Anda di halaman 1dari 29

Green Infrastructure for

Sustainable Urban Development


Dr. Evi Anggraheni, S.T.,M.T.
 Evi Anggraheni
 Malang, 9 Maret 1981
 Environmental Hydrologist
 Departemen Teknik Sipil FTUI Depok
Pendidikan
 [2018] Doktor Ilmu Teknik (Dr.), Departemen Teknik
Sipil, Fakultas Teknik Universitas Indonesia – Ecole
Central de Nantes, Prancis.
 [2006] Magister Teknik Sipil Peminatan Manajemen
Sumber Daya Air (M.T.), Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
 [2004] Sarjana Teknik Pengairan (S.T.), Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya, Malang.
01
Pendahuluan

02
Green Infrastructure
Paradikma Baru Pengelolaan
Hujan

03
Green Infrastruktur
dan Climate Change
Manfaat GI, dampak
climate change, Aplikasi
Teknologi,dan Ragam Tantangan Implementasi
Teknologi GI di RS
Green Infrastruktur
Kendala dan tantangan
implementasi Green
Infrastruktur
01
Pendahuluan
Green Infrastructure Paradikma
Baru Pengelolaan Hujan
LATAR BELAKANG: Tipikal Reaktif Siklus
Pembangunan
Lingkungan alam asli
Pendekatan Perbaikan Lingkungan
Green Infrastructure
Low Impact Development
Integrated Storm Water Management
Sustainable Drainage System
Water Sensitive Urban Design

Pembangunan Pembangunan Tidak


Kawasan Terkendali Dampak
What is Green Infrastructure?
Pendekatan holistic terhadap pengelolaan hujan yang bertujuan untuk
menyesuaikan dengan kondisi siklus air alamiah (Plisco Sustainable
Solution, LLC)

Interkoneksi ruang terbuka hijau yang bertujuan untuk memelihara


kesetimbangan antar ekosistem
Pemanfaatan Infrastruktur berbasis landskap yang mengaplikasikan
teknologi ramah lingkungan (American Planning Association)

Paradigma baru pengelolaan hujan (stormwater) yang bertujuan


mengelolaa air secara setempat sehingga mengurangi beban
limbah maupun beban drainase (Environmental Protection
Agency)
Paradigma Baru Pengelolaan Hujan
• Pergeseran paradigma dalam pengelolaan banjir adalah dengan melakukan
pengelolaan limpasan hujan
• Merupakan konsep penataan ruang yang mengaplikasikan infrstruktur
ramah lingkungan, yaitu infrastruktur yang tidak mengganggu siklus alami
lingkungan.
• Pengelolaan hujan dengan adaptasi green infrastructure diperoleh dengan
menerapkan konsep Low Impact Development (LID), yaitu pengelolaan air
hujan dan strategi pengembangan lahan yang menekankan pada pentingnya
konservasi dan fitur alami di lapangan (pepohonan, semak dsb.) dan
terintegrasi dengan rekayasa hidrologi dan hidraulika skala mikro untuk
sedapat mungkin meniru kondisi hidrologi lahan sebelum pengembangan.
Zero Delta Runoff
Prinsip utama konsep ini adalah
mempertahankan fungsi hidrologis
suatu kawasan pada pasca
pembangunan adalah sama dengan
(atau hampir setara dengan)
kondisi awal pra-pembangunan.
KONSEP GREEN INFRASTRUCTURE

Memelihara fungsi • Spasial/Mengontrol di Mencegah


antara ekosistem Lokasi Sumber
terrestrial dan Menahan
• Terdirtribusi/Multi Menyaring
ekosistem aquatic Fungsi/Multi-Manfaat
Menyimpan air selama Meresapkan
mungkin ditempat Mengolah
hujan terjadi Menggunakan
Melestarikan
Pendekatan
Filosofi Baru Prinsip Baru terhadap konsep
lama
GREY Vs GREEN
Infrastructure Concept

Conventional Vs
Sustainable Water
Management

Source :
1. Interlace HUB (University of Glasgow)
2. Green Architecture
02
Green Infrastruktur
dan Climate Change
Manfaat terhadap climate
change, Aplikasi Teknologi,dan
Ragam Teknologi GI di RS
Climate Change
• Climate Change merupakan ancaman bagi manusia dan
kelangsungan ekosistem. Perubahan cuaca, banjir,
kekeringan dan peningkatan suhu semakin sering terjadi
dengan dampak yang semakin parah.
• Lingkungan dan ekosistem yang dapat mengurangi efek
perubahan iklim/climate change semakin hilang karena
dampak pembangunan yang tidak terkendali
• Green Infrastruktur adalah pendekatan melalui rekayasa
engineering yang bertujuan untuk mengembalikan kondisi
lingkungan mendekati kondisi sebelum pembangunan
dengan peningkatan cadangan air tanah, kualitas air, udara
dan menurangi peningkatan suhu
Green Infrastructure
Penggunaan green infrastructure merupakan pendekatan yang efektif
dan efisien untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan kesehatan
1. Mengurangi resiko bencana alam dengan menggunakan
pendekatan ekologi
2. Meningkatkan estetika dengan penyesuaian desain
tapak/ladskap
3. Meningkatkan land value
4. Mengurangi efek kebisingan melalui penggunaan jalur hijau
dan green building
5. Mengurangi pemanasan global dan stress akibat
peningkatan suhu
6. Peningkatan kualitas air dan udara
7. Peningkatan kondisi Kesehatan fisik, psikologi dan social
ekonomi
Konsep GI melalui Teknologi LID (low impact development)
Konservasi kawasan alamiah • Konservasi drainasi, pepohonan dan vegetasi.
• Perencanaan tata guna lahan.
• Perencanaan pengelolaan sumber daya air.
• Perencanaan konservasi habitat.
• Melindungi bantaran sungai dan lahan basah lainnya.
Meminimalkan dampak • Mengurangi saluran tertutup, dan lubang-lubang limpasan ke saluran (curbs dan gutters).
pengembangan kawasan • Melindungi tanah yang sensitif.
• Membangun dengan sistem kluster dan mengurangi luasan lahan terbangun.
• Mengurangi lebar perkerasan.
• Meminimalkan perataan lahan (grading).
• Membatasi perubahan terhadap sifat alamiah kawasan.
• Meminimalkan luasan permukaan kedap air.

Mempertahankan laju limpasan • Mempertahankan pola aliran alamiah.


• Menggunakan saluran drainasi terbuka.
• Memperkecil kelandaian lahan.
• Membuat sistem drainasi menyebar.
• Memperpanjang trase saluran.
• Menyelamatkan kawasan hulu.
• Memaksimalkan limpasan pada permukaan (sheet flow).
Menggunakan teknologi • Pengendalian limpasan hujan pada kawasan berskala kecil.
pengelolaan hujan terpadu • Pengelolaan terdesentralisasi/tersebar pada seluruh kawasan.
• Mempertahankan pola aliran alamiah dan menyediakan fasilitas penyaringan bahan pencemar, serta
membangun atau mempertahankan sifat hidrologi kawasan.
Menerapkan pencegahan • Penyuluhan kepada masyarakat umum, industri dan perdagangan.
pencemaran, pemeliharaan yang • Penggunaan dan pembuangan limbah B3 dengan tepat.
memadai, dan program-program • Penggunaan bahan alternatif selain B3.
penyuluhan kepada semua • Pemeliharaan rutin dan tindakan pencegahan.
pemangku kepentingan • Brosur-brosur penyuluhan, panduan dan lokakarya.
JENIS GREEN
INFRASTRUKTUR

GREEN
INFRASTRUCTURE
JENIS GREEN
INFRASTRUKTUR
JENIS GREEN
INFRASTRUKTUR
Konsep Green Infrastructure pada Rumah Sakit

WHO menetapkan bahwa ada 7 parameter yang harus


dipenuhi untuk mengembangkan Climate-Friendly
Hospital Infrastructure

1. Energy Efficiency →Mengurangi konsumsi energi dan biaya


melalui efisiensi dan konservasi
2. Green Building Design →Pembangunan Rumah Sakit yang
mengakomodir dampak perubahan iklim dan efisiensi energi
3. Alternative energy generation → Penggunaan renewable energy
4. Transportation →Penggunaan bahan bakar ramah lingkungan
pada moda transportasi Rumah Sakit
5. Food → Menyediakan makanan produk lokal sehingga
mengurangi foodprint
6. Waste → penerapan 3 R (reduce, reuse and recycle)
7. Water → Penerapan konservasi air
Implementasi Green Infrastructure berdasarkan area layanan
Penerapan Green Infrastructure di
Rumah Sakit

Kesesuaian
desain tapak
bangunan

Manfaat:
• Penambahan vegetasi dan fitur alam lain dapat meningkatkan
kualitas udara
• Rain gardens dan bioswales dalam membantu pengisian
kembali pasokan air tanah dan meningkatkan kualitas air
• Green roof dan green walls dapat mengurangi panas
• Rain barrels dapat digunakan untuk menyimpan air hujan
sebagai sumber air tambahan untuk perawatan tanaman dan
lingkungan sekitar Rumah Sakit
• Permeable pavements meningkatkan penyerapan air ke dalam
tanah
Penerapan Green Infrastructure di
Rumah Sakit – Pedestrian

Manfaat:
• Penambahan vegetasi dan fitur alam lain dapat
meningkatkan estetika yang dapat meningkatkan
Kesehatan pengguna. Selain itu dapat menciptakan
habitat baru bagi spesies lokal maupun spesies yang
sedang bermigrasi
• Rain gardens dan bioswales membantu menyaring
polutan air dan udara
Penerapan Green Infrastructure di
Rumah Sakit – Ruang Terbuka
menjadi Ruang Terbuka Hijau

Manfaat:
• Fitur alami dan rekayasa di dalam ruang terbuka
hijau termasuk pepohonan dan constructed
wetlands menyediakan wadah untuk aktivitas
luar ruangan dan habitat bagi satwa liar
• Ruang Terbuka hijau juga dapat menjaga
keseimbangan alam dan berkontribusi dalam
mengatasi perubahan iklim.
03
Tantangan
Implementasi Green
Infrastruktur
Tantangan Penerapan Green Infrastruktur

Green Infrastructure Need Networks


Consist of Hubs, Links and Sites
Link open spaces together to function as an
ecological whole
This enables them to better:
■ remove pollutants from the air
■ carry and filter stormwater runoff
■ support diverse plant and wildlife species
Green Infrastructure Need Interconnected Networks

● Wetlands
● Woodlands
● Waterways
● Wildlife habitats
● Parks
● Greenways
● Other open spaces
Tantangan Penerapan Green Infrastruktur Pada Daerah Yang Sudah Terbangun
Kegagalan dalam Implementasi Green Infrastructure

 Conducted at too great a scale


 One-time “study” rather than a continuous cycle
 Lacks local ownership and key stakeholder involvement
 Does not address significance of land use change
 Budget for Green Infrastructure plan insufficient
QUIZ

Sebutkan 2 Jenis Green Infrastructure dan


Manfaatnya Untuk Lingkungan!

Anda mungkin juga menyukai