1. B. Marga
Menurut Kus Hadinoto, elemen kota terdiri atas:
Wisma = perumahan tempat tinggal
Marga = jalur transportasi
Karya = tempat bekerja
Suka = tempat hiburan
Penyempurna = pelengkap
2. A. Permukiman urban yang terdiri atas perumahan padat yang kumuh dan tidak
dilengkapi infrastruktur yang baik
Slums dan squatter adalah permasalahan dalam penyediaan permukiman di kawasan
perkotaan:
• Slum = wilayah permukiman berkepadatan tinggi di perkotaan yang tidak
direncanakan dengan baik, sehingga kekurangan pelayanan dan infrastruktur. Slum
tidak memiliki satu atau lebih syarat permukiman menurut UN-Habitat yakni:
durability, sufficient living space, safe and accessible water, adequate sanitation,
security of tenure.
• Squatter settlement/ shanty town = wilayah permukiman illegal; penghuni
tidak memiliki hak untuk menempati tanah tempat tinggalnya.
3. A. Konsentris
Pada perluasan kota dengan tipe konsentris, kota meluas ke segala arah karena
minimnya hambatan. Umumnya terjadi pada wilayah yang datar. Tipe-tipe urban
sprawl:
Konsentris: menyebar ke segala arah dengan merata
Linear/axial: memanjang
Leapfrog/checkerboard: menyebar tidak merata/meloncat. Pembangunan baru
tidak berada disamping lahan terbangun yang sudah ada.
5. C.
Gambar A = sebuah supermarket dengan tempat parkir yang luas, merupakan
penggunaan lahan wholeshale/pusat grosir yang umumnya ada di pinggiran kota
menurut Model Inti Berganda.
Gambar B = sebuah balai kota, merupakan bentuk dari penggunaan lahan civic center
atau pusat pemerintahan/pelayanan sipil
Gambar C = CBD yang ditandai dengan bangunan komersial yang menjulang tinggi
Gambar D = permukiman kota
9. D. RS Kanker
Threshold adalah ambang batas minimum permintaan untuk dapat membentuk suatu
pusat pelayanan. Dibandingkan dengan pilihan lainnya, suatu rumah sakit spesialis
seperti RS kanker memiliki ambang batas permintaan yang tinggi. RS kanker
merupakann bentuk tipe palayanan dengan hirarki tinggi, yang hanya dapat dibangun
apabila terdapat jumlah penduduk yang besar, serta memiliki jangkauan pelayanan yang
paling luas.
11. D.
Konservasi = Upaya menjaga, memelihara dan melestarikan suatu bagian
wilayah kota agar aman terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam,
kerusakan lingkungan
Rehabilitasi =Usaha mengembalikan fungsi dan atau struktur dan atau
lingkungan fisik karena mengalami kerusakan, degradasi fisik, atau degradasi
kualitas dan kapasitas.
Rekonstruksi = Usaha pengubahan atau penyesuaian sebagian atau beberapa
bagian suatu lingkungan atau struktur untuk meningkatkan kapasitas dalam
fungsi yang tetap atau dalam fungsi baru
Preservasi = Upaya mempertahankan, melestarikan dan memelihara berbagai
struktur dan lingkungan (alami dan atau binaan) yang memiliki nilai sejarah,
nilai sosial budaya, nilai lingkungan, dan nilai arsitektur tinggi.
Reklamasi = Pemanfaatan dan peningkatan kegunaan serta nilai ekonomi suatu
wilayah yang tidak/belum bermanfaat atau pembukaan wilayah baru dalam kota
yang pernah mengalami degradasi fisik sehingga secara sosial ekonomi nilainya
rendah.
12. C. Harris dan Ullman
Pada model kota inti berganda Harris dan Ullman, terdapat industri ringan yang berada
dekat dengan CBD, industri berat yang ada di pinggiran kota, serta industrial suburb
yang berada di luar bagian kota.
18. D. 20
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) berlaku selama 20 tahun sejak dibuat, serta
mengalami peninjauan ulang setiap 5 tahun sekali.
20. A. Interaksi Kota A terhadap X dua kali lebih kuat dibandingkan Interaksi Kota B
terhadap Kota X
Gunakan rumus kekuatan interaksi antara dua wilayah (model gravitasi):
Interaksi A – X:
= (25.000 x 100.000)/252
= 4.000.000
Interaksi B – X:
= (50.000 x 100.000)/502
= 2.000.000
Jadi, interaksi A-X dua kali lipat lebih kuat dibandingkan interaksi B-X
23. B. Konurbasi
Konurbasi merupaka tahap lanjutan dari metropolis. Konurbasi memiliki jumlah
penduduk antara 2.000.000 hingga 14.000.000 jiwa.