BANGUNAN DAN LINGKUNGAN – DED RTH KECAMATAN BARUGA KONSEP LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN 1
1.1. LATAR BELAKANG
perkotaan dapat dilihat dari ketersediaan ruang terbuka hijau yang tersebar di
dapat berfungsi sebagai resapan air (Catchment Area), area interaksi sosial
mikro dan dapat membawa kerusakan yang nyata bagi kawasan perkotaan.
Hilangnya lahan terbuka berarti daerah peresapan air berkurang dan bila tidak
terelakkan.
akan berkaitan erat dengan kualitas hidup penghuninya. Makin tinggi derajat
mutu lingkungan hidup akan semakin tinggi pula mutu hidup di lingkungan
tersebut. Kebutuhan dasar hidup manusia dan kebutuhan dasar untuk memilih
dasar untuk memperoleh udara, air, dan pangan dalam kuantitas dan mutu
adil, dan estetika. Selain itu kebutuhan dasar lainnya adalah kebutuhan
untuk memilih.
berjarak antara satu dengan yang lain. Jumlah tumbuhan yang ada di
melepaskan gas O2, membentuk zat organik dan karbohidrat. Grey dan
bumi mempersenyawakan sekitar 150.000 juta ton CO2 dan 25.000 juta ton
hijau menyerap 8 kg CO2 yang ekivalen dengan CO2 yang dihembuskan oleh
napas manusia sekitar 200 orang dalam waktu yang sama. Pentingnya
terutama di perkotaan harus disadari oleh semua pihak sehingga sangat tepat
sangat penting pada suatu wilayah perkotaan, disamping sebagai salah satu
alami wilayah itu. Oleh karena itu, pemerintah kota dituntut mampu menjaga
seluruh aktivitas sosial, ekonomi, budayanya dengan tenang dan damai. Kota
Dalam UU penataan ruang, RTH terbagi dua yakni publik dan privat.
Untuk RTH publik meliputi taman kota, jalur hijau sepanjang jalan, sungai dan
pantai. Sementara RTH privat berupa kebun atau halaman rumah atau gedung
milik masyarakat dan swasta yang ditanami tumbuhan. Bukan hanya taman
saja yang menjadi RTH. Pepohonan yang menaungi area jalan termasuk RTH
perkotaan.
kehidupannya.
masalah, salah satunya yaitu berkurangnya luas dan kualitas RTH dari tahun
perlindungan tata air, kualitas dan kuantitas sumber daya air, penangkapan
tinggal yang ideal dan layak. Salah satunya dengan pengembangan Green
Open Space atau Ruang Terbuka Hijau (RTH). Peraturan Daerah Kota Kendari
Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kendari
Tahun 2030 disepakati mencapai 21% dengan luas total RTH saat ini adalah
7.444 Hektar (Ha). Oleh karena itu, Pemerintah Kota Kendari dalam
kawasan hijau. Upaya Pemkot kini mulai membuahkan hasil. Luas kawasan
hijau tiap tahun terus bertambah. Jika tahun 2018 lalu hanya 16,26 persen.
terbuka hijau (RTH). Oleh karena RTH di Kota Kendari terus diperluas. Salah
RTH termasuk aman sebab tiap tahunnya terus meningkat. Tahun 2018
jumlahnya 16,26 persen dan 2019 naik menjadi 18,46 persen. Untuk tahun ini
Teratai, Taman Meohai Kendari Beach, Kebun Raya, RTH Talia, Jalur hijau dan
median jalan diberbagai ruas jalan Kota Kendari serta Privat Areal seperti
Ditanami Tanaman.
pengendali tata air, dan sebagainya. Unsur alami inilah yang harus ada
dan menjadi ciri Ruang Terbuka Hijau (RTH) di wilayah perkotaan, baik
ruang, luas RTH minimal adalah 30% dari wilayah kota. Proporsi RTH
harus tercermin dalam pola ruang kota. Ruang hijau harus menjadi peran
perkotaan.
tanah.
1.2.2. TUJUAN
Adapun tujuan yang menguraikan lebih rinci dari kegiatan ini selain
1.2.3. SASARAN
meliputi :
(mitigasi)
Kendari.
setempat.
b. Rencana struktur.
e. Perkiraan Biaya.
penjelasan pekerjaan.
yang berlaku.
sebagai berikut :
Pemberi Tugas.
b. Untuk hal – hal yang bersifat mendesak dan spesifik akan diadakan
pihak terkait.
c. Pada waktu tertentu diadakan konsultasi resmi atau tidak resmi antara
teknis.
Lima) hari kalender, terhitung sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
ditanda tangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen Dinas Pekerjaan Umum dan
Komitmen Komitmen Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Kendari
650/1920/SPK/PUPR/VIII/2021.
tentang isi pada setiap bab pembahasan pada laporan ini. Untuk lebih
BAB I PENDAHULUAN
Pada bahasan ini memuat tentang latar belakang, maksud, tujuan dan
Pada bahasan ini memuat tentang Profil RTH Kecamatan Baruga yang akan
direncanakan.
Pada bahasan ini memuat tentang metodologi perencanaan yang terdiri atas
pendekatan dan metodologi, langkah kerja, muatan materi dan program kerja
tenaga ahli dan penugasan, uraian tugas dan tanggungjawab tenaga ahli,
yang dihasilkan.
Pada bahasan ini memuat tentang hasil desain, Rencana Anggaran Biaya, dan