Penyusunan
DED Infrastruktur Informasi
Permukiman Kawasan Geospasial
Strategis Provinsi
Pada Kawasan Perbatasan Antara Provinsi Pada Tematik
Kabupaten Lebak-Bogor
Dinas Perkim TA. 2023
Permukiman Menurut Hadi Sabari Yunus (1987) dalam Wesnawa (2015:2) dapat
diartikan sebagai bentukan baik buatan manusia ataupun alami dengan segala
kelengkapannya yang digunakan manusia sebagai individu maupun kelompok
untuk bertempat tinggal baik sementara maupun menetap dalam rangka
menyelenggarakan kehidupannya. Sedangkan Perumahan dikenal dengan istilah
housing. Housing berasal dari bahasa inggris yang memiliki arti kelompok rumah.
Perumahan adalah kumpulan rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat
tinggal. Sebagai lingkungan tempat tinggal, perumahan dilengkapi dengan
prasarana dan sarana lingkungan. (menurut Sadana 2014:19).
BAB 2-1
Laporan Pendahuluan
Penyusunan
DED Infrastruktur Informasi
Permukiman Kawasan Geospasial
Strategis Provinsi
Pada Kawasan Perbatasan Antara Provinsi Pada Tematik
Kabupaten Lebak-Bogor
Dinas Perkim TA. 2023
Perumahan dan kawasan permukiman adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas
pembinaan, penyelenggaraan perumahan, penyelenggaraan kawasan permukiman,
pemeliharaan dan perbaikan, pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap
perumahan kumuh dan permukiman kumuh, penyediaan tanah, pendanaan dan
sistem pembiayaan, serta peran masyarakat. Kawasan permukiman dapat dilihat dari
klasifikasi permukiman dan tipe permukiman. Berikut merupakan penjelasan dari
klasifikasi dan tipe permukiman.
BAB 2-2
Laporan Pendahuluan
Penyusunan
DED Infrastruktur Informasi
Permukiman Kawasan Geospasial
Strategis Provinsi
Pada Kawasan Perbatasan Antara Provinsi Pada Tematik
Kabupaten Lebak-Bogor
Dinas Perkim TA. 2023
BAB 2-3
Laporan Pendahuluan
Penyusunan
DED Infrastruktur Informasi
Permukiman Kawasan Geospasial
Strategis Provinsi
Pada Kawasan Perbatasan Antara Provinsi Pada Tematik
Kabupaten Lebak-Bogor
Dinas Perkim TA. 2023
Pada tahun 1984 PBB melalui UNEP (United National For Environmetal Program)
mengangkat agenda tentang ‘Pembangunan Berkelanjutan’ (Sustainable
Development). Dalam konsep dimaksud kegiatan pembangunan (development
activities) yang dilakukan negara-negara anggota PBB perlu memperhatikan dan
memberi pertimbangan yang lebih besar terhadap aspek ‘lingkungan hidup’
(ekologi) di samping aspek - aspek lainnya seperti: sosial-ekonomi dan sosial-
budaya. Tujuan utama dari konsep ‘pembangunan berkelanjutan’ ini adalah
terciptanya keserasian pembangunan yang tidak merusak lingkungan hidup atau
ekologis dimana lingkungan hidup dimaksud berfungsi sebagai ekosistem bagi
kelangsungan hidup manusia dan mahluk hidup lainnya serta kelangsungan hidup
bagi generasi mendatang.
Perencanaan kawasan perumahan kota atau the urban residential district planning’
pada saat sekarang ini merupakan topic atau tema yang menarik dan sekaligus
BAB 2-4
Laporan Pendahuluan
Penyusunan
DED Infrastruktur Informasi
Permukiman Kawasan Geospasial
Strategis Provinsi
Pada Kawasan Perbatasan Antara Provinsi Pada Tematik
Kabupaten Lebak-Bogor
Dinas Perkim TA. 2023
BAB 2-5
Laporan Pendahuluan
Penyusunan
DED Infrastruktur Informasi
Permukiman Kawasan Geospasial
Strategis Provinsi
Pada Kawasan Perbatasan Antara Provinsi Pada Tematik
Kabupaten Lebak-Bogor
Dinas Perkim TA. 2023
Sarana adalah fasilitas dalam lingkungan hunian yang berfungsi untuk mendukung
penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan sosial, budaya dan ekonomi.
Utilitas umum adalah kelengkapan penunjang untuk pelayanan lingkungan hunian.
Pengertian ini merujuk pada infrastruktur sebagai suatu sistem. Infrastruktur dalam
sebuah sistem adalah bagian-bagian berupa sarana dan prasarana (jaringan) yang
tidak terpisahkan satu sama lain. Enam kategori besar infrastruktur (Grigg):
Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu aspek penting dan vital untuk
mempercepat proses pembangunan nasional maupun regional. Infrastruktur juga
memegang peranan penting sebagai salah satu roda penggerak pertumbuhan
ekonomi. Laju pertumbuhan ekonomidan investasi suatu negara maupun daerah
tidak dapat dipisahkan dari ketersedian infrastruktur seperti transportasi,
telekomunikasi, sanitasi, dan energi. Inilah yang menyebabkan pembangunan
infrastruktur menjadi fondasi dari pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
BAB 2-6
Laporan Pendahuluan
Penyusunan
DED Infrastruktur Informasi
Permukiman Kawasan Geospasial
Strategis Provinsi
Pada Kawasan Perbatasan Antara Provinsi Pada Tematik
Kabupaten Lebak-Bogor
Dinas Perkim TA. 2023
Infrastruktur dapat didefinisikan sebagai komponen fisik sistem yang saling terkait
menyediakan layanan penting untuk memungkinkan, mempertahankan, atau
meningkatkan kondisi kehidupan masyarakat. Infrastruktur fisik biasanya
menyimpulkan struktur teknis seperti infrastruktur transportasi (jalan dan jaringan
rel, jembatan, terowongan), Jaringan suplai air, pemanasan dan pendinginan
jaringan pasokan, saluran pembuangan jaringan dan, jaringan listrik dan
telekomunikasi (Adl-Zarrabi,2017). Infrastruktur diklsifikasikan sebagai aset modal
seperti utilitas, kendaraan transportasi, sistem telekomunikasi, jalan, jalan Raya,
kereta api, kereta bawah tanah, lampu lalu lintas dan lampu jalan, bendungan,
dinding dan gorong, sistem drainase, Bandara dan terminal bus, dan jembatan,
antara lain (Skorobogatova, 2017). Selain itu, Sistem infrastruktur dapat didefinisikan
sebagai fasilitas atau struktur dasar, peralatan, instalasi yang dibangun dan yang
dibutuhkan untuk berfungsinya sistem sosial dan sistem ekonomi masyarakat
(Warsilan,2015).
Jenis infrastruktur transportasi: kereta api dan bus Terminal dan Stasiun; kereta
bawah tanah terowongan, overpasses, jembatan; Terminal kelautan, air pelabuhan
laut; Port Airdroms, Bandara, Fasilitas Komunikasi, navigasi dan sistem manajemen
lalu lintas; Bagian dari jalan motor, jalur kereta api dan perairan pedalaman,
helikopter, lokasi pendaratan, serta bangunan, struktur, fasilitas dan peralatan yang
menyediakan pengembangan industri transportasi. Rute transportasi jalan motor,
kereta api, air, dan udara (Tokunova, 2018). Fasilitas infrastruktur transportasi dasar
BAB 2-7
Laporan Pendahuluan
Penyusunan
DED Infrastruktur Informasi
Permukiman Kawasan Geospasial
Strategis Provinsi
Pada Kawasan Perbatasan Antara Provinsi Pada Tematik
Kabupaten Lebak-Bogor
Dinas Perkim TA. 2023
Kawasan perbatasan negara adalah wilayah dimana secara geografis memiliki batas
secara langsung di darat dengan negara lain atau tidak langsung melalui laut lepas
(Sudiar, 2017). Sedangkan menurut Undang-Undang No. 43 Tahun 2008 tentang
Wilayah Negara, kawasan perbatasan adalah bagian dari wilayah negara yang
terletak di sisi dalam sepanjang batas wilayah Indonesia dengan negara lain, dalam
hal batas wilayah negara di darat, kawasan perbatasan berada di kecamatan.
Menurut Muradi (2015) permasalahan yang menjadi kendala dalam mengefektifkan
pengamanan wilayah perbatasan yaitu infrastruktur yang ada di wilayah perbatasan
terbilang minim. Minimnya infrastruktur jalan dan pendukung lainnya menyulitkan
Indonesia dalam melakukan pengamanan perbatasan secara luas. Konteks ini pada
akhirnya membuat pengamanan wilayah perbatasan dilakukan terbatas dan
cenderung seadanya. Berdasarkan hal tersebut, salah satu hal yang paling menonjol
di daerah perbatasan adalah pembangunan infrastruktur. Dengan infrastruktur yang
lengkap dan bermutu baik, maka kawasan perbatasan sebagai cerminan diri dari
suatu negara akan terasa semakin jelas (Sari, 2019).
Kawasan Strategis Provinsi yang selanjutnya disingkat KSP adalah wilayah yang
penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting
dalam lingkup provinsi terhadap ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, serta
pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi tinggi. Kawasan Strategis
Kabupaten yang selanjutnya disingkat KSK adalah wilayah yang penataan ruangnya
diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup
kabupaten terhadap ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, serta pendayagunaan
sumber daya alam dan teknologi tinggi.
A. Pertumbuhan ekonomi;
B. Sosial dan budaya;
C. Pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi; dan d. fungsi
dan daya dukung lingkungan hidup.
KSP dan KSK dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi ditetapkan dengan
kriteria:
BAB 2-8
Laporan Pendahuluan
Penyusunan
DED Infrastruktur Informasi
Permukiman Kawasan Geospasial
Strategis Provinsi
Pada Kawasan Perbatasan Antara Provinsi Pada Tematik
Kabupaten Lebak-Bogor
Dinas Perkim TA. 2023
KSP dan KSK dari sudut kepentingan sosial dan budaya ditetapkan dengan kriteria:
KSP dan KSK dari sudut kepentingan pendayagunaan sumber daya alam dan/atau
teknologi tinggi ditetapkan dengan kriteria:
BAB 2-9
Laporan Pendahuluan
Penyusunan
DED Infrastruktur Informasi
Permukiman Kawasan Geospasial
Strategis Provinsi
Pada Kawasan Perbatasan Antara Provinsi Pada Tematik
Kabupaten Lebak-Bogor
Dinas Perkim TA. 2023
KSP dan KSK dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup
ditetapkan dengan kriteria:
DED atau Detail Engineering Design adalah tahap dalam proses perencanaan dan
perancangan bangunan yang bertujuan untuk menghasilkan gambar dan dokumen
teknis yang sangat detail. Dalam tahap ini, semua detail bangunan akan
dikembangkan dan direncanakan dengan teliti, termasuk aspek struktural,
mekanikal, elektrikal, tata ruang, dan tata letak bangunan secara keseluruhan.
DED juga mencakup spesifikasi material, sistem utilitas, dan semua informasi teknis
yang diperlukan untuk memproses bangunan tersebut. Penting untuk Anda
melakukan tahapan DED ini agar proyek konstruksi Anda berjalan dengan
lancar. DED memiliki peranan yang sangat penting dalam proses perencanaan dan
perancangan bangunan. Kehadiran DED ini membuat semua informasi teknis yang
diperlukan untuk membangun bangunan akan tersedia secara detail, sehingga
meminimalisasi risiko kesalahan. Adapun fungsi lain dari DED akan dijelaskan berikut
ini.
BAB 2-10
Laporan Pendahuluan
Penyusunan
DED Infrastruktur Informasi
Permukiman Kawasan Geospasial
Strategis Provinsi
Pada Kawasan Perbatasan Antara Provinsi Pada Tematik
Kabupaten Lebak-Bogor
Dinas Perkim TA. 2023
diperlukan. Hal ini penting agar kontraktor dapat membuat estimasi biaya
yang diperlukan untuk membeli material tersebut.
2. Sebagai Acuan Mewujudkan Bentuk, Letak, dan Dimensi Bangunan
DED juga berfungsi sebagai acuan untuk mewujudkan bentuk, letak, dan
dimensi bangunan. Dalam tahap ini, gambar-gambar teknis yang sangat
detail akan disusun, termasuk denah bangunan, potongan melintang, dan
tampak bangunan. Semua dimensi dan proporsi bangunan akan dijelaskan
dengan jelas, sehingga memudahkan kontraktor dalam melaksanakan
pekerjaan konstruksi.
3. Membantu Menyusun Rencana Anggaran Biaya
Salah satu aspek penting dalam perencanaan pembangunan adalah
penyusunan rencana anggaran biaya. DED berperan penting dalam hal ini
karena mengandung informasi tentang jenis material, spesifikasi teknis, dan
jumlah pekerjaan yang harus dilakukan.
Melalui informasi ini, tim perencana dapat menyusun rencana anggaran yang
lebih akurat dan terperinci, sehingga meminimalisasi risiko terjadinya
kelebihan biaya atau kekurangan dana dalam pembangunan.
4. Memberikan Gambaran kepada Kontraktor
DED juga memberikan gambaran yang jelas kepada kontraktor tentang
bagaimana bangunan harus dibangun. Dalam DED, semua detail konstruksi
dan teknis bangunan akan dijelaskan dengan jelas melalui gambar dan
spesifikasi. Hal ini mempermudah kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan
konstruksi, sehingga meminimalisasi kesalahan dan kebingungan dalam
pelaksanaan.
Ruang lingkup DED meliputi berbagai aspek penting dalam perencanaan bangunan.
Pada tahapan ini, konsep dasar perencanaan pembangunan akan disusun dengan
teliti, termasuk analisis kebutuhan keinginan pemilik bangunan. Ruang lingkup DED
sangat penting karena menjadi landasan dalam pengembangan detail teknis
bangunan dan memberikan panduan yang jelas dalam pelaksanaan konstruksi.
Berikut ini penjelasan lengkapnya.
BAB 2-11
Laporan Pendahuluan
Penyusunan
DED Infrastruktur Informasi
Permukiman Kawasan Geospasial
Strategis Provinsi
Pada Kawasan Perbatasan Antara Provinsi Pada Tematik
Kabupaten Lebak-Bogor
Dinas Perkim TA. 2023
1. Gambar Denah
Gambar denah merupakan representasi visual dari tata letak ruangan dalam
bangunan. Gambar ini menunjukkan ukuran dan bentuk ruangan, termasuk
pintu, jendela, dan elemen struktural lainnya. Biasanya, gambar denah ini
terlihat setelah bangunan dipotong sekitar 1 meter di atas permukaan lantai.
Ketika memeriksa gambar denah, informasi tentang ukuran, batas, bentuk,
dan perlengkapan setiap ruangan dalam bangunan dapat Anda lihat dengan
baik. Perlengkapan yang dimaksud di sini adalah elemen yang tetap, seperti
bak mandi, pintu, jendela, dan dinding pembatas antar ruang yang tidak
termasuk perabotan yang dapat dipindah dan diatur ulang. Gambar denah
dengan pemotongan sekitar 1 meter ini memperjelas ukuran jendela dan
pintu dalam bangunan, sementara bentuk atap dan lubang pencahayaan
akan digambarkan menggunakan garis putus-putus.
2. Gambar Situasi
Gambar situasi merupakan gambar yang memvisualisasikan posisi atau lokasi
bangunan di area tertentu di mana pembangunan akan dilakukan. Dalam
gambar situasi, Anda dapat melihat berbagai elemen di sekitar bangunan
seperti pagar, halaman, jalan masuk, batas bangunan, saluran pembuangan
air, dan lain sebagainya. Pada gambar ini umumnya menggunakan skala
1:500 atau 1:200 untuk memberikan representasi yang proporsional terhadap
lokasi sebenarnya. Bila Anda melihat gambar situasi, Anda dapat memperoleh
informasi yang jelas tentang konteks lingkungan sekitar dan bagaimana
bangunan akan berinteraksi dengan elemen-elemen lain di sekitarnya.
3. Gambar Potongan
Gambar potongan digunakan untuk menggambarkan struktur dan kondisi
konstruksi suatu bangunan, serta memberikan informasi yang jelas tentang
fondasi, ketinggian atap, lantai, posisi dan elevasi jendela serta pintu,
ketinggian balok keliling, dan elemen-elemen lain yang terkait. Gambar
BAB 2-12
Laporan Pendahuluan
Penyusunan
DED Infrastruktur Informasi
Permukiman Kawasan Geospasial
Strategis Provinsi
Pada Kawasan Perbatasan Antara Provinsi Pada Tematik
Kabupaten Lebak-Bogor
Dinas Perkim TA. 2023
potongan biasanya dibagi menjadi dua jenis, yaitu potongan melintang dan
potongan memanjang. Skala umum yang digunakan dalam gambar
potongan adalah 1:100. Melalui gambar potongan ini, Anda dapat
memperoleh gambaran yang detail tentang struktur bangunan, sehingga
mempermudah proses konstruksi dan memastikan bahwa semua elemen
bangunan dibangun sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.
BAB 2-13
Laporan Pendahuluan
Penyusunan
DED Infrastruktur Informasi
Permukiman Kawasan Geospasial
Strategis Provinsi
Pada Kawasan Perbatasan Antara Provinsi Pada Tematik
Kabupaten Lebak-Bogor
Dinas Perkim TA. 2023
Setiap item pekerjaan yang memiliki pengaruh terhadap biaya proyek harus
dianalisa, diukur dan diberi harga yang nantinya akan dimasukan dalam dokumen
kontruksi. Estimator memegang peranan penting dalam menentukan biaya proyek
(Peterson & Dagostino, 2015). Estimator tersebut disebut quantity surveyor yang
memiliki tugas dalam menghitung volume pekerjaan (taking off) yang nantinya
dikalikan dengan harga satuan tiap unit pekerjaan. Hasil tersebut akan digabungkan
menjadi sebuah RAB. Perhitungan RAB memerlukan gambar kontruksi untuk
menghitung volume pekerjaan. Gambar kontruksi adalah dokumen gambar yang
berisi rincian detail mengenai konstruksi yang akan dibagun seperti gambar konsep,
gambar awal, gambar detail, gambar tender, gambar kerja dan as built drawing
(Hansen, 2015). RAB diperlukkan pada masa pra kontrak agar menjadi dasar
dokumen penetapan harga proyek, dan sebagai daftar item yang terorganisir
dengan mengidentifikasi deskripsi dan kuantitas, yang memungkinkan untuk
mempersiapkan harga tender secara efisien dan akurat. Estimasi biaya berguna
untuk menentukan harga sumber daya yang digunakan di proyek.
Secara garis besar, estimasi biaya dibagi menjadi 5 tahapan seperti gambar diatas,
feasibilit estimate merupakan tahap awal Dimana perhitungan biaya berdasarkan
informasi yang kurang dan rangcangan yang belum pasti (Hansen, 2015). Estimasi
konseptual dibuat untuk memberikan gambaran kepada pemiliki proyek mengenai
kisaran biaya yang akan dikeluarkan dan apakah proyek tersebut dapat
mendatangkan keuntungan dan layak dijalankan. Owner estimate dilakuan pada
tahap awal proyek dan diestimasi dengan menggunakan gambar skematik arsitek
dan penyelidikan lapangan. Perhitungan estimasi menggunakan gross floor area
dikali dengan kisaran tanah per meter persegi. Pemiliki proyek memerlukan peran
QS dalam mengestimasikan biaya.
BAB 2-14
Laporan Pendahuluan
Penyusunan
DED Infrastruktur Informasi
Permukiman Kawasan Geospasial
Strategis Provinsi
Pada Kawasan Perbatasan Antara Provinsi Pada Tematik
Kabupaten Lebak-Bogor
Dinas Perkim TA. 2023
BAB 2-15
Laporan Pendahuluan
Penyusunan
DED Infrastruktur Informasi
Permukiman Kawasan Geospasial
Strategis Provinsi
Pada Kawasan Perbatasan Antara Provinsi Pada Tematik
Kabupaten Lebak-Bogor
Dinas Perkim TA. 2023
BAB 2-16
Laporan Pendahuluan
Penyusunan
DED Infrastruktur Informasi
Permukiman Kawasan Geospasial
Strategis Provinsi
Pada Kawasan Perbatasan Antara Provinsi Pada Tematik
Kabupaten Lebak-Bogor
Dinas Perkim TA. 2023
1. Menetapkan kawasan budi daya yang memiliki nilai strategis nasional untuk
pemanfaatan sumber daya alam di ruang darat, ruang laut, dan ruang udara,
termasuk ruang di dalam bumi secara sinergis untuk mewujudkan
keseimbangan pemanfaatan ruang wilayah;
2. Mengembangkan kegiatan budi daya unggulan di dalam kawasan beserta
prasarana secara sinergis dan berkelanjutan untuk mendorong
pengembangan perekonomian kawasan dan wilayah sekitarnya;
BAB 2-17
Laporan Pendahuluan
Penyusunan
DED Infrastruktur Informasi
Permukiman Kawasan Geospasial
Strategis Provinsi
Pada Kawasan Perbatasan Antara Provinsi Pada Tematik
Kabupaten Lebak-Bogor
Dinas Perkim TA. 2023
BAB 2-18
Laporan Pendahuluan
Penyusunan
DED Infrastruktur Informasi
Permukiman Kawasan Geospasial
Strategis Provinsi
Pada Kawasan Perbatasan Antara Provinsi Pada Tematik
Kabupaten Lebak-Bogor
Dinas Perkim TA. 2023
RPJPN memiliki maksud dan tujuan yang penting dalam merumuskan arah
pembangunan nasional serta menjadi acuan bagi pemerintah pusat, pemerintah
daerah, masyarakat, dan dunia usaha. Dokumen-dokumen perencanaan ini
memberikan kerangka konkrit, terukur, dan konsisten dalam melaksanakan
pembangunan nasional. Tujuan RPJP Nasional yang mencakup periode 20 tahun
sejak tahun 2005 hingga 2025 adalah untuk memberikan arah dan menjadi acuan
bagi seluruh komponen bangsa dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional.
Dengan adanya rencana ini, diharapkan upaya pembangunan yang dilakukan oleh
berbagai pelaku pembangunan dapat dilakukan secara sinergis dan koordinatif.
RPJP Nasional juga merupakan kelanjutan dari pembangunan sebelumnya dan
bertujuan untuk mencapai tujuan pembangunan yang diamanatkan dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam
periode 20 tahun mendatang, penting bagi bangsa Indonesia untuk melakukan
penataan yang baik dalam berbagai aspek, seperti pengelolaan sumber daya alam,
sumber daya manusia, lingkungan hidup, dan kelembagaan. Hal ini bertujuan agar
Indonesia dapat mengejar ketertinggalan, memiliki posisi yang sejajar, dan memiliki
daya saing yang kuat di tingkat internasional.
BAB 2-19
Laporan Pendahuluan
Penyusunan
DED Infrastruktur Informasi
Permukiman Kawasan Geospasial
Strategis Provinsi
Pada Kawasan Perbatasan Antara Provinsi Pada Tematik
Kabupaten Lebak-Bogor
Dinas Perkim TA. 2023
Dengan adanya RPJPN dan RPJP Nasional, diharapkan pembangunan nasional dapat
terarah, terkoordinasi, dan terencana dengan baik guna mencapai cita-cita dan
tujuan nasional. Tujuan pembangunan jangka panjang tahun 2005–2025 adalah
mewujudkan bangsa yang maju, mandiri, dan adil sebagai landasan bagi tahap
pembangunan berikutnya menuju masyarakat adil dan makmur dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sebagai ukuran tercapainya Indonesia yang
maju, mandiri, dan adil, pembangunan 17 nasional dalam 20 tahun mendatang
diarahkan pada pencapaian sasaran-sasaran pokok sebagai berikut. a. Terwujudnya
masyarakat Indonesia yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan
beradab ditandai oleh hal-hal berikut:
BAB 2-20
Laporan Pendahuluan
Penyusunan
DED Infrastruktur Informasi
Permukiman Kawasan Geospasial
Strategis Provinsi
Pada Kawasan Perbatasan Antara Provinsi Pada Tematik
Kabupaten Lebak-Bogor
Dinas Perkim TA. 2023
dalam arti luas, dan pertambangan menjadi basis aktivitas ekonomi yang
dikelola secara efisien sehingga menghasilkan komoditi berkualitas,
industri manufaktur yang berdaya saing global, motor penggerak
perekonomian, serta jasa yang perannya meningkat dengan kualitas
pelayanan lebih bermutu dan berdaya saing.
• Tersusunnya jaringan infrastruktur perhubungan yang andal dan
terintegrasi satu sama lain. Terpenuhinya pasokan tenaga listrik yang
andal dan efisien sesuai kebutuhan, termasuk hampir sepenuhnya
elektrifikasi rumah tangga dan elektrifikasi perdesaan dapat terpenuhi.
Terselenggaranya pelayanan pos dan telematika yang efisien dan modern
guna terciptanya masyarakat informasi Indonesia. Terwujudnya
konservasi sumber daya air yang mampu menjaga keberlanjutan fungsi
sumber daya air.
• Meningkatnya profesionalisme aparatur negara pusat dan daerah untuk
mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih, berwibawa, dan
bertanggung jawab, serta profesional yang mampu mendukung
pembangunan nasional.
BAB 2-21
Laporan Pendahuluan
Penyusunan
DED Infrastruktur Informasi
Permukiman Kawasan Geospasial
Strategis Provinsi
Pada Kawasan Perbatasan Antara Provinsi Pada Tematik
Kabupaten Lebak-Bogor
Dinas Perkim TA. 2023
Visi tersebut diwujudkan melalui 9 (Sembilan) misi yang dikenal sebagai Nawacita
Kedua. Adapun misi tersebut:
BAB 2-22
Laporan Pendahuluan
Penyusunan
DED Infrastruktur Informasi
Permukiman Kawasan Geospasial
Strategis Provinsi
Pada Kawasan Perbatasan Antara Provinsi Pada Tematik
Kabupaten Lebak-Bogor
Dinas Perkim TA. 2023
Pelaksanaan kedua fokus tersebut didukung dengan perbaikan data untuk menjadi
rujukan pemantauan dan evaluasi capaian pembangunan, serta perbaikan kualitas
kebijakan. Pada periode 2015-2019, pengelolaan pangan menunjukkan capaian
produksi yang meningkat di antaranya surplus beras sekitar 2,8 juta ton pada tahun
2018 dan rata-rata pertumbuhan produksi daging sebesar 5,5 persen per tahun.
Produksi perikanan tangkap meningkat, mencapai 7,3 juta ton pada tahun 2018,
terdiri dari 6,7 juta ton produksi perikanan tangkap laut di 11 Wilayah Pengelolaan
Perikanan (WPP) dan 0,6 juta ton di perairan darat. Produksi perikanan budidaya
meningkat menjadi 17,3 juta ton, yang mencakup 6,9 juta ton ikan budidaya
(termasuk udang) dan 10,4 juta ton rumput laut. Adapun produksi garam pada tahun
2018 adalah sebesar 2,7 juta ton. 21 Peningkatan pengelolaan dan produksi sumber
pangan ini berdampak positif pada membaiknya kualitas konsumsi dan gizi
masyarakat. Meskipun beberapa indikator menunjukkan capaian positif,
pengelolaan berbagai sumber daya ekonomi ke depan masih perlu ditingkatkan. Di
dalam pengelolaan sumber daya pangan, misalnya: (1) keterhubungan antara sentra
produksi pangan dan wilayah dengan permintaan pangan tinggi masih perlu
diperkuat; (2) kecukupan pasokan dan kualitas pangan di wilayah rentan kelaparan,
stunting, kemiskinan dan perbatasan perlu lebih difokuskan dalam pengelolaan
pangan; dan (3) integrasi data produksi pangan strategis dengan realisasi impor.
Dalam mengurangi ketimpangan wilayah Perekonomian nasional dalam kurun
waktu lima tahun ke depan diarahkan agar tumbuh lebih cepat di luar Pulau Jawa
dan Sumatera. Pergeseran perekonomian ditandai dengan bergesernya porsi (share)
perekonomian secara nominal sebesar 1,1 persen ke luar Pulau Jawa dan Sumatera.
Angka pergeseran ini telah mempertimbangkan kemampuan wilayah yang
BAB 2-23
Laporan Pendahuluan
Penyusunan
DED Infrastruktur Informasi
Permukiman Kawasan Geospasial
Strategis Provinsi
Pada Kawasan Perbatasan Antara Provinsi Pada Tematik
Kabupaten Lebak-Bogor
Dinas Perkim TA. 2023
berpotensi untuk tumbuh lebih cepat dari Pulau Jawa dan Sumatera. Pengelolaan
sumber daya pangan difokuskan pada:
Berdasarkan RTRW Provinsi Banten, batas yang ditentukan berdasarkan pola ruang,
mencakup:
A. Wilayah darat termasuk pulau-pulau kecil memiliki luas kurang lebih 935.823
(sembilan ratus tiga puluh lima ribu delapan ratus dua puluh tiga hektar);
B. Wilayah perairan memiliki luas 943.158 ha (sembilan ratus empat puluh tiga
ribu seratus lima puluh delapan hektar);
C. Wilayah udara; dan 22 d. Wilayah dalam bumi. Pulau-pulau kecil terletak di
Wilayah Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, Kota Serang, Kota
Cilegon, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Kabupaten Lebak. Batas
wilayah RTRW Provinsi Banten secara geografis terletak pada dan 5º 7' 50” -
7º 1' 1” LS dan 105º 1' 11” - 106º 7' 12” BT.
BAB 2-24
Laporan Pendahuluan
Penyusunan
DED Infrastruktur Informasi
Permukiman Kawasan Geospasial
Strategis Provinsi
Pada Kawasan Perbatasan Antara Provinsi Pada Tematik
Kabupaten Lebak-Bogor
Dinas Perkim TA. 2023
1. PKN
• Bagian dari Kawasan Perkotaan Jabodetabek (Kabupaten Tangerang, Kota
Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan).
• Serang (Kota Serang dan Kabupaten Serang). • Kota Cilegon.
2. PKW
• Kawasan Perkotaan Pandeglang.
• Kawasan Perkotaan Rangkasbitung.
3. PKL
• Kabupaten Lebak meliputi Bayah, Cipanas, Maja, dan Malingping.
• Kabupaten Pandeglang meliputi Panimbang, Labuan, Cibaliung, dan
Cikiruh Wetan.
• Kabupaten Serang meliputi Anyar, Baros, Ciruas dan Pontang.
• Kabupaten Tangerang meliputi Kronjo, Tigaraksa, dan Pagedangan.
Pola ruang RTRW Provinsi Banten terdiri dari pola ruang kawasan lindung dan
kawasan budi daya yaitu.
BAB 2-25
Laporan Pendahuluan
Penyusunan
DED Infrastruktur Informasi
Permukiman Kawasan Geospasial
Strategis Provinsi
Pada Kawasan Perbatasan Antara Provinsi Pada Tematik
Kabupaten Lebak-Bogor
Dinas Perkim TA. 2023
Pada telaah RPJPD Banten terdapat Visi dan Misi Provinsi Banten Tahun 2005-2025,
yaitu
BAB 2-26
Laporan Pendahuluan
Penyusunan
DED Infrastruktur Informasi
Permukiman Kawasan Geospasial
Strategis Provinsi
Pada Kawasan Perbatasan Antara Provinsi Pada Tematik
Kabupaten Lebak-Bogor
Dinas Perkim TA. 2023
BAB 2-27
Laporan Pendahuluan
Penyusunan
DED Infrastruktur Informasi
Permukiman Kawasan Geospasial
Strategis Provinsi
Pada Kawasan Perbatasan Antara Provinsi Pada Tematik
Kabupaten Lebak-Bogor
Dinas Perkim TA. 2023
BAB 2-28
Laporan Pendahuluan
Penyusunan
DED Infrastruktur Informasi
Permukiman Kawasan Geospasial
Strategis Provinsi
Pada Kawasan Perbatasan Antara Provinsi Pada Tematik
Kabupaten Lebak-Bogor
Dinas Perkim TA. 2023
sementara Pemilihan Kepala Daerah baru akan dilaksanakan secara serentak pada
Tahun 2024. Dengan kondisi ini, merujuk Pasal 201 ayat 8 Undang-Undang Nomor
10 Tahun 2016, Pemerintah Provinsi Banten belum mempunyai dokumen RPJMD
yang baru. Untuk menjaga kesinambungan penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan daerah provinsi, serta keselarasan program dan kegiatan
pembangunan daerah provinsi dengan pembangunan nasional. Kementerian Dalam
Negeri telah menerbitkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2021
tentang Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Bagi Daerah
Dengan Masa Jabatan Kepala Daerah Berakhir Pada Tahun 2022. Berdasarkan hal
tersebut, Pemerintah Provinsi Banten harus menyusun rencana pembangunan
daerah sebagai dokumen perencanaan strategis daerah selama periode tahun 2023-
2026. Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Provinsi Banten Tahun
2023-2026 mengacu pada Peraturan Daerah Provinsi Banten nomor 1 Tahun 2020
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJPD) Provinsi Banten Tahun
2005-2025, berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) Tahun 2020-2024 dan berdasarkan hasil evaluasi RPJMD Provinsi Banten
Tahun 2017- 2022. 28 Arah kebijakan tahunan pembangunan untuk periode tahun
2023- 2026 sebagai pedoman dalam penyusunan rencana Kerja Pemerintah
Tahunan yaitu:
BAB 2-29
Laporan Pendahuluan
Penyusunan
DED Infrastruktur Informasi
Permukiman Kawasan Geospasial
Strategis Provinsi
Pada Kawasan Perbatasan Antara Provinsi Pada Tematik
Kabupaten Lebak-Bogor
Dinas Perkim TA. 2023
BAB 2-30
Laporan Pendahuluan
Penyusunan
DED Infrastruktur Informasi
Permukiman Kawasan Geospasial
Strategis Provinsi
Pada Kawasan Perbatasan Antara Provinsi Pada Tematik
Kabupaten Lebak-Bogor
Dinas Perkim TA. 2023
BAB 2-31
Laporan Pendahuluan
Penyusunan
DED Infrastruktur Informasi
Permukiman Kawasan Geospasial
Strategis Provinsi
Pada Kawasan Perbatasan Antara Provinsi Pada Tematik
Kabupaten Lebak-Bogor
Dinas Perkim TA. 2023
BAB 2-32
Laporan Pendahuluan
Penyusunan
DED Infrastruktur Informasi
Permukiman Kawasan Geospasial
Strategis Provinsi
Pada Kawasan Perbatasan Antara Provinsi Pada Tematik
Kabupaten Lebak-Bogor
Dinas Perkim TA. 2023
Rencana pola ruang Kabupaten Lebak terdiri dari rencana kawasan lindung dan
kawasan budidaya yaitu:
BAB 2-33
Laporan Pendahuluan
Penyusunan
DED Infrastruktur Informasi
Permukiman Kawasan Geospasial
Strategis Provinsi
Pada Kawasan Perbatasan Antara Provinsi Pada Tematik
Kabupaten Lebak-Bogor
Dinas Perkim TA. 2023
BAB 2-34