Anda di halaman 1dari 45

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tujuan nasional yang dinyatakan dalam Pembukaan Undang-
undang Dasar 1945 harus diwujudkan melalui proses demokratisasi,
pelaksanaan penyelenggaraan negara yang berkedaulatan rakyat dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, berdasarkan Pancasila
dan Undang-undang Dasar 1945. Penyelenggaraan negara dilaksanakan
melalui pembangunan nasional dalam segala aspek kehidupan bangsa,
oleh pemerintah bersama-sama segenap rakyat Indonesia di seluruh
wilayah Negara Republik Indonesia.
Keberhasilan pelaksanaan pembangunan nasional menuntut adanya
pengelolaan atau manajemen pemerintahan yang baik. Manajemen
pemerintahan yang baik bermuara pada terwujudnya good governance
yang akan berdampak pada pengambilan kebijakan-kebijakan
pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat.
Sebagai langkah awal untuk mewujudkan tujuan nasional tersebut,
maka harus disusun sebuah perencanaan yang terpadu dari berbagai
sektor. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah telah mengamanatkan pentingnya penyusunan perencanaan
pembangunan daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan
pembangunan nasional. Ketentuan ini terdapat pada bab X Bagian Kedua
mengenai Perencanaan Pembangunan Daerah. Perencanaan
pembangunan daerah harus dilaksanakan untuk menjamin keterkaitan
dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan
pengawasan.
Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Wonogiri sebagai salah
satu unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten Wonogiri yang bertugas
menyelenggarakan kewenangan Pemerintah Kabupaten Wonogiri dalam

1
bidang Pencegahan dan Penanggulangan Bencana sesuai ketentuan yang
berlaku berkewajiban untuk menyusun rencana strategis (Renstra) SKPD
sebagai penjabaran dari RPJMD Pemerintah Kabupaten Wonogiri.
Kewajiban dari setiap SKPD untuk menyusun rencana strategis (renstra)
merupakan ketentuan dari pasal 272 Undang-Undang Nomor 23 tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang dibebankan oleh
Pemerintah Kabupaten Wonogiri kepada Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Wonogiri, maka perlu disusun Rencana Strategis yang
memuat konsepsi pembangunan bidang Pencegahan dan Penanggulangan
Bencana di Kabupaten Wonogiri lima tahun ke depan. Rencana Strategis
ini merupakan pedoman bagi program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Wonogiri selama periode tahun 2016 – 2021.
Salah satu kelemahan yang harus diakui bersama dalam
pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Kabupaten Wonogiri
adalah kurangnya keterpaduan dan konsistensi. Dengan tersusunnya
Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Wonogiri
tahun 2016 – 2021 diharapkan keterpaduan dan konsistensi pelaksanaan
program dan kegiatan pembangunan dari berbagai sektor semakin
meningkat sehingga visi dan misi Badan Penanggulangan Bencana Daerah
maupun Pemerintah Kabupaten Wonogiri dapat terwujud.

B. Landasan Hukum
Dasar penyusunan Rencana Strategis Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun 2016- 2021 adalah :

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang


SistemPerencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran
NegaraRepublik IndonesiaTahun 2004 Nomor 104,Tambahan
LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4421);

2
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor
125,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor32Tahun2004 tentangPemerintahanDaerah
(LembaranNegara Republik IndonesiaTahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun2007tentang Rencana


Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

4. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang PenataanRuang


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007Nomor 68,
TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor4725);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Dan


Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5059);

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan


Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata


cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Pembangunan Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang


Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan
Daerah Provinsi Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2007Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4737);

3
9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan
Tatacara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 21,Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4698);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang


StrukturOrganisasidan Tata Kerja Perangkat Daerah;

11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2005-2025(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2008 Nomor 3 Seri E Nomor 3, 12 Peraturan Daerah Provinsi
Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan
Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa
Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor
4 Ser iE Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah
Nomor 10);

13. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-
2029 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 Nomor
6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi JawaTengah Nomor 28);

14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomo r5 Tahun 2014


tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun
2013-2018;

15 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang


Badan Nasional Penanggulangan Bencana;

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang


Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah;

4
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2008
tentang Pedoman Organisasidan Tata Kerja Badan Penanggulangan
Bencana Daerah;

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010


tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun2008
tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan di Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 No.517).

19. Peraturan Gubernur JawaTengah No101 Tahun 2008tentang


Penjabaran Tugas Pokok, Fungsidan Tata Kerja Sekretariat Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Prov.JawaTengah;

20. Peraturan Bupati Wonogiri Tahun 2016 tentang Pengesahan


Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten
Wonogiri tahun 2016–2021.

21 Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 10 tahun 2011 tentang


Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Wonogiri
Tahun 2005 – 2025.
22. Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 11 tahun 2011
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Wonogiri Tahun 2010 – 2015.
23 Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 24 tahun 2012 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten
Wonogiri.
24. Peraturan Bupati Wonogiri Nomor 48 Tahun 2013 tentang
penjabaran Tugas Pokok, Fungsi Lembaga Lain Daerah Kabupaten
Wonogiri.
C. Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan Rencana Strategis (Renstra)Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Wonogiri tahun 2016 – 2021
adalah sebagai pedoman Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Wonogiri beserta seluruh jajarannya dalam

5
melaksanakan tugas pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat
sekaligus sebagai tolok ukur penilaian kinerja pada setiap akhir tahun
anggaran.

Tujuan disusunnya Renstra Badan Penanggulangan Bencana


Daerah Kabupaten Wonogiri tahun 2016 – 2021 adalah tersusunnya
dokumen perencanaan teknis strategis secara berturut-turut dari tahun
2016 sampai dengan tahun 2021 yang menjabarkan kebijakan program
dan kegiatan dalam rangka mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam
bidang penanggulangan bencana secara sinergis dan bertahap melalui
sumber pembiayaan APBD Kabupaten Wonogiri, APBD Propinsi Jawa
Tengah, APBN.

D. Sistematika Penulisan
Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Wonogiri disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
B. Landasan Hukum.
C. Maksud dan Tujuan.
D. Sistematika Penulisan.
GAMBARAN PELAYANAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA
DAERAH KABUPATEN WONOGIRI
A. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Pelaksana Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Wonogiri.
B. Sumber Daya Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Wonogiri.
C. Kinerja Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Wonogiri.
D. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah

6
Kabupaten Wonogiri.

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI


A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Wonogiri.
B. Telaahan Visi, Misi, dan Program Bupati dan Wakil Bupati
Wonogiri.
C. Telaahan Renstra BNPB dan Renstra SKPD Pemerintah
Propinsi Jawa Tengah.
D. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah.
E. Penentuan Isu-isu Strategis.

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN


A. Visi dan Misi Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Wonogiri.
B. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelaksana Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kbupaten Wonogiri.
C. Strategi dan Kebijakan Pelaksana Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Wonogiri.
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
INDIKATOR KINERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA
DAERAH KABUPATEN WONOGIRI YANG MENGACU PADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
PENUTUP

7
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA
DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

A. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Badan


Penanggulangan Bencana Daerah Berdasarkan Keputusan Bupati
Wonogiri Nomor 49 Tahun 2013 tentang Uraian Tugas Pejabat Struktural
Pada Badan penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Wonogiri,
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Wonogiri sebagai
unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten Wonogiri mempunyai tugas
pokok sebagai berikut :
“Menyelenggarakan kewenangan Pemerintah Kabupaten
Wonogiri dalam bidang Penanggulangan Bencana sesuai
ketentuan yang berlaku “.
Dalam penyelenggaraan tugas pokoknya, Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Wonogiri mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan kegiatan Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Menyelenggarakan kegiatan Bidang Kedaruratan dan Logistik sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
3. Menyelenggarakan kegiatan Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 24
tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Wonogiri, struktur organisasi pada Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Wonogiri terdiri dari :
1. Kepala
2. Unsur Pengarah.

8
3. Unsur Pelaksana.
- Kepala Pelaksana;
- Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan;
- Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik;
- Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi.

Sedangkan struktur organisasi Badan Penanggulangan Bencana


Daerah Kabupaten Wonogiri adalah sebagai berikut :

9
LAMPIRAN :
PERATURAN DAERAH KAB. WONOGIRI
NOMOR 24 Tahun 2012

BAGAN ORGANISASI
PELAKSANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

KEPALA BPBD

UNSUR PENGARAH UNSUR PELAKSANA


KEPALA PELAKSANA BPBD
- PEJABAT PEMERINTAH DAERAH TERKAIT.
- ANGGOTA MASYARAKAT PROFESIONAL SEKRETARIAT

SEKSI SEKSI KEDARURATAN DAN SEKSI REHABILITASI DAN


PENCEGAHAN & KESIAPSIAGAAN LOGISTIK REKONSTRUKSI

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

10
B. Sumber Daya Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Wonogiri
1. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia sebagai pelaksana kinerja Pelaksana
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Wonogiri terdiri
dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) berjumlah 15 orang yang terdiri
dari Eselon III A sebanyak 1 orang, Eselon Eselon IV A sebanyak 4
orang serta staf sebanyak 10 orang. Sedangkan Tenaga Kontrak 8
orang.
Tabel 2.1
Jumlah PNS Menurut Golongan/Ruang

NO GOLONGAN / RUANG JUMLAH


1. IV / e -
2. IV / d -
3. IV / c -
4. IV / b 1
5. IV / a 1
Jumlah Gol IV 2
6. III / d 4
7. III / c 2
8. III / b 2
9. III / a 1
Jumlah Gol III 9
10. II / d -
11. II / c 2
12. II / b 1
13. II / a -
Jumlah Gol II 3
14. I/d -
15. I/c -
16. I/b -
17. I/a -
Jumlah Gol I -

11
Tabel 2.2.
Jumlah PNS Menurut Tingkat Pendidikan

TINGKAT PENDIDIKAN
NO S2 S1 DIII SLTA SLTP SD
1 4 5 1 4 - -

2. Sarana dan Prasarana Kerja


Data sarana dan prasarana di Pelaksana Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Wonogiri adalah
sebagai berikut :

NO URAIAN JUMLAH KETERANGAN


1 2 3 4
  TANAH    
1 Tanah BPBD 2
       
  PERALATAN DAN MESIN
       
  a. Alat-alat besar    
  b. Alat-alat angkutan    
2 Kendaraan Roda 4 6
3 Kendaraan Roda 2 9
4 Perahu Karet 2
  c. Alat-alat bengkel dan ukur    
  d.Alat-alat pertanian/peternakan    
  e. Alat-alat kantor dan Rumah tangga    
Almari 3
Filling kabinet 6
Meja Komputer 2
Power Stabiliser 1
Meja Tulis 28
Kursi 45
Mesin Tempel 3
Mesin Ketik 1
Komputer Lengkap 4
Kipas Angin Fan 1
Dispenser 1
Handy Cam 1
Tenda Posko 1
Printer 4
Note Book 14" 2

12
Note Book 11,6" 2
Laptop 1
1 2 3 4
Lambang Burung Garuda 2
Gambar Presiden dan Wakil Presiden 2
Papan Nama BPBD 1
Papan Informasi 2
Televisi 1
Tenda Posko 1
Tenda Pengungsi 3
Tenda Keluarga 12
Velbed 28
Lampu Senter HID 1
Water Treatmen Portable 1
Water Treatmen Portable Mini 4
AC 6
Mesin Genset 2
Plisket/Gorden 1
Mesin Winch 1
Tabung Gas 2
Lampu Lighting/Spot 1
Kamera Digital 2
Faxsimile 1
HT 54

RIG 1
SSB 1
Sound System 1
LCD Projector 1
Projector 1
Kamera 1
GPS 1
Sirene 1
Alat Damkar 4
Alat Selam Lengkap 1
Pelampung 11
Tandu 2
Seling 1
Gedung Kantor 1
Tralis Ruangan kantor 1
Jaringan Internet 1
a. Buku Perpustakaan    
Peta Rawan Bencana 1
Peta Rawan Bencana 1
Peta RB Kekeringan 1

13
C. Kinerja Pelayanan Pelaksana Badan PenanggulanganBencana
Daerah
Kabupaten Wonogiri
Kinerja pelayanan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Wonogiri selama tiga tahun sebelumnya ditunjukkan oleh capaian kinerja
berdasarkan indikator yang telah ditetapkan dan kinerja keuangannya.
Adapun kinerja pelayanan BPBD Kabupaten Wonogiri tahun 2013- 2015
tersaji pada tabel berikut :
Tabel 2.3
Tabel Capaian Kinerja Pelaksana BPBD
Tahun 2013 – 2015

Tahun
No Indikator Kinerja
2011 2012 2013 2014 2015
A Urusan Sekretariat - -
1 Jumlah Pegawai
2 Jumlah Sarana dan
Prasarana
3 Jumlah Pegawai yang 50 50
terlatih
B Urusan
Pencegahan dan
Kesiapsiagaan
1. Desa Tangguh - - - 150 3 desa
Bencana org
2. Masyarakat Tangguh - - - 150 135
Bencana org org
3. Relawan - - - - 1
Penanggulangan forum
Bencana
4 SDM Penanggulangan - - 23 org 107
Bencana yang Handal org
C Urusan
Kedaruratan dan
Logistik
1 Tersedianya Sarpras - - - 7 jenis 11
PB yang memadai jenis
2 Terlaksananya - - - 25 Kec 25 Kec
Penanganan bencana
3. Tersedianya Logistik - - - - 4 jenis
PB
Urusan

14
Tahun
No Indikator Kinerja
2011 2012 2013 2014 2015
Rehabilitasi dan
Rekonstruksi
1 Dokumen - - - 1 dok 1 dok
penyusunan Program
2 Data Dampak - - - 1 dok 1 dok
Bencana

Tabel 2.4
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan
Pelakasan BPBD Kab. Wonogiri
Tahun 2014 – 2015

Rasio antara
Realisasi Anggaran pada Rata-rata
Anggaran pada tahun Realisasi dan
Uraian tahun Pertumbuhan
Anggaran Tahun
2014 2015 2014 2015 2014 2015 Anggaran Realisasi

BELANJA
DAERAH
Belanja Tidak
1.128.110.000 1.080.766.059
Langsung
- Belanja
Pegawai
Belanja
Langsung
- Belanja
1.122.526.000 1.202.306.000 1.011.509.689 1.100.638.059
Pegawai
- Belanja
Barang 643.764.000 1.881.865.000 432.169.715 872.089.537
dan Jasa
- Belanja
591.275.000 188.871.000 535.229.000 152.832.000
Modal

15
D. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan BPBD
Kabupaten Wonogiri
Pengembang pelayanan BPBD Kabupaten Wonogiri selama
5 (lima) tahun ke depan mempunyai tantangan yang harus
diantisipasi dan peluang yang harus dimanfaatkan. Adapun
tantangan dan peluang tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tantangan :
a. Kurangnya Personil BPBD
b. Minimnya Sarana dan Prasarana dalam penanganan Bencana.
c. Orientasi BPBD kedepan bukan lagi Penanganan tetapi
Pengurangan Risiko Bencana
d. Kurangnya Koordinasi lintas SKPD terkait.
e. Belum maksimal peranan dari dunia usaha dan Masyarakat
f. Kurangnya Kesadaran masyarakat akan Lingkungan
2. Peluang :
a. Semangat kerja pegawai yang tinggi;
b. Semakin banyaknya Relawan dari berbagai ormas;
c. Adanya dukungan dari Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Pusat.

16
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi


Pelayanan BPBD Kabupaten Wonogiri
1. Urusan Kesekretariatan,menghadapi permasalahan:
a. Sangat terbatasnya Personil/Pegawai.
b. Masih membutuhkan Sarana dan Prasarana
c. Kurangnya kemampuan/SDM pegawai.
2. Urusan Pencegahan dan Kesiapsiagaan, menghadapi
permasalahan:
a. Belum Terwujudnya Desa Tanggguh Bencana.
b. Belum Terwujudnya Masyarakat Tangguh Bencana.
c. Kurangnya Relawan Penanggulangan Bencana
d. Belum Terwujudnya SDM Penanggulangan Bencana yang handal.
3. Urusan kedaruratan dan Logistik,menghadapi permasalahan :
a. Kurangnya Sarana dan Prasarana Penanggulangan Bencana.
b. Kurangnya Logistik dan Peralatan yang memadai.
4. Urusan Rehabilitasi dan Rekonstruksi, menghadapi
permasalahan :
a. Perlu disusunnya Dokumen penyusunan Program.
b. Belum tersedianya data dampak bencana yang akurat.
B. Telaahan Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati
Wonogiri
Visi Bupati dan Wakil Bupati Wonogiri selama kurun waktu
2016-2021 adalah: “ MEMBANGUN WONOGIRI”SUKSES”, BERIMAN,
BERBUDAYA, BERKEADILAN, BERDAYA SAING, DAN DEMOKRATIS“
Visi di atas mengandung 2 (dua) muatan utama yang
menunjukkan keseimbangan aspek yang hendak diwujudkan
dalam 5 (lima) tahun mendatang, yaitu: (i) Aspek Pemerintahan,

17
dan (ii) Aspek Kehidupan Masyarakat. Sasaran atau keadaan yang
hendak dicapai melalui Aspek Pemerintahan adalah Kredibel dan
Efektif. Sasaran ini mempunyai makna bahwa, seluruh sumber
daya pemerintah baik Sumber Daya Manusia (SDM) maupun
sumber daya dana dijalankan secara optimal, direncanakan dengan
sebaik-baiknya, realistis dan dapat dipercaya sehingga
menghasilkan pelayanan yang baik kepada masyarakat.
Sedangkan sasaran atau keadaan yang hendak dicapai
dengan kehidupan masyarakat adalah Berkualitas, Berakhlak
Mulia dan Bebas dari kemiskinan. Sasaran ini dimaknai bahwa
dengan pelayanan yang diberikan pemerintah dan dukungan
Sumber Daya Alam (SDA) yang ada, menjadikan masyarakat
Kabupaten Wonogiri akan menjadi Sumber Daya Manusia (SDM)
yang berdaya, yang mampu meningkatkan kehidupan diri, keluarga
dan masyarakat secara keseluruhan melalui cara-cara terpuji dan
usaha keras sehingga dapat menanggulangi kemiskinan di
Kabupaten Wonogiri.
Misi Bupati dan Wakil Bupati Wonogiri selama kurun waktu
2010-2015 adalah sebagai berikut:
1. Mengelola Pemerintahan dengan membangun Tata Kelola
Pemerintahan yang Bersih, Efektif dan Manajemen Hukum dan
Pengawasan dengan Semboyan Sukses sebagai Pola Managerial yang
memiliki makna sebagaimana penjelasan singkat dalam Visi;
2. Meningkatkan kwalitas hidup manusia Wonogiri melalui Peningkatan
Kualitas Pendidikan dan Pelatihan dengan Program Wonogiri Pintar,
Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat dengan Program Wonogiri
Kerja Wonogiri Sejahtera Peningkatan kwalitas Kesehatan dengan
program Wonogiri Sehat serta Wonogiri Beriman Sesuai dengan
Agama dan Keyakinan Masing-masing mengedepankan sikap Toleransi
Antar Umat ;

18
3. Membangun dan memberdayakan Wonogiri dari Pinggiran dengan
memperkuat PrioritasPembangunan Desa;
4. Meningkatkan Produktifitas rakyat Wonogiri dan Daya Saing di segala
Bidang sehingga Wonogiri dapat Maju dan Bangkit bersama daerah-
daerah lain;
5. Mengembangkan dan Melestarikan Adat dan Budaya serta tradisi di
masyarakat Wonogiri;
6. Pemerataan Pembangunan yang berkeadilan disegala Bidang;
7. Mengembangkan seluruh Potensi-potensi di dalam jiwa dan raganya
Wonogiri untuk kemaslahatan rakyat Wonogiri.

C. Telaahan Renstra Kementerian


1. Renstra BNPB
a. Visi : Ketangguhan Bangsa dalam menghadapi Bencana.
b. Misi :
1. Melindungi bangsa dari ancaman bencana melalui
pengurangan resiko.
2. Membangun sistem penanganan darurat bencana secara
cepat, efektif dan efisien;
3. Menyelenggarakan pemulihan wilayah dan
masayarakat pascabencana melalui rehabilitasi dan
rekonstruksi yang lebih baik yang terkoordinasi dan
berdimensi pengurangan risiko bencana;
4. Menyelenggarakan dukungan dan tata kelola logistic dan
peralatan penanggulangan bencana;
5. Menyelenggarakan Penanggulangan bencana secara
transparan dengan prinsip good gevernance
c. Tujuan :
1. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran terhadap
pengurangan risiko bencana, yang terintegrasi dalam
dimensi pembangunan dan kehidupan masyarakat;

19
2. Meningkatkan keandala dan kecepatan penanganan
darurat bencana;
3. Memulihkan daerah terdampak bencana melalui kegiatan
rehabilitasi dab rekonstruksi pasca bencana;
4. Mwujudkan pemenuhan kebutuhan dan tata kelola
logistik dan peralatan penanggulangan bencana sesuai
standar minimal yang ditetapkan BNPB;
5. Meningkatkan kpasitas pelayanan dan kinerja
penyelenggaraan penanggulangan bencana;
6. Meningkatkan kapasitas pengawasan dan pemeriksaan
dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan
penanggulangan bencana yang efektif , efisien
tarnsparan dan akuntabel.

d. Sasaran : Menurunnya indeks risiko bencana di pusat pusat


pertumbuhan yang berisiko tinggi
e. Arah Kebijakan dan Strategi
Arah kebijakan Penanggulangan dapat dijabarkan menjadi
5 pokok pikiran, yaitu:
1. Penanggulangan bencana diarahkan pada pengurangan
risiko bencana yang terintegrasi dalam setiap dimensi
pembangunana;
2. Penanggulanagn bencana harus mengutamakan
penyelamatan sebanyak mungkin nyawa;
3. Penanggulangan bencana harus diikuti dengan
pemulihan kembali masyarakat menjadi lebih baik dan
lebih aman dibanding sebelum bencana;
4. Penyiapan sumber daya yang memadai dalam rangka
kesiapsiagaan untuk menghadapi bencana;
Berdasarkan pokok pikiran tersebut diatas, BNPB
menetapkan beberapa langkah strategis, yaitu :

20
1. Strategi pemantapan koordinasi, komando, dan
penyelenggaraan penanggulangan bencana
2. Strategi Peningkatan Pengaturan, Pembinaan, dan
Pengawasan
3. Strategi Pengarusutamaan Gender
4. Strategi Pembiayaan
5. Strategi Peningkatan Dukungan Manajemen dan
pelaksanaan Tugas Teknis lainnya;
1) ksanaanTugasTeknisLai.
2. Renstra BPBD PROV Jawa Tengah
a. Visi :Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari (Mboten
Korupsi Mboten Ngapusi)
b. Misi :
1) Membangun Jawa Tengah berbasis Trisakti Bung Karno,
berdaulat di bidang Politik, Berdikari di Bidang Ekonomi, dan
Berkepribadian di bidang Kebudayaan:
2) Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat yang berkeadilan,
Menanggulangi Kemiskinan dan Pengangguran;
3) Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Jawa
Tengah yang Bersih, Jujur dan Transparan, “Mboten Korupsi
Mboten Ngapusi”;
4) Memperkuat Kelembagaan Sosial Masyarakat untuk
meningkatkan Persatuan dan Kesatuan;
5) Memperkuat Partisipasi Masyarakat dalam Pengambilan
Keputusan dan Proses Pembangunan yang menyangkut Hajat
Hidup orang banyak;
6) Meningkatkan Pualitas Pelayanan Publik untuk memenuhi
kebutuhan Dasar Masyarakat;
7) Meningkatkan infrastruktur untuk mempercepat Pembangunan
Jawa Tengah yang berkelanjutan dan Ramah Lingkungan.

21
D. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Wonogiri
Tahun 2010 – 2030 merupakan hasil review dari Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Wonogiri Tahun 1995/1996–2004/2005.
Penyusunan review tersebut merupakan amanat Undang–Undang
Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang. Beberapa
substansi yang harus termuat dalam Dokumen RTRW sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 di antaranya
adalah Penyediaan Ruang Terbuka Hijau, Penyediaan ruang untuk
pejalan kaki, penyediaan ruang untuk sektor informal, penetapan
kawasan strategis dan penyediaan ruang untuk keperluan mitigasi
bencana alam.
Sebagaimana yang telah disebutkan pada bagian
sebelumnya, dalam RTRW Provinsi Jawa Tengah Kota Wonogiri
tidak masuk dalam hirarki sistem perkotaan, tetapi dalam sistem
perwilayahan Provinsi Jawa Tengah Kabupaten Wonogiri masuk
dalam sistem perwilayahan Surakarta dan sekitarnya (Subosuka
Wonosraten), bersama dengan Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali,
Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Klaten, dengan
fungsi pengembangan sebagai Pusat Pelayanan Lokal, Provinsi,
Nasional dan Internasional. Oleh karena itu untuk 20 tahun ke
depan sistem perkotaan di Kabupaten Wonogiri direncanakan
sebagai berikut:
1. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) meliputi Kecamatan Wonogiri,
Pracimantoro, Purwantoro, Baturetno, Slogohimo, Jatisrono, Selogiri,
Wuryantoro dan Sidoharjo.
2. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) meliputi Kecamatan Eromoko,
Manyaran, Ngadirojo, Tirtomoyo, Kismantoro, Paranggupito,
Giritontro, Batuwarno,

22
3. Karangtengah, Nguntoronadi, Jatiroto, Bulukerto, Puhpelem, Giriwoyo,
Jatipurno dan Girimarto.
4. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) meliputi Kecamatan Selogiri
dan Giritontro.
Sementara dalam hal kawasan strategis yang telah
ditetapkan secara nasional, harus dijabarkan penetapannya pada
tingkat kedetailan Rencana Tata Ruang Wilayah kabupaten, pada
Arahan Kawasan Strategis Kabupaten. Kawasan Strategis
Kabupaten (KSK) Wonogiri ini meliputi:
1. Kawasan Strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi
yang mencakup kawasan kawasan unggulan pengembangan ekonomi
khusus yang meliputi kawasan pusat perdagangan terletak di ibukota
Kabupaten Wonogiri, ibukota Kecamatan Ngadirojo, Pracimantoro,
Jatisrono, Purwantoro dan Baturetno, kawasan pusat jasa terletak di
Kecamatan Wonogiri dan Purwantoro. kawasan pusat pertumbuhan
ekonomi, meliputi: Kecamatan Wonogiri, Pracimantoro, Jatisrono,
Purwantoro dan Baturetno. Kawasan sekitar Terminal Type A yang
berada di Desa Singodutan (Kecamatan Selogiri) yang dapat
mendorong pertumbuhan aktivitas perekonomian. Kawasan pusat
pertumbuhan kawasan tertentu, meliputi: Kecamatan Selogiri,
Bulukerto, Karangtengah, Kismantoro, Manyaran, Giritontro dan
Wuryantoro. Kawasan koridor pantai Selatan dan kawasan
Agropolitan, meliputi : Kecamatan Girimarto, Jatipurno, Slogohimo dan
Jatisrono.
2. Kawasan Strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya dapat
berupa kawasan Cagar Budaya terletak di Kecamatan Jatisrono,
Kecamatan Wonogiri, Kecamatan Girimarto dan Kecamatan
Karangtengah. Sedang untuk pinggalan sejarah terletak di Kecamatan
Baturetno.
3. Kawasan Strategis dari sudut kepentingan pendayagunaan sumber
daya alam dan/atau teknologi tinggi adalah melalui optimalisasi

23
teknologi tinggi untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.Kawasan strategis dari sudut kepentingan pendayagunaan
Sumber Daya Alam dan/atau Teknologi Tinggiyaitu di Waduk Serba
Guna “Gajah Mungkur” Wonogiri.
4. Kawasan Strategis dari sudut penyelamatan lingkungan hidup
(antara lain adalah kawasan perlindungan dan pelestarian lingkungan
hidup, termasuk kawasan yang diakui sebagai warisan dunia).
Kawasan prioritas keseimbangan ekologis yang diarahkan untuk
dikembangkan di Kabupaten Wonogiri adalahKawasan Karst, SubDAS
Keduang, SubDAS Wuryantoro, SubDASWiroko, SubDAS Temon,
SubDAS Alang Ngunggahan dan SubDAS SoloHulu.
5. Kawasan strategisdari sudut kepentingan perbatasan adalah
kawasan yang di dalamnya berlangsung kegiatan yang mempunyai
pengaruh besar terhadap tata ruang di wilayah sekitarnya, meliputi:
a. Kawasan Koridor Perbatasan Pacitan – Wonogiri- Wonosari
(Pawonsari);
b. Kawasan Koridor Perbatasan Surakarta – Boyolali –Sukoharjo –
Karanganyar – Wonogiri – Sragen – Klaten
(Subosukawonosraten);
c. Kawasan Koridor Perbatasan Karanganyar – Sragen - Wonogiri –
Magetan – Pacitan - Ngawi – Ponorogo (Karismapawirogo);
d. Kawasan Koridor Pantai Selatan (Koridor Pracimantoro –
Paranggupito – Giriwoyo – Giritontro).
E. Penentuan Isu-isu Strategis
Isu strategis dapat berasal dari permasalahan pembangunan
maupun yang berasal dari dunia internasional, kebijakan nasional
maupun regional. Dalam penyajian isu-isu strategis, hal terpenting
yang diperhatikan adalah isu tersebut dapat memberikan manfaat
atau pengaruh di masa datang terhadap kinerja Dinas Perindagkop
dan UMKM Kabupaten Wonogiri, khususnya selama tahun 2016-
2021.

24
1. Isu Strategis Pembangunan di Luar Kabupaten Wonogiri.
a. Lingkungan Internasional.
1) Globalisasi Perdagangan dan Jasa.
Kekalahan daya saing akan berakibat pada penurunan ekspor
serta kegagalan program penempatan tenaga kerja atau
pengurangan pengangguran.
2) Fluktuasi Harga dan Kurs Mata Uang.
Besarnya konsumsi mempengaruhi daya saing rupiah
terhadap mata uang internasional dan terkait dengan
perdagangan internasional akan terjadi defisit Neraca
Pembayaran. Fluktuasi negatif ataupun penurunan nilai rupiah
yang signifikan mengakibatkan instabilitas APBN yang
selanjutnya akan mengurangi besaran dana perimbangan
(DAU, DAK dan lainnya).
3) Degradasi Lingkungan.
Pemanasan global berdampak pada terjadinya pencairan
es/salju yang menambah kenaikan permukaan air laut (rob).
Akibat lainnya adalah terjadinya anomali musim, bencana
alam dan kerusakan alam yang menurunkan produktivitas
pertanian.
4) Komitmen Internasional.
Kesepakatan antar negara khususnya yang telah
ditandatangani (disepakati) oleh Pemerintah Indonesia perlu
didukung oleh seluruh masyarakat (Pemerintah Daerah).
b. Kondisi Lingkungan Nasional.
1) Kemiskinan dan Pengangguran.
Jumlah penduduk miskin di Indonesia dengan kriteria MDG’s
yaitu yang berpenghasilan kurang dari 1 US$ lebih kurang
sebanyak 16,5 juta jiwa atau 7,5%.
2) Krisis Energi.

25
Sumber energi yang digunakan saat ini sebagian besar
bersumber dari sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui.Penggunaan energi alternatif perlu diupayakan
guna memenuhi kebutuhan energi masyarakat.
3) Tuntutan Pemerintahan yang Bersih dan Profesional.
Kebijakan Reformasi Birokrasi dilakukan secara menyeluruh
dari tatanan kelembagaan, manajemen, pengembangan SDM,
penegakan hukum demokrasi dan lain-lain dalam rangka
peningkatan pelayanan publik yang makin berkualitas.
4) Bencana Alam.
Indonesia sebagai negara maritim memiliki potensi lebih besar
akan intensitas terjadinya bencana alam berupa tsunami,
gempa, letusan gunung berapi, banjir dan tanah longsor.
Tanggap darurat dan rehabilitasi-rekonstruksi merupakan hal
penting yang harus dilakukan oleh jajaran pemerintah hingga
masyarakat.
5) Kemampuan Keuangan Negara.
Dalam RPJM 2010-2015 disebutkan bahwa pertumbuhan
ekonomi nasional selama ini berkisar 6%, padahal
pembangunan yang inklusif membutuhkan pertumbuhan
ekonomi diatas 6,5% per tahun. Pertumbuhan ekonomi ini
dapat terwujud manakala terjadi peningkatan produktivitas
dunia usaha yang signifikan terhadap ekspor.
6) Stabilitas Keamanan dan Ketentraman.
Salah satu dampak buruk kemajuan iptek adalah makin
canggihnya kejahatan, diawali dari tumbuhnya keinginan dan
ketidakpuasan, persaingan dan kecemburuan sosial sehingga
mendorong orang untuk berperilaku melawan, merugikan dan
meresahkan.
7) Hambatan Perdagangan antar Daerah.

26
Hambatan perdagangan antar daerah biasanya berkaitan
dengan perijinan, transportasi, komunikasi, informasi dan
sarana prasarana pendukung. Hal yang dirasakan oleh dunia
usaha khususnya usaha kecil dan menengah adalah
kurangnya akses ke pasar di luar daerah maupun ekspor.
8) Keadilan dan Kesetaraan Gender.
Indikator pembangunan gender secara resmi adalah Gender-
related Development Index (GDI) dan Gender Empowerment
Measurement (GEM). Dua indikator tersebut menghendaki
adanya peningkatan peran dan kesempatan bagi perempuan
sebagaimana peran dan kesempatan yang dimiliki laki-laki.
Kesempatan tersebut adalah kesempatan dalam berusaha,
pendidikan dan lain-lain serta dalam menduduki jabatan/posisi
strategis tertentu.
9) Perlindungan dan Kesejahteraan Anak.
Tujuan dari isu ini adalah untuk menjamin dan melindungi
anak akan haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang
dan berpartisipasi secara optimal sesuai harkat dan martabat
kemanusiaan, serta terlindungi dari segala bentuk kekerasan,
perlakuan salah, penelantaran dan eksploitasi.
10) Daya Saing Teknologi dan Industri.
Dominasi ekspor Indonesia adalah ekspor bahan mentah yang
memiliki nilai ekonomis yang rendah. Budaya iptek yang
kreatif dan inovatif harus difasilitasi.Selain itu kebanggaan
terhadap produk dalam negeri kurang tertanam dalam diri
warga negara Indonesia, image yang berkembang adalah
bahwa produk dalam negeri selalu lebih jelek daripada produk
luar negeri. Pencintaan terhadap produk tradisional (batik,
dll) merupakan satu bentuk local genius yang baik untuk
dikembangkan, khususnya di dalam negeri dan sebaiknya
dipromosikan/dipasarkan ke luar negeri.

27
c. Kondisi Lingkungan Regional (Jawa Tengah).
1) Tingginya Jumlah Penduduk Miskin
Upaya pengurangan kemiskinan sangat tidak mudah, terlihat
bahwa selama 5 (lima) tahun (2003-2008) jumlah penduduk
miskin Jawa Tengah hanya berkurang 1,29%.
2) Tingginya Jumlah Penganggur
Jumlah penganggur Jawa Tengah dalam 5 (lima) tahun telah
meningkat sebanyak 49% yang disebabkan meningkatnya
jumlah angkatan kerja dan terjadinya PHK.

3) Tingginya Alih Fungsi Lahan Pertanian ke Non Pertanian


Alih fungsi lahan pertanian 2% per tahun berdampak pada
berkurangnya luas areal produktif dan ketersediaan pangan.
Hal ini sejalan dengan kemajuan peradaban yang merubah
pola kerja sektor primer ke sekunder dan tersier.
4) Belum Meratanya Pelayanan Kesehatan Dasar
Keterbatasan anggaran daerah belum mampu menjangkau
seluruh keluarga miskin akan kebutuhan pelayanan
kesehatan.
5) Rendahnya Realisasi Penanaman Modal
Realisasi PMDN tahun 2006 sebesar 5.070,31 trilyun turun
menjadi 348,93 milyar rupiah di tahun 2007, PMA turun dari
385,79 milyar di tahun 2006 menjadi 106,63 milyar rupiah di
tahun 2007.
6) Rendahnya Akses Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
dan Koperasi terhadap Permodalan dan Pasar Ekspor
UMKM adalah basis perekonomian yang cukup tangguh di
Jawa Tengah, namun beberapa di antaranya mengalami
kesulitan memperoleh akses permodalan dan kesulitan
menembus pasar ekspor yang disebabkan kualitas produk
kalah bersaing dan keterbatasan transportasi/distribusi.

28
7) Belum Optimalnya Penyelenggaraan Tata Kepemerintahan
yang Amanah (Good Governance)
Reformasi tata kepemerintahan tidak hanya perlu dilakukan
oleh negara saja (legislatif, eksekutif, dan yudikatif), tetapi
juga dunia usaha/swasta (corporates) dan masyarakat luas
(civil society) yang mampu mendukung terwujudnya Good
Governance.
8) Bencana Alam
Dengan disusunnya Rencana Aksi Daerah - Pengurangan
Resiko Bencana (RAD-PRB) diharapkan berbagai resiko
bencana dapat diantisipasi sebelumnya (mitigasi bencana).

9) Masalah Penegakan Hukum


Beberapa kasus korupsi belum ditindaklanjuti.
10) Belum Terwujudnya Kesetaraan dan Keadilan Gender

2. Isu Strategis Pembangunan Kabupaten Wonogiri.


Isu strategis adalah suatu kondisi yang bersifat penting,
mendasar, mendesak, berkepanjangan dan terkait dengan pencapaian
tujuan di masa mendatang, khususnya selama periode 5 (lima) tahun
ke depan. Pemilihan isu strategis di Kabupaten Wonogiri,
mempertimbangkan beberapa hal, yaitu: (i) merupakan tugas dan
tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Wonogiri; (ii) besarnya
dampak yang ditimbulkan terhadap publik; (iii) tingkat
kemungkinan/kemudahan penanganan; (iv) memiliki pengaruh yang
besar/ signifikan terhadap pencapaian sasaran pembangunan; (v)
memiliki daya ungkit terhadap pencapaian untuk pembangunan
daerah; (vi) janji politik yang harus diwujudkan.
Dengan berdasar pada pertimbangan di atas, isu-isu strategis
yang menjadi prioritas pembangunan bagi pemerintah Kabupaten

29
Wonogiri untuk periode 5 (lima) tahun mendatang, adalah sebagai
berikut:
a. Belum Optimalnya Pelaksanaan Reformasi Birokrasi.
b. Tuntutan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
c. Keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
d. Perhatian terhadap Investasi di Sektor Riil.
e. Kemiskinan dan Pengangguran
f. Pendidikan untuk Kemajuan dan Peningkatan Moralitas.
g. Pelayanan Kesehatan.
h. Ancaman Kerusakan Lingkungan, Permukiman Tak Sehat, dan
Bencana Alam.
i. Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN,
STRATEGI DAN KEBIJAKAN

A. Visi dan Misi BPBD Kabupaten Wonogiri


Berdasarkan identifikasi potensi, permasalahan, tugas pokok dan
fungsi maka ditetapkan Visi BPBD Kabupaten Wonogiri sebagai berikut :
“ Terwujudnya Masyarakat Wonogiri yang Tanggap, Tangkas, Tangguh
dan Tepat dalam Penanggulangan Bencana “.
Untuk mencapai visi tersebut BPBD Kabupaten Wonogiri
menetapkan sebuah misi, yaitu :
”Meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam
menghadapi bencana”

B. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah BPBD Kabupaten Wonogiri


Sebagai penjabaran dari Visi dan Misi di atas, maka tujuan
yang ingin dicapai oleh BPBD Kabupaten Wonogiri, yaitu :
” Meningkatnya pemahaman dan kesadaran masyarakat
Wonogiri terhadap pengurangan risiko bencana ”

30
Sasaran strategis merupakan indikator kinerja BPBD Kabupaten
Wonogiri dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran yang
ingin dicapai dari tujuan yang telah dipaparkan di atas, secara umum
adalah : “Meningkatnya peran serta masyarakat Wonogiri dalam
penanggulangan bencana dengan membangun budaya
pengurangan risiko bencana”
Tujuan dan sasaran jangka menengah yang akan dicapai Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Wonogiri dalam rangka
pencapaian visi dan misi Tahun 2016 – 2021 dijabarkan sebagaimana
matrik tujuan dan sasaran jangka menengah berikut ini :

31
32
C. Strategi dan Kebijakan BPBD Kabupaten Wonogiri
Strategi merupakan suatu proses atau rangkaian kegiatan
pengambilan keputusan yang sangat mendasar dan menyeluruh, disertai
penetapan cara melaksanakannya untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan. Strategi yang diterapkan oleh BPBD kabupaten Wonogiri
untuk mencapai tujuan adalah sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi organisasi yang memegang
teguh prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik (good governance).
2. Membentuk masyarakat yang sadar akan arti pentingnya pengurangan
risiko bencana.
3. Peningkatan kapasitas masyarakat dalam penanggulangan bencana.
4. Peningkatan kapasitas penyelenggaran penanggulangan bencana;
5. Mengurangi beban masyarakat terdampak bencana;
6. Mengurangi dampak bencana di masa datang.
Kebijakan adalah suatu arah tindakan yang diambil oleh
pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu dan digunakan untuk
mencapai suatu tujuan atau merealisasikan suatu sasaran atau maksud
tertentu, oleh karena itu kebijakan merupakan pedoman, petunjuk dalam
pegembangan maupun pelaksanaan program dan kegiatan. Kebijakan
yang diambil oleh BPBD Kabupaten Wonogiri dalam meralaisasikan
tujuan dan sasaran adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan peran aparatur BPBD Kabupaten Wonogiri melalui program
pendidikan dan pelatihan, peningkatan kemampuan, penegakan disiplin,
pembinaan mental spiritual, pembinaan karier, pemberian penghargaan
dan kesejahteraan.
2. Pemberian pemahaman kepada masyarakat akan arti pentingnya
pengurangan risiko bencana melalui sosialisasi dan penyebarluasan
informasi;

33
3. Peningkatan kapasitas penyelenggara penanggulangan bencana dan
masyarakat dalam penanggulangan bencana melalui pelatihan dan
pembentukan relawan;
4. Mengurangi beban masyarakat terdampak bencana melalui pemenuhan
kebutuhan hidup dasar;

5. Mengurangi dampak bencana di masa datang dengan penyusunan


program rehabilitasi dan rekonstruksi, pendataan dampak bencana yang
tepat dan akurat serta dengan pembangunan kembali dampak bencana
menjadi lebih baik dengan bedimensi pengurangan risiko bencana.

34
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Dalam rangka pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis


BPBD Kabupaten Wonogiri dengan mempertimbangkan arah kebijakan
dan strategi Pemerintah Kabupaten Wonogiri serta arah kebijakan dan
strategi BPBD, maka program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada
tahun 2016 – 2021 adalah sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
Program ini dilaksanakan untuk mendukung kelancaran
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Wonogiri. Arah pelaksanaan program Pelayanan
Administrasi Perkantoran adalah peningkatan kualitas layanan
administrasi perkantoran dalam menunjang operasional kegiatan dinas.
Outcome yang diharapkan dari program ini adalah terpenuhinya
layanan administrasi perkantoran sehingga operasional kegiatan dinas
dapat berjalan dengan lancar.
Untuk mencapai sasaran tersebut, maka kegiatan yang akan
dilakukan meliputi:
a. Penyediaan Jasa Surat Menyurat
b. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air Dan Listrik
c. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/
Operasional
d. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
e. Penyediaan Alat Tulis Kantor
f. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
g. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
h. Penyediaan Peralatan Dan Perlengkapan Kantor

35
i. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
j. Penyediaan Bahan Bacaan Dan Peraturan Perundang-Undangan
k. Penyediaan Makanan Dan Minuman
l. Rapat-Rapat Koordinasi Dan Konsultasi Ke Luar Daerah
m. Rapat-Rapat Koordinasi Dan Konsultasi Dalam Daerah
n. Penyediaan Jasa Tenaga Kerja Non Pegawai
o. Penataan Arsip Kantor
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
Program ini dilaksanakan untuk mendukung
kelancaranpelaksanaan tugas pokok dan fungsi BPBD Kabupaten
Wonogiri. Arah pelaksanaan program Pelayanan Administrasi Perkantoran
adalah peningkatan jumlah dan kualitas sarana dan prasarana yang
menunjang kinerja aparatur.
Outcome yang diharapkan dari program ini adalah tersedianya
sarana dan prasarana perkantoran yang memadai baik dari segi kuantitas
maupun kualitasnya.
Untuk mencapai sasaran tersebut, maka kegiatan yang akan
dilakukan meliputi:
a. Pembangunan Gedung Kantor;
b. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
c. Pengadaan Kendaraan bermotor;
d. Pemeliharaan Rutin/ Berkala Gedung Kantor
e. Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
f. Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor
g. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor
h. Pemeliharaan Rutin/ Berkala Mebeleur
i. Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor
j. Pemeliharaan Rutin Alat Angkutan Apung Bermotor.

36
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur.
Outcome yang diharapkan dari program ini adalah meningkatnya
tingkat kedisiplinan para pegawai dalam melaksanakan tugas pokoknya
masing-masing dengan berpedoman pada peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Untuk mencapai sasaran tersebut, maka kegiatan yang akan
dilakukan adalah Penyusunan Data Kepegawaian
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Program ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan, keahlian
dan kompetensi para pegawai sesuai dengan bidang tugasnya masing-
masing. Outcome yang diharapkan dari program ini adalan peningkatan
kualitas SDM pegawai yang diukur dengan jumlah PNS yang mengikuti
kegiatan diklat, kursus, bintek dan sejenisnya.
Untuk mencapai sasaran tersebut, maka kegiatan yang akan
dilakukan adalah :
a. Pendidikan dan Pelatihan Formal.
b. Peningkatan SDM.
5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan.
Program ini dilakukan untuk menciptakan suatu sistem pelaporan
yang cepat, tepat, akurat dan komprehensif sehingga memudahkan suatu
proses pengambilan keputusan.
Outcome yang diharapkan dari program ini adalah terwujudnya
keterpaduan dan konsistensi antara satu laporan dengan laporan yang
lain, sedangkan indikator kinerja dari program ini adalah jumlah laporan
yang terselesaikan dan ketepatan waktu penyusunan laporan.
Untuk mencapai sasaran tersebut, maka kegiatan yang
akandilakukan meliput :

37
a. Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran.
b. Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun.
c. Penyusunan Rencana Kerja SKPD.
d. Penyusunan Database;
e. Penyusunan Laporan keuangan Bulanan;
f. Penyusunan LKjIP
g. Review Renstra 2016 – 20121;
6. Program Pencegahan Dini dan penanggulangan Korban Bencana Alam.
Program ini program utama yang dilaksanakan untuk
mewujudkan misi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Wonogiri.
Outcome yang diharapkan dari program ini adalah masyarakat
Kabupaten Wonogiri tangguh bencanan, sedangkan indikator kinerja dari
program ini adalah jumlah Desa dan masyarakat tangguh bencana.
Untuk mencapai sasaran tersebut, maka kegiatan yang akan
dilakukan meliputi:
a. Pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi bencana alam;
b. Pengadaan sarana dan prasarana evakuasi penduduk dari
ancaman/korban bencana;
c. Operasional Piket Kewaspadaan dini;
d. Operasional Penanggulangan Bencana;
e. Operasional Tim SAR Kabupaten Wonogiri;
f. Pelatihan Bagi Masyarakat Daerah Rawan Bencana;
g. Sosialisasi Daerah Rawan Bencana;
h. Pembentukan dan Pendataan Relawan Bencana;
i. Pemeliharaan Logistik dan Peralatan;
j. Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Penanganan Bencana;
k. Koordinasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan;

38
l. Koordinasi Kedaruratan dan Logistik;
m. Pembentukan Desa Siaga/Tangguh Bencana;
n. Fasilitasi Forum Pengurangan Risiko Bencana;
o. Pengembangan istem Peringatan Dini ( EWS );
p. Pelatihan Damage and Lost Assestment;
q. Pelatihan pengkajian Kebutihan Pasca Bencana;
r. Penyusunan Pengkajian Risiko Bencana Kekeringan;
s. Penyusunan Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana;
t. Mitigasi Bencana;
u. Penyediaan dan Penyiapan barang Pasokan Pemenuhan Kebutuihan
Dasar;
v. Pelatihan Penanggulangan Bencana bagi Disabilitas;
w. Penyusunan Program dan Rencana Rehabilitsi dan Rekonstruksi;
x. Pendataan Dampak Bencana;
y. Koordinasi Rehabilitasi Pasca Bencana;
z. Koordinasi Rekonstruksi Pasca Bencana;
aa. Rehabilitasi dan Rekonstruksi;
Dari uraian tersebut di atas, maka dapat disusun rincian matrik
Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran,
Dan Pendanaan Indikatif BPBD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021
sebagaimana tecantum pada lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Rencana Strategis ini.

39
40
41
42
BAB VI
INDIKATOR KINERJA BPBD KABUPATEN WONOGIRI YANG
MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Penetapan indikator kinerja BPBD bertujuan untuk memberi


gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi dinas
pada akhir periode masa jabatan. Hal ini ditunjukan dari akumulasi
pencapaian indikator outcome program setiap tahun atau indikator
capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang
diinginkan pada akhir periode Renstra dapat dicapai. Suatu indikator
kinerja dinas dapat dirumuskan berdasarkan hasil analisis pengaruh dari
satu atau lebih indikator capaian kinerja program ( outcome) terhadap
tingkat capaian indikator kinerja dinas berkenaan. Indikator kinerja dinas
mengacu pada sasaran yang ingin dicapai.
Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mewujudkan misi BPBD
2016-2021 disajikan pada tabel berikut :
Tabel 6.1
Indikator Kinerja BPBD
Kabupaten Wonogiri
Kondisi Kondisi
Kinerja Kinerja
pada awal Target Capaian Setiap Tahun pada akhir
Indikator periode periode
NO Satuan
*) Renstra Renstra
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
Thn 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021
(
(2) (3) (4) (9) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1)
1 Ketrentaman,
Ketertiban Umum dan
Perlindungan

43
Kondisi Kondisi
Kinerja Kinerja
pada awal Target Capaian Setiap Tahun pada akhir
Indikator periode periode
NO Satuan
*) Renstra Renstra
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
Thn 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021
(
(2) (3) (4) (9) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1)
Madsyarakat
a. Jumlah
Desa Tangguh
0 0 1,02 2,38 3,74 5,10 6,46 7,82 7,82
Bencana yang
dibentuk

BAB VII
PENUTUP

Review Rencana Strategis Pel aksana Badan Penanggulangan


Bencana Daerah Kabupaten Wonogiri 2016-2021 merupakan
implementasi dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD 2016-2021), sebagai acuan bagi kebijakan dan program serta
kegiatan yang akan dilakukan oleh Pelaksaana Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Wonogiri. Selanjutnya,Renstra ini segera
diimplementasikan dan dicermati akuntabilitasnya agar sesuai dengan
parameter pencapaian sasaran yang telah ditetapkan.
Keberhasilan pelaksanaan renstra ini memerlukan dukungan
semua pihak baik itu eksekutif maupun legislatif dan yang terutama
adalah peran aktif dari seluruh pegawai Pelaksana Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Wonogiri. Kemajuan dan
perkembangan bidang Pencegahan dan Penanggulangan Bencana di
Kabupaten Wonogiri salah satunya ditentukan oleh keberhasilan
pelaksanaan Renstra ini.

44
a.n. KEPALA
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KABUPATEN WONOGIRI
Kepala Pelaksana

Drs. BAMBANG HARYANTO, MM


Pembina Tingkat I
NIP. 19641010 198503 1 016

45

Anda mungkin juga menyukai