Persiapan
Penancapan
Media Hasil
Tanam
Sayuran
Pipa Paralon adalah media yang baik signifikan dan bermanfaat. Bambu,
dalam pengembangan teknologi menjadi media tanam untuk vertikultur
pertanian vertikultur, dan dapat selanjutnya. Bambu adalah media
dikembangkan di kawasan permukiman tanam yang sangat efesien, selain
dan perkantoran di Medan meskipun memiliki struktur yang mudah dibentuk
membutuhkan sedikit biayadalam dan adaptif juga ramah lingkungan.
pengaplikasiannya, namun jasa Namun, untuk kasus Medan,bambu
lingkungan yang didapatkan sangat
sepertinya sukar ditemukan atau 40.755 orang/hari (1,4% jumlah
ketersediaannya tidak terlalu banyak. populasi kota Medan).
c. Asri
Asri adalah efek samping positif
darilingkungan yang terjaga dan
terpelihara. Jika setiap sudut kota dan
Medan era ini mengemukakan setiap sudut permukiman dipenuhi
inovasi untuk “BERHIAS” atau Bersih, dengan nuansa hijau dari
Hijau, Asri, dan Sehat. Gagasan pembudidayaan tanaman sayuran dan
sederhana ini adalah sebuah inovasi bunga dengan menggunakan smpah
teknologi sederhana yang akan mampu dan barang bekas, maka keasrian
mengakomodir 4 kepentingan tersebut, lingkungan permukiman dan kota kan
yakni bersih, hijau, asri, dan sehat. tetap terpelihara.
a. Bersih d. Sehat
Sampah anorganik seperti barang Vertikultur yang dilakukan
bekas dan bekas botol-botol minuman, akan memberikan dampak kesehatan
karet ban, dan peralatan lainnya yang karena: pertama sampah yang
jika sudah tak terpakai dan dibuang di dimanfaatkan tidak akan menjadi
tempat pembuangan atau dibuang ke wabah penyakit karena sudah
sungai dan di saluran drainase akan digunakan kembali untuk hal positif,
mengakibatkan lingkungan kota Medan kediua tanaman yang ditanam memiliki
kian lama kian kotor dan tidak hanya kemampuan absorbs emisi gas dan
memiliki kemampuan sebagai Jika rumah-rumah dan kompleks
pereduksi gas karbon diudara, dan perumahan sertapermukiman di
ketiga jika verttikultur Medan, apaah itu di Medan Maimun,
membudidayakan sayur seperti Medan Selayang, Martubung, Gatot
kangkung darat, bayam, sawi, daunsop, Subroto, Amplas, Kampung Lalang,
dan tumbuhan sayur lain, maka akan Helvetia, dan seluruh wilayah Medan
memberikan asupan nutrisi vitamin dan menerapkan hal ini, maka vertikultur
mineral jika dikonsumsi oleh akan memberikan berkah bagi
pmbudidaya. lingkungan hidup di Medan.
Sebagian besar rumah-rumah di Jadi, secara keseluruhan
kota Medan, apakah itu di Kecamatan Vertikultur dengan memanfaatkan
Medan yang ada di pusat kota maupun sampah dan barang bekas dapat
di wilayah pinggiran kota memiliki membuat kota Medan secara perlahan
struktur rumah dengan dinding-dinding akan lebih berhian (bersih, hijau, asri,
penyekat atau pagar-pagar yang dan sehat). Komitmen yang kuat dan
dibiarkan sebagai beton kosong. Di sosialisasi yang terstruktur, sistematis,
berbagai jalan, seperti Jalan Gatot dan massif sangat dibutuhkan untuk
Subroto, JL. Letjen Suprapto, di Medan melancarkan aplikasi gagasan ini.
Tembung dan keseluruhan biasanya Terakhir, bagi orang-orang
rumah yang ada seperti di bawah ini. beriman, ini bukan hanya merupakan
sebuah kegiatan yang mempererat
hubungannya dengan alam, namun
mempererat hubungannya dengan Sang
Pencipta alam, orang-orang yang
Jika dinding-dinding rumah dan menjaga lingkungan dan menanam
perumahan serta pertokoan dobiarkan pohon-pohon akan bendapatkan nilai
kosong hanya di cat, ia hanya akan lebih di sisi Allah SWT, sesuai dengan
memberikan nilai estetika kosong tanpa hadits Rasulullah SAW yang berbunyi
efek samping ekologis yang baik. "Tidaklah seorang pun menanam
Namun jika dinding-dinding dan pagar pohon tanaman, kecuali Allah tulis
itu diberikan tanaman dengan teknologi baginya pahala (ganjaran) sesuai
vertikultur, maka dinding akan lebih dengan buah (manfaat) yang
memiliki efek lingkungan yang positif. dihasilkan oleh tanaman itu." (HR.
Ahmad).
E. PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari seluruh paparan yang ada, maka
dapat disimpulkan bahwa:
a. Kondisi permukiman Kota Medan Medan agar dapat kembali bersih,
sangat padat dan mengakibatkan hijau, asri, dan sehar. Sampah
penyusutan lahan hijau, akibat anorganik seperti barang bekas dan
pembanguna permukiman dan bekas botol-botol minuman, karet
segala kebutuhan yang ada sisa ban, dan peralatan lainnya yang jika
ruang terbuka hijau hanya sampai sudah tak terpakai dan dibuang di
7,5%. Sementara masalah lain tempat pembuangan atau dibuang ke
seperti sampah dan barang masih sungai dan di saluran drainase akan
banyak yang tidak termanfaatkan mengakibatkan lingkungan kota
dengan baik sehingga fungsi Medan kian lama kian kotor dan
lingkungan terganggu. Disamping tidak hanya kotor tetapi juga dapat
itu, akibat lain dari ledakan menimbulkan efek samping segatif
penduduk yang berdampak linier berupa wadah penyakit dan
terhadap kebutuhan, Medan penyebab banjir. Dengan
berkembang sebagai kota memanfaatkan sampah organik dan
metropolitan dengan segala jenis sisa barang bekas, maka volume
transportasi bermotor dan kegiatan sampah perkotaan dapat
industri yang ada akhirnya diminimalisir dan akan turut
mengakibatkan kota Medan menjadi membantu membuat nuansa kota
terpolusi udaranya, sampai berita lebih bersih. Masalah hijau, adalah
diturunkan Medan menjadi kota sebuah hal yang sudah tidak perlu
terpolusi di Asia Tenggara bahkan diragukan lagi. Jika teknologi
Asia dan dunia berdasarkan Air vertikultur ini dilakukan masyarakat
Quality Index (AQI) Medan yang Medan secara terstruktur, sistematis,
berada di angka 110 menempatkan dan massif, maka nuansa hijau akan
Medan di peringkat 4 kota paling ditemui di setiap sudut kota dan di
tercemar di dunia setelah Ludhiana setiap sudut permukiman warga
(India), Lanzhou (China), dan masyarakat. Asri adalah efek
Mecixali (Mexico) dan paling samping positif darilingkungan yang
tercemar di Asia Tenggara. Hal ini terjaga dan terpelihara. Jika setiap
membutuhkan solusi dan inovasi sudut kota dan setiap sudut
teknologi agar dapat meminimalisir permukiman dipenuhi dengan
dampak buruk lingkungan dan nuansa hijau dari pembudidayaan
mengembalikan wajah Medan yang tanaman sayuran dan bunga dengan
bersih, hijau, asri, dan sehat. menggunakan smpah dan barang
b. Teknologi vertikultur bekas, maka keasrian lingkungan
memanfaatkan sampah dan barang permukiman dan kota kan tetap
bekas adalah sebuah inovasi terpelihara. Vertikultur yang
teknologi yang mampu dilakukan akan memberikan dampak
mengakomodir kepentingan kota kesehatan karena: pertama sampah
yang dimanfaatkan tidak akan DAFTAR PUSTAKA
menjadi wabah penyakit karena
sudah digunakan kembali untuk hal Badan Lingkungan Hidup Kota Medan.
positif, kediua tanaman yang 2008. Status Lingkungan Hidup
ditanam memiliki kemampuan Kota Medan. Medan: BLH. Bintarto.
absorbs emisi gas dan memiliki 1990. Geografi Sosial.
kemampuan sebagai pereduksi gas Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
karbon diudara, dan ketiga jika BPS Kota Medan 2012. Medan Dalam
verttikultur membudidayakan sayur Angka. Medan: Badan Pusat
seperti kangkung darat, bayam, Statistik.
sawi, daunsop, dan tumbuhan sayur Damastuti, Anya.P. 1996. Pertanian
lain, maka akan memberikan asupan Sistem Vertikultur. Jakarta:
nutrisi vitamin dan mineral jika Wacana No.3/Juli-Agustus 1996.
dikonsumsi oleh pembudidaya. Dirjen Cipta Karya Kementerian
Pekerjaan Umum, Makalah
2. Rekomendasi Prosiding Tentang Penataan
Adapun saran atau rekomendasi yang Ruang Kota.
diberikan, yaitu: Dinas Cipta Karya. Program Kerja
a. Untuk seluruh penduduk dan Pemerintah Kota Medan Bidang
masyarakat kota Medan agar Fisik dan Tata Ruang Tahun
membudayakan teknologi 2011.
vertikultur memanfaatkan barang- Dwihatmojo, Roswidyatmoko. 2013.
barang bekas dan sampah agar Ruang Terbuka Hijau yang
tidak terjadi pencemaran Semakin Terpinggirkan. Bogor:
lingkungan dan dapat membuat Badan Informasi Geospasial.
wajah kota Medan dapat kebali Irwan, Zoer’aini Djamal. 2007.
bersih, hijau, asri, dan sehat; dan Prinsip-Prinsip Ekologi:
b. Untuk Pemerintah kota Medan Ekosistem, Lingkungan, dan
agar membuat lingkungan Pelestariannya. Jakarta: Bumi
percontohan teknologi vertikultur Aksara.
agar menjadi trendsetter bagi Kambuaya, Baltashar. Penyampaian
seluruh penduduk dan wilayah dalam Peresmian Bank Sampah
kota Medan, serta gigih Kota Medan Tahun 2012
mensosialisasikan inovasi Program Kementerian
sederhana ini demi kebaikan Lingkungan Hidup
lingkungan kota Medan yang Kusminingrum, Nanny. 2008. Potensi
diharapkan dapat menjadi bersih, Tanaman Dalam Menyerap CO2
hijau, asri, dan sehat kembali. dan CO untuk Mengurangi
Dampak Pemanasan Global.
Bandung: Jurnal Sugiharto. 2008. Pembangunan dan
Permukiman Pengembangan Wilayah.
Vol.3 No. 2 Juli Medan: USU Press.
2008. Sundari, Eva Siti. 2005. Studi Untuk
Lukman, Liferdi. 2011. Teknologi Menentukan Fungsi Hutan Kota
Budidaya Tanaman Sayur Dalam Masalah Lingkungan
Secara Vertikultur. Bandung: Perkotaan. Bandung: Prodi
Balai Penelitian Tanaman Perencanaan Wilayah dan Kota
Sayuran. UNISBA
Santoso, Suci Normaliani. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992
2012. Tentang Perumahan
Penggunaan Tumbuhan dan
Sebagai Pereduksi Permukim
Pencemaran Udara. an
Surabaya:Prodi Teknik Undang-Undang Nomor 26 Tahun
Lingkungan-FTSP-ITS. 2007 Tentang Penataan Ruang.
Setiawan, dkk. 2011. Peluang Bisnis Undang-Undang Nomor 32
Pemanfaatan Limbah Botol Tahun
Plastik Menjadi Aneka 2009 Tentang Perlindungan
Souvenir Hajatan. dan
Disampaikan pada Seminar Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Hasil Penelitian dan Zharif, Muhammad Naufal. 2008.
Pengabdian Kepada Bumi
Masyarakat tahun 2011. dan Kejadian Alam
Sukoharjo: FKIP Universitas Sekitarnya.
Bandung: Usaha Jaya Pratama
Veteran Bangun Nusantara.
www.pemkomedan.go.id
Skipor, Andrew. 2011. U.S http://www.traveldailynews.asia/news/
Departement of Energy article/51430/asia-has-the-world-rsquo- s-
Soemarwoto, Otto. 1991. Ekologi, most
Lingkungan hidup dan
Pembangunan. Jakarta:
Djambatan