Anda di halaman 1dari 62

COMPACT CITY?

Konsep desain dan perencanaan perkotaan yang


terfokus terhadap pembangunan berkepadatan tinggi
dengan penggunaan yang beragam dan bercampur
jadi satu dalam suatu lahan yang sama untuk
mengefisienkan lahannya semaksimal mungkin.

Compact city pertama kali dicetuskan oleh George


Dantzig dan Thomas L. Saaty yang merupakan
matematikawan yang memiliki sebuah pikiran
mengenai bagaimana cara untuk menggunakan
sumber daya yang ada seefisien mungkin. Pemikiran
tersebut lalu menginspirasi banyak perencana untuk
membuat rencana kota yang jauh lebih efisien.
TUJUAN

- Kurangi konsumsi energy


- Sustainable urban planning
- Meningkatkan interaksi sosial
- Meningkatkan rasa aman
PROBLEM
Sulit untuk menerapkan konsep kota kompak secara utuh ke dalam perencanaan kota di negara
berkembang karena banyaknya permasalahan yang ada. Pada umumnya di kota-kota Negara
berkembang adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya infrastruktur sosial yang disebabkan oleh pertumbuhan penduduk yang melebihi
pertumbuhan ekonomi.
2. Meningkatnya hunian liar (sguatter)
3. Spekulasi tanah
4. Sulitnya urban redevelopment melalui demolisi permukiman kumuh.
5. Lemahnya sitem transportasi publik
6. Kurangnya kapasitas perencanaan kota
TOOLS
- Urban planning dengan jarak yang pendek-pendek
- Residental dengan kepadatan tinggi
- Mix uses
- Transportasi umum yang efisien
- Meningkatkan jumlah pejalan kaki dan pesepeda (low energy consumption)
Suatu proses perluasan kegiatan perkotaan ke wilayah
Urban Sprawl pinggiran yang melimpah, dengan kata lain terjadi
proses pengembangan kenampakan fisik suatu
perkotaan ke arah luar. Lebih jauh lagi, definisi dari
urban sprawl adalah suatu proses perubahan fungsi dari
wilayah yang bernama perdesaan menjadi wilayah
perkotaan.

- Masyarakat yang lebih memilih untuk bermukim


diarea pinggiran kota
- Harga lahan yang lebih murah dan terjangkau
- Kondisi udara yang masih sehat, belum banyak
tercemari seperti pusat kota
- Penduduk yang tidak terlalu padat dibandingkan
dengan kawasan perkotaan
- Adanya akses yang dekat untuk menuju ke pusat
kota.
Alasan Munculnya Pembangunan Compact City

1. Konsep kebutuhan:

Keberlanjutan dianggap muncul karena manusia butuh hidup dari alam


yang semakin lama semakin rusak

2. Konsep keterbatasan:

Keberlanjutan muncul karena keterbatasan yang dimiliki oleh alam


memfasilitasi kebutuhan manusia sementara populasi bertambah dan
kebutuhan meningkat

Sumber: https://www.academia.edu/6978531/Compact_City_Solusi_Kota_Berkelanjutan
Bentuk dan Ruang

- Permukiman padat
- Ketergantungan terhadap kendaraan kecil
- Bentuk perbatasan jelas
- Ada area pelingkup
- Mix land use
- Fungsi tidak kompleks
- Identitas jelas
- Open space terbatas
Fungsi
- Adil secara sosial
- Pemerintahan yang mandiri
- Mencukupi kebutuhan sehari-hari
- Sistem transport yang efisien
- Transportasi multi node
- Aksesibilitas tinggi, baik lokal maupun regional
Dampak Positif
LINGKUNGAN EKONOMI INTESIFIKASI TRANSPORTASI
UMUM
- Berkurangnya - Meningkatnya pertukaran
penggunaan energi gagasan yang meningkatkan - Energi untuk transportasi
- Berkurangnya GHG tingkat pengetahuan dan umum lebih hemat
inovasi - Pengurangan ketergantungan
(green house gases)
- Ragam kultural meningkat, pada mobil pribadi
- Menyisakan lingkungan di
sumber tenaga yang terampil - Mempersingkat waktu tempuh
luar compact city untuk meningkat
agrikultur - Efektivitas layanan publik
- Kebutuhan listrik meningkat
berkurang - Investasi publik meningkat
- Tavel cost menurun,
meningkatnya mobilitas,
meningkatkan produktivitas
Dampak Negatif
KENAIKAN KEPADATAN PENDUDUK DAN LINGKUNGAN:

- Hunian kurang domestik


- Harga lahan dan properti naik
- Akses ke ruang hijau terbatas
- Tingkat kriminalitas meningkat
- Ada kemungkinan meningkatnya resiko penyakit pernafasan

EKONOMI:
- Berkurangnya ruang hunian
STUDI KASUS
Analisa Studi Kasus
Kota Kompak Singapura

ANASTASIA JULIA P.
2016420028
Singapura
• Luas : 720 km2 (2017)
• Populasi : -/+ 5.600.000jiwa (2016)

• Kepadatan: 7796 jiwa/km2 (2017)

• Singapura adalah sebuah negara pulau di lepas ujung selatan Semenanjung Malaya, 137 kilometer (85 mi) di
utara khatulistiwa di Asia Tenggara. Singapura adalah pusat keuangan terdepan ketiga di dunia dan
sebuah kota dunia kosmopolitan yang memainkan peran penting dalam perdagangan dan keuangan
internasional. Pelabuhan Singapura adalah satu dari lima pelabuhan tersibuk di dunia.
• Penduduknya yang beragam berjumlah 5 juta jiwa, terdiri dari Cina, Melayu, India, Arab, berbagai
keturunan Asia, dan Kaukasoid. 42% penduduk Singapura adalah orang asing yang bekerja dan menuntut
ilmu di sana. Pekerja asing membentuk 50% dari sektor jasa.Negara ini adalah yang terpadat kedua di dunia
setelah Monako.
• Latar belakang Perencanaan Kota di Singapura
Perencanaan kota Singapura bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan tanah negara yang
langka sumber daya bagi kebutuhan yang beragam baik generasi sekarang dan masa depan warga.
Ini melibatkan mengalokasikan lahan untuk bersaing penggunaan seperti perumahan, perdagangan,
industri, rekreasi transportasi dan pertahanan, serta menentukan densitas pengembangan untuk
berbagai lokasi.

• Konsep Rencana Kota Singapura


Konsepnya adalah bagaimana merumuskan rencana jangka panjang penggunaan lahan dan rencana
transportasi yang memberikan arah yang luas untuk mengarahkan pembangunan fisik Singapore selama 40-50
tahun mendatang. Tujuan mendasar adalah untuk memastikan bahwa ada lahan yang cukup untuk mendukung
penduduk masa depan dan pertumbuhan ekonomi sementara memelihara lingkungan hidup yang baik.
• Master Plan Singapura
Rencana induk Singapura secara legal
menerjemahkan visi strategis dari rencana
konsep dalam pedoman perencanaan kota
Singapura rinci yang akan membentuk
pembangunan fisik Singapura selama 10-15
tahun mendatang. Master Plan Singapura ini
memberikan dasar bagi-hari peraturan
penggunaan lahan dengan menetapkan
zonasi
Master Plan 2001 Master Plan 2008
• Lebih banyak rumah di perumahan yang sudah ada • Meningkatkan Singapura sebagai pilihan tempat
seperti di Bukit Merah, Bedok, Ang Mo Kio dan Toa tinggal dengan menawarkan lebih banyak jenis
Payoh lokasi perumahan dan jenis perumahan
• Pembangunan perumahan bertingkat tinggi • Memperkuat Singapura sebagai sebuah magnet
• Lebih banyak rumah di kota untuk bisnis dengan membangun pusat komersial
• Lebih banyak pilihan untuk rekreasi, termasuk baru di luar pusat kota untuk memberikan pilihan
olahraga dan fasilitas seni serta ruang hijau bisnis yang lebih besar dengan lokasi yang menarik
• Sebuah sistem zonasi untuk penggunaan lahan • Meningkatkan Singapura sebagai taman bermain
yang memungkinkan fleksibilitas yang lebih besar yang menyenangkan dan bersemangat dengan
untuk bisnis menyediakan berbagai pilihan tempat liburan baru
• Jaringan rel padat dan lebih komprehensif • Membuat Singapura menjadi negara yang
Meningkatkan rasa identitas fisik lanskap menghargai budaya dengan menjaga
tempat-tempat identitas dan warisan budaya.

sumber: http://www.radarplanologi.com/2015/12/perencanaan-kota-singapura-update-tahun-2011.html
Analisa Studi Kasus

Kota Kompak JEPANG


Yunita Pranita
2016420104
JEPANG
URBAN REDEVELOP - patokan pembangunan berwawasan lingkungan, terutama
dijalankan melalui pembangunan kembali ke pusat kota.

Prinsip tujuan :
mengoptimalkan pembangunan yang dikonsentrasikan di dalam kota.
PENERAPAN
COMPACT CITY DI
JEPANG
Kota Aomori di utara Pulau Honshu menunjukkan kemajuan cepat
pada pengkonsentrasian kegiatan di sekitar stasiun di pusat kota
kurang dari 5 tahun belakang ini (Harian Nikkei, April 2006).
PENERAPAN
COMPACT CITY DI
Kota Fukui di daerah Hokuriku di sebelah barat lebih menitikkan
JEPANG
perwujudan kota kompak melalui kebijakan TOD (Transit Oriented
Development ) yakni pembangunan hanya diperkenankan pada
jalur- jalur transportasi umum.

Kota Kobe pasca gempa pada tahun 1995 juga telah menyesuaikan
tata ruangnya kembali terkonsentrasi di pusat kota dan compact
serta diawali dengan konsep serupa mulai dari wilayah lokalnya.

Kota Sendai menjalankan pembangunan kembali ke pusat kota


melalui kebijakan TOD dan kebijakan pengoptimalan transportasi
umum semacam “park and ride” bagi penduduk yang datang dari
wilayah pinggirannya.
Struktur spasial Kota Sendai: Compact city berbasis
transportasi terintegrasi
Sumber : Inovasi Vo. 21, 2013
PENERAPAN
COMPACT CITY DI
JEPANG
Perumahan Kondominium di Pusat Kota Tokyo (kiri), Permukiman di Daerah Suburban (kanan)
Sumber : Inovasi Vo. 21, 2013

Di kota-kota ukuran menengah dan besar lainnya, pembangunan apartemen dan kondominium
diprioritaskan di daerah-daerah CBD dan beberapa kawasan lama yang dioptimalkan kembali melalui
program revitalisasi atau pembangunan kembali.
Di tingkat lokal wilayah melalui sistem perencanaan berbasis komunitas, terminology pengkonsentrasian
kegiatan semacam compact city ini pun telah pula menjadi pengetahuan umum sehari-hari. Ini pula yang
menyebabkan kesadaran untuk hidup lebih baik dan dukungan terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah
Jepang pada program ini pun terlihat positif.
STUDI KASUS

METRO MANILA
DIONISIUS ARIEF ANJASMORO
2016420057
METRO MANILA
• Luas : 619 km2
• Populasi : -/+ 21.000.000 jiwa (2015)
• Kepadatan: 32.000jiwa/km2

Metro manila merupakan wilayah ibu kota


nasional yang terdiri atas kota Manila sebagai ibu
kota utama dan 16 kota lainnya yang merupakan
pusat berbagai entitas di Filipina. Metro Manila
merupakan distrik terkecil di Filipina dengan jumlah
penduduk terbesar dengan kepadatan
32.000jiwa/km2 yang terus meningkat setiap
tahunnya. Dengan cepatnya pertumbuhan penduduk
tersebut, kebutuhan lahan akan hunian semakin
meningkat sementara kapasitas lahan terbatas. Hal
tersebut menimbulkan banyaknya permukiman –
permukiman kumuh di berbagai penjuru kota,
keberadaan lahan untuk mengadakan fasilitas ruang
terbuka publik berkurang, selain itu polusi baik tanah,
air, udara juga meningkat.
COMPACT CITY

“It has been suggested that a sustainable city ‘must be of a form and scale appropriate to
walking, cycling, and efficient public transport, and with a compactness that encourages
social interaction” – Elkin et al., 1991, p.12

Hillman: compacting the city is the one way of reducing travel distances, reducing
Emissions and green house gases, thus curbing global warming.

Sumber: “The Compact City: A Sustainable form?” hlm 11


PENERAPAN KONSEP KOMPAK
Perkembangan Manila sebagai kota yang sustainable tak lepas dari
campur tangan Universal Land Institute (ULI). Menurut ULI, untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kenyamanan hidup
masyarakat yang diiringi perkembangan penduduk pesat, terdapat
sepuluh prinsip yang diterapkan dan dikembangkan agar Manila
menjadi kota yang berkelanjutan.
Sepuluh prinsip yang dikembangkan di Manila sebagai kota
yang berkelanjutan
Infrastruktur Sosial
1. Mengintegrasikan Manila dengan kota lainnya 1. Kerja sama
2. Membuat tempat publik yang berkualitas • Wilayah privat & publik keberadaannya saling mendukung
• Sebagai paru – paru kota • Menjalin hubungan dengan pihak luar
• Sebagai tempat rekreasi 2. Meningkatkan sistem pemerintahan
• Pedestrian yang nyaman 3. Mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turut berperan
3. Meningkatkan mobilitas urban 4. Pemberdayaan masyarakat
• Mengurangi kemacetan & penggunaan 5. Menempatkan status sosial masyarakat sebagaimana
kendaraan bermotor harusnya
• Efisiensi transportasi umum
• Mempersingkat jarak & waktu tempuh
4. Siaga bencana
• Infrastrukur yang telah direncanakan agar dapat
bertahan dari kemungkinan bencana yang akan
datang
5. Pembangunan vertikal

Sumber: ULI Philipines, Ten Principles for Sustainable Development of Metro Manila’s Urban Core
Kesepuluh prinsip dari dua aspek tersebut saling
berkaitan dan saling menunjang satu sama lain. Hal
tersebut sangat mirip bahkan sama dengan pendekatan
konsep compact city menurut Etkin & Hillman dalam
buku berjudul “The Compact City: A Sustainable Form?”
yang mengatakan bahwa kota yang kompak merupakan
kota yang dapat mereduksi jarak tempuh antar tempat
di mana orang dapat berjalan / bersepeda sehingga
mengurangi emisi kendaraan agar tidak timbul gas efek
rumah kaca berlebih, dan dapat memicu terjadinya
interaksi sosial dengan hadirnya ruang – ruang publik.
Sumber: ULI Philipines, Ten Principles for Sustainable Development of Metro Manila’s Urban Core
Sumber: ULI Philipines, Ten Principles for Sustainable Development of Metro Manila’s Urban Core
Bonifacio Global City, Metro Manila
Bonifacio Global City, Metro Manila Originally part of a land purchase by the U.S. government for the Fort McKinley military
base, Bonifacio Global City (BGC) covers about 240 hectares. After the property was handed over in 1995 to the Bases
Conversion and Development Authority (BCDA), a government agency, redevelopment began to transform the area into
Bonifacio Global City, a dynamic economic and commercial hub as well as a high-quality community. The Fort Bonifacio
Development Corporation (FBDC), the main developer, was backed by BCDA and a joint partnership between Ayala Land Inc.
and the Campos Group’s Evergreen Holdings Inc. Together they developed BGC as a large-scale comprehensive and integrated
mixed-use development incorporating innovative planning and design to enhance sustainability. With this
developmentestablished as a milestone, BCDA is pushing forward to form more partnerships with the private sector to develop
other former military bases as new communities, as well as attract investments to boost the economy of the Philippines.

Sumber: ULI Philipines, Ten Principles for Sustainable Development of Metro Manila’s Urban Core
ANALISA STUDI KASUS
SEOUL
SELLEN PANGESTU
2016420006
Kota Seoul merupakan ibukota dari Negara Republik Korea
bagian Korea Selatan. Kota Seoul terkenal sebagai sinar
ekonomi asia timur karena dianggap simbol keajaiban
ekonomi korea.

Kota Seoul mempunya luas 605.52 km2, dan mempunya


kepadatan 17.288/km2 yang merupakan salah satu kota yang
tergolong sangat padat.
• Kota kompak yang dibangun seoul adalah sebagai respon terhadap kebutuhan ekonomi
yang menekankan pada aspek efisiensi waktu dan intensifikasi lahan yang membentuk
siklus secara berkelanjutan.
• Pembangunan yang sprawl diminimalisir dengan pembangunan bangunan yang
mengutamakan mixed use dan berbentuk super block.

Urban sprawl atau urban terkapar, dikenal sebagai peristiwa maupun fenomena terjadinya pemekaran
kota yang secara acak, tidak terstruktur, tanpa diawali dengan sebuah rencana.
Ekonomi
Adanya restorasi Sungai Cheonggyecheon yang dilakukan untuk mengembangkan
perekonomian tetapi juga memberikan perlindungan banjir di pusat kota, memajukan
ekonomi Seoul, dan memberikan keberlanjutan baik secara lingkungan maupun sosial.

Restorasi ini bertujuan untuk menciptakan kota yang lebih hijau dan humanis, yang
sekaligus merupakan upaya untuk mengembalikan sejarah Kota Seoul
Beberapa dampak positif yang dirasakan penduduk kota Seoul dari Sungai
Cheonggyecheon pasca restorasi baik dari segi sosial, lingkungan, dan ekonomi, sebagai
pembaharuan Kota dan revitalisasi, pertumbuhan ekonomi yang semakin baik dan menjadii
daya tarik wisatawan.

Masyarakat memiliki akses langsung ke sungai untuk melakukan aktivitas, bermanfaat


sebagai area edukasi bagi masyarakat pada umumnya dan anak sekolah pada khususnya,
masyarakat dapat menikmati nilai-nilai sejarah dan budaya yang tercermin dalam desain,
perbaikan ekologi yang signifikan, peningkatan kualitas air dan udara perkotaan, penurunan
suhu udara (efek pendinginan) di daerah sekitarnya dengan rata-rata 3,6° c yang
ditunjukkan oleh citra termal.
Transportasi
Seoul mempunyai jumlah kendaraan yang
mencapai angka satu juta unit sehingga
terjadi kemacetan hingga tengah malam.

Untuk mewujudkan gagasan penggunaan


mobil pribadi seminimal mungkin berbagai
fasilitas seperti pusat ritel, perkantoran,
taman, fasilitas kesehatan dan sekolah,
semua berdekatan dengan perumahan.

Sebagian besar gedung selain perumahan


dibangun dalam jarak yang mudah
ditempuh dengan berjalan kaki dari segala
arah.

sumber: http://muhamad-arifudin.blogspot.com/2011/06/kota-kompak.html
STUDI KASUS
Latar Belakang Ahmedabad
Ahmedabad adalah sebuah kota yang terletak di sebelah barat Indiadan
merupakan kota terbesar di negara bagian Gujarat. Terletak di tepi Sungai
Sabarmati, Ahmedabad mempunyai luas sebesar 449 km² dan
penduduknya berjumlah 4.525.013 jiwa (2001). Gujarat didirikan pada tahun
1411 oleh Sultan Ahmed Shah sebagai ibu kota Kesultanan Gujarat. Dari
tahun 1960 hingga 1970 kota ini adalah ibu kota Gujarat.
Ahmedabad Development Diagram
Penerapan Town Planning
penyesuaian porsi
lahan dari lahan asli
agar menyediakan
bentuk lahan yang
mudah diakses.
penerapannya dapat
dilakukan untuk
industrial,
commercial, atau
residential.
Melbourne
Sarah Adeline
2016420154
Latar Belakang
Ada kebingungan gagasan “dispersed city”, “kota satelit”, redirected city”, atau
yang lainnya pada perencanaan awal kota Melbourne

1930: terjadi expansi tidak terkendali

1960-1970: terjadi transisi perkembangan Melbourne (mencoba-coba berbagai


gagasan)

1981: resmi menggunakan “compact city”, dengan tujuan mengembangkan


lapangan kerja dan mengembangkan insfrastruktur dari yang sudah ada
Masalah
Pemadatan memunculkan berbagai masalah:

- distribusi tidak merata


- akses sulit terhadap perumahan terjangkau
infrastruktur sosial, dan transprtasi umum

Memicu kurangnya keadilan sosial


Usul The Crows
The crows = urban planner amatir

Melbourne: compact city dengan elemen struktural explisit

- kota-kota dikelompokkan di sepanjang tulang belakang linear ke arah


tenggara
- jaringan transit cepat menghubungkan jantung metro mini dan jantung kota
metro
- Zoning multi fungsi
- Pusat bebas kendaraan
Transport system and city centre (now)
Transport system and city centre (2030)
Dampak Negatif
- tuna wisma
- hyper density
Melbourne 2030

sebuah misi
Upaya
1. Membuat pusat kota yang berfokus kepada
pembangunan dan aktivitas berkualitas tinggi
2. Memperbanyak jenis aktivitas di city center
(yang sekarang didominasi pusat perbelanjaan),
memperpanjang jam kerja layanan publik, dan
melarang pembangunan di luar pusat kota
3. Menyediakan perumahan dekat pusat kota, dan
memperluas jangkauan akses transportasi
publik
1.
Pusat kota?
dibagi menjadi 5:
- Central Activities District (semua ada)
- Principal Activities District (retail-recreation-community)
- Major Activities District (retail----ekonomi)
- Specialised Activity District (airport-univ-research)
- Neighborhood Activity District (small business)
2.
Mengapa pembangunan di luar pusat kota dilarang?
- sulit dicapai dengan public transport
- memicu pencucuk untuk menggunakan mobil (kendaraan pribadi)
- solusi: memperbanyak pilihan lokasi di tempat tempat pusat
aktivitas
3.
Di mana saja?
- di dalam atau sekitar Central Activites District, Principal, Major atau
Neighborhood Activity Center
- target: membuat lebih dari 10 unit tempat tinggal dekat pusat
aktivitas, yang dilayani transportasi publik

Anda mungkin juga menyukai