Anda di halaman 1dari 6

Materi PAS Geo 12

 Zona dalam struktur keruangan kota


- Konsentris

- Sektoral

daerah manufaktur/industri
- Pada teori sektor terdapat Zone of wholesale light manufacturing > terdiri atas industri kecil
dan dan perdagangan

- Struktur Keruangan Inti Ganda

No. 8 merupakan Zona permukiman pinggir kota/ suburban dan 9 merupakan industri
suburban (di wilayah inti ganda terdapat zona industry ringan, industry berat dan industry
suburban)
 Pola permukiman di desa :
- Pola linier/memanjang (sepanjang Pantai, kanan kiri jalan raya/ jalur kereta api, kanan kiri
aliran sungai)
- Tersebar (dataran rendah/tersebar merata, pegunungan kapur “KARST”/tersebar tidak
merata, pegunungan)
- Terpusat (di tempat -tempat tertentu”mata air”, “tanah subur”, “kantor pemerintahan”)

 GAMBAR/ilustrasi/skema Persebaran tata guna lahan ( lokasi yang cocok untuk membangun
sesuatu, seperti pabrik tepung tapioka (bahan baku singkong), industri garmen (membutuhkan
tenaga kerja, pemasaran, bahan baku kapas ), industri semen (bahan baku tanah kapur, kaolin),
dll)
 Masalah banyaknya penduduk tidak hanya menjadi permasalahan kota-kota tetapi juga secara
umum dihadapi Indonesia, hal ini tentu berimbas ke semakin banyaknya kebutuhan akan
keruangan. Indonesia diprediksi akan mendapat bonus demografi pada tahun 2020-2030,
karena penduduk dengan umur produktif sangat besar, sementara usia muda semakin kecil dan
usia lanjut belum banyak. Bonus demografi tersebut akan berdampak positif pada peningkatan
kesejahteraan penduduk apabila tenaga kerjanya terdidik dan produktif.
 Hukum gravitasi universal Newton > bahwa semua benda di alam semesta saling tarik menarik
dengan gaya yang berbanding lurus. Jika dikaitkan dengan interaksi desa kota, keduanya saling
tarik menarik / mempengaruhi satu sama lain karena keduanya juga saling membutuhkan >
alasannya :
- Kota merupakan simbol kemajuan
- Kota menawarkan banyak lapangan pekerjaan
- Desa merupakan daerah penyokong wilayah perkotaan (baik SDM maupun bahan pangan)
 Karakteristik masyarakar desa dan kota
Desa > kegiatan pertanian masih bersifat tradisioanal
kegiatan penduduknya masih dipengaruhi alam setempat
kontrol sosial didasarkan pada hubungan kekeluargaan
dlm menjalankan kehidupannya didasarkan pada hubungan kekeluargaan
Kota > umumnya bersikap individualistis
 Dampak negative dan positif urbanisasi
Negative :
- Produksi pertanian menurun (desa)
- Perilaku konsumtif masyarakat
- terjadi penetrasi kebudayaan dari kota ke desa yang tidak sesuai dengan tradisi
- terjadi perubahan tata guna lahan di desa
- terjadi pengurangan tenaga potensial pedesaan

- Meningkatnya tuna wisma dan tempat liar, kriminalitas, pengangguran (kota)

 Jalinan interaksi yang kuat antar wilayah dapat terjadi karena kedua wilayah saling melengkapi
dan membutuhkan sumber daya masing-masing
 Upaya yang perlu dilakukan untuk meminimalisir dampak negatif dari interaksi wilayah desa –
kota adalah menerima dan menyaring hal – hal yang baru dari kota
 Dampak perkembangan kota :
- arus urbanisasi tinggi (sosial)
- pemukiman penduduk tidak teratur (sosial)
- kepadatan penduduk meningkat (sosial)
- mata pencaharian penduduk beranekaragam
- terjadinya perubahan tata guna lahan (lingkungan fisik)
 Faktor utama yang mempengaruhi kesuksesan suatu wilayah sebagai pusat pertumbuhan >
kemajuan secara ekonomi dan sosial
 Karakteristik desa
Desa swadaya > Daerahnya terisolasi dengan daerah lainnya, penduduknya jarang, mata
pencaharian homogen yang bersifat agraris, bersifat tertutup, masyarakat memegang teguh
adat
Desa swakarya > Mata pencaharian sudah heterogeni, adat istiadat sudah tidak mengikat penuh,
mulai mempergunakan alat dan teknologi
 Faktor (alasan) fisik dan non fisik suatu wilayah menjadi pusat pertumbuhan
- Sikap terbuka Masyarakat (sosial)
- Memiliki potensi sumber daya alm yang melimpah (fisik)
- Kemajuan di bidang teknologi dan informasi (sosial)
- Memiliki jumlah penduduk yang besar (sosial)
- Merupakan daerah dataran rendah yang subur (fisik)
 Dampak negatif dari interaksi desa-kota pada desa
- terjadi perubahan tata guna lahan di desa (-)
- terjadi pengurangan tenaga potensial pedesaan (-)
- terjadi penetrasi kebudayaan dari kota ke desa yang tidak sesuai dengan tradisi (-)
- pengetahuan penduduk desa ke arah pendidikan modern meningkat (+)
- masuk teknologi tepat guna di desa
 Aspek ekonomi interaksi desa - kota :
- melancarkan hubungan antara desa dengan kota
- meningkatkan volume perdagangan antara desa dengan kota
- meningkatkan perekonomian penduduk di kedua wilayah
- menimbulkan perubahan orientasi ekonomi penduduk suatu wilayah
- pemanfaatan potensi sumber budaya di desa sehingga mendukung pelestarian budaya
daerah (sosbud)
 Upaya yang perlu dilakukan dalam perkembangan masyarakat desa sekaligus meminimalisir
dampak negatif dari wilayah desa – kota > sikap menerima dan menyaring hal – hal yang baru
dari kota
 Berikut ini, faktor penarik dan pendorong urbanisasi
- jenis pekerjaan yang bervariasi (Penarik)
- tingkat pendapatan yang lebih tinggi
- peluang mendapatkan pekerjaan yang lebih tinggi
- melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi (pendorong)
- gagal panen
 Pemanfaatan SIG di berbagai bidang
- Mengetahui kelas kemampuan lahan (Perencanaan dan pembangunan tata ruang kota)
- Menjadi acuan dalam perencanaan pembangunan
- Menjadi acuan pengembangan jaringan transportasi
 Manfaat Penginderaan jauh di berbagai bidang
- Pengamatan data untuk prakiraan cuaca (meteorologi)
- Pengamatan data sedimentasi pada waduk/situ (hidrologi)
- Pengamatan luas dan daerah banjir (hidrologi)
- Pemetaan pola aliran sungai (hidrologi)
- Pemetaan perubahan Pantai (oceanografi)
- Pengamatan fisik air laut (oseanografi)
- Pemantauan pergeseran pantai dan arus laut (oceanografi)
- Pengamatan gelombang laut (oceanografi)
- Mendeteksi persebaran minyak bumi (pertambangan) > yang nanti akan dieksploitasi dan
dijual
- Mendeteksi endapan mineral (pertambangan) > yang akan menghasilkan devisa negara
- Pendataan dan pembangunan jaringan transportasi (transportasi)
- Pengembangan wilayah untuk pemukiman penduduk
- Mengisolasi tumpahan minyak (lingkungan)
- Menemukan titik api di lahan gambut (lingkungan)
- Memetakan persebaran jenis tanah (pertanian)
 Gambar/infografis yang menunjukkan wilayah formal dan fungsional
Misalnya, gambar/infografis perkotaan, hutan rimba, persawahan, peternakan, dll
Yang jadi benang merahnya, wilayah formal homogen, wilayah fungsional heterogen yang
dihubungkan oleh jalan raya
 Skema interaksi wilayah menurut Edward Ullman
- Intervening opportunity (bisa menguatkan, bisa melemahkan interaksi yang sudah ada
sebelumnya tergantung kasusnya)
Intervening opportunity ( kesempatan untuk berintervensi ) dalam suatu pola interaksi
wilayah. Akibat dari adanya kesempatan berintervensi tersebut dapat melemahnya
interaksi antar wilayah yang sebelumnya sangat kuat. ( Contohnya , wilayah A dan B saling
berinteraksi baik tapi karena ada bencana alam di wilayah B maka hubungan interaksi ini
agak terhambat akhirnya wilayah C punya kesempatan untuk intervensi mengirimkan
barang yang sebelumnya selalu dikirim oleh wilayah B, maka hubungan interaksi A dan B
melemah, sebaliknya dengan wilayah C menguat )
- Complementary /saling melengkapi ( Jalinan interaksi yang kuat antar wilayah dapat terjadi
karena kedua wilayah saling melengkapi dan membutuhkan sumber daya masing-masing)
- Transferability/ kemudahan tranfer antar ruang
 Faktor lain yang mendukung kekuatan interaksi antara dua wilayah > jumlah penduduk dan
jarak antar wilayah
 Jalinan interaksi yang kuat antar wilayah dapat terjadi karena kedua wilayah saling melengkapi
dan membutuhkan sumber daya masing-masing
 Pemanfaatan SDA sesuai dengan Pembangunan berkelanjutan :
- Penggunaan air sungai untuk pembangkit listrik di desa
- Mengurangi penggunaan pestisida dalam pertanian
- Menyediakan daerah resapan hujan di setiap Pembangunan
Perhatikan pernyataan hal berikut yang justru bertentangan dengan itu,
- Memanfaatkan terumbu karang untuk hiasan rumah (karena mengambil terumbu karang
sangat tidak ramah lingkungan)
- Membudidayakan ikan dengan jaring terapung (karena sisa makanan yang ada di air dapat
mencemari perairan)
 Faktor-faktor yang mempengaruhi pola tata ruang pemukiman desa :
- iklim
- Kondisi air
- Topografi
- Sumber daya alam
- Sarana transportasi
 Fenomena keruangan dalam geografi saat ini adanya kecenderungan harga tanah semakin
tinggi/mahal ke arah pusat kota hal ini karena intensitas dan kondisi jaringan jalan dan
penggunaan lahan di wilayah perkotaan yang lebih tinggi dari wilayah lainnya dan itu berimbas
ke tanah yang ada di sekitar kota juga pada akhirnya .
 Permasalaha keruangan kota
Terkait : Kemacetan, pemukiman kumuh, gedung -gedung pencakar langit, berkurangnya jalur
hijau
Misalnya kemacetan akan mengakibatkan polusi udara, tidak produktifnya pekerjaan dan boros
bahan bakar
 Konsep geografi :
- Konsep lokasi
- Konsep kegunaan (konsep tentang fungsi nilai-nilai tertentu) > Mobil mercy oleh pak Toni
dipakai untuk alat transportasi ke kantor tapi oleh pak amran dipakai untuk tempat menjual
baju di pinggir jalan
- Konsep keterjangkauan/aksebilitas ( hal yang terkait mudah atau tidaknya suatu lokasi
dijangkau)
- Konsep aglomerasi (konsep pengelompokan berbagai aktivitas manusia seperti
permukiman, aktivitas pertanian, dll). Contoh konsep aglomerasi >permukiman desa
cenderung bergerombol mengikuti prasarana transportasi di tanah yang subur dan datar.
- Konsep interdependensi ( konsep ketergantungan antar 2 wilayah atau lebih karena ada
saling membutuhkan) > migrasi penduduk desa ke kota , kedua wilayah saling
membutuhkan

 Pengertian pusat pertumbuhan (Suatu kawasan yang perkembangan ekonominya sangat pesat
sehingga dapat mempengaruhi perkembangan ekonomi daerah-daerah di sekitarnya)
 Pusat -pusat pertumbuhan menurut teori Christaller
- Terminal
- Pusat perbelanjaan
- Kantor pemerintaham /kantor wali kota
 Pengaruh pusat pertumbuhan terhadap bidang ekonomi (meningkatnya pendapatan perkapita)
 Kemajuan secara ekonomi dan sosial suatu wilayah merupakan faktor utama yang
mempengaruhi kesuksesan suatu wilayah sebagai pusat pertumbuhan.
 Perhitungan kekuatan interaksi wilayah
 Perhitungan berdasarkan teori titik henti
Penentuan titik henti suatu fasilitas yang akan dibangun ditentukan dari kota yang penduduknya
paling sedikit karena untuk menyeimbangkan jumlah penduduk di kedua kota tersebut , yang
berpenduduk sedikit menjadi tumbuh lebih ramai.
 Perhitungan nilai indeks konektivitas

B= Indeks konektivitas e= jumlah jaringan jalan v= jumlah kota

 Contoh kota-kota yang tumbuh dari kegiatan pertambangan:


- Bukit Assam (Batubara)
- Sungai liat (timah)
- Tembagapura (emas dan tembaga)
- Bontang (Minyak dan gas)
 Contoh kota-kota yang tumbuh dari kegiatan pertanian
- Sukabumi
- Dieng

Anda mungkin juga menyukai