Anda di halaman 1dari 14

Pemanfaatan TOPMIX PERMEABLE

(Beton Penyerap Air)


Dalam Mengurangi Resiko Kebanjiran
(Studi Kasus Kota Surabaya)

Makalah Seminar Studi Futuristik

Disusun sebagai syarat kelulusan mata kuliah


PL4131/Seminar Studi Futuristik

Oleh

DIMAS GALIH SINDHUTAMA

14115045

Dosen Pembimbing :

1. M. Zainal Ibad, S.T., M.T.


2. Zenia F Saraswati, S.T., M.PWK.

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

JURUSAN TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

LAMPUNG SELATAN

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perubahan suhu saat ini dapat merubah iklim secara drastis yang dapat
menyebabkan perubahan pola cuaca. Dengan adanya perubahan iklim yang terjadi,
mengakibatkan cuaca dapat menjadi semakin panas maupun basah. Dampak yang dapat
dirasakan langsung oleh manusia adalah tingginya suhu yang dapat mengakibatkan
kekurangan air, dan dampak lain yang dapat dirasakan adalah banjir yang terjadi apabila
curah hujan terus meningkat. Perubahan-perubahan merugikan tersebut masih ditambah
dengan berubahnya siklus udara dan hidrologi yang dipengaruhi oleh hilangnya area
resapan air, dan area hijau. Mengingat bahwa pembangunan merupakan aktifitas utama
dari setiap negara dalam rangka meningkatkan kesejahteraan warganya, dapat dikatakan
bahwa kerusakan lingkungan sudah merupakan bagian yang tidak dapat dihindarkan
dari kegiatan pembangunan.

Terjadinya perubahan iklim ekstrim saat ini mendorong lahirnya berbagai inovasi
produk industri yang terus berkembang dalam dunia arsitektur dan bahan bangunan.
Salah satu inovasi baru dalam pembuatan perkerasan atas tanah yang ramah lingkungan
adalah Topmix Permeable. Topmix Permeable memiliki pori-pori yang lebih besar
daripada beton normal dan aspal, sehingga memungkinkan air untuk mengalir dan
menghilang secara alami kedalam tanah, sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya
banjir.

Di indonesia banjir sudah sering terjadi, seperti di Surabaya misalnya, banjir sering
kali hadir yang disebabkan datangnya musim hujan, maupun luapan air dari
sungai-sungai yang ada di Surabaya. Terjadinya banjir ini menyebabkan rusaknya aspal
yang ada di jalan, serta banyaknya genangan air yang menyebabkan terjadinya
kecelakaan. Sepanjang tahun 2019, provinsi Surabaya mengalami 68 bencana
kebanjiran yang terjadi di beberapa daerah, seperti, Surabaya Barat,dan Kecamatan
Pakal. Bencana banjir tersebut menyebabkan 2 warga meninggal dunia, 1 warga
luka-luka, 4 rumah rusak berat, 10 rumah rusak sedang,dan 29 rumah rusak ringan [1].
Pembangunan berkelanjutan merupakan paradigma pembangunan multidimensi
yang mempertimbangkan kepentingan generasi yang akan datang selain pemenuhan
kebutuhan saat ini [2]. Persoalan yang timbul adalah apakah pembangunan benar-benar
membawa perubahan menuju ke arah yang lebih baik atau perubahan lebih baik yang
dihasilkan oleh pembangunan juga dapat memberikan resiko yang dapat merugikan.
Konsep pembangunan berkelanjutan pun diharapkan dapat memfasilitasi persoalan
lingkungan yang terjadi.

1.2 Definisi Topmix Permeable


Topmix Permeable atau beton berpori. Fungsi dari Topmix Permeable adalah dapat
memainkan sebuah aturan mendasar pada sebagian besar drainase perkotaan yang
berkelanjutan. Menyediakan kemudahan dalam jangka panjang, jawaban dari bencana
banjir yang sering terjadi di beberapa kota-kota di Indonesia dan dapat diterapkan
dengan cepat dan biaya yang efektif. Tidak seperti beton konvensional, beton ini
memiliki rasio kekosongan yang tinggi yaitu antara 20%-35%. Hal ini memungkinkan
resiko terjadinya banjir dan kontaminasi aliran air dapat diatas.

1.3 Manfaat
Manfaat yang didapatkan dari pemanfaat ini diantaranya:
1. Dapat mengurangi kemungkinan terjadinya banjir yang sering terjadi di beberapa
kota di Indonesia.
2. Dapat mengurangi pencemaran air.
3. Dapat menghilangkan genangan air yang sering terjadi pada aspla atau beton biasa.

1.4 Tujuan
Tujuan dari pemanfaatn ini dalam perencanaan futuristik kota yakni untuk
menyempurnakan rencana dalam mengimplementasikan pembangunan berkelanjutan.

1.5 Identifikasi Masalah dengan Konsep Futuristik


Konsep futuristik pada teknologi yang ditawarkan yaitu berupa pembangunan
berkelanjutan dengan memanfaatkan inovasi teknologi pada jalan raya (aspal / beton).
Hasil dari pemanfaatn inovasi ini dapat dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar
yang sering terkena bencana banjir ataupun jalan-jalan yang terdapat genangan airnya.
Dengan pengimplementasian inovasi ini, diharapkan tidak ada lagi bencana banjir yang
terjadi di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, dll.
BAB II

KAJIAN LITERATUR

Bab ini berisi landasan teori dan penelitian terkait yang digunakan sebagai parameter
pembuatan makalah ini.

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Beton
Beton merupakan suatu elemen struktur yang terdiri dari partikel-partikel agregat
yang diletakkan oleh pasta yang terbuat dari semen portland dan air. Pasta itu kemudian
mengisi ruang-ruang kosong di antara partikel-partikel agregat, dan setelah beton di
corkan, beton tersebut akan mengeras sebagai akibat dari reaksi-reaksi kimia eksotermis
antara semen dan air sehingga membentuk suatu bahan struktur yang padat dan tahan
lama [3].
Secara umum beton dibedakan kedalam 2 kelompok, yaitu [3]:

1. Beton berdasarkan kelas dan mutu beton.


Kelas dan mutu beton ini, di bedakan menjadi 3 kelas, yaitu:
a. Beton kelas I adalah beton untuk pekerjaan-pekerjaan non struktural. Untuk
pelaksanaannya tidak diperlukan keahlian khusu.
b. Beton kelas II adalah beton untuk pekerjaan-pekerjaan struktura secara umum.
Pelaksanaannya memerlukan keahlian yang cukup dan harus dilakukan dibawah
pimpinan tenaga-tenaga ahli.
c. Beton kelas III adalah beton untuk pekerjaan-pekerjaan struktural yang lebih tinggi
dari K 225. Pelaksanaannya memerlukan keahlian khusus dan harus dilakukan di bawah
pimpinan tenaga ahli.
2. Beton berdasarkan jenisnya, dibagi menjadi 6 jenis, yaitu:
a. Beton ringan, merupakan beton yang dibuat dengan bobot yang lebih ringan
dubandingkan dengan bobot beton normal. Dengan berat jenis agregat sekitar 800-1800
kg/m3.
b. Beton normal, merupakan beton yang menggunakan agregat pasir sebagai agregat
halus dan split sebagai agregat kasar sehingga mempunyai berat jenis beton antara 2200
kg/m3 - 2400 kh/m3.
c. Beton berat, merupakan beton yang dihasilkan dari agregatr yang memiliki berat jenis
lebih dari 2400 kg/m3.
d. Beton massa, merupakan beton yang digunakan untuk pekerjaan beton yang besar
dan masif, seperti untuk bendungan, kanal, pondasi, dan jembatan.
e. Ferro-Cement, merupakan suatu bahan gabungan yang diperoleh dengan cara
memberikan suatu tulangan yang berupa anyaman kawat baja sebagi pemberi kekuatan
tarik dan daktil pada mortar semen.
f. Beton serat, merupakan bahan komposit yang terdiri dari beton dan bahan lain berupa
serat, yang berfungsi mencegah retak-retak sehingga menjadikan beton lebih daktil
daripada beton normal.

2.1.2 Banjir
Banjir merupakan genangan air pada lahan yang kering, seperti pada pemukiman,
pusat kota, dan pertanian. Banjir dapat terjadi karena debit air yang mengalir pada suatu
sungai atau saluran drainase melebihi kapasitas pengalirannya.

2.1.3 Pembangunan Berkelanjutan


Pembangunan berkelanjutan yaitu pembangunan yang memenuhi kebutuhan
generasi saat ini tanpa mengrobankan pemenuhan kebutuhan generasi yang akan datang
yang konsepnya terdiri dari tiga aspek, yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan [2].
pembangunan yang berkelanjutan merupakan salah satu tahapan pembangunan jangka
panjang yang kompleks dan melibatkan berbagai disipilin ilmu.

2.2 Penelitian Terkait

1. ACE 3-010 Analisis Komposisi Beton “Topmix Permeable” Sebagai Bahan


Inovasi Ramah Lingkungan Mengatasi Banjir
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai optimum kuat tekan beton pada
Topmix Permeable. Penelitian ini medapatkan hasil berupa nilai permeabilitas pada
angka pori 30%. Dengan rincian nilai kuat tekan 97.75 kg/m2, nilai porositas 13.65%
dan debit aliran 8,59 x 10-8 m3/dt. Nilai kuat tekan tersebut masih belum mencapai
kekuatan tekan beton yang diharapkan sebagai pengganti beton konvensional untuk
penggunaan area parkiran dan jalan [4].
BAB III
PERENCANAAN
3.1 Succes Story
Pada dasarnya suatu perkotaan berkelanjuatan mempunyai keunggulan serta
penanggulangan permasalahan dalam berbagai aspek agar didapatkan kota yang
berkelanjutan bagi masa mendatang. Topmix Permable merupakan beton berpori yang
pada dasarnya memainkan desain drainase perkotaan yang berkelanjutan. Pada beton
jenis ini memberikan kemudahan jangka panjang bagi perkotaan dengan curah hujan
tinggi karena dapat memberikan kemudah perihal pengeringan dan perkerasan beton
dengan cepat. Pada proses penerapanya daerah surabaya dianggap cocok untuk
penerapan kota berkelanjutan. Dengan adanya penerapan infrastruktur jalan perkotaan
di surabaya dapat memberikan kemudahan dalam penangan banjir apabila intensitas
curah hujan tinggi pejalan kaki dan pesepeda tidak mengalami kesulitan dalam hal
jalanan yang tergenang, kemudian lingkungan hidup sekitar mendapatkan asupan air
yang cukup. Stabilitas air terjaga karena adanya pengendalian banjir bagi perkotaan
berkelanjutan dengan tetap mementingkan tata kota surabaya.

3.2 Keuntungan Perencanaan Futuristik


Keuntungan yang didapatkan dengan adanya futuristik ini yakni diantaranya :
1. Kota surabaya menjadi salah satu kota berkelanjutan yang mengedapankan
keindahan dan infrastruktur kota.
2. Masalah banjir dan genangan air bagi pejan kaki dan pesepeda teratasi di kota
surabaya.
3. Dari segi biaya yang dikeluarkan Topmix Parmable lebih efektif dibandingkan
dengan konvensional.
4. Stabilitas drainase air kota surabaya stabil.
5. Daerah resapan air bertambah dan lahan hijau mendapatkan tambahan pasokan
air.

3.3 Faktor Penentu Keberhasilan Futuristik


Dalam penerapanya terdapat beberapa faktor pendukung dalam pengerjaan Topmix
Parmable yang dapat mendukung keberhasilan terbentuknya kota berkelanjuatan.
Berikut beberapa faktor yang dapat mendukung pengerjaan, diantaranya :
1. Adanya dukungan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah surabaya.
2. Adanya anggaran dana bagi pembangunan jalan Topmix Parmable.
3. Terperincinya anggaran dana pembanguan.
4. Adanya daftar resiko serta mitigasi dalam pembangunan Topmix Parmable.
5. Tersedianya bahan baku Topmix Parmable yang melimpah di surabaya.
6. Terdapat pengelolaan berkala terhadap jalanan yang telah dibangun.
BAB IV

ANALISIS

4.1 Studi Komparasi


Pada sebuah kajian pembangunan beton berpori memiliki dua perbandingan yakni
antara beton berpori dengan campuran batu pecah dan beton campuran tidak pecah.
Namun pada kajian tersebut dinyatakan tidak sesuai untuk campuran yang dilkukan
dikarenakan tekanan yang dicapai masih dibawah persyaratan SNI 03-0691-1996 yaitu
sebesar 15Mpa. Sedangkan yang dihasilkan dari campuran batu belah sebesar 5,631
Mpa dan batu tidak pecah sebesar 10.718 Mpa. Namun beton berpori juga tidak terdiri
dari material halus karena pada dasarnya air akan mengisi kekosongan kasar. Oleh
karenanya perlu adanya takaran meterial yang sesuai pada tiap daerah pembangunan.

4.2 Impilkasi
Implikasi yang paling terlihat dengan adanya futuristik ini dari segi perencanaan
kota berkelanjutan dikota surabaya yakni terdapatnya daerah kawasan bebas banjir dan
genangan bagi pejalanan kaki dan pesepeda. Kemudian dengan adanya pembanguan
infrastruktur ini kota surabaya memiliki daya tarik lebih mengenai kemajuan tata kelola
perkotaan berkelanjutan. Kemudian APBD untuk pemabangunn jalan ikut berdampak
karena mengalami pengurangan biaya pemeliharaan dan pengerjaan tahap awal. Adanya
daerah serapan air tersebut membuat daerah sekitar terjaga stabilitas air yang ada.

4.3 Kelemahan Perencanaan


Dalam perencaan yang dijalankan terdapat beberapa kelemahan yang dijalankan yakni
diantaranya :

1. Kekuatan beton yang dikaji belum mencapai kekuatan tekanan maksimal


sehingga perlu adanya kepastian tekanan beton yang dicapai untuk mendapatka
porositas dan permeabilitas pada beton pori.
2. Beton pori masih jarang diimplementasikan pada tiap daerah, sehingga bahan
baku yang ada terkadang tidak sesuai.
3. Kesalahan dalam desain drainase yang disebabkan salah perhitungan ataupun
human error.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dalam perencanaan beton pori bagi pembangunan infrastruktur kota berkelanjutan di
surabaya didapatkan kesimpulan bahwa kota surabaya dapat menjadi salah satu
implementasi kota berkelanjutan dari segi infrastruktur. Kemudian dari kajian ini juga
didapatkan bahwa besar kemungkinan beton pori ini dapat diterapkan di surabaya
karena dalam perencanaan yang diusulkan terdapat sedikit faktor penghambatan
pengerjaannya.

5.2 Saran
Pada kajian yang dilakukan terdapat saran mengenai tidak adanya angka kepastian
tekanan pada beton berpori ini sehingga kekutan beton berpori ini belum memiliki
angka kepastian oleh karenanya perlu adanya kajian mendalam mengenai kekuatan
beton berpori.
Daftar Pustaka

[1] “laporan 5.” [Online]. Available: https://bnpb.cloud/dibi/laporan5. [Diakses pada :


16-Des-2019].

[2] N. Rosana, “Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan yang Berwawasan Lingkungan


di Indonesia”. 2018.

[3] Mulyono, Teori. “Teknologi Beton : Dari Teori Ke Praktek”, 2019.

[4] Izad, M. “ACE 3-010 Analisis Komposisi Beton “Topmix Permeable” Sebagai
Bahan Inovasi Ramah Lingkungan Mengatasi Banjir”, 2016.

Anda mungkin juga menyukai