Anda di halaman 1dari 20

RENCANA STRATEGIS

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA KUPANG

TUGAS
MATA KULIAH : MANAJEMEN STRATEGIK

Oleh

Nama : Novita Konnianty Lassi


NIM : 811211041
Konsentrasi : Manajemen Keuangan Daerah
Kelas :C

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA
KUPANG, 2022
1. Latar Belakang

Salah satu tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah mencerdaskan
kehidupan bangsa, sebagaimana yang tertuang dalam Pasal 31 Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengamanatkan bahwa setiap warga negara
berhak mendapat pendidikan dan wajib mengikuti pendidikan dasar serta pemerintah
wajib membiayainya. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem
pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, negara memprioritaskan
anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% untuk memenuhi kebutuhan
penyelenggaraan pendidikan nasional. Anggaran berasal dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara serta Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menegaskan
bahwa setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan. Oleh karena itu, Negara
berkewajiban mewujudkan layanan pendidikan bermutu kepada seluruh warga negara
tanpa memandang status sosial, ras, etnis, agama dan gender. Selain itu, Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan daerah juga dikemukakan bahwa
pendidikan dan kebudayaan merupakan salah satu urusan wajib pemerintah daerah yang
terbagi menjadi urusan pemerintahan yang berkaitan dengan pelayanan dasar yaitu urusan
pendidikan. Sedangkan urusan kebudayaan merupakan urusan yang tidak berkaitan
dengan pelayanan dasar. Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah daerah harus
mempunyai perhatian yang serius dalam mengelola pendidikan dan kebudayaan.
Untuk mewujudkan pelaksanaan pembangunan pendidikan dan Kebudayaan dapat
berjalan dengan baik dan berkesinambungan, maka diperlukan suatu perencanaan yang
matang dan terstruktur, disusun berdasarkan data terkini dan akurat, berdasarkan visi dan
misi, tujuan dan sasaran, strategi dan arah kebijakan, program dan kegiatan yang
diselaraskan dengan kebijakan pembangunan nasional di bidang pendidikan dan
kebudayaan serta memerlukan dukungan semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun
stakeholder pendidikan. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang bertekad
mewujudkan cita-cita luhur tersebut, diawali dengan menyusun Rencana Strategis
(RENSTRA).
Rencana Strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang Tahun 2023 -2026
merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Pemerintah Kota Kupang Tahun 2023-2026. Rencana Strategis tersebut diharapkan dapat
memandu semua pihak khususnya jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam
melaksanakan program dan kegiatan pembangunan pendidikan dan Kebudayaan selama 4
(empat) tahun ke depan.
Sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2021 tentang Penyusunan
Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Dengan Masa Jabatan Kepala Daerah
Berakhir Pada Tahun 2022, menegaskan bahwa penyusunan Rencana Strategis Perangkat
Daerah Tahun 2023 – 2026 yang disusun dengan berpedoman pada :
a) Peraturan Daerah Kota Kupang Nomor 01 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Kupang Tahun 2007– 2025;
b) Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Kota Kupang Tahun 2023-2026.
Dengan adanya perencanaan yang sinkron dan terkoordinasi dengan dokumen
perencanaan lainnya, maka sinergi antara berbagai sumber pembiayaan akan dapat
diwujudkan. Dapat dikatakan bahwa Renstra menjadi dasar atau pijakan kerja Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang selama 4 (empat) tahun ke depan.
Adapun maksud Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kota Kupang Tahun 2023-2026 adalah :
 Menggambarkan kondisi saat ini dan rencana pembangunan selama 4 tahun ke depan;
 Mensinkronisasikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan pembangunan di bidang
pendidikan dan Kebudayaan;
 Sebagai acuan dan tolok ukur dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sekaligus
sebagai bentuk akuntabilitas kepada publik.
Tujuan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota
Kupang Tahun 2023-2026 adalah :
 Sebagai dokumen perencanaan teknis strategis dan sebagai alat koordinasi
sinkronisasi pelaksanaan pembangunan di bidang pendidikan dan kebudayaan atau
semua pihak pelaku pelaksana (stakeholder);
 Merumuskan dan menetapkan strategi dan arah kebijakan Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kota Kupang dalam mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran berdasarkan
kewenangan kedinasan untuk memberikan arah kebijakan perencanaan serta prioritas
pembangunan pendidikan dan kebudayaan tahun anggaran 2023-2026;
 Sebagai pedoman dalam pengawasan, pengendalian, pertanggung jawaban dan
evaluasi kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang 2023-2026.
Rencana Strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang Tahun 2023-2026
disusun berdasarkan peraturan perundang-undangan sebagai berikut :
1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2) Undang-Undang No 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4438);
4) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005 - 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4700);
5) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);

6) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan


Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
7) Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738);
8) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5887);
9) Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 187 Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6402);
10) Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6322);
11) Peraturan Presiden RI Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2020 - 2024 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 10);
12) Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata
Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata
Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);
13) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-5889 Tahun 2021 tentang Hasil
Verifikasi, Validasi dan Inventarisasi Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi dan
Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah;
14) Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2021 tentang Penyusunan
Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Bagi Daerah Ddengan Masa Jabatan
Kepala Daerah Berakhir Tahun 2022;
2. Visi, Misi dan Tujuan Organisasi
a) Visi
“ Kota Kupang Yang Maju, Mandiri, Adil dan Sejahter”
b) Misi
 Mewujudkan Masyarakat Yang Berdaya Saing;
 Mewujudkan Kota Kupang sebagai wilayah yang aman, tertib dan berbudaya.
c) Tujuan
Mengacu pada visi dan misi tersebut maka dalam kerangka pelayanan pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan, Pemerintah Kota Kupang menetapkan tujuan yang
akan dicapai oleh Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kota Kupang Tahun 2023-2026
adalah :
1. Meciptakan birokrasi yang profesional dan bebas KKN, dengan sasaran
pembangunan difokuskan pada :
 Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan yang efektif, akuntabel dan
transparan, melalui program penunjang urusan pemerintahan daerah Kota
Kupang
2. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang mandiri dan Berdaya Saing, dengan
sasaran pembangunan difokuskan pada :

 Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia yang Sehat dan Cerdas.


3. Terciptanya Sinergitas Pelestarian Budaya Lokal Antara Pemerintah, Pelaku
Budaya dan Masyarakat, dengan sasaran difokuskan pada: Meningkatnya
pelestarian budaya lokal antara pemerintah, pelaku budaya dan masyarakat
melalui beberapa program sebagai berikut :
 Program pengembangan kebudayaan.
 Program pengembangan kesenian tradisional.
 Program pembinaan sejarah.
 Program Pengelolaan permuseum.
 Program pelestarian dan pengelolaan cagar budaya.
Berdasarkan Peraturan Walikota Kupang Nomor 34 Tahun 2021 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pendidikan dan
kebudayaan, maka Tugas pokok Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang
adalah membantu Walikota Kupang melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah di bidang pendidikan dan kebudayaan serta tugas pembantuan.
Sehubungan dengan tugas pokok tersebut maka fungsi yang diemban oleh Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang yaitu :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Pendidikan danKebudayaan;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Pendidikan
danKebudayaan;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pendidikan dan Kebudayaan;
d. Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas;
e. Pelaksanaan administrasi ketatausahaan yang meliputi urusan umum, perlengkapan,
keuangan, kepegawaian dan pelaporan;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota di bidang Pendidikan dan
Kebudayaan.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang merupakan dinas teknis daerah bidang
pendidikan dan kebudayaan yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang dalam
melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Walikota Kupang melalui Sekretaris
Daerah dengan susunan organisasi sebagai berikut :

a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, dengan 1 (satu) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
c. Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Nonformal, terdiri dari :
1. Seksi Kurikulum dan Penilaian;
2. Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana;
d. Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar, terdiri dari :
1. Seksi Kurikulum dan Penilaian;
2. Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana; dan
e. Bidang Pembinaan Ketenagaan, terdiri dari :
1. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan PAUD dan Pendidikan Nonformal;
2. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar; dan
f. Bidang Kebudayaan;
g. Kelompok Jabatan Fungsional;
h. Satuan Pendidikan/UPTD.
Adapun tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang,
menurut jabatan struktural sebagai berikut:

A. Kepala Dinas
 Tugas :
Membantu Walikota melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah di bidang Pendidikan dan bidang Kebudayaan serta Tugas
Pembantuan.
 Fungsi :
1) perumusan kebijakan daerah di bidang pendidikan dan kebudayaan;
2) pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pendidikan dan kebudayaan;
3) pelaksanaan evaluasi dan pelaporan daerah di bidang pendidikan dan
kebudayaan;
4) pelaksanaan administrasi dinas daerah di bidang pendidikan dan kebudayaan;
dan
5) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan tugas dan
fungsinya.
B. Sekretaris
 Tugas :
melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, pemberian dukungan
administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Dinas.
 Fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi kegiatan di lingkungan Dinas;
b. penyusunan rencana, program dan anggaran Dinas;
c. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi Dinas yang meliputi
penyelenggaraan urusan ketatausahaan rumah tangga, ketatalaksanaan,
kepegawaian, kepustakaan, keuangan, kerjasama, hukum, organisasi,
hubungan masyarakat dan Keprotokolan, kearsipan dan dokumentasi;
C. Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non formal
Mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan,mengkoordinasikan dan
mengendalikan kegiatan di bidang pembinaan PAUD dan pendidikan Nonformal.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pembinaan PAUD dan
Pendidikan Nonformal mempunyai fungsi :
1) penyusunan bahan perumusan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang
kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana, serta peserta didik
dan pembangunan karakter Pendidikan anak usia dini dan pendidikan Nonformal;
2) pelaksanaan kebijakan di bidang kurikulum dan penilaian kelembagaan dan sarana
prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter pendidikan anak usia
dini dan pendidikan Nonformal;
3) penyusunan bahan penetapan kurikulum muatan lokal pendidikan nonformal;
4) penyusunan bahan penerbitan isin pendirian, penataan, dan penutupan satuan
pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal;
5) penyusunan bahan pembinaaan kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan sarana
prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter pendidikan anak usia
dini dan pendidikan nonformal;
6) pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang kurikulum dan penilaian,
kelembagaan dan sarana prasarana, serta peserta didik dan pembanguan karakter
pendidikan anak usia dini, dan pendidikan nonformal;
7) pelaporan di bidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan, dan sarana prasarana,
serta peserta didik dan pembangunan karakter pendidikan anak usia dini dan
pendidikan nonformal; dan
8) pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan.
D. Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar
Mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan
mengendalikan kegiatan di bidang pembinaan pendidikan dasar.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pembinaan Pendidikan
Dasar mempunyai fungsi :
1) penyusunan bahan perumusan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang
kurikulum dan penilaian, kelembagaan, dan sarana prasarana, serta peserta didik
dan pembangunan karakter Pendidikan dasar;
2) pelaksana kebijakan di bidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan, dan sarana
prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter pendidikan dasar;
3) penyusunan bahan penetapan kurikulum muatan lokal pendidikan dasar;
4) penyusunan bahan penerbitan izin pendirian, penataan, dan penutupan pendidikan
dasar;
5) penyusunan bahan pembinaan bahan kurikulum dan penilaian, kelembagaan, dan
sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter pendidikan dasar;
6) penyusunan bahan pembinaan bahasa dan sastra daerah yang penuturnya dalam
daerah;
7) pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang kurikulum dan penilaian,
kelembagaan dan sarana prasarana serta peserta didik dan pembangunan karakter
pendidikan dasar;
8) pelaporan di bidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana,
serta peserta didik dan pembangunan karakter pendidikan dasar; dan
9) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
E. Bidang Pembinaan Ketenagaan
Mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan
kegiatan di bidang pembinaan ketenagaan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud, Bidang Pembinaan Ketenagaan mempunyai fungsi :
1) penyusunan bahan perumusan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang
pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia dini, pendidikan
dasar, sekolah menengah pertama dan pendidikan nonformal, serta tenaga
kebudayaan;
2) penyusunan bahan kebijakan di bidang pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan
pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, sekolah menengah pertama, dan
pendidikan Nonformal serta tenaga kebudayaan;
3) penyusunan bahan rencana pendidikan dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia
dini, pendidikan dasar, sekolah menengah pertama, dan pendidikan Nonformal;
4) penyusunan bahan pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan anak
usia dini, pendidikan dasar, sekolah menengah pertama dan pendidikan Nonformal;
5) penyusunan bahan rekomendasi pemindahan pendidik dan tenaga kependidikan dalam
daerah;
6) penyusunan bahan pembinaan di bidang tenaga cagar budaya dan permuseuman,
tenaga kesejarahan, tenaga tradisi, tenaga kesenian, dan tenaga budaya lainnya;
7) penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pembinaan pendidik dan
tenaga kependidikan pendidik anak usia dini, sekolah dasar, sekolah menengah
pertama dan pendidikan Nonformal serta tenaga kebudayaan;
8) pelaporan di bidang pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan pendidik anak usia,
pendidikan dasar, sekolah menengah pertama, dan pendidikan Nonformal serta tenaga
kebudayaan;dan
9) pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan.
F. Bidang Kebudayaan
Mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan
kegiatan di bidang kebudayaan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Kebudayaan mempunyai
fungsi :
1) penyusunan bahan perumusan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang
pengelolaan cagar budaya, pengelolaan museum, pembinaan sejarah, pelestarian
tradisi, pembinaan komunitas dan lembaga adat, dan pembinaan kesenian;
2) penyusunan bahan pembinaan di bidang pengelolaan cagar budaya, pengelolaan
museum, pembinaan sejarah, pelestarian tradisi, pembinaan komunitas dan lembaga
adat, dan pembinaan kesenian;
3) penyusunan bahan pengelolaan kebudayaan yang masyarakat pelakunya dalam
daerah;
4) penyusunan bahan pelestarian tradisi masyarakat yang penganutnya dalam daerah;
5) penyusunan bahan pembinaan komunitas dan lembaga adat yang masyarakat
penganutnya dalam daerah;
6) penyusunan bahan pembinaan kesenian yang masyarakat pelakunya dalam daerah
7) penyusunan bahan pembinaan sejarah lokal daerah;
8) penyusunan bahan penetapan cagar budaya dan pengelolaan cagar budaya daerah;
3. Analisis Lingkungan Eksternal
Menurut Hunger dan wheelen (2003:9), lingkungan eksternal terdiri dari variabel-
variabel (Kesempatan dan ancaman) yang berada di luar organisasi dan tidak secara
khusus ada dalam pengendalian jangka pendek manajemen puncak.
a) Peluang
Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi, kondisi yang
terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
Misalnya competitor, kebijakan pemerintah dan kondisi lingkungan sekitar.
Indikator peluang bagi Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kota Kupang dalam
perjuangan mewujudkan visi dan misi organisasi ke depan adalah adanya
perkembangan teknologi dan informatika. Kondisi ini akan semakin memberi
kemudahan bagi semua stakeholders dalam penyelenggaraan pendidikan.
Perkembangan informasi dan teknologi yang cepat dapat memberikan kemudahan
bagi para pihak terkait dalam penyelenggaraan pendidikan untuk memanfaatkan
sebagai sarana yang dapat memperlancar atau mempermudah pencapaian tujuan
organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang.
Salah satu implikasi sebagai peluang perkembangan informasi dan teknologi dalam
mewujudkan visi, misi dan tujuan organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota
Kupang khususnya dalam manajemen satuan pendidikan maupun pengelolaan
pembelajaran antara lain adanya digitalisasi pendidikan. Digitalisasi pendidikan
menjadikan pelayanan publik di bidang pendidikan menjadi cepat, efektif, efesien,
transparan dan akuntabel. Para pelanggan pendidikan dapat dengan mudah mengakses
informasi terkait layanan pendidikan sebagai bagian integral tugas pokok dan fungsi
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang. Melalui digitalisasi pendidikan
kualitas layanan publik menjadi optimal sehingga pada akhirnya dapat mewujudkan
asas-asas umum penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance).
Bentuk konkrit peluang perkembangan IPTEK khususnya dalam proses pembelajaran
yang cukup dinikmati semasa pandemi Covid-19 antara lain pembelajaran secara
online melalui berbagai aplikasi seperti google classroom, google meet, zoom,webiner
dan lain-lain.
b) Ancaman/Tantangan
Merupakan kondisi yang dapat menghambat organisasi dalam mewujudkan visi dan
misi melalui berbagai program atau kegiatan yang telah dicanangkan.
Indikator pertama adalah perubahan kurikulum yang cepat tanpa diawali dengan
sosialisasi bagi semua stakeholder secara optimal. Hal ini sering terjadi dan bahkan
menjadi ancaman bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang karena
semua komponen terkait (pengawas sekolah, kepala sekolah, guru) belum siap dan
belum memahami secara baik esensi dari kurikulum yang akan diberlakukan namun
secara cepat harus menyesuaikan dengan perubahan tersebut. Kondisi ini menjadi
ancaman karena roh/jiwa dari kurikulum secara detail tidak dikuasai tetapi dipaksakan
untuk dilaksanakan sehingga pada akhirnya penerapan kurikulum menjadi mubasir.
Padahal kurikulum sebagai jantungnya pendidikan harus dipahamai secara baik dan
benar oleh praktisi pendidikan baru dapat diimplementasikan secara optimal.
Indikator kedua yang merupakakan ancaman adalah perubahan regulasi terkait
penyelenggaraan pendidikan secara nasional. Faktor ini juga sering menjadi
hambatan/tantangan bagi Dinas Pendidikan. Regulasi/peraturan terkait
penyelenggaraan pendidikan yang senantiasa berubah akan menghambat perwujudan
visi, misi dan tujuan organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang. Hal
ini adalah logis karena birokrasi selalu bergerak dalam koridor regulasi sehingga
manakala terjadi perubahan regulasi maka serta merta akan menghambat birokrasi itu
sendiri.
4. Analisis Lingkungan Internal
Hunger menyebutkan lingkungan internal terdiri dari variabel (Kekuatan dan
Kelemahan) yang ada di dalam organisasi tetapi biasanya tidak dalam
pengendalian jangka pendek dari manajemen puncak (2003:11-12).
 Kekuatan
Variabel Kekuatan Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam
organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis
merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep
bisnis itu sendiri.
Kekuatan yang ada atau dimiliki oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kota Kupang adalah Sumber Daya Manusia (Pegawai) secara kuantitatif
cukup dan secara kualitatif handal dengan rata-rata tingkat pendidikan
adalah strata 1 (sarjana).
Kondisi Umum Pegawai Sumber Daya Aparatur pada Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kota Kupang sebagaimana diatur dengan Peraturan Walikota Kupang
Nomor 34 Tahun 2021 tentang Susunan, Kedudukan dan Tata Kerja Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, terdata sejumlah 99 orang terdiri dari
Jabatan Struktural sebanyak 13 Orang, Jabatan Fungsional Tertentu (JFT)
sebanyak 8 orang dan Jabatan Fungsional Umum (JFU) sebanyak 23 orang,
Pengawas/ penilik 16 orang dan PTT sebanyak 39 orang.
Tabel 1
Komposisi Jumlah SDM Berdasarkan Pendidikan dan Jenis Kelamin

Tingkat Pendidikan
S1/ Jumlah
No Uraian S2 SMA
Diploma
L P L P L P L P
1 Sekretariat 2 1 8 16 4 4 14 21
2 Bidang Pembinaan Pendidikan 1 1 5 1 4 1 10 3
Dasar
3 Bidang Kebudayaan - 2 2 4 1 1 3 7
4 Bidang PTK - - 4 7 2 - 6 7
5 Bidang PAUD dan PNF - - 5 6 1 - 6 6
6 Pengawas/ Penilik 3 1 7 5 - - 10 6
Jumlah 6 5 31 39 12 6 49 50

Indikator kekuatan lain yang dimiliki adalah tersedianya lembaga/satuan


pendidikan yang cukup dan merata pada tiap jenjang yang mudah diakses oleh
masyarakat.
Secara makro, sumber daya pendukung berupa sarana dan prasarana yang dimiliki
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang masih sangat kurang, baik dilihat
dari sisi kualitas maupun kuantitas, jika dibandingkan dengan cakupan pelayanan
mulai dari tingkat Taman kanak-kanak/Pendidikan Anak usia dini (PAUD) sampai
pada tingkat Sekolah Menengah Pertama tahun 2022, dengan rincian sebagai berikut
yakni :
Jumlah Jumlah
No Tingkat Pendidikan Jumlah Guru
Sekolah Murid
1 PAUD 285 4.491 748
2 SD 148 38.315 2.340
3 SMP 60 18.563 1.491
TOTAL 493 61.369 4.579

 Kelemahan
Indikator kelemahan pertama yang secara internal dimiliki oleh Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kota Kupang adalah keterbatasan sarana dan prasarana baik pada
kantor Dinas pendidikan itu sendiri maupun pada lembaga/satuan pendidikan.
Keterbatasan sarana maupun prasarana yang dimaksud antara lain, peralatan TIK,
ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang kelas, ruang media dan sebagainya.
Indikator kelemahan kedua adalah kompetensi guru khususnya dalam hal
penguasaan IT yang relatif masih rendah. Digitalisasi pendidikan mengharuskan
guru menguasai IT namun dalam tataran empiris masih banyak guru pada lingkup
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang yang belum menguasai IT.
Indikator Kelemahan ketiga adalah dukungan anggaran untuk merealisasikan
berbagai program dan kegiatan sebagai strategi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kota Kupang dalam mewujudkan visi, misi dan tujuannya masih sangat kurang.
5. Sasaran Jangka Panjang Organisasi
Sasaran jangka panjang organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang
adalah sebagai berikut:
a) Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan yang efektif, akuntabel dan
transparan;
b) Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia yang sehat dan cerdas;
c) Meningkatnya pelestarian Budaya Lokal antar pemerintah, pelaku budaya dan
masyarakat.
Keterkaitan antara tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan dapat digambarkan sebagai
berikut:
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
1. Menciptakan Meningkatnya - Nilai Hasil Evaluasi AKIP Dinas Meningkatkan
birokrasi yang kualitas tata Pendidikan dan kebudayaan Kota tata kelola
profesional kelola Kupang pemerintahan
dan bebas pemerintahan yang efektif,
KKN yang efektif, akuntabel dan
akuntabel dan transparan
transparan

2.Meningkatnya Mengembangnya - Cakupan pelayanan pendidikan anak Meningkatkan


Sumber Daya Kualitas SDM usia dini akses pendidikan
Manusia yang yang sehat dan - Persentase penduduk yang selesai bagi semua anak
Mandiri dan cerdas Program Wajar Dikdas 9 Tahun usia sekolah baik
berdaya saing - APK Pendidikan Dasar laki-laki maupun
- APK Pendidikan Menengah perempuan
- Angka Buta Aksara penduduk usia >
15 tahun
- Angka melanjutkan sekolah
- Angka Putus Sekolah
- Pembangunan/Rehab Sarana dan Perluasan dan
Prasarana Pendidikan pemerataan
- Pembangunan Laboratorium Sekolah sarana dan
- Pembangunan Perpustakaan Sekolah prasarana
- Penyediaan buku-buku pelajaran pendidikan pada
- Penyusunan standar pelayanan semua jenis dan
pendidikan jenjang
- Penyusunan profil perkembangan pendidikan
pendidikan
- Pembangunan sistim data base
pendidikan yang akurat dan up to
date
- Pelaksanaan pengawasan, evaluasi
dan pembinaan penyelenggaraan
pendidikan
- Mendorong pengalokasian anggaran
pendidikan sebesar 20 % dari APBD
Kota Kupang
- Mengembangkan dan menerapkan Mengembangkan
kurikulum global kurikulum yang
- Pengembangan sekolah berbasis berbasis pada
keunggulan lokal kebutuhan pasar
- Meningkatkan ketrampilan siswa kerja lokal,
dalam penguasaan teknologi, nasional dan
informasi dan komunikasi global
- Meningkatkan ketrampilan siswa
dalam penguasaan teknologi,
informasi dan komunikasi
- Pembangunan/Rehab Sarana dan Manajemen
prasarana pendidikan pendidikan yang
- Penyediaan buku-buku pelajaran tansparan dan
- Penyediaan alat peraga akuntabel;

- Bantuan Dana Pendidikan bagi guru Meningkatkan


untuk meningkatkan strata Kualitas Pendidik
pendidikannya dan Tenaga
- Pelaksana Setifikasi guru Kependididkan
- Pelatihan Guru (Mata Pelajaran,
KTSP, MGMP, K13, dll)
- Melakukan sosialisasi dan advokasi Meningkakan
terhadap masyarakat akan pentingnya peran serta
pendidikan bagi anak masyarakat
- Optimalisasi peran Badan Akreditasi dalam
- Optimalisasi Peran Komite Sekolah pembangunan
- Optimalisasi peran Dewan Pendidikan pendidikan baik
- Pengembangan dan penerapan sistim dalam
pengendalian internal, pengawasan penyelenggaraan
masyarakat dan pengawasan maupun
fungsional pembiayaan
pendidikan
3 Meningkatkan Meningkatnya - Mengembangkan dan melestarikan Meningkatkan
Sinergitas sinergitas nilai-nilai budaya sinergitas
Pelestarian pelestarian - Melakukan pembinaan terhadap pelestarian
Budaya Lokal budaya lokal sanggar-sanggar Etnis yang ada di budaya lokal
Antara antara wilayah Kota Kupang antara
Pemerintah, pemerintah, pemerintah,
Pelaku pelaku budaya, pelaku budaya,
Budaya dan pelaku ekonomi pelaku ekonomi
Masyarakat. dan masyarakat dan masyarakat.

6. Strategi Jangka Pendek


Untuk mewujudkan sasaran organisasi jangka panjang, yaitu meningkatnya kualitas tata
kelola pemerintahan yang efektif, akuntabel dan transparan, meningkatnya kualitas
Sumber Daya Manusia yang sehat dan cerdas, dan meningkatnya pelestarian Budaya
Lokal antar pemerintah, pelaku budaya dan masyarakat maka strategi jangka pendek yang
ditempuh adalah sebagai berikut:
a. Penguatan disiplin tata kelola satuan pendidikan
Disiplin tata kelola atau manajemen satuan pendidikan merupakan salah satu
prasyarat untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif, akuntabel dan
transparan. Untuk mewujudkan disiplin tata kelola satuan pendidikan maka strategi
jangka pendek yang ditempuh antara lain bimbingan teknis pengelolaan atau
manajemen sekolah, pendidikan dan pelatihan terkait manajemen peningkatan mutu
berbasis sekolah dan sebagainya.
Disiplin tata kelola satuan pendidikan merupakan kunci keberhasilan peningkatan
mutu hasil lulusan atau output dari masing-masing satuan pendidikan.
b. Penguatan kompetensi kepala sekolah
Kepala sekolah sebagai top manajer pada satuan pendidikan memiliki peran yang
sangat strategis dalam mewujudkan tata kelola satuan pendidikan yang berorientasi
peningkatan mutu hasil belajar siswa.
Untuk meningkatkan kompetensi kepala sekolah maka strategi jangka pendek adalah
melakukan program peningkatan kompetensi kepala sekolah melalui pendidikan dan
pelatihan penguatan kapasitas atau kompetensi kepala sekolah, program magang,
studi banding, dan lain-lain.
c. Penguatan kompetensi guru
Guru adalah salah satu komponen strategis dalam penyelenggaraan pendidikan. Guru
adalah eksekutor mutu pembelajaran. Guru adalah aktor utama yang menentukan
tinggi rendahnya mutu hasil belajar siswa. Upaya untuk meningkatkan kompetensi
guru merupakan tuntutan mutlak bukan sebuah pilihan. Untuk itu, Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kota Kupang perlu memprioritaskan program peningkatan
kompetensi guru.
Peningkatan kompetensi guru dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan sebagai
berikut:
 Workshop
 Bimbingan teknis terkait materi pembelajaran yang merupakan disiplin ilmunya
atau terkait metodologi pembelajaran untuk mewujudkan paradigma pembelajaran
yang aktif, inovatisf, kreatif, efektif dan menyenangkan.
 IHT terkait kurikulum dan model-model pembelajaran paradigma baru;
 Bimbingan teknis terkait penilaian atau asesmen pembelajaran
 Bimbingan teknis terkait administrasi perangkat pembelajaran guru
d. Penataan administrasi sekolah dan administrasi perangkat pembelajaran guru
Salah satu kelemahan pada satuan pendidikan adalah administrasi sekolah dan
administrasi perangkat pembelajaran guru yang belum tertata secara baik dan benar.
Disiplin penataan administrasi sekolah dan administrasi perangkat pembelajara guru
belum optimal.
Untuk mewujudkan disiplin administrasi maka strategi jangka pendek adalah
bimbingan teknis pengelolaan administrasi sekolah dan administrasi perangkat
pembelajaran guru secara teratur dan kontinu.
Administrasi sekolah selama ini yang belum lengkap atau sempurna adalah dokumen
KTSP, Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM), Rencana Kerja Tahunan (RKT)
dan Rencana Kegiatan dan Anggaran sekolah (RKT). Tiga dokumen ini merupakan
jantung sekolah namun dalam tataran praksis banyak satuan pendidikan yang belum
memiliki dokumen-dokumen tersebut secara lengkap. Konsekuensinya arah
pengelolaan sekolah menjadi tidak jelas.
e. Rehabilitasi/pembangunan prasarana pendidikan
Salah satu permasalahan serius yang dihadapi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kota Kupang adalah ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan yang masih
kurang dan mengalami kondisi rusak berat. Hal ini tentu berpengaruh terhadap upaya
peningkatan mutu pendidikan di wilayah Kota Kupang. Untuk mengatasi masalah
tersebut maka strategi jangka pendek yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kota Kupang adalah melakukan pemutakhiran DAPODIK masing-
masing satuan pendidikan agar memenuhi syarat dalam memperoleh bantuan melalui
Dana Alokasi Khusus bidang pendidikan tiap tahun anggaran.
Selain itu pula Pemerintah Kota Kupang tiap tahun menganggarkan dalam APBD
anggaran rehabilitasi prasarana dan sarana pendidikan pada masing-masing satuan
pendidikan.
Strategi jangka pendek ini membawa perubahan peningkatan ketersediaan sarana dan
prasarana pendidikan tiap tahun secara signifikant. Hal ini dapat dilihat dari adanya
rehabilitasi/pembangunan fisik pada masing-masing satuan pendidikan seprti:
1) Rehabilitasi ruang kelas
2) Rehabilitasi ruang perpustakaan
3) Rehabilitasi ruang laboratorium komputer
4) Rehabilitasi ruang media
5) Pembangunan jamban
6) Pembangunan ruang UKS
7) Pembangunan ruang laboratorium komputer
8) Pembangunan ruang perpustkaan
9) Penyediaan peralatan TIK
10) Penyediaan peralatan media pendidikan
11) Penyediaan peralatan permainan edukatif
12) Penyediaan buku referens
13) Penyediaan alat peraga pembelajaran
14) Pembangunan ruang multimedia
Strategi jangka pendek ini menjadikan permasalahan keterbatasan sarana dan
prasarana pendidikan menjadi teratasi. Hal ini tentu akan berdampak pada pencapaian
sasaran jangka panjang organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang
sesuai visi, misi dan tujuan organisasi tersebut.
7. Pengendalian Strategik
Dalam teori manajemen modern, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan
pengendalian merupakan satu kesatuan yang dapat dibedakan tetapi tidak dapat
dipisahkan.
Pengendalian strategik bertujuan untuk memastikan rencana strategik yang telah disusun
benar-benar dalam tataran implementasi berjalan sesuai dengan perencanaan atau terjadi
penyimpangan.
Keberhasilan implementasi rencana strategik juga ditentukan oleh sejauh mana efektifitas
pelaksanaan pengendalian strerategik dalam organisasi dilaksanakan. Pengendalian
strategik yang sering dilaksanakan pada organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kota Kupang adalah pemeriksaan secara berkala semua kegiatan sesuai perencanaan
strategik baik yang dilaksanakan oleh auditur internal maupun auditur eksternal. Auditur
internal adalah Inspektorat Daerah Kota Kupang dan auditur eksternal adalah BPKP, BPK
dan Inspektorat Jenderal.
Laporan hasil pemeriksaan baik oleh auditur internal maupun auditur eksternal merupakan
wujud pengendalian strategik agar rencana strategik benar-benar berjalan secara tertib dan
konsisten.
Temuan-temuan hasil pemeriksaan oleh auditur internal maupun eksternal baik yang
bersifat administratif maupun bersifat penyimpangan keuangan menjadi warning bagi
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang agar senantiasa konsisten terhadap
rencana strategik yang telah disusun.
Dari uraian ini nampak bahwa pengendalian strategik dalam sebuah organisasi merupakan
han yang sangat urgen karena merupakan sebuah fungsi manajemen untuk mengawal
rencana strategik benar-benar berjalan atau diimplementasikan secara efektif dan efesien.
Atas dasar itu, para pakar manajemen menjelaskan bahwa salah satu kunci terwujudnya
visi dan misi sebuah organisasi, baik organisasi profit maupun non-profit dalam hal ini
organisasi pemerintah adalah tergantung pada sejauh mana fungsi pengendalian
dilaksanakan secara optimal.
8. Penutup
Demikianlah Rencana Strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang Tahun
2023-2026, dibuat guna memenuhi amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017.
Rencana Strategis Perangkat Daerah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang
Tahun 2023-2026 disusun berdasarkan Rencana Strategis Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia, Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota
Kupang Tahun 2007- 2025 dan Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Kota Kupang
Tahun 2023-2026.
Selanjutnya, pelaksanaan program dan kegiatan sebagaimana yang tercantum dalam
Renstra ini sangat bergantung pada sikap mental, tekad dan disiplin dari aparatur yang
ada dan berkontribusi secara aktif, sehingga dapat tercapainya tujuan dan sasaran
pembangunan jangka menengah Perangkat Daerah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kota Kupang.

Anda mungkin juga menyukai