Anda di halaman 1dari 11

UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP 2020/2021

PERENCANAAN KAWASAN PERUMAHAN


KAYANGAN INDAH
Mata Kuliah:
(Perencanaan Tapak)

Oleh:
Rizkil Watoni (31201800060)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG ( UNISSULA )
SEMARANG
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Pertumbuhan penduduk perkotaan semakin meningkat, dengan segala aspek


kehidupan yang berlangsung secara terus-menerus akan mengakibatkan kota tidak
lagi dapat menampung kegiatan penduduk. Hal ini menimbulkan permintaan akan
rumah atau tempat tinggal di perkotaan menjadi semakin bertambah. Oleh karena itu
dengan kondisi wilayah pada suatu kota secara administratif terbatas, maka harus
mengalihkan perhatiannya ke daerah pinggiran kota dengan pertimbangan masih
tersedianya lahan yang cukup luas, harga lahan yang masih murah, dan kondisi
lingkungan yang lebih baik. Akibatnya timbul kecenderungan pergeseran fungsi-
fungsi perkotaan ke wilayah peri urban dan memunculkan perkembangan kota tidak
terstruktur (urban sprawl).
Permukiman menurut Undang-Undang No.1 Tahun 2011 tentang Perumahan
dan Permukiman merupakan kawasan hunian yang terdiri dari beberapa perumahan
yang memiliki sarana prasarana utilitas sebagai penunjang kegiatan sehari-hari baik di
kawasan perkotaan maupun kawasan pedesaan,Tempat tinggal sendiri merupakah
kebutuhan pokok manusia sebagai tempat berlindung dari berbagai ancaman dan
membentuk suatu permukiman,Kajian tentang permukiman ini bagain terpenting dari
geografi dimana melalui perkembangan permukiman tersebut kita dapat mengtahui
bagaimana proses adaptasi penghuninya di lingkungan permukiman tersebut,secara
umum geografis dari permukiman sendiri dibagi menjadi dua yaitu permukiman yang
berada di pedesaan dan perkotaan (Yunus, 2007 dalam Muvidayanti, 2019).
Lokasi tapak berada di Kecamatan kayangan, Kabupaten Lombok utara ,
provinsi Nusa tenggara Barat. Tepatnya berada di jl.Raya Santong-kayangan. terletak
dekat dengan pusat kecamatan kayangan. dimana masyarakat desa lebih sering ke
pusat kecamatan untuk berbelanja dan berekreasi. Di tambah dengan adanya
pariwisata di sebelah selatan lokasi tapak berupa wisata alam maupun wisata budaya.
PEMBAHASAN
2. Studi Pustaka
a. Teori Perumahan

Berdasarkan pasal 1 Undang-undang RI Nomor 1 Tahun 2011 tentang


perumahan dan kawasan permukiman Mengartikan perumahan sebagai
kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun
perdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana dan utilitas umum sebagai
hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni. Sedangkan permukiman adalah
bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan
perumahanyang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai
penunjang kegiatan fungsi lain dikawasan perkotaan atau kawasan perdesaan.
Shaputri dan Oktafianto (2017) mendefinisikan perumahan adalah kumpulan
dari beberapa rumah yang dibangun dengan fungsi yang berbeda-beda bagi
pemiliknya dan didukung oleh kelengkapan infrastruktur sesuai dengan
keinginan pemiliknya. Selain itu, dari buku perencanaan kawasan permukiman
Agus Sadana (2014) mengatakan, perumahan berbeda dengan permukiman.
Permukiman lebih cenderung kepada tempat tinggal namun juga sebagai
pendukung perikehidupan dan penghidupan penghuni. Sedangkan perumahan
lebh cenderung kepada kelompok atau kumpulan beberapa rumah. Sehingga
perumahan merupakan bagan dari permukiman yang mana fungsi permukiman
lebih kompleks.

1. Jenis Perumahan
Jenis Perumahan Pengembangan kawasan perumahan memiliki 2
jenis dalam pembangunannya, yaitu secara organik (alami) dan
secara terencana. Menurut Alexander (1987) dalam Miranda (2009)
berpendapat perkembangan secara organik dapat dilihat dari
beberapa aspek, yaitu:
 Perkembangan secara lambat dan sedikit demi sedikit.
 Permulaan perkembangan sulit diketahui
 Proses perkembangan secara menyeluruh, tidak per segmen
 Perubahan yang terjadi memiliki ikatan emosional penduduk
setempat.

Berdasarkan pernyataan diatas bahwa, perkembangan


perumahan secara organik biasanya tidak memiliki bentuk/pola yang
teratur. Karena pembangunannya tidak memiliki arahan yang jelas.
Selain itu pembangunan perumahan yang terencana adalah
pembangunan yang sudah memiliki arahan yang jelas terkait pola,
bentuk dan pemilihan lokasinya. Pembangunan ini biasanya
dikembangkan oleh pengembang (developer). Perumahan ini masuk
dalam kategori real estate. Sehingga perumahan merupakan suatu
produk yang dimaksutkan untuk mendapatkan keuntungan baik dari
pengembangnya dan mendapatkan kepuasan bagi penghuninya
(konsumen). Produk dari real estate sangat beragam, seperti rumah
landed, apartemen, rumah toko, rumah kantor dan lain-lain.

2. Karakteristik Perumahan Karakter perumahan menurut Sidik (2000)


dalam Intan Sari (2010), dapat dipandang melalui hal – hal berikut:
 Lokasinya yang tetap, dikarenakan material rumah yang akan hancur
jika dipindahkan. Lokasi lebih banyak dilihat dari dekatnya dengan
fasilitas pendukung lainnya, seperti pusat kota, kawasan pendidikan
dan lainnya.
 Pemanfaatan dalam jangka panjang, sebagai produk investasi dan
dapat diwariskan
 Bersifat heterogen, tidak ada produk yang sama baik lokasi, harga,
rupa dan suasana
 Karena sebuah benda sehingga dapat dimodifikasibaik sisi luar
maupun didalamnya. Sesuai keinginan dan selera penghuni. Baik
juga rumah adalah sebagai karya seni.
3. Pemilihan Lokasi
Perumahan Faktor kebutuhan atau keinginan individu sangat
penting dalam memilih lokasi perumahan. Richadson (1978) dalam
Intan Sari (2010) membuat kesimpulan mengenai pemilihan lokasi
perumahan:
 Filter Down Theory diutarakan oleh EW Burgess pada tahun
1920 yang menerangkan terkait pemukiman di Chicago. Dia
berpendapat bahwa pesatnya perkembangan CBD membuat pusat
kota kurang diminati menjadi kawasan perumahan, dikarenakan
nilai lahan yang mahal dan ketidaknyamanan penghuni seperti
akibat polusi dan kemacetan.
 Trade off Model oleh Alonso (1964) dan Surakartaw (1972,
1973) secara singkat dapat dijelaskan bahwa rumah tangga sudah
sepantasnya membayar.
 harga yang lebih mahal bagi hunian dengan pusat kota karena
dekat dan akses yang mudah untuk menggapai tempat kerja.
 Ellis (1967) menurutnya kualitas lingkungan lebih penting dalam
memilih lokasi untuk perumahan.
 Senior dan Wilson (1974) menurutnya akses dan jarak untuk
menempuh tempat kerja tidak dipertimbangkan oleh rumah
tangga dalam memilh lokasi perumahan.
 Little (1974) dan Kirwan & Ball (1974) berpendapat bahwa
mayoritas rumah tangga mengingiinkan memiliki tetangga yang
homogen saat memiiliki tempat tinggal.
 Social Aglomeration Theory (1985) mengemukakan bahwa
pertimbangan utama dalam memilih rumah adalah kenyamanan
bersama dengan kelompok sosial tertentu, baik itu dari kelompok
ras, usia, pendapatan dan lain sebagainya, yang kemudian muncul
segresi.
b. Dasar Hukum
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara Nomor 9
Tahun 2011 Tentang RTRW Kabupaten Lombokk utara Tahun 2011-2031
Kecamatan Kayangan masuk dalam peruntukan kawasan budidaya dengan dan
di jadikan sebagai Pusat Kegiatan Lokal promosi (PKLp) Oleh Pemerintah
Kabupaten Lombok Utara.
3. Analisis
a. Batasan lahan
Batasan diperlukan untuk melihat batasan-batasan secara fungsional
maupun adminitratif suatu kawasan perencanaan, batasan lahan dilihat dari
kawasan terluar suatu site plan pada lokasi Tapak adalah sebagai berikut :
 Sebelah Utara Tapak : Desa Kayangan
 Sebelah Timur Tapak : Desa Lengkukun
 Sebelah Selatan Tapak: Desa Dangiang
 Sebelah Barat Tapak : Jl. Raya Santong-Kayangan

Sumber : Google erath Pro


Rencana Lokasi Tapak
b. Potensi
Lokasi tapak tepat berada di tepi jalan Lokal santong-kayangan
dimana jalan ini biasa di akses oleh masyarakat 4 desa yang berada di
sebelah selatan lokasi tapak untuk menuju pusat kota kabupaten
maupun pusat kecamatan , adapun 4 desa tersebut terdiri dari; Desa
Santong, Desa Gumantar, Desa Dendua dan Desa Sesait.
Rencana lokasi perumahan merupakan berada pada lokasi yang
strategis di karenakan dekat dengan pusat perkantoran, perbelanjaan
dan Kawasan Pendidikan.

1) Kondisi fisik
Rencana lokasi tapak memiliki karakteristik fisik berupa
tanah datar dengan tingkat kemiringan lahan 0,8 % dan
berada pada ketinggian sekitar 40 m MDPL.

Rencana Lokasi Tapak


Luas Lahan 5.38 H
c. Gambar desain
KESIMPULAN

Tempat tinggal sendiri merupakah kebutuhan pokok manusia sebagai tempat


berlindung dari berbagai ancaman dan membentuk suatu permukiman. Maka pembangunan
Kawasan perumahan perlu di wujudkan guna memnuhi kebutuhan masyarakat.

Lokasi tapak pembangunan kawasan perumahan yang terletak di Kecamatan


kayangan, Kabupaten Lombok utara , provinsi Nusa tenggara Barat. Tepatnya berada di
jl.Raya Santong-kayangan. terletak dekat dengan pusat kecamatan kayangan. Di harapkan
mampu untuk memnuhi kebutuhan masyarakat, lokasi ini di pilih karena memiliki potensi
dan berada pada posisi yang strategis dimana dekat dengan pusat perkantoran, pusat
perbelanjaan dan Pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA

Saputri, Amel Dhea. Oktafianto 2017. Sistem Pendukung Keputusan untuk Menentukan Lokasi
Perumahan di Kabupaten Pringsewu Menggunakan Metode Weighted Product. Jurnal Sistem
Informasi.

Wantri, Uun, dkk. 2016. Faktor Penyebab Pengembangan Memilih Lokasi Perumahan di Kecamatan
Martapura Kota Kabupaten Banjar. Jurnal Pendidikan Geografi. 3(3), 36-45.

Rahmi, Debby. 2012. Urban Sprawl dan Lingkungan.


https://debbyrahmi.wordpress.com/2012/12/11/urban-sprawl-danlingkungan/, diakses tanggal 15
Desember 2019. Styawan, Aji. 2018. Regenerasi Petani Terancam Industri.
https://m.solopos.com/pertanian-jateng-regenerasi-petani-terancamindustri-904227/amp, diakses
tan

Anda mungkin juga menyukai