Siti Salma1
1
Program Studi Geografi,FISIP Universitas Lambung Mangkurat,Banjarmasin,indonesia
Abstrak
Pemukiman selalu membutuhkan lahan, yang jumlahnya dari tahun ke tahun terus mengalami
peningkatan.Pertumbuhan penduduk yang semakin berkembang pesat akan mengakibatkan kebutuhan
permukiman semakin besar,perkembangan permukiman dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan
penduduk.Kebutuhan rumah yang meningkat ini menyebabkan penduduk setempat mendirikan bangunan tanpa
memperhatikan batas lahan/ kavling awal, sehingga terjadilah pemadatan bangunan. Hasil dari pemadatan
bangunan ini dapat merubah pola permukiman bahkan menciptakan pola permukiman baru pada wilayah
tersebut.Kabupaten Barito kuala merupakan wilayah yang termasuk didalam pinggiran kota yang mengakibatkan
perubahan terhadap perkembangan fisik perubahan lahan permukiman yang produktif,selain itu terdapat para
pedatang dari berbagai daerah untuk bertempat tinggal.Hal ini terjadi pada wilayah Barito kuala yang awalnya
hanya permukiman dipinggiran kota berubah menjadi wilayah yang memiliki pola permukiman mengikuti pola
jaringan jalan dan pola meneglompok akibat pemadatan bangunan.
Abstract
Settlements always require land, the amount of which continues to increase from year to year. Rapidly growing
population growth will result in greater housing needs, settlement development is influenced by population growth
rates. This increasing housing need causes local residents to build buildings without regard to boundaries. initial
land/lots, so that the building compaction occurs. The results of this building compaction can change settlement
patterns and even create new settlement patterns in the area. Barito Kuala Regency is an area that is included in
the outskirts of the city which results in changes to the physical development of productive residential land
changes, in addition there are immigrants from various regions to reside This happened in the Barito Kuala area,
which was originally only a settlement on the outskirts of the city, turned into an area that has a settlement pattern
following the pattern of the road network and the pattern of clustering due to the compaction of buildings.
https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | XX
Jurnal
Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah)
Vol. 1, No. 1, September 2022. Geografika
©2020 Program Studi S1 Geografi, FISIP ULM. (Geografi Lingkungan Lahan Basah)
https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | XX
Jurnal
Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah)
Vol. 1, No. 1, September 2022. Geografika
©2020 Program Studi S1 Geografi, FISIP ULM. (Geografi Lingkungan Lahan Basah)
https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | XX
Jurnal
Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah)
Vol. 1, No. 1, September 2022. Geografika
©2020 Program Studi S1 Geografi, FISIP ULM. (Geografi Lingkungan Lahan Basah)
C. METODE PENELITIAN
https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | XX
Jurnal
Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah)
Vol. 1, No. 1, September 2022. Geografika
©2020 Program Studi S1 Geografi, FISIP ULM. (Geografi Lingkungan Lahan Basah)
https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | XX
Jurnal
Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah)
Vol. 1, No. 1, September 2022. Geografika
©2020 Program Studi S1 Geografi, FISIP ULM. (Geografi Lingkungan Lahan Basah)
https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | XX