Anda di halaman 1dari 11

IDENTIFIKASI POLA SEBARAN PERMUKIMAN TERENCANA DI KOTA

MANADO
Maychard Ryantirta Pelambi1, Sonny Tilaar2, & Michael M. Rengkung3
1
Mahasiswa S1 Program Studi Perencanaan Wilayah & Kota, Jurusan Arsitetur Universitas Sam Ratulangi
2.3.
Staf Pengajar Program Studi S1 Perencanaan Wilayah & Kota, Jurusan Arsitektur, Universitas Sam Ratulangi

Abstrak. Kota Manado adalah ibu kota Provinsi Sulawesi Utara yang terus berkembang dengan
pesat, bermula dengan kepadatan rendah dan menjadi semakin tinggi seiring laju pertumbuhan
penduduknya. Pembangunan hunian baru berupa permukiman terencana dan Bisnis property Real
Estate yang menjadi solusi melonjaknya permintaan akan tempat bermukim. Upaya pembangunan
permukiman terancana yang mengacu pada dokumen RTRW yang telah diperdakan harus
dilaksanakan mengingat muatan teknis dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Manado. Tujuan
penelitian ini untuk mengidentifikasi Pola Sebaran Permukiman Terencana Di Kota Manado.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan analisis deskriptif. Permukiman terencana yang
teridentifikasi kemudian dianalisis menggunakan analisis tetangga terdekat. Permukiman terencana
yang ada di kota Manado diukur jarak garis lurus antara satu permukiman dengan permukiman
terdekatnya dengan menggunakan peta citra melalui aplikasi google earth dan Sistem Informasi
Geografis (SIG) untuk kemudian didapatkan pola persebaran permukimananya membentuk pola
mengelompok atau bergerombol (Cluster Pattern). Di tiap kecamatan memiliki pola yang sama selain
kecamatan yang didalamnya tidak memiliki permukiman terencana dan pola acak atau tersebar tidak
merata (Random Pattern) di kecamatan Malalayang dan Paal II. Pola mengelompok atau bergerombol
(Cluster Pattern) menguntungkan untuk kota Manado dalam hal penyediaan Infrastruktur dan sarana
prasarana perkotaan.

Kata Kunci: Permukiman terencana, Pola permukiman terencana

PENDAHULUAN masyarakat, tingginya angka kriminalitas


dan rendahnya tingkat kesehatan
Perkembangan wilayah perkotaan masyarakat. Berkaitan dengan banyaknya
di Indonesia selama ini selalu didekati dari persoalan pembangunan yang muncul dari
aspek sektoral dan aspek spasial. Pada perkembangan kawasan permukiman, maka
kajian aspek sektoral lebih menyatakan kawasan permukiman merupakan salah satu
ukuran dari aktifitas masyarakat suatu kawasan yang perlu dilakukan penanganan
wilayah perkotaan dalam mengelola secara khusus.
sumberdaya alam yang dimilikinya.
Perkembangan dari kawasan permukiman Pola persebaran permukiman,
sangat rentan terhadap adanya secara jelas dipengaruhi oleh variasi
perkembangan yang tidak terkendali. pengguanaan lahan, kondisi topografi,
Adanya permintaan perumahan yang cukup ketinggian tempat dan faktor aksesibilitas
tinggi tanpa diimbangi dengan ketersediaan daerah kondisi sosial-ekonomi penduduk
lahan pengembangan kawasan permukiman maupun fasilitas sosial-ekonomi, yang
yang memadai, menyebabkan dalam perkembangannya akan sangat
perkembangan kawasan permukiman mempengaruhi pola maupun perserbaran
menjadi menjadi salah satu pemberi permukiman di suatu daerah.
sumbangan terhadap terjadinya fenomena
Urban Sprawl. Selain itu, berbagai Kota Manado adalah salah satu
persoalan pembangunan juga banyak kota dipenghujung Sulawesi yang
muncul dari kawasan permukiman, yaitu merupakan Ibu kota Provinsi Sulawesi
perumahan liar dan permukiman kumuh, Sulawesi Utara. Sebagai kota berkembang,
yang seringkali berdampak lebih lanjut kota Manado menjadi tujuan alternatif bagi
pada meningkatnya tingkat kesenjangan para pendatang yang datang dari berbagai

55
tempat di luar kota Manado, baik sebagai metode yang menggunakan variabel ruang
tempat bermukim atau mencari nafkah. dalam setiap analisanya untuk memahami
Sebagai akibat aktifitas ini, jumlah gejala tertentu agar mempunyai
penduduk di kota Manado berkembang pengetahuan yang lebih mendalam melalui
dengan pesat sehinga menuntut adanya media ruang.
pembangunan hunian baru berupa
Pengertian Ruang
permukiman terencana dan Bisnis property
Real Estate yang menjadi solusi Peraturan yang berlaku
melonjaknya permintaan akan tempat berdasarkan Undang-Undang No. 4
bermukim. Karna pada dasarnya kota Tahun1992 Tentang Perumahan dan
Manado membutuhkan rumah, apartemen, Permukiman menyebutkan bahwa, Ruang
pusat belanja, dan ruang komersial lainnya adalah wadah yang meliputi ruang darat,
untuk masyarakat melakukan usaha yang ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang
dilandasi akan keterbatasan lahan yang di dalam bumi sebagai satu kesatuan
terjadi di pusat kota. wilayah, tempat manusia dan makhluk lain
hidup, melakukan kegiatan, dan
Analisis terhadap kesesuaian memelihara kelangsungan hidupnya.
dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
sebagai suatu upaya evaluasi pemanfaatan Struktur ruang adalah susunan
ruang harus dilakukan untuk mengatasi pusat-pusat permukiman dan sistem
perkembangan perumahan yang berdampak jaringan prasarana dan sarana yang
kesemrawutan. Upaya pembangunan berfungsi sebagai pendukung kegiatan
permukiman terancana yang mengacu pada sosial ekonomi masyarakat yang secara
dokumen RTRW yang telah diperdakan hierarkis memiliki hubungan fungsional.
harus dilaksanakan mengingat muatan a. Rumah
teknis dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Rumah adalah bangungan yang
Kota Manado ini mengacu pada Peraturan berfungsi sebagai tempat tinggal atau
Menteri Pekerjaan Umum Nomor 17 Tahun hunian dan sarana tempat tinggal keluarga.
2009.
b. Perumahan
Penelitian ini bertujuan untuk Perumahan adalah kelompok rumah
mengidentifikasi pola sebaran permukiman yang berfungsi sebagai lingkungan tempal
terencana di kota Manado. Sehinga kedepan tinggal atau lingkungan hunian yang
diharapkan dapat memberikan pengetahuan dilengkapi dengan prasarana dan sarana
akan persebaran permukiman terencana di lingkungan.
kota Manado dan sebagai bahan
pertimbangan dalam penentuan kebijakan c. Permukiman
dan pengendalian permukiman di kota Permukiman adalah bagian dari
Manado. lingkungan hidup di luar kawasan lindung,
baik yang berupa kawasan perkotaan
KAJIAN PUSTAKA maupun perdesaan yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan
Pendekatan Keruangan (Spatial hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan
Approach) penghidupan. Pemukim andalah penghuni
suatu tempat atau rumah. Pemukim
Pendekatan keruangan merupakan memiliki arti seorang yang menghuni suatu
satu dari tiga pendekatan utama dalam ilmu tempat tinggal. Pemukiman adalah suatu
geografi, yaitu (1) pendekatan keruagan tindakan untuk memukimkan seseorang
(spatial approach), (2) pendekatan ekologis dalam suatu lokasi atau tempat tinggal
(ecological approach), dan (3) pendekatan tertentu.
kompleks wilayah (regional complex
approach). Pendekatan keruangan menurut
Yunus dapat di defenisikan sebagai suatu

56
d. Pola ruang Teori sebaran Perumahan
Pola ruang adalah distribusi
peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang Untuk mengetahui pola penyebaran
meliputi peruntukan ruang untuk fungsi Perumahan di Kota Manado teori yang
lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi digunakan adalah teori analisis tetangga
budidaya. terdekat yang dikemukakan oleh J. Clark
dan F.C. Evans. Analisis tetangga terdekat
Persebaran Kota
merupakan salah satu analisis yang
Berdasarkan pada penampakan digunakan untuk menjelaskan pola
morfologi kota serta jenis penyebaran areal persebaran dari titik-titik lokasi tempat
perkotaan yang ada, Hudson dalam Yunus dengan menggunakan perhitungan yang
(1999), mengemukakan beberapa alternatif mempertimbangkan, jarak, jumlah titik
model bentuk kota. Secara garis besar ada 7 lokasi dan luas wilayah. Analisis ini
(tujuh) buah model bentuk kota yang memiliki hasil akhir berupa indeks (T),
disarankan, yaitu: Nilai indeks penyebaran tetangga terdekat
sendiri diperoleh melalui rumus :
1. Bentuk Satelit Dan Pusat-Pusat Baru
(Satelite And Neighbourhood Plans).
2. Bentuk Stellar Atau Radial (Stellar Or
Radial Plans).
3. Bentuk Cincin (Circuit Linier Or Ring Keterangan:
Plans). T = Indeks penyebaran tetangga terdekat.
4. Bentuk Linier Bermanik (Bealded Linier Ju = Jarak rata-rata yang diukur antara satu
Plans). titik dengan titik tetangganya yang
5. Bentuk Inti/Kompak (The Core Or terdekat.
Compact Plans). Jh = Jarak rata-rata yang diperoleh jika
6. Bentuk Memencar (Dispersed City semua titik mempunyai pola acak.
Plans). Rumus yang digunakan untuk mencari
7. Bentuk Kota Bawah Tanah (Under nilai Jh, yaitu :
Ground City Plans).

Keterangan:
Jh = Jarak rata-rata yang diperoleh
andaikata semua titik mempunyai pola
acak.
P = kepadatan titik dalam kilometer persegi
Sedangkan, untuk mendapatkan
nilai P terlebih dahulu harus dicari dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:
P = Kepadatan penduduk atau kepadatan
titik dalam kilometer persegi.
N = Jumlah titik
A = Luas wilayah dalam kilometer persegi
Dalam melakukan analisis tetangga
terdekat, perlu diperhatikan beberapa
tahapan penting sebagai berikut:
a. Menentukan batas wilayah yang akan
Gambar 1. Beberapa Alternatif Bentuk
diteliti.
Kota

57
b. Mengubah pola sebaran unit amatan faktor permukaan lahan yang datar,
dalam peta topografi menjadi pola lahan subur, curah hujan relatif kurang,
sebaran titik. kebutuhan akan kerja sama, ikatan
c. Memberi nomor urut untuk tiap titik, sosial, ekonomi, agama, kurangnya
untuk mempermudah analisis. keamanan waktu lampau, tipe
d. Mengukur jarak terdekat pada garis pertanian, lokasi industri dan mineral.
lurus antara satu titik dengan titik 2. Pola permukiman tersebar biasanya
yang lain yang merupakan tetangga dipengaruhi oleh topografi yang kasar,
terdekatnya. keanekaragaman kesuburan lahan,
e. Menghitung besar parameter tetangga curah hujan, air permukaan yang
terdekat. melimpah, keamanan waktu lampau
dan suasana kota.
Setelah melakukan perhitungan maka
3. Pola permukiman seragam yaitu pola
didapatkan nilai indeks (T), selanjutnya
suatu permukiman dapat dipengaruhi
nilai T diinterpretasikan dengan Continum
pula oleh lingkungan fisikal seperti
Nearest Neighbour Analysis yang berkisar
relief, sumber air, jalur drainase,
antara 0 sampai 2,15. Jika T = I, pola
kondisi lahan, serta kondisi sosial
persebarannya dikatakan mengelompok.
ekonomi, tata guna lahan, rotasi
Jika T = II, pola persebarannya dikatakan
tanaman, prasarana transportasi,
acak. Bila T = III, pola persebarannya
komunikasi serta kepadatan penduduk.
dikatakan seragam. Kategori Indeks
Persebaran (T):
METODOLOGI
I = Nilai T dari 0 – 0,7 adalah pola
Lokasi dalam penelitian ini di
mengelompok atau bergerombol
fokuskan di kecamatan yang didalamnya
(Cluster Pattern).
terdapat permukiman terencana yang di
II = Nilai T dari 0,8 – 1,4 adalah pola acak
bangun pihak swasta. Untuk memperoleh
atau tersebar tidak merata (Random
hasil penelitian metode yang digunakan
Pattern) .
adalah metode kuantitatif dengan analisis
III=Nilai T dari 1,5 – 2,15 adalah pola
deskriptif.
seragam atau tersebar merata (Uniform
/Dispersed Pattern). Dalam penelitian ini teknik
pengolahan data yang dimaksud adalah
pengolahan data primer yang diperoleh
secara langsung dilapangan. Data
permukiman yang telah dikumpulkan
kemudian dikoreksi kebenarannya.
Selanjutnya data permukiman yang telah
divalidasi diolah dalam bentuk penyajian
data permukiman terencana yang dibagi
perkecamatan dan ditampilkan dalam
bentuk tabel dan dipetakan.
Data yang telah didapatkan
kemudian dianalisis untuk menarik
Gambar 2. Pola Sebaran Analisis
kesimpulan penelitian yang dilaksanakan.
Tetangga terdekat
Dalam penelitian ini, tahapan pengolahan
data dilakukan dengan menggunakan
Pola permukiman menurut Singh
Analisis Tetangga Terdekat. Seluruh
dalam Ritohardoyo (1989: 54),
permukiman terencana yang ada di kota
membedakan permukiman menjadi tiga
Manado diukur jarak garis lurus antara satu
kelompok antara lain:
permukiman dengan permukiman
1. Pola permukiman mengelompok terdekatnya dengan menggunakan peta citra
biasanya dipengaruhi oleh faktor- melalui aplikasi google earth dan Sistem

58
Informasi Geografis (SIG) untuk kemudian
didapatkan pola persebaran
permukimananya.

Gambar 3. Peta Lokasi Penelitian

Tabel 1. Luas kota Manado per Kecamatan

Kecamatan Luas(Km2)
Gambar 2. Peta Letak/ Lokasi
Malalayang 17,12
Perencanaan.
Sario 1,75
HASIL DAN PEMBAHASAN Wenang 7,85
Tinjauan Umum Kota Manado Tikala 7,10
Paal Dua 8,02
Kota Manado berada di provinsi Mapanget 49,75
Sulawesi Utara yang berbatasan langsung Singkil 4,68
dengan Minahasa dan Minahasa Utara, Wanea 7,85
sedangkan wilayah baratnya langsung Tuminting 4,31
berbatasan dengan Laut Sulawesi. Secara Bunaken 36,19
geografis, Kota Manado terletak diantara 1º
Bunaken Kepulauan 16,85
30’ - 1º 40’ Lintang utara dan 124º 40’ -
Manado 157,26
126º 50’ Bujur Timur. Kota Manado secara
administratif kini terbagi kedalam 11
kecamatan dengan 87 jumlah kelurahan Topografi dan Morfologi kota Manado
didalamnya.
Kondisi topografi kota Manado
Berdasarkan letak posisi
yang tertera pada Peraturan Daerah No.1
geografisnya, kota Manado merupakan
tahun 2014 Tentang RTRW, memiliki
salah satu kota yang strategis. Mempunyai
topografi tanah yang bervariasi untuk tiap
empat buah pulau dengan keindahan bawah
kecamatan. Secara keseluruhan, kota
lautnya. Berbagai alternatif untuk mencapai
Manado memiliki keadaan tanah yang
kota ini yaitu dengan akses menggunakan
berombak seluas 44 % dan dataran landai
transportasi darat, laut dan udara. Kota
seluas 38 % dari luas wilayah. Sisanya
Manado juga menjadi ibu kota Provinsi
dalam keadaan tanah bergelombang,
Sulawesi Utara dengan potensi pariwisata,
berbukit dan bergunung. Morfologi kota
kebudayaannya dan kearifan lokal
Manado yang memiliki bentang alam
masyarakat yang sebagian besar adalah
pantai, daratan dan perbukitan. Selain itu
pendatang dari berbagai wilayah.
kota Manado terdapat banyak sungai yang
Luasan wilayah kota Manado
mengalir dari daerah perbukitan dan
15.726 Ha, dengan batasan admistrasi
bermuara Teluk Manado. Kondisi inilah
serbagai berikut:
yang menyebabkan pertumbuhan dan
perkembangan kota Manado memanjang
Sebelah Utara : Kec. Wori (Kab. Minahasa
Utara) & Teluk Manado.
yang kemudian membentuk pola
Sebelah Timur : Kec. Dimembe (Kab. pertumbuhan seperti jari tangan. Pola ini
Minahasa Utara) dan Kec. mengikuti kondisi topografi kota Manado,
Pineleng (Kab. Minahasa). permukiman mengelompok secara
Sebelah Selatan : Kec. Pineleng (Kab. memanjang pada kawasan yang memiliki
Minahasa). topografi datar yang menyusup di antara
Sebelah Barat : Teluk Manado / Laut
Sulawesi.
59
kawasan perbukitan dengan kondisi lereng
cukup tinggi.

Gambar 5. Peta Sebaran Permukiman Terencana Di


Kecamatan Malalayang
Gambar 4. Kondisi kota Manado
 Kecamatan Tikala
Identifikasi Pola Sebaran Permukiman Table 3. Lokasi Perumahan Di Kecamatan
Terencana Di Kota Manado Tikala
 Kecamatan Malalayang No Nama Perumahan Kelurahan
1 Perumahan Camar Tikala Tikala Baru
Table 2. Lokasi Perumahan Di Kecamatan 2 Perumahan Dream Living Tikala Baru
Mapanget 3 Perumahan Tikala Taas & Tikala
Rresidence
4 Perumahan Griya Tikala Taas & Tikala
No Nama Perumahan Kelurahan Baru
1 Perumahan Minanga Indah Malalayang I 5 Perumahan Tikala Taas
2 Perumahan Helsa Permai Malalayang I Highland
3 Perumahan Malalayang Malalayang I 6 Perumahan Prama Lestari Taas
Permai 7 Perumahan Graha Garden Banjer
4 Perumahan Minanga Permai Malalayang I 8 Perumahan City Hill Banjer
5 Perumahan Griya Medical Malalayang I
Estate Barat
6 Perumahan Agraria Malalayang I
Barat
7 Perumahan Malalayang Malalayang I
Indah
8 Perumahan Allandrew Malalayang I
9 Perumahan Allandrew II Malalayang I
10 Perumahan Permata Malalayang I
Malalayang Residence

11 Perumahan Bangun Indah Malalayang I


Celebes Barat Gambar 6. Peta Sebaran Permukiman Terencana Di
Kecamatan Tikala
12 Perumahan Taman Asri Malalayang I
Timur
13 Perumahan Wale Winangun Winangun I  Kecamatan Paal II
Palm
Table 4. Lokasi Perumahan Di Kecamatan
14 Perumahan puri indah Malalayang I
Paal II
permai Timur
  15 Perumahan Lembah Sari Winangun I N Nama Perumahan Kelurahan
  16 Perumahan Casa Grasia Winangun I o
1 Perumahan Dendengan Dendengan Dalam
 17 Perumahan Citra Land Winganun I (Kec.
Residence
Wanea, Kel.
2 Perumahan Wenang Kairagi Weru
Bumi Nyiur dan
Permai
Ranotana Weru )
3 Perumahan Paal Dua Mas Paal II
  18 Perumahan Duta Graha Malalayang II
4 Perumahan Beringin Indah Paal II
5 Perumahan Montain Estate Paal II
Residence

60
6 Perumahan Camar Ranomuut 7 Perumahan Poligriya Buha
Ranomut Residence
7 Perumahan Marco Duta Ranomuut 8 Perumahan Poligirya Kairagi II
8 Perumahan Manado Ranomuut Indah
Permai 9 Perumahan Golden Buha
9 Perumahan Capitol City Ranomuut Spring
10 Perumahan Welong Malendeng 10 Perumahan Kairagi Kairagi II
Abadi Permai
11 Perumahan Manado Paal Dua 11 Perumahan Politeknik Kairagi II
Griya Indah Estate Permai
12 Perumahan Liwas Paal II 12 Perumahan Politeknik Kairagi II
Permai Indah
13 Perumahan Wale Paal II 13 Perumahan Restka Permai Kairagi II
Manguni Paal Dua 14 Perumahan Vila Rizky Kairagi II
14 Perumahan Bethsaida Paal II Kairagi
Hill 15 Perumahan Wenang Kairagi I
15 Perumahan Paal Dua Paal II Permai II
Residence 16 Perumahan Lembah Nyiur Kairagi II
16 Perumahan Gerzim Ranomuut Kairagi Mas
17 Perumahan Grand Paniki Bawah
17 Perumahan Puri Camar Paal 2 Kawanua International
Liwas City (Bukit Kawanua)
18 Perumahan Kharisma/ Malendeng 18 Perumahan Grand Paniki Bawah
Camar Malendeng Kawanua International
19 Perumahan Graha Paal II City (Royal Kawanua)
Jasmine Garden 19 Perumahan Grand Paniki Bawah
20 Perumahan Puri Malendeng Kawanua International
Malendeng Indah City (Casa de Viola)
20 Perumahan Taman Sari Paniki Bawah
Metropolitan
21 Perumahan Mountain Paniki Bawah
View Residence
22 Perumahan Royal Paniki Bawah
Montain View
23 Perumahan Wale Paniki Bawah
Nusantara
24 Perumahan Griya Paniki Bawah
Maleosan Indah
25 Perumahan Kilu Permai Paniki I
26 Perumahan Royal Paniki II
Residence Living Smart
27 Perumahan Salak Asri Paniki II
Gambar 7. Peta Sebaran Permukiman Terencana Di 28 Perumahan Star Of Paniki Paniki Bawah
Kecamatan Paal II 29 Perumahan Griya Tugu Paniki Bawah
Mapanget Asri
 Kecamatan Mapanget 30 Perumahan Griya Paniki Paniki Bawah &
Indah Buha
Table 5. Lokasi Perumahan Di Kecamatan 31 Perumahan Griya Paniki PanikiBawah,Buh
Mapanget Indah II a & engkol
No Nama Perumahan Kelurahan 32 Perumahan Nusantara Mapanget Barat
1 Perumahan Camar Buha Buha Permai
2 Perumahan Buha Nyiur Buha 33 Perumahan Bandara Mapanget Barat
Asri Residence
3 Perumahan Puri Manado Bengkol 34 Perumahan Taman Mapanget Barat
Permai Mapanget Raya & Kima Atas
4 Perumahan Banua Buha Buha 35 Perumahan Gerbang Mapanget Barat
Asri I Mulia
5 Perumahan Banua Buha Buha 35 Perumahan Gerbang Mapanget Barat
Asri II Mulia
6 Perumahan Griya Buha Buha 36 Perumahan Green Garden Paniki Bawah
Permai 37 Perumahan Mapanget Lapangan
Permai

61
38 Perumahan Poligriya Kairagi II
Residence
39 Perumahan Vila Bandara Kairagi II
40 Holly Kombos Lestari Kairagi I

Gambar 9. Peta Sebaran Permukiman Terencana Di


Kecamatan Wanea

 Kecamatan Bunaken
Table 8. Lokasi Perumahan Di Kecamatan
Tuminting
Gambar 8. Peta Sebaran Permukiman Terencana Di
Kecamatan Mapanget No Nama Perumahan Kelurahan
1 Perumahan Rindu Sekar Sumompo
 Kecamatan Singkil Alam
2 Perumahan Sumompo Tuminting
Table 6. Lokasi Perumahan Di Kecamatan Lestari
Singkil 3 Perumahan Tuminting Sumompo
No Nama Perumahan Kelurahan Hijau Permai
1 Perumahan Griya Laguna Kombos Timur 4 Perumahan Tuminting Sumompo
Permai Permai
2 Perumahan Star Of Singkil II
Singkil
3 Perumahan Wale Lestari Singkil II
Indah
4 Perumahan Wale Kombos Timur
Manguni Indah
5 Perumahan Kombos Kombos Timur
Permai

Gambar 10. Peta Sebaran Permukiman Terencana


Di Kecamatan Tuminting
 Kecamatan Bunaken
Table 9. Lokasi Perumahan Di Kecamatan
Wanea

No Nama Perumahan Kecamatan


1 Perumahan Humania Bailang
Gambar 8. Peta Sebaran Permukiman Terencana Di Residence
Kecamatan Singkil
2 Pandu Lestari Pandu
 Kecamatan Wanea
Table 7. Lokasi Perumahan Di Kecamatan
Wanea
No Nama Perumahan Kelurahan
1 Perumahan Tommy Bumi Nyiur
Laskanio
2 Perumahan Vinzinia Land Bumi Nyiur
3 Perumahan Gran Bumi Nyiur
Meridian
Gambar 11. Peta Sebaran Permukiman Terencana
Di Kecamatan Bunaken

62
Pola Sebaran Perumahan Terencana 35 51 – 50 0.56 Jumlah Jarak 21.7
Kota Manado

Tahapan dalam melakukan analisis


yang pertama yaitu:
1. Menentukan batas wilayah yang
diamati.
2. Mengubah penyebaran permukiman
dengan penyebaran dengan pola titik.
3. Meberikan nomor urut pada setiap
titik untuk mempermudah cara
menganalisisnya. Gambar 12. Peta Sebaran Lokasi Perumahan
4. Mengukur jarak terdekat pada garis Terencana di Kota Manado
lurus antara satu permukiman ke
permukiman terdekat dengan satuan Maka nilai Ju ( nilai rata-rata titik
kilometer tetangga terdekat ) adalah :
5. Menghitung besar parameter
tetangga terdekat. = 0.31

Tabel 10. Pengukuran Jarak Antara Perumahan Kemudian untuk memperoleh jarak
Terdekat rata-rata yang diperoleh andai kata semua
No. Titik Jarak No. Titik Jarak
titik mempunyai pola acak (Jh)
Ukur Garis Ukur Garis menggunakan rumus :
Lurus Lurus
(Km) (Km)
1 1–2 0.02 36 52 – 53 0.15
2 3–4 0.48 37 54 – 53 0.23
3 5–4 0.52 38 55 – 56 0.65
4 6–7 0.57 39 57 – 58 0.04 P = kepadatan titik dalam kilometer persegi
5 7 – 10 0.52 40 59 – 58 1.08 Untuk memperoleh nilai (P)
6 8–9 0.15 41 60 – 101 1.17
kepadatan titik dalam kilometer persegi
7 10 – 11 0.09 42 61 – 62 0.12
8 12 – 11 0.23 43 63 - 61 0.95 menggunakan rumus :
9 13 – 14 0.30 44 64 – 77 0.86
10 15 – 16 0.48 45 65 – 66 0.30
11 16 – 17 0.24 46 67 – 65 0.01
12 18 – 16 0.33 47 68 – 69 0.11 N = Jumlah titik (Jumlah perumahan
13 19 – 20 0.17 48 70 – 69 0.24 terencana di Kota Manado 101)
14 20 – 21 0.21 49 71 – 72 0.10 A = Luas wilayah dalam kilometer persegi(
15 22 - 23 0.33 50 73 – 74 0.20
luas kota manado 157,26 )
16 24 – 25 0.03 51 75 – 77 0.43
17 26 - 24 0.11 52 76 – 74 0.39
18 27 – 26 0.21 53 77 – 78 0.09 = 0,64
19 28 – 29 0.14 54 79 – 76 0.37
20 30 – 27 0.27 55 80 – 78 0.53
21 31 – 33 0.18 56 81 – 82 0.31 Maka Jh adalah:
22 32 – 47 0.19 57 82 - 83 0.27
= 0,62
23 33 – 34 0.06 58 83 – 84 0.14
24 35 – 36 0.07 59 84 – 85 0.02
25 37- 38 0.06 60 86 – 87 0.48
Maka nilai T yaitu untuk mengetahui nilai
26 39 - 38 0.48 61 87 – 88 0.19
27 40 – 42 0.61 62 89 – 90 0.06 indeks penetapan pola sebaran perumahan
28 41 – 42 0.34 63 91 – 88 0.96 di Kota Manado yaitu:
29 43 – 41 0.40 64 92 – 83 0.22
30 44 - 45 0.05 65 94 – 93 0.29
Ju = 0.31 Jh = 0.62
31 46 – 45 0.21 66 96 – 97 0.01
32 48 – 32 0.22 67 95 – 96 0.59 T= = 0.5
33 49 – 48 0.28 68 98 - 99 0.33
34 50 – 52 0.19 69 99 – 100 0.51

63
Berdasarkan perhitungan diatas yang tidak terawat biasanya diakibatkan
didapatkan nilai indeks persebaran (T) karena permukiman yang ditinggal
adalah 0,5. Maka persebaran perumahan pengembang.
terencana di Kota Manado memiliki pola
mengelompok atau bergerombol (cluster
pattern).
Pola permukiman mengelompok
biasanya dipengaruhi oleh faktor
permukaan lahan yang cenderung memiliki
kemiringan datar. Pola permukiman
mengelompok seperti kota Manado
cenderung lebih menguntungkan, karena Gambar 11. Pos Keamanan Perumahan
memudahkan utuk penyediaan infrastruktur
dan fasilitas penunjang lainnya.
KESIMPULAN DAN SARAN
Untuk fasilitas penunjang hampir
dimiliki di tiap kawasan permukiman Kesimpulan
terencana. Di kecamatan Mapanget sendiri
telah memiliki dua unit fasilitas berbelanja Berdasarkan hasil penelitian dan
yang mendukung kebutuhan kawasannya. pembahasan mengenai Identifikasi Pola
Sebaran Permukiman Terencana di kota
Manado, dengan menggunakan metode
analisis tetangga terdekat (Nearest
Neightbour Analysis), maka didapati pola
mengelompok atau bergerombol (Cluster
Pattern). Adapun perincian perkecamatan
adalah sebaggai berikut:
1. Kecamatan Malalayang dengan pola
Gambar 13. Fasilitas Perbelanjaan Di Kecamatan acak atau tersebar tidak merata
Mapanget (Random Pattern).
2. Kecamatan Tikala dengan pola
mengelompok atau bergerombol
(Cluster Pattern).
3. Kecamatan Paal II dengan pola acak
atau tersebar tidak merata (Random
Pattern).
4. Kecamatan Mapanget dengan pola
mengelompok atau bergerombol
Gambar 11. Tempat Pembuangan Sampah (Cluster Pattern)
Perumahan 5. Kecamatan Singkil dengan pola
mengelompok atau bergerombol
(Cluster Pattern).
6. Kecamatan Wanea dengan pola
Infrastruktur sebagai penunjang mengelompok atau bergerombol
dipermukiman terencana dikelolah dengan (Cluster Pattern)
baik oleh pihak pengembang. Walaupun 7. Kecamatan Tuminting dengan pola
dibeberapa kawasan permukiman lainnya mengelompok atau bergerombol
masih terbengkalai. (Cluster Pattern).
8. Kecamatan Bunaken dengan pola
Real Estate di kota Manado telah mengelompok atau bergerombol
dilengkapi pos keamanan yang di jaga oleh (Cluster Pattern).
satpam – satpam satuan pengamanan
Pola mengelompok atau
kawasan permukiman. Sedangkan pos jaga
bergerombol (Cluster Pattern)

64
menguntungkan untuk kota Manado dalam Pujayanti, J. A. D. dkk. 2014.” Sistem Informasi
hal penyediaan Infrastruktur dan sarana Geografis Untuk Analisis Persebaran
prasarana perkotaan. Sedangkan Pelayanan Kesehatan Di Kota
kelemahannya diberbagai wilayah tertentu Bengkulu.” Jurnal Rekursif,
November, Vol. 2 No. 2, Hal 99-111.
seperti kecamatan Bunaken dan Paal II,
penyedian infrastruktur masih Rustiadi, Ernan. Saefulhakim, Sunsun. Panuju
terkonsentrasi di kawasan permukiman R. Dyah, 2011. “Perencanaan dan
terencana saja. Pengembangan Wilayah”, Yayasan
Pustaka Obor Indonesia, Jakarta.
Rekomendasi
Sadana, S. Agus, 2014. “Perencanaan Kawasan
Kemudian rekomendasi yang dapat Permukiman” Graha Ilmu, Jakarta.
diberikan dari hasil penelitian ini adalah:
a. Bagi Pemerintah Tilaar, Sonny, Rogi H.A Octavianus, Tinagon J.
Mengakomodir pembangunan Alvin. 2012.” Kajian Tipomorfologi
permukiman dengan pola mengelompok Kawasan Permukiman Terencana di
Kota Manado. Media Matrasain,
baik aksesibilitas, sarana prasarana dan
November, Vol. 9, No. 3.
peningkatan kualitas infrastruktur.
Pengembangan permukiman terencana The Planners Magazine, 2012. Divisi media dan
harus sesuai dengan tata ruang kota informasi, HMP Pangripta Loka, ITB.
Manado.
b. Bagi Pengembang Peraturan
Pembangunan permukiman harus
Peraturan Daerah Kota Manado Nomor 1 Tahun
memenuhi kriteria sarana prasarana
2014 Tentang Rencana Tata Ruang
yang ada sesuai standar perumahan Wilayah Kota Manado.
permukiman. Peningkatan kualitas jalan
dipermukiman dan penyediaan Undang - Undang No. 4 Tahun1992. Tentang
infrastruktur. Memperbaiki aksses utama Perumahan dan Permukiman.
ke perumahan. Internet

DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik, 2015. Statistik Daerah


Kota Manado. Online di:
Budihardjo, Eko, Februari 2006. Sejumlah http://manadokota.bps.go.id/; Diakses
Masalah Pemukiman Kota. P.T. pada: 28 Januari 2016.
Alumni, Bandung. Minarno, Purwo E, 3 Desember 2013. Analisis
Clark J. Philip, Evans C. Francis. 1954.” Tetangga Terdekat. Online di:
Distance to nearest neighbor as a https://pewepacitan.wordpress.com/20
measure of spatial relationships in 13/12/03/analisis-tetangga-terdekat/;
populations.” Jurnal Ecology, Oktober, Diakses pada: 16 Februari 2016.
Vol. 35, No. 4, Hal 445-453.
Sudewa, Ari, 1 Desember 2010. Pola
Erwanasari, Citra, Ayu. 2014.” Analisis Kondisi permukiman penduduk. Online di:
Fisik Wilayah Terhadap Pola https://arisudev.wordpress.com/?s=Pol
Keruangan Lokasi Perumahan a+Permukiman+Penduduk; Diakses
Kawasan Aglomerasi Perkotaan pada: 28 Januari 2016.
Yogyakarta Di Kabupaten Sleman.”
Surakarta. Tugas Akhir Universitas Wiwaha, Arjuna, 31 Januari 2013. Kajian Teori
Muhammadiyah Surakarta. Perumahan Dan Permukiman. Online
di:
Heryanto, Bambang. 2011.“Roh dan Citra http://studyandlearningnow.blogspot.c
Kota”. Makasar. o.id/2013/01/21-kajian-teori-
perumahan-dan-permukiman.html;
Mirsa, Rinaldi. 2011. “Elemen Tata Ruang Diakses pada: 28 Januari 2016.
Kota”, Graha Ilmu, Yogyakarta.

65

Anda mungkin juga menyukai