Anda di halaman 1dari 16

COMPACT CITY

Perencanaan dan Perancangan Kota


Latar Belakang
Compact City
Istilah compact city diperkenalkan pada
tahun 1973 oleh George Dantzig dan
Thomas L yang keduanya merupakan
matematikawan utopis. Dalam
perancangan kota hal ini seringkali
dikaitkan dengan Jane Jacobs dan
bukunya berjudul The Death and Life of
Great American Cities (1961) sebagai
bentuk kritik terhadap fenomena urban
sprawl.
Pembangunan Berkelanjutan
(sustainable development )
Konsep Kebutuhan
01 (The concept of need ) : sustainability dianggap
muncul karena manusia butuh hidup dari
alam yang makin lama makin rusak.

Konsep Keterbatasan
02 (The concept of limit ) : sustainability
dianggap muncul akibat keterbatasan
yang dimiliki alam memfasilitasi
kebutuhan manusia sementara populasi
terus bertambah dan kebutuhan
meningkat.
DEFINISI COMPACT CITY
Compact city adalah suatu konsep desain Konsep compact city didasarkan kepada
dan perencanaan perkotaan yang terfokus sistem transportasi publik yang efisien dan
terhadap pembangunan berkepadatan memiliki wajah perkotaan yang lekat
tinggi dengan penggunaan yang beragam dengan banyaknya jalur pejalan kaki dan
dan bercampur jadi satu dalam suatu lahan sepeda. Konsep ini mengusahakan agar
yang sama untuk mengefisienkan lahannya sesedikit mungkin penggunaan kendaraan
semaksimal mungkin. bermotor yang menghasilkan polusi dan
menghabiskan banyak energy.
KONSEP COMPACT CITY
Konsep dari compact city adalah :
• Digagas untuk menghemat konsumsi energi,
• Kepadatan lebih tinggi,
• Menyediakan suatu konsentrasi dari penggunaan
campuran secara sosial berkelanjutan (socially
sustainable mixed use),
• mengkonsentrasikan pembangunan dan
mereduksi kebutuhan jalan hingga mereduksi
emisi kendaraan-kendaraan (efisiensi
transportasi),

• Promosi penggunaan Public Transport


(transportasi public/masal), kenyamanan berlalu
lintas, dan

• Keadilan sosial
Kelebihan Dan Kekurangan Konsep Compact City

Kelebihan Kekurangan
Konsep compact city berupaya untuk mengefektifkan bertambah mahalnya lahan di dalam kota karena pembatasan
penggunaan lahan, sehingga dapat mengatasi permasalahan ketersediaan tanah untuk pembangunan, kekhawatiran kualitas
kekurangan lahan dan penggunaan lahan yang tidak efektif. hidup yang berkurang dengan adanya upaya menaikkan
kepadatan penduduk dalam kota.

Kelebihan Lainnya Kekurangan Lainnya


Dapat mengurangi ketergantungan akan kendaraan Dengan adanya gedung bertingkat atau pembangunan
pribadi, meminimalisir biaya transport, dan secara vertikal maka dapat meningkatnya suhu panas,
mengurangi waktu terbuang untuk perjalanan. Seluruh kemudian dapat menambah penggunaan energi
keunggulan tersebut adalah dampak dari adanya dengan adanya pembangunan gedung vertikal yang
konsep compact city karena compact city mendesain menggunakan lift, dan penurunan keterediaan air
agar fasilitas-fasilitas penunjang perekonomian dekat bersih.
dengan kawasan permukiman masyarakat.
Issue Compact City
Single-use Keadaan ini menunjukkan situasi dimana kawasan komersial,
perumahan dan area industri saling terpisah antar satu dengan
zoning yang lain..

Low-density
Sprawl mengonsumsi jauh lebih banyak penggunaan lahan
zoning perkapita dibandingkan perkembangan kota tradisional

Over
Population
Adanya perpindahan penduduk dari tempat asal menuju
perkotaan sehingga menyebabkan over population.
Degrasi
Lingkungan
Seiring dengan perkembangan teknologi dan semakin meningkatnya
pembangunan, maka semakin bertambah buruk pula lingkungan yang
ditinggali
Alif fungsi
lahan
Karena apabila terjadi perubahan pada perkotaan maka akan
mempengaruhi struktur ruang pada kota tersebut.
Kendala Penerapan Compact City

A Meningkatnya hunian liar (squatter)

B Spekulasi tanah

Sulitnya urban redevelopment melalui


C pembongkaran permukiman kumuh

D Lemahnya sitem transportasi publik

Kurangnya kapasitas perencanaan


E kota
Upaya-Upaya Untuk Mencapai Compact City
Peningkatan kawasan terbangun Intensifikasi aktivitas ekonomi
Peningkatan kawasan terbangun Intensifikasi aktifitas ekonomi ini
bertujuan untuk memadatkan kota termasuk di dalamnya adalah
dengan kawasan-kawasan intensifikasi pusat-pusat kegiatan
terbangun, sehingga penggunaan penggerak kegiatan
lahan di kota atau pun di suatu perekonomian. Intensifikasi

S STRENGTHS
wilayah lebih efisien. aktivitas ekonomi bertujuan agar
meminimalkan angka pergerakan
masyarakat agar tidak jauh dari
WEAKNESS pusat kota atau pergerakan yang
dilakukan masih dalam lingkup

T kawasan perkotaan..

W THREATS
Sistem permukiman yang padat Perbaikan sarana dan prasarana kota
Sistem permukiman yang padat Perbaikan sarana dan prasarana
OPPORTUNITIES dimaksudkan agar memusatkan merupakan suatu usaha untuk

O kegiatan masyarakat kota ataupun


masyarakat di suatu kawasan
tertentu. Sistem permukiman yang
meningkatkan kembali
pembangunan fisik suatu kota.
Perbaikan ini diharapkan mampu
padat bukan berarti permukiman memaksimalkan peran serta
yang padat, kumuh dan tidak fungsi dari sarana dan prasarana
layak huni, seperti yang dewasa kota tersebut.
ini ditemui di kota-kota besar.
STUDI
KASUS
Hongkong
Populasi Salah satu contoh suksesnya konsep pengembangan Compact Cities
adalah kota Hong Kong. Hong Kong terletak di tepi timur Sungai
Lahan dan Pearl dan membentas di atas wilayah seluas 1.068 km2. Dari pulau
Hongkong itu sendiri, Semenanjung Kowloon, New Territories dan
beberapa 235 pulau-pulau lain. Masalah kelangkaan tanah dan

Sumber Daya peningkatan populasi menimbulkan tantangan untuk


pengembangan perkotaan Hong Kong. Hanya 21% dari luas lahan
Hong Kong adalah dapat-dibangun, daerah yang tersisa sebagian
besar pegunungan dan perbatasan air.

Berlangsungnya migrasi Yang mana 50% dari hampir 7


perkotaan dari daratan Cina juta penduduk hidup dan
terus menerus, yang dimulai bekerja di pusat-pusat kota
pada awal 1950-an, telah Hong Kong (Gambar 1 dan 2).
memberikan kontribusi Akibatnya, kepadatan
terhadap peningkatan penduduk mencapai 46.000
populasi, rata-rata, 1 juta atau orang per km2 , di daerah
lebih orang per dekade. Hong terpadat dengan rata-rata
Kong memiliki jumlah sekitar lebih dari 6250 orang
penduduk lebih dari hampir 7 per km2 persegi keseluruhan.
juta dan total massa tanah Sedangkan sisa 50% penduduk
yang dapat dikembangkan lainnya tinggal di kota-kota
berjumlah total tidak lebih dari baru.
500 km2 .
Transportasi Massal

Transit Oriented Development (TOD) yang


diperkenalkan Hong Kong pada 1970-an.
Sebagian besar TOD digunakan di bawah
bangunan bertingkat tinggi dan high-density
desain arsitektur.

Sejak tahun 1979, rel metro di Hong Kong telah


Peta Hong Kong yang menunjukkan daerah terbangun dan taman alam melayani masyarakat lama dan lahan reklamasi
baru. Karena jumlah orang, jalan-jalan sempit
dan transportasi publik dapat diakses, 90% dari
penduduk Hong Kong menggunakan
transportasi umum. Urban Compact Hong Kong
mengurangi waktu perjalanan sebesar 25%.

Peta administrasi wilayah Hong Kong dan tingkat kepadatan penduduk


Transportasi Massal

Rel penghubung dari kota sampai di desa


sangat mempengaruhi konsep
pengembangan Compact City tersebut.
Selain itu, jumlah peminat transportasi
publik yang banyak di Hong Kong juga
dikarenakan banyaknya pilihan moda
transportasi mulai dari Airport Express ,
MTR, Taksi, Bus dan minibus, Kapal Ferry,
maupun Trams

Moda transportasi publik di Hongkong


Lahan Campuran (Mixed Used Development/Land Use)

Lahan yang terbatas telah Misalnya pembangunan Konsep ini juga didukung Oleh karena kelangkaan tanah
memaksa Hong Kong untuk permukiman vertikal multi dengan penggunaan ruang dan topografi perbukitan,
mengembangkan kota-kotanya fungsi penggunaan lahan, bawah tanah dari gedung Hong Kong tidak bisa
dengan pengembangan Metro-City Resedential tersebut sebagai tempat transit mengadopsi kebijakan lahan
vertikal yang pada akhirnya Development, Tseng Kwan O, MTR. Saling keterhubungan banyak yang berdasarkan pada
bermunculan banyak gedung Hong Kong, China yang dapat antar bangunan merupakan industri dan pertanian luas.
pencakar langit (skyscrapper) menampung 2.048 rumah faktor kenyamanan mengenai Namun, lebih memfokuskan
dan menjadikan Hong Kong tangga, 6.700 rumah di 6 tower aksesibilitas transportasi kepada ekonomi yang
memiliki julukan negara terdiri dari 43 lantai setiap massal. didasarkan atas akumulasi
‘terjangkung’ di dunia. Dengan towernya modal dalam sektor jasa
penggunaan fungsi dari satu seperti perdagangan,
bangunan bermacam-macam, finansial/perbankan, dan
dimana lantai 1-3 digunakan pariwisata untuk
sebagai komersial ataupun pengembangan kota-kotanya.
industri, sedangkan 3-4
digunakan sebagai
perkantoran, dan sisanya
adalah permukiman
Kesimpulan
Penerapan
Compact City
Di Hongkong
Hong Kong telah membuat komitmen yang jelas untuk
mencapai keberlanjutan dalam banyak bidang ekonomi dan
masyarakat yang mempengaruhi lingkungan dengan strategi
Compact City Hong Kong adalah :

▪ Intensifikasi dan perkembangan transportasi yang utama


menjadi fokusan
▪ Transportasi massal merupakan elemen penting
▪ Untuk membuat kota dengan kepadatan lebih tinggi
dengan pembangunan vertikal dan mixed use , Hongkong
membangun banyak gedung pencakar langit dan
pembangunan secara vertikal
▪ Penggabungan fungsi lahan didasarkan pada karakteristik
lokasi dan potensi untuk penghematan sumber daya.

Namun, pertumbuhan ekonomi yang cepat dengan konsep


pengembangan Compact City dengan lahan terbatas
mempengaruhi kualitas lingkungan di Hong Kong secara
umum yang masih tetap buruk..
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai