap II

Sumber data : BPMPD Kab. Karawang


k)

Penunjang Tim Koordinasi Penanganan Dana Hibah Kerajaan Belanda


di Desa Balongsari Kecamatan Rawamerta

6) Program Penataan Otonomi Baru


Hasil

program

penataan

otonomi

baru

pada

tahun

2013

diselenggarakan pelaksanakan Pilkades di 45 desa, dan telah terpilih 45


kepala desa definitif di Kabupaten Karawang. Daftar desa dan Kepala
Desa yang terpilih ditampilkan pada tabel berikut:
Tabel 2.21
Daftar Kepala Desa yang Diangkat
Berdasarkan Hasil Pilkades Tahun 2013
No

Nama

Desa

Kecamatan

1.

H. UDIN
SYARIPUDIN

Tamansari

Pangkalan

2.

AGUSTIA
MULYANA

Anggadita

Klari

3.

H, ANA PRIATNA

Pancawati

Klari

4.

HERMAN

Talagasari

Telagasari

5.

DASMA ATMAJA
GUNAWAN

Kalisari

Telagasari

81

6.

AMUD

Kutamekar

Ciampel

7.

Drs.H. ASEP D.
KADARUSMAN

Parung Mulya

Ciampel

8.

N. KAMI

Kutapohaci

Ciampel

9.

AMIN

Kutanegara

Ciampel

10.

SUHENDING

Tegalsawah

Karawang
Timur

11.

DADANG
SONJAYA

Warungbambu

Karawang
Timur

12.

H. YAHYA

Kertaraharja

Pedes

13.

SARYA

Kertamukti

Cilebar

14.

YOSIH TAHYA

Rawasari

Cilebar

15.

RAHMAT EDI YA
YARSA

Parakan

Tirtamulya

16.

DAYA

Ipondoh

Tirtamulya

17.

PARDI

Parungsari

Telukjambe
Barat

18.

ADE ASEP
AWALUDIN

Sukamulya

Cilamaya Kulon

19.

TOLIB

Bayur Kidul

Cilamaya Kulon

20.

MAHRUS UMAR

Pasirjaya

Cilamaya Kulon

21.

KUSNADI

Mekarjaya

Purwasari

22.

ASEP
SAEPULLOH

Purwasari

Purwasari

23.

ENDANG
JAELANI

Kedawung

Lemahabang

24.

H. ACUM

Cibadak

Rawamerta

25.

LILI SUHERLI

Gombongsari

Rawamerta

26.

EMIH

Purwamekar

Rawamerta

27.

YADI CAHYADI

Panyingkiran

Rawamerta

28.

H. ODIM
RIDWANULLAH

Pagadungan

Tempuran

29.

KASMAN

Sumberjaya

Tempuran

30.

MAMAN
SUKARMAN

Lemahduhur

Tempuran

31.

INDA SUHENDA

Pasirjengkol

Majalaya

32.

SAKA
SUDRAJAT

Batujaya

Batujaya

33.

ARUJI AJAM

Tegalwaru

Cilamaya Wetan

82

ATMAJA
34.

H. KANING

Sindangsari

Kutawaluya

35.

HARTASIM

Karyamakmur

Batujaya

36.

BISRI MUSTOPA

Sedari

Cibuaya

37.

TATANG
SOMANTRI

Dawuan Timur

Cikampek

38.

DEDI SUDRAJAT

Jatiragas

Jatisari

39.

TAJUDIN

Cikarang

Cilamaya Wetan

40.

MASRUKHIN

Sukatani

Cilamaya Wetan

41.

H. ADE LAIDE

Rawagempol
Kulon

Cilamaya Wetan

42.

H. ADE
KOSASIH

Karangtanjung

Lemahabang

43.

WAWAN

Lemahmakmur

Tempuran

44.

H. WARJA

Kiara

Cilamaya Kulon

45.

DEDI MULYADI

Rengasdengklok
Utara

Rengasdengklok

Arsip dan Perpustakaan


Bidang Indikator

Capaian Kinerja
2011
2012
2013

Arsip media baru :


a.

Album

30

30

60

b.

Bingkai

40

30

c.

Buku Laporan Kegiatan

60

60

30

1.440

1.440

47000

15.000

15.000

15000

3.000

3.000

6000

10

12

480

720

720

5 unit

5 unit

64/192
60/216
105/27
0

30/508
28/216
94/764

Tertib Arsip
a.

Buku Laporan (buku)

b.

Pembinaan (orang)

Arsip multimedia
Jumlah arsip yang terpelihara
Jumlah arsip yang diselamatkan
Jumlah arsip statis sebagai sumber sejarah
Jumlah pelayanan informasi kearsipan daerah
Pemeliharaanjaringan SIM-ARDA

5
unit

Data Koleksi Buku Bacaan


Klas
000
100
200

50/100
50/100
50/100

83

300

50/100

400

50/100

500
600

50/100
50/100

700

50/100

800

50/100

900
Data Anggota Perpustakaan
SD
SMP
SMA
Mahasiswa
Karyawan
Umum
PNS
Data Pengunjung Perpustakaan
SD
SMP
SMA
Mahasiswa
Karyawan
Umum
PNS
Data Pengunjung Putakling

47/414

50/100

146/42
0
131/45
4
62/252
239/55
6
166/62
0
209/64
2
61/185

62
215
172
114
144
98

258
289
332
364
293
145

240
278
377
395
354
138

3.685
1.562
2.292
3.406
1.815
3.316
1.732
260.000

2.238
1.466
1.900
3.769
3.939
3.777
745
252.000

2.311
1.562
1.639
2.436
3.931
3.806
769
256.00
0

41
5
33
-

88
5
33
-

51
5
33
2

Data Sarana Prasarana Perpustakaan


Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan Desa
Mobil Perpustakaan
Motor Perpustakaan
Pustakawan

55/366
36/396
189/98
6
195/1.
190
49/514
62/316

Secara umum data-data di atas menujukkan adanya kecenderungan


peningkatan kinerja di Bidang Pendidikan di Kabupaten Karawang dalam tiga
tahun terakhir. Namun demikian masih banyak capaian-capaian yang masih
sangat perlu mendapat perhatian, antara lain mengenai Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD), masih adanya Angka Putus Sekolah serta masih rendahnya
persentase Guru yang memenuhi kualifikasi S1/DIV. Demikian halnya dengan
kinerja di Bidang Kesehatan, terjadi peningkatan kinerja dari tahun ke tahun
selama tahun 2011-2013, walupun jika dibandingkan dengan standar yang ada
(Nasional maupun Provinsi), masih ada beberapa capaian yang rendah, antara
lain cakupan Desa UCI, cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit
TBC BTA, cakupan kunjungan bayi, dan lain-lain.
Selanjutnya tentang

kondisi jalan di Kabupaten Karawang, sampai

Tahun 2013 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut ;

84

Tabel 2.22
Kondisi Jalan, Jembatan dan Pengairan/Jaringan Irigasi
di Wilayah Kabupaten Karawang Tahun 2013
STATUS

Jalan Negara
46,34
Jalan Provinsi
48,19
Jalan Kabupaten
861,73
Jalan Layang (Fly Over)
2,80
28,60
Jalan Tol
1.778,30
Jalan Desa
Assainering/ drainage

- Jembatan Negara
- Jembatan Provinsi
- Jembatan Kabupaten
- Bendung
- Bangunan Bagi/Sadap
dan bangunan lainnya
- Saluran Induk
- Saluran Sekunder
-

VOLUM
E (KM)

Citarum
Cibeet
Cigentis
Kali Cilamaya
Situ
Saluran Pembuang
Muara
Pantai

KELAS
TONAS
E

BAIK
(KM)

SEDAN
G (KM)

RUSAK
(KM)

II
III
III
III
II

37,07
28,91
544,19
2,80
28,60
615,25
-

9,27
9,64
114,1
697,83
-

9,64
203,44
465,22
-

0,62

0,40

2,19
0,16
2,55

2,19
0,16
1,53

4 bh
382 bh

45 bh

1
121 bh

3
216 bh

120 km
589,60
km

30
78,80

30
201,88

60
308,92

9
273,6
-

3
533,06
-

60 km
35 km
20 km
30 km
12 bh
912 km
27 bh
75 km

48
105,34
-

KET

Sumber : Dinas Bina Marga & Pengairan Kabupaten Karawang Tahun 2013
Upaya pemerintah untuk mendapatkan bantuan pembangunan di bidang
energi listrik selama lima tahun terakhir, telah memberikan dampak yang cukup
signifikan. Hal ini terlihat dari realisasi pembangunan jaringan listrik di
pedesaan yang sudah dapat dirasakan oleh hampir sebahagian besar penduduk
Kabupaten Karawang.
Berdasarkan tabel di atas juga diketahui bahwa kinerja pelayanan
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak serta Keluarga Berencana,
masih perlu terus ditingkatkan. Khusus dalam hal perlindungan anak, perlu
peningkatan pembinaan kelompok anak dan pelibatan kelompok anak dalam
proses perencanaan dan penyelenggaraan pembangunan. Dalam bidang KB,
masalahnya adalah masih tingginya persentase kelurga pra sejahtera dan
keluarga sejahtera.
Dalam bidang pelayanan sosial, secara umum kinerja pemerintah dapat
dikatakan masih kurang, antara lain ditunjukkan dengan masih rendahnya

85

cakupan penanganan keluarga yang mempunyai rumah tidak layak huni,serta


masih rendahnya penanganan anak-anak terlantar.
Layanan perpustakaan merupakan salah satu jenis layanan publik yang
sangat penting mengingat berhubungan langsung dengan upaya peningkatan
kualitas sumber daya manusia masyarakat dan sumber daya manusia aparatur.
Oleh karena itu perhatian Pemerintah Kabupaten Karawang terhadap kinerja
layanan ini cukup besar, antara lain dengan penyediaan fasilitas dan sarana
perpustakaan penunjang seperti mobil perpustakaan keliling. Adapun kinerja
layanan Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang dalam 3 (tiga) tahun
terakhir boleh dikatakan cukup baik, antara lain ditunjukkan dengan tingginya
jumlah pengunjung setiap tahunnya serta senantiasa bertambahnya jumlah
anggota. Namun demikian dalam rangka lebih meningkatkan kinerja layanan ini
maka penambahan koleksi buku perlu terus

mendapat perhatian utama,

mengingat jumlah buku yang masih kurang.


Fokus Layanan Urusan Pilihan
Adapun analisis kinerja atas layanan urusan pilihan dilakukan terhadap
indikator-indikator

kinerja

penyelenggaraan

urusan

pilihan

pemerintahan

daerah Kabupaten, yaitu bidang urusan pertanian, peternakan dan perikanan


serta

kehutanan, energi dan sumber daya mineral, pariwisata, kelautan dan

perikanan, pariwisata, perdagangan dan industri dan ketransmigrasian. Adapun


analisis terhadap kinerja urusan pilihan dapat dilihat pada tabel-tabel berikut
ini ;
Pertanian, Peternakan dan Perikanan
Bidang Indikator
2011
Perkembangan Luas Tanam Padi
Sawah di Kab. Karawang Per
Desember Tahun 2009-2013
(dalam Ha)
Karawang Barat
Karawang Timur
Majalaya
Klari
Telukjambe Barat
Telukjambe Timur
Ciampel
Pangkalan
Tegalwaru
Rengasdengklok
Jayakerta
Kutawaluya
Batujaya
Tirtajaya
Pakisjaya

Capaian Kinerja
2012

2.243
1.744
2.233
2.445
2.378
1.135
583
2.341
1.912
2.026
3.531
4.372
4.931
5.658
3.360

86

2.201
1.744
2.233
2.445
2.378
1.135
852
2.341
1.912
2.026
3.531
4.372
4.931
5.658
3.360

2013

2.201
1.744
2.233
2.445
2.378
1.135
583
2.341
1.912
2.026
3.531
4.372
4.931
5.658
3.360

Pedes
Cilebar
Cibuaya
Cikampek
Purwasari
Tirtamulya
Jatisari
Banyusari
Kotabaru
Cilamaya Wetan
Cilamaya Kulon
Telagasari
Lemahabang
Rawamerta
Tempuran
Perkembangan Produksi dan
Produktivitas Padi Sawah

5.156
5.395
4.416
725
1.611
2.521
4.067
3.814
1.413
5.218
4.570
4.100
3.798
4.191
6.480

5.156
5.395
4.416
725
1.611
2.521
4.067
3.814
1.434
5.218
4.570
4.100
3.798
4.191
6.480

5.156
5.395
4.416
725
1.611
2.521
4.067
3.814
1.434
5.218
4.570
4.100
3.798
4.191
6.480

Luas Panen (ha)


Produksi (Ton GKP)
Produktivitas (Kw/Ha)
Perkembangan Produksi dan
Produktivitas Padi gogo

197.004
1.459.406
74,08

193.458
1.438.775
74,37

195.929
1.481.466
75,61

Luas Panen (ha)

2.908

2.427

3.338

11.316

7.357

11.400

39,97

39,01

34,15

17.265
64,86

12.970
48,59

2.610
5.742
2,25

2.349
5.403
2.30

Produksi (Ton GKP)


Produktivitas (Kw/Ha)
Perkembangan Produksi dan
Produktivitas Palawija
Produksi (Ton )
Produktivitas (Kw/Ha)
Perkembangan Produksi dan
Produktivitas Jamur Merang
Jumlah Kubung (unit)
Produksi (Ton)
Produktivitas (Kw/kubung)
Jenis Komoditas dan Luas Tanam
Tanaman Padi Sawah, Palawija,
dan Hortikultura Kab. Karawang
Tahun 2011-2013 (Ha)

22.127
49,34

2.560
5.632
2,20

Padi Sawah
Kedelai
Kacang Hijau
Jagung pipilan kering
Ketela Pohon
Ubi Jalar
Jenis Komoditas dan
Produktivitas Tanaman Padi
Sawah, Palawija, dan
Hortikultura Kab. Karawang
Tahun 2011-2013 (kw/ha)

197.013
886
1.432
535
231
21

87

195.924
152
819
1.260
499
32

197.599
640
621
486
372
29

Padi Sawah
Kedelai
Kacang Hijau
Jagung pipilan kering
Ketela Pohon
Ubi Jalar
Jenis Komoditas
Padi Sawah
Luas Panen
Produksi (Ton GKP)
Produktivitas (Kw/Ha)
Padi Ladang
Luas Panen
Produksi (Ton GKP)
Produktivitas (Kw/Ha)
Jagung tua
Jagung muda
Kedelai tua
Kedelai muda
Kacang tanah
Kacang hijau
Ubi kayu
Ubi jalar
Jamur Merang
Jumlah kubung (unit)
Produksi (ton)
Produktivitas (Kw/Kbg/panen)
Pendapatan Petani
Perkembangan Produksi Hasil
Peternakan (ton)
Tahun 2011 s.d. 2013

74,08
16,32
11,28
56,61
195
160
2011

74,37
13,30
10,80
58,98
195
160
2012

75,61
16,60
11,05
59,00
195
150
2013

197.004
1.459.406
74,08

193.458
1.438.775
74,37

195.929
1.481.466
75,61

2.908
11.316
39,94
3.021
7.662
595
3.827
380
1.800
4.505
337

2.427
7.357
39,01
2.323
5.489
73
803
517
1.800
6.100
161

3.338
11.400
34,15
1.905
4.494
1.046
360
424
1.097
3.366
278

2.560
5.362
2,20
14.349.700

Daging

10.250,00

Telur

4.500,00

2.610 2.349
5.872 5.403
2,25
2,30
15.227.700 17.817.130

10.361,50 9.325,35
4.625,00 4.163,00

Jumlah Produksi dan dan


Populasi Perikanan dan
Peternakan
Jumlah Produksi (ton)
Daging
Telur
Susu
Jumlah Populasi (ekor)
Ternak besar
Ternak kecil

88

10.250,00
4.500,00
53,00

10.361,50
4.625,00
54,00

9.325,35
4.163,00
50,00

13.688
2.491.784

13.171
3.244.866

11.092
3.762.101

Unggas
Pendapatan Peternak
Jumlah Sarana Peternakan
Kabupaten Karawang
TPHT
RPH
TPH
Klinik hewan
Luas potensi tambak (Ha)
Luas tambak yang telah
dimanfaatkan (Ha)
Luas potensi kolam (Ha)
Luas kolam yang telah
dimanfaatkan (Ha)
Luas potensi mina padi (Ha)
Luas mina padi yang telah
dimanfaatkan (Ha)
Luas potensi Kolam Jaring Apung
(KJA) (unit)
Luas KJA yang telah
dimanfaatkan (unit)
Tambak
KAT
Mina Padi
KJA
Potensi Perikanan Tangkap Tahun
2011-2013
Potensi panjang pantai (km)
Panjang pantai yang telah
dimanfaatkan (km)
Potensi panjang sungai (km)
Panjang sungai yang telah
dimanfaatkan (km)
Potensi rawa (Ha)
Rawa yang telah dimanfaatkan
(Ha)
Potensi bekas galian C (Ha)
Bekas galian C yang telah
dimanfaatkan (Ha)
Produksi Perikanan Tangkap
(Ton) Tahun 2011-2013
Perikanan Tangkap Laut
Perikanan Tangkap Perairan
Umum
a. Sungai
b. Rawa

89

15.469.102
17.000.000

14.700.298
18.500.000

14.410.439
19.500.000

14
3
14
1
18.273,30
15.567,40

3
14
1
18.273,30
15.567,40

3
14
1
18.273,30
15.567,40

1.279,40
980,00

1.279,40
980,00

1.279,40
980,00

10.580,8
236,7

10.580,8
141,0

10.580,8
179,1

168

168

168

79

79

79

35.267,54
2.492,99
409,80
225,74

35.285,15
2.517,00
364,17
206,26

36.648,48
2.605,89
360,87
237,44

84,23
84,23

84,23
84,23

84,23
84,23

744
577

744
577

744
577

20,00
5,00

20,00
5,00

20,00
5,00

282,30
132,00

282,30
132,00

282,30
132,00

7.756,88
167,56

8.330,08
206,78

8.551,08
200,91

56,25
35,12

67,23
43,79

64,83
41,33

c. Bekasi Galian C
Jumlah Produksi (ton)
Ikan

76,19

95,76

94,75

46.325,51

46.909,44

48.604,67

Pariwisata
Bidang Indikator
2011
Persentase peningkatan jumlah
objek wisata yang berkualias dan
berwawasan lingkungan
Persentase peningkatan
penyediaan sarana prasarana
pendukung pariwisata
Persentase peningkatan mutu dan
pelayanan pariwisata
Persentase penyediaan informasi
pariwisata
Persentase tingkat penyerapan
tenaga kerja pariwisata
Jumlah kunjungan wisatawan per
tahun
Keikutsertaan dalam pameran
pariwisata (kali)
Jumlah pelaku usaha
kepariwisataan
a. Jumlah hotel (buah)
b. Jumlah restoran (buah)
c. Usaha pariwisata (buah)

Capaian Kinerja
2012

2013

78%

83%

89%

78%

83%

89%

73%

80%

86%

78%

83%

89%

73%

79%

85%

323.402

459.826

419.628

23
93
7

23
115
7

24
121
21

Perdagangan dan Industri


Bidang Indikator
2011
Pengawasan penyaluran barang
beredar kebutuhan pokok
masyarakat
Pengawasan dan pembinaan
distributor/penyalur
Pengawasan Barang Dalam
Keadaan Terbungkus (BDKT)
Peningkatan pengawasan
peredaran barang dan jasa
Jumlah pengaduan konsumen
Peningkatan Pengawasan Barang
Beredar Dalam Keadaan
Terbungkus (BDKT)
Pelayanan Tera Ulang

Capaian Kinerja
2012

2013

10 Pasar

10 Pasar

10 Pasar

30 Distributor

30
Distributor
5 Pasar
Modern
15 barang

30
Distributor
5 Pasar
Modern
15 barang

36
10 Pasar /
5 Pasar
Modern
30
Kecamatan

45
10 Pasar /
5 Pasar
Modern
30
Kecamatan

1.971

2.647

5 Pasar
Modern
10 barang
10 Pasar / 5
Pasar Modern
30Kecamatan

SIUP PK
PO

2.086

90

KOP
CV
PT
BUL
SIUP PM
PO
KOP
CV
PT
BUL
SIUP PB
PO
KOP
CV
PT
BUL
JUMLAH
TDP
PT
CV
PO
KOP
BUL
PMA
JUMLAH
TDG
Pembangunan trade center untuk
Promosi Produk unggulan (Kios
Kerajinan)
Partisipasi pameran
Pembinaan Teknis Bidang
Perdagangan Ekspor dan Impor
Nilai Ekspor
Pengadaan Bantuan Kios Dorong
Pembinaan Pedagang Pasar
Tradisional
Jumlah penyerapan tenaga kerja
industri kecil menengah
Persentase tingkat pelayanan
usaha IKM
Persentase komoditi unggulan
IKM dengan total komoditi IKM
Persentase IKM yang bermitra
dengan industri besar/BUMN
Peningkatan kualitas produk IKM
knalpot dan produk logam lainnya
Penerapan dan partisipasi
konveksi Gugus Kendali Mutu
(GKM)
Fasilitasi Pembuatan desain
kemasan produk industri kecil
agro (peserta)

88
817
91
-

82
756
185
-

90
994
188
-

45
6
128
121
-

16
4
46
220
-

29
7
58
285
-

23
4
35
237
3.681

4
33
3.254

4
35
4.140

434
870
1.744
4
87
3.228
84

365
659
2.349
53
115
2.771
52

106
722
2.431
60
122
3.441
31

4
40
Pengusaha
954.777.989,3 5.723.847.9
0 40,85
31
200 pedagang
200
pedagang
8.600
8.663

5
60
Pengusaha
1.536.108.0
20,26
200
pedagang
9.528

3
5
40 Pengusaha

91

80 %

90 %

90%

10 %

10 %

10%

15

15

25

25

20

25

25

25

Jumlah Sentra IKM yang dibina


Jumlah wirausaha industri kecil
menengah
Pembangunan Sentra IKM
terpadu
Persentase Penerapan GKM pada
IKM
Restruktrurisasi peralatan IKM
(unit usaha)
Perluasan penerapan Sertifikasi
halal
PMA

5
2.760

6
2.866

6
2.866

25 IKM

25 IKM

20 IKM

39 uu

49 uu

60 uu

20

20

25

371

486

511

PMDN

213

213

226

Non Fasilitas

179

207

217

Industri Kecil

9.001

9.014

9.025

Transmigrasi
Bidang Indikator

Capaian Kinerja
2012

2011
Jumlah pengarahan dan
pengiriman calon transmigrasi
yang dilaksanakan
Jumlah koordinasi dan kerjasama
antar daerah di luar Jawa yang
dilaksanakan
Jumlah Pengadaan perbekalan
transmigran

2.1.4.

2013

33

20

13

40

20

40

ASPEK DAYA SAING DAERAH


Daya saing daerah adalah kemampuan perekonomian daerah
dalam mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi dan
berkelanjutan dengan tetap terbuka pada persaingan dengan Kabupaten
lainnya

yang

berdekatan.

Aspek

daya

saing

daerah

teridir

dari

kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah atau infrastruktur, iklim


berinfestasi dan sumber daya manusia. Namun karena keterbatasan data,

92

hanya

dapat

ditayangkan

data

aspek

daya

saing

daerah

fokus

kemampuan ekonomi daerah berikut ini :


2.1.4.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi
Lajupertumbuhan

ekonomi

digunakan

untuk

mengukur kemajuan ekonomi secara makro dengan melihat


besaran laju Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar
harga

konstan.

Sedangkan

untuk

mengukur

tingkat

kemakmuran penduduk digunakan pendekatan Pendapatan


perkapita,

semakin

menunjukkan

besar

semakin

pendapatan

tinggi

pula

perkapita

tingkat

dapat

kemakmuran

penduduk dan juga produktivitasnya.


Laju pertumbuhan ekonomi jugas ering dijadikan
asumsi dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan
Negara untuk perencanaan pembangunan nasional atau sektoral
dan regional. Sebagai dasar penentuan prioritas pemberian
bantuan luar negeri oleh Bank Dunia atau lembaga internasional
lainnya.
Tabel 2.23
Laju Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2011-2013
Indikator
2011
8,97
9,47

LPE dengan Migas (%)


LPE tanpa Migas (%)

Tahun
2012
5,44
5,75

2013*
8,81
9,43

Sumber Data : BPS Kab. Karawang


* = angka sangat sementara

Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karawang pada


tahun 2011 berada pada kisaran 8,97%,

sedangkan laju

pertumbuhan ekonomi pada tahun 2012 berada pada kisaran


5,44% dan pada tahun 2013 laju pertumbuhan ekonomi berada
pada

kisaran

8,81%.

Tumpuan

harapan

pergerakan

roda

ekonomi yang realistis di Kabupaten Karawang, bukan lagi


bersumber pada keunggulan sumberdaya alam (gas dan minyak
bumi) yang ada (comparative advantage) melainkan kemampuan
untuk mengolah dan menghasilkan produk unggulan yang
berkualitas (competitive advantage).
2.1.4.2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan
salah satu indikator makro ekonomi yang umum digunakan
untuk mengukur kinerja perekonomian dengan fungsinya yang
dapat menggambarkan struktur ekonomi dan laju pertumbuhan

93

serta pendapatan perkapita penduduk.

Pada tingkat regional

PDRB dapat dijadikan ukuran kemampuan suatu wilayah dalam


menciptakan nilai tambah yang diharapkan dapat memberikan
kesejahteraan bagi masyarakat.
yang

dihasilkan

suatu

Semakin besar nilai tambah

daerah

menggambarkan

besaran

pendapatan masyarakat yang bersangkutan.


Bila dilihat berdasarkan sektor, bahwa terdapat 3 (tiga)
sektor penyumbang terbesar dalam pembentukan PDRB di
Kabupaten Karawang pada tahun 2013 adalah sektor industri
(50,82%), sektor perdagangan (19,25%) dan sektor pertanian
(8,29%).

Distribusi

menunjukkan

persentase

peranan

PDRB

secara

masing-masing

pembentukan PDRB secara keseluruhan.

sektoral

sektor

dalam

Semakin besar

persentase suatu sektor maka semakin besar pula pengaruh


sektor tersebut dalam perkembangan ekonomi.

Tabel 2.24
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Tahun 2011-2013
No

INDIKATOR
2011

Tahun
2012

2013*

PDRB dengan
Migas
Harga Berlaku
(juta Rp)

67.159.368

71.321.444

Harga Konstan
(juta Rp)

24.031.629

25.339.137

79.355.448
27.570.701

Sumber Data : BPS Kab. Karawang


* = angka sangat sementara

Sedangkan Peningkatan PDRB perkapita atas dasar


harga berlaku

dan

PDRB per kapita atas harga konstan,

sebagaimana yang tercantum dalam tabel berikut :


Tabel 2.25
PDRB per Kapita Tahun 2011-2013
Indikator

Tahun
2011

2012

2013*

30.967.427

32.433.905

35.575.177

PDRB perkapita ADHK 11.081.071


(Rp)
Sumber data : BPS Kab. Karawang

11.523.143

12.359.990

PDRB
(Rp)

perkapita

ADHB

94

2.2

EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2014

A. Gambaran Umum RKPD dan APBD Tahun 2014


Rencana Kerja Pemerintah Daerah tahun 2014 disahkan sebagai dokumen
Peraturan Bupati Kabupaten Karawang Nomor 25Tahun 2013 tentang Rencana
Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang. Tema pembangunan Kabupaten
Karawang pada tahun 2014 menurut RKPD 2014 adalah: OPTIMALISASI DAN
PENGUATAN KUALITAS PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN
PEMBANGUNAN DALAM RANGKA PENCAPAIAN VISI DAN MISI KABUPATEN
KARAWANG KABUPATEN KARAWANG 2011-2015
Untuk

mendukung

pelaksanaan

tema

pembangunan

tersebut

dan

pencapaian visi dan misi Kabupaten Karawang, baik jangka panjang maupun
jangka menengah, serta sinkronisasi Prioritas Pembangunan Nasional yang terdiri:

a. Peningkatan

Kesejahteraan

sosial

melalui

upaya

Peningkatan

kualitas

Pendidikan melalui Pendidikan Untuk Semua, pelayanan kesehatan melalui


universal coverage dan pemberdayaan ekonomi masyarakat serta perwujudan
kehidupan sosial yang harmonis sebagai antisipasi perkembangan Sosbud dan
Ekonomi Kabupaten Karawang menjadi gateway city

b. Peningkatan sarana prasarana dasar, pengelolaan persampahan, pembangunan


jalan 5 batang 12 cabang, serta Rencana Detail Tata Ruang wilayah perkotaan,
berkaitan dengan penyiapan infrastruktur pendukung perkembangan Karawang
dengan adanya pembangunan pelabuhan Cilamaya dan Pengembangan Bandara
Soetta

c. Optimalisasi pengelolaan potensi sumberdaya alam, pengembangan potensi


ekonomi lokal melalui peningkatan produk unggulan daerah,peningkatan
kualitas lingkungan hidup melalui penyediaan Ruang Terbuka Hijau dan Hutan
Kota sebagai daya dukung dan daya tampung perkembangan Kab. Karawang
yang akaan menjadi daya tarik investor secara besar-besaran di berbagai bidang

d. Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan yang baik dan bertanggungjawab


dengan tantangan Sukses Penyelenggaraan Pemilu Legislatif dan Pemilu
Presiden tahun 2014, melalui penyiapan SDM aparatur yang handal dan
berkulitas
Total anggaran belanja langsung yang diusulkan oleh seluruh SKPD dalam
RKPD 2014 adalah sebesar Rp. 1.732.812.807.828,00 dengan rincian sebagai
berikut:
Tabel 2.26
Jumlah Usulan Belanja SKPD Tahun 2014

95

NO

OPD

RENJA 2014

1 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

259.749.783.010,00

2 Dinas Kesehatan

121.051.961.285,00

3 RSUD
4 Dinas Bina Marga dan Pengairan
5 Dinas Cipta Karya

171.698.474.188,00
450.000.000.000,00
283.040.475.000,00

6 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
7 Informatika

10.898.846.000,00
17.464.509.000,00

8 Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup


9 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Badan Keluarga Berencana dan
10 Pemberdayaan Perempuan
11 Dinas Sosial dan Penanggulangan Bencana
12 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan
13 Menengah
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan
14 Terpadu
15 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
16 Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik
17 Satuan Polisi Pamong Praja

7.455.000.000,00
10.469.995.900,00
6.680.126.000,00

18 Sekretariat Daerah Kabupaten Karawang


19 Sekretariat DPRD
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan
20 dan Aset Daerah
21 Inspektorat
22 Badan Kepegawaian dan Diklat
23 Kecamatan Karawang Barat
24 Kecamatan Pangkalan
25 Kecamatan Telukjambe Timur
26 Kecamatan Ciampel
27 Kecamatan Klari
28 Kecamatan Rengasdengklok
29 Kecamatan Kutawaluya
30 Kecamatan Batujaya
31 Kecamatan Tirtajaya
32 Kecamatan Pedes
33 Kecamatan Cibuaya
34 Kecamatan Pakisjaya
35 Kecamatan Cikampek
36 Kecamatan Jatisari
37 Kecamatan Cilamaya Wetan
38 Kecamatan Tirtamulya
39 Kecamatan Telagasari
40 Kecamatan Rawamerta
41 Kecamatan Lemahabang
42 Kecamatan Tempuran

96

7.563.500.000,00
13.300.649.000,00
2.500.000.000,00
6.100.100.000,00
4.000.000.000,00
1.784.674.000,00
16.087.871.400,00
171.000.000.000,00
45.000.000.000,00
36.170.234.500,00
9.598.946.145,00
9.800.000.000,00
462.560.000,00
350.000.000,00
382.000.000,00
353.000.000,00
410.028.000,00
367.120.000,00
355.200.000,00
425.000.000,00
350.000.000,00
350.600.000,00
350.000.000,00
425.000.000,00
365.560.000,00
359.560.000,00
371.745.000,00
364.000.000,00
380.600.000,00
350.000.000,00
350.000.000,00
382.319.500,00

43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72

Kecamatan Majalaya
Kecamatan Jayakerta
Kecamatan Cilamaya Kulon
Kecamatan Banyusari
Kecamatan Kota Baru
Kecamatan Karawang Timur
Kecamatan Telukjambe Barat
Kecamatan Tegalwaru
Kecamatan Purwasari
Kecamatan Cilebar
Sekretariat DPK Korpri Kab. Karawang
Kelurahan Adiarsa Barat
KelurahanTanjung Mekar
Kelurahan Tanjungpura
Kelurahan Karawang Kulon
Kelurahan Tunggakjati
Kelurahan Karangpawitan
Kelurahan Nagasari
Kelurahan Mekarjati
Kelurahan Adiarsa Timur
Kelurahan Karawang Wetan
Kelurahan Palumbonsari
Kelurahan Plawad
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintah Desa
Kantor Arsip dan Dokumentasi
Kantor Perpustakaan Daerah
Dinas Pertanian, Kehutanan, Perkebunan dan
Peternakan
Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan
Dinas Perikanan dan Kelautan
Dinas Perindustrian, Perdagangan,
Pertambangan dan Energi

350.000.000,00
373.790.000,00
400.000.000,00
375.000.000,00
370.250.000,00
435.040.000,00
359.670.000,00
350.000.000,00
359.904.700,00
350.000.000,00
1.726.900.000,00
166.900.000,00
150.000.000,00
164.300.000,00
164.300.000,00
181.200.000,00
164.300.000,00
150.000.000,00
181.200.000,00
164.300.000,00
164.300.000,00
164.300.000,00
150.000.000,00
13.879.615.200,00
1.471.157.000,00
2.385.000.000,00
13.806.530.000,00
6.000.613.000,00
9.309.800.000,00
9.625.000.000,00

Sementara itu, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran


2014 yang disahkan dalam Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Tahun Anggaran 2014,
memberikan gambaran bahwa tidak semua usulan SKPD yang termuat dalam
RKPD dapat diakomodir oleh APBD. Perbandingan antara anggaran belanja
langsung yang diusulkan dalam RKPD dengan anggaran yang disetujui dalam APBD
ditunjukkan pada tabel berikut ini:
Tabel 2.27
Perbandingan Usulan Renja SKPD dengan APBD Kabupaten Karawang tahun 2014
NO

OPD

1 Dinas Pendidikan, Pemuda dan


Olahraga

RENJA 2014

APBD 2014

259.749.783.010,00

239.016.155.010,00

97

2 Dinas Kesehatan

121.051.961.285,00

187.262.793.738,00

3 RSUD
4 Dinas Bina Marga dan Pengairan
5 Dinas Cipta Karya

171.698.474.188,00
450.000.000.000,00
283.040.475.000,00

151.244.677.026,00
468.753.140.700,00
247.782.819.000,00

Badan Perencanaan
6 Pembangunan Daerah
Dinas Perhubungan, Komunikasi
7 dan Informatika

10.898.846.000,00

7.112.401.400,00

17.464.509.000,00

27.167.152.700,00

7.455.000.000,00

7.542.764.000,00

10.469.995.900,00

8.084.000.000,00

6.680.126.000,00

8.955.929.040,00

7.563.500.000,00

11.694.885.000,00

13.300.649.000,00

19.136.800.000,00

2.500.000.000,00

3.801.815.600,00

6.100.100.000,00

7.325.000.000,00

4.000.000.000,00
1.784.674.000,00

9.449.341.350,00
2.359.889.500,00

16.087.871.400,00

8.800.000.000,00

171.000.000.000,00

75.489.399.450,00

45.000.000.000,00
36.170.234.500,00

37.717.161.000,00
47.200.642.050,00

9.598.946.145,00
9.800.000.000,00
462.560.000,00
350.000.000,00
382.000.000,00
353.000.000,00
410.028.000,00
367.120.000,00
355.200.000,00
425.000.000,00
350.000.000,00
350.600.000,00
350.000.000,00
425.000.000,00
365.560.000,00
359.560.000,00
371.745.000,00
364.000.000,00
380.600.000,00
350.000.000,00

8.900.000.000,00
10.930.000.000,00
603.780.000,00
528.500.000,00
543.250.000,00
548.900.000,00
636.881.000,00
550.975.000,00
602.300.000,00
536.300.000,00
565.700.000,00
591.970.000,00
565.700.000,00
534.600.000,00
560.054.000,00
627.130.000,00
649.940.000,00
576.595.000,00
584.700.000,00
1.964.010.000,00

Badan Pengelolaan Lingkungan


8 Hidup
Dinas Kependudukan dan
9 Pencatatan Sipil
Badan Keluarga Berencana dan
10 Pemberdayaan Perempuan
Dinas Sosial dan Penanggulangan
11 Bencana
Dinas Tenaga Kerja dan
12 Transmigrasi
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro
13 Kecil dan Menengah
Badan Penanaman Modal dan
14 Pelayanan Terpadu
15 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kantor Kesatuan Bangsa dan
16 Politik
17 Satuan Polisi Pamong Praja
Sekretariat Daerah Kabupaten
18 Karawang
19 Sekretariat DPRD
Dinas Pendapatan, Pengelolaan
20 Keuangan dan Aset Daerah
21 Inspektorat
22 Badan Kepegawaian dan Diklat
23 Kecamatan Karawang Barat
24 Kecamatan Pangkalan
25 Kecamatan Telukjambe Timur
26 Kecamatan Ciampel
27 Kecamatan Klari
28 Kecamatan Rengasdengklok
29 Kecamatan Kutawaluya
30 Kecamatan Batujaya
31 Kecamatan Tirtajaya
32 Kecamatan Pedes
33 Kecamatan Cibuaya
34 Kecamatan Pakisjaya
35 Kecamatan Cikampek
36 Kecamatan Jatisari
37 Kecamatan Cilamaya Wetan
38 Kecamatan Tirtamulya
39 Kecamatan Telagasari
40 Kecamatan Rawamerta

98

41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72

Kecamatan Lemahabang
Kecamatan Tempuran
Kecamatan Majalaya
Kecamatan Jayakerta
Kecamatan Cilamaya Kulon
Kecamatan Banyusari
Kecamatan Kota Baru
Kecamatan Karawang Timur
Kecamatan Telukjambe Barat
Kecamatan Tegalwaru
Kecamatan Purwasari
Kecamatan Cilebar
Sekretariat DPK Korpri Kab.
Karawang
Kelurahan Adiarsa Barat
KelurahanTanjung Mekar
Kelurahan Tanjungpura
Kelurahan Karawang Kulon
Kelurahan Tunggakjati
Kelurahan Karangpawitan
Kelurahan Nagasari
Kelurahan Mekarjati
Kelurahan Adiarsa Timur
Kelurahan Karawang Wetan
Kelurahan Palumbonsari
Kelurahan Plawad
Badan Pemberdayaan Masyarakat
dan Pemerintah Desa
Kantor Arsip dan Dokumentasi
Kantor Perpustakaan Daerah
Dinas Pertanian, Kehutanan,
Perkebunan dan Peternakan
Badan Pelaksana Penyuluhan
Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan
Dinas Perikanan dan Kelautan
Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Pertambangan dan
Energi

350.000.000,00
382.319.500,00
350.000.000,00
373.790.000,00
400.000.000,00
375.000.000,00
370.250.000,00
435.040.000,00
359.670.000,00
350.000.000,00
359.904.700,00
350.000.000,00
1.726.900.000,00

602.300.000,00
622.020.000,00
506.300.000,00
530.700.000,00
668.300.000,00
620.100.000,00
568.800.000,00
582.672.500,00
536.840.000,00
557.300.000,00
524.780.000,00
579.500.000,00
1.523.500.000,00

166.900.000,00
150.000.000,00
164.300.000,00
164.300.000,00
181.200.000,00
164.300.000,00
150.000.000,00
181.200.000,00
164.300.000,00
164.300.000,00
164.300.000,00
150.000.000,00
13.879.615.200,00

184.830.000,00
168.120.000,00
173.120.000,00
182.420.000,00
199.520.000,00
178.115.000,00
169.710.000,00
198.120.000,00
178.120.000,00
202.420.000,00
178.120.000,00
168.120.000,00
12.040.785.000,00

1.471.157.000,00
2.385.000.000,00
13.806.530.000,00

1.644.295.000,00
1.667.965.000,00
26.207.275.700,00

6.000.613.000,00

12.162.389.000,00

9.309.800.000,00
9.625.000.000,00

14.263.939.420,00
21.380.212.000,00

Secara garis besar, rekapitulasi anggaran RKPD dan APBD tahun 2014 yang
disusun menurut program prioritas, sebagaimana tampak dalam tabel di bawah ini :
Tabel 2.28
Daya Serap APBD terhadap RKPD menurut Empat Bidang Prioritas
No

Program Prioritas

RKPD 2014

%
APBDRKPD

APBD 2014

Pagu (RP)

Pagu (RP)

99

1.

Bidang Ekonomi

2.

Bidang
Infrastruktur

3.
4.

82.332.929.500,00

2,82

85.140.631.720,00

2,92

0,096

918.328.559.000,00

31,54

708.284.675.750,-

24,32

(7,21)

Bidang Pendidikan

296.692.943.010,00

10,19

239.016.155.010,00

8,20

(1,98)

Bidang Kesehatan

330.493.595.473,00

11,35

436.284.675.750,-

14,98

3,63

Catatan : Data berdasarkan Renja OPD, Hasil Musrenbang dan Pagu OPD pada APBD 2014
Berdasarkan tabel 2.28 diatas, daya serap APBD Kabupaten Karawang Tahun 2014
terhadap belanja langsung dalam RKPD tahun 2014dapat dilihat menurut bidang
prioritas, terlihat bahwa bidanginfrastruktur yang memperoleh alokasi anggaran APBD
paling tinggi

dalam tahun 2014 dan juga Bidangekonomi yang memperoleh porsi

paling rendah.

BUPATI KARAWANG,

ADE SWARA

100

BAB III
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH
DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
3.1.

ARAH KEBIJAKAN EKONOMI DAERAH


Pertumbuhan ekonomi sebagai salah satu indikator, dalam
beberapa tahun terakhir berada pada kisaran lima hingga enam persen
per tahun, kecuali mengalami penurunan pada 2009, saat terkena imbas
oleh krisis finansial. Pertumbuhan ekonomi yang stabil menggambarkan
kecenderungan yang stabil dalam peningkatan belanja masyarakat.
Keadaan ini mengindikasikan pasar yang kondusif.
Kondisi diatas, secara umum telah memberi pengaruh positif pula
pada situasi perekonomian di Kabupaten Karawang. Penguruh ini ini
tentu saja mempengaruhi terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Karawang dimana Laju pertumbuhan ekonomi yang diukur melalui
penghitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten
Karawang tahun 2013 triwulan III dibandingkan triwulan yang sama
tahun sebelumnya dapat dilihat pada gambar berikut ;

Trend positif pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karawang


membawa indikator makro ekonomi Kabupaten Karawang lainnya
dapat dikatakan masih berada pada jalur yang diharapkan. Hal ini
dapat dilihat dari Indikator Makro ekonomi daerah yang ada seperti
pada indikator penduduk miskin tercatat tahun 2012 sebesar
11,10%,

angka

ini

menunjukkan

penurunan

sebesar

0,80%

dibanding tahun 2011. Jumlah penganggur pada Desember 2013


mencapai 11,25% mengalami kenaikan di banding tahun 2011 yang
masih di angka 10,06%. Indikator makro ekonomi daerah lainnya
yaitu inflasi tercatat Perkembangan harga barang dan jasa selama
tahun 2012 di Kabupaten Karawang mengalami inflasi sebesar
3,33%, lebih tinggi dibanding inflasi tahun 2011 sebesar 2,21%.
Sedangkan untuk angka inflasi tahun 2013 dapat dilihat pada
gambar berikut ;

Di tahun 2013, kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi dan


kelompok perumahan kembali menjadi penyumbang dominan andil
inflasi tahunan.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, dominasi andil kelompok bahan


makanan dan kelompok makanan jadi disebabkan kenaikan bahan
makanan menjelang dan saat hari raya lebaran, persediaan barang saat
musim kemarau, distribusi barang saat musim hujan, dan kenaikan
biaya transportasi.

Dominasi andil kelompok perumahan tahun 2013 lebih disebabkan


kenaikan harga bahan bakar elpiji yang terjadi pada bulanbulan terakhir
tahun 2013. Jika tahun sebelumnya andil kelompok sandang cukup
mendominasi, maka pada tahun 2013 dominasi andil kelompok ini
menurun (lebih kecil).

Sedangkan kelompok transpor memberikan andil yang tinggi pada tahun


2013 terutama disebabkan kenaikan harga bahan bakar kendaraan pada
pertengahan tahun.
Memperhatikan data di atas, maka pada tahun 2015 dengan target

pertumbuhan ekonomi antara 6 - 6,5 % maka perlu diterapkan kebijakankebijakan pemerintah daerah agar target tersebut dapat dicapai. Untuk
mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi tersebut diperlukan peningkatan
pertumbuhan

yang

sangat

tinggi

pada

sektor-sektor

ekonomi

yang

prospektif seperti sektor pertanian yang selama ini tingkat pertumbuhannya


maupun kontribusinya dalam PDRB Kabupaten Karawang masih relatif
sangat kecil. Dengan demikian diharapkan struktur ekonomi

ke depan

akan terjadi keseimbangan antara sektor ekonomi yang padat modal dan
sektor ekonomi yang padat tenaga kerja yang pada akhirnya dapat
meningkatkan pemerataan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Kebijakan ekonomi daerah Kabupaten Karawang yang terkait langsung
dengan pengembangan sektor ekonomi adalah :
1. Melaksanakan revitalisasi pertanian tanaman pangan, perkebunan,
perikanan dan peternakan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat
petani, nelayan dan peternak,

2. Menciptakan iklim investasi yang kondusif, melakukan regulasi yang


menjamin kemudahan berusaha dan berinvestasi dan meningkatkan
pemberdayaan ekonomi masyarakat,
3. Perbaikan insentif untuk kewirausahaan dan akses bagi usaha-usaha
menengah, kecil dan mikro serta sektor riil lainnya.
Selanjutnya

dalam

pelaksanaan

kebijakan

ekonomi

pemerintah

daerah tersebut perlu didukung oleh kinerja sumberdaya aparatur yang


kompeten

dalam

pelaksanaan

dilapangan.

Untuk

itu

maka

dalam

pelaksanaan kebijakan ekonomi daerah tersebut peningkatan kapasitas dan


kapabilitas aparatur pemerintah adalah kunci dasar suksesnya kebijakan
ekonomi daerah.

Dengan strategi pembangunan ini diharapkan secara

proposional peran perdagangan, industri dan jasa sebagai penopang utama


perekonomian dikurangi secara bertahap.

3.1.1.

Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2013 dan Perkiraan Tahun 2014


Sejalan dengan perkembangan ekonomi global, kinerja ekonomi
nasional dan regional hingga akhir tahun 2012 ini menunjukkan arah
yang belum pasti.

Kombinasi eksternal inilah yang turut mendorong

kinerja ekonomi nasional, termasuk Kabupaten Karawang sebagai


daerah yang mengandalkan, ekspor primer, mengalami perlambatan
pertumbuhan. Namun di tengah krisis keuangan di Eropa dan Amerika,
perekonomian Indonesia termasuk Kabupaten Karawang dan tetap
tumbuh dan relatif stabil. Banyak negara lain, termasuk China dan
India, yang mengalami penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi. Dari
sisi ekonomi makro, stabilitas berbagai indikator ekonomi relatif terjaga
dengan kecenderungan semakin menguat. Kondisi Sosial Ekonomi dan
Indikator Penting Kabupaten Karawang 2012 juga menunjukkan kinerja
yang membaik. Pada tahun 2012 indikator makro ekonomi Kabupaten
Karawang, sebagaimana ditunjukkan oleh besaran PDRB Kabupaten
Karawang atas dasar harga berlaku mencatat Rp. 70.06 trilliun dengan
migas.
Stabilitas perekonomian daerah sepanjang tahun 2013 tercermin
pula dari tingkat inflasi yang mencapai 0,38%.
3.1.2

Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2013 dan


Tahun 2014

a.

Tantangan.
Prospek Kabupaten Karawang sebagai daerah yang
memberikan sumbangan perdagangan ekspor sebesar USS
5.723.847.940,85 terhadap ekspor nasional pada periode Januari

hingga Desember 2012, semakin menjanjikan dengan


melimpahnya sumber daya alam, pertumbuhan konsumsi swasta
dan iklim investasi yang kondusif. Namun ke depan masih
terdapat tantangan besar untuk meningkatkan daya saing
(competitiveness), khususnya yang berkaitan dengan peningkatan
infrastruktur, kesehatan dan pendidikan, efisiensi pasar tenaga
kerja, penguasaan teknologi dan inovasi, serta kelembagaan.
Upaya untuk merubah struktur ekonomi dari SDA yang
tidak terbarukan menjadi SDA yang terbarukan dihadapkan pada
tantangan bagaimana meningkatkan daya saing komoditas
pertanian dengan karakteristik yang sesuai keinginan konsumen
dan memiliki daya saing yang tinggi, baik di pasar domestik
ataupun pasar ekspor. Pengembangan daya saing dan ekspansi
pasar komoditas ekspor tradisional harus lebih ditingkatkan,
terutama pengembangan produk olahan pertanian. Di samping
pengembangan komoditas dan produk pertanian baru yang
memiliki permintaan pasar yang tinggi harus segera dirintis dan
diwujudkan.
Dalam menghadapi perkembangan krisis global ini, daya
saing ekonomi Kabupaten Karawang pada tahun 2014 perlu lebih
ditingkatkan guna menghadapi perlambatan perekonomian dunia.
Besarnya potensi perekonomian domestik perlu lebih
ditumbuhkembangkan. Investor perlu terus didorong, baik dari
dalam maupun dari luar negeri. Hambatan perekonomian,
terutama birokrasi dan korupsi, perlu ditangani secara serius agar
tercipta iklim investasi dan usaha yang sehat. Pembangunan
infrastruktur perlu dipercepat untuk memperkuat national
connectivity, ketahanan energi dan ketahanan pangan, melalui
pembiayaan dari pemerintah, dunia usaha maupun kerjasama
pemerintah dan swasta. Pembangunan infrastruktur sangat
penting untuk mendorong produktivitas ekonomi.

Inti dari tantangan pertumbuhan ekonomi Kabupaten


Karawang tidak lagi dapat bergantung kepada sumber daya alam
dan alokasi tenaga kerja murah (resources and low cost-driven
growth) namun harus mampu menghasilkan produktivitas yang
lebih tinggi dengan memanfaatkan modal fisik dan sumber daya
manusia terampil (productivity-driven growth), agar pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Karawang tidak stagnan.
Disamping itu tantangan yang dihadapi adalah diketahui
bahwa akibat adanya eksploitasi dan eksplorasi serta pengelolaan
limbah cair industri yang sangat massive pada sumberdaya alam
(sungai, batuan dan migas) tanpa menjalankan amdal secara
konsisten yang selama ini terjadi, telah menjadikan Kabupaten
Karawang sebagai wilayah yang tingkat kerusakan lingkungannya
bisa dikatakan sangat parah dan dikhawatirkan akan mempunyai
dampak bukan hanya dari sisi ekonomi saja tapi juga lingkungan
hidup dan social pada masa yang akan datang.
b.

Prospek.
Bercermin dari kinerja perekonomian daerah tahun 2012
dengan ketahanan dan kesinambungan pertumbuhan di tengah
perekonomian global yang masih belum menentu, maka
perekonomian nasional tahun 2014 memiliki potensi besar untuk
terus tumbuh dan mencapai target makro ekonomi, seperti tingkat
pertumbuhan sebesar 6% dan tingkat inflasi sebesar 3,33 %.
Selain dari tantangan tersebut diatas, Kabupaten Karawang
memiliki prospek pengembangan ekonomi yang sangat baik
terutama di sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan
industri pengolahan sebagai sektor unggulan yang mengandalkan
kemampuan sumber daya manusia dan banyak menyerap
tenaga kerja.
Seperti permintaan pasar lokal dan Internasional terhadap
produk-produk unggulan dari Kabupaten Karawang cukup besar,
yang memberikan prospektif bagi pengembangan sektor industri
dan perdagangan dimana trendnya menunjukkan peningkatan
yang sangat baik. Disamping itu pelaku disektor perdagangan,
jasa dan industri sangat variatif dan kompetitif, dalam

hubungannya dengan prospek persaingan terbuka dalam pasar


global seperti sekarang ini.
Hal tersebut diatas juga ditunjang dengan trend penggunaan
Teknologi Informasi (TI) sebagai perwujudan prinsip Good
Governance nantinya akan menimbulkan kenyamanan bagi
masyarakat sipil maupun masayarakat bisnis untuk kemudahan
akses.
3.2.

ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH


Kebijakan keuangan daerah untuk sisi pendapatan daerah,
hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam penentuan target
Penerimaan Daerah adalah berdasarkan sebagai berikut :
1. Hasil Evaluasi Potensi Obyek Pajak dan Obyek Retribusi serta
perkembangannya
2. Hasil Evaluasi Realisasi penerimaan tahun sebelumnya dan
tahun berjalan
3. Intensifikasi dan koordinasi dengan instansi atau mitra kerja
terkait yang memiliki sumber-sumber pungutan/pendapatan
4. Kondisi Ekonomi Makro daerah
5. Kebijakan pemerintah pusat dan provinsi.
Optimalisasi kemampuan pemerintah daerah dalam
menghimpun sumber-sumber pendapatan daerah yang berasal dari
Pendapatan Asli Daerah terutama dengan adanya pelimpahan
kewenangan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan oleh
Pemerintah Kabupaten Karawang diprediksi memberi kontribusi
sebesar 30% dari total penerimaan daerah. Sedangkan Dana
Perimbangan memberi kontribusi 40 % dan lain-lain pendapatan
yang sah sebesar 30% dari rencana penerimaan daerah sebesar Rp.
2,7 Triliyun. Kondisi keuangan daerah yang ada saat ini, dimana
masih tingginya tingkat ketergantungan kepada dana perimbangan
keuangan daerah (dana transfer) disamping dana pembangunan
dari APBN. Kondisi tersebut mengharuskan pada internal daerah
untuk mengupayakan intensifikasi pemungutan pajak-pajak dan
retribusi daerah disamping pengembangan perusahaan daerah dan
lain-lain pendapatan daerah yang sah untuk mampu meningkatkan

kemampuan Pendapatan Asli Daerah (PAD) guna pembiayaan rutin


pemerintah dan adanya Silpa yang dapat digunakan bagi
pembiayaan pembangunan daerah.
Beratnya beban pembiayaan pembangunan yang harus
dilaksanakan oleh pemerintah daerah sebagai akibat tantangan
Kabupaten Karawang menjadi gateway city penyangga Ibukota
Negara

dan

pembangunan,

maraknya

tuntutan

mengharuskan

masyarakat

upaya

terhadap

peningkatan

dana

pembangunan dari APBN. Karena tidak terpenuhinya dari dana


PAD

dan

pemerintah

Dana

Perimbangan

daerah.

Oleh

keuangan

sebab

itu

yang

diterima

kemampuan

oleh

menyusun

perencanaan yang komprehensif harus dilakukan oleh masingmasing

Satuan

Kerja

Pemerintah

Daerah

(SKPD)

dibawah

koordinasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)


dalam memperjuangkan dana-dana pembangunan dari sumber
APBN pada tahun anggaran 2014. Selanjutnya keuangan daerah
masih dititik beratkan pada aspek pendapatan, belanja daerah dan
pembiayaan daerah. Pendapatan daerah dialokasikan dengan tetap
memperhatikan

karasteristik

dari

sumber-sumber

pendapatan

dalam rangka memaksimalkan penerimaan daerah.


Belanja pembangunan/investasi pemerintah diarahkan pada
pemberian dukungan pendanaan bagi pengembangan sektor-sektor
unggulan, penguatan keunggulan komparatif, peningkatan
sumberdaya manusia dan pengembangan infrastruktur dan
penguatan pemerintah desa dan kecamatan melalui pengelolaan
anggaran secara cermat, efisien dan efektif, serta peningkatan
kerjasama pemerintah dan swasta melalui penguatan corporate
social responsibility (CSR). Selain itu pengelolaan keuangan dan
investasi pemerintah daerah tetap diarahkan pada peningkatan
kesejahteraan msyarakat dan percepatan kemajuan dan
kemandirian daerah. Selain itu kebijakan alokasi anggaran belanja
daerah juga diarahkan untuk membiayai kegiatan dalam rangka
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
kabupaten, yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan,

dengan tetap memperhatikan tingkat efisiensi dan efektivitas dalam


pelaksanaannya.
Pembiayaan daerah disediakan untuk menganggarkan setiap
penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran
yang akan diterima kembali.
3.2.1. Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan
Dalam

menentukan

besarnya

rencana

pendapatan

daerah, langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan


evaluasi dan simulasi pada komponen pendapatan daerah
yang

terdiri

dari

Pendapatan

Asli

Daerah

(PAD),

dana

perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah.


Selanjutnya berdasarkan komponen pendapatan tersebut
dibuat

perkiraan

total

pendapatan

daerah

Kabupaten

Karawang tahun anggaran 2015 sebesar Rp. 3,05 triliun.


Tabel.III.1
Realisasi, Target dan Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Karawang
Tahun 2014 Tahun 2015.
NO

URAIAN

TA
REALISASI 2013

1.

PENDAPATAN

TARGE

2.691.924.222.001,00

2.911.543


1.1

PENDAPATAN ASLI DAERAH

1.1.1

Pajak Daerah

1.1.2

Retribusi Daerah

1.1.3

Hasil Pengelolaan Kekayaan daerah yg dipisahkan

1.1.4

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

660.936.164.439,00

796.772

466.028.015.475,00

489.445

59.147.864.326,00

156.824

8.127.522.922,00

7.705

127.632.761.716,00

142.796


1.2

DANA PERIMBANGAN

1.528.879.268.723,00

Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak


1.2.3

Dana Alokasi Umum (DAU)

1.2.4

Dana Alokasi Khusus (DAK)

1.601.398

288.808.848.723,00

288.296

1.134.530.220.000,00

1.188.478

105.540.220.000,00

124.624


1.3
1.3.1
1.3.1.1

LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YG SAH


Hibah

502.108.788.839,00
1.737.111.000,00

Dana Darurat

513.372

3.350

1.3.3

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya

211.112.199.734,00

251.240

1.3.4

Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

247.349.527.000,00

257.414

1.3.5

Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya

1.3.7

Bagi Hasil Retribusi dari Provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya

40.607.188.000,00
1.302.763.105,00

1.368

Dari jumlah dana sebesar Rp. 3,057 triliun tersebut


diperkirakan akan dibelanjakan sebesar

Rp. 3,496 Trilyun

untuk Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan


Mengikat

serta

Silpa

dari

belanja

tahun

sebelumnya.

Berdasarkan Permendagri No.54 Tahun 2010 bahwa Belanja


periodik yang wajib dan mengikat adalah pengeluaran yang
wajib dibayar serta tidak dapat ditunda pembayarannya dan
dibayar setiap tahun oleh Pemerintah Daerah seperti gaji dan
tunjangan pegawai serta anggota dewan, bunga, belanja jasa
kantor, sewa kantor yang telah ada kontrak jangka panjang
atau belanja sejenis lainnya.
Dari pemahaman Permendagri tersebut maka disusun
kerangka

pendanaan

Kabupaten

Karawang

tahun

2014

sebagaimana tabel berikut :


Tabel.III.2
Realisasi Belanja 2013, Target Belanja Tahun 2014 dan Proyeksi Belanja
Kabupaten Karawang Tahun 2015
NO

URAIAN
REALISASI 2013

2.

BELANJA

2.737.835.081.641,00

2.1

BELANJA TIDAK LANGSUNG

1.330.995.377.452,00

2.1.1

Belanja Pegawai

1.081.059.712.806,00

2.1.4

Belanja Hibah

1.1.5

Belanja Bantuan Sosial

113.142.401.850,00
17.430.531.000,00

2.1.6

Belanja Bagi Hasil Kepada Propinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa

2.1.7

Belanja bantuan Keuangan Kepada Propinsi/Kabupaten/Kota/Pemerintah desa dan partai Politik

2.1.8

Belanja Tidak Terduga

2.2.

Belanja langsung

1.430.960.352.546,00

2.2.1

Belanja Pegawai

238.761.474.173,68

2.2.2

Belanja Barang dan Jasa

620.951.837.206,32

2.2.3

Belanja Modal

571.264.424.618,00

Pembiayaan Daerah

42.957.272.794,00
75.867.9111.002,00
537.548.000,00

3.1

Penerimaan Pembiayaan Daerah

850.000,00

3.1.1

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran tahun Sebelumnya

850.000,00

3.2
3.2.1
3.2.2

Pengeluaran Pembiayaan daerah


Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah
Pembayaran Pokok Utang

5.000.000.000,00
5.000.000.000,00
00,00

3.2.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah

3.2.2.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah


Rencana pendapatan daerah Kabupaten Karawang tahun
anggaran 2015 dilakukan dengan mengacu pada potensi dan
obyek pendapatan baik yang bersumber dari PAD, Dana
Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah,
merupakan perkiraan yang terukur secara rasional, memiliki
kepastian

dan

dasar

hukum

penerimaannya.

Pendapatan

daerah Kabupaten Karawang pada anggaran pendapatan tahun


2015

sangat

bergantung

dengan

kondisi

perekonomian

Nasional, Regional dan lokal serta ekonomi global.


Secara umum kinerja pendapatan daerah dari tahun ke
tahun terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini sejalan
dengan tumbuh positifnya kinerja ekonomi disamping kondisi
sosial, politik dan keamanan yang kondusif. Dengan kondisi
tersebut

tentu

saja

diharapkan

terus

membawa

dampak

terhadap meningkatnya pendapatan daerah. Namun perlu


disadari bahwa dalam mengumpulkan pendapatan tidak harus
dianggap terlalu mudah, karena tidak lepas dari kerja keras
seluruh aparat pemungut, termasuk para petugas pemungut
maupun

kesadaran

kewajibannya.

masyarakat

Permasalahan

untuk

dilapangan

menjalankan

terkadang

jauh

berbeda dengan rencana yang diharapkan. Sejalan dengan hal


tersebut diatas berbagai langkah dan upaya telah dilakukan,
seperti koordinasi yang intensif dengan Unit Satuan Kerja (USK)
terkait, peningkatan sosialisasi dan penyuluhan, peningkatan
pelayanan kepada masyarakat, peningkatan pengawasan dan
penyederhanaan

proses

administrasi

pemungutan,

dengan

tujuan agar pendapatan daerah dapat dicapai secara efektif dan

10

efisien.

Namun

kenyataannya,

pemungutan

pendapatan

di

dalam

daerah,

pelaksanaan

masih

terdapat

permasalahan-permasalahan yang dihadapi, seperti: belum


sepenuhnya kesadaran sebagian masyarakat untuk memenuhi
kewajibannya

dalam

membayar

pajak

maupun

retribusi,

sehingga membawa dampak terhadap realisasi pendapatan


daerah yang kurang optimal.
Dalam jangka panjang, pembangunan Kabupaten Karawang
berupaya

untuk

mengoptimalkan

pendapatan

dari

dana

perimbangan, terutama yang bersumber dari Bagi Hasil Bukan


Pajak yang diperoleh dari bagi hasil minyak dan gas alam dan
royalty

dari

sektor

pertambangan

umum,

sedangkan

Pendapatan Asli Daerah mengandalkan pada Pajak Daerah,


terutama melalui kebijakan pengembangan lapangan usaha dan
kesempatan kerja yang seluas-luasnya pada sektor-sektor
potensial. Seiring dengan peningkatan pendapatan penduduk,
pemerintah juga melakukan penataan pelayanan, dan perluasan
obyek pajak sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan
yang

berlaku,

kondusif

dengan

untuk

tetap

mendukung

mempertimbangkan
berkembangnya

suasana

investasi

di

Kabupaten Karawang.
3.2.2.2

Arah Kebijakan Belanja Daerah


Rencana belanja daerah tahun anggaran 2015 disusun
dengan memperhatikan dan mempertimbangkan potensi dan
peluang

yang

dihadapi.

Belanja

daerah

diarahkan

kepada

komponen-komponen penyediaan anggaran dan pembiayaan


yang merupakan kewajiban-kewajiban daerah, dengan harapan
dapat

mencapai

hasil

yang

optimal

pada

setiap

bidang

kewenangan pemerintahan daerah dalam satu tahun anggaran.


Komponen

belanja

berdasarkan

daerah

aspirasi

dan

kinerja

masyarakat,

pelayanan
juga

selain
dengan

mempertimbangkan kondisi dan kemampuan daerah.


Arah

kebijakan

Rencana

Kerja

Pemerintah

(RKPD) Kabupaten Karawang tahun 2015, akan meliputi :

11

Daerah

I.

Aspek Kesejahteraan Masyarakat


1. Peningkatan kualitas dan optimalisasi pembangunan
pendidikan

menengah

untuk

semua

dan

kualitas

layanan kesehatan melalui Kartu Karawang Sehat;


2. Pemantapan pembangunan infrastruktur wilayah melalui
pembangunan berkeadilan dengan fokus penyelesaian 5
batang 12 cabang;
3. Pertumbuhan ekonomi regional yang kuat berbasis
komoditas lokal melalui pendekatan manajemen one
village one product;
4. Pembukaan

kesempatan

pengangguran,

Penyerapan

kerja,

Penanganan

tenaga

kerja

dan

pengurangan kemiskinan;
II.

Aspek Pelayanan Publik


1.

Pemantapan pembangunan infrastruktur wilayah melalui


pembangunan berkeadilan dengan fokus penyelesaian 5
batang 12 cabang;

2.

Penguatan antisipasi bencana alam beserta dampaknya


melalui

Penanganan

yang

komprehensif

dari

hulu

sampai hilir
3.

Penguatan daya dukung dan daya tampung lingkungan


hidup, konservasi alam dan penanganan persampahan;

4.

Penguatan kelembagaan desa pada aspek sarana dan


prasarana

serta

penguatan

SDM

dan

masyarakat

termasuk pengarusutamaan gender;


5.

Penguatan kapasitas kelembagaan sebagai optimalisasi


tata kelola pemerintahan yang good governance;

III.

Aspek Daya Saing


1. Memantapkan

infrastruktur

dasar

yang

mendukung

percepatan pembangunan daerah yang berkeadilan, serta


sarana prasarana dasar perkotaan dan perdesaan;
2. Mempersiapkan SDM yang handal guna mengoptimalkan tata
guna, tata kelola dan tata produksi pengelolaan sumbersumber

kehidupan

masyarakat

12

dan

sumberdaya

alam

berperspektif pertumbuhan ekonomi rendah karbon dan


reduksi bencana;
3. Mendorong pengembangan pariwisata yang mengakomodir
konsep-konsep pariwisata berkelanjutan berdasarkan potensi
budaya lokal dan teknologi informasi.
4. Mempercepat reformasi birokrasi meliputi tiga aspek yang
menjadi pilar, yaitu: kelembagaan, tatalaksana dan SDM
melalui pemerintah yang memiliki kelembagaan yang kuat,
kepemimpinan yang capable dan responsible, SDM yang
kompeten dan profresional, sistem yang memungkinkan check
and balances, pemerintahan yang berdasarkan prosedur dan
keteraturan

serta

mekanisme

yang

transparansi

dan

akuntabilitas dapat menuju good govermance dengan efektif.


3.2.2.3

Arah Kebijakan Pembiayaaan Daerah


Kewenangan
pemerintahan

di

yang
daerah,

luas

dalam

membawa

penyelenggaraan

konsekuensi

yaitu

pemerintah daerah dituntut lebih mandiri dalam pengelolaan


keuangannya. Pemerintah daerah harus mampu menggali
sumber-sumber pendanaan yang sesuai dengan potensi
daerah

yang

ada,

demi

tercapainya

penyelenggaraan

pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat.


Peningkatan belanja daerah tersebut dibutuhkan dalam
rangka

percepatan

diharapkan

dapat

pembangunan
mengurangi

daerah

angka

sehingga

kemiskinan

dan

pengangguran. Kebijakan peningkatan penerimaan daerah


yang ditempuh dengan melakukan optimalisasi penerimaan
pendapatan daerah secara eksesif melalui PAD dengan
meningkatkan hasil pajak daerah dan hasil retribusi daerah,
dalam jangka panjang namun harus menghindari efek kontra
produktif dengan

dunia usaha karena merasa dirugikan.

Alternatif kebijakan lainnya yang saat ini masih akan terus


diperkuat

di

Kabupaten

Karawang

adalah

pelaksanaan

Corporate Social Responsibility (CSR).


Peningkatan kerjasama antara pemerintah dan swasta
diantaranya melalui skema

13

Corporate Social Responsibility

(CSR) perlu terus mendapat dukungan dari semua pihak


terkait. Melihat karakteristik ekonomi Kabupaten Karawang
sebagai salah satu daerah

yang memiliki SDA yang kaya,

dengan keberadaan jumlah perusahaan yang cukup banyak,


maka potensi dana CSR yang bisa dicapai cukup besar.

BUPATI KARAWANG,

ADE SWARA

14

BAB IV
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015
4.1.Tujuan Dan Sasaran Pembangunan

Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah Kabupaten Karawang


ini memperhatikan misi Bupati/Wakil Bupati Karawang terutama
Kebijakan pembangunan yang merupakan penjabaran tujuan dan
sasaran

misi

pembangunan

Bupati

Karawang

tersebut

menjadi

periode
pedoman

2010-2015.Kebijakan
dalam

melaksanakan

program dan kegiatan selama periode tahun 2011 - 2015.


1) Misi 1 : Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang cerdas,
sehat, berbudaya dan religius yang harmonis, dengan kebijakan :
a. Bidang Pendidikan
(1)

Mengalokasikan anggaran untuk meringankan beban biaya


pendidikan;

(2)

Peningkatan mutu dan kesejahteraan tenaga pendidik;

(3)

Peningkatan

sarana

dan

prasarana

pendidikan

yang

berstandar;
(4)

Meningkatkan pemerataan dan mutu pendidikan luar sekolah;

(5)

Penguatan dan pelaksanaan regulasi, pranata serta norma


standar pedoman dan ketentuan (NSPK) bidang pendidikan;

(6)

Penguatan

kelembagaan

dan

manajemen

sumberdaya

manusia;
(7)

Penguatan fungsi perencanaan, evaluasi dan pengendalian


program kerja penyelenggaraan pendidikan yang berbasis data
dan informasi;

(8)

Pembangunan

Institut

Kelautan

dan

Perikanan

Nasional

(IKPN).
b. Bidang Perpustakaan
(1)

Pengembangan layanan perpustakaan.

c. Bidang Kesehatan
(1)

Pengembangan desa siaga menuju desa sehat;

(2)

Pelayanan kesehatan masyarakat miskin dan asuransi semesta


(Universal Coverage);

(3)

Penurunan resiko kematian ibu, bayi dan balita;

15

(4)

Pelayanan vaksinasi dasar lengkap;

(5)

Mewujudkan sistem surveillans dan monitoring;

(6)

Pengadaan dan pemerataan obat serta perbekalan kesehatan;

(7)

Menurunkan prevalensi gizi kurang dan gizi lebih;

(8)

Penanggulangan gizi kurang;

(9)

Peningkatan

sarana

kesehatan

yang

terstandar

dan

terakreditasi;
(10) Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan;
(11) Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.
d. Bidang Keluarga Berencana
(1)

Penyediaan pelayanan, penyuluhan dan advokasi kesehatan


reproduksi.

e. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


(1)

Meningkatkan upaya-upaya pemberdayaan perempuan;

(2)

Penyediaan pelayanan rehabilitasi, penyuluhan dan advokasi


terhadap tindak kekerasan dan trafficking.

f.

Bidang Sosial
(1)

Meningkatkan

fungsi

sosial

penyandang

masalah

kesejahteraan sosial (PMKS) penerima manfaat;


(2)

Sinkronisasi

kebijakan

dan

pelaksanaan

upaya-upaya

penanggulangan kemiskinan.
g. Bidang Kepemudaan dan Olah Raga
(1)

Pembinaan kelembagaan kepemudaan;

(2)

Pengembangan prestasi atlet daerah dan pembangunan sarana


olahraga;

(3)

Peningkatan prestasi olahraga.

h. Bidang Kebudayaan

i.

(1)

Pengembangan kapasitas pelaku budaya;

(2)

Pengembangan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal;

(3)

Pelestarian situs sejarah dan budaya.

Bidang Pengembangan Nilai-nilai Keagamaan


(1)

Pembinaan kehidupan antar dan inter umat beragama;

(2)

Fasilitasi dan pembinaan aktifitas kehidupan keagamaan.

2) Misi 2 : Penguatan Struktur dan Kelembagaan Ekonomi Daerah,


dengan kebijakan :

16

a. Bidang Pertanian
(1)

Pengembangan usaha-usaha agribisnis pertanian komoditas


tanaman pangan dan hortikultura melalui penyediaan sarana
dan

prasana

produksi,

pemberdayaan

kelembagaan,

penerapan inovasi dan teknologi pertanian, pengembangan


industri pengolah hasil pertanian;
(2)

Pengembangan sistem dan sumberdaya penyuluh pertanian;

(3)

Pengembangan sektor peternakan diarahkan pada peningkatan


skala usaha melalui rintisan pola agribisnis, fasilitasi desain
produk, penanganan produksi dan pengendalian penyakit
ternak;

(4)

Rintisan

pengembangan

one

village

one

product

sektor

pertanian;
(5)

Pembangunan terminal agribisnis daerah.

b. Bidang Kelautan dan Perikanan


(1)

Pengembangan

sentra-sentra

produksi

perikanan

menuju

pengembangan kawasan minapolitan;


(2)

Pembangunan rumah potong hewan berbasis tata ruang.

c. Bidang Industri
(1)

Pengembangan

regulasi,

fasilitasi

dan

iklim

usaha

bagi

masuknya investasi sektor industri;


(2)

Pengembangan industri kecil dan menengah yang mampu


memanfaatkan posisi dalam rantai nilai industri dan potensi
sumberdaya
kemitraan

lokal
usaha,

melalui

pengembangan

pengembangan

sentra

IKM,

kelembagaan

dan

kewirausahaan IKM.
d. Bidang Perdagangan
(1)

Pengembangan regulasi, fasilitasi dan iklim usaha serta sarana


prasarana perdagangan dalam mendukung sistem distribusi
barang produksi dan konsumsi;

(2)

Pengembangan

kerjasama

perdagangan

dalam

rangka

mendukung promosi produk unggulan daerah.


e. Bidang Pariwisata
(1)

Penyediaan fasilitasi, regulasi dan iklim usaha kepariwisataan


daerah;

17

(2)

Pengembangan sarana dan prasarana obyek daya tarik wisata


(ODTW);

(3)

Pembinaan dan pemberdayaan pelaku usaha serta kemitraan


sektor pariwisata daerah.

f. Bidang Ketenagakerjaan
(1)

Peningkatan kualitas angkatan kerja daerah yang berbasis


kebutuhan pasar tenaga kerja;

(2)

Penyediaan informasi ketenagakerjaan;

(3)

Pengembangan

kebijakan,

pembinaan

dan

pengawasan

regulasi bidang ketenagakerjaan.


g. Bidang Koperasi dan usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(1)

Meningkatkan kemampuan kewirausahaan UMKM dan sistem


kelembagaan koperasi;

(2)

Meningkatkan

skala

usaha

KUMKM

melalui

fasilitasi

pembiayaan, pengembangan kerjasama, promosi dan akses


pasar, pengembangan inovasi dan teknologi serta standarisasi
desain produk;
(3)

Membangun dan meningkatkan lembaga ekonomi mikro dan


menengah

dengan

sistem

bagi

hasil

yang

proporsional.

Strategi yang direncanakan adalah membangun lembagalembaga ekonomi mikro dan menengah dengan sistem bagi
hasil.
3) Misi 3 : Meningkatkan Pelayanan Ketersediaan Infrastruktur Wilayah,
dengan kebijakan :
a. Bidang Tata Ruang
(1)

Melaksanakan

percepatan

penyelesaian

regulasi

daerah,

standardan pedoman bidang penataan ruang;


(2)

Meningkatkan

koordinasi

dan

pemantapan

keterpaduan

pemanfaatan serta pengendalian ruang wilayah yang selaras


dengan pola dan struktur ruang wilayah;
(3)

Menetapkan kawasan rawan bencana dan mengembangkan


sistem penanganan bencana;

(4)

Jalan antar kawasan.

b. Bidang Pekerjaan Umum

18

(1)

Mengembangkan ruas jalan kolektor primer penghubung antar


pusat kegiatan (PKW - PKL dan antar PKL) pada ruas jalan
kabupaten diarahkan pada :
a) Meningkatkan kualitas konstruksi jalan sesuai dengan
kelas

dan

fungsi

jalan

(persyaratan

lebar

minimal

perkerasan 7 m, bahu jalan 1,5 m, drainase 1 m);


b) Meningkatkan

status

jalan

kabupaten

menjadi

jalan

provinsi dan nasional;


c) Membangun

ruas

jalan

baru

yang

mendukung

pengembangan wilayah, sesuai ketentuan teknis, kelas dan


fungsi jalan yang direncanakan;
d) Meningkatkan segmen jalan lintas yang masih dibawah
standar untuk memenuhi persyaratan lebar minimum (6 m
dengan memperhatikan kondisi lokasi).
(2)

Meningkatkan

infrastruktur

jalan

penghubung

pusat

pengembangan wilayah (kolektor sekunder PKL/PPL dan antar


PPL) pada ruas jalan Kabupaten :
a) Meningkatkan kualitas konstruksi jalan sesuai dengan
kelas

dan

fungsi

jalan

(persyaratan

lebar

minimal

perkerasan 4 m, bahu jalan 1 m, drainase 1 m);


b) Meningkatkan segmen jalan lintas yang masih di bawah
standar untuk memenuhi persyaratan lebar minimal (4 m
dengan memperhatikan faktor lokasi).
(3)

Meningkatkan infrastruktur jalan pedesaan dengan diarahkan


pada

meningkatkan

penghubung

PPK/PPL

peningkatan

infrastruktur
dengan

kemantapan

jalan

desa,

struktur

poros

desa

diarahkan

pada

konstruksi

jalan

rigid/hotmix (persyaratan lebar minimal perkerasan 3,5 m,


bahu jalan 0,75 m, drainase 0,5 m);
(4)

Mempertahankan kondisi konstruksi jembatan sesuai rencana


umur teknis yang telah ditetapkan;
a) Membangun jembatan penghubung pada lokasi strategis;
b) Optimalisasi

manajemen

jembatan.

19

pemeliharaan

konstruksi

(5)

Meningkatkan koordinasi pemanfaatan, efisiensi penyaluran,


pengembangan dan pemeliharaan jaringan irigasi dengan
memperhatikan kualitas, kuantitas dan kontinuitas aliran;

(6)

Meningkatkan upaya-upaya konservasi sumberdaya air dan


keterpaduan pengelolaan daerah aliran sungai:

(7)

Mengembangkan sistem prasarana pengendalian banjir dan


penanganan abrasi pantai;

(8)

Kajian data teknis jalan, jembatan dan pengairan;

(9)

Mengembangkan

pelayanan

jaringan

air

bersih

bagi

masyarakat berpenghasilan rendah dan wilayah rawan air


bersih;
(10) Meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja pelayanan
air bersih;
(11) Mengembangkan kebijakan pengolahan air limbah secara
partisipatif;
(12) Mengembangkan sistem regulasi, manajemen dan sarana
prasarana pelayanan persampahan;
(13) Pengembangan kebijakan dan penataan lingkungan kumuh
pemukiman;
(14) Penataan taman kota dengan memperhatikan aspek estetika,
fungsi dan nilai arsitektural;
(15) Penyediaan lapangan olahraga masyarakat di Pusat Kegiatan
Wilayah (PKW) dan Pusat Kegiatan Lokal (PKL);
(16) Penataan bangunan publik yang memiliki nilai historis, religi
dan fungsi sosial lainnya;
(17) Menyediakan instrumen kebijakan, mekanisme dan fasilitasi
penyelenggaraan

perumahan

dan

permukiman

yang

terjangkau baik melalui mekanisme pasar maupun mekanisme


yang bertumpu pada keswadayaan masyarakat;
(18) Meningkatkan pengelolaan dan pemeliharaan saluran irigasi
berbasis partisipasi masyarakat.
c. Bidang Perhubungan
(1)

Meningkatkan kualitas sarana prasarana perhubungan yang


terintegrasi dalam sistem jaringan transportasi;

20

(2)

Mengembangkan

kebijakan

sistem

jaringan

transportasi

daerah;
(3)

Penegakan hukum dan disiplin lalu lintas, angkutan dan jalan.

4) Misi 4 : Meningkatkan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah,


dengan kebijakan :
a. Bidang

Otonomi

Daerah,

Pemerintahan

Umum,

Administrasi

Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian


(1)

Penyusunan

dan

pelaksanaan

kebijakan

manajemen

kepegawaian dan peningkatan kualitas SDM aparatur;


(2)

Pengembangan

kebijakan,

penataan

struktur

organisasi,

ketatalaksanaan dan sistem prosedur kerja berbasis Teknologi


Informasi (TI);
(3)

Pengembangan kebijakan dan pengelolaan pendapatan dan


pembiayaan daerah;

(4)

Pengembangan

sistem

akuntansi

keuangan

daerah

yang

akuntabel;
(5)

Meningkatkan ketersediaan sarana prasarana aparatur sesuai


kebutuhan dan standarisasi yang ditetapkan;

(6)

Pengembangan

kebijakan

dan

pengelolaan

barang

milik

daerah;
(7)

Pengembangan kebijakan penanaman modal dan pelayan


perizinan;

(8)

Melaksanakan

pemeriksaan

dan

pembinaan

secara

komprehensif serta penilaian terhadap penerapan sistem


akuntabilitas kinerja instansi pemerintah seluruh OPD;
(9)

Peningkatan kapasitas legislatif;

(10) Fasilitasi

peningkatan

peran

dan

fungsi

parpol

serta

orsos/ormas.
b. Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil
(1)

Meningkatkan kualitas pelayanan administrsi kependudukan


dan pencatatan sipil

c. Bidang Perencanaan Pembangunan


(1)

Pengembangan kebijakan perencanaan, pengendalian dan


evaluasi pembangunan berbasis data;

21

(2)

Pembuatan master plan sistem penyediaan air minum seKabupaten Karawang;

(3)

Pembuatan

master

plan

pembangunan

jalan-jalan

di

Kabupaten Karawang dari jalan-jalan batang-cabang dan jalanjalan ranting;


(4)

Pembuatan master plan pembangunan dan perbaikan saluran


irigasi yang sistematis.

d. Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri


(1)

Pembinaan, pendidikan politik dan bela negara;

(2)

Koordinasi dan pengendalian gangguan ketertiban umum dan


ketentraman masyarakat.

e. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa


(1)

Pengembangan

kebijakan,

pelaksanaan

pembinaan

penyelenggaraan administrasi pemerintahan desa;


(2)

Pengembangan

kebijakan,

pelaksanaan

pemberdayaan

masyarakat desa;
(3)

Penguatan pembiayaan pembangunan desa.

5) Misi 5 : Meningkatkan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan


untuk Pembangunan yang Berkelanjutan, dengan kebijakan :
a. Bidang Lingkungan Hidup
(1)

Meningkatkan

upaya-upaya

perlindungan,

pengendalian

pencemaran dan pemantauan kualitas air dan udara;


(2)

Meningkatkan upaya-upaya rehabilitasi lingkungan hidup


dengan melibatkan peran serta masyarakat;

(3)

Meningkatkan upaya-upaya koordinasi dan penegakan hukum,


pengawasan AMDAL, UKL/UPL, pelaksanaan penyusunan
KLHS;

(4)

Mengembangkan sistem informasi manajemen lingkungan


hidup;

(5)

Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana laboratorium


pengujian lingkungan hidup;

(6)

Mengembangkan

sistem

regulasi,

metode

dan

sarana

prasarana pelayanan persampahan;


(7)

Mengembangkan penerapan pengelolaan sampah 3R berbasis


masyarakat;

22

(8)

Peningkatan kapasitas SDM terutama PPNS bidang lingkungan


hidup;

(9)

Penanganan lahan kritis dan pesisir pantai.

4.2. AGENDA PRIORITAS


Dalam rangka pencapaian pada masing-masing misi, maka
difokuskan melalui beberapa agenda prioritas :
Agenda prioritas Misi Pertama, Meningkatkan Kualitas Kehidupan
Masyarakat yang Cerdas, Sehat, Berbudaya dan Religius yang Harmonis,
diarahkan sebagaimana tabel dibawah ini :
Tabel 4.1
Agenda Prioritas 1.1.
Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Pendidikan
No
1

Tematik

Fokus

Penuntasan Wajar

1. Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah

Dikdas 9 Tahun

(BOS) Kabupaten sinergi dengan BOS Pusat

dan Rintisan

dan Provinsi

Wajar Dikdas 12

2. Subsidi biaya operasional SMA

Tahun

3. Pembangunan Ruang Kelas Baru


4. Peningkatan

kesejahteraan

pendidik

dan

tenaga kependidikan
5. Peningkatan

sarana

belajar

sesuai

standarisasi yang ditetapkan (Laboratorium,


perpustakaan, ruang guru, ruang penjaga,
ruang

TU,

WC,

lapangan

olah

raga,

Prasarana lingkungan sekolah)


2

Pengembangan

1. Pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan

pendidikan

berbasis kebutuhan dunia usaha/ dunia

kejuruan

industri
2. Peningkatan sarana dan prasarana SMK
yang terstandar
3. Subsidi SMK

Peningkatan Mutu

1. Pemberian beasiswa tugas belajar

pendidikan dan

2. Fasilitasi sertifikasi standar kompetensi guru

kesejahteraan

3. Peningkatan kemampuan guru bidang studi

Guru

4. Peningkatan mutu peserta didik

23

Tabel 4.2
Agenda Prioritas 1.2.
Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan
No
1

Tematik

Fokus

Pengembangan
sistem

Penyediaan

dana

dan

peningkatan

sistem

jaminan pelayanan jaminan kesehatan bagi masyarakat

kesehatan
(Universal
coverage)
2

Pelayanan

1. Penanggulangan gizi buruk

kesehatan

ibu 2. Pemberdayaan Posyandu

dan anak

3. Peningkatan kompetensi tenaga kesehatan


(terutama bidan desa)

Peningkatan

1. Peningkatan puskesmas menjadi puskesmas

kinerja pelayanan

rawat inap; dan puskesmas rawat inap

kesehatan primer

mampu

PONED

secara

bertahap

sesuai

standar yang berlaku


2. Optimalisasi kinerja pelayanan Poskesdes
4

Pemberantasan

1. Pelayanan vaksinasi dasar lengkap

penyakit menular 2. Pencegahan


dan

penyakit

dan

penanggulangan

Penyakit

tidak menular

3. Pengembangan system surveillance

Peningkatan

1. Peningkatan

perilaku

hidup

bersih dan sehat

KLB

upaya-upaya

promosi

kesehatan
2. Peningkatan

kebersihan

dan

kesehatan

lingkungan
Tabel 4.3
Agenda Prioritas 1.3.
Pembinaan dan Pengembangan Kehidupan Beragama yang Harmonis
No
1

Tematik

Fokus

Peningkatan

1. Pengembangan komunikasi antar dan inter

kerukunan hidup
antar

dan

umat beragama

inter 2. Pengembangan nilai-nilai keagamaan dalam

umat beragama

kehidupan bermasyarakat

24

Pembinaan

dan 1. Pembinaan kelembagaan sosial keagamaan

fasilitasi kegiatan 2. Peningkatan


sosial keagamaan

sarana

dan

prasarana

keagamaan

Tabel 4.4
Agenda Prioritas 1.4.
Peningkatan Pelayanan Kesejahteraan Sosial
No
1

Tematik
Peningkatan
upaya-upaya
penanggulangan
kemiskinan

Peningkatan
pelayanan
penyandang
masalah
kesejahteraan

Fokus
1. Optimalisasi

kinerja

tim

koordinasi

penanggulangan kemiskinan daerah


2. Penyusunan

dan

Evaluasi

pelaksanaan

RPJM Penanggulangan kemiskinan


1. Penyediaan

dan

pemberdayaan

panti

rehabilitasi sosial
2. Advokasi,

fasilitasi

penanganan

dan

perlindungan anak dan perempuan


3. Penanganan masyarakat korban bencana

sosial
Agenda prioritas Misi Kedua Penguatan Struktur dan Kelembagaan
Ekonomi Daerah, diarahkan sebagaimana tabel dibawah ini:
Tabel 4.5
Agenda Prioritas 2.1.
Pengembangan Ekonomi Lokal Berbasis Komoditas Ungulan Daerah
No
Tematik
Fokus
1

Revitalisasi sektor 1. Pengembangan komoditas unggulan sebagai


pertanian
rintisan
one
vilage
one
product
Pengembangan varietas benih adaptif
2. Optimasi lahan dan sumberdaya air bagi
pertanian
3. Penguatan kelembagaan kelompok tani
dalam bentuk Koperasi Tani yang bankable
4. Peningkatan kinerja penyuluhan pertanian
5. Pengembangan desain dan standar mutu
beras karawang
6. Pengawasan peredaran pupuk dan pestisida
7. Fasilitasi teknologi dan mekanisasi pertanian

Pengembangan
1. Pengembangan sentra produk-produk olahan
sentra
produksi
hasil perikanan

25

perikanan
bisnis)

(mina 2. Peningkatan sarana dan prasarana TPI,


TPHT
3. Penguatan kelembagaan kelompok nelayan
dan pembudidaya dalam bentuk Koperasi
nelayan dan pembudidaya yang bankable
4. Pengembangan desain dan standar mutu
hasil perikanan

Pengembangan
IKM

1. Penataan sentra IKM Unggulan menujuone


village one product sektor industri.

Pengembangan
pasar

1. Penataan pasar milik pemerintah


2. Fasilitasi pengembangan pasar desa
3. Terminal agribisnis (diutamakan Pasar Induk
Beras)
4. Pembangunan sarana dan prasarana Rumah
Potong Hewan (RPH) berbasis tata ruang

Penguatan
1. Pengembangan kebijakan, fasilitasi dan
kapasitas usaha
penyediaan skema pembiayaan KUMKM
KUMKM
2. Pembinaan kelembagaan dan kewirausahaan
KUMKM

Penyediaan
1. Pemantapan manajemen perencanaan ODTW
fasilitas, regulasi
2. Pembuatan RIPPDA
dan iklim usaha
kepariwisataan
daerah
Pengembangnan
1. Pembuatan dan peningkatan sarana dan
sarana
dan
prasarana kampung budaya dan wisata
prasarana obyek
gerbang Karawang ( 3 tahun )
daya tarik wisata
2. Peningkatan sarana dan prasarana ODTW
( ODTW )
bukit Sanggabuana ( 4 tahun )

Tabel 4.6
Agenda Prioritas 2.2
Penurunan Angka Pengangguran dan Perlindungan Ketenagakerjaan
No
Tematik
Fokus
1

Perluasan

1. Peningkatan Kualitas SDM Tenaga Kerja

Kesempatan Kerja

2. Penyediaan Sistem Informasi Bursa Tenaga


Kerja
3. Pengembangan Regulasi Penempatan Tenaga
Kerja

Perlindungan

1. Penerapan Sistem Pengawasan Kesehatan

26

Ketenagakerjaan

dan Keselamatan Kerja bagi Tenaga Kerja


2. Pengembangan Regulasi dan Pengawasan
Kebijakan UMK
3. Fasilitasi

Penyelesaian

Perselisihan

Hubungan Industrial (PHI)


4. Perlindungan TKI
Agenda prioritas Misi Ketiga Meningkatkan Pelayanan
Ketersediaan Infrastruktur Wilayah, diarahkan sebagaimana tabel
dibawah ini :

No
1

Tabel 4.7
Agenda Prioritas 3.1
Pengembangan Sistem Transportasi Kabupaten
Tematik
Fokus
Peningkatan
Jaringan Jalan
dan Jembatan

1. Mengembangkan ruas jalan Kolektor primer


penghubung antar pusat kegiatan (PKW PKL, dan antar PKL) pada ruas jalan
kabupaten
2. Meningkatkan
infrastruktur
jalan
penghubung pusat pengembangan wilayah
(kolektor sekunder PKL/PPL dan antar PPL)
pada ruas jalan Kabupaten
3. Meningkatkan infrastruktur jalan pedesaan
dengan diarahkan pada meningkatkan
infrastruktur jalan poros desa penghubung
PPK/PPL dengan desa
4. Pembangunan
Strategis

Pengembangan
Sistem Moda
Transportasi

Jembatan

Penghubung

5. Jalan antar kawasan


1. Pengembangan Regulasi sistim transportasi
Kabupaten
2. Pembangunan Terminal
3. Peningkatan sarana prasarana tranportasi

No
1

Tematik

Tabel 4.8
Agenda Prioritas 3.2
Pengelolaan Sumberdaya Air
Fokus

Peningkatan

1. Pengelolaan pemanfaatan dan pemeliharaan

upaya upaya

Infrastruktur Irigasi berbasis partisipasi

pemanfaatan

masyarakat

sumber daya air

2. Perlindungan sumber daya air

27

secara
berkelanjutan
2

Pengembangan

1. Penyusunan masterplan mitigasi bencana

sistem prasarana

2. Penanganan abrasi pantai

pengendalian

3. Koordinasi penanganan wilayah Daerah

banjir

Aliran Sungai (DAS)

Tabel 4.9
Agenda Prioritas 3.3
Peningkatan Sarana dan Prasarana Dasar Pemukiman dan Perumahan
No
Tematik
Fokus
1

Peningkatan
akses dan mutu
pelayanan air
minum

1. Pelayanan Air Bersih Bagi Masyarakat


Berpenghasilan Rendah (MBR)

Peningkatan
kualitas
lingkungan
permukiman dan
perumahan

1. Penataan Lingkungan Kumuh Permukiman


(Penataan Kampung Layak Huni, meliputi
Jalan Lingkungan, Drainase dan Sanitasi
Lingkungan )

Tabel 4.10
Agenda Prioritas 3.4.
Penyediaan Prasarana Bangunan Pemerintahan dan Ruang Publik
No
Tematik
Fokus
1

Penyediaan
1. Penataan Gedung Kantor Pemerintah
bangunan
2. Pembangunan Public Space (prototype
Pemerintahan dan
Karangpawitan) di Pusat Kegiatan Lokal
ruang publik
(PKL)
3. Penataan Taman Kota

Agenda prioritas Misi Keempat Meningkatkan Kualitas Tata Kelola


Pemerintahan, diarahkan sebagaimana tabel dibawah ini :
Tabel 4.11
Agenda Prioritas 4.1
Pemantapan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
No
1

Tematik
Pengembangan
sistem
Administrasi
pelayanan publik

Fokus
1. Penataan sistem dan prosedur kerja
pelayanan publik (PTSP, LPSE, e-KTP)
2. Peningkatan sarana dan prasarana kerja
yang terstandar

28

Peningkatan
kinerja dan
kesejahteraan
aparatur

1. Peningkatan kapasitas SDM aparatur


(formal, teknis dan fungsional)
2. Penyusunan regulasi dan penerapan
penilaian kinerja
3. Peningkatan tunjangan kesejahteraan
pegawai

Peningkatan
akuntabilitas,
efektivitas dan
efisiensi
pengelolaan
keuangan daerah

1. Peningkatan dan optimalisasi pengelolaan


PAD
2. Pengembangan sistem manajemen aset
daerah
3. Pengembangan sistem akuntansi keuangan
daerah
4. Peningkatan sistem perencanaan
pengendalian dan evaluasi pembangunan
daerah berbasis data
5. Peningkatan sistem pengawasan dan
pengendalian internal

Meningkatkan
upaya-upaya
terciptanya
masyarakat tertib
sosial dan tertib
hukum

1. Pengembangan sistem regulasi dan


penegakan peraturan daerah
2. Peningkatan kapasitas lembaga legislatif
3. fasilitasi peningkatan peran dan fungsi partai
politik dan organisasi sosial kemasyarakatan
4. Meningkatkan pembinaan trantibmas,
satuan perlindungan masyarakat dan unsur
rakyat terlatih lainya

No
1

Tabel 4.12
Agenda Prioritas 4.2
Pemantapan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Tematik
Fokus
Fasilitasi

1. Pengembangan sistem dan penerapan

Penyelenggaraan

regulasi, serta pembinaan dan pengawasan

Pemerintahan

penyelenggaraan pemerintahan desa

Desa dan

2. Fasilitasi peningkatan kemampuan

Pembangunan

keuangan, perangkat, kelembagaan dan

Perdesaan

administrasi desa
3. Pemberdayaan masyarakat dalam

29

pembangunan desa
Agenda prioritas Misi KelimaMeningkatkan Daya Dukung dan Daya
Tampung Lingkungan Hidup, diarahkan sebagaimana tabel dibawah ini :
Tabel 4.13
Agenda Prioritas 5.1
Peningkatan Upaya Penanganan Bidang Lingkungan Hidup
No
1

Tematik
Upaya
perlindungan dan
pengendalian
pencemaran
lingkungan hidup

Fokus
1. Peningkatan sarana prasarana laboratorium
pengujian lingkungan hidup
2. Peningkatan kapasitas SDM (diutamakan
PPNS Bidang LH)
3. Penegakan peraturan bidang LH
4. Peningkatan upaya-upaya pengujian kualitas
air dan udara

Upaya

1. Penyediaan ruang terbuka hijau

peningkatan

2. Pengembangan area mangrove di pesisir

kualitas
lingkungan hidup

No
1

Tematik
Peningkatan

pantai (green belt area dan silvo fishery)


3. Penanganan lahan kritis (vegetasi DAS)
Tabel 4.14
Agenda Prioritas 5.2
Pelayanan Persampahan
Fokus
1. Peningkatan penyediaan sarana prasarana

kualitas cakupan

(TPSS,TPS) dan metoda pengolahan sampah

pelayanan

di TPA menggunakan sistem sanitary landfill)

persampahan

2. Pengembangan sistem pengolahan sampah


3R

(Recycle,

Reduce,

Reuse)

berbasis

masyarakat
4.3. Prioritas Dan Sasaran Pembangunan Tahun 2015

Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun Anggaran 2015


menetapkan bahwa Tema Pembangunan Nasional adalah
"Melanjutkan Reformasi bagi Percepatan Pembangunan Ekonomi
yang Berkeadilan".
Pada RKP 2015 ditetapkan 5 (lima) arah pembangunan, yaitu :
1. Menciptakan struktur ekonomi yang kokoh melalui percepatan
hilirisasi industri berbasis sumber daya alam;

30

2. Mengurangi ketergantungan impor barang modal dan bahan baku;


3. Reformasi birokrasi dan tata kelola;
4. Meningkatkan kepastian dan penegakan hukum serta melanjutkan
reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahanPendidikan;
5. Percepatan pembangunan ekonomi secara menyeluruh diberbagai
bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif
perekonomian

berlandaskan

keunggulan

SDA

dan

SDM

berkualitasserta kemampuan Iptek yang terus meningkat.


6. Berkeadilan: pembangunan yang inklusif dan peningkatan rasa
keadilan.
Prioritas

dan

sasaran

pembangunan

Rencana

Kerja

Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Karawangtahun 2015


merupakan penjabaran darihasil analisis terhadap :
A. Identifikasi target-target pembangunan RPJMD 2011-2015 yang
belum tercapai;
B. Identifikasi isu strategis dan permasalahan pembangunan Tahun
2015;
C. Rancangan kerangka ekonomi daerah beserta kerangka pendanaan.
Pada

RKPD

Kabupaten

Karawang

Tahun

2015

Prioritas

Pembangunan tetap mengacu pada Prioritas Pembangunan RPJMD


Kabupaten Karawang Tahun 2011-2015.
Berdasarkan isu strategis tersebut maka pada tahun 2015 ditetapkan
kebijakan umum pembangunan ditekankan pada :
1. Optimalisasi Penerapan Kurikulum Baru Tahun 2013, Efisiensi
dan

efektifitas

program

pembangunan

pendidikan

melalui

operasional pemeliharaan, sarana dan parasarana, profesionalisme


SDM Pendidikan serta pembangunan bidang kesehatan yang
meliputi

pemenuhan

obat-obatan,

sarana

dan

prasarana,

penyuluhan, pelayanan kesehatan masyarakat, dan jaminan


kesehatan masyarakat;
2. Keberlanjutan pembangunan bidang infrastruktur dengan fokus 5
batang 12 cabang berbasis keseimbangan pembangunan antar
wilayah.

31

3. Pertumbuhan ekonomi berbasis komoditas ekonomi lokal meliputi


; pengembangan usaha ekonomi masyarakat, kemudahan akses
permodalan , pembinaan manajemen, pemberdayaan koperasi dan
UMKM.
4. Penanganan

Pengangguran,

Penyerapan

tenaga

kerja

dan

pengurangan kemiskinan;
5. Penanggulangan bencana alam meliputi antisipasi pra bencana,
tanggap darurat dan penanggulangan pasca bencana, peningkatan
daya dukung lingkungan melalui konservasi serta perbaikan
lingkungan dan penanganan persampahan menuju pembangunan
berwawasan lingkungan;
6. Penguatan kelembagaan desa dan masyarakat termasuk pelibatan
keterwakilan perempuan dan responsif gender;
7. Penguatan kapasitas kelembagaan sebagai optimalisasi tata kelola
pemerintahan yang good governance melalui

penyelenggaraan

Pemilukada yang langsung umum bebas dan rahasia serta jujur


adil serta bermartabat , pencegahan dan penanganan korupsi
serta iklim investasi yang kondusif;
Disamping itu perlu dtingkatkan kinerja pembangunan secara
menyeluruh

lintas

bidang/sektor

dan

lintas

wilayah

dengan

menekankan pada pencapaian daya saing kompetitif perekonomian


dengan

mempercepat

pencapaian

keunggulan

sarana/prasarana

pembangunan dan sumber daya manusia yang berkualitas dan


didukung oleh pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam yang
berkelanjutan

sesuai

dengan

rencana

tataruang

dan

wilayah.

Pembenahan kinerja Aparatur Pemerintah yang meliputi 8 (delapan)


aspek merupakan faktor kunci keberhasilan pencapaian target-target
pembangunan tahun 2015. Dalam rangka melaksanakan strategistrategi

di

pemerintahan

atas,
yang

serta

untuk

baik

dan

mewujudkan

penyelenggaraan

bertanggungjawab,

akan

terus

diupayakan untuk melakukan reformasi birokrasi publik yang secara


garis

besar

mencakup

aspek-aspek

rethinking,

restrukturisasi,

revitalisasi, dan renewal. Aspek rethinking sangat diperlukan demi


terciptanya perubahan pola pikir, pola sikap, dan pola tindak, sesuai

32

dengan tuntutan paradigma baru pemerintahan dan pembangunan


berdasarkan

Undang-undang

Nomor

32

tahun

2004

tentang

Pemerintahan Daerah.
Berdasarkan analisa faktor-faktor tersebut, maka pada RKPD
2015 ditetapkan dengan

tema :PENGUATAN DAN PENINGKATAN

KUALITAS PEMBANGUNAN DI BERBAGAI BIDANG MENUJU TAHAP


KEMANDIRIAN

MELALUI

PERENCANAAN

DAN

PENGENDALIAN

PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS DALAM RANGKA PENCAPAIAN


VISI DAN MISI KABUPATEN KARAWANG 2011-2015

Prioritas pembangunan Kabupaten Karawang tahun 2015 masih


tetap ditujukan kearah peningkatan angka IPM Kabupaten Karawang
dengan fokus kepada :
1. Peningkatan kualitas dan optimalisasi pembangunan pendidikan
menengah untuk semua dan kualitas layanan kesehatan melalui
Kartu Karawang Sehat;
2. Pemantapan

pembangunan

infrastruktur

wilayah

melalui

pembangunan berkeadilan dengan fokus penyelesaian 5 batang 12


cabang;
3. Pertumbuhan ekonomi regional yang kuat berbasis komoditas lokal
melalui pendekatan manajemen one village one product;
4. Pembukaan

kesempatan

kerja,

Penanganan

Pengangguran,

Penyerapan tenaga kerja dan pengurangan kemiskinan;


5. Penguatan antisipasi bencana alam beserta dampaknya melalui
Penanganan yang komprehensif dari hulu sampai hilir
6. Penguatan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup,
konservasi alam dan penanganan persampahan;
7. Penguatan kapasitas kelembagaan sebagai optimalisasi tata kelola
pemerintahan yang good governance melalui penyelenggaraan
Pemilukada yang langsung umum bebas dan rahasia serta jujur
adil dan bermartabat;Penguatan kapasitas kelembagaan sebagai
optimalisasi tata kelola pemerintahan yang good governance;
4.4. Pokok Pokok Pikiran DPRD
Bidang Pemerintahan

33

a. Produk-Produk peraturan terbaru agar dikaji secara mendalam oleh


Pemerintah Daerah
b. UU ASN ( Badan Kepegawaian Daerah)
c. UU tentang Desa (BPMPD)
d. Forum

Muspida

dalam

menghadapi

permasalahan

K2

(Badan

Kepegawaian Daerah dan Bagian hukum Setda)


Bidang Pendidikan
a. Kesiapan

SDM

dalam

menghaadapi

perkembangan

Kabupaten

Karawang khususnya dibidang kejuruan (kurikulum)

dan mutu

pendidikan kejuruan
b. Pembangunan SMK di setiap kecamatan
c. Tidak ada sekolah unggulan yang ada adalah semua sekolah harus
unggul (mutu pendidikan)
Bidang Kesehatan
a. Program Karawang sehat selektif dan jangan double anggaran
b. Kampung layak Huni
Bidang Ketenagakerjaan
a. Keahlian SDM Karawang dalam memasuki dunia kerja (Kursus dan
pelatihan)
b. Perda tentang ketenagakerjaan agar ditindaklanjuti dengan peraturan
teknisnya
c. Ada

aturan

tentang

perijinan

pembukaan

perusahaan

disertai

komitmen pengusaha untuk taat pada Perda ketenagakerjaan


Bidang Sosial
Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Bagian Organisasi)
Bidang Budaya
Pembangunan kampung Budaya agar dilanjutkan
Bidang Infrastruktur
a. Pembenahan infrastruktur pasar rengasdengklok
b. jalan pinggir irtigasi Rengasdengklok Jatisari
c. Fly Over Wirasaba
d. Fly Over Cikampek
e. 5 jalan batang 12 jalan cabang
f.

Prototype kantor kecamatan agar diselesaikan tahun 2015

g.

Jalan Batang (5 Ruas)

34

h. Jalan Cabang Prioritas Pertama (12 Ruas)


i.

Jalan Cabang Prioritas Ke II termasuk Pelebaran

j.

Jembatan Kw 5 Guro

k. Jalan, TrotoardanDrainase Kota Terintergrasi


l.

Penataan 3 Interchange TolKarawang

m. Pengadaan Tanah Untuk Jalan, Pengairan dan Jembatan


n. Jalan Lingkar Perkantoran PemdaBaru AP.02
o.

Underpass Pawarengan

p. Rehabilitasi / Normalisasi Saluran Pembuang

q. Jalan Poros Desa


Bidang Ekonomi
a. Pasar Induk Beras dilaksanakan melalui kajian yang berkualitas
b. Kajian lahan pertanian berkelanjutan
c.

Pertanian maksimal ttg penanganan pasca banjir

d. Forum PPL dibangkitkan


BUPATI KARAWANG,

ADE SWARA

BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

35

Pemerintah Daerah wajib menerapkan prinsip efisien, efektif,


transparan, akuntabel dan partisipatif dalam pelaksanaan kegiatan
guna

mencapai

sasaran

yang

tertuang

dalam

Rencana

Kerja

Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015. Pada RKPD tahun 2015


ditetapkan prioritas Pembangunan, yaitu :
1. Peningkatan kualitas dan optimalisasi pembangunan pendidikan
menengah untuk semua dan kualitas layanan kesehatan melalui
Kartu Karawang Sehat;
2. Pemantapan

pembangunan

infrastruktur

wilayah

melalui

pembangunan berkeadilan dengan fokus penyelesaian 5 batang 12


cabang;
3. Pertumbuhan ekonomi regional yang kuat berbasis komoditas lokal
melalui pendekatan manajemen one village one product;
4. Pembukaan

kesempatan

kerja,

Penanganan

Pengangguran,

Penyerapan tenaga kerja dan pengurangan kemiskinan;


5. Penguatan antisipasi bencana alam beserta dampaknya melalui
Penanganan yang komprehensif dari hulu sampai hilir
6. Penguatan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup,
konservasi alam dan penanganan persampahan;
7. Penguatan kelembagaan desa pada aspek sarana dan prasarana
serta penguatan SDM dan masyarakat termasuk pengarusutamaan
gender;
8. Penguatan kapasitas kelembagaan sebagai optimalisasi tata kelola
pemerintahan yang good governance;
Berdasarkan prioritas pembangunan yang menitikberatkan
pembangunan pada efisiensi anggaran pendidikan dan kualitas
layanan kesehatan, pembangunan infrastruktur yang berkeadilan,
penguatan
sumberdaya

ekonomi

daerah,

manusia,

penguatan

pertanian

dalam

desa
arti

dan

kecamatan,

luas,

pengelolaan

persampahan dan daya dukung lingkungan hidup serta penunjang


lainnya, maka dijabarkan pada 33 Urusan yang terdiri atas :
a).

25 (dua puluh lima) Urusan Wajib, yaitu :


1.

Pendidikan;

36

2.

Kesehatan;

3.

Pekerjaan Umum;

4.

Perumahan;

5.

Penataan Ruang

6.

Perencanaan Pembangunan

7.

Perhubungan

8.

Lingkungan Hidup

9.

Pertanahan

10. Kependudukan dan Catatan Sipil


11. Pemberdayaan Perempuan
12. KB dan Keluarga Sejahtera
13. Sosial
14. Ketenagakerjaan
15. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
16. Penanaman Modal Daerah
17. Kebudayaan
18. Pemuda dan Olahraga
19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
20. Pemerintahan Umum
21. Kepegawaian
22. Pemberdayaan Masyarakat Desa
23. Statistik
24. Kearsipan
25. Komunikasi dan Informatika
b).

8 (delapan) Urusan Pilihan, yaitu :


1. Pertanian;
2. Kehutanan;
3. Energi dan Sumberdaya Mineral;
4. Pariwisata;
5. Kelautan dan Perikanan;
6. Perdagangan;
7. Perindustrian
8. Ketransmigrasian.
Selanjutnya urusan wajib dan pilihan dijabarkan dalam bentuk

program, kegiatan, sasaran program, instansi penanggung jawab

37

serta pagu indikatif, seperti Rencana Kerja dan Pendanaan menurut


Urusan Kabupaten Karawang Tahun 2015. Pada Tahun Anggaran
2015, direncanakan melalui asumsi kenaikan 10 % dari APBD Tahun
2014,

Belanja

Tidak

1.704.097.825.195,30
Rp.1.792.842.198.203,70.

Langsung
dan

adalah

Belanja

Berdasarkan

sebesar

Langsung
alokasi

tersebut

Rp.

sebesar
diatas

Program dan kegiatan prioritas tahun 2015 diuraikan pada Matrik


Rencana Program/Kegiatan SKPD pada RKPD Kabupaten Karawang
Tahun 2015 dapat dilihat pada Buku 2 RKPD Kabupaten Karawang
Tahun 2015.
BUPATI KARAWANG,

ADE SWARA

BAB VI

38

PENUTUP
RKPD Kabupaten Karawang Tahun 2015 merupakan pemenuhan
pencapaian Target dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) 2011 2015 dengan mengacu kepada RKP 2015, sehingga
tingkat

keberhasilan

dari

rencana

ini

akan

menentukan

pula

keberhasilan dari pemerintahan Kepala Daerah Kabupaten Karawang.


Sepanjang perjalanan RPJMD Pemerintahan Kabupaten Karawang
2011 2015, diketahui bahwa beragam ketentuan hukum (kerangka
regulasi) telah ditetapkan sebagai dasar pelaksanaan pembangunan di
Indonesia.

Berawal dari kerangka perencanaan (UU 25/2004, UU

32/2004 dan PP 8/2008) sampai dengan kerangka pengendalian dan


evaluasi (PP 39/2006, PP 8/2008 danPermendagri 54/2010).
Berdasarkan

regulasi

tersebut,

dalam

pelaksanaan

RKPD

Kabupaten Karawang Tahun 2015, diperlukan langkah-langkah praktis


dan

strategis.

Beberapa kaidah pelaksanaan yang perlu mendapat

perhatian adalahsebagai berikut :


1. RKPD Tahun 2015 sebagai pedoman penyusunan RAPBD, perlu
dijabarkan dalam Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (KU-APBD) Kabupaten Karawang Tahun 2015 dan
Penyusunan Prioritas Plafon Anggaran (PPA) Tahun 2015. Adapun
KU-APBD dan PPA berisi pengelompokan urusan yang bersifat wajib
dan/atau pilihan dengan mengacu pada

Permendagri Nomor 13

Tahun 2006 dan Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Revisi


Permendagri Nomor 13 Tahun 2006.
2. Untuk menyusun rencana tindak bagi pencapaian 5 (lima) agenda
prioritaspembangunandan dalam rangka menjamin terlaksananya
kegiatan-kegiatan tersebut, serta untuk terwujudkannya sinergitas
semua pihak yang terkait, maka setiap prioritas akan dikoordinasikan
oleh masing-masing Asisten Sekretaris Daerah, yaitu :

39

A. Asisten

Bidang

Pemerintahan

mengkoordinasikan

penyusunan

rencana tindak bagi pencapaian :


Agenda Prioritas 4

: Pemantapan Penyelenggaraan Pemerintahan


Daerah (Tematik 4 : Meningkatkan upayaupaya terciptanya masyarakat tertib sosial
dan tertib hukum)
Pemantapan Penyelenggaraan Pemerintahan
Desa

B. Asisten

BidangAdministrasi

Pembangunan

mengkoordinasikanpenyusunanrencanatindakbagipencapaian :
Agenda Prioritas 1

: Peningkatan Akses dan Kualitas Layanan


Pendidikan
Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan
Kesehatan
Pembinaan dan Pengembangan Kehidupan
Beragama yang Harmonis
Peningkatan Pelayanan Kesejahteraan Sosial

Agenda Prioritas 2

Pengembangan

Ekonomi

Lokal

Berbasis

Komoditas Ungulan Daerah


Penurunan

Angka

Pengangguran

dan

Perlindungan Ketenagakerjaan
Agenda Prioritas 3

Pengembangan

Sistem

Transportasi

Kabupaten
Pengelolaan Sumberdaya Air
Peningkatan Sarana dan Prasarana Dasar
Pemukiman dan Perumahan
Penyediaan

Prasarana

Bangunan

Pemerintahan dan Ruang Publik


Agenda Prioritas 5

Peningkatan

Upaya

Penanganan

Bidang

Lingkungan Hidup
Pelayanan Persampahan
C. Asisten

Bidang Administrasi

mengkoordinasikan penyusunan

rencana tindak bagi pencapaian :


Agenda Prioritas 4 :
Tematik

1. Pengembangan
pelayanan publik

40

sistem

Administrasi

2. Peningkatan kinerja dan kesejahteraan


aparatur
3. Peningkatan akuntabilitas, efektivitas
dan efisiensi pengelolaan keuangan
daerah
3. Masyarakat

dan

dunia

usaha

wajib

berperan

serta

dalam

pembangunan, baik sebagai pelaksana maupun sebagai pengawas


pelaksanaan kebijakan dan program/kegiatan.
4. Untuk menjaga efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program, setiap
Kepala SKPD wajib melakukan pengendalian pelaksanaan rencana
pembangunan/kegiatan melalui upaya koreksi dan melaporkannya
secara berkala 3 (tiga) bulanan kepada Bupati Karawang melalui
Kepala Bappeda Kabupaten Karawang.
5. Kepala Bappeda menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan
pelaksanaan rencana pembangunan/kegiatan yang dilakukan oleh
masing-masing Kepala SKPD.
6. Pada akhir tahun anggaran 2015, setiap Kepala SKPD wajib
melakukan

Evaluas

Kinerja

Pelaksanaan

Rencana

Pembangunan/Kegiatan Tahun 2015.


7. Kepala

Bappeda

menyusun

evaluasi

rencana

pembangunan

berdasarkan hasil evaluasi Kepala SKPD.


8. RKPD Kabupaten Karawang Tahun 2015 berlaku sejak tanggal
ditetapkannya sampai dengan 31 Desember 2015.
BUPATI KARAWANG,

ADE SWARA

41

Anda mungkin juga menyukai