Anda di halaman 1dari 17

Prosiding Seminar Nasional

Konferensi Ilmiah Mahasiswa UNISSULA (KIMU)


Semarang, 27 Agustus 2022

Kajian Penerapan Konsep kebun Qur’an Sebagai Ruang


Terbuka Hijau di Lingkungan Kampus Universitas Islam
Sultan Agung
Rizkil Watoni, Mohammad Agung Ridlo², Eppy Yuliani³
1, 2, 3 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Islam Sultan Agung
1, 2, 3 Jl. Kaligawe Raya Km 4, Terboyo Kulon, Kec. Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah 50112
¹watonirizkil@gmail.com,

Abstrak
Ruang Terbuka Hijau merupakan area memanjang atau jalur, dan atau
mengelompok yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman
baik yang tumbuh secara alamiah maupun buatan. Konsep Kebun Qur’an yang
dirancang berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an merupakan taman berkelanjutan
sebagai upaya untuk menjaga lingkungan dimana terdapat fungsi tanaman yang
saling melengkapi satu sama lain. Dalam upaya mewujudkan konsep kawasan
kampus hijau islami sebagai bagian dari rahmatan lil’alamin, Rektor UNISSULA
mencanagkan program Islamic, Green, Eco dan Smart (IGES) yang di dalamnya
juga terdapat kebun yang membentuk RTH berbasis konsep kebun qur’an yang
dapat mendukung program tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui penerapan konsep Kebun Qur’an yang terdapat pada lingkungan
Kampus Unissula yang lebih luas dalam upaya menjaga dan pengoptimalisasi fungsi
RTH yang ada. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah Metode Deduktif
kualitatif rasionalistik dengan menggunakan tenik analisis deskriptif empiris.
berdasarkan hasil identifikasi dan analisis RTH kampus Unissula saat ini secara
tidak langsung telah menerapkan konsep kebun Qur’an di dalam upaya optimalisasi
RTH yang lebih baik, dapat di lihat dengan adanya vegetasi yang di sebutkan dalam
Al-Qur’an dan manfaat yang di miliki oleh vegetasi yang ada sama seperti yang di
jelaskan dalam Konsep Kebun Qur’an, yaitu adanya vegetasi yang memiliki manfaat
sebagai tanaman pangan dan buah, tanaman Obat, dan tanaman spesifik memiliki
manfaat menjaga lingkungan kampus.
Kata Kunci: RTH, Taman Berkelanjutan, Kebun Qur’an.

Abstract
Green Open Space is an elongated area or pathway, and/or clustered whose use is
more open, where plants grow both naturally and artificially. The concept of the
Qur'an Garden which is designed based on the verses of the Qur'an is a sustainable
garden as an effort to protect the environment where there are plant functions that
complement each other. In an effort to realize the concept of an Islamic green
campus area as part of rahmatan lil'alamin, the Chancellor of UNISSULA launched
the Islamic, Green, Eco and Smart (IGES) program in which there is also a garden
that forms green open space based on the concept of a qur'an garden that can
support the program. The purpose of this study was to determine the application of
the Qur'an Garden concept in the wider Unissula Campus environment in an effort
to maintain and optimize the existing green space function. The method used in this
study is a rationalistic qualitative deductive method using empirical descriptive
analysis techniques. Based on the results of the identification and analysis of the

1 Prosiding Seminar Nasional


1 Konferensi Ilmiah Mahasiswa UNISSULA (KIMU)
Semarang, 27 Agustus
2022
Prosiding Seminar Nasional
Konferensi Ilmiah Mahasiswa UNISSULA (KIMU)
Semarang, 27 Agustus 2022

green open space of the Unissula campus, currently it has indirectly applied the
Qur'an garden concept in an effort to optimize green open space better, it can be
seen from the vegetation mentioned in the Qur'an and the benefits that are owned by
The existing vegetation is the same as described in the Qur'an Garden Concept,
namely the existence of vegetation that has benefits as food and fruit plants,
medicinal plants, and specific plants that have the benefit of protecting the campus
environment.
Keywords: Green Open Space, sustainable garden, Qur'an Garden

I. PENDAHULUAN

‫ت َوأ َ ۢنبَت أ‬
‫َت ِمن ُك ِل زَ أو ٍۭج بَ ِهيج‬ ‫َامدَة ً فَإِذَآ أَنزَ ألنَا َعلَ أي َها أٱل َما ٓ َء ٱ أهت ََّز أ‬
‫ت َو َربَ أ‬ ِ ‫ضه‬َ ‫…وت ََرى أٱْل َ أر‬.
َ
Artinya :

…Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di
atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-
tumbuhan yang indah (Al-Hajj;5)

Dalam kitab tafsir Fath Al–Qadir karya Asy-Syaukani, ia menjelaskan bahwa ia


menemukan diksi “al–Bahjah” yang direpresentasikan dalam lafadz “bahiij” pada ayat
ini. Ia berpendapat bahwa “bahiij” diartikan sebagai sesuatu yang baik, lalu menarik bagi
yang melihatnya. Seperti halnya Allah Swt. pun menumbuhkan beragam tumbuhan dalam
bentuk yang indah dan menarik (Firdaus, 2021)

Dari ayat di atas kita juga dapat mengetahui bahwa Allah SWT awalnya
menciptakan bumi dalam keadaan kering kemudian menurunkan hujan sehingga tanah
menjadi subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbahan yang indah di atasnya yang saat ini
kita sebut sebagai Ruang Terbuka Hijau.

Kebun Qur’an merupakan sebuah perkebunan yang didesain dengan petunjuk-


petunjuk dalam sejumlah besar ayat-ayat Al-Qur’an sebagai penentu arah dan pengambil
kebijakan akan dibawa kemana kebun ini nantinya yang implementasi di lapangan tetap
menggunakan ilmu-ilmu terapan seperti perkebunan, pertanian, biologi, bio-teknologi
dan lain sebagainya. Pengoptimalan fungsi RTH berbasis konsep Kebun Qur’an
merupakan suatu upaya selain mendukung aktivitas Pendidikan, memberikan rasa
nyaman dan penyerap polusi udara, konsep ini juga penggunaan lahan yang lebih
produktif(Iqbal, 2014).

Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 5 Tahun 2008 tentang


Pedoman Penyedian dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan,
pengertian Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah area memanjang atau jalur, dan atau
mengelompok yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman baik
yang tumbuh secara alamiah maupun buatan. Sedangkan menurut Hakim (2004), RTH
adalah bagian dari ruang terbuka yang diisi oleh tanaman, tumbuhan dan vegetasi guna
mendapatkan manfaat keamanan, kenyamanan, kesejahteraan dan keindahan suatu
Kawasan.

2 Prosiding Seminar Nasional


1 Konferensi Ilmiah Mahasiswa UNISSULA (KIMU)
Semarang, 27 Agustus
2022
Prosiding Seminar Nasional
Konferensi Ilmiah Mahasiswa UNISSULA (KIMU)
Semarang, 27 Agustus 2022

Merujuk pada Peraturan Menteri No.1 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan, salah satu manfaat dari RTH adalah sebagai sarana
pendidikan. Oleh karenanya, penyediaan dan pemanfaatan RTH pada kawasan kampus
dapat dijadikan sebagai ruang publik dan ruang belajar luar (open learning space).

Lokasi kampus Unissula yang dekat dengan jalan nasional menjadikannya


berpotensi mengalami gangguan kebisingan dan polusi dari kendaraan besar seperti bus
dan truk. Berdasarkan kondisi tersebut, maka diperlukan lingkungan kampus yang hijau
untuk mendukung aktivitas pendidikan dan memberikan rasa nyaman bagi mahasiswa
dan yang berada didalamnya(PUTRA, 2019). Sehingga Rektor Unissula juga telah
mencanagkan program Islamic, Green, Eco dan Smart (IGES).

Dalam masterplan YBWSA 2017 menjelaskan bahwa sistem pepohonan dan tata
hijau yang digunakan untuk mengisi ruang-ruang terbuka yang berkaitan dengan vegetasi
pada lingkungan YBWSA termasuk di dalamnya Unissula adalah system Qur’ani
Agroforestri. Sistem Qur’ani Agroforestri merupakan suatu sistem pertanian dimana
pepohonan di tanam secara tumpangsari dengan satu atau lebih tanaman semusim(Jamilla
Kautsari, et al., 2017).

Beberapa penelitian telah dilakukan di Unissula, namun belum ada yang


membahas mengenai konsep RTH yang terdapat di dalamnya. Maka perlu dilakukan
sebuah penelitian untuk mengetahui bagaimana penerapan konsep Kebun Qur’an yang
terdapat pada lingkungan Kampus dan bagaiamana komparasi antara fungsi vegetasi pada
kebun Qur’an dengan RTH Kampus Unissula yang lebih luas dalam upaya menjaga dan
pengoptimalisasi fungsi RTH yang ada.

a. Rumusan Masalah

Dalam upaya mewujudkan konsep kawasan kampus hijau islami sebagai bagian
dari rahmatan lil’alamin Rektor UNISSULA mencanagkan program Islamic, Green,
Eco dan Smart (IGES) yang di dalamnya juga terdapat kebun yang membentuk RTH
berbasis konsep kebun qur’an yang dapat mendukung program tersebut. Sehingga
muncul beberapa pertanyaan peneliti diantaranya ialah :

a). Bagaimana karakteristik konsep RTH kebun qur’an

b). Bagaimana karakteristik RTH yang terdapat pada lingkungan Universitas


Islam Sultan Agung

c). Bagaimana bentuk optimalisasi fungsi ruang terbuka hijau melalui konsep
Kebun Qur’an pada lingkungan Unissula ?

b. Tujuan dan Sasaran

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisis
penerapan Konsep Kebun Qur’an pada RTH lingkungan kampus Unissula.
Dengan sasaran:

3 Prosiding Seminar Nasional


1 Konferensi Ilmiah Mahasiswa UNISSULA (KIMU)
Semarang, 27 Agustus
2022
Prosiding Seminar Nasional
Konferensi Ilmiah Mahasiswa UNISSULA (KIMU)
Semarang, 27 Agustus 2022

a). Mengidentifikasi bentuk RTH Kebun Qur’an dan Fungsi vegetasi yang
sudah di lakukan di Unissula

b). Mengidentifikasi karakteristik RTH yang terdapat pada lingkungan


Universitas Islam Sultan Agung

c). Menganalisis fungsi RTH dan penerapan konsep Kebun Qur’an pada RTH
lingkungan Unissula
II. Kajian Teori

Ruang terbuka adalah keseluruhan landscape, hardscape, taman-taman, tempat


rekreasi dalam suatu lahan kota. Ruang yang timbul secara alami seperti taman-taman
dengan daun-daunnya yang hijau akan mempertegas bentuk kota dan mencukupi
kebutuhan kota. Jadi ruang terbuka merupakan bagian dari ruang kota secara keseluruhan,
yang dibentuk oleh elemen fisik maupun alam dengan ciri khusus pada pemanfaatannya,
keberadaan ruang terbuka tidak selalu memerlukan suatu lahan yang luas seperti dalam
merencanakan suatu kota baru, tetapi lebih berorientasi pada kualitas nilai kemanusiaan
dan fungsi yang ingin dicapai(Shirvani, 1985).
Fungsi RTH baik publik maupun privat dapat dikelompokkan kedalam fungsi
utama (intrinsik atau yang fungsi yang tidak terlihat), yaitu fungsi ekologis dan fungsi
tambahan (ekstrinsik atau yang dapat terlihat secara fisik), yaitu fungsi arsitektural, sosial,
dan fungsi ekonomi(Nurisjah, et al., 2005)
.Kebun Qur’an merupakan sebuah perkebunan yang didesain dengan petunjuk-petunjuk
dalam sejumlah besar ayat-ayat Al-Qur’an sebagai penentu arah dan pengambil kebijakan
akan dibawa kemana kebun ini nantinya. Dengan adanya kebun Qur’an ini diharapkan
implementasi di lapangan tetap menggunakan ilmu-ilmu terapan seperti perkebunan,
pertanian, biologi, bio-teknologi dan lain sebagainya.

4 Prosiding Seminar Nasional


1 Konferensi Ilmiah Mahasiswa UNISSULA (KIMU)
Semarang, 27 Agustus
2022
Prosiding Seminar Nasional
Konferensi Ilmiah Mahasiswa UNISSULA (KIMU)
Semarang, 27 Agustus 2022

No. Sumber Tabel 1. Kebun Qur’an Menurut Para


Uraian Ahli
Variabel Indikator Parameter
1. Fatima Kebun Al-Qur'an terdiri dari semua spesies tanaman yang disebutkan dalam Al- Kebun Jenis - Tanaman yang disebutkan dalam Al-Qur’an
binti Saleh Qur'an dan Hadits, diadopsi dari sumber-sumber Hadist yang diakui dan otentik Qur’an tanaman dan hadist
Al-Khulaif (hadist shahih). Kata kebun di balik penyebutan dalam Al-Qur'an serta
menjelaskan komposisi dan penerapannya menurut sains modern(Al-Khulaif,
2014).

2. Setiawan Kebun Qur’an merupakan kebun yang terinspirasi dari Al-Qur'an itu sendiri, Fungsi - Tanaman Pangan
dimana ada banyak tanaman dalam Al-Qur'an dan ternyata setelah dikaji tanaman - Tanaman Obat
memang banyak manfaatnya bahkan berfungsi sebagai solusi berbagai masalah - Tanaman Lingkungan
kehidupan manusia. Tanaman-tanaman dalam Al-Qur-an itu memiliki 3 fungsi
yakni fungsi lingkungan, fungsi obat dan fungsi pangan.

3. Muhaimin Kebun Qur’an merupakan sebuah perkebunan yang didesain dengan petunjuk- Prosedur - Menjaga Keseimbangan
Iqbal petunjuk dalam sejumlah besar ayat-ayat Al-Qur’an sebagai penentu arah dan menanam - Bersyukur
pengambil kebijakan akan dibawa kemana kebun ini nantinya. Dengan adanya - Tanaman yang bermanfaat yang di sebutkan
kebun Qur’an ini diharapkan implementasi di lapangan tetap menggunakan dalam AL-Qur’an
ilmu-ilmu terapan seperti perkebunan, pertanian, biologi, bio-teknologi dan lain - Menyuburkan tanah
sebagainya(Iqbal, 2014) - Kerjasama riset

5. Ahmed El- Kebun Qur’an menunjukkan berbagai jenis informasi tentang tanaman di dalam Jenis - Tanaman yang disebutkan dalam Al-Qur’an
Gharib Al-Qur’an dan Hadits, lingkungan dalam Islam, dan budaya warisan yang Tanaman dan hadist
dikumpulkan dari manuskrip dan masyarakat yang sadar akan warisan - Tempat belajar
budaya(Ahmed ElGharib & Fatima Al-Khulaifi, 2020). - Tanaman yang di lindungi (warisan budaya)
- Tempat penelitian ilmiah
- Penyedia oksigen

Sumber: Hasil Analisis Peneliti, 2022

1
Prosiding Seminar Nasional
Konferensi Ilmiah Mahasiswa UNISSULA (KIMU)
Semarang, 27 Agustus 2022

III. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam studi ini adalah Metode Deduktif kualitatif
rasionalistik dengan menggunakan tenik analisis deskriptif empir Sebuah.riset
kualitatif.adalah.metode.penelitian.yang.sangat.kompleks. Model penelitian ini terdiri
dari beragam warna dengan tekstur yang beda dan material beragam. Maka, untuk dapat
memahaminya pun tidak dapat disimplifikasi. Guna memahaminya secara menyeluruh
menggunakan bermacam pendekatan dan kerangka.

Riset kualitatif merupakan proses memahami berdasarkan tradisi metodologis


yang menggali masalah sosial manusia. Dalam penelitian ini, peneliti membangun sebuah
gambaran yang kompleks dan holistik, menganalisis kata-kata, reportase. dengan
detail.dan meneliti dengan setting natural(Cresswell, John, 2016).

Dari definisi tersebut, dapat diketahui bahwa untuk mengadakan penelitian kualitatif
diperlukan gambaran masalah holistik sehingga perlu diketahui pula sejarah dan
metodologinya. Lain daripada itu, maka dalam melakukan penelitian juga diperlu
mengetahui sejarah metodologinya untuk mendapatkan metode riset yang tepat.

Penentuan grand theory merupakan langkah awal dalam proses penelitian dengan
pendekatan deduktif kualitatif rasionalistik. Hipotesis utama yang digunakan dalam
penelitian adalah grand theory. Konsep dan parameter akan dikeluarkan oleh grand theory
yang telah ditentukan. Parameter yang dirancang kemudian diperiksa dengan
menggunakan data pendukung penelitian. Berikut ini adalah teori, gagasan, dan kriteria
utama penelitian yang digunakan dengan menggunakan metodologi deduktif kualitatif
rasionalistik dalam penelitian“Kajian Penerapan Konsep kebun Qur’an Sebagai Ruang
Terbuka Hijau di Lingkungan Kampus Universitas Islam Sultan Agung”:

Kegiatan pengumpulan merupakan tahapan untuk mendapatkan data atau


informasi dari referensi yang telah ada, instansi terkait maupun dari masyarakat
lingkungan kampus. Dalam prosedur pengumpulan data, kampus Universitas Islam
Sultan Agung digunakan sebagai lokasi penelitian, dan tahap pengumpulan data adalah
pendekatan yang digunakan untuk mencoba memperoleh gambaran tentang kondisi
lingkungan yang ada di sana. Selama tahap pengumpulan data, prosedur pengumpulan
data yang penting adalah metode dan standar(Koentjaraningrat, 1991).

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini terbagi berdasarkan jenis data yan
di perlukan yakni data primer didapat melalui hasil wawancara, Observasi lapangan dan
dokmentasi. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi literatur yang merupakan
salah satu upaya untuk mendapatkan teori yang berkaitan dengan penelitian. Studi
literatur berkaitan dengan teori-teori klasik, teori-teori hasil penelitian, jurnal-jurnal
penelitian dan artikel dari internet yang berperan dalam perumusan masalah dan
penentuan variabel penelitian. Pengumpulan data sekunder dilakukan pada instansi terkait
seperti, Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung, Rektorat dan lain-lain.

6 Prosiding Seminar Nasional


1 Konferensi Ilmiah Mahasiswa UNISSULA (KIMU)
Semarang, 27 Agustus
2022
Prosiding Seminar Nasional
Konferensi Ilmiah Mahasiswa UNISSULA (KIMU)
Semarang, 27 Agustus 2022

Analisis kualitatif ini diperoleh dari wawancara yang menempatkan penyusun


sebagai instrumen peneliti dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif.
Tahap analisis merupakan proses untuk mengolah data yang telah terkumpul dengan
menggunakan metode deduktif kualitatif rasionalistik, sehingga dapat mencapai tujuan
penelitian yaitu mengkaji dan mengidentifikasi penerapan konsep Kebun Qur’an pada
RTH lingkungan kampus Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Identifikasi bentuk RTH dan Fungsi vegetasi Kebun Qur’an


a. Kebnn Qur’an YBWSA
Sekalipun manusia tidak mungkin dapat menggambarkan surga secara
utuh, patut dipahami bahwa surga menyediakan hal-hal yang terbaik yang sesuai
dengan fitrah dan kebutuhan manusia sebagai penggunanya. Hal tersebut
dijelaskan dalam al Quran dan hadits, melalui elemen-elemen dan karakter-
karakter yang dapat diasosiasikan pengertiannya sesuai pemahaman manusia di
dunia sehingga penggambaran tersebut dapat dimanfaatkan sebagai inspirasi
dalam merencanakan taman atau RTH yang sesuai dengan kebutuhan
penggunanya(Jannah et al., 2015).
“Yang pertama, kita wajib mengimani Al-Qur’an sebagai kitab mu’jizat
yang di turunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Yang kedua, bahwa Al-
Qur’an itu sebagai kitab hidayah bahwasanya Al-qur’an ini sebagai jalan
hidup kita, kemdian yang ketiga, Al-qur’an tidak berbicara alam semesta
sebagai sebuah buku referensi ilmiah tapi hanya sekedar memberikan
isyarat, petunjuk atau indikasi. Itu boleh kita jadikan sebagai rujukan
dalam bidang kepakaran kita(SH/26 April 2022)
Pada kawasan kampus Unissula juga terdapat sebuah kebun yang di kelola
oleh Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA) yang di beri nama Kebun
Qur’an yang di dalamnya terdapat fungsi tanaman yang memiliki manfaat
beragam dan saling melengkapi satu sama lain. Mulai dari tanaman obat, tanaman
lingkungan dan tanaman pangan yang mengelompok membentuk RTH.
Selain jenis tanaman yang bermanfaat bagi manusia, terdapat juga
kegiatan peternakan dan budidaya berupa kambing, bebek, ikan dan magot yang
terdapat di Kebun Qur’an yang semuanya di harapkan memiliki nilai ekonomis
dan menghasilkan pupuk bagi tanaman di lingkungan kampus Unissula.
Dalam konteks yang sama dengan makanan bagi manusia, juga ada ayat
yang mengisyaratkan pentingnya memperhatikan makanan ternak (QS 80 :32).
Untuk itu dalam kebun Qur’an juga menanam rumput-rumputan (QS 80 :31).

2. Analisis Karakteristik RTH pada Lingkungan Kampus Universitas Islam


Sultan Agung
Karakteristik Ruang Terbuka Hijau pada lingkungan kampus Unissula dapat kita
lihat berdasarkan teori fungsi RTH sebagai berikut:

7 Prosiding Seminar Nasional


1 Konferensi Ilmiah Mahasiswa UNISSULA (KIMU)
Semarang, 27 Agustus
2022
Prosiding Seminar Nasional
Konferensi Ilmiah Mahasiswa UNISSULA (KIMU)
Semarang, 27 Agustus 2022

Fungsi RTH baik publik maupun privat dapat dikelompokkan kedalam fungsi
utama (intrinsik atau yang fungsi yang tidak terlihat), yaitu fungsi ekologis dan fungsi
tambahan (ekstrinsik atau yang dapat terlihat secara fisik), yaitu fungsi arsitektural,
sosial, dan fungsi ekonomi (Nurisjah, et al., 2005).
a). Fungsi Ekologis
Manfaat ekologis RTH diharapkan dapat memberi kontribusi dalam peningkatan
kualitas air tanah, mencegah terjadinya banjir, mengurangi polusi udara, dan
pendukung dalam pengaturan iklim mikro (Ernawati, 2015).
Ruang terbuka hijau dapat menciptakan lingkungan alami, dan keanekaragaman
tumbuhan dapat menciptakan ekosistem lokal yang menyediakan tempat berlindung
dan makanan bagi burung dan hewan lainnya(Forest Publications, 2003).
Dalam fungsi ekologis RTH di lingkungan kampus unissula dapat di lihat dari
upaya mencegah terjadinya banjir dengan penanaman pohon dan pembuatan folder
menciptakan kenyamanan dan pemanfaatan sumber daya alam dalam memelihara
pepohonan yang ada di lingkungan kampus Unissula sehingga terciptanya ekosistem
lokal bagi kehidupan yang ada di dalamnya.
Kenyamanan taman kota dipengaruhi oleh faktor vegetasi mendominasi di mana
terdapat tanaman pohon besar sebagai penyejuk dan berbagai jenis tanaman hias yang
menambah indah pemandangan(Siregar & Kusuma, 2015).
Keyamanan yang di rasakan oleh masyarakat kampus kebanyakan karena
suasan lingkungan yang hijau oleh jenis tanaman yang di tanam pada lingungan
kampus. Dimana terdapat pohon-pohon besar yang mendominasi sehingga tercipta
lingkungan yang nyaman bagi penghuninya. lingkungan kampus unissula memiliki
kelebihan pada bagian vegetasi yang membuat lingkungan menjadi lebih hijau dan
nyaman, namun ada permasalahn lain seperti banjir dan rob yang mengancam
keberlangsungan hidup tanaman yanga ada. Untuk mengatasi masalah tersebut telah
di lakukan upaya dengan di buatnya polder untuk bendungan air rob agar tidak masuk
lingkungan kampus Unissula.
Kenyamanan pada RTH lingkungan kampus Unissula tidak hanya manusia saja
namun juga seluruh mahluk yang hidup di dalamnya termasuk hewan-hewan dan
tumbuhan yang membentuk satu ekosistem lingkungan yang saling membutuhkan
satu sama lain. Hal ini dapat terbukti dengan adanya beberapa hewan yang
menjadikan unissula sebagai habitat alami seperti burung-burung, kolam retensi yang
berisi ikan dan hewan ternak yang terdapat pada Kebun Qur’an
b). Fungsi Sosial
Konsep ruang terbuka hakikatnya akan memberikan tempat sosial seperti lokasi
saling berinteraksi maupun hanya beristirahat(Allan, L. M., & Karmilah, 2019).
Dengan RTH yang memberikan rasa nyaman di lingkungan kampus unissula secara
tidak langsung menciptakan ruang sosial bagi masyarakat kampus untuk berinteraksi
di luar ruangan seperti menjadikannya tempat bermain, tempat belajar, penelitian dan
pelatihan dalan mempelajari alam. hal ini dapat di lihat dari berbagai kegiatan di luar
ruangan

8 Prosiding Seminar Nasional


1 Konferensi Ilmiah Mahasiswa UNISSULA (KIMU)
Semarang, 27 Agustus
2022
Prosiding Seminar Nasional
Konferensi Ilmiah Mahasiswa UNISSULA (KIMU)
Semarang, 27 Agustus 2022

c). Fungsi Ekonomi


Manfaat ruang terbuka hijau dalam aspek ekonomi bisa diperoleh secara langsung
maupun tidak langsung. Secara langsung, manfaat ekonomi ruang terbuka hijau
diperoleh dari penjualan atau penggunaan hasil ruang terbuka hijau berupa kayu bakar
maupun kayu perkakas. Penanaman jenis tanaman ruang terbuka hijau yang bisa
menghasilkan biji, buah atau bunga dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan
oleh masyarakat untuk meningkatkan taraf gizi, kesehatan dan penghasilan
masyarakat(Admin, 2016).
Fungsi ekonomi yang dapat di lihat pada RTH kampus Unissula ialah pada jenis
tanaman pangan yang tersedia, bibit dan tanaman berupa pohon-pohon besar saat akan
di rapikan kayunya bisa di jual untuk mewujudkan wakaf produktif.
Selain potensi tanaman dan kayu yang di hasilkan saat ini dari pihak
Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung juga tengah mencoba untuk melakukan
penangkaran lebah jenis trigona di sekitar lingkungan kampus Unissula tepatnya
samping masjid kampus yang nantinya di harapkan dapat mengoptimalkan fungsi
RTH khususnya fungsi ekonomi.
Dari hasil wawancara dengan narasumber bahwa kegiatan budidaya penangakaran
lebah masih dalam tahap ujicoba bisnis dan kecocokan lahan untuk meningkatakan
nilai eonomi pada RTH kampus Unissula. Adanya agrimart yang di kelola oleh
BATAMA sebagai pengelola hasil usaha yayasan terdapat pengelolaan hasil kebun
qur’an berupa sayur dan ternak. Selain itu ada jga penjualan bibit tanaman hias yang
masih dlam rintisan.
Adanya agrimart yang di kelola oleh BATAMA sebagai pengelola hasil usaha
Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA) terdapat pengelolaan hasil kebun
qur’an berupa sayur dan ternak Berikut data yang diperoleh peneliti dari nilai ekoomi
komoditi Kebun Qur’an:
Tabel 2. Hasil Penjualan
Tanaman dan Ternak Kebun Qur’an

No. Jenis Barang Pendapatan


1. Ayam Rp.10.195.100
2. Bayam Rp. 400.000
3. Daun Singkong Rp. 75000
4. Kangkung Rp. 127.000
5. Bebek Rp. 4.570.000
6 Pisang Rp. 496.000
7 Singkong Rp. 335.000
8 Telur Ayam Rp. 2.123.000
Total Rp.17.364.058

Sumber: Laporan Penjualan KQSA, 2022

9 Prosiding Seminar Nasional


1 Konferensi Ilmiah Mahasiswa UNISSULA (KIMU)
Semarang, 27 Agustus
2022
Prosiding Seminar Nasional
Konferensi Ilmiah Mahasiswa UNISSULA (KIMU)
Semarang, 27 Agustus 2022

d). Fungsi Estetika


View tapak berhubungan dengan respon vegetasi sebagai estetika atau
bentuk tanaman hias. Mayoritas berada disekitar unit (fakultas, rektorat,
perpustakaan dan lainnya) namun terdapat pula titik-titik meeting point
orang-orang bersantai dan bersosialisasi di pelataran masjid, depan
perpustakaan dan disamping kolam yang menjadi tempat banyak orang
duduk berkumpul, respon vegetasi yang ditanam pada lokasi tersebut adalah
vegetasi dengan fungsi estetika atau hias karena menjadi arah view dari
aktivitas diluar ruangan(Rahman, 2019).
Berdasarkan hasil identifikasi peneliti bahwa fungsi estetika dari RTH
Unissula dapat dilihat dari jenis tanaman hias dan keasrian lungkungan yang
terjaga yang terdapat di beberapa area yang serin menjadi pusat kegiatan
masyarakat kampus maupun jalr pejalan kaki dan kendaraan. Selain itu
beberapa fakultas memang telah memiliki taman mini untuk membuat
lingkungan di sekitar gedung fakultas jadi lebih terlihat indah.
3. Analisis penerapan konsep Kebun Qur’an pada RTH lingkungan kampus
Unissula
a. Tanaman yang disebutkan dalam Al-Qur’an pada lingkungan kampus
Unissula
Kebun Al-Qur'an terdiri dari semua spesies tanaman yang disebutkan
dalam Al-Qur'an dan Hadits, diadopsi dari sumber-sumber Hadist yang
diakui dan otentik (hadist shahih). Kata kebun di balik penyebutan dalam Al-
Qur'an serta menjelaskan komposisi dan penerapannya menurut sains
modern(Al-Khulaif, 2014).
Tanaman yang di sebutkan dalam Al-Qur’an yang terdapat pada lingkungan
kampus Unissula tersebar di beberapa titik lokasi yang dapat dilihat pada peta
berikut:

Gambar 1. Peta Persebaran Tanaman Al-Qur’an


Pada Lingkungan Kampus Unissula

10 Prosiding Seminar Nasional


1 Konferensi Ilmiah Mahasiswa UNISSULA (KIMU)
Semarang, 27 Agustus
2022
Prosiding Seminar Nasional
Konferensi Ilmiah Mahasiswa UNISSULA (KIMU)
Semarang, 27 Agustus 2022

Sumber: Hasil Analisis Peneliti, 2022

Keberadaan tanaman-tanaman dalam alqur’an yag terdapat pada RTH


lingkungan kampus Unissula belum merata dan hanya terdapat di beberapa
titik dengan jumlah yang masih sedikit jika dibandingkan dengan tanaman
generik lainnya yang tidak di sebutkan secara langsung di dalam Al-qur’an.
Jika melihat dari iklim kota semarang berdasarkan data dari Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika kota Semarang. Rata-rata suhu kota
Semarang Sepanjang tahun, bervariasi dari 24°C hingga 33°C. maka
tanaman-tanaman yang di sebutkan dalam Al-qur’an di atas dapat tumbuh
pada lingkungan kampus Unissula jika mengikuti prosedur menanam yang
baik. Seperti yang di sebutkan oleh muhaimin iqbal dalam buku kebun
Qur’an bahwa implementasi di lapangan tetap menggunakan ilmu-ilmu
terapan seperti perkebunan, pertanian, biologi, bio-teknologi dan lain
sebagainya(Iqbal, 2014)
Tanaman Anggur dapat tumbuh pada suhu Suhu udara antara 10°C –
35°C atau sumber lain mengatakan 15°C – 40°C, tanaman bidara bisa cepat
tumbuh diudara yang panas dengan curah hujan berkisar 125 mm dengan
suhu minimum 7-13°C dan maksimum 37-48°C, (Dahiru, 2010 dalam
Nugrahawati, 2016).

11 Prosiding Seminar Nasional


1 Konferensi Ilmiah Mahasiswa UNISSULA (KIMU)
Semarang, 27 Agustus
2022
Prosiding Seminar Nasional
Konferensi Ilmiah Mahasiswa UNISSULA (KIMU)
Semarang, 27 Agustus 2022

Tanaman delima dapat tumbuh dengan baik di daerah beriklimn tropis


Suhu yang sesuai dengan karakteristik tanaman delima berkisar antara 25-
300C. Kurma dapat tumbuh pada suhu rata-rata 12.7 – 27.5°C, dapat bertahan
hingga 50°C maupun pada suhu membeku hingga serendah-rendahnya -5°C.
Suhu ideal untuk pertumbuhan semasa penyerbukan hingga pematangan
buah berkisar dari 21-27°C (Yuniati, 2011)
Pisang dapat tumbuh pada kisaran suhu 25-27 °C, Syarat tumbuh
Tanaman Tin dapat tumbuh pada suhu 21º - 27 º C dengan kondisi curah
hujan sedang dengan kelembaban tinggi, Sedangkan untuk tumbuhan Zaitun
suhu hidup dan tumbuhnya berada di range 7 – 35 º C.

b. Menjaga keseimbangan alam


Dalam perspektif etika lingkungan (etics of environment), komponen
paling penting hubungan antara manusia dan lingkungan adalah pengawasan
manusia(Lpsplsorong, 2021).

Tabel 3. Tata No Penggunaan Luas Prosentase Guna Lahan


Pada Ruang (Ha) Lingkungan
Kampus Unissula 1 Bangunan 4,38 22 %
2 Perairan 2 10 %
3 Area Tutupan Lahan 6,25 32 %
(Tajuk Vegetasi)
4 RTNH(parkiran, jalan, 7,23 36 %
lapangan dll)
Luas Kawasan Penelitian 19,87 100%
Sumber: Hasil Analisis Peneliti 2022

Area tutupan lahan pada lingkungan kampus Unissula 32% telah


memenuhi syarat RTH 30 % sesuai peraturan menteri pekerjaan umum no 5
Tahun 2008 tentang penyediaan RTH. pada area yang di tutupi tajuk vegetasi
tersebut cenderung terjadinya aktivitas lebih banyak di banding lokasi yang
lain sehingga sudah mencukupi utuk mendukung kegiatan dan aktivitas di
luar rangan bagi masyarakat kampus.
c. Bersyukur
Syukur dalam ilmu tasawuf berarti ucapan, sikap, dan perbuatan terima
kasih kepada Allah SWT dan pengakuan yang tulus atas nikmat dan karunia
yang diberikanNya(Akmal, 2018).
Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa bentuk ungkapan
rasa syukur terhadap keberadaan RTH pada lingkungan kampus yang yang
diungkapkan oleh responden masih dalam artian yang sama rasa syukur
seperti yang di jalaskan dalam teori di atas di antaranya ialah ucapan, sikap,
dan perbuatan. rasa syukur atas karunia RTH lingkungan kampus saat ini
dapat dilihat dari kegiatan pemanfaatan lahan untuk ditanami tanaman-
tanaman yang bermanfaat dan bernilai ekonomi.

12 Prosiding Seminar Nasional


1 Konferensi Ilmiah Mahasiswa UNISSULA (KIMU)
Semarang, 27 Agustus
2022
Prosiding Seminar Nasional
Konferensi Ilmiah Mahasiswa UNISSULA (KIMU)
Semarang, 27 Agustus 2022

Bentuk rasa syukur pada lingkungan kampus Unissula juga tercermin


adanya peraturan-peraturan dan budaya akademik islam (BudAi) pada
lingkungan kampus terdapat gerakan thaharoh salah satunya menjaga
lingkungan bersih dan sehat dapat juga di artikan sebagai aktualisasi wujud
sykur masyarakat kampus.

d. Fungsi Vegetasi
Kebun Qur’an merupakan kebun yang terinspirasi dari Al-Qur'an itu
sendiri, dimana ada banyak tanaman dalam Al-Qur'an dan ternyata setelah
dikaji memang banyak manfaatnya bahkan berfungsi sebagai solusi berbagai
masalah kehidupan manusia. Tanaman-tanaman dalam Al-Qur-an itu
memiliki 3 fungsi yakni fungsi lingkungan, fungsi obat dan fungsi pangan
(Setiawan, 2020).
Berdasarkan data hasil observasi dan penelitian sebelumnya
menunjukkan bahwa total tanaman yang terdapat pada lingkungan kampus
Unissula berjumlah 1657 titik tanaman yang dapat kita lihat pada peta di atas.
Dapat dilihat juga bahwa persebaran fungsi vegetasi pada lingkungan
kampus Unissula lebih banyak di dominasi oleh jenis tanaman lingkungan
dengan jumlah 1071 atau 52%. kemudian di ikuti dengan tanaman pangan
dengan jumlah 469 atau 36%. dan tanaman yang bermanfaat sebagai tanaman
obat memiliki jumlah paling sedikit yang hanya 27 tanaman atau sekitar 12%
dari total jumlah tanaman yang ada. Selain untuk menjaga lingkungan
kampus dari panas dan polsi hal ini juga dikarenakan adanya bantuan bibit
dari dari dinas kehutanan dan perawatan tanaman lingkungan lebih mudah di
bandingkan dengan tanaman lain.

13 Prosiding Seminar Nasional


1 Konferensi Ilmiah Mahasiswa UNISSULA (KIMU)
Semarang, 27 Agustus
2022
Prosiding Seminar Nasional
Konferensi Ilmiah Mahasiswa UNISSULA (KIMU)
Semarang, 27 Agustus 2022

4. Temuan Studi

Tabel 4. Matrix Temuan Studi Penerapan Konsep kebun Qur’an


Variabel Indikator Parameter Temuan Studi
Kebun Jenis Terdapat tanaman yang Adanya tanaman yang di sesbutkan dalam Al-Qur’an yang
Qur’an Tanaman disebutkan dalam Al- ditanam pada RTH lingkungan kampus Unissula namun
Qur’an jumlahnya masih sedikit jika dibandingkan dengan tanaman lain
yang tidak di sebutkan secara langsung dalam Al-Qur’an
Tanaman yang di Tanaman obat herbal yang terdapat pada lingkungan kampus
lindungi (hasil Unissula yang merupakan tanaman yang dilindungi dan dijaga
warisan) kelestariannya
Prosedur Menjaga - Area yang di tutupi oleh tajuk vegetasi pada lingkungan
Menanam Keseimbangan kampus unissula seluas 6,25 Ha atau sekitar 32 % dari luas
lokasi penelitian.
- Rata-rata kepadatan bangunan di Unisula sekitar 30-40%.
Terdapat 2 gedung yakni Gedung kedokteran dan Gedung
Fakultas Ilmu Keperawatan belum memenuhi minimal
KDH yang di atur
- Adanya perubahan penggunaan lahan dengan penambahan
bangunan yang mengorbankann badan air yang ada untuk
pembangunan gedung baru
Bersyukur Menjaga kebersiahan taman dan Merawat dengan cara ikut
menyiram dan menanam, Mengoptimalkan, merawat. Namun
masih terdapat beberapa lokasi sapah yang belum di kelola
dengan baik
Menyuburkan tanah Proses penyuburan tanah di lakukan dapat dilihat dengan adanya
upaya pembuatan pupuk organic dan kegiatan peternakan yang
kotorannya juga digunakan sebagai pupuk untuk mnyuburkan
tanah
Kerjasama riset Belum ada kerjasama riset terkait perwatan tanaman yang
disebutkan dalam Al-Qur’an yang di tanaman pada RTH
lingngunan kampus agar bagaimana tanaman tersebut dapat
menghasilkan manfaat dan fungsinya secara optimal sesuai
tuntunan Al-Qur’an
Fungsi Fungsi Pangan Tanaman pangan dan buah yang terdapat pada RTH lingkungan
Tanaman kampus unissula menyebar pada baberapa titik lokasi di
lingkungan kampus Unissula yang terdiri dari tanaman singkong,
mangga, kurma, pisang dan lain-lain
Fungsi Obat Mimba dan pohon tin menjadi tanaman obat yang paling banyak
di tanam dibandingkan tanaman obat lainnya.
Fungsi Lingkungan Tanaman lingkungan yang terdapat di Unissula lebih banyak dari
jenis tanaman lainnya guna untuk merupakan upaya untuk
menjaga lingkungan dan mendukung aktivitas di luar ruangan
dengan persentase 52%.
Sarana pendidikan Banyak di gunakan oleh masyarakat kampus belajar diluar
ruangan.
Penyedia oksigen Adanya fungsi ekologis pada RTH lingkungan kampus Unissula
yang didalamnya terdapat berbagai mahluk hidup dan
memberikan kenyaamanan masyarakat kampus
Tempat rekreasi/ Adanya fungsi sosial dan ekologis pada lingkungan kampus
beristirahat Unissula sehingga banyak digunakan sebagai tempat rekreasi
mapun istihatat bagi masyarakat kampus maupun pengunjung

Sumber: Hasil Analisis Peneliti, 2022

14 Prosiding Seminar Nasional


1 Konferensi Ilmiah Mahasiswa UNISSULA (KIMU)
Semarang, 27 Agustus
2022
Prosiding

KONFERENSI ILMIAH MAHASISWA UNISSULA (KIMU) I


Universitas Islam Sultan Agung
Semarang, 25 Agustus 2022

V. KESIMPULAN

Karakteristik RTH dengan konsep Kebun Qur’an pada dasarnya tidak


jauh berbeda dengan RTH pada umumnya yang di dalamnya terdapat fungsi
ekologi, sosial , ekonomi dan estetika namun yang memebedakannya ialah
pada RTH dengan Konsep Qur’an lebih kepada implementasi RTH yang
produktif yang mampu menciptakan solusi multimanfaat atas masalah
lingkungan alam, air, energi dan kebutuhan pangan serta bahan obat alami
untuk manusia dimana tanaman-tanaman yang di tanam juga berdasarkan apa
yang di sebutkan dalam Al-Qur’an secara langsung maupun tidak langsung.
RTH dengan konsep Kebun Qur’an tidak hanya memberikan rasa
nyaman dan kelestarian lingkungan, namun juga mengajarkan bagaimana
agar penghuninya memiliki rasa syukur atas nikmat yang di berikan dan
meningkatkan ketakwaan sebagai seorang hamba kepada Allah SWT.
Berdasarkan fungsinya , karakteristik RTH yang terdapat pada
lingkngan kampus Unissula telah memenuhi fungsi ekologis, fungsi sosial
bagi masyarakat kampus , fungsi ekonomi dan fngsi etetika (keindahan).
Hanya saja perlu di lebih di optimalkan lagi untuk mewujudkan lingkungan
kampus yang sejalan dengan program IGES (Islamic Gree Eco and Smart)
baik dengan cara sosialisasi , kerjasama kelembagaan maupun kebijakan-
kebijakan yang berorientasi kepada kelestarian lingkungan dan terwujudnya
lahan wakaf produktif.
Berdasarkan hasil analisis penerapan konsep Kebun Qur’an pada RTH
lingkungan kampus Unissula saat ini belum cukup ideal jika melihat dari
jumlah tanaman Al-Qur’an yang terdapat di lingungan kampus yang masih
sedikit jika dibandingkan dengan tanaman lain yang tidak disebutkan dalam
Al-Qur’an.
Jika melihat dari prosedur menanam dalam konsep Kebun Qur’an yang
dimulai dengan menjaga keseimbangan di Unissula dapat kita lihat dari
upaya menjaga lingkungan agar tetap hijau ,badan air dan bangunan agar
seimbang. Hanya saja masih di jumpai pembangunan yang mengorbankann
badan untuk gedung baru yang seharusnya dipertahankan sebagai upaya
mitigasi bencana bajir rob pada Kawasan pesisir.
Dalam upaya menyuburkan tanah pada lingkungan kampus dilakukan
dengan cara memanfaatkan pupuk organik yang di olah sendiri, namun masih
kurang dalam hal merawat tanaman Al-qur’an dan tidak adanya kerjasama
riset dengan pihak luar supaya bagaiamana tanaman Al-Qur’an yang ada ini
dapat tmbuh dan menghasilkan manfaat yang optimal.
Bentuk aktualisasi rasa syukur dengan adanya RTH lingkungan
kampus di ungkapkan oleh masyarakat kampus dengan menjaga kebersihan
(taharoh) pada lingkungan kampus Hal ini sebagian telah terlihat di
lingkungan kampus Unissula, namun dalam hal kebersihan lingkungan
terkait dengan sampah masih dijumpai di beberapa lokasi sampah belum
tekelola dengan baik.

Prosiding Seminar Nasional


15
Konferensi Ilmiah Mahasiswa UNISSULA (KIMU)
Semarang, 27 Agustus
2022
Prosiding

KONFERENSI ILMIAH MAHASISWA UNISSULA (KIMU) I


Universitas Islam Sultan Agung
Semarang, 25 Agustus 2022

VI. UCAPAN TERIMAKASIH


Terimakasih kepada pengurus Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung dan
Kepala Bagian lingkungan Unissula di bawah Bidang Admistrasi Umum yang telah
membantu penulis dalam mengakses data dan informasi. Kepada seluruh narasumber
dan responden yang telah bersedia untuk meluangkan waktu wawancara untuk
penelitian ini.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Admin. (2016). FUNGSI RUANG TERBUKA HIJAU. Green Art Indonesia.
http://greenartindonesia.co.id/content/blog/ruang_terbuka_hijau
Ahmed ElGharib, & Fatima Al-Khulaifi. (2020). The Conservational Role of Qur’anic Botanic Garden of
Medicinal, Desert and Tropical Plants in Qatar. Journal of Agricultural Science and Technology A,
10(2). https://doi.org/10.17265/2161-6256/2020.02.002
Al-Khulaif, F. binti S. (2014). Proceedings of the Second International Forum of the Qur ’ Anic Botanic
Garden International Forum of the Qur ’ Anic Botanic Garden. The Second International Forum of
The Qur’anic Botanic Garden : Islamic Perspectives on Ecosystem Management.
Allan, L. M., & Karmilah, M. (2019). Pengaruh Aktivitas Ziarah Terhadap Ruang Publik Alun-Alun Studi
Kasus: Kawasan Pemakaman Sunan Bonang. Jurnal Planologi, 14(2), 89–101.
Cresswell, John, W. (2016). Qualitative Inquiry and Research Design, Third Edition. Sage, 66, 448.
https://uk.sagepub.com/en-gb/asi/qualitative-inquiry-and-research-design/book246896#preview
Ernawati, R. (2015). Optimalisasi Fungsi Ekologis Ruang Terbuka Hijau Publik di Kota Surabaya.
EMARA: Indonesian Journal of Architecture, 1(2), 60–68. https://doi.org/10.29080/emara.v1i2.8
Iqbal, M. (2014). Kebun al-Qur’an. 237.
Jamilla Kautsari, Ardiana Yuli Puspitasari, Ahmad Syahrizal, W. O. S. K. (2017). MASTERPLAN
YAYASAN BADAN WAKAF SULTAN AGUNG. Laboratorium Perancangan Program Studi
Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Islam Sultan Agung.
Jannah, M., Mugnisjah, W. Q., & Gunawan, A. (2015). Kajian Konsep Taman Islam Berdasarkan Al Quran
Dan Hadits. El Harakah, 17(1), 1. https://doi.org/10.18860/el.v17i1.3082
Koentjaraningrat, 1923-174. (1991). Metode-metode penelitian masyarakat / redaksi, Koentjaraningrat. In
Penelitian-Metode (11th ed., Vol. 11). Gramedia Pustaka Utama.
https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=308844#
Nurisjah, S, S. Setiahadi, A.M. Zain, & D. (2005). RTH Wilayah Perkotaan. Makalah Diskusi
Pengembangan Sistem RTH Di Perkotaan, Bappeda Bogor, 8.
Publications, F. S. (2003). Trees Reduce Noise Pollution and Create Wildlife and Plant Diversity. Forest
Service Publications.
PUTRA, T. A. (2019). PENGARUH RUANG TERBUKA HIJAU TERHADAP IKLIM MIKRO (Studi Kasus
di Kampus Universitas Islam Sultan Agung Semarang).
Rahman, B. (2019). Analisis respon peletakan vegetasi berdasarkan fungsi vegetasi terhadap kondisi tapak
kawasan Kampus Unissula Semarang. Jurnal Arsitektur Lansekap, 5(2), 242.
https://doi.org/10.24843/jal.2019.v05.i02.p12
Shirvani, H. (1985). The Urban Design Process. Van Nostrand Reinhold.
Siregar, H. H., & Kusuma, H. E. (2015). Tingkat Kenyamanan Taman Kota sebagai Ruang Interaksi-
Masyarakat Perkotaan. Jurnal Temu Ilniah IPLBI 2015, Tingkat Kenyamanan Taman Kota, 162–166.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.

Prosiding Seminar Nasional


16
Konferensi Ilmiah Mahasiswa UNISSULA (KIMU)
Semarang, 27 Agustus
2022
Prosiding

KONFERENSI ILMIAH MAHASISWA UNISSULA (KIMU) I


Universitas Islam Sultan Agung
Semarang, 25 Agustus 2022

Prosiding Seminar Nasional


17
Konferensi Ilmiah Mahasiswa UNISSULA (KIMU)
Semarang, 27 Agustus
2022

Anda mungkin juga menyukai