Anda di halaman 1dari 48

DAFTAR ISI

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF...............................................................................3

A. Latar Belakang.................................................................................................3

B. Maksud dan Tujuan..........................................................................................3

dasar Hukum............................................................................................................4

1. Pengertian Umum.............................................................................................7

2. SISTEMATIKA RENSTRA............................................................................7

BAB II RENCANA ORGANISASI...........................................................................8

A.Gambaran Keadaan.............................................................................................8

B. Visi dan Misi UPT Puskesmas Bajoe...............................................................12

BAB III ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS.........................................................14

A. Analisis Lingkungan Eksternal.........................................................................14

B.Analisis Lingkungan Internal.............................................................................17

C.Analisis SWOT...................................................................................................20

D. Isu Strategis.......................................................................................................21

BAB IV RENCANA PEMASARAN.......................................................................22

A. Pencapaian Program UPT Puskesmas Bajoe

Tahun 2015-2018........................................................................................... 22

B.  Sasaran, Target, Strategi..................................................................................23

BAB V RENCANA MANAJEMEN..............................................................................26

A.    Kondisi Manajemen dan Staf.........................................................................26

B.  Proyeksi Kebutuhan SDM...............................................................................26

C.    Proyeksi Kebutuhan Pengembangan Sub Sistem..........................................26

D.  Strategi Pemenuhan Kebutuhan SDM

Dan Sub Sistem...............................................................................................27

E. Indikator Kinerja.....................................................................................................27

BAB VI..................................................................................................................................

BAB VII RENCANA KEUANGAN..................................................................................

A. Asumsi Keuangan.....................................................................................................

B. Proyeksi Keuangan........................... ................................................................

C. Proyeksi Pendapatan..........................................................................................

BAB VII. PENUTUP…………………….……………………………………………..

1
A. Kesimpulan ……………………………………………………………….....

B.Rekomendasi …………………………………………………………….............

C.Harapan …………….............................................................................................

2
BAB   I

RINGKASAN EKSEKUTIF

 
A. Latar Belakang
              Pemerintah selalu berupaya meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat
karena kesehatan adalah hak dan investasi, dan semua warga negara berhak atas
kesehatannya, untuk itu maka pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan
tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi –
tingginya. Dalam kerangka mencapai tujuan tersebut, pembangunan kesehatan
dilaksanakan secara sistematis dan berkesinambungan.

Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan oleh Negara Kesatuan


Republik Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar dapat terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan juga
antara lain untuk memperbaiki derajat kesehatan masyarakat secara efektif dan
efisien, agar semua lapisan masyarakat memperoleh layanan kesehatan secara
mudah.

Meningkatnya persaingan dan tuntutan masyarakat terhadap mutu


pelayanan kesehatan telah mendorong puskesmas agar dikelola secara
profesional.Selain itu, masih adanya kelemahan dalam manajemen puskesmas,
seperti sumber daya manusia yang masih perlu ditingkatkan kualitasnya, sumber
daya keuangan belum mencukupi, sistem informasi masih dilakukan secara
manual dan sarana/prasarana puskesmas masih belum sesuai dengan kebutuhan.

Dengan berpedoman pada dokumen Rencana Strategis Dinas


Kesehatan Kab Bone tahun 2019 - 2023( Renstra Dinkes 2019-2023), maka
disusunlah rencana Strategis untuk mengantisipasi permasalahan kesehatan
ditingkat Puskesmas. Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Bajoe
dibuat untuk masa kerja lima tahun mendatang.
Selain itu urgensi penyusunan Renstra UPT adalah :
1. Menjadi acuan penyusunan renja UPT
2. Dasar penilaian kinerja kepala UPT
3. Menjadi acuan penyusunanprofi, PTP dan kinerja UPT
Renstra Puskesmas Bajoe merupakan Dokumen Perencanaan yang
bersifat indikatif yang memuat program – program pembangunan kesehatan yang
akan dilaksanakan langsung oleh Puskesmas dengan dorongan peran aktif
masyarakat untuk kurun waktu tahun 2019-2023 Renstra ini dapat juga dijadikan
3
sebagai bahan evaluasi yang penting agar pembangunan kesehatan di wilayah
Puskesmas Bajoe dapat berjalan secara lebih sistematis, komprehensif dan tetap
fokus pada pemecahan masalah-masalah mendasar yang dirasakan masyarakat.

B. Maksud dan Tujuan


Adapun maksud penyusunan Renstra ini adalah tersedianya dan
tersusunnya dokumen perencanaan kesehatan.  Sedangkan tujuan penyusunan
Renstra adalah tersedianya suatu dokumen yang strategik dan komprehensif yang
menjamin adanya konsistensi perumusan kondisi atau masalah daerah,
perencanaan arah kebijaksanaan, pembuatan strategi hingga pemilihan program
strategi hingga pemilihan program strategi yang sesuai dengan kebutuhan
Kecamatan Bajoe di bidang kesehatandi wilayah kerja UPT Puskesmas Bajoe
Dengan demikian dapat di jadikan acuan dan pegangan UPT
Puskesmas Bajoe Kabupaten Bone serta seluruh penyelenggara pemerintahan
daerah dalam melaksanakan tugas-tugas pemrintahan dan pembangunan

Pelaksanaan UU No. 25 Tahun 2004 tentang system perencanaan


pembangunan nasional menghendaki arah dan tujuan kebijakan pembangunan
di selenggarakan berdasarkan demokrasi dengan prinsip-prinsip kebersamaan,
berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, serta kemandirian
dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan nasional.
Perencanaan pembangunan nasional di susun secara sistematis, terarah,
terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan.System perencanaan
pembangunan nasional di selenggarakan berdasarkan atas asas umum
penyelenggaraan Negara.
System perencanaan pembangunan nasional bertujuanuntuk :
a. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan.
b. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antardaerah,
antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara pusat dan
daerah.
c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, dan pengawasan.
d. Mengoptimalkan partisipasimasyarakat.
e. Menajmin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan, dan berkelanjutan.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, pemerintah daerah sebagai


penyelenggara pemerintahan memegang peranan penting dalam melaksanakan
pembangunan bagi kepentingan rakyatnya.Untuk mewujudkan
penyelenggaraaan pemerintahan yang mampu menjalankan fungsi dan
tugasnya secara sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab, perlu di
letakkan asas-asas penyelenggaraan Negara.
4
Landasan hukum yang di berikan adalah UU No. 28 Tahun 1999
tentang penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, kolusi dan
nepotisme, sehingga pemerintah daerah memiliki pedoman dalam
menjalankan tugas-tugasnya dan terhindar dari praktek-praktek korupsi, kolusi
dan nepotisme yang dapat merusak sendi-sendi kehidupan bermasyarakat.

Aspek-aspek pemerintahan yang di atur dalam Undang-Undang ini


meliputi kedudukan, pembagian, wilayah, kewenangan pemerintahan, bentuk
dan susunan pemerintahan, pembiayaan dan kerjasama antar daerah.Landasan
hukum lainnya adalah Inpres No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitasi kinerja
instansi pemerintah.

Renstra merupakan dokumen perencanaan taktis strategi yang


menjabarkan potret permasalahan pembangunan untuk memecahkan
permasalahan daerah secara terencana dan bertahap melalui sumber
pembiayaan APBD setempat, dengan mengutamakan kewenangan yang wajib
di susun sesuai dengan prioritas dan kebutuhan daerah. Penejelasan ini
berdasarkan PP No 108 Tahun 2000. Status hukum Renstra sesuai peraturan
Pemerintah No. 108 Tahun 2000 pasal 4

Renstra memiliki sejumlah indicator sebagai berikut :


1. Analisis tentang situasi, yang meliputi antara lain analisis potensi konflik
horizontal, gangguan kamtibmas serta dinamika dan friksi sosial politik
yang berkembang di tengah-tengah masyarakat.
2. Proyeksi pertumbuhan ekonomi, baik sektor-sektor ekonomi primer yang
membutuhkan intervensi kebijakan berupa pelaksanaan program dan
kegiatan yang memihak pada masyarakat kurang mampu.
3. Indeks Regional, seperti misalnya angka indeks pembangunan manuasia
(IPM), tingkat pengangguran, angka kemiskinan, angka putus sekolah,
gejala kerusakan ekosistem, lingkungan hidup dan tata ruang.

Rencana strategis (Renstra) berfungsi sebagai perencanaan taktis


strategis, yang di susun sesuai dengan kebutuhan daerah dengan mengacu
pada indicator sebagaimana di sebutkan di atas

Renstra merupakan dokumen perencanaan teknis-strategis yang


menjabarkan potret permasalahan pembangunan untuk memecahkan
permasalahan daerah secara terencana dan bertahap.

Berdasarkan PP 108 ayat 1 : Rencana Strategik atau dokumen


perencanaan daerah lainnya yang disahkan oleh DPRD dan Kepala Daerah,
yang selanjutnya disebut Renstra, adalah rencana lima tahunan yang
menggambarkan visi, misi, tujuan, strategi, program dan kegiatan daerah.

5
Dasar Hukum lainnya adalah :
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
pasal 54 ayat (1) menyatakan bahwa penyelenggaraan pelayanan
kesehatan dilaksanakan secarabertanggungjawab, aman, bermutu serta
merata dan non diskriminatif;
2. Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1959 tentang
Pembentukan Daerah - daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1822);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4844);
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan, pasal 54 ayat (1) menyatakan bahwa penyelenggaraan
pelayanan kesehatan dilaksanakan secara bertanggungjawab, aman,
bermutu serta merata dan non diskriminatif;
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran,  Pasal 49 bahwa setiap dokter/dokter gigi dalam
melaksanakan praktik kedokteran atau kedokteran gigi wajib
menyelenggararakan kendali mutu;
6. Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1959 tentang
Pembentukan Daerah - daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1822);
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4844);
8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan, pasal 54 ayat (1) menyatakan bahwa penyelenggaraan
pelayanan kesehatan dilaksanakan secarabertanggungjawab, aman,
bermutu serta merata dan non diskriminatif;
6
9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran,  Pasal 49 bahwa setiap dokter/dokter gigi dalam
melaksanakan praktik kedokteran atau kedokteran gigi wajib
menyelenggararakan kendali mutu;
10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang
Sistem Kesehatan Nasional, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2012 Nomor 193; Pelayanan kesehatan kepada Peserta Jaminan Kesehatan
harus memperhatikan mutu pelayanan, berorientasi pada aspek keamanan
pasien, efektifitas tindakan, kesesuaian dengan kebutuhan pasien, serta
efisiensi biaya;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 71 tahun 2013
tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 43 tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 46 tahun 2015
tentang Akreditasi Puskesmas Klinik Pratama Tempat Praktek Mandiri
Dokter dan Dokter Gigi.
14. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1457/
MENKES/ SK/ X /2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten / Kota
15. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor1691 Tahun 2011
tentang Keselamatan Pasien;
16. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 39 tahun 2016
tentang PIS-PK
17. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 44 tahun 2016
tentang Pedoman Manajemen Puskesmas.
18. Peraturan Menteri dalam Negeri nomor 86 tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata
Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja PemerintahDaerah

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang


Badan Layanan Umum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 1213)

20. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 tahun 2019 Tantang Standar


Teknis Pemenuhan Mtutu Pelayanan Dasar Pada Standar Layanan
Minimal Bidang Kesehatan

7
21. Peraturan Bupati Bone Nomor 43 Tahun 2018 Tentang
Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat
Pada Dinas Kesehatan

22. Peraturan Bupati Bone Nomor 17 Tentang Rencana Strategis


Perangkat Daerah Kabupaten Bone Tahun 2018-2023

Pengertian Umum

Pusat Kesehatan Masyarakat dikenal dengan sebutan Puskesmas


adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bertanggung jawab
atas Kesehatan Masyarakat Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas merupakan
unit pelaksana teknis ( UPT ) mempunyai tugas pokok memberi petunjuk,
membagi tugas, membimbing, memeriksa, mengoreksi, mengawasi,
merencanakan dan melaksanakan kegiatan teknis operasional urusan
pelayanan kesehatan masyarakat diwilayah kerjanya meliputi; Upaya
Kesehatan Masyarakat ( UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
tingkat pertama Puskesmas merupakan pelaksana tekhnis daerah (UPTD)
dinas kesehatan kabupaten kota,sehingga dalam pelaksanaan tugas dan
fungsinya ,akan mengacu pada kebijakan pada pembangunan kesehatan
Pemerintah Daerah Kabupaten Bone yang tercamtum dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Lima
Tahunan Dinas Kesehatan Kab.Bone.
Pedoman Microplanning Puskesmas (1986) digunakan untuk acuan
menyusun rencana 5 (lima) tahun Puskesmas ,yang diproritaskan
untukmendukung pencapaian lima target program yaitu Kesehatan terpadu
yang terdiri dari Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), KB, Gizi, Imunisasi, dan
Diare, Pengobatan dan Penyuluhan Kesehatan.
SISTEMATIKA RENSTRA
BAB I. RENCANA EKSEKUTIF;
BAB II RENCANA ORGANISASI;
BAB III ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS;
BAB IV RENCANA PEMASARAN;
BAB V RENCANA MANAJEMEN
BAB VI RENCANA PROGRAM 2019-2023;
BAB VII RENCANA KEUANGAN; dan
BAB VIII PENUTUP

8
9
BAB II

RENCANA ORGANISASI

A. Gambaran Keadaan

1. Identitas Puskesmas
Nama Puskesmas : Puskesmas Bajoe
Alamat Puskesmas : Jl.yos sudarso Ke Bajoe Kec. Tanete
Riattang timur l Kab. Bone Sulawesi
Selatan Kode Pos. 92716
Kode Puskesmas : p7311730201
Email : puskesmasbajoe8@gmail.com
Kode Pos : 92716
Status Puskesmas : Non Perawatan

UPT Puskesmas Bajoe terletak di Kecamatan Tanete Riattang Timur


yaitu di Kelurahan Bajoe (Jalan Yos Sudarso No.294 Bajoe) dengan luas
wilayah 48.88 km2 (1,07%) dari luas Kabupaten Bone. Secara geografis
Kecamatan Tanete Riattang Timur mempunyai batas-batas wilayah sebagai
berikut :

1. Sebelah Utara berbatasan wilayah kerja UPT Puskesmas Awaru


Kecamatan Awangpone.
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Teluk Bone.
3. Sebelah Selatan berbatasan wilayah kerja UPT Puskesmas Kading
Kecamatan Barebbo.
4. Sebelah Barat berbatasan wilayah kerja UPT Puskesmas Biru Kecamatan
Tanete Riattang.

Peta Kecamatan Tanete Riattang Timur


(Wilayah kerja UPT Puskesmas Bajoe)

10
Wilayah kerja UPT Puskesmas Bajoe terbagi atas 8 kelurahan dengan rincian
masing-masing :

1. Kelurahan Tibojong terbagi atas 4 Lingkungan/Dusun, yaitu :


Lingkungan Tibojong, Lappobatue, Maloi, dan Perumnas Tibojong.
2. Kelurahan Cellu terbagi atas 4 Lingkungan/Dusun, yaitu : Lingkungan
Cellu Rilau, Cellu Riaja, Amessangeng dan Dare’e.
3. Kelurahan Bajoe. terbagi atas 6 Lingkungan/Dusun, yaitu : Lingkungan
Appasareng, Kampung Bajo, Rompe, Maccedde, Pao dan Tengnge.
4. Kelurahan Lonrae terbagi atas 4 Lingungan/Dusun, yaitu : Lingkungan
Lonrae, Bene, Benteng dan Doajeng.
5. Kelurahan Toro terbagi atas 5 Lingungan/Dusun yaitu: Lingkungan Toro,
Tippulue, Balakang, Lona dan Cilellang
6. Kelurahan Panyula terbagi atas 4 Lingkungan/Dusun, yaitu : Lingkungan
Panyula, Awang Salo, Pao-pao dan Maccili.
7. Keluarahan Waetuo terbagi atas 4 Lingkungan/Dusun, yaitu : Lingkungan
Waetuo, Tabu, Lapanning dan Maccika.
8. Keluarahan Palette terbagi atas 3 Lingkungan/Dusun, yaitu : Lingkungan
Teppoe, Kampung Tengah dan Kalicoppeng.
2. Keadaan Demografis

Jumlah penduduk Kecamatan Tanete Riattang Timur berdasarkan data


statistik pada tahun 2018 berjumlah 43.642 jiwa yang terdiri dari laki-laki
sebanyak 20.967 jiwa sedangkan perempuan sebanyak 22.675 jiwa, Angka
kepadatan penduduk rata-rata di wilayah Kecamatan Tanete Riattng Timur
adalah 998 jiwa/km2,
3. Keadaan Sosial Ekonomi
a. Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan sumber daya


manusia. Di wilayah Kecamatan Tanete Riattang Timur jumlah sarana
pendidikan yang ada sekolah terbagi dalam Taman Kanak-Kanak ada 27
Sekolah, sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah ada 28 sekolah, , Sekolah
Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah ada 5 sekolah, ada 4
sekolah, SMA DAN Madrasah Alyah 4, Sekolah Akademi 2 sekolah
Perguruan Tinggi ada 1 Sekolah.

11
Tabel 1.  Jumlah Sarana Pendidikan di Kecamatan Tanete Riattang Timur
Di Puskesmas Bajoe Tahun 2018
Jumlah Sekolah
No
Kelurahan T SD/ SMP/ SLTA/ Pontre
.
K MI MTs MA n
1 BAJOE 5 9 2 1  
2 CELLU 3 3 0 0  
3 LONRAE 3 3 1 1  
4 PANYULA 6 4 1 1 1
5 TIBOJONG 5 1 0 0  
6 TORO 1 3 0 0  
WAETUW
7 O 2 3 1 1  
8 PALETTE 2 2 0 0  
Jumlah 27 28 5 4 1

Sumber :Data program UKS UPT Puskesmas  Bajoe 2018


b. Agama
Perkembangan pembangunan di bidang spiritual dapat dilihat dari
besarnya sarana peribadatan masing-masing agama. Menurut data statistik
tahun 2018 penduduk Kecamatan Tanete Riattang Timur , sebagian besar
menganut Agama Islam.

Tabel 2. Jumlah Tempat – Tempat Ibadah di Kec. Tanete Riattang


TimurDiwilayah Puskesmas Bajoe Tahun 2018
Langgar/ Kuil/
No Kelurahan Mesjid Mushollah Gereja Vihara
1 Tibojong 4 - - -
2 Cellu 6 - - -
3 Bajoe 9 1 - -
4 Lonrae 4 1 - -
5 Toro 6 - - -
6 Panyula 4 1 - -
7 Waetuwo 4 - - -
8 Pallette 3 1 - -
  Total 40 4 - -
Sumber data KUA Kec.T.Riattang Timur 2018

12
STURKTUR
ORGANISASI

13
B. Visi Dan Misi UPT Puskesmas Bajoe

Visi

Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas Dan Profesional


Menuju Tanete Riattang Timur Yang Sehat “

Misi

1. Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang Berkulitas


2. Menyediakan Sumber Daya Kesehatan Yang Profesional
3. Meningkatkan Peran Serta Masyrakat
4. Mengelola Lingkungan Yang Baik
5. Pengelolaan Manajemen Puskesmas Secara Efisien Dan Efktif
6. Menyediakan Sarana Dan Prasarana Yang Memadai

Visi Misi Dasar Upt Puskesmas Bajoe sejalan dengan Visi dan Misi Pemerintah
Daerah Bone yaitu

“BONE MABESSA (MANDIRI, BERDAYA SAING, DAN SEJAHTERA”

Nilai Nilai Dasar Upt Puskesas Bajoe Dalam Melaksanakan Tugas, Adalah
Profesional, Transparansi , Disiplin Dan Tanggung Jawab , Kerjasama.

1. Profesional : Bahwa Dalam Melaksanakan Tugas, Kewajiban Harus Di


Landasi Dengan Standar Pelayan Profesi Yang Berlaku , Komptensi,
Menegakkan Integritis, Nilai Etika Dan Responsive Dalam Melaksanakan
Profesi.
2. Transparansi , Bahwa Profesi Pengambilan Keputusan Harus Dapat
Diketahui Oleh Berbagaipihak Yang Berkepetingan
3. Disiplin Dan Tanggun Jawab Bahwa Dalam Melaksanakn Tugas /
Kewajiban Harus Dilandasi Oleh Disiplin Yang Tinggi Terhadap Norma
Dan Standar Profesi Serta Aturan – Aturan Yang Berlaku Tanpa Merasa
Diawasi , Namun Tumbuh Dari Rasa Tanggung Jawab Pribadi
4. Kerja Sama Bahwa Kegiatan – Kegiatan Suatu Organisasi Harus
Dilaksanakan Secara Terpadu Dengan Berbagi Pihak Guna Mencapai
Tujuan Yang Sudah Di Tetapkan Oleh Organisasi Secara Bersama- Sama

14
Motto Upt Puskesmas Bajoe “ Citra”

C : Cekatan (Terampil , Cepat Dalam Melayani Masyarakat )

I : Inovatif, (Kreatif Dalam Mengembangkan Program

Puskesmas Menjadi Lebih Bervarisasi

T : Tepat ( Tepat Dalam Menagani Masalah Kesehatan Dan

Pengambilan Keputusan)

R : (Ramah Dalam Pelayanan )

A : (Aman Bagi Pemberi Dan Penerima Pelayanan

15
BAB III
ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS

A. Analisis Lingkungan Eksternal


2. Profil Penduduk dan Pangsa Pasar
Grafik Jumlah Penduduk Kabupaten Bone dan Kecenderungannya sampai
tahun 2024

Tabel4 . Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin per Kelurahan


Kecamatan Tanete Riattang Timur  Tahun 2018
NO JUMLAH PENDUDUK
KELURAHAN TOTAL
. LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 TIBOJONG 2172 2261 4433

2 CELLU 2363 2003 4366

3 BAJOE 4675 4673 9348

4 LONRAE 4014 4070 8084

5 TORO 2598 2549 5147

6 PANYULA 3062 3147 6209

7 WAETUWO 2132 2153 4285

8 PALETTE 818 880 1698


JUMLAH 21834 21736 43570
Sumber: Proyeksi Penduduk Kabupaten Bone 2010–2020

16
a. Mortalitas (Angka Kematian)
1. Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate = IMR) di wilayah kerja
UPT Puskesmas Bajoe pada tahun 2017 sebanyak 1 orang. Sedangkan
pada tahun 2018 Angka Kematian Bayi sebanyak 4 orang
2. Angka Kematian Balita
Di tahun 2017 dan 2018 ini jumlah kematian balita di wilayah UPT
Puskesmas Bajoe sebanyak 0 orang.
3. Angka Kecelakaan Lalu Lintas Wilayah Kecamatan Tanete Riattang
Timur termasuk wilayah yang rawan terhadap kejadian kecelakaan lalu
lintas, selain karena termasuk wilayah perkotaan yang padat
penduduknya juga menjadi jalan utama penyebarangan laut poros
pelabuhan laut Bajoe ke Kolaka Sulawesi Tenggara yang banyak
penumpang dan kendaraan yang lalu hilir mudik setiap hari.
Pada tahun 2017 jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas yang terjadi di
wilayah Kecamatan Tanete Riattang Timur sebanyak 1 orang
sedangkan tahun 2018 jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas yang
terjadi di wilayah Kecamatan Tanete Riattang Timur sebanyak 1
orang meninggal

b. Morbiditas (Angka Kesakitan)
Penyakit terbanyakyang ada di wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bajoe

2017 2018
NAMA
NO JUMLAH JUMLAH
PENYAKIT
KASUS KASUS
1 Demam 1598 1521
2 Gastritis 1287 1251
3 Batuk 1244 1148
4 Sakit Kepala 1084 891
5 Influenza 984 677
6 Hipertensi 771 479
7 Dermatitis 641 455
8 Ispa 545 396
9 Diare 502 382
10 Demam Berdarah 281 284

17
4. Ancaman bagi UPT Puskesmas Bajoe

FAKTOR YANG
DAPAT MENGATASI
NO ANCAMAN- ANCAMAN ( TREATHS)
ANCAMAN

Pesaing 1. Klinik Tata  Peningkatan


Medika Kualitas
2. Praktik dokter Pelayanan Dalam
3. BPS Bidan Kesehatan
4. Tukang Gigi  Peningkatan
SDM
(Kemampuan
dan
Keterampilan,
dan Melakukan
1
Evaluasi
Keterampilan
Dan Kinerja
Seluruh Staf)
 Peningkatan
Sarana Dan
Prasarana
Puskesmas
Tidak Mengukur Mutu Dan
Terpenuhinya Kepuasan Pasien
Harapan, Dengan
2 Kebutuhan,
 Sistem Keluhan
Keinginan Pasien
Dan Saran
 Survei Kepuasan
Pasien

5. Anggaran Pemerintahan Kabupaten Bone untuk UPT Puskesmas Bajoe


mengalami peningkatan dari tahun 2017-2018, hal ini seperti terlihat pada
diagram dibawah

18
6. Analisis Ketersediaan Tenaga Medis di Kabupaten Bone

Pertumbuhan industrialisasi jasa pelayanan kesehatan di Kabupaten Bone


tidak berbanding lurus dengan pertumbuhan jumlah dan variasi tenaga dokter
spesialis di Kabupaten Bone.
B. Analisis Lingkungan Internal
1. Aktifitas Pelayanan
a. Instalasi Rawat Jalan
Kunjungan Instalasi Rawat jalan mengalami peningkatan dari tahun 2016
sampai tahun 2018, hal ini seperti terlihat pada diagram dibawah ini,

19
Kunjungan pasien pada tahun 2018 mulai mengalami peningkatan.Hal ini
disebabkan oleh kemudahan masyarakat dalam mendapatkan akses
pelayanan kesehatan, pelayanan kesehatan yang lebih baik, serta
kepemilikan jaminan kesehatan yang mulai merata.
b. Instalasi Gawat Darurat
Jumlah kunjungan pasien yang di tangani di Instalasi gawat Darurat
mengalami peningkatan dari tahu 2016 sampai 2018, hal ini seperti
terlihat pada grafik di bawah ini,

Jumlah kunjungan pasien yang ditangani di IGD setiap tahun mulai


mengalami peningkatan.Hal ini disebabkan oleh sarana/fasilitas ruangan
yang sudah dibenahi sedikit demi sedikit, serta penambahan jumlah nakes
di ruang IGD.

20
c. Laboratorium
Jumlah pemeriksaan di Instalasi laboratorium mengalami peningkatan
dari tahun 2016 ke tahun 2017 kemudian mengalami penurunan pada
tahun 2018, hal ini seperti terlihat pada grafik di bawah ini,

Kunjungan pasien di Laboratorium dari tahun ke tahun mengalami


fluktuasi. Hal ini mungkin disebabkan oleh kebutuhan pelayanan oleh
pasien, karena

d. Kamar Obat
Jumlah pelayanan obat mengalami peningkatan yang signifikan dari
tahun 2016 sampai 2018 seperti yang terlihat pada grafik dibawah ini

KUNJUNGAN PASIEN KAMAR OBAT UPT


PUSKESMAS BAJOE TAHUN 2016 s/d 2018
28,000
27,500
27,000
26,500 OBAT
26,000
25,500
25,000
24,500
24,000
23,500
2016 2017 2018

Terjadi peningkatan pelayanan pada pelayanan resep obat setiap


tahunnya. Hal ini mengikuti jumlah kunjungan pasien yang ada di
Puskesmas Bajoe

21
2. Aktifitas penunjang
a. Ambulance
Pelayanana Ambulance di Puskesmas Bajoe dilengkapi satu unit
Ambulance yang siap sedia selama 24 jam untuk mengantar atau
menjemput pasien yang membutuhkan
b. Rekam Medis
Pelayanan rekam medis di Puskesmas Bajoe, dilaksanakan untuk
menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka peningkatan
pelayanan kesehatan di rumah sakit.

C. Analisis SWOT

1. Lingkungan Internal
a). Kekuatan
 Memiliki visi, misi, struktur organisasi, dan uraian kerja (Tugas pokok
dan fungsi) yang jelas .
 Tersedianya fasilitas sarana dan prasarana fisik yang memadai
 Tersedianya SDM dgn latar belakang kesehatan (profesional).
 Adanya SOP/SPM untuk acuan pelaksanaan tugas.
 Budaya kerja staf yang sudah baik
 Dukungan kader kesehatan dan tokoh masyarakat terhadap kegiatan
kesehatan.
 Kemitraan dengan kelurahan yang cukup baik.
b). Kelemahan
 Perencanaan program pembangunan kesehatan yang masih berorientasi
budget (budget oriented).
 Sistem lnformasi Kesehatan belum optimal, mulai dari proses
pengumpulan data, pengolahan, penyajian dan analisis data.
 Promosi kesehatan (seperti; PHBS) belum berjalan dengan baik
 Koordinasi lintas program dan lintas sektor belum optimal.
 Kompetensi Sumber Daya Manusia belum merata.
 Perbedaan persepsi sakit antara Nakes dengan masyarakat.(masyarakat
baru mau berobat bila sudah dalam kondisi sakit yang parah).
 Penerapan sanksi / disiplin pegawai belum optimal.
 Belum adanya sistem reward berbasis kinerja .
2. Lingkungan Eksternal
a). Peluang
 Jumlah penduduk dengan sosial ekonomi menengah cukup besar
 Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan
 Masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan yang bermutu
meningkat
22
 Akses terhadap pelayanan kesehatan mudah dijangkau
 Tersedianya anggaran puskesmas dari APBD II (pengembalian
retribusi) BPJS, APBD I dan APBN serta sumber pembiayaan lain.
b). Ancaman
 Terbatasnya anggaran untuk operasional puskesmas
 Ketergantungan masyarakat miskin dalam pembiayaan kesehatan dari
pemerintah kota.
 Tuntutan masyarakat terhadap jenis pelayanan kesehatan yang bermutu
meningkat.
 Meningkatnya jumlah penduduk miskin.
 Letak geografis Puskesmas Bajoe sebagai kota perbatasan.
D. Isu Strategis
1. Masih mendominasinya penyakit menular, terutama yang berbasis
lingkungan, misalnya kasus ISPA, Diare, TB- Paru, DBD dan penyakit
infeksi lain .
2. Prevalensi Gizi buruk masih diatas 1 % (berdasarkan indikator DEPKES
digunakan menurut BB/TB target  DEPKES<1%.)
3. Masih belum meratanya Perilaku Hidup Bersih Sehat di masyarakat, karena
masih ditemukan 30,92 % rumah tidak sehat sehingga penyakit berbasis
lingkungan masih memerlukan penanganan dan perhatian.
4. Meningkatnya jumlah masyarakat miskin yang membutuhkan pelayanan
kesehatan
5. Masih terdapatnya pasien miskin yang tidak termasuk Jamkesmas
berdasarkan data verifikasi
6. Upaya kesehatan bersumber daya masyarakat dengan peran posyandu
purnama mandiri tahun 2018 sebesar 70%
7. Peningkatan Sumber Daya Kesehatan melalui pendidikan formal dan non
formal

23
BAB IV

RENCANA PEMASARAN

A. Pencapaian Program Upt Puskesmas Bajoe 2105-2018

24
2015
90
UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK
TERMASUK KELUARGA BERENCANA
80

2018 70 2016

2017

UPAYAKESEHATAN LINGKUNGAN
2015

90

85

2018 80 2016

25

2017
UPAYA GIZI 2015
MASYRAKAT
100

95

2018 90 2016

2017

26
UPAYA PENCECAGAHAN
UPAYA KESEHATAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT
PERORANGAN
2015

90
2015
85
80 UPAYA KESEHATAN
PERORANGAN

2018 80 2016
2018 70 2016

2017

2017

27
MANAJEMEN OPERASIONAL
PUSKESMAS

2015

100
MANAJEMEN OP-
50 ERASINAL PUSKESMAS

2018 0 2016

2017

28
MANAJEMEN KEUANGAN

2015

10

5
MANAJEMEN KEUANGAN
2018 0 2016

2017

UPAYA KESEHATAN PENGEM-


BANGAN

2015

100

50 UPAYA KESEHATAN
PENGEMBANGAN

2018 0 2016

2017

29
MANAJEMEN KETE-
NAGAAN

2015
100
MANAJEMEN
50 KETENAGAAN

2018 0 2016

2017

MANAJEMEN ALAT DAN


OBAT

2015

10 MANAJEMEN ALAT
DAN OBAT
5
2018 0 2016

2017

30
B. Sasaran, Target, Dan Strategi
1. Sasaran, indikator dan Target Volume Kegiatan 2018-2023
a. Sasaran

Dalam mewujudkan Visi dan Misi, UPT Puskesmas Bajoe mengacu


pada 4 (Empat) Grand Strategy Departement Kesehatan RI yaitu ;

1. Menggerakkan dan Memberdayakan Masyarakat untuk hidup sehat


2. Meningkatkan Akses Masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
yang berkualitas
3. Meningkatkan Sistem Surveilans, Monitoring dan Informasi
Kesehatan
4. Meningkatkan Pembiayaan Kesehatan
b. Target Kinerja Pelayanan
1) Proyeksi Kunjungan Rawat Jalan

2) Proyeksi pasien yang ditangani di UGD

31
3) Proyeksi pelayananan di laboratorium

4) Proyeksi Pelayanan Kamar Obat

32
BAB V

RENCANA MANAJEMEN

A. Kondisi Manajemen Dan Staf

Struktur organisasi yang ada di pueskesmas terutama dalam hal manajemen


diharapkan dapat mengidentifikasikegiatan-kegiatan kunci puskesmas dan
bagaimana cara kegiatannya. Kegiatan tersebut dikoordinasikan untuk capaian
strategis. Namun kondisi sekarang ini yang ada di UPT Puskesmas Bajoe masih
memerlukan SDM yang sesuai dengan spesifikasi pendididikan. Mengingat,
masih ditempatkannya tenaga perawat dan bidan dalam kegiatan manajemen
puskesmas.

B. Proyeksi Kebutuhan SDM


Jumlah dan jenis tenaga UPT Puskesmas Bajoe tahun2016-2018 serta proyeksi
sampai tahun 2023,

C. Proyeksi Kebutuhan Pengembangan Sub Sistem


Berdasarkan Sistem yang saat ini berjalan, proyeksi kebutuhan pengembangan
sub sistem dapat diidentifikasi yaitu terkait dengan Sistem Core dan Sistem
Support Bussiness.
Sistem core bussiness yang dibutuhkan sampai tahun 2023 di puskesmas
bajoe,yaitu:
1. Pemenuhan Sarana dan Prasana Persalinan 24 Jam
33
2. Penyediaan alat kesehatan terkait pemeriksaan di puskesmas
3. Penyediaan layanan pemeriksaan diagnostik canggih
4. Penambahan kapasitas IGD
5. Penyediaan layanan akupresure
6. Penyediaan layanan Home Care
Dalam mencapai sub sistem di atas beberapa sistem pendukung, antara lain :
1. Sub sistem Tata Kelola SDM
2. Sub sistem Tata Kelola Barang
3. Sub sistem Tata Kelola PPS (tempat penyimpanan limbah sementara)
4. Sub sistem Informasi Keuangan (Billing system)
5. Sub sistem Infomasi dan Teknologi
6. Sub sistem Peningkatan Mutu berbasis Akreditasi /ISO

D. Strategi Pemenuhan Kebutuhan SDM dan Sub Sistem

Sampai tahun 2023 pemenuhan kebutuhan SDM dan Sub Sistem dilaksanakan
melalui pengadaan tenaga strategis dari PNS maupun tenaga strategis lainnya
yang non PNS.
Pengembangan Sub Sistem Pendukung dilaksanakan melalui analisis
pengadaan pemenuhan sistem serta kerjasama operasional.

E. Indikator Kinerja

a. Perspektif Pelanggan
Berdasarkan data histori 2 tahun kondisi pelanggan UPT Puskesmas Bajoe
menunjukkan kecenderungan customer Acquisition meningkat dari tahun
sebelumnya Untuk meningkatkan customer acquisition dan mempertahankan
customer loyality dan mempertimbangkan peluang yang ada, puskesmas
menetapkan beberapa sasaran strategi dan target sebagai berikut :
1) Meningkatnya Kepuasan Pasien, dengan indikator beserta target
kinerjanya sebagai berikut :

Indikator Kinerja Tahun

Kunjungan Pasien Target Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023

 Customer Acquistion 65% 70% 75% 80% 85% 90%

 Customer Loyality 75% 80% 85% 90% 95% 100%

 Indeks Kepuasan 85% 90% 95% 100% 100%


Pasien 80%

 Tingkat Keluhan Yang 100% 100 100% 100% 100%


Ditangani 100% %

34
2) Meningkatnya pelayanan kepada masyarakat miskin, dengan
indikator beserta target kinerjanya sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Kinerja Tahun

 Prosentase masyarakat 2019 2020 2021 2022 2023


miskin yang dilayani:

100% 100 100% 100% 100%


 -Jamkesmas 100% %

100% 100 100% 100% 100%


 -Jamkesda 100% %

100% 100 100% 100% 100%


 -Akses 100% %

b. Perspektif Proses Bisnis Internal


Perspektif proses bisnis internal menjadi tumpuan utama bagi puskesmas agar
pelayanan prima dapat diberikan kepada pelanggan. Sasaran strategis dan
target yang lebih ditetapkan adalah sebagai berikut :
1) Meningkatnya mutu layanan puskesmas

Indikator Kinerja Target Tahun


Kinerja
2019 2020 2021 2022 2023

100% 100% 100 100 100%


 Kinjungan Ibu Hamil K-4 100% % %

 Komplikasi Kebidanan Yang


Ditangani 60% 65% 70% 75% 80% 85%

 Pertolongan Persalinan Oleh 100% 100% 100 100 100%


Tenaga Kesehatan 100% % %

100% 100% 100 100 100%


 Pelayanan Nifas 100% % %

 Neonatus Dengan Komplikasi


Yang Ditangani 60% 65% 70% 75% 80% 85%

100% 100% 100 100 100%


 Kunjungan Bayi 100% % %

 Atau Kelurahan Universal Child 100% 100% 100 100 100%


Immunization (UCI) 100% % %

100% 100% 100 100 100%


 Pelayanan Anak Balita 100% % %

 Balita Gizi Buruk Mendapat 100% 100% 100 100 100%


Perawatan 100% % %

35
 Pemberian Makanan 100% 100% 100 100 100%
Pendamping Asi Pada Anak Usia % %
6-24 Bulan Keluarga Miskin 100%

Penjaringan Kesehatan Siswa SD 100% 100% 100 100 100%


Dan Setingkat 100% % %

95% 100% 100 100 100%


 Peserta Kb Aktif 90% % %

 Cakupan Penemuan Dan


Penanganan Penderita Penyakit, <15 Per
100% 100% 100 100 100%
Meliputi Penyakit Acute Flaccid 100.000
% %
Paralysis (AFP) Pend/Th

100% 100% 100 100 100%


 Penderita Pneumonia Balita 100% % %

100% 100% 100 100 100%


 Pasien Baru TB BTA Positif 100% % %

100% 100% 100 100 100%


 Penderita DBD Yang Ditangani 100% % %

100% 100% 100 100 100%


 Pelayanan Kesehatan Rujukan 100% % %

 Desa/Kelurahan Mengalami
KLB Yang Dilakukan
100% 100% 100% 100 100 100%
Penyelidikan Epidemiologi <24
% %
Jam

 Promosi Kesehatan Dan


Pemberdayaan Masyarakat: 100% 100% 100% 100 100 100%
Cakupan Desa Siaga Aktif % %

2) Meningkatnya Status Puskesmas dengan indkator beserta target


kinerjanya sebagai berikut :

Indikator Kinerja Target Kinerja

 Penetapan Puskesmas Sebagai BLUD Tahun 2019


 Peningkatan jumlah kunjungan
puskesmas Tahun 2020

c. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran


Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran berkaitan dengan penyediaan dan
pengembangan SDM, Komitmen SDM, serta penyediaan infrastruktur
puskesmas. Sasaran strategis dan target yang telah ditetapkan adalah sebagai
berikut :

36
1).Meningkatnya Kecukupan tenaga kesehatan, dengan indikator beserta
target kinerjanya sebagai berikut :

Tahun
Indikator Kinerja Target Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023

 Rasio tenaga kesehatan

 -Tenaga medis

 -Tenaga keperawatan

 -Tenaga penunjang medis

 -Tenaga non medis

2). Meningkatnya kemampuan dan keahlian SDM, dengan indikator


beserta target kinerjanya sebagai berikut :

Target Tahun

Kinerja 2019 2020 2021 2022 2023


Indikator Kinerja

Jumlah pegawai yang


mengikuti diklat teknis
dan tugas belajar : 100% 100% 100% 100% 100% 100%

-Tenaga medis 100% 100% 100% 100% 100% 100%

-Tenaga Keperawatan 100% 100% 100% 100% 100% 100%

-Tenaga penunjang 100% 100% 100% 100% 100%

medis 100%

-Tenaga non medis 100% 100% 100% 100% 100% 100%

-Manajemen 100% 100% 100% 100% 100% 100%

-Manajemen 100% 100% 100% 100% 100% 100%

3). Meningkatnya ketersediaan infrastruktur pelayanan kesehatan


puskesmas, dengan indikator beserta target kinerjanya sebagai berikut :
37
Target
Kinerja
Indikator Kinerja Tahun

2019 2020 2021 2022 2023

Ketersediaan peralatan

 -Kelengkapan 90% 95% 100% 100% 100% 100%


peralatan

 -Prosentaseperalatan !00% 100% 100% 100% 100% 100%


dikaibrasi

-Kondisi peralatan baik 80% 85% 90% 95% 100% 100%

 -Ketersediaan ruangan 100% 100% 100% 100% 100% 100%

d. Perspektif Keuangan
Untuk perspektif keuangan, sasaran strategis dan target yang telah ditetapan
adalah sebagai berikut :

1). Meningkatnya tingkat kemandirian puskesmas, dengan indikator


beserta target kenerjanya sebagai berikut :

Indikator Kinerja Target Kinerja

 Sales Growth Rate (SGR)  

 CostRecovery Rate (CRR)  

 Tingkat Kemandirian Puskesmas  

38
BAB VI

RENCANA KERJA TAHUN 2019-2020

Data Target Kinerja Program


Capaian
Penanggung
Kode Kegiatan Indikator Kinerja Awal Tahun Lokasi
Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3 Tahun ke-4 Tahun ke-5 Jawab
Perencanaa
n 2018 (Rp) 2019 2020 2021 2022 2023
Target Rp Target Rp Targe Rp Targe Rp Targe Rp
t t t
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
                         

Program
Pelayanan
1.02.02.1  
Administrasi
Perkantoran

Penyediaan Tersedianya biaya


Jasa Operasional untuk 1 1 1 1
1.02.02.01.02 Komunikasi, penyediaan jasa 13870130 13870130 1 Tahun 15257143 16782857 18461143 20307257  
Tahun Tahun Tahun Tahun
Sumber Daya komunikasi, air dan
air dan listrik listrik  
Penyediaan
Jasa
Pemeliharaan Tersedianya biaya
1 1 1 1
1.02.02.01.06 dan perizinan Operasional untuk 30757961 30757961 1 Tahun 33833757 37217133 40938846 45032731  
Tahun Tahun Tahun Tahun
kendaraan pemeliharaan dan
dinas perizinan kendaraan
operasional dinas/ operasional  
Penyediaan Tersedianya biaya
Jasa operasional untuk 1 1 1 1
1.02.02.01.08 28199000 28199000 1 Tahun 31018900 34120790 37532869 41286156  
Kebersihan jasa kebersihan Tahun Tahun Tahun Tahun
Kantor kantor  

39
Penyediaan Tersedianya Biaya
barang cetakan operasional untuk 1 1 1 1
1.02.02.01.11 penyediaan barang 29460000 29460000 1 Tahun 32406000 35646600 39211260 43132386  
dan Tahun Tahun Tahun Tahun
penggandaan cetakan dan
penggandaan  
Penyediaan Tersedianya Biaya
komponen operasional untuk
instalasi/ Penyediaan 1 1 1 1
1.02.02.01.12 386377199 386377199 1 Tahun 425014919 467516411 514268052 565694857  
penerangan komponen instalasi/ Tahun Tahun Tahun Tahun
bangunan penerangan
kantor bangunan kantor  

Penyediaan Tersedianya Biaya


peralatan dan operasional untuk 1 1 1 1
1.02.02.01.13 Penyediaan 32176000 32176000 1 Tahun 35393600 38932960 42826256 47108882  
perlengkapan Tahun Tahun Tahun Tahun
kantor peralatan dan
perlengkapan kantor  
Tersedianya Biaya
Penyediaan operasional untuk
1 1 1 1
1.02.02.01.17 makanan dan Penyediaan 14300000 14300000 1 Tahun 15730000 17303000 19033300 20936630  
Tahun Tahun Tahun Tahun
minuman makanan dan
minuman  
Program
Peningkatan
1.02.02.05 Kapasitas   19280000 30% 19280000 40% 21208000 50% 23328800 60% 25661680 70% 28227848  
Sumber Daya
Aparatur  

Terlaksananya
Program Upaya Upaya-upaya
1.02.02.16 Kesehatan peningkatan mutu 87475000 100% 87475000 100% 96222500 100% 105844750 100% 116429225 100% 128072148  
Masyarakat pelayanan berbasis
kepuasan pelanggan

 
Peningkatan
Tersedianya Kotak
Pelayanan dan
Saran/keluhan 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit
1.02.02.16.12 penanggulanga 500000 500000 550000 605000 665500 732050  
Hotline/SMS Kerja Kerja Kerja Kerja Kerja
n masalah
Geteway
kesehatan  
1.02.02.16.23 Penyediaan Tersedianya Biaya 29460000 100% 29460000 100% 32406000 100% 35646600 100% 39211260 100% 43132386    

40
Biaya
Operasional/ Operasional
Pemeliharaan Puskesmas
Puskesmas
Tersedianya Biaya
1 1 1 1
    Operasional   0 1 Tahun 0 0 0 0  
Tahun Tahun Tahun Tahun
Penyediaan ATK  
Tersedianya Biaya
Operasional 1 1 1 1
    100429500 100429500 1 Tahun 110472450 121519695 133671665 147038831  
Cetakan dan Tahun Tahun Tahun Tahun
Penggandaan  
Tersedianya biaya
operasional
pengandaan 1 1 1 1
    6000000 6000000 1 Tahun 6600000 7260000 7986000 8784600  
peralatan kebersihan Tahun Tahun Tahun Tahun
dan bahan
pembersih  

Monitoring Terlaksananya
1.02.02.23.06 Evaluasi dan evaluasi kinerja 9800000 2 Kali 9800000 2 Kali 10780000 2 Kali 11858000 2 Kali 13043800 2 Kali 14348180  
Pelaporan pegawai Puskesmas

 
Terlaksananya
pembinaan pegawai 26000000 2 Kali 26000000 2 Kali 28600000 2 Kali 31460000 2 Kali 34606000 2 Kali 38066600 Puskesmas
    secara kontinyu  

41
Tersedianya data secara
akurat dan terpercaya
dan system pengolaan
Program
data yang berbasis
Standarisasi
teknologi sehingga 1.02.02.23       7000000 85% 7000000 90% 7700000 95% 8470000 100% 9317000 100% 10248700
Pelayanan
menjamin kebijakan
Kesehatan
manajemen secara cepat
dan dapat dipertanggung
jawaban
Pembangunan
Tersedianya
dan
sistem informasi
pemutahiran
1.02.02.23.0 Puskesmas yang
data dasar       20% 0 50% 0 50% 0 100% 0 100% 0
3 terintegrasi dan
standar
berbasis
pelayanan
teknologi
kesehatan
 
Gambaran tentang
Rumah 210 Rumah Survey mawas Terdatanya Seluruh 1 1 1 1
PHBS dan perilaku 1 02 02 2.02 18 2640000 2640000 1 Tahun 2904000 3194400 3513840 3865224
Tangga Tangga diri RT Sasaran Tahun Tahun Tahun Tahun
lainnya
Musyawarah
Merencakan program Terlaksana di 8 1 1 1 1
Kelurahan 8 Kelurahan 1 02 02 2.02 18 Masyarakat 2200000 2200000 1 Tahun 2420000 2662000 2928200 3221020
kesehatan Kelurahan Tahun Tahun Tahun Tahun
Desa
Mengembangkan
Kelompok Pembinaan Terbinanya 16 1 1 1 1
peluang pada kelompok 16 Kelompok 1 02 02 2.02 07 2760000 2760000 1 Tahun 3036000 3339600 3673560 4040916
Lansia Germas Kelompok Lansia Tahun Tahun Tahun Tahun
masyakarat
Terlaksana 2x
Penyebaran informasi 1 1 1 1
Kelurahan Kelurahan 1 02 02 2.02 18 Penyuluhan sebulah di semua 2640000 2640000 1 Tahun 2904000 3194400 3513840 3865224
dan pesan kesehatan Tahun Tahun Tahun Tahun
Kelurahan

Untuk mengetahui /
Pengambil Semua Depot air
Mendeteksi Kandungan Depot Air 17 Depot Air 1 1 1 1
1 02 02 2.02 17 sampel Depot minum telah 6000000 6000000 1 Tahun 6600000 7260000 7986000 8784600
Bakteriologis dalam Air Minum Minum Tahun Tahun Tahun Tahun
Air minum diperiksa
Minum

Untuk Pembentukan MPA PHAS 1 1 1 1


PASAR 3 Pasar 1 02 02 2.02 17 Target Terpenuhi 0 0 1 Tahun 0 0 0 0
Pokja Pasar Sehat PASAR Tahun Tahun Tahun Tahun
Meningkatkan
pengetahuan serta Dilaksanakan kelas
Kelas Ibu 1 1 1 1
merubah sikap dan Ibu hamil 8 Posyandu 1 02 02 2.02 01 ibu hamil di 8 8800000 8800000 1 Tahun 9680000 10648000 11712800 12884080
Hamil Tahun Tahun Tahun Tahun
perilaku selama Kelurahan
kehamilan
Meningkatkan Kelas Ibu Dilaksanakan kelas 1 1 1 1
Ibu Balita 8 Posyandu 1 02 02 2.02 06 3520000 3520000 1 Tahun 3872000 4259200 4685120 5153632
pengetahuan, merubah Balita ibu balita di 8 Tahun Tahun Tahun Tahun

42
sikap dan perilaku ibu
Kelurahan
balita
Mengetahui presentase Anak sekolah Skrining Tidak ditemukan
1 1 1 1
angka perokok remaja dibawah 18 SMP & SMA 1 02 02 2.02 06 perokok adanya perokok 740000 740000 1 Tahun 814000 895400 984940 1083434
Tahun Tahun Tahun Tahun
disekolah tahun remaja disekolah
Penyuluhan
PHBS di
Meningkatkan perilaku 1 1 1 1
Semua SD 30 SD 1 02 02 2.02 05 demontrasi target terpenuhi 1450000 1450000 1 Tahun 1595000 1754500 1929950 2122945
PHBS peserta didik Tahun Tahun Tahun Tahun
sikat gigi
massal di SD
Penyuluhan
Mengajarkan sejak dini PHBS dan
1 1 1 1
perilaku PHBS pada Siswa TK 28 TK 1 02 02 2.02 05 dmontrasi target terpenuhi 1180000 1180000 1 Tahun 1298000 1427800 1570580 1727638
Tahun Tahun Tahun Tahun
anak usia sekolah sikat gigi
massal di TK
Untuk mengetahui Survei
apakah garam yang komsumsi Semua Rumah
dikonsumsi dalam Rumah garam Tangga 1 1 1 1
RT 1 02 02 2.02 15 440000 440000 1 Tahun 484000 532400 585640 644204
Rumah Tangga Tangga beriodium mengkomsumsi Tahun Tahun Tahun Tahun
mengandung zat tingkat rumah garam beryodium
Yodium atau tidak tangga
Untuk mengetahui
Calon Calon Jemaah Pengukuran 1 1 1 1
derajat status kesehatan 1 02 02 2.02 16 target terpenuhi 2640000 2640000 1 Tahun 2904000 3194400 3513840 3865224
Jemaah Haji Haji kebugaran Tahun Tahun Tahun Tahun
calon Jamaah Haji
Mengetahui jumlah
Pendataan 1 1 1 1
lansia yang ada Lansia 8 Kelurahan 1 02 02 2.02 07 target tarpenuhi 1760000 1760000 1 Tahun 1936000 2129600 2342560 2576816
lansia Tahun Tahun Tahun Tahun
diwilayah kerja
Memantau status
Pemantauan
perkembangan Lansia 1 1 1 1
Lansia 1 02 02 2.02 07 lansia target terpenuhi 5280000 5280000 1 Tahun 5808000 6388800 7027680 7730448
kesehatan lansia yang Beresiko Tahun Tahun Tahun Tahun
beresiko
memiliki resti
Semua bayi
mendapatkan imunisasi Bayi ,baduta
dasar lengkap dan 18 bulan
Bayi & Imunisasi 1 1 1 1
semua baduta sampai 2 02 02 2.02 04 target terpenuhi 14100000 14100000 1 Tahun 15510000 17061000 18767100 20643810
Baduta rutin lanjutan Tahun Tahun Tahun Tahun
mendapatkan imunisasi dengan 24
lanjutan DPT / HB bulan
/CAMPAK

43
BAB.  VII

RENCANA KEUANGAN

A. Asumsi Keuangan
Asumsi keuangan yang digunakan dalam penyusunan rencaran strategi bisnis ini
adalah asumsi makro yang memperhitungkan angka secara nasional yang terkait
dengan tingkat pertumbuhan penduduk, tingkat suku bunga, laju pertumbuhan
ekonomi secara asumsi-asumsi makro yang digunakan oleh lembaga pemerintah
dalam penyusunan Anggaran Belanja Nasional.
Asumsi mikro yang digunakan adalah performance local serta proyeksi 5 (lima)
tahun ke depan yang digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Bone dalam
menyusun RPJMD kabupaten Bone. Beberapa asumsi yang digunakan adalah laju
pertumbuhan penduduk Kabupaten Bone, laju pertumbuhan ekonomi serta tingkat
suku bunga di Kabupaten Bone.

B. Proyeksi Belanja
Berikut disampaikan Grafik Realisasi Belanja tahun 2017- 2018 di UPT
Puskesmas Bajoe Kabupaten Bone

BELANJA
2,800,000,000.00

2,700,000,000.00

2,600,000,000.00

2,500,000,000.00
BELANJA
2,400,000,000.00

2,300,000,000.00

2,200,000,000.00

2,100,000,000.00

2,000,000,000.00
2017 2018

Berdasarkan perhitungan regresi linier proyeksi belanja sampai tahun 2023 dapat
terlihat seperti pada grafik dibawah ini.

44
BELANJA
4,500,000,000.00

4,000,000,000.00

3,500,000,000.00

3,000,000,000.00

2,500,000,000.00 BELANJA

2,000,000,000.00

1,500,000,000.00

1,000,000,000.00

500,000,000.00

-
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023

C. Proyeksi Pendapatan
Berikut adalah realisasi pendapatan UPT Puskesmas Bajoe tahun 2017-2018.

PENDAPATAN
2,900,000,000.00

2,800,000,000.00

2,700,000,000.00

PENDAPATAN
2,600,000,000.00

2,500,000,000.00

2,400,000,000.00

2,300,000,000.00
2017 2018

Proyeksi total pendapatan dapat terlihat pada grafik dibawah ini.

45
PENDAPATAN
5,000,000,000.00

4,500,000,000.00

4,000,000,000.00

3,500,000,000.00

3,000,000,000.00
PENDAPATAN
2,500,000,000.00

2,000,000,000.00

1,500,000,000.00

1,000,000,000.00

500,000,000.00

-
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023

BAB VIII

PENUTUP
46
A.  Kesimpulan
Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Bajoe tahun 2018-
2023 ini mengacu pada visi dan misi Dinas Kesehatan Kab.Bone yang
disesuaikan dengan Arah dan Pembangunan Kab.Bone

Renstra ini disusun dengan tujuan agar dapat menjawab dan


memfokuskan upaya Puskesmas Bajoe dalam menghadapi tantangan
pembangunan kesehatan di Kab.Bone ini yang semakin kompleks.

              Renstra ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam perencanaan,


pelaksanaan dan penilaian kegiatan di Puskesmas Bajoe Kab. Bone dalam 5
tahun ke depan, serta diharapkan lebih terarah dan terukur.

B. Rekomendasi

1. Rencana Strategis ini merupakan acuan utama dalam penyusunan Rencana


Kerja (Renja) kegiatan Puskesmas Bajoe, setiap tahunnya mulai tahun 2018
sampai dengan 2023.
2. Penyelenggara atau pelaku Rencana Strategis ini adalah seluruh staf
puskesmas yang terbagi dalam kegiatan-kegiatan di dalam gedung (Upaya
Kesehatan Perorangan) dan kegiatan di luar gedung (Upaya Kesehatan
Masyarakat).
3. Penyelenggaraan Rencana Strategis ini dilakukan melalui siklus perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian, serta pengawasan dan pertanggung jawaban.
4. Program-program yang termuat dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan
Kab.Bone, dalam pelaksanaannya membutuhkan kerjasama dan koordinasi
antara lintas program dan lintas sektor dan kemitraan dengan swasta. Dan
dukungan dari kader kesehatan dan tokoh masyarakat.

C. Harapan

            Rencana strategis ini diharapkan dapat dipakai sebagai acuan dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian upaya Puskesmas Bajoe dalam kurun
waktu lima). Rencana strategis ini disusun sedemikian rupa sehingga hasil
pencapaiannya dapat diukur dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan
laporan kinerja tahunan Puskesmas Bajoe.
Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Rencana Strategis
Puskesmas Bajoe disampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas
dedikasi yang tinggi serta kerja keras demi tercapainya visi dan misi Puskesmas

47
Bajoe dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kelurahan
Bajoe khususnya dan umumnya di Kab. Bone..

Kepala UPT Puskesmas Bajoe

Abdullah Sebe,S.Sos,SKM,M.Kes
NIP. 19650204 1987 03 1015

48

Anda mungkin juga menyukai