PRINSIP MITIGASI
1. Perekonomian
Dikarenakan pembangunan dilaksanakan dikawasan persawahan dan
perumahan padat penduduk maka kemungkinan besar banyak kontra dan
ketidak setujuan dari masyarakat karena pereonomian yang berkaitan
dengan bahan makanan seperti beras akan berkkurang bahkan sudah tidak
dapat panen lagi disamping itu tidak semua warga mau dipindahan dari
tempat tinggal mereka.
2. Kebisingan
Pada proses konstruksi atau pembangunan gedung di kawasan-kawasan
permukiman penduduk dampak yang ditimbulkan sangat besar yaitu salah
satunya
kebisingan (noise).
Dimana pada tahap pra konstruksi dalam membangun gedung, banyak
dilakukan kegiatan-kegiatan yang menimbulkan suara kebisingan,
menyebabkan rasa nyaman bagi warga sekitar yang terkena dampak
konstruksi. Selain itu juga akan menimbulkan gangguan kebisingan
sepanjang konstruksi
Mesin-mesin dan peralatan yang digunakan dalam membangun gedung
diantaranya bulldozer, backhoe loader,Truck, dan tower lift barang.
Berikut tabel data tentang tingkat kebisingan yang dihasilkan oleh alat-alat
berat sebagai berikut:
TINGKAT KEBISINGAN PADA JARAK
NO NAMA ALAT (dBA)
10 20 M 30 M 40 M 50 M
M
1 Generator 68 62 58 50 45
Yanmar 5
2 KVA 78 74 71 68 64
3 Truck Isuzu 80 70 69 65 60
4 Buldozer 7 68 61 61 58
Fisik Kimia
Penurunan Kualitas Udara
Debu-debu atau ceceran material dan bahan bangunan pada saat proses
pengangkutan dapat mengakibatkan penurunan kualitas udara, apalagi
jika angin bertiup kencang . Selain itu, gas buangan dari kendaraan
akan memperburuk kualitas udara sekitar dan dalam jumlah besar akan
menyebabkan polusi udara yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan seperti :
a) Gangguan pernapasan
b) Batuk, ataupun
c) Gangguan penglihatan
d) Kesehatan Masyarakat
Dikarenaan Tahap kontruksi proyek tentunya akan menyisakan
tumpukan sampah. Tumpukan sampah pada tahap kontruksi adalah
berupa sampah anorganik seperti kaleng bekas, karung semen,
potongan besi, plastik, dan lain-lain. Sampah anorganik merupakan
jenis sampah yang sulit atau tidak dapat terurai oleh bakteri. Selain
merusak pandangan dan mengurangi estetika, penumpukan sampah ini
juga akan menyebabkan munculnya berbagai jenis agent atau sumber
penyakit yang dapat menurunkan derajat kesehatan di lingkungan
sekitar.
Biologi
Pembangunan gedung secara otomatis akan menyebabkan
berkurangnya lahan pertanian sekaligus area penghijauan yang
berpengaruh terhadap kualitas udara mengingat bahwa tumbuhan
merupakan penghasil gas yang paling dibutuhkan manusia dan hewan
yaitu oksigen. Selain itu, berkurangnya lahan pepohonan juga akan
mengurangi absorbsi air ke dalam tanah sehingga kuantitas air tanah
juga menurun.
4. Terganggunya akses jalan karena keluar masuk kendaraan proyek
Kemacetan lalu lintas
Pembangunan gedung tentunya memerlukan material dan bahan
bangunan. Pengangkutan bahan dan material bangunan dengan kendaraan
berkapasitas besar, seperti truk tentunya dapat mengganggu kelancaran
lalu lintas ditambah dengan letak proyek yang cukup dekat dari akses
jalan poros penghubung antar kabupate yaitu bantul dan gunung kidul.
Hal ini akan menciptakan kondisi yang rawan kecelakaan. Begitu pun
pada saat pembuatan jalan, akan mempersempit jalur lalu lintas sehingga
sewaktu-waktu dapat mengakibatkan kejadian yang fatal.
LANGKAH MITIGASI
1. Menghindarkan dampak suatu kegiatan dengan melakukan pembatalan,
modifikasi, atau menghilangkan beberapa tahapan tertentu
2. Memperkecil dampak dengan membatasi skala kegiatan.
3. Memperbaiki suatu yang merusak lingkungan dengan melakukan restorai,
repairing atau rehabilitai.
4. Mengurangi atau menghilangkan dampak yang sedang terjadi dengan
pengelolaan yang tepat dan efisien.
5. Memberikan kompensasi atau relokasi, pembangunan fasilitas baru,
pembuktian yang masuk akal
6. Memberikan perlakuan yang sebaik-baiknya kepada yang terkena dampak
7. Melakukan daur ulang material
8. Memanfaatkan teknologi yang paling minimal enghasilan limbah.
c) Perumusan program
Kegiatan ini dimaksud untuk menyusun dan menentukan prioritas
program mitigasi lingkungan yang akan dilaksanakan.
- Pelaporan
Dalam bagian ini supaya dikemukakan tentang
efektifitas mitigasi lingkugan yang dilaksanakan dan
kendala yang dihadapi.
Ruang Lingkup Perlindungan & Pengelolaan LingkunganHidup (PPLH)
1
PERENCANAAN
6 2
PENEGAAN PEMANFAATA
HUKUM UU N
PERLINDUN
GAN DAN
PENGELOLA
AN
LINGKUNGA
N HIDUP
5
PENGAWASA 3
PENGENDALIA
N
N
4
PEMELIHAR
AAN
SERUPA DENGAN
CIRI LINGKUNGAN:
Sistem (systems)
Berstruktur (structure)
Saling-Tergantung
(interdependency)
Jaring kerja (networks)
Keanekaragaman
(diversity)
Holistik (holistic)
Dinamis (dynamic)
Keseimbangan
(equilibrium)
PRINSIP PENGELOLAAN