KEWARGANEGARAAN D
DAMPAK PERPINDAHAN IBU KOTA NEGARA TERHADAP KERUSAKAN
LINGKUNGAN PADA PENGELOLAAN TATA AIR DI IBU KOTA NUSANTARA
(IKN)
1. What (Apa) - Apa saja jenis pencemaran tata air yang mungkin terjadi akibat
pemindahan ibu kota, seperti limbah industri, limbah domestik, atau
pencemaran lainnya?
2. Who (Siapa) - Siapa yang bertanggung jawab untuk mengatasi pencemaran
tata air yang terjadi akibat pemindahan ibu kota, seperti pemerintah,
perusahaan, atau masyarakat?
3. Where (Dimana) - Dimana titik-titik lokasi yang paling rentan terhadap
pencemaran tata air akibat pemindahan ibu kota, seperti sungai, danau, atau
waduk?
4. When (Kapan) - Kapan pencemaran tata air dapat terjadi akibat pemindahan
ibu kota, apakah sebelum, selama, atau setelah proses pemindahan?
5. Why (Mengapa) - Mengapa pemindahan ibu kota dapat menimbulkan
pencemaran tata air, apakah karena aktivitas manusia, perubahan lingkungan,
atau faktor lainnya?
6. How (Bagaimana) - Bagaimana cara mengatasi dan mencegah pencemaran
tata air yang terjadi akibat pemindahan ibu kota, seperti dengan meningkatkan
pengawasan, menegakkan regulasi yang lebih ketat, atau mengembangkan
teknologi ramah lingkungan?
1.1 Latar Belakang
Pemindahan ibu kota negara baru ke Kalimantan Timur yang bila dipaksakan tanpa
kajian yang matang berpotensi menimbulkan dampak negatif lingkungan dan sosial bagi
masyarakat sekitar. Dampak ini harus dicermati agar pemindahan ibu kota negara tidak
menimbulkan permasalahan baru di masa mendatang. Kepala Divisi Kajian Hukum dan
Lingkungan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Dewi Puspa mengatakan,
pemindahan ibu kota negara (IKN) ke Kalimantan Timur harus dibaca dari semua aspek baik
dari segi lingkungan, sosial, politik, maupun hukum. Terjadinya banjir di Penajam Paser
Utara juga menunjukan wilayah tersebut tidak layak digunakan sebagai lokasi IKN yang
diklaim bebas dari bencana. Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI resmi
menyetujui Rancangan Undang-Undang tentang Ibu Kota Negara (RUU IKN) menjadi UU
dalam rapat Paripurna DPR RI ke-13 masa persidangan III tahun sidang 2021-2022, pada
Selasa (18/1/2022). Dengan begitu, proses pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan
Timur (Kaltim) bisa dilaksanakan. RUU IKN ini diproses super cepat hanya sekitar 40 hari
sejak pertama kali anggota Panitia Khusus RUU IKN ditetapkan pada 7 Desember 2021.