Anda di halaman 1dari 44

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemerintah Daerah Kota Lubuklinggau yang telah memiliki Kepala Daerah periode 2018 – 2023 melalui
pemilihan langsung wajib menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang
berfungsi sebagai dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahun kedepan. Ketentuan
tersebut sejalan dengan Undang–undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-
undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Lubuklinggau 2018-2023 merupakan
arah pembangunan yang ingin dicapai daerah dalam kurun waktu masa bakti kepala daerah yang
disusun berdasarkan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah Terpilih, dimana kegiatan yang direncanakan
sesuai dengan urusan pemerintah dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah.

RPJMD Kota Lubuklinggau mengintegrasikan rancangan RPJMD dengan rancangan Renstra-SKPD, serta
masukkan dan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan pembangunan melalui konsultasi publik
dan musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang). Dalam penyusunan RPJMD Kota
Lubuklinggau Tahun 2018-2023 sebagai penjabaran visi, misi dan program kepala daerah terpilih, juga
berpedoman pada RPJMD Propinsi Sumatera Selatan, serta kementerian/lembaga yang terkait.
Sedangkan tata cara penyusunan RPJMD Kota Lubuklinggau mengacu pada Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata cara perencanaan, pengendalian dan evaluasi
pembangunan daerah, tata cara evaluasi rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerahdan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta tata cara
perubahan rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, rencana pembangunan jangka menengah
daerah dan rencana kerja Pemerintah Daerah.

Sebagai salah satu SKPD Pemerintah Kota Lubuklinggau, RSUD Siti Aisyah mempunyai kewajiban
menyusun Revisi Renstra (Rencana Strategis) tahun 2018-2023 dan selanjutnya menjadi pedoman
dalam penyelenggaraan kegiatan RSUD Siti Aisyah selama kurun waktu lima tahun kedepan.

Dokumen ini akan menjadi acuan RSUD Siti Aisyah untuk menyusun rencana kerja yang akan
diselenggarakan setiap tahun sehingga kegiatan akan terarah dan tepat sasaran.

1.2. Landasan Hukum

Landasan Hukum untuk menyusun Revisi Renstra RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau tahun 2018-2023,
sebagai berikut :

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5072);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4286);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

Revisi Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2018-2023 1


5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4421);
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor
12 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844);
7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);
8. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007, tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005-2025;
9. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Lubuklinggau (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja
Pemerintah;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
14. Permendagri Nomor 86 tahun 2017 tentangTata cara perencanaan, pengendalian dan evaluasi
pembangunan daerah, tata cara evaluasi rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,
sertatata cara perubahan rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, rencana
pembangunan jangka menengah daerah dan rencana kerja Pemerintah Daerah;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang badan layanan umum daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1213);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 Tentang Klasifikasi, Kodefikasi dan
Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah
17. Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau Nomor 13 Tahun 2008 tentang Pembentukan Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Siti Aisyah Kota Lubuklinggau (Lembaran Daerah
Kota Lubuklinggau Tahun 2007 Nomor 89). Tambahan Lembaran Daerah Kota Lubuklinggau
Nomor 4741.
18. Peraturan Walikota Lubuklinggau Nomor 63 Tahun 2014 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan
Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah Kota Lubuklinggau.
19. Peraturan Gubernur No 41 tahun 2014 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan
20. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/391/2014 tentang
Pedoman Penetapan Rumah Sakit Rujukan Regional
21. Peraturan Menteri Kesehatan No 3 Tahun 2020 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit
( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 21 )

1.3. Maksud dan Tujuan

1.3.1. Maksud

Maksud dan tujuan disusunnya Revisi RENSTRA RSUD Siti Aisyah ini diharapkan secara keseluruhan
dapat melaksanakan dan merencanakan “Pelayanan yang Bermutu“ yaitu pelayanan yang berkualitas
yang secara langsung dapat dirasakan oleh masyarakat melalui :

Revisi Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2018-2023 2


1. Gambaran tentang hubungan serta keterkaitan Revisi Renstra RSUD Siti Aisyah dengan RPJMD Kota
Lubuklinggau;
2. Gambaran RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau yang meliputi tugas pokok dan fungsi, struktur
organisasi serta sumber daya yang dimiliki;
3. Keadaan kinerja pelayanan RSUD Siti Aisyah berupa capaian kinerja pada tahun 2019 serta
menganalisis tantangan dan peluang SKPD untuk beberapa tahun ke depan;
4. Menyamakan persepsi Visi dan Misi Kota Lubuklinggau, Revisi Renstra Kota, Renstra Propinsi, Visi
Misi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia dan Milenium Development Goals (MDGs) sehingga
bisa merumuskan isu-isu strategis;
5. Merumuskan Perencanaan Strategis RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau yang berisikan Visi dan
Misi, Prioritas Pembangunan yang terdiri dari Tujuan dan Sasaran Strategis, Strategi Pencapaian
Tujuan dan Sasaran serta Kebijakan Pemerintah Daerah;
6. Memaparkan program kerja dan kegiatan RSUD Siti Aisyah serta pendanaannya untuk periode
2018-2013.

1.3.2. Tujuan

Perencanaan Strategis ini bertujuan

1. Sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan pada RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau lima tahun
ke depan sehingga pelaksanaannya terarah dan tepat sasaran.
2. Sebagai alat pengendali, monitoring dan evaluasi pencapaian kinerja 5 (lima) tahun ke depan.

1.4. Sistematika Penulisan

Adapun pembuatan Dokumen Revisi Rencana Strategis (Renstra) RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau
tahun 2018-2023 ini disusun ke dalam 7 (tujuh) bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN: Pada Bab Pendahuluan dipaparkan Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud
dan Tujuan dan diakhiri dengan Sistematika Penulisan Rencana Strategis.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SITI AISYAH KOTA
LUBUKLINGGAU : Dalam bab ini diuraikan mengenai tugas, fungsi dan struktur organisasi, sumber daya
yang dimiliki, kinerja pelayanan sasaran/target serta tantangan dan peluang pengembangan RSUD Siti
Aisyah periode sebelumnya.

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI : Pada bab ini
berisi uraian Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi, Telaah Visi, Misi dan Program
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, Telaah Renstra K/L dan Renstra Propinsi, Telaah
Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis, dan diakhiri Perumusan Isu-Isu
Strategis.

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN,: Dalam Bab ini dirumuskan tujuan dan sasaran Jangka Menengah.

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN : Dalam Bab ini diuraikan Strategi Arah Kebijakan Rumah Sakit
dalam upaya mewujudkan visi dan misi Rumah Sakit.

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, SERTA PENDANAAN : Dalam Bab ini akan dikemukakan
dijelaskan Revisi Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan
Indikatif.

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN : Pada Bab ini dikemukakan Indikator Kinerja
SKPD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang
sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

Revisi Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2018-2023 3


BAB VIII PENUTUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Revisi Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2018-2023 4


BAB II

GAMBARAN PELAYANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SITI AISYAH

Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah Kota Lubuklinggau adalah Rumah Sakit milik Pemerintah Kota
Lubuklinggau, yang mana pertama kali didirikan pada tahun 1990/1993 berbentuk Yayasan Rumah Sakit
Islam Siti Aisyah Lubuklinggau, yang diselenggarakan oleh Yayasan Rumah Sakit Islam Siti Aisyah
berdasarkan Surat Izin sementara Kanwil Propinsi Sumatera selatan Nomor. YM.01.02.3.1.8420 tanggal
10 Oktober 1994 .

Pada tanggal 11 Maret 2004 Penyelenggaraan Pengelolaan Yayasan Rumah Sakit Islam Siti Aisyah
sepenuhnya diserahkan kepada Pemerintah Kota Lubuklinggau berdasarkan penanda tanganan Nota
Kesepakatan (MOU) antara Ketua Yayasan Rumah sakit Islam siti Aisyah dengan Pemerintah Kota
Lubuklinggau dan seluruh asset milik Yayasan Rumah Sakit Islam Siti Aisyah diserahkan kepada
Pemerintah Kota Lubuklinggau pada tanggal 19 Desember 2006. Selanjutnya melalui Peraturan Walikota
Lubuklinggau Nomor : 03 Tahun 2007 Rumah sakit Islam Siti Aisyah resmi menjadi milik Kota
Lubuklinggau dan ditetapkan status Rumah sakit menjadi Kelas/Type D berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 332/Menkes/SK/V/2009 tanggal 7 Mei 2009. kemudian
pada tanggal 7 Juni 2012 RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau ditetapkan sebagai Rumah Sakit Umum
Kelas C sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : HK.03.05/I/907/12, Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/391/2014 tentang Pedoman Penetapan
Rumah Sakit Rujukan Regional Dan Pergub Nomor : 1 tahun 2015 Tentang Perubahan atas peraturan
Gubernur Nomor 41 Tahun 2014 Tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan.

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah

Penjabaran tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Umum Siti Aisyah Kota Lubuklinggau diatur melalui
Peraturan Walikota Lubuklinggau Nomor 63 Tahun 2014, dimana Rumah Sakit Umum Daerah Siti
Aisyah Kota Lubuklinggau mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan
berhasilguna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi,
terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan, sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Tugas Pokok RSUD Siti Aisyah sebagai tempat pelayanan kesehatan mempunyai Tugas memberikan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 44 tahun 2009 BAB III Pasal 4 tentang Rumah Sakit yaitu yang dimaksud dengan pelayanan
kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga
kesehatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit
dan memulihkan kesehatan.

Revisi Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2018-2023 5


Untuk menjalankan tugas tersebut sebagaimana pasal 4 Juncto pasal 5 Undang – undang Rumah Sakit
tahun 2009 mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan
rumah sakit.
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna
tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka penigkatan
kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan.
d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam
rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang
kesehatan.

2.1.1. Kedudukan
Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah Kota Lubuklinggau berkedudukan sebagai rumah sakit milik
pemerintah daerah yang merupakan unsur pendukung tugas walikota di Bidang Pelayanan Kesehatan
Rujukan yang dipimpin oleh seorang direktur berada di bawah dan bertanggungjawab kepada walikota
melalui sekretaris daerah .

2.1.2. Susunan Organisasi

Susunan Organisasi Rumah Sakit Siti Aisyah Kota Lubuklinggau terdiri dari :

a. Direktur;
b. Bagian Tata Usaha (Sekretariat) membawahkan :
1.Sub Bagian Umum dan Publikasi
2.Sub Bagian perlengkapan dan
3.Sub Bagian Kepegawaian
c. Bidang Keuangan, Membawahkan :
1.Seksi Anggaran dan Perbendaharaan dan
2.Seksi Pembukuan dan Aset
d. Bidang Perencanaan dan Pengembangan :
1.Seksi penyusunan program,Monitoring dan Evaluasi
2.Seksi Penelitian dan Pengembangan
e. Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan membawahkan :
1.Seksi pelayanan dan Penunjang Medik
2.Seksi Keperawataan
f. Instalasi;
g. Komite – Komite, Terdiri dari ;
1. Komite Medik
2.Komite Keperawatan

Revisi Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2018-2023 6


3.Komite PPI/K3RS
4.Komite Keselamatan RS
5.Komite Etik dan Hukum
h. Satuan Pengawas Internal
i. Kelompok Jabatan Fungsional

Revisi Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2018-2023 7


BAGAN STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SITI AISYAH KOTA LUBUKLINGGAU

Direktur

Bagian Tata Usaha

Komite-Komite

Satuan Pengawas
Internal

Jabatan Fungsional Sub Bag. Sub Bag. Sub Bag.


Umum & Perlengkapan Kepegawaian
Publikasi

Bidang Pelayanan Medik& Keperawatan


Bidang Perencanaandan Pengembangan Bidang Keuangan

Sub Bid. Pely Medis & Penj. Medis


Sub Bid. Penyus. Program,Monit. & evaluasi Sub Bid. Anggaran &Perbendaharaan

Sub Bidang Keperawatan


Sub Bid. Penelitian dan Pengembangan Sub Bidang Pembukuan dan Aset

Instalasi Instalasi

Gambar 2.1

Revisi Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2018-2023 8


2.1.3. Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) Organisasi
Berdasarkan Peraturan Walikota Lubuklinggau Nomor 63 Tahun 2014, Susunan Organisasi RSUD Siti
Aisyah Lubuklinggau adalah sebagai berikut :
a. Direktur
Direktur mempunyai tugas pokok memimpin, mengawasi, membina dan melaksanakan
koordinasi serta kegiatan di Bidang BLUD RS Siti Aisyah

b. Bagian Tata Usaha


Tugas pokok : melaksanakan penatausahaan dan pengendalian administrasi umum, publikasi
dan kepegawaiaan
Fungsi :
- Menyelenggarakan penyusunan rencana kerja urusan umum, perlengkapan dan
kepegawaiaan;
- Menyelengarakan urusan keprotokolan, hubungan masyarakat, penyiapan rapat-rapat dinas
dan pendokumentasian serta mempublikasikan hasil kegiatan Rumah Sakit Umum Daerah
Siti Aisyah Kota Lubuklinggau;
- Menyelengarakan urusan pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi barang dan
administrasi kepegawaiaan;
- Mengkoordinasikan perumusan peraturan perundang-undangan dan penelaahan hokum
Rumah Sakit;
- Mengkoordinasikan pengelolaan disiplin pegawai, kesejahteraan pegawai dan pemberian
tanda jasa pegawai;
- Menyiapkan bahan pembinaan kepegawaiaan dan penyiapan pegawai untuk mengikuti
pendidikan/pelatihan;
- Mengkoordinasikan penyiapan bahan standar kompetensi pegawai, tenaga teknis dan
fungsional;
- Mengkoordinasikan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan inventaris barang;
- Menyelenggarakan pemeliharaan/keperawatan kendaraan dinas, peralatan medis/non
medis dan perlengkapan kantor;
- Menyelenggarakan ketatalaksanaan, kearsipan dan perpustakaan Rumah Sakit Umum
Daerah Siti Aisyah Kota Lubuklinggau;
- Mengkoordinasikan kebersiha, ketertiban dan keamanan Rumah Sakit;
- Menyelenggarakan pembinaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan
penatausahaan dan pengendalian administrasi umum, publikasi dan Kepegawaiaan Rumah
Sakit;
- Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh direktur, sesuai dengan tugas dan fungsinya

c. Bidang Keuangan
Tugas pokok : melaksanakan penatausahaan dan pengendalian anggaran, perbendaharaan,
pembukuan dan aset.
Revisi Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2018-2023 9
Fungsi :
- Perumusan kebijakan teknis dalam penyusunan dan pengendalian dibidang anggaran,
perbendaharaan, pembukuan dan asset;
- Menyelenggarakan koordinasi penyusunan anggaran Rumah Sakit;
- Menyelenggarakan koordinasi penyusunan besaran tarif pelayanan kesehatan;
- Menyelenggarakan pengelolaan pendapatan dan belanja;
- Menyelenggarakan pengelolaan kas;
- Menyelenggarakan pengelolaan utang piutang;
- Menyelenggarakan koordinasi penyusunan kebijakan pengelolaan barang, asset tetap dan
investasi;
- Menyelenggarakan Sistem informasi manajemen keuangan;
- Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh direktur, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

d. Bidang Perencanaan dan Pengembangan


Tugas Pokok : melaksanakan penyusunan dan pengendalian perencanaan program, rencana
strategis rumah sakit, melakukan audit program, sistem rumah sakit, mutu pelayanan dan
kinerja serta penelitian dan pengembangan produk-produk rumah sakit, baik medis maupun
non medis termasuk pengembangan sumber daya manusia rumah sakit dan urusan rekam
medik.
Fungsi :
- Menyelenggarakan penyusunan dan pengendalian perencanaan program kerja rumah sakit;
- Menyelenggarakan penyusunan rencana strategis rumah sakit;
- Menyelenggarakan penyusunan rencana kerja tahunan;
- Menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian program meliputi perumusan kebijakan,
pengelolaan data perencanaan dan pengembangan rumah sakit;
- Menyelenggarakan kegiatan pengembangan sarana prasarana dan sumber daya rumah
sakit;
- Menyelenggarakan audit program sistem rumah sakit, mutu pelayanan dan kinerja serta
penampilan kerja;
- Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan produk-produk rumah sakit, baik medis
maupun non medis;
- Menyelenggarakan program pengembangan lingkungan kesehatan;
- Menyelenggarakan monitoring, evaluasi dan pelaporan program kegiatan rumah sakit;
- Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh direktur,sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Revisi Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2018-2023 10


e. Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis, Keperawatan
Tugas Pokok : mengkoordinasikan semua kebutuhan pelayanan medis, penunjang medis dan
keperawatan, pemantauan dan pengawasan penggunaan fasilitas kesehatan, kegiatan pelayanan
medis, penunjang medis dan keperawatan serta penerimaan dan pemulangan pasien.
Fungsi :
- Perumusan kebijakan teknis dalam pembinaan dan pengendalian kegiatan dibidang pelayanan
medik, penunjang medic dan keperawatan;
- Mengkoordinasikan kebutuhan pelayanan medis dan penunjang medis pada instalasi rawat
inap, rawat jalan, perawatan intensif, bedah sentral, rehabilitasi medis, laboratorium, radiologi,
gizi, farmasi, CSSD (Instalasi Sterilisasi);
- Menyelenggarakan pelaksanaan penunjang medis dan audit klinis;
- Menyelenggarakan pelaksanaan penunjang medis dan keperawatan;
- Menyelenggarakan penyusunan tata kelola klinis dan protap Standar Operasional Prosedur
(SOP) pelayanan medis, penunjang medis dan keperawatan;
- Menyelenggarakan upaya peningkatan mutu pelayanan medis, penunjang medis dan
keperawatan;
- Mengkoordinasikan kebutuhan dan penyaluran peralatan medis/non medis, obat-obatan dan
bahan habis pakai;
- Melaksanakan koordinasi pembentukan komite medik, komite keperawatan dan komite etik;
- Menyelenggarakan penerimaan pasien, pemulangan pasien dan pelayanan rujukan;
- Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan dibidang pelayanan medik, penunjang medik
dan keperawatan.
- Pemantauan dan pengawasan fasilitas kesehatan di rumah sakit;
- Mengkoordinasikan kebutuhan dan penyaluran tenaga medis, tenaga paramedis keperawatan
dan tenaga medis non keperawatan;
- Merencanakan dan mengkoordinasikan kebutuhan peralatan dan pemeliharaan peralatan
medik dan penunjang medik;
- Menyusun rencana program pendidikan dan pelatihan tenaga medis, perawat, bidan dan
penunjang medis;
- Menyelenggarakan kegiatan rekam medik;
- Menghimpun, memelihara sistematisasi catatan medik, menyajikan informasi rekam medik dan
melaporkan hasil rekam medik;
- Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh direktur, sesuai dengan tugas dan fungsinya

f. Instalasi merupakan fasilitas penyelenggaraan pelayanan fungsional di Rumah Sakit Siti Aisyah
Lubuklinggau yang mempunyai tugas membantu direktur dalam penyelenggaraan pelayanan
fungsional sesuai dengan fungsinya.

Revisi Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2018-2023 11


g. Komite Medik dibentuk dengan tujuan untuk menyelenggarakan tata kelola klinis (clinical
governance) yang baik agar mutu pelayanan medis dan keselamatan pasien lebih terjamin dan
terlindungi. Komite medik merupakan organisasi non struktural yang dibentuk rumah sakit oleh
direktur.

h. Satuan Pengawas Internal bertugas membantu direktur dalam melaksanakan pengawasan internal
terhadap pengelolaan sumber daya rumah sakit.

i. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pemerintah daerah
sesuai dengan keahlian dan kebutuhan

2.2. Sumber Daya Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah

2.2.1. Sumber Daya Manusia (SDM) RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau.
Jumlah Ketenagaan di Rumah Sakit Siti Aisyah saat ini berjumlah 581 orang yang terdiri dari 186 orang
PNS dan 309 orang sebagai pegawai honor, Pegawai training sebanyak 34 orang, pegawai magang
sebanyak 40 dan pegawai anorganic sebanyak 12 orang dari sekian banyaknya pegawai yang ada RS Siti
Aisyah masih sangat kekurangan untuk tenaga medis, khususnya untuk dokter spesialis sebagai
gambaran dapat dilihat pada tabel dengan distribusi pegawai sebagaimana pada tabel 2.1 sebagai
berikut :

Tabel 2.1
Keadaan dan Kebutuhan Tenaga Medis
RSUD Siti Aisyah Sesuai Standar RS Tipe C Per Desember 2019

Revisi Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2018-2023 12


Status Pegawai
No Kualifikasi Tenaga CPNS PNS Kontrak Training Magang MOU WKDS Jumlah
L P L P L P L P L P L P L P
B. Dokter Spesialis Dasar
-     Bedah - - 1 - - - - - - - 1 1 - - 3
- - - - - - - - - - 2 - 1 1 4
-     Penyakit Dalam
-     Kesehatan Anak - - - - - - - - - - 1 1 - - 2
-     Obsetri dan Genekologi - - 1 1 1 - - - - - - - - - 3
C. Dokter Spesialis Lain
-     Anaestesi - - 2 - - - - - - - - - - 2
-     THT - - - 1 - - - - - - - - - - 1
-     Mata - - - - - - - - - - 1 - - - 1
- Patologi Klinik - - - - - - - - - - - - - 1 1
-     Radiologi - - - - - - - - - - 1 - - - 1
- Jantung - - - - - - - - - - - 1 - - 1
II Tenaga Paramedis
A. Keperawatan
- Ners - - - 5 7 11 2 1 2 2 - - - - 30
-     S1 Keperawatan - - 7 11 1 1 2 - - 1 - - - - 23
-     DIV Keperawatan - - - 1 - - - - - - - - - - 1
-     DIII Keperawatan - - 12 25 23 54 1 8 5 12 - - - - 140
-     DIII Keperawatan Gigi - - - 2 - 1 - - - - - - - - 3
-     DIV Kebidanan - - - 5 - 7 - - - - - - - - 12
-     DIII Kebidanan - - - 14 - 48 - 8 - 14 - - - - 84
-     DI Bidan - - - 6 - - - - - - - - - - 6
-     SPK / SPR - - 4 3 - 2 - - - - - - - - 9
C. Non Keperawatan
- S2 Apoteker - - - 1 - - - - - - - - - - 1
- Apoteker - - 2 - 1 4 - - - - - - - - 7
- S1 Farmasi - - - - - 2 - - - - - - - - 2
-     S1 Gizi - - - - - - - - - 1 - - - - 1
- DIII Fisiotherapi - - - 5 - - - - - 1 - - - - 6
-     DIII Farmasi - - - 1 1 2 - 2 - - - - - - 6
-     DIII Analis Kesehatan - - - 6 - 2 - 3 - - - - - - 11
- DIV Analis Kesehatan - - - - - - - 1 - - - - - - 1
-     DIII Radiologi - - - 3 2 1 - - - - - - - - 6
-     DIII Rekam Medis 1 - 1 3 1 1 - - - - - - - - 7
-     DIII Gizi - - 1 3 - 2 - - - - - - - - 6
- DIII (Anestesi) - - 1 - 1 - - - - - - - - - 2
-     SMF - - - - - 2 - - - - - - - - 2
- DIII Refraksi Optisien - - 2 - - - - - - - - - - - 2
III Tenaga Kesehatan
- S1 Tehnik Lingkungan - - - 1 - - - - - - - - - - 1
- - 2 9 - 1 - - - - - - - - 12
-     S1 Kesehatan Masyarakat
-     DIII Kesehatan Lingkungan - - 1 2 - 2 - - - - - - - - 5
IV Tenaga Non Kesehatan
- S2 - - 1 1 - 1 - - - - - - - - 3
- Sarjana - - 3 11 9 8 1 1 1 - - - - - 34
-    DIII - - 1 1 1 1 - - - - - - - - 4
-    SMA / Sederajat 83
- -5 1 42 30 3 1 1 - - - -
-    SMP / Sederajat - -2 - 5 11 - - - - - - - 18
-    SD / Sederajat - -- - 6 10 - - - - - - - 16
1 0
55 130 104 205 9 25 9 31 6 3 1 2 581
1 185 309 34 40 9 3 581
NB : Kontrak BLUD (Dokter Spesialis, Dokter Umum, Tenaga Ahli dan lainnya)

Diolah dari data kepegawaiaan RSUD Siti Aisyah Per Desember 2019

Dari tabel 2.1 diatas dapat tergambar bahwa Rumah Sakit Siti Aisyah masih sangat kekurangan dengan
tenaga kesehatan, khususnya untuk dokter spesialis anak, kandungan, penyakit dalam dan bedah.
Dimana selama ini dokter spesialis ini berkerja paruh waktu (dokter on call). Sehingga untuk pelayanan
poliklinik dokter spesialis tidak berjalan sebagaimana mestinya. Untuk mengantisipasi perkembangan
rumah sakit maka sangat dibutuhkan tenaga dokter spesialis ini, untuk itu rekruitmen dokter spesialis
ini harus dilakukan melalui kerjasama dengan perguruan tinggi atau rekruitmen melalui pengangkatan
CPNS daerah, guna untuk pengembangan dan peningkatan pelayanan rumah sakit sesuai dengan visi
dan misi dari RSUD Siti Aisyah

Revisi Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2018-2023 13


Tabel 2.2
Komposisi Pegawai RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau berdasarkan
Pangkat/Golongan per Desember 2019

No Pangkat/golongan Jumlah Keterangan


1 Golongan IV 15 Orang Pns
2 Golongan III 144 Orang Pns
3 Golongan II 16 Orang Pns
4 Golongan I 3 Orang Pns
5 Non pangkat/golongan 403 Orang Non pns
581 Orang
Sumber : kepegawaiaan RSUD Siti Aisyah

Berdasarkan tabel diatas, komposisi pegawai terdiri dari golongan I sebanyak 3 orang, golongan II
sebanyak 16 orang, golongan III sebanyak 144 orang, golongan IV sebanyak 50 orang dan pegawai non
pangkat /golongan sebanyak 403 orang .

Tabel 2.3
Komposisi pegawai RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau berdasarkan Tingkat
Pendidikan per Desember 2019

No Tingkat Pendidikan Jumlah Keterangan


1 Pasca Sarjana/S2 dan dokter Spesialis 23 orang
2 Sarjana/S1 80 orang
3 Sarjana1 Muda/Diploma III 285 orang
4 Diploma IV 14 orang
5 Diploma 1 6 orang
6 SLTA 94 orang
7 SLTP 18 orang
8 SD Sederajat 16 orang
Jumlah 581 orang
Sumber : Bagian Tata Usaha

Berdasarkan tabel di atas, komposisi Tingkat Pendidikan pegawai terdiri dari golongan Pasca sarjana/S2
sebanyak 23 orang (3,96%), Sarjana/S1 sebanyak 80 orang (13,77 %), Sarjana muda/Diploma III
sebanyak 285 orang (49,05%), Diploma 1 sebanyak 6 orang (1,03%) ,SLTA sebanyak 94 orang (16,18%)
SLTP sebanyak 18 orang (3,1%) SD Sederajat 16 orang ( 2,75 % ).

2.2.2. Sumber Daya Sarana dan Prasarana RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau.
Perlengkapan sarana dan prasarana yang memadai secara kualitas maupun kuantitas, diperlukan
sebagai unsur pendukung bagi kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi RSUD Siti Aisyah sebagai
pusat pelayanan kesehatan rujukan,dimana sarana dan prasarana yang ada saat ini dapat dilihat pada
tabel 2.4 dibawah ini.

Revisi Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2018-2023 14


Tabel 2.4
Sarana Pelayanan RSUD Siti Aisyah Tahun 2019

Luas
No. Jenis Sarana Tahun Pembangunan Kondisi Bangunan
Bangunan

1 Rawat Inap VVIP (Al-Mulk) Renovasi 2010 247 m2 Rusak Ringan

2 Rawat Inap kelas 1 (Al-Fath) 1991 -1998 464 m2 Baik

3 Rawat Inap Kelas III

-. Al Kausar 2012 828 m2 Berat

-. Al ikhlas 2013 756,5 m2 Rusak sedang

4 Rawat Inap Kelas II

-. Al-Insan 2010 640 m2 Rusak Berat

5 Radiologi 2009 150 m2 Rusak Sedang

6 An Nur 2010 240 m2 Rusak Ringan

7 Laboratorium (Al-Hadii) 2010 240 m2 Rusak Ringan

8 Apotik Rawat Inap 2010 108 m2 Rusak Ringan

9 Kamar Jenazah 2013 301 m2 Baik

10 Rumah Dokter 2009 336 m2 Baik

11 Instalasi Gizi dan Dapur 2013 405 m2 Baik

12 UGD 2014 516 m2 Baik

13 CCSD 2011 55 m2 Baik

14 IPAL 1996 30 m2 Rusak Berat

15 ICU 2010 180 m2 Rusak Sedang

16 Mushola 2008 86 m2 Baik

17 Gedung Hemodialisa Renovasi 2015 256 m2 Baik

18 Poliklinik & kantor 2013 842 m2 Baik

19 Rawat inap An Nur Kelas 1 Renovasi 2015 364 M2 Baik

20 Instalasi Rekam Medik (CT Scan) 2014 100 m2 Baik

21 Gedung PONEK 2015 252 m2 Baik

22 Gedung Rawat Inap 2015 1.176 m2 Baik

23 Gedung ATM Center 2015 20 m2 Baik

24 Bangunan Incenerator 2014 16 m2 Baik

25 Gedung IPSRS 2009 50 m2 Baik

26 Apotik Rawat Jalan & Kantin 2015 143 m2 Baik

27 Bangunan Oksigen Center 2008 31 m2 Baik

28 Pos Satpam 2013 8 m2 Baik

29 Gedung Rawat Inap 2016 987 m2 Baik

30 Gedung Loundry 2016 400 m2 Baik

Revisi Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2018-2023 15


31 Toilet Umum 2016 269 m2 Baik

32 Instalasi Bedah Sentral 2017 2015m2 Baik

Sumber : Bagian Tata Usaha RSUD Siti Aisyah

Dari tabel 2.4 diatas dapat dilihat bahwa sarana Rumah Sakit yang tersedia sudah banyak yang
mengalami kerusakan sesuai dengan umur dari bangunan tersebut, walaupun ada sebagian dari sarana
Rumah sakit dalam keadaan baik karena baru dibangun, Dalam rangka untuk peningkatan dan
pengembangan Rumah Sakit, bangunan yang sudah rusak dan dianggap tidak layak harus dibangun
kembali dan dilakukan rehab.
Selain Sarana Rumah Sakit yang tersedia, kegiatan Operasional Rumah Sakit juga ditunjang oleh
prasarana yang ada diantaranya : Sumber daya Listrik dengan kapasitas yang tersedia PLN 300 KVA dan
2 unit Genset masing masi berdaya 350 KVA dan xxx KVA, sumur gali 3 bh, sumur bor 4 bh dan PAM,
sarana komunikasi dan Pelayanan transportasi (ambulans 6 bh).
Untuk sarana transportasi, RS Siti Aisyah memiliki :
1. Kendaraan operasional Roda 4 dan dan Ambulan
- 6unit Kendaraan Operasional.
- 4 unit Kendaraan Ambulan.
- 1 unit Kendaraan Jenazah.
2. Kendaraan Roda 2 (Dua) ada 4 ( Empat) unit.

2.2.3. Jenis Pelayanan yang Tersedia


RSUD Siti Aisyah memberikan pelayanan kesehatan baik umum maupun spesialis dengan rincian sebagai
berikut :

1. Pelayanan Rawat Jalan


Setiap tahun kunjungan pasien pelayanan rawat jalan memiliki tren yang meningkat rata-rata sebesar
9% per tahun. Dengan demikian, dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
perlu penambahan tenaga. Adapun pelayanan rawat jalan RSUD Siti Aisyah adalah sebagai berikut :
 Poli Penyakit Dalam
 Poli Kesehatan Anak
 Poli Penyakit Bedah
 Poli Penyakit Kebidanan dan Kandungan serta KB
 Poli Klinik Gigi
 Poli Klinik Umum
 Poli Jantung
 Poli Gizi
 Poli Paru
 Poli THT

Revisi Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2018-2023 16


2. Pelayanan Rawat Inap
Admission rate di RSUD Siti Aisyah adalah 19% per tahun. Admission rate tertinggi terjadi pada pasien
umum dan ruang perawatan (Kelas I). Jika dibandingkan dengan kapasitas TT, dimana jumlah TT pada
Kelas III : II : I : VIP:VVIP:ICU adalah 61 : 41 : 10 : 20 : 2 : 4 maka admission rate tersebut sudah
maksimal sehingga diperlukan penambahan kapasitas tempat tidur agar pelayanan kesehatan dapat
ditingkatkan.

3. Pelayanan Gawat Darurat 24 Jam


Dalam melaksanakan fungsi pelayanan kepada masyarakat, pelayanan IGD menempati sebuah gedung
yang terletak di sayap kanan bangunan utama Rumah Sakit , selain dilengkapi oleh peralatan yang
cukup memenuhi standar juga didukung oleh SDM yang cukup terampil dibidangnya.

4. Pelayanan Penunjang
Pelayanan penunjang di RS Siti Aisyah menunjukkan kinerja yang cenderung meningkat. Jumlah
pemeriksaan yang terbanyak dilakukan pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan radiologi terbanyak
adalah Thorax dan tindakan pembedahan terbanyak adalah operasi besar. Jika dibandingkan dengan
positioning RSUD Siti Aisyah dalam persaingan, maka kondisi ini perlu ditingkatkan kembali agar ratio
pemeriksaan penunjang medik seimbang dengan tindakan medik. Berikut ini adalah pelayanan
penunjang yang dimiliki Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah :
1. Pelayanan Bedah
2. Pelayanan Radiologi ( termasuk USG )
3. Pelayanan Laboratorium
4. Pelayanan Farmasi
5. Pelayanan Konsultasi Gizi
6. Pelayanan Rehabilitasi Medik
7. Pelayanan ICU
8. Pelayanan Ambulan
9. Pelayanan Pemulasaran Jenazah
10. Pelayanan terintegrasi terdiri dari :
 RS PONEK
11. Pelayanan lain terdiri dari :
 IPSRS
 Laundry
 Ipal & Incinerator
 CSSD
 Hemodialisa
 SIMRS

2.3. Kinerja Pelayanan RSUD Siti Aisyah

Revisi Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2018-2023 17


2.3.1. Sumber Pembiayaan
Sumber pembiayaan dalam pelaksanaan operasional RSUD Siti Aisyah mulai tahun 2014 berasal dari
dana pelayanan RSUD Siti Aisyah (Dana BLUD) dan APBD Kota Lubuklinggau. Berikut rincian anggaran
dan realisasi belanja RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau untuk Tahun 2019 :

Tabel 2.5.
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja
RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau
Tahun 2019

No Belanja Anggaran Realisasi %


1 Belanja Tidak Langsung 11,920,203,745.30 11,852,184,103.00 99.43
- Belanja Pegawai 11,920,203,745.30 11,852,184,103.00 99.43
2 Belanja Langsung 72,545,111,000.00 67,433,420,552.00 92.95

-  Belanja Pegawai 3,833,876,032.00


-  Belanja Barang dan Jasa 23,509,488,562.00 20,016,629,432.00
-  Belanja Modal 20,445,811,312.00 34,658,487,194.00

3 Total Belanja 84,465,314,745.30 79,285,604,655.00 93.87


Tabel 2.6
RincianPagu Dana dan Realisasi Belanja Langsung
Pada RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau Tahun Anggaran 2019

No Program/Kegiatan Pagu Dana Realisasi %

I. ProgramPelayananAdministrasi Perkantoran 349.520.000,00 315.928.756,00 90.39

  1 Penyediaan jasa administrasi keuangan 144.960.000,00 144.960.000,00 100

  2 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar


daerah 161.360.000,00 134.068.756,00 83.09

  3 Penyediaan jasa Pendukung


Administrasi/Teknis Perkantoran 43.200.000,00 36.900.000,00 85.42

II. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana


Aparatur 778.480.000,00 348.249.536,00 44.73

  1 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 600.000.000,00 199.202.550,00 33.20

2 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan


dinas/operasional 178.480.000,00 149.046.986,00 83.51

III. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 572.000.000,00 572.000.000,00 100

1 Pengembangan program kemitraan


mendukung pelayanan kesehatan 572.000.000,00 572.000.000,00 100

IV. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana


dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit
Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit
Mata 35.845.111.000,00 33.968.586.384,00 94.76

  1 Pembangunan ruang poliklinik rumah sakit 6.357.630.534,00 6.260.013.700,00 98.46

  2 Penambahan ruang rawat inap rumah sakit


(VVIP,VIP,Kelas I, II dan III) 10.976.952.500,00 10.776.061.700,00 98.17

Revisi Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2018-2023 18


  3 Rehabilitasi bangunan rumah sakit 566.058.800,0
580.523.280,00 0 97.51

4 Pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit 12.715.053.825,00 12.367.426.994,00 97.27

5 Pengadaaan peningkatan sarana dan


prasarana rumah sakit 2.181.710.861,00 1.605.423.290,00 98.25

6 Instalasi pemeliharaan sarana rumah sakit


(IPSRS) 2.283.240.000,00 2.237.534.800,00 98.00

7 Penyusunan dokumen perencanaan teknis 750.000.000,00 156.067.100,00 20.81

V. Program Peningkatan Pelayanan Rumah


Sakit 35.000.000.000,00 32.228.655.876,00 92.08

  1 Peningkatan Pelayanan Rumah Sakit 35.000.000.000,00 32.228.655.876,00 92.08

.......J U M L A H........ 72.545.111.000,00 67.433.420.552,00 92.95

Bila dilihat dari tabel di atas, capaian realisasi belanja program rata-rata sudah mencapai 92.95%.
2.3.2. Kunjungan Pasien
Tabel berikut ini adalah realisasi kunjungan pasien RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau Tahun Per
Desember 2020.
Tabel 2.6
Jumlah Kunjungan Pasien RSUD Siti Aisyah Per Desember 2019

Rawat Inap Rawat Jalan


No Status Penjamin Bayar
L P Jml L P Jml
1 Umum 3418 12369
2 Jamsoskes 268 3
3 Jampersal 97 0
4 BPJS 5881 13630
Total 9664 26002

Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa kunjungan pasien RSUD Siti Aisyah di dominasi oleh pasien rawat
jalan dengan total kunjungan sebesar 26002 Per Desember 2019 sedangkan kunjungan rawat inap
sebesar 9664 Rendahnya kunjungan rawat inap ini bisa saja disebabkan karena masih kurangnya tempat
tidur (TT) dikarenakan ada pembangunan gedung dan rehab di beberapa ruangan rawat inap.

2.3.3. Pencapaian Indikator Pelayanan Rawat Inap


Tingkat keberhasilan dan gambaran tentang keadaan pelayanan di rumah sakit, khususnya pelayanan
rawat inap dapat dilihat dari berbagai segi, diantaranya tingkat pemanfaatan sarana pelayanan, mutu
pelayanan dan tingkat efisiensi pelayanan melalui beberapa indikator pelayanan seperti BOR, AvLOS,
TOI, BTO, NDR dan GDR. Untuk melihat capaian indikator kinerja RSUD Siti Aisyah Tahun 2017 dapat
dilihat pada tabel 2.7. di bawah ini.

Tabel 2.7
Capaian Indikator Pelayanan Rawat Inap RSUD Siti Aisyah

Revisi Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2018-2023 19


Tahun 2018 dan 2019

Pencapaian Indikator
No. Indikator Pelayanan
2018 2019
1. Bed Occupancy Rate (BOR) 63,81 63,60
2. Average Length of Stay (AvLOS) 3,18 hari 3,57 hari
3. Turn Over Interval (TOI) 1,81 kali 2,04 kali
4. Net Death Rate (NDR) 1,64 1,92
5. Gross Death Rate (GDR) 3,78% 4,14%
Sumber : Sistem Informasi Rumah Sakit RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau tahun 2019

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat capaian indikator pelayanan dari tahun ke tahun mengalami
perubahan beberapa indikator menunjukkan capaian yang cukup memuaskan dalam artian memenuhi
target yang telah ditetapkan, sedangkan indikator lain, seperti telah disebutkan di atas menunjukkan
capaian yang belum memenuhi target yang telah ditetapkan.

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan RSUD Siti Aisyah


Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, PP No 38 tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, PP
Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 , PP
Nomor 38 tahun 2007 dan PP Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah secara umum
merubah paradigma desentralisasi kesehatan nasional dengan adanya tuntutan pembaharuan.
Tuntutan tersebut menyangkut pembaharuan sistem kesehatan di daerah dan di pusat, diantaranya
dinas kesehatan semakin berkembang menjadi lembaga pemerintah di sektor kesehatan yang
mempunyai banyak fungsi yakni :
1. sebagai pelaksana kegiatan
2. semakin menjadi lembaga yang menyusun kebijakan dan peraturan di daerah berdasar standar
nasional, memastikan aturan dijalankan, dan
3. membiayai pelayanan kesehatan. Rumah Sakit pemerintah semakin tegas didorong menjadi
lembaga pelayanan non–birokratis. Rumah sakit pemerintah menjadi lembaga pelayanan yang
bersifat tidak mencari untung, dalam sistem Badan Layanan Umum (BLU).

PP nomor 23 tahun 2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan Permendagri
Nomor 61 tahun 2007 tentang Pedoman Tekhnis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah,
dimana PP tersebut memberikan keleluasaan terhadap Badan Layanan Umum Daerah untuk mengelola
keuangan secara mandiri dan fleksibel dengan menonjolkan produktifitas ,efisiensi dan efektifitas.
Secara umum PP dan Permendagri tersebut menimbulkan peluang sekaligus tentangan bagi Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Siti Aisyah Kota Lubuklinggau, karena untuk dapat mengelola keuangan
sesuai PPK-BLUD, Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah Kota Lubuklinggau harus mampu
meningkatkan kinerjanya baik dalam aspek pelayanan, administrasi, sumber daya keuangan maupun
sarana dan prasarana.
2.3.1. Analisa Peluang dan Ancaman Dari Faktor Internal/Eksternal

Revisi Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2018-2023 20


a. Aspek Pelayanan
 Pelayanan kesehatan masih terkonsentrasi pada pelayanan minimal namun telah berusaha
menyentuh pelayanan spesilistik yang dibutuhkan masyarakat seperti pelayanan Haemodialisa,TB
MDR , namun untuk pelayanan lain seperti Trauma Center, Therapi NAPZA, CT Scan belum dapat
dilakukan karena kurangnya dokter spesialis yang menangani pelayanan tersebut dan sarana &
prasarananya.
 Dengan ditunjuknya RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau menjadi Rumah Sakit Rujukan Regional
maka kesempatan untuk mengembangkan pelayanan kesehatan terbuka luas
 Untuk mempertahankan kedudukan sebagai Rumah Sakit Rujukan Regional, RSUD Siti Aisyah Kota
Lubuklinggau pada tahun 2025 harus sudah menjadi Rumah Sakit Kelas B Pendidikan.
 Adanya pandemi covid 19 yang membuat “stress” yang tinggi di tingkat pelayanan

b. Aspek Keuangan
 Biaya pelayanan kesehatan termasuk kategori rendah bila dibandingkan dengan sarana kesehatan
yang lain
 Adanya PP 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan
Permendagri 61 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah, yang memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan
 Sumber pendanaan dari pemerintah daerah belum sesuai dengan amanat UU No. 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan
 Tingkat kemiskinan di masyarakat belum mengalami penurunan
 Krisis keuangan global dan nasional yang mengancam daya beli masyarakat.
 Adanya pandemi covid 19 yang membuat pendapatan Rumah Sakit menurun dan pengeluaran
Rumah sakit bertambah.

c. Aspek SDM
Jumlah tenaga medis sudah cukup memadai, namun dokter spesialis masih kurang. dengan adanya
program beasiswa diharapkan pada tahun 2020 tenaga dokter umum sudah memiliki kualifikasi dokter
spesialis dan program pelatihan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan mampu meningkatkan
kompetensi tenaga kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

d. Aspek Administrasi
 Jumlah pegawai administrasi masih sedikit yang berkualifikasi S1 (sarjana) khususnya bidang
administrasi rumah sakit.

ANALISIS SWOT
Berikut ini adalah hasil analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Siti Aisyah :

Revisi Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2018-2023 21


Kekuatan Kelemahan
No. Uraian
1 2 3 Tot 1 2 3 Tot
ASPEK PELAYANAN
1. Indeks kepuasan pasien 33 0

Revisi Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2018-2023 22


Kekuatan Kelemahan
No. Uraian
1 2 3 Tot 1 2
ASPEK KEUANGAN

Kekuatan Kelemahan
No.Uraian
1 2 3 Tot 1 2 3 Tot
ASPEK SDM

Rasio dokter : pasien


1. mecapai 1:2.026 2 0 2 0

Revisi Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2018-2023 23


Kekuatan Kelemahan
No. Uraian
1 2 3 Tot 1 2
ASPEK ADMINISTRATIF

Kekuatan Kelemahan
No. Uraian
1 2 3 Tot 1 2
ASPEK SARANA DAN
PRASARANA

Revisi Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2018-2023 24


POSISI ORGANISASI
Dari hasil tabulasi di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :
Kekuatan (S) Kelemahan (W) Peluang (O) Ancaman (T)
Aspek 10 -2 6 -2
Pelayanan
Aspek 2 -5 6 -3
Keuangan
Aspek 3 -2 3 0
Administratif
Aspek SDM 7 -7 0 0
Aspek Sarana 2 -5 0 -2
Prasarana
Total 24 -21 15 -7
*) Selisih Skor Kekuatan (S) dan Kelemahan (W) = 3
*) Selisih Skor Peluang (O) dan Ancaman (T) = 8

Kuadran II Kuadran I

(3,8)

Kelemahan Kekuatan

Peluang Ancaman

Kuadran III Kuadran IV

Kuadran I
- Merupakan posisi yang sangat menguntungkan - Organisasi mempunyai peluang dan kekuatan
sehingga ia dapat memanfaatkan peluang yang ada secara maksimal - Seyogyanya menerapkan strategi
yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.
Kuadran II
- Meskipun menghadapi berbagai ancaman, organisasi mempunyai keunggulan sumber daya -
Organisasi-organisasi pada posisi seperti ini dapat menggunakan kekuatannya untuk memanfaatkan
peluang jangka panjang - Dilakukan melalui penggunaan strategi diversifikasi produk atau pasar.

Kuadran III
- Organisasi menghadapi peluang pasar yang besar tetapi sumber dayanya lemah - Karena itu tidak
dapat memanfaatkan peluang tersebut secara optimal - Fokus posisi organisasi pada posisi seperti inilah
meminimalkan kendala-kendala internal organisasi.

Revisi Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2018-2023 25


Kuadran IV
- Merupakan kondisi yang serba tidak menguntungkan. - Organisasi menghadapi berbagai ancaman
eksternal sementara sumber sementara sumber daya yang dimiliki mempunyai banyak kelemahan -
Strategi yang diambil : defensive, penciutan atau likuidasi.

Dari diagram di atas, terlihat bahwa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Siti Aisyah berada di kuadran I
yang berarti organisasi mempunyai kekuatan dan peluang yang besar namun tidak dapat menganggap
remeh juga ancaman yang cukup signifikan dari luar, terutama pesaing. Sehingga fokus strategi yang
harus dikembangkan dalam posisi adalah pertumbuhan agresif dengan meningkatkan pengembangan
rumah sakit di berbagai lini dengan cara :
1. Pengembangan jenis pelayanan kesehatan. Strategi ini dapat berupa pembukaan pelayanan
kesehatan baru seperti pelayanan trauma centre, pelayanan rehabilitasi NAPZA dan pelayanan
haemodialisis. Disamping itu dapat diupayakan pengembangan unit usaha yang bersifat komersial
seperti apotik dan asrama/mess (rumah singgah untuk keluarga pasien)
2. Pembenahan internal untuk meningkatkan daya saing Pembenahan internal perlu dilakukan
terutama untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada seperti pembenahan bidang sumber
daya manusia, sarana dan prasarana dan administrasi rumah sakit.
3. Peningkatan pelayanan yang berorientasi pelanggan. Peningkatan pelayanan kesehatan yang
berorientasi pelanggan perlu dilaksanakan terutama menghadapi persaingan rumah sakit yang
semakin ketat. Pasien dalam memilih rumah sakit tentu saja melihat keunggulan yang dimiliki
rumah sakit bersangkutan. Strategi ini dapat berupa pengembangan fasilitas-fasilitas penunjang
medis, penyediaan sistem rujukan, peningkatan kesembuhan pasien, peningkatan pendidikan dan
pelatihan SDM bidang kesehatan.
4. Restrukturisasi pengelolaan keuangan Pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien merupakan
kunci kinerja keuangan yang sehat. Oleh sebab itu restrukturisasi perlu dilaksanakan dengan cara
antara lain evaluasi sistem keuangan yang berlaku dan menyesuaikan dengan pola pengelolaan
keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PK-BLUD) yang mendorong efisiensi, efektivitas dan
produktivitas.

Revisi Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2018-2023 26


BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi


Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah Kota Lubuklinggau sebagaimana
ditetapkan dalam Peraturan Walikota Lubuklinggau Nomor 63 Tahun 2014 tentang Tugas Pokok dan
Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah, yaitu “RSUD Siti Aisyah mempunyai tugas melaksanakan
upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasilguna dengan mengutamakan upaya penyembuhan,
pemulihan yang dilakukan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta
melaksanakan upaya rujukan. Dalam melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar
pelayanan rumah sakit”, RSUD Siti Aisyah menyelenggarakan fungsi :
1) Penyelenggaraan pelayanan medis
2) Penyelenggaraan pelayanan penunjang medis serta non medis;
3) Penyelenggaraan pelayanan asuhan keperawatan
4) Penyelenggaraan pelayanan rujukan;
5) Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan;
6) Pelaksanaan penelitian, perencanaan dan pengembangan;
7) Pelaksanaan pengelolaan administrasi, keuangan dan kepegawaian;
8) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Permasalahan-permasalahan yang sering dihadapi dalam pelaksanaan pelayanan di Rumah Sakit antara
lain :
a. Faktor Internal
1) Jenis dan jumlah SDM masih kurang utama untuk dokter spesialis dan tenaga kesehatan untuk
spesialistik tertentu. Untuk tenaga bidan,perawat,nutrisionis,analis kesehatan rata-rata sudah
mencukupi
2) Sarana dan Prasarana di Rumah Sakit masih perlu ditambah karena masih banyak kekurangan;
3) Keamanan masih perlu ditingkatkan;
4) Motivasi pegawai belum mengarah kepada budaya kerja.

b. Faktor Eksternal
1) Tingginya tuntutan masyarakat dalam peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat;
2) Faktor ekonomi yang kurang mendukung untuk saat ini;
3) Daya beli masyarakat menurun:
4) Tingginya persaingan dalam bidang Pelayanan Kesehatan yang menawarkan produk pelayanan
dengan kualitas yang baik
5) Pandemi Covid 19

Revisi Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2018-2023 27


3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Walikota dan Wakil Walikota Terpilih
Visi, misi, dan program Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah Terpilih ditujukan untuk memahami arah
pembangunan yang akan dilaksanakan selama kepemimpinan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan RSUD Siti
Aisyah. Visi dan Misi Walikota Terpilih adalah “Lubuklinggau Sebagai kota Metropolis yang
Madani”.Adapun misi yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi tersebut adalah :
1) Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia;
2) Meningkatkan daya saing ekonomi dan kesejahteraan;
3) Meningkatkan infrastruktur berwawasan lingkungan;
4) Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.
Menelaah keempat misi Kepala Daerah dihubungkan dengan pelayanan pada RSUD Siti Aisyah, maka
keterkaitan yang sangat erat ada pada Misi Pertama dan Misi Keempat. Untuk Misi Pertama terkait
dengan pelayanan yang dilaksanakan di RSUD, meliputi pelayanan terhadap pasien yang datang
berobat sehingga akan mempersingkat waktu kunjungan pelayanan, meningkatkan profesionalisme
dan jenis pelayanan yang sesuai dengan kemajuan teknologi dan tuntutan masyarakat, dan
meningkatkan kualitas dan ketersediaan sarana dan prasarana yang sesuai dengan jenis pelayanan yang
diberikan. Sedangkan Misi Keempat dikaitkan dengan kemampuan rumah sakit untuk mengelola
manajemen kesekretariatannya dari sumber daya manusianya sampai ke sistemnya untuk mewujudkan
tata kelola pemerintahan yang baik.
Adapun permasalahan/hambatan yang ada di RSUD Siti Aisyah sehubungan dengan misi Kepala Daerah
yaitu adalah :
1) Jenis dan jumlah SDM masih kurang;
2) Perlu peningkatan profesionalisme SDM yang ada;
3) Perlu penambahan Jenis Pelayanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat;
4) Sarana dan Prasarana di Rumah Sakit masih kurang;
6) Keamanan lingkungan Rumah Sakit masih perlu ditingkatkan
7) Pandemi Covid 19

Sedangkan faktor pendorong untuk mengatasi permasalahan di atas, antara lain :


1. Dukungan Stake Holder;
2. Terelisasinya akreditasi kelas rumah sakit kelas C Paripurna dan target pengembangan menjadi RS
kelas B Pendidikan
3. Penetapan RSUD Siti Aisyah sebagai PPK BLUD;
4. Potensi peningkatan PAD;
5. Adanya kerjasama dengan Institusi Pendidikan Kesehatan;
6. Tuntutan Masyarakat mengenai pelayanan kesehatan;
7. Dukungan regulasi yang berkelanjutan

Revisi Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2018-2023 28


3.3. Telaahan Renstra Kementerian Kesehatan RI dan Renstra Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera
Selatan
Visi Misi Kementrian Kesehatan Indonesia adalah :
Visi
“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong”

Misi
1) Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang
kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan
2) Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan negara hukum
3) Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai negara
maritim
4) Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera
5) Mewujudkan bangsa yang berdaya saing
6) Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju,kuat dan berbasiskan
kepentingan nasional, serta
7) Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan

Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan” NAWA CITA” yang ingin diwujudkan
pada Kabinet Kerja, yakni :
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman
pada seluruh warga Negara
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih,
efektif, demokratis, dan terpercaya
3. MembangunIndonesia dari pingiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka
negara kesatuan
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas
korupsi,bermartabat dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia
6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan mengerakkan sektor-sektor strategis ekonomi
domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Sasaran Strategi Kementerian Kesehatan adalah :


1. Meningkatkan Kesehatan Masyarakat, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:
a.Meningkatnya persentase persalinan di fasilitas kesehatan sebesar 85 %

Revisi Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2018-2023 29


b.Menurunya persentase ibu hamil kurang energi kronik sebesar 18,2 %
c.Meningkatnya persentase kabupaten dan kota yang memiliki kebijakan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) sebesar 80 %engan
2. Meningkatnya Pengendalian Penyakit,dengan sasaran yang akan dicapai adalah:
a. Persentase kb/kota yang memenuhi kualitas kesehaatan lingkungan sebesar 40 %
b. Penurun kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) tertentu sebesar 40 %
c. Kab/Kota yang mampu melaksanakan kesiapsiagaan dalam pennggulangan kedaruratan
kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah sebesar 100 %
d. Menurunnya prevalensi merokok pada usia ≤ 18 tahun sebesar 5,4 %
3. Meningkatkan Akses dan Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan,dengan sasaran yang akan dicapai
adalah:
a. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1 Puskesmas yang terakreditasi sebanyak 5.600.
b. Jumlah kab/kota yang memiliki minimal 1 RSUD yang terakreditasi sebnyak 481 kab/kota.
4. Meningkatnya Akses dan Mutu Fasilitas Pelayanan kesehatan, dengan sasaran yang akan dicapai
adalah:
a. Persentase ketersediaan obat dan Vaksin diPuskesmas sebesar 90 %
b. Jumlah bahan baku obat, obat tradisional serta alat kesehatan yang diproduksi didalam negeri
sebanyak 35 jenis
5. Meningkatnya Jumlah, Jenis, Kualitas dan Pemerataan Tenaga Kesehatan, dengan sasaran yang
akan dicapai adalah:
a. Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan sebanyak 5.600 puskesmas
b. Persentase RS kab/kota kelas C yang memiliki 4 dokter spesialis dasar dan 3 dokter spesialis
penunjang sebesar 60 %
c. Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya sebanyak 56,910 orang.
6. Meningkatnya sinergitas antar kementerian/lembaga, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:
a. Meningkatnya jumlah kementerian lain yang mendukung pembangunan kesehatan.
b. Meningkatnya persentase kab/kota yang mendapat predikat baik dalam pelaksanaan SPM
sebesar 80 %
7. Meningkatnya daya guna kemitraan dalam dan luar negeri, dengan sasaran yang akan dicapai
adalah :
a. Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR untuk program kesehatan sebesar 20 %
b. Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk mendukung
kesehatan sebanyak 15.
c. Jumlah kesepakatan kerja sama luar negeri dibidang kesehatan yang diimplementasikan
sebanyak 40.
8. Meningkatnya integrasi perencanaan, bimbingan teknis dan pemantauan-evaluasi, dengan sasaran
yang akan dicapai adalah:
a. Jumlah provinsi yang memiliki rencana lima tahun dan anggaran kesehatan terintegrasi dari
berbagai sumber sebanyak 34 provinsi

Revisi Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2018-2023 30


b. Jumlah rekomendasi monitoring evaluasi terpadu sebanyak 100 rekomendasi.
9. Meningkatnya efektivitas penelitian dan pengembangan kesehatan,dengan sasaran yang akan
dicapai:
a. .Jumlah hasil penelitian yang didaftarkan HKI sebanyak 35 buah
b. .Jumlah rekomendasi kebijakan berbasis penelitian dan pengembangan kesehatan yang
diadvokasikan ke pengelola program kesehatan dan atau pemangku kepentingan sebanyak 120
rekomendasi.
c. .Jumlah laporan Riset Kesehatan Nasional (RISKESNAS) bidang kesehatan dan gizi masyarakat
sebanyak 5 laporan.
10. Meningkatnya tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih, dengan sasaran yang akan dicapai
adalah:
a. Persentase satuan kerja yang dilakukan audit memiliki temuan kerugian negara ≤ 1 % sebesar
100 %
11. Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur dan Kementerian Kesehatan, dengan sasaran yang
akan dicapai adalah:
a. Meningkatnya persentase pejabat struktural di lingkungan Kementerian Kesehatan yang
kompetensinya sesuai persyaratan jabatan sebesar 90 %
b. Meningkatnya persentase pegawai Kementerian Kesehatan dengan nilai kinerja minimal baik
sebesar 94 %
12. Meningkatnya sistem informasi kesehatan integritas,dengan sasaran yang akan dicapai adalah:
a. Meningkatnya persentase Kab/kota yang melaporkan data kesehatan prioritas secara lengkap
dan tepat waktu sebesar 80 %
b. Persentase tersedianya jaringan komunikasi data yang diperuntukkan untuk akses pelayanan e-
health sebesar 50 %

Visi Dinas Kesehatan Sumatera Selatan menurut Renstra Propinsi Sumatera Selatan Tahun 2019-2023
sebagai berikut :
“Sumatera Selatan Maju Untuk Semua” .

Misi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan.


Dalam mengantisipasi kondisi dan permasalahan yang ada serta memperhatikan tantangan kedepan
dengan memperhitungkan peluang yang dimiliki, untuk mencapai Masyarakat Sumatera Selatan yang
Sehat, mandiri maka rumusan Misi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan telah ditetapkan dalam 5
(lima) Misi yaitu :

1. Membangun Sumsel berbasis ekonomi kerakyatan, yang didukung sektor pertanian, industri, dan
UMKM yang tangguh untuk mengatasi pengangguran dan kemiskinan baik di perkotaan maupun di
perdesaan;

Revisi Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2018-2023 31


2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), baik laki-laki maupun perempuan yang sehat,
berpendidikan, profesional dan menjunjung tinggi nilai-nilai keimanan, ketaqwaan, kejujuran, dan
integritas;
3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dengan
mengedepankan transparansi dan akuntabilitas yang didukung aparatur pemerintahan yang jujur,
berintegritas, profesional dan responsif;
4. Membangun dan meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur, termasuk infrastruktur dasar
guna percepatan pembangunan wilayah pedalaman & perbatasan, untuk memperlancar arus
barang dan mobilitas penduduk, serta mewujudkan daya saing daerah dengan mempertimbangkan
pemerataan dan keseimbangan daerah;
5. Meningkatkan kehidupan beragama, seni, dan budaya untuk membangun karakter kehidupan
sosial yang agamis & berbudaya, dengan ditopang fisik yang sehat melalui kegiatan olahraga,
sedangkan pengembangan pariwisata berorientasi pariwisata religious;

Dengan mempertimbangkan kesesuaian dan keterkaitan dengan Visi dan Misi Kementrian Kesehatan,
Visi dan Misi Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Selatan, Visi dan misi Walikota terpilih, juga indikator-
indikator yang terdapat pada the Millenium Development Goals (MDGs) maka telah disusun Visi dan
Misi Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah yaitu :

Visi dan Misi Kota Lubuklinggau


VISI
“Lubuklinggau Sebagaikota Metropolis yang Madani”.

MISI
Dalam rangka mewujudkan Visi tersebut, maka Misi RSUD Siti Aisyah adalah sebagai berikut :
1) Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia;
2) Meningkatkan daya saing ekonomi dan kesejahteraan;
3) Meningkatkan infrastruktur berwawasan lingkungan;
4) Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik

Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah yaitu :

VISI
“ Terwujudnya Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah sebagai Rumah Sakit Unggulan yang
Profesional dengan Mengutamakan Kepuasan dan Keselamatan Pasien ”.

MISI
Dalam rangka mewujudkan Visi tersebut, maka Misi RSUD Siti Aisyah adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas layanan rumah sakit yang berorientasi mutu dan keselamatan pasien.

Revisi Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2018-2023 32


2. Meningkatkan capaian kinerja rumah sakit dengan melakukan pengelolaan secara transparan,
akuntabel, efektif dan efisien.

Adapun penjabaran dari Misi tersebut diatas diuraikan seperti dibawah ini :
1. Meningkatkan kualitas Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Mengembangkan Pelayanan Kesehatan
dengan berfokus memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi mutu dan keselamatan
pasien sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat di setiap lapisan sesuai dengan standar
profesi dan operasional prosedur yang ditetapkan. Oleh karena itu RSUD Siti Aisyah dituntut untuk
proaktif dalam upaya kesehatan di daerah dan tidak semata – mata memberikan pelayanan di
dalam Rumah Sakit saja tetapi memberi bimbingan dan rujukan kepada pelayanan kesehatan dasar
terhadap wilayah cakupan sekitar Rumah Sakit.
2. Meningkatkan kinerja dan mutu pelayanan dilakukan oleh RSUD Siti Aisyah melalui kebijakan
manajerial, dan kebijakan teknis dengan melakukan fasilitasi sarana dan prasarana dalam pelayanan
kesehatan. Peningkatan kinerja dan mutu pelayanan yang baik diharapkan akan menumbuhkan
keadaan dan situasi kerja serta pelayanan kesehatan yang aman dan nyaman dapat terselenggara
dengan baik, dapat dicapai.
3. Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik

3.4. TelaahanRencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Tiga Prinsip Dasar KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis) yaitu :
1. Keterkaitan / holistik : Keterkaitan kebijakan pusat dan daerah, global dan lokal, keterkaitan sektor,
keterka-itan kelembagaan, sebab-akibat dampak
2. Keseimbangan : Keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan konservasi, fungsi ekonomi dan
fungsi sosial, kepentingan jangka pendek dan jangka panjang.
3. Keadilan : Distribusi akses dan kontrol terhadap sumber daya alam dan lingkungan yang lebih baik,
distribusi kegiatan ekonomi yang lebih merata.
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 14
menyatakan bahwa instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup salah
satunya adalah dengan melakukan kajian lingkungan hidup strategis (KLHS). Kajian ini wajib disusun
oleh pemerintah dan pemerintah daerah untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan
telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana,
dan/atau program (KRP).
Sebagaimana dijelaskan dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor
5 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan atau kegiatan yang wajib memiliki Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup.

Dalam rencana tata ruang wilayah dan kajian lingkungan hidup strategis terlihat bahwa pola
penggunaan tanah di Kota Lubuklinggau dititik beratkan pada perumahan permukiman, pusat
perindustrian, perdagangan dan jasa, sosial, kebudayaan dan kesejahteraan lainnya. Dengan hal

Revisi Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2018-2023 33


tersebut salah satu sasaran penataan ruang wilayah adalah terwujudnya kesehatan jasmani (fisik)
melalui Pembangunan dan Peningkatan :
a. Penciptaan lapangan kerja, perumahan dan Industri jasa dan non jasa menarik PMA dan PMDN
(Formal dan Informal)

b. Hiburan (Taman publik dan non publik dan taman hiburan rakyat)

c. Latihan (Gelanggang remaja, stadion, lapangan olah raga)

d. Membangun, Menambah dan memelihara (Tempat sampah, rumah sakit, puskesmas, panti jompo/
cacat).
Dari hasil penelaahan terhadap rencana tata ruang wilayah dan kajian lingkungan hidup
strategis dapat dikemukakan faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan RSUD Siti Aisyah adalah
:
Faktor penghambat :
1. Dikarenakan belum luasnya lapangan kerja bagi putra-putri daerah, menyebabkan banyak sumber
daya manusia (termasuk yang putra daerah yang terbaik) berpindah (merantau) ke kabupaten/kota
ataupun provinsi lain. Hal ini menyebabkan SDM yang ada di kabupaten/kota masih rendah,
khususnya SDM kesehatan.

2. Minimnya dana bagi pembangunan, penambahan dan juga pemeliharaan sarana dan prasarana
publik dan juga sarana dan prasarana penunjang kesehatan.

3. Kurangnya sarana penyebarluasan informasi kepada masyarakat, sehingga masih banyak


masyarakat yang tidak mengetahui pelayanan, dan pengetahuan kesehatan terbaru.
Faktor pendorong:
a. RSUD Siti Aisyah dan jajaran sudah mulai mempromosikan kepada masyarakat mengenai pelayanan
kesehatan yang ditawarkanoleh rumah sakit, termasuk penyebarluasan informasi mengenai
peningkatan kesehatan bagi masyarakat.

b. Walaupun dengan fasilitas dan sarana penunjang kesehatan yang masih kurang, keberadaan
pelayanan kesehatan yang ditawarkan RSUD Siti Aisyah sudah dapat menjangkau masyarakat
sekitarnya dengan penawaran biaya pelayanan kesehatan lebih murah dibandingkan dengan rumah
sakit pesaing.

c. Adanya dukungan dana dari APBD dan pengelolaan dana BLUD serta dukungan dana dari pihak lain
seperti APBN, NGO dan masukan dana luar negeri (bila didapat) dapat membantu meningkatkan
mutu pelayanan bagi rumah sakit.

3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis


Berdasarkan identifikasi permasalahan terhadap tugas pokok dan fungsi RSUD Siti Aisyah Kota
Lubuklinggau, telaah visi, misi, dan program kerja Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih,

Revisi Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2018-2023 34


telaah Renstra K/L dan Propinsi, telaah RTRW dan KLHS dapat ditentukan isu – isu strategis yang harus
ditindaklanjuti oleh RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau yaitu :
1. Tersedianya sarana dan prasarana RSUD Siti Aisyah yang memadai terutama untuk pembangunan
gedung dan peralatan kesehatan.
2. Tersedianya sumber daya yang manusia kesehatan yang potensial dan handal dibidangnya
3. Tersedianya anggaran RSUD Siti Aisyah yang memadai
4. Adanya dukungan instansi terkait , DPRD, Kementerian Kesehatan dan lembaga lainnya
5. Melakukan monitoring dan evaluasi seluruh kegiatan pelayanan
6. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan meningkatkan mutu pelayanan yang sudah
ada maupun menambah pelayanan yang belum ada sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
7. Bekerjanya sistem informasi rumah sakit dalam RSUD Siti Aisyah sehingga resiko- resiko dari
pelaksanaan kegiatan dapat dipertanggung jawabkan.
8. Meningkatkan komunikasi dan informasi di seluruh jajaran Rumah Sakit
9. Adanya upaya pemeliharaan keamanan dan kebersihan di lingkungan RSUD Siti Aisyah yang
mantap.

Revisi Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2018-2023 35


BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi
Visi, Misi Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah
Visi SKPD adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai SKPD
melalui penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam kurun waktu lima tahun yang akan datang, sedangkan
Misi SKPD adalah rumusan umum mengenai upaya- upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan
misi SKPD.

Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah yaitu :
VISI
“ Terwujudnya Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah sebagai Rumah Sakit Unggulan yang
Profesional dengan Mengutamakan Kepuasan dan Keselamatan Pasien ”.

MISI
Dalam rangka mewujudkan Visi tersebut, maka Misi RSUD Siti Aisyah adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas layanan rumah sakit yang berorientasi mutu dan keselamatan pasien.
2. Meningkatkan capaian kinerja rumah sakit dengan melakukan pengelolaan secara transparan,
akuntabel, efektif dan efisien.

Adapun penjabaran dari Misi tersebut diatas diuraikan seperti dibawah ini :
1. Meningkatkan kualitas Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Mengembangkan Pelayanan Kesehatan
dengan berfokus memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi mutu dan keselamatan
pasien sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat di setiap lapisan sesuai dengan standar
profesi dan operasional prosedur yang ditetapkan. Oleh karena itu RSUD Siti Aisyah dituntut untuk
proaktif dalam upaya kesehatan di daerah dan tidak semata – mata memberikan pelayanan di
dalam Rumah Sakit saja tetapi memberi bimbingan dan rujukan kepada pelayanan kesehatan dasar
terhadap wilayah cakupan sekitar Rumah Sakit.
2. Meningkatkan kinerja dan mutu pelayanan dilakukan oleh RSUD Siti Aisyah melalui kebijakan
manajerial, dan kebijakan teknis dengan melakukan fasilitasi sarana dan prasarana dalam pelayanan
kesehatan. Peningkatan kinerja dan mutu pelayanan yang baik diharapkan akan menumbuhkan
keadaan dan situasi kerja serta pelayanan kesehatan yang aman dan nyaman dapat terselenggara
dengan baik, dapat dicapai.
3. Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah RSUD Siti Aisyah


Berdasarkan Misi yang telah dirumuskan, maka Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah RSUD Siti Aisyah
adalah sebagai berikut disajikan pada Lampir

Revisi Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2018-2023 36


Tabel 4.1.
Tujuan dan Sasaran Renstra RSUD Siti Aisyah

Tujuan Sasaran Kode Program dan Kegiatan Indikator Kinerja, Tujuan, Sasaran,
Program (Outcome) dan Kegiatan
(Output)
1 2 3 4 5
Meningkatnya derajat      
kesehatan masyarakat Indek Kesehatan
yang berkualitas
  1.1 Meningkatnya kualitas layanan     Indikator Kepuasan Pasien
rumah sakit
  1.1.1 Meningkatnya Jenis Layanan     Persentase layanan unggulan rumah
unggulan sakit
        Program Peningkatan Layanan Jumlah Layanan Unggulan Rumah
Rumah Sakit Sakit
  1.1.1.1 Meningkatnya Keberhasilan   Peningkatan Pelayanan Rumah Jumlah Pelayanan Kasus Sulit yang
Pelayanan Kasus Sulit Sakit diatasi
  1.1.1.2 Bertambahnya jumlah dokter   Penyediaan pelayanan kesehatan Persentase jumlah dokter spesialis
spesialis dan sub spesialis tetap spesialistik dan sub spesialis tetap per kategori
layanan
  1.1.1.3 Terwujudnya pengembangan   Pembinaan fasyankes untuk Peningkatan fasyankes yang
jaringan layanan kesehatan pengembangan jaringan kesehatan mendukung pengembangan jaringan
       
 
  1.1.2 Meningkatnya sarana dan Program pengadaan peningkatan Persentase sarana dan
prasarana yang sesuai standar sarana dan prasarana rumah sakit prasarana rumah sakit sesuai
standar
     
  1.1.2.1 Meningkatnya keandalan sarana dan Pemeliharaan Sarana dan Tingkat keandalan sarana dan
prasarana Rumah Sakit Prasarana Rumah Sakit prasana medik vital dan non
vital
  1.1.2.2 Meningkatnya ketersediaan sarana   Pengadaan peningkatan sarana dan Jumlah Sarana dan Prasarana yang
dan prasarana rumah sakit prasarana terpenuhi sesuai kebutuhan
        Pengadaan Dokumen Master Plan Dokumen Master Plan Rumah Sakit
Rumah Sakit
           
  1.2 Tercapainya sustainability akreditasi     Kelas Rumah Sakit dan Tingkat
dan peningkatan kelas RS Akreditasinya
  1.2.1 Teralaksananya tindak lanjut SIP   Program Standarisasi Layanan Persentase SIP yang ditindak lanjuti
yang ditindak lajuti Kesehatan
  1.2.1.1 Terlaksanyanya review akreditasi   Pendampingan review Akreditasi Jumlah Kegiatan dan review
Rumah Sakit RS akreditasi RS yang dilaksanakan
  1.2.1.2 Monitoring SIP akreditasi Rumah   Monitoring SIP akreditasi Rumah Jumlah monitoring SIP
Sakit Sakit
  1.2.2 Meningkatnya profesionalisme     Persentase SDM yang mempunyai
tenaga kesehatan kompetensi sesuai standar
        Program Peningkatan kapasitas Persentase aparatur yang telah
Sumber Daya Aparatur mengikuti pelatihan dan pendidikan
PIM
  1.2.2.1 Meningkatnya frekuensi pendidikan     jumlah SDM Kesehatan yang
dan pelatihan nakes mendapatkan pelatihan kesehatan
minimal 20 jam pertahun
    Pendidikan dan pelatihan formal Jumlah SDM yang mengikuti
Pelatihan
 
        Persentase aparatur yang telah
mengikuti pelatihan dan pendidikan
lainnya
  1.3 Terwujudnya sistem manejemen     Good Goverage Governance
kerja yang terukur dan terpadu
          Nilai Self Assesment Rumah Sakit
  1.3.1 Meningkatnya sikronisasi capaian     Nilai Capaian kinerja tiap unit rumah
kinerja dan keuangan sakit
        Program peningkatan dan Persentase dokumen perencanaan dan
pengembangan sistem capaian dokumen pelaporan yang disusun
kinerja dan keuangan tepat waktu
  1.3.1.1 Meningkatnya perencanaan dan     Jumlah Perencanaan dan keuangan
monev program rumah sakit yang berkualitas

Revisi Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2018-2023 37


      Penyusunan Dokumen perencanaan Jumlah dokumen perencanaan
dan monev rumah sakit
           

1.3.1.2 Meningkatnya efektifitas operasional   Cakupan ketersediaan sarana dan


  perkantoran   prasarana perkantoran
Program peningkatan sarana dan Presentase sarana dan prasarana
        prasarana aparatur dalam kondisi baik
Pemeliharaan rutin /berkala jumlah kendaraan operasional dalam
        kendaraan dinas atau operasional kondisi baik
Pemeliharaan rutin /berkala gedung Jumlah gedung kantor dalam kondisi
        kantor baik
Tingkat pemenuhan kebutuhan
Program pelayanan administrasi pelayanan administrasi perkantoran
        perkantoran

Penyediaan jasa administrasi Honorarium pengelola keuangan


        keuangan

Rapat-rapat koordinasi dan jumlah rapat


        konsultasi keluar daerah
Pembiayaan operasional ketersediaan sarana dan prasarana
        perkantoran perkantoran

4.3. Strategi dan Kebijakan RSUD Siti Aisyah


4.3.1. Strategi
Strategi jangka menengah RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau yang merupakan rumusan perencanaan
komprehensif tentang bagaimana RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau untuk mencapai Tujuan dan
Sasaran dengan efektif dan efisien.
Strategi untuk mencapai Tujuan yang dirumuskan sebelumnya tersaji pada Tabel 4.2 di bawah ini.

Revisi Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2018-2023 38


Tabel 4.2
Strategi Renstra RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau
Tujuan I sasaran strategis Arah Kebijakan
Meningkatnya 1. meningkatkan kualitas 1.1. menciptakan layanan 1.1.1. pegembangan layanan
derajat kesehatan layanan Rumah Sakit Unggulan yang berorientasi unggulan yang berorientasi
masyarakat yang yang mengutamakan pada kebutuhan pasien kebutuhan / tuntutan pasien
berkualitas Mutu dan Keselamatan 1.1.2. penambahan tenaga
pasien dokter spesialis dan sub
spesialis sesuai dengan
pengembangan layanan
rumah sakit
1.1.3. Meningkatkan
pembinaan dan kerjasama
pada fasyankes guna
mendukung pengembangan
layanan rujukan Rumah Sakit
danmeningkatkan jangkauan
pelayanan kesehatan.
1.2. melaksanakan 1.2.1. Pengembangan dan
peningkatan pemeliharaan peningkatan sarana dan
ketersediaan sarana dan prasarana RSUD Siti Aisyah
prasarana Rumah Sakit Kota Lubuklinggau sesuai
standar Rs Tipe B
1.2.2 Pemeliharaan sarana
dan prasarana Rumah sakit
Sasaran Strategis Arah Kebijakan
1. tercapainya 1.1. Melakukan tindak 1.1.1. peningkatan
peningkatan kelas RS lanjut SIP (Strategi pencapaian elemen akreditasi
menjadi Kelas B Improvement Plan) RS per Pokja
Pendidikan dan
Sustainabilitas akreditasi 1.2. Melaksanakan 1.1.2. peningkatan pembinaan
RS " Paripurna" pengembangan SDM dan pengembangan aparatur
dengan meningkatkan dengan mengikuti pelatihan-
tenaga profesional yang pelatihan dan pendidikan
mengikuti pelatihan
menimal 20 jam / tahun
Sasaran Strategi Arah Kebijakan
1. Terwujudnya sistem 1.1. terlaksananya .1.1 Peningkatan kualitas
manajemen kerja yang sinkronisasi capaian kinerja sisten akuntabilitas keuangan
terukur dan terpadu rumah sakit dan keuangan dan kinerja yang terintegrasi
1 1.1.2 peningkatan
pendapatan Rumah Sakit
  1.2.1. Pelaksanaan efisiensi
anggaran

4.3.2. Kebijakan
Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipenuhi dalam melakukan tindakan untuk melaksanakan
strategi yang dipilih agar lebih terarah dan mencapai tujuan dan sasaran. Hubungan Tujuan, Sasaran,
Strategi, dan Kebijakan terlampir pada Lampiran 4.2. Beberapa kebijakan yang diambil adalah :
1. Pengembangan layanan unggulan yang berorientasi kebutuhan/tuntutan pasien.
2. Penambahan jumlah dokter spesialis tetap Rumah Sakit sesuai dengan jenis layanan spesialistik
yang dibutuhkan Rumah Sakit.
3. Pengembangan peningkatan sarana dan prasarana RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau sesuai
standar Rumah Sakit.

Revisi Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2018-2023 39


4. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau agar tetap dalam
kondisi baik
5. Peningkatan dan pengembangan kompetensi tenaga kesehatan.
6. Distribusi dan pemerataan Sumber Daya Manusia kesehatan sesuai dengan kompetensi yang
dibutuhkan
7. Pelaksanaan akreditasi RS
8. Pelaksanaan review kelas RS
9. Peningkatan perencenaan dan monev program RS
10. Peningkatan program pengembangan/inovasi RS
11. Pelaksanaan efisiensi pengelolaan pendapatan RS
12. Pelaksanaan pengelolaan administrasi RS yang efektif dan efisien
13. Pelaksanaan pengelolaan logistik perkantoran yang efektif dan efisien

Revisi Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2018-2023 40


BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN
PENDANAAN INDIKATIF

Untuk mewujudkan Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan Kebijakan serta memperhatikan posisi organisasi
hasil analisis lingkungan, maka strategi dikembangkan dengan 5 program dan kegiatannya. Program-
program tersebut kemudian dijabarkan lebih lanjut menjadi kegiatan yang akan dilaksanakan setiap
tahunnya. Untuk mengukur tingkat keberhasilan program, maka diperlukan parameter / indikator
kinerja setiap program, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif.
Rincian program dan kegiatan dapat diuraikan dibawah ini :
1. Program pemenuhan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat
a. Operasional pelayanan rumah sakit
b. Pengadaan sarana fasilitasi kesehatan
c. Pemeliharaan prasarana dan pendukung fasilitas pelayanan kesehatan
d. Pelaksanaan akreditasi
e. Peningkatan tata kelola rumah sakit dan fasilitasi pelayanan kesehatan tingkat daerah kab/kota.
2. Program peningkatan kapasitas sumber daya manusia kesehatan
a. Pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia kesehatan sesuai standar
b. Penyelenggaraan pelatihan untuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia kesehatan
3. Program penunjang urusan pemerintah daerah
a. Penyusunan program dan kegiatan perangkat daerah dalam dokumen perencanaan
b. Koordinasi dan sinkoronisasi perencanaan perangkat daerah
Rencana program, kegiatan indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif dapat dilihat
dalam Lampiran 5.1. Rencana strategis ini akan dilaksanakan secara bertahap setiap tahun dari tahun
2018 sampai dengan tahun 2024 untuk mendapatkan kondisi yang diharapkan sesuai dengan yang
tertuang dalam visi misi Rumah Sakit.

Revisi Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2018-2023 41


BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Indikator kinerja RSUD Siti Aisyah yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD adalah indikator
kinerja yang secara langsung menunjukan kinerja yang akan dicapai RSUD Siti Aisyah untuk lima tahun
mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kota
Lubuklinggau.
Perumusan indikator kinerja RSUD Siti Aisyah dalam Rencana Strategis ini mengacu pada tujuan dan
sasaran RPJMD serta Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 129/Menkes/SK/II/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit dan SPM yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan
tahun 2012. Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang
merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal.
Maksud ditetapkannya Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang rumah sakit adalah guna memberikan
pelayanan atau kegiatan minimal yang harus dilakukan rumah sakit sebagai tolok ukur kinerja dalam
menentukan capaian jenis dan mutu pelayanan kesehatan rujukan di RSUD Siti Aisyah Kota
Lubuklinggau.

Tujuan ditetapkannya SPM bidang rumah sakit adalah :


1. Terlaksananya peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pelayanan rumah sakit yang
bermutu dan terjangkau;
2. Terlaksananya kegiatan peningkatan mutu berkelanjutan yang sesuai standar berbasis
profesionalisme dengan tetap mengedepankan masalah aksesibilitas masyarakat;
3. Telaksananya pelayanan rujukan yang tepat guna dan berjalan lancar sesai dengan tuntutan
masyarakat diwilayah cakupannya.

Standar Pelayanan Minimal bidang rumah sakit pada RSUD Siti Aisyah meliputi jenis indikator dan
standar pencapaian kinerja pelayanan rumah sakit, jenis pelayanan rumah sakit yang wajib disediakan
oleh rumah sakit, yang meliputi :
a. Pelayanan gawat darurat;
b. Pelayanan rawat jalan;
c. Pelayanan rawat inap;
d. Pelayanan bedah;
e. Pelayanan persalinan dan perinatologi;
f. Pelayanan intensif;
g. Pelayanan radiologi;
h. Pelayanan laboratorium patologi klinik;
i. Pelayanan rehabilitasi medik;
j. Pelayanan Hemodialisa

Revisi Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2018-2023 42


k. Pelayanan farmasi;
l. Pelayanan gizi;
m. Pelayanan tranfusi darah;
n. Pelayanan keluarga miskin;
o. Pelayanan rekam medis;
p. Pengolahan limbah;
q. Pelayanan administrasi manajemen;
r. Pelayanan ambulance / kereta jenazah;
s. Pelayanan pemulasaraan jenazah;
t. Pelayanan laundry;
u. Pelayanan pemeliharaan sarana rumah sakit;
v. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi;
w. Pelayanan Sanitasi Lingkungan Rumah Sakit;
x. Pelayanan Sistem Informasi Rumah Sakit.

Revisi Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2018-2023 43


BAB VII
PENUTUP

Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Siti Aisyah secara umum cukup baik. Ini tidak terlepas dari
komitmen dan dukungan seluruh karyawan dalam pencapaian visi dan misi organisasi. Namun juga
harus disadari bahwa masih terdapat beberapa kelemahan yang perlu dibenahi dan masih banyak
tantangan yang harus dihadapi. Oleh sebab itu tidak salah bila strategi pengembangan organisasi ke
depan berprinsip mempertahankan kekuatan dan memperbaiki kelemahan.
Revisi Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Siti Aisyah ini disusun dengan berusaha
mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki rumah sakit. Seluruh aspek rumah sakit sedapat mungkin
telah dicantumkan dalam penyusunan Rencana Strategis. Namun demikian, sebaik apapun sebuah
perencanaan, akan menjadi sia-sia bila tidak mendapat dukungan dan komitmen dari para
pelaksananya. Oleh sebab itu partisipasi dari seluruh komponen oganisasi mutlak diperlukan baik dalam
penyusunan maupun sosialisasi dokumen ini.
Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan revisi Renstra ini disampaikan penghargaan yang
setinggi-tingginya. Tentunya revisi Renstra RSUD Siti Aisyah Tahun 2018-2023 ini dapat dilaksanakan dan
mencapai tujuannya, bila dilakukan dengan dedikasi yang tinggi dan kerja keras dari segenap aparatur
kesehatan di lingkungan RSUD Siti Aisyah. Penerapan nilai-nilai yang dianut dan dijunjung tinggi oleh
RSUD Siti Aisyah, diharapkan dapat memacu semangat aparat RSUD Siti Aisyah dalam pelaksanaan
Renstra ini. Dan akhirnya, semoga dokumen ini bermanfaat dalam pelaksanaan operasional dan
pencapaian Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Siti Aisyah Kota Lubuklinggau.

Lubuklinggau, Desember 2020


Direktur RSUD Siti Aisyah
Kota Lubuklinggau,

dr. Sharlie Esa Kenedy, MARS


Nip. 19810425 201001 1 018

Revisi Rencana Strategis RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau 2018-2023 44

Anda mungkin juga menyukai