Anda di halaman 1dari 9

1.

Pasal 69 (1) Undang undang no 41 Tahun 1999

Masyarakat berkewajiban untuk ikut serta memelihara dan menjaga kawasan hutan dari gangguan dan perusakan.

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup memberikan defenisi perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum. Perlindungan hutan melibatkan peranserta masyarakat dengan tujuan mewujudkan pembangunan berkelanjutan yaitu merupakan upaya sadar dan terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.

2. Peraturan Daerah No 1 tahun 2013 Tentang Penyelanggaraan Kepar ! sataan Kota "atu

Pasal 3 berbunyi : Kepariwisataan berfungsi memenuhi kebutuhan jasmani, rohani, intelektual setiap wisatawan dengan rekreasi dan dan perjalanan serta meningkatkan pendapatan daerah untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.

ekayaan sumberdaya alam dan budaya yang dimiliki

ota !atu merupakan

modal yang perlu dimanfaatkan secara optimal melalui penyelenggaraan kepariwisataan yang ditujukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi "aerah dan Pendapatan daerah, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, membuka lapangan kerja, melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya, melestarikan dan mengembangkan kebudayaan, serta mengangkat citra "aerah. eberadaan ota !atu sebagai kota pariwisata sudah lama dikenal oleh masyarakat umum karena sumberdaya alam dan budaya yang dimiliki. !anyak orang berkunjung ke kota ini untuk berwisata dan menikmati indahnya pemandangan. unjungan wisata ini terus mengalami peningkatan dan arenanya, untuk mengatur perkembangan epariwisataan harus diatur perkembangan yang semakin pesat.

tersebut, maka segala aspek yang berkaitan dengan pariwisata dan masyarakat ota !atu.

sedemikian rupa sehingga terwujud kepastian hukum bagi wisatawan, pelaku

3. Peraturan Daerah No#or 12 Tahun 2012 Tentang Kepar ! sataan "udaya "al

Pasal ## :

Pembangunan destinasi pariwisata harus dilakukan dengan memperhatikan: a. kearifan lokal seperti keyakinan masyarakat Bali yang didasarkan pada Karana dan dijiwai oleh "gama !indu# b. kelestarian budaya dan lingkungan hidup, seperti tradisi$tradisi, "dat istiadat Bali, dan aturan$aturan tentang lingkungan hidup# %. potensi ekonomi masyarakat seperti memberikan kesempatan pada usaha$usaha lokal baik di bidang kerajinan maupun produk$produk pertanian untuk memamerkan karya$ karyanya pada hotel$hotel, restaurant maupun tempat wisata lainnya# dan ri !ita

d. keberlanjutan usaha pariwisata.

"alam Peraturan daerah nomor #$ tahun $%#$ tentang kepariwisataan bali, tertulis dalam pasal ## bahwa dalam perda ini belum begitu mengatur mengenai pariwisata yang mengarah pada ekowisata, atau greentourism dan perlindungan terhadap lingkungan di sekitar. &amun baru baru ini di bali sudah dibangun konsep ekowisata dengan mengedepankan peduli terhadap lingkungan dan mendirikan sekolah alam yang bertujuan untuk mengenalkan ekosistem alam secara keseluruhan untuk anak anak dan untuk pengunjung, tepatnya di daerah ubud bali. &amun sangat disayangkan penggagas sekolah ini justru warga &egara asing yang sudah tinggal di bali sejak lama dan sangat mengenal bali secara keseluruhan.

4. Pasal 63 Undang Undang No 32 Tahun 2009 tentang Perl ndungan dan Pengelolaan $ ng%ungan & dup

&e%ara ekplisit dapat dijelaskan bahwa dalam pasal ini pemerintah daerah memberikan kewenangan penuh atau otonomi daerah dalam hal perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

Hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat, dasarnya pada Pasal $'H ((" #)*+, dengan ditempatkan hak lingkungan ini diharapkan semua lapisan masyarakat semakin menjaga kualitas lingkungan hidup dengan perlu dilakukan suatu perlindungan dan pengelolaan yang terpadu, intragrasi dan seksama untuk mengantisipasi penurunan akibat pemanasan global. (( &o 3$ ,ahun $%%), juga memasuhkan landasan filosofi tentang konsep pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dalam rangka pembangunan ekonomi . -ni penting dalam

pembangunan ekonomi nasional karena persoalan lingkungan kedepan semakin komplek dan syarat dengan kepentingan in.estasi. arenannya persoalan lingkungan adalah persoalan kita semua, baik pemerintah, dunia in.estasi maupun masyarakat pada umumnya. /eformasi yang ingin dibangun pada (( &o.3$ tahun $%%) , adanya era otonomi daerah, yang banyak memberi perubahan dalam hubungan dan kewenangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, perlu suatu landasan filosofi yang mendasar dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di daerah0daerah. !ukan rahasia lagi bahwa dengan otonomi daerah yang ditandai adanya (( &o.3$ ,ahun $%%* tentang Pemerintah "aerah, telah memberi suatu kekuasaan pada raja0raja baru di daerah dengan membabat habis sumber daya alam kita, baik berupa hutan, tambang, perkebunan dan lain0 lainnya. 1ang semua itu tidak memperhatikan lingkungan dan dianggap tidak penting lingkungan itu.

'. Pasal 26 (2) Undang Undang No#or 32 tahun 2009 tentang Perl ndungan dan Pengelolaan $ ng%ungan & dup

Pelibatan masyarakat harus dilakukan berdasarkan prinsip pemberian informasi yang transparan dan lengkap serta diberitahukan sebelum kegiatan dilaksanakan

"alam pasal ini, tidak diikuti penjelasan seperti apa dan bagaimana bentuk informasi secara lengkap tersebut dan upaya hukum apa yang dapat dilakukan bila hal tersebut tidak dilakukan, begitupula dalam ayat 2*3 4masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat 2#3 dapat mengajukan keberatan terhadap dokumen amdal5 juga tidak di ikuti penjelasan sehingga dapat menimbulkan kerancuan dalam hal yang seperti apa masyarakat menolak dokumen tersebut, sehingga justru mereduksi hak0hak masyarakat dalam proses awal pembangunan. Padahal tingkat

pengetahuan masyarakat dalam memahami undang0undang sangat kurang, seperti yang dikatakan ,asdyanto /ohadi 2 etua (mum -katan 6hli Lingkungan Hidup -ndonesia3, sur.ei terhadap tingkat pemahaman (( $3 ,ahun #))7 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup yang sudah berlaku lebih dari #% tahun menunjukkan #+ 8 masyarakat sebuah kota memahami (( tersebut dengan baik. 9ebagian besar lagi, yaitu $+ 8 mengetahui judul tanpa mengetahui substansi pengaturan dengan baik. 1ang menyedihkan adalah, sisanya, :% 8 masyarakat kota tersebut tidak mengetahui judul dan substansi pengaturan dengan baik, dan hal ini menunjukkan bahwa cara menyelenggarakan kebijakan kepada masing0 masing segmen tersebut membutuhkan cara dan strategi yang berbeda. ((PPLH yang sangat bernuansa ilmiah dan akademis hanya akan mampu dipahami oleh komunitas rasional. Hanya sayangnya komunitas rasional di perkotaan tidak lebih dari 3% 8, bahkan di desa0desa, komunitas rasional tidak melebihi dari + 8.

6. Pasal 66 Undang Undang No#or 32 Tahun 2009 Tentang Perl ndungan dan Pengelolaan $ ng%ungan & dup

Pasal :: : &etiap orang yang memperjuangkan hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat tidak dapat dituntut se%ara pidana maupun digugat se%ara perdata.

,entunya bila ditelaah dengan baik, tidak ada yang salah dari pasal ini. &amun dalam penjelasan pasal ini berbunyi bahwa ketentuan ini dimaksudkan untuk melindungi korban dan / atau pelapor yang menempuh cara hukum akibat pencemaran dan / atau perusakan lingkungan hidup dan perlindungan dimaksudkan untuk mencegah tindakan pembalasan dari terlapor melalui pemidanaan dan/gugatan perdata dengan tetap memperhatikan kemandirian peradilan. alimat terakhir yang sekaligus penutup dari penjelasan tersebut

4dengan tetap memperhatikan kemandirian peradilan merupakan kalimat kunci yang dimaksudkan untuk mematahkan/mementahkan janji dari pasal ::. 6rtinya diberlakukannya hak perlindungan sebagaimana yang diatur dalam pasal :: masih harus ditentukan dan diuji lagi oleh peradilan. !ahwa disidang peradilan segala sesuatu 2apapun3 masih mungkin terjadi termasuk mengabaikan pemberlakuan pasal :: karena hakim bebas dan memiliki hak mutlak untuk menentukan/menjatuhkan putusannya. Padahal berbagai kasus saksi pelapor

seringkali menjadi korban dan kurang mendapat perlindungan serta hak0haknya sering terabaikan bahkan justru jadi korban.

(. Peraturan Daerah No#or 12 tahun 2012 Tentang Perl ndungan dan Pengelolaan $ ng%ungan & dup

;tonomi daerah yang diatur dalam (ndang0(ndang &omor 3$ ,ahun $%%* tentang Pemerintahan "aerah telah menempatkan kewenangan pemerintahan secara utuh kepada daerah sebagai daerah otonom yang mempunyai kewenangan dan keleluasaan untuk membentuk dan melaksanakan kebiajkan menurut prakarsadan aspirasi masyarakat. Pada hakekatnya pembangunan di daerah merupakan bagian dari pembangunan nasional, yaitu pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan bertujuan mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. eberlanjutan pembangunan dapat terjamin apabila didukung dengan sumber daya alam dan lingkungan yang memadai. "alam pendayagunaan sumber daya alam dan lingkungan, baik hayati maupun non hayati, sangat mempengaruhi kondisi lingkungan dan mengancam keberlangsungan dan kesimbangan ekosistem, yang pada gilirannya akan mengancam kelangsungan hidup manusia. Permasalahan lingkungan hidup yang terjadi di abupaten <onogiri adalah telah berlangsungnya penurunan daya dukung lingkungan. Permasalahan ini terjadi sebagai akibat dari rendahnya kesadaran sebagian masyarakat terhadap pentingnya pengendalian lingkungan

hidup. Hal tersebut juga dipicu oleh beberapa faktor antara lain : perubahan fungsi dan tatanan lingkungan, penurunan fungsi dan kualitas lingkungan, tidak adanya keterpaduan pengelolaan sumberdaya manusia, sumberdaya alam dan sumberdaya buatan dalam pengendalian lingkungan hidup antar berbagai pihak, kurang optimalnya pemanfaatan ruang abupaten serta pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh usaha dan/atau kegiatan industri, aktifitas rumah tangga dan lalu lintas kendaraan bermotor. ,ingginya tingkat eksploitasi terhadap sumber daya alam dan lingkungan telah memberikan efek samping yaitu tekanan terhadap kemampuan daya dukung lingkungan untuk menerima beban buangan limbah baik limbah padat, cair dan emisi.

). Pasal 2 Undang Undang No#or 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan

Pasal $ : 4Penyelenggaraan kehutanan berasaskan manfaat dan lestari, kerakyatan, keadilan, kebersamaan, keterbukaan, dan keterpaduan''.

"alam kaitan kondisi mangro.e yang rusak, setiap orang yang memiliki, pengelola dan atau memanfaatkan hutan kritis atau produksi, wajib melaksanakan rehabilitasi hutan untuk tujuan perlindungan konser.asi. Hingga saat ini kesulitan melakukan konser.asi dan rehabilitasi disebabkan karena belum tegasnya peraturan pemerintah yang mengelola, dan belum berjalannya otonomi daerah setempat. 9eharusnya daerah setempat harus bias menerapkan atau membuat aturan melalui perda untuk melindungi kawasan daerahnya.

9. Pasal 10 Peraturan Daerah No#or 1) Tahun 2012 Tentang *en+ana ,ndu% Pe#-angunan Kepar ! sataan Ka-upaten "andung tahun 2012. 201(

Pasal #% : 4Konsep pengembangan kepariwisataan Kabupaten Bandung adalah (kowisata.

!erdasarkan pengalaman empiris, penulis sering dihadapkan pada permasalahan mengenai minimnya elemen pelaku pariwisata alam0hijau yang benar0benar berjiwa pengabdi masyarakat atau yang berwawasan lingkungan alam0hijau, baik dalam kuantitas maupun kualitas, sehingga menjadi kendala dalam pembangunan pariwisata pada umumnya dan pariwisata alam0hijau secara khusus. 9elain dampak positif pada bidang ekonomi, pembangunan pariwisata juga memunculkan dampak0dampak negatif atau dampak0dampak yang tidak diharapkan. "ampak sosial budaya bisa berupa degradasi kesenian, konflik sosial, solidaritas sosial, konsumerisme, pola imitatif, kriminalitas dan sebagainya. 9elain itu, pembangunan pariwisata juga menimbulkan dampak terabaikannya pelestarian lingkungan dan terpinggirkannya penduduk local. "alam Pasal #% perda diatas dijelaskan adalah konsep pembangunan wisata untuk kabupaten !andung adalah onsep =kowisata, yaitu konsep yang berwawasan pada pariwisata hijau, atau greentourism. >reen tourism5: merupakan perjalanan yang bertanggung jawab ke daerah yang masih alami, dengan fokus utamanya pada sumber daya alam dan upaya konser.asinya, tidak bertujuan atau tidak mengakibatkan meningkatnya kesejahteraan masyarakat. spektrum ini adalah hijau. ode warna untuk

10. Peraturan Daerah No#or 16 Tahun 2011 Tentang *en+ana Tata *uang / layah Kota 0erang tahun 2010 1 2013

,erdapat banyak permasalahan pembangunan lingkungan hidup di

ota 9erang,

termasuk banjir yang terjadi setiap tahun pada musim hujan namun terjadi kelangkaan sumber air pada musim kering? intrusi air laut 2meskipun belum sampai ke kota3? dan meningkatnya lahan kritis akibat kegiatan pembangunan. "i bidang kelautan dan perikanan terdapat permasalahan abrasi pantai dan kerusakan hutan mangro.e, terumbu karang, dan padang lamun? kurang optimalnya pengelolaan potensi perikanan dan rendahnya pendapatan dan pendidikan di bidang kelautan dan perikanan. 9elain itu, terdapat permasalahan sampah yang semakin besar dan sulit untuk diatasi, permasalahan pencemaran udara baik dari sumber transportasi maupun industri. @engingat banyaknya masalah perkotaan yang ada, ota 9erang tentu memerlukan suatu perencanaan tata ruang agar dapat merencanakan dan mengendalikan pertumbuhan kota secara spasial dalam /encana ,ata /uang <ilayah 2/,/<3 ota 9erang. Penggunaan sumber daya alam dilakukan secara terencana, rasional, optimal, bertanggungjawab, dan sesuai dengan kemampuan daya dukungnya, dengan mengutamakan sebesar0besarnya kemakmuran rakyat, memperkuat struktur ekonomi yang memberikan efek pengganda yang maksimum terhadap pengembangan industri pengolahan dan jasa dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan lingkungan

Anda mungkin juga menyukai