Anda di halaman 1dari 26

Kawasan Perkotaan Jembrana

I Komang Deni Putra Aryawan


2104020192
 Figure ground digunakan untuk mengetahui elemen solid dan
void di dalam suatu struktur ruang kota. Analisis figure ground ini
mengidentifikasikan sebuah tekstur dan pola-pola sebuah tata
ruang perkotaan (urban fabric ), serta mengidentifikasikan
masalah keteraturan massa atau ruang perkotaan.
1.  Kawasan perkotaan Jembrana termasuk di dalam kecamatan
Analisis Figure Jembrana secara tekstural terdiri dari kawasan yang bersifat
heterogen yang artinya ada dua atau lebih pola yang berbenturan.
Ground Elemen solid dan elemen void ada yang memiliki ukuran dan
bentuk yang berbeda sehingga mempengaruhi susunan kawasan.
Elemen-elemen solid void tersebut tidak dapat dipisahkan atau
dengan yang lainnya. Hal tersebut dikarenakan keduanya
membentuk unit perkotaan yang menunjukkan sebuah tekstur
perkotaan dalam dimensi yang lebih besar
 Elemen solid merupakan elemen figure ground yang berupa
A. massa terbangun dan bersifat agak individual. Elemen Solid yang
terdapat di Jembrana adalah dalam bentuk blok tunggal, blok
Elemen Solid mendefinisi sisi, dan blok medan.
Elemen Solid Figure Ground Citra Foto Keterangan

Blok Mendefinisi Sisi SMA N 1 Negara

Blok Medan Permukiman Jalan


Kipasung Grigis

Blok Tunggal Auditorium


Kabupaten Jembrana
 Elemen void merupakan elemen figure ground yang berupa
ruang terbuka (open space). Sistem tertutup yang linear /
linear closed system, memperhatikan ruang yang bersifat
B. linear, tetapi kesannya tertutup. Elemen Void yang terdapat di
Jembrana adalah sistem tertutup yang linear, sistem tertutup
ElemenVoid yang sentral, sistem terbuka yang sentral, dan sistem terbuka
yang linear.
Elemen Solid Figure Ground Citra Foto Keterangan

Sistem Tertutup Linier Jalan Ngurah Rai

Sistem Tertutup Kantor Bupati


Sentral Jembrana

Sistem Terbuka Lapangan Gedung


Sentral Ir. Sukarno (Twin
Tower)
 Menurut Hamid Shirvani dalam bukunya “Urban Design Process”,
terdapat delapan macam elemen yang membentuk sebuah kota
(terutama pusat kota), yakni Tata Guna Lahan (Land Use), Bentuk
2. dan Kelompok Bangunan (Building and Mass Building), Ruang
Hamid Terbuka (Open Space), Parkir dan Sirkulasi (Parking and
Circulation), Jalur pejalan kaki (Pedestrian Ways), Aktivitas
Shirvani pendukung (Activity Support ), Rambu, papan reklame, dan Iain-
lain (Signage), Preservasi dan konservasi (Preservation)
 Elemen tata guna lahan dirancang dan dikembangkan dengan
kebijaksanaan-kebijaksanaan tata guna lahan. Hal tersebut untuk
menginteraksikan antara rancangan dan kebijaksanaan bagi
A. peruntukan fungsi- fungsi yang tepat pada areal tertentu (khusus).
Tata Guna  Kondisi Tata Guna Lahan dari perkotaan Jembrana didominasi oleh
lahan pertanian, lahan tegalan dan permukiman. Areal yang
Lahan (Land potensial untuk pengembangan komoditas pertanian tanaman
pangan dan hortikultura di Kabupaten Jembrana tahun 2010
Use) seluas 32.702 Ha dari luas Kabupaten Jembrana yang terdiri dari
lahan sawah, tegal/kebun dan pekarangan, sisanya merupakan
bangunan permukiman dan perkantoran.
 Elemen massa kota meliputi bangunan, permukaan tanah, obyek-
B. obyek yang membentuk ruang kota dan pola-pola untuk
mendefinisikan massa dan bentuk bangunan dengan prinsip dan
Bentuk dan pemikiran dibalik bentuk fisik kota.
 Salah satu bahan yang hampir setiap bangunan gunakan di
Massa perkotaan Jembrana adalah bata press. Baik itu dinding, pagar
Bangunan alas maupun ornamen lainnya. Penggunaan bata press ini terlihat
di sejumlah bangunan. Seperti di Mall Pelayanan Publik,
(Building Form Auditorium, Terminal Negara dan Rumah Warga. Kondisi tata
bangunan di perkotaan Jembrana cenderung memusat dekat
and Massing) dengan fasilitas umum seperti civic center, kantor desa atau pusat
perbelanjaan
 Elemen sirkulasi perancangan kota merupakan salah satu
peralatan yang bermanfaat dalam menyusun lingkungan kota,
karena dapat membentuk mengarahkan dan mengontrol pola-
pola aktivitas dan pengembangan suatu kota. Sedangkan elemen
C. parkir memiliki dua pengaruh langsung pada kualitas lingkungan,
yaitu: kelangsungan aktivitas komersial dan pengaruh visual pada
Sirkulasi dan struktur dan bentuk fisik kota.

Parkir  Sirkulasi pada perkotaan Jembrana di lintasi jalan provinsi


Denpasar-Gilimanuk sebagai jalan satu-satunya yang
(Circulation menghubungkan dengan pusat kota. Selain itu terdapat juga jalan
kolektor yang menghubungkan setiap kecamatan dan desa di
and Parking) perkotaan Jembrana. Adapun kantong parkir yang tersedia
terdapat di area Civic Center khusus sebagai parkir pegawai kantor
serta masih banyak kantong-kantong parkir yang tersedia di
tempat umum seperti Gedung Kesenian Bung Karno, Kebun Raya
Jagatnata dan Barat Stadion Pecangakan.
 Open space merupakan elemen yang esensial dalam perancangan
kota, sehingga perencanaannya harus integral dengan
perancangan kota. Suatu open space dirancang bersamaan
dengan perancangan kotanya.
 Ruang terbuka (open space) berkaitan dengan landscape dalam
D. sebuah kawasan. Ruang terbuka meliputi semua taman,
pekarangan, lapangan, jalan, jalur, sempadan sungai, green belt,
Ruang Terbuka ruang rekreasi serta elemen-elemen ruang terbuka (pohon,
bangku, lampu, patung, jam, kios, tempat sampah, dan
(Open Space) sebagainya).
 Untuk di perkotaan Jembrana di dominasi oleh lahan pertanian
yang luas dan tempat rekreasi yang terdapat di jantung kota yang
sudah sesuai dengan ketentuan seperti ramah anak dan lansia.
Seperti area bermain anak di selatan Gedung Kesenian Bung
Karno, Kebun Raya Jagatnata, Taman Pecangakan.
 Jalur pedestrian atau jalan bagi para pejalan kaki merupakan
elemen yang penting dalam perancangan kota, yang diwuiudkan
sebagai elemen kenyamanan dan elemen pendukung bagi para
penjual eceran serta kehidupan ruang-ruang kota.
E.  Pedestrian dibuat agar masyarakat terindar dari kecelakaan dan
Jalur tentunya dapat menikmati berjalan santai tanpa harus khawatir
dengan kendaraan-kendaraan yang melintas Pembangunan
Pedestrian trotoar ini dapat memberikan gambaran mengenai tingkat
kecelakaan antara kendaraan dengan pejalan kaki yang dapat
(Pedestrian diidentifikasi berdasarkan jumlah pejalan kaki yang berjalan di
jalan.
Ways)  Pedestrian yang terdapat di perkotaan Jembrana cukup merata
pembangunan nya hampir semua di wilayah perkotaan terdapat
jalur pejalan kaki. Namun, masih ada saja masyarakat yang parikir
dan berjualan di atas trotoar.
 Activity support adalah keterkaitan antara fasilitas ruang umum
kota dengan kegiatan yang berlangsung di dalamnya dengan
F. tujuan menciptakan kehidupan kota. Activity support dapat
berperan sebagai komunitas agar dapat menciptakan dialog atau
Aktivitas kualitas ruang kota yang menerus antara fungsi kegiatan yang
Pendukung satu dengan fungsi yang lain, sekaligus dapat memberikan image
(citra visual) yang spesifik pada kawasan kota.
(Activity  Cukup banyak Aktivitas Pendukung yang terdapat di perkotaan
Support) Jembrana seperti Sekolah SD – SMA, Restoran/tempat makan,
Hotel dan area rekreasi. Adanya fasilitas tersebut dapat
menunjang kehidupan di wilayah perkotaan Jembrana
 Long Beach Design Guidelines membagi komunitas rambu-rambu
(tanda) menjadi dua bagian, yaitu langsung dan tidak langsung.
Tanda-tanda advertensi menjadi elemen visual yang semakin
penting di perkotaan.
G.  Contoh nyata yang menggambarkan pentingnya keberadaan
suatu tanda adalah rambu-rambu lalu lintas. Keberadaan tanda-
Rambu-rambu tanda tersebut tidak hanya di jalan saja. Sarana publik dan
bangunan penting seperti rumah sakit, tempat wisata, gedung
Penandaan perkantoran dan kampung adat juga membutuhkan adanya
(Signage) tanda.
 Signage di tempat umum tidak terlalu merusak keindahan suatu
tempat seperti hal nya di Kebun Raya Jagatnata wisatawan
seringkali mengabadikan moment di depan gerbang nama masuk
Kawasan.
 Pemeliharaan suatu individual bangunan harus selalu dikaitkan
dengan keseluruhan kota. Konsep tentang pemeliharaan kota
memperhatikan beberapa aspek, antara lain bangunan-bangunan
tunggal, struktur dan gaya arsitektur, hal yang berkaitan dengan
kegunaan, umur bangunan atau kelayakan bangunan.
H.  Untuk pertkotaan Jembrana juga mempunyai beberapa situs yang
Pemeliharaan/ di lestarikan dan itu sebagian besar Pura yang tersebar di
beberapa lokasi. Salah satu nya Pura Gede Jembrana yang berupa
Pelestarian tinggalan arsitektur dari masa klasik yang lain adalah kori agung.
Kori agung ini merupakan kori agung yang dibuat pada masa
(Preservation) Kerajaan Jembrana di bawah kepemimpinan I Gusti Ngurah
Jembrana, yang merupakan raja pertama di Jembrana. Kori agung
ini menunjukkan gaya yang khas dari hasil karya undagi lokal Bali,
dengan banyaknya ornament/motif hias yang khas gaya bangunan
Bali. Yang lainnya yaitu ada Pura Pecangakan dan Pura Jagatnata.

Anda mungkin juga menyukai