Anda di halaman 1dari 6

Apakah pasal 1365 dapat diterapkan berdasarkan sumber hukum formil (Hukum Lingkungan)

Soal-soal Hk Lingkungan

 Buku kusnadi atau Muhammad Erwin


 Undang-undang ada 3 yaitu 11 maret tahun 1982 (UULH) digantikan oleh UU No 23
tahun 97 (UUPLH) yang kemudian digantikan lagi dengan UU No. 32 Tahun 2009
tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (UUPLH) berlaku
mulai 3 Oktober.
 Apakah lingkungan itu ada batasnya ? lingkungan hidup tidak ada batasnya dari
penjelasan umum pada Undang-Undang no.23 tahun 1997
 Sumber Hukum Formil : UU, Yurisprudensi, Doktrin (Pendapat Ahli), traktat (Taraf
Internasional)
 Apa yang menimbulkan masalah lingkungan ini muncul ke permukaan ? karena dua
hal yang pertama adalah kemajuan teknologi sehingga tidak dapat diimbangi dengan
upaya pencegahan. Yang kedua adalah pertambahan penduduk yang tidak dapat
diimbangi. Konferensi lingkungan hidup di swedia tahun 1972 dimana pada
konferensi itu konferensi tersebut selesai diharapkan pihak-pihak yang berpartisipasi
memiliki UU Lingkungan Hidup.
 Apa bedanya hukum klasik (perdata, pidana, dan sebagainya) dengan hukum
lingkungan ? hukum klasik itu cenderung menghukum orang, memberikan sanksi.
Sedangkan, UU lingkungan pencegahan yang bersifat preventif. Pencegahan-
pencegahan yang dimaksud berada di pasal 14 UU No. 32 tahun 2009 tentang PPLH
 Apa perbedaan pelestarian lingkungan dan pelestarian fungsi lingkungan ?
perbedaannya terdapat pada pelestarian fungsi lingkungan (lingkungannya berubah
tetapi tidak menurunkan fungsinya sama sekali) pelestarian lingkungan (berarti
lingkungannya tidak boleh dibangun sama sekali) pelestarian lingkungan hanya
terjadi di kawasan yang dilindungi, sejak kapan dikenal pelestarian fungsi
lingkungan? yaitu sejak UU No 23 Tahun 1997 sebelum itu pada UU No. 4 tahun
1982 dinamakan pelestarian kemampuan lingkungan.
 Apa itu Kawasan ? wilayah yang dengan fungsi utama yaitu lindung (Kawasan yang
tidak boleh diubah) dan budidaya (Kawasan yang boleh diubah) kawasan budidaya
merupakan objek dari pembangunan.
Kenapa pasal 1365 tidak bisa diterapkan dalam UU lingkungan ? karena didalam UU
Lingkungan sudah terdapat lex specialis derogate lex generalis yaitu terdapat dalam pasal 87
UUPPLH.

Pasal 88 UUPPLH merupakan tanggung jawab mutlak yang tidak perlu dibuktikan lagi, dan
untuk pasal 88 UUPPLH ini beban pembuktiannya terbalik

Pasal 4 UUPPLH membicarakan tentang kegiatan yang bersangkutan dengan perlindungan


dan pengelolaan lingkungan hidup

Kunci Hukum Lingkungan Pasal 13 dan pasal 14 Undang-Undang No.32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

Hubungan tata ruang dengan pengelolaan lingkungan hidup terdapat dalam pasal 14 dan pasal
19

Kelebihan UU 39 isi uu ini lebih banyak mengatur tentang pengendalian yang diatur dalam
pasal 13, UU lama tidak dikenal yang namanya KLHS dan RPPLH

Amdal itu istilah lainnya adalah studi kelayakan lingkungan yang hanya bisa dilakukan
jika kegiatan itu masih dalam bentuk rencana, dokumen amdal dulu ada 5 menurut PP 29
Tahun 1986 yaitu :

1. P informasi lingkungan 9untuk mengetahui ada tidaknya dampak lingkungan yang


penting)
2. Kerangka Acuan
3. ANDAL (bagian dari amdal) 
4. Rencana Kelola dan
5. Rencana pemantauan

 PP 29 Tahun 1986
 PP No.51 Tahun 1993
 PP No.21 Tahun 1996
 PP12 Tahun 2007
 PP 22 Tahun 2021

Yang tidak perlu menggunakan amdal

a. Yang daerahnya sudah memiliki izin lingkungan;


b. Terkait bencana alam
c. Sudah…

Pengaturan sebelum tahun 82 tentang lingkungan diatur didalam Hinder Ordonansi,


dibuatnya aturan lingkungan hidup setelah adanya konferensi lingkungan hidup di
Stockholm. Amdal mulai dikenal semenjak Undang-Undang No.4 Tahun 1982

Pertemuan ke-5 Senin, 2 September 2023 (Bu Amalia Zuhra)


Hukum Lingkungan Internasional

Merupakan cabang dari hukum international publik. Dalam hukum lingkungan dikenal
namanya prinsip Sustainability (SDG)

Isu Lingkungan Global

 Global Warming
 Plastic Pollution, salah satu penyebabnya baru-baru ini adalah pada saat masa
pandemic Covid-19, penggunaan plastik meningkat pesat seperti dalam penggunaan
baju Hazmat, Dispossable Medical Kit, masker dan peralatan medis yang sebagian
besar berbahan dasar plastik.
 Efek rumah kaca
 Illegal Fishing.
 Electronic Waste (Limbah Elektronik)
 Hazardous Waste  Basel Convention

Membahas Latihan Soal

Hukum Klasik itu cenderung represif atau menghukum orang. Sedangkan hukum lingkungan
bersifat preventif (lebih menitikberatkan pada penegasan pemberian izin) izin tersebutlah
yang berhubungan dengan Hukum Administrasi Negara, pencegahan diatur didalam pasal 14
UUPPLH.

Asas dan tujuan pengelolaan lingkungan hidup menurut UUPPLH dalam UUPPLH bab II
bagian kesatu mengenai asas pada pasal 2 yaitu :

a. Tanggung jawab negara;


b. Kelestarian dan keberlanjutan;
c. Keserasian dan keseimbangan;
d. Keterpaduan;
e. Manfaat;
f. Kehati-hatian;
g. Keadilan;
h. Ecoregion;
i. Keanekaragaman hayati;
j. Pencemar membayar;
k. Partisipatif;
l. Kearifan lokal
m. Tata Kelola pemerintahan yang baik;
n. Otonomi daerah.

Dalam UUPPLH bab II bagian kedua mengenai tujuan ada pada pasal 3 yaitu :

a. Melindungi wilayah NKRI dari pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup;


b. Menjamin keselamatan, Kesehatan, dan kehidupan manusia;
c. Menjamin kelangsungan kehidupan makhluk hidup dan kelestarian ekosistem;
d. Menjaga kelestatian fungsi lingkungan hidup;
e. Mencapai keserasian, keselarasan, dan keseimbangan lingkungan hidup;
f. Menjamin terpenuhinya keadilan generasi masa kini dan masa depan;
g. Menjamin pemenuhan dan perlindungan hak atas lingkungan hidup sebagai bagian
dari hak asasi manusia;
h. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana;
i. Mewujudkan Pembangunan berkelanjutan;
j. Mengantisipasi isu lingkungan global.

Pertimbangan diterbitkannya UUPPLH yaitu untuk menjamin kepastian hukum dan


memberikan perlindungan terhadap hak setiap orang untuk mendapatkan lingkungan hidup
yang baik dan sehat, dan lingkungan yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga
negara Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam pasal 28H UUD 1945. Sebelumnya diatur
pada UU Nomor 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup. Pada pasal 125
UUPPLH ketentuan penutup, menyebutkan bahwa “pada saat undang-undang ini berlaku, UU
Nomor 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku”, dan pasal 127 UUPPLH menyatakan dengan jelas bahwa Undang-Undang ini mulai
berlaku pada tanggal diundangkan

Hal baru yang diatur dalam UUPPLH :

 Terkait izin lingkungan (Pasal 40 UUPPLH)


1) Izin lingkungan merupakan persyaratan untuk memperoleh izin dan usaha
dan/atau kegiatan;
2) Dalam hal izin lingkungan dicabut, izin usaha dan/atau kegiatan dibatalkan;
3) Dalam hal usaha dan/atau kegiatan mengalami perubahan, penanggung jawab
usaha dan/atau kegiatan wajib memperbarui;
 Pasal yang mengatur tentang amdal di UUPPLH mengatur 11 pasal tentang Amdal
yaitu pasal 22 s/d pasal 33 UUPPLH;
 Tanggung jawab terhadap pengelolaan limbah B3 yang diatu dalam pasal 88
UUPPLH.

Peran Masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup diatur dalam pasal 70 ayat (2) yaitu
peran Masyarakat dapat berupa :

1) Pengawasan sosial;
2) Pemberian saran, pendapat, usul, keberatan, pengaduan; dan/atau
3) Penyampaian informasi dan/atau laporan

Menurut pasal 85 ayat (1) UUPPLH penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar
pengadilan dilakukan untuk mencapai kesepakatan mengenai :

a. Bentuk dan besarnya ganti rugi;


b. Tindakan pemulihan akibat pencemaran dan/atau perusakan
c. Tindakan tertentu untuk menjamin tidak akan terulangnya pencemaran dan/atau
perusakan
d. Tindakan untuk mencegah timbulnya dampak negatif terhadap lingkungan hidup.

Jika terpilih sengketa diluar pengadilan, sengketa tersebut digugat di pengadilan dengan
syarat penyelesaian sengketa di luar pengadilan yang dipilih dinyatakan tidak berhasil oleh
salah satu atau para pihak yang bersengketa. Sesuai dengan ketentuan pasal 84 ayat (3) Bab
XIII
Class Action

Gugatan class action merupakan suatu tata cara pengajuan gugatan, dimana satu orang
atau lebih mewakili kelompok mengajukan gugatan sendiri dan sekaligus mewakili kelompok
orang dengan jumlah banyak dan memiliki kesamaan fakta/dasar hukum. Diatur dalam pasal
91 ayat (1) UUPPLH, syaratnya harus banyak jumlah anggotanya, terdapat kesamaan
fakta/peristiwa, wakil kelompok bersifat jujur dan sungguh-sungguh dan hakim dapat
menganjurkan wakil kelompok.

Gugatan class action tidak hanya masuk dalam lapangan hukum perdata, gugatan
class action juga ada di UUPPLH di pasal 91 ayat (1). Penggugat pasif dalam gugatan class
action merupakan anggota kelompok yang diwakilkan dalam perkara tersebut.

Baku Mutu Lingkungan Hidup

Baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas, atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau
komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya
dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup. Suatu usaha/ kegiatan
tidak boleh melanggar baku mutu sebagaimana diatur di dalam pasal 20 ayat (3) UUPPLH.

Setiap rencana usaha/kegiatan tidak wajib memiliki AMDAL, yang membutuhkan AMDAL
adalah setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup
sebagaimana diatur dalam pasal 22 ayat (1) UUPPLH. Tim penanggung jawab usaha WAJIB
melakukan pengelolaan B3 sebagaimana diatur dalam pasal 58 ayat (1) UUPPLH dimana
setiap orang yang memasukan kedalam wilayah NKRI menghasilkan, mengangkut,
mengedarkan, menyimpan, memanfaatkan, membuang, mengolah, dan/atau menimbun B3
wajib melakukan pengelolaan B3.

Anda mungkin juga menyukai