Anda di halaman 1dari 27

Ekosistem Urban

Kelompok 12

Dila Cahya Wardani (1304618008)


Tiara Andria Putri (1304618029)

Pendidikan Biologi A 2018


http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Apa Itu Ekosistem Urban?
Insert your subtitle here
• Ekosistem urban (perkotaan) adalah ekosistem yang
didominasi oleh susunan kerangka bangunan buatan
manusia seperti bangunan dan jalan-jalan.

• Ekosistem ini terjadi akibat interaksi antara penduduk kota


dengan lingkungan yang disertai pembentukan suatu
kesatuan yang utuh serta adaptasi manusia terhadap
lingkungan alam, pengolahan, transformasi, dan membangun
sebuah ekosistem buatan.
• Ekosistem ini sepenuhnya dibuat oleh manusia
termasuk di dalamnya hubungan sosial budaya yang
diciptakan pada suatu lingkungan.

• Jika dibandingkan dengan ekosistem alami, ekosistem


perkotaan lebih banyak ditata dan diatur oleh
komponen sosial-ekonomi daripada komponen abiotik
dan biotik. Namun di dalam kota juga terdapat
pepohonan, area rumput dan semak, terdapat danau
dan telaga sehingga ekosistem kota juga memiliki
komponen autotrof.
Karakteristik Ekosistem Urban
• Ekosistem urban identik dengan pembangunannya yang
masif.

• Peningkatan jumlah penduduk di ekosistem perkotaan


diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi kawasan dan
aset pembangunan seperti infrastruktur kota, jaringan
jalan, gedung-gedung perkantoran, apartemen, dan lain-
lain.
1. Ruang terbuka hijau (RTH) yang terbatas

• Seiring dengan pembangunan yang terus berlangsung,


ekosistem ini perlahan kehilangan ruang terbuka hijau.
Terjadi proses konversi lahan dimana mayoritas lahan yang
ada di perkotaan kini diisi oleh gedung-gedung,
perumahan, hingga fasilitas umum untuk memenuhi
kebutuhan penduduknya.
Meskipun terbatas, ekosistem ini tetap memiliki
RTH. Berdasarkan fungsi utamanya, RTH dapat
dibagi menjadi:

Pertanian Perkotaan (Urban Farming)


01 untuk mendapatkan hasil untuk konsumsi

Taman Kota
02 untuk keindahan dan interaksi sosial

Hutan Kota
03 untuk peningkatan kualitas lingkungan
a. Pertanian Perkotaan (Urban Farming)
b. Taman Kota
c. Hutan Kota
Flora dan Fauna yang Sering Ditemukan
di RTH Ekosistem Urban

Leucaena leucocephala
Passer montanus

Plumeria alba

Polyalthia longifolia
2. Populasi yang padat

• Padatnya populasi di perkotaan terjadi akibat adanya


urbanisasi. Ketersediaan lapangan pekerjaan di kota-
kota besar menjadikan populasi terus bertambah.
Seiring dengan banyaknya pendatang, tingkat natalitas
pada ekosistem perkotaan ini akan terus meningkat,
berbanding terbalik dengan tingkat mortalitasnya
• Berdasarkan demografinya, kota dapat dibedakan menjadi:

Kota Metropolitan: > 2 juta jiwa (Jakarta, Bandung, Medan)


Kota Besar: 500.000 s/d 2 juta jiwa (Balikpapan, Denpasar)
Kota Sedang: 100.000 s/d 500.000 jiwa (Kediri, Palangkaraya)
Kota Kecil:10.000 s/d 100.000 jiwa (Sabang, Bukittinggi)
3.Dominasi habitat buatan
• Manusia kerap membuat dan
membangun tempat yang
menjadi habitat bagi makhluk
hidup lainnya.
• Bagian bawah atap rumah yang
dapat dihuni burung untuk
bersarang, drainase air yang
mengandung bahan organik
dihuni oleh ikan, dinding dan
tembok dihuni tanaman pionir
seperti lumut, serta taman kota
yang kini menjadi rumah bagi
• Tumpukan sampah di tempat
pembuangan sampah yang
dibuat manusia pun
memberikan tempat bagi
berbagai jenis organisme
seperti lalat, nyamuk, kucing,
anjing, dan beberapa jenis
hewan nokturnal untuk
mencari makan sampai
menjadikannya tempat
tinggal.
Permasalahan pada Ekosistem Urban
Insert your subtitle here
Pembangunan selalu difokuskan di daerah perkotaan
melalui pembangunan fisik, akan tetapi
pembangunan fisik di daerah perkotaan biasanya
mengenyampingkan hal-hal yang terkait dengan
lingkungan hidup itu sendiri. Pembangunan yang
terjadi apabila tidak dikontrol dengan baik dapat
membawa pengaruh yang buruk pada lingkungan
hidup, yaitu berpotensi pada terjadinya pencemaran
dan pengrusakan lingkungan.
1. Pencemaran udara
Solusi
1. Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi untuk
beraktivitas dan memilih kendaraan umum sebagai
transportasi utama.
2. Memperluas dan memperbanyak taman-taman
kota.
3. Mengolah limbah gas buangan dari proses industri
pabrik sebelum di buang ke lingkungan.
4. Melakukan service kendaraan pribadi secara
berkala.
2. Pencemaran Air
Solusi
1. Pusat industri suatu kota tidak terdapat pada daerah
atas yang merupakan daerah tangkapan air hujan
(recharge area) karena akan mempengaruhi kondisi air
tanah pada daerah bawah, baik muka air tanah yang
semakin menurun maupun terjadinya kontaminasi pada
air.
2. Tidak membuang sampah dan limbah cair rumahan di
sungai.
3. Mengolah limbah cair industri agar lebih aman bagi
lingkungan.
3. Menumpuknya Limbah Plastik
Solusi
1. Mengurangi penggunaan produk plastik sekali
pakai.

2. Menggunakan metode 3R
Kurangnya Daerah Resapan Air
Disebabkan oleh:
1.Pembangunan infrastruktur publik.
2.Pembangunan pemukiman penduduk.
3.Banyaknya sampah yang berserakan.
4.Pembangunan fasilitas publik, dan lain sebagainya.
Akibat:
1. Terjadinya banjir
2. Berkurangnya cadangan air di planet Bumi.
Solusi
Membangun taman-taman kota yang
didominasikan dengan pepohonan besar.

Membatasi pembangunan di daerah


resapan air.

Membuang sampah pada tempatnya.


Terima Kasih!
Insert your subtitle here

Anda mungkin juga menyukai