Anda di halaman 1dari 10

Analisis pelaksanaan kostruksi

A. Tahap pelaksanaan kegiatan kontruksi (pembangunan)


Dalam tahap ini akan banyak sekali timbul dampak negatif oleh karena itu maka
dilaksanakan mitigasi
Secara umum mitigasi lingkungan adalah untuk mencegah dampak negatif yang
diperkirakan akan terjadi karena adanya rencana kegiatan atau menanggulangi
dampak negatif yang timbul sebagai akibat adanya suatu kegiatan atau usaha
Mitigasi dalam kontke mencegah atau mengendalikan dampak negatif dari suatu
rencana kegiatan yang dapat dilakukan melalui analisis dampak lingkungan(AMDAL)
atau upaya pengelolaan lingkungan (UKL) atau upaya pemantauan lingkungan (UPL)

Rencana kegiatan adalah


Pembuatan tempat sarana pariwisata dijl wonosari di tanah seluas 10 hektar dilahan
persawahan dan pemukiman penduduk dan pada dasarnya kegiatan ini merubah dari
ekosistem alami yang bersifat stabil menjadi ekosistem buatan yang bersifat tidak
stabil
Dalam rangka pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup pada pembangunan yang
dilaksanakan oleh karena itu harus mengintegrasikan aspek lingkungan hidup pada
setiap tahapan proses pembanguanan.

 PRINSIP MITIGASI

1. Program mitigasi lingkungan merupakan persyaratan untuk


menanggulangi dampak lingkungan
2. Program mitigasi lingkungan rumuskan secara rinci, sehingga dapat
dipakai sebagai dasar pelaksanaan kegiatan mitigasi lingkungan.
3. Dalam mitigasi lingkungan mencakup pula upaya peningkatan
pengetahuan, ketrampilan, dan kemandirian masyarakat atau sebagai steak
holder dalam mitigasi lingkungan melalui bimbingan teknis

 PENGERTIAN MITIGASI LINGKUNGAN


1. Mitigasi lingkungan hidup : upaya yang dilakukan untuk mencegah atau
menanggulangi dampak negatif karena adanya pelaksanaan atau rencana
kegiatan
2. Dampak lingkungan : pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang
diakibatkan oleh suatu usaha atau kegiatan.
Berikut adalah dampak yang terjadi kepada penuduk setempat karena
pembangunan yang ada

1. Perekonomian
Dikarenakan pembangunan dilaksanakan dikawasan persawahan dan
perumahan padat penduduk maka kemungkinan besar banyak kontra dan
ketidak setujuan dari masyarakat karena pereonomian yang berkaitan
dengan bahan makanan seperti beras akan berkkurang bahkan sudah tidak
dapat panen lagi disamping itu tidak semua warga mau dipindahan dari
tempat tinggal mereka.

2. Kebisingan
Pada proses konstruksi atau pembangunan gedung di kawasan-kawasan
permukiman penduduk dampak yang ditimbulkan sangat besar yaitu salah
satunya
kebisingan (noise).
Dimana pada tahap pra konstruksi dalam membangun gedung, banyak
dilakukan kegiatan-kegiatan yang menimbulkan suara kebisingan,
menyebabkan rasa nyaman bagi warga sekitar yang terkena dampak
konstruksi. Selain itu juga akan menimbulkan gangguan kebisingan
sepanjang konstruksi
Mesin-mesin dan peralatan yang digunakan dalam membangun gedung
diantaranya bulldozer, backhoe loader,Truck, dan tower lift barang.
Berikut tabel data tentang tingkat kebisingan yang dihasilkan oleh alat-alat
berat sebagai berikut:
TINGKAT KEBISINGAN PADA JARAK
NO NAMA ALAT (dBA)
10 20 M 30 M 40 M 50 M
M
1 Generator 68 62 58 50 45
Yanmar 5
2 KVA 78 74 71 68 64
3 Truck Isuzu 80 70 69 65 60
4 Buldozer 7 68 61 61 58

3. Pencemaran udara dan permukaan air

 Fisik Kimia
Penurunan Kualitas Udara
Debu-debu atau ceceran material dan bahan bangunan pada saat proses
pengangkutan dapat mengakibatkan penurunan kualitas udara, apalagi
jika angin bertiup kencang . Selain itu, gas buangan dari kendaraan
akan memperburuk kualitas udara sekitar dan dalam jumlah besar akan
menyebabkan polusi udara yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan seperti :
a) Gangguan pernapasan
b) Batuk, ataupun
c) Gangguan penglihatan
d) Kesehatan Masyarakat
Dikarenaan Tahap kontruksi proyek tentunya akan menyisakan
tumpukan sampah. Tumpukan sampah pada tahap kontruksi adalah
berupa sampah anorganik seperti kaleng bekas, karung semen,
potongan besi, plastik, dan lain-lain. Sampah anorganik merupakan
jenis sampah yang sulit atau tidak dapat terurai oleh bakteri. Selain
merusak pandangan dan mengurangi estetika, penumpukan sampah ini
juga akan menyebabkan munculnya berbagai jenis agent atau sumber
penyakit yang dapat menurunkan derajat kesehatan di lingkungan
sekitar.
 Biologi
Pembangunan gedung secara otomatis akan menyebabkan
berkurangnya lahan pertanian sekaligus area penghijauan yang
berpengaruh terhadap kualitas udara mengingat bahwa tumbuhan
merupakan penghasil gas yang paling dibutuhkan manusia dan hewan
yaitu oksigen. Selain itu, berkurangnya lahan pepohonan juga akan
mengurangi absorbsi air ke dalam tanah sehingga kuantitas air tanah
juga menurun.
4. Terganggunya akses jalan karena keluar masuk kendaraan proyek
Kemacetan lalu lintas
Pembangunan gedung tentunya memerlukan material dan bahan
bangunan. Pengangkutan bahan dan material bangunan dengan kendaraan
berkapasitas besar, seperti truk tentunya dapat mengganggu kelancaran
lalu lintas ditambah dengan letak proyek yang cukup dekat dari akses
jalan poros penghubung antar kabupate yaitu bantul dan gunung kidul.
Hal ini akan menciptakan kondisi yang rawan kecelakaan. Begitu pun
pada saat pembuatan jalan, akan mempersempit jalur lalu lintas sehingga
sewaktu-waktu dapat mengakibatkan kejadian yang fatal.

Dan cara penanggulangannya :


- Diberikan rambu rambu lalulintas dan kerjasama dengan aparat yang
kompeten dibidangnya.
- Pengangkutan materian dilakukan dimalam hari.

 LANGKAH MITIGASI
1. Menghindarkan dampak suatu kegiatan dengan melakukan pembatalan,
modifikasi, atau menghilangkan beberapa tahapan tertentu
2. Memperkecil dampak dengan membatasi skala kegiatan.
3. Memperbaiki suatu yang merusak lingkungan dengan melakukan restorai,
repairing atau rehabilitai.
4. Mengurangi atau menghilangkan dampak yang sedang terjadi dengan
pengelolaan yang tepat dan efisien.
5. Memberikan kompensasi atau relokasi, pembangunan fasilitas baru,
pembuktian yang masuk akal
6. Memberikan perlakuan yang sebaik-baiknya kepada yang terkena dampak
7. Melakukan daur ulang material
8. Memanfaatkan teknologi yang paling minimal enghasilan limbah.

 PENDEKATAN MITIGASI LINGKUNGAN

Utuk mencegah atau untuk menanggulangi dampak lingkungan yang negatif


dapat menggunakn salah satu atau beberapa pendekatan lingkungan secara :
1. Teknologi
2. Sosial ekonomi budaya
3. Kelembagaan dan stakeholder.

Contoh pendekatan melalui :


1. Pendekatan melalui teknologi adalah cara-cara atau penggunaan
teknologi untuk menanggulangi dampak negatif lingkungan, teknologi
yang akan diterapkan kepada masyarakat harus sesuai dengan keahlian
dan kemampuan serta budaya setempat
a) Pengarahan untuk mengembangkan usaha setelah sarana
pariwisata itu jadi.

2. Pendeatan sosial ekonomi budaya


Pendeatan sosial ekonomi budaya merupakan langkah-langkah yang akan
ditempuh dalam menanggulangi dampak lingkungan melalui upaya-upaya
sosial atau tindakan-tindakan yang beroktifan sosial ekoknomi
Misalnya :
a) Melibatan masyarakat sekitar untu berpartisipasi akkkktf dalam
mitigasi lingungan.
b) Memprioritaskan penyerapan tenaga kerja setempat dalam mitigasi
lingkungan
c) Menjalin interaksi sosial yang harmonis dengan penduduk sekitar.

3. Pendekatan kelembagaan dan stake holder


Kelembagaan merupakan salah satu unsur penting keberlanjutan dan
berjalanya suatu program secara berkesinambungan,
Kerjasama dan hubungan baik dalam penyusunan mitigasi lingkungan
bergagai entitas tersebut meliputi :
a) Departemen tenaga kerja
b) Kantor mentri negara lingkungan hidup
c) Lembaga penelitian, pendidikan dan universitas
d) Pemerintah daerah
e) Anggota masyarakat
f) Pelaksana dan pengawas.

4. Prosedur mitigasi lingkungan


Mitigasi lingkungan dilakukan melalui serangkaian proses sebagai
berikut:
a) Identifikasi dampak lingkungan
Kegiatan ini dimaksud untuk mengidentifikasi segenap dampak
lingkungan ( primer, sekkunder, tersier) yang tibul sebagai akibat
adanya pembangunan identifikasi ini dilakukan dengan data
sekunder seperti pengamatan langsung dilapangan.

b) Evaluasi dampak lingkungan


Kegiatan evaluasi dampak lingkungan ini bertujuan untuk
menentukan dampak lingkungan yang relevan untuk segera
ditagani.

c) Perumusan program
Kegiatan ini dimaksud untuk menyusun dan menentukan prioritas
program mitigasi lingkungan yang akan dilaksanakan.

d) Perumusan parameter keberhasilan program mitigasi lingkungan.


Berdasarkan mitigasi lingkungan yang disusun perlu juga
dirumuskan suatu parameter suatu keberhasilan yang sangat
spesifik untuk mempermudah proses evaluasi terhadap proses
mitigasi lingkungan.
e) Pelaksanaan mitigasi lingkungan
Kegiatan ini mencakup aspek teknis dan pegorganisasian
pelaksanaan program serta pelaporan.

f) Upaya mitigasi lingkungan


Upaya mitigasi lingkungan secara garis besar terdiri atas dua tahap
yaitu :
1) Program mitigasi lingkungan.
- dampak lingkungan yang ditanggulangi
- sumber dampak
- usulan mitigasi lingkungan
- ruang, waktu dan biaya mitigasi lingkungan
- institusi mitigasi lingkungan
2) pelaksanaan program
- pengorganisasian
pada bagian ini supaya dibuat pengorganisaian dan
penatalaksana mitigasi lingkungan.

- Pelaporan
Dalam bagian ini supaya dikemukakan tentang
efektifitas mitigasi lingkugan yang dilaksanakan dan
kendala yang dihadapi.
Ruang Lingkup Perlindungan & Pengelolaan LingkunganHidup (PPLH)

1
PERENCANAAN

6 2
PENEGAAN PEMANFAATA
HUKUM UU N
PERLINDUN
GAN DAN
PENGELOLA
AN
LINGKUNGA
N HIDUP
5
PENGAWASA 3
PENGENDALIA
N
N

4
PEMELIHAR
AAN

SERUPA DENGAN
CIRI LINGKUNGAN:

 Sistem (systems)
 Berstruktur (structure)
 Saling-Tergantung
(interdependency)
 Jaring kerja (networks)
 Keanekaragaman
(diversity)
 Holistik (holistic)
 Dinamis (dynamic)
 Keseimbangan
(equilibrium)

 PRINSIP PENGELOLAAN

1. Mencegah dan menghindari dampakk negatif


2. Menanggulangi dan meminimalisasi dan mengendalikan dapak negatif
3. Meningkatkan dampak positif

 PENDEKATAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN


1. Pendekatan teknologi : cara atau teknologi yang digunakan
2. Pendekatan sosial ekonomi :langkah yang akan ditempuh untuk
menaggulangi dampak negatif dan meningkatkan dampak positif yang
berlandaskan interaksi sosial dan juga pertimbangan ekonomi masyarakat.
3. Pendekatan institusi : yaitu pendekatan kelembagaan.

 HAL- HAL PENTING DALAM PENGELOLAAN


1. Dampak lingkungan (penting dan dampak lingkungan hidup lainya)
2. Sumber dampak
3. Indikator keberhailan pengelolaan lingkungan hidup
4. Lokasi pengelolaan lingkugan hidup

 HAL- HAL YANG PERLU DILAKUKAN DALAM PEMANTAUAN


1. Komponen atau parameter lingkungan hidup yang dipantau mencakup
komponen atau parameter lingkunngan hidup yang mengalami perubahan
mendasar atau terkena dampak penting
2. Aspek yang pantau perlu merupakan dampak penting dalam amdal dan
mempunyai rencana pengelolaan
3. Pemantauan dapat dilakukan pada sumber penyebab dampak terhadap
komponen atau parameter yang terkena dampak
http://ardh-unesa.blogspot.com/2012/05/dampak-positif-negatif-kemajuan.html
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad
=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiCr_fc_vriAhWGknAKHfMZB
https://www.academia.edu/10936581/DAMPAK_LINGKUNGAN

Anda mungkin juga menyukai