Anda di halaman 1dari 48

ARSITEKTUR

BERKELANJUTAN
SEM GANJIL 2018-2019
YASMIN SURIANSYAH
2

ARSITEKTUR BERKELANJUTAN (ARBE)


SUSTAINABLE ARCHITECTURE (SUSTAR)
ARS 183645-03
3 SKS SEM 5
Dr. Ir. Yasmin Suriansyah, MSP
(IAP,IAI, IABHI, GP)

Semester Ganjil 2018-2019


Selasa 13.50 – 16.20 (150”)
RPS ARSITEKTUR BERKELANJUTAN

Mahasiswa belajar tentang


 optimasi kinerja lingkungan (optimizing environmental performance), dan
 meminimalkan dampak lingkungan (minimizing environmental impact)
wawasan melalui strategi desain arsitektural,
 untuk mencapai lingkungan alam dan binaan yang hijau dan
berkelanjutan (green and sustainable natural and built environment)

Apa yang dapat dilakukan di masa depan


dalam kapasitasnya sebagai sarjana arsitektur
(lebih jauh... sebagai seorang arsitek, sebagai pembina lingkungan)
Bahan Kajian
MK Arsitektur Berkelanjutan

 Latar belakang dan pendekatan urgensi sustainable architecture


 Konsep dan strategi desain arsitektural berkelanjutan (pada lingkup kota,
kawasan, bangunan)
 Konsep dan strategi desain arsitektural berkelanjutan yang
bertanggungjawab
14 08 Kuliah 1
 Latar Belakang SA
K1  Urgensi SA

 1. Arsitektur sebagai tool dan agent of change untuk lingkungan yang


lebih baik di masa depan
 2. Arsitektur bertanggungjawab akan keberlanjutan lingkungan hidup
 3.Ecological footprint
Kuliah 2 & 3
Konsep dan Strategi Desain Arsitektural pada lingkup kota untuk mencapai green
21 08 and sustainable city
1. Environmental Planning (Perencanaan lingkungan binaan dan alami yang
terintegrasi)
K2
2. Renewable Resources Urban System (sistem urban menggunakan sumberdaya P1
terbarukan)

3. Sustainable Urban space and landscape design (Rancangan ruang dan


K3
lanskap kota yang berkelanjutan) P2

28 08
presentasi
Kuliah 4 & 5
Konsep dan Strategi Desain Arsitektural pada lingkup kawasan untuk
04 09 mencapai green and sustainable neighbourhood

K4
1. Efisiensi dan perlindungan sumberdaya P3

K5 2. Digital Modelling & Neighbourhood Environment Simulation


P4
18 09
25 09 Kuliah 6
Review Perkuliahan sebelum UTS
K6
Persiapan UTS

P5
01 10
UTS
Kuliah setelah UTS

Kuliah 7, 8, 9, 10 Konsep dan Strategi Desain


Kuliah 11 Konsep dan Strategi Desain
Arsitektural pada lingkup bangunan untuk mencapai
green and sustainable building Arsitektural berkelanjutan yang
bertanggung jawab untuk mencapai green
KULIAH 7.1. Resources Efficient Building System
16 10 KULIAH 7.2. Principle of Building Physics (integration) and sustainable lifestyle
P9
KULIAH 8.1. Sustainable Building Design and Strategy
23 10 P6 KULIAH 11.1. Built Environmental
KULIAH 8.2. Building Skin & Facade Design
13 11 Management
KULIAH 9.1. Passive and Active Design Strategies KULIAH 11.2. Professional Responsibility in
30 10 KULIAH 9.2. Smart Building Technology P7 Sutainable Environmental Design
KULIAH 10.1. Sustainable Indoor Space
KULIAH 11.3. Regulation and Standar for
06 11 KULIAH 10.2. Building Environmental Simulation and Sustainable Architecture
P8
Analysis
27 11 Kuliah 12 Review dan Persiapan UAS P10
03 12 UAS
KULIAH 01

 Latar Belakang SA
 Urgensi SA

1. Arsitektur sebagai tool dan agent of change untuk lingkungan yang lebih
baik di masa depan
2. Arsitektur bertanggungjawab akan keberlanjutan lingkungan hidup
3. Ecological footprint
PENGERTIAN DAN ISTILAH

 ARSITEKTUR (ARCHITECTURE)
 BERKELANJUTAN (SUSTAINABLE)
 ARSITEKTUR BERKELANJUTAN (SUSTAINABLE ARCHITECTURE)
ARSITEKTUR (ARCHITECTURE)

 Diisi bersama mahasiswa dalam diskusi


BERKELANJUTAN (SUSTAINABLE)

 Diisi bersama mahasiswa dalam diskusi


ARSITEKTUR BERKELANJUTAN
SUSTAINABLE ARCHITECTURE

 Diisi bersama mahasiswa dalam diskusi


16

LATAR BELAKANG

MENGAPA
ASITEKTUR BERKELANJUTAN?
17

URGENSI

MENGAPA
ASITEKTUR BERKELANJUTAN?
18

ECOLOGICAL FOOTPRINT?
ARSITEKTUR, ARSITEK, DAN EF
ECOLOGICAL FOOTPRINT

 ECOLOGY (EKOLOGI)
 FOOTPRINT (jejak/tapak kaki)
 ECOLOGICAL FOOTPRINT

Sumber: Wisnu Wardhana,


http://staff.ui.ac.id/system/files/users/wisnu-97/material/dasarekologi.pdf
 Apa itu Jejak Ekologis?
Kita membutuhkan makanan, tempat tinggal dan
pemanasan (di beberapa lokasi) untuk bertahan hidup.
Sumber ekologis planet kita membantu memenuhi
kebutuhan ini. Tetapi berapa banyak sumber daya yang
kita konsumsi? Pertanyaan ini dapat dijawab
menggunakan Jejak Ekologis.
 Seperti halnya laporan bank yang menelusur
pendapatan terhadap pengeluaran, pengukuran
Jejak Ekologis mengukur permintaan populasi dan
penyediaan sumber daya dan layanan ekosistem.
21
Ecological footprint

Di sisi permintaan (demand), Jejak Ekologis mengukur


permintaan individu atau populasi untuk produk pangan
dan serat nabati, ternak dan produk ikan, kayu dan hasil
hutan lainnya, ruang untuk infrastruktur perkotaan, dan
hutan untuk menyerap emisi karbon dioksida bahan bakar
dari fosil.

Di sisi penyediaan/pasokan (supply), biokapasitas kota,


negara bagian, atau negara mewakili lahan dan laut yang
secara biologis produktif, termasuk lahan hutan, lahan
penggembalaan, lahan pertanian, tempat penangkapan
ikan, dan lahan yang dibangun.

Jejak Ekologis dapat dihitung untuk satu individu, kota, wilayah, negara dan seluruh planet.
Kesenjangan antara Jejak Ekologis dan biokapasitas ditentukan oleh beberapa faktor.
Jejak pribadi kita adalah produk dari seberapa banyak kita menggunakan dan seberapa efisien suatu produk
diproduksi. Biocapacity per orang ditentukan oleh berapa banyak hektar area produktif di sana, seberapa
produktif setiap hektar, dan berapa banyak orang (di kota, negara, atau dunia) yang berbagi biokapasitas ini.

Banyak negara “merah,” yang berarti mereka menggunakan lebih banyak sumber daya alam (Ecological
Footprint) daripada ekosistem mereka yang dapat beregenerasi (biocapacity). Mereka menjalankan “defisit
ekologi.” Ketika biokapasitas negara lebih besar daripada jejak ekologis populasi, negara ini memiliki
“cadangan ekologi.”
Negara-negara (juga kota dan negara bagian) dapat menjalankan defisit ekologis dengan melikuidasi
sumber daya mereka sendiri, seperti dengan penangkapan ikan berlebihan; mengimpor sumber daya dari
daerah lain; dan / atau memancarkan lebih banyak karbon dioksida ke atmosfer daripada yang dapat
diserap oleh ekosistem mereka sendiri.
 Apa itu Earth Overshoot Day?
Ketika seluruh planet mengalami defisit ekologi, kita menyebutnya "overshoot." Di
tingkat global, defisit ekologis dan overshoot adalah sama, karena tidak ada
impor bersih sumber daya ke planet ini.

 Overshoot terjadi ketika:


FOOTPRINT EKOLOGIS HUMANITAS> BIOCAPACITY EARTH

 Earth Overshoot Day menandai tanggal ketika permintaan umat manusia


akan sumber daya dan layanan ekologis (Jejak Ekologis) pada tahun tertentu
melebihi apa yang dapat diregenerasi Bumi pada tahun itu (biocapacity).
 Dari mana datanya berasal?
Tiap negara memiliki kantor/instansi yang mengumpulkan data tentang
kegiatan ekonomi negara itu, produktivitas pertanian, impor dan ekspor,
konsumsi energi, dll.
Data ini memungkinkan kita menghitung berapa banyak makanan (apel,
pasta, jus jeruk) yang telah dimakan, berapa banyak kayu yang digunakan
untuk membuat furnitur, berapa banyak energi yang digunakan rumah
tangga dan sebagainya.
Kantor-kantor ini melaporkan data ke lembaga internasional, termasuk
Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang mendistribusikan informasi ini dalam
format yang konsisten untuk sebagian besar negara di dunia.
Jejaring-Jejaring Global, yang menghitung
Jejak Ekologis untuk lebih dari 200
negara, mendapatkan data dari kantor-
kantor internasional ini dan
menerapkannya ke basis data akunting
yang komprehensif untuk menghitung
berapa banyak sumber daya yang
digunakan setiap negara.

Sumber: https://www.footprintnetwork.org/our-
work/ecological-footprint/
Satuan EF

Telapak Ekologis(TE/EF) untuk semua kategori lahan dihitung dengan menggunakan persamaan:

EF = ( P x YF x EQF ) / YN

Keterangan :
EF = ecological footprint/telapak ekologis (TE);
P = jumlah produk dipanen atau limbah yang dihasilkan;
YN = produktivitas nasional rata‐rata untuk P;
YF = yield factor (faktor panen);

 Satuan EF adalah gha (global hectare)


28
PERLU DUA BUMI
BILA HAL ITU TERUS BERLANGSUNG

AKAN BERDAMPAK:
 EMISI GAS RUMAH KACA, HEAT ISLAND, GLOBAL WARMING, PERUBAHAN IKLIM,
TERGANGGUNYA EKOSISTEM
 LIMBAH
 POLUSI UDARA
 KELANGKAAN SUMBER DAYA KEHIDUPAN: AIR BERSIH, ENERGI, MATERIAL
 DAMPAK SOSIAL DAN EKONOMI TURUTANNYA.
35
Contribute on global warming

Should play a significant role

FIGHTING THE CLIMATE CHANGE


SANGAT
SUSTAINABLE DEVELOPMENT
PENTING
SUSTAINABLE ARCHITECTURE UNTUK
DIWUJUDKAN
36
Sustainability Principles

Sustainable Development: as development that meets


the needs of the present without compromising the
ability of future generations to meet their own needs
(Brundtland Commission)

Sustainable development is not a fixed state of harmony,


but rather a process of change… (IAEA, 2005)
37
SUSTAINABLE DEVELOPMENT

LINGKUNGAN

SOSIAL EKONOMI
38
SUSTAINABLE ARCHITECTURE

 MEMBANGUN SECARA BERKELANJUTAN MELALUI RANAH ARSITEKTUR


 ARSITEKTUR YANG DAPAT MENYEDIAKAN RUANG DAN MASSA YANG
MEMENUHI KEBUTUHAN UNTUK BERAKTIFITAS DENGAN LAYAK DAN BAIK
PADA MASA KINI, DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER DAYA YANG
MENJAMIN KETERSEDIAAN YANG CUKUP UNTUK GENERASI MENDATANG.
Mengapa Sustainable Architecture?

Karena:
1. Arsitektur bertanggungjawab akan keberlanjutan lingkungan hidup
2. Arsitektur dan kegiatan arsitektural dapat berperan sebagai tool dan agent of
change untuk lingkungan yang lebih baik di masa depan
3. Arsitektur dan kegiatan arsitektural dapat berperan sebagai tool dan agent of
change untuk membuat mengurangi defisit Ecological footprint, dan
menambah tabungan biocapasity untuk generasi mendatang.
TUGAS

 MEMBUAT TULISAN
 PRESENTASI TULISAN
TUGAS perminggu

 Sifat tugas perorangan

MEMBUAT TULISAN
 Ada 5 tugas, dibagi dalam 10 paper (tulisan).
 Satu paper terdiri dari minimal satu sampai dengan maksimal dua halaman, per minggu, sesuai dengan progres perkuliahan.
 Template diberikan, wajib diikuti. Bila tidak sesuai template, tugas tidak akan dinilai.
 Isi paper: refleksi dan pengkayaan materi yang didapat di kuliah.
 Wajib mencantumkan sumber. Tiap paper, minimal 5 sumber. Sumber bebas, sejauh layak dijadikan sumber.

PRESENTASI TULISAN
 Setiap minggu, tulisan dipresentasikan. Satu mahasiswa mendapat kesempatan 2 kali presentasi, masing-masing sekali sebelum dan
sekali sesudah UTS. Gilirannya sesuai dengan nomor regu. Durasi presentasi 7 – 12 menit.
 Ketika Regu 1 Presentasi, Regu 2 bertugas bertanya/memberi tanggapan. Demikian seterusnya.

 Perbaikan tugas dimungkinkan. Perbaikan final semua tugas (10 paper @ 1-2 halaman) dikumpulkan pada akhir semester, dalam
format rint-out dan file unggahan di https://ide.unpar.ac.id.
Tugas sebelum UTS
Presentasi
tulisan
Tugas 1
Tulisan 1 – LATAR BELAKANG DAN URGENSI ARSITEKTUR BERKELANJUTAN R1 21 08
14 08 KULIAH 1. LATAR BELAKANG DAN URGENSI ARSITEKTUR BERKELANJUTAN

Tugas 2
Tulisan 2 - SUSTAINABLE CITY (EP & RRUS) R2 28 08
KULIAH 2.1. Environmental Planning
21 08 KULIAH 2.2. Renewable Resources Urban System
Tulisan 3 - SUSTAINABLE CITY (SUaLD) R3 04 09
28 08 KULIAH 3. Sustainable Urban Space and Landscape Design

Tugas 3
Tulisan 4 - SUSTAINABLE NEIGHBOURHOOD (E & PSD) R4 18 09
04 09 KULIAH 4. Efisiensi dan perlindungan sumberdaya
Tulisan 5 –SUSTAINABLE NEIGHBOURHOOD (DM & NES) R5 25 09
18 09 KULIAH 5. Digital Modelling & Neighbourhood Environment Simulation
Tugas setelah UTS Presentasi
Presentasi tulisan
tulisan
Tugas 4
R5 20 11
Tugas 5
Tulisan 6 – SUSTAINABLE BUILDING (REBS & PBP) R1 23 10 Tulisan 10 – SUSTAINABLE LIFESTYLE (BEM, PRiSED, & RaSfSA)
KULIAH 7.1. Resources Efficient Building System KULIAH 11.1. Built Environmental Management
16 10 KULIAH 7.2. Principle of Building Physics (integration) 13 11 KULIAH 11.2. Professional Responsibility in Sutainable
Environmental Design
Tugas 4 R2 30 10 KULIAH 11.3. Regulation and Standar for Sustainable
Tulisan 7 – SUSTAINABLE BUILDING (SBDaS & BSaFD) Architecture

23 10 KULIAH 8.1. Sustainable Building Design and Strategy


KULIAH 8.2. Building Skin & Facade Design

Tugas 4 R3 06 11
Tulisan 8 – SUSTAINABLE BUILDING (PaADS & SBT)
30 10 KULIAH 9.1. Passive and Active Design Strategies
KULIAH 9.2. Smart Building Technology

Tugas 4
Tulisan 9 – SUSTAINABLE BUILDING (SIS & BESaA) R4 13 11
06 11 KULIAH 10.1. Sustainable Indoor Space
KULIAH 10.2. Building Environmental Simulation and
Analysis
Regu 1 (NPM & NAMA) Regu 2 (NPM & NAMA)

01 01
02 02
03 03
04 04
05 05
06 06
Regu 3 (NPM & NAMA) Regu 4 (NPM & NAMA)

01 01
02 02
03 03
04 04
05 05
06 06
Regu 5 (NPM & NAMA)

01
02
03
04
05
06
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai