Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN TAHAP PASCA

KONSTRUKSI DARI PROYEK PERUMAHAN CITRALAND PALU

Analisis mengenai dampak lingkungan pada tahapan Pasca konstruksi:

a. Dampak positif (+)

– Penduduk sekitar berkesempatan mendapat pekerjaan sebagai satpam,tukang


kebun, maupun tukang bersih-bersih lingkungan di Citraland Palu.

– Kondisi lingkungan menjadi lebih baik. Lingkungan disekitar menjadi tertata


dengan baik. Hal ini dikarena dahulunya lahan ini hanya ditumbuhi oleh pohon-
pohon liar yang tidak tertata, sehingga dengan adanya proyek ini kualitas
lingkungan disekitar perumahan menjadi lebih baik lagi.

– Memudahkan transportasi warga di sekitar perumahan Citraland Palu.

– Meningkatkan penghasilan tambahan bagi warga di sekitar perumahan Citraland


Palu yang berprofesi sebagai pedagang karena perumahan ini setiap hari menjadi
tempat wisata bagi masyarakat Kota Palu.

b. Dampak negatif (–)

– Bertambahnya produksi sampah. Akibat bertambahnya penduduk berarti


sampah yang dihasilkan semakin meningkat.

– Peningkatan iklim mikro akibat pendirian bangunan perumahan. Suhu atau


iklim dikawasan perumahan menjadi panas karena pohon-pohon yang sebelumnya
sudah tidak ada karena ditebangi.

– Bertambahnya kepadatan penduduk dan mobilitas penduduk mengakibatkan


munculnya kesenjangan sosial, munculnya sikap egoisme.

– Timbulnya polusi, akibat tingginya volume kendaraan yang melewati


perumahan ini dan disertai dengan adanya wilayah taman bermain di area
perumahan untuk hiburan bagi masyarakat Kota Palu.

– Kebisingan karena banyaknya kendaraan yang meningkat di sekitar wilayah


tersebut.

Tahapan pasca konstruksi yang dilakukan:

a. Perawatan jalan
Perawatan jalan dilakukan secara berkala baik jalan depan perumahan Citraland
Palu maupun jalan yang berada di dalam daerah Citraland Palu. Bila terjadi
kerusakan akan langsung diperbaiki atau ditambal.

b. Perawatan lingkungan

Perawatan lingkungan antara lain :

 Penyiraman tanaman yang ada di taman dilakukan pada setiap pagi dan
sore hari.
 Pemangkasan tanaman dilakukan apabila tanaman tersebut sudah tua atau
mengganggu.
 Perawatan drainase dilakukan dengan cara melakukan monitoring terhadap
saluran tersebut secara berkala.
 Perubahan yang dilakukan terhadap unsur ekosistem karena adanya
pembangunan gedung atau prasarananya harus diimbangi dengan
peningkatan kemampuan dari unsure ekosistem yang tidak terusik

c. Perawatan bangunan

Perawatan bangunan dilakukan dengan pengecatan ulang pada bangunan yang


sudah rusak warnanya maupun rumah yang rusak akibat dari bencana alam.

Penanggulangan debu dikelola dengan cara :

• Menganjurkan menggunakan masker bagi pekerja pada saat bekerja

• Menyiram jalan secara berkala pada saat pelaksanaan konstruksi untuk


megurangi debu yang berterbangan.

Peningkatan kebisingan dikelola dengan cara :

• Kegiatan pengoperasian kendaraan untuk pematangan tanah tidak pada jam


istirahat terutama pada lokasi yang berdekatan dengan pemukiman penduduk.

• Perawatan mesin secara intensif termasuk peredam suara dari kendaraan


tersebut.

Peningkatan erosi tanah dikelola dengan cara :

• Melakukan penyiapan lahan berdasarkan kondisi tanahnya karena lahan yang


digunakan berbatasan langsung dengan laut.

• Melakukan pembuatan teras/bronjong untuk mengurangi kecepatan aliran air.


• Pembukaan lahan secara bertahap.

 Membangun dinding pembatas untuk mencegah air laut yang masuk ke daerah
perumahan.

• Seluruh lahan terbuka ditutupi rumput dan tanaman yang berfungsi dapat
mencegah erosi.

aspek sosial dikelola dengan cara memberi kesempatan kerja bagi tenaga kerja
lokal, memberi kesempatan berusaha bagi masyarakat yang tinggal disekitar
lokasi kegiatan, dan melakukan penanganan terhadap kecemburuan sosial.

Anda mungkin juga menyukai