DAFTAR ISI i
SURAT KEPUTUSAN ii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan Umum 2
1.3 Tujuan Khusus 3
1.4 Ruang Lingkup 3
1.5 Landasan Hukum 4
BAB 2. STANDAR KETENAGAAN
2.1 Kualifikasi SDM 6
2.2 Distribusi Ketenagaan 59
2.3 Pengaturan Jaga 64
BAB 3. STANDAR FASILITAS
3.1 Denah Ruangan 66
3.2 Standar Fasilitas 70
BAB 4. TATA LAKSANA
4.1 Keselamatan dan Keamanan Fasilitas dan
Lingkungan RSIA RESTI MULYA 74
4.2 Assesment Risiko Pra Konstruksi (PCRA) 75
4.3 Bahan Berbahaya dan Beracun 78
4.4 Manajemen Disaster 81
4.5 Ruang Dekontaminasi 85
4.6 Proteksi Kebakaran 85
4.7 Pengelolaan Peralatan Medis 86
4.8 Recall Peralatan Medis 87
4.9 Pengelolaan Sistem Utilitas 88
4.10Sistem Utilitas Dan Sistem Utilitas Utama 88
4.11Kerja Sama dengan Penyedia Air Bersih 92
4.12Sistem Pelaporan 92
BAB 5. LOGISTIK
5.1 Pedoman Logistik Rumah Sakit 93
BAB 6. KESELAMATAN PASIEN 101
i
[Type here]
KEPUTUSANDIREKTUR
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK RESTI MULYA
Nomor : 014/SK-DIR/RSIA-RM/VIII/2021
TENTANG
PEDOMAN MANAJEMEN FASILITAS DAN
KESELAMATAN RUMAH SAKIT DI RSIA RESTI MULYA
ii
[Type here]
(K3 RS);
10. Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta No 8 Tahun
2008 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan
Bahaya Kebakaran;
MEMUTUSKAN:
iii
Lampiran :Surat Keputusan Direktur Tentang Pedoman
Manajemen Fasilitas Dan Keselamatan Rumah
Sakit di RSIA Resti Mulya
Nomor : 014/SK-DIR/RSIA-RM/VIII/2021
Tanggal : 27 Agustus 2021
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
Karena itu lingkungan kerja yang sehat dan aman bagi petugas dan
pengunjung RSIA RESTI MULYA dapat diwujudkan dengan pelaksanaan
keselamatan keamanan kerja yang di jalankan dengan baik dan konsisten.
Dengan lingkungan yang sehat,petugas dapat bekerja tanpa resiko cedera
sehingga dapat melayani pasien dengan sebaik-baiknya. Juga dapat
menciptakan lingkungan aman dan bebas dari pencemaran limbah
berbahaya dan beracun.
Pada akhirnya tercipta suatu kesejahteraaan pegawai yang juga dapat
menekan biaya untuk angka kesakitan yang timbul pada petugas sehingga
dapat meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit. Untuk itu perlu
menyusun pedoman pelaksanaan manajemen Fasilitas dan Keselamatan
sebagai panduan dalam pengelolaaan keselamatan dan kesehatan kerja
pada rumah sakit.
Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) serta seluruh Unit di RSIA RESTI
MULYA,meliputi Latar Belakang, Standar Ketenagaan, Standar Fasilitas,
Kebijakan, Tata Laksana, Logistik, Keselamatan Pasien, Keselamatan
Kerja, dan Pengendalian Mutu.
Kualifikasi SDM
Nama
No
Jabatan Pengalama
Pendidikan Sertifikat Dasar
n Kerja
6
7
dalam tim
- Sehat
jasmani dan
rohan
jasmani dan
rohani
- Penaggulangan tinggi
Bencana & - Terampil
Kebakaran dan terlatih
- Dapat
bekerja
dalam tim
- Sehat
jasmani dan
rohani
10
BAB 3
STANDAR FASILITAS
Wastafel 1 Unit
Suction pump 1 Unit
Tensi meter 1 Unit
Tensi meter anak 1 Unit
Syringe pump 1 Unit
Stetoskop 3 Unit
Nebulizer 1 Unit
13
JUMLA
No RUANG FASILITAS H SATUAN
Vein finder 1 Unit
Otoskop THT 1 Unit
Penlight 1 Unit
Doopler 1 Unit
Meja 1 Unit
Kursi 2 Unit
2 Ruang Lobby Utama
(Pendaftaran,Kasir,Administrasi,dan
Ruang Tunggu) Kursi tunggu 60 Orang
Komputer 6 Unit
Mesin antrian 1 Unit
3
Ruang Klinik Dokter Gigi
Dental Unit 1 Set
Lemari 1 Buah
Meja 1 Buah
Kursi 2 Buah
Light Curing 1 Unit
4 Laboratorium Klinik Meja 3 unit
Kursi 3 unit
Lemari 1 unit
Hematolizer 1 unit
Mikropipet 6 Unit
Bilirubin 1 Unit
Microscop 1 Unit
AGD & Elektrolit 1 Unit
Centryfuge 2 Unit
Urin analyzer 1 Unit
GDS 1 Unit
Tensi 1 Unit
5 Farmasi Lemari obat 2 Buah
Lemari obat khusus
Narkotika 1 Buah
Timbangan Obat 1 Buah
Kulkas 2 Buah
Etalase 1 Buah
Meja 2 Buah
Kursi 2 Buah
Rak Obat 2 Buah
6 Ruang Radiologi Mobile X-Ray 1 Buah
X-Ray 1 Buah
Bangku 2 Buah
14
JUMLA
No RUANG FASILITAS H SATUAN
Meja 2 Buah
7 Brankar + Keranda
Ruang Transit Jenazah
Jenazah 1 Set
8 Ruang Istirahat Dokter Jaga Lemari 1 set
Meja 1 buah
Kursi 1 buah
Tempat tidur 1 buah
9 Poli Kandungan USG 3 Unit
Lampu sorot 3 Unit
Tensi meter 3 Unit
Bed 1 Unit
10 Poli Mata Slit lamp 1 Unit
Autorefractometer 1 Unit
Chart projector 1 Unit
11 Poli Anak Stetoskop 1 Unit
Pen light 1 Unit
Bed 1 Unit
12 Poli penyakit dalam Usg 1 Unit
Lampu sorot 1 Unit
Bed 1 Unit
13 Rekam medik Rak 10 Buah
LANTAI 2
1 VK Lampu sorot 4 Unit
USG 1 Unit
Suction pum 2 Unit
Doppler 1 Unit
Timbangan bayi digital 1 Unit
Infant warmer 1 Unit
Pasien monitor 1 Unit
CTG 1 Unit
Tensi meter 4 Unit
Finger pulse oximeter 1 Unit
Ambu bag 1 Unit
Bed 4 Unit
Stetoskop 1 Unit
Thermometer 1 Unit
2 Perina Blue light 2 Unit
Infus pump 1 Unit
Pasien monitor 1 Unit
Infant warmer 1 Unit
Baby incubator 1 Unit
Timbangan bayi 3 Unit
15
JUMLA
No RUANG FASILITAS H SATUAN
GDS 1 Unit
Neo puff 1 Unit
Stetoscope 1 Unit
Thermometer 1 Unit
Pulse oxymeter 1 Unit
Ambu bag 1 Unit
Laryngoscope anak 2 Unit
Termohydro 2 Unit
Bed bayi 7 Unit
Suction pum 1 Unit
3 OK Pasien monitor 1 Unit
ESU 1 Unit
Suction pump 2 Unit
Anestesi ventilator 1 Unit
Lampu operasi 2 Unit
Lampu uv 1 Unit
Timbangan bayi 1 Unit
Infant warmer 1 Unit
Ozon ruangan 1 Unit
Neo puff 1 Unit
Hepafilter 1 Unit
Ambu bag 1 Unit
Laringoscope 1 Unit
Meja operasi 2 Unit
Suction pump 2 Unit
Bed 2 Unit
4 NICU Syringe pump 2 Unit
Suction pump 1 Unit
Ventilator 2 Unit
Baby incubator 1 Unit
Timbangan dewasa 1 Unit
Pasien monitor 3 Unit
Bed 1 Unit
5 CSSD Auto clave 2 Unit
Alat steril 1 Unit
Lemari 1 Unit
6 Kamar rawat Bed 16 Unit
7 Ruang Laktasi Meja Bayi dan Kursi 1 Unit
LANTAI 3
1 Nurse station Nebulizer 10 Unit
2 Ruang Klinik Spesialis Periodonsia Timbangan Bayi 14 Unit
16
JUMLA
No RUANG FASILITAS H SATUAN
3 Ruang Klinik Spesialis Prostodonsia Timbangan dewasa 17 Unit
Tensi meter 4 Unit
Finger pulse 1 Unit
Stetoskop 2 Unit
Penlight 1 Unit
Thermometer 5 Unit
Steril ruangan 1 Unit
Termohygro 1 Unit
4 Ruang Rawat Inap Bed 33 Unit
Keterangan tambahan :
1. Setiap unit tersedia Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
BAB 4
TATA LAKSANA
Langkah 2
Identifikasi Kelompok Resiko Pasien yang akan terpengaruh. Apabila lebih
dari 1 kelompok resiko, pilih kelompok dengan resiko terbesar :
Resiko Rendah Resiko Sedang Resiko Tinggi Resiko Sangat Tinggi
Area a. Cardiology a. IGD a. Area dengan pasien
perkantoran b. Echocardiogr b. Kamar bersalin immunocompromised
aphy c. Laboratorium b. Perawatan luka bakar
c. Endoscopy d. Kamar perawatan c. Cath lab jantung
d. Fisioterapi e. Poli bedah d. CSSD
e. Radiologi f. Poli anak e. ICU
g. Farmasi f. Kamar isolasi
h. Kamar pemulihan bertekanan negative
(recovery room) g. Perawatan onkologi
h. Kamar operasi
Langkah 3
Padankan antara Kelompok Resiko Pasien dengan Tipe Proyek Konstruksi
pada matrix berikut, untuk mendapatkan Kelas Pencegahan atau Level
Aktifitas Pencegahan yang diperlukan.
Kelompok Resiko Tipe Konstruksi
Pasien Tipe A Tipe B Tipe C Tipe D
Resiko Rendah I II II III/IV
Resiko Sedang I II III IV
Resiko Tinggi I II III/IV IV
Resiko Sangat II III/IV III/IV IV
Tinggi
Langkah 4
Identifikasi hal-hal lain terkait proyek konstruksi, antara lain :
- Identifikasi area sekeliling area proyek, kaji potensi akibat yang dapat
timbul akibat proyek konstruksi, seperti:
Unit Atas Unit Bawah Samping Samping Kiri Depan Belakang
Kanan
- Identifikasi lokasi aktifitas spesifik, contoh kamar pasien, ruangan obat, dll
- Identifikasi masalah yang berkaitan dengan :
1. Ventilasi
2. Pipa air
3. Instalasi listrik dengan kemungkinan terjadinya pemadaman listrik
- Identifikasi penghalang yang diperlukan dengan menggunakan kajian
pencegahan infeksi sebelumnya. Tipe penghalang apa yang diperlukan
(gipsum, plastik, triplek, tembok, dll), perlukan penggunaan HEPA filter
- Pertimbangkan potensial resiko kerusakan akibat air. Apakah ada resiko
terkait dengan ketahanan struktur (dinding, atap, langit-langit)
- Jam kerja : Apakah pekerjaan konstruksi dikerjakan diluar jam pelayanan
pasien
- Lakukan perencanaan terkait kebutuhan jumlah kamar isolasi atau kamar
dengan tekanan udara negatif
- Lakukan perencanaan terkait dengan jumlah dan tipe wastafel sarana cuci
tangan
21
Prosedur :
1. Pastikan sistem pembuangan dan pemusnahan sampah dan limbah
medis dan non medis sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Catat dan laporkan hasil sampah medis kepada dinas terkait.
3. Kontrol seluruh pipa dan alat / bahan yang dipakai untuk pengolahan
sampah dan limbah agar tidak terjadi pencemaran lingkungan.
4. Koordinasikan kebersihan ruangan dan pemisahan sampah medis dan
sampah umum dengan petugas ruangan.
e) Pengelolaan Listrik, Telpon Dan Air
Meningkatnya kebutuhan power listrik, instalasi air dan tambahan
sambungan telpon saat bencana membutuhkan kesiapsiagaan dari tenaga
yang melaksanakannya. Persiapan pengadaan maupun sambungannya
mulai dilaksanakan saat aktifasi situasi bencana di rumah sakit.
Tempat : Unit Teknisi
Penanggung jawab : Koordinator Teknisi
Prosedur :
1. Pastikan sistem berfungsi dengan baik dan aman.
2. Siapkan penambahan dan jaga stabilitas listrik agar layak pakai dan
aman.
3. Siapkan penambahan jalur telpon untuk SLI maupun sambungan keluar
lainnya.
4. Jaga kualitas air sesuai dengan syarat kualitas maupun kuantitas air
bersih dan hindari kontaminasi sehingga tetap aman untuk digunakan.
5. Lakukan koordinasi dengan Instansi terkait (PLN, PT TELKOM,
PDAM) untuk menambah daya, menambah jalur dan tetap menjaga
ketersediaan listrik, telpon, maupun air.
6. Distribusikan kebutuhan listrik, telpon dan air ke area yang
membutuhkan.
7. Berkoordinasi dengan pengguna/ruangan dan penanggung jawab area.
8. Lakukan monitoring secara rutin.
f) Kemungkinan bencana yang terjadi di RSIA RESTI MULYA adalah :
kebakaran, gempa bumi, ancaman bom, kecelakaan oleh karena zat
berbahaya,dan demonstrasi atau huru hara. Penanganan tiap-tiap jenis
bencana adalah sebagai berikut :
a. Kebakaran, pada saat kebakaran kemungkinan jenis korban yang dapat
terjadi adalah luka bakar, trauma, sesak nafas, histeria dan korban
meninggal. Langkah –langkah yang dilakukan ketika terjadi kebakaran :
Pindahkah korban ke tempat yang aman
Hubungi petugas jaga atau operator untuk menghubungi petugas
kebakaran bahwa bila Ada kebakaran, Lokasi kebakarannya, dan
Sebutkan nama pelapor.
Jika memungkinkan batasi penyebaran api, dengan menggunakan
APAR.
Padamkan api jika memungkinkan dan jangan mengambil resiko.
Bila terjadi kebakaran selalu ingat Kejadian kebakaran harus
dilaporkan, Bila bangunan bertingkat harus gunakan tangga dan
jangan gunakan lift, Biarkan lampu selalu menyala untuk
penerangan, Matikan alat-alat lain seperti : dental unit, autoclav,
26
4.8 Recall Peralatan Medis dan atau Recall produk (product recall) di RSIA
RESTI MULYA
adalah proses mengambil barang cacat dari konsumen (oleh produsen) dan
memberikan mereka (konsumen) dengan kompensasi. Biasanya sering terjadi
sebagai akibat dari masalah keamanan atas cacat manufaktur pada produk
yang dapat membahayakan penggunanya, dengan tata laksana caranya
seperti:
a. Menyiapkan data yang berkaitan dengan recall produk, yang meliputi :
Nama Produk
Kode Produk dan Tgl. Produksi
Jumlah yang akan direcall
Alamat dan Nama Pelanggan beserta jumlah produk yang akan di recall
dari masing-masing pelanggan
Produk lain yang terpengaruh yang maih menjadi stok juga harus
dipantau sebagai produk yang berpotensi tidak sesuai bahkan tidak
aman.
b. Produk yang ditarik / di recall harus diamankan atau diawasi sampai
dihancurkan, atau digunakan untuk tujuan selain tujuan semula, atau
ditentukan sebagai produk yang sesuai / aman untuk rencana penggunaan
yang sama (atau yang lain), atau diproses ulang untuk memastikan produk
tersebut sesuai / aman.
c. Penyebab, jangkauan dan hasil recall produk harus dicatat dan dilaporkan
kepada Direktur RSIA RESTI MULYASebagai agenda tinjauan
manajemen.
f. Komponen listrik yang digunakan rumah sakit sesuai dengan standar dan
peraturan perundang-undangan.
4.11 Sistem Utilitas Utama Termasuk Kerja Sama Dengan Penyedia Air
Bersih Bila Terjadi Gangguan
Rumah sakit mempunyai kebutuhan sistem utilitas yang berbeda beda
tergantung visi misi rumah sakit, kebutuhan pasien dan sumber daya,
walaupun begitu pasokan sumber air bersih dan listrik terus menerus sangat
penting untuk memenuhi kebutuhan pasien. Rumah sakit harus melindungi
pasien dan staf dalam keadaan darurat seperti jika terjadi kegagalan sistem,
pemutusan dan kontaminasi, yang meliputi:
- Mengidentifikasi peralatan, sistem, dan area yang memiliki risiko paling
tinggi terhadap pasien dan staf .
33
- Menyediakan air bersih, listrik dan tekhnologi informasi 24 jam setiap hari
dan 7 hari seminggu
- Menguji ketersediaan dan kehandalan sumber tenaga listrik, air bersih, dan
tekhnologi informasi darurat/backup/pengganti.
- Mendokumentasikan hasil-hasil pengujian
- Memastikan bahwa pengujian sumber alternatif air bersih, listrik, dan
tekhnologi informasi dilakukan setidaknya setiap 6 bulan atau lebih sering
di persyaratkan oleh peraturan perundangan di daerah, rekomendasi
produsen, atau kondisi disumber listrik dan air.
Kondisi dari sumber air, listrik dan teknologi informasi yang mungkin dapat
meningkatkan frekuensi dari pengujian mencakup:
Perbaikan sistem air bersih yang terjadi berulang-ulang
Sumber air bersih sering terkontaminasi
Jaringan listrik yang tidak dapat diandalkan
Pemadaman listrik yang tidak terduga dan berulang-ulang
Gangguan pada tekhnologi informasi
BAB 5
KESELAMATAN PASIEN
36
BAB 7
PENUTUP
104