Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PENCEMARAN LIMBAH INDUSTRI TERHADAP LINGKUNGAN

Disusun oleh :
Devi Ratnasari (121010037)

Fakultas Hukum
Universitas Swadaya Gunung Jati
Tahun Ajaran 2023
DAFTAR ISI

COVER..........................................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah..........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian.....................................................................................................
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian................................................................................................................
2.2 Pencemaran Limbah.................................................................................................
2.3 Efek Buruk Air Limbah............................................................................................
2.4 Pengendalian Pencemaran Air..................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pencemaran lingkungan terjadi bila daur materi dalam lingkungan hidup mengalami
perubahan sehingga keseimbangan dalam hal struktur maupun fungsinya terganggu.
Ketidakseimbangan struktur dan fungsi daur materi terjadi karena proses alam atau juga
karena perbuatan manusia. Dalam abad modern ini banyak kegiatan atau perbuatan manusia
untuk memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan teknologi sehingga banyak menimbulkan
pencemaran lingkungan. Dalam usaha merubah lingkungan hidup manusia untuk
meningkatkan kesejahteraan hidupnya dapat menimbulkan masalah yang disebut
pencemaran.
Diantara komponen-komponen yang berada di alam ini, air merupakan bahan esensial
bagi organisme oleh karena itu air selalu penuh dengan benda-benda hidup. Air memegang
peranan penting dalam kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Hal ini dibuktikan
dalam sejarah bahwa perkembangan peradaban pada zaman dahulu manusia dan makhluk
hidup yang hidup di darat senantiasa mencari tempat tinggal dekat air supaya mudah
mengambil air untuk keperluan hidupnya, maka desa atau kota zaman dulu tumbuh di sekitar
sumber air, di tepi sungai, atau di tepi danau. Di Indonesia sungai dapat dijumpai di setiap
tempat dengan kelasnya masing-masing. Pada masa lampau, sungai dimanfaatkan untuk
memenuhi keperluan sehari-hari, baik transportasi; mandi , mencuci; dan sebagainya, bahkan
di wilayah tertentu sungai dapat dimanfaatkan untuk menunjang makan dan minum.
Saat ini banyak sekali ditemui sungai-sungai di sekitar yang sudah tercemar.
Pencemaran sungai terjadi karena pergeseran paradigma dan kebudayaan masyarakat. Nilai-
nilai perlindungan alam yang eksis dalam berbagai bentuk seperti pantangan dan pamali tidak
lagi dipandang oleh masyarakat.3 Air dapat menjadi sumber malapetaka apabila tidak dijaga,
baik dari segi manfaatnya maupun pengamanannya, misalnya dengan tercemarnya air oleh
zat-zat kimia selain mematikan kehidupan yang ada disekitarnya juga merusak lingkungan,
dan apabila dari segi pengamanan tidak dilakukan pengawasan dapat mengakibatkan banjir,
tanah longsor dan sebagainya.
Kesimpulan dari beberapa kutipan diatas menunjukkan bahwa pencemaran air
merupakan masalah yang serius dan sudah seharusnya mendapatkan perhatian dari
pemerintah serta instansi yang terkait. Peran dari masyarakat juga penting dalam mengurangi
pencemaran air pada sungai-sungai yang ada disekitar. Dapat dikatakan pula bahwa
pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan dimana air danau atau sungai terkontaminasi
oleh berbagai kegiatan manusia, seperti di ketahui bahwasanya Kabupaten Klaten, khususnya
daerah obyek wisata Janti dan sekitarnya, sangat bergantung pada kualitas sumber daya air
yang ada.
Tidak saja hanya sebatas pada jenis pelayanan yang ditentukan dalam Standar
Pelayanan Minimal (SPM) bidang lingkungan hidup, tetapi lebih luas cakupannya dan
meliputi berbagai aspek, termasuk untuk merespon berbagai isu-isu global lingkungan hidup
seperti pemanasan global dan penipisan lapisan ozon. Saat ini banyak aliran sungai di
Kabupaten Klaten pada khususnya yang telah tercemari oleh berbagai limbah seperti limbah
rumah tangga, limbah pertanian, limbah Usaha Kecil Menengah (UKM), limbah Pabrik, dan
limbah masyarakat.
Limbah dari aktivitas masyarakat terdiri dari limbah cair organis dari jambangan,
dapur, dan limbah rumah tangga lainnya seperti deterjen dan sampah. Selanjutnya limbah
pertanian sisa pestisida, limbah UKM misalnya logam berat dari penyepuhan perak dan
residu sabun dari usaha pencucian mobil. Limbah-limbah tersebut menimbulkan penurunan
kualitas air di sekitaran aliran sungai di Kabupaten Klaten. Hal ini sangat berbahaya bagi
kesehatan masyarakat di sekitar sungai apabila air sungai dikonsumsi, padahal masyarakat
memiliki hak untuk mengakses air bersih yang merupakan hak-hak ekonomi, sosial, dan
budaya sebagaimana telah dijamin dalam The International Covenant on Economic, Social,
and Cultural Rights.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat di rumuskan
permasalahan dalam penelitian ini adalah :
- Bagaimana pengendalian pencemaran lingkungan akibat industri rumahan produksi“mie
soun”di Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten?
- Apa saja kendala yang dialami dalam proses pengendalian pencemaran lingkungan akibat
industri rumahan produksi “mie soun” di Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten?

1.3 Tujuan Penelitiaan


Penelitian yang dilakukan penulis dalam hal ini mengenai pengendalian pencemaran
lingkungan akibat industri rumahan produksi “mie soun” di Kecamatan Tulung Kabupaten
Klaten , adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
- Untuk mengetahui pengendalian pencemaran lingkungan akibat industri rumahan produksi
“mie soun” di Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten, khususnya kebijakan dan tindakan
yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Klaten.
- Untuk mengetahui kendala yang dialami dalam pengendalian pencemaran lingkungan akibat
industri rumahan produksi “mie soun” di Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten.
- Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan kewajiban pengolahan limbah industri di
Kabupaten Bantul sebagai upaya pencegahan dan perusakan lingkungan hidup?, Untuk
mengetahui Kendal-kendala apa saja dialami dalam pengelolaan limbah industri di
Kabupaten Bantul?
Hasil penelitian : bahwa pelaksanaan kewajiban pengelolaan limbah sebagai upaya
pengendalian pencemaran di Kota Bantul belum berjalan sebagaiman dalam UU No 5 Tahun
1984 Tentang Perindustrian. Pembangunan industri bertujuan untuk meningkatkan
kemakmuran rakyat secara adil dan merata dengan memanfaatkan dana, sumber daya alam,
dan hasil budi daya serta dengan memperhatikan keseimbangan dan kelestarian lingkungan
hidup belum dilaksanakan secara penuh. Hal ini disebabkan karena adanya dilema antara
mengutamkan kepentingan sosial atau kepentingan terlebih dahulu.pemerintah ragu untuk
melakukan tindakan hukum atas pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh pelaku industri
kecil dengan alasan takut menciderai kesejahteraan rakyat.

1.4 Manfaat Penelitian


- Untuk memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya pada
hukum lingkungan.
- Untuk memberikan sumbangan pemikiran kepada Pemerintah Daerah Klaten akan
pentingnya pengendalian pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah industri mie
soun.
- Memberikan masukan yang berguna kepada pemilik industri mie soun, dan masyarakat
sekitar dalam rangka pengendalian pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah
industri mie soun.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
1. Industri
Menurut Pasal 1 butir 2 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Perindustrian,
yang dimaksud dengan industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah
bahan baku dan/atau memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang
yang mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi termasuk jasa industri.
2. Mie Soun
Mie soun adalah sejenis makanan yang mempunyai tampilan seperti tali senar raket
tenis , merupakan bagian terpenting dari berbagai makanan seperti bakso, soto, resoles,
bakwan dan beberapa jenis makanan lainnya.4 Soun merupakan produk pangan yang
mempunyai bentuk hampir sama dengan mie yang menyerupai benang atau tali senar . Bahan
pengolahan berasal dari aci sagu.
3. Limbah
Secara umum limbah dikenal sebagai hasil sampingan atau bahan sisa dari proses
produksi yang tidak digunakan lagi. Limbah tersebut dapat berupa benda padat, cair, gas,
debu, suara, getaran, perusakan dan lain-lain yang dapat menimbulkan pencemaran bilamana
limbah tersebut tidak diolah dengan benar. Menurut Pasal 1 angka 20 UUPPLH yang
dimaksud dengan limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan.
4. Pencemaran lingkungan
Yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan menurut Pasal 1 angka 14 UUPPLH
adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi, dan/ atau komponen lain ke
dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan
hidup yang telah ditetapkan.
5. Pengendalian Pencemaran
Pengendalian pencemaran adalah upaya pencegahan dan/ atau penanggulangan dan/
atau pemulihan kondisi air dan sumber air dari masuknya atau dimasukannya makhluk hidup,
zat, energi, dan/ atau komponen lain oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu
lingkungan hidup yang telah ditetapkan.

2.2 Pencemaran Limbah


Pencemaran dalam perspektif biofisik, pencemaran dapat diartikan sebagai masuknya
aliran residual (residual flow) yang diakibatkan oleh perilaku manusia ke dalam sistem
lingkungan. Apakah kemudian residual ini mengakibatkan kerusakan atau tidak tergantung
pada kemampuan penyerapan (Perman et al, 1986 dalam Anandriyo,2013) selain itu penting
juga untuk membedakan antara pencemaran aliran masuk ke dalam lingkungan. Pencemaran
ini tergantung dari laju aliran yang masuk ke dalam lingkungan. Artinya jika aliran ini
berhenti, pencemaran juga akan berhenti.
Dari perspektif ekonomi, pencemaran bukan saja dilihat dari hilangnya nilai ekonomi
sumber daya akibat berkurangnya kemampuan sumberdaya secara kualitas dan kuantitas
untuk menyuplai barang dan jasa namun juga dari dampak pencemaran tersebut terhadap
kesejahteraan masyarakat.

2.3 Efek Buruk Air Limbah


Berdasarkan dari uraian tentang air limbah yang merupakan hasil sisa dari proses
produksi, maka air limbah merupakan sesuatu yang sudah tidak bisa dipergunakan lagi, akan
tetapi bukan berartiair sisa produksi tersebut tidak bisa dilakukan pengelolaan. Apabila
limbah ini tidak dikelola dengan baik maka akan menyababkan gangguan, baik gangguan
lingkungan maupun terhadap kehidupan makhluk hidup. Efek buruk dari air limbah ini antar
lain :
1. Gangguan terhadap kesehatan
Air limbah merupakan zat yang berbahaya bagi kesehatan manusia, banyak penyakit
yang ditimbulkan melalui air limbah tersebut. Air limbah bisa sebagai media pembawa saja
seperti penyakit kolera, radang usus, hepatitis infektionisa. Selain pembawa penyakit air
limbah itu sendiri terdapat bakteri pathogen penyebab penyakit.
2. Gangguan terhadap Kehidupan Biotik
Semakin banyaknya zat-zat berbahaya yang terkandung dalam air limbah maka akan
menyebabkan menurunnya kadar oksigen yang terlarut di dalam air limbah. Dengan adanya
hal tersebut maka menyababkan kehidupan yang berada di dalam air akan terganggu, dalam
hal ini akan mengurangi perkembangannya. Karena kurangnya oksigen tersebut maka
kehidupan ikan dan bakteri-bakteri baik didalam air akan mati, dan dapat menimbulkan
kerusakan pada tanaman dan tumbuhan air. Sebagai akibat matinya bakteri-bakteri maka
proses penjernihan yang seharusnya bisa terjadi menjadi terhambat, sehingga air limbah akan
sulit untuk diuraikan.
3. Gangguan terhadap keindahan
Semakin banyaknya produk yang diproduksi maka akan mengakibatkan banyaknya
limbah yang akan dihasilkan dan dibuang. Limbah yang akan dibuang dari perusahaan maka
akan melalui proses pengendapan terlebih dahulu, selama proses pengendapan maka akan
terjadi proses pembusukan dimana proses ini akan mengakibatkan bau, warna air limbah
yang kotor dan pekat, jumlah limbah yang banyak dalam penampungan dapat mengganggu
keindahan tempat sekitarnya.
4. Gangguan terhadap kerusakan benda
Apabila air limbah mengandung gas oksida yang agresif akan mempercepat proses
terjadinya karat pada benda yang berbahan dari besi. Dengan cepat rusaknya benda tersebut
maka akan mengakibatkan biaya pemeliharaan yang besar yang akan menimbulkan kerugian
material.
2.4 Pengendalian Pencemaran Air
Berdasarkan Peraturan Undang–undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, disebutkan bahwa pengendalian pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan hidup dilaksanakan dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup
yaitu meliputi tindakan pencegahan, penanggulangan dan pemulihan. Sedangkan menurut PP
82/2001, Pengendalian Pencemaran Air dilakukan untuk menjamin kualitas air sesuai dengan
baku mutu melalui upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran air serta pemulihan
kualitas lingkungan.
a. Baku Mutu Air
Baku mutu air adalah ukuran atau kadar makhluk hidup, zat energy, atau komponen
yang ada atau harus ada dan atau unsur pencemar yang di tenggang keberadaannya di dalam
air. Sedangkan kelas air adalah peringkat kualitas air yang dinilai masih layak untuk
dimanfaatkan bagi peruntukan tertentu (Rahmawati, 2011). Klasifikasi dan kriteria mutu air
mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air
dan Pengendalian Pencemaran air yang menetapkan mutu air ke dalam empat kelas:
- Kelas satu, air yang peruntukkannya dapat digunakan untuk air baku air minum, dan atau
peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut;
- Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana kegiatan
rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan
atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut;
- Kelas tiga, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar,
peternakan, air untuk mengairi anaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan
mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut;
- Kelas empat, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi pertanaman dan atau
peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
Pembagian ini didasarkan pada tingkatan baiknya mutu air berdasarkan
kemungkinanpenggunannya bagi suatu peruntukan air (designated beneficial water uses).
Peruntukan lain yang dimaksud dalam kriteria kelas air diatas, misalnya kegunaan untuk
proses produksi dan pembangkit tenaga listrik, asalkan kegunaan tersebut dapat
menggunakan air sebagaimana kriteria mutu air dari kelas yang dimaksud.
b. Baku Mutu Air Limbah
Baku mutu air limbah adalah ukuran batas atau kadar atau jumlah unsur pencemar
yang ditenggang keberadannya dalam air limbah yang akan dibuang atau dilepas ke dalam
sumber air dari suatu usaha dan atau kegiatan. Batas atau kadar ini mengacu pada Peraturan
Daerah Jawa Tengah No.10 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Limbah yang disesuaikan
dengan jenis industri masing-masing.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pencemaran lingkungan sudah banyak terjadi dimana-mana dan sangat merugikan
baik bagi semua makhluk hidup atau lingkungan sekitar. Pencemaran ini terjadi oleh
beberapa hal, diantaranya adalah asap dari knalpot kendaraan bermotor, pembakaran hutan,
dan kegiatan operasional perusahaan yang memiliki kegiatan produksi.
Perusahaan yang memiliki kegiatan produksi tidak hanya perusahaan besar saja,
melainkan juga perusahan kecil seperti UKM yang ada di Indonesia. Kegiatan produksi
hampir dapat dipastikan menyisakan limbah dan limbah yang dihasilkan dapat merusak
lingkungan. Tidak hanya kegiatan produksi yang mereka lakukan saja yang menghasilkan
limbah, namun terkadang juga dalam bentuk kemasan atau alat-alat bantu lainnya yang
mereka pakai selama proses operasional mereka. Untuk mengurangi pencemaran lingkungan
ini, perlu adanya inovasi yang dapat membantu melestarikan lingkungan sehingga apapun
kegiatan yang dilakukan oleh UKM ini tidak merusak lingkungan, yang disebut dengan
inovasi lingkungan.
Untuk melakukan inovasi lingkungan dan memenuhi permintaan dalam menjaga
lingkungan ini, UKM harus mengeluarkan upaya dan biaya yang dimilikinya untuk dapat
berinovasi. Kemampuan dalam berinovasi yang disebut dengan kapabilitas dinamis. Secara
rinci, Teece et al. (1997) menjelaskan bahwa kapabilitas dinamis merupakan suatu
kemampuan perusahaan untuk mengintegrasikan, membangun, dan merekonstruksi
kompetensi internal dan eksternal untuk mengatasi lingkungan yang berubah dengan cepat.
Artinya adalah kemampuan perusahaan untuk mengiikuti perubahan lingkungan dengan
cepat. Semakin tinggi tingkat kapabilitas dinamisnya, maka semakin tinggi pula
kemampuannya untuk berinovasi. Begitu pula sebaliknya, jika tingkat kapabilitasnya rendah
maka kemampuannya untuk berinovasi rendah juga.
Dalam penelitian ini, penulis mencoba menjelaskan apakah kapabilitas dinamis pada
UKM mempengaruhi niat mereka untuk mengadopsi praktik ramah lingkungan secara
sukarela. Tidak hanya itu, penulis juga meneliti tentang bagaimana pengaruh kapabilitas dari
UKM terhadap interpretasi mereka akan praktik ramah lingkungan. Selanjutnya juga
dijelaskan bagaimana hubungan atara interpretasi manajerial UKM dengan niat sukarela
mereka untuk mengadopsi praktik ramah lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai