Anda di halaman 1dari 28

AMDAL ( Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Pelindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, paragraph 5 mengenai Amdal Pasal 22, menyebutkan bahwa
setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup wajib
memiliki amdal. Dampak penting ditentukan berdasarkan kriteria :
a. Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana dan atau kegiatan
b. Luas wilayah penyebaran dampak
c. Intesitas dan lamanya dampak berlangsung
d. Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak
e. Sifat kumulatif dampak
f. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
g. Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Sedangkan proses pelaksanaan AMDAL terdiri atas beberapa tahapan, sebagai berikut :
a. Penapisan atau penentuan rencana kegiatan wajib AMDAL atau tidak
b. Pengumuman rencana kegiatan
c. Pelingkupan atau proses pemusatan studi pada hal-hal penting
d. Penyusunan kerangka acuan bagi penyusunan Analisis Dampak Lingkungan (KA)
e. Penyusunan dan penilaian Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL), Rencana Pengelolaan
Lingkungan (RKL), dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
f. Persetujuan Kelayakan Lingkungan.

Proses AMDAL merupakan proses untuk menentukan apakah suatu rencana kegiatan wajib
menyusun AMDAL atau tidak dapat dilihat pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib
Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup

Rencana Kegiatan Pembangunan Kawasan Wisata yang akan dilakukan di Kawasan Jalan
Wonosari, sebagai berikut :
a. Tahap Pra Konstruksi Prosedur awal dalam reklamasi adalah perencanaan (pra). Tahap pra
konstruksi, meliputi kegiatan survey teknis dan lingkungan, pemetaan dan pembuatan pra
rencana, perijinan, pembuatan rencana detail atau teknis. Pada dasarnya unsur pembentuk
lingkungan perkotaan di berbagai tempat relative sama. Sedangkan susunannya berlainan,
sehingga bentuk, struktur dan pola lingkungan pada tiap lingkungan kota berbeda-beda.Oleh
karena itu analisa dampak pembangunan kawasan wisata terhadap lingkungan perlu dilakukan
guna dijadikan bahan pertimbangan terhadap tindakan pembangunan yang akan dilakukan
kedepan sehingga segala kemungkinan yang baik dan buruk sudah dapat dipikirkan dan
menjadi acuan guna keberlangsungan hidup manusia dan lingkungan alam yang terjaga
b. Tahap Kontruksi Pada tahapan konstruksi, meliputi kegiatan mobilisasi tenaga kerja,
pengambilan dan transportasi bahan material yang digunakan dalam pembangunan serta
proses pembangunannya, mobilisasi alat berat dan pembangunan sarana penunjang. Dalam
berjalanannya kegiatan pembangunan kawasan wisata ini tentunya akan memiliki berbagai
dampak yang ditimbulkan. Tahapan pembangunan kawasan wisata ini, pada saat iini lahan
kawasan wisata sudah banyak terlihat bangunan dan pemukiman penduduk.
c. Tahapan Pasca Kontruksi Pada tahapan pasca konstruksi, meliputi kegiatan demobilisasi
peralatan dan tenaga kerja, pematangan lahan, pemeliharaan lahan. Pada tahapan ini erat
kaitannya dengan dampak yang dihasilkan dari kegiatan pembangunan kawasan wisata

Penapisan (Screening) Kegiatan Pembangunan Kawasan Wisata di Kawasan Jalan Wonosari


Pada tahapan ini dilakukan screening atau penapisan dari kegiatan Pembangunan Kawasan
Wisata. Identifikasi dampak penting dilakukan berdasarkan 7 kriteria menurut Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup Paragraf 5 mengenai Amdal Pasal 22 ayat 2, sebagai berikut :
1) Jumlah manusia yang terkena dampak
Kegiatan pembangunan kawasan wisata ini terletak pada Jalan Wonosari, jumlah penduduk
yang terkena dampak pembangunan kurang lebih 39.772 jiwa.

2) Luas wilayah persebaran dampak


Luas kawasan yang akan direncanakan menempati lahan seluas 10 hektar. Lokasi rencana
kegiatan berbatasan dengan :
a. Sebelah utara : Jalan Wonosari
b. Sebelah barat : Jalan Wiyoro Lor
c. Sebelah timur : Jalan Gilang Raya Timur
d. Sebelah selatan : Jalan Gilang Raya Dua
Pada wilayah pembangunan kawasan wisata bermukim sejumlah penduduk dan prasarana
umum.
3) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Lama pembangunan kawasan wisata ini memerlukan waktu yang cukup lama.Pembangunan
kawasan wisata ini tidak berhenti hanya pada beberapa bangunan saja tapi secara bertahap.
Kawasan wisata ini selain menjadi tempat bisnis juga merupakan kawasan wisata yang
sangat menarik.
4) Banyaknya komponen lingkungan yang terkena dampak
Dengan berdirinya bangunan konstruksi di daerah tersebut, membawa perubahan terhadap
lingkungan yang diantaranya terjadi perubahan, akibatnya para warga setempat yang
biasanya mencari dan mengelola usahanya harus diberhentikan.
5) Kumulatif Dampak
Pada dampak kumulatif, berkaitan dengan dampak yang ditimbulkan di daerah kawasan
pembangunan kawasan wisata ini yang terjadi secara terus menerus serta dapat pula berasal
dari kegiatan lain. Pembangunan kawasan wisata dapat mengakibatkan dampak pada
lingkungan yang berlangsung secara terus menerus sehingga tidak dapat diterima lagi oleh
lingkungan pada akhirnya banyak biota yang mati baik flora maupun fauna akibat dari
timbunan tanah material pembangunan kawasan wisata tersebut.
6) Berbalik atau tidaknya dampak
Pada dampak dari pembangunan kawasan wisata dihasilkan dari pembangunan kawasan ini,
termasuk dalam kategori dampak yang tidak dapat berbalik. Hal tersebut dikarenakan,
dampak yang ditimbulkan mengakibatkan adanya perubahan pada lingkungan, misalnya
pada rusaknya ekosistem akibat penimbunan material pembangunan kawasan wisata.
Dengan adanya hal tersebut, dengan dilakukan penanganan pada daerah pembangunan
sangat membutuhkan waktu yang lama untuk mengembalikan kawasan tersebut seperti
sebelumnya.
7) Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Keberadaan kawasan wisata di daerah Wonosari dipastikan akan menambah pelik kondisi
lalu lintas. Mengingat di kawasan tersebut hanya memiliki satu jalan protocol, sehingga akan
mengganggu ketenangan masyarakat sekitar karena kebisingan kendaraan bermotor.
Kerusakan jalan oleh kendaraan lalu lalang yang berpusat di satu jalan protocol juga
merupakan dampak yang terlihat jelas.

Pelingkupan (Scoping) Studi Kasus


Setelah dilakukan proses penapisan (screening) dalam analisi mengenai dampak penting
lingkungan (AMDAL), proses selanjutnya yaitu proses pelingkupan (scoping). Pada tahap
scoping dilakukan penetapan terhadap dampak penting dari kegiatan pembangunan kawasan
wisata. Dampak penting ini merupakan dampak yang diperkirakan akan muncul sebagai hasil
dari rangkaian proses identifikasi dari interaksi antara tahapan proyek dengan kondisi rona
lingkungan awal. Proses pelingkupan untuk mengetahui dampak potensial adalah sebagai berikut
:
1) Identifikasi Dampak Potensial
Pada identifikasi dampak potensial, dilakukan analisa dampak yang terjadi berdasarkan 3
komponen yaitu berdasarkan dari komponen biogeofisik, sosial ekonomi dan sosial budaya.
Berikut merupakan penjelasan masing-masing komponen yang terkena dampal peruahan
atau terpengaruh adalah sebagai berikut :
 Komponen Biogeofisik
a. Perubahan Bentuk Lahan

Perubahan bentuk lahan akan terjadi seiring dengan adanya kegiatan


pembangunan di suatu wilayah. Dengan demikian akan mempengaruhi ekosistem
yang ada di sekitar lingkungan pembangunan. Berikut merupakan penjelasan
mengenai perubahan bentuk lahan berdasarkan jenis kegiatan pembangunan:
 Konstruksi : Kegiatan pembukaan lahan untuk pembangunan dan
transportasi
 Pasca Konstruksi : Perluasan kawasan
b. Penurunan Kualitas Udara Bersih

Adanya pembangunan kawasan wisata pada kawasan rumah penduduk


mengakibatkan perubahan pada kualitas udara bersih. Kualitas udara merupakan
faktor penting dalam kelangsungan kehidupan makhluk hidup sehingga perlu
diketahui adanya perubahan.
 Konstruksi : polusi yang dihasilkan oleh kendaraan pengangkut
material maupun dari kemacetan yang dihasilkan di daerah
kawasan
 Pasca Konstruksi : Keberadaan kawasan wisata akan menambah kemacetan
lalu lintas terutama Jalan Wonosari dimana kawasan
tersebut hanya memiliki satu jalan protokol yang berpotensi
meningkatkan kadar emisi karbon sehingga menyebabkan
pencemaran udara
 Komponen Sosial Ekonomi

a. Perubahan Pendapatan Masyarakat

Adanya pembangunan kawasawan wisata di daeerah Wonosari ini yang


awalnya merupakan kawasan penduduk,maka akan berdampak pada pendapatan
masyarakat sekitar. Berikut merupakan penjelasan mengenai perubahan
pendapatan masyarakat berdasarkan jenis kegiatan pembangunan:
 Pra Konstruksi : Adanya jual beli lahan yang akan di bangun oleh
pemerintah dengan masyarakat setempat
 Konstruksi : Penurunan pendapatan masyarakat setempat
 Pasca Konstruksi : Dengan adanya fasilitas-fasilitas dalam kawasan
pembangunan tersebut maka akan meningkatkan lowongan
pekerjaan yang tinggi untuk masyarakat sekitar.

b. Kesempatan Kerja dan Peluang Usaha

Adanya pembangunan kawasan wisata di daerah Wonosari ini tentunya akan


terdapat banyak lowongan pekerjaan yang terdapat pada kawasan wisata
tersebut.Berikut merupakan penjelasan mengenai kesempatan kerja dan peluang
berusaha berdasarkan jenis kegiatan pembangunan:
 Konstruksi : Adanya perekrutan tenaga kerja untuk kegiatan
pembangunan kawasan
 Pasca Konstruksi : Adanya lowongan pekerjaan bagi masyarakat sekitar sebagi
tenaga kerja serta peluang usaha masyarakat sekitar untuk
membuka usaha di kawasan wisata
 Komponen Sosial Budaya

a. Perubahan Sikap Masyarakat

Adanya reklamasi pantai di Kawasan Bahu Mall Manado ini menyebabkan


perubahan sikap masyarakat. Berikut merupakan penjelasan mengenai perubahan
sikap masyarakat berdasarkan jenis kegiatan pembangunan:
 Pra Konstruksi : Adanya sosialisasi mengenai pembangunan kawasan
 Pasca Konstruksi : Masyarakat menjadi kurang interaksi sosial antar
masyarakat, karena ketiadaan ruang terbuka publik untuk
memfasilitasi para masyarakat dalam bersosialisasi.
b. Ketenangan Masyarakat

Adanya pembangunan kawaswan wisata di Wonosari ini yang awalnya


merupakan kawasan penduduk,maka akan berdampak pada pendapatan
masyarakat sekitar. Dengan demikian, banyak penduduk yang mengambil
keputusan untuk beralih profesi lain. Berikut merupakan penjelasan
mengenai beralihnya profesi masyarakat berdasarkan jenis kegiatan
pembangunan:
 Konstruksi : Pada saat transportasi bahan material pembangunan akan
menambah kemacetan lalu lintas dimana kawasan tersebut
hanya memiliki satu jalan protokol sehingga akan
mengganggu ketenangan masyarakat sekitar karena
kebisingan kendaraan motor.
 Pasca Konstruksi : Keberadaan kawasawan wisata akan menambah kemacetan
lalu lintas dimana kawasan tersebut hanya memiliki satu
jalan protokol yang akan mengganggu ketenangan
masyarakat sekitar karena kebisingan kendaraan bermotor.

Dampak potensial yang berpengaruh pada komponen lingkungan lebih detailnya dijelaskan pada
tabel Hasil Pelingkupan pada Tiap Proses :

Tahap
Tahap Pra Tahap
No Komponen Lingkungan Pasca
Konstruksi Konstruksi
Konstruksi
Komponen Biogeofisik
1 Perubahan Bentuk Lahan √
2 Penurunan Kualitas Udara Bersih √ √
Komponen Sosial Ekonomi
1 Perubahan Pendapatan Masyarakat √ √ √
2 Kesempatan Kerja dan Peluang Berusaha √ √
Komponen Sosial Budaya
1. Perubahan Sikap Masyarakat √ √
2. Ketenangan Masyarakat √ √
2) Evaluasi Dampak Sosial

Berdasarkan tabel di atas diketahui macam dampak potensial yang ditimbulkan


dari kegiatan pembangunan. Berikut merupakan hasil evaluasi dari masing-masing
dampak potensial berdasarkan 3 komponen:
a. Komponen Biogeofisik
1. Perubahan Bentuk Lahan
Dampak terhadap perubahan bentuk lahan disebabkan oleh pembangunan.
Dampak ini berlangsung lama dan membuat perairan tercemar sehingga rentan
terjadinya sedimentasi. Dengan kriteria seperti ini maka dampak perubahan
bentuk lahan merupakan dampak negatif dan penting.
2. Penurunan Kualitas Udara Bersih
Penurunan Kualitas Udara disebabkan keberadaan kawasan wisata
sehingga menimbulkan kemacetan, dimana terdapat banyak polusi yang
mengandung emisi-emisi karbon dan dapat mengakibatkan pencemaran udara.
Dampak ini berlangsung lama dan menyebabkan dampak lain berupa
perubahan tingkat kesehatan masyarakat, sehingga dengan kriteria dampak
besar dan dampak penting, dampak ini tergolong dampak negatif besar dan
penting.

b. Komponen Sosial Ekonomi


1. Pendapatan Masyarakat
Pada tahap kegiatan konstruksi,terdapat beberapa dampak yang merugikan
masyarakat sekitar khususnya para petani. Adanya penurunan hasil pendapatan
merupakan dampak yang ditimbulkan.
Dengan adanya fasilitas-fasilitas dalam kawasan pembangunan tersebut
maka akan meningkatkan lowongan pekerjaan yang tinggi untuk masyarakat
sekitar
2. Kesempatan Kerja dan Peluang Berusaha
Pembangunan kawasan wisata ini berpotensi untuk membuka lapang pekerjaan
bagi masyarakat sekitar, khususnya pengangguran. Hal tersebut ditunjukkan pada
tahap kegiatan pra konstruksi dan konstruksi, dimana disediakan lowongan
pekerjaan bagi masyarakat sekitar sebagai tenaga kerja serta peluang usaha
masyarakat sekitar untuk membuka usaha di kawasan wisata.
c. Komponen Sosial Budaya
1. Sikap Masyarakat Terhadap Proyek
Dengan adanya fasilitas-fasilitas dalam kawasan pembangunan tersebut
maka akan meningkatkan lowongan pekerjaan yang tinggi untuk masyarakat
sekitar.
2. Ketenangan Masyarakat
Pembangunan kawasan wisata ini memiliki dampak pada tahap konstruksi
dan pasca konstruksi. Hal tersebut ditunjukkan pada saat transportasi bahan
material pembangunan di kawasan tersebut akan menambah kemacetan lalu lintas
dimana kawasan tersebut hanya memiliki satu jalan protokol sehingga akan
mengganggu ketenangan masyarakat sekitar karena kebisingan kendaraan motor.
Begitupun ketika pasca konstruksi, jalan protokol kawasan ini akan semakin
parah dengan kemacetan di sekitar kawasan penduduk.

Metode Identifikasi Dampak


Pada kegiatan pembangunan kawasan wisata, dapat memberikan dampak pada komponen
lingkungan yang ada di Jalan Wonosari,. Besaran dampak yang diakibatkan akan dievaluasi
dengan menggunakan matriks.

Pengkajian prakiraan dampak berdasarkan pada tahapan kegiatan pembangunan kawasan wisata.
Berikut ini merupakan hasil analisis pada setiap tahap kegiatan yang dilakukan
Prakiraan dampak besar pada setiap tahapan kegiatan

Aktivitas Proyek
No Tahap Pra Tahap Konstruksi Tahap Pasca
Konstruksi Konstruksi
Komponen Lingkungan
1 2 3 1 2 3 4 5 1 2 3
Komponen Biogeofisik
1 Perubahan Bentuk Lahan x x x x x
2 Penurunan Kualitas Udara Bersih x x x x x
Komponen Sosial Ekonomi
1 Perubahan Pendapatan Masyarakat x x x x x x
2 Kesempatan Kerja dan Peluang Berusaha x x x x x x x
Komponen Sosial Budaya
1 Perubahan Sikap Masyarakat x x x x x
2 Ketenangan Masyarakat x x x x
Keterangan:

Tahap Pra Konstruksi: Tahap Konstruksi: 5. Reklamasi lahan


1. Studi kelayakan 1. Mobilisasi tenaga Kerja Tahap Pasca Konstruksi:
dan detail desain 2. Mobilisasi alat dan material
2. Survey lokasi 3. Pembangunan akses jalan 1. Penanganan Lingkungan
3. Perizinan lokasi 4. Pembangunan sarana 2. Revegetasi lahan

penunjang 3. Peresmian Kawasan


Berdasarkan penjelasan mengenai dampak potensial dan analisa pada tabel diatas
diketahui bahwa dampak positif penting yang ditimbulkan dari pemangunan
kawasan wisata adalah sebagai berikut:
1. Kesejahteraan masyarakat yang ada di sekitar kawasan meningkat dimana dengan
adanya fasilitas-fasilitas dalam kawasan tersebut maka akan meningkatkan
lowongan pekerjaan yang luas untuk masyarakat sekitar serta peluang usahanya
tinggi.
2. Dengan adanya penyerapan tenaga kerja maka secara tidak langsung membantu
tingkat kesejahteraan, tingkat perekonomian masyarakat setempat dan
meningkatkan pendapatan pemerintah.
3. Adanya kawasan ini mempengaruhi pada nilai jual lahan di sekitar kawasan
tersebut yang semakin tinggi
4. Penambahan fungsi rumah. Rumah yang dulunya difungsikan sebagai rumah
tinggal kini sebagiannya sudah berfungsi sebagai tempat kos dan ada pula yang
berfungsi menjadi rumah makan.
Selain dampak positif terdapat juga dampak negatif penting yang ditimbulkan dari
pembangunan kawasan wisata, diantaranya:
1. Adanya perubahan bentuk lahan yang awalnya kawasan rumah masyarakat
menjadi kawasan wisata..
2. Penurunan kualitas udara bersih, karena keberadaan kawasan wisata akan
menambah kemacetan lalu lintas dimana kawasan tersebut hanya memiliki satu
jalan protokol yang berpotensi meningkatkan kadar emisi karbon sehingga
menyebabkan pencemaran udara.

Berdasarkan pada keseluruhan prakiraan dampak dari analisa melalui matriks maka didapatkan
hasil bahwa pada tahap kegiatan konstruksi lebih menimbulkan banyak dampak negatif bila
dibandingkan dengan pada tahap yang lainnya. Dampak yang dihasilkan pada tahap konstruksi,
lebih banyak ditimbulkan saat kegiatan mobilisasi alat dan bahan material pembangunan
kawasan.Hal tersebut menimbulkan perubahan pada lingkungan sekitar.
Selain terdapatnya tahap yang menimbulkan dampak negatif, tahap kegiatan yang menimbulkan
banyak dampak positif terdapat pada tahap kegiatan pra konstruksi dan pasca konstruksi. Hal
tersebut terlihat pada tahap pra konstruksi saat perizinan penggunaan lahan dan pada tahap
pasca konstruksi dimana pendapatan masyarakat sekitar menjadi meningkat
Dampak Potensial :
Rencana Kegiatan : Dampak Potensial : BIOGEOFISIK
1. Pra konstruksi BIOGEOFISIK 1. Produktivitas
2. Konstruksi 1. Perubahan Lahan
3. Pasca konstruksi Bentuk Lahan 2. Perubahan
2. Penurunan Bentang Lahan
Kualitas Udara 3. Kerusakan Jalan
Identifikasi Dampak SOSIAL EKONOMI Evaluasi
4. Kebisingan dan
Potensial 1. Menurunnya Dampak Polusi Udara
Pendapatan Potensial SOSIAL EKONOMI
2. Meningkatnya 1. Pendapatan
Kesempatan Masyarakat
Kerja dan 2. Kesempatan
Metode Matriks
Leopold Peluang Kerja dan
Berusaha Berusaha
SOSIAL BUDAYA SOSIAL BUDAYA
1. Persepsi 1. Sikap
Masyarakat Masyarakat
2. Ketenangan Terhadap Proyek
Masyarakat

Rona Lingkungan Awal :


1. Biogeofisik
2. Sosial ekonomi
3. Sosial budaya

Diagram Alir Pelingkupan Dampak Hipotetik


Hasil Proses Pelingkupan

Dampak Penting Hipotetik


Apabila evaluasi terhadap potensi dampak dari kegiatan pembangunan telah dilakukan, maka
dapat diperoleh dampak hipotetik sebagai berikut:
a. Komponen Biogeofisik
 Kualitas Udara Bersih
 Kualitas Lahan
b. Komponen Sosial Ekonomi
 Perubahan Pendapatan Masyarakat
 Kesempatan Kerja dan Peluang Berusaha
c. Komponen Sosial Budaya
 Sikap Masyarakat Terhadap Proyek

Apabila telah diketahui dampak hipotetik yang ditimbulkan dari kegiatan pembangunan,maka
diperoleh dampak penting yang benar-benar harus diperhatikan baik pada tahapan pra konstruksi,
konstruksi, maupun pasca konstruksi. Berikut merupakan dampak yang harus di prioritaskan
kelangsungannya:

Klasifikasi dan prioritas


 Perubahan sosial ekonomi masyarakat
 Pembenahan kualitas air dan udara bersih.
Prakiraan Dampak Penting
Kegiatan pembangunan kawasan wisata, dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan
hidup baik bersifat positif ataupun negatif dan bersifat penting ataupun tidak penting.
Besaran dampak penting diidentifikasi dengan menggunakan matriks Leopold yang telah
dimodifikasi. Berikut merupakan skala kualitas lingkungan berdasarkan besaran:

Skala Besaran Dampak

No Skala Presentase (%) Keterangan Dampak


1 1 10-20 Sangat kecil

2 2 20-40 Kecil

3 3 40-60 Sedang

4 4 60-80 Besar

5 5 80-100 Sangat besar

Berdasarkan analisis prakiraan dampak hipotetik, berikut merupakan matriks identifikasi


prakiraan dampak:
Pra-Konstruksi Konstruksi Pasca Konstruksi
No Komponen Lingkungan 3
1 2 1 2 3 4 5 1 2 3
A BIOGEOFISIK
4 3 3 2 2
1 Perubahan Bentuk Lahan 3 3 2 2 2
2 2 2 2 3
2 Penurunan Kualitas Udara Bersih 3 3 3 3 4
B SOSIAL EKONOMI
Perubahan Pendapatan 3 4 3 2 4 4
1 Masyarakat 1 3 4 3 4 4
Kesempatan Kerja dan Peluang 4 3 3 2 4 3 3
2 Berusaha 3 2 2 2 3 3 2
C SOSIAL BUDAYA
3 4 3 2 4 4
1 Perubahan Sikap Masyarakat 1 3 2 2 3 4
2 2 2 4
2 Ketenangan Masyarakat 3 3 2 3
Keterangan:

Tahap Pra Konstruksi: Tahap Konstruksi: 5. Reklamasi lahan


1. Studi kelayakan 1. Mobilisasi tenaga Kerja Tahap Pasca Konstruksi:
dan detail desain 2. Mobilisasi alat dan material 1. Penanganan Lingkungan
2. Survey lokasi 3. Pembangunan akses jalan 2. Revegetasi lahan
3. Perizinan lokasi 4. Pembangunan sarana penunjang
Berkaitan mengenai penjelasan pada setiap tahapan kegiatan, akan dijelaskan di bawah ini
dengan membandingkan pada rona awal lingkungan yang diantaranya adalah:

1. Tahap Pra Konstruksi


Pada tahap pra konstruksi ini, terdapat 2 bidang yang terkena dampak, yaitu sosial
ekonomi dan sosial budaya. Pada tahap bidang sosial ekonomi, pendapatan masyarakat
terganggu yaitu memiliki dampak yang ditimbulkan. Dalam kasus pembangunan
kawasan wisata ini memiliki dampak yang ditimbulkan yaitu pada sosial ekonomi
dengan komponen perubahan pendapatan masyarakat dan perubahan sikap masyarakat
adalah 3/1 yang masih tergolong sedang dengan persentase 40-60.

2. Tahap Konstruksi
Pada tahap konstruksi ini, dampak terjadi pada semua bagian atau komponen. Pada
komponen biogeofisik, diantaranya yaitu perubahan bentuk lahan dan udara bersih,.
Dalam kasus pembangunan ini memiliki dampak yang ditimbulkan yaitu pada kedua
komponen dengan nilai 4/3 yang tergolong besar yaitu dengan persentase 60-80 dan
bersifat negatif karena secara tidak langsung akan merusak kondisi biogeofisik.
Sedangkan pada komponen sosial ekonomi, komponen perubahan pendapatan
masyarakat dan peluang bekerja dengan rata-rata nilai 4/3 dan termasuk kategori sedang
yaitu 40-60 dan bersifat positif karena pada kegiatan tersebut akan membutuhkan lebih
banyak tenaga kerja.Kemudian pada bidang sosial budaya pada komponen perubahan
sikap masyarakat dan ketenangan masyarakat dengan rata-rata nilai 4/3 (60-80) dampak
yang ditimbulkan dan bersifat negatif.

3. Tahap Pasca Konstruksi


Pada tahap pasca konstruksi, dampak terjadi pada semua bagian atau komponen. Pada
komponen biogeofisik, dengan nilai yang kecil yaitu rata-rata 2/2 dengan persentase 20-
40 dan bersifat negatif. Selanjutnya pada sosial ekonomi dengan komponen perubahan
pendapatan masyarakat dan peluang berusaha hanya mendapat nilai 2/2 karena dampak
yang ditimbulkan kecil dengan persentase 20-40 dan bersifat negatif karena mereka
akan mengalami penurunan pendapatan setelah kegiatan ini berakhir. Selanjutnya untuk
sosial budaya yaitu pada komponen persepsi masyarakat mendapatkan dampak yang
cukup besar dengan nilai 4/4 dengan persentase 60-80 dan bersifat negatif, karena
komponen ini dilihat berdasarkan pada biogeofisik dan sosial ekonomi, apabila dampak
yang ditimbulkan pada kedua komponen sebelumnya besar maka akan mempengaruhi
sikap masyarakat mengenai adanya kegiatan ini
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Pembangunan Kawasan Wisata

Tahap Pra Konstruksi:

Indikator
Dampak Bentuk Lokasi Periode
keberhasilan
Sumber Pengelolaan pengelolaa Pengelolaan
No. Lingkungan Yang
Pengelolaan
Dampak Lingkungan n lingkungan
Dikelola
Lingkungan
Hidup lingkungan hidup
Hidup
hidup
1. Dilakukan studi Lokasi yang Terbangunnya  Datang Jalan 6 bulan
kelayakan untuk digunakan kawasan secara Wonosari sebelum
mendapatkan sebagian kecil/ sebagai pusat langsung infrastruktur
gambaran mengenai besarnya rumah bisnis dan ketempat dimulai
pembangunan penduduk obyek wisata lokasi yang
akan
dibangun
 Dipertimbangka
n lokasi tersebut
apakah layak
atau tidak
Indikator
Dampak Bentuk Lokasi Periode
keberhasilan
Sumber Pengelolaan pengelolaan Pengelolaan
No. Lingkungan
Pengelolaan
Dampak Lingkungan lingkungan lingkungan
Yang Dikelola
Lingkungan
Hidup hidup hidup
Hidup
2. Melakukan Pembebasan  Tidak  Dilakukan Jalan Wonosari 6 bulan
permohonan lahan dan terjadinya sosialisasi sebelum
izin lahan perizinan kesalahpaha secara infrastruktur
kepada terhadap man mengenai tranparansi dimulai
masyarakat masyarakat yang pembebasan kepada
setempat lahannya akan lahan masyarakat
terkena dampak  Tidak terjadi  Pemilik lahan
pembangunan kesenjangan yang lahannya
sosial akan terkena,
mengenai sebaiknya diberi
tujuan modal dahulu
dibangun untuk membuka
kawasan usaha mikro.
3. Kesempatan Merekrut Menambah  Mengutamaka 6 bulan
Jalan Wonosari
kerja dan tenaga kerja lapangan n penduduk sebelum
peluang usaha untuk bekerja di pekerjaan setempat dan sekitarnya infrastruktur
usaha mikro seperti usaha kerika dimulai
tersebut serta mikro dari perekrutan
membuka usaha masyarakat  Memberikan
sendiri sekitar sosialisasi
kepada calon
pekerja
 Memberikan
bantuan modal
terlebih dahulu
untuk membuka
usaha kecil-
kecilan.
Tahap Konstruksi

Indikator
Dampak Bentuk Lokasi Periode
keberhasilan
Sumber Pengelolaan pengelolaan Pengelolaan
No. Lingkungan
Pengelolaan
Dampak Lingkungan lingkungan lingkungan
Yang Dikelola
Lingkungan
Hidup hidup hidup
Hidup
1. Perubahan Pembukaan Tidak Menghindari Jalan Wonosari Dari saat tahap
bentuk lahan lahan untuk menyebabkan penebangan dan sekitarnya konstruksi
pembangunan kerusakan lahan pohon hingga pasca
dan transportasi dan lingkungan sembarangan konstuksi
sekitar
2. Penurunan Kemacetan akibat Tidak Penerapan Jalan Secara
Wonosari
kualitas udara pembangunan menimbulkan standar K3 periode
bersih menimbulkan pencemaran udara. untuk disesuaika
pencemaran udara Debu, dan bahan keselamatan n dengan
(banyaknya emisi material pekerja. kebutuhan
karbon)
bahan bangunan supaya
dapat
Terlaksana
mengganggu
seoptimal
kesehatan
mungkin
masyarakat
dan pekerja
3. Gangguan biota Masuknya Tidak Pendekatan Jalan Wonosari Dari saat tahap
air material menyebabkan teknologi dan konstruksi
bangunan ke pencemaran air penenrapan hingga pasca
dalam air standar k3 konstuksi
4. Gangguan Mobilisasi Kesehatan Pengelolaan air Jalan Wonosari Tahap
kesehatan peralatan masyarakat limbah sampah, pada saat
pembangunan meningkat buangan pasca
material dan kontruksi
kualitas udara
Tahap Pasca Konstruksi

Indikator
Dampak Bentuk Lokasi Periode
keberhasilan
Sumber Pengelolaan pengelolaan Pengelolaan
No. Lingkungan
Pengelolaan
Dampak Lingkungan lingkungan lingkungan hidup
Yang Dikelola
Lingkungan
Hidup hidup
Hidup
1. Penanganan Kegiatan Terciptanya Penanganan Jalan Wonosari Pasca operasi
bahan dan reklamasi dan kesehatan, dan dilakukan dengan pembangunan
material penanganan debu debu tidak bantuan alat yang
reklamasi material bertebaran memadai untuk
bangunan sehingga tidak membersihkan
mengganggu lingkungan yang
pernafasan terkena dampak
dari material
bangunan
2. Revegetasi Kegiatan Terciptanya Penanaman Jalan Wonosari Pasca operasi
lahan pembanguan kembali kembali pembangunan
dan transportasi kawasan yang tanaman
alat serta produktif setempat yang
material sifatnya cepat
tumbuh serta
yang berfungsi
produktif
Kesimpulan

Berdasarkan studi amdal yang dianalisa dalam studi kasus Pembangunan Kawasan Wisata,
dapat diambil kesimpulan diantaranya :
 Pada tahap kegiatan konstruksi lebih menimbulkan banyak dampak negatif bila
dibandingkan dengan pada tahap yang lainnya. Dampak yang dihasilkan pada tahap
konstruksi, lebih banyak ditimbulkan saat kegiatan mobilisasi alat dan bahan material
pembangunan kawasan tersebut menimbulkan perubahan pada lingkungan sekitar
seperti adanya perubahan kualitas air laut, penurunan kualitas udara bersih, dan
pendapatan semakin berkurang.
 Selain terdapatnya tahap yang menimbulkan dampak negatif, tahap kegiatan yang
menimbulkan banyak dampak positif terdapat pada tahap kegiatan pra konstruksi dan
pasca konstruksi. Hal tersebut terlihat pada tahap pra konstruksi saat perizinan
penggunaan lahan dan pada tahap pasca konstruksi dimana pendapatan masyarakat
sekitar menjadi meningkat.
 Perubahan sosial ekonomi masyarakat dan pembenahan kualitas air dan udara bersih
merupakan dampak penting yang sangat perlu diperhatikan oleh pemerintah dan
segera dilakukan pembenahan hingga tercapainya kesejahteraan masyarat. Dampak
tersebut harus dilakukan pengelolaan dan pemantauan yang berpedoman pada RKL
yang telah dibuat untuk meminimalisir dampak penting yang ditimbulkan dari
pembangunan kawasan wisata.
DAFTAR PUSTAKA

 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Jenis
Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
 Prisbitari et al. 2014. Dokumen AMDAL Analisis Dampak Lingkungan Kegiatan
Usaha Penambangan Golongan Galian C (PASIR dan BATU) PT. Puser Bumi
Indonesia. Universitas Gajah Mada Yogyakarta
 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan
Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Anda mungkin juga menyukai