Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH MICROCONTROLER

Ketahanan Panel Terhadap Api/Suhu Tinggi Dan Pengujian Kuat Tekan Beton

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan Tugas


Makalah Matakuliah MICROCONTROLER pada Program Studi Teknik Sipil.

Dosen Pengampu : Fanriyanto Sampe, ST., M.Eng

Disusun Oleh
KELAS : B

KELOMPOK II
EBID PURNAMA PANGGALO 218213150
VIGO SANDRA RIBO 220213010
OBHED NHEGO 220213017
RUDOLVO VICTOR PAKOLO’ 220213024
INDRI MEISY VITA MANGUKI 220213037
FEBRIANI MARIGALLANG 220213049
MAXI SAMPE PAEMBONAN 220213093
ERWIN ANUGRAH BONTONG 220213094
ENOS PABARA’ 220213271

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul,
“Ketahanan Panel Terhadap Api/Suhu Tinggi Dan Pengujian Kuat Tekan Beton”
dengan baik. Kami berharap makalah ini dapat menambah wawasan akan
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Dan kami bersyukur atas Kesehatan
yang Tuhan karuniakan kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui
beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka maupun melalui media internet.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan kami motivasi dalam pembuatan tugas jurnal ini, terutama
Kepada Bapak Fanriyanto Sampe, ST, MT selaku Dosen Pengampuh Mata Kuliah
Microcontroller dan juga kepada teman-teman seperjuangan yang membantu kami
dalam berbagai hal.
Kami menyadari, bahwa jurnal yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca
guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Rantepao,

Penulis

ii
DAFTAR ISI

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Energi merupakan salah satu masalah utama yang dialami oleh seluruh negara di dunia.
Mengingat bahwa energi merupakan salah satu faktor yang mendukung pengembangan dari
suatu negara tersebut. Semakin hari energi yang dibutuhkan semakin meningkat seiring
dengan pertumbuhan ekonomi dan penduduk yang semakin meningkat pula. Semakin
meningkatnya jumlah energi yang dipakai, maka semakin sedikit pula persediaan
pencadangan energi konvensional.
Sumber energi konvensional yang banyak digunakan sekarang ini adalah energi dari
fosil contohnya seperti minyak bumi dan batu bara, dimana semakin hari energi fosil ini
mengalami penurunan jumlahnya karena energi fosil tergolong energi yang tidak dapat
diperbaharui, selain itu energi fosil juga memiliki dampak yang tidak baik bagi lingkungan.
Melihat dampak yang tidak baik terhadap lingkungan dan jumlah energi fosil yang semakin
berkurang mengakibatkan perlunya energi terbarukan, untuk mencegah ketimpangan antara
kemajuan ekonomi dengan pencadangan energi konvensional.
Sumber energi yang bisa digunakan sebagai energi alternative salah satunya dengan
memanfaatkan sumber energi matahari. Sumber energi matahari merupakan salah satu
harapan utama sebagai sumber energi alam yang tidak pernah habis dan dapat mengurangi
dampak pemanasan global yang ditimbulkan oleh buangan gas, dan bahanbahan lain yang
dapat membentuk efek rumah kaca. Sumber energi matahari merupakan salah satu energi
terbarukan yang semakin meningkat pengembangannya disetiap tahunnya.
Indonesia memiliki potensi besar terhadap energi matahari. Hal ini karena posisi
Indonesia berada di garis khatulistiwa dan sebagai negara tropis yang menyebabkan
pancaran matahari yang cukup besar. Dengan adanya kelebihan dari letak Indonesia
seharusnya dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat dan pemerintah Indonesia.
Telah banyak penlitian yang dilakukan untuk meningkatkan efisiensi daya pada panel surya.
Sehingga hal tersebut dapat dijadikan referensi yang dapat diambil oleh masyarakat dan
pemerintah dalam pengembangan energi matahari di Indonesia.

4
Besar kecilnya output yang dihasilkan panel surya bergantung pada banyaknya cahaya
yang diserap oleh panel surya. Akibat pergerakan matahari membuat cahaya yang diserap
oleh panel surya akan berubah-ubah. Kinerja dari panel surya dipengaruhi oleh beberapa
faktor ialah iradian, suhu dan kecepatan angin.
Penelitian yang akan dibuat oleh penulis berjudul “ Pengaruh Efek Suhu Terhadap
Kinerja Panel Surya”. Hal ini dilakukan karena penulis ingin mengetahui pengaruh dari
efek suhu terhadap kinerja panel surya. Agar panel surya mengalami kenaikan suhu maka
diberikan 4 buah reflector cermin datar dipermukaan bawah panel surya. Posisi panel surya
akan tegak lurus menghadap sinar matahari.
Beton adalah bahan bangunan yang terdiri dari campuran agregat kasar, agregat halus,
semen, air dan bahan tambahan lainnya. Bahan-bahan dasar pembentuk beton tersedia dan
mudah diperoleh. Keuntungan pemakaian beton sebagai bahan bangunan antara lain: bahan
ini dapat dibentuk sesuai dengan keinginan perencana di lokasi pekerjaan, bahan-bahan
pembentuk relatif tersedia dan pembuatan beton dapat dilakukan oleh para pekerja. Hal-hal
inilah yang menyebabkan beton sebagai bahan bangunan tetap menjadi pilihan utama para
perencana dalam mendisain dan merencanakan bangunan-bangunan teknik sipil. Beton
Mutu Tinggi kadang-kadang disebut dengan nama lain yaitu beton kinerja-tinggi karena
memiliki sifat-sifat yang lebih unggul dibandingkan dengan beton normal. Adapun
keunggulan beton mutu tinggi dibandingkan dengan beton normal antara lain kekuatan
tekannya yang tinggi sehingga dimensi dari elemen struktur dapat menjadi lebih ramping.
Beton Mutu Tinggi sudah banyak diaplikasikan dalam berbagai ragam struktur, seperti
gedung bertingkat, jembatan dengan bentang yang panjang, bendungan, apron, dermaga,
silo, cerobong, terowongan, dan lain sebagainya.
Penelitian beton mutu tinggi dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal di Sulawesi
Utara masih kurang, padahal pembangunan sarana dan prasarana di Sulawesi Utara
meningkat dengan sangat cepat, sehingga diperlukan penelitian yang terarah dan kontinu.
Hasil penelitian ini langsung dapat memberikan kontribusi penting dalam bidang
keteknikan di Sulawesi Utara karena menggunakan bahan-bahan lokal. Para perencana
teknik sipil di Sulawesi Utara dapat langsung memanfaatkan hasil penelitian ini. Di samping
itu nilai jual dari pasir, kerikil dan teras akan meningkat yang tentunya akan turut
meningkatkan kesejahteraan dari para penggali hasil tambang yang umumnya bertaraf hidup

5
rendah. beton, pengujian beton segar atau beton yang belum mengeras, dan beton yang
sudah mengeras. Pengujian mengenai bahan-bahan dasar pembentuk beton normal sudah
dilakukan oleh sebagian besar mahasiwa Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi
Manado. Beberapa dari mahasiwa bahkan melakukan pengujian secara lengkap sampai pada
beton normal yang sudah mengeras dan dilaporkan sebagai bagian dari skripsi S1 mereka.
Penelitian ini sebenarnya merupakan penelitan lanjutan dari payung penelitian di
Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado yang mengedepankan penelitian
dengan memanfaatkan bahan-bahan atau material-material pembentuk beton yang berada di
daerah Sulawesi Utara. Penelitian ini diarahkan untuk mendapatkan komposisi campuran
yang memiliki kekuatan tekan beton tertentu sehingga dapat diklasifikasikan sebagai beton
mutu tinggi

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas, ditarik sebuah rumusan masalah yaitu, bagaimana pengaruh
suhu tinggi terhadap panel dan bagaimana karakteristik dari material pembentuk beton mutu
tinggi.
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh dan efek suhu terhadap panel
2. Untuk mengetahui perilaku mekanis dari beton mutu tinggi
3. Untuk mendapatkan kurva hubungan antara umur beton terhadap kuat tekan beton mutu
tinggi.

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Panel Surya


Panel surya merupakan alat yang mampu mengubah energi matahari menjadi energi
listrik (Anhar, Aulia Syahbanna, dkk. 2017). Panel surya merupakan semikonduktor yang
memiliki permukaan luas. mono-crystalline merupakan panel surya yang paling efisien,
karena menghasilkan daya listrik persatuan luas yang paling tinggi. Memiliki efisiensi
sampai dengan 15%. Kelemahan dari panel jenis ini adalah tidak akan berfungsi di tempat
yang iradiannya kurang (teduh), kestabilannya akan turun drastis apabila cuaca sedang
berawan (Dzulfikar, Dafi dan Broto, Wisnu. 2016). Monocrystelline dirancang untuk
penggunaan yang memerlukan listrik besar pada tempat-tempat yang beriklim ekstrim dan
dengan kondisi alam yang ganas. Sedangkan PolyCrystalline merupakan panel surya yang
memiliki susunan kristal acak. Tipe Poly-Crystalline memerlukan luas permukaan yang
lebih besar dibandingkan dengan jenis Mono-Crystalline untuk menghasilkan daya listrik
yang sama, akan tetapi dapat menghasilkan listrik dalam keadaan cuaca berawan (Dzulfikar,
Dafi dan Broto, Wisnu. 2016). Ciri khas dari panel surya poly-crystalline adalah bewarna
biru dan memiliki corak guratan bewarna biru. Panel surya jenis polly-crystelline dapat
menghasilkan listrik walaupun dalam keadaan mendung sekalipun.

2.2 Pengaruh Suhu Terhadap Panel Surya


Panel surya akan bekerja secara optimal pada suhu 25°C. Semakin besar suhu panel
surya akan berdampak pada daya yang dihasilkan oleh panel surya (Iqtimal, Zian,
dkk.2018). Panel surya akan semakin optimal ketika berhadapan langsung dengan matahari,
dalam artian posisi permukaan panel surya berhadapan langsung dengan iradian yang datang
atau tegak lurus menghadap matahari. Dengan menggunakan reflector, maka sinar matahari
akan lebih optimal akan tetapi dengan menggunakan reflector suhu yang dihasilkan panel
surya akan meningkat (Suwarti dan Wahyono. 2018). Suhu memiliki peranan penting dalam
panel surya. Pada saat suhu pada panel surya tinggi terjadi penurunan pada panel surya
mencapai 20°C.

Anda mungkin juga menyukai