Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ahlakul Karimah (2008016024/A)

Analisis Sub A, B, DAN C Pada SAP Bagian II Berdasarkan Dengan Ketentuan Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2009

A. Hak Atas Lingkungan Yang Baik Dan Sehat


Manusia dan lingkungan sejatinya tidak dapat dipisahkan dengan kata lain keduanya
saling ketergantungan. Lingkungan seyogyanya harus dijaga dan dilestarikan. Terkait dengan hak
atas lingkungan yang baik dan sehat maka, hak asasi manusia harus juga dilindungi karena
dengan melindungi hak asasi manusia otomatis lingkungan akan tercipta sehat, aman, dan
nyaman. Hak asasi manusia terkait lingkungan yang baik dan sehat sudah diatur dalam konstitusi
dalam ketentuan Pasal 28H ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.1
Berangkat dari pengertian lingkungan hidup terdapat pada penjelasan Pasal 1 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup, bahwa lingkungan hidup diartikan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu
sendiri, kelangsungan, perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Bisa
disimpulkan dari pengertian tersebut bahwa semua makhluk hidup berkumpul dalam suatu
lingkungan dan saling berkaitan satu dengan yang lainnya, tetapi perilaku manusialah yang bisa
membuat lingkungan yang semula sehat menjadi tidak sehat sehingga bisa berdampak negative
bagi manusia dan alam sekitarnya.
Hal inilah yang kemudian disebut dengan pelanggaran hak asasi manusia terhadap
pengelolaan lingkungan. Di dalam ketentuan Pasal 65 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, sebagaimana penjelasan Pasal 65 ayat
(1) yang berbunyi setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai bagian
dari hak manusia, selanjutnya pada Pasal 66 berbunyi bahwa setiap orang yang memperjuangkan
hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat tidak dapat dituntut secara pidana maupun
perdata. Dari kedua Pasal tersebut yaitu Pasal 65 dan 66 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 2
telah memberikan perlindungan maupun kepastian hukum bagi masyarakat Indonesia terkait
dengan hak masyarakat dalam memperoleh lingkungan yang baik dan sehat. Dengan adanya
pengelolaan lingkungan yang baik dan sehat mencerminkan tingkat penyelenggaraan
pemerintahan yang baik dalam memperhatikan kehidupan serta lingkungan warga negaranya.

1
Pasal 28H Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
2
Pasal 65, Pasal 66 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang UUPLH
B. Hak Atas Informasi Lingkungan Hidup
Sistem informasi dan komunikasi di zaman sekarang sangat berkembang pesat. Hal inilah
yang kemudian memberikan informasi secara luas kepada masyarakat itu sendiri, dengan adanya
sistem infomasi maka segala hal yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam (SDA)
dan lingkungan pun tersebar kepada masyarakat. Di dalam konstitusi terdapat pada Pasal 28F
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyebutkan bahwa setiap orang
berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan
lingkungan sosialnya serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah,
dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. 3Tujuan
daripada tersalurnya informasi mengenai pengelolaan lingkungan hidup kepada masyarakat agar
masyarakat tahu bahwa adanya proses pengelolaan lingkungan di daerah masyarakat tersebut dan
juga terkait dengan persetujuan dengan kata lain adanya partisipasi masyarakat mengenai
pengelolaan lingkungan di daerah tersebut.
Hal ini kemudian dipertegas di dalam ketentuan peraturan perundang-undangan yaitu
pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup, pada Pasal 62 ayat (1) berbunyi bahwa pemerintah dan/atau pemerintah daerah
mengembangkan informasi lingkungan hidup untuk mendukung pelaksanaan dan pengembangan
kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Pada ayat (3) menyebutkan bahwa
sistem informasi lingkungan hidup paling sedikit memuat informasi mengenai status lingkungan
hidup, peta rawan lingkungan hidup dan informasi lingkungan hidup lainnya. 4 Terkait peta rawan
lingkungan bisa dikatakan bahwa wilayah yang rentan terhadap adanya bencana alam terkait
dengan kondisi lingkungan yang rusak. Pemerintah di sini maupun pemerintah daerah harus
memberikan informasi kepada masyarakat dalam hal terjadinya bencana alam, kebakaran hutan,
tanah longsor. Dengan informasi yang tersalur bisa memberikan pemberitahuan agar masyarakat
segera mengungsi ke area yang lebih aman dari bencana tersebut, dalam hal adanya penyaluran
informasi terkait lingkungan hidup maka diharapkan pemerintah dan/atau pemerintah daerah bisa
melakukan penanganan terkait dengan permasalahan lingkungan yang ada disekitar
masyarakat.Selanjutnya pada Pasal 65 ayat (2) yang berbunyi setiap orang berhak mendapatkan
pendidikan lingkungan hidup, akses informasi, akses partisipasi, dan akses keadilan dalam
memenuhi hak atas lingkungan yang baik dan sehat. 5 Bisa dikatakan bahwa hak atas infomasi
lingkungan hidup akan berperan pada proses pengelolaan lingkungan hidup seperti masyarakat
bisa mengetahui adanya rencana tata ruang kabupaten/kota dan sebagainya.
3
Pasal 28F Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945
4
Pasal 62 ayat (1) dan ayat (3) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang UUPLH
5
Pasal 65 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang UUPLH
C. Hak dan Kewajiban Berperan Serta
Lingkungan yang baik dan sehat merupakan salah satu dari bagian hak asasi manusia itu
sendiri, karena dengan dijunjungnya hak asasi manusia otomatis lingkungan akan menjadi baik,
nyaman, dan masyarakat akan menjadi tentram dan sejahtera. Regulasi daripada pengaturan
mengenai hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat terdapat pada ketentuan Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pada
Bab X Hak, Kewajiban, dan Larangan, yang terdapat pada Pasal 65 ayat (4) yang berbunyi setiap
orang berhak untuk berperan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sesuai
dengan peraturan perundang-undangan, selanjutnya pada ayat (5) berbunyi setiap orang berhak
melakukan pengaduan akibat dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup. Hak
inilah yang harus dihargai dan dihormati bagi pemangku kepentingan seperti pemerintah,
pengusaha, maupun yang lainnya.6 Dalam hal Perencanaan proses pembangunan harus
memperhatikan kondisi-kondisi serta letak geografis daripada lingkungan itu sendiri dan yang
paling penting memperhartikan dampak atas pembangunan yang ingin dibangun nantinya, agar
masyarakat tidak merasa hak-haknya tidak dihargai dan tidak dihormati. Seharusnya partisipasi
masyarakat selalu ada pada setiap perencanaan pembangunan dan harus didengar oleh pemerintah
dan/atau pihak pengusaha, karena ini nantinya akan berdampak pada lingkungan hidup itu sendiri.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 telah memberikan hak kepada masyarakat untuk
mengadukan apabila lingkungan mereka tercemar sehingga kehidupan menjadi terganggu. Tidak
hanya itu hak dan kewajiban harus selaras agar terciptanya kehidupan bernegara yang sejahtera,
di dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 telah mengatur mengenai kewajiban
masyarakat untuk menjaga lingkungan itu sendiri dalam hal menjaga kelestarian lingkungan. Di
dalam ketentuan Pasal 67 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 yang berbunyi setiap
orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan, serta mengendalikan pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan.7 Makna berkewajiban di sini artinya harus dilaksanakan oleh
semua subyek hukum. Kewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan yang dimaksud di
sini yaitu terdapat pada ketentuan Pasal 1 angka 6, dan terkait dengan pencemaran lingkungan
hidup dijelaskan dalam ketentuan Pasal 1 angka 14. Pencemaran lingkungan hidup seharusnya
dikendalikan karena apabila melebihi standar daripada baku mutu lingkungan akan berefek pada
kerusakan ekosistem itu sendiri.

6
Pasal 65 ayat (4) dan ayat (5) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang UUPLH
7
Pasal 67 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang UUPLH

Anda mungkin juga menyukai