Abstrak
Ruang Terbuka Hijau merupakan area memanjang atau jalur, dan atau
mengelompok yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman
baik yang tumbuh secara alamiah maupun buatan. Konsep Kebun Qur’an yang
dirancang berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an merupakan taman berkelanjutan
sebagai upaya untuk menjaga lingkungan dimana terdapat fungsi tanaman yang
saling melengkapi satu sama lain. Dalam upaya mewujudkan konsep kawasan
kampus hijau islami sebagai bagian dari rahmatan lil’alamin, Rektor UNISSULA
mencanagkan program Islamic, Green, Eco dan Smart (IGES) yang di dalamnya
juga terdapat kebun yang membentuk RTH berbasis konsep kebun qur’an yang
dapat mendukung program tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui penerapan konsep Kebun Qur’an yang terdapat pada lingkungan
Kampus Unissula yang lebih luas dalam upaya menjaga dan pengoptimalisasi fungsi
RTH yang ada. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah Metode Deduktif
kualitatif rasionalistik dengan menggunakan tenik analisis deskriptif empiris.
berdasarkan hasil identifikasi dan analisis RTH kampus Unissula saat ini secara
tidak langsung telah menerapkan konsep kebun Qur’an di dalam upaya optimalisasi
RTH yang lebih baik, dapat di lihat dengan adanya vegetasi yang di sebutkan dalam
Al-Qur’an dan manfaat yang di miliki oleh vegetasi yang ada sama seperti yang di
jelaskan dalam Konsep Kebun Qur’an, yaitu adanya vegetasi yang memiliki manfaat
sebagai tanaman pangan dan buah, tanaman Obat, dan tanaman spesifik memiliki
manfaat menjaga lingkungan kampus.
Kata Kunci: RTH, Taman Berkelanjutan, Kebun Qur’an.
Abstract
Green Open Space is an elongated area or pathway, and/or clustered whose use is
more open, where plants grow both naturally and artificially. The concept of the
Qur'an Garden which is designed based on the verses of the Qur'an is a sustainable
garden as an effort to protect the environment where there are plant functions that
complement each other. In an effort to realize the concept of an Islamic green
campus area as part of rahmatan lil'alamin, the Chancellor of UNISSULA launched
the Islamic, Green, Eco and Smart (IGES) program in which there is also a garden
that forms green open space based on the concept of a qur'an garden that can
support the program. The purpose of this study was to determine the application of
the Qur'an Garden concept in the wider Unissula Campus environment in an effort
to maintain and optimize the existing green space function. The method used in this
study is a rationalistic qualitative deductive method using empirical descriptive
analysis techniques. Based on the results of the identification and analysis of the
green open space of the Unissula campus, currently it has indirectly applied the
Qur'an garden concept in an effort to optimize green open space better, it can be
seen from the vegetation mentioned in the Qur'an and the benefits that are owned by
The existing vegetation is the same as described in the Qur'an Garden Concept,
namely the existence of vegetation that has benefits as food and fruit plants,
medicinal plants, and specific plants that have the benefit of protecting the campus
environment.
Keywords: Green Open Space, sustainable garden, Qur'an Garden
I. PENDAHULUAN
ت َوأ َ ۢنبَت أ
َت ِمن ُك ِل زَ أو ٍۭج بَ ِهيج َامدَة ً فَإِذَآ أَنزَ ألنَا َعلَ أي َها أٱل َما ٓ َء ٱ أهت ََّز أ
ت َو َربَ أ ِ ضهَ …وت ََرى أٱْل َ أر.
َ
Artinya :
…Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di
atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-
tumbuhan yang indah (Al-Hajj;5)
Dari ayat di atas kita juga dapat mengetahui bahwa Allah SWT awalnya
menciptakan bumi dalam keadaan kering kemudian menurunkan hujan sehingga tanah
menjadi subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbahan yang indah di atasnya yang saat ini
kita sebut sebagai Ruang Terbuka Hijau.
Merujuk pada Peraturan Menteri No.1 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan, salah satu manfaat dari RTH adalah sebagai sarana
pendidikan. Oleh karenanya, penyediaan dan pemanfaatan RTH pada kawasan kampus
dapat dijadikan sebagai ruang publik dan ruang belajar luar (open learning space).
Dalam masterplan YBWSA 2017 menjelaskan bahwa sistem pepohonan dan tata
hijau yang digunakan untuk mengisi ruang-ruang terbuka yang berkaitan dengan vegetasi
pada lingkungan YBWSA termasuk di dalamnya Unissula adalah system Qur’ani
Agroforestri. Sistem Qur’ani Agroforestri merupakan suatu sistem pertanian dimana
pepohonan di tanam secara tumpangsari dengan satu atau lebih tanaman semusim(Jamilla
Kautsari, et al., 2017).
a. Rumusan Masalah
Dalam upaya mewujudkan konsep kawasan kampus hijau islami sebagai bagian
dari rahmatan lil’alamin Rektor UNISSULA mencanagkan program Islamic, Green,
Eco dan Smart (IGES) yang di dalamnya juga terdapat kebun yang membentuk RTH
berbasis konsep kebun qur’an yang dapat mendukung program tersebut. Sehingga
muncul beberapa pertanyaan peneliti diantaranya ialah :
c). Bagaimana bentuk optimalisasi fungsi ruang terbuka hijau melalui konsep
Kebun Qur’an pada lingkungan Unissula ?
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisis
penerapan Konsep Kebun Qur’an pada RTH lingkungan kampus Unissula.
Dengan sasaran:
a). Mengidentifikasi bentuk RTH Kebun Qur’an dan Fungsi vegetasi yang
sudah di lakukan di Unissula
c). Menganalisis fungsi RTH dan penerapan konsep Kebun Qur’an pada RTH
lingkungan Unissula
II. Kajian Teori
2. Setiawan Kebun Qur’an merupakan kebun yang terinspirasi dari Al-Qur'an itu sendiri, Fungsi - Tanaman Pangan
dimana ada banyak tanaman dalam Al-Qur'an dan ternyata setelah dikaji tanaman - Tanaman Obat
memang banyak manfaatnya bahkan berfungsi sebagai solusi berbagai masalah - Tanaman Lingkungan
kehidupan manusia. Tanaman-tanaman dalam Al-Qur-an itu memiliki 3 fungsi
yakni fungsi lingkungan, fungsi obat dan fungsi pangan.
3. Muhaimin Kebun Qur’an merupakan sebuah perkebunan yang didesain dengan petunjuk- Prosedur - Menjaga Keseimbangan
Iqbal petunjuk dalam sejumlah besar ayat-ayat Al-Qur’an sebagai penentu arah dan menanam - Bersyukur
pengambil kebijakan akan dibawa kemana kebun ini nantinya. Dengan adanya - Tanaman yang bermanfaat yang di sebutkan
kebun Qur’an ini diharapkan implementasi di lapangan tetap menggunakan dalam AL-Qur’an
ilmu-ilmu terapan seperti perkebunan, pertanian, biologi, bio-teknologi dan lain - Menyuburkan tanah
sebagainya(Iqbal, 2014) - Kerjasama riset
5. Ahmed El- Kebun Qur’an menunjukkan berbagai jenis informasi tentang tanaman di dalam Jenis - Tanaman yang disebutkan dalam Al-Qur’an
Gharib Al-Qur’an dan Hadits, lingkungan dalam Islam, dan budaya warisan yang Tanaman dan hadist
dikumpulkan dari manuskrip dan masyarakat yang sadar akan warisan - Tempat belajar
budaya(Ahmed ElGharib & Fatima Al-Khulaifi, 2020). - Tanaman yang di lindungi (warisan budaya)
- Tempat penelitian ilmiah
- Penyedia oksigen
1
Prosiding Seminar Nasional
Konferensi Ilmiah Mahasiswa UNISSULA (KIMU)
Semarang, 27 Agustus 2022
Metode yang digunakan dalam studi ini adalah Metode Deduktif kualitatif
rasionalistik dengan menggunakan tenik analisis deskriptif empir Sebuah.riset
kualitatif.adalah.metode.penelitian.yang.sangat.kompleks. Model penelitian ini terdiri
dari beragam warna dengan tekstur yang beda dan material beragam. Maka, untuk dapat
memahaminya pun tidak dapat disimplifikasi. Guna memahaminya secara menyeluruh
menggunakan bermacam pendekatan dan kerangka.
Dari definisi tersebut, dapat diketahui bahwa untuk mengadakan penelitian kualitatif
diperlukan gambaran masalah holistik sehingga perlu diketahui pula sejarah dan
metodologinya. Lain daripada itu, maka dalam melakukan penelitian juga diperlu
mengetahui sejarah metodologinya untuk mendapatkan metode riset yang tepat.
Penentuan grand theory merupakan langkah awal dalam proses penelitian dengan
pendekatan deduktif kualitatif rasionalistik. Hipotesis utama yang digunakan dalam
penelitian adalah grand theory. Konsep dan parameter akan dikeluarkan oleh grand theory
yang telah ditentukan. Parameter yang dirancang kemudian diperiksa dengan
menggunakan data pendukung penelitian. Berikut ini adalah teori, gagasan, dan kriteria
utama penelitian yang digunakan dengan menggunakan metodologi deduktif kualitatif
rasionalistik dalam penelitian“Kajian Penerapan Konsep kebun Qur’an Sebagai Ruang
Terbuka Hijau di Lingkungan Kampus Universitas Islam Sultan Agung”:
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini terbagi berdasarkan jenis data yan
di perlukan yakni data primer didapat melalui hasil wawancara, Observasi lapangan dan
dokmentasi. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi literatur yang merupakan
salah satu upaya untuk mendapatkan teori yang berkaitan dengan penelitian. Studi
literatur berkaitan dengan teori-teori klasik, teori-teori hasil penelitian, jurnal-jurnal
penelitian dan artikel dari internet yang berperan dalam perumusan masalah dan
penentuan variabel penelitian. Pengumpulan data sekunder dilakukan pada instansi terkait
seperti, Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung, Rektorat dan lain-lain.
Fungsi RTH baik publik maupun privat dapat dikelompokkan kedalam fungsi
utama (intrinsik atau yang fungsi yang tidak terlihat), yaitu fungsi ekologis dan fungsi
tambahan (ekstrinsik atau yang dapat terlihat secara fisik), yaitu fungsi arsitektural,
sosial, dan fungsi ekonomi (Nurisjah, et al., 2005).
a). Fungsi Ekologis
Manfaat ekologis RTH diharapkan dapat memberi kontribusi dalam peningkatan
kualitas air tanah, mencegah terjadinya banjir, mengurangi polusi udara, dan
pendukung dalam pengaturan iklim mikro (Ernawati, 2015).
Ruang terbuka hijau dapat menciptakan lingkungan alami, dan keanekaragaman
tumbuhan dapat menciptakan ekosistem lokal yang menyediakan tempat berlindung
dan makanan bagi burung dan hewan lainnya(Forest Publications, 2003).
Dalam fungsi ekologis RTH di lingkungan kampus unissula dapat di lihat dari
upaya mencegah terjadinya banjir dengan penanaman pohon dan pembuatan folder
menciptakan kenyamanan dan pemanfaatan sumber daya alam dalam memelihara
pepohonan yang ada di lingkungan kampus Unissula sehingga terciptanya ekosistem
lokal bagi kehidupan yang ada di dalamnya.
Kenyamanan taman kota dipengaruhi oleh faktor vegetasi mendominasi di mana
terdapat tanaman pohon besar sebagai penyejuk dan berbagai jenis tanaman hias yang
menambah indah pemandangan(Siregar & Kusuma, 2015).
Keyamanan yang di rasakan oleh masyarakat kampus kebanyakan karena
suasan lingkungan yang hijau oleh jenis tanaman yang di tanam pada lingungan
kampus. Dimana terdapat pohon-pohon besar yang mendominasi sehingga tercipta
lingkungan yang nyaman bagi penghuninya. lingkungan kampus unissula memiliki
kelebihan pada bagian vegetasi yang membuat lingkungan menjadi lebih hijau dan
nyaman, namun ada permasalahn lain seperti banjir dan rob yang mengancam
keberlangsungan hidup tanaman yanga ada. Untuk mengatasi masalah tersebut telah
di lakukan upaya dengan di buatnya polder untuk bendungan air rob agar tidak masuk
lingkungan kampus Unissula.
Kenyamanan pada RTH lingkungan kampus Unissula tidak hanya manusia saja
namun juga seluruh mahluk yang hidup di dalamnya termasuk hewan-hewan dan
tumbuhan yang membentuk satu ekosistem lingkungan yang saling membutuhkan
satu sama lain. Hal ini dapat terbukti dengan adanya beberapa hewan yang
menjadikan unissula sebagai habitat alami seperti burung-burung, kolam retensi yang
berisi ikan dan hewan ternak yang terdapat pada Kebun Qur’an
b). Fungsi Sosial
Konsep ruang terbuka hakikatnya akan memberikan tempat sosial seperti lokasi
saling berinteraksi maupun hanya beristirahat(Allan, L. M., & Karmilah, 2019).
Dengan RTH yang memberikan rasa nyaman di lingkungan kampus unissula secara
tidak langsung menciptakan ruang sosial bagi masyarakat kampus untuk berinteraksi
di luar ruangan seperti menjadikannya tempat bermain, tempat belajar, penelitian dan
pelatihan dalan mempelajari alam. hal ini dapat di lihat dari berbagai kegiatan di luar
ruangan
d. Fungsi Vegetasi
Kebun Qur’an merupakan kebun yang terinspirasi dari Al-Qur'an itu
sendiri, dimana ada banyak tanaman dalam Al-Qur'an dan ternyata setelah
dikaji memang banyak manfaatnya bahkan berfungsi sebagai solusi berbagai
masalah kehidupan manusia. Tanaman-tanaman dalam Al-Qur-an itu
memiliki 3 fungsi yakni fungsi lingkungan, fungsi obat dan fungsi pangan
(Setiawan, 2020).
Berdasarkan data hasil observasi dan penelitian sebelumnya
menunjukkan bahwa total tanaman yang terdapat pada lingkungan kampus
Unissula berjumlah 1657 titik tanaman yang dapat kita lihat pada peta di atas.
Dapat dilihat juga bahwa persebaran fungsi vegetasi pada lingkungan
kampus Unissula lebih banyak di dominasi oleh jenis tanaman lingkungan
dengan jumlah 1071 atau 52%. kemudian di ikuti dengan tanaman pangan
dengan jumlah 469 atau 36%. dan tanaman yang bermanfaat sebagai tanaman
obat memiliki jumlah paling sedikit yang hanya 27 tanaman atau sekitar 12%
dari total jumlah tanaman yang ada. Selain untuk menjaga lingkungan
kampus dari panas dan polsi hal ini juga dikarenakan adanya bantuan bibit
dari dari dinas kehutanan dan perawatan tanaman lingkungan lebih mudah di
bandingkan dengan tanaman lain.
4. Temuan Studi
V. KESIMPULAN