→ kedudukan hukum lingkungan yaitu hukum lingkungan masuk kedalam hukum publik dan hukum
privat, spesifiknya disebut dalam hukum fungsional (terobosan dari semua disiplin ilmu hukum),
karena hakikatnya mengandung banyak aspek hukum yang lain.
→ UU No. 32/2009
- aspek HI di Hukum lingkungan → seperti kebakaran hutan, yang asapnya mengganggu
negara lain, sehingga menggugat negara Indonesia
- aspek HTN di Hukum LIngkungan → bahwa negara hukum yang baik tentu yang bersifat
ekologis, memenuhi hak warga negara untuk hidup di lingkungan yang baik dan sehat. Pasal
28H UUD NRI 1945
- Aspek Hukum perdata di Hukum Lingkungan → buktinya setiap orang yang dirugikan dalam
kasus lingkungan maka dapat mengajukan gugatan untuk menuntut ganti rugi.
- Aspek Hukum Pidana di Hukum Lingkungan → tindak pidana lingkungan,
Tujuan peraturan
- filosofis
- sosiologis
- histori
- yuridis
TUGAS
membuat video eco family gathering dikumpul saat UAS. Minta ke orang tua. di kumpul ke link unair
channel. beneran pohon ya.
Pasal 5 UULH
- setiap orang berkewajiban memelihara lingkungan hidup
Latar Belakang
- Deklarasi Stockholm → prinsip ke-1
- Steiger → hak gugat mempunyai dua fungsi yang berbeda
- Yannacone → Pengakuan hak atas lingkungan hidup oleh pengadilan
Hak Gugat
- administrasi
- pidana
- perdata
27 FEBRUARI 2023
Di Malaysia, isu lingkungan yang terjadi ialah susahnya air bersih di Malaysia. Juga adanya polusi
udara
kenapa isu lingkungan sangat penting? karena lingkungan adalah bagian dari kita, setiap kita hidup itu
memerlukan lingkungan yang baik dan sehat. adanya impact dari lingkungan untuk kesehatan
manusia.
Apa hubungannya mental health dengan lingkungan? Lingkungan yang kurang baik dapat
meningkatkan resiko terjadinya depresi, begitu pula sebaliknya.
- adanya Polusi suara atau pencemaran suara (noise pollution) adalah gangguan pada
lingkungan yang ditimbulkan oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan ketidak tentraman
makhluk hidup di sekitarnya
- Kebisingan adalah salah satu polutan terbesar di kota-kota modern, tetapi resikonya sering
diabaikan meskipun dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian dini, menurut penelitian
yang dilakukan oleh para ilmuwan.
Adanya issue chicken farming di Malaysia yang berujung pada polusi air karena adanya kotoran”
yang dihasilkan dari pengolahan ayam.
Prinsip-prinsip dalam environmental law → SDG (sustainable development)
Di malaysia, jika dirugikan semisal ada chicken farm memberikan dampak buruk terhadap air, maka
dapat:
- report ke pemerintah / government
UTS 2018
1. Hukum lingkungan merupakan mata kuliah yang bersifat fungsional.
a. jelaskan pengertian pernyataan tersebut di atas?
→ hukum fungsional yaitu terobosan dari semua disiplin ilmu hukum dimana
kedudukan hukum lingkungan masuk kedalam hukum publik dan hukum privat, dan
hukum administrasi, spesifiknya karena pada hukum lingkungan ini mengandung
banyak aspek hukum yang lain.
2. Dalam upaya untuk melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, pemerintah,
pemerintah provinsi dan pemerintah daerah memiliki kewenangan.
a. Jelaskan beberapa wewenang pemerintah daerah kabupaten/kota dalam melakukan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup?
→ Pada intinya kewenangan pemerintah kabupaten/ kota terdiri dari :
- Perencanaan pengelolaan lingkungan hidup;
- Pengendalian pengelolaan lingkungan hidup;
- Pemantauan dan evaluasi kualitas lingkungan;
- Konservasi seperti pelaksanaan pengelolaan kawasan lindung dan konservasi,
rehabilitasi lahan dsb.
- Penegakan hukum lingkungan hidup
- Pengembangan SDM pengelolaan lingkungan hidup
Sebagaimana juga diatur dalam Pasal 63 ayat (3) UUPPLH, dalam perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup, pemerintah kabupaten/kota bertugas dan berwenang:
a. menetapkan kebijakan tingkat kabupaten/kota
b. menetapkan dan melaksanakan KLHS tingkat kabupaten/kota
c. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai RPPLH kabupaten/kota
d. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal dan UKL-UPL
Semua wewenang dan kekuasaan ini juga dibatasi oleh waktu dan tempat. Mengenai pembatasan ini
diatur di UU No. 30 Tahun 2014, Pasal 15 ayat (1); masa tenggang waktu wewenang; wilayah
berlakunya wewenang; dan cakupan bidang/materi wewenang.
Batasan Wewenang
- Batasan waktu
- Batasan tempat / wilayah : tempatnya dimana kewenangan itu berada, misal sistem
kewilayahan pasal 18 UUD 1945, kewenangan pemerintah surabaya hanya di
kota surabaya, pemerintah sidoarjo hanya di sidoarjo. Lalu, daerah di tengah
antara surabaya dan sidoarjo bagaimana? Hal tersebut telah diatur melalui
kerjasama dan diatur oleh provinsi. Misal, lingkar luar surabaya sudah jadi,
tinggal di sambungkan ke Juanda, tapi tidak bisa dilanjutkan karena belum ada
kewenangan daerah Sidoarjo, jadi belum bisa lanjut.
- Batasan materi/substance : contoh dalam UUD NRI 1945 untuk tiap organisasi negara, atau
batasan pemerintah daerah dan pusat itu ada di dalam Lampiran UU 23/2014.
Misal seperti RS Daerah, RS Kota, RS Provinsi. Atau misal pendidikan, ada
sekolah yang diatur oleh siapa yang sekolah ini mengikuti tingkat mana, itu
berlaku sesuai tingkatan kaya SD sama kota, SMP kota, SMA provinsi, dan
Perguruan Tinggi nasional.
3. Dalam pelaksanaan investasi di bidang industri, lingkungan selalu menjadi salah satu faktor
yang dianggap menghambat, hal ini dikarenakan dalam pelaksanaan pembangunan terdapat
asas keberhati-hatian (precautionary principle). Jelaskan maksud pernyataan tersebut dan beri
contoh pelaksanaan prinsip tersebut sesuai dengan UU PPLH.
→ Definisi lingkungan hidup menurut UUPPLH pada intinya berfokus pada pentingnya
keanekaragaman hayati sebagai sumber daya alam bagi kehidupan manusia dan makhluk
hidupnya lainnya menjadikannya sangat penting untuk dilindungi dan dilestarikan. Maka dari
itu adanya Prinsip kehati-hatian menunjukkan bahwa kehati-hatian perlu dilakukan oleh
negara dalam pembuatan kebijakannya. Kegiatan yang memiliki kemungkinan untuk
menyebabkan dampak yang serius dan tidak dapat dipulihkan inilah yang dalam prinsip ini
haruslah dicegah. Dalam pelaksanaan investasi di bidang industri, lingkungan bisa menjadi
salah satu penghambat, karena adanya prinsip keberhati-hatian dan juga banyaknya
persyaratan yang harus dilakukan sebelum melakukan sesuatu. Contohnya adalah AMDAL.
Contoh pelaksanaan : Australia adalah salah satu negara yang mengadopsi prinsip
kehati-hatian dalam proses penegakan hukum lingkungan. Australia juga memiliki pengadilan
khusus untuk menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan pertanahan dan lingkungan
hidup, yaitu Land and Environment Court (LEC) di negara bagian New South Wales. LEC
memiliki kewenangan melakukan pemeriksaan atas keputusan izin yang dikeluarkan oleh
Pemerintah Federal yang berkaitan dengan pertanahan dan lingkungan. Salah satu putusan
yang berkaitan dengan pembahasan ini adalah putusan Hakim Paul Stein yang memeriksa,
mengadili dan memutus perkara antara Leatch v National Parks and Wildlife Service pada
tahun 1993. Putusan ini sangat progresif karena Hakim Paul Stein di sini mengabulkan
gugatan Penggugat atas dasar precautionary principle (prinsip kehati-hatian)
4. Izin Lingkungan merupakan sarana pencegahan terhadap kegiatan dan/usaha yang dapat
memberikan dampak lingkungan, sehingga dalam menerbitkan izin, pemerintah dan
pemerintah daerah harus mempertimbangkan beberapa Baku Mutu Lingkungan dan dokumen
lingkungan.
a. jelaskan BML dan dokumen lingkungan?
Diatur dalam Permen lingkungan hidup 14/2010 Dokumen lingkungan hidup adalah dokumen yang
memuat pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang terdiri atas analisis mengenai dampak
lingkungan hidup (amdal), upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan
hidup (UKL-UPL), surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan
UTS 2017
1 (a) Hukum Lingkungan adalah mix law (publik dan privat) atau Hukum Fungsional, karena pada
hakikatnya dalam hukum lingkungan mengandung aspek atau dimensi hukum yang lain. Hukum
lingkungan sebagian besar dikuasai oleh hukum publik, yaitu hukum administrasi (seperti mekanisme
perizinan lingkungan oleh Pemerintah)
• Hukum Administrasi: Perizinan Lingkungan
• HI: Carbon Trading
• HTN: Konsepsi negara dalam hukum lingkungan harus adanya prinsip ekologis, negara wajib
memberikan lingkungan yang baik bagi masyarakatnya.
• Hukum Perdata: Setiap orang yang dirugikan keperdataannya karena kasus lingkungan, maka
dapat mengajukan gugatan keperdataan kepada pihak yang menyebabkan pencemaran lingkungan.
Contoh Kasus: Kasus Minamata
• Hukum Pidana: Tindak Pidana Lingkungan → KUHP Baru
UTS 2021
1. Identifikasi tiga masalah lingkungan di wilayah Saudara lantas berilah ulasan: sebab-sebab
yang menyebabkan terjadinya masalah tersebut dan bagaimana langkah pemda dalam
mengatasi masalah itu ditinjau dari kewenangan daerah? Jelaskan pula instrumen kebijakan
lingkungan yang digunakan oleh pemda untuk mengatasi masalah itu (Bapak Suparto).
⇒ Masalah lingkungan di wilayah saya adalah masalah banjir, pembuangan sampah yang
dilakukan masyarakat di tempat umum, pencemaran udara akibat kendaraan bermotor.
Sebab-sebab yang menyebabkan terjadinya masalah tersebut adalah antara masalah banjir dan
pembuangan sampah memiliki suatu korelasi. Banjir ini disebabkan oleh masyarakat yang
sering melakukan pembuangan sampah secara sembarangan ke sungai atau selokan-selokan
ditambah selokan tersebut ditutup oleh paving blok sehingga air tidak bisa keluar dengan
lancar. Hal ini tentu saja menyebabkan banjir di sebagian wilayah apabila musim hujan turun.
Adapun pencemaran udara akibat kendaraan bermotor hal ini disebabkan oleh semakin massif
nya penggunaan kendaraan bermotor yang menyebabkan udara menjadi penuh akan polusi
dan menyebabkan semakin berkurangnya oksigen. Langkah pemda untuk mengurangi banjir
adalah dengan bekerja sama dengan provinsi untuk melakukan pembersihan sepanjang aliran
sungai dan pengerukan sungai. Adapun untuk sampah adalah menyediakan TPU yang lebih
besar dan terjamin, untuk polusi udara sendiri adalah menyediakan kendaraan-kendaraan
umum. Adapun instrumen kebijakan yang digunakan oleh pemda untuk mengatasi masalah
ini adalah dengan yaitu dengan melakukan pengecekan terhadap AMDAL dari setiap
perusahaan di pinggir sungai dan mengecek surat izin kegiatan usaha apakah sudah sesuai
dengan atau belum dan yang terakhir adalah dengan memperbaiki tata ruang di masyarakat.
⇒ Peran penting hukum dalam pencegahan pencemaran lingkungan adalah mempunyai peran
yang sangat penting. Hal ini didasarkan bahwa pencegahan, perlindungan dan juga
penanggulangan terhadap pengelolaan lingkungan hidup tidak akan berjalan dengan baik dan
benar apabila tidak adanya suatu perangkat hukum yang mengatur secara konkrit yang
mengatur secara khusus mengenai perlindungan dan pengelolaan terhadap lingkungan hidup
ini. Akhirnya yang terjadi apabila tidak ada suatu perangkat hukum yang mengatur akan
terjadi suatu kerusakan alam secara berlebih. Instrumen pencegahan sebenarnya sudah diatur
dengan jelas di dalam UUPPLH yaitu seperti baku mutu lingkungan, analisis mengenai
dampak lingkungan hidup, izin lingkungan hidup, instrumen ekonomik dan audit lingkungan.
Semua instrumen pencegahan ini telah diatur dengan jelas di dalam UU No. 32 Tahun 2009
Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang satu tujuannya adalah untuk
menjaga dan mengelola lingkungan hidup agar lebih baik.
3. Jelaskan tentang instrumen lingkungan dalam pengelolaan lingkungan hidup dan berikan
contohnya (Bu Lanny)
⇒ Instrumen lingkungan dalam pengelolaan lingkungan hidup sebenarnya sudah secara tegas
dijelaskan di dalam UUPPLH atau UU No. 32 Tahun 2009 telah yang terdiri dari baku mutu
lingkungan, baku mutu kerusakan lingkungan, analisis dampak lingkungan, instrumen
ekonomi dan audit lingkungan. Semua instrumen ini saling melengkapi satu sama lain dan
berusaha untuk menciptakan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar. Contoh di
dalam pemberian izin berusaha maka hal pertama yang harus dilakukan adalah memenuhi
kriteria-kriteria analisis dampak lingkungan. Apabila hal itu sudah terpenuhi maka akan ada
izin lingkungan dan akan ‘keluar izin berkegiatan usaha.
4. Jelaskan fungsi KLHS dan tata ruang sebagai instrumen pengendalian pencemaran dan
kerusakan lingkungan hidup (Ibu Wilda)
⇒ Pengertian KLHS sendiri menurut Pasal 1 angka 10 UU PPLH adalah rangkaian analisis
yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan
berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah
dan/atau kebijakan, rencana dan/atau suatu program. Sedangkan mengenai tata ruang sendiri
diatur di dalam pasal 19 UU PPLH.
Adapun fungsi dari KLHS dan tata ruang ini adalah agar pembangunan dengan prinsip
berkelanjutan ini berjalan. Dimana di dalam KLHS diatur daya dukung dan daya tampung
lingkungan untuk pembangunan agar tidak terjadinya suatu overload atau berlebih lalu
diperkirakan juga mengenai dampak yang akan terjadi dan resikonya terhadap lingkungan
apabila terjadi pembangunan dan juga hal-hal lainnya. Sedangkan tata ruang sendiri adalah
pengaturan tata ruang di masyarakat menurut pasal 19 UUPPLH " Untuk menjaga kelestarian
fungsi lingkungan hidup dan keselamatan masyarakat, setiap perencanaan tata ruang wilayah
wajib didasarkan pada KLHS. Sehingga hubungan antara KHLS dan tata ruang saling
berhubungan erat.
⇒ Perbedaan konsep izin lingkungan dan persetujuan lingkungan sebagaimana yang diatur di
dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 adalah bahwa apabila izin lingkungan
sebagaimana yang dijelaskan di dalam Pasal 1 angka 35 UUPPLH adalah izin yang diberikan
kepada setiap orang yang melakukan kegiatan usaha dan/ atau kegiatan yang wajib amdal atau
UKL-UPL dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat
memperoleh izin usaha dan/kegiatan. Sedangkan pengertian persetujuan lingkungan menurut
UU No. 12 Tahun 2020 yang dijelaskan di dalam pasal 22 angka 35 adalah persetujuan
lingkungan adalah keputusan kelayakan lingkungan hidup atau pernyataan kesanggupan
pengelolaan lingkungan hidup yang telah mendapatkan persetujuan dari pemerintah pusat dan
daerah. Dari dua pengertian ini dapat disimpulkan bahwa izin lingkungan di dalam UU No. 11
Tahun 2020 sudah diatur dan diganti dengan persetujuan lingkungan. Di dalam persetujuan
lingkungan tidak dijelaskan bahwa untuk mendapatkan persetujuan harus memiliki amdal atau
UKL UPL namun hanya sebatas pernyataan kesanggupan saja menghilangkan AMDAL yang
notabene nya adalah hal yang penting dalam pelestarian lingkungan. Instrumen persetujuan
lingkungan ini adalah langkah mundur bagi perlindungan lingkungan di Indonesia dimana
para pengusaha investor akan dengan mudah mendirikan suatu perusahaan tanpa adanya izin
lingkungan dan analisis amdal sehingga terjadinya suatu eksploitasi secara berlebih dan tidak
adanya suatu tanggung jawab untuk memperbaiki lingkungan tersebut.
10 April 2023
Penegakan hukum = proses dilakukannya upaya untuk tegaknya atau berfungsinya norma-norma
hukum secara nyata sebagai pedoman perilaku dalam lalu lintas atau hubungan-hubungan hukum
dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan,
atau norma-norma hukum.
- preventif = pencegahan, sebelum terjadinya pelanggaran. Bentuknya pengawasan, pemda. Di
bidang lingkungan ada PPLH
- represif = setelah terjadinya pelanggaran, apakah itu masuk administrasi, pidana, maupun
perdata.
Biezeveld Teori
1. inspection = tahapan
2. corrective activity = pengawasan, misalnya pengecekan dokumen amdal
3. repressive activity = ketika ditemukan pelanggaran, pidana/administrasi/perdata
4. criminal measures = Ini pengerucutan ya jika dia pidana ya pidana, perdata ya perdata, admin
ya admin
5. civil action =
Sanksi Administrasi
1. paksaan pemerintah
2. uang paksa
3. penutupan tempat usaha
4. penghentian kegiatan perusahaan
5. pencabutan izin
1. teguran tertulis
2. paksaan pemerintah
3. denda administratif
4. pembekuan izin lingkungan
5. pencabutan izin lingkungan (pasal 76 UUPPLH)
Sanksi administrasi:
Steven Kochevar mendefinisikan amicus curiae menggunakan dua kriteria utama yaitu:
1. Dokumen yang secara sukarela disampaikan ke pengadilan oleh pihak selain pihak yang
berperkara; dan
2. Keberadaannya tidak meniadakan diskresi dari pengadilan atas berkas yang disampaikan.
Dengan kata lain konsep amicus curiae di peradilan pidana di Indonesia secara limitatif hanya
dilakukan dengan cara informal terhadap pemberian pendapat ke pengadilan.
Pencemaran Udara
Instrumen pencegahan
- baku mutu udara emisi
- baku mutu udara ambien
- baku mutu kebisingan
Pencemaran udara
- pengendalian terhadap sumber polutan baik sumber bergerak / tidak bergerak
- sumber tidak bergerak → contoh cerobong pabrik
- sumber bergerak → contoh kendaraan bermotor
Pencemaran udara diatur Peraturan Pemerintah (PP) No. 41 Tahun 1999, namun sudah dicabut dengan
- PERATURAN MENTERI LHK NOMOR P.14 TAHUN 2020 TENTANG INDEKS
STANDAR PENCEMAR UDARA (sifatnya teknis)
- PP 22/2021, ini sudah melingkupi banyak PP di dalamnya tentang air, udara
Kasus Wadas → Konflik ini berlatar belakang rencana pemerintah dalam membuka penambangan
terbuka batuan andesit yang berada di wilayah desa tersebut untuk dijadikan bahan baku
pembangunan Bendungan Bener yang masih satu kecamatan dengan wilayah desa ini. Menurut
masyarakat setempat, penambangan batu ini akan merusak lingkungan desa.
Penyelesaian sengketa
1. pengadilan
- Luar Pengadilan tidak berhasil, maka lari ke pengadilan
- mencegah keputusan yang berbeda sehingga tercipta kepastian hukum
2. luar pengadilan
- bentuk kesepakatan
- tidak berlaku tindak pidana LH
- dapat menggunakan jasa negosiator, mediator atau arbiter. Tidak semua dapat melalui
perdata, bisa juga pidana atau administrasi
Arbitrase
- memiliki keterampilan dan pengalaman arbitrase (lingkungan)
- memiliki sertifikat arbitrase
- keputusan arbiter bersifat tetap dan mengikat para pihak
Kenapa perlu adanya putusan? Supaya pelaku itu segera melaksanakan pemulihan dan kewajibannya
yang lain, maka perlu adanya upaya pemaksa .
Strict Liability
1. berhubungan dengan B3 dan limbah B3
2. ancaman serius
3. tanpa perlu pembuktian
4. lex specialis dalam gugatan tentang PMH
5. besarnya nilai ganti rugi yang dapat dibebankan terhadap pencemar atau perusak lingkungan
hidup menurut Pasal ini ditetapkan sampai batas tertentu (asuransi dana lingkungan hidup)
Pasal MP → daluwarsa
1. BW
2. sejak diketahui adanya pe
Latar belakang:
- kemajuan IPTEK
- gaya hidup
- penggunaan bahan kimia dalam industri
- dampak dari pembuangan limbah B3 (LB3) ke media lingkungan
Tujuan
1. antisipasi, mengurangi dan meminimalisasi dampak LB3
2. meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya B3
3. sarana preventif
4. sarana kontrol
5. sarana represif
Komponen B3
- zat, energi, komponen lain
- sifat, konsentrasi, jumlah
- dampak
- mencemarkan LH
- merusak LH
- mencemarkan dan merusak
- membahayakan LH, kesehatan, kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain
Kewenangan pemerintah
→ Pasal 63 (1) huruf k : menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai B3, limbah, serta limbah
B3
TP Lingkungan
- melakukan pengelolaan limbah B3 tanpa izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 ayat (4)
(pasal 102) 1-3
- menghasilkan limbah B3 dan tidak melakukan pengelolaan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 59 (pasal 103) 1-3
- memasukkan limbah B3 ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 69 ayat (1) huruf d (pasal 106) 5-15
- setiap orang yang memasukkan B3 yang dilarang menurut peraturan perundang-undangan ke
dalam wilayah NKRI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat (1) huruf b (pasal 107) 5-15
Kelas A 2019
Berdasarkan UU No. 32/2009 tentang PPLH, setiap kegiatan dan/atau suatu usaha yang memiliki AMDAL atau UKL-UPL
wajib memiliki izin Lingkungan. Di jalan Pemuda Surabaya telah berdiri SPBU AKR, dimana DPRD Surabaya menilai,
bahwa keberadaan SPBU tersebut tidak sesuai dan meninggalkan gangguan kepada masyarakat. Atas alasan tersebut, DPRD
Surabaya meminta Pemkot Sby meninjau kembali keputusan Izin Lingkungan.
Pertanyaan
1. Apabila pemkot sby telah menerbitkan izin lingkungan dan perizinan lain yang menjadi syarat dalam
pengoperasian SPBU
a. apakah pemkot sby memiliki kewenangan untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan izin
lingkungan? sertai dengan dasar hukum.
→ Sebagaimana dalam Pasal 63 ayat (3) huruf i juga dalam Pasal 72 UUPPLH, bahwasanya pemkot
memiliki kewenangan untuk melakukan pengawasan perizinan lingkungan. Sehingga dirujuk
berdasarkan kasus posisi, maka Pemkot Sby memiliki kewenangan untuk melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan izin lingkungan.
b. Apabila terjadi pelanggaran terhadap izin lingkungan, jelaskan jenis sanksi administrasi yang dapat
dilakukan oleh pemerintah surabaya.
→ Sebagaimana dalam Pasal 63 ayat (3) huruf p, bahwasanya pemkot memiliki kewenangan untuk
melakukan penegakan hukum terhadap lingkungan hidup. Sehingga sebagaimana dalam Pasal 76 ayat
(1), Walikota surabaya dapat memberikan sanksi administratif kepada penanggung jawab izin
lingkungan apabila dalam pengawasan ditemukan adanya pelanggaran. Mengenai jenis sanksi
administratif, dijelaskan pada Pasal 76 ayat (2), antara lain:
a. teguran tertulis;
b. paksaan pemerintah;
c. pembekuan izin lingkungan;
d. pencabutan izin lingkungan.
c. Apakah DPRD kota sby berwenang melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan dan/atau
usaha?
→ DPRD sebagai perangkat daerah memiliki wewenang dalam melakukan pengawasan pelaksanaan
kegiatan dan/atau usaha, sesuai dalam aturan UU 6/2023 Pasal 72 “Pemerintah Pusat atau Pemerintah
Daerah sesuai dengan kewenangannya berdasarkan norma, standar, prosedur, dan kriteria yang
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat wajib melakukan pengawasan ketaatan penanggung jawab usaha
dan/atau kegiatan terhadap Perizinan Berusaha, atau persetujuan Pemerintah Pusat atau Pemerintah
Daerah.”
2. DPRD Kota Surabaya yang merasa keberatan atas keberadaan SPBU AKR di Jalan Pemuda Surabaya meminta
Pemkot Surabaya untuk meninjau kembali perizinan SPBU.
a. apakah Pemkot Surabaya berwenang melakukan pencabutan terhadap izin lingkungan? jelaskan dasar
hukum dan alasan pencabutan?
→ Sebagaimana pasal 76 ayat (1) UUPPLH, bupati/walikota menerapkan sanksi administratif kepada
penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan jika dalam pengawasan ditemukan pelanggaran terhadap izin
lingkungan. Dilanjutkan ayat (2), bahwasanya sanksi administratif disini meliputi:
a. teguran tertulis;
b. paksaan pemerintah;
c. pembekuan izin lingkungan;
d. pencabutan izin lingkungan;
Sehingga, pemkot surabaya berwenang melakukan pencabutan izin lingkungan.
b. apabila Izin Lingkungan dicabut, apakah SPBU AKR akan berhenti sedangkan SPBU AKR sudah
memiliki Izin Operasional dari Pertamina?
→ Sebagaimana dirujuk pada pasal 40 ayat (2) UU PPLH, apabila telah dicabutnya izin lingkungan
SPBU AKR, maka izin usaha nya dibatalkan. Sehingga pada dasarnya SPBU AKR tidak dapat lagi
beroperasional selama izin lingkungannya dicabut.
3. Apabila Pemkot Surabaya melakukan pencabutan Izin Lingkungan, SPBU AKR akan mengajukan perlindungan hukum.
a. Jelaskan jenis upaya perlindungan hukum yang dapat dilakukan oleh SPBU AKR?
→ SPBU AKR dapat melakukan upaya perlindungan hukum sebagaimana diatur dalam UU Nomor 30 Tahun 2014
tentang Administrasi Pemerintahan. Upaya pertama yang dapat dilakukan SPBU AKR adalah dengan mengajukan
keberatan sebagai upaya administratif, sebagaimana dalam Pasal 75 UUAP. Kalau belum juga dihiraukan oleh
Pemkot Surabaya (instansi yang mencabut izin lingkungan), maka dapat mengajukan gugatan ke PTUN. Apa yang
digugat disini ialah mengenai atas izin lingkungan yang dicabut tadi. Namun dalam hal jika SPBU AKR
menginginkan adanya ganti rugi atas kerugian materiil dan immateriil karena perbuatan melanggar hukum pemkot
surabaya, maka dapat mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri.
KELAS A 2018
Air merupakan salah satu bentuk lingkungan hidup fisik yang berfungsi penting bagi kehidupan manusia, dimana
jika air tercemar maka akan berdampak besar bagi kelangsungan hidup makhluk hidup. PT M merupakan pabrik
yang menghasilkan limbah berbahaya dan beracun, dimana PT M membuang limbahnya langsung ke sungai. Akibat
pembuangan limbah tersebut terjadi pencemaran sungai.
Pertanyaan:
1. Dalam melakukan pengelolaan dan pengendalian sungai, Pemerintah daerah berwenang menerbitkan Izin
Pembuangan Air Limbah. Jelaskan dasar hukum dan tujuan dari Izin Pembuangan Air Limbah?
⇒ Dalam Pasal 1 angka 6 PERMEN LHK 102/2018 Izin Pembuangan Air Limbah adalah izin yang diberikan
kepada setiap usaha dan/atau kegiatan untuk melakukan pembuangan dan/atau pemanfaatan Air Limbah ke media
lingkungan. PERMEN LHK Nomor 102/2018 merujuk kepada beberapa aturan diatasnya, yaitu UU NO 32/2009,
PP NO 19/1999, PP NO 82/2001, dll.
Perizinan pembuangan air limbah sendiri merupakan Upaya pembatasan beban limbah yang dibuang ke perairan
umum/sumber air, seperti sungai, laut, dll. Tujuannya adalah agar air yang ada pada sumber air tidak tercemar dan
dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk memenuhi berbagai kebutuhan sesuai dengan peruntukannya.
3. Apabila terjadi pencemaran sungai akibat perbuatan PT M, apakah Ecoton sebagai Organisasi Lingkungan Hidup
dapat melakukan penyelesaian sengketa Lingkungan.
a. Jelaskan mekanisme Ecoton dalam melakukan upaya penyelesaian sengketa atas kasus pencemaran sungai?
→ Berdasarkan Pasal 92 ayat (1) dan (2) UU PPLH, Ecoton sebagai Organisasi Lingkungan Hidup dalam rangka
pelaksanaan tanggung jawab perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, memiliki hak mengajukan gugatan
untuk kepentingan pelestarian fungsi lingkungan hidup. Hak untuk mengajukan gugatan terbatas pada tuntutan
untuk melakukan tindakan tertentu tanpa adanya tuntutan ganti rugi, kecuali biaya atau pengeluaran riil. Tetapi
perlu juga diperhatikan apakah Ecoton ini sebagai OLH sudah memenuhi ayat (3) Pasal 92 yang merupakan syarat
sebuah OLH dapat menggugat.
b. Sebutkan syarat OLH yang dapat melakukan upaya penyelesaian sengketa lingkungan hidup? Sertai dasar
hukumnya!
→ Berdasarkan Pasal 93 ayat (3) OLH yang dapat menggugat harus memenuhi syarat berikut:
a. berbentuk badan hukum;
b. menegaskan di dalam anggaran dasarnya bahwa organisasi tersebut didirikan untuk kepentingan
pelestarian fungsi lingkungan hidup; dan
c. telah melaksanakan kegiatan nyata sesuai dengan anggaran dasarnya paling singkat 2 (dua) tahun.
4. Dalam kasus tersebut di atas, Apakah PT M sebagai badan usaha dapat diminta pertanggungjawaban atas tindak
pidana yang dilakukan? Jelaskan dan sertai dasar hukumnya!
→ Tentu dapat. Diketahui PT M membuang limbahnya langsung ke sungai sehingga terjadi pencemaran sungai, maka dalam
hal ini PT M dapat dikenakan Pasal 60 jo. Pasal 104 UU PPLH. Pada pasal tersebut menyebutkan subyek hukum nya ialah
“setiap orang” yang dimana bisa persoon maupun recht persoon. Dalam hal ini PT M masuk ke dalam recht persoon
sehingga dapat dikenakan Pasal 60 jo. Pasal 104 UU PPLH.
5. Apabila PT M dalam membuang limbah telah didasarkan pada Izin Pembuangan Air Limbah yang telah
diterbitkan oleh pemerintah daerah, apakah penerbit izin dapat dimintai pertanggungjawaban? Jelaskan disertai
dasar hukumnya!
→ Sekiranya memang PT M membuang limbah telah sesuai sebagaimana dalam Izin pembuangan air limbah, maka tidaklah
dapat dimintakan pertanggungjawaban kepada PT M, karena dia telah memiliki izin sebagaimana dalam pasal 60 dan 61
UUPPLH. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah penerbit izin dalam hal ini Pemda dapat dimintai pertanggungjawaban?
Tentu, sekiranya ada yang dirugikan dengan adanya KTUN tersebut maka dapat melakukan upaya perlindungan hukum
sebagaimana diatur dalam UU Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan. Upaya pertama yang dapat
dilakukan adalah dengan mengajukan keberatan sebagai upaya administratif, sebagaimana dalam Pasal 75 UUAP. Kalau
belum juga dihiraukan oleh Pemda (instansi yang mengeluarkan KTUN), maka dapat mengajukan gugatan ke PTUN. Apa
yang digugat disini ialah mengenai atas izin pembuangan air limbah tadi. Namun dalam hal jika orang yang dirugikan
menginginkan adanya ganti rugi atas kerugian materiil dan immateriil karena perbuatan melanggar hukum Pemda, maka
dapat mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri.
Kelas A 2017
Kasus: Dalam Peraturan Daerah Kota Surabaya No.12/2014, dicantumkan bahwa wilayah Pantai Timur Surabaya
merupakan kawasan strategis untuk kepentingan penyelamatan lingkungan hidup, sehingga ditetapkan sebagai
kawasan lindung. Pada kenyataannya kawasan Pamurbaya telah berdiri beberapa bangunan baik yang memiliki
IMB maupun yang tidak memiliki IMB.
Pertanyaan:
1. Jelaskan tindakan yang dapat dilakukan oleh Pemkot sby dalam melakukan perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup di Kota Surabaya sesuai dengan potensi yang ada?
→ Berdasarkan Pasal 63 ayat (3) huruf P UU PPLH, Pemkot Surabaya harus melakukan penegakan hukum
lingkungan hidup pada tingkat kabupaten/kota. Dalam kasus diatas, pada kenyataannya di kawasan Pamurbaya ini
telah berdiri bangunan yang tidak memiliki IMB, dimana Pemkot Surabaya sebagai pengawas dapat mengenakan
sanksi administratif sesuai dengan Pasal 76 UU PPLH agar pemilik bangunan dapat jera.
2. Penegakan hukum merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat atas
pelaksanaan peraturan perundang-undangan. Jelaskan penegakan hukum dalam perlindungan dan
pengelolaan lingkungan disertai dasar hukumnya!
→ Penegakan hukum di bidang lingkungan dapat ditempuh melalui 3 jalur, yaitu pidana, administratif, dan
perdata.
a. administratif → pengawasan dan penerapan sanksi administratif yang tertuang pada Bab XII UUPPLH.
Pengawasan disini dapat bersifat represif dan bertujuan menegakkan peraturan perundang-undangan
lingkungan. Sanksi administratif mempunyai fungsi instrumental, yaitu pengendalian perbuatan
terlarang, sebagaimana diatur Pasal 76 UUPPLH.
b. pidana → memberikan berupa sanksi pidana kepada setiap pelaku tindak pidana lingkungan. Mengenai
ketentuan pidana ini diatur pada Bab XV UUPPLH. Sanksi pidana, dapat berupa:
i. nestapa/penderitaan yang ditujukan pada orang/badan hukum
ii. diproses melalui organ penegak hukum (polisi, jaksa, hakim)
iii. pidana, yang dapat berupa hukuman mati, penjara, kurungan, maupun denda
c. perdata → mengatur perlindungan hukum bagi korban pencemaran dan/atau perusakan lingkungan
akibat perbuatan pencemar yang menimbulkan kerugian bagi korban dan menyebabkan penderita berhak
mengajukan gugatan ganti kerugian terhadap pencemar. sebagaimana diatur Pasal 84-93 UUPPLH yang
memungkinkan gugatan lingkungan untuk memperoleh ganti kerugian dan atau biaya pemulihan
lingkungan atau melakukan tindakan tertentu
3. Dalam kasus tersebut diatas, jelaskan jenis penegakan hukum yang dapat dilakukan oleh Pemkot sby
dalam menghentikan pelanggaran tersebut dan memulihkan kawasan pamurbaya menjadi kawasan
lindung!
→ Jika mengacu pada kasus diatas, Pemkot Surabaya dapat melakukan upaya penegakan hukum melalui upaya
administratif sebagaimana upaya ini diterapkan melalui pengawasan dan penerapan sanksi administratif yang
tertuang pada Bab XII UUPPLH. Hal ini dikarena sanksi administratif mempunyai fungsi instrumental, yaitu
pengendalian perbuatan terlarang, sebagaimana diatur Pasal 76 UUPPLH dan untuk memulihkan kawasan
pamurbaya tersebut menjadi kawasan lindung upaya sanksi administratif ini dapat diterapkan sebagaimana dalam
Pasal 80 UU PPLH bahwasannya pemerintah dapat melakukan upaya paksa berupa tindakan lain yang bertujuan
untuk menghentikan pelanggaran dan tindakan memulihkan fungsi lingkungan hidup.
4. Apabila pembangunan yang dilakukan oleh masyarakat didasarkan pada IMB yang telah diterbitkan, apakah
penerbit IMB dapat diminta pertanggungjawabannya? jelaskan responsibility dan liability yang ditanggung oleh
penerbit IMB!
→ woy no 4 susah bgt jir
responsibility = tanggung jawab
liability = kewajiban
dalam hal penerbit IMB ini dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah.
5. Apabila pembangunan di kawasan Pamurbaya menimbulkan bencana banjir, apakah organisasi Lingkungan Hidup
dapat mengajukan gugatan untuk pemulihan lingkungan? jelaskan mekanisme gugatan persyaratan OLH dan
tuntutan?
→ OLH dapat mengajukan gugatan, apabila telah memenuhi persyaratan sebagaimana dalam pasal 92 ayat (3),
bahwasanya
a. badan hukum
b. dalam anggaran dasar memang dituliskan didirikan dengan tujuan untuk kepentingan pelestarian
lingkungan
c. telah beroperasional sebagaimana dalam anggaran dasar selama 2 tahun
→ Apabila OLH telah memenuhi persyaratan sebagaimana dijelaskan diatas, maka dapat mengajukan gugatan.
Namun, mengenai gugatan yang diajukan OLH ini tuntutannya dibatasi oleh UU PPLH pasal 92 ayat (2) yaitu
hanya terbatas pada tindakan tertentu dan tidak tuntutan ganti kerugian, kecuali menuntut biaya atau pengeluaran
riil.
SOAL SC 2023
1. Jelaskan pengertian tentang :
- AMDAL
Berdasarkan Pasal 1 angka 11 UU 6/2023 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL)
adalah kajian mengenai dampak penting pada Lingkungan Hidup dari suatu usaha dan/atau kegiatan yang
direncanakan, untuk digunakan sebagai prasyarat pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha
dan/atau kegiatan serta termuat dalam Perizinan Berusaha atau persetujuan Pemerintah Pusat atau
Pemerintah Daerah.
- LIMBAH B3
Berdasarkan Pasal 1 angka 21 UU 6/2023, Limbah B3 atau Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3.
- NILAI AMBANG BATAS EMISI
Berdasarkan PERMEN LH Nomor 4 Tahun 2009 Nilai Ambang Batas Emisi adalah batas maksimum zat
atau bahan pencemar yang boleh dikeluarkan langsung dari pipa gas buang.
2. Jelaskan instrumen kebijakan lingkungan dalam pengelolaan dan pengendalian pencemaran air!
Atas kebijakan lingkungan dalam pengelolaan dan pencemaran air diterapkan Pasal 127 Ayat (1) PP No.22 Tahun
2021 dimana pelaksanaan dalam ayat (1) pengendalian pencemaran air dilakukan sesuai dengan rencana
perlindungan pengelolaan mutu air sesuai Pasal 117 PP 22/2021 (rencana perlindungan dan pengelolaan mutu air
nasional, provinsi, dan kabupaten/kota), yang dilakukan dengan Pasal 128 Ayat (3) sebagai instrumen yaitu:
a. Penyediaan sarana dan prasarana
b. Pelaksanaan pengurangan, penggunaan kembali, pendauran ulang, perolehan kembali manfaat, dan/atau
pengisian kembali air limbah
c. Penetapan baku mutu air limbah
d. Persetujuan teknis untuk pemenuhan baku mutu air limbah
e. Penyediaan personel yang kompeten dalam pengendalian pencemaran air
f. Internalisasi biaya perlindungan dan pengelolaan mutu air
g. Penerapan sistem perdagangan alokasi beban pencemaran air
3. Jelaskan arti penting persetujuan lingkungan dalam upaya perlindungan dan pengelolaan versi UU Cipta
Kerja!
Persetujuan Lingkungan sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka 35 UU No. 6 Tahun 2023 adalah keputusan
kelayakan lingkungan hidup atau pernyataan kesanggupan pengelolaan Lingkungan Hidup yang telah
mendapatkan persetujuan dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah. Persetujuan lingkungan ini memiliki
peranan penting dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup karena sebagai jaminan bagi
pemulihan fungsi lingkungan hidup, sehingga ketika terjadi suatu kerusakan dalam lingkungan akibat usaha yang
didirikan maka sesuai dengan Pasal 55 ayat (1) UU 6/23 bahwasannya pemegang persetujuan lingkungan ini
wajib menyediakan dana penjaminan untuk pemulihan fungsi lingkungan hidup.
RANGKUMAN SC 2023
- Penegakan ini dapat bersifat ultimum remedium yang mana dapat dilihat pada Pasal 100 UU PPLH ayat (1)
“Setiap orang yang melanggar baku mutu air limbah, baku mutu emisi, atau baku mutu gangguan dipidana,
dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar
rupiah).” Kemudian, ayat (2) “Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat dikenakan
apabila sanksi administratif yang telah dijatuhkan tidak dipatuhi atau pelanggaran dilakukan lebih dari satu
kali.” Yang mana dalam hal ini upaya pidana hanya dapat dilakukan KETIKA UPAYA ADMINISTRATIF TELAH
DILAKUKAN.
- Pidana dalam UU PPLH ini bersifat DELIK BIASA yang dapat diterapkan oleh penegak hukum tanpa harus
menunggu adanya aduan atau laporan.
- Tanggung jawab pidana dalam UU PPLH harus memenuhi :
- Kerusakan lingkungan yang serius
- Negara bertanggung jawab dalam penegakan hukum lingkungan
- Sanksi perdata dan administratif tidak menggantikan penegakan pidana → Ne bis in idem, maksudnya
walaupun suatu tindak pidana tidak dapat diadili kedua kalinya (pokok perkaranya sama) tetapi ketika
dia berada di ranah yang berbeda contohnya perdata atau administrasi maka ne bis in idem ini tidak
berlaku (Pasal 78 UU PPLH)
Tanggung Gugat
- Fault Liability (Pasal 87 UU PPLH) → Tanggung gugat berdasarkan kesalahan, artinya suatu orang dapat
dibebankan tanggung gugat ketika melakukan kesalahan berupa pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup
yang merugikan orang lain/lingkungan hidup
- Strict Liability (Pasal 88 UU PPLH) → Tanggung gugat mutlak, artinya seorang yang menggunakan tindakan atau
usahanya menggunakan, menghasilkan, dan/atau mengelola limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) langsung
salah dan tidak perlu dibuktikan apakah menimbulkan suatu akibat atau tidak
Hak Gugat
- Hak Gugat Pemerintah dan PEMDA (Pasal 90 UU PPLH)
- Hak Gugat Masyarakat (Pasal 91 UU PPLH) → Bisa jadi gugatan class action karena adanya akibat bagi
masyarakat lain
- Hak Gugat OLH (Pasal 92 UU PPLH)
PENGELOLAAN KEHUTANAN
Kelembagaan: Pemerintah Pusat Dept. Kehutanan, Instansi Sektoral (Depdagri, Deptan, Dept. ESDM, Meneg LH, Meneg
Kependudukan & Transmigrasi), Pemerintah Daerah.
Fungsi Hutan: Konservasi, Lindung, Produksi
Instrumen Kebijakan: pengaturan tata guna hutan, perizinan.
Peran Masyarakat:
- Menikmati kualitas hidup hasil hutan
- Berhak memanfaatkan hutan & hasil hutan sesuai peraturan yang berlaku
- Berhak memperoleh kompensasi atas hilangnya akses dan/hak atas tanah miliknya akibat penetapan kawasan
hutan.
Pengawasan: tujuannya untuk mencermati, menelusuri dan menilai pelaksanaan pengurusan hutan, sehingga tujuannya dapat
tercapai secar maksimal dan sekaligus merupakan umpan balik bagi perbaikan dan/atau penyempurnaan pengurusan hutan.
Yang lakukan: pemerintah pemda wajib lakukan pengawasan hutan, masyarakat/perorangan berperan serta dalam
pengawasan hutan, pemerintah pemda masyarakat lakukan pengawasan terhadap pengelolaan atau pemanfaatan hutan yang
oleh pihak ketiga.
Penegakan hukum administrasi dalam kehutanan: denda admin, penghentian kegiatan, pengurangan areal & target produksi.
Sengketa TUN dengan objek sengketa TUN menurut UU 5/86 jo. UU 9/2004.
Kegiatan Konservasi:
1. Perlindungan sistem penyangga kehidupan
a. Penetapan Wilayah
b. Pola dasar pembinaan
c. Pengaturan cara pemanfaatan
2. Pengawetan keanekaragaman jenis satwa & tumbuhan beserta ekosistemnya
- Pengawetan keanekaragaman tumbuhan & satwa beserta ekosistemnya: cagar alam & suaka marga satwa
- Pengawetan jenis tumbuhan & satwa: tumbuhan yang dilindungi dan yang tidak dilindungi
3. Pemanfaatan secara lestari SDAH dan ekosistemnya
- Pemanfaatan kondisi lingkungan kawasan pelestarian alam meliputi: taman nasional, tahura, taman
wisata alam.
- Pemanfaatan jenis tumbuhan & satwa liar dengan memperbaiki potensi dan daya dukungan serta
keanekaragaman jenis tumbuhan & satwa liar.
UU Tentang KSDAH:
- larangan kegiatan yang mengakibatkan perubahan terhadap keutuhan kawasan
- memelihara, mengambil, perusakan & memperniagakan tumbuhan yang dilindungi
- menangkap, melukai, membunuh, memelihara & memperniagakan satwa yang dilindungi
- melakukan zona kegiatan yang mengakibatkan perubahan zona inti taman nasional, taman hutan raya & taman
wisata nasional