PENDAHULUAN
1
3. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1984 tentang
Wabah Penyakit Menular;
4. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen;
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara;
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara;
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
9. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran;
10. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
11. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2004 tentang
Sistem Jaminan Sosial Nasional;
12. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025;
13. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana;
14. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik;
15. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Kota Tangerang Selatan di Propinsi Banten;
16. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 Tentang
Pelayanan Publik;
17. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
18. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit ;
19. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial;
20. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2015 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015;
21. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
22. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
2
23. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
24. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
25. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah;
26. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
27. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;
28. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
29. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Pemerintah Daerah;
30. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 Tentang
Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
31. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
32. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP);
33. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 101/2012 tentang Penerima Bantuan
Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan;
34. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan
Nasional;
35. Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan
Kesehatan (Jamkes);
36. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah Sebagaimana telah diatur beberapa kali,
diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun
2011;
37. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741 tahun 2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
38. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang
3
Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah;
39. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
40. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015
Tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri
Dokter, Dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
41. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129 Tahun 2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
42. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
43. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman
Manajemen Puskesmast;
44. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 050/20/SJ/2005 tentang
Petunjuk Penyusunan Dokumen RPJP Daerah dan RPJM Daerah;
45. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 6 tahun 2010 tentang
Organisasi Perangkat Daerah Kota Tangerang Selatan;
46. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 8 tahun 2011 tentang
Urusan Pemerintahan Daerah Kota Tangerang Selatan;
47. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 11 tahun 2011 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Tangerang Selatan 2011-2016;
48. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan nomor 4 tahun 2013 tentang
Sistem Kesehatan Kota;
49. Renstra Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2016-2021.
4
e) Mengetahui program-program prioritas apa saja yang akan dilaksanakan oleh
UPT Puskesmas Pamulang dalam mengatasi permasalahan kesehatan di
masyarakat satu atau dua tahun kedepan.
f) Perhitungan Anggaran, yaitu melakukan perhitungan kebutuhan anggaran
kegiatan yang direncanakan.
5
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS
6
Gambar 1 Struktur Organisasi UPT Puskesmas Pamulang
KEPALA PUSKESMAS
dr Fitria Oriza
PENANGGUNG JAWAB UKM ESENSIAL PENANGGUNG JAWAB UKM PENANGGUNG JAWAB UKP PEJABAT TEKNIS JARINGAN PELAYANAN
DAN KEPERAWATAN KESMAS PENGEMBANGAN KEFARMASIAN DAN LABORATORIUM PUSKESMAS DAN JEJARING
dr Erliza dr Iif Syaifudin Drg Asih
dr Erliza
FARMASI
PELAYANAN
KESEHATAN LAINNYA
7 LABORATORIUM
Tugas dan Fungsi Puskesmas
a. Tugas Puskesmas
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya
kecamatan sehat (PMK RI No.75 Tahun 2014 Pasal 4)
b. Fungsi Puskesmas
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam PMK
RI No.75 Tahun 2014 Pasal 4, Puskesmas menyelenggarakan 2
fungsi:
b.1. Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana UKM (Upaya
Kesehatan Masyarakat), Puskesmas berwenang untuk :
a.melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah
kesehatan masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan
yang diperlukan;
b.melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan
kesehatan;
c.melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan
pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan;
d.menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat
perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan
sektor lain terkait;
e.melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan
pelayanan dan upaya kesehatan berbasis masyarakat;
f.melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya
manusia Puskesmas;
g.memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan
kesehatan;
8
h. melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap
akses, mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan; dan
i.memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan
masyarakat, termasuk dukungan terhadap sistem
kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit.
9
kesehatan maupun bidang umum. Puskesmas Pamulang dengan
jumlah pegawai sebanyak 23 PNS, 34 Non PNS dan 3 PTT dengan
rincian sebagai berikut:
1 Ka.UPT Puskesmas 1 1 0 0
Kasubbag Tata
2 1 1 0 0
Usaha
3 Dokter Umum 8 5 0 3
4 Dokter Gigi 3 3 0 0
5 Perawat 6 3 0 3
6 Bidan 13 4 3 6
7 Perawat Gigi 1 1 0 0
8 Sanitasi 1 1 0 0
9 Apoteker 1 0 0 1
10 Assisten Apoteker 1 1 0 0
11 Analis 2 1 0 1
12 Tenaga Gizi 1 1 0 0
13 Fisioterapi 1 0 0 1
14 Rekam Medis 1 0 0 1
15 Administrasi 7 1 0 6
16 Supir 2 0 0 2
17 Pengaman Kantor 4 0 0 4
18 Tenaga Kebersihan 4 0 0 4
10
19 Juru Masak 2 0 0 2
Jumlah 60 23 3 34
NO URAIAN KET
1 UGD 24 Jam
2 BP Dewasa / Umum Setiap Hari Kerja
3 BP Anak Setiap Hari Kerja
4 BP KIA (Bumil, Bufas, USG) Setiap Hari Kerja
5 BP Gigi Setiap Hari Kerja
6 Ruang Pelayanan Imunisasi Hari Rabu dan Jum’at
7 BP Pelayanan TB Paru Hari Kamis dan Jum’at
11
NO URAIAN KET
8 Klinik Gizi dan Laktasi Hari Rabu dan Sabtu
9 Apotik Setiap Hari Kerja
10 Konseling remaja Setiap Kamis
11 BP Lansia Santun Setiap Hari Kerja
12 Laboratorium Setiap Hari Kerja
13 Fisioterafi Setiap Hari Kerja
14 Persalinan 24 Jam
No Uraian Jumlah
2 Bidan Swasta 17
6 Apotik 8
7 Klinik Swasta 9
12
2.6 Sumber Daya UKBM dan PSM
No Uraian Jumlah
1 Posyandu aktif 68
2 UKGMD 68
3 TOGA
4 BKB
5 Posbindu 17
6 TK/PAUD 40
7 SD/MI 45
8 SLTP 17
9 SLTA 7
13
PAMULANG 1 0 20 5 0
BARAT
PAMULANG 1 0 18 3 0
TIMUR
PONDOK 1 0 15 6 1
CABE UDIK
PONDOK 1 0 15 3 0
CABE ILIR
Sumber : Data Puskesmas Pamulang Tahun 2016
14
(K1), Persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan terlatih, cakupan KB,
Kesehatan bayi/ Kunjungan Neonatus pertama (KN1), Kesehatan
balita, cakupan imunisasi dasar lengkap bayi 1-11 bulan, penguatan
imunisasi rutin melalui gerakan akselerasi imunisasi nasional (GAIN)
UCI, Pelaksanaan Promosi kesehatan. Pada matrix realisasi program
terlihat peningkatan cakupan di karenakan kesadaran diri masyarakat
untuk datang ke Puskesmas untuk mendapat pelayanan kesehatan
bagi keluarganya, dan juga Puskesmas memiliki kegiatan pendukung
seperti Posyandu yang meningkatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.
2. Program P2M
Program P2M (Program Pemberantasan Penyakit Menular) Ruang
lingkup pencegahan dan pemberantasan penyakit : Imunisasi,
Surveilans epidemiologi, TBC, Malaria, Kusta, DBD, Penanggulangan
KLB, ISPA/ Pneumonia, Filariasis, FP, Diare, Rabies/ gigigtan hewan
penular rabies (HPR), Kesehatan Batra (Haji dan P. Bencana),
HIV/AIDS, Penyakit tidak menular (dm, Hipertensi, dll). Cakupan P2M
di Puskesmas Pamulang cukup baik degan cakupan yang selalu
tercapai, kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus
terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan dan kondisi yang
mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau
masalah-masalah kesehatan tersebut, agar dapat melakukan tinakan
penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses
pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi
epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan.
3. Program Gizi
Program Gizi kegiatan yang meliputi peningkatan pendidikan gizi
Asi Eksklusif, konsumsi Garam beryodium, pemberian tablet tambah
darah pada ibu hamil, balita usia 6-59 bulan mendapatkan kapsul
vitamin A, , penanggulangan kurang energi protein, anemia gizi besi,
gangguan akibat kekurangan yodium, kurang vitamin A, keadaan zat
gizi lebih, peningkatan survailans gizi dan pemberdayaan usaha
perbaikan gizi keluarga/ masyarakat. Pada matrix realisasi program
15
terlihat penurunan pada tahun 2014, yang menjadi salah satu faktor
menurunya cakupan karena tingkat ekonomi masyarakat yang rendah
yang menyebabkan daya beli makanan bergizi sebagai asupan pun
juga kurang baik. Namun dengan berbagai macam kegiatan yang ada
di program gizi, Puskesmas dapat meningkatkan cakupan program
gizi masyarakat.
4. Program Pengobatan
Program pengobatan (kuratif dan rehabilitatif) yaitu bentuk
pelayanan kesehatan untuk mendiagnosa, melakukan tindakan
pengobatan pada seseorang pasien dilakukan oleh seorang
dokter secara ilmiah berdasarkan temuan-temuan yang
diperoleh selama anamnesis dan pemeriksaan. Mencakup Jumlah
Kunjungan kasus baru, jumlah kunjungan kasus lama, jumah
kunjungan kasus gigi dan Pemeriksaan laboratorium. Cakupan upaya
pengobatan di Puskesmas Pamulang cukup baik di lihat dari jumlah
kunjungan kasus.
5. Program Kesling
Program kesehatan lingkungan adalaha salah satu program pokok
Puskesmas yang berupaya untuk menciptakan kondisi lingkungan
yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara
manusia dan lingkungan untuk mendukung tercapainya kualitas hidup
manusia yang sehat dan bahagia. Upaya dasarnya antara lain:
penyehatan sumber air bersih, penyehatan lingkungan pemukiman
(Pemeriksaan Rumah), Penyehatan tempat – tempat umum,
Penyehatan tempat pengelola makanan (TPM), Pemantauan jentik
nyamuk dan PSN (Pemberantasan Saran nyamuk), konsultasi kesling
klinik sanitasi. Cakupan progran Kesling di setiap tahunnya cukup baik
dengan mencapai target.
6. Program Promkes
Promosi kesehatan adalah ilmu dan seni membantu masyarakat
menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang
optimal didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi,
sosial, spiritual dan intelektual. Ini bukan sekedar pengubahan gaya
16
hidup yang di harapkan dapat lebih mendukung dalam membuat
keputusan yang sehat.
7. Program Pengembangan
a) Usaha Kesehatan Sekolah, adalah pembinaan kesehatan
masyarakat yang dilakukan petugas Puskesmas di sekolah-
sekolah (PAUD, TK, SD, dan SMP) diwilayah kerja Puskesmas
b) Kesehatan Olah Raga adalah semua bentuk kegiatan yang
menerapkan ilmu pengetahuan fisik untuk
meningkatkan kesegaran jasmani masyarakat, naik atlet
maupun masyarakat umum. Misalnya pembinaan dan
pemeriksaan kesegaran jasmani anak sekolah dan kelompok
masyarakat yang dilakukan Puskesmas di luar gedung
c) Perawatan Kesehatan Masyarakat, adalah program pelayanan
penanganan kasus tertentu dari kunjungan Puskesmas akan
ditindak lanjuti atau dikunjungi ketempat tinggalnya untuk
dilakukan asuhan keperawatan individu dan asuhan
keperawatan keluarganya. Misalnya kasus gizi kurang penderita
ISPA/Pneumonia
d) Kesehatan Kerja, adalah program pelayanan kesehatan kerja
Puskesmas yang ditujuhkan untuk masyarakat pekerja informal
maupun formal diwilayah kerja Puskesmas dalam rangka
pencegahan dan pemberantasan penyakit serta kecelakaan
yang berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungan kerja. Misalnya
pemeriksaan secara berkala di tempat kerja oleh petugas
Puskesmas
e) Kesehatan Gigi dan Mulut, adalah program pelayanan
kesehatan gizi dan mulut yang dilakukan Puskesmas kepada
masyarakat baik didalam maupun diluar gedung (mengatasi
kelainan atau penyakit ronggo mulut dan gizi yang merupakan
salah satu penyakit yang terbanyak di jumpai di Puskesmas
f) Kesehatan Jiwa, adalah program pelayanan kesehatan jiwa
yang dilaksanakan oleh tenaga Puskesmas dengan didukung
17
oleh peran serta masyarakat, dalam rangka mencapai derajat
kesehatan jiwa masyarakat yang optimal melalui kegiatan
pengenalan/deteksi dini gangguan jiwa, pertolongan pertama
gangguan jiwa dan konseling jiwa. Sehat jiwa adalah perasaan
sehat dan bahagia serta mampu menghadapi tantangan hidup,
dapat menerima orang lain sebagaimana adanya dan
mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain.
Misalnya ada konseling jiwa di Puskesmas.
g) Kesehatan Mata adalah program pelayanan kesehatan mata
terutama pemeliharaan kesehatan (promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif) dibidang mata dan pencegahan kebutaan oleh
tenaga kesehatan Puskesmas dan didukung oleh peran serta
aktif masyarakat. Misalnya upaya penanggulangan gangguan
refraksi pada anak sekolah.
h) Kesehatan Usia Lanjut, adalah program pelayanan kesehatan
usia lanjut atau upaya kesehatan khusus yang dilaksanakan
oleh tenaga Puskesmas dengan dukungan peran serta aktif
masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat usia lanjut. Misalnya pemeriksaan kesehatan
untuk mendeteksi dini penyakit degeneratif, kardiovaskuler
seperti : diabetes Melitus, Hipertensi dan Osteoporosis pada
kelompok masyarakat usia lanjut.
i) Pembinaan Pengobatan Tradisional, Adalah program
pembinaan terhadap pelayanan pengobatan tradisional,
pengobat tradisional dan cara pengobatan tradisional. Yang
dimaksud pengobatan tradisional adalah pengobatan yang
dilakukan secara turun temurun, baik yang menggunakan herbal
(jamu), alat (tusuk jarum, juru sunat) maupun keterampilan (pijat,
patah tulang).
j) Kesehatan haji adalah program pelayanan kesehatan untuk
calon dan jemaah haji yang meliputi pemeriksaan kesehatan,
pembinaan kebugaran dan pemantauan kesehatan jemaah yang
kembali (pulang) dari menaikan ibadah haji.
18
k) Dan beberapa upaya kesehatan pengembangan lainnya yang
spesifik lokal yang dikembangkan di Puskesmas dan Dinas
Kesehatan Tangerang Selatan.
366.588.000
2012 99.300.000
2.4.2 Peluang
19
a. Kondisi geograsfis yang baik
b. Kebijakan dan regulasi baik Pemerintah Pusat, Provinsi maupun
Daerah
c. Fasilitas Pelayanan Kesehatan baik pemerintah maupun swasta
yang cukup lengkap
d. Ketersediaan anggaran yang cukup memadai
e. Rasa persaudaraan dan kekeluargaan yang masih tinggi di
masyarakat
f. Dukungan dan komitmen Walikota untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan.
20
BAB III
21
Misi Pertama Yaitu, Pemantapan akses pelayanan kesehatan yang
berkualitas dan berdaya saing, akses pelayanan kesehatan itu harus dapat
di capai oleh masyarakat, tidak terhalang oleh keadaan geografis, sosial,
ekonomi, organisasi dan bahasa. Peningkatan akses pelayanan kesehatan
di lakukan dengan cara memberikan banyak informasi kepada masyarakat
mengenai Puskesmas Pamulang, baik dari lokasi Puskemas, cara berobat
dan jenis pelayanan dengan cara meyebarkan reflet, mengadakan
sosialisasi, menempelkan spanduk informasi, memberikan informai pada
masyarakan melalui kegiatan posyandu dan posbindu, adanya papan
informasi di sekitar gedung Puskesmas, bagian loket selalu memberikan
informasi yang di butuhkan masyarakat dan informasi pelayanan
Puskesmas dengan menggunakan video yang terpasang di ruang tunggu.
Misi kedua yaitu, mengembangkan sumberdaya kesehatan yang
profesional berbasisi teknologi informasi, Sumber daya manusia kesehatan
(SDM Kesehatan) merupakan tatanan yang menghimpun berbagai upaya
perencanaan. Pendidikan, dan pelatihan, serta pendayagunaan tenaga
kesehatan secara terpadu dan saling mendukung guna mencapai derajat
kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Tenaga kesehatan adalah semua
orang yang bekerja secara aktif dan profesional di bidang kesehatan,
berpendidikan formal kesehatan atau tidak, yang untuk jenis tertentu
memerlukan upaya kesehatan.
Dasar dari peningkatan perencanaan mutu SDM kesehatan yaitu
kebijakan peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
yang berkualitas, yang dilaksanakan melalui :
a. Peningkatan jumlah jaringan dan kualitas Puskesmas
b. Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan
c. Pengembangan jaminan kesehatan bagi penduduk miskin
d. Peningkatan sosialisasi kesehatan lingkungan dan pola hidup sehat
e. Peningkatan pendidikan kesehatan pada masyarakat usia dini
f. Pemerataan dan peningkatan kualitas fasilitas kesehatan dasar
Misi ketiga yaitu, Meningkatkan upaya kesehatan promotif dan
preventive di setiap level masyarakat.
22
a. Upaya promotif adalah Suatu rangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yang lebih mengutamakan kegitan yang bersifat promosi
kesehatan .
b. Upaya preventif suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu
masalah kesehatan dan penyakit.
Meningkatkan upaya kesehatan ini Puskesmas banyak melaksanakan
kegiatan inovasi yang langsung melibatkan masyarakat contohnya, senam
lansia, senam ibu hamil, sosialisasi penyakit, kerja bakti warga, program 1
rumah 1 jumantik dan banyak kegiatan yang berhubungan dengan upaya
promotif dan preventif bagi masyarakat.
Misi yang ke empat yaitu, Mempererat jejaring kemitraan dengan
seluruh pelaku di bidang kesehatan, misi ke empat ini sesuai dengan misi
yang ada di Puskesmas Pamulang “menggalang kemitraan dengan LSM
lintas program dan swasta. Bekerja sama dengan pihak lain merupkan
salah satu cara meningkatkan pelayanan kesehatan Puskesmas untuk
masyarakat, karena dengan adanya pihak lain menjadi pendukung
keberhasilan pelayanan kesehatan yang optimal.
3.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan Tangerang
Selatan
Sebagai penjabaran dari Visi Dinas Kesehatan, maka tujuan yang akan
dicapai adalah:
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Dengan sasaran yang akan dicapai sebagai berikut:
a. Menurunnya Angka Kematian Ibu
b. Menurunnya Angka Kematian Bayi dan Balita
c. Meningkatnya usia harapan hidup
d. Menurunnya angka kesakitan
e. Menurunnya jumlah balita gizi buruk dan prevalensi gizi kurang
2. Meningkatnya pelayanan kesehatan yang paripurna.
Dengan sasaran yang akan dicapai sebagai berikut:
a. Masyarakat miskin yang memiliki jaminan kesehatan
23
b. Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat, serta pembiayaan kegiatan promotif dan
preventif
c. Standar mutu pelayanan yang berkualitas
d. Meningkatnya sinergitas antar lintas sektor
3. Meningkatnya kualitas Sumber Daya Kesehatan.
Dengan sasaran yang akan dicapai sebagai berikut:
a. Rasio tenaga kesehatan yang optimal
b. Sarana kesehatan yang memadai
c. Sistem informasi kesehatan terintegrasi
d. Administrasi pelayanan kesehatan yang tertib
Pembangunan kesehatan yang berhasil guna dan berdaya guna dapat
dicapai melalui pembinaan, pengembangan dan pelaksanaan serta
pemantapan fungsi-fungsi administrasi kesehatan yang didukung oleh sistem
informasi kesehatan, ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan serta hukum
kesehatan.
Fungsi-fungsi kesehatan tersebut, terdiri dari perencanaan, pelaksanaan
dan pengendalian serta pertanggung-jawaban penyelenggaraan
pembangunan kesehatan.
3.3. Telahaan Rencana Lima Tahunan K/L dan Rencana Lima Tahunan
Arah kebijakan Kementerian Kesehatan yang tercantum dalam Rencana
Strategis Kementrian Kesehatan 2015-2019 mengacu pada tiga hal penting
yakni:
1. Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer (Primary Health Care)
Puskesmas mempunyai
fungsi sebagai pembina kesehatan wilayah melalui 4 jenis upaya yaitu:
a. Meningkatkan dan memberdayakan masyarakat.
b. Melaksanakan Upaya Kesehatan Masyarakat.
c. Melaksanakan Upaya Kesehatan Perorangan.
d. Memantau dan mendorong pembangunan berwawasan kesehatan.
Untuk penguatan keempat fungsi tersebut, perlu dilakukan Revitalisasi
Puskesmas, dengan fokus pada 5 hal, yaitu: 1) peningkatan SDM; 2)
24
peningkatan kemampuan teknis dan manajemen Puskesmas; 3)
peningkatan pembiayaan; 4) peningkatan Sistem Informasi Puskesmas
(SIP); dan 5) pelaksanaan akreditasi Puskesmas.
Peningkatan sumber daya manusia di Puskesmas diutamakan untuk
ketersediaan 4 jenis tenaga kesehatan yaitu: tenaga kesehatan
masyarakat, tenaga gizi, tenaga kefarmasian dan analis kesehatan.
Upaya untuk mendorong tercapainya target pembangunan kesehatan
nasional, terutama melalui penguatan layanan kesehatan primer,
Kementerian Kesehatan mengembangkan program Nusantara Sehat.
Program ini menempatkan tenaga kesehatan di tingkat layanan kesehatan
primer dengan metode team-based.
Kemampuan manajemen Puskesmas diarahkan untuk meningkatkan mutu
sistem informasi kesehatan, mutu perencanaan di tingkat Puskesmas dan
kemampuan teknis untuk pelaksanaan deteksi dini masalah kesehatan,
pemberdayaan masyarakat, dan pemantauan kualitas kesehatan
lingkungan.
Pembiayaan Puskesmas diarahkan untuk memperkuat pelaksanaan
promotif dan preventif secara efektif dan efisien dengan memaksimalkan
sumber pembiayaan Puskesmas.
Pengembangan sistem informasi kesehatan di Puskesmas diarahkan
untuk mendapatkan data dan informasi masalah kesehatan dan capaian
pembangunan kesehatan yang dilakukan secara tepat waktu dan akurat.
Pelaksanaan akreditasi Puskesmas dimaksudkan untuk meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan dan difokuskan pada daerah yang menjadi
prioritas pembangunan kesehatan.
2. Penerapan Pendekatan Keberlanjutan Pelayanan (Continuum Of Care).
Pendekatan ini dilaksanakan melalui peningkatan cakupan, mutu,
dan keberlangsungan upaya pencegahan penyakit dan pelayanan
kesehatan ibu,bayi, balita, remaja, usia kerja dan usia lanjut.
3. Intervensi Berbasis Risiko Kesehatan.
Program-program khusus untuk menangani permasalahan
kesehatan pada bayi, balita dan
25
lansia, ibu hamil, pengungsi, dan keluarga miskin, kelompok-kelompok
berisiko, serta masyarakat di daerah terpencil, perbatasan, kepulauan,
dan daerah bermasalah kesehatan.
Dari ketiga arah kebijakan kesehatan tersebut maka arah kebijakan
yang diambil oleh Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan untuk
menjadi fokus prioritas dalam mendukung pelaksanaan pembangunan
kesehatan nasional yang sesuai dengan permasalahan utama kesehatan
di kota Tangerang Selatan serta visi misi Walikota Tangerang Selatan
adalah :
1. Pemantapan akses pelayanan kesehatan
2. Peningkatan upaya kesehatan promotif dan preventif
3. Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat
4. Terbentuknya paradigma sehat yang paripurna
5. Terwujudnya masyarakat tangsel sehat dan mandiri
Arah kebijakan pertama yaitu pemantapan akses pelayanan
kesehatan. Hal ini sesuai kebijakan Kemenkes yaitu penguatan pelayanan
kesehatan primer (Puskesmas). Dari sisi akses di kota Tangerang Selatan
jumlah Puskesmas masih belum optimal dimana dari rasio 1 Puskesmas
untuk 30.000 penduduk masih belum terpenuhi. Namun pelayanan
kesehatan tidak semata hanya milik Pemerintah Daerah, klinik swasta
maupun praktik dokter dan dokter gigi mandiri juga turut andil dalam
melakukan pelayanan kesehatan di kota Tangerang Selatan. Sehingga
terkait hal tersebut maka prioritas Dinas Kesehatan adalah upaya
mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara :
1. Meningkatkan jenis pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
2. Membuat standar mutu pelayanan kesehatan.
3. Sinergitas pelayanan kesehatan.
Arah kebijakan kedua adalah peningkatan pelayanan kesehatan
promotif dan preventif dimana hal ini sesuai dengan arah kebijakan
Kemenkes RI yaitu Pembiayaan Puskesmas diarahkan untuk memperkuat
pelaksanaan promotif dan preventif secara efektif dan efisien dengan
memaksimalkan sumber pembiayaan Puskesmas. Perubahan paradigma
26
pelayanan kesehatan dari paradigma sakit ke paradigma sehat, sesuai
dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 75 tahun 2014 paradigma
sehat adalah sebuah upaya Puskesmas mendorong seluruh pemangku
kepentingan untuk berkomitmen dalam upaya mencegah dan mengurangi
resiko kesehatan yang dihadapi individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat. Dengan demikian diharapkan masyarakat kota Tangerang
Selatan memiliki kesadaran akan kesehatan dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatannya.
Arah kebijakan ketiga adalah peningkatan kualitas kesehatan
masyarakat, di mana setelah dilakukannya pemantapan akses pelayanan
kesehatan dan perubahan paradigma menjadi paradigma sehat maka
diharapkan derajat kesehatan masyarakat akan semakin meningkat.
Sesuai dengan arah kebijakan kemenkes Ri maka sasaran yang akan
dicapai adalah meningkatnya Umur Harapan Hidup, menurunnya Angka
Kematian Bayi, menurunnya Angka Kematian Ibu dan menurunnya
prevalensi gizi kurang pada balita. Dan peningkatan kualitas kesehatan
masyarakat ini harus senantiasa dijaga dengan baik melalui program dan
kegiatan yang ada pada Dinas Kesehatan kota Tangerang Selatan.
Arah kebijakan keempat adalah terbentuknya paradigma sehat
yang paripurna dimana paradigma sehat bertujuan pada pembangunan
kesehatan yang bersifat holistik melalui upaya kesehatan yang difokuskan
pada peningkatan ,pemeliharaan, dan perlindungan kesehatan. Jadi tidak
hanya terfokus pada pemulihan atau penyembuhan orang sakit. Meskipun
begitu paradigma sehat tetap tidak mengesampingkan pelayanan
kesehatan kuratif dan rehabilitatif sesuai dengan makna kata paripurna
yaitu lengkap menyeluruh. Jadi arah pelayanan kesehatan kota
Tangerang Selatan akan menitikberatkan kepada pelayanan kesehatan
promotif dan preventif dengan harapan akan menurunkan angka kesakitan
maupun dan kematian dari hulunya sehingga mengurangi beban
pelayanan kesehatan kuratif dan rehabilitatif yang membutuhkan biaya
yang sangat besar, meskipun begitu penguatan upaya kesehatan kuratif
dan rehabilitatif harus senantiasa ditingkatkan.
27
Arah kebijakan kelima adalah Terwujudnya masyarakat Tangerang
Selatan sehat dan mandiri yang mana ini merupakan tujuan akhir Dinas
Kesehatan untuk lima tahun ke depan dan juga menjadi tujuan akhir
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional. Dalam upaya
mewujudkan hal tersebut maka keempat arah kebijakan sebelumnya
harus sudah dilalui dan menjadi ’marwah’ dari semua perilaku, tatanan,
budaya dalam masyarakat serta komitmen penuh dari semua pihak dalam
upaya bersama menjaga nilai-nilai yang terkandung dalam arah kebijakan
tersebut. Oleh karena itu sinergitas antar Pemerintah Pusat, Pemerintah
Provinsi dan Pemerintah Daerah serta kemitraan dengan seluruh jejaring
pelayanan dan masyarakat dalam sebuah sistem pelayanan kesehatan
yang paripurna menjadi sebuah keniscayaan.
28
Dalam RTRW Kota Tangerang Selatan sesuai arahan pengendalian
pemanfaatan ruang wilayah kota maka sarana pelayanan kesehatan
masuk ke dalam ketentuan umum peraturan zonasi yang meliputi :
a. ketentuan umum peraturan zonasi struktur ruang;
b. ketentuan umum peraturan zonasi pola ruang; dan
c. ketentuan umum peraturan zonasi kawasan strategis kota
Dari ketentuan umum peraturan zonasi struktur ruang, sarana
kesehatan dikategorikan sebagai zonasi sistem pusat pelayanan. Dari
zonasi sistem pusat pelayanan maka sarana pelayanan kesehatan masuk
ke dalam seluruh zonasi sistem pusat pelayanan yaitu zonasi Pusat
Pelayanan Kota (PPK), zonasi Subpusat Pelayanan Kota (SPK) dan
zonasi Pusat Lingkungan (PL). Sedangkan untuk ketentuan umum
peraturan zonasi pola ruang, sarana kesehatan diatur dalam ketentuan
umum zonasi kawasan budi daya yang dikategorisasikan ke dalam zonasi
kawasan peruntukan lainnya. Dari ketentuan umum peraturan zonasi
kawasan peruntukan lainnya sarana kesehatan dikategorikan sebagai
zonasi kawasan pelayanan umum. Dan terakhir dari ketentuan umum
peraturan zonasi kawasan strategis kota di mana secara tersirat sarana
kesehatan masuk ke dalam kategori zonasi kawasan strategis dari sudut
kepentingan sosial dan budaya. Dari arahan pengendalian pemanfaatan
ruang wilayah kota maka dapat disimpulkan bahwa sarana pelayanan
kesehatan dapat dibangun diseluruh wilayah kota Tangerang Selatan
sehingga hal ini akan mendukung pelayanan kesehatan yang harus dapat
dijangkau dengan mudah (aksesibilitas tinggi). Dengan dasar ini maka
diharapkan Dinas kesehatan Kota Tangerang Selatan dapat
merencanakan, menganggarkan, melaksanakan serta mengendalikan
sarana pelayanan kesehatan bagi masyarakat kota Tangerang Selatan.
29
Aksesibiltas masyarakat berpenghasilan rendah terhadap pelayanan
kesehatan yang bermutu masih kurang.
PHBS masyarakat masih kurang.
Peran serta segenap stakeholder terhadap peningkatan kesehatan
belum optimal.
Target Universal Coverage program Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN) pada tahun 2019
30
BAB IV
Nilai-Nilai:
1. Disiplin
2. Tanggung Jawab
3. Kejujuran
Usaha mewujudkan visi, misi dan arah kebijakan yang tertuang dalam
dokumen ini perlu didukung dengan strategi umum, yang kemudian
diterjemahkan ke dalam program-program pembangunan kemudian
diuraikan kedalam kegiatan-kegiatan yang mendukung masing-masing
program tersebut.
Di perlukan juga pengembangan bagi para staff menjadi pribadi –
pribadi yang ramah dan santun sehingga pasien akan di layani dengan
cara yang optimal.
31
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Puskesmas Pamulang
Tujuan dan sasaran jangka menengah Puskesmas Pamulang
menyesuaikan dengan tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas
Kesehatan Kota Tangerang Selatan, yang berfokus pada meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat, meningkatnya pelayanan kesehatan yang
paripurna, meningkatnya kualitas sumber daya kesehatan, demikian
penjabaran sasaran dari 3 tujuan tersebut antara lain:
32
informasi kesehatan, ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan serta hukum
kesehatan.
Fungsi-fungsi kesehatan tersebut, terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian serta pertanggung-jawaban penyelenggaraan pembangunan
kesehatan.
33
a. Perencanaan bila terjadi KLB
b. Penemuan dan penanganan penderita penyakit TB paru
g. Penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD,
Pemberantasan demam berdarah 1 rumah 1 jumantik
c. Penemuan dan penanganan penderita penyakit Diare
d. Penemuan dan penanganan penderita penyakit Pneomonia,
Pelatihan kader untuk penanganan sesak dalam penyakit
pneumonia (pada balita)
e. Penemuan dan penanganan penderita penyakit Hepatitis, bebas
hepatitis seluruh bumil, neunatus dan petugas kesehatan (PKM
Pamulang Bebas Hepatitis)
f. Penemuan dan penanganan penderita penyakit malaria, kusta,
filariasis
5. Sumber Dana Puskesmas
a. Jaminan Jesehatan Nasional (JKN)
b. Operasinal Puskesmas
c. BOK / DAK
d. Kegiatan Non APBD dan APBN (Swadaya Masyarakat, CSR, dll
34
BAB V
35
5.1. Cakupan Upaya Kesehatan Wajib
CAKUPAN
TARGET
NO JENIS KEGIATAN SATUAN S AS ARAN ( T ) SUB VARIABEL VARIABEL
( SV ) (V)
36
TARGET CAKUPAN
SUB
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARAN VARIABEL
VARIABEL (
(T) ( V)
SV )
II KESEHATAN LINGKUNGAN 84.27
A Penyehatan Air
1. Inspeksi Sanitasi sarana Air Bersih Sarana 155016 84.04
G Pengendalian Vektor
Pengawasan tempat potensial perindukan vektor di pemukiman
1. Lokasi 4 100.00
penduduk & sekitarnya
Pemberdayaan masy / pokja potensial dlm upaya pemberantasan Kelompok (
2. 77 100.00
tpt perindukan vektor penyakit di pemukiman penduduk & RW )
Desa/lokasi potensial yg mendapat intervensi pemberantasan
3. Lokasi /Desa 4 100.00
vektor penyakit penular
37
III KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KELUARGA BERENCANA 84.06
A Kesehatan Ibu
Pelayanan kesehatan Bumil sesuai standar , untuk kunjungan
1. Ibu hamil 3607 93.65
lengkap
2. Drop Out K4-K1 Ibu hamil 67 100.00
3. Pelayanan persalinan oleh Nakes sesuai standar Ibu bersalin 3607 85.64
4. Pelayanan nifas lengkap ( ibu & anak) sesuai standar(KN3) Ibu - Bayi 3607 85.64
5. Pelayanan dan atau rujukan bumil resti / komplikasi Ibu hamil 825 100.00
B Kesehatan Bayi
1. Penanganan dan atau rujukan neonatus resiko tinggi Bayi 462 66.88
2. Cakupan BBLR ditangani Bayi 3080 0.39
38
V UPAYA PENCEGAHAN & PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR 93.12
A Tubercolusis Paru ( TB Paru )
1. Pengobatan penderita TB paru(DOTS)BTA (+) Orang 71 100.00
2. Pengobatan penderita TB paru(DOTS)BTA (-) RO(+) Orang 59 100.00
B Malaria
1. Pengobatan penderita malaria klinis Orang 0 0.00
2. Pengobatan penderita malaria(+) Orang 0 0.00
3. Penderita malaria berat dgn komplikasi ditangani/dirujuk Orang 0 0.00
C Kusta
1. Penemuan tersangka penderita kusta Orang 15 100.00
2. Pengobatan penderita kusta Orang 23 100.00
3. Pemeriksaan kontak penderita Orang 15 0.00
D Pelayanan Imunisasi
1. Imunisasi yang lengkap pada bayi
- DPT 1 pada bayi Bayi 2961 102.90
- Drop Out DPT 3 Bayi 0 0.00
- Imunisasi HB 1 kurang dari 7 hari Bayi 2961 102.36
- Imunisasi campak pada bayi Bayi 2961 104.19
- Imunisasi DT pada anak SD kelas 1 Anak 3274 95.42
- Imunisasi Td pada anak SD kelas 2 dan 3 Anak 6294 96.31
2. Imunisasi lengkap pada ibu hamil Ibu Hamil 3607 100.53
E Diare
1. Penemuan kasus diare di Puskesmas dan kader Orang 3307 90.90
Kasus diare yg ditangani Puskesmas dan kader dengan oral
2. Orang 3006 100.00
rehidrasi
3. Kasus diare ditangani dengan rehidrasi intravena Orang 47 100.00
F ISPA
Penemuan kasus pneumonia dan pneumonia berat oleh
1. Orang 1176 49.15
Puskesmas dan kader
2. Jumlah kasus pneumonia dan pneumonia berat yang ditangani Orang 297 100.00
3. Jumlah kasus pneumonia berat dgn tanda bahaya ditangani / dirujuk Orang 9 100.00
B Pemeriksaan Laboratorium
1. Pemeriksaan Hemoglobin (HB) pada ibu hamil Spesimen 647 100.00
2. Pemeriksaan darah ( trombosit) tersangka DBD Spesimen 518 100.00
3. Pemeriksaan darah Malaria Spesimen 0 0.00
4. Pemeriksaan test kehamilan Spesimen 9 100.00
5. Pemeriksaan sputum TB Spesimen 792 100.00
6. Pemeriksaan urine protein pada ibu hamil Spesimen 647 100.00
39
5.2. Cakupan Upaya Kesehatan Pengembangan
TARGET CAKUPAN
SUB
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARAN VARIABEL
VARIABEL (
(T) ( V)
SV )
VII UPAYA KESEHATAN PENGEM BANGAN 100
A Upaya promosi kesehatan pengembangan Wajib
Upaya Kesehatan Usia Lanjut ( Usila/Lansia)
1. Pembina kelompok usia lanjut usia sesuai standar Kelompok 17 100.00
2. Pemantauan kesehatan pada anggota kelompok Usila Orang 4978 100.00
B Upaya Kesehatan Pengembangan Pilihan
I Puskesmas dengan rawat inap
1. BOR puskesmas tempat tidur Sarana 9 100.00
2. Hari rawat rata 2 (ALOS ) di puskesmas tempat tidur Hari 3 100.00
3. Asuhan keperawatan individu pada pasien rawat inap Orang 556 100.00
II Upaya Kesehatan Mata /Pencegahan Kebutaan
Penemuan kasus dimasyarakat dan Puskesmas melalui
1. Orang 28 100.00
pemeriksaan visus/refraksi
2. Penemuan kasus penyakit mata di Puskesmas Orang 87 100.00
3. Penemuan kasus buta katarak pada usia > 45 tahun Orang 35 100.00
4. Pelayanan operasi katarak di RS Orang 3 100.00
IV Kesehatan Jiwa
Pemberdayaan kelompok masyarakat dalam upaya penemuan dini
1. Kelompok 0 0.00
& rujukan kasus gangguan jiwa
Penemuan & penanganan kasus gangguan perilaku ,jiwa ,
2. Orang 0 0.00
masalah napza dll dari rujukan kader dan masyarakat
Penanganan kasus kesehatan jiwa melalui rujukan ke RS /
3. Orang 88 100.00
Spesialis
Deteksi & penanganan kasus jiwa ( gangguan perilaku , jiwa,
4. Orang 88 100.00
psikosomatik, masalah napza dll) yg datang berobat ke puskesmas
40
TARGET CAKUPAN
SUB
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARAN VARIABEL
VARIABEL (
(T) ( V)
SV )
41
5.3. Rencana Kerja Lima Tahun Program UPT Puskesmas Pamulang
Tahun Sumber
No Upaya Kegiatan Uraian Kegiatan Sasaran Target
2017 2018 2019 2020 2021 Biaya
1 Kesehatan Ibu, Anak Kunjungan ibu hamil Ibu hamil di Wilayah
dan KB Resti PKM Pamulang 100% 100% 100% 100% 100% 100% BOK
42
2 Promosi Kesehatan Pembinaan Kader Seluruh kader
100% 100% 100% 100% 100% 100% BOK
Posyandu/Posbindu
Pembinaan ke Bayi, Balita, Ibu hamil,
100% 100% 100% 100% 100% 100% BOK
posyandu Ibu menyusui
Penyuluhan terhadap Dalam gedung dan Luar
masyarakat gedung 100% 100% 100% 100% 100% 100% BOK
43
4 Upaya Program Pelacakan, kunjungan seluruh balita gizi
Gizi rumah balita gizi buruk buruk wilayah kerja 100% 100% 100% 100% 100% 100% BOK
PKM Pamulang
Pemberian Vitamin A Bayi 6-11 bulan
dosis tinggi dan Balita 12 - 59 100% 100% 100% 100% 100% 100% BOK
bulan
Pemberian makanan Seluruh balita gizi
tambahan pada balita kurang dan gizi
gizi kurang dan gizi buruk wilayah PKM 100% 100% 100% 100% 100% 100% BOK
buruk Pamulang
Pemberian Tablet Remaja Putri
Tambah Darah bagi Wilayah Kerja PKM 100% 100% 100% 100% 100% 100% BOK
Remaja Putri Pamulang
Penimbangan Balita Balita wilayah kerja
dengan pengukuran PKM Pamulang 100% 100% 100% 100% 100% 100% BOK
Atropometri
Penyuluhan Gizi di Ibu balita di
Posyandu Posyandu wilayah
kerja PKM 100% 100% 100% 100% 100% 100% BOK
Pamulang
44
5 Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
Kusta Pemberian Obat Kusta Pasien Kusta Wilayah
PKM Pamulang 100% 100% 100% 100% 100% 100% BOK
45
DBD Pemantauan Jentik KK
Berkala 100% 100% 100% 100% 100% 100% BOK
Pembentukan kader KK, Masyarakat
jumantik 100% 100% 100% 100% 100% 100% BOK
Pembinaan Jumantik KK, Masyarakat
dan Penerapan
Program 1 rumah 1 100% 100% 100% 100% 100% 100% BOK
Jumantik
Pelacakan /PE DBD waga masyarakat
100% 100% 100% 100% 100% 100% BOK
Penyuluhan DBD Sekolah,
Masyarakat PKM 100% 100% 100% 100% 100% 100% BOK
Pamulang
Diare Pelacakan / Pasien/Warga
kunjungan rumah 100% 100% 100% 100% 100% 100% BOK
kasus Diare
Penyuluhan Diare Masyarakat
Wilayah PKM 100% 100% 100% 100% 100% 100% BOK
Pamulang
HIV AIDS Penyuluhan HIV/AIDS Masyarakat
Wilayah Kerja PKM 100% 100% 100% 100% 100% 100% BOK
Pamulang
Kunjungan rumah Pasien HIV/AIDS
pasien HIV/AIDS 100% 100% 100% 100% 100% 100% BOK
46
B. Upaya Kesehatan Pengembangan
47
3 Kesehatan Sekolah SMP,
Remaja Pendataan Remaja 100% 100% 100% 100% 100% 100% BOK
SMA, SMK
Seluruh remaja di
Penyuluhan wilayah kerja PKM 100% 100% 100% 100% 100% 100% BOK
Pamulang
Sekolah (sSMP,
SMA, SMK )
Penjaringan 100% 100% 100% 100% 100% 100% BOK
wilayah kerja PKM
Pamulang
Sekolah SMP,
Pembinaan PKPR 100% 100% 100% 100% 100% 100% BOK
SMA, SMK
4 Kesehatan Jiwa Penyuluhan Tokoh masyarakat
tentang penyakit wilayah PKM 100% 100% 100% 100% 100% 100% BOK
Jiwa Pamulang
Pasien jiwa
Kunjungan rumah
wilayah PKM 100% 100% 100% 100% 100% 100% BOK
pasien jiwa
Pamulang
5 Kesehatan Masyarakat
Pendataan Pasien
Mata wilayah PKM 100% 100% 100% 100% 100% 100% BOK
katarak
Pamulang
Kunjungan rumah
pasien post op Pasien katarak 100% 100% 100% 100% 100% 100% BOK
katarak
Luar gedung dan
Penyuluhan
dalam gedung 100% 100% 100% 100% 100% 100% BOK
kesehatan mata
PKM Pamulang
6 Penyehatan Pendataan
Wilayah PKM
Tradisional penyehat 100% 100% 100% 100% 100% 100% BOK
Pamulang
tradisional
Penyehat
Pembinaan
tradisional di
penyehat 100% 100% 100% 100% 100% 100% BOK
wilayah PKM
tradisional
Pamulang
48
BAB VI
PENUTUP
Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan dan ucapan terima
kasih yang sebesar – besarnya kami haturkan kepada pihak – pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan Rencana Kerja Lima Tahun UPT Puskesmas
Pamulang 2016 – 2021 ini.
49
Rencana Lima Tahunan
Puskesmas Pamulang
Tahun 2016-2021
2016
50
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan kepada Tuhan yang maha kuasa karena atas rahmat
dan karunianya kami dapat menyelesaikan rencana lima tahunan Puskesmas
Pamulang tahun 2016 – 2021 dengan baik.
Dokumen rencana lima tahunan Puskesmas Pamulang di susun sebagai
acuan bagi penyelenggaraan kegiatan dalam memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat selama kurun waktu perencanaan 2016 – 2021.
Akhirnya kami sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak
yang telah berpartisipasi dalam penyusunan dokumen rencana lima tahunan ini.
Perlu di sadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan
Dokumen rencana lima tahunan ini, oleh karena itu masukan serta saran sangat
kami harapkan.
Drg Rosmawati.S.MM
NIP 19630708 199203 2 005
51
DAFTAR ISI
52
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS DAN
KEBIJAKAN ..................................................................................... 31
4.1. Visi, Misi Puskesmas Pamulang .............................................. 31
4.2. Tujuan dan Saran Jangka Menengah Puskesmas Pamulang . 32
4.3. Strategi dan Kebijakan Puskesmas Pamulang ...................... 33
iii
53