Anda di halaman 1dari 24

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji dan syukur dan atas berkat rahmat Allah SWT,
Rencana Strategis UPT Puskesmas Rengas tahun 2017– 2021 telah selesai disusun.
Dokumen Rencana Strategis ini disusun sebagai acuan bagi penyelenggaraan kegiatan
Puskesmas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat maupun dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya secara umum selama
kurun waktu perencanaan yaitu tahun 2017– 2021 sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya masing – masing.
Akhirnya kami sampaikan terimakasih dan penghargaan kepada semua pihak
yang telah berpartisipasi dalam penyusunan dokumen ini dan Kami menyadari bahwa
rencana dalam penyusunan dokumen ini masih terdapat banyak kekurangan dan
kelemahan oleh sebab itu kami sangat mengharapkan masukan, saran dan kritik
sebagai upaya kita bersama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan
peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

Rengas, Februari 2017


Kepala UPT. Puskesmas Rengas

dr. Adhy Purnawan


NIP. 19770514 200604 1 019
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penyusunan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS


2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Puskesmas Rengas
2.2 Sumber Daya Puskesmas Rengas
2.3 Sarana Transportasi
2.4 Pelayanan Dalam gedung Puskesmas Rengas
2.5 Sarana Pelayanan Kesehatan Puskesmas dan Swasta
2.6 Sumber Daya UKBM dan PSM
2.7 Kinerja Pelayanan Puskesmas Rengas Tahun 2011 – 2015
2.8 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Jajaran Tahun 2011 s.d 2015
2.8 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Puskesmas Rengas

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI


3.1 Telaah Visi, Misi dan Program Puskesmas Rengas
3.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan Kota Tangerang
Selatan
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan UPT
Puskesmas Rengas
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
3.6 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN


4.1 Visi dan Misi Puskesmas Rengas
4.2 Tujuan dan Saran jangka Menengah Puskesmas Rengas
4.3 Strategi dan kebijakan Puskesmas Rengas

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,


KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB VI PENUTUP
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Puskesmas sebagai organisasi atau Lembaga milik Pemerintah berperan sebagai
ujung tombak terdepan dalam melaksanakan pembangunan di bidang kesehatan.
Supaya fungsi puskesmas berjalan dengan baik secara sistematis dan
berkesinambungan, Puskesmas harus menyusun perencanaan dan strategi
pelaksanaan program di Puskesmas yang diwujudkan dalam bentuk dokumen Rencana
Strategi (Renstra) Puskesmas.
Rencana Strategis (Renstra) UPT. Puskesmas Rengas adalah merupakan dokumen
perencanaan UPT. Puskesmas Rengas yang dilaksanakan untuk periode 5 (lima)
tahun, yaitu tahun 2017- 2021. Hal ini dilaksanakan tidak terlepas dari tugas pokok dan
fungsi, namun dalam pelaksanaannya didasarkan pada skala prioritas (urgensi) dengan
mengutamakan nilai-nilai pelayanan kesehatan dengan mengacu pada anggaran
berbasis kinerja yang berioritas pada hasil yakni dalam setiap tahunnya diwajibkan
menyusun dokumen Rencana Strategis (Renstra) yang kemudian dan fungsi
khususnya pada UPT Puskesmas Rengas
Renstra UPT. Puskesmas Rengas adalah bagian yang tak terpisahkan dengan
Rencana Strategis Kesehatan untuk melaksanakan upaya-upaya strategis yang
menjadi target pencapaian pelaksanaan untuk tahun 2017 – 2021, Adapun landasan
normatif dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra) ini berdasarkan pada
Permendagri Nomor : 54 Tahun 2010 tentang tahapan dan tatacara penyusunan
Rencana kerja.
Dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) dimaksudkan agar dalam
pelaksanaan program kegiatan lebih terarah, teratur, akuntabel dan tepat sasaran
sehingga diharapkan pada aplikasinya tidak menemukan kendala apapun. Dalam
melaksanakan tugas Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPT) tidak terlepas
menyelanggarakan fungsi Pembinaan pelaksanaan umum, pelaksanaan pembinaan
teknis, pelaksanaan operasional, dan tugas lain yang ditentukan berdasarkan bidang
tugas.
1.2 Landasan Hukum
Penyusunan Renstra UPT. Puskesmas Rengas tahun 2016-2021 ini didasarkan
pada landasan hukum sebagai berikut :
1. Landasan idiil Pancasila;
2. Landasan Konstitusional, Undang-Undang Dasar Tahun 1945
3. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah
penyakit menular;
4. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen;
5. Undang - undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara;
6. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara;
7. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
pengelolaan dan Tanggung Jawab keuangan Negara;
8. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
9. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
kedokteran;
10. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
11. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 1Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara;
12. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasionla 2005-2025;
13. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana;
14. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Penanggulangan Bencana;
15. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Kota Tangerang Selatan di Propinsi Banten;
16. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik;
17. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
18. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
19. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 tentang Pelayanan
Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial;
20. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2015 tentang Pemerintah
Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undnag-undang
Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015;
21. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah;
22. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan
Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah ;
23. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
24. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Penerapan Standar
pelayanan Minimal;
25. Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah;
26. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
27. Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah;
28. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota;
29. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Pemerintah
Daerah;
30. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4815);
31. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, tata Cara
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
32. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP);
33. Peraturan Pemerintah Nomor 101/2012 tentang Penerima Bantuan Iuran (PBI)
Jaminan Kesehatan;
34. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem kesehatan Nasional;
35. Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan
(Jamkes);
36. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
pengelolaan keuangan Daerah Sebagaimana telah diatur beberapa kali, diubah
terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;
37. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 741 Tahun 2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
38. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara
penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
39. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;
40. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Tempat
Praktik Mandiri Dokter Gigi;
41. Keputusan Menteri kesehatan Nomor 129 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit;
42. Surat Edaran Menteri Dalam negeri Nomor 050/20/SJ/2005 tentang Petunjuk
Penyusunan Dokumen RPJP Daerah dan RPJM Daerah;
43. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 6 Tahun 2010 tentang
Organisasi Pemerintahan Daerah Kota Tangerang Selatan;
44. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 8 Tahun 2011 tentang Urusan
Pemerintahan Daerah Kota Tangerang Selatan;
45. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 11 Tahun 2011 tentang
Rencana pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tangerang
Selatan 2011 -2016;
46. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 4 Tahun 2013 tentang Sistem
Kesehatan Kota;

1.3 Maksud dan Tujuan


1.3.1 Maksud
Rencana strategis UPT. Puskesmas Rengas Tahun 2017-2021 dimaksudkan
sebagai dokumen perencanaan untuk periode lima tahun yang berisi arah
kebijakan, program, kegiatan dan indikator kinerja UPT. Puskesmas Rengas
dalam mendukung capaian visi dan misi Kepala Puskesmas.
1.3.2 Tujuan
Tujuan penyusunan perencanaan strategis ini adalah:
1) Sebagai pedoman dalam penyusunan rencana kerja tahunan;
2) Sebagai pedoman dalam penyusunan rencana kerja anggaran tahunan UPT.
Puskesmas Rengas;
3) Sebagai pedoman dan alat dalam hal penetapan dan pengendalian kinerja
dalam pelaksanaan program dan kegiatan UPT. Puskesmas Rengas.

1.4 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan Renstra UPT. Puskesmas Rengas Tahun 2017-2021 ini
terdiri dari 7 (tujuh) bagian sesuai dengan Permendagri No 54 tahun 2010, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN, mencakup Latar Belakang, Dasar Hukum, Maksud dan
Tujuan Penyusunan serta Sistematika Penulisan.
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD, menguraikan tentang Tugas, Fungsi,
dan Struktur Organisasi, Sumber Daya, Kinerja Pelayanan, Tantangan dan Peluang
Pengembangan Pelayanan SKPD.
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI,
menjelaskan tentang identifikasi permasalahan tugas dan fungsi Puskesmas,
telaah Visi Misi Puskesmas, strategi dan kebijakan Puskesmas.
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN,
menjabarkan tentang Visi dan Misi Puskesmas, Tujuan dan Sasaran Jangka
Menengah Puskesmas, Strategi dan Kebijakan Puskesmas.
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF, menguraikan rencana
program kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran program dan sumber
anggaran.
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD, akan menyajikan tentang penetapan indicator kinerja
Puskesmas yang bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan
pencapaian visi dan misi pada akhir periode Renstra.
Bab VII PENUTUP, berisi tentang kesimpulan isi Renstra serta harapan kedepan
dalam penyusunan dan pelaksanaa Renstra SKPD.
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN UPT PUSKESMAS RENGAS

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Puskesmas


Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 8 Tahun 2016
tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Tangerang Selatan telah ditetapkan Dinas
Kesehatan sebagai salah satu Perangkat Daerah Kota Tangerang Selatan. Dalam
rangka memberi pedoman pelaksanaan tugas dan wewenang Dinas maka ditetapkan
Peraturan Walikota Tangerang Selatan nomor 51 tahun 2011 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan sebagai berikut:

1.1.1 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan


Susunan Organisasi Dinas terdiri dari:

1.1.2 Tugas dan Fungsi Puskesmas


a. Tugas Puskesmas
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan
untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya
dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. (PMK RI No. 75
Tahun 2014 Pasal 4)
b. Fungsi Puskesmas
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam PMK
RI No. 75 Tahun 2014 Pasal 4, Puskesmas Menyelenggarakan 2 Fungsi :
b.1
2.2 Sumber Daya
UPT Puskesmas rengas dalam menjalankan tugas dan fungsinya didukung oleh
berbagai sumber daya seperti sumber daya manusia, sarana dan prasarana. Berikut ini
akan disampaikan uraian terkait sumber daya sebagai input dalam pelaksanaan
tugasnya.
2.2.1 Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia di Puskesmas rengas terdiri dari tenaga kesehatan
dan non kesehatan. Tenaga kesehatan menjadi pelaku langsung pelaksanaan
upaya kesehatan sedangkan tenaga non kesehatan berfungsi sebagai
pendukung upaya kesehatan.

Tabel Distribusi SDM di UPT Puskesmas Rengas Tahun 2016


No Jenis Tenga Jenis Tenaga Jumlah
Kesehatan/ Non
Kesehatan PNS Non PNS
1. Dokter Umum
2. Dokter Gigi

2.2.2 Sarana dan Prasarana yang digunakan


Sarana pelayanan kesehatan swasta dan UKBM yang saling bekerjasama
dalam menunjang pembangunan kesehatan. Dengan adanya kerjasama lintas
sektoral ini, diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan penduduk di
Puskesmas Rengas pada khususnya dan Tangerang Selatan pada umumnya.

Tabel Sarana Pelayanan Kesehatan Puskesmas dan Swasta


No Uraian Jumlah
1 Balai Pengobatan Swasta
2 Dokter Umum dan Dokter Gigi Swasta
3 Bidan Swasta
4 Rumah Sakit Bersalin Swasta
5 Rumah Sakit Umum Swasta
6 Rumah Bersalin
7 Apotik
8 Toko Optik
9 Toko Obat Tradisonla/herbal
10 Toko Obat
11 Laboratorium Swasta
12 Klinik Swasta

2.3 Sarana Transportasi


2.4 Pelayanan dalam Gedung Puskesmas Rengas
2.5 Sarana pelayanan kesehatan Puskesmas dan Swasta
2.6 Sumber Daya UKBM dan PSM
Upaya Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) adalah salah satu wahana
penyediaan data dan untuk melakukan evaluasi atas program yang telah
dilaksanakan. UKBM dikelola oleh, dari, untuk dan bersam masyarakat, dengan
bimbingan Petugas Puskesmas, lintas sektoral dan lembaga terkait.

Tabel Sumber Daya UKBM dan PSM Wilayah UPT. Puskesmas Rengas Tahun 2017
No Uraian Jumlah
1 Posyandu Aktif 17
2 UKGMD 27
3 POD -
4 Dana Sehat UKBM -
5 PKIA -
6 TOGA 3
7 BKB -
8 Posbindu 10
9 Battra -
10 Penggerak PKS -
11 SBH (anggota) -
12 TK 21
13 SD/MI 2
14 SLTP -
15 SLTA -
16 Dana Sehat Sekolah -

Upaya kesehatan Bersumber Daya Masyarakat seperti yang tergambar di


dalam tabel menunjukkan besarnya peran serta masyrakat pada tahun 2017 dan
adanya peningkatan peran serta masyarakat yang sangat berarti dibandingkan
dengan tahun sebelumnya. Posyandu tidak aktif menjadi aktif kembali sehingga
ada penambahan jumlah posyandu pada akhir Tahun 2017.
Dalam Tahun 2017 ini Petugas Puskesmas beserta Pembina desa telah
berusaha melaksanakan peningkatan UKBM, dan peningkatan sangat erat
kaitannya dengan peran serta masyarakat dan sumber daya masyarakat.

Tabel Sumber Daya UKBM

NO KELURAHAN JUMLAH
DESA SIAGA POLINDES POSYANDU

1. Rengas - - 17

Sumber : Data Puskesmas RengasTahun 2017

2.7 Kinerja Pelayanan Puskesmas Rengas Tahun 2011 s.d 2015


Penilaian Kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil
kerja/prestasi Puskesmas. Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas
secara optimal dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan di
Puskesmas Rengas maka dilakukanlah penilaian kinerja. Adapun capaian kinerja yang
dicapai adalah sebagai berikut :

NO Program Target Cakupan Cakupan Cakupan Cakupan Cakupan


2011 2012 2013 2014 2015
1 KIA/KB 90
2 P2M 90
3 GIZI 90
4 P. OBAT 95
5 KESLING 95
6 PROMKES 90
7 PENGEMBANG 90
AN

Adapun Penjelasan dari capaian kinerja adalah sebagai berikut :


1. Capaian Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
a. Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta Keluarga Berencana (KB)
Kesehatan Ibu dan Anak adalah suatu program yang meliputi pelayanan dan
pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu menyusui, bayi, balita dan
anak pra sekolah.Traget Program kesehatan ibu dan anak (KIA) antara lain : Ibu
hamil (KI), Persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan terlatih, cakupan KB,
Kesehatan bayi/kunjungan Neonatus pertama (KN1), Kesehatan balita, Asi
Eksklusif, konsumsi garam beryodium, pemberian tablet tambah darah pada ibu
hamil, balita usia 6-59 bulan mendapatkan kapsul vitamin A, cakupan imunisasi
dasar lengkap bayi 1-11 bulan, penguatan Imunisasi rutin melalui gerakan
akselerasi imunisasi nasional (GAIN) UCI, pelaksanaan Promosi Kesehatan.
Pada matrik realisasi program terlihat peningkatan cakupan dikarenakan
kesadaran diri masyarakat untuk datang ke Puskesmas untuk mendapat
pelayanan kesehatan bagi keluarganya, dan juga Puskesmas memiliki kegiatan
pendukung seperti posyandu yang meningkatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.
b. Program P2PM
Program P2PM (Program Pemberantasan Penyakit Menular) Ruang lingkup
pencegahan dan pemberantasan penyakit : Imunisasi,Surveilans epidemiologi,
TBC, Malaria,Kusta, DBD, Penanggulangan KLB, ISPA/Pneumonia, Filariasis,
FP, Diare,Rabies/gigitan hewan penular rabies (HPR), kesehatan Battra (Haji
dan P. Bencana), HIV/AIDS, Penyakit tidak menular (dm, Hipertensi, dll).
Cakupan P2M di Puskesmas Paku Alam cukup baik dengan cakupan yang
selalu tercapai, kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus terhadap
penyakit atau masalah-masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi
terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah-masalah
kesehatan tersebut, agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara
efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data, pengolahan dan
penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelnggara Program Kesehatan.
c. Program Gizi
Program perbaikan gizi masyarakat meliputi peningkatan pendidikan gizi,
penanggulangan kurang energi protein, anemia zat besi, gangguan akibat
kekurangan yodium, kurang vitamin A, keadaan zat gizi lebih, peningkatan
survailans gizi dan pemberdayaan usaha perbaikan gizi keluarga/masyarakat.
Pada matriks realisasi program terlihat penurunan pada tahun 2014, yang
menjadi salah satu factor menurunya cakupan karena tingkat ekonomi
masyarakat yang rendah menyebabkan daya beli makanan bergizi sebagai
asupan pun juga kurang baik, Namun dengan berbagai macam kegiatan yang
ada di Program Gizi, Puskesmas dapat meningkatkan cakupan program gizi
masyarakat.
d. Program Kesehatan Lingkungan (Kesling)
Program Kesehatan lingkungan adalah salah satu program pokok
Puskesmas yang berupaya untuk menciptakan kondisi lingkungan yang mampu
menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antar manusia dan lingkungan
untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat. Upaya
dasarnya antara lain : Penyehatan sumber air bersih, penyehatan lingkungan
pemukiman (Pemeriksaan Rumah), Penyehatan tempat-tempat umum,
penyehatan tempat pengelola makanan (TPM), Pemantauan jentik nyamuk dan
PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) serta Konsultasi Kesling Klinik Sanitasi.
Cakupan Program kesling disetiap tahunnya cukup baik dengan mencapai
target.
e. Program Promosi Kesehatan (Promkes)
Promosi kesehatan adalah ilmu dan seni membantu masyarakat menjadikan
gaya hidup mereka sehat dan optimal. Kesehatan yang optimal didefinisikan
sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual dan intelektual. Ini
bukan sekedar pengubah gaya hidup yang diharapkan dapat lebih mendukung
dalam membuat keputusan yang sehat.
f. Program pengembangan
a) Usaha kesehatan Sekolah, adalah pembinaan kesehatan masyarakat
yang dilakukan petugas Puskesmas di sekolah-sekolah (SD, SMP dan
SMA) diwilayah kerja Puskesmas
b) Kesehatan Olahraga adalah semua bentuk kegiatan yang menerapkan
ilmu pengetahuan fisik untuk meningkatkan kesegaran jasmani
masyarakat, baik atlet maupun masyarakat umum. Misalkan pembinaan
dan pemeriksaan kesegaran jasmani anak sekolah dan kelompok
masyarakat yang dilakukan Puskesmas diluar gedung
c) Perawatan Kesehatan Masyarakat, adalah program pelayanan
penanganan kasus tertentu dari kunjungan puskesmas akan
ditindaklanjuti atau dikunjungi ketempat tinggal untuk dilakukan asuhan
keperawatan individu dan asuhan keperawatan keluarga, seperti contoh
kasus gizi kurang pada penderita ISPA/Pneumonia.
d) Kesehatan Kerja, adalah program pelayanan kesehatan kerja Puskesmas
yang ditujukan untuk masyarakat pekerja informal maupun formal di
wilayah kerja Puskesmas dalam rangka pencegahan dan pemberantasan
penyakit serta kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan dan
lingkungan kerja, misalnya pemeriksaan secara berkala di tempat kerja
oleh Petugas.
e) Kesehatan Gigi dan Mulut, adalah Program pelayanan kesehatan gizi dan
mulut yang dilakukan Puskesmas kepada masyarakat baik didalam
maupun diluar gedung (mengatasi kelainan atau penyakit rongga mulut).
f) Kesehatan Jiwa, adalah program pelayanan kesehatan jiwa yang
dilaksanakan oleh tenaga Puskesmas dengan didukung oleh peran serta
masyarakat, dalam rangka mencapai derajat kesehatan jiwa masyarakat
yang optimal melalui kegiatan pengenalan/deteksi dini gangguan jiwa,
pertolongan pertama gangguan jiwa dan konseling jiwa. Sehat jiwa adalah
perasaan sehat dan bahagia serta mampu menghadapi tantangan hidup,
dapat menerima orang lain sebagaimana adanya dan mempunyai sikap
positif terhadap diri sendiri dan orang lain.

2. Capaian Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)


Program pengobatan (kuratif dan rehabilitatif) yaitu bentuk pelayanan
kesehatan untuk mendiagnosa, melakukan tindakan pengobatan pada
seseorang pasien yang dilakukan oleh seseorang dokter secara ilmiah
berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh selama anamnesis dan
pemeriksaan.

2.8 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Puskesmas Rengas


Tantangan pembangunan kesehatan yang dihadapi di tingkat global dan nasional
ke depan akan semakin besar dan bervariasi. Tantangan tersebut pastinya juga akan
berdampak pada pembangunan kesehatan di tingkat daerah khususnya di UPT
Puskesmas Rengas. Tantangan pembangunan kesehatan saat ini antara lain:
1. Kondisi sosial budaya masyarakat seperti masih adanya kepercayaan-
kepercayaan masyarakat yang tidak sesuai dengan kaidah kesehatan;
2. Kondisi tingkat Pendidikan masyarakat yang sebagian masih rendah;
3. Kondisi ekonomi masyarakat yang sebagian masih rendah;
4. Kondisi status kesehatan masyarakat (masih tingginya AKI, AKB, Balita dengan
Gizi Kurang/ Buruk, Penyakit menular dan Penyakit tidak menular).
Selain tantangan yang akan dihadapi, tetapi ada beberapa peluang yang harus
bisa dimanfaatkan dengan baik. Setiap peluang sekecil apapun dapat menjadi nilai
positif untuk menghadapi tantangan pembangunan kesehatan yang semakin besar ke
depan. Peluang tersebut antara lain :
1. Dukungan dari Dinas Kesehatan terhadap kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
oleh Puskesmas;
2. Dukungan anggaran dari Pemerintah Pusat melalui program BOK dan JKN;
3. Kebijakan kesehatan yang dikeluarka oleh pemerintah pusat;
4. Kebijakan kesehatan yang dikeluarkan oleh pemerintah provinsi;
5. Pengembangan teknologi informasi.
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Telaah Visi, Misi, dan Program Puskesmas Rengas


Sesuai dengan Visi. Misi Walikota Tangerang Selatan, yaitu terwujudnya
Tangerang Selatan Kota cerdas, berkualitas, dan berdaya saing berbasis
teknologi dan Inovasi dengan misi :
1. Mengembangkan sumber daya manusia yang handal dan berdaya saing;
2. Meningkatkan infrastruktur kota yang fungsional;
3. Menciptakan kota layak huni yang berwawasan lingkungan;
4. Mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis inovasi dan produk unggulan;
5. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik berbasis teknologi
informasi,
maka Puskesmas Rengas wajib mengimplementasikan visi-misi Walikota tersebut
ke dalam kebijakan kesehatan kota Tangerang Selatan dengan mengidentifikasi
permasalahan kesehatan sebagai prioritas utama dan dituangkan dalam bentuk
program dan kegiatannya ke dalam rencana strategis ini.
Sesuai dengan peran SKPD maka misi Walikota merupakan landasan
pembentuk visi dari Puskesmas Rengas dimana jika dilihat dari kewenangan
Puskesmas Rengas maka dari lima misi tersebut hampir semuanya
berhubungan langsung dengan Puskesmas. Misi yang pertama yaitu
Mengembangkan sumber daya manusia yang handal dan berdaya saing maka
sesuai misi ini diharapkan Puskesmas Rengas dapat membentuk sumber daya
manusia yang cakap dan profesional serta mampu melaksanakan pelayanan
kesehatan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Selanjutnya untuk melaksanakan misi kedua yaitu Meningkatkan infrastruktur
kota yang fungsional, walaupun Puskesmas Rengas bukan SKPD yang
melaksanakan pembangunan namun dalam rangka meningkatkan akses
pelayanan kesehatan membutuhkan sarana prasarana pelayanan kesehatan
dengan jumlah yang memadai. Sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 33
tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Daerah maupun Permendagri 13 tahun 2016 beserta turunannya, Puskesmas
Rengas diamanatkan untuk melaksanakan pembangunan berupa fisik kontruksi
yang anggarannya dapat dialokasikan melalui Dana APBN DAK maupun
penetapan program dan kegiatan dalam APBDnya. Dalam petunjuk teknis Dana
Alokasi Khusus bahwa rasio puskesmas per satuan penduduk adalah 1
puskesmas untuk 30.000 penduduk. Sehingga ketersediaan puskesmas sesuai
standar tersebut masih belum tercapai. Selain puskesmas, infrastruktur
fungsional kesehatan lainnya seperti posyandu, posbindu maupun sarana
kesehatan lainnya. Oleh karena itu dalam menjalankan misi kedua Walikota ini
Puskesmas Rengas berkewajiban merencanakan, menganggarkan dan
melaksanakan pembangunan sarana prasarana kesehatan hingga tercapai
jumlah sesuai standar maupun sesuai kebutuhan masyarakat kota Tangerang
Selatan.
Untuk misi ketiga Walikota yaitu Menciptakan kota layak huni yang berwawasan
lingkungan, Puskesmas Rengas merupakan instansi yang bertanggungjawab
dalam menjaga kesehatan lingkungan. Tangerang Selatan sebagai kota
metropolitan memiliki karakteristik wilayah yang sangat bervariasi mulai dari
kawasan perumahan elite kelas satu hingga kawasan kumuh yang rentan akan
penyebaran penyakit berbasis lingkungan seperti DBD, Typoid, Diare, Hepatitis
dll. Walaupun demikian kawasan elite pun tidak luput dari sasaran penyebaran
penyakit yang bersumber lingkungan seperti DBD,typhoid. Oleh karena itu tugas
Puskesmas Rengas selaku penanggung jawab kesehatan masyarakat untuk
mencegah dan menanggulangi terjadinya penyebaran penyakit berbasis
lingkungan melalui program dan kegiatannya.
Misi keempat Walikota yaitu Mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis
inovasi dan produk unggulan, sepintas misi ini tidak memiliki keterkaitan dengan
urusan kesehatan, namun jika dilihat tugas Puskesmas Rengas Dinas
Kesehatan pada misi sebelumnya maka secara tidak langsung sebuah inovasi
maupun produk unggulan harus dapat dipertanggungjawabkan dari sisi
kesehatan. Sebagai contoh sebuah produk unggulan berupa makanan khas
Tangsel, sebelum dipasarkan maka produk tersebut harus diuji oleh Puskesmas
Rengas Dinas Kesehatan dan dikeluarkan izin peredarannya jika telah
memenuhi syarat. Begitu pula produk berupa bahan-bahan/zat kimia yang
digunakan langsung pada tubuh manusia seperti jamu, obat herbal, maupun
aroma terapi harus melalui uji kesehatan yang dilaksanakan melalui kerjasama
dengan BPOM Pusat. Oleh karena itu kewajiban Puskesmas Rengas Dinas
Kesehatan untuk senantiasa melindungi masyarakat kota Tangerang Selatan
dari bahaya penyakit dan paparan bahan berbahaya yang dihasilkan dari produk
unggulan dalam rangka meningkatkan ekonomi kerakyatan.
Terakhir untuk misi kelima yaitu Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang
baik berbasis teknologi informasi maka Puskesmas Rengas Dinas Kesehatan
selaku SKPD wajib mendukung terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik
(good governance) dalam upaya menciptakan akuntanbilitas kinerja baik kinerja
pelayanan kesehatan maupun administrasi pelayanan yang akuntabel. Teknologi
informasi merupakan salah satu cara yang efektif dan efisien serta fair dalam
menilai akuntabilitas tersebut. Pelayanan kesehatan sebagai sebuah bentuk
pelayanan publik yang melibatkan peran serta tenaga kesehatan, masyarakat
dan stakeholder jika ditunjang dengan sistem informasi yang baik maka bagi
tenaga kesehatan akan memberi kemudahan dan perlindungan, bagi masyarkat
akan memberikan kenyamanan dan keadilan, dan bagi stakeholder akan
memberikan kemudahan dalam melakukan evaluasi/penilaian. Seiring dengan
era keterbukaan informasi publik maka sebagai Aparatur Sipil Negara diwajibkan
untuk melakukan pencegahan tindak pidana korupsi, peningkatan kinerja
pelayanan dan transparansi pelayanan. Sehingga kesemuanya itu tanpa
ditunjang dengan teknologi informasi maka akan sulit dilaksanakan. Oleh karena
itu pelaksanaan dari misi kelima Walikota ini merupakan sebuah prioritas dan
harus disinkronkan dengan kebijakan sistem informasi Pemerintah Daerah dan
mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku.

3.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan Kota Tangerang
Selatan

3.3 Telaah Renstra K/L


Arah kebijakan Kementerian Kesehatan yang tercantum dalam Rencana Strategi
Kementerian Kesehatan 2015-2019 mengacu pada 3 hal penting, yaitu:
1) Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer (Primary Health Care) Puskesmas
mempunyai fungsi sebagai pembina kesehatan wilayah melalui 4 jenis upaya
yaitu:
a. Meningkatkan dan memberdayakan masyarakat;
b. Melaksanakan Upaya Kesehatan Masyarakat;
c. Melaksanakan Upaya Kesehatan Perorangan;
d. Memantau dan mendorong pembangunan berwawasan kesehatan.
Untuk penguatan keempat fungsi tersebut, perlu dilakukan Revitalisasi
Puskesmas, dengan fokus pada 5 hal, yaitu: 1) peningkatan SDM; 2)
peningkatan kemampuan teknis dan manajemen Puskesmas; 3) peningkatan
pembiayaan; 4) peningkatan Sistem Informasi Puskesmas (SIP); dan 5)
pelaksanaan akreditasi Puskesmas.
Peningkatan sumber daya manusia di Puskesmas diutamakan untuk
ketersediaan 5 jenis tenaga kesehatan yaitu: tenaga kesehatan masyarakat,
kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga kefarmasian dan analis kesehatan.
Upaya untuk mendorong tercapainya target pembangunan kesehatan nasional,
terutama melalui penguatan layanan kesehatan primer, Kementerian
Kesehatan mengembangkan program Nusantara Sehat. Program ini
menempatkan tenaga kesehatan di tingkat layanan kesehatan primer dengan
metode team-based.
Kemampuan manajemen Puskesmas diarahkan untuk meningkatkan
mutu sistem informasi kesehatan, mutu perencanaan di tingkat Puskesmas dan
kemampuan teknis untuk pelaksanaan deteksi dini masalah kesehatan,
pemberdayaan masyarakat, dan pemantauan kualitas kesehatan lingkungan.
Pembiayaan Puskesmas diarahkan untuk memperkuat pelaksanaan
promotif dan preventif secara efektif dan efisien dengan memaksimalkan
sumber pembiayaan Puskesmas.
Pengembangan sistem informasi kesehatan di Puskesmas diarahkan
untuk mendapatkan data dan informasi masalah kesehatan dan capaian
pembangunan kesehatan yang dilakukan secara tepat waktu dan akurat.
Pelaksanaan akreditasi Puskesmas dimaksudkan untuk meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan dan difokuskan pada daerah yang menjadi prioritas
pembangunan kesehatan.
2) Penerapan Pendekatan Keberlanjutan Pelayanan (Continuum of Care)
Pendekatan ini dilaksanakan melalui peningkatan cakupan, mutu, dan
keberlangsungan upaya pencegahan penyakit dan pelayanan kesehatan ibu,
bayi, balita, remaja, usia kerja dan usia lanjut .

3) Intervensi Berbasis Risiko Kesehatan


Program-program khusus untuk menangani permasalahan kesehatan
pada bayi, balita dan lansia, ibu hamil, pengungsi, dan keluarga miskin,
kelompok-kelompok berisiko, serta masyarakat di daerah terpencil, perbatasan,
kepulauan, dan daerah bermasalah kesehatan.

Dari ketiga kebijakan kesehatan tersebut maka arah kebijakan yang diambil
oleh Puskesmas Rengas Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan adalah untuk
menjadi fokus prioritas dalam mendukung terlaksananya pembangunan kesehatan
nasional, yang sesuai dengan permasalahan utama kesehatan Kota Tangerang
Selatan serta

3.4 Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
Sesuai dengan Peraturan Daerah No. 15 tahun 2011 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Tangerang Selatan Tahun 2011 – 2031 yang mengatur Rencana
Tata Ruang Wilayah Kota, maka sarana pelayanan kesehatan masuk ke dalam
Rencana Struktur Ruang Wilayah Kota. Rencana tersebut mencakup sistem
perkotaan wilayah kota dalam wilayah pelayanannya dan jaringan prasarana wilayah
kota yang dikembangkan untuk mengintegrasikan wilayah kota selain untuk melayani
kegiatan skala kota, meliputi sistem jaringan transportasi, sistem jaringan energi dan
kelistrikan, sistem jaringan telekomunikasi, sistem jaringan sumber daya air.
Rencana Pola Ruang Wilayah yaitu rencana distribusi peruntukan wilayah kota,
meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan budidaya yang ditujukan sampai
dengan akhir masa berlakunya RT RW kota (20 tahun). Dalam RTRW Kota
Tangerang Selatan sesuai arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kota,
maka sarana pelayanan kesehatan masuk ke dalam ketentuan umum peraturan
zonasi yang meliputi :
a. ketentuan umum peraturan zonasi struktur ruang;
b. ketentuan umum peraturan zonasi pola ruang; dan
c. ketentuan umum peraturan zonasi kawasan strategis kota
Dari ketentuan umum peraturan zonasi struktur ruang, sarana kesehatan
dikategorikan sebagai zonasi sistem pusat pelayanan. Dari zonasi sistem pusat
pelayanan maka sarana pelayanan kesehatan masuk ke dalam seluruh zonasi sistem
pusat pelayanan yaitu zonasi Pusat Pelayanan Kota (PPK), zonasi Subpusat
Pelayanan Kota (SPK) dan zonasi Pusat Lingkungan (PL). Sedangkan untuk
ketentuan umum peraturan zonasi pola ruang, sarana kesehatan diatur dalam
ketentuan umum zonasi kawasan budidaya yang dikategorikan ke dalam zonasi
kawasan peruntukan lainnya. Dari ketentuan umum peraturan zonasi kawasan
peruntukan lainnya sarana kesehatan dikategorikan sebagai zonasi kawasan
pelayanan umum. Dan terakhir dari ketentuan umum peraturan zonasi kawasan
strategis kota di mana secara tersirat sarana kesehatan masuk ke dalam kategori
zonasi kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya. Dari arahan
pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kota maka dapat disimpulkan bahwa
sarana pelayanan kesehatan dapat dibangun diseluruh wilayah kota Tangerang
Selatan sehingga hal ini akan mendukung pelayanan kesehatan yang harus dapat
dijangkau dengan mudah (aksesibilitas tinggi). Dengan dasar ini maka diharapkan
Puskesmas Rengas dapat merencanakan, menganggarkan, melaksanakan serta
mengendalikan sarana pelayanan kesehatan bagi masyarakat kota Tangerang
Selatan.

3.5 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan


Puskesmas Rengas

3.6 Penentuan Isu-Isu Strategis


BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

4.1 Visi Misi Puskesmas Rengas


4.2 Tujuan dan Saran Jangka Menengah Puskesmas Rengas
4.3 Strategi dan Kebijakan Puskesmas Rengas

Anda mungkin juga menyukai