Anda di halaman 1dari 16

URGENSI KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP KESESUAIAN SITE

PLAN DIPERUMAHAN GRIYA SUNGAI DUREN INDAH KABUPATEN


MUARO JAMBI

Disusun Oleh:
M.Doni Saputra
(105200024)

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN


FAKULTAS SYARIAH
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
TAHUN 2022

1
A. Latar Belakang
Lingkungan hidup merupakan keadaan sekitar yang melingkupi atau
mengelilingi suatu organisme hidup atau suatu kehidupan. Riggs (1990)
menyatakan bahwa lingkungan “sesuatu” adalah berbeda dengan lingkungan
yang lainnya.Karenanya, tanpa mengidentifikasi sesuatu yang dilingkup
(environed), maka lingkungan tidak dapat didefinisikan atau ditetapkan secara
tegas. Keterkaitan antara lingkungan dan environediungkapkan dalam konsep
ekologi. (Robi Cahyadi Kurniawan, 2021)
Ekologi juga dapat di definisikan ilmu mengenai hubungan timbal balik
antara organisme-organisme hidup dengan lingkungannya. Titiik pusat ekologi
adalah ekosistem, yakni sistem ekologi terbentuk karena adanya hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya dan suatu tempat di
mana makhuk hidup maupun tak hidup saling berinteraksi satu sama lain,
yang disebut ekosistem. Masing-masing komponen yang ada memiliki
fungsinya masingmasing. Selama komponen tersebut melaksanakan fungsinya
dengan baik, maka ekosistem tersebut berada dalam suatu keseimbangan.
(Robi Cahyadi Kurniawan, 2021)
Secara harfiah ekologi adalah ilmu tentang mahkluk hidup dalam
rumahnya, atau dapat diartikan juga sebagai ilmu tentang rumah tangga
mahluk hidup. Ekologi adalah studi tentang “kehidupan di rumah” dengan
penekanan pada “keseluruhan atau pola hubungan antara organisme dan
lingkungannya”. Anonim (2018) menyebutkan bahwa “within the discipline of
ecology, researchers work at five broad levels, sometimes discretely and
sometimes with overlap: organism, population, community, ecosystem, and
biosphere”.Melihat subtansi dari ekologi sebagai ilmu pengetahuan, maka
dikatakan juga bahwa, organisasi negara dapat dipandang sebagai ekologi
dalam mengatur rumah tangga negara melalui pelaksanaan pemerintahan.
(Robi Cahyadi Kurniawan, 2021)

2
Menurut Syafiie (2019 : 2-3) terdapat berbagai pendapat yang memberikan
pendefinisian tentang ekologi, yaitu sebagai berikut :
1. Menurut Edward S. Rogers ekologi adalah pelajaran tentang hubungan
antara makhluk hidup dengan lingkungan sekitar mereka.
2. Menurut J.W. Bews (1935) (ekologi) adalah berasal dari Bahasa Yunani,
“Oikos” suatu rumah tangga atau tempat tinggal, sama dengan akar kata
dari ekonomi dan ilmu ilmu ekonomi, Ekonomi adalah suatu subyek yang
biasa berkenaan dengan ekologi, tetapi ekologi lebih luas jangkauannya,
hal tersebut berkenaan dengan seluruh antar hubungan dari makhluk hidup
dengan lingkungan sekitar mereka.
3. Menurut Prajudi Atmosudirdjo Ekologi adalah suatu tata hubungan total
(menyeluruh) dan mutual (timbal balik yang berguna) antara suartu
organisme dengan lingkungan sekitarnya.
4. Menurut Komarudin (1994) Ekologi adalah suatu kajian yang
berhubungan dengan anter relasi antara organisme dengan lingkungan,
dasar empirisnya terletak pada hasil penelitian bahwa organisme yang
hidup itu bervariasi menurtut lingkungannya . (Robi Cahyadi Kurniawan,
2021)
Ekologi dapat dibagi menjadi tiga pokok bahasan, antara lain:
1. Tingkat-tingkat organisasi (ekosistem, komunitas, populasi, dan
organisme)
2. Jenis lingkungan atau habitatnya
3. Penerapan-penerapan asas dasar ekologi.
Ekologi memiliki sistem dalam kompleksitas penyusunan yang saling
terkait dan membentuk proses ekologi. Proses Ekologi adalah berlangsungnya
proses hubungan antara organisme dan lingkungannya. Banyak proses yang
terjadi selama berlangsungnya hubungan tersebut mulai dari proses untuk
mempertahankan diri, proses berkembang-biak, proses penyesuaian diri, dan
sebagainya. (Robi Cahyadi Kurniawan, 2021)

3
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kesesuaian site plant pada perumahan Griya Sungai duren
Indah?
2. Bagaimana tanggapan pemerintah khususnya Dinas Perumahan Rakyat
dan Kawasan Permukiman (DISPERKIM) dan Dinas Lingkungan Hidup
(DLH) terhadap kesesuaian site plan tersebut?

C. Tujuan Penelitian
1. Menganalisis secara langsung kesesuaian antara site plant dan
pembangunan perumahan
2. Mengetahui apakah penerapan site plan pada perumahan telah sesuai
3. Mengetahui apakah RTH pada site plan telah terealisasikan
4. Memahami tanggapan dari pemerintah khususnya Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman (DISPERKIM) dan Dinas Lingkungan
Hidup (DLH)

D. Konsep atau Teori relevan (yang akan digunakan dalam analisis)


Ada beberapa pengertian mengenai rumah dan perumahan. Menurut The
Dictioonary of Real Estate Appraisal (1993) pengertian property perumahan
adalah tanah kosoong atau sebidang tanah yang dikembangkan, digunakan
atau disediakan untuk tempat kediaman, seperti single family houses,
apartemen, rumah susun.
Berdasarkan Undang-Undang No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan
Permukiman :
1. Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau
hunian dan sarana pembinaan keluarga.
2. Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan
tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana
dan sarana lingkungan.
3. Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung,
baik yang berupa kawasan perkotaan maupun pedesaan yang berfungsi

4
sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan unian dan tempat
kegiatan yang mendukung perkehidupan dan penghidupan. Menurut
American Institute Of Real Estate Appraisal (1993), resindetial property
dibagi menjadi single family resindential dan multifamily residential.
Menurut Rahman (1995) properti perumahan bisa dikategorikan
kepada beberapa jenis, yaitu :
1. Rumah tinggal, dapat dibedakan menjadi rumah elit, rumah menengah,
rumah sederhana dan rumah murah.
2. Flat, dapat dibedakan menjadi rumah susun, apartemen, dan
kondominimum.
Menurut SKB Menteri Dalam Negeri, Menteri PU, Menteri
Perumahan Rakyat Tahun 1992 Properti perumahan dapat dikategorikan
menjadi beberapa jenis, yaitu :
1. Rumah sederhana adalah rumah yang dibangun diatas tanah dengan
luas kaveling antara 54 m2 sampai 200 m2 dan biaya pembangunan
per m2 tidak melebihi dari harga satuan per m2 tertinggi untuk
pembangunan perumahan dinas pemerintah kelas C yang berlaku.
2. Rumah menengah adalah rumah yang dibangun diatas tanah dengan
luas kaveling antara 200 m2 sampai 600 m2 dan biaya pembangunan
per m2 antara harga satuan per m2 tertinggi untuk pembangunan
perumahan dinas pemerintah kelas C sampai A yang berlaku.
3. Rumah mewah adalah rumah yang dibangun diatas tanah dengan luas
kaveling antara 600 m2 sampai dengan 2000 m2 atau biaya
pembangunan per m2 diatas harga satuan per m2 tertinggi untuk
pembangunan perumahan dinas kelas A yang berlaku.
Menurut Rahman (1995), karakteristik perumahan yang bersifat
untuk terutama menyangkut hal-hal sebagai berikut :
1. Lokasinya yang tepat dan hampir tidak mungkin pindah,
2. Pemanfaatannya heterogen secara multidimensional, terutama dalam
lokasi, sumber daya alam dan preferensinya.
3. Secara fisik dapat dimodifikasi.

5
Secara Spasial lokasinya tetap berarti bahwa lokasi perumahan memiliki
atribut yang khusus tidak saja menyangkut aspek fisik, tetapi juga aspek
kenyamanan, strata sosial, akses pada fasilitas umum, pusat perbelanjaan dan
kebutuhan sehari-hari lainnya. Jarak dengan tempat kerja, gaya hidup dan
kebutuhan sehari-hari lainnya. Jarak dengan tempat kerja, gaya hidup dan
kenyamanan lingkungan sekelilingnya dan tujuan lainnya.
Pemanfaatan rumah tinggal dalam jangka panjang adalah ciri umum dari
bangunan perumahan. Pada umumnya penghuni rumah melakukan modifikasi
bentu, interior, dan ruangan bangunan perumahan dari bentuk aslinya. Dari sisi
pasar perumahan, di lokasi yang lain. Di lain pihak, modifikasi hunian yang
banyak dilakukan oleh individu-individu di suatu lingkungan perumahan tertentu
akan mempengaruhi kondisi pasar perumahan dilingkungan tersebut.
E. Pembahasan
Perkembangan dan pertumbuhan kota/perkotaan disertai dengan alih fungsi
lahan yang pesat, telah menimbulkan kerusakan lingkungan yang dapat
menurunkan daya dukung lahan dalam menopang kehidupan masyarakat
dikawasan perkotaan, sehingga perlu dilakukan upaya untuk menjaga dan
meningkatkan kualitas lingkungan melalui penataan ruang terbuka hijau yang
memadai, menimbang hal tersebut pemerintah Kabupaten Muaro Jambi
menetapkan penataan ruang terbuka hijau kawasan perkotaan Kabupaten Muaro
Jambi yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati Muaro Jambi yaitu Peraturan
Bupati Muaro Jambi Nomor 67 Tahun 2018 Tentang Penataan Ruang Terbuka
Hijau Kawasan Perkotaan (RTHKP) di Kabupaten Muaro Jambi.
Menurut Peraturan Bupati Muaro Jambi Nomor 67 Tahun 2018 Tentang
Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan bahwa di kabupaten Muaro
Jambi Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan (RTHKP) adalah bagian dari
ruang terbuka suatu kawasan perkotaan yang diisi oleh tumbuhan dan tanaman
guna mendukung manfaat ekologi, sosial, budaya, ekonomi dan estetika. Adapun
tujuan penataan RTHKP adalah:
1. Menjaga keserasian dan keseimbangan ekosistem lingkungan perkotaan

6
2. Mewujudkan keseimbangan antara lingkungan alam dan lingkungan
buatan perkotaan
3. Meningkatkan kualiatas lingkungan perkotaan yang sehat, indah bersih
dan nyaman.
Fungsi dari RTHKP adalah:
1. Pengamanan keberadaan kawasan lindung perkotaan
2. Pengendali pencemaran dan kerusakan tanah, air dan udara
3. Tempat perlindungan plasma nutfah dan keanekaragaman hayati
4. Pengendali tata air
5. Sarana estetika Kota.
Manfaat RTHKP adalah
1. Sarana untuk mencerminkan kualitas diri
2. Sarana penelitian, pendidikan dan penyuluhan
3. Sarana rekreasi aktif dan pasif serta interaksi sosial
4. Meningkatkan nilai ekonomi lahan perkotaan
5. Menumbuhkan rasa bangga dan meningkatkan prestise daerah
6. Sarana aktifitas sosial bagi anak-anak, remaja, dewasa dan manula
7. Sarana ruang evakusi untuk keadaan darurat
8. Memperbaiki iklim mikro; dan
9. Maningkatkan cadangan oksigen di perkotaan.
Perkembangan dan pertumbuhan kota/perkotaan disertai dengan alih fungsi
lahan yang pesat, telah menimbulkan kerusakan lingkungan yang dapat
menurunkan daya dukung lahan dalam menopang kehidupan masyarakat
dikawasan perkotaan, sehingga perlu dilakukan upaya untuk menjaga
danmeningkatkan kualitas lingkungan melalui penataan ruang terbuka hijau yang
memadai.
Seiring dengan perkembangan wilayah dan kebutuhan penduduk akan ruang,
terutama ruang untuk perumahan dan kawasan permukiman, pembangunan
wilayah yang dilakukan harus sejalan dengan pembangunan di sektor lain. Penulis
berencana membahas masalah masalah apa saja yang ada di perumahan kabupaten
Muaro Jambi. Dengan mengetahui masalah-masalah perumahan-perumahan yang

7
ada di Muaro Jambi, penulis mengharapkan kedepannya perumahan-perumahan
di Kabupaten Muaro Jambi bisa lebih meminimalisir masalah-masalah yang ada.
Setiap developer akan membuat perumahannya dengan bagus baik dari
fasilitas yang ada sebelum perumahan tersebut siap huni serta menjaga RTH yg
telah di sepakati pada pemerintahan sehingga para konsumen yang datang untuk
menghuni rumah tersebut merasa nyaman dengan fasilitas rumah yang bagus serta
nyaman . fasilitas yang harus di terapkan dalam sebuah perumahan contoh nya
adalah taman, kebersihan,TPS atau tempat pembuangan sampah sementara
sebelum mobil yang bertugas mengambil sampah datang,jalan yang bagus karena
jika perumahan itu bagus baik dari lingkungannya akan menarik perhatian
konsumen sebagai modal pemasaran suatu perumahan.
F. Pustaka Acuan/Bibliografi
Dengah, Stefandy, Vecky Rumate, and Audie Niode. "Analisis Pengaruh
Pendapatan Perkapita dan Jumlah Penduduk terhadap Permintaan Perumahan
Kota Manado Tahun 2003-2012." Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, V0l 14 No 3,
(2014).
Ibrahim, Bachtiar. Rencana Dan Estimate Real Cost,(Jakarta: Bumi Aksara)
Marpaung, Grace Natalia. "Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
konsumen terhadap permintaan perumahan." JEJAK: Jurnal Ekonomi dan
Kebijakan Vol.4,No.2 (2011).
Muta’ali, Luthfi, and Arif Rahman Nugroho. “Permukiman Kumuh di
Indonesia dari Masa ke Masa: Perkembangan Program Penanganan”. UGM
PRESS, 2019.
Rahmayadi, Dikdik Eka, and S. E. Endang Rostiana. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Permintaan Perumahan Tipe 36 Di Wilayah Bandung Timur
(Studi Kasus 26 Pengembang di Wilayah Bandung Timur). Diss. Perpustakaan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpas Bandung, (2017).

8
Wawancara
Wawan Iswandi, Perumahan Griya Sungai duren indah (15 Desember 2022)
1. Mohon maaf, apakah saya bisa meminta site plant perumahan ini dan
melihat ke lapangan untuk mengecek kesesuai antara site plant dan
pembangunannya? Iya sesuai.
2. Mohon maaf, (jika terjadi tidak kesesuai) bagaimana tanggapan Bapak/Ibu
tentang ketidaksesuian antara site plant ini?
Perumnas dibawah kementrian bumn. Yang tertuang dlm site plan bisa
dipastikan akurat
(Jika terjadi tidak kesesuai), Apakah pihak dinas perumahan sudah
mengetahui masalah ketidaksesuai ini?
Sesuai dengan site plant
3. (Jika terjadi tidak kesesuai), Apakah pihak dinas Lingkungan Hidup sudah
mengetahui masalah ketidaksesuai peruntukan RTH ini?
Sesuai
4. Menurut UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang secara tegas
menentukan bahwa idealnya minimal 70% digunakan untuk bangunan
perumahan dan 30% untuk lahan hijau. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu?
Dalam pembangunan perumahan tidak terlalu detail mengenai keterkaitan
mengenai lingkungan hidup. Pemerintah hanya mengeluarkan aturan
mengenai ruang terbuka hijau yang ada presentasinya,presentasi nasional
biasanya 70% dan 30%. Tetapi disetiap daerah memiliki kebijakan
masing-masing seperti muaro jambii itu 65% dan 35%. Setiap daerah
punya standar minimal,namun pemerintah juga berhak mengeluarkan
standarnya sendiri.
5. Mohon maaf, bagaimana menurut Bapak/Ibu terkait lingkungan hidup,
apakah setiap perumahan harus memenuhi standar lingkungan hidup?
6. Menurut Bapak/Ibu, apakah lingkungan hidup itu penting bagi setiap
pengembangan perumahan?

9
Saya rasa penting,karena ,massyarakat hidup di lingkungan jadi penting
untuk masyarakat merasa nyaman dengan lingkungan yang baik
7. Apa yang Bapak/Ibu pahami tentang lingkungan hidup dan ekologi?
Ekologi itu ilmu yang sulit ( sulit untuk diterapkan),Karen antara rupiah
dan lingkungan itu bentrok. Jadi disaat kita mengembangkan suatu
kawasan entah itu perumahan,entah itu pabrik itukan untuk hajat banyak
orang. Untuk orang tinggal,untuk orang ber usaha,untuk orang
bekerja,tetapi yang dikorbankan pasti lingkungan dan itu mutlak. Memang
susah untuk mencari keseimbangan kita untuk mencapai ekologi yang
bagus Apalagi di Indonesia sangat sulit untuk mencapai ekologi yang
bagus itu.
8. Bagaimana upaya Bapak/Ibu dalam menjaga kelestarian lingkungan dalam
perancangan tata letak perumahan ini?
Contohnya yaitu dengan memasang portal supaya kendaraan-kendaraan
atau mobil-mobil truk tidak bisa masuk untuk mencegah terjadinya
kerusakan jalan.
9. Apakah untuk perumahan subsidi, pengembang juga diwajibkan juga
membangun fasos/fasum seperti perumahan komersial, misalnya “taman”?
Atau hanya fasilitas jalan dan drainase saja?
10. Bagaimana pengelolaan irigasi di perumahan ini?
Untuk muaro jambi rata rata masih langsung ke sungai seperti limbah
rumah tangga. Karena dalam penyusunan tidak diwajibkan. Mungkin
aturannya bisa diatur dulu sehingga para developer akan mengikuti.
Aturan detail bahwa air itu harus dikelola dan lain sebagainya itu belum
ada. Standar saja bahwa air harus mengalir,tidak boleh ada genangan dan
lain sebagainya.
11. (Jika limbah rumah tangga/aliran irigasi dibuang ke sungai) Bagaimana
menurut Bapak/Ibu terkait limbah rumah tangga/aliran irigasi perumahan
ini yang dibuang langsung ke sungai?
12. Di dalam UU Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan Dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup pasal 1 mengenai pengelolaan limbah B3

10
yaitu meliputi pengurangan, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan,
pemanfaatan,pengolahan, atau penimbunan. Bagaimana sistem
pengelolaan limbah di daerah perumahan ini, apakah telah memenuhi
pengelolaan limbah pada pasal tersebut?
Apabila mengenai limbah sampah memang menjadi isu penting
perumahan,karena terkadang orang buang sampah seenaknya karena
memang paling aman kita punya tps,cuman mungkin dengan keterkaitan
kesediaan lahan dan sebagainya. Memang kemarin kami sempat
mewacanakan untuk mengadakan tps, tapi sampai detik ini belum ketemu
mau diletakkan dimana,karena siapa yang mau rumahnya dekat dengan
tps. Nah,untuk pengelolaan sampah, jadi warga punya iuran sampah terus
nanti ada mobil sampah dari rumah kerumah namun ada juga warga yang
konvensional yang membakar sendiri sampahnya dibelakang rumahnya
sendiri. Kalo ngomongin sampah pusing ya,mungkin kita sendiri kalo
dirumah sudah pisahi sampah ya,mana yang organic dan mana yang non
organik. Tapi pada saat diangkut,itu dicampur lagi. Dan satu lagi,kalo
disini tempat pembuangan sampahnya kan sangat jauh, di sengeti sana
kan, bayagkan berapa rupiah yang kita bayarkan untuk angkut sampah
karena terlalu jauh. Makanya banyak sampah disini.
13. Bagaimana menurut Bapak/Ibu terakit pembangunan perumahan yang
tidak memperhatikan aspek kelestarian lingkungan?
Itu lebih ke control si, jadi kalo site plan itukan harus diikuti dengan
presentase rth dengan ruang kumuh permukiman itu balance memang
peraturan kan sudah ada. Jadi seharusnya sih ,semua perumahan mengikuti
itu. Cuma kadang-kadang untuk ruang terbuka hijau ada yang nawar.
14. Bagaimana solusi agar pembangunan tidak menimbulkan permasalahan
lingkungan sehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan
baik,dan bagaimana cara agar fasilitas yang ada di RTH tetap dalam
kondisi baik?
15. Agar itu bisa tercapai si control. Kita kan dibawah perkim merekalah
control kita seharusnya. Mereka yang control dan memang semua control

11
sudah ada, jadi alur kita membangun kan harus ada site plan,site plan
itukan di sahkan dengan segala macam kelengkapam yang harus
dilengkapin. Ada amdalalin,ada amdal,kesesuaian site plan,porsinya 70 30
nya,itu harus terpenuhi.
16. Upaya apa yang sudah Bapak/Ibu lakukan agar limbah dari rumah tangga
perumahan ini tidak mencemari lingkungan di sekitar? Dan jika limbah
dari rumah tangga perumahan ini telah mencemari lingkungan di sekitar,
Apa yang Bapak Ibu lakukan untuk memperbaiki lingkungan yang sudah
tercemar?
17. PP nomor 14 tahun 2016 tetang penyelenggaraan perumahan dan kawasan
permukiman menjelaskan tentang standar sarana perumahan paling sedikit
meliputi RTH dan sarana umum. Untuk sarana umum sendiri paling
sedikit meliputi rumah ibadah, taman, tempat bermain anak, tempat
olahraga dan papan petunjuk jalan. Pertanyaannya, apa saja sarana umum
yang tersedia di perumahan ini dan apakah standar sarana pada perumahan
ini telah sesuai dengan PP nomor 14 tahun 2016?
18. Apakah lokasi di perumahan ini rawan banjir atau bencana lainnya? Dan
yang kami lihat di perumahan ini rata-rata menggunakan jalan cor bukan
aspal, nah apakah jalan-jalan cor tersebut dapat mengganggu sirkulasi daur
ulang air?
Rawan banjir karena air hujan dari atas turun kebawah dan mengalir
kebawah ke daerah perumahan. Apabila diatas sana bisa mengontrol debit
air,mungkin disini akan terkontrol.
19. Dalam pembangunan pemukiman khusunya perumahan, perlu yang
namanya tata lokasi pemukiman penduduk demi mencegah terjadinya
pemukiman kumuh baru, dengan problematika, apakah perumahan ini
telah dilakukan riset terkait AMDAL?
Oh pasti,dalam mengajukan izin untuk membuat perumahan,itu ada amdal,
ada juga amdalalin. Upl ukl wajib.

12
RTH & IRIGASI

13
DISPERKIM
Faisal, Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman Muaro Jambi. 19 Desember
2022.
1. Disetiap kabupaten/kota punya masing masing tempat pembungan
sampah, di Muaro Jambi sendiri tempat pembuang sampahnya ada di
Bukit Baling. Di tempat tersebut semua sampah yang ada di Muaro
Jambi sendiri, semuanya di buang kesana. Nah, di dalam perumahan,
sudah diatur dalam Perda No.06 tahun 2016.
2. Sanksi yg bisa kita berikan adalah kita beri sanksi untuk segera melakukan
penyediaan TPS, yang teguran keduanya pegamanan administratif dan
pembekuan perusahaan dan sampai seterusnya.Tapi klo misalnya ada
masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan atau misalnya
membuang di depan uin nanti akan kami berikan teguran ke RTnya atau
langsung ke Kepala Desanya.
3. Dalam penyerahan PSU, yang berkaitan prasarana sarana umum, itu
berkaitan dengan luas, jadi misalnya ada 1 hektar yg dia presentasikan
untuk PSU ada 35%, artinya 3500 M³, ketika kita cek ada yg kurang, ada
juga yg pas. Kita benar² melakukan proses itu dalam 2 atau 3 tahun
terakhir maka sbnernya yg sudah kita proses itu udah hampir seratusan
tetapi yg layak baru 16.
4. Limbah itu dalam perumahan itu kan ada dua, ada limbah cair dan limbah
sampah, kalo limbah cair sendiri sederhana nya ada dua air kotor dan air
limbah, air kotor ini ada air mandi, air cuci piring. Klo air limbah itu, ada
air buang air besar, nah itu semua dialirkan ke septitank, satu septitank
untuk air limbah satu lagi untuk air kotor. Untuk septitank air kotor, pipa
yg dikeluarkan di parit tapi setelah levelnya memang tinggi, itu memang
ada di peraturan, nah itu boleh kita alirkan ke drainase. Tapi klo limbah
buang air besar itu ga akan keluar, nah yg cair ini tidak akan keluar,itu
kalau aliran drainase nya kesungai. Nah, klo masalah popok dan limbah
padat lainnya itu bukan dicover oleh perusahaan itu masalah prilaku
seseorang dalam membuang sampah tersebut., jadi klo yg di cover

14
perusahaan itu pasti karena sudah ada peraturan yg harus diterapkan, jadi
klo masalah membuang hal² sampah sembarangan itu adalah tergantung
di orangnya.
5. Yang pertama, peraturan yg kita terapkan untuk saat ini belom cocok
untuk peraturan kedepan. Peraturan hari ini perlu di evaluasi di tahun
depan. Yang kedua, itu kita harus memposisikan diri dalam menjadi
menyusun dan dalam memposisikan melaksanakan peraturan.

15
Catatan:
1. Panjang proposal maksimal 15 halaman (termasuk kaver).
2. Gunakan template ini dengan secara langsung mengisikan bagian-bagian
atau sub-bagian yang ada di dalamnya.
3. Tidak boleh menambah bagian atau sub-bagian lain, selain yang tertera
dalam template ini.

16

Anda mungkin juga menyukai