Anda di halaman 1dari 7

PEMBAHASAN

SOAL PAKET VII


PEMBAHASAN SOAL

PAKET 7 – GEOGRAFI KOTA DAN TEORI KERUANGAN

1. B. Marga
Menurut Kus Hadinoto, elemen kota terdiri atas:
 Wisma = perumahan tempat tinggal
 Marga = jalur transportasi
 Karya = tempat bekerja
 Suka = tempat hiburan
 Penyempurna = pelengkap

2. A. Permukiman urban yang terdiri atas perumahan padat yang kumuh dan tidak
dilengkapi infrastruktur yang baik
Slums dan squatter adalah permasalahan dalam penyediaan permukiman di kawasan
perkotaan:
• Slum = wilayah permukiman berkepadatan tinggi di perkotaan yang tidak
direncanakan dengan baik, sehingga kekurangan pelayanan dan infrastruktur. Slum
tidak memiliki satu atau lebih syarat permukiman menurut UN-Habitat yakni:
durability, sufficient living space, safe and accessible water, adequate sanitation,
security of tenure.
• Squatter settlement/ shanty town = wilayah permukiman illegal; penghuni
tidak memiliki hak untuk menempati tanah tempat tinggalnya.

3. A. Konsentris
Pada perluasan kota dengan tipe konsentris, kota meluas ke segala arah karena
minimnya hambatan. Umumnya terjadi pada wilayah yang datar. Tipe-tipe urban
sprawl:
 Konsentris: menyebar ke segala arah dengan merata
 Linear/axial: memanjang
 Leapfrog/checkerboard: menyebar tidak merata/meloncat. Pembangunan baru
tidak berada disamping lahan terbangun yang sudah ada.

4. D. Diversifikasi ekonomi zona suburban


Zona suburban umumnya memiliki penggunaan lahan yang homogen, yakni berupa
permukiman para penglaju (commuter). Kemacetan di kota terjadi karena aktivitas para
penglaju yang pulang-pergi dari suburban ke pusat kota setiap hari untuk bekerja.
Diversikasi ekonomi zona suburban, dengan membangun pusat-pusat kegiatan baru,
akan mengurangi kemacetan akibat aktivitas penglaju. Penambahan ruas jalan tidak
efektif mengatasi kemacetan karena akan menimbulkan permintaan yang bertambah,
berdasarkan teori induced demand of traffic.

5. C.
Gambar A = sebuah supermarket dengan tempat parkir yang luas, merupakan
penggunaan lahan wholeshale/pusat grosir yang umumnya ada di pinggiran kota
menurut Model Inti Berganda.
Gambar B = sebuah balai kota, merupakan bentuk dari penggunaan lahan civic center
atau pusat pemerintahan/pelayanan sipil
Gambar C = CBD yang ditandai dengan bangunan komersial yang menjulang tinggi
Gambar D = permukiman kota

6. E. Tingginya evapotransiprasi di wilayah perkotaan


Evapotranspirasi atau penguapan yang berasal dari badan air serta tumbuhan akan
berfungsi menyejukan kota, khususnya pada wilayah dengan kelembapan udara yang
rendah. Urban heat island disebabkan karena: pemantulan berulang radiasi oleh
bangunan, banyaknya permukaan ber-albedo rendah (sedikit memantulkan cahaya), dll

7. B. Mempermudah kebijakan pro-investasi


Banyaknya properti yang dibeli oleh masyarakat kelas atas sebagai investasi dan
disewakan dengan harga yang tinggi akan menimbulkan permasalahan gentrifikasi.
Masyarakat kelas bawah tidak mampu tinggal di tempat tersebut karena harga sewa
properti dan biaya hidup yang naik.

8. E. Meningkatnya pemasukan pajak pemerintah


Sektor informal merupakan sektor yang output ekonominya tidak tercatat oleh
pemerintah dan tidak membayar pajak usaha. Sektor informal terdiri atas pedagang kaki
lima, asongan, serta usaha kecil lainnya.

9. D. RS Kanker
Threshold adalah ambang batas minimum permintaan untuk dapat membentuk suatu
pusat pelayanan. Dibandingkan dengan pilihan lainnya, suatu rumah sakit spesialis
seperti RS kanker memiliki ambang batas permintaan yang tinggi. RS kanker
merupakann bentuk tipe palayanan dengan hirarki tinggi, yang hanya dapat dibangun
apabila terdapat jumlah penduduk yang besar, serta memiliki jangkauan pelayanan yang
paling luas.

10. D. Pabrik semikonduktor


Semikonduktor merupakan komponen yang ada pada peralatan elektronik. Karena
memiliki bahan baku serta produk yang berukuran kecil, maka biaya transportasinya
tidak menentukan lokasi industri. Industri yang tidak terikat pada lokasi bahan baku
maupun lokasi pasar disebut sebagai industri footloose.

11. D.
 Konservasi = Upaya menjaga, memelihara dan melestarikan suatu bagian
wilayah kota agar aman terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam,
kerusakan lingkungan
 Rehabilitasi =Usaha mengembalikan fungsi dan atau struktur dan atau
lingkungan fisik karena mengalami kerusakan, degradasi fisik, atau degradasi
kualitas dan kapasitas.
 Rekonstruksi = Usaha pengubahan atau penyesuaian sebagian atau beberapa
bagian suatu lingkungan atau struktur untuk meningkatkan kapasitas dalam
fungsi yang tetap atau dalam fungsi baru
 Preservasi = Upaya mempertahankan, melestarikan dan memelihara berbagai
struktur dan lingkungan (alami dan atau binaan) yang memiliki nilai sejarah,
nilai sosial budaya, nilai lingkungan, dan nilai arsitektur tinggi.
 Reklamasi = Pemanfaatan dan peningkatan kegunaan serta nilai ekonomi suatu
wilayah yang tidak/belum bermanfaat atau pembukaan wilayah baru dalam kota
yang pernah mengalami degradasi fisik sehingga secara sosial ekonomi nilainya
rendah.
12. C. Harris dan Ullman
Pada model kota inti berganda Harris dan Ullman, terdapat industri ringan yang berada
dekat dengan CBD, industri berat yang ada di pinggiran kota, serta industrial suburb
yang berada di luar bagian kota.

13. A. Footloose industry


Industri yang tidak terikat pada lokasi bahan baku maupun lokasi pasar disebut sebagai
industri footloose.

14. D. Rural-urban fringe


Rural-urban fringe memiliki ciri khas penggunaan lahan yang bercampur antara
penggunaan lahan khas perkotaan (seperti industri, bandara) serta penggunaan lahan
khas pedesaan (seperti pertanian dan hutan).

15. C. Jasa pelayanan


Kota-kota terbesar di dunia seperti Tokyo, London, dan New York memiliki aktivitas
perekonomian yang didominasi oleh jasa pelayanan seperti perdagangan, hiburan,
perbankan, bisnis, MICE, dll.

16. D. Griffin dan Ford


Pada model kota Amerika Latin dari Griffin dan Ford, permukiman elit berada di sekitar
CBD dan jalur utama perpanjangan CBD (spine). Permukiman kumuh dan ilegal berada
pada pinggiran kota. Pusat kota juga dikelilingi oleh zona maturitas (berisi
permukimaan lama yang sudah matang/ dalam kondisi yang baik), dan zona in situ
accretion (berisi permukiman baru yang kondisinya masih dapat diperbaiki menjadi
lebih baik kembali).
17. E. Peningkatan keanekaragaman keadaan sosial-ekonomi masyarakat
Peremajaan kota adalah peningkatan kualitas fisik dari kota. Peremajaan kota dapat
menimbulkan berubahnya karakter sosial dari suatu permukiman, yang umumnya
ditandai dengan berkurangnya diversitas sosio-ekonomi masyarakat. Permukiman akan
didominasi oleh masyarakat kelas atas. Masyarakat kelas bawah serta etnis minoritas
dapat tergusur karena fenomena peremajaan kota yang meimbulkan gentrifikasi.

18. D. 20
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) berlaku selama 20 tahun sejak dibuat, serta
mengalami peninjauan ulang setiap 5 tahun sekali.

19. E. RTH Privat, 10%


UU No. 26 tahun 2007 mensyaratkan suatu kota wajib memiliki ruang terbuka hijau
minimal 30% dari luas kota, dan terdiri atas RTH publik sebanyak 20% dan RTH privat
sebanyak 10%. RTH publik meliputi taman kota, taman pemakaman umum, dan jalur
hijau sepanjang jalan, sungai dan pantai. Sedangkan ruang terbuka hijau privat meliputi
kebun atau halaman rumah/gedung milik masyarakat/swasta yang ditanami tumbuhan.

20. A. Interaksi Kota A terhadap X dua kali lebih kuat dibandingkan Interaksi Kota B
terhadap Kota X
Gunakan rumus kekuatan interaksi antara dua wilayah (model gravitasi):
Interaksi A – X:
= (25.000 x 100.000)/252
= 4.000.000
Interaksi B – X:
= (50.000 x 100.000)/502
= 2.000.000
Jadi, interaksi A-X dua kali lipat lebih kuat dibandingkan interaksi B-X

21. C. Proses perencanaan berlangsung cepat


Perencanaan partisipatif memerlukan waktu yang lebih lama karena adanya proses
diskusi antara berbagai pihak, yang mungkin diwarnai dengan ketidaksetujuan,
sehingga memerlukan waktu untuk sosialisasi dan musyawarah.
22. E. Urban sprawl
Urban sprawl adalah fenomena meluasnya wilayah terbangun kota, umumnya
dilakukan tanpa perencanaan, sehingga menimbulkan masalah seperti kemacetan.

23. B. Konurbasi
Konurbasi merupaka tahap lanjutan dari metropolis. Konurbasi memiliki jumlah
penduduk antara 2.000.000 hingga 14.000.000 jiwa.

24. C. Permukiman kelas atas


Zoa transisi berada di antara kawasan industri dengan permukiman kelas bawah. Zona
ini ditandai dengan penggunaan lahan campuran dan perubahan penggunaan lahan
menjadi lebih buruk (degradasi). Di zona ini terdapat permukiman kelas bawah, pabrik,
serta berbagai bangunan yang rusak, terbengkalai, dan kosong (urban decay).

25. D. Economies of localization


Economies of localization = Bentuk pemusatan kegiatan ekonomi dimana peningkatan
produktivitas disebabkan oleh banyaknya industri pada sektor yang sama. Contoh:
kawasan Silicon Valley merupakan aglomerasi dari industri teknologi informasi.
Economies of urbanization = Bentuk pemusatan kegiatan ekonomi dimana peningkatan
produktivitas disebabkan oleh banyaknya industri pada sektor yang berbeda. Contoh:
kota Bandung memiliki banyak industri dengan berbagai sektor seperti tekstil,
dirgantara, hingga senjata api.

Anda mungkin juga menyukai